kritik sosial lirik lagu man ana laulakum karya al …

23
KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL-IMAM UMAR MUHDHOR BIN ABDURRAHMAN ASSEGAF Devi Suci Windariyah, M.Pd.I FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER 2019

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM

KARYA AL-IMAM UMAR MUHDHOR BIN ABDURRAHMAN ASSEGAF

Devi Suci Windariyah, M.Pd.I

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) JEMBER

2019

Page 2: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

1

A. Pendahuluan

Al-Imam Umar Muhdhor Bin Abdurrahman Assegaf merupakan Ulama yang memiliki

misi mulia. Salah satu misi yang ingin dicapai oleh beliau adalah ingin memperkenalkan kepada

generasi zaman sekarang biografi, gaya berkomunikasi dan berpikir para pendahulunya.

Bahwasannya para wali adalah manusia yang benar-benar faham bagaimana menghargai waktu,

usia dan agama. Sehingga mereka meletakkan segala sesuatu sesuai tempatnya dengan tidak

memprioritaskan salah satu di atas lainnya. Akan tetapi, mereka menjadikan agama sebagai target

utama dan dunia sebagai media untuk bisa sampai kepada target.

Qosidah merupakan salah satu media yang digunakan Al-Imam Umar Muhdhor bin

Abdurrahman Assegaf dalam mencapai misi-misi beliau. Lewat lirik syi’ir-syi’ir yang sering

dikumandangkan dalam majelis-majelis sholawat, menjadikan syi’ir-syi’ir tersebut terkenal.

Sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap generasi sekarang. Karena banyak diantara

generasi sekarang yang terjangkit penyakit alergi terhadap para wali dan orang-orang saleh. Hal

ini terjadi karena banyaknya orang-orang yang memojokkan madrasah-madrasah tradisional.

Menurut Wellek dan Warren (1993:14), karya sastra merupakan suatu karya imajinatif

yang menggunakan media bahasa dan memiliki fungsi estetik yang dominan. Karya sastra

sebagai bentuk karya cipta manusia, selain memberikan hiburan juga mengandung nilai

keindahan dan nilai-nilai kehidupan. Bahasa sastra yang digunakan dalam suatu karya sastra

sangatlah konotatif dan mengandung banyak arti tambahan. Sehingga tidak hanya bersifat

referensial akan tetapi perlu kajian yang mendalam untuk memahami makna yang tersirat di

dalam suatu karya sastra.

Suatu karya sastra itu itu tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teeuw, 2003:107).

Maksudnya adalah karya sastra lahir di tengah masyarakat yang memiliki sejarah dan social

budaya tertentu, dimana seorang penulis karya sastra hidup, berkembang dan berinteraksi di

dalam social budaya tersebut. Sehingga suatu karya sastra tidak dapat terlepas dari latar belakang

social budaya pengarangnya. Abar mengungkapkan (Mas’oed, 1999:47), bahwa kritik social

adalah salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang berfungsi sebagai control terhadap

system social yang berjalan. Kritik social ini muncul disebabkan adanya konflik social, sehingga

masyarakat menyuarakan pendapat, tanggapan dan celaan terhadap hasil tindakan individu atau

kelompok masyarakat. kritik tersebut terhadap segala bentuk keadaan, situasi, dan tindakan yang

menyimpang dari nilai social dan moral yang dituangkan dalam bentuk karya sastra. Dengan

harapan dapat menciptakan suatu kehidupan social yang lebih baik. Lirik lagu merupakan salah

satu media ampuh untuk menyampaikan kritik social social. Karena semakin sering lagu itu

Page 3: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

2

dikumandangkan maka semakin seseorang memahami isi tersirat yang diinginkan oleh pencipta

lagu.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji kritik social lagu man ana laulakum

karya al-imam umar muhdhor bin abdurrahman assegaf ini, untuk mendeskripsikan struktur

dalam lirik lagu Man Ana Laulakum karya al-imam umar muhdhor bin abdurrahman assegaf dan

menganalisis kritik social lirik lagu Man Ana Laulakum karya al-imam umar muhdhor bin

abdurrahman assegaf. Berikut ini teks lagu Man Ana Laulakum karya Al-Imam Umar Muhdhor

bin Abdurrahman Assegaf.

من أنا لولاكم

كيف ما حبكم كيف ماحبكم كيف ما أهواكم # من أنا من أنا لولاكم

لا ومن في المحبة علي ولاكم # ما سوى ولا غيركم سواكم

ليس أحد في المحبة سواكم عندي # أنتم أنتم مرادي وأنتم قصدي

قلت يا سادتي محجتي تفداكم # كلما زادني في هواكم وجدي

قلت والله أنا في هواكم راضي # د ماضيلوقطعتم وريدي يح

مارضاي سوى كل ما يرضاكم # أنتم فتنتي في الهوا ومرادي

عوقتني عوائق أكاد أن أهلك #كلما رمت إليكم نهو من أسلك

وارحموا بالمحبة فتيل بلواكم # فادركوا عبدكم مثلك من أدرك

Lirik lagu Man Ana Laulakum karya Al-Imam Umar Muhdhor bin Abdurrahman Assegaf

tersebut, akan dikaji menggunakan pendekatan structural dan sosiologi sastra. Pendekatan

structural digunakan untuk mengkaji struktur yang membangun lirik lagu. Sedangkan pendekatan

sosiologi sastra digunakan untuk mengungkap kritik social yang terkandung dalam lirik lagu Man

Ana Laulakum. Sasaran sosiologi yang digunakan adalah sebuah karya sastra dianggap sebagai

cerminan keadaan masyarakatnya.

Penelitian ini menggunakan teknik validitas teknik trianggulasi teori. Trianggulasi ini

dilakukan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang

dikaji (Sutopo, 2006:98). Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, teori strukturalisme,

teori sosiologi sastra dan teori kritik sosial.

Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data secara

dialektika yang dilakukan dengan menghubungkan unsur-unsur yang ada dalam lirik lagu Man

Ana Laulakum karya Al-Imam Umar Muhdhor bin Abdurrahman Assegaf dengan fakta-fakta

kemanusiaan yang diintegrasikan ke dalam satu kesatuan makna. Sesuai dengan metode sosiologi

Page 4: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

3

sastra, untuk menganalisis data dilakukan melalui teori dialektika (Gold dalam Faruk, 1999:21)

melalui konsep pemahaman penjelasan. Pemahaman berarti usaha mendeskripsikan struktur

objek yang dipelajari, sedangkan penjelasan adalah usaha menggabungkan ke dalam struktur

yang lebih besar.

B. Kajian Teori

1. Karya Sastra

a. Pengertian

Dalam paradigma studi sastra, sosiologi sastra, terutama sosiologi karya

sastra, dianggap sebagai perkembangan dari pendekatan mimetik, sebagaimana

yang dikemukakan Plato, yaitu memahami karya sastra dalam hubungannya

dengan realitas dan aspek sosial kemasyarakatan. Pandangan tersebut

dilatarbelakangi oleh fakta bahwa keberadaan karya sastra tidak dapat terlepas dari

realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat.

Goldman (1977a:7 dalam Faruk, 1999) mengatakan bahwa bentuk karya

sastra merupakan trans posisi kedataran sastra kehidupan sehari-hari dalam

masyarakat individualistik yang diciptakan oleh produksi kehidupan nyata.

Selanjutnya ia menyatakan adanya kesejajaran yang kuat antara bentuk literer

karya sastra dengan hubungan keseharian antara manusian dengan sesamanya

dalam kehidupan masyarakat.

Kuntowijoyo (1981 dalam Faruk, 1999) menyatakan bahwa fungsi sastra

(karya sastra) sebagai simbol verbal yang mempunyai fungsi sebagai cara untuk

memahami, berkomunikasi, dan berkreasi. Objek sastra itu sendiri adalah realitas

kehidupan masyarakat. Karya sastra Indonesia merupakan suatu objek

realitas kehidupan masyarakat Indonesia. Apabila karya sastra Indonesia berupa

peristiwa historis, maka karya sastra Indonesia dapat (1) mencoba menerjemahkan

peristiwa itu kedalam bahasa imajiner dengan maksud untuk memahami peristiwa

sejarah menurut kadar pengetahuan pengarang; (2) karya sastra dapat dijadikan

sebagai sarana bagi pengarang untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan

tanggapan mengenaia suatu peristiwa sejarah; (3) karya sastra dapat berupa

penciptaan kembali sebuah peristiwa sesuai dengan pengetahuan dan daya

imajinasi pengarangnya.

Page 5: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

4

b. Bentuk Karya sastra

Karya sastra, baik berupa puisi, prosa, lagu, cerita pendek, novel, maupun

drama pada dasarnya merupakan cerminan perasaan, pemgalaman, dan pemikiran

pengarangnya dalam hubungannya dengan kehidupan. Dan bentuk atau macam

dari karya sastra ini dapat dipahami oleh pembaca dengan berbagai pendekatan

diantaranya adalah melalui pendekatan sosiologi sastra.

C. Unsur-Unsur karya Sastra.

Dalam karya sastra terdapat unsur struktural. Hill (via Pradopo, 1995: 93)

menyatakan bahwa karya sastra merupakan sebuah struktur yang kompleks,

maka untuk memahami perlu adanya analisis, yaitu penguraian terhadap unsur-

unsurnya. Penafsiran terhadap karya sastra bertujuan untuk memperjelas artinya.

Selain itu, Pradopo (via Endraswara, 2008:10) mengungkapkan bahwa analisis

sastra dilakukan untuk memahami makna karya sastra sedalam-dalamnya.

Selanjutnya, Endraswara (2008: 10-11) mengemukakan bahwa penelitian sastra

dapat berfungsi bagi kemajuan sastra itu sendiri dan kepentingan di luar sastra.

Kepentingan bagi sastra adalah untuk meningkatkan kualitas cipta sastra.

Sedangkan kepentingan di luar sastra berkaitan dengan aspek-aspek di luar

sastra, seperti agama, filsafat, moral, dan sebagainya yang sangat dipengaruhi

oleh kandungan sastra sebagai dokumen zaman. Sehingga penelitian sastra

memiliki nilai pragmatik yang akan bermanfaat bagi ilmu lain yang relevan.

Penelitian sastra tidak hanya sekedar bertugas ilmiah murni atau bersifat akademis,

tetapi juga harus mampu memberi pencerahan bagi perkembangan, seleksi,

penyebarluasan sastra dan menjelaskan hal-hal yang terkait di dalamnya. Jadi

fungsi penelitian sastra akan menjadi medium bagi pembaca untuk memahami isi

cerita dan makna dalam teks yang ditulis penulis.

Menurut Mukarovsky dan Felik Vodicka (via Ratna, 2004: 93) karya sastra

adalah proses komunikasi, fakta semiotik, terdiri atas tanda, struktur, dan nilai seni,

sehingga untuk menganalisisnya memerlukan metode struktural dan semiotik.

Strukturalis pada dasarnya merupakan cara berpikir tentang sesuatu yang

berhubungan dengan tanggapan dan deskripsi struktur-struktur. Teeuw (1984:

135) mengemukakan bahwa analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan

Page 6: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

5

memaparkan secermat, seteliti, semendetail, dan semendalam mungkin keterkaitan

dan keterjalinan semua anasir dan aspek karya sastra yang bersama-sama

menghasilkan makna yang menyeluruh.

Pembahasan secara struktural adalah langkah awal penelitian sastra.

Penelitian struktural dipandang lebih obyektif karena hanya berdasarkan sastra itu

sendiri (bersifat otonom). Pemahamannya harus mengaitkan antarunsur

pembangun karya sastra dengan menekankan aspek intrinsik sastra (Endraswara,

2008: 49-51). Menurut Abrams (via Djoko Pradopo, 1981: 68), pendekatan

strukturalis dalam karya sastra merupakan sebuah totalitas yang dibangun secara

komprehensif oleh berbagai unsur pembentuknya. Analisis struktural merupakan

prioritas lain sebelum yang lainnya karena tanpa itu kebulatan makna intrinsik

tidak akan tertangkap (Teeuw, 1983: 61).

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu

sendiri. Unsur-unsur intrinsik tersebut adalah unsur-unsur yang (secara langsung)

turut serta membangun cerita, yaitu meliputi: cerita, peristiwa, plot, penokohan,

tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan sebagainya

(Nurgiyantoro, 2009: 23). Unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir

sebagai karya sastra. Sebagai unsur yang membangun sebuah karya sastra,

kehadiran unsur intrinsik sangat diperlukan. Untuk mengkaji unsur intrinsik dalam

penelitian ini dibatasi pada unsur alur, penokohan, latar, sudut pandang, dan tema.

Sedangkan unsur instrinsik yang terdapat dalam lagu mencakup lima hal

yaitu (1) Tema, tema adalah hal yang paling mendasar dari keseluruhan isi lagu.

Tema dianggap hal yang paling pokok dalam pembuatan lagu. Jika tema yang

diangkat baik maka isi dari lagu pun akan baik dan sebaliknya jika tema yang

diangkat kurang baik maka syair dan lagunya pun akan tidak jelas sehingga tidak

dapat dipahami oleh penikmatnya. (2) Diksi, pemilihan diksi dalam yang tepat

dapat menghidupkan syair dan lagu, hal ini juga membuat lagu atau menjadi

mudah dipahami dan bisa dinikmati oleh penikmatnya.(3) Nada, nada dalam lagu

dan syair menentukan suasana dalam lagu tersebut. Misal bila sebuah lagu bertema

kebahagiaan maka nada dari lagu tersebut juga akan bernada riang dan gembira. (4)

Sajak atau rima, sajak atau rima ini juga merupakan unsur pembangun dalam

sebuah lagu atau syair. Sajak atau rima yang berpola antara bunyi dan unsur irama

Page 7: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

6

yang saling mendukung akan memperindah lagu atau syair tersebut. (5) Amanat,

amanat adalah hal yang paling penting dalam lagu atau syair. Lagu atau syair yang

bertema keagamaan biasanya mengandung pesan tentang keagamaan, lagu atau

syair tentang cinta maka pesan yang ada didalamnya biasanya tentang hubungan

kisah percintaan. Jika suatu lagu atau syair tidak mengandung amanita atau pesan

maka lagu atau syair tersebuit akan terasa hambar. Penyampaian amanat dalam

syairdan lagu juga merupakan hal yang menarik, karena apabila amanat

disampaikan dengan cara yang biasa maka efek yang ditimbulkan pun akan biasa

dan sebaliknya jika amanat disampaikan dengan unik dan penuh kejutan maka juga

akan menimbulkan efek yang sangat baik bagi pembaca terutama dalam

mengambil pelajaran dari lagu atau syair yang dibaca (Ratna, 2004: 329).

2. Unsur Ekstrinsik

Kelemahan penelitian struktural adalah hanya menekankan pada sastra

secara otonom sehingga menghilangkan konteks, fungsinya dan relevansi sosial,

yang justru asal-usulnya (Ratna, 2004: 332). Sehingga diperlukan análisis

terhadap unsur ekstrinsik agar karya sastra dapat bermakna dan bermanfaat bagi

kehidupan. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra

itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme

karya sastra. Secara spesifik, unsur tersebut dikatakan sebagai unsur-unsur yang

mempengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra, tetapi tidak menjadi bagian di

dalamnya. Seperti halnya unsur intrinsik, unsur ekstrinsik juga terdiri dari

sejumlah unsur. Unsur-unsur tersebut meliputi latar belakang kehidupan

pengarang, keyakinan, dan pandangan hidup pengarang, adat istiadat yang berlaku

saat itu, situasi politik, persoalan sejarah, ekonomi, pengetahuan agama dan lain-

lain (Suroto, 1989: 138) yang kesemuanya akan mempengaruhi karya yang

ditulisnya. Unsur ini mencakup berbagai aspek kehidupan sosial yang menjadi latar

belakang penyampaian tema dan amanat cerita.

Page 8: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

7

2. Sosiologi Sastra

a) Pengertian Sosiologi Sastra

Swingewood (1972 dalam Faruk, 1999) menjelaskan bahwa sosiologi

sebagai studi yang ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat, studi

mengenai lembaga-lembaga dan proses-proses sosial.

Ritzer (1975 dalam Faruk, 1999) mmengemukakan bahwa sosiologi

merupakan suatu ilmu pengetahuan yang multiparadigma. Ritzer menemukan tiga

paradigma yang mendasar dalam sosiologi, yaitu paradigma fakta-fakta sosial,

paradigma definisi sosial, dan paradigma prilaku sosial. Paradigma yang pertama

adalah fakta sosial yang berupa lembaga-lembaga dan struktur sosial. Fakta sosial

itu sendiri dianggap sebagai sesuatu yang nyata yang berbeda dari dan berada

diluar individu. Teori structural-fungsional dan teori konflik serta metode

kuesioner dan interview termasuk dalam paradigma ini. Paradigma yang kedua

yaitu definisi sosial yang memusatkan perhatian terhadap cara individu-individu

mendefinisikan situasi sosial mereka dan efek dari defenisi itu terhadap tindakan

yang mengikutinya. Dalam paradigma ini yang dianggap sebagai pokok persoalan

sosiologi bukanlah fakta sosial yang “objektif” melainkan secara subjektif

menghayati fakta –fakta social tersebut. Teori-teori interaksionisme-simbolik ,

sosiologis- fenomenologis, dan metode obsevasi termasuk dalam paradigma ini.

Sedangkan yang dianggap pokok persoalan sosiologi oleh paradigma ketiga

adalah prilaku manusia sebagai subjek yang nyata. Teori-teori yang masuk

kedalam paradigma ini adalah metode eksperimental seperti yang biasa digunakan

dalam psikologi.

Wolff (1975 dalam Faruk, 1999) mengatakan bahwa sosiologi kesenian dan

kesusastraan merupakan suatu disiplin yang tanpa bentuk, tidak terdefinisikan

dengan baik, terdiri dari sejumlah studi-studi empiris dan berbagai percobaan pada

teori yang agak lebih general, yang masing-masing memiliki kesamaan dalam hal

bahwa semuanya berurusan dengan hubungan antara kesusastraan denga

masyarakat. Sosiologi sastra menyelidiki dasar sosial kepengarangan seperti

dilakukan Laurenson, ada sosiologi tentang produksi dan distribusi karya sastra

seperti dilakukan Escarpit, sastra dalam masyarakat primitif seperti yang dilakukan

Page 9: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

8

oleh Radin dan Leach, hubungan antara nilai- nilai yang diekpresikandalam karya

sastra dengan masyarakat seperti yang dilakukan oleh Albrecht.

b. Pendekatan Sosiologi sastra.

Wellek dan Warren mengemukakan tiga jenis pendekatan yang berbeda

dalam sosiologi sastra, yaitu (a) sosiologi pengarang, yang mempermasalahkan status

sosial, ideology sosial, dan lain-lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil

karya sastra, (b) sosiologi karya sastra yang mempermasalahkan karya sastra itu

sendiri; dan (c) sosiologi sastra yang mempermasalahkan pembaca dan pengaruh

sosial karya sastra terhadap masyarakat.

Ian Watt (dalam Raman Selden, 1996) menemukan tiga macam pendekatan

sosiologi sastra, yaitu konteks sosial pengarang, sastra sebagai cermin masyarakat,

dan fungsi sosial sastra. Sosiologi pengarang meliputi kajian (a) bagaimana

pengarang mendapatkan mata pencahariannya, (b) sejauh mana pengarang

menganggap pekerjaannya sebagai suatu profesi, dan (c) masyarakat apa yang dituju

oleh pengarang.

Sastra sebagai cermin, yang mengkaji (a) sejauh mana sastra mencerminkan

masyarakat pada waktu karya sastra itu ditulis, (b) sejauh mana sipat pribadi

pengarang mempengaruhi gambaran masyarakat yang ingin disampaikannya , dan (c)

sejauh mana genre sastra yang digunakan pengarang dapat dianggap mewakili

seluruh masyarakat.

Fungsi sosial sastra meliputi (a) sejauh mana sastra dapat berfungsi sebagai

perombak masyarakatnya, (b) sejauh mana sastra hanya berfungsi sebagai penghibur

saja, dan (c) sejauh mana terjadi sintesis antara kemungkinan (a) dan (b). Goldmann

(1981: 55-74 dalam Faruk, 1999) dengan bukunya The Epistemology of Sociology

mengemukakan bahwa ada dua pendapat mengenai karya sastra pada umumnya,

yaitu (a) karya sastra merupakan ekspresi pandangan dunia secara imajiner, dan

(b) dalam mengekspresikan pandangan dunia itu pengarang menciptakan semesta

tokoh-tokoh, objek-objek, dan relasi secara imajiner.

C. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif deskriptif.

Metode kualitatif deskriptif artinya data yang dikumpulkan berupa kosakata, kalimat, dan

Page 10: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

9

gambar yang mempunyai arti (Sutopo, 2006:35). Objek penelitian ini adalah kritik sosial

dalam lirik lagu pada Lirik Lagu Man Ana Laulakum Karya Al-Imam Umar Muhdhor Bin

Abdurrahman Assegaf.

Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kata-kata pada bait dan baris

dalam lirik lagu Man Ana Laulakum Karya Al-Imam Umar Muhdhor Bin Abdurrahman

Assegaf yang mengandung kritik sosial. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian

ini adalah lagu dan lirik lagu Man Ana Laulakum Karya Al-Imam Umar Muhdhor Bin

Abdurrahman Assegaf. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data sekunder

dalam penelitian ini adalah artikel dari internet yang berkaitan dengan penelitian, antara lain

Bahasa Korupsi Bahasa (Mahmud, 2012), Romantisnya ERK pada Hujan (Marintan, 2012),

Cinta dan Pengabdian untuk Korban Narkotika (Faisal, 2013), Makna dalam Album Kedua

Efek Rumah Kaca: Album Kamar Gelap (Tidar, 2013), Lagu-lagu ERK, Bukan Sekedar

Musik dan Lirik (Nuraini, 2012), dan Meneropong Arti Lirik Lagu Efek Rumah Kaca Album

Kamar Gelap (Dersalam, 2013), Kritik Sosial Pada Lirik-Lirik Lagu Rhoma Irama (Kajian

Sosiologi Sastra) (Putra, 2015), Musik sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Lagu Karya

Grup Band Simponi) (Rusnianto, 2016). Kritik Sosial dalam Lirik Lagu Band Captain Jack

(Analisis Wacana Norman Fairclough) (Wibowo, 2018), Kritik Sosial dalam Lirik Lagu

“Indonesia” Karya Rhoma Irama (Muzakka, 2019).

Pemilihan data lirik lagu dalam Man Ana Laulakum Karya Al-Imam Umar Muhdhor

Bin Abdurrahman Assegaf ini menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling

adalah pengambilan beberapa data yang disesuaikan dengan tujuan penelitian (Siswantoro,

2010: 73). Pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data penting

yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah analisis dokumen di dalamnya yaitu teknik pustaka dan catat.

Teknik validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik trianggulasi

teori. Trianggulasi jenis ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari

satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji (Sutopo, 2006:98). Trianggulasi ini

dilakukan dengan menggunakan beberapa teori yang 5 berbeda dalam mengkaji

permasalahan penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain teori

strukturalisme, teori sosiologi sastra, dan teori kritik sosial.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data

secara dialektika yang dilakukan dengan menghubungkan unsur-unsur yang ada dalam lirik

Page 11: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

10

lagu pada Man Ana Laulakum Karya Al-Imam Umar Muhdhor Bin Abdurrahman Assegaf

dengan fakta-fakta kemanusiaan yang di integrasikan ke dalam satu kesatuan makna. Sesuai

dengan metode sosiologi sastra, untuk menganalisis data dilakukan melalui teori dialektika

(Goldman dalam Faruk, 1999:21) melalui konsep pemahaman-penjelasan. Pemahaman

berarti usaha mendeskripsikan struktur objek yang dipelajari, sedangkan penjelasan adalah

usaha menggabungkan ke dalam struktur yang lebih besar.

D. Hasil dan Pembahasan

1. Teks dan makna dari Lagu Man Ana Laulakum

Lirik lagu merupakan simbol verbal yang diciptakan manusia. Manusia

dalah makhluk yang tahu bagaimana harus beraksi, tidak hanya terhadap lingkungan

fisiknya, namun juga pada symbol-simbol yang dibuatnya sendiri (Rivers, 2003:28).

Penentuan bahasa yang digunakan dalam menciptakan lirik lagu bisa bergantung pada

individual yang menciptakan lirik lagu, karena belum ada ketentuan bahasa dalam

membuat sebuah lirik lagu tetapi lirik lagu yang dibuat tersebut dapat dipertanggung-

jawabkan isinya. Sedangkan tiap lirik yang juga dibuat oleh pencipta lagu pasti

memiliki sebuah makna tersendiri yang ingin disampaikan kepada pendengarnya.

Maka lirik lagu adalah gagasan penulis dan rangkaian pesan verbal yang tertulis

dengan sistematika tertentu yang untuk mendapatkan kesan tertentu dan respon dari

lingkungannya.

Man Ana Laulakum merupakan sebuah lagu yang masyhur di berbagai

kalangan, mulai dari remaja hingga orang-orang dewasa banyak yang mengenal lagu

ini. Lagu ini diciptakan oleh Al-Imam Umar Muhdhor Bin Abdurrahman Assegaf

yang dilahirkan dan tumbuh berkembang di kota Tarim. Beliau penghafal Al-Qur’an

yang dibesarkan bersama saudara-saudaranya dalam suasana didikan ruhaniah yang

kental dengan doktrin bagaimana menghargai waktu dan perhatian dari kedua orang

tua. Hal ini tidaklah berlebihan dalam mensifatinya, sebab pendidikan orang tua tidak

terbatas pada tembok sekolah, seorang ayah yang juga pendidik tidak pernah

melepaskan satu titikpun dari kehidupannya untuk dijadikan madrasah bagi anaknya.

Anaknya didoktrin untuk menyadari pengaruh Al-Qur’an danrahasia makna-

maknanya dibarengi dengan rasa tunduk dan takut, siang dan malam dibangunkan

oleh dendangan Al-Qur’an. Syekh Abdul Rahman Al-Seggaf (sang ayah) sangat

perhatian terhadap syekh al-Muhkhdar, sehingga sang putra sangat giat dalam

Page 12: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

11

meneladani sang ayah disegala kebiasaan, ibadah, dan tujuan-tujuan ayahnya. Beliau

memilihkan untuk anaknya guru-guru terbaik, sehingga dari mereka didapat ilmu-ilmu

yang matang di berbagai disiplin ilmu. Diantanra guru beliau yang paling agung

setelah ayah beliau adalah Syekh Abu Bakar bin Muhammad Balhaj ba Fadhal,

sehingga beliau dapat menguasai segala ilmu yang ada pada zaman beliau.

Syekh Umar Muhdar mengatakan: “Pertama kali muncul haal (buah

pengendaliandiri yang menghasilkan pancaran aura yang menggiring pada sikap ridla

kepada Allah, senang dengan kehadiran-Nya, ketenangan ketika menyebut-Nya,

syukur kepaa-Nya, rindu pada keridlaan-keridlaan-Nya, serta menjauhkan diri dari

tabiat jelek manusia) dari diriku pada 808 pada saat ayah saya masih hidup, beliau

berbicara tentang pengaruh pendidikan dan pantauan guru dalam membangun

kepribadian dan keruhanian murid,saya diberikan tiga uluran tangan, uluran tangan

Nabi Muhammad SAW, uluran tangan ayahku dan uluran satu orang lagi, yaitu uluran

tangan guruku.

Syekh Umar Muhadar mempunyai syair-syair yang berirama hadhrah yang

biasa didendangkan oleh ahli tasawwuf. Salah satu karya syair beliau yang terkenal di

negera Indonesia yaitu Lagu Man Ana Laulakum. Lagu ini beliau sosialisasikan

melalui pengajaran yang dilakukan oleh beliau. Syekh Umar Muhadar aktif mengajar

dan menyebarkan ilmu, dan para ulama juga para murid datang dari segala penjuru

demi untuk mendengarkan penjelasan-penjelasan dan petuah-petuah beliau yang

sangat langka. Selain itu beliau juga aktif mensosialisasikan lagu tersebut di dalam

majelis-majelis dzikir hingga sampai sekarang sering dilantunkan lagu Man Ana

Laulakum di jama’ah Shalawat di Indonesia.

Adapun teks dari lagu Man Ana Laulakum adalah sebagai berikut :

من أنا لولاكم

كيف ما حبكم كيف ما أهواكم # من أنا من أنا لولاكم

لا ومن في المحبة علي ولاكم # ما سوى ولا غيركم سواكم

ليس أحد في المحبة سواكم عندي # أنتم أنتم مرادي وأنتم قصدي

قلت يا سادتي محجتي تفداكم # كلما زادني في هواكم وجدي

Page 13: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

12

قلت والله أنا في هواكم راضي # حد ماضيبلوقطعتم وريدي

مارضاي سوى كل ما يرضاكم # أنتم فتنتي في الهوا ومرادي

عوقتني عوائق أكاد أن أهلك #كلما رمت إليكم نهو من أسلك

تيل بلواكمقوارحموا بالمحبة # فادركوا عبدكم مثلك من أدرك

Dan makna dari teks lagu diatas adalah sebagai berikut:

Siapakah diriku, siapakah diriku kalau tiada bimbingan kalian (guru) bagaimana aku

tidak cinta kepada kalian dan bagaimana aku tidak menginginkan bersama kalian

Tiada selain ku juga tiada selainnya terkecuali engkau, tiada siapapun dalam cinta

selain engkau dalam hatika.

Kalianlah, kalianlah dambaanku dan yang kuinginkan, tiada seorangpun dalam

cintaku selain engkau disisiku.

Setiap kali bertambah cinta dan rindu padamu, maka berkata hatiku wahai tuanku

semangatku telah siap menjadi tumbal keselamatan dirimu.

Jika engkau menyembelih urat nadiku dengan pisau berkilau tajam, kukatakan demi

Allah aku rela gembira demi cintaku padamu.

Engkaulah yang menyibukkan segala hasrat dan tujuanku, tiada ridlo yang aku

inginkan terkecuali segala sesuatu yang membuat mu ridlo.

Setiap kali ku bergejolak cinta padamu selalu terhalang untuk aku melangkah mereka

mengganjalku dengan perangkap yang banyak hampir saja aku hancur.

Maka tolonglah budak kalian ini, dan yang seperti kalianlah golongan yang suka

menolong, dan kasihanilah kami dengan cinta kalian, maka cinta kalian membunuh

dan memusnahkan.

2. Metode Puisi

Metode Puisi yang terdapat dalam Lagu Man Ana Laulakum ini sama seperti

metode puisi yang ada dalam lagu atau syair lainnya yang mencakup lima hal yaitu

diksi, pengimajinasian, kata konkret, bahasa figuratif, versifikasi dan tipografi. Dan

berikut adalah analisis metode puisi dari Lagu Man Ana Laulakum.

Page 14: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

13

a. Diksi

Diksi adalah pilihan kata yang tepat ataupun selaras pada penggunaanya

guna mengungkapkan gagasan agar mendapat efek tertentu seperti yang

diharapkan. Pemilihan diksi yang tepat dalam lagu atau syair dapat

menghidupkan syair dan lagu tersebut, hal ini juga membuat lagu atau menjadi

mudah dipahami dan bisa dinikmati oleh penikmatnya. Diksi yang digunakan

dalam lagu Man Ana Laulakum ini secara keseluruhan menggunakan kata yang

sederhana. Pengarang memanfaatkan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan

realita-realita kehidupan sosial. Selain itu, pemilihan kata yang digunakan dalam

album ini secara keseluruhan mampu menyampaikan pesan dan kritik sosial

dengan baik.

b. Pengimajian

Syekh Umar Muhdor memanfaatkan pengimajian atau citraan dalam

menulis lirik-lirik lagu pada album Kamar Gelap ini untuk lebih menghidupkan

gambaran perasaan, ide, pikiran, pesan, dan kritik sosial. Pengimajian yang

digunakan pengarang dalam lagu ini meliputi imaji gerak, penglihatan (visual),

perabaan(taktil), dan imaji intelektual.

c. Kata Konkret

Kata-kata konkret yang digunakan dalam lirik-lirik lagu pada lagu Man

Ana Laulakum ini secara keseluruhan merupakan kata-kata yang sederhana,

namun dapat memperjelas dan memperkonkret keadaan atau gambaran lirik lagu.

Dalam hal ini, memperjelas gambaran kritik sosial terhadap masalah-masalah

realita kehidupan sosial masyarakat.

d. Bahasa Figuratif

Pengarang memanfaatkan penggunaan bahasa figuratif dalam penulisan

lirik lagu Man Ana Laulakum ini untuk menyampaikan pesan dan makna kritik

sosial secara tidak langsung. Hal ini merupakan salah satu khas kesusastraan

Syekh Umar Muhdor. Bahasa figuratif yang digunakan dalam lirik lagu ini adalah

gaya bahasa hiperbola.

حد ماضيبلو قطعتم وريدي yang bermakna jika engkau menyembelih

urat nadiku dengan pisau berkilau tajam. Menyembelih nadiku dengan pisau

berkilau tajam merupakan majas hiperbola, kiasan yang mempertentangkan

Page 15: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

14

sebuah kata menjadi dilebih-lebihkan. Menyembelih nadiku dengan pisau

berkilau tajam merupakan pertentangan, karena seorang guru yang diagung-

agungkan tidaklah akan rela untuk membunuh muridnya dengan pisau yang

sangat tajam. Kata menyembelih sendiri memiliki kata yang melebih-lebihkan

dengan pembanding kata menghukum memiliki makna yang santai tidak terlalu

melebih-lebihkan sesuatu hal. Fungsi hiperbola sebagai suatu hal untuk

memperindah dan untuk menegaskan bahwa dibalik penghadiran makna

sesungguhnya hadir juga makna kontekstual.

e. Versifikasi

Gaya bunyi digunakan Syekh Umar Muhdor dalam penulisan lagu ini

untuk memperindah bentuk penyampaian pesan dan makna kritik sosial melalui

lirik lagu. Perulangan bunyi vokal (asonansi) dan konsonan (aliterasi) sering

digunakan pada semua lirik lagu di album ini. Secara keseluruhan, rima yang

digunakan dalam lagu ini meliputi rima patah.

f. Tipografi

Tipografi atau tata wajah penulisan lirik lagu dalam lagu ini secara

keseluruhan sama, yaitu terdiri atas baris dan bait. Susunan lirik lagu sangat

sederhana, penulisan dimulai dari sisi kanan lurus ke kiri tanpa batas garis tepi.

Tipografi lirik lagu Man Ana Laulakum ini merupakan tipografi tradisional, yaitu

tipografi yang umum digunakan oleh penyair-penyair traisional.

3. Hakikat Puisi

a. Tema

Sebagaimana teori yang telah dipaparkan diatas bahwa tema adalah hal

yang paling mendasar dari keseluruhan isi lagu. Maka tema yang ada dalam

Lagu Man Ana Laulakum adalah tentang ucapan terimakasih yang tiada tara

kepada guru yang telah memberikan segenap ilmunya sehingga dapat menjadi

manusia yang tangguh dalam mengarungi dunia dan demi mengharap ridlo Allah.

Dan hal ini juga diperkuat dengan judul dari lagu ini yaitu Man Ana Laulakum

yang apalah artinya diriku tanpamu “Guru”. Tema dan judul ini berbanding lurus

dengan ide pengarang dari Lagu Man Ana Laulakum ini dimana Pengarang

menciptakan Lagu Man Ana Laulakum dengan pemikiran bahwa seorang ayah

yang sangat luar biasa telah mendidik seorang syaikh Umar Muhdor dengan

Page 16: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

15

doktrin untuk menyadari pengaruh Al-Qur’an dan rahasia makna-maknanya

diiringi rasa tunduk dan takut kepada Allah SWT dan RasulNya.

Doktrin tersebut membentuk pola pikir syaikh Umar Muhdor yang sangat

tunduk, taat dan menghormati guru-guru beliau, sehingga beliau sangat mencintai

guru-guru beliau dan rela mengorbankan diri beliau sendiri demi kebahagiaan dan

keselamatan guru-guru beliau.

Guru selalu memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak

mulia, dan meluruskan perilaku yang buruk. Oleh karena itu, guru mempunyai

kedudukan tinggi dalam agama Islam. Dalam ajaran Islam pendidik disamakan

ulama yang sangatlah dihargai kedudukannya. Hal ini dijelaskan oleh Allah

maupun Rasul-Nya. Firman Allah Swt:

الهذين آمنوا منكم والهذ بما تعملون خبير يرفع الله ين أوتوا العلم درجات والله

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Mujadalah 11)

Keutamaan Guru menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah

1) Memiliki Ilmu yang Manfaat

Ilmu yang manfaat adalah ilmu yang diamalkan oleh pemilik ilmu dan

diajarkan kepada orang lain untuk diamalkan. Manfaat dari ilmu yang bermanfaat

dapat dirasakan didunia maupun akhirat. Dengan ilmu yang manfaat maka dunia

akan tentram karena dijalankan dengan hukum yang berlaku, sedangkan

pemiliknya juga akan mendapatkan pahala yang terus mengalir walau telah

meninggal dunia. Sebagaimana dalam hadits:

–رضي الله عنه –عن أبي هريرة نسان انقطع –صلى الله عليه وسلم –أنه رسول الله عنه قال : إذا مات الاه مسلرو –عمله إله من ثلث : صدقة جارية ، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له

“Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: ‘Apabila

seorang manusia telah meninggal maka terputuslah amalannya kecuali 3 hal

Page 17: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

16

yaitu: Shodaqah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang

mendo’akan orang tuanya’”

Oleh karena itu, hendaklah kita memohon agar memperoleh ilmu yang

manfaat dengan sesantiasa membaca do’a berikut, karena Rasulullah SAW

senantiasa membacanya ketika akhir fajar:

اللهم إني أسألك علما نافعا ورزقا طيبا وعمل متقبل

“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu ilmu yang manfaat,

rezeki yang baik dan amalan yang diterima”

2) Mendapat Derajat yang Tinggi disisi Allah SWT

Seorang pendidik akan mendapat derajat yang tinggi disisi Allah SWT

karena mereka memiliki ilmu. Selain itu, Allah SWT juga memberikan kebolehan

iri pada mereka. Sebagaimana hadits dari Ibnu Mas’ud:

لكته في الحقتحاسد إل في اثنتين رجل آتاه الله حكمة فهو يقضي بها ويعلمها ورجل آتاه الله مال فسلطه على ه

“Janganlah kau dengki kecuali pada 2 orang (yaitu) seorang yang telah

Allah SWT datangkan padanya sebuah hikmah lalu ia mengerjakannya dan

mengajarkannya serta seorang yang telah Allah SWT datangkan padanya sebuah

harta lalu ia menguasakannya atas kebinasaan dalam kebenaran”

3) Dapat Menjaga Diri

ومهم إذا رجعوا تفقههوا في الدين ولينذروا ق وما كان المؤمنون لينفروا كافهة فلول نفر من كل فرقة منهم طائفة لي إليهم لعلههم يحذرون

“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan

perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan diantara mereka tidak pergi

untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan

kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga

dirinya.”

Sebagaimana dalam surat At-Taubah ayat 122 diatas, bahwa orang yang

mempelajari agama Allah lalu kembali kepada kaumnya untuk mengajarkan ilmu

yang telah ia peroleh itu ditujukan supaya mereka dapat menjaga diri. Dalam

tafsir Al-Muyassar, dijelaskan supaya mereka dapat menjaga diri dari azab Allah

Page 18: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

17

dengan senantiasa mengerjakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-

laranganNya.

4) Mendapatkan Kebaikan yang Banyak

Jika seorang pendidik berhasil mendidik muridnya menuju akhlak mulia

maka pendidik pun mendapatkan kemuliaan yang banyak sebagaimana yang

disebutkan dalam hadits-hadits berikut:

Hadits dari Sahl bin Sa’id ra yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim

بك رجل خير لك من أن يكون لك حمر النهعم لن يهدي الله فوالله

“Demi Allah, jika Allah SWT member petunjuk kepada satu orang melalui

perantaramu maka hal itu jauh lebih baik dari pada kekayaan yang sangat

berharga.”

Hadits dari Abu Hurairah ra yang diriwayatkan oleh Muslim

من دعا إلى هدى كان له من الجر مثل أجور من تبعه ل ينقص ذلك من أجورهم شيئا

“Barangsiapa menyeru kepada petunjuk maka baginya pahala seperti

pahalanya orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala-pahala

mereka”

Hadits dari Uqbah bin Amr Abu Mas’ud Al-Anshary yang diriwayatkan

oleh Muslim

من دله على خير فله مثل أجر فاعله

“barangsiapa menunjukkan atas kebaikan maka baginya seperti pahala

orang yang melakukannya”

Hadits Abu Ya’la Al-Maushili dalam kitab ittihaful khoiratil

mahrati. Hadits ke 256

الدهال على الخير كفاعله

“adapun seorang yang menunjuki atas kebaikan itu seperti orang yang

mengerjakan.”

5) Disamakan dengan Pahala Amalan Sedekah

Ilmu adalah sebuah amanah, jika amanah tersebut dipelihara dengan baik

maka sama saja ia telah bersedekah sebagaimana hadits:

Page 19: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

18

)) ، أنهه قال : –صلى الله عليه وسلم –، عن النهبي –رضي الله عنه –عن أبي موسى الشعري الهذي أمر له المسلم المين الهذي ينفذ ما أمر به فيعطيه كامل موفهرا طيبة به نفسه فيدفعه إلىالخازن

به ، أحد المتصدقين (( متهفق عليه

Dari Abi Musa Al-Asy’ari ra, dari Nabi SAW bahwa beliau telah berabda:

“Seorang muslim yang amanah yang dititipi harta oleh orang lain lalu dipelihara

betul apa yang ditugaskan kepadanya lalu mengambalikan kepada yang berhak

dengan tanpa menguranginya sedikit pun maka ia telah dicatat sebagai orang

yang bersedekah”

Mu’adz bin Jabal pun pernah menerangkan lebih mendalam tentang

menjaga ilmu / menjaga ilmu sebagai amanah.

علمه صدقة تعلموا العلم فإن تعلمه لله خشية وطلبه عبادة ومدارسته تسبيح والبحث عنه جماد وتعليمه من ل ي وبذله لهله قربة

“Belajarlah ilmu karena sesungguhnya belajarnya karena Allah SWT itu

adalah Taqwa, menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah tasbih,

membahasnya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang belum

mengetahuinya adalah sedekah. Memberikan kepada keluarganya adalah

pendekatan diri kepada Allah SWT. ”

Berbahagialah menjadi seorang guru karena derajat yang didapatkannya

dan semoga kita menjadi seorang guru yang benar-benar profesional dan bisa

menjalankan amanahnya.... amien ya rabbal alamin.

b. Nada.

Nada dalam lagu dan syair menentukan suasana dalam lagu tersebut. Misal

bila sebuah lagu bertema kebahagiaan maka nada dari lagu tersebut juga akan

bernada riang dan gembira.

Nada dan suasana yang muncul dalam lirik lagu pada lagu ini

menunjukkan keseriusan pengarang dalam penyampaikan pesan dan makna kritik

sosial. Secara keseluruhan, nada dan suasana yang terdapat dalam album ini

bermacam-macam, antara lain, sedih, resah, mengajak, mengritik, semangat, dan

optimis.

c. Perasaan

Page 20: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

19

Perasaan yang diekspresikan pengarang melalui lirik lagu Man Ana

Laulakum ini mampu memperkuat makna kritik sosial yang terkandung di

dalamnya. Perasaan yang melatari penciptaan lirik lagu pada album ini meliputi

perasaan syukur, sedih, resah, mengajak, mengritik, semangat, dan optimis.

d. Amanat

Pesan atau amanat merupakan salah satu aspek yang paling ditonjolkan

dalam lirik lagu Man Ana Laulakum karya Syekh Umar Muhdor ini. Setiap lirik

lagu mengandung suatu pesan yang membangun sesuai dengan tema yang

diangkat. Secara keseluruhan, pesan yang disampaikan dalam lagu ini yaitu

mendorong dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menghormati dan

mentaati guru-guru yang telah mendidik kita.

4. Kritik Sosial dalam Lirik Lagu Man Ana Laulakum karya Al-Imam Umar

Muhdor

Menurut Abar (dalam Mas’oed, 1999: 47), kritik sosial adalah salah satu

bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol

terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses masyarakat. Kritik sosial dalam

karya sastra merupakan kritik terhadap segala bentuk keadaan, situasi, dan tindakan

sosial individu atau kelompok masyarakat yang menyimpang dari nilai sosial dan

moral yang dituangkan dalam suatu karya sastra dengan tujuan menciptakan

kehidupan sosial yang lebih baik. Guna mengungkap makna yang terkandung dalam

lirik lagu Man Ana Laulakum karya Umar Muhdor akan digunakan teori dialektika

menurut Goldmann yang dirasa tepat untuk mengungkap kritik sosial. Berikut hasil

analisis kritik sosial dalam lirik lagu Man Ana Laulakum karya Umar Muhdor

dengan tinjauan sosiologi sastra.

c. Kritik terhadap Sosial Budaya

Kritik terhadap realita sosial budaya dalam lagu Man Ana Laulakum ini

tampak pada lirik lagu “من أنا من أنا لولكم” (siapakah diriku siapakah diriku kalau

tanpa bimbingan kalian (guru)،"لوقطعتم ورجي يحد ماضي" (jika engkau

menyembelih urat nadiku dengan pisau yang sangat tajam). Lirik lagu ini

Page 21: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

20

menggambarkan berbagai sikap yang dimiliki segenap masyarakat zaman sekarang

yang kurang menghargai jasa guru-guru yang telah berjasa dalam mendidik dan

membimbing mereka sehingga dapat memperoleh kesuksesan di dunia. Banyak

diantara generasi sekarang yang terjangkit penyakit alergi terhadap para wali dan

orang-orang saleh, hal ini sebab gencarnya serangan informasi yang memojokkan

madrasah-madrasah tradisional. Dengan diciptakannya lagu Man Ana Laulakum ini

diharapkan dapat merubah pola pikir generasi sekarang bahwa generasi zaman ini

biografi para pendahulunya dengan gaya berkomunikasi dan berpikir mereka bahwa

para wali adalah manusia yang paham betul bagaimana menghargai waktu, usia dan

agama, sehingga mereka meletakkan segala sesuatu sesuai tempatnya. Selain itu para

wali dulu sangatlah menyayangi guru-guru mereka, bahkan mereka rela

mengorbankan diri mereka demi keselamatan dan kebahagiaan guru-guru mereka.

Selain kritik terhadap para generasi muda, di dalam lagu ini juga terdapat

ajakan bagi para guru untuk menjadi suritauladan yang baik bagi para muridnya.

Agar para guru dapat mewarisi ilmu dan budi pekerti yang baik bagi para murid.

Sehingga para murid dapat menyibukkan diri mereka di dunia hanya demi

memperoleh ridlo Allah SWT.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut. Hasil analisis struktur puisi terdiri atas hakikat puisi dan

metode puisi. Tema yang diangkat merupakan social budaya. Nada dan suasana yang

muncul antara lain syukur, sedih, resah, menyindir, mengajak, mengritik, semangat,

dan optimis. Perasaan yang melatari dalam album ini meliputi rasa syukur, sedih,

resah, menyindir, mengajak, mengritik, semangat, dan optimis.. Amanat yang

disampaikan dalam lagu ini yaitu Secara keseluruhan, pesan yang disampaikan

dalam lagu ini yaitu mendorong dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk

menghormati dan mentaati guru-guru yang telah mendidik kita.. Diksi yang

digunakan pada lagu ini sederhana dan tepat untuk mengungkapkan kritik sosial.

Pengimajian yang digunakan meliputi imaji gerak, penglihatan, perabaan, dan

intelektual. Kata-kata konkret yang digunakan memperjelas gambaran kritik sosial.

Bahasa figuratif yang digunakan meliputi hiperbola. Versifikasi berupa rima patah.

Tipografi pada lagu ini merupakan tipografi konvensional.

Page 22: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

21

Berdasarkan hasil pembacaan sosiologi sastra terhadap lirik lagu Man Ana

Laulakum karya karya Syekh Umar Muhdor, ditemukan kritik sosial yaitu kritik

terhadap sosial budaya terdapat pada lirik lagu “لوقطعتم ”من أنا من أنا لولكم"

. ورجي يحد ماضي"،

Page 23: KRITIK SOSIAL LIRIK LAGU MAN ANA LAULAKUM KARYA AL …

22

DAFTAR PUSTAKA

Al Hasyimy, Muhammad Ali. Manhaj al Islam Fi al ‘Adalah wa al Musawah; Min Kitab al

Mujtama’ al Muslim kama Yubnih al Islam fi al Kitab Wa al Sunnah (tt:

Islamhouse.com, 2009.

Al Hifnawy, Muhammad Ibrahim, dkk. Tafsir al Qurtuby Al Jami’ LI ahkami al Qur’an.

Pustaka Azzam. 1997

Barret, L.F dan Fossum, T.2001. Mental representations of affect Knowledge. Cognition and

emotion, Vol 15, Hal 333-363.

Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sebuah Pengantar. Jakarta : Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Faruk. 1999. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jan Van Luxemburg dkk. Pengantar ilmu Sastra (Terjemahan Dick Hartoko), Jakarta,

Gramedia, 1984

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Kurikulum 2013. (Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar SMA versi 040313-1.pdf, diunduh pada tanggal 16 Februari 2014).

Mas’oed, Mohtar. 1999. Kritik Sosial: Dalam Wacana Pembangunan. Yogyakarta: UII Press.

Muhammad, Hussein. 2015. Memilih Jomblo: Kisah Para Intelektual Muslim yang Berkarya

Sampai Akhir Hayat. Yogyakarta: Zora Books.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2003. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan

Penerapannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. Beberapa teori Sastra, metode kritik dan penerapannya. 1995.

Gadjah Mada University Press.

Siswantoro, 2010. Metode Penelitian Sastra: Analisis Struktur Puisi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Sutopo, H.B. 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University

Press.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.