khutbah idul adha 1433h abu uzhma.doc

6
K HUTBAH PERTAMA Ma a’syiral muslimin Rahimakumullah Segala puji bagi Allah atas segala nikmat, yang diberikan kepada kita. Sholawat dan salam, kita sampaikan kepada uswah teladan kita, Nabi besar Muhammad SAW. Hadirin, hari ini seluruh umat Islam, merayakan hari raya Idul Adha, yang didalamya ada dua ibadah agung, yaitu ibadah haji dan ibadah qurban. Kedua-duanya disebut oleh Al-Qur’an, sebagai salah satu dari syi’ar-syi’ar Allah. Bahkan, mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, merupakan pertanda dan bukti akan ketaqwaan seseorang seperti ditegaskan dalam firmanNya: “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati”. (Al-Hajj: 33) Kedua ibadah agung ini yaitu ibadah haji dan ibadah qurban, hanya mampu dilaksanakan dengan baik oleh mereka yang memiliki kedekatan dengan Allah, yang merupakan makna dari hari raya ini: “Qurban” yang berasal dari kata “qaruba – qaribun” yang berarti dekat. Jika posisi seseorang jauh dari Allah, maka dia akan mengatakan lebih baik bersenang-senang dengan hartanya daripada pergi ke Mekah menjalankan ibadah haji. Namun bagi hamba Allah yang memiliki kedekatan dengan Rabbnya dia akan mengatakan “Labbaik Allahumma Labbaik” – lebih baik aku memenuhi seruanMu ya Allah… Demikian juga dengan ibadah qurban. Seseorang yang jauh dari Allah tentu akan berat mengeluarkan hartanya untuk tujuan ini. Namun mereka yang posisinya dekat dengan Allah akan sangat mudah untuk mengorbankan segala yang dimilikinya semata-mata memenuhi perintah Allah swt. Maka ibadah haji dan ibadah qurban merupakan gerbang mencapai kedekatan kita kepada Allah swt. 1 ر كب له أ ألُ مَ لاَ ّ س ل أَ وُ ةَ لاَ ّ ص ل أَ وَ نْ يِ مِ ل اَ ّ # ى ألظَ لَ عَ ّ لاِ ) أَ أنَ وْ دُ عَ لاَ وَ نْ يِ قَ ّ تُ مْ لِ لُ 1 ةَ بِ ق اَ عْ ل أَ وَ نْ يِ مَ ل اَ عْ ل أِ ّ بَ رِ له لُ دْ مَ حْ ل أَ نْ يِ عَ مْ ج أِ هِ بْ حَ صَ وِ هِ لB ى أَ لَ عَ ، وٍ دَ ّ مَ حُ مَ اG نَ لاْ وَ مَ ا وَ G نِ N يِ بَ G ن، َ نْ يِ لَ سْ رُ مْ ل أَ وِ اءَ بِ W يْ G ن ألاِ دِ ّ بَ س ىَ لَ ع

Upload: urfisyahritazkiya

Post on 14-Nov-2015

43 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Allahu Akbar

KHUTBAH PERTAMA Ma asyiral muslimin RahimakumullahSegala puji bagi Allah atas segala nikmat, yang diberikan kepada kita.

Sholawat dan salam, kita sampaikan kepada uswah teladan kita, Nabi besar Muhammad SAW.

Hadirin, hari ini seluruh umat Islam, merayakan hari raya Idul Adha, yang didalamya ada dua ibadah agung, yaitu ibadah haji dan ibadah qurban. Kedua-duanya disebut oleh Al-Quran, sebagai salah satu dari syiar-syiar Allah. Bahkan, mengagungkan syiar-syiar Allah, merupakan pertanda dan bukti akan ketaqwaan seseorang seperti ditegaskan dalam firmanNya:((((((( ((((( ((((((((( (((((((((( (((( ((((((((( ((( ((((((( (((((((((((

Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. (Al-Hajj: 33)

Kedua ibadah agung ini yaitu ibadah haji dan ibadah qurban, hanya mampu dilaksanakan dengan baik oleh mereka yang memiliki kedekatan dengan Allah, yang merupakan makna dari hari raya ini: Qurban yang berasal dari kata qaruba qaribun yang berarti dekat. Jika posisi seseorang jauh dari Allah, maka dia akan mengatakan lebih baik bersenang-senang dengan hartanya daripada pergi ke Mekah menjalankan ibadah haji. Namun bagi hamba Allah yang memiliki kedekatan dengan Rabbnya dia akan mengatakan Labbaik Allahumma Labbaik lebih baik aku memenuhi seruanMu ya AllahDemikian juga dengan ibadah qurban. Seseorang yang jauh dari Allah tentu akan berat mengeluarkan hartanya untuk tujuan ini. Namun mereka yang posisinya dekat dengan Allah akan sangat mudah untuk mengorbankan segala yang dimilikinya semata-mata memenuhi perintah Allah swt.Maka ibadah haji dan ibadah qurban merupakan gerbang mencapai kedekatan kita kepada Allah swt.Allahu Akbar-Allahu Akbar-Allahu Akbar WaliLLahil Hamd

Contoh manusia yang begitu dekat dengan Allah, dan mendapatkan gelar Khalilullah (kekasih Allah) adalah Ibrahim. Sosok Ibrahim dengan kedekatan dan kepatuhannya secara sempurna kepada Allah tampil sekaligus dalam dua ibadah di hari raya Idul Adha, yaitu ibadah haji dan ibadah qurban. (((((( (((((((((( (((((((((((( ((((((( ((((((((((( (((((((((((( ( ((((( (((((( ((((((((( (((((((( (((((((( ( ((((( ((((( (((((((((( ( ((((( (( ((((((( ((((((( (((((((((((((

124. dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". ( Al-Baqarah:124)Gelar Nabi Ibrahim : Khalilullah Setiap perintah Allah ditunaikan dengan sempurna / ((((((((((( Abul Anbiya - 18 nabi berasal dari turunan Nabi Ibrahim Abu Tauhid - kisah Nabi Ibrahim dibakar oleh raja NamruzAllahu Akbar-Allahu Akbar-Allahu Akbar WaliLLahil Hamd

Keteladanan Hajar dalam mematuhi perintah Allah, dikisahkan dengan peristiwa sai dari Sofa ke Marwa.

Allahu Akbar-Allahu Akbar-Allahu Akbar WaliLLahil Hamd

Ketaatan yang tidak kalah teguhnya dalam menjalankan perintah Allah adalah ketaatan Ismail untuk memenuhi tugas bapaknya. Pertanyaan besarnya adalah: kenapa Ismail, seorang anak yang masih belia rela menyerahkan jiwanya?. Bagaimanakan Ismail memiliki kepatuhan yang begitu tinggi?. Nabi Ibrahim senantiasa berdoa: ((((( (((( ((( (((( (((((((((((((

Tuhanku, anugerahkan kepadaku anak yang shalih (Ash-Shaffat: 100).Maka Allah mengkabukan doanya:((((((((((((( ((((((((( (((((((

Kami beri kabar gembira kepada Ibrahim bahwa kelak dia akan mendapatkan ghulamun halim. (Ash-Shaffat: 101).Inilah rahasia kepatuhan Ismail yang tidak lepas dari peran serta orang tuanya dalam proses bimbingan dan pendidikan. Sosok ghulamun halim, seorang yang santun, memiliki kemampuan menggabungkan akal dan hati yang tidak mungkin hadir begitu saja tanpa melalui proses pembinaan yang panjang. Sehingga dengan tegar Ismail berkata kepada ayahandanya dengan satu kalimat yang indah:((((((( (((((( (((((( ((((((((( ((((( ((((((((( ((((((( (((((( ((( ((((((((((( ((((((( (((((((((( ((((((((( (((((( (((((( ( ((((( (((((((((( (((((((( ((( (((((((( ( (((((((((((( ((( (((((( (((( (((( (((((((((((((

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. (Ash-Shaffat: 102). Orang tua mana yang tak terharu dengan jawaban seorang anak yang ringan menjalankan perintah Allah yang dibebankan kepada pundak ayahandanya. Ayah mana yang tidak terharu melihat sosok anaknya yang begitu lembut hati dan perilakunya. Disinilah peri pentingnya pendidikan keagamaan bagi seorang anak semenjak mereka masih kecil lagi, jangan menunggu ketika mereka remaja apalagi dewasa. Sungguh keteladanan Ibrahim bisa dibaca dari bagaimana ia mendidik anaknya sehingga menjadi seorang yang berpredikat ghulamun halim.Allahu Akbar-Allahu Akbar-Allahu Akbar WaliLlahil Hamd

Jamaah Shalat Idul Adha Rahimakumullah.

Dr. Ali Syariati dalam bukunya Al-Hajj mengatakan bahwa Ismail adalah sekedar simbol. Simbol dari segala yang kita miliki dan cintai dalam hidup ini. Kalau Ismailnya nabi Ibrahim adalah putranya sendiri, lantas siapa Ismail kita? Bisa jadi diri kita sendiri, keluarga kita, anak dan istri kita, harta, pangkat dan jabatan kita. Kecintaan kepada Ismail yang berlebihan juga akan membuat kita menjadi egois, mementingkan diri sendiri, dan serakah tidak mengenal batas kemanusiaan. Karena itu, dengan melihat keteladanan berqurban yang telah ditunjukkan oleh seorang Ibrahim, apapun Ismail kita, apapun yang kita cintai, qurbankanlah manakala Allah menghendaki. Janganlah kecintaan terhadap ismail-ismail itu membuat kita lupa kepada Allah. Tentu, negeri ini sangat membutuhkan hadirnya sosok Ibrahim yang siap berbuat untuk kemaslahatan orang banyak meskipun harus mengorbankan apa yang dicintainya.

Hari raya Idul Adha kembali hadir untuk mengingatkan kita akan ketinggian nilai ibadah haji dan ibadah qurban yang sarat dengan pelajaran kesetiakawanan, ukhuwwah, pengorbanan dan mendahulukan kepentingan dan kemaslahatan orang lain. Semoga akan lahir keluarga-keluarga Ibrahim berikutnya dari bumi tercinta Indonesia ini yang layak dijadikan contoh teladan dalam setiap kebaikan untuk seluruh umat.

Amin ya Robbal alaminBarakallahu li walakum fil quranil adzim..KHUTBAH KEDUA

(7x)Ma asyiral muslimin Rahimakumullah

Pada khutbah kedua ini, marilah kita memanjatkan doa.Memohon kepada Allah azza wa jalla, agar memberikan taufik dan hidayah kepada kita dan seluruh kaum muslimin, serta mengabulkan semua doa yang kita panjatkan pagi ini.

Ya Allah, ampunilah kami, ampunilah kedua orang tua kami, kasihanilah mereka ya Allah, sebagaimana mereka telah mengasihi kami di sejak kecil.

Ya Allah, berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya atas kasih sayang mereka kepada kami, Peliharalah mereka sebagaimana mereka memelihara kami.Ya Allah, rendahkanlah suara kami di hadapan mereka.Indahkanlah ucapan kami di depan mereka.Lunakkanlah kami terhadap merekaLembutkanlah hati kami untuk mereka.

Sampaikan salam kami kepada mereka, baik yang masih ada maupun yang sudah tiada.

Ya Allah, berikanlah kami dari rasa takut kepada-Mu, yang akan membentengi kami dari maksiat kepada-Mu. Anugerahkanlah kami ketaatan kepada-Mu, yang akan mengantarkan kami ke surga-Mu, ya Allah. Berikan kami keyakinan kepada-Mu sesuatu yang akan meringankan kami, dalam menghadapi musibah dunia.Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu, dari nafsu yang tidak pernah kenyang, dari doa yang tidak pernah dikabul.

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf , maka maafkanlah (kesalahan-kesalahan) kami.

Ya Allah, perbaikilah agama kami yang merupakan kehormatan kami, perbaikilah dunia kami yang menjadi tempat penghidupan kami sekarang. Perbaikilah akhirat kami karena itu adalah tempat kembali kami yang terakhir.Jadikanlah hidup kami ya Allah sebagai tempat untuk mengumpulkan kebaikan. Jadikan kematian kami sebagai tempat istirahat dari segala keburukan yang kami lakukan.Ya Allah, rahmatilah kehidupan kami di dunia ini, rahmati kesendirian kami di dalam kubur, rahmati pula saat kami berdiri di hadapan-Mu di akhirat nanti.

Ya Allah, jadikanlah amal kami yang terbaik adalah akhirnya, umur kami yang terbaik adalah penghujungnya, dan hari terbaik kami adalah hari bertemu Engkau di akhirat.

Ya Allah, hiburlah kami dalam kesendirian di alam kubur, hilangkan ketakutan kami, ketika dibangkitkan dari kubur, mudahkan semua urusan kami di yaumul hisab nanti , Ya Tuhan kami, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.

Wallahu alam bish shawab

Disusun oleh : ABU UZHMA

Tangerang, 10 Zulhijjah1433 H

. . .

PAGE 4