kemolaran dan penggunaannya (nurul aini)

9
Nama : Nurul Aini No. Absen : 22 Kelas : XI IPA 2 Kemolaran dan Penggunaannya Laju Reaksi adalah berkurangnya jumlah pereaksi untuk satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk setiap satuan waktu. a. Kemolaran Kemolaran adalah satuan konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan Kemolaran (M) sama dengan jumlah mol (n) zat terlarut dibagi volume (v) larutan. Kemolaran (Molaritas) dinyatakan dengan lambang M, adalah jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan. M = n/V M = gr/mr x 1000/mL M = gram/mr x L M= ( % x p x 10 ) x 1/M b. Pengenceran larutan Larutan pekat (mempunyai kemolaran besar) dapat diencerkan dengan menambah volum pelarut, sehingga akan diperoleh larutan yang lebih encer (kemolarannya kecil). http://www.belajarkimia.web.id/2011/10/penentuan-persamaan- laju-reaksi.html/ Posted by Rino Safrizal at 00:28

Upload: nquarius

Post on 14-Jul-2016

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Guna menambah pengetahuan mengenai kimia

TRANSCRIPT

Page 1: Kemolaran Dan Penggunaannya (Nurul Aini)

Nama : Nurul Aini

No. Absen : 22

Kelas : XI IPA 2

Kemolaran dan Penggunaannya

Laju Reaksi adalah berkurangnya jumlah pereaksi untuk satuan waktu atau

bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk setiap satuan waktu.

a. Kemolaran

Kemolaran adalah satuan konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya

mol zat terlarut dalam 1 liter larutan

Kemolaran (M) sama dengan jumlah mol (n) zat terlarut dibagi volume (v)

larutan. Kemolaran (Molaritas) dinyatakan dengan lambang M, adalah jumlah mol

zat terlarut dalam setiap liter larutan.

M = n/V M = gr/mr x 1000/mL

M = gram/mr x L M= ( % x p x 10 ) x 1/M

b. Pengenceran larutan

Larutan pekat (mempunyai kemolaran besar) dapat diencerkan

dengan menambah volum pelarut, sehingga akan diperoleh larutan yang lebih

encer (kemolarannya kecil).

pada pengenceran berlaku rumus :

V1 M1 = V2 M2

V1 = volum sebelum pengenceran

M1 = kemolaran sebelum pengenceran

V2 = volum sesudah pengenceran

M2 = kemolaran sesudan pengenceran

dimana:

V1M1 : volume dan konsentrasi larutan asal

V2 M2 : volume dan konsentrasi hasil pengenceran

Volum pelarut yang ditambahkan = V2 – V1

pada pengenceran hanya terjadi pertambahan volum, sedang jumlah zat

terlarut tetap, maka M2 < M1

http://www.belajarkimia.web.id/2011/10/penentuan-persamaan-laju-reaksi.html/Posted by Rino Safrizal at 00:28

Page 2: Kemolaran Dan Penggunaannya (Nurul Aini)

Metode Penentuan Persamaan Laju Reaksi

Metode penentuan persamaan laju reaksi dengan laju awal yaitu dengan

melibatkan pengukuran laju reaksi pada awal reaksi untuk beberapa konsentrasi

awal zat-zat pereaksi.

Metode penentuan persamaan laju reaksi dengan metode terisolasi yaitu semua

konsentrasi dari pereaksi dibuat berlebih kecuali untuk satu jenis pereaksi.

Sebagai contoh pada reaksi berikut:

A + B --> Produk reaksi

Jika pereaksi A dibuat berlebih, maka konsentrasi A selama percobaan

dapat dianggap konstan. Dari sini, kita dapat menentukan laju reaksi dari B yaitu

vB. Dengan cara yang sama, jika konsentrasi B dibuat berlebih, maka kita dapat

menentukan laju reaksi dari A yaitu vA, sehingga laju reaksi keseluruhan untuk

reaksi ini adalah:

v = vA x vB

Metode penentuan persamaan laju reaksi dengan metode laju terintegrasi

banyak digunakan untuk reaksi kompleks di mana persamaan laju reaksinya

melibatkan zat-zat pereaksi dan produk reaksi. Di dalam metode laju terintegrasi,

terdapat beberapa bentuk persamaan laju yang baku untuk setiap orde reaksi.

Selanjutnya kita mencoba mencocokkan data hasil percobaan dengan persamaan

laju yang baku tersebut.

Metode laju awal dalam penentuan persamaan laju reaksi

http://www.belajarkimia.web.id/2011/10/penentuan-persamaan-laju-reaksi.html/Posted by Rino Safrizal at 00:28

Page 3: Kemolaran Dan Penggunaannya (Nurul Aini)

pada materi kimia tentang penentuan persamaan laju reaksi kali ini hanya akan

membahas metode laju awal yang umum diajarkan ditingkat Sekolah Menengah

Atas SMA.Untuk mengetahui lebih lanjut tentang metode laju awal dalam

penentuan persamaan laju reaksi, simak contoh reaksi antara nitrogen oksida NO

dengan klorin Cl2 berikut:

2NO(g) + Cl2(g) --> 2NOCl(g)

Prosedur untuk menentukan persamaan laju reaksi, sebagai berikut:

A + B --> Produk reaksi

1. Buat persamaan reaksinya : v = k [A]x [B]y

2. Tentukan orde masing-masing pereaksi

Untuk menentukan orde pereaksi A yaitu x, lihat 2 percobaan yang nilai

[B] tetap

Untuk menentukan orde pereaksi B yaitu y, lihat 2 percobaan yang

nilai [A] tetap

3. Masukkan nilai orde yang telah diperoleh ke dalam persamaan reaksi di

atas.

Secara matematis, penentuan persamaan laju untuk data di atas adalah sebagai

berikut:

1. Persamaan laju reaksi :

V = k [NO]x [Cl2]y

2. Orde reaksi

Orde pereaksi NO, x . . . ? (percobaan 2 dan 3)

Orde pereaksi Cl2, y . . . ? (percobaan 1 dan 2)

3. Berdasarkan nilai orde masing-masing pereaksi di atas, maka diperoleh

persamaan laju reaksi :

V = k [NO]x [Cl2]y V = k [NO]2 [Cl2]1 V = k [NO]2 [Cl2]

Ungkapan Laju Reaksi

http://www.belajarkimia.web.id/2011/10/penentuan-persamaan-laju-reaksi.html/Posted by Rino Safrizal at 00:28

Page 4: Kemolaran Dan Penggunaannya (Nurul Aini)

Laju beberapa kegiatan, misalnya, berlari, membaca, memasak, dsb,

menyatakan jumlah tertentu yang kamu selesaikan terhadap waktu. Dengan cara

yang sama kita juga dapat mengukur laju reaksi kimia. Contoh reaksi kimia

sederhana :

A→ B

Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai ukuran perubahan jumlah molekul A

ke molekul B persatuan waktu. Jumlah molekulnya dapat dinyatakan dalam satuan

mol, sedangkan waktunya dalam detik.

Laju reaksi rata-rata = Perubahan jumlahmol BPerubahanwaktu

= ∆(Mol B)∆t

= ∆(Mol A)∆ t

Volume reaksi biasanya tetap konstan. Untuk mengontrol laju reaksi

sering digantikan dengan penggunaan konsentrasi, sehingga satuannya menjadi

M/detik atau M/menit.

Laju reaksi = Pertambahan Konsetntrasi B

PerubahanWaktu =

Pengurangan Konsentrasi APerubahanWaktu

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

1. Luas

Permukaan

2. Konsentrasi

Pereaksi

3. Tekanan

4. Suhu

5. Katalis

Page 5: Kemolaran Dan Penggunaannya (Nurul Aini)

Molaritas (Kemolaran dilambangkan dengan huruf M. Molaritas

menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Secara matematis,

molaritas dapat dinyatakan sebagai berikut.

Molaritas (M) = mol zat terlarutliter larutan

= gramzat terlarut

Mrliter larutan

Keuntungan yang diperoleh jika konsentrasi dinyatakan dengan molaritas

adalah kemudahan untuk mengetahui jumlah mol zat terlarut dalam suatu larutan

dan volume larutan jika konsentrasi dan jumlah molnya diketahui. Jika ingin

mengetahui jumlah mol dalam suatu larutan, persamaan di atas dapat diubah

menjadi :

Mol zat = volum larutan zat x molaritas zat

Suatu larutan dengan molaritas tertentu dapat digunakan untuk membuat

larutan lain dengan molaritas yan berbeda. Larutan itu dapat diperoleh dari

pelarutan zat murni, pengenceran, atau pencampuran dua larutan yang berbeda

konsentrasinya.

a. Pelarutan Zat Murni

Sebagian besar bahan kimia yang tersedia di laboratorium berupa zat

padat. Oleh karena itu, larutan dari tiap zat dibuat dengan cara pelarutan.

Pelarutan dilakukan dengan cara mencampurkan zat terlarut dengan pelarut

tertentu.

b. Pengenceran

Page 6: Kemolaran Dan Penggunaannya (Nurul Aini)

Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran berubah,tetapi tidak

mengubah jumlah mol zat terlarut. Karena jumlah mol tidak berubah maka

berlaku persamaan berikut.

Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran berubah, tetapi

tidak mengubah jumlah mol zat terlarut. Karena jumlah mol tidak berubah maka

berlaku persamaan berikut.

Mol1=mol2

V1 M1 = V2 M2

c. Pencampuran Dua Larutan yang Berbeda Konsenterasinya

Untuk menentukan konsentrasi setelah pencampuran, yang harus

diperhatikan jumlah mol dan volume. Jumlah mol setelah pencampuran terdiri

atas mol yang berasal dari zat pertama dan mol yang bersal dari zat kedua.

Demikian juga denga volumenya. Volume pencampuran penjumlahan dari

volume kedua zat yang dicampurkan. Secara matematis, pernyataan itu dapat

ditulis sebagai berikut.

n1 + n 2 = nc

V1 M1 + V2 M2 = Vc Mc

Mc = V 1M 1+V 2M 2

Vc

V1 M1 = volume dan konsentrasi larutan mula-mulaV2 M2= volume dan konsentrasi larutan setelah pengenceran

Page 7: Kemolaran Dan Penggunaannya (Nurul Aini)