kementerian pertanian ...kementerian pertanian 3 dasar hukum penyusunan nbm uu no. 18 th 2012 pasal...

63
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id 1 1 Kementerian Pertanian Badan Ketahanan Pangan Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan 2020

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id11

Kementerian PertanianBadan Ketahanan Pangan

Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan2020

Page 2: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

➢Definisi NBM adalah tabel yang memberikan gambaran menyeluruh tentang penyediaan/ pengadaan dan penggunaan/ pemanfaatan pangan di suatu wilayah (negara/provinsi/kabupaten/ kota) dalamkurun waktu tertentu.

➢NBM menyajikan jumlah pangan yang tersedia untukdikonsumsi penduduk per kapita (kg/tahun ataugram/hari) serta dalam bentuk zat gizi tertentu yaituenergi (kkal/hari), protein (gram/hari), dan lemak(gram/hari)

2

Page 3: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id3

DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM

UU No. 18 Th 2012 Pasal 114

PP 17 Th 2015 Pasal 75

Pemerintah dan Pemerintah daerah berkewajibanmembangun, menyusun dan mengembangkan sisteminformasi pangan dan gizi yang terintegrasi”

PP 17 Th 2015 Pasal 82

Penyajian dan penyebaran data dan informasi Pangan dan Gizi dilakukan melalui:a. pengaturan akses dan penggunaan datab. penerbitan secara berkala dan/atau sewaktu-waktu.

Informasi pangan(Ketersediaan) :

✓ NBM (produksi, stok, impor, ekspor, ketersediaanperkapita, dll)

✓ PPH Ketersediaan✓ Prognosa HBKN✓ Neraca pangan

Page 4: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Mengetahui jumlah penyediaan, penggunaan danketersediaan pangan per kapita untuk konsumsipenduduk.

Mengevaluasi pengadaan dan penggunaanpangan.

Mengevaluasi tingkat ketersediaan pangan berdasarkanrekomendasi Angka Kecukupan Gizi (AKG) dankomposisinya berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH)

Bahan acuan dalam perencanaan produksi/pengadaan pangan Bahan perumusan kebijakan pangan dan gizi

TUJUAN PENYUSUNAN NBM

4

Page 5: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

HASIL PENYUSUNAN NBM

5

INPUT OUTPUT AnalisisLanjutan

➢ Produksi➢ Perdagangan (Ekspor-

Impor; Keluar-Masuk)➢ Perubahan Stok (Stok

Awal dan Stok Akhir)

✓ Ketersediaan Pangan untuk di Konsumsi

✓ Ketersediaan Pangan(Kg/Kap/tahun)/ (g/kap/hari)

✓ Ketersediaan Energi(kkal/kap/hari)

✓ Ketersediaan Protein(g/kap/hari)

✓ Ketersediaan Lemak(g/kap/hari)

.

DATA PENYEDIAAN PANGAN (FOOD SUPPLY)

KETERSEDIAAN Ketersediaan Energi(kkal/kap/hari)

PPH Ketersediaan

❖Pakan❖Benih❖Industri (Pangan & Non Pangan)❖Pangan utk Konsumsi❖Penggunaan Lainnya❖Tercecer

DATA PENGGUNAAN PANGAN (FOOD UTILIZATION)

Page 6: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

6

TABEL NBM

PENYEDIAAN PENGGUNAAN KETERSEDIAAN PERKAPITA

KOLOM 1 - 8 KOLOM 9 - 15 KOLOM 16 - 20

NBM terdiri dari 20 kolom

Dibagi menjadi 3 komponen yaitu:

➢ Komponen Penyediaan

➢ Komponen Penggunaan

➢ Komponen ketersediaan

Page 7: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id7

METODE PERHITUNGAN NBM

PENYEDIAAN (SUPPLY)

TS = O - ∆St + M – XDimana:TS = Total penyediaan dlm negeri (total supply)O = Produksi∆St = Stok akhir – Stok awalM = ImporX = Ekspor

PENGGUNAAN (UTILIZATION)

TU = F+S+I+W+Rou+FdDimana:TU = Total Penggunaan (Total utilization)F = PakanS = BibitI = IndustriW = TercecerRou = Penggunaan lainFd = Ketersediaan Bahan Makanan

Prinsip Neraca:∑ TS (Penyediaan) = ∑ TU (Penggunaan)

=

Page 8: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id8

• Jenis Bahan MakananKolom 1

• Produksi (masukan)Kolom 2

• Produksi (keluaran)Kolom 3

• Perubahan Stok (stok akhir tahun - stok awal tahun)Kolom 4

• Impor (Barang masuk )Kolom 5

• Penyediaan Dalam Negeri Sebelum Ekspor Kolom 6

• Ekspor (Barang keluar)Kolom 7

• Penyediaan Dalam Negeri Kolom 8

1. Komponen Penyediaan

Page 9: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id9

Untuk menghitung penyediaan (Supply) dalam NBM digunakan rumus:

TS = O - ∆St + M – X atau

Penyediaan = Produksi – perubahan stok + Impor –ekspor

Dimana:TS = Total penyediaan dlm negeri (total supply) (kolom 8)O = Produksi (kolom 2 dan kolom 3)∆St = Stok akhir – Stok awal (kolom 4)M = Impor (kolom 5)X = Ekspor (kolom 7)>>> Nilai /angka perubahan bisa positif atau negatif

Page 10: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

2. Komponen Penggunaan

10

Kolom 9 : Pakan

Kolom 10 : Bibit/Benih

Kolom 11 : Diolah untuk Makanan

Kolom 12 : Diolah untuk Bukan Makanan

Kolom 13 : Tercecer

Kolom14 : Penggunaan lain

Kolom15 : Bahan Makanan

Page 11: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id11

Untuk menghitung penggunaan (Utilization)digunakan rumus:

TU = F+S+I+W+Rou+Fd atau

Total penggunaan = pakan + benih + Industri (pangandan non pangan) + tercecer + penggunaan lain + Bahanmakanan

Dimana:TU = Total Penggunaan (Total utilization)F = Pakan (kolom 9)S = Bibit (kolom 10)I = Industri (kolom 11 dan kolom 12)W = Tercecer (kolom 13)Rou = Penggunaan lain (kolom 14)Fd = Ketersediaan Bahan Makanan (kolom 15)

Page 12: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

3. Komponen Ketersediaan

12

Kolom 16 : Ketersediaan pangan pertahun (kg/kapita/tahun)

Kolom 17 : Ketersediaan pangan perhari (gram/kapita/hari)

Kolom 18 : Ketersediaan pangan dalam bentuk energi (kkal/kapita/hari)

Kolom 19 : Ketersediaan pangan dalam bentuk protein (gram/kapita/hari)

Kolom 20 : Ketersediaan pangan dalam bentuk lemak (gram/kapita/hari)

Page 13: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id13

Fd = O – (∆St) + M – X – (F+S+I+W+Rou)

Dimana:

Fd = ketersediaan pangan utk dikonsumsi penduduk

0 = Produksi (input/output)

∆St = Perubahan stok

M = Impor

X = Ekspor

F = Pakan

S = Bibit

I = Industri (makanan dan bukan makanan)W = TercecerRou = Penggunaan lain

Untuk menghitung Ketersediaan Pangan (Bahan makananyang tersedia untuk dikonsumsi) digunakan rumus:

Page 14: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Perhitungan Ketersediaan Per Kapita

Ketersediaan Pangan Per Kapita= Bahan makanan (Fd ) / ∑ Penduduk Tengah Tahun

Ketersediaan Per kapita per tahun (Kolom 16 )

Kolom 15 X 1000 / Jumlah Penduduk

(Kg/kapita/tahun)

Ketersediaan Per kapita per hari Kolom 17

Kolom 16 X 1000 / 365

(Gram/kapita/hari) INGAT !SATUAN

Keterangan : >>kolom 15 dikali 1000 karena satuan berubah dari ton ke kilogram (kg)>> kolom 16 di kali 1000 karena satuan berubah dari kilogram (kg) ke gram

Page 15: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Ketersediaan Energi Kolom 18

Kolom 17 X Kandungan Energi /100 X BDD

(Kalori/kapita/hari)

KetersediaanProtein (Kolom 19)

Kolom 17 X Kandungan protein / 100 X BDD

(Gram/kapita/hari)

Ketersediaan Lemak (Kolom 20)

Kolom 17 X Kandungan lemak / 100 X BDD

(Gram/kapita/hari)

INGAT !SATUAN

Perhitungan Ketersediaan Per Kapita

Keterangan: Bagian dapat dimakan (BDD ) dalam satuan persen (….%)

Page 16: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

No.Kelompok Bahan

Makanan

Jumlah Jenis

Bahan MakananKeterangan

1. Padi – padian 6 Sumber Data: Ditjen Tanaman Pangan, BPS

2. Makanan berpati 5 Tapioka dan gaplek sementara di hilangkan

Sumber Data: Ditjen Tanaman Pangan, BPS

3. Gula 2 Sumber Data: Ditjen Perkebunan

4. Buah/biji

berminyak

6 Sumber Data: Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen

Perkebunan

5. Buah - buahan 38 Tambahan 13 jenis bahan makanan baru

Sumber Data: Ditjen Hortikultura, BPS

16

PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN

Bahan makanan dikelompokan kedalam 11 kelompok yang terdiri dari:

Page 17: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

No.Kelompok

Bahan Makanan

Jumlah Jenis

Bahan MakananKeterangan

6. Sayur – sayuran 30 Tambahan 7 jenis bahan makanan

Sumber Data: Ditjen Hortikultura, BPS

7. Daging 11 Tambahan 1 jenis bahan makanan

Sumber Data: Ditjen Peternakan dan Kesehatan

Hewan (Ditjen PKH), BPS

8. Telur 4 Tambahan 1 jenis bahan makanan

Sumber Data: Ditjen PKH, BPS

9. Susu 1 Sumber Data: Ditjen PKH, BPS

10 Ikan 29 Tambahan 6 jenis bahan makanan

Data: Kementerian Kelautan Perikanan

11 Minyak dan

lemak

8 Tambahan 4 jenis bahan makanan

Sumber Data: Ditjen Perkebunan

total 140

17

PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN

Page 18: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.idBkp.18

Soal:Konsumsi energi dari kelompok padi-padian penduduk suatu daerah yaitu beras 950 kkal/kapita/hari, jagung 10 kkal/kapita/hari, dan terigu 240 kkal/kapita/hari. Apabila anjuran maksimal konsumsi energi kelompok padi-padian 1200 kkal/kapita/hari dan kandungan energi beras 362 kkal per 100 gram, maka berapa gram maksimal beras yang dapat dikonsumsi

Jawaban:Karena jumlah konsumsi energi beras + jagung + terigu = 950 + 10 + 240 = 1200, maka konsumsi beras dianggap sudah maksimal sehingga konsumsiberas gram per harinya= 950 / 362 X 100 = 262,43 gram/hari

Contoh perhitungan:

Page 19: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.idBkp.19

Soal:Suatu wilayah dengan jumlah penduduk sebesar 920.300 jiwa dan konsumsiberas rumahtangga sebesar 90 kg/kap/tahun dan non rumah tangga sebesar25 kg/kap/tahun. Berapa total kebutuhan beras selama 1 tahun di wilayahtersebut.Jawaban:Kebutuhan beras dapat dirumuskan sebagai berikut:Kebutuhan beras = jumlah penduduk X (konsumsi RT + Non RT)

= 920.300 X ( 90 + 25 ) kg/kap/th= 920.300 X 115= 105.834.500 kg/th= 105.834,5 ton

Page 20: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.idBkp.20

Soal:Jika ketersediaan jagung basah sebesar 5 kg/kapita/tahun, kandungan energi36,12 kkal per 100 gram dan bagian dapat dimakan (BDD) 28%. Berapakahketersediaan energi perkapita perharinya

Jawaban:Untuk menghitung ketersediaan energi perhari maka ketersediaan pertahundirubah terlebih dahulu ke ketersediaan per hari

>>> 5kg/kap/th >>> 5000 gram / 365 hari = 13,697 gram/kapita/hari

Ketersediaan energi = ketersediaan perhari X kandungan energi/100 X BDD= 13,697 X 36,12 / 100 X 28%= 1,39 kkal

Page 21: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Page 22: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

➢Perhitungan PPH Ketersediaan termasuk salah satu bentuk analisisketersediaan pangan dengan menganalisis lebih lanjut ketersediaanenergi dari setiap kelompok bahan makanan pada tabel NBM.

➢Perhitungan PPH Ketersediaan dimaksudkan untuk menilai/ mengevaluasi mutu atau kualitas keberagaman ketersediaan panganberdasarkan data NBM.

➢PPH didefinisikan sebagai komposisi kelompok pangan utama yang bila dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lainnya

➢FAO-RAPA (Th 1989) mendefinisikan PPH sebagai Susunan beragampangan yang didasarkan atas proporsi keseimbangan energi dari 9 kelompok pangan dengan mempertimbangkan segi daya terima, ketersediaan pangan, ekonomi, budaya dan agama

➢Tujuan penyusunan PPH untuk menghasilkan suatu komposisi norma(standar) pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi penduduk, yang mempertimbangkan keseimbangan gizi (nutrition balance) berdasarkancita rasa (palatability), daya cerna (digestibility), daya terimamasyarakat (acceptability), kuantitas dan kemampuan daya beli(affordability)

22

Page 23: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

ANGKA KECUKUPAN GIZI

23

Definisi Angka Kecukupan Gizi (AKG) yaitu kecukupan rata-rata gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktifitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (Kemenkes, 2005)

Berdasarkan rekomendasi dari hasil pertemuan Widyakarya Nasional Pangan dan gizi (WNPG XI Tahun 2018 yang diatur lebih lanjut melaluiPeraturan menteri Kesehatan (Permenkes) No 28 Tahun 2019 AKG yaitusebesar:

AKG Tk. KetersediaanEnergi : 2.400 kkal/kap/hrProtein : 63 gr/kap/hr

Menganalisis data Susenas / Survey RT

Menganalisis data NBM

AKG Tk. KonsumsiEnergi : 2.100 kkal/kap/hrProtein: 57 gr/kap/hr

Page 24: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id24

KEGUNAAN PPH TINGKAT KETERSEDIAAN

Untuk mengetahui situasi ketersediaan aktualdengan kecukupan energi (AKE)

Untuk mengetahui kontribusi ketersediaanenergi (% AKE) aktual dengan komposisienergi harapan (PPH)

Untuk mengetahui skor PPH aktual denganyang diharapkan

Menilai/mengevaluasi ketersediaan pangan

Page 25: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Pengelompokan Pangan NBM dan PPHNo Kelompok Bahan

Makanan NBMNo Kelompok Pangan PPH Jenis Komoditas (Kelompok PPH)

1 Padi-padian 1 Padi-padian Beras & olahannya, jagung & olahannya, gandum& olahannya

2 Makanan Berpati 2 Umbi-umbian (+kentang) Ubi kayu & olahannya, ubi jalar, kentang, talas, sagu (termasuk makanan berpati)

3 Gula 3 Gula Gula pasir, gula merah, sirup, minuman jadi dalambotol/kaleng

4 Buah/bijiberminyak

4 Buah/biji berminyak Kelapa, kemiri, kenari, cokelat

5 Kacang-kacangan (+kacangmerah)

Kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, kacangmerah, kacang polong, kacang mete, kacangtunggak, kacang lain, tahu, tempe, tauco, oncom, sari kedelai, kecap

5 Buah-buahan 6 Sayur & buah (-kentang & -kacang merah, +rumputlaut))

Sayur segar & olahannya, buah segar & olahannya, termasuk emping

6 Sayur-sayuran

7 Daging 7 Pangan hewani (-jeroan & -rumput laut))

Daging & olahannya, ikan & olahannya, telur, susu& olahannya

8 Telur

9 Susu

10 Ikan

11 Minyak & Lemak 8 Minyak & lemak (+jeroan) Minyak kelapa, minyak sawit, margarin, lemakhewani

9 Lain-lain Aneka bumbu & bahan minuman spt terasi, cengkeh, ketumbar, merica, pala, asam, bumbu

25

Page 26: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Penentuan Bobot

PPH (Deptan , 2001) Bobot Triguna Pangan

Padi-padian 50 %

33,33%/74%=

0,5

Sumber energi(karbohidrat)

33,33%

Umbi-umbian 6 %

Minyak & Lemak 10 %

Buah/Biji berminyak 3 %

Gula 5 %

Pangan Hewani 12 % 33,33%/17%=2

Sumber pembangun(protein)33,33%

Kacang-kacangan 5 %

Sayur dan Buah 6 % 33,33%/6%=5

Sumber pengatur (vitamin & mineral)

33,33 %

Lain-lain (bumbu) 3 %

Page 27: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Langkah-langkah perhitungan PPH:

27

1. Menyesuaikan pengelompokan pangan dari 11 kelompok pangan NBM ke 9 kelompok pangan PPH

2.Memasukkan data ketersediaan pangan dalam bentuk energi (kkal/kap/hr) pada setiap kelompok pangan pada tabel PPH (kolom 18 dari NBM)

3. Menghitung kontribusi energi dari setiap kelompok pangan (persentase AKE) terhadap kecukupan energi ketersediaan (AKE sebesar 2.400 kkal/kap/hr)

4. Memasukkan angka bobot dan skor maksimum setiap kelompokpangan ke dalam tabel PPH.

Page 28: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Lanjutan Langkah-langkah ..........

28

5. Menghitung skor PPH dengan mengalikan antara persentase AKE dengan bobot setiap kelompok pangan.

6.Menghitung skor PPH riil setiap kelompok pangan :

• Jika skor PPH hasil perhitungan setiap kelompok pangan lebih besar daripada skor maksimumnya, maka skor PPH yang diambil adalah skor maksimumnya

• Jika skor PPH hasil perhitungan setiap kelompok pangan lebih kecil daripada skor maksimumnya, maka skor PPH yang diambil adalah skor hasil perhitungan.

7. Menjumlahkan skor PPH riil dari seluruh kelompok pangan. Jumlah hasil perhitungan skor PPH maksimal adalah 100.

Page 29: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Susunan PPH Ideal (Tingkat Nasional)Berdasarkan Sisi Ketersediaan Pangan

No. Kelompok Pangan Energi(kkal/kap/hr)

% AKG

Bobot Skor PPH

Maksimal

1 Padi-padian 1.200 50,0 0,5 25,0

2 Umbi-umbian 144 6,0 0,5 2,5

3 Pangan hewani 288 12,0 2,0 24,0

4 Minyak & lemak 240 10,0 0,5 5,0

5 Buah/biji berminyak 72 3,0 0,5 1,0

6 Kacang-kacangan 120 5,0 2,0 10,0

7 Gula 120 5,0 0,5 2,5

8 Sayur & buah 144 6,0 5,0 30,0

9 Lain-lain 72 3,0 0,0 0,0

Jumlah 2.400 100,0 100,0

29

Keterangan: apabila capaian skor PPH sudah mencapai dan melebihi angka maksimalmaka angka maksimal yng digunakan dan menunjukan ketersediaan pangankelompok tersebut sudah tercapai, sedangkan bila angka yang dicapainya belummaksimal maka ngka hsil perhitungan yang dipakai dan angka ketersediaan belumtercapai pula.

Page 30: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Contoh hitungan:

30

Soal:Data Neraca Bahan Makanan (NBM) untukketersediaan energi untuk kelompok Sayuran danBuah adalah sebesar 146 kkal/kapita/hari. Berapakahskor PPH Ketersediaan kelompok tersebut, jika AKE yang digunakan 2400 kka?

Jawaban>> Skor PPH Ketersediaan sayur buah yaitu:= 146/2400 x 100% X 5 (angka bobot)= 0,061 X 100% X5 = 30,42>>> Karena angka skor lebih dari angka maksimalmaka nilai skor menjadi sebesar 30

Page 31: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

31

Soal:Kelompok Gula menyumbang energi 12 Kalori/kapita/hari, berapa sumbangan skor PPH bila AKE yang digunakan 2.400 KaloriJawaban>> Skor PPH Ketersediaan gula yaitu:= 12/2400 x 100% X 0,5 (angka bobot)= 0,005 X 100% X0,5 = 0,25>>> Karena angka skor belum mencapai angka maksimal makanilai skornya sama sebesar 0,25

Catatan:Dalam penghitungan skor PPH yang harus diperhatikanadalah persentase AKE, bobot dan skor maksimal masing-masing kelompok pangan.

Page 32: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

INVENTARISASI DAN PEMETAAN

SUMBER DAYA PANGAN (SDP)

DALAM RANGKA MEWUJUDKAN

KETAHANAN PANGAN

32

Page 33: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

TANTANGAN MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN DAN GIZI

Pertumbuhan penduduk & urbanisasi

Perubahan pola konsumsi pangan: daging, sayur, buah

dan makanan jadi

Akses pangan tidak merata: ekonomi (penduduk miskin) &

fisik (daerah terpencil)

Masalah gizi ganda: gizi kurang dan gizi lebih/obesitas

D E M A N D : Permintaan pangan meningkat (kuantitas dan kualitas)

Keterbatasan usahatani skala kecil dan konversi

lahan

Kehilangan pangan (food loss) yang tinggi

Dampak perubahan iklim: banjir & kekeringan

S U P P LY: Penyediaan pangan yang berkelanjutan

33

Page 34: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

100 jenis kacang-kacangan

INDONESIA MEMILIKI SUMBERDAYA PANGAN YANG BERLIMPAH

8-10 juta Ha lahan marjinal dapat dimanfaatkan Tumbuhnya LSM dan kelompok

masyarakat bidang pangan dan gizi

450 jenis buah-buahan

250 jenis sayur-sayuran

100 jenis sumber karbohidrat

Agency for Food Security

Potensi industri kuliner pangan lokal seiring

meningkatnya wisata

34

Page 35: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan

Pemerintah dan pemerintah daerahbertanggung jawab atas ketersediaan pangan

di daerah dan pengembangan produksipangan lokal di daerah

Penganekaragaman pangan: upayameningkatkan ketersediaan pangan yang

beragam dan yang berbasis potensi sumberdaya lokal

Memenuhi kebutuhan dan konsumsi panganbagi masyarakat, rumah tangga, dan perseorangan secara berkelanjutan

•Memenuhi pola konsumsi pangan B2SA•Mengembangkan usaha pangan•Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

DASAR HUKUM

35

Page 36: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

DASAR HUKUM (lanjutan)

Setelah mencapai swasembada beras di tahun 2016, muncul harapan untuk mandiri dan berdaulat pangan bagi bangsa Indonesia.

Selain meningkatkan produksi panganstrategis, perlu juga upaya

penganekaragaman pangan

36

Page 37: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Permentan No. 43 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur, Tugas dan Fungsi Dinas Urusan

Pangan dan Dinas UrusanPertanian Daerah Provinsi dan

Kabupaten/Kota

Mengamanatkan Seksi Sumberdaya Pangan untukmelakukan penyiapan koordinasi, pengkajian,

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan, serta pemberian bimbingan teknis, pemantauan, dan

evaluasi di bidang penyediaan infrastruktur dansumberdaya pangan

Diwujudkan dalam bentuk kegiatan InventarisasiSumberdaya Pangan

(sebagai langkah awal)

DASAR HUKUM (lanjutan)

37

Page 38: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Beberapa istilah terkait SDP:➢Sumberdaya pangan adalah segala sesuatu baik yang bersumber dari

alam maupun hasil rekayasa manusia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan telah dikonsumsi dan/atau digunakan dalam acara adat istiadat/keagamaan oleh masyarakat setempat.

➢Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produkpertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

➢Pangan lokal adalah makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempatsesuai dengan potensi dan kearifan lokal.

➢Pangan pokok adalah pangan yang diperuntukkan sebagai makanan utama sehari-hari sesuai dengan potensi sumber daya dan kearifan lokal.

38

Page 39: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

RANCANGAN KEGIATAN INVENTARISASI SDP

Menentukan jenis pangan yang akan diinventarisasi

01 02 03

Mencari data terkait pangan yang telah ditentukan

Menyusun basis data, pemetaan

dan buku SDP

39

Page 40: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

1. MENETUKAN JENIS PANGAN UNTUK DIINVENTARISASI

a. Pangan strategis nasional: (1) Padi (dibedakan antara padi varietas unggul dan lokal)(2) Jagung (dibedakan antara jagung untuk pakan dan konsumsi),(3) Kedelai(4) Bawang merah(5) Cabai merah(6) Daging sapi (sebagai produk primer dari komoditas sapi potong)(7) Telur ayam (sebagai produk primer dari komoditas ayam petelur)

b. Pangan unggulan lokal: semua jenis pangan yang ada di kabupaten/kota, kecuali pangan strategis nasional, yang memiliki kriteria:(1) Sesuai dengan potensi wilayah;(2) Memiliki potensi untuk dapat dikembangkan sebagai sumber karbohidrat, protein, vitamin dan

mineral; dan(3) Digunakan sebagai makanan sehari-hari/musiman oleh masyarakat dan/atau menjadi bagian dari

kegiatan adat istiadat/kebudayaan/keagamaan masyarakat.

40

Page 41: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

2. MENCARI DATA

1. Produksi2. Sentra produksi3. Lahan4. Pengairan5. Bibit/ben ih6. Pupuk/pakan7. Hama penyakit8. Teknologi produksi9. Biaya produksi10. Limbah hasil produksi11. Harga jual12. Kelembagaan petani

1. Hasil pengolahan2. Biaya pengolahan3. Harga jual hasil pengolahan4. Teknologi pengolahan5. Limbah hasil pengola-

han

1. Jenis pemanfaatan2. Jenis konsumen3. Lokasi konsumen

Aspek produksi Aspek pengolahan di tingkat produsen

Aspek pemanfaatan hasil produksi/ pengolahan

41

Page 42: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

3. MENYUSUN BASIS DATA, PEMETAAN DAN BUKU SDP

1. Basis data sumberdaya pangan selama ini masih belum tertata dengan baik2. Bahan rekomendasi kebijakan pangan dan gizi3. Bahan penyusunan program/kegiatan ketahanan pangan dan gizi

1. Basis data SDP2. Peta Potensi SDP3. Buku SDP

Output

42

Page 43: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

INDEKS KETAHANAN PANGAN (IKP)➢Ketahanan Pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi

negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, danproduktif secara berkelanjutan.

➢ Indeks Ketahanan Pangan (IKP) yang disusun oleh Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian merupakan penyesuaian dari indeks yang telah ada berdasarkan ketersediaan data tingkat kabupaten/kota. Sembilan Indikator yang digunakan dalam penyusunan IKP merupakan turunan dari tiga aspek ketahanan pangan, yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan

➢ indikator yang digunakan dalam IKP didasarkan pada: (i) hasil review terhadap indeks ketahanan pangan global; (ii) tingkat sensitifitas dalammengukur situasi ketahanan pangan dan gizi; (iii) keterwakilan 3 pilar ketahanan pangan; dan (iv) ketersediaan data tersedia secara rutin untuk periode tertentu (bulanan/tahunan) serta mencakup seluruh kabupaten/kota.

43

Page 44: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

9 indikator yang dipilih sebagai dasar penentuan IKP

Aspek Ketersediaan

1. Rasio konsumsi normatif per kapita terhadap ketersediaan beras

Aspek Keterjangkauan Pangan

1. Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan.

2. Persentase rumah tangga dengan proporsi pengeluaran untuk pangan lebih dari 65 persen terhadap total pengeluaran.

3. Persentase rumah tangga tanpa akses listrik.

Aspek Pemanfaatan Pangan

1. Rata-rata lama sekolah perempuan diatas 15 tahun.

2. Persentase rumah tangga tanpa akses ke air bersih.

3. Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatan penduduk.

4. Persentase balita dengan tinggi badan di bawah standar (stunting).

5. Angka harapan hidup pada saat lahir.

44

Page 45: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id45

PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN

Food Security and Vulnerability Atlas – FSVA

TAHUN 2018

Page 46: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan PP No. 17 tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi, mengamanatkan

Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya berkewajiban membangun, menyusun, dan mengembangkan Sistem Informasi Pangan dan Gizi yang

terintegrasi.

Salah satu mekanisme dimaksud dituangkan dalam wujudPeta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and

Vulnerability Atlas – FSVA).

46

Page 47: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

FSVA merupakan peta tematik yang menggambarkan visualisasi

geografis dari hasil analisa data indikator kerentanan terhadap

kerawanan pangan.

✓ Dimana daerah yang rentan terhadap kerawanan pangan? ✓ Mengapa daerah tersebut rentan terhadap kerawanan

pangan?

Menyediakan informasi bagi pengambil keputusan dalamperencanaan program, penentuan sasaran serta

intervensi kerawanan pangan dan gizi

47

Page 48: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id48

❑ BKP ➔ Lokasi program BKP (Kawasan Mandiri Pangan-KMP,Kawasan Rumah Pangan Lestari-KRPL)

❑ Kemendes ➔ Penanganan Daerah RawanPangan – Daerah Tertinggal

❑ Bappenas ➔ Program Scale Up Nutrition (Sun) ❑ Kemendiknas ➔ Penentuan Lokasi ProGAS

(Program Gizi Anak Sekolah)❑ WFP ➔ Lokasi Intervensi: NTT, NTB & Papua

➔ Lokasi Survey Biaya Pangan❑ Pemda ➔ Intervensi program KP

PEMANFAATAN FSVA

48

Page 49: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

49

SISTEM KETAHANAN PANGAN NASIONAL

49

Page 50: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

50

PENETAPAN INDIKATOR

Mewakili 3 pilar ketahanan pangan: ketersediaan, akses dan pemanfaatan pangan

Sensitif untuk mengukur situasi ketahanan pangan

PENETAPAN INDIKATOR FSVA

Data tersedia secara berkala/tahun

2

13

DasarPertimbangan

50

Page 51: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

No. Indikator Definisi Sumber Data

ASPEK KETERSEDIAAN PANGAN

1 Rasio konsumsi normatif per kapita terhadap ketersediaanpangan

Rasio konsumsi normatif per kapita terhadap ketersediaan yang berasal dari produksi bersih padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar

BPS dan Kementan2014 - 2016

ASPEK AKSES PANGAN

2 Persentase penduduk hidup di bawah garis kemiskinan

Nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan oleh seorang individu untuk hidup secara layak

SUSENAS 2017, BPS

3 Proporsi pengeluaranrumah tangga untukpangan terhadappengeluaran total

Proporsi nilai pengeluaran rumah tangga untukmakanan dibandingkan dengan total pengeluaranrumah tangga (pangan dan non pangan)

SUSENAS 2017,BPS

4 Persentase rumah tangga tanpa akses listrik

Persentase rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap listrik dari PLN dan/atau non PLN, misalnya generator

SUSENAS 2017, BPS

Indikator Kronis

51

Page 52: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

NO. INDIKATOR DEFINISI SUMBER DATA

ASPEK PEMANFAATAN PANGAN

5 Rata-rata lama sekolahperempuan di atas 15 tahun

Jumlah tahun yang digunakan oleh pendudukperempuan berusia 15 tahun ke atas dalammenjalani pendidikan formal

SUSENAS 2017, BPS

6 Persentase rumah tangga tanpa akses ke air bersih

Persentase rumah tangga yang tidak memiliki akses air minum yang berasal dari leding meteran, leding eceran, sumur bor/pompa, sumur terlindung, mata air terlindung dengan memperhatikan jarak ke jamban ≥ 10 m dan air hujan

SUSENAS 2017, BPS

7 Rasio Penduduk per Tenaga Kesehatan terhadap Tingkat Kepadatan Penduduk

Jumlah tenaga kesehatan (dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, dan tenaga keteknisian medis)

Profil Tenaga

Kesehatan,

Kemenkes, 2017

8 Prevalence Balita Stunting

Anak di bawah lima tahun yang tinggi badannya kurang dari -2 Standar Deviasi (-2 SD) dengan indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) dari referensi khusus untuk tinggi badan terhadap usia dan jenis kelamin (Standar WHO, 2005).

Data Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017, Kementerian Kesehatan

9 Angka harapan hidup pada saat lahir

Perkiraan lama hidup rata-rata bayi baru lahir dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas sepanjang hidupnya

SUSENAS 2017, BPS

52

Page 53: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Indikator TransienNo. Indikator Definisi Sumber Data

1 Bencana alam yang terkait iklim

Bencana alam yang terkait iklim selama tahun2014-2016 dan perkiraan dampaknya terhadapketahanan pangan.

BadanPenanggulanganBencanaDaerah(BPBD), 2014-2017

2 Variabilitas curah hujan Perubahan curah hujan bulanan yang disebabkan oleh perubahan suhu permukaan laut sebesar satu derajat celcius pada periode tahun 2014-2016.

Badan Meteorologi dan Geofisika(BMKG), 2014-2017

3 Hilangnya produksipadi

Rata-rata hilangnya produksi padi akibat banjir dan kekeringan pada periode tahun 2014-2016

Dinas Pertanian, 2014-2017

53

Page 54: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id54

1. Analisis Indikator Individu

Penentuan cut off point menggunakan metode sebaran empiris atau mengikuti aturaninternasional/nasional.Metode

Analisis2. Analisis Komposit❑ Analisis FSVA wilayah kabupaten dan kota

dilakukan secara terpisah❑ Analisis FSVA Kabupaten menggunakan 9

indikator dan 8 untuk FSVA Perkotaan❑ Metode yang digunakan adalah Metode

Pembobotan❑ Besaran bobot masing-masing indikator

berdasarkan rekomendasi para ahli yang berasaldari akademisi dan pemerintah

Page 55: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Penentuan Prioritas KompositFSVA dikelompokkan berdasarkan 6 Prioritas

Penghitungan skor kompositPenyamaan arah persepsi data indikator individu,

standarisasi data dengan z-score dan distance toscale, menghitung IKP dengan rumus:.

Persiapan DataPengumpulan data dari 9 indikator

3

1

2

4

Penentuan Cut Off skor kompositStandarisasi cut off point dan distance to scale

indikator individu, menghitung cut off pointindikator komposit dengan rumus:

PERHITUNGAN

55

Page 56: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Lokasi prioritas penanganan kerentanan pangan

1. Kabupaten-kabupaten daerah Indonesia Timur yang memiliki daerah prioritas 1-3 terbesar

2. Kabupaten-kabupaten yang lokasinya jauh dari ibu kota provinsi/daerah perbatasan

3. Kabupaten-kabupaten di Kepulauan

4. Kabupaten pemekaran

56

Page 57: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id57

PROGRAM PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN SELAMA 4 TAHUN TELAH BERHASIL MENINGKATKAN STATUS KETAHANAN PANGAN WILAYAH DI 177 KABUPATEN:❑ Kabupaten Rentan

Pangan yang Naik Peringkat Sebanyak 75 Kabupaten (19%)

❑ Kabupaten TahanPangan yang Naik Peringkat Sebanyak102 Kabupaten (26%)

PERKEMBANGAN SITUASI KETAHANAN PANGAN

Page 58: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

1. Pemerintah Pusat dan Daerah meningkatkan perhatian kepada kabupaten-kabupaten prioritas: Indonesia Timur, perbatasan, kepulauan, dan kabupaten pemekaran

2. Program-program diarahkan pada:a. Peningkatan penyediaan pangan yang beragam dengan mengoptimalkan

sumberdaya pangan lokalb. Penanganan stuntingc. Penanganan kemiskinand. Peningkatan akses air bersihe. Peningkatan pendidikan perempuanf. Penyediaan tenaga kesehatang. Pembangunan usaha produktif/UMKM/padat karya untuk menggerakan

ekonomi wilayah

3. Integrasi Lintas Sektor

58

REKOMENDASI

Page 59: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KERANGKA INTERVENSI UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN

Masalah Ketersediaan

Pangan

Kapasitas produksi yang tidak

mencukupi permintaan

konsumsi penduduk

Masalah Infrastruktur

Terbatasnya akses terhadap air

bersih, listrik

Masalah Kesehatan dan Gizi

Tingginya balita stunting dan

distribusi tenaga kesehatan yang

tidak merata

Masalah Akses Pangan

Daya beli terbatas karena

kemiskinan

Meningkatkan Kapasitas

Produksi

Penganekaragam konsumsi

pangan

Penyediaan Lapangan Kerja

Mempermudah akses pangan

Jaring pengaman sosial rumah

tangga miskin

Pembangunan Infrastruktur

Dasar (air bersih, listrik)

Penyuluhan tentang gizi dan

pola asuh anak

Konsumsi pangan (B2SA)

Fasilitasi Sanitasi Lingkungan

Penyediaan Tenaga Kesehatan

Peningkatan Status

Kesehatan dan Gizi

Peningkatan Akses Pangan

Pembangunan Pertanian

dan Pedesaan

Optimalisasi Sumberdaya

pangan lokal

Perbaikan infrastrukur

59

Page 60: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

CONTOH INTERVENSI KEBIJAKAN KABUPATEN RENTAN PANGAN

Indikator Penyebab Intervensi

Rasio KonsumsiNormatifterhadapproduksi

• Sebaran produksi tidakmerata

• Keterbatasan akses

• Peningkatan produksi• Optimalisasi sumberdaya pangan

lokal• Penganekaragaman konsumsi pangan

Penduduk Miskin

• Keterbatasan lapangan kerja• Kepemilikan Aset• Infrastruktur• Keterbatasan akses finansial

• Penyediaan lapangan kerja, padatkarya;

• Redistribusi lahan;• Pembangunan infrastruktur dasar

(jalan, listrik, rumah sakit);• Pemberian bantuan sosial

Prevalensi Stunting

• Pola asuh anak• Tingkat penddidikan ibu

relatif rendah

• Sosialisasi dan penyuluhan tentanggizi dan pola asuh anak

• Penyediaan fasilitas pendidikan formal dan non formal (kejar paket dan kursus)

60

Page 61: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Masalah Ketersediaan Air

Bersih

Jarak antara sumur dan jamban

terlalu dekat, mengandalkan air

kemasan sebagai sumber air

minum

Masalah Kesehatan dan

Gizi

Masalah stunting dan gizi ganda

Masalah Akses Pangan

Daya beli terbatas karena harga

pangan relatif tinggi

Sosialisasi konsumsi menu

B2SA dan perilaku hidup

sehat

Pengembangan urban

farming dan kegiatan

ekonomi skala rumah tangga

Pembangunan instalasi

pemurnian air (PAM Kota)

dan fasilitas air minum (tap

water) di ruang publik

Peningkatan penyediaan

sumber pangan keluarga

dan tambahan pendapatan

keluarga

Penyediaan air bersih

Perbaikan pola asuh dan

KERANGKA INTERVENSI UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN KOTA

61

Page 62: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

62

CONTOH INTERVENSI KEBIJAKAN DI KOTA RENTAN PANGAN

Indikator Penyebab Intervensi

Proporsi pengeluaranpangan

• Rendahnya tingkatpendapatan

• Tingkat Pendidikan

• Peningkatan kesempatankerja

• Sosialisasi pola konsumsipangan (B2SA)

Akses terhadap Air Bersih

• Rendahnya infrastrukturair bersih

• Rendahnya sanitasilingkungan

• Penyediaan fasilitas dan layanan air bersih

• Sosialisasi dan penyuluhan

Prevalensi Stunting • Rendahnya akses terhadapair bersih

• Pola asuh anak

• Penyediaan fasilitas dan layanan air bersih

• Sosialisasi dan penyuluhan tentang gizidan pola asuh anak

62

Page 63: Kementerian Pertanian ...Kementerian Pertanian 3  DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM UU No. 18 Th 2012 Pasal 114 PP 17 Th 2015 Pasal 75 Pemerintah dan Pemerintah daerah …

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Lintas Pelaku

Masyarakat

Lintas Wilayah

Nasional

Daerah

Rumah Tangga

Petani

Pengolah/ Pedagang

Konsumen

Pemerintah

Permasalahan ketahanan pangan dan gizi➔ PERMASALAHAN MULTIDIMENSIONAL

KOORDINASIDEWAN KETAHANAN PANGAN

STRATEGI PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN GIZI

63