sma kelas xi

33
1 1 AKU BANGGA INDONESIA TANAH AIRKU Aktivitas : Pembinaan Nasionalisme melalui Jalur Pendidikan Kelas : XI Semester : I (Satu) A. Petunjuk Umum 1. Bacalah wacana di bawah ini secara saksama! 2. Tanyakan kepada guru yang mengajar apabila ada kalimat/materi yang belum jelas! 3. Lakukan program sosialisasi pembinaan nasionalisme kepada teman-temanmu! 4. Lakukan evaluasi untuk setiap akhir pelaksanaan kegiatan. B. Ruang Lingkup Kompetensi Mata Pelajaran 1. Pendidikan Kewarganegaraan SK 3 : Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. KD 3.3 : Menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 2. Sosiologi SK 2 : Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. KD 2.2 : Menganalisis perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. 3. Geografi SK 4 : Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup. KD 4.7 : Menjelaskan sasaran dan tujuan pembangunan nasional. 4. Sejarah SK 3 : Menganalisis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarah bangsa Indo- nesia dari abad ke-18 sampai dengan abad ke-20 KD 3.2 : Menganalisis pengaruh revolusi industri di Eropa terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia. Tema : Aksi Solidaritas Sosial

Upload: herasetiawan

Post on 21-Oct-2015

104 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

karakter bangsa

TRANSCRIPT

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

1

1AKU BANGGA INDONESIA TANAH AIRKU

Aktivitas : Pembinaan Nasionalisme melalui JalurPendidikan

Kelas : XISemester : I (Satu)

A. Petunjuk Umum

1. Bacalah wacana di bawah ini secara saksama!2. Tanyakan kepada guru yang mengajar apabila ada kalimat/materi yang belum

jelas!3. Lakukan program sosialisasi pembinaan nasionalisme kepada teman-temanmu!4. Lakukan evaluasi untuk setiap akhir pelaksanaan kegiatan.

B. Ruang Lingkup Kompetensi Mata Pelajaran

1. Pendidikan KewarganegaraanSK 3 : Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.KD 3.3 : Menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.2. Sosiologi

SK 2 : Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.KD 2.2 : Menganalisis perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat

multikultural.3. Geografi

SK 4 : Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup.KD 4.7 : Menjelaskan sasaran dan tujuan pembangunan nasional.

4. SejarahSK 3 : Menganalisis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarah bangsa Indo-

nesia dari abad ke-18 sampai dengan abad ke-20KD 3.2 : Menganalisis pengaruh revolusi industri di Eropa terhadap perubahan

sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia.

Tema : Aksi Solidaritas Sosial

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

2

5. Bahasa IndonesiaSK 4 : Mengungkapkan informasi dalam bentuk proposal, surat dagang,

karangan ilmiah.KD 4.1 : Menulis proposal untuk berbagai keperluan.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:1. meningkatkan ketrampilan sosial terhadap masalah-masalah yang ada disekitarnya

dan mampu berpartisipasi dalam memberi solusi penyelesaiannya;2. melibatkan semua pihak dalam memecahkan persoalan bersama dalam berbagai

lingkungan kehidupan;3. mewujudkan sikap kesetiakawanan sosial dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara;4. mewujudkan peran serta dalam meningkatkan keterbukaan dan jaminan keadilan;5. membahas proposal dalam kelompok kecil untuk mendapatkan masukan perbaikan;6. menjelaskan sikap harus dikembangkan dalam masyarakat multikultural;7. menanamkan semangat rela berkorban, kebersamaan serta menjaga persatuan

dan kesatuan bangsa dan Negara Republik Indonesia.

D. Nilai-nilai Karakter yang Diintegrasikan

Dalam kegiatan pembelajaran tematik ini, nilai-nilai yang ingin diintegrasikanantara lain sebagai berikut.

1. Relegius , yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agamayang dianutnya, terutama menolong sesama manusia tanpa melihat agama,golongan, maupun asal usulnya.

2. Kerja Keras, yaitu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalammengatasi berbagai masalah yang ada di sekitarnya

3. Cinta tanah air, yaitu bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan social,dan budaya.

4. Rasa ingin tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahuilebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dilihat dan didengar di sekitarnya.

5. Komunikatif, yaitu tindakan yang memperhatikan rasa senang berbicara, bergaul,dan bekerja sama dengan orang lain.

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

3

E. Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran Proyek

Sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran, simak dan perhatikan secara mendalambacaan di bawah ini!

Mengembangkan Kesetiakawanan Sosial Dalam Kehidupan

Gambar banjir lahar dingin Yogyakarta tanggal 9 Desember 2010Sumber : vivanews

1. Arti dan Makna Kesetiakawanan Sosial

Kesetiakawanan sosial atau rasa solidaritas sosial merupakan potensi spiritual,komitmen bersama sekaligus jati diri bangsa. Oleh karena itu, kesetiakawanan sosialmerupakan nurani bangsa Indonesia yang terimplikasi dari sikap dan perilaku yangdilandasi oleh pengertian, kesadaran, keyakinan tanggung jawab dan partisipasi sosialsesuai dengan kemampuan masing-masing warga masyarakat dengan semangat

Kegiatan Belajar 1

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

4

kebersamaan, kerelaan untuk berkorban demi sesama, kegotongroyongan dalamkebersamaan dan kekeluargaan. Dengan demikian, kesetiakawanan sosial merupakankeyakinan tentang apa yang baik dan layak dilakukan terhadap orang lain, tidak sajaterhadap orang yang kurang beruntung melainkan juga terhadap sesama pada umumnya.

Kesetiakawanan sosial sebagai sikap dan perilaku masyarakat mempunyai maknasebagai upaya membantu dan memecahkan berbagai permasalahan sosial bangsa dengancara mendayagunakan peran aktif masyarakat secara luas, terorganisir dan berkelanjutan.Kesetiakawanan sosial merupakan nilai dasar kesejahteraan sosial, modal sosial (SocialCapital) yang ada dalam masyarakat terus digali, dikembangkan, dan didayagunakandalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat sejahtera.Nilai kesetiakawanan sosial diwujudkan dalam sikap dan perilaku gotong royong,kebersamaan, dan tolong menolong. Lebih dari itu semua, kesetiakawanan sosial telahmenjadi sumber jiwa dan semangat nasionalisme dan patriotisme sehingga menjadikanbangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dari penjajahan.

2. Upaya-Upaya Mewujudkan Kesetiakawan Sosial

Sebagai nilai dasar kesejahteraan sosial, kesetiakawanan sosial harus terusdiwujudkan dalam kehidupan nyata di kehidupan kita sesuai dengan kondisi aktualbangsa dan negara Indonesia. Misalnya, dalam bergotong-royong, membantu tetanggayang punya kerja, memperbaiki rumah warga yang ditimpa musibah, membangun jalandesa, dan sebagainya. Selain itu, kegiatan tolong menolong dapat diwujudkan dalamperilaku membantu tetangga yang sedang ditimpa musibah, menyantuni fakir miskin,mengumpulkan dana untuk membantu korban bencana alam, dan sebagainya. Jiwa dansemangat kesetiakawanan sosial dalam kehidupan bangsa dan masyarakat Indonesiapada hakikatnya telah ada sejak zaman nenek moyang kita, jauh sebelum negara iniberdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka yang kemudian dikenal sebagai bangsaIndonesia. Jiwa dan semangat kesetiakawanan sosial tersebut dalam perjalanankehidupan bangsa kita telah teruji dalam berbagai peristiwa sejarah, dengan puncakmanifestasinya terwujud dalam tindak dan sikap berdasarkan rasa kebersamaan dariseluruh bangsa Indonesia pada saat menghadapi ancaman dari penjajah yangmembahayakan kelangsungan hidup bangsa. Sejarah telah membuktikan bahwa bangsaIndonesia mencapai kemerdekaan berkat semangat kesetiakawanan sosial yang tinggi.Oleh karena itu, semangat kesetiakawanan sosial harus senantiasa ditanamkan,ditingkatkan, dan dikukuhkan melalui berbagai kegiatan termasuk peringatan HKSN(Hari Kesetiakawan Sosial Nasional) setiap tahunnya.

Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional itu sendiri lahir di Yogjakarta pada tanggal20 Desember 1948 ketika rakyat bergotong-royong membantu pejuang kemerdekaanmelawan agresi Belanda. Sejarah panjang bangsa Indonesia telah menunjukkan bahwakesetiakawanan sosial terbentuk dari rasa senasib seperjuangan dari para pejuang danpahlawan daerah dalam situasi penindasan kaum penjajah sehingga pada akhirnya

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

5

mereka bahu membahu, dan bersatu berjuang tanpa pamrih untuk mempertahankankemerdekaan negara Indonesia.

HKSN diperingati sebagai ungkapan rasa syukur dan hormat atas keberhasilanseluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam menghadapi berbagai ancaman bangsa lainyang ingin menjajah kembali bangsa kita. Peringatan HKSN yang dilaksanakan setiaptanggal 20 Desember juga merupakan upaya untuk mengenang kembali, menghayati,dan meneladani semangat nilai persatuan dan kesatuan, nilai kegotong-royongan, nilaikebersamaan, dan nilai kekeluargaan seluruh rakyat Indonesia dalam merebutkemerdekaan.

Saat ini kita tidak lagi melakukan perjuangan secara fisik untuk mengusir penjajah,namun yang kita hadapi sekarang adalah peperangan menghadapi berbagai permasalahansosial yang menimpa bangsa Indonesia seperti kemiskinan, keterlantaran, kesenjangansosial, konflik SARA di beberapa daerah, bencana alam (gempa bumi, gunung meletus,tsunami, banjir, kekeringan, dll.), serta ketidakadilan dan masalah-masalah lainnya.

Sesuai tuntutan saat ini, dengan memperhatikan potensi dan kemampuan bangsakita, maka peringatan HKSN ini merupakan pengejawantahan dari realisasi konkrit semangatkesetiakawanan sosial masyarakat. Dengan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat. Dalampelaksanaan peringatan HKSN memerlukan berbagai dukungan dan peran aktif dari seluruhkomponen/elemen bangsa, bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja melainkantanggung jawab bersama secara kolektif seluruh masyarakat Indonesia.

3. Kesetiakawanan Sosial sebagai Gerakan Nasional

Peringatan HKSN menjadi momentum yang sangat strategis sebagai upaya untukmengembangkan dan mengimplementasikan kesetiakawanan sosial sebagai suatugerakan nasional sesuai dengan kondisi dan tantangan jaman, kesetiakawanan sosialyang menembus baik lintas golongan dan paradaban maupun lintas SARA harus terusmenggelora terimplementasi sepanjang masa, dengan demikian akan berwujud thereis no day whithout solidarity (tiada hari tanpa kesetiakawanan sosial), kesetiakawanansosial tidak berhenti pada harinya HKSN yang diperingati setiap tanggal 20 Desemberdi Tingkat Pusat, Provinsi dan Kab/Kota serta oleh seluruh lapisan masyarakatberkelanjutan selamanya dan sepanjang masa.

Kesetiakawanan sosial sebagai pengejawantahan dari sikap, perilaku, dan jatidiri bangsa Indonesia. Hal ini dapat menjadi modal dalam mengatasi berbagaipermasalahan sosial bangsa sehingga secara bertahap akan mengalami perbaikan danmeningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh tanah air. Diharapkan nilaikemerdekaan, nilai kepahlawanan, dan nilai kesetiakawanan itu melekat dalamkehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini sesuai dengan tema peringatan HKSNtahun 2010 "meningkatnya kesetiakawanan sosial akan mempercepat terwujudnyakesejahteraan sosial".

Pada peringatan HKSN tahun 2010 Wakil Presiden Boediono

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

6

menyampaikan bahwa dampak derasnya globalisasi terhadap semangat kesetiakawanandan solidaritas dengan kecenderungan tingginya sikap individualisme, rasakesetiakawanan dan solidaritas tidak akan lenyap dari bangsa Indonesia. "Sayamempunyai keyakinan kuat bahwa kesetiakawanan dan solidaritas tidak akan mudahlenyap dari diri kita, bangsa Indonesia. Saya percaya bahwa semangat kekeluargaandan kebersamaan tertanam dalam hati kita semua," kata Wapres Boediono.

Untuk menindaklanjuti Gerakan Nasional Kesetiakawanan Sosial, pemerintah perluterus-terus mendorong agar generasi muda (pelajar) untuk berperan aktif. Langkahefektif untuk melaksanakan dan menanamkan nilai kesetiakawanan kepada generasimuda dapat ditempuh melalui jalur pendidikan. Hal ini sangat relevan karena selainmerupakan wadah untuk menuntut ilmu pengetahuan, pendidikan juga merupakantempat menyiapkan generasi bangsa dan calon pemimpin bangsa.

Gambar pengobatan gratis yang dilakukan oleh subsi PMR SMA 3 SemarangSumber: PMR SMA 3 Semarang

F. Penugasan Peserta Didik

Setelah membaca materi tersebut di atas, ada pesan yang tersirat di dalamnyayaitu bagaimana kita mencintai bangsa dan negara, pesan moral agar kita memilikikesetiakawanan kepada sesama yang membutuhkan, dan kita dituntut untuk aktif untukmenyumbangkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Pesan-pesan tersebut akan dituangkan dalam serangkaian tugas yang saling berkaitan danmendukung di bawah ini.

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

7

Tugas 1:

1. Bagilah kelas menjadi 5 (lima) kelompok!2. Setiap anggota kelompok menggali informasi tentang permasalahan sosial melalui

berbagai sumber, seperti studi kepustakaan, majalah, koran, dan internet sertadapat mencari informasi langsung di lingkungan tempat tinggal peserta didikmelalui ketua RT/RW, Lurah/Kepala Desa maupun tokoh masyarakat lainnya.

3. Setiap kelompok menyusun perencanaan (proposal) penugasan proyek yang terkaitdengan aksi kesetiakawanan sosial.

4. Setiap kelompok melakukan pengamatan/survai singkat untuk menentukan di manadan kapan akan diadakan aksi kesetiakawanan sosial.

5. Setiap kelompok mempersiapkan peralatan dan administrasi yang terkait denganpelaksanaan proyek aksi kesetiakawanan sosial.

6. Setiap kelompok melaksanakan aksi proyek kesetiakawanan sosial sesuai denganyang direncanakan.

7. Setiap kelompok mendokumentasikan kegiatannya dalam bentuk CD.8. Setiap kelompok menyusun laporan pelaksanaan tugas proyek aksi kesetiakawanan

sosial disertai dokumen di dalam CD.

Berikut ini contoh format untuk melakukan survai:

No. Aspek yang disurvai Keterangan Tanda Tangan & Stempel

1. Tempat beberapa tempat Tanda tanganKetua RT dan stempelnya

2. Jumlah masyarakat miskin cantumkan jumlahseluruh warga

3. Mata pencaharianmasyarakat miskin

4. Jumlah masyarakat yang cantumkan jenissudah mendapat bantuan bantuannyadari pemerintah

5. Bila perlu data lain yangmenunjangpenelitian/survai

Tugas 2:

Untuk mendukung kegiatan yang bertema sosial ini, buatlah poster, spanduk,slogan-slogan yang bermakna untuk membangkitkan kepedulian kepada sesama. Buatlahsecara kreatif, inovatif, dan edukatif. Pasang atau tempelkan poster, spanduk, maupaunslogan di tempat-tempat yang memungkinkan. Seperti di mading, kantin, papanpengumuman, dan lain-lain.

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

8

G. Kegiatan Pembiasaan

Pembentukan sikap kesetiakawanan sosial atau solidaritas sosial yang dapat diwujudkandalam bentuk gotong-royong, kebersamaan,l dan tolong-menolong perlu dibiasakandalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di tempat tinggalnya.

Tugas 3:

Setelah melakukan pembelajaran proyek tentang kesetiakawanan sosial yang didukungoleh poster, spanduk, dan slogan-slogan, peserta didik diharapkan dapat melakukanperbuatan yang mencerminkan kesetiakawanan sosial di lingkungan masing-masing.

Buatlah laporan secara individu tentang peran Anda di lingkungan tempat tinggalmu,misalnya sebagai berikut:1. Pada peringatan 17 Agustus di kelurahan/desa;2. Ketika ada tetangga punya kerja;3. Karang taruna di tempat tinggalmu mengadakan kegiatan "Aksi Solidaritas Korban

Bencana".

G. Rambu-Rambu Mengerjakan Tugas

Lakukan survai atau cari informasi mengenai tempat-tempat yang memerlukan bantuan.Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

Persiapan

Buatlah proposal kegiatan, sistematika proposal terdiri atas:1. Judul,2. Latar Belakang,3. Landasan,4. Tujuan,5. Nama Kegiatan,6. Sasaran/Peserta,7. Waktu dan Tempat Pelaksanaan,8. Rencana Anggaran,9. Hak dan Kewajiban Peserta,10. Penutup,11. Daftar Pustaka.

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

9

Pelaksanaan

Untuk mendukung data-data, lakukan wawancara agar mendapatkan informasi yangakurat tentang tempat/lokasi tersebut. Wawancara dapat dilakukan dengan pertanyaansecara terstruktur atau terbuka.

H. Rambu-Rambu Penilaian

• Untuk menilai aktivitas Anda dalam penugasan proyek tersebut dilakukan penilaianproduk/karya (proposal dan laporan kegiatan aksi kepedulian sosial) dan penilaianunjuk kerja (kegiatan pencarian informasi, pengamatan, dan pengumpulan dana).

• Instrumen penilaian dirumuskan sebagai berikut.

Penilaian Unjuk Kerja

ASPEK

Pencarian informasi/data

Pengamatan/survei

Persiapan alat-alatkelengkapan

Surat menyurat

Pengumpulan dana

DESKRIPTOR

• Data sangat kurang memadai• Data kurang memadai• Data cukup memadai• Data lengkap

• Sangat kurang tepat• Kurang tepat• Cukup tepat• Tepat sekali

• Kelengkapan sangat kurang• Kelengkapan kurang• Kelengkapan cukup• Kelengkapan baik

• Sangat kurang memenuhi kaidah• Kurang memenuhi kaidah• Cukup memenuhi kaidah• Baik sesuai kaidah

• Sangat kurang banyak• Kurang banyak• Cukup banyak• Banyak

SKOR

1234

1234

1234

1234

1234

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

10

No

1

2

3

dst.

Nama Peserta DidikPencapaian

A B C D

Penilaian Karya(Proposal Aksi Kepedulian Sosial)

A = Amat Baik

Tulisan selesai, isisesuai, rapi, dantata tulis sesuaikaidah

(Nilai 86-100)

B = Baik

Tulisan selesai, isisesuai, rapi, dantata tulis tidaksesuai kaidah

(Nilai 71-85)

C = Cukup

Tulisan selesai, isisesuai, tidak rapi,dan tata tulis tidaksesuai kaidah

(Nilai 55-70)

K = Kurang

Tulisan selesai, isitidak sesuai, tidakrapi rapi, dan tatatulis tidak sesuaikaidah(Nilai 0-54)

Keterangan

Pelaksanaan Kegiatan AksiSosial

• Sangat kurang berhasil dan cermat• Kurang berhasil dan cermat• Cukup berhasil dan cermat• Berhasil dan cermat

1234

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

11

GARUDA DI DADAKU

No

1

2

3

dst.

Nama Peserta DidikPencapaian

A B C D

Penilaian Karya(Laporan Kegiatan Aksi Kesetiakawan)

A = Amat Baik

Tulisan selesai, isisesuai, rapi, dantata tulis sesuaikaidah

(Nilai 86-100)

B = Baik

Tulisan selesai, isisesuai, rapi, dantata tulis tidaksesuai kaidah

(Nilai 71-85)

C = Cukup

Tulisan selesai, isisesuai, tidak rapi,dan tata tulis tidaksesuai kaidah

(Nilai 55-70)

K = Kurang

Tulisan selesai, isitidak sesuai, tidakrapi rapi, dan tatatulis tidak sesuaikaidah(Nilai 0-54)

Keterangan

Skor Penilaian

Skor yang dicapaiNilai Akhir = X 100

Skor ideal (Maks.)

Keterangan untuk skorAmat baik : 86 - 100Baik : 75 - 85Cukup : 55 - 74Kurang : kurang dari 54

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

12

2AKU BANGGA INDONESIA TANAH AIRKU

Aktivitas : Pembinaan Nasionalisme melalui JalurPendidikan

Kelas : XISemester : 2 (Dua)

Tema : Gerakan Anti Narkoba

A. Petunjuk Umum

1. Susunlah rencana kegiatan (kegiatan terprogram dan pembiasaan) pada awal se-mester!

2. Koordinasikan kegiatan terprogram dan pembiasaan bersama dengan TimPembinaan Nasionalisme! (Kepala Sekolah, Wakil kepala sekolahguru terkait danPeserta didikan)

3. Sosialisasikan program pembinaan nasionalisme kepada seluruh warga sekolahdan stake holders!

4. Lakukan evaluasi setiap akhir pelaksanaan kegiatan.

B. Ruang Lingkup KompetensiMata Pelajaran

1. Pendidikan KewarganegaraanSK 2 : Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani.KD 2.4 : Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-

hari.2. Sosiologi

SK 2 : Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.KD 2.2 : Menganalisis perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat

multikultural.3. Geografi

SK 4 : Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup.KD 4.7 : Menjelaskan sasaran dan tujuan pembangunan nasional.

4. SejarahSK 3 : Menganalisis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarah bangsa Indo-

nesia dari abad ke 18 sampai dengan abad ke-20KD 3.2 : Menganalisis pengaruh revolusi industri di Eropa terhadap perubahan

sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia.

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

13

5. Bahasa IndonesiaSK 4 : Mengungkapkan informasi dalam bentuk proposal, surat dagang,

karangan ilmiah.KD 4.1 : Menulis proposal untuk berbagai keperluan.

6. BiologiSK 3 : Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,

kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinyapada salingtemas.

KD 3.6 : Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses sertakelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia(syaraf, endokrin, dan penginderaan).

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah peserta didik mengikuti pembelajaran portofolio dapat:1. Menemukan dan menentukan permasalahan masyarakat yang menyangkut

penyimpangan sosial.2. Melibatkan semua pihak dalam memecahkan persoalan bersama dalam berbagai

lingkungan kehidupan.3. Memecahkanmasalah-masalah sosial yang terjadi di lingkungannya.4. Melakukan pengumpulan data/informasi.5. Menganalisis perubah politik, ekonomi, dan pendidikan dengan mobilitas sosial

di berbagai daerah6. Berpartisipasi dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional.7. Melakukan penelitian sederhana sesuai dengan tingkat kematangan Peserta didik.8. Mempresentasikan dalam diskusi kelas hasil observasi tentang pengaruh narkoba

terhadap susunan syaraf/indera.

D. Nilai-nilai Karakter yang Diintegrasikan

Dalam kegiatan pembelajaran tematik ini, nilai-nilai yang ingin diintegrasikan antaralain:1. Relegius, yaitu Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama

yang dianutnya, terutama dalam penggunaan/pemakai narkoba2. Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai

ketentuan dan peraturan.3. Cinta damai, yaitu sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain

merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.4. Semangat kebangsaan, yaitu bertindak, dan berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.5. Bersahabat, yaitu tindakan yang memperhatikan rasa senang berbicara, bergaul,

dan bekerja sama dengan orang lain.

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

14

D. Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran Proyek

Sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran, simak dan perhatikan secara mendalamberita di bawah ini!

Ya Ampun, 611 Pelajar Jadi Tersangka Kasus NarkobaMasa Depan Generasi Muda Terancam Suram

Sabtu, 23 Oktober 2010, 00:37:00 WIB

Siapa yang tak sedih saat membaca data dari BadanNarkotika Nasional (BNN) yang menyebutkan pada Januari-Juli 2010 sebanyak 611 peserta didik dinyatakan sebagaitersangka kasus narkoba.

Selama tujuh terakhir ini (2003-2010) peserta didik yangjadi tersangka kebanyakan dari kalangan mahasiswa danpelajar.Celakanya, penurunan jumlahnya selama tujuh tahunitu relatif stabil.

Dampak lanjutannya secara general menurut data BNN itu kebanyakan berlatarbelakang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan Sekolah Lanjutan TingkatPertama (SLTP).

Meski begitu Kepala Hubungan Masyarakat BNN, Sumirat mengatakan, saat inikasus-kasus narkoba yang terjadi di Indonesia sudah mengalami penu-runan."Sampaibulan Juli (2010) kasus yang berhasil diungkap sudah sekitar 15 ribu kasus," kata Sumiratkepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Dijelaskan, berdasarkan data yang telah dihimpun BNN, pada tahun 2007 tercatatada sekitar 22 ribu kasus.Pada tahun 2008 kasusnya meningkat hingga sekitar 29 ribukasus.Tahun 2009 kasusnya meningkat lagi hingga 30 ribu kasus.Baru pada Juli 2010 inimengalami penurunan sampai setengahnya.

"Memang data yang kami catat baru sampai bulan Juli.Tapi mengingat ketatnyaupaya pengawasan yang kami dan Polri lakukan, saya rasa sampai akhir tahun tidakakan ada peningkatan yang cukup signifikan," ujarnya.

Dikatakan, dari kasus-kasus yang ada saat ini, narkoba yang peredarannya palingtinggi adalah ganja.Kemudian diikuti dengan shabu-shabu, ekstasi, dan heroin.

Kegiatan Belajar 1

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

15

Menurutnya, hal itu terjadi karena bahan baku ganja banyak terdapat di Indone-sia, sehingga mengurangi resiko untuk ketahuan, dan jadi mudah untuk diproduksi.

"Cara pembuatannya relatif mudah.Orang nggak perlu belajar banyak untukmembuat ganja.Yang jadi korban itu anak-anak muda, generasi penerus bangsa.Kalauterus didiamkan negara kita bisa kacau," tegasnya.

BNN, kata dia sangat cemas melihat semakin besarnya peredaran narkoba.Untukmenanggulanginya, saat ini dlakukan koordinasi dengan berbagai lembaga baik di dalammaupun di luar negeri untuk mencegah masuknya narkoba ke Indonesia.

"Cara-cara yang mereka gunakan semakin beragam dengan modal yang juga semakinbesar.Ada yang menggunakan jasa kurir berputar ke beberapa negara dulu.Ada jugayang membuat dermaga sendiri.Makanya kami terus menjalin kerjasama baik denganKepolisian, Bea Cukai, ataupun dengan membuat MoU dengan instansi-instansi di negara-negara lain," ucapnya.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Iskandar Hasan mengatakan, saatini lembaganya sedang berusaha memberantas para pengedar narkoba sampai ke akar-akarnya.

"Kalau di pengedar narkoba yang berhasil diberangus relatif kecil.Makanya sekarangkita berupaya mengincar langsung ke tempat pembuatannya," ungkap Iskandar.

Iskandar mengatakan, saat ini Kepolisian masih terus mengupayakan memperketatpengawasan dengan terus melakukan kerjasama dengan lembaga terkait.

Bahkan, saat ini Kepolisian juga sudah memberikan wewenang kepada BPOM,supaya bisa melarang barang-barang yang dicurigai dapat disalahgunakan sebagai bahanpembuat narkoba.

"Bahan pembuat narkoba yang ada saat ini banyak yang aneh-aneh.Makanya supayanggak kecolongan kami mempererat pengawasan dengan memberikan we-wenangkepada BPOM," tukasnya.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak), Aris Merdeka Siraitmengatakan, anak-anak yang terlibat kasus narkoba, apapun statusnya sebenarnya merekahanyalah sebagai korban. Menurutnya, dalam kasus narkoba biasanya anak-anak hanyadimanfaatkan orang dewasa.

"Mereka ada yang dimanfaatkan sebagai pengedar baik dengan imng-iming maupunpaksaan.Sebagian dari mereka ada juga sebagai pengguna," katanya.

Aris menjelaskan, anak-anak terlibat kasus narkoba kebanyakan karena disebabkanmasalah perekonomian, dan kurangnya kasih sayang dari keluarga.

"Kekurangan kasih sayang, atau menjadi korban broken home membuat anakmencari pelampiasan yang sifatnya negatif. Sedangkan kemiskinan menjadikan seoranganak terpaksa menjadi pengedar," ungkapnya.

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

16

Aris menyesalkan sikap aparat peneggak hukum yang kerap memposisikan anak-anak yang menjadi pengedar seperti tersangka.

"Jadi seharusnya polisi jangan menyamakan mereka dengan tersangka yang sudahdewasa.Masak mereka mau dijerat dengan undang-undang psikotropika.Lalu bagaimanamasa depan mereka?" ucap beliau.

"Kuantitas Menurun Kualitas Meningkat"

Andrianus Meliala, Kriminolog UI

Menurunnya jumlah kasus narkoba tidak menjamin pemberantasan narkoba diIndonesia akan semakin terhenti begitu saja. Sebab, peredaran barang haram itu sudahseperti bahaya laten yang bisa mengemuka sewaktu-waktu.

"Sebagian besar kasus yang diungkap itu barang buktinya selalu di atas 5 kilogram.Ituartinya walaupun secara kuantitas menurun, tapi secara kualitas jus-tru meningkat,"kata Kriminolog dari Universitas Indonesia, Andrianus Meliala, kemarin.

Menurutnya, dari kasus-kasus yang telah diungkap oleh Kepolisian, kebanyakanselalu melibatkan jumlah barang bukti yang relatif besar.Andrianus mencontohkan kasusnarkoba yang menimpa dua warga negara Malaysia, Lim Fong Yee dan Lee Chee Hen.

Dalam kasus tersebut Polisi menyita barang bukti berupa narkotika golongan satuseberat 44.000 gram.Menurutnya, itu membuktikan kalau saat ini sebenarnya peredarannarkoba di Indonesia justru semakin marak."Walau kasusnya sedikit, tapi narkoba yangdisita jumlahnya semakin banyak," ucapnya.

Hal itu, lanjutnya, menunjukkan para produsen semakin berani berinvestasi dibisnis barang haram itu, karena keuntungannya menggiurkan."Sasaran mereka bukanlagi masyarakat dari kalangan ekonomi menegah ke bawah saja, tetapi ekonomimenengah ke atas," ujarnya.

Andrianus mengatakan, keberanian para produsen untuk berinvestasi di bisnis iniakan semakin mempersulit kerja Kepolisian dalam memberantas kasus narkoba.

Setahu dia, untuk mensukseskan bisnisnya, para bandar narkoba, rela menyediakanpesawat sendiri, dan membuat dermaga sendiri.Bahkan ada berani menempatkan or-ang-orangnya di dalam dunia politik dan ekonomi."Mereka sampai menyiapkan aparatkeamanan sendiri untuk menjamin bisnisnya," ungkapnya.

Oleh karena itu, Andrianus menyarankan, agar BNN lebih meningkatkan usahapencegahan, dengan cara meneruskan kerja sama dengan instansi-instansi dengan negaralain, dan instansi-instansi pemerintah yang lain. "Cegah narkoba masuk ke dalam negeri,karena kalau sudah masuk susah dibendung," pungkasnya.

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

17

"Polri & BNN Harus Waspada"

Achmad Basarah, Anggota Komisi III DPR

Kasus-kasus narkoba yang diungkap pihak Kepolisian belakangan ini, menurutAchmad Basarah merupakan signal bagi BNN dan aparat penegak hukum untuk terusmeningkatkan kesiagaannya dalam mengawasi peredaran narkoba di Indonesia.

"Jumlah kasus memang menurun.Tapi barang bukti yang disita juga relatif besar.Ituartinya narkoba yang rencananya diedarkan juga relatif besar. Polri dan BNN harusekstra waspada," kata anggota Komisi III DPR ini, kemarin.

Untuk mencegah semakin maraknya peredaran narkoba di Indonesia, Basarahmenyarankan agar BNN lebih mengedepankan upaya pencegahan.

Misalnya, mendeteksi negara mana saja yang biasanya menggunakan Indonesiasebagai pangsa pasarnya.

Dengan demikian setidaknya, hal ini bisa memudahkan mencegah peredarannarkoba di Indonesia.

"Kalau sudah disini akan lebih sulit lagi pengawasannya.Sebab aparat kita terbatas,"ucapnya.

Basarah pun berjanji, rapat Komisi III DPR dengan BNN atau Kepolisian, akan terusmeminta penjelasan perkembangan terbaru penanganan kasus narkoba di Indonesia.[RM]

Sumber : www.rakyatmerdeka.co.id

F. Petunjuk Penugasan Peserta Didik

Langkah-langkah Pembelajaran Portofolio yang dilakukan Peserta didik:1. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan wacana di atas yang dipandang

meresahkan.2. Menentukan masalah yang akan dijadikan bahan kajian kelas (voting).3. Mengumpulkan informasi tentang masalah yang dikaji (wawancara, surat, telpon,

sms, koran,TV dll.4. Mengembangkan portofolio kelas (Panel I - IV).5. Show Case (PenyajianPortofolio/presentasi).

Tugas 1:

Lakukanlah pengamatan kepada teman-temanmu tentang sikap dan tingkah lakunya dilingkungan sekolah. Apa ada yang melakukan kenakalan-kenakalan seperti : Kebut-kebutan di jalan raya yang mengganggu keamanan lalu lintas, perkelahian antar

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

18

kelompok/geng, pemerasan (ngompas), melakukan hubungan sex bebas sertapenyalahgunaan narkotika dan obat terlarang. Kemudiaan lakukan survei terhadap kondisikeluarganya.

Tugas 2:

Buatlah suatu Kelompok Pemuda Sebaya Kesatuan Pelajar Anti Narkotika dan Psikotropika(KPS-KAPA) atau sejenisnya yang dapat merangkul generasi muda untukmenangkalpenyalahgunaan narkoba. Kemudian mintalah rekomendasi Kepala DinasPendidikan Kota Semarang dan BNK (Badan Narkotika Kota/Kabupaten). Kegiatan inibertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga dan percaya diri pada peserta didik dalammenghadapi teman-temannya yang melakukan penyalahgunaan narkotika danpsikotropika. Susunlah program kegiatan dari tahap perencanaan, pelaksanaan, danlaporan akhir kegiatan.

Tugas 3:

Untuk mendukung kegiatan yang bertema sosial ini, buatlah pamlet, brosur, spandukslogan dan sejenisnya yang bermakna untuk membangkitkan semangat memeranginarkoba dengan kata-kata kreatif, inovatif dan edukatif. Pasang atau tempelkan tulisantersebut pada tempat-tempat yang memungkinkan serta berikan brosur kepada teman-temanmu.

G. Kegiatan Pembiasaan

Pembentukan sikap bangga dan rasa percaya diri pada peserta didik perlu dibiasakansecara terus menerus dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungansekolah maupun di tempat tinggalnya.Untuk itu para peserta didik perlu menerapkanpola hidup sehat bebas narkoba, katakan tidak pada narkoba, narkoba no prestasi yes,no drugs dan lain-lain. Untuk mewujudkan kebiasaan tersebut kerjakan tugas tersebutdi bawah ini!

Tugas 4:

Buatlah laporan secara individu tentang apa yang dapat anda ketahui/lakukan terhadaphal-hal sebagai berikut:1. Apa aja sih yang termasuk narkoba dan zat adiktif?2. Gimana sih biar nggak terjerumus narkoba?;3. Apa sih tanda-tandanya jika salah satu teman kita sudah terjerumus narkoba?4. Kenapa sih teman kita sampai kecanduan narkoba?5. Apa yang harus dilakukan bila teman kita yang kecanduan narkoba butuh bantuan?

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

19

Gambar seseorang yang sedang memakai narkoba (tidak pantas ditiru Red)!Sumber: Yayasan Wahana bakti Sejahtera Semarang

H. Rambu-rambu Penilaian

1. Untuk menilai aktivitas peserta didik dalam praktik belajar nasionalisme lakukanpenilaian Unjuk Kerja (pembelajaran portofolio)

2. Untuk itu pergunakan instrumen penilaian berikut ini!

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

20

Rubrik penilaian PORTOFOLIO (TAYANGAN)

Untuk setiap kriteria bagian portofolio diberi nilai dengan skala 1 sampai dengan 5sebagai berikut.

1 = rendah; 2= cukup; 3= rata-rata; 4= diatas rata-rata; 5=istimewa

No

1

2

3

4

5

6

Aspek yang dinilai

KELENGKAPANDeskripsi tentang:• Seberapa serius dan seberapa luaskah penyebaran

masalah tersebut dalam masyarakat, negara danbangsa?

• Siapa yang bertanggungjawab untuk menanganimasalah tersebut?

• Cukup memadaikah kebijakan publik yang adasaat ini untuk mengatasi maslah tersebut?

• Ketidak sepakatan dalam masyarakat yangditemukan, jika ada tentang masalah tsb?

• Individu atau kelompok mayoritas yang berpihakpada masalah tersebut dan analisis langkah-langkah yang mereka ambil.

KEJELASAN• Terorganisir dengan baik• Tertulis dengan baik• Mudah dipahami

INFORMASI• Akurat• Cukup• Penting

HAL-HAL YANG MENDUKUNG• Contoh-contoh yang berkaitan

dengan hal-hal utama• Cukup beralasan

GRAFIS• Berkaitan dengan isi bagian• Pemberian judul yang tepato

Memberikan informasi• Meningkatkan pemahaman

BAGIAN DOKUMENTASI• Cukup• Dapat Dipercaya• Berkaitan dengan tayangan• Selektif

TOTAL NILAI

Nilai Catata

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

21

Rubrik Penilaian PRESENTASI

Untuk setiap Kriteria presentasi diberi nilai dengan skala 1 sampai dengan 5 sebagaiberikut.1 = rendah; 2= cukup; 3= rata-rata; 4= diatas rata-rata; 5=istimewa

Skor yang dicapaiNilai Akhir = X 100

Skor ideal (Maks.)

No Aspek yang dinilai Nilai Catatan

1 SIGNIFIKASI:Seberapa besarkah tingkat kebermaknaan informasiyang dipilih oleh Peserta didik berkaitan denganbagian portofolio yang disajikan?

2 PEMAHAMAN:Seberapa besarkah tingkat pemahaman Pesertadidik terhadap hakikat dan ruang lingkup masalah?

3 ARGUMENTASI:Seberapa tepatkah alas an yang diajukan Pesertadidik dalam meyakinkan signifikansi masalah yangdipilih?Seberapa baikkah cara mereka mempertahankanlangkah-langkah yang mereka pilih?

4 RESPONSIF:Seberapa besar tingkat kesesuaian jawaban Pesertadidik dengan pertanyaan yang diajukan?

5 KERJASAMA KELOMPOK:Seberapa besar kontribusi anggota-anggotakelompok dalam menyampaikan presentasi?Adakah bukti tanggungjawab bersama?Apakah penyaji menghargai pendapat orang lain?

TOTAL NILAI

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

22

A. Petunjuk Umum

1. Bacalah wacana di bawah ini secara seksama!2. Tanyakan kepada guru yang mengajar apabila ada kalimat/materi yang belum

jelas!3. Lakukan program sosialisasipembinaan nasionalisme kepada teman-temanmu!4. Lakukan evaluasi untuk setiap akhir pelaksanaan kegiatan.

B. Ruang Lingkup Kompetensi Mata Pelajaran

1. Pendidikan KewarganegaraanSK 2 : Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani.KD 2.4 : Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-

hari.2. Sosiologi

SK 2 : Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.KD 2.2 : Menganalisis perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat

multikultural.3. Geografi

SK 4 : Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup.KD 4.7 : Menjelaskan sasaran dan tujuan pembangunan nasional.

4. SejarahSK 3 : Menganalisis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarah bangsa Indo-

nesia dari abad ke 18 sampai dengan abad ke-20KD 3.2 : Menganalisis pengaruh revolusi industri di Eropa terhadap perubahan

sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia.

1AKU BANGGA INDONESIA TANAH AIRKU

Aktivitas : Pembinaan Nasionalisme melalui JalurPendidikan

Kelas : XISemester : I (Satu)

Tema : Sikap Peduli Pada Orang Lain

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

23

5. Bahasa IndonesiaSK 10 : Menyampaikan laporan hasil penelitian dalam diskusi atau seminar.KD 10.1 : Mempresentasikan hasil penelitian secara runtut dengan menggunakan

bahasa yang baik dan benar.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah peserta didik melaksanakan kegiatan pembelajaran dapat :1. Meningkatkan ketrampilan sosial terhadap masalah-masalah yang ada disekitarnya

dan mampu berpartisipasi dalam memberi solusi penyelesaiannya.2. Menjelaskan dengan contoh kasus keanekaragaman kelompok sosial.3. Mewujudkan sikap kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara.4. Menganalisis perubahan politik, ekonomi, dan pendidikan dengan mobilitas sosial

diberbagai daerah.5. Mendiskusikan hasil penelitihan teman yang telah dispresentasikan(setuju atau

tidak setuju) dengan argumen yang kuat.6. Menjelaskan sikap harus dikembangkan dalam masyarakat multikultural.7. Menanamkan semangat rela berkorban, kebersamaan serta menjaga persatuan

dan kesatuan bangsa dan Negara Republik Indonesia.

D. Nilai-nilai Karakter Bangsa yang Diintegrasikan

Dalam kegiatan pembelajaran ini, nilai-nilai yang ingin diintegrasikan antara lain:1. Relegius, yaitu Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama

yang dianutnya, terutama dalam menyantuni fakir miskin.2. Bertanggung jawab , yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas

dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, masyarakat, lingkungan (alam,sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

3. Peduli sosial, yaituSikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan padaorang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

4. Semangat kebangsaan, yaitu bertindak, dan berwawasan yang menempatkankepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

5. Bersahabat,yaitu tindakan yang memperhatikan rasa senang berbicara, bergaul,dan bekerja sama dengan orang lain.

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

24

C. Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran Proyek

Sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran, simak dan perhatikan secara mendalambacaan di bawah ini!

SIKAP PEDULI PADA ORANG LAIN

Gambar evakuasi korban erupsi Merapi tahun 2010Sumber RUANGHATI.COM

1. Rasional

Masuknya pengaruh asing dalam bingkai globalisasi menimbulkan kekawatiran yangmendalam pada anak-anak bangsa. Pola pikir, pola sikap, dan perilaku masyarakatbanyak yang sudah meninggalkan kepribadiannya. Mereka seperti hidup dalamketerasingan karena menjadi manusia yang tanpa makna bagi orang lain. Kondisi initentu sangat mengkawatirkan untuk kelangsungan bangsa dan negara. Langkah-langkahevaluatif yang konstruktif harus segera dikedepankan selagi masih cukup waktu.

Kegiatan Belajar 2

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

25

Generasi penerus harus segera disiapkan untuk mengantisipasi keadaan yang semakintidak menentu. Dunia pendidikan merupakan wahana yang paling efektif untuk membuatmerah hitamnya suatu generasi. Anak-anak harus dibiasakan untuk selalu menyadarihidup dan kehidupannya. Pembiasaan untuk selalu peduli pada orang yang membutuhkanharus ditumbuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari lingkungan yang kecil,terhadap keluarga, teman, guru, warga sekolah, masyarakat disekitar kita dan bangsadan negara.

2. Pengertian Sikap Peduli, Empati dan Simpati

Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktifterhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita.Peduli adalah sebuah sikap keberpihakankita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitarkita.Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangkamemberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya. Ketika iamelihat suatu keadaan tertentu, ketika ia menyaksikan kondisi masyarakat maka dirinyaakan tergerak melakukan sesuatu. Apa yang dilakukan ini diharapkan dapat memperbaikiatau membantu kondisi di sekitarnya.

Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap pihaklain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain.Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung apabilaterdapat pengertian pada kedua belah pihak, simpati lebih banyak terlihat dalamhubungan persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungandalam pekerjaan. Sikapsimpati merupakan sikap keterpanggilan untuk membantu mereka yang lemah, miskin,membantu mengatasi penderitaan, dan kesulitan yang dihadapi orang lain.

Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasi ataumerasa dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang ataukelompok lain (Menurut KBBI). Empati ini sangat kita butuhkan karena dengan empatiakan membuat kita terbiasa melihat sesuatu dari sisi yang lain. Empati akan membuatkita bisa cepat memisahkan orang dan masalahnya, empati akan mendorong kita untuklebih melihat bagaimana menyelesaikan masalah ketimbang bagaimana menyerangorang.

Saat ini bangsa kita sedang membutuhkan orang-orang yang memiliki sikap peduli,simpati dan empati yang tinggi. Sikap tersebut tidak hanya dibutuhkan ketika bangsakita sedang terpuruk dengan berbagai bencana yang melandaakan tetapi terus dibutuhkanoleh bangsa Indonesia untuk selama-lamanya.

3. Tujuan Sikap Peduli Pada Orang Lain

Dengan menumbuhkan sikap pedulipeserta didik diharapkan dapat menjadiinsan-insan yang Pancasilais, yaitu insan yang peduli terhadap penderitaan orang lain

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

26

sehingga dapat menumbuhkan rasa bersama dan kekeluargaan. Tujuan akhirnya untukmenjadi manusia yang dapat bermakna bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi yanglebih penting bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, menjadi manusia yangberguna bagi bangsa dan negara dalam mengisi pembangunan.

Saat ini bangsa kita sedang membutuhkan orang-orang yang memiliki "sense ofpeduli" yang tinggi, yang memiliki kepekaan empati.Empati itu tidak hanya dibutuhkanketika bangsa kita sedang terpuruk dengan berbagai bencana yang melanda. Sebagaicontohnya, ketika bangsa kita sedang tertimpa musibah banjir bandang di waisorPapua, gempa bumi di Sumatera Barat dan erupsi Merapi di Jateng dan DIY. RakyatIndonesia berbondong-bondong menyumbangkan apa yang dimiliki, baik sumbanganberbentuk materi, tenaga, maupun dengan doa. Rakyat Indonesia saat itu memangtampak benar-benar bersatu, bersatu ikut merasakan apa yang dirasakan oleh saudara-saudara yang ditimpa musibah, kehilangan sanak keluarga yang tercinta, kehilanganharta benda, kehilangan bagian-bagian tubuh, merasakan kehilangan hal-hal berhargayang dimiliki, dan semua itu telah membuat kita bersatu.

4. Peran Organisasi Masyarakat

Organisasi masyarakat sebagai organisasi yang dilahirkan dari rahim penderitaanmasyarakat, terutama masyarakat yang hidup dalam kondisi kekurangan dan selalumenderita, maka kewajiban organisasi yang paling utama adalah senantiasamenempatkan diri dalam posisi membela kepentingan mereka, memperjuangkan hak-hak mereka, menjadi pendamping dan teman bagi kehidupannya serta mengadvokasidan menolong masyarakat kecil dan tertindas itu.

Organisasi akan selalu pro aktif dalam membela nasib orang-orang yang tidakmampu yang didzalimi. Karena kondisi seperti itulah, maka organisasi akan terdoronguntuk mengemas berbagai program sebagai bagian dari pertolongan dan pembelaanterhadap nasib orang-orang yang tertindas. Upaya lain yang dilakukan adalah dengansenantiasa menyuarakan dan mengadvokasi kesulitan dan ketertindasan masyarakatyang hidup kekurangan itu.

Sebagai organisasi yang berperan membantu masyarakat yang tidak mampu, makamenolong masyarakat yang paling membutuhkan adalah hal yang menjadi prioritas.Manakala terdapat sejumlah orang yang memerlukan bantuan, akan tetapi ketersediaansumber daya terbatas sehingga tidak mungkin membantu keseluruhan orang yangmemerlukan bantuan, maka organisasi akan memprioritaskan yang paling membutuhkan.

Terlebih pada saat terjadi bencana, maka mengutamakan yang paling menderitaadalah menjadi prioritas utama. Dalam konteks tingkat kualitas yang sama di antarasejumlah orang yang memerlukan bantuan, tetap saja terdapat perbedaan kesulitankehidupan, kemiskinan atau tingkat penderitaan, maka organisasi akan mengutamakanyang paling membutuhkan (yang paling menderita).

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

27

5. Penutup

Saat ini bangsa kita sedang membutuhkan orang-orang yang memiliki "sense ofpeduli" yang tinggi. Peduli itu tidak hanya dibutuhkan ketika bangsa kita sedang terpurukdengan berbagai bencana yang melanda. Sebagai contohnya, ketika bangsa kita sedangtertimpa musibah banjir bandang di Waisor Papua, gempa bumi di Sumatera Baratdan erupsi Merapi di Jateng dan DIY. Rakyat Indonesia berbondong-bondongmenyumbangkan apa yang dimiliki, baik sumbangan berbentuk materi, tenaga, maupundengan doa. Rakyat Indonesia saat itu memang tampak benar-benar bersatu, bersatuikut merasakan apa yang dirasakan oleh saudara-saudara yang ditimpa musibah,kehilangan sanak keluarga yang tercinta, kehilangan harta benda, kehilangan bagian-bagian tubuh, merasakan kehilangan hal-hal berharga yang dimiliki, dan semua itutelah membuat kita bersatu.

Sikap peduli perlu kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungansekolah maupun di lingkungan masyarakat. Dengan sikap tersebut cita-cita bangsa In-donesia untuk mewujudkan masyarakat merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmurakan menjadi kenyataan dalam kehidupan kita. Oleh karena mari kita laksanakan sikappeduli mulai sekarang dan untuk selama-lamanya.

Gambar Bakti Sosial Merapi Osis SMA 3 SemarangSumber: Dokumentasi PMR SMA 3 Semarang

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

28

F. Penugasan Peserta Didik

1. Laporkan kepada pihak yang terkait bila ada warga masyarakat yang memerlukanbantuan!

2. Bersikaplah untuk selalu peduli dengan warga masyarakat yang kurang beruntungnasibnya!

3. Tengoklah bila ada warga di sekitar tempat tinggalmuyang sakit di rumah sakit!4. Berikan sebagian rejekia(barang/uang)kepada warga yang mengalami kesulitan

ekonomi, kena musibah, korban bencana alam, dan sebagainya!

Tugas 1:

1. Bagilah kelas menjadi 5 (lima) kelompok!2. Setiap anggota kelompok menggali informasi tentang permasalahan sosial melalui

berbagai sumber, seperti studi kepustakaan, majalah, koran dan internet.3. Setiap kelompok menyusun perencanaan (penelitihan) penugasan proyek yang

terkait dengan aksi kepedulian sosial.4. Setiap kelompok melakukan pengamatan/survei singkat untuk menentukan di mana

dan kapan akan diadakan aksi kepedulian sosial.5. Setiap kelompok mempersiapkan peralatan dan administrasi yang terkait dengan

pelaksanaan proyek aksi kepedulian sosial.6. Setiap kelompok melaksanakan aksi proyek kesetiakawanan sosial sesuai dengan

jadwal yang direncanakan.7. Setiap kelompok menyusun laporan pelaksanaan tugas proyek aksi kepedulian.

Berikut ini contoh format untuk melakukan survei:

No.

1.

2.

3.

4.

5.

Aspek yang disurvei

Tempat

Jumlah masyarakat miskin

Mata pencaharian masyarakat yangmiskinJumlah masyarakat yang sudahmendapat bantuan dari pemerintahBila perlu data lain yang menunjangpenelitian/survei

Keterangan

beberapa tempat

cantumkan jumlahseluruh warga

cantumkan jenisbantuannya

Tanda Tangan &Stempel

Tanda tanganketua RT danstempelnya

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

29

Tugas 2:

Untuk mendukung kegiatan yang bertema sosial ini, buatlah poster, spanduk slogan-slogan yang bermakna untuk membangkitkan kepedulian sosial kepada sesama.Buatlahsecara kreatif, inovatif dan edukatif. Pasang atau tempelkan poster,spanduk, maupaunslogan di tempat-tempat yang memungkinkan.

G. Kegiatan Pembiasaan

Pembentukan sikap kepedulian sosial, simpati dan empati pada peserta didik perluterus menerus dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolahmaupun di tempat tinggalnya. Untuk itu para peserta didik perlu menerapkan polahidup sederhana, tenggangrasa, tepaselira, kasih sayang dan lain-lain. Untuk mewujudkankebiasaan tersebut kerjakan tugas tersebut di bawah ini!

Tugas 3:

Buatlah laporan secara individu tentang apa yang dapat anda lakukan terhadap hal-halsebagai berikut:1. Tempat tinggal Anda dilanda bencana banjir bandang!2. Sebagian warga kampung/desa Anda terkena wabah demam berdarah!3. Orang tua teman Anda kena PHK!4. Bencana Lahar Dingin di kabubaten Magelang!5. Penganiyaan terhadap TKI di Arab Saudi!

G. Rambu-rambu Mengerjakan Tugas

Lakukan survei atau cari informasi mengenai tempat-tempat yang memerlukan bantuan.Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut

Persiapan

Buatlah penelitihan ilmiah secara sederhana dengan sistematika seperti contoh dibawah ini

CONTOH SISTEMATIKA PENYUSUNAN KARYA ILMIAHHALAMAN JUDULHALAMAN PERSETUJUANKATA PENGANTARDAFTAR ISIABSTRAK

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

30

BAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahB. Rumusan PermasalahanC. Tujuan PenelitianD. Manfaat PenelitianE. Hipotesis Penelitian

BAB II. KAJIANPUSTAKA

BAB III. METODOLOGIA. Pendekatan dan Jenis PenelitianB. Kehadiran PenelitiC. Lokasi PenelitianD. Rencana TindakanE. Pengumpulan dataF. Indikator Kerja

BAB IV. PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANBAB V. PENUTUPDAFTAR PUSTAKALAMPIRAN - LAMPIRAN

Pelaksanaan :

Untuk mendukung data-data, lakukan wawancara agar mendapatkan informasiyangakurat tentang tempat/lokasi tersebut. Wawancara dapat dilakukan dengan pertanyaansecara terstruktur atau terbuka.

G. Rambu-rambu Penilaian

• Untuk menilai aktivitas anda didik dalam penugasan proyek tersebut dilakukanpenilaian produk/karya (proposal dan laporan penelitihan ilmiah kegiatan aksikepedulian sosial) dan penilaian unjuk kerja (kegiatan pencarian informasi,pengamatan, dan pengumpulan dana).

• Instrumen penilaian dirumuskan sebagai berikut.

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

31

ASPEK

Pencarian informasi/data

Pengamatan/survei

Persiapan alat-alatkelengkapan

Surat menyurat

Pengumpulan dana

Pelaksanaan Kegiatan AksiSosial

DESKRIPTOR

• Data sangat kurang memadai• Data kurang memadai• Data cukup memadai• Data lengkap

• Sangat kurang tepat• Kurang tepat• Cukup tepat• Tepat sekali

• Kelengkapan sangat kurang• Kelengkapan kurang• Kelengkapan cukup• Kelengkapan baik

• Sangat kurang memenuhi kaidah• Kurang memenuhi kaidah• Cukup memenuhi kaidah• Baik sesuai kaidah

• Sangat kurang banyak• Kurang banyak• Cukup banyak• Banyak

• Sangat kurang berhasil dan cermat• Kurang berhasil dan cermat• Cukup berhasil dan cermat• Berhasil dan cermat

SKOR

1234

1234

1234

1234

1234

1234

Penilaian Untuk Kerja

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

32

No

1

2

3

dst.

Nama Peserta DidikPencapaian

A B C D

Penilaian Karya(Proposal Kegiatan Aksi Kepedulian Sosial)

A = Amat Baik

Tulisan selesai, isisesuai, rapi, dantata tulis sesuaikaidah

(Nilai 86-100)

B = Baik

Tulisan selesai, isisesuai, rapi, dantata tulis tidaksesuai kaidah

(Nilai 71-85)

C = Cukup

Tulisan selesai, isisesuai, tidak rapi,dan tata tulis tidaksesuai kaidah

(Nilai 55-70)

K = Kurang

Tulisan selesai, isitidak sesuai, tidakrapi rapi, dan tatatulis tidak sesuaikaidah(Nilai 0-54)

Keterangan

No

1

2

3

dst.

Nama Peserta DidikPencapaian

A B C D

Penilaian Karya(Proposal Aksi Kepedulian Sosial)

MODUL PESERTA DIDIKPEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA MELALUI JALUR PENDIDIKAN

33

A = Amat Baik

Tulisan selesai, isisesuai, rapi, dantata tulis sesuaikaidah

(Nilai 86-100)

B = Baik

Tulisan selesai, isisesuai, rapi, dantata tulis tidaksesuai kaidah

(Nilai 71-85)

C = Cukup

Tulisan selesai, isisesuai, tidak rapi,dan tata tulis tidaksesuai kaidah

(Nilai 55-70)

K = Kurang

Tulisan selesai, isitidak sesuai, tidakrapi rapi, dan tatatulis tidak sesuaikaidah(Nilai 0-54)

Keterangan

Skor Penilaian

Skor yang dicapaiNilai Akhir = X 100

Skor ideal (Maks.)

Keterangan untuk skorAmat baik : 86 - 100Baik : 75 - 85Cukup : 55 - 74Kurang : kurang dari 54