kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
1/41
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsep serta praktek budaya yang banyak berlaku di masyarakat sejak zaman
dulu sering menempatkan perempuan sebagai manusia yang tidak sederajat dan tidak
sejajar posisinya dengan laki-laki. Bahkan seringkali perempuan diperlakukan sebagai
sesuatu (bukan manusia) sehingga tidak mempunyai harga diri, martabat, ataupun hak.
Hal ini kemudian memunculkan banyak kasus pelecehan dan kekerasan terhadap
perempuan yang sampai saat ini tetap terjadi, yang memanfaatkan lemahnya posisi
dan masih kurang luasnya upaya adokasi dan pemberdayaan terhadap perempuan.
!eskipun perjuangan unutk menegakkan keadilan dan kesetaraan sudah sejak lama
dilakukan, namun kesetraan dalam relasi antar manusia ini belum mencapai tahap
ideal. "alam masyarakat, masih dijumpai banyak ketidakadilan yang menimpa kaum
marginal, seperti kaum miskin, perempuan, anak-anak, dll. #erempuan sebagai kaum
yang tersisih masih mengalami subordinasi, diskriminasi, pelecehan, marginalisasi,
kekerasan, eksploitasi, dll.
$esuai dengan pasal % deklarasi #BB tahun %&&' tentang penghapusan
kekerasan terhadap perempuan, disebutkan baha definisi kekerasan terhadap
perempuan adalah *$etiap tindakan berdasarkan jenis kelamin yang berakibat pada
kesengsaraan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual atau psikologis,
termasuk ancaman tidak tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara
seenang-enang, baik yang dilakukan di depan umum atau dalam kehidupan
pribadi+. ni berarti, kekerasan yang dialami perempuan sangat banyak bentuknya,
baik itu bersifat psikologis, fisik, seksual maupun yang bersifat ekonomis, budaya dan
keagamaan, hingga yang merupakan bagian dri sebuah sistem pengorganisasian lintas
negara yang sangat besar dan kuat.
Kekerasan sendiri merupakan salah satu bentuk dari kejahatan. Kekerasan
seperti yang dikatakan oleh altung (Hayati, //0 %0/), merupakan * suatu tindakan
yang dilakukan seseorang atau lebih yang menimbulkan luka, baik secara fisik
maupun non fisik terhadap orang lain, dan lebih jauh merupakan suatu tindakan yang
menyebabkan seseorang tidak dapat mengaktualisasikan dirinya, disebabkan oleh
bentuk-bentuk opresi dan penindasan yang ditujukan kepadanya+. 1rtinya, kekerasan
menyebabkan seseorang dirugikan, atau mengalami dampak negatif dalam berbagai
bentuk.
1
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
2/41
Bentuk-bentuk kekerasan yang menimpa perempuan hadir dalam seluruh jenis
hubungan sosial yang dijalaninya, termasuk dalam hubungan keluarga, perkaanan
dekat, dalam hubungan kerjanya, maupun dalam hubungan-hubungan sosial
kemasyarakatan secara umum. Kekerasan itupun dapat menimpa perempuan dimana
saja, baik itu berada di ruang * publik+ ataupun ruang *priat+, berlangsung baik di
komunitas yang hidup dalam keadaan damai ataupun dalam masyarakat yang berada
di tengah kemelut peperangan atau konflik bersenjata. $ehingga dapat dikatakan,
tidak ada satupun mutlak aman bagi perempuan.
"ari berbagai macam bentuk kekerasan yang menimpa perempuan, bentuk
paling umum dikategorikan menjadi ' jenis, yakni kekerasan fisik, psikologis, dan
seksual. Kekerasan fisik yaitu kekerasan yang meninggalkan bekas nyata di tubuh
korban seperti pukulan, tendangan, tamparan, sundutan rokok,dsb. $ementara
kekerasan psikologis atau emosional misalnya caci maki, bentakan, kata-kata kasar,
ancaman meninggalkan, cemburu berlebihan, dsb. $edangkan kekerasan seksual, bisa
berupa ucapan tidak senonoh yang berkaitan dengan seks, menyentuh bagian tubuh
secara seksual diluar keinginan korban, hingga melakukan hubungan seksual di sertai
janji-janji atau paksaan. 1da juga yang disebut kekerasan ekonomi, contohnya
mengharuskan salah satu pihak selalu mengeluarkan uang atau melarang bekerja.
1.2. Permasalahan
Berdarsarkan latar belakang diatas yang menjadi permasalahan dalam kajian di atas
adalah
%. 1pa yang dimaksud dengan kekerasan terhadap perempuan 2.
. 1pa saja bentuk kekerasan terhadap perempuan2.
'. Bagaimana perlindungan 3ndang-3ndang terhadap kekerasan yang dialami
perempuan2.
0. 1pa saja sanksi yang di dapatkan jika melakukan kekerasan terhadap perempuan
di tinjau dari segi hukum2.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
2
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
3/41
!emberi penjelasan pada klinisi maupun masyarakat umum tentang
penatalaksanaan korban kekerasan terhadap perempuan di tinjau dari segi hukum.
1.3.2. Tujuan Khusus
%. !emberi penjelasan mengenai definisi dan teori kekerasan terhadap perempuan
. !emberi penjelasan mengenai apa saja bentuk yang dilami oleh perempuan
'. !emberi penjelasan tentang perlindungan 3ndang-3ndang terhadap kekerasan yang
dialami perempuan
0. !emberi penjelasan mengenai sanksi pidana yang akan didapatkan jika seorang
melakukan kekerasan terhadap perempuan.
BAB II
PEMBAHAAN
2.1. De!"n"s" #an Te$r" Kekerasan
Kekerasan sering ditemukan pada sebagian besar spesies dan lingkungan sosial.
$ecara umum kekerasan didefinisikan sebagai suatu tindakan yang membahayakan
keselamatan orang lain dan dilakukan secara sengaja untuk mencelakakan korban.
#emaknaan kekerasan tersebut tidak selamanya selaras dengan pemaknaan kekerasan secara
3
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
4/41
yuridis, melakukan kekerasan adalah membuat orang menjadi pingsan, atau tidak berdaya
lagi(lemah).
!enurut 4H5 (4H5,%&&&), kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik dan
kekuasaan, ancaman atau tindakan terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang
atau masyarakat yang mengakibatkan atau kemungkinan besar mengakibatkan
memar6trauma, kematian, kerugian psikologis, kelainan perkembangan atau perampasan hak.
Kekerasan merupakan ungkapan dari suatu potensi yang tersimpan pada setiap
manusia, yaitu potensi dengan tendensi untuk menjelma menjadi tingkah laku yang progresif.
7rich 8remm mengemukakan baha dalam diri manusia terdapat jenis agresi yang
berbeda, yaitu (%) agresi defensif yang dimaksudkan untuk mempertahankan hidup, bersifat
adaptif, biologis, dan hanya muncul jika ada ancaman () agresi jahat, kekerasan dan
kedestruktifan. Berikut ini bebrapa teori tentang kekerasan
%. 9eori *1gresif-8rustasi+
#ada umumnya tindakan agresif dapat digambarkan sebagai pelampiasan
dorongan naluri untuk berhasil menyakiti atau mencederai pihak lain yang dijadikan
sasarannya.
8rustasi sendiri didefinisikan sebagai suatu keadaan bila suatu tujuan
dihalangi. !akin banyaknya halangan yang timbul pada seseorang yang hampir
mencapai tujuannya, maka semakin besar pula frustasi dan tindakan agresif yang
dapat ditimbulkan.
9eori ini menerangkan adanya hubungan langsung antara derajat frustasi
tertentu yang dialami seseorang dengan timbulnya kecenderungan bertingkah agresif.
. 9eori *#embelajaran $osial ($ocial :earning 9heory)
!enurut teori ini, tindakan kekerasan pada umumnya adalah hasil proses dari
interaksi indiidu dengan lingkungannya (dalam hal ini lingkungan sosialnya,
termasuk lingkungan keluarga).
;ontohnya adalah anak yang terbiasa menyaksikan kekerasan dalam
keluarganya akan dapat memandang kekerasan bukan saja sebagai alternatif untuk
menyelesaikan problemnya, melainkan juga beranggapan baha perilaku kekerasan
tersebut bersifat normatif, yang layak untuk dilakukan. #engalaman kekerasan juga
dapat diperoleh melalui pergaulan dengan teman sebaya.
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
5/41
untuk menyelesaikan persoalan, maka anak mendapat pembelajaran sosial yang
dipandang efektif untuk diaplikasikan apabila dibutuhkan.
'. 9eori #sikologis
$ecara psikologis, kekerasan (agresi) terjadi sebagai respon terhadap frustasi.8rustasi merupakan gangguan dengan perilaku yang diarahkan oleh tujuan. 1gresi
adalah perilaku seseorang yang dirancang untuk melukai, secara fisik dan selainnya.
0. 9eori $osiologi
"alam teori sosoiologi dikemukakan baha kekerasan atau kejahatan
disebabkan oleh kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang sama, yang akhirnya
menimbulkan perilaku-perilaku sosial lainnya.
"engan kata lain, perilaku kekerasan dipelajari dalam interaksi dengan orang-
orang lain, dimana orang tersebut mendapatkan perilaku kekerasan sebagai hasil
inetraksi yang dilakukannya dengan orang-orang yang berperilaku cenderung
melaan norma-norma hukum.
2.2. %en"s & Penatalaksanaan Kekerasan Terha#a' Perem'uan
2.2.1. Pengan"a(aan )KUHP*
Pasal 3+1 KUHP
(%) #enganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan
atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah,
()
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
6/41
(0) "engan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.
(=) #ercobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
•#enganiayaan yang berdasarkan pada #asal '=% K3H# yang dirinci atas
%. #enganiayaan biasa
. #enganiayaan yang mengakibatkan luka berat
'. #enganiayaan yang mengakibatkan orangnya mati
• , maka penganiayaan yang tidak
menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau
pencarian, diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama
tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. #idana
dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap orang
yang bekerja padanya, atau menjadi baahannya.
() #ercobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
• #enganiayaan ringan yang diatur oleh #asal '= K3H#. #enganiayaan ringan
menimbulkan luka derajat dimana luka tersebut tidak menimbulkan penyakit atau
tidak menghalangi pekerjaan korban.
• "engan satu perkecualian menurut K3H# #asal '=> yang berhubungan dengan
tindakan pidana sesuai K3H# #asal '= ayat %, hukuman dapat ditambah dengan
sepertiga dari jumlah denda dan pidana, yaitu dengan ketentuan
6
http://satriabajahikam.blogspot.com/2013/04/klasifikasi-delik-penganiayaan-menurut.htmlhttp://satriabajahikam.blogspot.com/2013/04/klasifikasi-delik-penganiayaan-menurut.html
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
7/41
%. Bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya, bapaknya yang sah, istrinya
atau anaknya?
.
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
8/41
e. menderita sakit lumpuh?
f. terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih?
g. gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.
• !engenai pengertian *luka berat+ #asal &/ K3H# merumuskan artinya. *:uka
berat+ pada rumusan asli disebut *zaar lichamelijk letsel+ yang diterjemahkan
dengan *luka badan berat+ yang selalu disingkat dengan luka berat. $ebagian
pakar 1menyebut *luka parah+ dan tidak tepat memakai kata *berat+ pada luka
karena pada umumnya kata berat dimaksudkan untuk menyatakan ukuran.
• $edangkan untuk kualifikasi luka pada @isum et Aepertum, terdiri dari '
kualifikasi luka pada korban hidup, yaitu
%. :uka ringan 6 luka derajat 6 luka golongan ;
:uka derajat adalah apabila luka tersebut tidak menimbulkan penyakit atau tidak
menghalangi pekerjaan korban. Hukuman bagi pelakunya menurut K3H# pasal
'= ayat %.
. :uka sedang 6 luka derajat 6 luka golongan B
:uka derajat adalah apabila luka tersebut menyebabkan penyakit atau
menghalangi pekerjaan korban untuk sementara aktu. Hukuman bagi pelakunya
menurut K3H# pasal '=% ayat %.
'. :uka berat 6 luka derajat 6 luka golongan 1
:uka derajat menurut K3H# pasal &/ ada >, yaitu
- :uka atau penyakit yang tidak dapat sembuh atau membaa bahaya maut
- :uka atau penyakit yang menghalangi pekerjaan korban selamanya
- Hilangnya salah satu panca indra korban
- ;acat besar
- 9erganggunya akan selama 0 minggu
- ugur atau matinya janin dalam kandungan ibu
8
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
9/41
2.2.2. Kekerasan Dalam umah Tangga )UU N$.23 Th.2--/*
UU N$.23 tahun 2--/ tentang Pengha'usan Kekerasan Terha#a' Perem'uan
Pasal + UU N$.23 tahun 2--/
$etiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang
dalam lingkup rumah tangganya, dengan cara
a. kekerasan fisik?
b. kekerasan psikis?
c. kekerasan seksual? atau
d. penelantaran rumah tangga.
a. Kekerasan !"s"k adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau
luka berat. "alam hal ini tidak menutup kemungkinan korban meninggal,
sehingga pelaku dapat dituntut dengan K3H# (Kitab 3ndang-3ndang Hukum
#idana). Kekerasan 8isik Aingan, berupa menampar , menjambak, mendorong, dan
perbuatan lainnya yang mengakibatkan ;edera ringan, Aasa sakit dan luka fisik
yang tidak masuk dalam kategori berat.
0. Kekerasan 's"k"s adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya
rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya,
dan6atau penderitaan psikis berat pada seseorang. !isalnya makian, ancaman
cerai, tidak memberi nafkah, penghinaan, menakut-nakuti, melarang
bergaul6beraktifitas diluar rumah.
. Kekerasan seksual adalah pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap
orang yang menetap dalam lingkungan tersebut atau pemaksaan hubungan seksual
terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk
tujuan komersial dan6atau tujuan tertentu. !araknya peredaran @;" atau media
lain yang mengajarkan teknik berhubungan seks terkadang membuat suami ingin
menerapkannya tanpa kesepakatan sang istri lebih dulu. 1kibatnya istri
mengalami tekanan batin. "isatu sisi, mereka merasa jijik, tapi disisi lain takut
jika ditinggalkan suami jika menolak.
#. Penelantaran rumah tangga adalah seseorang yang menelantarkan orang dalamlingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau
9
http://id.wikipedia.org/wiki/Menamparhttp://id.wikipedia.org/wiki/Menampar
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
10/41
karena persetujuan atau perjanjian ia ajib memberikan kehidupan, peraatan,
atau pemeliharaan kepada orang tersebut. !isalnya meninggalkan anak dan istri
tanpa memberi nafkah.
Pasal UU N$.23 tahun 2--/
Kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam #asal = huruf a adalah perbuatan
yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat.
• #asal &/ K3H#, berarti yang termasuk luka berat antara lain jatuh sakit atau
mendapatkan luka yang tidak diharapkan akan sembuh secara sempurna, atau
menimbulkan bahaya maut, untuk selamanya tidak mampu menjalankan tugas
jabatan atau pekerjaan yang merupakan mata pencaharian, kehilangan salah satu
panca indera, mendapat cacat berat, mendapat sakit lumpuh, terganggunya daya
pikir selama lebih dari empat minggu, gugurnya atau terbunuhnya kandungan
seorang perempuan, kematian korban.
Pasal UU N$.23 tahun 2--/
Kekerasan psikis sebagaimana dimaksud dalam #asal = huruf b adalah perbuatan
yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk
bertindak, rasa tidak berdaya, dan6atau penderitaan psikis berat pada seseorang.
• Kekerasan Ps"k"s "ngan, berupa tindakan pengendalian, manipulasi, eksploitasi,
keseenangan, perendahan dan penghinaan, dalam bentuk pelarangan,
pemaksaan, dan isolasi sosial? tindakan dan atau ucapan yang merendahkan atau
menghina? penguntitan? ancaman kekerasan fisik, seksual dan ekonomis?yang
masing-masingnya bisa mengakibatkan penderitaan psikis ringan, berupa salah
satu atau beberapa hal di baah ini
%. Ketakutan dan perasaan terteror
. Aasa tidak berdaya, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk
bertindak
'. angguan tidur atau gangguan makan atau disfungsi seksual
0. angguan fungsi tubuh ringan (misalnya, sakit kepala, gangguan pencernaan
tanpa indikasi medis)
=. 8obia atau depresi temporer
10
http://id.wikipedia.org/wiki/Fobiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fobia
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
11/41
• Kekerasan Ps"k"s Berat, berupa tindakan pengendalian, manipulasi, eksploitasi,
keseenangan, perendahan dan penghinaan, dalam bentuk pelarangan, pemaksaan
dan isolasi sosial? tindakan dan atau ucapan yang merendahkan atau menghina?
penguntitan? kekerasan dan atau ancaman kekerasan fisik, seksual dan ekonomis?yang masing-masingnya bisa mengakibatkan penderitaan psikis berat berupa salah
satu atau beberapa hal berikut
%. angguan tidur atau gangguan makan atau ketergantungan obat atau disfungsi
seksual yang salah satu atau kesemuanya berat dan atau menahun.
. angguan stres pasca trauma.
'. angguan fungsi tubuh berat (seperti tiba-tiba lumpuh atau buta tanpa
indikasi medis)
0. "epresi berat atau destruksi diri
=. angguan jia dalam bentuk hilangnya kontak dengan realitas seperti
skizofrenia dan atau bentuk psikotik lainnya
>. Bunuh diri
Pasal 4 UU N$.23 tahun 2--/
Kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam #asal = huruf c meliputi
a. #emaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam
lingkup rumah tangga tersebut?
b. #emaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah
tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial dan6atau tujuan tertentu.
• Cang termasuk lingkup rumah tangga meliputi
%. $uami, istri dan anak
. 5rang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang sebagaimana
dimaksud pada huruf a karena hubungan darah perkainan, persusuan,
pengasuhan dan peralian yang menetap dalam rumah tangga
'. 5rang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga
tersebut
11
http://id.wikipedia.org/wiki/Manipulasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Manipulasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Eksploitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Eksploitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Streshttp://id.wikipedia.org/wiki/Depresihttp://id.wikipedia.org/wiki/Manipulasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Eksploitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Streshttp://id.wikipedia.org/wiki/Depresi
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
12/41
• Kekerasan $eksual dapat dibagi menjadi
1. Kekerasan eksual "ngan, berupa pelecehan seksual secara erbal seperti
komentar erbal, gurauan porno, siulan, ejekan dan julukan dan atau secara
non erbal, seperti ekspresi ajah, gerakan tubuh atau pun perbuatan lainnya
yang meminta perhatian seksual yang tidak dikehendaki korban bersifat
melecehkan dan atau menghina korban.
2. Kekerasan seksual 0erat, berupa
a. #elecehan seksual dengan kontak fisik, seperti meraba, menyentuh organ
seksual, mencium secara paksa, merangkul serta perbuatan lain yang
menimbulkan rasa muak6jijik, terteror, terhina dan merasa dikendalikan.
b. #emaksaan hubungan seksual tanpa persetujuan korban atau pada saat
korban tidak menghendaki.
c. #emaksaan hubungan seksual dengan cara tidak disukai, merendahkan dan
atau menyakitkan.
d. #emaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan pelacuran
dan atau tujuan tertentu.
e. 9erjadinya hubungan seksual dimana pelaku memanfaatkan posisi
ketergantungan korban yang seharusnya dilindungi.
f. 9indakan seksual dengan kekerasan fisik dengan atau tanpa bantuan alat
yang menimbulkan sakit, luka,atau cedera.
Pasal , UU N$.23 tahun 2--/
(%) $etiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, padahalmenurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia
ajib memberikan kehidupan, peraatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut.
() #enelantaran sebagaimana dimaksud pada ayat (%) juga berlaku bagi setiap orang
yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan6atau
melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar rumah sehingga korban
berada di baah kendali orang tersebut.
12
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
13/41
Berikut ulasan dari 33 #K"A9 #asal &
a. 8rasa #enelantaran bermakna melalaikan keajiban dalam lingkup rumah tangga,
artinya melalaikan keajiban suami, istri, anak dan terhadap orang yang ada di
dalam rumah tangga?
0. !enurut hukum yang berlaku ia ajib memberikan kehidupan, peraatan atau
pemeliharaan kepada orang itu maka keajiban tersebut harus melihat pada hak dan
keajiban suami, istri, anak dan orang yang ada di dalamnya
. 1tau karena persetujuan atau perjanjian ia ajib memberikan kehidupan, peraatan
atau pemeliharaan kepada orang itu, apabila ada perjanjian atau persetujuan yang
harus dipenuhinya?
#. Berdasarkan ulasan tersebut maka sasaran pemidanaan #asal & 1yat (%) jo 0&
9indakan penelantaran rumah tangga yang dimaksudkan karena menelantarkan
dalam lingkup rumah tangga dan ada persetujuan atau perjanjian yang meajibkan
memberikan kehidupan, peraatan dan pemeliharaan. Keajiban tersebut
merupakan keajiban Kepala Keluarga yakni suami.
e. #engaturan pasal tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan dankesejahteraan bagi perempuan dan anak mengingat dalam fakta tingginya kasus
penelantaran rumah tangga yang dialami istri6 anak akibat suami sebagai kepala
keluarga tidak menjalankan keajibannya. "engan demikian 33 #K"A9
dilahirkan untuk menjaab persoalan K"A9 yang dialami perempuan dan anak.
KETENTUAN PIDANA
Pasal // UU N$.23 tahun 2--/
(%) $etiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah
tangga sebagaimana dimaksud dalam #asal = huruf a dipidana dengan pidana
penjara paling lama = (lima) tahun atau denda paling banyak Ap %=.///.///,//
(lima belas juta rupiah).
() "alam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (%) mengakibatkan
korban mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana dengan pidana penjara
paling lama %/ (sepuluh) tahun atau denda paling banyak Ap '/.///.///,// (tiga
puluh juta rupiah).
13
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
14/41
(') "alam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat () mengakibatkan
matinya korban, dipidana dengan pidana penjara paling lama %= (lima belas)
tahun atau denda paling banyak Ap 0=.///.///,// (empat puluh lima juta
rupiah).
(0) "alam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (%) dilakukan oleh suami
terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan
untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan
sehari-hari, dipidana dengan pidana penjara paling lama 0 (empat) bulan atau
denda paling banyak Ap =.///.///,// (lima juta rupiah).
Pasal /+ UU N$.23 tahun 2--/
(%) $etiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumahtangga sebagaimana dimaksud dalam #asal = huruf b dipidana dengan pidana
penjara paling lama ' (tiga) tahun atau denda paling banyak Ap&.///.///,//
(sembilan juta rupiah).
() "alam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (%) dilakukan oleh
suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau
halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau
kegiatan sehari-hari, dipidana dengan pidana penjara paling lama 0 (empat)
bulan atau denda paling banyak Ap './//.///,// (tiga juta rupiah).
Pasal / UU N$.23 tahun 2--/
$etiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual sebagaimana
dimaksud dalam #asal D huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama % (dua
belas) tahun atau denda paling banyak Ap '>.///.///,// (tiga puluh enam juta
rupiah).
Pasal / UU N$.23 tahun 2--/
$etiap orang yang memaksa orang yang menetap dalam rumah tangganya
melakukan hubungan seksual sebagaimana dimaksud dalam #asal D huruf b dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 0 (empat) tahun dan pidana penjara paling lama
%= (lima belas) tahun atau denda paling sedikit Ap %.///.///,// (dua belas juta
rupiah) atau denda paling banyak Ap '//.///.///,// (tiga ratus juta rupiah).
Pasal /4 UU N$.23 tahun 2--/
14
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
15/41
"alam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam #asal 0> dan #asal 0E
mengakibatkan korban mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh
sama sekali, mengalami gangguan daya pikir atau kejiaan sekurang-kurangnya
selama 0 (empat) minggu terus menerus atau % (satu) tahun tidak berturut-turut, gugur
atau matinya janin dalam kandungan, atau mengakibatkan tidak berfungsinya alat
reproduksi, dipidana dengan pidana penjara paling singkat = (lima) tahun dan pidana
penjara paling lama / (dua puluh) tahun atau denda paling sedikit Ap =.///.///,//
(dua puluh lima juta rupiah) dan denda paling banyak Ap =//.///.///,// (lima ratus
juta rupiah).
Pasal +1 UU N$.23 tahun 2--/
9indak pidana kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam #asal 00 ayat (0)
merupakan delik aduan.
• T"n#ak P"#ana )5strafbaar feit 5 * atau #el"k adalah $uatu pelanggaran
norma (gangguan terhadap tata tertib hukum) yang dengan sengaja ataupun
dengan tidak sengaja telah dilakukan oleh seorang pelaku, dimana penjatuhan
hukuman trhadap pelaku tersebut adalah perlu demi terpeliharanya tertib
hukum dan terjaminnya kepentingan hukum.
Ter#a'at 3 )t"ga* hal (ang 'erlu #"'erhat"kan 6
%. #erbuatan pidana adalah perbuatan oleh suatu aturan hukum dilarang dan
diancam pidana.
. :arangan ditujukan kepada perbuatan (yaitu suatu keadaan atau kejadian
yang ditimbulkan oleh kelakuan orang), sedangkan ancaman pidana
ditujukan kepada orang yang menimbulkan kejadian itu.
'. 1ntara larangan dan ancaman pidana ada hubungan yang erat, oleh karena
antara kejadian dan orang yang menimbulkan kejadian itu ada hubungan
erat pula. * Kejadian tidak dapat dilarang jika yang menimbulkan bukan
orang, dan orang tidak dapat diancam pidana jika tidak karena kejadian
yang ditimbulkan olehnya.
• Del"k a#uan adalah delik yang hanya dapat dituntut, jika diadukan oleh orang yang
merasa dirugikan. "elik aduan sifatnya pribadi6priat, yang memiliki syarat yaitu
harus ada aduan dari pihak yang dirugikan. $elain itu, yang dimaksid dengan delik
15
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
16/41
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
17/41
#enyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan dilaksanakanm
menurut ketentuan hukum acara pidana yang berlaku, kecuali ditentukan lain dalam
3ndang-undang ini.
•
Pen("#"kan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurutcara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak
pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.
• Penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara
pidana ke pengadilan negeri yang berenang dalam hal dan menurut cara
yang diatur dalam undang-undang ini dengan permintaan supaya diperiksa
dan diputus oleh hakim di sidang
• Hukum aara '"#ana adalah hukum yang mengatur cara-cara Fegara
dengan alat-alat perlengkapannya mempergunakan haknya untuk menghukum
dan menjatuhkan hukuman. 9ujuan hukum acara pidana adalah mencari dan
menemukan kebenaran materil, memperoleh putusan hakim, dan
melaksanakan putusan hakim.
2.2.3 Kejahatan #alam Kesus"laan
Pasal 24+ KUHP
Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang
anita bersetubuh dengan dia di luar perkainan, diancam karena melakukan perkosaan
dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
•Bersetubuh dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara dua alat kelamin yang
berlainan jenis guna memenuhi kebutuhan biologis atau kebutuhan seksual.
#ersetubuhan dikatakan legal apabila
%. 4anita tersebut adalah istri yang sah (sesuai 33 no. % tahun %&E0 tentang
perkainan) dan ada izin dari anita yang disetubuhi
. 4anita tersebut cukup umur, sehat akalnya, tidak sedang dalam keadaan terikat
perkainan dengan orang lain dan bukan anggota keluarga dekat.
•3nsur pada #asal D= K3H#
17
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
18/41
%. Barang siapa
3nsur ini merupakan dari tindak pidana perkosaan ialah barang siapa. stilah
barang siapa menunjuk kepada siapa saja yang dapat dikenakan ketentuan ini,
yang jika dihubungkan dengan kalimat lanjutan dari #asal D= K3H# maka
yang dimaksud dengan barang siapa dalam pasal ini adalah lelaki atau pria, yang
apabila terbukti dalam #asal D= K3H# ini maka ia dapat disebut sebagai
pelaku tindak pidana tersebut dan dijatuhi pidana.
"engan demikian baha yang dapat menjadi pelaku tindak pidana perkosaan
hanyalah lelaki atau pria padahal bukan tidak mungkin seorang
perempuanmemaksa seorang laki-laki, baik laki-laki itu suaminya atau tidak,
untuk bersetubuh dengan dia.
#embentuk undang-undang tidak menentukan hukuman bagi perempuan
yang memaksa laki-laki untuk bersetubuh, karena paksaan seorang perempuan
terhadap laki-laki untuk bersetubuh tidak menimbulkan sesuatu yang buruk dan
merugikan karena laki-laki tidak ada bahaya untuk hamil dan melahirkan karena
paksaan tersebut.
. 1danya Kekerasan atau 1ncaman Kekerasan
1rtinya mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani, misalnya memukul
dengan tangan atau dengan segala senjata,menyepak, menendang, dan
sebagainya. dengan demikian maka seseorang perempuan dapat dikatakan
diperkosa apabila terhadap tubuh perempuan itu ada bekas-bekas kekerasan
misalnya memar ataupun pakaian dari perempuan tersebut robek atau
kancingnya terlepas dan lain sebagainya.
'. !emaksa $eorang 4anita
1rtinya dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa perempuan yang
bukan istrinya bersetubuh dengan dia, unsur tersebut yang diatur dalam #asal
D= Kitab 3ndang-3ndang Hukum pidana adalah memaksa, perbuatan memaksa
dapat dilakukan dengan perbuatan dan dapat pula dilakukan dengan ucapan.
"alam tindak pidana perkosaan ini seorang perempuan di pakasa sedemikian
rupa, sehingga akhirnya tidak dapat melaan lagi dan terpaksa mau melakukan persetubuhan itu, perbuatan tersebut membuat seseorang anita menjadi
18
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
19/41
terpaksa bersedia mengadakan hubungan kelamin, harus dimasukkan kedalam
pengertian memaksa seseorang anita mengadakan hubungan kelamin,
alaupun yang menanggalkan semua pakaian yang dikenakan oleh anita
tersebut adalah anita itu sendiri.
0. #erempuan Cang Bukan strinya
#eraduan antara kemaluan laki-laki dan perempuan yang biasa dijalankan
untuk mendapatkan anak, jadi anggota kelamin laki-laki harus masuk ke anggota
kelamin perempuan, sehingga mengeluarkan mani dengan anita yang bukan
istrinya. 3nsur ini dari tindak pidana perkosaan ialah yang bukan istrinya,
dengan demikian jika terhadap istrinya sendiri tidak dikenakan pasal ini, perlu
diketahui baha tindak pidana susila dalam K3H# telah menyebutkan adanya
berbagai perempuan, masing-masing perempuan yang belum mencapai % tahun
dalam #asal DE ayat % dan #asal &/ ayat K3H#, perempuan yang belum
dapat dinikahi dalam #asal DD ayat % K3H# dan perempuan pada umumnya,
sedangkan perempuan yang dimaksudkan dalam #asal D= K3H# adalah
perempuan pada umumnya yang bukan istrinya.
=. Bersetubuh "iluar #erkainan "engan "ia (#elaku)
3nsur ini merupakan tindak pidana perkosaan yang diatur dalam #asal D=
K3H# adalah persetubuhan, *baru dapat dikatakan persetubuhan, apabila
anggota kelamin pria telah masuk kedalam anggota kelamin anita demikian
rupa, sehingga akhirnya mengeluarkan mani.
Pasal 24 KUHP
Barang siapa bersetubuh dengan seorang anita di luar perkainan, padahal
diketahui baha anita itu dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya, diancam dengan
pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Pasal 24 KUHP
19
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
20/41
(%) Barang siapa bersetubuh dengan seorang anita di luar perkainan, padahal
diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya baha umumya belum lima belas tahun,
atau kalau umurnya tidak jelas, baa belum aktunya untuk dikain, diancam dengan
pidana penjara paling lama sembilan tahun.
() #enuntutan hanya dilakukan atas pengaduan, kecuali jika umur anita belum sampai
dua belas tahun atau jika ada salah satu hal berdasarkan pasal &% dan pasal &0.
• #engertian anak dalam 33 Fo. ' tahun // tentang perlindungan anak
pada #asal % angka (%) memberikan rumusan baha anak adalah seseorang belum
berusia %D tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. $edangkan jika
dilihat dari K3H#erdata memberikan batasan mengenai pengertian anak atau orang
yang belum deasa adalah mereka yang belum berumur % tahun, seperti yang
dinyatakan dalam #asal ''/ B4 yang berbunyi *belum deasa adalah mereka
yang belum mencapai umur genap % ( dua puluh satu ) tahun, dan tidak lebih
dahulu kain+. "an jika dilihat dari K3H# ( kitab undang-undang hukum pidana )
usia maksimal tentang anak adalah berbeda-beda, antara lain
a. #asal 0= dan E K3H# adalah belum cukup %> tahun.
b. #asal D' K3H# usia anak adalah belum cukup %E tahun.
c. #asal DE-&' K3H#, usia anak adalah belum cukup %= tahun.
Pasal 244 KUHP
(%) Barang siapa dalam perkainan bersetubuh dengan seormig anita yang
diketahuinya atau sepatutnya harus didugunya baha yang bersangkutan belum
aktunya untuk dikain, apabila perbuatan mengakibatkan luka-luka diancam
dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
()
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
21/41
• #ersetubuhan didalam perkainan yang merupakan kejahatan seperti dimaksud oleh
pasal DD K3H#, ialah bila seorang suami melakukan persetubuhan dengan istrinya
yang belum mampu kain dengan mengakibatkan luka, luka berat atau
mengakibatkan kematian.
Pasal 24, KUHP
Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang untuk
melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan
perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan, dengan pidana penjara paling
lama sembilan tahun.
• #erbuatan cabul adalah semua perbuatan yang dilakukan untuk mendapatkan
kenikmatan seksual sekaligus mengganggu kehormatan kesusilaan.
2.2./. Kekerasan Terha#a' Anak )UU N$.23 Tahun 2--2*
Tentang Perl"n#ungan Anak
Pasal 4- UU N$.23 Tahun 2--2
(%) $etiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau
penganiayaan terhadap anak, dipidana dengan pidana penjara paling lama ' (tiga)
tahun > (enam) bulan dan6atau denda paling banyak Ap E.///.///,// (tujuh puluh
dua juta rupiah).
() "alam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (%) luka berat, maka pelaku
dipidana dengan pidana penjara paling lama = (lima) tahun dan6atau denda paling
banyak Ap %//.///.///,// (seratus juta rupiah).
(') "alam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat () mati, maka pelaku dipidana
dengan pidana penjara paling lama %/ (sepuluh) tahun dan6atau denda paling banyak
Ap //.///.///,// (dua ratus juta rupiah).
(0) #idana ditambah sepertiga dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (%), ayat
(), dan ayat (') apabila yang melakukan penganiayaan tersebut orang tuanya.21
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
22/41
Pasal 41 UU N$.23 Tahun 2--2
(%) $etiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan
memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, dipidana
dengan pidana penjara paling lama %= (lima belas) tahun dan paling singkat ' (tiga)
tahun dan denda paling banyak Ap '//.///.///,// (tiga ratus juta rupiah) dan paling
sedikit Ap >/.///.///,// (enam puluh juta rupiah).
() Ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (%) berlaku pula bagi setiap orang
yang dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau
membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain.
Pasal 42 UU N$.23 Tahun 2--2
$etiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan,
memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk
melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, dipidana dengan pidana penjara
paling lama %= (lima belas) tahun dan paling singkat ' (tiga) tahun dan denda paling banyak
Ap '//.///.///,// (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Ap >/.///.///,// (enam puluh juta rupiah).
• Pengert"an Kekerasan
1al mulanya istilah tindak kekerasan pada anak atau child abuse dan neglect dikenal
dari dunia kedokteran. Barker (dalam Huraerah, //E) mendefinisikan child abuse
merupakan tindakan melukai berulang-ulang secara fisik dan emosional terhadap anak
yang ketergantungan, melalui desakan hasrat, hukuman badan yang tak terkendali,
degradasi dan cemohan permanen atau kekerasan seksual.
• Bentuk70entuk Kekerasan terha#a' Anak
9erry 7. :ason (dalam Huraerah, //E), psikiater internasional yang merumuskan
definisi tentang child abuse, menyebut ada empat macam abuse, yaitu emotional abuse,
erbal abuse, physical abuse, dan seGual abuse.
a. Kekerasan secara 8isik (physical abuse)
22
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
23/41
#hysical abuse, terjadi ketika orang tua6pengasuh dan pelindung anak memukul
anak (ketika anak sebenarnya memerlukan perhatian). #ukulan akan diingat anak itu
jika kekerasan fisik itu berlangsung dalam periode tertentu.
b. Kekerasan 7mosional (emotional abuse)
7motional abuse terjadi ketika orang tua6pengasuh dan pelindung anak setelah
mengetahui anaknya meminta perhatian, mengabaikan anak itu. a membiarkan anak
basah atau lapar karena ibu terlalu sibuk atau tidak ingin diganggu pada aktu itu. a
boleh jadi mengabaikan kebutuhan anak untuk dipeluk atau dilindungi. 1nak akan
mengingat semua kekerasan emosional jika kekerasan emosional itu berlangsung
konsisten.
c. Kekerasan secara @erbal (erbal abuse)
Biasanya berupa perilaku erbal dimana pelaku melakukan pola komunikasi
yang berisi penghinaan, ataupun kata-kata yang melecehkan anak. #elaku biasanya
melakukan tindakan mental abuse, menyalahkan atau juga mengkambing hitamkan.
d. Kekerasan $eksual (seGual abuse)
!erupakan jenis penganiayaan yang biasanya dibagi dalam kategori berdasar
identitas pelaku (9oer, //), terdiri dari
%. 8amilial 1buse
ncest merupakan seGual abuse yang masih dalam hubungan darah, menjadi
bagian dalam keluarga inti. $eseorang yang menjadi pengganti orang tua, misalnya
ayah tiri, atau kekasih, termasuk dalam pengertian incest.
. 7Gtrafamilial 1buse
7Gtra familial 1buse, dilakukan oleh orang lain di luar keluarga korban, dan
hanya 0/ yang melaporkan peristia kekerasan. Kekerasan seksual yang
dilakukan oleh orang deasa disebut pedophile, yang menjadi korban utamanya
adalah anak-anak. #edophilia diartikan +menyukai anak-anak+(deCong dalam
9oer, //). #edetrasy merupakan hubungan seksual antara pria deasa dengan
anak laki-laki ($true I Aush dalam 9oer, //).
23
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
24/41
2.2.+ A0$rtus )KUHP*
Pasal 2,, KUHP
(%) Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang anita atau menyuruh supaya diobati,
dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan baha karena pengobatan itu hamilnya
dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana
denda paling banyak empat puluh lima ribu rupiah.
()
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
25/41
menjaga kesehatan sang ibu. ($oekanto, %&D&, dikutip oleh 7kotama, //%).
• "alam penerapan pasal ini, mungkin anita itu sudah hamil, tetapi baru % atau
bulan, atau kandungannya itu belum merupakan janin, atau mungkin juga hanya
perasaannya sudah hamil padahal sebenarnya tidak (terlambat menstruasi).
• Cang dimaksud dengan mengobati (in behandeling nemen) ialah melakukan suatu
perbuatan terhadap anita itu ataupun memberikan suatu obat atau alat dan bahkan
juga memberikan suatu saran kepada anita itu dengan memberitahukan baha
karenanya kehamilan itu dapat digugurkan, atau karena perbuatan, obat atau saran itu
timbul pengharapan kepada anita itu baha kehamilannya akan digugurkan
karenanya. $uatu perbuatan misalnya memijit-mijit 6 mengurut-urut atau merogohkandungan kandungan anita itu. #emberian obat misalnya meminumkan alcohol,
ragi, dls yang membuat panas rahim anita itu sehingga keguguran. !emberikan
saran misalnya menyuruh anita itu pada saat-saat tertentu jungkir-balik, atau
melakukan pekerjaan tertentu, sehingga akan terjadi keguguran.
• "alam pengertian menarik / mencari keuntungan di sini, termasuk juga jika sipetindak
tidak secara langsung memetik suatu keuntungan melainkan menangguhkannya pada
aktu 6 saat yang tepat. 3ntuk hal ini tentunya harus dapat dibuktikan keinginan dari
sipetindak itu yang juga dirasakan 6 dimengerti oleh si objek.
• Baha dikatakan sebagai pencarian (jika pada dasarnya ia menggantungkan
penghidupannya pada pekerjaan mengobati seorang anita dengan memberitahukan
atau menimbulkan pengharapan baha karenanya kehamilan dapat digugurkan. "an
dikatakan sebagai kebiasaan jika untuk melakukan penghubungan-percabulan itu
sudah tidak asing lagi baginya.
• Cang termuat dalam ayat () merupakan keadaan-keadaan yang memberatkan
ancaman pidana $edangkan di ayat (') merupakan kebolehan penjatuhan pidana
tambahan berupa pencabutan hak untuk melakukan pencarian6pekerjaan, jika
kejahatan ini dilakukan aktu praktek-pekerjaan tersebut, misalnya dokter-sasta
ketika berpraktek di kliniknya, atau bidan-sasta ketika melakukan *penolongan+,
dan lain sebagainya.
Pasal 3/ KUHP
25
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
26/41
$eorang anita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau
menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
• 4anita hamil dalam hal ini adalah anita yang hamil atas kehendaknya ingin
mengugurkan kandungannya, sedangkan tindakan yang menurut K3H# dapat
dapat disuruh untuk lakukan itu adalah tabib, bidan atau juru obat.
• #engguguran kandungan atau pembunuhan janin yang ada di dalam kandungan
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya dengan obat yang
diminum atau dengan alat yang dimasukkan ke dalam rahim anita melalui
lubang kemaluan anita. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka dalam
#asal '0> K3H# dapat ditemukan beberapa unsur antara lain %) anita hamil
atau orang yang disuruh untuk lakukan itu, ) dengan sengaja, ') menyebabkan
gugur atau matinya kandungan.
• Cang dimaksud dengan *sengaja+ adalah mempunyai niat atau keinginan untuk
melakukan sesuatu. 4ujud dengan sengaja dalam tindak pidana aborsi bisa berupa
meminum obat peluruh haid degan dosis yang tinggi, memasukkan benda tajam
kedalam alat kelaminnya untuk menggugurkan kandungan. 3nsur ketiga yang
diatur dalam #asal '0> K3H# adalah unsur *menyebabkan gugur atau matinya
kandungan+ maksudnya janin yang berada di dalam kandungan anita tersebut
keluar sebelum aktunya tiba akibat paksaan atau tindakan yang dilakukan
dengan sengaja, sehingga janin tersebut gugur atau mati.
• 1borsi yang dimaksud dalam #asal '0> K3H# hanya mencakup mengguguran
kandungan karena kesengajaan saja abortus proocatus, sedangkan pengguguran
kandungan secara alamiah atau keguguran tidak dapat dimaksud sebagai salahsatu tindak pidana karena tidak mencakup unsur yang terdapat dalam K3H# yaitu
unsur kesengajaan.
Pasal 3/ KUHP
(%) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
anita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas
tahun.
26
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
27/41
() , ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang
diterangkan dalam pasal '0E dan '0D, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana
kejahatan dilakukan.
UU I N$. 3, tahun 2--,
Pasal + UU I N$. 3, tahun 2--,
27
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
28/41
%. $etiap orang dilarang melakukan aborsi.
. :arangan sebagaimana dimaksud pada ayat (%) dapat dikecualikan berdasarkan
a. ndikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang
mengancam nyaa ibu dan6atau janin, yang menderita penyakit genetik berat
dan6atau cacat baaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan
bayi tersebut hidup di luar kandungan? atau
b. Kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi
korban perkosaan.
'. 9indakan sebagaimana dimaksud pada ayat () hanya dapat dilakukan setelah melalui
konseling dan6atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan konseling pasca
tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berenang.
0. Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan,sebagaimana dimaksud pada ayat () dan ayat (') diatur dengan #eraturan
#emerintah.
Pasal UU I N$. 3, tahun 2--,
1borsi sebagaimana dimaksud dalam #asal E= hanya dapat dilakukan
a. $ebelum kehamilan berumur > (enam) minggu dihitung dari hari pertama haid
terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medis?
b. 5leh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan keenangan yang
memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri?
c. "engan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan?
d. "engan izin suami, kecuali korban perkosaan? dan #enyedia layanan kesehatan
yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh !enteri.
Pasal UU I N$. 3, tahun 2--,
#emerintah ajib melindungi dan mencegah perempuan dari aborsi sebagaimana
dimaksud dalam #asal E= ayat () dan ayat (') yang tidak bermutu, tidak aman, dan tidak
bertanggung jaab serta bertentangan dengan norma agama dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
28
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
29/41
Pasal 1,/ UU I N$. 3, tahun 2--,
$etiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam #asal E= ayat () dipidana dengan pidana penjara paling
lama %/ (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Ap%.///.///.///,// (satu miliar
rupiah).
Peraturan Pemer"ntah N$. 1 tahun 2-1/
Pasal 31 PP N$. 1 tahun 2-1/
(%) 9indakan aborsi hanya dapat dilakukan berdasarkan indikasi . . .
d. indikasi kedaruratan medis? atau
e. kehamilan akibat perkosaan.
() 9indakan aborsi akibat perkosaan sebagaimana dimaksud pada ayat (%) huruf b hanya
dapat dilakukan apabila usia kehamilan paling lama berusia 0/ (empat puluh) hari
dihitung sejak hari pertama haid terakhir.
Bagian Kedua ndikasi Kedaruratan !edis.
Pasal 32 PP N$. 1 tahun 2-1/
(%) ndikasi kedaruratan medis sebagaimana dimaksud dalam #asal '% ayat (%) huruf a
meliputi
a. Kehamilan yang mengancam nyaa dan kesehatan ibu? dan6atau
b. Kehamilan yang mengancam nyaa dan kesehatan janin, termasuk yang
menderita penyakit genetik berat dan6atau cacat baaan, maupun yang tidak dapat
diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan.
() #enanganan indikasi kedaruratan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (%)
dilaksanakan sesuai dengan standar.
Pasal 33 PP N$. 1 tahun 2-1/
29
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
30/41
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
31/41
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
32/41
(%) 9indakan aborsi berdasarkan indikasi kedaruratan medis dan kehamilan akibat
perkosaan hanya dapat dilakukan setelah melalui konseling.
() Konseling sebagaimana dimaksud pada ayat (%) meliputi konseling pra tindakan dan
diakhiri dengan konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor.
(') Konseling pra tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat () dilakukan dengan tujuan
a. !enjajaki kebutuhan dari perempuan yang ingin melakukan aborsi?
b. !enyampaikan dan menjelaskan kepada perempuan yang ingin melakukan aborsi
baha tindakan aborsi dapat atau tidak dapat dilakukan berdasarkan hasil
pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang?
c. !enjelaskan tahapan tindakan aborsi yang akan dilakukan dan kemungkinan efek
samping atau komplikasinya?
d. !embantu perempuan yang ingin melakukan aborsi untuk mengambil keputusan
sendiri untuk melakukan aborsi atau membatalkan keinginan untuk melakukan
aborsi setelah mendapatkan informasi mengenai aborsi? dan
e. !enilai kesiapan pasien untuk menjalani aborsi.
(0) Konseling pasca tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat () dilakukan dengan
tujuan
a. !engobserasi dan mengealuasi kondisi pasien setelah tindakan aborsi?
b. !embantu pasien memahami keadaan atau kondisi fisik setelah menjalani aborsi?
c. !enjelaskan perlunya kunjungan ulang untuk pemeriksaan dan konseling lanjutan
atau tindakan rujukan bila diperlukan? dan
d. !enjelaskan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi untuk mencegah terjadinya
kehamilan.
Pasal 34 PP N$. 1 tahun 2-1/
(%) "alam hal korban perkosaan memutuskan membatalkan keinginan untuk melakukan
32
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
33/41
aborsi setelah mendapatkan informasi mengenai aborsi sebagaimana dimaksud dalam
#asal 'E ayat (') huruf d atau tidak memenuhi ketentuan untuk dilakukan tindakan
aborsi sebagaimana dimaksud dalam #asal '% ayat (), korban perkosaan dapat
diberikan pendampingan oleh konselor selama masa kehamilan.
() 1nak yang dilahirkan dari ibu korban perkosaan sebagaimana dimaksud pada ayat (%)
dapat diasuh oleh keluarga.
(') "alam hal keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat () menolak untuk mengasuh
anak yang dilahirkan dari korban perkosaan, anak menjadi anak asuh yang
pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 3, PP N$. 1 tahun 2-1/
(%) $etiap pelaksanaan aborsi ajib dilaporkan kepada kepala dinas kesehatan
kabupaten6kota dengan tembusan kepala dinas kesehatan proinsi.
() :aporan sebagaimana dimaksud pada ayat (%) dilakukan oleh pimpinan fasilitas
pelayanan kesehatan.
2.. Kasus P$l"gam"
UU N$. 1 Tahun 1,/ Tentang Perka8"nan
Pasal / UU N$. 1 Tahun 1,/
(%) "alam hal seorang suami akan beristri lebih dari seorang, sebagaimana tersebut dalam
pasal ' ayat () 3ndang-undang ini, maka ia ajib mengajukan permohonan ke
#engadilan di daerah tempat tinggalnya.
() #engadilan dimaksud dalam ayat (%) pasal ini hanya memberi izin kepada suami yang
akan beristri lebih dari seorang apabila
a. stri tidak dapat menjalankan keajibannya sebagai isteri?
b. stri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan?
c. stri tidak dapat melahirkan keturunan.
33
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
34/41
• #oligami pada hakekatnya merupakan bentuk pengunggulan kaum laki-laki dan
penegasan baha fungsi istri dalam perkainan adalah hanya untuk melayani
suami. ni bisa terlihat dari alasan yang dapat dipakai oleh #engadilan 1gama
untuk memberi izin suami melakukan poligami dengan ketentuan (karena istricacat badan, tidak dapat menjalankan keajibannya sebagai istri dan tidak dapat
melahirkan keturunan), seperti yang tertera pada pasal 0 ayat 3ndang J undang
republik ndonesia Fomor % 9ahun %&E0, 9entang #erkainan.
Pasal , UU N$. 1 Tahun 1,/
$eorang yang terikat tali perkainan dengan orang lain tidak dapat kain lagi,
kecuali dalam hal yang tersebut dalam #asal ' ayat () dan dalam #asal 0 3ndang-undang
ini.
Ke8aj"0an Istr" (ang #"atur menurut K$m'"las" Hukum Islam9 Buku 1 hukum
'erka8"nan #alam 'asal Pasal 439 men(e0utkan 6
a. keajiban utama bagi seorang istri berbakti lahir batin kepada suami di dalam yang
dibenarkan oleh hukum islam.
b. stri menyelengggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga sehari J hari
dengan sebaik J baiknya.
2.3. :"sum Et e'ertum
2.3.1. De!"n"s"
@isum 7t repertum adalah laporan tertulis untuk
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
35/41
Baik di dalam kitab hukum acara pidana yang lama maupun kitab hukum acara pidana
(K3H1#) tidak ada satu pasal pun yang memuat perkataan @eA. Hanya di dalam
lembaran negara tahun %&'E no '=/ pasal % dan pasal yang menyatakan baha @eA
adalah suatu keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas sumpah atau janji tentang apa
yang dilihat pada benda yang diperiksanya yang mempunyai daya bukti dalam perkara-
perkara pidana.
Bila dilihat perihal apa yang dimaksudkan dengan alat bukti yang sah menurut
K3H1# pasal %D0 ayat % yaitu
%. Keterangan saksi
. Keterangan saksi ahli
'. $urat
0. #etunjuk
=. Keterangan terdaka
!aka isum et repertum dapat dikatakan sebagai keterangan ahli maupun sebagai
surat. $edangkan pasal %D> K3H1# menyatakan
Keterangan ahli adalah apa yang seorang ahli katakan di sidang pengadilan
Keterangan ahli dapat juga sudah diberikan pada aktu pemeriksaan oleh penyidik
atau penuntut umum yang dituangkan dalam suatu bentuk laporan dan dibuat dengan
mengingat sumpah diaktu ia menerima jabatan atau pekerjaan.
2.3.3. Perm"ntaan :"sum et e'ertum
Cang berhak meminta isum et repertum adalah
%. #enyidik
. Hakim #idana
35
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
36/41
'. Hakim #erdata
0. Hakim 1gama
2.3./. Bag"an :"sum et e'ertum
Bagian-bagian @isum 7t Aepertum
%. #ro
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
37/41
b. Hasil pemeriksaan berupa kelainan yang ditemukan pada korban
c. 9indakan-tindakan atau operasi yang telah dilakukan.
d. Hasil pemeriksaan tambahan atau hasil konsultasi dokter lain
0. Kesimpulan
Bagian ini berupa pendapat pribadi dari dokter yang memeriksa, mengenai hasil
pemeriksaan sesuai dengan pengetahuannya yang sebaik-baiknya.
=. #enutup
!emuat kata *"emikianlah @isum et Aepertum ini dibuat dengan mengingat
sumpah pada aktu menerima jabatan+. "iakhiri dengan tanda tangan, nama
lengkap6F# dokter.
2.3.+. %en"s :"sum et e'ertum
!acam-macam @isum et Aepertum&
%. @isum et Aepertum korban hidup
a. @isum et Aepertum
"iberikan bila korban setelah diperiksa6diobati, tidak terhalang
menjalankan pekerjaan jabatan6mata pencaharian
b. @isum et Aepertum sementara
"iberikan apabila setelah diperiksa ternyata
• Korban perlu diraat 6 obserasi
37
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
38/41
• Korban terhalang menjalankan pekerjaan jabatan6mata pencaharian
karena belum sembuh, maka isum et repertumnya tidak memuat
kualifikasi luka.
c. @isum et Aepertum lanjutan
"iberikan apabila setelah diraat6obserasi, ternyata
• Korban sembuh
• Korban belum sembuh, pindah rumah sakit atau dokter lain
•
Korban belum sembuh, kemudian pulang paksa atau melarikan diri
• Korban meninggal dunia
. @isum et Aepertum mayat
Harus dibuat berdasarkan hasil autopsi lengkap.
'. @isum et Aepertum pemeriksaan 9K#
0. @isum et Aepertum penggalian mayat
=. @isum et Aepertum mengenai umur
>. @isum et Aepertum psikiatrik
E. @isum et Aepertum mengenai barang bukti lain
BAB III
PENUTUP
3.1. Kes"m'ulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
Kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik dan kekuasaan, ancaman atau tindakan terhadap
diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang atau masyarakat yang mengakibatkan atau
38
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
39/41
kemungkinan besar mengakibatkan memar6trauma, kematian, kerugian psikologis, kelainan
perkembangan atau perampasan hak. "ari berbagai macam bentuk kekerasan yang menimpa
perempuan, bentuk paling umum dikategorikan menjadi ' jenis, yakni kekerasan fisik,
psikologis, dan seksual.
9entang #enganiayaan telah di atur pada K3H# pasal '=%, '=, '=' dan &/ yang
menyebutkan baha terdapat ' penganiayaan yaitu biasa, yang mengakibatkan luka berat dan
mengakibatkan meninggalnya seseorang dimana hukuman dapat ditambah sepertiga dari
jumlah denda dan pidana jika yang melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja
padanya, atau menjadi baahannya.
9entang penghapusan kekerasan terhadap perempuan telah di atur pada 33 Fo.' th
//0 pasal =, >, E, D, & yang menyebutkan baha kekerasan terhadap orang-orang yang
termasuk dalam lingkup rumah tangganya (suami, istri, anak, keluarga sedarah atau
sepersusuan, asisten rumah tangga) bisa berupa kekerasan fisik? kekerasan psikis? kekerasan
seksual? atau penelantaran rumah tangga beserta akibat-akibatnya. $edangkan, ketentuan
pidana bagi yang melanggar 33 di atas di atur dalam pasal 00, 0=, 0>, 0E, 0D, =%, =,=', =0
dan bisa merupakan delik aduan.
9entang kekerasan dan perlindungan terhadap anak telah di atur pada 33 Fo.'
9h.// pasal D/, D%, D yang menyebutkan baha setiap orang yang melakukan kekejaman,
kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan terhadap anak berupa pemaksaan,
melakukan tipu muslihat, kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau
membiarkan dilakukan perbuatan cabul, yang mengakibatkan luka berat baik yang sengaja
maupun tidak sengaja akan di jatuhi hukuman pidana yang berlaku dan pidana ditambah
sepertiga apabila yang melakukan penganiayaan tersebut orang tuanya.
9entang abortus telah di atur pada K3H# pasal &&, '0>, '0E, '0D, '0& yang
menyebutkan baha setiap orang yang melakukan abortus secara sengaja baik anita itu
sendiri maupun seseorang yang membantu atau turut serta dalam pengguguran kandungan
seorang anita dan menyebabkan seorang anita itu meninggal bisa di ancam hukuman
pidana, jika perbuatan tersebut di lakukan untuk mencari keuntungan apalagi yang melakukan
adalah tenang kesehatan maka hukuman pidana yang di jatuhkan ditambah sepertiganya dan
dicabut hak ijinnya. $edangkan, abortus yang di atur dalam 33 A Fo. '& th //& pasal E=,
E>, EE, %&0 dan #eraturan #emerintah Fo.>% 9h. /%0 #asal '%, ', '', '0, '=, '>, 'E, 'D, '&
39
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
40/41
-
8/9/2019 kekerasa terhadap perempuan dari aspek hukum
41/41
4. $oesilo, A. %&DD. Kitab 3ndang-3ndang Hukum #idana (K3H#). ;etakan 3lang
Kesepuluh. #oelita Bogor.
=. Hoediyanto, 1puranto H. /%/. lmu Kedokteran 8orensuk "an !edikolegal. 7d. E."epartemen lmu Kedokteran 8orensik "an !edikolegal 8akultas Kedokteran
3niersitas 1irlangga. $urabaya.
>. A. $oesilo. K3H# serta Komentarnya :engkap #asal demi #asal. Bogor
#olitea,%&&'.
E. :eden !arpaung. 9indak #idana 9erhadap Fyaa dan 9ubuh "ilengkapi
Curisprudensi !ahkamah 1gung A dan #embahasan.