kasih karunia dan penghakiman di taman eden

11
1 KEJADIAN 3:8-24 (8) Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan- jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. (9) Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: Di manakah engkau? (10) Ia menjawab: Ketika aku mendengar , bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi. (11) Firman-Nya: Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu? KASIH KARUNIA DAN PENGHAKIMAN DI TAMAN EDEN: Penyelesaian Terhadap Dosa & Janji penebusan dan kekuatan

Upload: edwardgiru

Post on 11-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MENOLAK UNDANGAN TUHAN

1KEJADIAN 3:8-24(8) Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

(9) Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"

(10) Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

(11) Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"

KASIH KARUNIA DAN PENGHAKIMAN DI TAMAN EDEN:Penyelesaian Terhadap Dosa & Janji penebusan dan kekuatan

12(12) Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."

(13) Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

(14) Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

(15) Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

23(16) Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."

(17) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

(18) semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

(19) dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

34(20) Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.

(21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

(22) Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."

(23) Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.

(24) Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

45Di manakah engkau? Allah biasa mengunjungi Adam dan Hawa di Taman Eden secara pribadi untuk berbual-bual dengan kedua insan manusia ciptaan-Nya itu, tetapi kunjungan kali ini suasananya sungguh berbeda. Dia telah memperhatikan apa yang baru saja terjadi di bawah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu ketika Hawa bercakap-cakap dengan ular, dan Dia pun menyaksikan dari surga bagaimana Adam yang pasrah menerima buah larangan itu lalu memakannya tanpa ragu. Di manakah engkau? terdengar suara Allah memanggil Adam dan Hawa (Kej. 3:9).

Tentu saja Allah tahu bahwa pasangan manusia itu tengah bersembunyi di balik kerimbunan pepohonan. Dapatkah kita membayangkan getaran emosi dalam nada suara Allah saat menyerukan kata-kata itu? Allah boleh saja langsung menghardik Adam dan Hawa di tempat persembunyian mereka atas perbuatan keji itu, tetapi gantinya Ia datang sebagai Bapa surgawi yang penuh kasih hendak menemui anak-anak-Nya yang telah berdosa.

Pertanyaan Di manakah engkau? mengandung suatu panggilan untuk datang mengakui kesalahan dan memohon ampun atas dosa mereka. Allah tahu di mana pasangan tersebut berada saat itu, tetapi Ia juga tahu bahwa sekarang sudah ada jurang yang dalam memisahkan Diri-Nya dengan manusia, jurang yang hanya Dia sendiri dapat dan akan menjembataninya.

56Injil pertama. Hari itu adalah hari sangat bersejarah bagi manusia sepanjang zaman, suatu hari di mana nasib segenap umat manusia ditentukan. Setelah sebelumnya Adam dan Hawa berdosa oleh memakan buah larangan, selanjutnya pada hari itu juga Allah melakukan penghakiman para pelaku dosa dan sekaligus penyelesaian atas dosa. Hari itu Allah menghakimi dan menjatuhkan hukuman berturut-turut terhadap ular (Kej. 3:14), lalu Setan (ay. 15), kemudian Adam dan Hawa beserta keturunan mereka (ay. 16-19).

Allah bersabda, Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya (Kej. 3:15).

Dalam teologi Kristen ayat ini disebut sebagai protoevangelium (=Injil pertama), karena perkataan Allah itu mengabarkankan kabar baik bagi manusia bahwa salah seorang keturunan Hawa kelak akan meremukkan kepala ular yang merupakan alat yang dipakai oleh Setan. Inilah untuk pertama kalinya Allah mengumumkan kasih karunia yang disediakan-Nya bagi manusia berdosa supaya memperoleh keselamatan.

67Pikirkanlah dalam-dalam kesan dari apa yang terjadi di sini. Pernyataan muktamad Allah yang pertama kepada dunia yang sudah jatuh pada kenyataannya adalah sebuah kutukan penuh terhadap Setan dan juga manusia serta kasih karunia kepada manusia. Sesungguhnya, kutukan terhadap Setan itu ialah tentang ajal setan itu manakala Allah memberikan kepada umat manusia pengharapan dan janji akan injil (ay. 15). Dia mengumumkan pengharapan umat manusia. Terlepas dari dosa mereka, Tuhan langsung mengungkapkan kepada Adam dan Hawa janji penebusan itu.

Kegenapan janji itu terjadi ketika Allah sendiri turun ke dunia ini dan menyatakan Diri-Nya dalam rupa manusia (1Tim. 3:16), lahir di kandang Betlehem dari perawan Maria, untuk kemudian menjalani kematian penebusan dosa di salib Golgota sebagai Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia (Yoh. 1:29).

Penyiksaan dan kematian yang dialami Yesus merupakan patukan yang meremukkan tumit Hawa, tetapi kebangkitan Yesus dari kubur-Nya di hari ketiga adalah kemenangan atas maut (1Kor. 15:54-57), yang oleh kasih karunia Allah mengalami maut itu bagi semua manusia (Ibr. 2:9), dan oleh kemenangan itu Dia meremukkan kepala Setan.

78Pena inspirasi menulis: Kalau saja Setan dapat menyentuh Kepala itu(merujuk kepada Yesus)dengan godaan-godaannya yang palsu, niscaya seluruh umat manusia akan hilang; tetapi Tuhan telah mengumumkan maksud dan rencana dari rahasia kasih karunia itu, menyatakan bahwa Kristus pasti meremukkan ular itu di bawah kaki-Nya (Ellen G. White, The Messenger, 7 Juni 1893).

Apa yang kita pelajari tentang kasih karunia dan penghakiman di Taman Eden?

1. Alkitab menuturkan bahwa pada hari di mana Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa Allah langsung turun dari surga secara pribadi untuk menemui pasangan manusia itu. Ini bukan kunjungan rutin yang biasa dilakukan-Nya seperti pada hari-hari sebelumnya; ini adalah lawatan istimewa.

2. Kedatangan Allah pada hari paling bersejarah itu adalah untuk melakukan penghakiman atas semua pihak yang terlibat dan bersalah; kedatangan-Nya itu juga sekaligus untuk mencanangkan Injil bagi manusia, yaitu Kabar Baik tentang kasih karunia Allah sebagai penyelesaian atas dosa manusia.

3. Penjelmaan Allah yang lahir sebagai manusia di bumi ini dalam sosok Yesus Kristus adalah kegenapan janji kasih karunia itu. Kematian Kristus sebagai Anak Domba Allah itu ibarat patukan ular pada tumit Hawa, tetapi kemenangan-Nya atas maut ibarat injakan kaki yang meremukkan kepala ular itu.

89PENUTUP

Pengharapan itu ada. Kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa adalah malapetaka yang harus ditanggung oleh seluruh umat manusia bahkan oleh bumi yang terkutuk. Dosa terjadi karena manusia mendengarkan penipuan Setan dan ketidak penurutan kepada firman Tuhan. Itu sudah dialami oleh pasangan manusia pertama di Taman Eden, dan keadaan yang sama akan terus dihadapi oleh setiap manusia sampai hari kematiannya atau hingga riwayat dunia ini berakhir.

Kejatuhan nenek moyang kita yang pertama, dengan seluruh malapetaka yang diakibatkannya, dituduhkannya ke atas Khalik, menyebabkan manusia memandang Allah sebagai sumber dosa, penderitaan, dan maut. Yesus harus menyingkap tabir penipuan ini.

Meskipun nenek moyang umat manusia itu sudah tertipu dan berdosa, Allah di dalam kasih dan keadilan-Nya telah menyediakan solusi (=jalan penyelesaian) atas dosa melalui kematian penebusan Tuhan Yesus Kristus. Hanya dengan demikian ada pengharapan bagi manusia berdosa untuk ditebus dan diselamatkan. Inilah kabar baik atau Injil yang disampaikan Allah di Taman Eden itu (Kej. 3:15), dan yang terus berkumandang di seluruh Alkitab.

910Kalimat ini, yang diucapkan dalam pemeriksaan orangtua pertama kita itu, bagi mereka adalah sebuah janji. Sebelum mereka mendengar tentang duri dan onak, tentang kerja keras dan penderitaan yang harus menjadi bagian mereka, atau tentang debu kepada apa mereka harus kembali, mereka mendengarkan kata-kata yang tidak bisa gagal memberi mereka harapan. Segala yang telah hilang oleh menyerah kepada Setan dapat diperoleh kembali melalui Kristus.

Berdasarkan pengharapan akan janji ini, disertai penyerahan kepada kuasa Kristus yang sudah menang itu, anda dan saya mampu mengalahkan dosa dengan menolak godaan-godaan berupa kesenangan dunia yang tidak putus-putusnya ditawarkan Setan kepada kita. Tujuan Setan ialah agar kita lebih mencintai dunia ini dengan kesenangannya, daripada mengasihi Kristus dengan penebusan-Nya itu. Oleh penyerahan diri dan angan-angan hati kepada Allah, niscaya kita dapat memilih keselamatan kekal yang jauh lebih berharga.

1011Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya (1Yoh. 2:15-17).

11