jurnal pendidikan matematika dan sains issn 1907-7157

7

Upload: aullyaidhayu

Post on 14-Jul-2015

1.390 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains ISSN 1907-7157 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-pendidikan-matematika-dan-sains-issn-1907-7157

Jurnal Pendidikan Metematika dan Sains ISSN: 1907-7157

UPAYAMENINGKATKANHASILBELAJAR MATEMATIKASISWASMASESUAI TUNTUTANKURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DAN·

KURIKULUM TINGKAT SATUANPELAJARAN.

Waminton Rajagukguk

Jurusan Matematika FMIPA Universita Negeri Medan, JI. WilIiem Iskandar Psr. \,'' ''SLImateraUtara Indonesia.

ABSTRACT

Innonvation 0/ teaching to improve the student's achievement in the teaching of Mathematic isexplained The research was aimed to investigate the ajJectivity of various, innovated leaching

models to improve the student's achievement in various topic in Mathematic. The study was

conduct experimentally by using innovated leaching with media and computer, which are the

compare with conventional leaching method The result showed that innovation in the teaching byusing media and computer werefound very effective in improving the ability of the students to

understand the concept of mathematic. Student achievement in the teaching of chromatography

though withthe aid of concept map (M=79.62±16.91) wasfound higher the teaching the same

thoplcs by using conventional method (M=68.94±14.04). where the data analisys has shown that

two methods are significantly differences. Student achievements with another innovated leachingmethod by using of computer for the teaching distillation (M=65.66±28.60) wasfound higher than

that with conventional method (M=5J.57±32.53), where the data analysis has shown that the two

methodswere significantly difference.

Key word: Inovasi pembelajaran, Matematika: prestasi belajar, media pendidikan, peta konsep, computer, web.

PENDAJlULUAN

Pemberlakuan kurikulum berbasis kompentensi

(KBK) dan dilanjutkan dengan penerapan Kurikulum

Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) di SMA menjadi

tantangan terhadap guru matematika, terutama dalam

upaya untuk meningkatkan pembelajaran dan prestasi

siswa, Salah satu usaha yang mendapat perhatian untuk

mendapatkan pembelajaran dan prestasi siswa adalah

melalui inovasi model-model pembelajaran yang sesuai

dengan materi yang diajarkan agar lebih fokus terhadap

tujuan pengajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Inovasi dalam pendidikan sangat mendesak terutama

dalam menghasilkan model pembelajaran baru yang

dapat menghasilkan hasil belajar lebih baik,

peningkatan efesiensi danefektivitaspembelajaran

menurut: .pembaharuan, Inovasi dalam pendidikan

sering bungkam dengan pembaharuan yang berasal dari

pemikiran kreatif, temuan dan modifikasi yang memuat

ide dan metode yang diper~unakan untuk mengatasi

masalah pendidikan. Pembelajaran yang baik harus

dapat berfungsi sebagai alat komunikasi .dalarn

penyampaian materi pelajaran.

Sering terjadi seorang guru sekotah menengah

kurang mempunyai . bekal dalam meningkatkan

pembelajaran di kelas, kebanyakan hanya terfokus pada

usaha vmenyelesaikan target-target materi pelajaran

yang tertuang dalam silabus-silabus rnata pelajaran,

sehingga penyampaian konsep-konsep dasar

W. rajagukgulc.; J. P e nd . Ma t. & S ains V ol 1 (3) 2MB h 4 5- 51

matematika yang diperlukan menjadi tidak tuntas, juga

pembelajaran terkesan menbosankan kepada siswa, dan

ilmu yang dipersyaratkan harus dikuasai oleh siswa

menjadi sulit untuk dipelajari. Dengan berpedoman

kepada tuntutan pencapaian kurikulum, guru sekolah

umunya hanya mementingkan penguasaan dan

pendalaman materi pelajaran serta pengalaman dalam

bidang ilmunya, sehingga penyampaian materi

pelajaran metematika menjadi tidak optimum (Tien,

dkk.2004). Agar pembelaaran matematika disekolah

menengah atas Iebih optimal maka model pembelajaran

maternatika harus efektif dan selektif sesuai dengan

pokok bahasan yang diajarkan didalam meningkatkan

prestasi belajar siswa maka setiap guru matematika

yang mengajar didalam kelas harus selalu waspada

terhadapmateripelajaran yang sedang danakan

diajarkan kepada siswa (Boyce,dkk.1997). Untuk itu

diperlukan inovasi model pembelajaran yang dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa didalam rnata

pelajaran matematika sehingga terjadi- pergeseran

-pembelajaran dari belajar formal menuju perribelajaran

mandiri (Talanquer,dkk.2003).

Pembelajaran matematika yang inovatif

Pernbelajaran 'matematika yang inovatif adalah

suatu pendekatan pengajaran yang memberikan

kebaruan dengan berlandaskan . kebutuhan

pembelajaran pada tataran pen~dikan· saat inl, Inovasi

pembelajarnn maternatika melipirti stategi, metode dan

45

5/12/2018 Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains ISSN 1907-7157 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-pendidikan-matematika-dan-sains-issn-1907-7157

fungsi pengajaran yang dipergunakan' dalam matematika bagi siswa diantaranya adalah. (1)

pembelajaran budang matematika Inovasi sistematika dan urutan mata pelajaran yangbelum

pembelajaran dalam bidang matematika merniliki rnampu rnemotivasi siswa karena langgsung

kelebihan dalam 3 aspek, yaitu (1) mempelajari mengajarkan materi yang tergolong sulit -tanpa

pemecahan masalah, (2) beJajar berdasarkan mernberikan pengertian dasar yang diperlukan.,(2)

pengalaman, (3) belajar berdasarkan individu dan siswa sering belajar dengan cara menghafal tanpa

kerjasama, Pembelajaran ini akan -membawa siswa rnembentuk penertian dasar dan konsep-konsep utama

pada situasi nyata sehingga dapat menuntun siswa untuk pelajaran materna tika yang sedang dipelajari, {3)

membangun pengetahuan danketerampilan melebihi materi petajaran rnatematika yang diajarkan

pembelajaran mandiri.. Pembelajaran berdasarkan mengambang dan sernu sehingga siswa tidak dapat

pengalaman untuk menjelaskan pengalaman belajar menemukan " kunei" untuk mengerti materi pelajaran

yang dimiki guru kepada siswa. Pembelajaran ini yang sedang dipelajari, dan (4) guru matematika

disampaikan guru kepada siswa melalui demonstrasi , kurarig berhasil menyampaikan konsep pengetahuan

terhadap pengetahuan yang dimliki oleh guru sehingga bagi siswa untuk menguasai mated yang diajarkan

siswa memperoleh pengetahuan . dalam melakukan karena kurangnya penguasaan model pembelajaran

kegiatan akademiknya Pembelajaran berdasarkan yang sesuai untuk penyampaian materi pelajaran

individu dan kerjasama dilakukan untuk membantu rnatematika (Sztajn,2003).

siswa memahami konsep-konsep materi pelajaran yang lnovasi model pembelajaran maternatika

sulit terutama bagi siswa dengan kemampuan akademik mengalami perkembangan sejalan dengan kemajuan

berbeda, Model pembelajaran nu memberikan dan perkembangan teknologi. Beberapa inovasi model

kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan tugas pembelajaran yang telah berhasil depergunakandalam

yang diberikan oleh guru. Inovasi model pembelajaran pembelajaran matematika diantaranya adalah : (a)

matematika sangat diperlukan dalam meningkatkan Model pembelajaran kontekstual, {b) Model

prestasi siswa sekolah menengah atas. Inovasi model pembelajaran menggunakan media, dan (e) Model

pembelajaran sangat mendesak terutama dalam pembelajaran berbasis teknologi informasi {web).

menghasilkan model pembelajaran baru yang dapat Masing-masing model pembelajaran ini akan dijelaskan

memberikan hasil belajar lebih baik, peningkatan secara singkat berikut ini.

efisiensi dan efektifitas pembelajaran menuju Model pembelajaran kontekstual adalah

pembaharuan dalam pelaJaran matematika. Sering konsepsi pembelajaran yang membantu guru

terjadi seorang guru rnatematika disekolah kurang menghubungkan materi dengan situasi dunia yang

mempunyai bekal pembelajaran karena hanya nyata dan memotivasi siswa agar menghubungkan

mementingkan penguasaan dan pendalaman materi pengetahuan dengan kehidupan sehari-hari sebagai

pelajaran serta pengalarnan dalam bidang ilmunya anggota keJuarga dan masyarakat (Sears dan Susan,

sehingga penyampaian materi pelajaran matematika 2000; Johnson, 2002). Penggunaan pembelajaran

menjadi tidak komunikatif terhadap siswa sehingga kontekstual memiliki potensi untuk mengembangkansebagian siswa SMA karena keterbatasan kernapuian ranah pengetahuan, keterampilan, sikap nilai, dan

akademiknya menganggap matematika sebagai mata kreatifitas dalam memecahkan masalah yang terkait

pelajaran yang sulit untuk dipelajari. Agar dengan kehidupan sehari-hari (Susilo, 2001).

pembelajaran lebih mudah diserap oleh siswa SMA, Komponen utama pembelajaran yang mendasari

maka model pembelajaranmetematika harus penerapan pembelajaran kontekstual dikelas adalah

diusahakan lebih efektif sesuai dengan pokokbahasan konstruktivisme (Constuctivism), bertanya

yang-diajarkan dalam .meningkatkanprestasi belajar (Questioning), menemukan (Inquiry), rnasyarakat

siswa Pengalaman pendidikan yang sering diahadapi belajar (Learning Community), pemodelan

disekolah adalah· bahwa banyak siswa yang (Modelling), refleksi (Reflection), dan penilaian

menganggap bahwa mata pelajaran metematika sulit sebenarnya (Authentic Assesment) (Huffman dan

dipelajari, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa Kalnin, 2003). Sebuah kelas dikatan menggunakan

kurang . mampu untuk mempelajarinya pembelajaran kontekstual jika menerapkan ketujuh(Wilson,dkk.2005). Hal inl mungkin disebabkan oleh komponen tersebut dalam pembelajarannya (Nurhadi,

panyajian g u r u terhadap materi peJajaran yang kurang 2002; Nurhadi dan Senduk, 2003). Konstuktivisme

menarik, membosankan,· sulit dan menakutkan merupakan Iandasan berpikir (filosofi) pernbelajaran

sehinggasiswa tidakmenguasai konsep dasar kontekstual, Bertanya «Questi9ning) rnerupakan induk

matematika yang diikutinya, dan akhirnya mata .dari pembelajaran kontekstual, awal daripengetahnan

peiajaran metematika tersebut menjadi tidak menarik dan aspek penting dari pembelajaran. Bertanya

lagi bagi kebanyakan siswa SMA. Beberapa factor merupakan strategi mengajar y~g umum <ian dapatv

penyebab kurangnya penguasaan materi .pelajaran diterapkan daIam pembelajaran, penggunaan dan

46 W.Rajagukguk. .:J. Pend. Mal. &Sains Vol 3(/) 2008 h 45·51

5/12/2018 Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains ISSN 1907-7157 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-pendidikan-matematika-dan-sains-issn-1907-7157

pengembangan teknik bertanya akan rnernperbaiki

kualitas belajar siswa, Menernukan (Inquiry)

rnerupakan bagian inti dari kegiatan pernbelajaran

kontekstual yang terdiri dari langkah-Iangkah

rnerumuskan rnasalah, rnengurnpulkan data rnelalui

observasi, menganalisis dan menyaj-ikanhasil dalam

tutisan, garnbar, laporan, bagan, table, dan karya

lainnya, serta mengkomunikasikan- atau menyajikan

hasil karya kepada pernbaca, ternan sekelas atau

audiens yang lain (Nurhadi dan Senduk, 2003).

Pemodelan dapat berbentuk demonstrasi, pemberian

contoh tentang konsep atau aktivitas belajar. Refleksi

adalah cara berpikir tentang apa yang sudah kita

lakukan di masa yang; 'lalu. Penilaian pembelajaran

kontekstual disebut penilaian autentik bertujuan untuk

menyediakan informasi . yang benar dan akuran

mengenai apa yang diketahui dan dapat dilakukan

siswa. Media pendidikan dapat dipergunakan untuk

membangun pemaharnan dan penguasaan objek

pendidikan, seperti halnya media cetak. Media cetak

banyak dipergunakan untuk pembelajaran dalammenjelaskan materi pelajaran yang kompleks sebagai

pendukung buku ajar. Media lain yang digunakan

dalam pembelajaran adalah petakonsep. Petakonsep

merupakan media pendidikan yang dapat menunjukkan

konsep ilmu yang sistematis, yaitu dimulai dari

pennasalahan sampai pada bagian pendukung ynag

mempunyai hubungan satu dengan Iainnya, sehingga

dapat membentuk pengetahuan dan mempennudah

pemahaman suatu topic pelajaran. Media petakonsep

bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa dalam

belajar secara sistematis, yaitu sebagai teknik untuk

rneningkatkan pengetahuan siswa dalam penguasaan

konsep belajar dan pemecahan masalah (Pandley, dkk.

1994).

Kemajuan dalam teknologi komunikasi dan

infonnasi telah memudahkan manusia untukd apat

saling berhubungan dengan cepat, nudah dan

teIjangkau serta potensial untuk inovasi model

pembelajaran. Penemuan berbagai jenis teknologi yang

dapat digunakan menjadi fasilitas pendidikan seperti

computer, ,CD-ROM dan LAN telah :mendorong

pemanfaatan dalam inovasi model pembelajaran.

Pendekatan penggunaan teknologi baru yang dipadukan

dengan teori paedagcgik telah melahirkan

pembelajaran e-Iearning (Rosenberg, 200 I). E-,Learning identik dengan penggunaan teknologi internet

untuk menyarnpaikan materi kuliah. Inovasi model

pembelajaran berbasis teknologi informasi diawali dad

penggunaan computer dalam. pembejaran berbasis

teknologi informasi diawali aripenggunaan computer

dalam pembelajaran secara offline dan kemudian

berkembang dengan penggunaan' web ,dalam

pembelajaran secara online.

IV . rojagukguk., J. P en d. M al. & 801m Vol 1(3) 2008 h 45-5/

Jurnal Pendidlkan Metematika dan Sains ISSN: /907-7/57

METODE PENELITIAN

Secara umum metodoligi penelitian adalah

menggunakan pendekatan empiris (empirical approach)

yang menekankan pada pengumpulan dan analisis data.

Sebagai populasi adalah siswa SMA dan guru

rnatematika SMA yang ada diprovinsi Sumatera Utara.

Sekolah yang terlibat dalam penelitian ini dilakukan

secara proporsional mewakili SMA setiaPkota dan

kabupaten diwilayah Sumatera Utara, Sedangkan

sarnpel peneIitian adalah Siswa SMA yang dipilih

secara purposif berdasarkan strata dari sekolah yang

dipilih, kemudian dikelompokkan berdasarkan tingkat

kemampuan dasar akademik siswa yang dilihat dari

pencapaian Ujian Akhir NasionaI (UAN) Matematika

SLTP, sehingga siswa dikelompokkan menjadi (a)

siswa dengan kemampuan akademik tinggi (KT)

apabila memiliki nilai UAN SLTP relatif tinggi, dan

(b) siswa dengan kemampuan akademik tinggi (KR)

apabila rnemiliki nilai UAN SLTP relatif rendah. Alat

pengumpul data adalah (I) evaluasi pendahuluan, (2)

evaluasi akhir pertama, (3) evaluasi akhir kedua.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar Menggunakan Model

Pembelajaran dari Uji Coba.

Ujicoba model pembelajaran telah diIakukan

terhadap 6 kelas paralel, yaitu masing-masing satu

model pembelajaran matematika menggunakan dua

kelas paralel, yaitu satu kelompok eksperimen dan satu

kelompok control. Studi terhadap efektifitas model

pembeIajaran terhadap prestasi belajar siswa SMA

pada pengajaran Matematika digunakan 6 kelas paralel,

rnasing-masing 3 kelas untuk ke1as eksperimen dan 3

kelas untuk kelompok control. Untuk mengetahui

efektifitas inivasi model pembelajaran dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa pada pengajaran

matematika, telah dilakukan penelitian menggunakan

beberapa jenis inovasi model pembelajaran pada

pengjaran, yaitu :

(I) Model pembelajaran menggunakan metode

kontekstual, (2) Model pembelajaran menggunakan

media, (3)Model pembelajaran menggunakan web

(modifikasi). Rata-rata hasil prestasi belajar siswa

berdasarkan 'test pendahuluan , test akhir-l dan test

akhir-2 ' untuk tiga jenis model pembelajaran

dirangkum pada Tabel 1.Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa hasil

pernbelajaran 'yang diinovasi dapat meningkatkan

prestasi ,belajar siswaSMA dalam pengajaran

Matematika, Hasil analisis data ynag diperlihatkan

pada Tibel 'I rnenunjukkan bahwa rata-rata prestasi

be\ajar yang diperoleh . siswa SMA pada postest-I

diberi vpengajaran dengan menggunakan berbagai

model pembelajaran' kelompok 'eksperimen

, (M=96.± 16.91) lebih tinggi dibanding prestasi belajar

4 7

5/12/2018 Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains ISSN 1907-7157 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-pendidikan-matematika-dan-sains-issn-1907-7157

yang diperoleh siswa SMA yang diberi pengajarao

ceramah kelompok control (M=68.94±14:04).

Pencapaian belajar siswa SMA yang lebih .besar pada

kelompok eksperimen disebabkan oleh pembelajaran

dengan menggunakan model inovasi dapat menuntun

siswa SMA untuk belajar secara slstematis dan dapat

meningkatkan rnotivasi belajar mandiri siswa SMA

karena petunjukpembelajaran yang disediakan sangat

jelas, sisternatis dan mudah dimengerti.

Penggunaan metode pembelajaran yang

diinovasi secara kontekstual, Penyarnpaian materi

.pelajaran matematika dilakukan terhadap siswa SMA

dengan menggunakan -kontekstual yang

Tabel 1. Rata-rata pencapaian hasil belajar siswa SMA dalam ujicoba penggunaan beberapa .pernbelajaran

inovatifpada pengajaran Matematika -

KelasJenis Kelompok Rata-rata nilai siswa SMA

Pembelaiaran siswa Pretest Post test I Post test 2

- AI-I· Menggunakan Eksperimen 20.72(1,06) 7S.48(W .55) . 62.19(17.69)

Kontekstual Kontrol 20.81{0.96) 66.76(9.03_l . 49.09(12:55)_

AI-2 Menggunakan E~erimen 22.l1!(1.91) 80.53(8.53) 66.96(15.96)

Media Kontrol 22.09(1.74) 72.31{8.06) 54.05(12.51)

A2 Menggunakan Eksperimen 22.58(3.42) 82.86(11.78) 67.83(17.06)

Web Kontrol 22.53(3.19) 67.74(9.91) 51.56( 13.99)

Rata-rata Eksperimen 21.46( 1.97) 79.62(16.91) 65.66(28.60)

Kontrol 22.47(1.60) 68.94{14.04) . 51.57(32.53)

Keterangan :Al = SMA Swasta Advent Sumbul A2 =SMA Swasta Advent Air Bersih.

Tabel 2. Prestasi belajar siswa SMA berdasarkan pencapaian hasil belajar siswa SMA pada pengajaran

menggunakan metode kontekstual di SMA Swasta Advent Surnbul,

Kelas Kelompok Strata siswa Rata-rata nilai siswa

Pretest Post test I Post test 2

Al-l Eksperimen 2 KT 21.13(O.91) 84.07(10.05) 78.33(9.74)

KR 20.80(0.76) 70.47(9.63) 59.27{11.87)

AI-2 Eksperimen I KT 21.07( 1.38) 74.27(2.97) 58.47{3.60)

KR 20.73(1.43) 65.07(7.15) 51.DO(4.96)

Rata- Eksperimen 23.7~(1.07}_ 75.48_(10.55) . 62.19(17.69)

rata Kontrol 23.81(0.97) 66.76(9.03) 49.09(12.55)

Keterangan:

KT=-Siswa SMA dengan UAN relatiftinggi KT=Siswa SMA dengan UAN relatifrendah

Efektivitas pembelajaran yang diinovasi,

dipelajari juga dalam uji coba instrurnen penelitian,

yaitu menggunakan pembelajaran yang inovatif.

Efektlfitasmodel pembelajaran terhadap prestasi siswa

belajar SMA dapat diketahui dengan melakukan

protest-2 terhadap keiompok eksperimen dan kelompok

kontrol satu bulan setelah pelaksanaan protest-I

dengan menggunakan soal-soal yang hampir sarna.

Rata-rata hasil pencapaian beJajar siswa SMA untuuk

pengajaran dengan memggunakan berbagai inovasi

~model pembelajarandilihat dalam tabel diatas. HasH i~i

memperlihatkan rata-rata pencapaian siswa SMA untuk

-kelompok -eksperimen (M=65.66±28.60) lebih tinggi

48

dari kelompok kontrol (M=5 L57±32.53). Pencapaian

hasil belajar ini tergolong' rendah bila diambil

perbandingan dari hasil protest- I. Hasil ini diketahui

efektifltas model pembelajaran terhadap peningkatan

prestasi belajar siswa SMA dengan cara

membandingkan persentase pencapaian siswa SMA

untuk kedua. kelompok perlakuan. Hasil ini

menunjukkan bahwa persentase pencapaian siswa SMA

dalam protest-2 pada kelompok eksperimen (82%)

adalah Iebih tinggi dibanding kelompok k{)ntrol(75%),

berarti model pembelajaran da~t meningkatkan 'daya

ingat siswa SMA terhadap "penguasaan rnateri

pembelajaran dibanding terhadap pembelajaran

W. Rajagukguk., J. Pend. Mat. & Sains Vo/3(/) 2008 h 45·5/

5/12/2018 Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains ISSN 1907-7157 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-pendidikan-matematika-dan-sains-issn-1907-7157

konvensional. Basil ini menunjukkan bahwa model

pembelajaran sangat efektlf dan dapat rneningkatkan

prestasi belajar. Model pembelajaran yang diinovasi ini

secara keseluruhan dapat meningkatkan kesan

pembelaiaran lebih lama pada siswa SMA disbanding

pembelajaran konvensional.

Efektivitas pembelajaran kontekstualUntuk mengetahui efektivitas metode

-pembelajaran yaitu dari hasil uji coba isusun oleh

peneliti. Materi peJajaran disusun dengan cara

.membuat power point yang dilengkapi dengan langkah

kontekstual yangdibuat di dalarn komputer, kemudian

membuat mated pada pada hardisk. Pembukaan materi

pelajaran didalam komputer diIengkapi dengan dengan

password yang diberikan kepada siswa SMA kelompok

eksperimen.

Selanjutnya untuk mengetahui efektifitas

pembelajaran menggunakan metode kontekstual

terhadap prestasi belajar siswa SMA pada pengajaran

matematika dapat dilihat dari pencapaian hasil belajarsiswa SMA pada pretest, posttest-l dan posttest-2

seperti pada Tabel 2. Dan hasil pretest diketahui

bahwa kelompok siswa SMA yang dijadikan sebagai

sarnpel penelitian menunjukkan pencapaian hasil

belajar yang hanipir sarna, yaitu rata-rata pencapaian

siswa SMA kelompok eksperimen (M=23.72±1.07)

tidakjauh berbeda dari hasil rata-rata pencapaian siswa

SMA pada kelompok kontrol (M=23.81±O.97). Variasi

nilai siswa SM A pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol juga tergoIong rendah, sebagai

meyakinkan bahwa dua kelompok perlakuan termasuk

homogen. Berdasarkan hasil analisis yang diperlihatkan

pada TabeI 2. diketahui bahwa hasil uji coba beda rata-

rata menunjukkan bahwa pada pretest terlihat tidak ada

perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontroI, ditunjukkan dari tsta!<; ferit.

Pengaruh model pembeiajaran dengan

menggunakan komputer terhadap prestasi siswa belajar

SMA diketahui dari rata-rata pencapaian siswa SMA

padapostest-l dan postest-2seperti dirangkum pada

tabel 2. Dari hasil penelitiarr diperoleh' bahwa model

pembelajaran menggunakan menggunakan.kontekstual

dapat .. meningkatkan ha.~il belajarsiswa pada

pengajaran matematika. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa rata-rata prestasi belajar siswa SMA melaluipostest-l untuk kelompok eksperimen

{M=75.48±1O.55) yang diberi pengajaran mengguna-

kan kontekstual lebih tinggi dibanding dengan

pencapaian siswa SMA pada kelompok". kontrol

(M=66.76±9.03) yang diberikan pengajaran dengan

metode ceramah saja HasiI ini meyakinkan bahwa

inovasi pembelajaran . dengan metode kontekstual

mampu memotivasi siswa. SMA untuk belajar

W.rajagukguk, J. Pend. Mat. & Sains Vall (3) 2008 h 45-5/

Jurnal Pendidikan Metematika dan Sains ISSN; 1907-7/57

matematika yang lebih intensif sehingga nilai siswa

lebih tinggi dibannding kelompok kontrol.

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang

nyata antara prestasi belajar siswa SMA yang diberi

pembelajaran menggunakan metode kontekstual

dengan metode ceramah maka dilakukan uji beda (t-

test) untuk masing-masing kelas dan kelompok KT dan

KR. Dari hasil analisis diketahui bahwa untuk semuakelas dan kelompok siswa SMA menunjukkan hasil

t . . . . t < t m t . berarti pencapaian siswa SMA pada pada

postest-l berbeda signifikan antara prestasi belajar

siswa SMA pada kelompok eksperimen yang dibrikan

pengajaran menggunakan metode kontrkstual dengan

keJompok kontrol untuk siswa SMA kelompok tinggi

( I s t a ! 3.9054 > ~ri! 2.7632) dan kelompok rendah ( f s t a t

4.3926 > ten! 2.7632). Untuk mengetahui efektivitas

model pembelajaran yang diinovasi terhadap prestasi

belajar siswa SMA, maka dilakukan evaluasi akhir-2

setelah selang waktu satu bulan perIakuan

pembelajaran seperti pada tabel.2. Dari hasil evaluasi

diketahui bahwa pencapaian hasil beJajar padakeloinpok eksperirnen yang diberi pengajaran

menggunakan komputer (M=62.19± 17.69) lebih tinggi

dibanding pencapaian hasil belajar siswa SMA pada

kelompok kontrol yang diberi pengajaran

menggunakan metode ceramah (M=49.09±I2.55).

hasiln ini konsisten dengan pencapaian hasil belajar

siswa SMA yang diperoleh pada postest-I, akan tetapi

sedikit lebih rendah, mungkin disebabkan oleh siswa

SMA cenderung tidak memberikan perhatian pada

pokok bahasan yang sudah diujikan. Selanjutnya

efektifitas model pembelajaran menggunakan komputer

terhadap prestasi belajar siswa SMA diperlihatkan dari

rata-rata prestasi beJajar siswa, yaitu persentase

pencapaian siswa SMA dalam postest-2 dibanding

postest-l, yaitu diperoleh pada kelornpok eksperimen

'(82%) lebih tinggi dibanding kelompok kontrol (74%),

berarti model pembelajaran dengan menggunakan

komputer meningkatkan daya ingat siswa SMA

terhadap pennguasaan materi pembelajaran matematika

lebih baik dibanding terhadap pembelajaran dengan

menggunakan ceramah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Melalui hasil penelitian ini dapat diambil

kesimpulan bahwa inovasi . pembelajaran sangatdibutuhkan dalarn. peningkatan penguasaan siswa

terhadap pelajaran metematika di Sekolah Menengah

Atas. Pembelajaran dengan menggunakan media

·kontekstua! dapat meningkatkan prestasi beslajarsiswa .

terhadap mata pelajaran matematika. Disarankan agar

guru-guru matematika hendaknya meIakukan inovasi

model pembelajaran· karena sangat efektif dalam

rneningkatkan prestasi belajar rnatematika siswa SMA.

49

5/12/2018 Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains ISSN 1907-7157 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-pendidikan-matematika-dan-sains-issn-1907-7157

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih ini ditujukan kepada

proyek peningkatan pembelajaran Di LPTK {PPKP)

(Research For The Improvement Of Instruction) Dirjen

Dikti Depdiknas Tahun Anggaran 2Q07 yang

memberikan danapenelitian ini.

DAFfAR PUSTAKAArasasingham, R.D., Taagepere, M., Potter; F.,

MartoreIl, I., dan Lonjers, S., (2005),

Assengsing the effect of web-based learning tools

on student understanding of stoichiometry using

knowladge .space teary, journal of Chemical

Education 82: 1251-1262

Botana, F., .(2003), A Web-based Resource for

Automatic Discovery in Plane Geometry, Journal

of Computer for Mathematical Learning 8(1): 109-

121

Boyce, L.N., VanTasselBaska, J., Burruss, J.D., Sher,

B.T., dan Johnson, D.T., (1997), A Problem-Based

Curriculum: Parallel Learning Opportunities for

Students and Teachers, Journal of the Education of

the Gifted 20: 363-379.

Haspekian, M., (2005), An "Instrumental Approach" to

Study the Integration of a Computer Tool Into

Mathematics Teaching: the Case of Spreadsheets,

Journal of Computers for Mathematical Learning

10(2): 109 - 141

Hayles, C.; Noss, R .; dan Kent, P., (2004),

Huffman, D., dan Kalnin, C., (2003), Collaborative

inquiry to make data-based decisions in schools,

Teaching and Teacher Education 19(6): 569-580

Johnson, E.B. (2002), Contextual Teaching and

. Learning. California: Corwin Press, Inc.

Joice, B. dan Weil, M., (1980), Models of Teaching,

2nd ed. Prentice-Hall International Inc. Englewood

Cliffs, New Jersey. "

Karpen, M.E.,· Handerleiter, J., dan Schaertel, A.,

(2004), Integrating-computational chemistry into

the physical chemistry laboratory curriculumrA

Wet Lab/Dry Lab Approach, Journal of Chemical

Education 81: 475-477.

Lagrange, J.B., (2005), Curriculum, Classroom

Practices, and Tool Design in the Learning of

Functions Through Technology-Aided

Experimental Approaches, Journal of Computers

for Mathematical Learning 10(2): 143 - 189

Nur, M ., (200 I), Asesmen dalam Pengajaran dan

Pembejalaran Kontekstual. Makalah Disajikan

pada Pelatihan Caton Pelatih SLTP, Univeritas

Negeri Surabaya, Surabaya, 12juni-6 Juli,

50

Nurhadi, 0(02), Pendekatan Kontekstual. Jakarta:

Dirjend Dikdasmen, DirektoratSl.Tl', Departemen

Pend id ik an Na si on a l,

Nurhadi, dan Senduk, A:G., .(2003), Pembelajaran

Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK.

Malang: UM Press.

Pandley, B.D., Bretz, R.L., dan Novak, J.D., (1994),

Concept maps as a tools to assess learning in

chemistry, Journal of Chemical Education 71: 9-rs. .

Pratt, D., (2005), Visual Math: The Function Web

Book" by Yerushalmy, M., Katrie1, H., and

Shtemberg, B. {2002). Published by CET, Ramat

Aviv, Israel. www.cet.ac.il/mathlfunctionl engliSh,

Journal of Computers for Mathematical Learning

10(3): 251- 258

Rajagukgu, W" (2003), Efektifitas Media etakonep

DalamPengajaran Aljabar di Sekolah Menengah

Umum, Laporan Hasll Penelitian,FMIPA

Unimed

Rajagukguk, W ., (2004), Hubungan Kemarnpuan Dasar

Matematika , Sikap terhadap Kalkulus, dan

Penilaian Siswa SMAterhadap Kualitas Mengajar

Dosen dengan Hasil Belajar Kalkulus Siswa

SMAFMIPA Universitas Negeri Medan,Disertasi,

PPS Universitas Negeri Jakarta

Rajagukguk, W ., (2005), Inovasi pembeJajaran dalam

peningkatan penguasaan siswa SMAterhadap

materi perkuliahan kalkulus, Jurnal Penelitian

Bidang Pendidikan 12(2): 72~7Rajagukguk, W.,

S itumora ng , M ., dan Sinaga, M., (2006), Efektifitas

Inovasi Model-Model Pembelajaran Untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMA Pada

Mata Pelajaran Matematika Dasar, Jurnal

Pendidikan Matematika dan Sain 1(3): 114-119Rosenberg, M.J., (2001), E-Learing Strategies for

Delivering Knowledge in the Digitalage, McGraw-

Hill, New York.

Sears, S.J. dan Susan, B.H., (2000), Contextual

Teaching and Learning: An Overview of The

Project... . http/www.contextualorgi.abs2.htm.

Diakses 16 Oktober 2003. .

Sherin, M.G.,dan Han, S.Y., (2004), Teacher learning

. in the context of a vid-eo club, Teaching and

Teacher Education 20(2): 163-183

Rosenberg, M.J., (200 I), E-Learing Strategies for

Delivering Knowledge in the Digita lage, McGraw-Hill, New York.

Situmorang, M., .(2003), Efektivitas Model

Pembelajaran. Terhadap P enin gkatan Prestasi

Belajar Siswa SMADalam Kimia Analitik-l

Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universi~

Negeri Medan.' •

.Situmorang,' M., (2004), Inovasi Model-Model

Pembelajarari Bidang 'Sain Untuk Meningkatkan

W. Rajagukguk" J. P en d. M a t. & Sains V ol 3(/) 2 00 8 h 4 5-5 /

5/12/2018 Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains ISSN 1907-7157 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-pendidikan-matematika-dan-sains-issn-1907-7157

Prestasi Belajar Mahasiswa, Prosiding Konaspi V

Surabaya Tahun 2004.

Susilo, H., (2001), Pembelajaran Kontekstual untuk

Peningkatan Pemahaman Siswa. Makalah Disaikan

pada Seminar PembeJajaran dengan Filosofi

Konst ru k ti vi st ik d i Jombang, 22 September.

Sztajn, .P., (2003), Adapting Reform Ideas in Different

Mathematics Classrooms: Beliefs Beyond

Mathematics, Journal of Mathematics Teacher

Education 6(1): 53-75

Talanquer, V., Novodvorsky, I., Slater, T., dan

Tomanek. D, (2003), A stronger role for science

departmens in the preparation of future chemistry

teacher, Journal of Chemical Education 80: 1168-

1171.

Tien, L.T., Roth, Y., dan Kampmeier, J~A., (2004), A

Course to Prepare Peer Leaders to Implement a

Student-Assisted Learning Method, Journal of

Chemical Education 81: 1313-1321.

W. rajagukglik. J. Pend. Mat.& Sains Vol / . ( . 3 ) 2008 h 4S-S1

Jurnal Pendidikan Metematika dan Sains ISSN: 1907-7157

51