jenis dan gambaran lesi

Upload: nada-rania

Post on 02-Jun-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Jenis Dan Gambaran Lesi

    1/14

    1. JENIS DAN GAMBARAN LESI :

    Berikut adalah macam-macam lesi lunak pada rongga mulut:

    1.

    Lesi Primer

    NoNama

    LesiKeterangan Gambar Lesi

    1 Makula 1. Titik sampai bercak pada kulit/mukosa

    2. Batas jelas

    3. Bentuk & ukuran bervariasi

    4.

    Datar (tak ada peninggian) hanya berupa

    perubahan warna.

    5. Diameternya (mm-cm)

    6.

    Warna

    Berasal dari vaskularisasi

    Warna merah kecoklatan

    Bila ditekan bewarna pucat

    Misalnya hyperemia

    Berasal dari Pigmen darah

    Warna merah Kebiruan

    Misalnya petechiae, purpura, ecymosis

    (hematom)

    Berasal dari Pigmen Melanin

    Warna biru Kecoklatan

    Misalnya hiperpigmentasi

  • 8/10/2019 Jenis Dan Gambaran Lesi

    2/14

  • 8/10/2019 Jenis Dan Gambaran Lesi

    3/14

    4 Nodula 1. Suatu massa yang padat

    2.

    Berbatas jelas

    3. Berisi jaringan ikat dilapisi epitel

    4. Dasar nodula : melibatkan submukosa dan daerah

    dibawah epidermis

    5.

    Membenjol tebal dan diameternya >1 cm

    6. Tumor jinak dari jaringan ikat yang terjadi karena

    iritasi kronis (iritasi ringan yang terus menerus)

    7. Dapat hilang sendiri atau tidak, setelah iritasi

    kronis dihilangkan (misal eksisi)

    8.

    Contoh : Iritasi fibroma

    5 Vesikula 1.

    Suatu benjolan kulit berisi cairan

    2. Peninggian pada kulit atau mukosa yang berisi

    bahan cair (serum, plasma, darah).

    3.

    Ukuran : dari titik 1 sampai 5 mm

    4.

    Jumlah : tunggal atau banyak.5. Etiologi : infeksi virus

    6. Berbatas jelas

    7.

    Diameternya < 1cm

    8.

    Misalnya : Cacar Air, herpes

    6 Bula 1. Suatu benjolan kulit berisi cairan yang

    diameternya > 1 cm

    2. Bila pecah dapat menjadi ulser/ulkus yang

    sembuh dengan jaringan parut.

    3.

    Etiologi : trauma mekanis atau gesekan

    4. Misalnya : Pemphigus Vulgaris

  • 8/10/2019 Jenis Dan Gambaran Lesi

    4/14

    7 Pustula 1. Suatu vesikel yang berisi eksudat purulen

    2.

    Misalnya : Penyakit Impetigo, pada kulit berupa

    bisul-bisul kecil

    8 Keratosis 1.

    Penebalan yang abnormal dari lapisan terluar

    epitel (stratum korneum)

    2. Bewarna putih keabuan

    3. Misalnya : Linea Alba bukalis, Leukoplakia, Lichen

    Planus

    9 Wheals 1.

    Suatu papula atau plak yang bewarna merah

    muda , edema, dan berisi serum

    2. Diameter lebih kecil, cepat sembuh.

    3. Edema kulit yang menjadi gelembung yang hanya

    muncul singkat dan menimbulkan rasa gatal

    4.

    Misalnya : Gigitan nyamuk dan urtikaria

    10 Tumor 1.

    Massa padat, besar, meninggi dan berukuran > 1-

    2 cm

    2. Neoplasma yang pertumbuhan jaringan bebas,

    baru, pembelahan sel yang progresif dan tidak

    terkontrol, tidak punya kegunaan fisiologis.

    3. Dapat berwarna apapun.

    4. Lokasi : pada jaringan lunak RM manapun.

    5. Klinis: Lesi bulat menimbul dan tumor menetap

    bertangkai/ulseri ditengahnya

    6. Tumor bisa ganas atau jinak

    7. Misalnya : Kanker payudara versus limfoma

    (tumor jinak yang sebagian terbentuk sebagian

  • 8/10/2019 Jenis Dan Gambaran Lesi

    5/14

    besar dari jaringan adipose)

    11 Gelegata 1. Elevasi kulit sementara

    2.

    Etiologi : edema dermis dan dilatasi kapiler

    sekitarnya. Biasanya berkaitan dengan respon

    alergi terhadap bahan asing.

    II. Lesi Sekunder

    NoNama

    LesiKeterangan Gambar Lesi

    1 Erosi 1. Hilangnya epitel di atas lapisan sel basal

    2. Dapat sembuh tanpa jaringan parut

    3.

    Misalnya : Kulit setelah mengalami suatu

    lepuhan atau vesikel yang pecah, Lichen

    Planus tipe erosi

    2 Ulseri 1. Hilangnya epidermis dan lapisan kulit yang

    lebih dalam (Hilangnya epitel yang meluas di

    bawah lapisan sel basal

    2.

    Rasa nyeri bertambah dan bila ditekan

    perdarahan karena kerusakan sampai

  • 8/10/2019 Jenis Dan Gambaran Lesi

    6/14

    lamina propia

    3. Misalnya : Reccurent Apthous Stomatitis

    dan Bechets Syndrome, ulkus traumatikus;

    stomatitis aftosa rekuren

    3 Fisura 1. Retak linier pada kulit yang meluas melalui

    epidermis dan memaparkan dermis

    2.

    Dapat terjadi pada kulit kering dan inflamasi

    kronis

    3.

    Suatu celah dalam epidermis

    4.

    Misalnya : Fissure tongue dan Geographic

    tongue

    4 Sikatriks 1.

    Pembentukan jaringan baru yang berlebihan

    dalam proses penyembuhan luka

    2. Misalnya : Keloid

    5 Deskuamasi 1. Pengelupasan lapisan epitel (stratum

    korneum)

    2.

    Bisa secara fisiologis Pelepasan epitel

    kulit mengalami regenerasi

    6 Sinus 1.

    Suatu saluran yang memanjang dan rongga

    supuratif , kista atau abses ke permukaan

    epidermis

    2.

    Contoh : Abses Periapikal, aktinomikosis

    7 Pseudomem

    bran

    1. Membran palsu.

    2. Contoh : Kandidiasis Pseudomembran Akut

  • 8/10/2019 Jenis Dan Gambaran Lesi

    7/14

    8. Eschars 1. Kerusakan pada kulit / mukosa akibat luka

    bakar.

    9 Krusta 1. Terbentuk dari serum, darah atau nanah

    yang mengering pada kulit.

    2. Warna : merah kehitaman (krusta darah),

    kuning kehitaman (krusta nanah), berwarna

    madu (krusta serum).

    3.

    Contoh : Eritema Multiformis

    2.

    ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI LESI :

    Etiologi :

    Berdasarkan penyakit:

    - Stomatitis Aftosa Rekuren: trauma pada mulut, penggunaan obat kumur, sensitifitas

    terhadap makanan, kekurangan vitamin B-12, dll.

    - Leukoplakia: rokok, alcohol, candidiasis, trauma, defisiensi vitamin.

    - Herpes Simplex (tipe 1 oral): herpes simplex virus.

    - Lichen planus: kelainan imunologi (immune mediated disease).

    - Traumatic ulser: trauma.

    - Papilla hyperplasia: candida albicans.

    -Diskeratosis kongenital (jarang terjadi): diwariskan secara resesif.

    Patofisiologi :

    3.

    ANAMNESA DAN PEMERIKSAAN OBJEKTIF LESI :

    Anamnesa :

    Objektif :

    4. PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN LABOR LESI :

    RADIOLOGI :

  • 8/10/2019 Jenis Dan Gambaran Lesi

    8/14

  • 8/10/2019 Jenis Dan Gambaran Lesi

    9/14

    Tabel 1. Perbandingan tipe (kategori) biopsi

    Perbandingan Fine Needle

    Aspiration

    Biopsi

    Core Needle

    Biopsy

    Incisional Biopsy Excisional Biopsy

    Indikasi

    penggunaan

    Untuk

    menetapkan

    adanya cairan

    di dalam lesi

    Digunakan

    ketikamenemukan

    lesi intraosseus

    Hampir sama

    dengan Fine

    Needle

    Aspiration

    Biopsy. Yang

    membedakan

    hanya ukuranjarum yang

    digunakan

    Keterbatasan

    ukuran

    Lokasi yang

    berbahaya dari

    lesi

    Adanya

    kecurigaan yang

    besar terhadap

    adanya

    keganasan

    Seharusnya dilkukan

    pada lesi yang kecil,

    kurang dari 1 mm

    Lesi pada pemeriksaan

    klinis masih jinak

    Eksisi lengkap dengan

    margin pada jarinngan

    yang normal tanpa

    mutilasi

    Resiko Tidak

    menunjukkan

    resiko yang

    signifikan.

    Beberapa

    pendarahan

    kecil mungkin

    terjadi.

    Adanya rasa

    sakit ringan,

    tumpul dan

    berdenyut di

    daerah biopsi

    yang biasanya

    menghilang

    dalam waktu 30

    Scar yang timbul

    disebut keloid

    mungkin terjadi

    pada daerha

    tusukan, infeksi

    dan pendarahan

    mungkin juga

    terjadi pada atau

    dibawah tempat

    biopsi

    Keloid mungkin

    terbentuk pada

    daerah insisi

    Infeksi dan

    pendarahan

    mungkin terjadi

    Beberapa pasien

    mungkin mengalami

    infeksi, pendarahan

    atau bercak disekitar

    tempat biopsi

  • 8/10/2019 Jenis Dan Gambaran Lesi

    10/14

    sampai 60

    menit

    Terdapat resiko

    infeksi pada

    waktu kulit

    dipenetrasi,

    tetapi sangat

    jarang terjadi

    Mikrobiologi :

    Dua jenis pemeriksan mikrobiologi yang sering dilakukan untuk lesi jaringan lunak mulut adalah:

    oral mycological smear dan oral bacteriological smear.

    Oral Mycological Smear

    Oral mycological smear dilakukan untuk membuktikan adanya infeksi jamur pada lesi yang

    ditemukan. Pemeriksaan ini diawali dengan melakukan swab pada mukosa mulut yang dicurigai,

    dengan menggunakan cotton swab. Kemudian dengan cotton swab dan spesimen yang didapat,

    dilakukan streaking pada permukaan media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dalam cawan petri.

    Setelah itu cawan petri tersebut dimasukkan ke dalam inkubator selama 24 48 jam untuk

    membiakkan jamurnya. Seseudah 48 jam akan tumbuh koloni jamur berwarna putih- kekuningan.

    Langkah selanjutnya adalah melakukan streaking lagi pada petri lain untuk mengekstraksi Candida

    albicans. Setelah tumbuh koloni, lakukan streaking lagi pada agar yang miskin nutrisi. Dalam agar ini

    Candida albicans akan membentuk klamidospora. Hasil akhirnya adalah Candida albicans murni.

    Ada beberapa spesies Candida yang dapat ditemukan pada manusia, yaitu Candida albicans,

    Candida stellatoidea, Candida tropicalis, Candida pseudotropicalis, Candida krusei, Candida

    parapsilosis, Candida guilliermondii.

    Oral Bacteriological Smear

    Bahan yang akan diperiksa diambil dari permukaan gigi, kemudian dioleskan di atas slide

    spesimen. Kemudian difiksasi di atas nyala api spiritus. Berikutnya dituangi dengan pewarna carbol

    fuchsin, dibiarkan 10 menit. Lalu dituangi dengan pewarna methylene blue, biarkan 10 menit.

  • 8/10/2019 Jenis Dan Gambaran Lesi

    11/14

    Setelah kering, dilihat di bawah mikroskop cahaya untuk mengetahui adanya bakteri.

    5. DIAGNOSA SEMENTARA, BANDING, DAN PROGNOSIS LESI :

    Prognosis :

    Faktor-faktor yang harus diperhatikan saat menentukan prognosis

    A. Faktor klinis keseluruhan

    1. Umur pasien prognosis dua pasien dengan sisa tingkat perlekatan

    jaringan ikat dan tulang alveolar yang sama lebih baik pada pasien yang lebih tua.

    Pasien yang lebih muda memiliki jangka waktu kemunculan destruksi periodontal yang

    lebih pendek sehingga proses perbaikan periodontal yang mungkin muncul secara

    alami akan terlampaui. Selain itu pada beberapa kasus, pasien muda menderita

    agressive periodontitis, memiliki penyakit sistemik atau merokok.

    2. Tingkat keparahan penyakit periodontal sebelumnya Hal yang harus

    diperhatikan : kedalaman poket, tingkat perlekatan, tingkat kehilangan tulang, dan tipe

    defek tulang.

    3. Kontrol plak Plak merupakan faktor etiologi utama dari penyakit

    periodontal.

    4. Kooperasi pasien Prognosis pasien dengan penyakit gingival dan

    periodontal bergantung dari sikap pasien, keinginan untuk mempertahankan gigi asli,

    kemauan dan kemampuan untuk merawat OH yang baik.B. Faktor sistemik/lingkungan

    1. Merokok mempengaruhi keparahan destruksi periodontal dan potensial

    penyembuhan jaringan periodontal. Akibatnya pasien perokok tidak merespon terapi

    periodontal konvensional sebaik pasien yang tidak merokok.Oleh karena itu prognosis

    pasien perokok dengan periodontitis ringan sampai sedang adalahsedang sampai buruk

    dan pasien dengan periodontitis parah prognosisnya buruk sampaitidak ada harapan.

    2. Penyakit/kondisi sistemik misalnya diabetes tipe 1 dan 2, kondisi yang

    membatasi pasien untuk menerima prosedur oral seperti penyakitParkinsons pasien

    dengan well-controlled diabetes dan slight to moderate periodontitis berprognosis baik.

    3. Faktor genetik

    4. Stress

    C. Faktor lokal

    1. Plak/kalkulus

    2. Restorasi subgingival margin subgingival dapat meningkatkan akumulasi plak,

    inflamasi dan kehilangan tulang yang berdampak buruk bagi periodontium. Jumlah

  • 8/10/2019 Jenis Dan Gambaran Lesi

    12/14

    kerusakan periodontal yang muncul dipengaruhi oleh ukuran dan waktu restorasi ada di

    dalam mulut.

    3. Faktor anatomik seperti akar yang pendek dan runcing, Cervical enamel

    projections, enamel pearls, bifurcation ridges, kecekungan akar, developmental grroves,

    kedekatan akar, keterlibatan furkasi, mobilitas gigi

    D. Faktor protesa/restoratif

    1. Pilihan abutment Gigi yang berperan sebagai abutment berfungsi untuk

    meningkatkan fungsi. Gigi yang telah mendapat perawatan endodontik dengan pasak

    lebih mungkin fraktur jika berperan sebagai distal abutment yang menyokong gigi

    tiruan sebagian distal.

    2. Karies gigi dengan karies ekstensif harus direstorasi dan dirawat endodontik

    dahulu sebelum dilakukan perawatan periodontal.

    3. Gigi non-vital gigi vital dannon-vital memiliki prognosis periodontalyang sama

    karena perlekatan baru dapat muncul pada sementum baik di gigi vital maupun non-vital.

    4. Resorpsi akar

    Jenis-jenis prognosis

    1. Sangat baik (excellent prognosis) tidak ada kehilangan tulang, kondisi gingiva sangat

    baik, kooperasi pasien baik dan tidak ada penyakit sistemik/faktor lingkungan tertentu.

    2. Baik (good prognosis) jika memenuhi satu atau beberapa ketentuan berikut sokongantulang yang tersisa cukup, kemungkinan untuk mengontrol faktor etiologidan merawat gigi

    geligi cukup, pasien cukup kooperatif, tidak ada faktor sistemik/lingkungan atau jika ada

    terkontrol baik.

    3. Sedang (fair prognosis) jika memenuhi satu atau beberapa ketentuan berikut sokongan

    tulang yang tersisa tidak cukup, beberapa gigi goyang, keterlibatan furkasi grade 1,

    memungkinkan perawatan yang baik, pasien cukup kooperatif, terdapat beebrapa faktor

    sistemik/lingkungan.

    4. Buruk (poor prognosis) jika memenuhi satu atau beberapa ketentuan berikut kehilangan

    tulang moderate-advance, mobilitas gigi, keterlibatan furkasi grade 1 dan 2, area tsb sulit

    dirawat dan/atau kooperasi pasien diragukan, ada faktor sistemik/lingkungan

    5. Dipertanyakan (questionable prognosis) jika memenuhi satu atau beberapa ketentuan

    berikut kehilangan tulang advanced, keterlibatan furkasi grade 2 dan 3, mobilitas gigi,

    area tsb tidak dapat diakses, ada faktor sistemik/lingkungan

    6. Tidak ada harapan (hopeless prognosis) jika memenuhi satu atau beberapa ketentuan

    berikut kehilangan tulang advanced, area tsb tidak dapat dirawat, indikasi ekstraksi, ada

  • 8/10/2019 Jenis Dan Gambaran Lesi

    13/14

    faktor sistemik tidak terkontrol/lingkungan

    6. PENATALAKSANAAN LESI DALAM KEDOKTERAN GIGI :

    Penatalaksanaan masing-masing lesi tergantung dari jenis dan keganasan penyakit, seperti:

    a.

    Ulkus dekubitus

    - Mengeliminasi faktor penyebab yaitu eksraksi pada gigi yang mengalami nekrosis radiks.

    - Terapi simptomatik berupa anastetikum oles.

    - Terapi kausatif berupa obat kumur.

    - Edukasi dan motivasi kepada pasien.

    - Menghilangkan faktor iritan.

    b.

    Leukoplakia

    - Prognosis: tergantung tingkat keparahan; praganas atau ganas.

    - Mengeliminasi faktor penyebab

    - Bila sudah dalam kondisi maglinant, maka dilakukan terapi yang sama dengan terapi yang

    diberikan pada penderita kanker.

    c. Lichen planus

    - Prognosis: bervariasi, penyakit ini bisa bertahan selama berberapa tahun.

    - Pemberian topical treatment dan pemberian obat alternatif seperti topical tretinoin,

    cyclosporine, dan tacrolimus.

    d. Traumatic ulser

    - Prognosis: ulser akan sembuh bila faktor penyebab bisa dieliminasi. Bila ulser tidak sembuh

    dalam 2 atau 3 minggu maka harus dilakukan biopsi karena dicurigai menjadi lesi malignant.

    - Pemberian obat topical seperti Orabase-B wdengan Benzocaine, Zilactin or Soothe-N-

    Seal.

    e. Papilloma

    -Prognosis: baik.

    - Eksisi bedah konservatif.

    f.

    Mucocele

    - Prognosis: baik.

    - Eksisi bedah.

    g.

    Traumatic fibroma

    - Prognosis: baik.

    -

    Eksisih. Epulis fissuratum

  • 8/10/2019 Jenis Dan Gambaran Lesi

    14/14

    - Prognosis: baik.

    - Eksisi bedah

    i. Stomatitis Aftosa Rekuren

    - Untuk mengurangi rasa sakit, pasien bisa diberikan obat topikal seperti Orabase dengan

    Benzocaine, Zilactin, atau Soothe-N-Seal.

    - Pemberian obat anti inflamasi seperti topical steroids Aphthasol juga cukup efektif.