jawaban tugas pendahuluan alp

23
1 ACARA 1 1. Apakah yang dimaksud dengan fluida pemboran dan lumpur pemboran? Fluida pemboran adalah fluida yang diinjeksikan kedalam lubang bor yang berfungsi untuk membersihkan lubang pemboran. Lumpur Pemboran adalah campuran fluida yang komplek yang terdiri atas zat kimia dan padatan yang secara terus – menerus dipompakan dan disirkulasikan dari mud pits ke lubang sumurdan dipakai dan didesain untuk membantu proses pemboran. 2. Sebutkanfungsi dari penggunaan lumpur pemboran ? ( minimal 6 ) Mengangkat cutting kepermukaan Mengontrol tekanan formasi Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string Membersihkan dasar lubang bor Melindungi formasi produktif Sebagai media logging Menahan sebagian berat drill string Membantu stabilisasi formasi 3. Apakah zat aditif harus selalu ditambahkan pada lumpur pemboran? Menurut saya tidak harus, karena ketika lumpur disirkulasikan & belum terjadi peningkatan tekanan yg signifikan serta menembus formasi formasi tertentu yang dapat merubah sifat fisik lumpur. kemungkinan berubahnya sifat” fisik lumpur akan kecil, jadi masih

Upload: iqbal-rivaldi

Post on 05-Dec-2014

240 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Praktikum ALP

TRANSCRIPT

Page 1: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

1

ACARA 1

1. Apakah yang dimaksud dengan fluida pemboran dan lumpur pemboran?

Fluida pemboran adalah fluida yang diinjeksikan kedalam lubang bor yang

berfungsi untuk membersihkan lubang pemboran.

Lumpur Pemboran adalah campuran fluida yang komplek yang terdiri atas zat

kimia dan padatan yang secara terus – menerus dipompakan dan disirkulasikan

dari mud pits ke lubang sumurdan dipakai dan didesain untuk membantu

proses pemboran.

2. Sebutkanfungsi dari penggunaan lumpur pemboran ? ( minimal 6 )

Mengangkat cutting kepermukaan

Mengontrol tekanan formasi

Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string

Membersihkan dasar lubang bor

Melindungi formasi produktif

Sebagai media logging

Menahan sebagian berat drill string

Membantu stabilisasi formasi

3. Apakah zat aditif harus selalu ditambahkan pada lumpur pemboran?

Menurut saya tidak harus, karena ketika lumpur disirkulasikan & belum terjadi

peningkatan tekanan yg signifikan serta menembus formasi formasi tertentu yang

dapat merubah sifat fisik lumpur. kemungkinan berubahnya sifat” fisik lumpur

akan kecil, jadi masih belum perlu ditambahkan zat aditif. Namun ketika

dilakukan pemboran semakin dalam, maka tekanan akan semakin berubah. Karena

perubahan tekanan yang besar ini dapat mengubah sifat” lumpur, maka barulah

kita harus menambahkan zat aditive untuk mengontrol sifat” lumpur tersebut

untuk menghindari kegagalan dari fungsi lumpur yang dapat menimbulkan

hambatan pemboran (hole problem) dan akhirnya mengakibatkan kerugian yang

sangar besar.

4. Sebutkan dan jelaskan komponen dari fasa pembentuk lumpur pemboran ?

1) Fasa Cairan

Fasa cair lumpur pemboran pada umumnya dapat berupa air, minyak, atau

campuran air dan minyak.

2) Fasa Padat

Page 2: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

2

Fasa padat dibagi dalam dua kelompok, yaitu padatan dengan berat jenis

rendah dan padatan dengan berat jenis tinggi. Padatan berat jenis rendah

dibagi menjadi dua, yaitu

Reaktif Solid : Padatan yang bereaksi dengan air membentuk koloid (clay)

Innert solid : zat padat yang tak bereaksi.

3) Fasa Additive

Fasa additive atau fasa kimia; merupakan bagian dari system yang digunakan

untuk mengontrol sifat-sifat lumpur.

5. Jelaskan mengapa pengontrolan densitas pada lumpur perlu dilakukan?

Karena adanya densitas lumpur bor yang terlalu besar akan menyebabkan lumpur

hilang keformasi ( lost circulation ). Sedangkan apabila terlalu kecil akan

menyebabkan kick, maka densitas leumpur harus disesuaikan dengan keadaan

formasi yang akan di bor.

6. Sebutkan 2 contoh dari density control aditive!

-Barite dengan SG : 4,3

-Bentonite dengan SG : 2,5

7. Apa yang dimaksud dengan plug-flow, laminar-flow dan turbulen-flow ?

Plug-flow adalah sebuah modif sederhana dan profil kecepatan fluida yang

mengalir dalam pipa dimana kecepatan diasumsikan konstan.

Laminer-flow adalah kelajuan gerak yang kecil dengan dimensi vector

kecepatannya berubah.

Turbulen-flow adalah bahwa partikel dalam fluida mengalami perubahan

kecepatan dari titik ke titik dan dari waktu ke waktu berlangsung secara tidak

langsung

8. Apa bedanya reactive solid dengan inert solid? Berikan contohnya!

- Reactive solid : padatan yang bereaksi dengan air membentuk koloid (clay).

Contohnya :Thinner

-Inert solid : zat padat yang tidak bereaksi.

Contohnya: Barite

9. Ada 4 hal yang mempengaruhi pengangkatan cutting ke permukaan, sebutkan &

jelaskan!

Page 3: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

3

-Densitas lumpur pemboran.

Penambahan densitas lumpur akan menaikkan gaya buoyance acting, dimana

setiap partikel-partikel lumpur mempunyai arah yang berlawanan dengan gaya

gravitasi. Sehingga kapasitas angkat lumpur akan terbantu mendorong dan

membawa cutting ke permukaan oleh gaya apung.

-Viskositas dan gel strength.

Sejumlah lumpur yang mempunyai viskositas dan gel strength rendah akan

memberikan kenaikkan persen partikel pada annular velocity dan waktu sirkulasi

yang sama, karena pada percobaan yang dilakukan oleh Bruce dan William pada

lumpur dengan viskositas dan gel strength rendah, yang hanya mempunyai

kapasitas pengangkatan kecil (partikel-partikelnya tidak terikat dengan kuat dan

berukuran medium), hanya mampu membawa cutting yang relatif kecil jika

dibandingkan dengan viskositas dan gel strength yang besar.

-Distribusi kecepatan di annulus.

Kapasitas mengangkat cutting yang besar dapat dicapai dengan aliran turbulent

daripada aliran laminar untuk lumpur yang memiliki viskositas rendah.Hal ini

disebabkan karena efek turbulensi lumpur yang cenderung meminimalisasi cutting

yang terselip di ruang dekat pipa atau dinding lubang sumur dengan gerakan aliran

bergelombangnya dan ditransportasikan ke permukaan.

-Efek torsi terhadap kapasitas lumpur pengangkat.

Rotasi drillpipe selama pemboran berpengaruh terhadap kapasitas pengangkatan

lumpur yang memiliki aliran laminar maupun turbulent.Rotasi drillpipe berkaitan

dengan tenaga putar aliran viscous, yang mana dapat menjadi panghalang

terhadap pengangkatan cutting. Efek torsi (tenaga putar) akan menyebabkan

partikel yang tipis untuk cenderung berputar berbalik turun ke bawah akibat

variasi velocity lumpur.

- Dimensi Partikel

Desain bit menentukan ukuran dan bentuk cutting yang akan di hasil kan.besarnya

fisik cutting akan sangat berpengaruh terhadap kapasitas pengangkatan oleh

lumpur.

10. Jelaskan apa pengaruh dari serpihan pasir pada operasi pemboran dan bagaimana

mengatasinya dalam operasi pemboran?

Pengaruhnya :

Page 4: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

4

a. Bersifat abrasif atau mengikis.

b. Dapat menyebabkan berat jenis lumpur akan naik dan hal ini akan

menyebabkan berat jenis lumpur semakin besar.

Mengatasi :

a. Menaikkan densitas lumpur maka akan menaikkan gaya bouyancy factor

yaitu gaya partikel yang berlawanan dengan arah gravitasi sehingga

menaikkan kemampuan mengangkat material ke permukaan dengan

tekanan pompa besar .

b. Viskositas dan gel strength dinaikkan untuk mencegah pengendapan di

bottom hole.Setelah lumpur disirkulasikan harus melalui proses

pembersihan terutama menghilangkan partikel – partikel yang masuk

kedalam lumpur selama sirkulasi. Alat – alat yang digunakan disebut

Conditioning Equipment.

11. Mengapa bentonite digunakan sebagai bahan dalam pembuatan fresh water base

mud ? Apa keunikan / kekhususan yang dimilikki bentonite dibandingkan dengan

material – material clay lainnya yang menyebabkan bentonite biasa digunakan

sebagai bahan dasar pembuatan fluida water base mud ?

Karena bentonite reaktif solid yaitu padatan yang bereaksi dengan air sehingga

dapat menyebabkan pembentukkan koloid. Keunikkan dari bentonite itu sendiri

adalah jika dicampur dengan air, maka bentonite akan menyebar, karena muatan

negatif pada permukaan plat – plat materialnya akan saling tidak menolak dan

pada saat itu akan menyerap air sehingga membentuk koloid.

12. Sebutkan peralatan-peralatan pemboran yang disebut “conditioning equipment”

dan jelaskan !

Shale shaker (Membersihkan lumpur dari serpihan-serpihan atau cutting yang

berukuran besar)

Degasser (Membersihkan lumpur dari gas yang mungkin masuk ke lumpur

pemboran)

Desander (Membersihkan lumpur dari partikel-partikel padatan yang

berukuran kecil yang biasanya lolos dari shale shaker)

Desilter (Sama dengan desander tetapi desilter dapat membersihkan lumpur

dari partikel-partikel yang berukuran lebih kecil)

Page 5: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

5

ACARA 2

1. Apa yang dimaksud dengan viscosity, gel strength, dan clay ?dan jelaskan

masing-masing perannya di operasi pemboran !

Page 6: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

6

Viscosity (gesekan yang ditmbulkan oleh fluida yang bergerak atau benda

padat yang bergerak pada fluida, perannya penting untuk mengangkat

cutting ke permukaan)

Gel strength (Ukuran gaya tarik-menarik yang static, perannya untuk

mencegah cutting mengendap di dasar sumur pada saat round trip)

Clay (Padatan yang bereaksi dengan air membentuk koloid)

2. Sebutkan dan jelaskan 2 macam viskositas !

Viscositas dinamik (rasio antara shear stress dan shear rate, disebut juga

koefisien viscositas)

Viscositas kinematik (perbandingan antara viscositas dinamik dengan

densitasnya)

3. Pada rheology lumpur pemboran dikenal dengan 2 istilah, sebutkan dan jelaskan !

Yield point : produk yang didapat dalam sebuah proses tertentu yang

dinyatakan dalam persentasi

Plastic viscosity : viscositas plastic yang dimiliki oleh lumpur pemboran

4. Sebutkan 4 faktor yang menentukan besar tidaknya nilai dari viscositas pada

lumpur pemboran !

Viscositas relative

Vicositas plastic

Yield point

Gel strength

5. Apa akibat dari viscositas lumpur pemboran yang terlalu tinggi dan terlalu rendah!

Vicositas tinggi mengakibatkan sulitnya pemisahan cutting dengan

lumpur pemboran walau pun menggunakan alat pemisah.

Viscositas rendah mengakibatkan susahnya cutting terangkat ke

permukaan dan mengendap didasar sumur dan akan menjepit alat

pemboran.

6. Apa akibat dari gel strength yang terlalu tinggi dan gel strength terlalu rendah !

Gel strength yang terlalu tinggi akan menyebabkan lumpur terlalu berat dan

mengganggu siklus pemboran dan dapat mengakibatkan pecah formasi,

sedangkan jika terlalu rendah mengakibatkan serbuk bor kembali mengendap

didasar sumur

7. Apa yang dimaksud fluida Newtonian dan fluida non-Newtonian ?

Page 7: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

7

Fluida Newtonian :fluida yang dimana bila diberi gaya (P yang berbeda)

maka viskositasnya tidak berubah.

Fluida non-Newtonian : fluida yang dimana bila diberi gaya (P yang

berbeda) maka viskositasnya berubah.

8. Berdasarkan mineral-mineral yang dikandung suatu clay, maka pada umumnya

clay tersebut dapat dibagi menjadi 4 jenis, sebutkan dan jelaskan !

1. Smektit adalah mineral lempungyang mempunyai daya pengembang (swelling)

yang tinggi. Molekul air maupun molekul lainnya dapat mengisi ruang tersebut,

sehingga smektit mengalami ekspansi.

2. bentonit merupakan sejenis mineral lempung aluminosilikat hidrat yang

terbentuk dari hasil pelapukan dan reaksi hidrotermal batuan lava

3. montmorillonite umumnya membentuk kristal mikroskopik atau setidaknya

Kristal micaceous berlapis sangat kecil. Kandungan air sangat bervariasi dan

apabila air diabsorbsi, montmorillonite cenderung mengembang sampai beberapa

kali volume awal.

4. kaolinit adalah mineral lempung paling tidak aktif yang pernah diamati. Kaolin

dapat dihasilkan oleh pelapukan beberapa mineral lempung yang lebih aktif atau

dapat juga terbentuk langsung dari produk sampingan pelapukan batuan.

9. Apakah ada hubungan antara gel strength dan partikel dari clay !

Ya, ada hubungan antara gel strength dan partikel clay. Karena sifat gel strength

suatu lumpur tergantung dari partikel clay yang digunakan sebagai salah satu

reactive solid dalam lumpurpemboran.

10. Sebutkan 5 material /bahan kimia yang termasuk ke dalam weighting agent

materials !

Hematite, Barite, Magnetite, Ilimenite, Siderite

11. Jelaskan arti istilah-istilah :

Relatif viscosity : perbandingan antara plastic viscosity dengan densitas.

Apparent viscosity : viscositas pada setiap shear rate (geseran) tertentu.

Plastic viscosity : resistensi pada aliran akibat gesekan (dengan media lain).

Bingham Yield Point : bagian dari resistensi untuk mengalir oleh gara tarik

menarik dari partikel yang dinamis.

Swab pressure : tekanan hisap yang dimiliki oleh lumpur pemboran dan

merupakan penurunan pressure saat drill string ditarik dari lubang bor.

Page 8: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

8

Surge pressure : tekanan dorong yang dimiliki oleh lumpur pemboran dan juga

digunakan untuk tekanan berdenyut, artinya tekanan yang dihasilkan akibat

pentupan valve tiba-tiba.

Proggesive gel : sifat gel strength dari lumpur yang kuat.

Fragile gel : sifat gel strength dari lumpur yang lemah.

ACARA 3

1. Apa yang dimaksud dengan filtrasi dan mud cake !

Filtrasi adalah fluida yang dalam batuan yang poros

Mud cake adalah padatan lumpur yang menempel pada dinding lubang bor akibat

fluida yang hilang kedalam batuan

Page 9: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

9

2. Sebutkan dan jelaskan 2 jenis filtration !

Static filtration : terjadi jika lumpur dalam keadaan diam

Dynamic filtration : terjadi jika lumpur disirkulasikan

3. Apakah filtration dan mud cake saling berkaitan ?

Ya, karena mud cake terbentuk akibat filtration loss yang terjadi pada lumpur

pemboran

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan spurt loss dan water loss ?

Water loss adalah banyaknya water yang hilang pada md awal.

Spurt loss adalah perubahan fluida atau padata yang mana terjadi pada tahap awal

filtrasi sebelum pori yang terbuka tertutup dan filter cake terbentuk.

5. Apa fungsi dari thiner, filtration loss additive, viscosifier dan corrosion inhibitor pada

lumpur pemboran ?

Thiner : untuk mengencerkan lumpur bor

Filtration loss additive : digunakan untuk mengontrol fluid loss

Viscosifier : bahan additive untuk menaikkan viscositas

Corrosion inhibitor : penanggulangan korosi pada alat pemboran

6. Apa akibat dari filtrate loss yang terlalu besar !

Filtrate loss yang terlalu besar akan berpengaruh dalam pembentukan mud cake, mud

cake akan semakin tebal dan akan menimbulkan berbagai masalah, baik dalam operasi

pemboran maupun dalm evaluasi formasi dan tahap produksi

7. Mengapa volume filtrate dan pembentukan mud cake perlu dikontrol dan diukur ?

Karena, apabila tidak dikontrol maka akan menimbulkan masalah, baik selama

operasi pemboran, maupun evaluasi pipa pemboran dan permukaan lubang bor

8. Apa yang dimaksud dengan viscosity reducing chemical, emulsifier, skin effect?

a. Viscosity reducing chemicaladalah suatu bahan kimia yang digunakan untuk

mengurangi viskositas yang terjadi pada lumpur pemboran.

b. Emulsifier adalah suatu jenis surfaktan yang biasanya digunakan untuk menjaga

emulsi (campuran cairan tidak saling larut) dan membantu menjaga fase

terdispersi (pengendapan).

c. Skin effectadalah efek penambahan resistansi yang terjadi pada aliran fluida yang

menyebabkan berkurangnya pressure di lubang sumur dan atau formasi yang

berada di dekat lubang sumur.

9. Apakah yang dimaksud dengan filtration loss reducer ?

Page 10: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

10

Filtration loss reducer adalah suatu bahan kimia yang digunakan pada lumpur

pemboran untuk mengurangi terjadinya kehilangan sebagian fasa cair lumpur yang

masuk kedalamformasi permeable.

10. Berikan 3 ( tiga ) contoh dari jenis filtration loss reducer ?

Tigacontohdarijenis filtration loss reducer, yaitu:

Bio-lose

Magma seal

Mil – Pac plus

ACARA 4

1. Apa saja yang perlu dianalisa secara kimia dalam suatu lumpur pemboran ?

Kesadahan total, alkalinitas, Kandungan ion Chlor, ion kalsium, ion besi serta pH

2. Apa gunanya penentuan alkalinitas lumpur pemboran, kandungan ion kalsium, ion

magnesium & ion klorida?

Manfaat Penentuan Alkalinitas

Page 11: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

11

Untuk mengetahui besar konsentrasi hidroksil, bicarbonate dan carbonat. Pengetahuan

tentang konsentrasi ion-ion diperlukan misalnya untuk mengetahui kelarutan batu

kapur yang masuk kesistem lumpur pada waktu pemboran menembus formasi

lmestone.

Manfaat Penentuan Kandungan Ion Kalsium

Untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kontaminasi lumpur oleh Gypsum, yang

akan merubah sifat-sifat fisik lumpur, seperti besra water loss dan gel strengthnya.

Manfaat Penentuan Kandungan Ion Magnesium

Untuk menyelidiki kandungan Mg2+ didalam lumpur bor (filtrat lumpur) yanga akan

berguna dalam menentukan kesadahan total dari lumpur (filtrat lumpur).

Manfaat penentuan kandungan ion Klorida

Untuk mengetahui kontaminasi garam yang masuk kesistem lumpur pada waktu

pemboran menembus formasi garam ataupun kontaminasi garam yang berasal dari air

formasi.

3. Indikasi apa yang terjadi pada lumpur pemboran, jika tedapat kandungan ion besi yang

cukup tinggi ?

Kandungan ion besi yang cukup tinggi pada lumpur pemboran akanterindikasi dengan

terjadinya korosi pada peralatan pemboran

4. Jelaskan masing-masing sebab akibat, dan cara menanggulangi lumpur yang tingkat

alkalinitasnya tinggi, lumpur yang terlalu rendah, lumpur dengan kandungan klorida

tinggi, dan lumpur dengan kandungan ion besi berlebihan ?

Alkalinitas tinggi disebabkan oleh adanya bikarbonat dan sisa-sisa dari

karbonat dan hidroksida lumpur, akibatnya ada perubahan adanya senyawa

garam dan asam lemah.

Lumpur terlalu sadah karena adanya ion Ca2+ dan Mg2+ saat menembus

formasi gypsum. Hal ini menyebabkan terbentuknya kerak pada dinding

pipa dan dihilangkan menggunakan resin pelunak air komersial.

Kandungan klorida terlalu tinggi karena kontaminasi ion klorida dari air

formasi menyebabkan kerusakan pada pipa pemboran.

Kandungan ion besi berlebih karena senyawa Fe dari korosi pipa.

5. Mengapa analisa kimia pada lumpur pemboran penting untuk dilakukan? (jelaskan

secara singkat!)

pengukuran dan pengamatan sifat - sifat kimia juga harus dilakukan dengan seksama.

Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kestabilan sifat – sifat lumpur pemboran.

Page 12: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

12

6. Apa yang dimaksud dengan kesadahan pada lumpur pemboran?

Kesadahan dalam lumpur pemboran berhubungan dengan air yang mengandung

sejumlah ion kalsium dan Magesium atau biasa dikenal hard water yang bisa berasal

dari lumpur pemboran pada waktu membor gypsum (Ca2SO4.2H2O)

7. Sebutkan minimal 30 istilah yang berhubungan dalam Analisa Lumpur Pemboran!

Annulus, Blowout, BOP system, Centrifuge, Compressor, Crown block, Coring, Cased

Hole, Derrick, Derrick Floor, Desilter, Directional Drilling, Dog House, Desander,

Derrickman, Gravel Packing, Hoisting system, Kelly, Kick, Drilling Fluid, Driller,

Drill String, Drill pipe, Drill Colar, Drilling line, Mud Cake, Mud, Monkey Board,

Electrical system, Gel Strength, Filtrate, Filtration loss, Swivel, Nozzle, Offshore,

Onshore, Top drive, Rig, Open hole, Swabbing, Valve, Shale shaker, Well Head,

Travelling block.

ACARA V

1. Apa yang dimaksud dengan kontaminan ?

Kontaminan didefinisikan semua jenis zat (padat, cairan ataupun gas) yang dapat

menimbulkan pengaruh merusak terhadap sifat-sifat fisika atau kimiawi.

2. Sebutkan kontaminasi yang sering terjadi dalam sistim lumpur pemboran !

Kontaminasi sodium klorida, kontaminasi gypsum, dan kontaminasi semen.

3. Kapan terjadinya kontaminasi yang telah disebutkan pada no. 2 !

Page 13: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

13

Kontaminasi sodium korida terjadi saat bor menembus kubah garam

Kontaminasi gypsum terjadi saat bor menembus formasi gypsum

Kontaminasi semen terjadi akibat dari penyemenan yang tidak sempurna

4. Jelaskan sebab, akibat dan penanggulangan kontaminasi yang terjadi pada lumpur

pemboran ?

a. Kontaminasi Sodium Chlorida

- Terjadi pada saat pemboran menembus kubah garam (salt dome), lapisan

gypsum atau akibat air formasi yang berkadar garam tinggi.

- Akibatnya yaitu berubahnya sifat – sifat lumpur seperti viscositas, yield

point, dan lain – lain.

- Penanggulangannya dengan menggunakan salt water base mud atau oil base

mud.

b. Kontaminasi gypsum

- Disebabkan pemboran menembus formasi gypsum, lapisan gypsum yang

terdapat pada formasi shale.

- Akibatnya aitu akan terjadi perubahan sifat fisik lumpur

- Penanggulangannya yaitu dengan menambahkan Soda Ash

c. Kontaminasi Hard Water

- Disebabkan oleh air yang mengandung sejumlah besar ion Ca2+ dan Mg2+

masuk ke dalam lumpur pemboran

- Akibatnya sifat fisik lumpur pemboran akan berubah

- Penanggulangannnya dengan filtrasi pada saat lumpur disirkulasikan

d. Kontaminasi CO2

- Disebabkan karena pemboran menembus lapisan yang mengandung CO2

- Akibatnya akan terjadi korosi pada peralatan pemboran

- Penanggulangannya yaitu dengan menggunakan CO2 breaker

e. Kontaminasi H2S

- Disebabkan karena pemboran menembus lapisan yang mengandung H2S

- Akibatnya akan menyebabkan korosi pada peralatan pemboran

- Penanggulangannya dengan menggunakan H2S removal atau menggunakan

Caustic Soda

f. Kontaminasi O2

- Terjadi karena pemboran menembus formasi yang mengandung O2

- Akibatnya akan menyebabkan korosi pada peralatan pemboran

Page 14: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

14

- Penanggulangannya dengan menggunakan alat O2 breaker

5. Sebutkan kontaminasi yang terjadi pada oil base mud ?

Kontaminasi yang terjadi pada oil base mud yaitu dapat menyebabkan pengaruh

buruk pada lingkungan sekitar karena mengandung kadar aromatik berlebihan

yang menyebabkan diesel bersifat toksik dan memberikan efek negative bagi

kestabilan lumpur.

ACARA 6

1. Apakah MBT itu?

MBT adalah metode untuk mengukur total kapasitas pertukaran kation dari suatu

sistem clay dimana pertukaran kation itu tergantung dari jenis dan kristal alinitas

mineral, pH larutan, jenis kation yang di pertukarkan dengan menggunakan

methylene blue.

2. Mengapa Harga MBT perlu diukur?

Page 15: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

15

Harga MBT dipakai untuk mengukur total kapasitas pertukaran kation dari suatu

sistem clay dan dari nilai tukar kation tersebut dapat diprediksikan terjadinya

swelling.

3. Apa yang dimaksud dengan KTK ( Kapasitas Total Kation )

Ukuran dari seberapa besar nilai kation pada suatu material dinyatakan dalam

satuan mili equivalent.

4. Apakah maksud dari total kapasitas pertukaran katioan pada system clay?

Total kapasitas tukar kation adalah pertukaan jenis kation dan konsentrasi mineral

yang terdapat di dalam clay serta tergantung dari jenis cristal salinitas mineral pH

larutan, jenis kation yang dipertukarkan.

5. Sebutkan jenis mineral clay dari KTK dan kapasitas tukar kationnya ?

Jenis Mineral Clay Kapasitas Tukar Kation

Meq/100 gram

Kaolinite 3-15

Halloysite.2H2O 5-10

Halloysite.4H2O 10-40

Montmorillonite 80-150

Lllite 10-40

Vermiculite 100-150

Chlorite 10-40

Spiolite-Attapulgite 20-30

Page 16: Jawaban Tugas Pendahuluan ALP

16

6. Jelaskan proses terjadinya swelling !dan bagaimana pengaruhnya terhadap reaksi

pertukaran kation ?

Swelling terjadi bersamaan dengan pertukaran kation, jika permukaan clay kontak

langsung dan menganggap bahwa suatu plat clay terpisah dari matriksnya maka ion-ion

bermuatan positif akan meninggalkan plat tersebut.