irc, mud, dan mush. di antara semua ini, email/surat...

29
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Secara harafiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian computer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking. Internet dijaga oleh perjanjian bi- atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol- protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC(Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol internet yang sering digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL. Beberapa layanan populer di internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger,

Upload: ngokhanh

Post on 15-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Internet

Secara harafiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah

rangkaian computer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala

Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara

global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet

switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan

Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan

internetworking.

Internet dijaga oleh perjanjian bi- atau multilateral dan spesifikasi teknikal

(protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-

protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force

(IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang

dikenali sebagai RFC(Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan

Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet

Architecture Board - IAB). Protokol-protokol internet yang sering digunakan adalah

seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP,

HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL.

Beberapa layanan populer di internet yang menggunakan protokol di atas,

ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing),

WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger,

Page 2: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

7

IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World

Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun

berdasarkannya, seperti milis(Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan

adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang

dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui internet dimungkinkan untuk

berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program

pengirim pesan singkat sepertiCamfrog, Pidgin (Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo!

Messenger, MSN Messenger dan Windows Live Messenger.

Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem tertutup

(Proprietary System), adalah seperti IRC, ICQ, AIM, CDDB, danGnutella.

2.2 ASP.NET

2.2.1 ASP.NET Web Controls

Pemakaian jenis kendali / kontrol yang berbeda adalah cara terbaik

untuk mengetahui fungsi-fungsi daripada kontrol tersebut, karena apabila

kita menambahkan suatu kontrol yang sederhana saja ke dalam suatu baris

pada suatu halaman ASP.NET, kita sebenarnya sudah menambahkan banyak

fungsi-fungsi yang tersembunyi didalamnya.

ASP.NET mengkategorikan Web control menjadi empat kategori :

- Basic controls: Kelompok ini berisi kontrol-kontrol yang dasar sekali

karena mempunyai unsur-unsur HTML, tetapi tetap diproses di

server. Contohnya kontrol Button, CheckBox, dan TextBox, dimana

Page 3: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

8

didalamnya terdapat Text, Font, ForeColor, and Visible properties,

dan lain sebagainya.

- Data-list controls : Kontrol-kontrol ini digunakan untuk

menampilkan data dari suatu sumber data, sebagai contoh,

DataGrid dan DataList control.

- Rich control : Kontrol-kontrol ini tidak memiliki langsung bagian

daripada komponen HTML. seperti Kontrol pada penanggalan yang

terdiri dari komponen-komponen ganda.

- Validation control : Kontrol-kontrol ini digunakan untuk

memastikan bahwa suatu kata sandi dimasukkan secara benar

kedalam textboxes, karena hanya data yang valid yang dapat masuk

kedalam database server .

2.2.2 HTML Server Controls

HTML server kontrol adalah tag atau bahasa HTML yang sederhana

dengan suatu atribut runat="server", yang memungkinkan para pemrogram

untuk mengakses mereka secara programmatically seperti pada Web

control.

HTML server kontrol memiliki keuntungan dibandingkan dengan

Web control diantaranya :

- Para perancang web yang berasal dari ASP3 atau berlatar belakang

yang sama dapat menggunakan style atau bentuk HTML .

Page 4: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

9

- Para perancang web juga dapat mengkonversi tag-tag HTML yang

ada menjadi HTML server kontrol dengan mudah.

Seperti Web control, HTML server kontrol juga mempunyai

bermacam-macam fitur di dalamnya :

- Programmatic Object Model: HTML server kontrol dapat diakses

secara programmatically di server. setiap HTML server kontrol

adalah suatu obyek dan anda dapat mengakses berbagai propertinya

serta dapat menetapkan mereka didalam metode anda.

- Event Processing: HTML server kontrol menyediakan suatu

mekanisme untuk menulis event handlers di dalamnya seperti client-

based form. Satu-satunya perbedaannya adalah bahwa karena

pengkodingan event itu ditulis di dalam server.

- Automatic Value Caching: Ketika data form ditempatkan/diposkan

ke server, nilai-nilai yang si pengguna masukkan ke HTML server

kontrol secara otomatis akan disimpan /dipertahankan ketika

halaman itu dikembalikan kepada browser. Sihir di balik

kemampuan ini adalah hasil dari suatu properti yang disebut

ViewState

- Custom Attributes: Anda dapat menambahkan setiap atribut yang

anda perlukan pada HTML server kontrol.

- Validation: Anda dapat memberikan suatu kontrol

validasi/pengesahan ASP.NET didalam HTML server kontrol.

Page 5: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

10

2.2.3 HTML Server Controls dengan Web Controls

Microsoft sudah menyediakan dua kategori yang berbeda dari server

control yaitu HTML dan Web control, dimana kedua-duanya mempunyai

kemampuan yang hampir sama. Anda mungkin agak sedikit bingung untuk

memilih salah satu kontrol yang akan anda gunakan dalam pembuatan web

anda. Jawabannya sangatlah mudah ; anda pakai saja kedua-duanya agar

hasil dari penggabungan kontrol tersebut menjadi lebih sempurna, karena

didalam pembuatan web pada ASP.Net tidak harus menggunakan satu jenis

kontrol saja. Tetapi tetap saja ada beberapa perbedaan-perbedaan yang jelas

antara kontrol-kontrol ini yang anda harus tahu ketika anda akan

membuat/mengembangkan halaman-halaman ASP.NET anda :

Jenis Kontrol HTML Server Control ASPNET Web Control

KETERANGAN

Control Abtractions

Html server control menyediakan maping satu-satu sesuai dengan bahasa Html.

ASP.Net Web Control tidak memerlukan maping secara langsung terhadap kontrol html yang sudah ada.

Object Model Html server control menggunakan objek model Html-centric. Sebagai tambahan atribut dari html disarankan tidak diketik, jadi anda dapat menset<div width=”huge”…>. Ini akan dikirim ke browser, tapi browser akan membaca lebar yang standar.

ASP.Net Web Control menyediakan model pemrograman yang konsisten dan aman. Jadi apabila anda bekerja didalam Web Matrix atau visual studio dan anda ingin merubah propertisnya maka akan error.

Page 6: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

11

Target Browser

Html server control tidak bisa secara otomatis mendeteksi kemampuan browser sewaktu meloading halaman. Jadi anda harus memastikan sendiri browser apa yang cocok dengan control html anda gunakan.

ASP.Net Web Control secara otomatis dapat mendeteksi kemampuan browser sewaktu meloading halaman.

How the Control Renders

Html server control menyediakan anda control lengkap melebihi apa yang anda butuhkan dan dikirim ke browser client.

ASP.Net Web kontrol menyediakan terminologi pemisahan tentang bagaimana kontrol dapat merubah atau mengedit.

Tabel 2.1 ASP.NET

2.3 Eight Golden Rules (Delapan Aturan Emas)

Untuk meningkatkan kegunaan dari sebuah aplikasi yang penting untuk

memiliki antarmuka yang dirancang dengan baik. "Eight Golden Rules of

Interface Design" adalah panduan untuk desain interaksi yang baik

(Shneiderman's, 1998).

1. Berusahalah untuk konsistensi.

Konsisten urutan tindakan harus diminta dalam situasi yang mirip; identik

terminologi yang harus digunakan untuk prompt, menu, dan membantu

layar; dan perintah konsisten harus diterapkan di seluruh.

2. Aktifkan pengguna yang sering menggunakan cara pintas.

Sebagai frekuensi penggunaan meningkat, begitu juga keinginan pengguna

untuk mengurangi jumlah interaksi dan untuk meningkatkan kecepatan

Page 7: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

12

interaksi. Singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas

makro sangat membantu untuk pengguna ahli.

3. Penawaran informatif umpan balik.

Untuk setiap tindakan operator, harus ada sistem umpan balik. Untuk sering

dan tindakan kecil, dapat respons sederhana, sedangkan untuk jarang dan

tindakan-tindakan besar, respons harus lebih besar.

4. Desain dialog untuk menghasilkan penutupan.

Urutan tindakan harus diatur dalam kelompok-kelompok yang memiliki

awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif pada penyelesaian

tindakan sekelompok operator memberikan kepuasan prestasi, rasa lega,

sinyal untuk menurunkan rencana kontingensi dan pilihan dari pikiran

mereka, dan suatu indikasi bahwa cara yang jelas untuk mempersiapkan

kelompok berikutnya tindakan.

5. Tawarkan penanganan kesalahan yang sederhana.

Sebanyak mungkin, desain sistem sehingga pengguna tidak dapat membuat

kesalahan yang serius. Jika melakukan kesalahan, sistem harus mampu

mendeteksi kesalahan dan menawarkan sederhana, dapat dipahami

mekanisme untuk menangani kesalahan.

6. Izin tindakan pembalikan mudah.

Fitur ini mengurangi kecemasan, karena pengguna tahu bahwa kesalahan

dapat dibatalkan atau dikembalikan ke posisi sebelum melakukan tindakan

tersebut.

Page 8: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

13

7. Support lokus kontrol internal.

Operator berpengalaman keinginan kuat arti bahwa mereka bertanggung

jawab atas sistem dan bahwa sistem menanggapi tindakan mereka. Desain

sistem untuk membuat pengguna pemrakarsa tindakan bukan penanggap.

8. Mengurangi memori jangka pendek beban.

Keterbatasan pemrosesan informasi manusia dalam jangka pendek

memerlukan memori yang menampilkan tetap sederhana, menampilkan

beberapa halaman dapat dikonsolidasikan, jendela-gerak frekuensi

dikurangi, dan waktu pelatihan yang memadai akan dialokasikan untuk

kode, mnemonic, dan urutan tindakan.

2.4 Rekayasa Piranti Lunak

Rekayasa piranti lunak adalah pengembangan dan penggunaan prinsip

pengembangan software yang dapat diterapkan sesuai kebutuhan dalam sebuah

mesin (Pressman, 2001, pp 28-30).

Rekayasa piranti lunak adalah sebuah proses yang dapat

memecahkan masalah- masalah dari pengguna dengan cara sistematis yang

berkembang dan evolusi yang luas, kualitas sistem software yang tinggi

sampai dengan harga, waktu dan batasan lainnya (Timothy Lethbridge, 2001,

p5).

Page 9: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

14

Rekayasa piranti lunak dalam paradigma yang sering digunakan adalah

Classic Life Cycle atau sering disebut Waterfall Model.

Gambar 2.1. The classic life cicyle – water fall model (Presman, 1992, p25)

Waterfall model ini merupakan sebuah pendekatan yang terdiri dari

bagian-bagian proses yang meliputi satu kesatuan untuk melakukan pendekatan

kepada perangkat lunak. Meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem (System Engineering)

Adalah sebuah tahapan persiapan elemen-elemen yang penting seperti

elemen manusia, perangkat keras dan database.

2. Analysis

Proses pengumpulan data yang berhubungan dengan berfokuskan pada

perangkat lunak yang diperlukan dari fitur-fitur yang dibutuhkan.

System Engineering

Analysis

Design

Code

Testing

Maintenance

Page 10: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

15

3. Design

Proses design sebenarnya suatu proses yang melakukan struktur data,

arsitektur perangkat lunak. Representasi, interface dan detail (algoritma)

prosedural.

4. Coding

Design yang telah dibuat harus diterjemahkan lagi ke dalam bahasa mesin

agar dapat diproses.

5. Testing

Setelah coding dibuat dan digabungkan dengan design dan dilakukan

tahapan uji coba untuk melihat bagaimana proses yang dirancang apakah

sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.Apabila tidak sesuai dengan apa yang

dibutuhkan maka kembali ke tahapan-tahapan sebelumnya yang perlu

diperbaiki.

6. Maintenance (Pemeliharaan)

Perangkat lunak yang telah ada akan mengalami perubahan setelah

digunakan. Perubahan ini akan terjadi karena kesalahan-kesalahan yang

terjadi untuk itu perangkat lunak disesuaikan dengan perubahan lingkungan

sampai dengan pembuatan perangkat lunak yang baru.

2.5 UML

UML menyediakan beberapa notasi dan artifact standar yang bisa

digunakan sebagai alat komunikasi bagi para pelaku dalam proses analisis dan

Page 11: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

16

design. Artifact didalam UML didefinisikan sebagai informasi dalam bentuk yang

digunakan atau dihasilkan dalam proses pengembangan perangkat.

Yang harus diperhatikan untuk menjaga konsistensi antar artifact selama

proses analisis dan design adalah bahwa setiap perubahan yang terjadi pada satu

artifact harus juga dilakukan pada artifact sebelumnya.

Diagram-diagram pada UML:

- Use Case Diagram

Use Case menunjukan hubungan interaksi dari actors dan use cases di

dalam suatu sistem (Mathiassen, 2000, p343). Bertujuan untuk menentukan

bagaimana actors berinteraksi dengan sebuah sistem. Actor merupakan

orang atau sistem lain yang berhubungan dengan suatu sistem. Ada 3 simbol

yang mewakili komponen sistem, yaitu

Gambar 2.2 Simbol Use Case

Ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan use case diagram

(Schneider dan Winter, 1997, p26):

System Boundary Actor Use Case

Page 12: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

17

1. Actor

Merupakan pengguna yang berhubungan dengan sistem dan

melaksanakan use case yang terkait.

2. Precondition

Merupakan kondisi awal yang harus dimiliki actor untuk masuk ke

sistem untuk terlibat dalam suatu use case.

3. Postcondition

Merupakan kondisi akhir atau hasil apa yang akan diterima oleh actor

setelah menjalankan suatu use case.

4. Flow of events

Merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada sebuah proses use

case.

5. Alternative path

Merupakan kegiatan yang memberikan serangkaian kejadian berbeda

yang digunakan dalam flow of events.

- Sequence Diagram

Menurut Whitten (2004, p418), sequence diagram secara grafis

menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain melalui pesan

pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan

bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara objek dan dalam urutan apa.

Page 13: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

18

Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario

atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah

event untuk menghasilkan output tertentu.

Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifetime vertikal.

Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek

lainnya.

Simbol –simbol yang digunakan dalam suatu sequence diagram yaitu:

Gambar 2.3 Simbol-simbol pada Sequence Diagram

- Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) mengilustrasikan struktur logika dari

basis data ERD. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk

menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada 3 macam

simbol yang digunakan, yaitu:

1. Entity

 

 

 

 

 

           Actor             Object lifetime          Activation    

                                                                                                                                   .         Message                      Return                     Stop 

Page 14: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

19

Adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai,

sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan

dibuat. Entity digambarkan dalam bentuk persegi empat.

2. Atribut

Entiti mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi

mendeskripsikan karakter entiti. Setiap ERD bisa terdapat lebih dari satu

atribut. Atribut digambarkan dalam bentuk elips.

3. Relationship (Hubungan)

Sebagaimana halnya entiti maka dalam hubunganpun harus dibedakan

antara hubungan atau bentuk hubungan antar entiti dengan isi dari

hubungan itu sendiri.

Jenis-jenis hubungan:

Item

Atribut 1

Atribut 2

Gambar 2.4   ERD Atribut

Page 15: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

20

- one to one (satu ke satu)

- one to many (satu ke banyak)

2.6 Man Hour Control

2.6.1 Pengukuran Kerja (Work Measurement)

Yang dimaksud dengan pengukuran kerja di sini adalah

pengukuran waktu kerja (time study) suatu aktivitas untuk menentukan

waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki skill rata-rata

dan terlatih baik) dalam melaksanakan sebauh kegiatan kerja dalam kondisi

dan tempo normal. (Wignjosoebroto, 2003, p130).

Tujuan dari sistem pengukuran kerja adalah untuk menentukan

waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah pekerjaan oleh

operator terlatih untuk melakukan suatu pekerjaan jika ia harus

melakukannya selama 8 jam dalam sehari, pada kondisi kerja yang biasa,

dan bekerja dalam kecepatan normal. Waktu ini disebut dengan waktu

standar.

Penelitian kerja dan analisis metode kerja pada dasarnya akan

memusatkan perhatian pada bagaimana suatu macam pekerjaan akan

diselesaikan. Dengan menerapkan prinsip dan teknik pengaturan tata cara

kerja yang optimal dalam sistem kerja tersebut, maka akan diperoleh

alternatif pelaksanaan kerja yang dapat memberikan hasil yang terbaik.

Suatu pekerjaan yang diselesaikan secara efisien apabila waktu

penyelesaiannya berlangsung paling singkat. Untuk menghitung waktu baku

Page 16: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

21

(standard time) penyelesaian pekerjaan guna memilih alternatif metode

kerja yang terbaik, maka perlu menerapkan prinsip-prinsip dan teknik-

teknik pengukuran kerja (work measurement atau time study).

Pengukuran waktu kerja ini akan berhubungan dengan usaha-

usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan dalam penyelesaian

suatu pekerjaan. Secara singkat pengukuran kerja adalah metode penetapan

keseimbangan antara aktivitas manusia yang disumbangkan dengan unit

yang dihasilkan.

Waktu baku ini sangat diperlukan terutama untuk :

• Man power planning (perencanaan kebutuhan tenaga kerja)

• Estimasi biaya-biaya upah karywan/pekerja

• Penjadwalan produksi dan pembuatan anggaran

• Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi karyawan /

pekerja yang berprestasi

• Indikasi keluaran (output) yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.

(Wingjosoebroto, 2003, p170).

Waktu baku ini merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang

pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan

suatu pekerjaan. Di sini sudah meliputi kelonggaran waktu yang diberikan

dengan memperhatikan situasi dan kondisi pekerjaan yang harus

diselesaikan tersebut.

Waktu baku merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang

operator yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan

Page 17: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

22

pekerjaan. Waktu baku di sini sudah memperhitungkan adanya kelonggaran

waktu yang diberikan dengan memperhatikan situasi kondisi pekerjaan yang

harus diselesaikan tersebut. (Sritomo Wingjosoebroto, 2003, p170).

Waktu baku yang dihasilkan dalam aktivitas pengukuran kerja

ini digunakan sebagai alat untuk membuat rencana penjadwalan kerja yang

menyatakan berapa lama suatu kegiatan itu harus berlangsung dan berapa

output yang akan dihasilkan serta berapa jumlah tenaga kerja yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Teknik-teknik pengukuran waktu dapat dikelompokkan menjadi

dua kelompok besar yaitu :

1. Pengukuran kerja secara langsung

Pengukuran dilakukan secara langsung pada tempat dimana pekerjaan

yang diukur dijalankan. Dua cara yang digunakan di dalamnya adalah

dengan menggunakan jam henti (stopwatch time-study) dan sampling

kerja (work sampling).

2. Pengukuran kerja secara tidak langsung.

Pengukuran dilakukan secara tidak langsung oleh pengamat. Pengamat

melakukan pengukuran dengan membagi elemen-elemen kerja yang ada

kemudian membaca waktu berdasarkan tabel waktu.

Pengukuran waktu kerja dilakukan dengan melakukan analisis

berdasarkan perumusan serta berdasarkan data-data waktu yang tersedia.

Pengukuran waktu secara tidak langsung dapat dilakukan dengan

menggunakan data waktu baku dan dengan menggunakan data waktu

Page 18: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

23

gerakan seperti The Work Factor System, Method Time Measurement, Basic

Motion Time Study dan sebagainya.

Pemilihan pengukuran waktu kerja ini harus disesuaikan dengan

kebutuhan dan kondisi yang berjalan, karena masing-masing pengukuran

waktu kerja ini memiliki tujuan dan karakteristik yang harus dimengerti.

Pemilihan metode yang kurang tepat dapat menyebabkan kehilangan waktu,

sehingga diperlukan pengukuran tambahan atau pengukuran ulang dengan

metode yang lebih tepat.

Secara garis besar urutan pengukuran waktu kerja dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.5. Urutan pengukuran waktu kerja

2.6.2 Pengukuran Kerja Langsung

Pengukuran waktu kerja dengan stopwatch ini diperkenalkan

pertama kali oleh Frederick W. Taylor sekitar abad 19. Metode sangat baik

untuk diaplikasikan pada pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-

ulang. Dari hasil pengukuran akan didapatkan waktu baku untuk

menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, dimana waktu ini dipergunakan

sebagai standar bagi semua pekerja dalam melaksanakan pekerjaan.

Page 19: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

24

Langkah-langkah sistematis dalam melakukan aktivitas

pengukuran waktu baku adalah sebagai berikut :

• Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan

beritahukan maksud dan tujuan pengukuran ini kepada pekerja yang

dipilih untuk diamati dan supervisor yang ada.

• Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian

pekerjaan seperti layout, karakteristik/spesifikasi mesin atau peralatan

kerja lain yang digunakan.

• Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya tapi

masih dalam batas-batas kemudahan untuk pengukuran waktunya.

• Amati,ukur, dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk

menyelesaikan elemen-elemen kerja tersebut.

• Tetapkan jumlah siklus kerja yang diukur dan dicatat. Teliti apakah

jumlah siklus kerja yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau

tidak? Test pula keseragaman data yang diperoleh.

• Tetapkan rate of performance dari operator saat melaksanakan aktivitas

kerja yang diukur dan dicatat waktunya tersebut. Rate of performance

ini ditetapkan untuk setiap elemen kerja yang ada dan hanya ditujukan

untuk performance operator. Untuk elemen kerja yang secara penuh

dilakukan oleh mesin maka performance dianggap normal (100%).

• Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan performance kerja yang

ditujukan oleh operator tersebut sehingga akhirnya diperoleh waktu

kerja normal.

Page 20: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

25

• Tetapkan kelonggaran waktu (allowance time) guna memberikan

fleksibilitas. Waktu longgar yang akan diberikan ini guna menghadapi

kondisi-kondisi seperti kebutuhan personil yang bersifat pribadi, faktor

kelelahan, keterlambatan material, dan lain-lainnya.

• Tetapkan waktu kerja baku (standard time) yaitu jumlah total antara

waktu normal dan waktu kelonggaran.

Berdasarkan langkah-langkah di atas terlihat bahwa pengukuran

kerja dengan stopwatch ini merupakan cara pengukuran obyektif karena

waktu yang ditetapkan berdasarkan fakta yang terjadi dan tidak hanya

berdasarkan estimasi yang bersifat subyektif. Asumsi-asumsi yang

digunakan dalam pengukuran waktu kerja :

• Metode dan fasilitas untuk menyelesaikan pekerjaan harus sama dan

distandarisasi terlebih dahulu sebelum kita mengaplikasikan waktu baku

untuk pekerjaan yang serupa.

• Operator harus memahami prosedur dan metode pelaksanaan kerja

sebelum dilakukan pengukuran kerja. Operator yang akan diamati untuk

pengukuran waktu baku diasumsikan memiliki tingkat keterampilan dan

kemampuan yang sama untuk pekerjaan tersebut.

• Kondisi lingkungan fisik pekerjaan juga relatif tidak jauh berbeda

dengan kondisi fisik pada saat pengukuran kerja dilakukan.

• Performance kerja mampu dikendalikan pada tingkat yang sesuai untuk

seluruh periode kerja yang ada.

Prosedur pelaksanaan dan peralatan yang digunakan dalam

pengukuran waktu kerja berdasarkan stopwatch adalah :

Page 21: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

26

1. Penetapan tujuan pengukuran

Dalam pengukuran kerja, hal-hal penting yang harus diketahui dan

ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran tersebut akan

dimanfaatkan dalam kaitannya dengan proses produksi.

2. Persiapan awal pengukuran waktu kerja

Persiapan awal pengukuran waktu kerja adalah mempelajari kondisi

kerja dan metode kerja kemudian memperbaikinya dan melakukan

standarisasi. Setelah itu langkah berikutnya adalah memilih operator

yang memiliki kemampuan rata-rata dan mau diajak bekerja sama dalam

pengukuran waktu ini. Pemilihan operator dengan kemampuan rata-rata

dimaksudkan agar waktu baku yang dihasilkan nantinya dapat dicapai

oleh semua operator yang ada.

3. Pengadaan kebutuhan alat-alat pengukuran kerja

Peralatan yang dibutuhkan untuk aktivitas pengukuran kerja dengan

stopwatch adalah stopwatch, lembar pengamatan (time study form),

papan pengamatan (time study board), alat-alat tulis, dan alat penghitung

(calculator). Pengadaan alat-alat ini dibutuhkan untuk pengamatan dan

pencatatan waktu pengamatan untuk setiap elemen kerja dalam sebuah

siklus proses operasi. Jumlah waktu tiap elemen kerja adalah waktu total

yang dibutuhkan dalam sebuah siklus kerja.

2.6.3 Pembagian Operasi Menjadi Elemen-Elemen Kerja

Pembagian operasi menjadi elemen-elemen kerja dilakukan agar

setiap elemen kerja yang ada dapat dengan mudah diukur. Pembagian ini

Page 22: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

27

tidak hanya pada elemen saja namun juga memisahkan antara elemen kerja

yang bersifat berulang dan tidak berulang dalam suatu siklus operasi.

Pemisahan ini bertujuan untuk menganalisa apakah waktu tiap elemen kerja

yang ada berlebihan atau tidak. Dengan demikian analisa yang dihasilkan

lebih tepat dan adanya varian dalam pengukuran dalam diketahui.

Aturan dalam pembagian operasi kerja ke dalam elemen-elemen

kerja adalah sebagai berikut :

• Elemen-elemen kerja yang ada dibuat sedetail mungkin dan

sependek mungkin akan tetapi masih mudah untuk diukur waktunya

dengan teliti.

• Handling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari

machining time. Handling ini merupakan aktivitas pekerjaan-

pekerjaan yang dilakukan secara manual oleh operator dan aktivitas

pengukuran kerja harus dalam kondisi berkonsentrasi. Karena hal ini

nantinya berhubungan dengan performance rating.

• Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen

kerja yang variabel. Elemen kerja yang konstan disini adalah

elemen-elemen yang bebas dari pengaruh ukuran, berat, panjang,

ataupun bentuk dari benda kerja yang dibuat.

2.6.4 Melakukan Pengukuran Waktu

Pengukuran waktu adalah aktivitas mengamati dan mencatat

waktu-waktu kerja baik setiap elemen maupun siklus dengan menggunakan

Page 23: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

28

alat-alat yang telah disiapkan. Pengukuran pendahuluan dilakukan dengan

mengukur waktu-waktu dengan jumlah yang ditentukan oleh pengukur.

2.6.5 Cara Pengukuran dan Pencatatan Waktu Kerja

Beberapa metode umum yang digunakan untuk mengukur waktu

pada elemen-elemen kerja dengan menggunakan stopwatch yaitu :

• Pengukuran waktu secara terus menerus (continious timing)

Pengukuran waktu ini dilakukan ketika elemen kerja pertama

dimulai dan dan berakhir ketika suatu siklus kerja berakhir.

• Pengukuran waktu secara berulang-ulang (repetitive timing)

Pengukuran waktu ini dilakukan dengan secara berulang-ulang

dimana setelah setiap elemen kerja selesai diamati maka jarum

penunjuk stopwatch dikembalikan ke angka nol.

• Pengukuran waktu secara penjumlahan (accumulative timing)

Pengukuran waktu ini dilakukan dengan menggunakan dua atau

lebih stopwatch yang akan bekerja secara bergantian. Waktu yang

dihasilkan dari pengukuran ini lebih dari satu sehingga setiap elemen

kerja yang berurutan dapat diukur sekaligus.

2.6.6 Menentukan Jumlah Pengukuran dan Waktunya

Menentukan jumlah pengukuran waktu awal. Pada umumnya

untuk pengukuran awala adalah 10-30 pengukuran. Hasil pengukuran yang

didapatkan dapat dibagi ke dalam sub grup, setelah itu menghitung rata-rata

sub grup dengan rumus :

Page 24: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

29

k

XiX

n

i∑== 1 atau

kX

X ∑=

Dimana :

∑ X = Jumlah semua nilai X1, X2, X3,..., Xn (detik)

k = Jumlah data

2.6.7 Menentukan Standar Deviasi

Setelah harga rata-rata sub grup diketahui, kemudian mencari

nilai standar deviasi. Dengan demikian, standar deviasi dirumuskan sebagai

berikut :

1)( 2

−= ∑

nXX

S

Dimana :

S = Standar deviasi

n = jumlah sub grup

X = waktu rata-rata sub grup (detik)

X = Waktu rata-rata dari waktu rata-rata sub grup (detik)

Konsep:

Man hours total jam yang digunakan untuk bekerja dalam satu hari. Man hours

production adalah jam yang digunakan secara efektif dalam kegiatan produksi.

Page 25: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

30

Man hours total = 8 jam

Man hours production = 7, 35 (455 minutes)--- 25 minutes for HALO times.

Efisiensi Man Hours Production dilihat dari man hours production diluar jam man

hours non production/unit ---- dibandingkan dengan Standard Man Hours per unit.

Untuk memperoleh data mengenai kinerja Man Hours produksi untuk menganalisa

MH/Unit, maka diperlukan Man Hours daily control.

Metode daily control:

Daily control dilaksanakan setiap hari oleh PIC di jalur produksi (dalam hal ini

yang bertanggung jawab terhadap data adalah foreman).

Metode pengumpulan data adalah dengan melalui pengisian form MH Control yang

dilaksanakan oleh masih masing foreman).

Di dalam form tersebut, Foreman melakukan klasifikasi data man hours yang

terjadi pada hari tersebut.

Kode job Item

A1. Prod. Di Cost Center sendiri jam kerja normal

A2. Prod. Di Cost Center sendiri jam kerja overtime

B1. Prod. Di Cost Center lain jam kerja normal

B2. Prod. Di Cost Center lain jam kerja normal

CI. Repair production jam kerja normal

C2. Repair production jam kerja overtime

D1. Logistic production jam kerja normal

D2. Logistic production jam kerja overtime

E1. Inspection production jam kerja normal

Page 26: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

31

E2. Inspection production jam kerja overtime

F1. Pengawasan (Supervising) jam kerja normal

F2. Pengawasan (Supervising) jam kerja overtime

G. Project

H. Training / Skill Up

I. QCC & Idle

J. Repair & Maintence

K. 5R % lain - lain

LT. Late

KS. Line Stop

LV. Leaving

Keterangan :

B1 = Produksi di jalur produksi dibantu selama jam kerja overtime

B2 = Produksi di jalur produksi dibantu selama jam kerja overtime

C1 = Repair produk di jam kerja normal

C2 = Repair produk di jam kerja overtime

D1 = Logistic yang direct support di jalur produksi di jam kerja normal

D2 = Logistic yang direct support di jalur produksi di jam kerja overtime

F1 = Pengawasan oleh group leader dan Foreman di jam kerja normal

F2 = Pengawasan oleh group leader dan Foreman di jam kerja overtime

G = Semua jam kerja untuk project normal/overtime

H = Semua jam kerja untuk training/skill up baik normal/overtime

I = Semua jam kerja untuk qcc/ide baik jam normal/overtime

J = Semua jam kerja untuk maintence jalur baik jam normal/overtime

Page 27: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

32

K = Semua jam kerja untuk 5R & kain jalur baik jam normal/overtime

L = Untuk mencatat jam kerja karyawan yang terlambat

LS = Untuk mencatat jam jalur produksi berhenti

LV = Untuk mencatat jam karyawan yang meninggalkan tempat kerja

Notes :

A = Diisi tanggal, bulan, dan tahun kondisi man Hour tercatat

B = Diisi kode cost centre ( 7digit)

C = Diisi kode unit (11 unit)

Kode cost centre = kode yang mengkarateristikan jalur produksi dimana man hour

tercatat. Kode ini untuk memudahkan pengisian oleh operasional.

Kode Unit = kode yang mengkarateristikan jalur produksi dimana man hour

tercatat. Kode ini untuk keperluan di dalam sistem. 1 kode cost centre = 1 kode

unit.

D = Diisi jumlah man power terdaftar pada hari itu

E = Diisi jumlah man power yang hadir pada hari itu

F = Diisi jumlah man power sesuai dengan klasifikasi man hour/job item

G = Diisi kode klasifikasi man hours/job item

H = Diisi kode cost centre yang dibantu oleh cost centre/ jalur terkait

I = Diisi kode project/nama project

J = Diisi durasi man hour dalam satuan jam (misalnya : 7 jam)

K = Diisi durasi Man Hours dalam satuan menit(misalnya : 0.35 menit)

L = Diisi jika ada keterangan tambahan mengenai jam kerja terkait

M = Diisi jika terjadi line stop. Berdasarkan kode line stop dan jam line stop

N = Diisi keterangan line stop

O = Diisi jumlah rencana produksi

Page 28: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

33

P = Diisi jumlah actual produksi

Q = Keterangan klasifikasi man hour/job item

R = Keterangan kode line stop

USER REQUIREMENT MH CONTROL

Tujuan: Menganalisa effisiensi man hour produksi, melalui pengumpulan data

kinerja man hours produksi.

Metoda:

a. Pengumpulan data melalui MH Form dari setiap jalur produksi setiap hari.

b. Data di rekap oleh administrasi dan dimasukkan ke dalam sistem.

c. Laporan yang dihasilkan setiap minggu (weekly)

Untuk working flow-nya dapat dilihat dibawah ini:

Keterangan:

Gambar 2.6 Working Flow

Data di input oleh Foreman ke dalam MH Form mengenai performa MH Line

dibawahnya setiap hari (Daily input).

MH Form terdiri dari 2 lembar:

Data responsibility

(Daily input)Data Input

(Daily input) (Weekly)Data Processing Data Analysis

Foreman

GLGL

Administrator Cost Control

Process

MH SystemResponsible

to filling MH

Page 29: IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat ...thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2010-1-00237-if-bab 2.pdfSelain itu melalui internet dimungkinkan untuk ... - Basic controls: Kelompok

 

 

 

34

1. Lembar pertama untuk production side (disimpan di masing 2x jalur).

2. Lembar kedua untuk administrasi.

Rekapitulasi dilakukan ke dalam sistem oleh administrator setiap hari dan untuk

laporan dilakukan setiap minggu.