i>iseminasi (novasi teknologi i'ertanian · mupukan diberikan dengan membuat gari-tan...

2
[!J ,j --- -- LPTP KepulauanRiau Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian 2016 I>ISEMINASI (NOV ASI TEKNOLOGI I'ERTANIAN Gambar 4 Umbi Bawang Merah Disusun Oleh: Robinson Putra,SP.,M.Si JI. Pelabuhan Sungai Jang No. 38 Tanjung Pinang Telepon (0771) 22153; Faksimili (0771) 26285 WEBSITE :\NINW.keprLlitbang.pertanian.go.id E-MAIL:[email protected]; [email protected] Panen 1. Ciri-ciri bawang merah siap panen apa- bila 60-70% daun sudah mulai rebah. Atau, lakukan pemeriksaan umbi secara acak. Khusus untuk pembenihan umbi, tingkat kerebahan hams mencapai lebih dari 90%. 2. Budidaya bawang merah biasanya sudah bisa dipanen setelah 55-70 hari sejak tanam. Produktivitas bawang merah sangat bervariasi tergantung dari kondisi lahan, iklim, cuaca dan varietas. Di Indo- nesia, produktivitas budidaya bawang merah berkisar 3-12 ton per hektar den- gan rata-rata nasional 9,47 ton per hektar. 3. Umbi bawang merah yang telah dipanen hams dikeringkan terlebih dahulu. Penje- muran penjemuran bisa berlangsung hingga 7-14 hari. Pembalikan dilakuan setiap 2-3 hari. Bawang yang telah ker- ing, kadar air 85%, siap untuk disimpan atau dipasarkan. Pemupukan Pemupukan diberikan setelah tanaman bawang merah bemmur 2 minggu. Pe- mupukan diberikan dengan membuat gari- tan disamping tanaman. Penyiangan gulma biasanya dilakukan sebanyak dua kali dalam satu musim tanam. Untuk menghemat biaya, lakukan penyiangan bersamaan dengan pemberian pupuk susulan. Namun apabila serangan gulma menghebat, segera lakukan penyiangan tanpa menunggu pemberian pu- puk susulan. Pengendalian hama dan penyakit Banyak jenis hama dan penyakit yang menyerang bawang merah. Namun yang paling sering menyerang di sentra-sentra pro- duksi adalah hama ulat dan penyakit layu. 1. Hama ulat (Spodoptera sp.) menyerang daun, gejalanya terlihat bercak putih pada daun. Bila daun diteropong terlihat seperti gigitan ulat. Hama ini ditanggulangi den- gan pemungutan manual, ulat dan telur diambil untuk dimusnahkan. Bisa juga den- gan menggunakan feromon sex perangkap, dan bila serangan menghebat, kerusakan lebih dari 5% per rumpun daun, semprot dengan insektisida yang berbahan aktif klorfirifos. 2. Penyakit layu fusarium, disebabkan oleh cendawan. Gejalanya daun menguning. Bagian pangkal batang membusuk. Penanganannya dengan mencabut tanaman yang mati kemudian membakarnya. Pen- yemprotan bisa menggunakan fungsidia.

Upload: vuhanh

Post on 14-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I>ISEMINASI (NOVASI TEKNOLOGI I'ERTANIAN · mupukan diberikan dengan membuat gari-tan disamping tanaman. Penyiangan gulma biasanya dilakukan sebanyak dua kali dalam ... diambil untuk

[!J

,j

-----LPTP KepulauanRiau

Badan Litbang PertanianKementerian Pertanian

2016

I>ISEMINASI (NOV ASI TEKNOLOGI I'ERTANIAN

Gambar 4 Umbi Bawang Merah

Disusun Oleh:Robinson Putra,SP.,M.Si

JI. Pelabuhan Sungai Jang No. 38 Tanjung PinangTelepon (0771) 22153; Faksimili (0771) 26285WEBSITE :\NINW.keprLlitbang.pertanian.go.id

E-MAIL:[email protected];[email protected]

Panen1. Ciri-ciri bawang merah siap panen apa-

bila 60-70% daun sudah mulai rebah.Atau, lakukan pemeriksaan umbi secaraacak. Khusus untuk pembenihan umbi,tingkat kerebahan hams mencapai lebihdari 90%.

2. Budidaya bawang merah biasanya sudahbisa dipanen setelah 55-70 hari sejaktanam. Produktivitas bawang merahsangat bervariasi tergantung dari kondisilahan, iklim, cuaca dan varietas. Di Indo-nesia, produktivitas budidaya bawangmerah berkisar 3-12 ton per hektar den-gan rata-rata nasional 9,47 ton per hektar.

3. Umbi bawang merah yang telah dipanenhams dikeringkan terlebih dahulu. Penje-muran penjemuran bisa berlangsunghingga 7-14 hari. Pembalikan dilakuansetiap 2-3 hari. Bawang yang telah ker-ing, kadar air 85%, siap untuk disimpanatau dipasarkan.

PemupukanPemupukan diberikan setelah tanamanbawang merah bemmur 2 minggu. Pe-mupukan diberikan dengan membuat gari-tan disamping tanaman. Penyiangan gulmabiasanya dilakukan sebanyak dua kali dalamsatu musim tanam. Untuk menghemat biaya,lakukan penyiangan bersamaan denganpemberian pupuk susulan. Namun apabilaserangan gulma menghebat, segera lakukanpenyiangan tanpa menunggu pemberian pu-puk susulan.

Pengendalian hama dan penyakitBanyak jenis hama dan penyakit yangmenyerang bawang merah. Namun yangpaling sering menyerang di sentra-sentra pro-duksi adalah hama ulat dan penyakit layu.1. Hama ulat (Spodoptera sp.) menyerangdaun, gejalanya terlihat bercak putih padadaun. Bila daun diteropong terlihat sepertigigitan ulat. Hama ini ditanggulangi den-gan pemungutan manual, ulat dan telurdiambil untuk dimusnahkan. Bisa juga den-gan menggunakan feromon sex perangkap,dan bila serangan menghebat, kerusakanlebih dari 5% per rumpun daun, semprotdengan insektisida yang berbahan aktifklorfirifos.

2. Penyakit layu fusarium, disebabkan olehcendawan. Gejalanya daun menguning.Bagian pangkal batang membusuk.Penanganannya dengan mencabut tanamanyang mati kemudian membakarnya. Pen-yemprotan bisa menggunakan fungsidia.

Page 2: I>ISEMINASI (NOVASI TEKNOLOGI I'ERTANIAN · mupukan diberikan dengan membuat gari-tan disamping tanaman. Penyiangan gulma biasanya dilakukan sebanyak dua kali dalam ... diambil untuk

Pendahuluan

Bawang merah (Allium ascalonicum) meru-pakan tanaman hortikultura musiman yangmemiliki nilai ekonomi tinggi. Namun padasaat-saat tertentu sering mengalami banjirproduksi sehingga harganya anjlok. Untukmenghindari fluktuasi harga yang sangatmerugikan petani, perlu upaya untuk mela-kukan budidaya bawang merah diluarmusim. Seiring dengan pembatasankegiatan budidaya di musim-musim pun-eak.

Budidaya bawang merah memerlukanpenyinaran matahari lebih dari 12 jam se-hari. Tanaman bawang merah eoeok dibudi-dayakan di dataran rendah dengan keting-gian 0 hingga 900 meter dari permu-kaan laut. Suhu optimum untuk perkemban-gan tanaman bawang merah berkisar 25-32°C derajat eeleius. Sedangkan keasamantanah yang dikehendaki sekitar pH 5,6-7.

Loka Pengkajian Teknologi PertanianKepulauan Riau LPTP Kepri pemahmengembangkan budidaya bawang merahyang di kemas dalam kegiatan penelitianbioidustri berupa model laboratorium la-pang inovasi pertanian.

Varietas yang dikembangkan adalahMenthes dan paneasona, mampu mengha-silkan bibit bawang merah yang bisaberadaptasi dengan iklim dan kondisi tanah.Lokasi kegiatan Kabupaten Bintan

SUMBER DANA: DIPA LPTP KEPRI TAHUN 2016

Tahapan Budidaya Bawang MerahPellgolahall tallah1. Buatlah bedengan dengan lebar 1-1,2 meter,

tinggi 20-30 em dan panjang sesusai dengankondisi kebun. Jarak antar bedengan 50 em,sekaligus dijadikan parit sedalam 50 em. Cang-kul bedengan sedalam 20 em, gemburkantanahnya. Bentuk permukaan atau bagian atasbedengan rata, tidak melengkung.

2. Tambahkan kapur atau dolomit sebanyak 1-1,5ton per hektar apabila keasaman tanah kurangdari pH 5,6. Penambahan kapur setidaknyadiberikan 2 minggu sebelum tanam. Gunakanpupuk kompos atau pupuk kandang sebagaipupuk dasar.

Pellyiapall benihSiapkan benih atau umbi bawang merah yang siaptanam. Apabila umur umbi masih kurang 2 dari 2bulan, lakukan pemogesan terlebih dahulu.Pemogesan adalah pemotongan bagian ujungumbi, sekitar 0,5 em. Fungsinya untuk meme-eahkan masa dorman dan mempereepat tumbuhnyatananaman.

Gambar 1 Bawang Merah Varietas Sembrani

Gambar 2 Umbi Bawang Merah

PenanamanJarak tanam untuk budidaya bawang merahpada saat musim kemarau dipadatkanhingga 15x15 em. Sedangkan pada musimhujan setidaknya dibuat hingga 20x20 em.Benih bawang merah ditanam dengan earamembenamkan seluruh bagian umbi ke-dalam tanah.

Gambar 3 Pertumbuhan Bawang Merah

PemeliharaallPenyiraman pada budidaya bawang merahhendaknya dilakukan sehari dua kali setiappagi dan sore. Setidaknya hingga tanamanberumur 10 hari. Setelah itu, frekuensipenyiraman bisa dikurangi hingga satu harisekali.