ichaint
DESCRIPTION
DFRTFGHJTRANSCRIPT
1 Ketidakfektifan bersihan jalan nafasDefinisi : ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasanntuk mempertahankan kebersihan jalan nafasBatasan karaktareistik :- Tidak ada batuk- Suara nafas tambahan- Perubahan frekuensi nafas- Perubahan irama nafas- Sianosis- Kesulitan berbicara atau
mengeluarkan suara- Oenurunan bunyi nafas- Dispneu- Sputum dalam jumlah yang berlebihan- Batuk yang tidak efektif- Orthopneu- Gelisah- Mata terbuka lebarFaktor yang berhubungan : Lingkungan :
- Perokok pasif- Mengisap asap- Perokok
Obstruksi jalan nafas :- Spasme jalan nafas- Mokus dalam jumlah berlebihan- Eksudat dalam jalan alveoli- Materi asing dalan jalan nafas- Adanya jalan nafas selanjutnya- Sekresi bertahap/ sekresi dalam
NOC- Respiratori status : ventilation- respiratori status : airway patenchiKriteria Hasil :- Mendemonstrasikan batuk efektif
dan suara nafas yang bersih, tidk ada sianosis dan dispneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafs dengan mudah, tidak ada pursed lips)
- Menunjukkan jalan nafas yang paten ( klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal,tidak ada suara nafas abnormal)
- Mampu mengidentifikasikan dan mencegah yang dapat menghmbat jalan nafas
NIC Airway Suction- Pastikan kebutuhn oral/ tracheal
suctioning- Auskultasi suara nafas sebelum dan
sesudah suctioning.- Informasikan pada klien dan
keluarga tentang suctioning- Minta klien nafas dalam sebelum
suction dilakukan- Berikan O2 dengan menggunakan
nasal untuk memfasilitasi suction naso trakeal
- Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan
- Anjurkan pasien untuk istrahat dan nafas dlam setelah kateter dikeluarkan dari naso trakeal
- Guanakan alat yang steril setiap melakukan tindakan
- Anjurkan pasien untuk istirahat dan nafa dalam setelah kateter dikelurkan dari naso trakeal
- Monitor status oksigen pasien- Ajarkan keluarga bagaimana cara
melakukan suction- Hentikan suction dan berikan
oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.
Airway management
ronchi Fisiologis :
- Jalan nafas alergik- Asma- Penyakit paru obstruktif kronik- Hiperplasi dinding bronchial- Infeksi- Disfungsi neuro muskular
- Buka jalan nafas, gunakan teknik chin nift atau jaw thrust bila perlu
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
- Pasang mayo bila perlu lakukan fisio terapi dada jika perlu
- Keluarkan sekret dengan batu atau suction
- Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
- Lakukan suction pada mayo- Berikan bronko dilator bila perlu- Berikan pelembab udara kasa basa
NaCl lembab- Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan- Monitor respirasi dan status O2.
2 Ketidakfektifan pola nafasDefinisi : inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasiBatasan karaktareistik :- Perubahan kedalaman pernafasan- Perubahan ekskursi dada- Mengambil posisi tiga titik- Bradipneu- Penurunan tekanan ekspirasi- Penurunan ventilasi semenit- Penurunan kapasitas vital- Dispneu- Peningkatan diameter anterior
NOC Respiratori status : ventilation Respiratori status : airway patenchi Vital sign statusKriteria Hasil :- Mendemonstrasikan batuk efektif
dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dispneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafs dengan mudah, tidak ada pursed lips)
- Menunjukkan jalan nafas yang paten ( klien tidak merasa tercekik,
NICAirway Management- Buka jalan nafas, gunakan teknik
chinlift atau jaw thrust bila perlu- Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi- Identifikasi pasien perlunnya
pemasangan alat jalan nafas buatan- Pasang mayo bila perlu- Lakukan fisioterapi dada jika perlu
keluarkan sekret dengan batuk atau suction
- Auskultasi suara napas, catat adanya
posterior- Pernapasan cuping hidung- Ortopneu- Fase ekspirasi memanjang- Pernapasan bibir- Takikpneu- Penggunaan otot aksesorius untuk
bernafasFaktor yang berhubungan :- Ansietas- Posisi tubuh- Deformitas tulang- Deformitas dinding dada- Keletihan- Hiperventilasi- Sindrom hipoventilasi- Gangguan musculoskeletal- Kerusakan neurologis- Imaturitas neurologi- Disfungsi neuromuscular- Obesitas- Nyeri- Keletihan otot pernafasan cedera
medulla spinalis
irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal,tidak ada suara nafas abnormal)
- TTV dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)
suara tambahan- Lakukan suction pada mayo- Berikan bronkodilator bila perlu- Berikan pelembab udara kassa basah
NACL lembab- Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan- Monitor respirasi dan status O2
Oxgen terapy- Bersihkan mulut, hidung dan secret
trakea- Pertahankan jalan napas yang paten- Atur peralatan oksigenasi- Monitor aliran oksigen- Pertahankan posisi pasien- Observasi adanya tanda-tanda
hipoventilasi- Monitor adanya kecemasan pasien
terhadap oksigenasiVital sign monitotoring- Monitor TD , nadi ,suhu dan RR- Catat adanya fluktasi tekana darah- Monitor VS saat pasien berbaring ,
duduk atau berdiri- Auskultasi TD pada kedua lengan
dan bandingkan- Monitor TD, nadi,
RR,sebelum,selama, dan setelah aktifitas
- Monitor kualitas dari nadi- Monitor frekuensi dan irama
pernapasan- Monitor suara paru- Monitor pola pernapasan abnormal- Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit- Monitor sianosis perifer- Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
- Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
3 Gangguan Pertukaran GasDefinisi : Kelebihan atau deficit pada oksigenansi dan/atau eliminasi karbondioksida pada membrane alveolar-kapilerBatasan Karakteristik :pH darah arteri abnormalpH arteri abnormal Pernafasan abnormal (mis kecepatan,
irama, kedalaman) Warna kulit abnormal (mis pucat,
kehitaman) Konfusi Sianosis (pada neonates saja) Penurunan karbondioksida Diaforesis Dyspnea Sakit kepala saat bangun Hiperkapnia Hipoksemia Hipoksia
NOC Respiratory status : Gas exchange Respiratory status : ventilationKriteria Hasil Mendomonstrasikan peningkatan
ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
Memilihara kebersihan paru-paru dan bebas dari tanda distress pernafasan
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dispneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
TTV dalam rentang normal
NICAirway Management- Buka jalan nafas, gunakan teknik
chin lift atau jaw thrust bila perlu- Posisiskan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi- Indentifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas buatan- Pasang mayo bila perlu- Lakukan fisioterapi dada bila perlu- Keluarkan secret dengan batuk atau
cuption- Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan- Lakukan cuption pda mayo- Berikan bronchodilator bila perlu- Berikan pelembab udara- Atur intake cairan mengoptimalkan
keseimbangan- Monitor respirasi dan status O2
Iritabilitas Napas cuping hidung Gelisah Somnolen Takikardia Gangguan penglihatanFaktor yang berhubungan : Perubahan membrane alveolar kapiler Ventilasi-perfusi
Respiratory Monitoring- Monitor rata-rata, kedalaman, irama
dan usaha respirasi- Catat pergerakan dada, amati
kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot, subraklavikular dan intercostal
- Monitor suara nafas, seperti dengkur- Monitor pola nafas : bradipena,
takikpenia, kusmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot
- Catat lokasi trakea- Monitor kelelahan otot, diafragma
(gerakan paradoksis)- Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan/tidak adanya ventilasi dan suara tambahan
- Tentukan kebutuhan subtion dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan nafas utama
- Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya
6 Interoleransi aktivitasDefinisi : ketidakcukupan energy psikiologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan.Batasan karakteristik : Respon tekanan darah abnormal
terhadap aktivitas Respon frekuensi jantung abnormal
NOC Energy convervation Activity tolerance Self careKriteria hasil: Berpatisipasidalam aktivitas fisik
tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi,dan respirasi
Mampu melakukan aktivitas sehari-hari
NICActivity therapy- Kolaborasikan dengan tenaga
rehabilitasi medik dalam merencanakan program terapi yang tepat
- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
- Bantu klien untuk memilih aktivitas
terhadap aktivitas Perubahan EKG yang mencerminkan
aritmia Perubahan EKG yang mencerminkan
iskemia Ketidaknyamanan setelah beraktivitas Dipsnea setelah beraktivitas Menyatakan merasa letih Menyatakan merasa lemahFaktor yang berhubungan : Tirah banting atau imobilisasi Kelemahan umum Ketidakseimbangan atau suplei dan
kebutuhan oksigen ImobilitasGaya hidup monoton
Tanda-tanda vital normal Energy npsikomotor Level kelemahan Mampu berpindah dengan atau
tanpa bantuan alat Status kardiopulmonari adekuat Sirkulasi status baik Status respirasi: pertukaran gas dan
ventilisasi adekuat
konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
- Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
- Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
- Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
- Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
- Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
- Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
- Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
- Monitor respon fisik,emosi,sosial dan spiritual.
7 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhDefinisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.Batasan karakteristik : Kram abdomen Nyeri abdomen Menghindari makanan Diare
NOC : Nutritional status : Nutritional status : food and fluid Intake Nutritional status : nutrient intake Weight controlKriteria hasil : Adanya peningkatan berat badan Mampu mengidentifikasi
NIC :Nutrition Management- kaji adanya alergi makanan- kolaborasi dngan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
- anjurkan pasien untuk meningkatkan
Kehilangan rambut berlebihan Bising usus hiperaktif Kurang makanan Kurang informasi Kurang minat pada makanan Penurunan berat badan dengan asupan
makanan adekuat Kesalahan konsepsi Kesalahan informasi Membran mukosa pucat Ketidakmampuan memakan makanan Tonus otot menurun Mengeluh gangguan sensasi rasa Mengeluh asupan makanan kurang
dari RDA (recommended daily allowance)
Cepat kenyang setelah makan Sariawan rongga mulut Steatorea Kelemahan otot pengunyah Kelemahan otot untuk menelanFaktor-faktor yang berhubungan : Faktor biologis Faktor ekonomi Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi
nutrien Ketidakmampuan untuk mencerna
makanan Ketidakmampuan menelan makanan Faktor fisiologis
kebutuhan nutrisi Tidak ada tanda-tanda malnutrisi Menunjukkan peningkatan fungsi
pengecapan dari menelan Tidak terjadi penurunan berat
badan yang berarti
intake Fe- berikan substansi gula- yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
- ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian
- monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
- berikan informasi tentang tentang kebutuhan nutrisi
- kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring- BB pasien dalam batas normal- Monitor adanya penurunan berat
badan- Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan- Monitor interaksi anak atau orang
tua selama makan- Monitor lingkungan selama makan- Jadwalkan pengobatan dan tindakan
tidak selama jam makan- Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi- Monitor turgor kulit
- Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
- Monitor mual dan muntah- Monitor kadar albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht.- Monitor pertumbuhan dan
perkembangan- Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva- Monitor kalori dan intake nutrisi- Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
- Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet.
5 Gangguan rasa nyamanDefinisi : merasa kurang senang, lega, dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan, dan sosial.Batasan karakteristik : Ansietas Menangis Gangguan pola tidur Takut Ketidakmampuan untuk rileks Iritabilitas Merintih Melaporkan merasa dingin Melaporkan merasa panas Melaporkan perasaan tidak nyaman Melaporkan gejala distress Melaporkan rasa lapar
NOC Ansiety Fear leavel Sleep deprivation Comfort, readiness for enchancedKriteria Hasil Mampu mengontrol kecemasan Status lingkungan yang nyaman Mengontrol nyeri Kualita tidur dan istirahat adekuat Agresif pengendalian diri Respon terhadap pengobatan Control gejala Status kenyamanan meningkat Dapat mengontrol ketakutan Support sosial Keinginan untuk hidup
NICAnxiety Reduction (Penurunan Kecemasan) Gunakan pendekatan yang
menenangkan Katakana dengan jelas harapan
terhadap pelaku pasien Jelaskan semua prosedur dan apa
yang dirasakan selama prosedur Pahami prespektif pasien terhadap
situasi stress Temani pasien untuk memberikan
keamanan dan mengurangi takut Dorong keluarga untuk menemani
anak Lakukan back/neck rub Dengarkan dengan penuh perhatian
Melaporkan rasa gatal Melaporkan kurang puas dengan
keadaan Melaporkan kurang senang dengan
situasi tersebut Gelisah BerkeluhkesahFaktor yang berhubungan Gejala terkait dengan penyakit Sumber yang tidak adekuat Kurang pengendalian lingkungan Kurang privasi Kurang control situasional Stimulasi lingkungan yang
mengganggu Efek samping terkait terapi (mis
medikasi, radiasi)
Indentifikasi tingkat kecemasan Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
6 Nyeri akutDefinisi : pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International Association for the study of pain) : awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau di prediksi dan berlangsung <6 bulan.Batasan karakteristik : Perubahan selera makan Perubahan tekanan darah
NOC : Pain level Pain control Comfort levelKriteria hasil : Mampu mengontrol nyeri (tahu
penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Melapoorkan bahwa nyri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala,
NIC :Pain Management- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi, kualitas, dan faktor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Gunakan tehnik komunikasi terapeutik untuk mngetahui pengalaman nyeri pasien
- Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
- Evaluasi pengalaman nyerimasa lampau
Perubahan frekwensi janung Perubahan frekwensi pernapasan Laporan isyarat Diaforesis Perilaku distraksi (mis. berjalan
mondar mandir mencari orang lain dan atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang)
Mengekspresikan perilaku (mis. gelisah, merengek, menangis)
Masker wajah (mis. mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpencar atau tetap pada 1 fokus meringis)
Sikap melindungi area nyeri Fokus menyempit (mis. gangguan
persepsi nyeri, hambatan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
Indikasi nyeri yang dapat diamati Perubahan posisi untuk menghindari
nyeri Sikap tubuh melindungi Dilatasi pupil Melaporkan nyeri secara verbal Gangguan tidurFaktor yang berhubungan : Agen cedera (mis. biologis, zat kimia,
fisik, psikologis)
intensitas, frekwensi, dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
- Evaluasi bersama pasien dan im kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Kurangi faktor prepitasi nyeri- Plih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, nonfarmakologi dan interpersonal)
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan itervensi
- Ajarkan tentang tehnik nonfarmakologi
- Berikan analgetk untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri- Tingkatkan istirahat- Kolaborasikan dengan dokter jika
ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
- Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration- Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
- Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekwensi
- Cek riwayat alergi- Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari 1
- Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
- Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal
- Pilih rute pemiberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah saat nyeri hebat
- Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala.
7 KonstipasiDefinisi : penurunan pada frekwensi normal defakasi yang disertai oleh kesulitan atau pengeluaran tidak lengkap fases/atau pengeluaran fases yang kering, keras, dan banyak.Batasan karakteristik : Nyeri abdomen Nyeri tekan abdomen dengan teraba
resistensi otot Nyeri tekan abdomen tanpa teraba
resistensi otot Anoraksia Penampilan tidak khas pada lansia
(mis. perubahan pada status mental,
NOC : Bowel elimination HidrationKriteria hasil : Mempertahankan bentuk feses
lunak setiap 1-3 hari Bebas dari ketidaknyamanan dan
konstipasi Mengidentifikasi indikator untuk
mencegah konstipasi Feses lunak dan berbentuk
NIC :Constipation/Impaction Management- Monitor tanda dan gejala konstipasi- Monitor bising usus- Monitor feses : frekwensi,
konsistensi dan volume- Konsultasi dengan dokter tentang
penurunan dan peningkatan bising usus
- Monitor tanda dan gejala ruptur usus/peritonitis
- Jelaskan etiologi dan rasionalisasi tindakan terhadap pasien
- Identifikasi faktor penyebab dan
inkontinensia urunarius, jatuh yang tidak penyebabnya, peningkatan suhu tubuh)
Borbogirigmi Darah merah pada feses Perubahan pada pola defekasi Distensi abdomen Rasa rektal penuh Rasa tekanan rektal Kelebihan umum Feses keras dan berbentuk Sakait kepala Bising usus hiperaktif Bising usus hipoaktif Peningkatan tekanan abdomen Tidak dapat makan, mual Rembesan feses cair Nyeri pada saat defekasi Massa abdomen yang dapat diraba Adanya feses lunak, seperti pasta
didalam rektum Perkusi abdomen pekak Sering flatus Mengejan pada saat defekasi Tidak dapat mengeluarkan feses MuntahFaktor yang berhubungan Fungsional :
- Kelemahan otot abdomen- Kebiasaan mengabaikan dorongan
defekasi- Ketidakadekuatan toileting (mis.
kontribusi konstipasi- Dukung intake cairan- Kolaborasikan pemberian laksatif- Pantau tanda-tanda dan gejala
konstipasi- Pantau tanda-tanda dan gejala
impaksi- Memantau gerakan usus, termasuk
konsistensi, frekwensi, bentuk, volume
- Konsultasikan dengan dokter tentang penurunan/kenaikan frekwensi bising usus
- Pantau tanda-tanda dan gejala pecahnya usus dan/atau peritonitis
- Jelaskan etiologi masalah dan pemikiran tindakan untuk pasien
- Menyusun jadwal ketoilet- Mendorong meningkatkan asupan
cairan, kecuali dikontraindikasikan- Evaluasi profil obat untuk efek
samping gastrointestinal- Anjurkan pasien/keluarga untuk
mencata warna, volume, frekwensi, dan konsistensi tinja
- Ajarkan pasien/keluarga bagaimana untuk menjaga buku harian makanan
- Anjurkan pasien/keluarga untuk diet tinggi serat
- Anjurkan pasien/keluarga pada penggunaan yang tepat dari obat
batasan waktu, posisi untuk defekasi, privasi)
- Kurang aktivitas fisik- Kebiasaan defekasi tidak teratur- Perubahan lingkungan saat ini
Psikologis- Depresi, stres emosi- Konfusi mental
Farmakologis- Antasida mengandung aluminium- Antikoligernik, antikonvulsan- Antidepresan- Agens antilipemik- Garam bismuth- Kalsium karbonat- Penyekat saluran kalsium- Diuretik, garam besi- Penyalah gunaan laksatif- Agens antiinflamasi non steroid- Opiate, fenotiazid, sedative- Simpatomimemik
Mekanis- Ketidakseimbangan elektrolit- Kemoroid- Penyakt hirschsprung- Gangguan neurologist- Obesitas- Obstruksi pasca-bedah- Kehamilan- Pembesaran prostat- Abses rectal
pencahar- Anjurkan pasien/keluarga pada
hubungan asupan diet, olahraga, dan cairan sembelit/impaksi
- Menyarankan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter jika sembelit/impaksi terus ada
- Menginformasikan pasien prosedur penghapusan manual dari tinja, jika perlu
- Lepaskan impaksi tinja secara manual, jika perlu
- Timbang pasien secara teratur- Ajarkan pasien/keluarga tentang
proses pencernaan yang normal- Ajarkan pasien/keluarga tentang
kerangka waktu untuk resolusi sembelit.
- Fisura anak rektal- Struktur anak rektal- Prolaps rektal, ulkus rektal- Rektokel, tumor.
8 Defisiensi pengetahuanDefinisi : ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.Batasan karakteristik : Perilaku hiperbola Ketidakaturan mengikuti perintah Ketidakakuratan melakukan tes Perilaku tidak tepat (mis. histeria,
bermusuhan, agitasi, apatis) Pengungkapan masalahFaktor yang berhubungan : Keterbatasan kognitif Salah interpretasi informasi Kurang pajanan Kurang minat dalam belajar Kurang dapat mengingat Tidak familier dengan sumber
informasi
NOC : Knowledge : disease process Knowledge : health behaviorKriteria hasil : Pasien dan keluarga menyatakan
pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis, dan program pengobatan
Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.
NIC :Teaching : disease Process- Berikan penilaian tentang tingkat
pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik
- Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat
- Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul dari penyakit, dengan cara yang tepat
- Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
- Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
- Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
- Hindari jaminan yang kosong- Sediakan bagi keluarga atau SO
informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
- Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit- Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan- Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
- Rujuk pasien pada gurp atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat
- Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat.
4 Risiko InfeksiDefinisi : Mengalami peningkatan risiko terserang organisme patogenikFaktor-faktor resiko: Penyakit kronis
- Diabetes militus- Obesitas
Pengatahuan yang tidak cukup untuk menghindari pemanjangan pathogen
Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat- Gangguan peristaltis- Kerusakan integritas
kulit(pemasangan kateter intravena, prosedur invasive)
- Perubahan sekresi pH- Penurunan kerja siliaris
NOC Immune status Knowledge : infection control Risk controlKriteria hasil : Klien bebas dari tanda dan gejala
infeksi Mendeskripsikan proses dan
penularan penyakit, faktor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
Jumlah leukosid dalam batas normal
NICInfection control (control infeksi)- Bersikan lingkungan setelah dipakai- Pertahankan teknik sosial- Instruksikan pada pengunjung untuk
mecuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
- Gunakan sabun anti mikroba untuk mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
- Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
- Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
- Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan
- Pecah ketuban dini- Pecah ketuban lama- Merokok- Statis cairan tubuh- Trauma jaringan (misalnya trauma
destruksi jaringan) Ketidakadekuatan pertahanan
sekunder- Penurun hemoglobin- Imuno sukresi (misalnya imunitas
didapat tidak adekuat, agen farmaseutikal termasuk imunosukresan, steroid, antibody monoclonal, imunomudulator)
Vaksinasi tidak adekuat Pemajanan terhadap patogen
lingkungan meningkat- Wabah
Prosedur invasive Malnutrisi
petunjuk umum- Gunakan kateter interniten untuk
menurunkan infeksi kandung kemih- Tingkatkan intake nutrisi- Berikan terapi antibiotic bila perlu
Infection protection (proteksi terhadap infeksi)
- Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan local
- Monitor hitung granulosit, WBC- Monitor kerentangan terhadap
infeksi- Batasi pengunjung- Sering pengunjung terhadap penyakit
menular- Pertahankan teknik asepsis pada
pasien yang beresiko- Pertahankan teknik isolasi k/p- Berikan perawatan kulit pada area
epidema- Inspeksi kulit dan membrane mukosa
terhadap kemeraha, panas, drainase- Inspeksi kondisi luka/insisi bedah- Dorong masukkan nutrisi yang
cukup- Dorong masukkan cairan- Dorong istirahat- Instrusikan pasien untuk minum
antibiotic sesuai resep- Ajarkan pasien dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
- Ajarkan cara menghindari infeksi- Laporkan kecurigaan infeksi- Laporkan kultur positif
5 Kerusakan Integritas KulitDefinisi : Perubahan / gangguan epidermis dan / atau dermisBatasan Karakteristik Kerusakan lapisan kulit (dermis) Gangguan permukaan kulit
(epidermis) Infasi struktur tubuhFaktor yang berhubungan :- Eksternal :
- Zat kimia, radiasi- Usia yang ekstrim- Kelembaban- Hipetermia, hipotermia- Faktor mekanik- Medikasi- Lembap- Imobilitas fisik
- Internal :- Perubahan status cairan- Perubahan pigmetasi- Perubahan turgor- Faktor perkembangan- Kondisi ketidakseimbangan nutrisi- Penurunan immunologis- Penurunan sirkulasi- Kondisi gangguan metabolic- Gangguan sensasi
NOC Tissue Integrity : Skin and
mucous membranes Hemodyalis aksesKriteria Hasil Integritas kulit yang baik bisa
dipertahankan Tidak ada luka/lesi pada kulit Perfusi jaringan baik Menunjukkan pemahaman dalam
proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang
Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembapan kulit dan perawatan alami
NICPressure Management- Anjurkan pasien untuk menggunakan
pakaian yang longgar- Hindari kerutan pada tempat tidur- Jaga kebersihan kulit agar tetap
bersih dan kering- Mobilisasi pasien setiap 2 jam sekali- Monitor kulit akan adanya
kemerahan- Oleskan lotion atau minyak/baby oil
pada daerah yang tertekan- Monitor aktivitas dan mobilisasi
pasien- Monitor status nutrisi pasien- Memandikan pasien dengan sabun
dan air hangatInsision site care- Membersihkan, memantau dan
meningkatkan proses penyembuhan pada luka yang ditutup dengan jahitan, klip/strapless
- Monitor proses kesembuhan area insisi
- Monitor tanda dan gejala infeksi pada area insisi
- Bersihakan area sekitar jahitan atau strapless, menggunakan lidi kapas
- Tonjolan tulang steril- Gunakan preparat antiseptic, sesuai
program- Ganti balutan pada interval waktu
yang sesuai atau biarkan luka tetap terbuka sesuai program
Dialysis Acces Maintenance
HipertermiaDefinisi : Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normalBatas Karakteristik- Konvulsi- Kulit kemerahan- Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran
normal- Kejang- Takikardia- Takipnea- Kulit terasa hangatFaktor yang berhubungan :- Ansietas- Penurunan respirasi- Dehidrasi- Pemajanan lingkungan yang panas- Penyakit- Pemakaianpakaian yang tidak sesuai
dengan suhu lingkungan- Peningkatan laju metabolism- Medikasi- Trauma
NOCThermoregulationKriteria Hasil : Suhu tubuh dalam rentang normal Nadi dan RR dalam rentang normal Tidak ada perubahan warna kulit
dan tidak ada pusing
NICFever treatment- Monitor suhu sesering mungkin- Monitor IWL- Monitor warna dan suhu kulit- Monitor TD, N, RR- Monitor penurunan tingkat
kesadaran- Monitor WBC, Hb, dan Hct- Monitor intake dan output- Berikan antipiretik- Berikan pengobatan untuk mengatasi
penyebab demam- Selimuti pasien- Lakukakan tepid sponge- Kolaborasi pemberian cairan IV- Kompres pasien pada lipat paha dan
aksila- Tingkatkan sirkulasi udara- Berikan pengobatan untuk mencegah
terjadinya menggigilTemeperature regulation- Monitor suhu minimal tiap 2 jam
- Aktivitas berlebihan - Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
- Monitor TD, N, dan RR- Monitor warna dan suhu kulit- Monitor tanda-tanda hipertermi dan
hipotermi- Tingkatkan intake cairan dan nutrisi- Selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh- Ajarkan pada pasien cara mencegah
keletihan akibat panas- Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan suhu dan kemungkinan efek negative dan kedinginan
- Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan
- Ajarkan indikasi dan hipotermi dan penanganan yang diperlukan
- Berikan anti piretik jika perlu.Vital sign- Monitor TD, N, dan RR- Catat adanya fluktuasi tekanan TD- Monitor VS saat pasien berbaring,
duduk, atau berdiri- Auskultasi TD, N, RR, sebelum,
selama dan setelah aktivitas- Monitor kualitas dari nadi- Monitor frekuensi dan irama
pernapasan- Monitor suara paru
- Monitor pola pernapasan abnormal- Monitor suhu, warna, dan
kelembapan kulit- Monitor sianosis perifer- Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistiolik)
- Identifikasi penyebab dari perubahanAnsietasDefinisi : perasaan tidak nyaman atau kekhwatiran yang samar disertai respon autonomy (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu), perasaan takut yang disebabkan oleh anstipasi terhadap bahaya hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman.Batasan karakteristik :- Perilaku
- Penurunan produktivitas- Gerakan yang ireleven- Gelisah- Melihat sepintas- Insomnia- Kontak mata yang buruk- Mengekspresikan kekhwatiran
karena perubahan alam peristiwa hidup
- Agitasi
NICAnxiety reduction (penurunan kecemasan)- Gunakan pendekatan menenangkan- Nyatakan dengan jelas harapan
terhadap pelaku pasien- Jelakan semua prosedu dan apa yang
dirasakan selama prosedur- Pahami prespektif pasien terhadap
situasi stress- Temani pasien untuk memberikan
keamanan dan mengurangi takut- Dorong keluarga untuk menemani
anak- Lakukan back / neck rub- Dengarkan dengan penuh perhatian- Identifikasi tingkat kecemasan- Bantu pasien mengenai situasi yang
menimbulkan kecemasan- Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
- Instruksikan pasien menggunakan
- Mengintai- Tampak waspada
- Affektif- Gelisah, distress- Ketakutan- Perasaan tidak adekuat- Rasa nyeri yang meningkat
ketidakberdayaan- khawatir
- Fisiologis- Wajah tegang, tremor tangan- Peningkatan keringat- Gemetar
- Simpatik- Anoreksia- Diare, mulut kring- Wajah merah- Jantung berdebar-debar- Peningkatan TD- Peningkatan denyut nadi- Peningkatan frekuwensi
pernapasan- Kesulitan bernapas- Lemah
- Parasimpatik- Nyeri abdomen- Penurunan TD- Diare, mual- Letih, gangguan tidu
- Kognitif
teknik relaksasi- Berikan obat untuk kecemasan
- Kesulitan berkonsentrasi- Penurunan kemampuan untuk
belajar- Penurunan kemampuan untuk
memecahkan masaalah- Ketakutan- Lupa, gangguan perhatian- Melamun- Cenderung menyalahkan orang lain
Faktor yang berhubungan- Infeksi- Stress, ancaman kematian- Kebutuhan yang tidak dipenuhi- Penularan penyakit interpersonal- Penyalahgunaan zat- Terkait keluarga
Gangguan pola tidurDefinisi : gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternalBatasan karakteristik : Perubahan pola tidak normal Penurunan kemampuan berfungsi Ketidakpuasan tidur Menyatakan sering terjaga Menyatakan tidak mengalami
kesulitan tidur Menyatakan tidak merasa cukup
istirahatFaktor yang berhubungan- Kelembaban lingkungan sekitar
NICSleep enhancement- Determinasi efek-efek medikasi
terhadap pola tidur- Jelaskan pentingnya tidur yang
adekuat- Fasilitas untuk mempertahankan
aktivitas sebelum tidur (membaca)- Ciptakan lingkungan yang nyaman- Kolaborasi pemberian obat tidur
diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien
- Instruksikan untuk memonitor tidur pasien
- Monitor waktu makan dan minum
- Suhu lingkungan sekitar- Kurang control tidur- Kurang privasi
dengan waktu tidur- Monitor kebutuhan tidur pasien
setiap hari dan jam.Penurunan curah jantungDefinisi : ketidakadekuatan darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolic tubuhBatasan Krakteristik Perubahan frekuensi/irama jantung
- Aritmia- Bradikardi, takikardi- Perubahan EKG- Palpitasi
Perubahan preload- Penurunan tekanan vena central- Penurunan tekanan arteri paru- Edema, keletihan- Peningkatan CVP- Peningkatan PAWP- Distensi vena jugularis- Murmur- Peningkatan BB
Perubahan afterload- Kulit lembap- Penurunan nadi perifer- Penurunan resistansi vascular paru- Dyspnea- Peningkatan PVR- Peningktan SVR
Perubahan kontraktilitas- Batuk, crackle
NICCardia care- Evaluasi adanya nyri dada- Catat adanya distrimia jantung- Catat adanya tanda dan gejala- Penurunan CO- Monitor status kardiovaskuler- Monitor status pernafasan yang
menandakan gagal jantung- Monitor adanya perubahan tekanan
darah- Monitor respon pasien terhadap efek
pengobatan antiaritmia- Atur periode latihan dan istirahat
untuk menghindari kelelahan- Monitor toleransi aktivitas pasien- Anjurkan untuk menurunkan stressVital sign monitoring- Monitor TD, N, RR, suhu- Catat adanya fluktuasi tekanan darah- Monitor kualitas dari nadi- Monitor jumlah dan irama jantung- Monitor bunyi jantung- Monitor frekuensi dan irama jantung- Monitor bunyi jantung- Monitor suara paru
- Penurunan indeks jantung- Penurunan fraksi ejeksi- Ortopnea- Dyspnea
Perilaku/emosi- Ansietas, gelisah
Faktor yang berhubungan- Perubahan afterload- Perubahan kontraktilitas- Perubahan frekuensi jantung- Perubahan preload- Perubahan irama- Perubahan SVKetidakefektifan termoregulasiDefinisi : fruktuasi suhu diantara hipotermi dan hipertemiaBatasan karakteristik Dasar kuku sianosis Fruktuasi suhu tubuh diatas diatas dan
dibawah kisaran normal Kulit kemerahan Hipertensi Peningkatan suhu tubuh Peningkatan frekuensi pernapasan Sedikit menggigil kejang Pucat sedang Kulit dingin TakikardiFaktor yang brhubungan Usia yang ekstrim Fluktuasi suhu lingkungan
NICTemperature regulation monitor suhu minimal tiap 2jam rencanakan monitoring suhu monitor TD, N, RR monitor warna dan suhu kulit monitor tanda-tanda hipertermi dan
hipotermi selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh ajarkan pada pasien cara mencegah
keletihan akibat panas diskusikan tentang pentingnya
pengaturan suhu dan kemungkinan efek negative dari kedinginan
berikan antipiretik jika perlu
Penyakit traumaRisiko kekurangan volume cairanDefinisi : beresiko mengalami dehidrasi vascular seluler atau intra selulerFaktor risiko- kehilangan volume cairan aktif- kurang pengetahuan- penyimpangan yang mempengaruhi
absorbs cairan- penyimpangan yang mempengaruhi
akses cairan- penyimpangan yang mempengaruhi
asupan cairan- usia lanjut- BB ekstrim
NICFluid Management- Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat- Monitor status hidrasi- Monitor vital sign- Monitor masukan makanan/ cairan- Kolaborasikan pemberian cairan IV- Dorong masukan oral
Risiko Pendarahan NICBleeding Precautions- Monitor ketat tanda-tanda
pendarahan- Catat nilai Hb dan HT sebelum dan
sesudah terjadinya pendarahan- Monitor nilai lab (koagulasi) yang
meliputi PT, PTT, trombosit- Monitor TTV- Pertahankan bedrest selama
pendarahan aktif- Kolaborasi dalam pemberian produk
darah- Lindungi pasien dari trauma yang
dapat menyebabkan pendarahan
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake makanan yang banyak mengandung vitamin K
- Hindari tejadinya konstipasi dengan menganjurkan untuk mempertahankan intake cairan yang adekuat dan pelembut feses
Bleeding Reduction- Identifikasi penyebab pendarahan- Monitor status cairan yang meliputi
intake dan output- Monitor penentu pengiriman oksigen
kejaringan- Pertahanakan patensi IV lineBleeding Reduction : wound/luka- Lakukan manual penekanan pada
area pendarahan- Gunakan ice pack pada area
pendarahan- Lakukan perban yang menekan pada
area luka- Tinggikan ekstermitas yang
perdarahan- Instruksikan pasien untuk menekan
area luka pada saat bersin atau batuk- Instruksikan pasien untuk membatasi
aktivitasBleeding reduction : gastrointesyinal- Observasi adanya darah dalam
sekresi cairan tubuh : fece, urin, residu lambung, dan drainase luka
- Kolaborasi dalam pemberian terapi- Lakukan pemasangan NGT untuk
memonitor sekresi dan perdarahan lambung
- Dokumentasikan warna, julah dan karakteristik feces
- Kurangi faktor stress- Pertahankan jalan nafas- Berikan cairan IV- Monitor status nutrisi pasien
Deficit perawatan diri mandi NICSelf-care assistance : Bathing/hygiene- Pertimbangkan budaya pasien ketika
mempromosikan aktivitas perawatan diri
- Pertimbangkan usia pasien ketika mempromosikan aktivitas perawatan diri
- Menentukan jumlah dan jenis bantuan yang dibutuhkan
- Tempat handuk, sabun, deodorant, alat pencukur, dan aksesoris lainnya yang dibutuhkan disamping tempat tidur atau dikamar mandi
- Menyediakan lingkungan yang terapeutik dengan memastikan hangat, santai, pengalaman pribadi, dan personal
- Memfasilitasi diri mandi pasien- Memantau membersihkan kuku- Memantau integritas kulit
- Menjaga kebersihan ritual- Memberikan bantuan sampai pasien
sepenuhnya dapat mengasumsikan perawatan diri
Deficit perawatan diri makan NICSelf-care : Assistance Feeding- Memonitor pasien kemampuan untuk
menelan- Identifikasi diet yang direspkan- Mengatur nampan makanan dan
meja- Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan- Memberikan bantuan fisik,sesuai
kebutuhan- Menyediakan untuk menghilangkan
rasa sakit yang memadai sebelum makan
- Menyediakan kesehatan mulut sebelum makan
- Tempatkan pasien dalam posisi nyaman
- Menyediakan makanan pada suhu yang paling selera
- Menyediakan makanan dan minuman yang disukai
- Mementau BB paisenRisiko ketidakseimbangan elektrolit NIC
Fluid management- Pertahanakn catatan intake & output
yang akurat
- Monitor TTV- Monitor masukan makanan atau
cairan dan hitung intake kalori harian- Kolaborasi pemberia IV- Monitor status nutrisi- Dorong masukan oralHypovolemia Management- Monitor status cairan termasuk
intake dari output cairan- Pelihara IV line- Monitor TTV- Monitor respon pasien terhadap
penambahan cairan- Monitor BB- Dorong pasien untuk menambah
intake oral- Monitor adanya tanda dan gejala
kelbihan volume cairan