hutbah - resep jaga lisan ala al

12
1

Upload: ahida742

Post on 23-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Resep Jaga Lisan

TRANSCRIPT

Page 1: Hutbah - Resep Jaga Lisan Ala Al

1

Page 2: Hutbah - Resep Jaga Lisan Ala Al

2

Resep Jaga Lisan Ala Al-Ghazali

Lidah memang tak bertulang, demikian ungkapan yang lazim beredar di telinga. Goresan yang disebabkan lidah sering kali lebih membekas ketimbang sayatan benda tajam sekalipun. Maka, Islam menganjurkan lebih baik diam daripada berbicara tak tentu arah, apalagi berkata keburukan.

Imam al-Ghazali, dalam Ihya Ulumiddin memaparkan sejumlah kiat agar tak mudah terpeleset lidah. Kesemua langkah itu pada hakikatnya merupakan upaya pengendalian diri untuk mengatur dan mengelola pergerekan lidah dengan baik.

Langkah pertama, jauhi perbincangan yang tak penting atau sekadar hura-hura. Di antara kesalahan lidah, kala

Page 3: Hutbah - Resep Jaga Lisan Ala Al

3

membicarakan hal-hal yang tak perlu. Rasulullah SAW pernah menegaskan, sebaik-baik keislaman seorang ialah saat ia meninggalkan perkara yang tak perlu. Termasuk, berbicara yang tidak membawa manfaat.

Suatu ketika, seperti dinukilkan Anas bin Malik RA, Rasulullah pernah mengomentari seorang sahabat yang terdiam kala sang ibu mengusap wajahnya. Sahabat itu, mengikatkan ke perut untuk menahan rasa lapar. Peristiwa itu terjadi ketika Perang Uhud. “Tidakkah engkau ketahui mengapa ia terdiam saja? Mungkin, ia tidak ingin berbicara yang tidak perlu atau ia menolak dari hal-hal yang membahayakan dirinya.”

Cara yang kedua, jaga diri boros

Page 4: Hutbah - Resep Jaga Lisan Ala Al

4

berbicara. Membicarakan apa pun dengan cara yang berlebihan pula. Biasanya, ini dilakukan untuk menarik perhatian seseorang. Padahal, topiknya sangat tidak penting dan tidak ada kaitannya dengan objek yang diajak bicara.

Tuntunan untuk tidak boros pembicaraan tersebut sesuai dengan seruan Alquran dalam surah an-Nisaa ayat ke-114.

Page 5: Hutbah - Resep Jaga Lisan Ala Al

5

114. tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.

Dan ketiga, jangan sampai lidah terpancing dengan obrolan-obrolan yang berkaitan dengan perkara batil. Kerap berbicara batil bisa mengantarkan seseorang ke api neraka. Penegasan ini seperti yang diabadikan dalam Alquran.

Surah al-Muddatsir ayat 42-45 mengisahkan tentang perbincangan antara ahli surga dan penghuni neraka.

Page 6: Hutbah - Resep Jaga Lisan Ala Al

6

Ketika penghuni neraka ditanya, apa pasal mereka masuk siksaan tersebut?

42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" 43. mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, 44. dan Kami tidak (pula) memberi Makan orang miskin, 45. dan adalah Kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,

Page 7: Hutbah - Resep Jaga Lisan Ala Al

7

Cara yang keempat, jangan berdebat berlebihan. Debat memang berguna bagi murid yang sedang belajar. Tetapi, bagi seorang alim, debat adalah sesuatu yang harus ia hindari. Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan, walaupun perdebatan itu benar, Tuhan akan berikan kepadanya tempat paling tinggi di surga.”

Cara yang kelima, jauhkan sebisa mungkin perkataan yang di dalamnya terkandung unsur permusuhan, kedengkian, menyakitkan, serta menjatuhkan harga diri orang lain.

Menghargai seseorang lewat perkataan yang sopan dan santun akan sangat berdampak bagi kelanggengan silaturahim. Bahkan, berulang kali Rasul

Page 8: Hutbah - Resep Jaga Lisan Ala Al

8

pernah mencontohkan agar tidak menghujat para sahabatnya. “Janganlah kau kecam sahabat-sahabatku.”

Cara yang keenam, tetap sederhana dan apa adanya dalam gaya berbicara. Rasulullah pernah memperingatkan tentang sejelek-jelek umatnya, salah satunya, mereka yang memperoleh kenikmatan pada pagi hari lantas banyak melebih-lebihkan pembicaraannya.

Cara ketujuh, menghindari ucapan-ucapan kotor. Kata-kata kotor adalah kata-kata yang apabila diucapkan dianggap tidak sopan.

Sedangkan, kata-kata kasar adalah kata-kata yang sebaiknya tidak diucapkan karena ada kata-kata lain yang jauh lebih halus. Seorang mukmin harus bisa menyampaikan makna ingin

Page 9: Hutbah - Resep Jaga Lisan Ala Al

9

diutarakannya dengan bahasa yang halus.

Termasuk poin ketujuh adalah mengekang diri untuk tidak gampang melaknat sesama. Rasulullah, seperti riwayat Bukhari dari Tsabit bin ad-Dhahak, menegaskan bahwa efek dari laknatan seorang mukmin kepada sesama, nyaris sama dengan membunuhnya.

Page 10: Hutbah - Resep Jaga Lisan Ala Al

10

Page 11: Hutbah - Resep Jaga Lisan Ala Al

11

Page 12: Hutbah - Resep Jaga Lisan Ala Al

12