hidup dalam penyertaan bapa, anak, dan roh kudus · engkau memberikan semangat kami untuk...

14
1 HIDUP DALAM PENYERTAAN BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS Minggu Trinitas – 7 Juni 2020 IBADAH KELUARGA – GKI Sinode Wilayah Jawa Barat PETUNJUK PELAKSANAAN Tata Ibadah ini disediakan bagi anggota jemaat/simpatisan GKI yang memilih mengadakan ibadah Minggu dalam bentuk ibadah bersama dengan keluarganya masing-masing. Salah satu anggota keluarga dapat berperan sebagai Pemimpin Liturgi (PL), satu anggota keluarga yang lain dapat berperan sebagai Pembaca Renungan (PR), dan satu yang lain dapat berperan sebagai Pembaca Alkitab (PA). Peran-peran ini dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing keluarga. Dalam kebaktian ini, kita juga akan mengumpulkan kolekte seperti biasanya. Bagaimana cara melakukannya? Ada dua cara yang dapat dilakukan: (1) Siapkanlah amplop persembahan kita. Nanti pada waktu ritual pengumpulan kolekte, taruhlah amplop itu di sebuah tempat. Kumpulkanlah amplop-amplop itu dari minggu ke minggu. Nanti pada waktu kita bisa beribadah lagi di gedung gereja, bawalah semua persembahan itu untuk diserahkan ke gereja di tempat kita beribadah. (2) Persembahan itu dapat juga dikirim ke gereja lewat transfer bank atau cara lainnya. Lihatlah warta jemaat untuk informasi tentang nomor rekening dan hal-hal lainnya.

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    HIDUP DALAM PENYERTAAN BAPA,

    ANAK, DAN ROH KUDUS Minggu Trinitas – 7 Juni 2020

    IBADAH KELUARGA – GKI Sinode Wilayah Jawa Barat

    PETUNJUK PELAKSANAAN

    • Tata Ibadah ini disediakan bagi anggota jemaat/simpatisan GKI

    yang memilih mengadakan ibadah Minggu dalam bentuk

    ibadah bersama dengan keluarganya masing-masing.

    • Salah satu anggota keluarga dapat berperan sebagai Pemimpin

    Liturgi (PL), satu anggota keluarga yang lain dapat berperan

    sebagai Pembaca Renungan (PR), dan satu yang lain dapat

    berperan sebagai Pembaca Alkitab (PA). Peran-peran ini dapat

    disesuaikan dengan kondisi masing-masing keluarga.

    • Dalam kebaktian ini, kita juga akan mengumpulkan kolekte

    seperti biasanya. Bagaimana cara melakukannya? Ada dua cara

    yang dapat dilakukan:

    (1) Siapkanlah amplop persembahan kita. Nanti pada waktu

    ritual pengumpulan kolekte, taruhlah amplop itu di sebuah

    tempat. Kumpulkanlah amplop-amplop itu dari minggu ke

    minggu. Nanti pada waktu kita bisa beribadah lagi di

    gedung gereja, bawalah semua persembahan itu untuk

    diserahkan ke gereja di tempat kita beribadah.

    (2) Persembahan itu dapat juga dikirim ke gereja lewat transfer

    bank atau cara lainnya. Lihatlah warta jemaat untuk

    informasi tentang nomor rekening dan hal-hal lainnya.

  • 2

    BERHIMPUN

    PANGGILAN BERIBADAH

    PL Damai Kristus beserta kita semua!

    Di hari Minggu pertama di bulan Juni ini,

    mari kita merayakan penyertaan Allah kepada kita

    yang telah nyata sejak penciptaan sampai hari ini.

    Seperti yang dinyatakan dalam Yesaya 41:10:

    Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau,

    janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu;

    Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;

    Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku

    yang membawa kemenangan.

    Oleh karna penyertaan-Nya ini, marilah kita memuji Tuhan!

    Marilah kita muliakan Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus!

    NYANYIAN PEMBUKA

    KJ 242:1-4 – Muliakanlah Allah Bapa

    Syair: Glory Be to God the Father, Horatius Bonar (1808 – 1889), Terjemahan: H.

    A. Pandopo / J. M. Malessy (1978/1983), Lagu: Henry Smart (1813 – 1879)

  • 3

    2. Muliakan Raja Kasih yang menjadi Penebus,

    yang membuat kita waris KerajaanNya terus.

    Haleluya, puji Dia, Anakdomba yang kudus!

    3. Muliakan Raja sorga, Raja G’reja yang esa,

    Raja bangsa-bangsa dunia; langit-bumi nyanyilah!

    Haleluya, puji Dia, Raja Mahamulia!

    4. Kemuliaan selamanya dalam sorga bergema.

    Hormat dan syukur dan kuasa diberi ciptaanNya.

    Haleluya, puji Dia, Raja agung semesta!

    KATA PEMBUKA

    PL Hari ini kita memasuki Minggu Trinitas.

    Pada saat ini kita sebagai gereja

    diajak untuk merenung karya nyata Allah Trinitas

    dalam kehidupan sehari-hari.

    Ia adalah Allah yang tak pernah absen dari kehidupan:

    Ia mencipta semesta, mengerjakan karya penyelamatan,

    dan menolong kita di masa kini melewati gurun kehidupan.

    Inilah ”Hidup dalam Penyertaan Bapa,

    Anak, dan Roh Kudus.”

    DOA PEMBUKA

    (bisa dipimpin oleh salah satu anggota keluarga lainnya)

    PL Mari kita berdoa untuk mensyukuri penyertaan Allah Trinitas

    sambil kita memeriksa laku dan tutur kata,

    sebagai seorang yang mengimani penyertaan Allah Trinitas.

    (hening beberapa detik)

    Allah kami yang Maha Pengasih,

    di dalam krisis dan masa sulit yang sedang kami jalani,

  • 4

    kami bersyukur karena Engkau tetap menyertai kami:

    sebagai Sang Pencipta,

    Engkau memulihkan semesta untuk bernyanyi kembali;

    sebagai Sang Penyelamat,

    Engkau menyembuhkan kesakitan, kepedihan, dan

    kesedihan;

    sebagai Sang Penolong,

    Engkau memberikan semangat kami untuk melanjutkan

    karya pengutusan.

    Ampuni kami ya Allah,

    jika selama ini kami mengeluh seakan Engkau tidak hadir,

    padahal kami yang tidak memahami dan mengabaikan

    penyertaan-Mu dalam wujud yang tak terbatas.

    Kami tidak peduli terhadap alam dan ciptaan lain,

    yang Engkau sediakan untuk keberlangsungan hidup

    kami.

    Kami kerap meremehkan akal budi dan pengetahuan,

    yang Engkau beri sebagai hikmat Ilahi dalam wujud

    insani.

    Kami memandang sebelah mata sesama kami,

    yang Engkau hadirkan menjadi penolong bagi kami.

    Kasihanilah kami ya Tuhan menurut kasih setia-Mu.

    Umat Amin.

    PEMBACAAN MAZMUR 8

    PL Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di

    seluruh bumi!

    Umat Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.

    PL Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu

  • 5

    Umat telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu,

    untuk membungkamkan musuh dan pendendam.

    PL Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu,

    Umat bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:

    PL apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?

    Umat Apakah anak manusia, sehingga Engkau

    mengindahkannya?

    PL Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti

    Allah,

    Umat dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan

    hormat.

    PL Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu;

    Umat segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:

    PL kambing domba dan lembu sapi sekalian,

    Umat juga binatang-binatang di padang;

    PL burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut,

    Umat dan apa yang melintasi arus lautan.

    PL Ya TUHAN, Tuhan kami,

    Umat betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!

    NYANYIAN

    NKB 116:1,5 – Siapa yang Berpegang

    Syair: Trust and Obey/When We Walk with the Lord; John H. Sammis,

    Terjemahan: Yamuger, Lagu: Daniel B. Towner.

  • 6

    3. Bila kita sedih, hidup kita pedih,

    Tuhan mau berperan dalamnya;

    Ia s’lalu dekat dan menjamin berkat

    bagi yang berpegang padaNya. (Refrein)

    5. O betapa senang hidup dalam terang

    beserta Tuhan di jalan-Nya,

    jika mau mendengar serta patuh benar

    dan tetap berpegang pada-Nya. (Refrein)

    PELAYANAN FIRMAN

    DOA EPIKLESE

    PA Mari berdoa…. (hening sejenak)

    Kami mau terus berpegang pada sabda-Mu,

    ya Allah sumber hidup dan hikmat kami.

    Penyertaan-Mu melalui Firman selaluh meneguhkan kami,

    hingga kami merasakan kebahagiaan hidup di dalam Tuhan.

    Kiranya Roh-Mu menuntun kami,

    sehingga Firman yang hendak kami baca dan renungkan,

    dapat mewujud dalam perilaku hidup kami.

    Di dalam nama Kristus kami memohon,

    Umat Amin.

  • 7

    PEMBACAAN ALKITAB

    (Pembaca Alkitab membacakan Matius 28:16-20)

    PA Demikianlah sabda Tuhan!

    Umat Syukur kepada Allah!

    RENUNGAN

    (DIbacakan oleh Pembawa Renungan)

    Di dalam sebuah diskusi tentang konfesi GKI, ada beberapa anggota

    jemaat yang berkata bahwa konsep tentang Trinitas itu paling

    menyusahkan. Di satu sisi mereka mengimani akan konsep Trinitas, akan

    tetapi mereka kesulitan pada saat mau menjelaskan tentang konsep

    Trinitas. Di dalam Alkitab memang tidak secara eksplisit tertulis kata

    Trinitas. Dalam tradisi kekristenan barat, doktrin trinitas pertama kali

    dikenal sejak kemunculannya pertama kali, dalam frasa latin, yang

    dicetuskan oleh Tertulianus pada tahun 200. Bunyinya: una substantia –

    tres personae (satu substansi – tiga pribadi). Setelahnya, banyak upaya

    untuk menjelaskan mengenai doktrin ini tetapi yang terjadi semakin

    membingungkan semua orang.

    Pdt. Hendri Sendjaja dalam tulisannya menjelaskan bahwa Trinitas dapat

    kita lihat di dalam Alkitab. Alkitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru)

    menyatakan bahwa Allah itu esa (lihat Ulangan 6:4; Markus 12:29). Di

    dalam Ulangan 6:4 menyatakan: “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu

    Allah kita, TUHAN itu esa” (Syema Israel, Adonai Elehenu, Adonai Ekhad).

    Kata ekhad bermakna menunjukkan keesaan Allah yang relasional.

    Sebaliknya, kata yakhid menunjuk makna keesaan secara nominal.

    Kesaksian Alkitab ini menunjukkan bahwa umat Kristen mula-mula

    menganut dan menjaga monoteisme (monon: satu atau esa; theos:

    Allah) sebagaimana diterima dari tradisi iman bangsa Israel. Secara

  • 8

    khusus, umat Kristen mula-mula percaya bahwa demi karya

    penyelamatan-Nya, Allah yang esa telah mewahyukan diri-Nya di tengah

    dunia dalam diri seorang manusia, yaitu Yesus Kristus dan melalui Roh

    Kudus Allah menyatakan penyertaanNya kepada manusia sepanjang

    zaman.

    Gambar di samping adalah sebuah upaya untuk

    menjelaskan bahwa pada saat kita hendak

    menjelaskan tentang doktrin Trinitas, maka

    haruslah dijelaskan dalam sebuah konsep

    kesatuan yang utuh. Dengan kata-kata hasil

    perenungan yang mendalam, Gregorius

    Nazianzus menuliskan,

    Saat aku memahami akan Yang Satu [yaitu Allah], maka seketika itu juga

    aku diterangi oleh semarak Yang Tiga [Bapa, Anak, Roh Kudus]; saat aku

    membedakan Yang Tiga, seketika itu juga aku dibawa kembali kepada

    Yang Satu. Ketika aku berpikir tentang salah satu dari Yang Tiga, aku

    berpikir tentang Dia sebagai satu keutuhan … Ketika aku merenungkan

    Yang Tiga bersama-sama, aku hanya melihat satu pelita dan tidak dapat

    memisahkan atau mengukur terang yang tak terbagikan [dari pelita itu].

    (Orations 40.41)

    Di dalam penjelasan tentang Trinitas ada sebuah istilah bernama

    ‘perikhoresis’ yang artinya adalah saling berkelindan, saling meresapi

    (berkelindan v 2 ki erat; menjadi satu). Istilah Yunani ini berasal dari

    dunia tari, yakni menunjuk pada gerak tari saling melingkar: masing-

    masing penari melakukan tarian gerak saling mengelilingi penari yang

    lain. Belakangan, diperkirakan pada abad ke-6, istilah ini digunakan

    untuk menjelaskan doktrin Trinitas. Perikoresis dipakai untuk

    menjelaskan bahwa Sang Bapa hadir dalam Sang Anak, Sang Anak dalam

  • 9

    Sang Bapa, dan mereka berdua dalam Roh Kudus, sebagaimana Roh

    Kudus hadir dalam Sang Bapa dan Sang Anak. Ketiga Pribadi ilahi (Allah

    Bapa, Anak, dan Roh Kudus) membentuk persekutuan sedemikian rupa

    sehingga tiga Pribadi itu hanya dapat dibayangkan sebagai satu “tim

    penari” dalam satu tarian bersama.

    Apakah hal itu dapat menjelaskan tentang konsep Trinitas? Stephen B.

    Bevans “Allah tidak pernah dapat ditangkap atau dipahami secara

    memadai dengan konsep-konsep atau logika manusia.” Ini berarti

    bahwa segala konsep yang hendak dijelaskan oleh manusia tidak akan

    bisa memadai untuk mendefiniskan siapa Allah sesungguhnya. Dengan

    kata lain, Trinitas itu hanya bisa dipahami, dirasakan melalui pengalaman

    hidup. Kita harus mengakui dan mengimani bahwa Allah Trinitas itu

    berkarya dalam setiap kehidupan manusia. Ini berarti, kita harus

    meyakini bahwa kehidupan kita berada di dalam penyertaan Allah

    Trinitas.

    Allah Trinitaris bertindak dalam sejarah kehidupan umat manusia.

    Tujuan umum karya Allah Trinitas adalah: “supaya Allah menjadi semua

    di dalam semua” (1Kor. 15:28b). Kasih Allah Trinitaris yang mengasihi

    “yang lain” umat dimampukan untuk mengasihi sesama yang berbeda

    dengan dirinyaKarya keselamatan Allah Trinitaris adalah menghadirkan

    perdamaian dan keadilan, sehingga keberagaman umat manusia

    menjadi media pancaran kasih ilahi. Allah Trinitas hadir dalam dunia ini

    agar dunia merasakan kasih dan penyertaanNya.

    Umat yang terkasih dalam Yesus Kristus, jika kita sudah menyadari

    bahwa kehadiran Allah Trinitas agar semua umat manusia merasakan

    kasihNya, maka kita sebagai pengikutNya harus bersyukur bahwa Tuhan

    mempercayakan dunia kepada kita. Kepercayaan Tuhan kepada kita

  • 10

    berarti kita sebagai pengikutNya dalam kehidupan ini haruslah

    memberikan kehidupan yang berdampak positif bagi lingkungan kita. Di

    dalam Mazmur 8:5 dikatakan Apakah anak manusia, sehingga Engkau

    mengindahkannya? Ini menjadi sebuah pertanyaan reflekstif bagi kita

    bahwa kita bukanlah siapa-siapa di hadapan Tuhan, tetapi Tuhan mau

    kita ikut berpartisipasi dalam kehidupan dunia ini.

    Di dalam Matius 28:16-20 ini Yesus menegaskan tentang kekuasaanNya

    baik di bumi maupun di sorga (ay.18). Penegasan ini untuk menguatkan

    para murid agar dapat terus berkarya tanpa harus mengalami ketakutan

    dalam menghadapi situasi di dunia ini. Di dalam Matius 28:16-20 ini

    bukan hanya berkata tentang mengkristenkan orang, tetapi bagaimana

    setiap orang melakukan yang Yesus Kristus ajarkan yaitu tentang

    bagaimana mengasihi sesama manusia. Tugas kita sebagai muridNya

    yang pertama adalah menjadi murid Kristus terlebih dahulu yaitu

    mengalami pengalaman iman dan belajar menjadi murid Kristus yang

    sejati. Caranya adalah dengan meneladani pengajaran Kristus dalam

    kehidupan sehari-hari. Hidup dalam penyertaan Allah Trinitas berarti

    kita tidak boleh khawatir berlebihan dalam menghadapi tantangan

    hidup ini. Hidup dalam penyertaan Tuhan berarti berani bersaksi dan

    mengandalkan Tuhan dalam setiap kehidupannya, yang berlandaskan

    iman, pengharapan, dan kasih. Tuhan memberkati kita.

    (dibuat oleh Pdt. David Roestandi Surya Sutanto – GKI Kota Wisata)

    Pertanyaan untuk didiskusikan:

    1. Apakah karya Allah Trinitas dalam kehidupan dunia ini dan dalam

    kehidupan keluarga saudara?

    2. Renungkanlah bagaimana saudara dan keluarga dapat

    melanjutkan karya Allah Trinitas dalam kehidupan saudara?

    Dihubungkan dalam Matius 28:16-20.

  • 11

    DOA

    (Anggota keluarga dapat secara bergantian mendoakan beberapa pokok doa)

    • Komitmen keluarga berdasarkan perenungan dan sharing

    Firman Tuhan.

    • Bagi para pasien Covid-19 agar dipulihkan baik dari sisi

    kesehatan fisik maupun kesehatan mental.

    • Bagi orang-orang yang terdampak secara sosial-ekonomi akibat

    Pandemik Covid-19 agar mendapatkan inspirasi dan kreatifitas

    untuk melanjutkan kehidupan.

    • Bagi pemerintah agar dapat membuat kebijakan yang tepat

    dalam masa peralihan pasca-PSBB.

    • Bagi keutuhan ciptaan di dunia agar manusia dan ciptaan lain

    dapat hidup secara harmonis di tengah dunia ini.

    (Keluarga dapat menambahkan pokok doa yang ingin didoakan …,

    diakhiri dengan mengucapkan Doa Bapa Kami)

    PELAYANAN PERSEMBAHAN

    PENGANTAR PERSEMBAHAN

    Penatua Marilah kita mensyukuri penyertaan Allah seperti ungkapan

    Pemazmur dalam Mazmur 18:47,50, ”TUHAN hidup!

    Terpujilah gunung batuku, dan mulialah Allah Penyelamatku.

    Sebab itu aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu di antara

    bangsa-bangsa, ya TUHAN, dan aku mau menyanyikan

    mazmur bagi nama-Mu.”

    PENGUMPULAN KOLEKTE

    (Anggota keluarga mengumpulkan kolekte di meja yang sudah disiapkan, sambil

    menyanyikan KJ 291:1)

  • 12

    KJ 291:1 – Mari Bersyukur Semua

    Syair: Let Us with a Gladsome Mind, Mazmur 136: 1, 5-6, 11, 23, 26, gubahan

    Yamuger 1984. Lagu: Tradisional Tiongkok

    DOA PERSEMBAHAN

    PL Mari berdoa…. (hening sejenak)

    Bersyukur untuk segala kebajikan-Mu ya Tuhan,

    untuk segala penyertaan-Mu yang nyata selamanya.

    Di dalam segala keterbatasan kami,

    kami membawa persembahan syukur,

    atas penyertaan-Mu yang tak terbatas.

    Kiranya persembahan ini dapat digunakan gereja

    meneruskan penyertaan kasih-Mu

    lewat kesaksian dan pelayanan gereja-Mu.

    Terpujilah Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus,

    sang Khalik semesta, sumber segala karunia.

    Amin.

    PENGUTUSAN

    PR Doktrin Trinitas memang tidak mudah dipahami.

    Manusia memang terbatas untuk memahami Allah.

    Namun satu yang pasti dan kita rasakan,

    Iman Trinitas membuktikan penyertaan Allah tanpa batas.

    Ia memegang kita untuk tetap melangkah tegap,

    sekalipun hari ini dan esok masih tidak kita ketahui.

  • 13

    NYANYIAN

    NKB 49:1,3 – Tuhan yang Pegang

    Syair: I Know Who Holds Tomorrow; Ira F. Stanphill, Terjemahan: K. P. Nugroho,

    Hak Cipta: Singspiration, Inc.

  • 14

    3. Tak ‘ku tahu ‘kan hari esok, mungkin langit ‘kan gelap.

    tapi Dia yang berkasihan melindungi ‘ku tetap.

    meski susah perjalanan, g’lombang dunia menderu.

    DipimpinNya ‘ku bertahan sampai akhir langkahku. (Refrein)

    BERKAT

    PR Kiranya Allah Bapa Sang Pencipta,

    menyadarkanmu akan adanya cinta yang melingkupimu.

    Kiranya Yesus Kristus Sang Kebangkitan,

    menemanimu sebagai sahabat dalam menapaki kehidupan.

    Kiranya Roh Kudus Sang Penolong,

    memberdayakanmu menjadi umat yang bersaksi.

    Dan Allah Trinitas di dalam persekutuan kasih-Nya

    menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

    Umat (menyanyikan Bapa T’rimakasih)

    Bapa t’rimakasih, Bapa t’rimakasih,

    Bapa di dalam surga, kubert’rimakasih. Amin.