HAPE/EPAK

High Altitude Pulmonary Edema(Edema Paru Akibat Ketinggian)

HAPE/EPAK

• Suatu “noncardiogenic pulmonary edema” yang terjadi pada individu yang tidak teraklimatisasi.

• Dimana individu tersebut melakukan pendakian secara cepat menuju ketinggian

• Timbul pada lebih dari 10% orang yang mendaki mencapai lebih dari 3.700 m

• Onset biasanya 2-4 hari setelah pendakian cepat keketinggian lebih dari 2.500 m

• Memburuk pada malam hari

Mekanisme

• Diperkirakan disebabkan oleh kombinasi hipertensi pulmoner akibat hipoksia dengan peninggkatan permeabilitas dari endotel kapiler pulmoner.

Gejala Awal

• Batuk tanpa produksi• Batuk malam hari meningkat• Kelelahan sangat (biasa menjadi tertinggal

pada pendakian berkelompok)• Kelemahan dan penurunan toleransi tubuh

(waktu kebutuhan istirahat memanjang)• Dispnea saat aktivitas (lebih terlihat daripada

pendaki lain di ketinggian yang sama)

• Takikardi dan takipnea saat istirahat lebih terlihat jelas

• Terkadang dispnea saat istirahat• Kuku dan bibir terlihat lebih sianosis dibanding

pendaki lain

Gejala Lanjut

• Batuk dengan produksi, terkadang berdarah• Terdengar wheezing• Bunyi paru meningkat, terutam saat supinasi• Orthopnea mungkin timbul (20%)• Dispnea dan Sianosis• Kesadaran menurun drastis, kebingungan dan

terkadang disertai halusinasi• Koma dan kematian bila tidak di tangani

TatalaksanaTURUN KETINGGIAN

• Turun ketinggian beberapa ratus meter (300-1.000 m) sangat membantu dan mengobati pada beberapa kasus ringan.

• Kematian dapat terjadi lebih dari 50% kasus bila tidak dapat dilakukan penurunan ketinggian segera

• Terapi hiperbarik dengan portable fabric hyperbaric chamber, tidak bisa dilakukan bila penurunan ketinggian tidak dapat dilaksanakan.

Tatalaksana

• Nifedipine• Dexamethasone• Salmeterol• Obat-obatan lain yang menurunkan tekanan

arteri pulmonal

Prognosis

• HAPE/EPAK yang tidak atau terlambat ditangani dengan baik secara cepat menjadi fatal

• Dikenal sebagai penyebab umum kematian dari sindrom ketinggian