gurindam, konjungsi, preposisi

27
TUGAS BAHASA INDONESIA Nama : Nesha Mutiara Kelas : XII MIPA 2 No. Absen : 25 Materi : Gurindam, Konjungsi, Preposisi

Upload: nesha-mutiara

Post on 11-Feb-2017

127 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gurindam, konjungsi, preposisi

TUGAS BAHASA INDONESIA

Nama : Nesha Mutiara

Kelas : XII MIPA 2

No. Absen : 25

Materi : Gurindam, Konjungsi, Preposisi

Page 2: Gurindam, konjungsi, preposisi

A.Gurindam

Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.

Gurindam memiliki ciri :

- Satu bait terdiri dari dua larik- Satu larik terdiri dari empat kata- Satu larik terdiri dari 8 – 12 suku kata- Satu larik terdiri atas satu irama- Dua larik itu merupakan rangkaian sebab – akibat - Dipergunakan untuk menyindir dan memberikan nasihat

Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji, saudara sepupu Raja Ali yang menjadi raja muda di Riau (1844-1857). Gurindam 12 pasal karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul “Gurindam Dua Belas”. Karya ini terdiri dari 12 Fasal dan dikategorikan sebagai Syi'r al-Irsyadi atau puisi didaktik, karena berisikan nasihat dan petunjuk menuju hidup yang diridai oleh Allah swt. Selain itu terdapat pula pelajaran dasar Ilmu Tasawuf tentang mengenal "yang empat", yaitu syari'at,tarekat, hakikat, dan makrifat. Diterbitkan pada tahun 1854 dalam Tijdschrft van het Bataviaasch Genootschap No. II, Batavia, dengan huruf Arab dan diterjemahkan dalam Bahasa Belanda oleh Elisa Netscher.

Berikut adalah Gurindam 12 beserta maknanya di setiap pasal :

Pasal Pertama (1) Gurindam 12

Makna yang terkandung dalam Pasal Pertama

“ Memberi nasihat tentang agama (religius) ”

Barang siapa tiada memegang agamaSekali-kali tiada boleh dibilang nama

·       Maksudnya adalah setiap manusia harus memiliki agama karena agama sangat penting bagi kehidupan manusia, orang yang tidak mempunyai agama akan buta arah menjalankan hidupnya.

Page 3: Gurindam, konjungsi, preposisi

Barang siapa mengenal yang empatMaka yaitulah orang yang ma’rifat

 Untuk mencapai kesempurnaan didalam menjalani hidup, manusia harus mengenal empat zat yang menjadikan manusia mula-mula. 4 tersebut adalah syari’at, tarikat, hakikat dan makrifat.

Barang siapa mengenal Allah SWTSuruh dan tegaknya tiada ia menyalah

Orang yang mengenal Allah SWT, harus melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, tidak akan melanggar aturannya

Barang siapa mengenal diriMaka telah mengenal akan Tuhan yang bahri

Orang yang tidak beragama tidak akan memiliki identitas diri dan tidak akan dekat dengan Allah SWT.

Barang siapa mengenal duniaTahulah ia barang yang terpedaya

Kita dapat mengetahui kebesaran Allah lewat manusia, makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna. Manusia yang berorientasi pada kebahagiaan atau hanya mencari kebahagiaan di dunia saja, sebenarnya ia akan tertipu dan menyadarinya bahwa di dunia itu hanya sesaat

Barang siapa mengenal akhiratTahulah ia dunia mudharat

Di dunia ini kita hanya hidup sesaat, setelah kita wafat setiap manusia akan dimintakan pertanggung jawabannya di akhirat nanti.

 

Pasal Kedua (2) Gurindam 12Makna Yang Terkandung dalam PasaL Kedua

“ menceritakan tentang orang – orang yang meninggalkan Sembahyang, Puasa, Zakat, dan Haji beserta akibatnyaBarang siapa mengenal yang tersebutTahulah ia makna takut

Semakin seorang dekat dan mengetahui tentang agamanya pasti manusia tersebut akan takut dan orang tersebut harus menjalani Perintah-perintah-Nya dan wajib kita laksanakan

Page 4: Gurindam, konjungsi, preposisi

Barang siapa meninggalkan sembahyangSeperti rumah tiada bertiang

Orang yang tidak sembahyang bagaikan rumah yang tidak mempunyai tiang, shalat merupakan pegangan hidup.

Barang siapa meninggalkan puasaTidaklah mendapat dua termasa

Orang yang meninggalkan ibadah puasa akan kehilangan dunia dan akhirat, berarti Allah tidak akan menjaga orang itu.

Barang siapa meninggalkan zakatTiadalah hartanya beroleh berkat

Harta dari orang yang tidak membayar zakat tidak diridhai oleh Allah. Itupun jika di dunia hidupnya senang apabila tidak memberikan sebagian harta nya maka, hidupnya tidak akan terasa senang.

Barang siapa meninggalkan hajiTiadalah ia menyempurnakan janji

Orang yang tidak naik haji (apalagi jika ia mampu) tidak menyempurnakan janjinya sebagai orang Islam.

 

Pasal Ketiga (3) Gurindam 12Makna yang terkandung dalam Pasal Ketiga

“ tentang budi pekerti, yaitu menahan kata-kata yang tidak perlu dan makan seperlunya ”

Apabila terpelihara mataSedikitlah cita-cita

Mata harus di pergunakan sebaik-baiknya jangan sampai kita meliahat apa yang dilarang oleh allah swt

Apabila terpelihara kupingKhabar yang jahat tiadalah damping

Telinga harus dijauhkan dari segala macam bentuk gunjingan dan hasutan

Apabila terpelihara lidahNiscaya dapat daripadanya faedah

Page 5: Gurindam, konjungsi, preposisi

Orang yang menjaga omongannya akan mendapatkan manfaat.

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tanganDaripada segala berat dan ringan

Jangan mengambil barang yang bukan hak kita

Apabila perut terlalu penuhKeluarlah fi’il yang tidak senonoh

Nafsu harus dijaga supaya tidak melakukan perbuatan yang dilarang

Anggota tengah hendaklah ingatDi situlah banyak orang yang hilang semangat

Hidup harus dijalani penuh semangat

Hendaklah peliharakan kakiDaripada berjalan yang membawa rugi

Jangan merugikan diri dengan melakukan hal-hal yang mubajir dan maksiat. Melangkahlah dijalan yang benar dan di ridhoi

 

Pasal keempat (4) Gurindam 12

Makna yang terkandung dalam Pasal Keempat

“tentang tabiat yang mulia, yang muncul dari hati (nurani) dan akal pikiran (budi) ”

Hati itu kerajaan di dalam tubuhJikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh

Jagalah hati dari perbuatan yang di larang oleh agama

Apabila dengki sudah bertanahDatanglah daripadanya beberapa anak panah

Hati yang dengki hanya akan merugikan diri sendiri

Mengumpat dam memuji hendaklah pikirDi situlah banyak orang yang tergelincir

Berbicara harus dipikir supaya tidak celaka karenanya

Page 6: Gurindam, konjungsi, preposisi

Pekerjaan marah jangan dibelaNanti hilang akal di kepala

Amarah adalah perbuatan sia-sia, jaga lah amarah kita

Jika sedikitpun berbuat bohongBoleh diumpamakan mulutnya itu pekung

Orang yang pernah berbohong, sedikit apa pun dustanya, akan terus tampak di mata orang lain

Tanda orang yang amat celakaAib dirinya tiada ia sangka

Orang yang paling celaka adalah orang yang tidak menyadari kesalahannya sendiri sampai harus dikatakan oleh orang lain

Bakhil jangan diberi singgahItulah perompak yang amat gagah

Sifat pelit akan menguras hartanya sendiri, berarti dengan menjadi dermawan justru harta kita akan bertambah

Barang siapa yang sudah besarJanganlah kelakuannya membuat kasar

Jagalah setiap perbuatan kita

Barang siapa perkataan kotorMulutnya itu umpama ketor

Kelakuan dan kata-kata hendaklah selalu halus dan bersih.

Di manakah salah diriJika tidak orang lain yang berperi

Jika kita berbuat kesalahan kita harus minta maaf

Pekerjaan takbur jangan direpihSebelum mati didapat juga sepih

Jangan mengambil pekerjaan yang haram

Page 7: Gurindam, konjungsi, preposisi

Pasal Kelima (5) Gurindam 12Makna yang Terkandung dalam Pasak Kelima

“ tentang pentingnya pendidikan dan memperluas pergaulan dengan kaum terpelajar ”

Jika hendak mengenal orang berbangsaLihat kepada budi dan bahasa

 Orang yang mulia dan berbangsa dapat kita lihat dari perilaku dan tutur katanya

Jika hendak mengenal orang yang berbahagiaSangat memeliharakan yang sia-sia

Orang yang bahagia adalah orang yang berhemat dan tidak melakukan perbuatan yang sia-sia

Jika hendak mengenal orang muliaLihatlah kepada kelakuan dia

Untuk mengetahui apakah orang itu mulia maka lihatlah sikapnya

Jika hendak mengenal orang yang berilmuBertanya dan belajar tiadalah jemu

Orang yang pandai tidak pernah jemu untuk belajar dan memetik pelajaran dari hidupnya di dunia

Jika hendak mengenal orang yang berakalDi dalam dunia mengambil bekal

Orang yang berakal adalah orang yang teleh mempersipkan bekal waktu hidp di dunia ini

Jika hendak mengenal orang yang baik perangaiLihat pada ketika bercampur dengan orang ramai

Jika ingin mengetahui sift baik dari seseorang maka lihatlah saat di bergaul dengan masyarakat

Pasal Keenam (6) Gurindam 12Makna Yang Terkandung dalam Pasal Keenam

“ tentang pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang baik, demikian pula guru sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk ”

Cahari olehmu akan sahabatYang boleh dijadikan obat

Page 8: Gurindam, konjungsi, preposisi

sahabat yang setia dan dapat membantu kita

Cahari olehmu akan guruYang boleh tahukan tiap seteru

Carilah guru yang serba tahu dan tidak menyembunyikan hal-hal buruk

Cahari olehmu akan isteriYang boleh menyerahkan diri

Istri yang patut diambil adalah istri yang berbakti

Cahari olehmu akan kawanPilih segala orang yang setiawan

Carilah teman yang setia diasaat kita senang maupun susah

Cahari olehmu akan abdiYang ada baik sedikit budi

Pengikut, pembantu, budak yang baik untuk diambil adalah abdi yang berbudi.

 

Pasal Ketujuh (7) Gurindam 12Makna yang terkandung dalam Pasal Ketujuh

“ berisi nasihat agar orang tua membangun akhlak dan budi pekerti anak-anaknya sejak kecil dengan sebaik mungkin. Jika tidak, kelak orang tua yang akan repot sendiri”

Apabila banyak berkata-kataDi situlah jalan masuk dusta

Orang yang banyak bicara memperbesar kemungkinan berdusta

Apabila banyak berlebih-lebihan sukaItu tanda hampirkan duka

Terlalu mengharapkan sesuatu akan menimbulkan kekecewaan yang mendalam saat sesuatu itu tidak seperti yang diharapkan

Apabila kita kurang siasatItulah tanda pekerjaan hendak sesat

Setiap pekerjaan harus ada persiapannya

Page 9: Gurindam, konjungsi, preposisi

Apabila anak tidak dilatihJika besar bapanya letih

Anak yang tidak di didik semasa kecilnya akan menyebabkan saat anak itu sudah tumbuh dewasa akan membangkan orang tua

Apabila banyak mencacat orangItulah tanda dirinya kurang

Jangan suka menghina orang lain

Apabila orang yang banyak tidurSia-sia sajalah umur

Pergunakan lah waktu sebaik-baiknya

Apabila mendengar akan kabarMenerimanya itu hendaklah sabar

Jika menerima kabar duka atau kabar yang kurang menyenangkan maka kita harus sabar dan menerima dengan lapang dada

Apabila mendengar akan aduanMembicarakannya itu hendaklah cemburuan

Jangan mudah terpengaruh akan omongan orang lain

Apabila perkataan yang lemah lembutLekaslah segala orang mengikut

Perkataan yang lemah-lembut akan lebih didengar orang daripada perkataan yang kasar

Apabila perkataan yang amat kasarLekaslah orang sekalian gusar

Perkataan orang yang kasar membuat orang yang berada didekatnya resah

Apabila pekerjaan yang amat benarTidak boleh orang berbuat onar

Orang yang benar jangan disalahkan (difitnah atau dikambinghitamkan).

 

Page 10: Gurindam, konjungsi, preposisi

P asal Kedelapan (8) Gurindam 12Makna yang Terkandung dalam Pasal Kedelapan

“ berisi nasihat agar orang tidak percaya pada orang yang culas dan tidak berprasangka buruk terhadap seseorang ”

Barang siapa khianat akan dirinyaApalagi kepada lainnya

Orang yang ingkar dan aniaya terhadap dirinya sendiri tidak dapat dipercaya

Kepada dirinya ia aniayaOrang itu jangan engkau percaya

jangan percaya terhadap orang yang suka menganiyaya orang lain

Lidah suka membenarkan dirinyaDaripada yang lain dapat kesalahannya

Jangan suka menyalahkan orang lain, dan mengganggpa bahwa diri kita paling benar

Daripada memuji diri hendaklah sabarBiar daripada orang datangnya kabar

Pujian tidak usah dibuat sendiri tapi tunggulah datangnya dari orang lain

Orang yang suka menampakkan jasaSetengah daripadanya syirik mengaku kuasa

Jangan menginginkan imbalan dari setiap jasa yang telah kita perbuat

Kejahatan diri disembunyikanKebajikan diri diamkan

Sifat-sifat jelek dalam diri kita jangan ditampakkan, begitu pula kebaikan-kebaikan yang telah kita perbuat

Ke’aiban orang jangan dibukaKe’aiban diri hendaklah sangka

Jangan membuka aib atau keburukan dari orang lain, kesalahan diri sendiri harus disadar

Pasal ke Sembilan (9) Gurindam 12Makna Yang Terkandung dalam Pasal Kesembilan

Page 11: Gurindam, konjungsi, preposisi

“ berisi nasihat tentang moral pergaulan pria wanita dan tentang pendidikan. Hendaknya dalam pergaulan antara pria wanita ada pengendalian diri dan setiap orang selalu rajin beribadah agar kuat imannya ”

Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakanBukannya manusia yaitulah syaitan

Manusia yang sudah mengetahui bahwa pekerjaan yang di larang oleh allah swt, maka manusia tersebut tidak dapat di katakan manusia

Kejahatan seorang perempuan tuaItulah iblis punya penggawa

Kejahatan seorang perempuan tua bagaikan pimpinan setan

Kepada segala hamba-hamba rajaDi situlah syaitan tempatnya manja

Jangan engkau tergoda akan kekayaan pada raja

Kebanyakan orang yang muda-mudaDi situlah syaitan tempat bergoda

Semasa muda jagalah iman kita jangan sampai tergoda oleh rayuan setan

Perkumpulan laki-laki dengan perempuanDi situlah syaitan punya jamuan

Jika terdapat seorang lelaki dan seorang perempuan maka disitu pulalah setan berada untuk menggangu iman orang tersebut

Adapun orang tua yang hematSyaitan tak suka membuat sahabat

Orang yang semasa mudanya tidak menyia-nyiakan waktu dan selalu melangkah di jalan allah swt, maka setan akan menjauhi orang tersebut

Jika orang muda kuat berguruDengan syaitan jadi berseteru

orang muda yang gemar belajar dijauhi oleh setan.

 

Page 12: Gurindam, konjungsi, preposisi

Pasal ke Sepuluh (10) Gurindam 12Makna yang Terkandung dalam Pasal Kesepuluh

“ berisi nasihat keagamaan dan budi pekerti, yaitu kewajiban anak untuk menghormati orang tuanya ”

Dengan bapak jangan durhakaSupaya Allah tidak murka

Jangan durharka terhadap bapa

Dengan ibu hendaklah hormatSupaya badan dapat selamat

Setiap anak harus hormat dan patuh terhadap ibunya karena surga di telapak kaki ibu dan ibu mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan anaknya

Dengan anak janganlah lalaiSupaya boleh naik ke tengah balai

Jagalah anak karena anak merupakan titipan tuhan

Dengan kawan hendaklah adilSupaya tangannya jadi kapil

Bersikap adilah sesama teman

 

Pasal ke-11 (sebelas) Gurindam 12Adapun mengenai pemaknaan gurindam tersebut, bait pertama

“Hendaklah berjasa kepada yang sebangsa”

Makna dari kalimat tersebut adalah himbauan kepada manusia untuk selalu bisa bermanfaat kepada sesama, sebab dalam Islam memang sangat dianjurkan sekali untuk saling memberikan manfaat, seperti misalnya dalam sebuah hadis, “seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain, yang tidak akan menganiayanya, tidak akan membiarkannya (ataupun menyerahkannya kepada musuhnya). Barangsiapa menyampaikan hajat (kepentingan) saudaranya, maka Allah akan mengabulkan hajat orang itu. Barang siapa yang memberikan kemudahan bagi seorang muslim yang sedang kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan padanya ketika kesulitan pada Hari Kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi rahasia seorang muslim, maka Allah akan menutupi baginya rahasianya pada Hari Kiamat.” (HR. Muslim).

Page 13: Gurindam, konjungsi, preposisi

 

 

Untuk makna dari bait kedua gurindam pasal kesebelas

“Hendaklah jadi kepala, buang perangai yang cela”

Sangat erat kaitannya dengan kepemimpinan dalam Islam yang sangat mengutamakan akhlak yang mulia. Bukankah Rasulullah memiliki sifat-sifat terbaik dan jauh dari sifat yang tercela, yaitu Fathanah, Amanah, Shiddiq, dan Tabligh. Sehingga seorang pemimpin (kepala) hendaklah memiliki rasa tanggung jawab dan menjauhi akhlak yang tercela, “Kamu semua dalah pemimpin, dan kamu semua akan ditanya (bertanggungjawab) atas pimpinannya. Maka imam adalah pemimpin yang bertanggungjawab terhadap rakyatnya. Dan seorang suami adalah pemimpin terhadap keluarganya dan akan ditanya tentang pimpinannya. Dan seorang isteri adalah pemimpin pada rumah tangga suaminya maupun anak anaknya dan bertanggungjawab terhadap pimpinannya. Seorang anak menjadi pemimpin terhadap ayahnya dan bertanggungjawab terhadap apa yang telah dipimpinnya.. Dan seorang pelayan adalah pemimpin terhadap harta tuannya dan bertanggungjawaab atas pimpinannya. Maka kamu semua adalah pemimpin dan kamu semua adalah bertanggungjawab terhadap rakyat (hasil pimpinannya, anak buahnya, pekerjaanya)” (HR. Bukhari)

 

Kemudian bait yang ketiga

Hendaklah memegang amanat, buanglah khianat

Dapat direnungkan sebagai upaya agar menjadi orang yang terpercaya, sebagaimana dalam sebuah hadis, “Laksanakanlah amanat(kewajiban) pada orang yang mempercayakan diri padamu, dan janganlah berkhianat (menipu) pada orang yang menipumu” (HR. Turmudzi)

 

Untuk bait yang keempat

Hendak marah dahulukan hajat

Dalam sebuah hadis, riwayat Abu Daud disebutkan, “Barangsiapa yang menahan kemarahan, padahal dia sanggup untuk melepaskan kemarahan itu, maka Allah akan memenuhi hati orang itu berupa keamanan dan keimanan” (HR. Abu Daud)

Secara sederhana berati ini sebuah nasehat bahwa marah itu adalah sesuatu yang tidak baik dan dianjurkan untuk melaksanakan hajat misalnya silaturrahim, bertadabur alam, rihlah ataupun yang sejenisnya untuk mengurangi rasa marah itu dan mensyukuri nikmat yang telah

Allah berikan kepada manusia.

Page 14: Gurindam, konjungsi, preposisi

 

Bait yang kelima

Hendak dimulai jangan melalui

Maksud dari bait ini adalah bahwa sebagala sesuatu perlu awal untuk dimulai

 

Bait keenam

Hendak ramai, muliakan perangai

Bait ini sangat berkaitan dengan akhlak yang baik. Artinya jika seseorang ingin mendapatkan sesuatu ataupun silaturrahimnya semakin dipermudah oleh Allah, maka salah satu jalannya adalah dengan memperbaiki perangai (tingkah laku/akhlak), “Tidak ada sesuatu yang lebih memperberat timbangan pahala kebaikan (pada Hari Kiamat) kecuali budi pekerti (akhlak) yang baik” (HR. Abu Daud)

Makna yang trkandung dalam Pasal sebelas

“ berisi nasihat kepada para pemimpin agar menghindari tindakan yang tercela, berusaha melaksanakan amanat anak buah dalam tugasnya, serta tidak berkhianat ”

Hendaklah berjasaKepada yang sebangsa

Berjasalah bagi negara dan bangsa, optimalkan setiap kemampuan yang kita punya sehingga kita bisa mengharumkan nama bangsa

Hendak jadi kepalaBuang perangai yang cela

Jadilah pemimpin yang tidak mempunyai sikap tercela

Hendaklah memegang amanatBuanglah khianat

 

Semoga bermanfaat, :D

 

UPDATE Gurindam 12 Pasal 12 

Saya tidak tahu berapa banyak komentar yang menanyakan mengenai pasal 12 nya yang hilang namun tenang saja, kini sudah muncul pasal 12 nya, walaupun ini hanya sementara..

Page 15: Gurindam, konjungsi, preposisi

Pasal ke Duabelas (12) Gurindam 12Raja mufakat dengan menteriSeperti kebun berpagarkan duri• Hubungan raja dengan menteri adalah saling menjaga satu sama lain, dan harus bekerjasamaBetul hati kepada rajaTanda jadi sebarang kerja• Raja yang baik atau raja yang mendapat petunjuk dari Allah adalah raja yang adil terhadap rakyatnyaHukum adil atas rakyatTanda raja beroleh inayat• Hukum harus didasari oleh hak asasi manusiaKasihkan orang yang berilmuTanda rahmat atas dirimu• Orang yang berilmu akan dikaruniai oleh Allah dan dihormati orang lainHormat akan orang yang pandaiTanda mengenal kasa dan cindai• Hormatilah setiap manusiaIngatkan dirinya matiItulah asal berbuat bakti• Bila manusia mengingat kematiannya nanti, ia akan lebih berbakti pada AllahAkhirat itu terlalu nyataKepada hati yang tidak buta• . Orang yang tidak buta hatinya tahu kalau akhirat itu benar-benar ada.

Jika dilihat dari baris, gurindam dapat dibedakan menjadi 5 jenis. Berikut penjelasan dan contohnya:

1. Gurindam Berkait

Gurindam berkait adalah gurindam yang mana kalimat di baris pertama berhubungan erat dengan

kalimat baris berikutnya. Contohnya:

Jika kamu ingat selamat dunia dan akhirat.

Maka bersegera bertaubat sebelum ajal menjemput.

Page 16: Gurindam, konjungsi, preposisi

Contoh gurindam diatas menjelaskan bahwa hidup dunia hanya sebentar. Dan pada akhirnya

ruh telah meninggalkan jasad maka tiadalah harta yang bisa dibawa melainkan amal.

Oleh karena itu, sebelum ruh meninggalkan jasad maka segeralah bertaubat baik dalam

keadaan sakit ataupun sehat.

2. Gurindam Berangkai

Disebut berangkai karena bentuk gurindam yang memiliki kata yang sama di setiap baris

pertama baitnya. Contoh:

Jika bekerja tidak behati lurus.

Jika bekerja tidak berhati tulus.

Maka pikiran akan mudah tergerus.

Pikiran tak karuan dan tubuh menjadi kurus.

3. Gurindam Serangkap 2 Baris

Yaitu gurindam yang hanya terdiri dari dua baris saja. Contoh:

Siapa tak shalat.

Maka Allah akan melaknat.

4. Gurindam Serangkap 4 Baris

Yaitu gurindam yang terdiri dari 4 baris. Contoh:

Page 17: Gurindam, konjungsi, preposisi

Apabila selalu mencela orang.

Tandanya dia bermain curang.

Jika Anda bermain curang.

Tentulah lawan menjadi berang.

5. Gurindam Bebas (Tidak Terikat)

Yaitu gurindam yang tidak terikat barisnya. Contoh:

Apabila dengki sudah merasuki hati.

Tak akan pernah hilang hingga nanti.

Apabila kelakuan baik berbudi .

Hidup menjadi indah tak akan merugi.

Apabila hidup selalu berbuat baik.

Tanda dirinya berhati cantik

B.Konjungsi

Konjungsi atau kata sambung adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan tidak untuk tujuan atau maksud lain. Konjungsi tidak dihubungkan dengan objek, konjungsi tidak menerangkan kata, konjungsi hanya menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat dan sebagainya. Oleh karena itu kata yang sama dapat merupakan preposisi dalam bagian yang satu, adverb dalam bagian yang lain, atau konjungsi dalam bagian yang lain pula.

Fungsi konjungsi menghubungkan :

Kata dengan kata.

Page 18: Gurindam, konjungsi, preposisi

Frasa dengan frasa. Klausa dengan klausa. Kalimat dengan kalimat. Paragraf dengan pragraf (konjungsi antarparagraf dinamakan transisi)

Berdasarkan fungsinya konjungsi dikelompokan ke dalam tiga bentuk, diantaranya adalah:

1. Konjungsi antarklausa

Yaitu kata hubung yang mengubungkan dua buah klausa atau lebih. Ada tiga macam konjungsi antara klausa, yaitu, korelatif, subordinatif, dan koordinatif.

a. Konjungsi korelatif

Konjungsi ini menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan sintaksis setara.

Macamnya :

baik … maupun …tidak hanya …, tetapi ( …) juga …bukan hanya …, melainkan …(se)demikian (rupa) … sehingga…apa(kah) … atau …entah … entah …jangankan…,…pun… . 

Contoh:

Baik Riski maupun Nasar keduanya adalah anak yang baik.Budi bukan hanya pelukis yang handal, tetapi juga sebagai seniman yang cerdas.Jangankan uang segudang, sepeser pun aku tak punya. Aku tidak tahu harus berbuat apa entah pergi saja entah datang menemuinya.Dia menghias bunga itu sedemikian rupa sehingga terlihat sangat indah.

b. Konjungsi subordinatif

Page 19: Gurindam, konjungsi, preposisi

Konjungsi ini menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan sintaksis yang tidak sama (bertingkat).

Macamnya :

…..sebelum…jika…., maka….…agar….Meskipun/bagaimanapun….. , …..dan lain-lain.

Contoh:

Ani telah pergi ke Jakarta sebelum Budi datang menyusulnya.Meskipun dia miskin, dia sangat dermawan kepada setiap orang.Saya giat belajar agar tidak menjadi anak yang malas.Jika aku memliki banyak uang, aku akan pergi ke luar negeri.Meskipun dia sangat nakal, bagaimanapun juga orang tuanya tetap menyayanginya.

c. Konjungsi koordnatif

Konjungsi ini sama seperti korelatif yaitu menghubungkan dua buah klausa yang sejajar, tetapi konjungsi ini hanya terjadi pada klausa-klausa yang sederhana.

Macam-macam konjungsi koordinatif

…. dan …… tetapi …… atau …

Contoh:

Andi membeli buku dan baju di toko itu.Aku ingin pergi tetapi tidak diijinkan oleh ayahku.Kau boleh datang bersamaku tau bersama Indri.

2. Konjungsi antarkalimat

Page 20: Gurindam, konjungsi, preposisi

Yaitu khubung yang menghubungkan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain sehingga kalimat menjadi logis.

Macamnya :

Menyatakan konsekuensi/akibat:Dengan demikian, akibatnya, konsekuensinya.

Menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu:Biarpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, Meskipun demikian/begitu

Menyatakan suatu kebalikan dari pernyataan sebelumnya:Sebaliknya, berbeda dengan

Menyatakan peristiwa, atau keadaan lain di luar hal yang telah dinyatakan sebelumnya:Kemudian, sesudah/setelah itu, selanjutnya

Menyatakan keadaan yang sebenarnya terjadi:Bahwasanya, sebenarnya , sesungguhnya

Menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya:Bahkan, Tak hanya itu, malahan

Mempertentangkan keadaan sebelumnya:Sayangnya, Akan tetapi, namun, kecuali

Oleh karena konjungsi ini merupakan penghubung antar kalimat, maka konjungsi-konjungsi tersebut diawali dengan huruf kapital.

Contoh:

Andi suka sekali menolong orang banyak. Akibatnya dia menjadi popular di kalangan wanita.Pertama-tama kita harus membuat kerangka. Setelah itu kita mulai mendesignnya.Dewi alergi terhadap buah durian. Bahkan dia akan muntah jika mencium baunya.Shinta adalah gadis yang sangat cantik. Sayangnya sikapnya tidak seperti rupa wajahnya.Dia hidup dengan sangat sederhana. Sebenarnya dia adalah anak orang kaya.Kakak Budi orang yang sangat pintar. Sebaliknya Budi adalah anak yang bodoh.

Page 21: Gurindam, konjungsi, preposisi

3. Konjungsi antarparagraf

Yaitu kata-kata penghubung yang menghubungkan antar paragraf. Konjungsi ini berguna untuk menjadikan suatu paragrag unity, coherent, dan sistematis.

Macamnya :

Terlebih lagiDisamping…..Tak hanya sebagai …Oleh karena itu…Berdasarkan …

Contoh:

Burung adalah hewan yang sangat banyak ditemui. Hampir di semua tempat di dunia ini bisa kita jumpai berbagai macam burung seperti di dalam hutan, perkotaan. Bahkan ada juga di padang pasir. Hal ini karena daya adaptasi burung yang sangat bagus terhadap lingkungannya.   

Selain itu, burung juga memiliki tingkat reproduksi yang baik. Pada umumnya setiap induk burung mampu menghasilkan 4 atau lebih telur dalam sekali bereproduksi.

Terlebih lagi, burung juga sangat berguna bagi manusia seperti menjadi hewan peliharaan, bahan makanan, dan lain-lain. tak heran burung sering dikembangbiakan oleh manusia.

Oleh karena itu, populasi burung di dunia ini tetap terjaga dan sulit untuk punah. Hal tersebut mungkin terjadi karena daya adapatasinya yang tinggi, reproduksinya yang cepat, dan juga dikembangbakan oleh manusia.

C.Preposisi

Yaitu kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh nomina atau pronomina. Preposisi bisa berbentuk kata, misalnya di dan untuk, atau gabungan kata, misalnya bersama atau sampai dengan.

Page 22: Gurindam, konjungsi, preposisi

Ditinjau dari bentuknya, preposisi ada dua macam, yaitu preposisi tunggal dan gabungan.

1. Preposisi Tunggal

Preposisi tunggal adalah preposisi yang hanya terdiri atas satu kata.

Bentuk preposisi tunggal sebagai berikut.

a. Kata dasar (misal: di, ke, dari, dan pada)

Contoh: Yang dimaksud karya tulis di sini adalah karangan ilmiah.

b. Kata berafiks (misal: selama, mengenai, dan sepanjang)

Contoh: Puisi merupakan pengalaman batin penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang estetis.

2. Preposisi Gabungan

a. Preposisi yang berdampingan

Yaitu preposisi yang terdiri atas dua preposisi yang letaknya berurutan (misal: daripada, kepada, selain dari).

Contoh: Buku itu diberikan kepada ibu.

b. Preposisi yang berkorelasi

Yaitu preposisi yang terdiri atas dua unsur yang dipakai berpasangan tetapi terpisah oleh kata atau frasa lain (misal: antara ... dan ..., dari ... sampai ..., sejak ... hingga ...).

Contoh: Antara puisi Asmaradana karya Goenawan Mohamad dan cerita rakyat Damarwulan memiliki persamaan.

Page 23: Gurindam, konjungsi, preposisi

SUMBER

www.pelajaransekolah.net

www.wikipedia.org

www.kelasindonesia.com

www.berkahkhair.com

Page 24: Gurindam, konjungsi, preposisi