gurindam pasal 4.ppt

22
Oleh : Bangun Primey (07) Retno Wulandari (33) Nurhaida Syadrina (35)

Upload: ahmad-imam

Post on 20-Oct-2015

161 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

ini contoh gurindam silahkan dibaca yaaa. dipelajari, selamat membaca :)

TRANSCRIPT

Page 1: GURINDAM pasal 4.ppt

Oleh :Bangun Primey (07)Retno Wulandari (33)Nurhaida Syadrina (35)

Page 2: GURINDAM pasal 4.ppt

Hati itu kerajaan di dalam tubuhJikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh,

Apabila dengki sudah bertanahDatanglah daripadanya beberapa anak panah,

Mengumpat dan memuji hendaklah pikirDi situlah banyak orang yang tergelincir,

Pekerjaan marah jangan dibelaNanti hilang akal di kepala,

Jika sedikitpun berbuat bohongBoleh diumpamakan mulutnya itu pekung,

Tanda orang yang amat celakaAib dirinya tiada ia sangka,

Page 3: GURINDAM pasal 4.ppt

Bakhil jangan diberi singgahItulah perompak yang amat gagah,

Barang siapa yang sudah besarJanganlah kelakuannya membuat kasar,

Barang siapa perkataan kotorMulutnya itu umpama ketor,

Di manakah salah diriJika tidak orang lain yang berperi,

Page 4: GURINDAM pasal 4.ppt

“Hati itu kerajaan di dalam tubuhJikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh”

Isi : Jagalah hati dari perbuatan yang dilarang olehagama, karena kalau hati sudah tidak baik makaseluruh anggota tubuh pun tidak baik.

Nilai : Nilia moral manusia dengan Tuhan

Page 5: GURINDAM pasal 4.ppt

Kita harus menjaga hati kita dari perbuatan yangdilarang oleh agama, karena hati merupakansumber dari segala kelakuan kita.

Relevansi dengan kehidupan sekarang :Saat ini banyak orang yang hatinya kotor dan tidakmengikuti perintah agama

Page 6: GURINDAM pasal 4.ppt

“Apabila dengki sudah bertanahDatanglah daripadanya beberapa anak panah”

Isi :Jika kita mempunyai sifat dengki, ini akanmerugikan diri kita sendiri.Nilai : Nilai moral manusia dengan diri sendiriAmanat :Jauhilah sifat dengki sebab, jika hati sudah memikilisifat dengki maka ia akan menggunakan segala cara(cara yang tidak baik) agar maksud dan tujuannyadapat tercapai.

Page 7: GURINDAM pasal 4.ppt

Relevansi dengan kehidupan sekarang :Saat ini banyak orang yang iri antar satu samalain

Page 8: GURINDAM pasal 4.ppt

“Mengumpat dan memuji hendaklah pikirDi situlah banyak orang yang tergelincir”

Isi :Berbicara harus dipikir supaya tidak celakakarenanyaNilai : Nilai moral manusia dengan diri sendiriAmanat :Sebaiknya sebelum Berbicara harus dipikirterlebih dahulu agar tidak menimbulkan hal-halyang tidak diinginkan.

Page 9: GURINDAM pasal 4.ppt

Relevansi dengan kehidupan sekarang :Saat ini banyak orang yang hanya berbicara tanpamemikirkan apa akibat dari apa yang ia ucapkan

Page 10: GURINDAM pasal 4.ppt

“Pekerjaan marah jangan dibelaNanti hilang akal di kepala”

Isi :Amarah adalah perbuatan sia-sia, jagalahamarah kita.

Nilai : Nilai moral manusia dengan diri sendiri

Page 11: GURINDAM pasal 4.ppt

Jagalah amarah kita, karena marah adalahperbuatan yang sia-sia dan tidak dapatmenyelesaikan masalah.

Relevansi dengan kehidupan sekarang :Saat ini banyak orang yang hanya mengutamakanemosi daripada menyelesaikan masalah dengandamai

Page 12: GURINDAM pasal 4.ppt

“Jika sedikitpun berbuat bohongBoleh diumpamakan mulutnya itu pekong”

Isi :Orang yang pernah berbohong, sekecil apapunkebohongannya maka orang tidak akan percayalagi terhadap perkataannya.Nilai : Nilai moral manusia dengan diri sendiriAmanat :Jangan pernah berbuat bohong. Karena berbohongmerupakan perbuatan yang keji. Sekecil apapun kita berbohong maka akan selalu diingat oleh orang lain.

Page 13: GURINDAM pasal 4.ppt

Relevansi dengan kehidupan sekarang :Saat ini banyak orang yang berbohong untukmenutupi kesalahannya.

Page 14: GURINDAM pasal 4.ppt

“Tanda orang yang amat celakaAib dirinya tiada ia sangka”

Isi :Orang paling celaka adalah orang yang tidak sadarakan kesalahan dari sikap dan perbuatannyasendiri.Nilai : Nilai moral manusia dengan diri sendiriAmanat :Sebaiknya kita menginstropeksi diri sendiri daripadamencari-cari kesalahan orang lain

Page 15: GURINDAM pasal 4.ppt

Relevansi dengan kehidupan sekarang :Saat ini banyak orang yang menyalahkan oranglain, dan tidak mengoreksi diri sendiri.

Page 16: GURINDAM pasal 4.ppt

“Bakhil jangan diberi singgahItulah perompak yang amat gagah”

Isi :Jangan menjadi orang yang pelit, justru akanmenguras harta kita sendiri.

Nilai : Nilai moral manusia dengan diri sendiri

Page 17: GURINDAM pasal 4.ppt

Jangan memelihara sifat pelit karena pada akhirnya sifat tersebut yang akan membuat harta kita semakin berkurang, lebih baik perbanyak sedekah dan amal jariah. Lebih baik mengutamakan sifat saling tolong menolong

Relevansi dengan kehidupan sekarang :

Saat ini banyak orang yang pelit dan tidak memerdulikan orang disekitarnya

Page 18: GURINDAM pasal 4.ppt

“Barang siapa yang sudah besarJanganlah kelakuannya membuat kasar”

Isi :Jika kita sudah menjadi orang sukses, janganlahbertindak semena-mena.Nilai : Nilai moral manusia dengan orang lainAmanat :Jagalah setiap perbuatan kita . Jangan kitamerasa paling berkuasa atas orang lain dan juga ita harus menghargai orang lain, meskipun kitasudah sukses nantinya.

Page 19: GURINDAM pasal 4.ppt

Relevansi dengan kehidupan sekarang :Saat ini banyak orang yang memanfaatkanjabatannya dan bertindak semena-mena kepadabawahannya

Page 20: GURINDAM pasal 4.ppt

“Barang siapa perkataan kotorMulutnya itu umpama ketur”

Isi :Manusia hendaknya selalu menjaga perkataannya.Nilai : Nilai moral manusia dengan diri sendiriAmanat :Jagalah kelakuan dan kata-kata kita agar tidakdipandang buruk oleh orang lain.

Relevansi dengan kehidupan sekarang :Saat ini banyak orang yang berkata kasar

Page 21: GURINDAM pasal 4.ppt

“Di manakah salah diriJika tidak orang lain yang berperi”

Isi :Jika kita berbuat kesalahan maka kita harus mintaMaaf dan dan ada saatnya kita dapat tahu kesalahankita dari orang lain.

Nilai : Nilai moral manusia dengan orang lain

Amanat :Kita harus minta maaf kepada seseorang jikaberbuat salah.

Page 22: GURINDAM pasal 4.ppt

Relevansi dengan kehidupan sekarang :Saat ini banyak orang yang tidak mau memintamaaf terlebih dahulu dan tidak mengakuikesalahan dirinya sendiri.