ghadhdhul bashar

17
Ghadhdhul Ghadhdhul Bashar Bashar Menjaga Pandangan Menjaga Pandangan

Upload: rizal-fuadi-muhammad

Post on 08-Jul-2015

1.632 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

menjelaskan tentang perintah menjaga pandangan

TRANSCRIPT

Page 1: Ghadhdhul bashar

Ghadhdhul Ghadhdhul BasharBasharMenjaga PandanganMenjaga Pandangan

Page 2: Ghadhdhul bashar

Dalil-dalil dari Dalil-dalil dari QuranQuran Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ““Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka

menundukkan pandangannya.’.” [ An- Nur: 31 ]menundukkan pandangannya.’.” [ An- Nur: 31 ] Ayat ini menunjukkan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala Ayat ini menunjukkan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala

kepada wanita-wanita mu’minah untuk menundukkan kepada wanita-wanita mu’minah untuk menundukkan pandangannya dari apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah pandangannya dari apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah haramkan, maka jangan mereka memandang kecuali apa yang haramkan, maka jangan mereka memandang kecuali apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah halalkan baginya.Allah Subhanahu wa Ta’ala telah halalkan baginya.

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah, “Kebanyakan para ulama Berkata Ibnu Katsir rahimahullah, “Kebanyakan para ulama menjadikan ayat ini sebagai dalil tentang haramnya wanita menjadikan ayat ini sebagai dalil tentang haramnya wanita memandang laki-laki selain mahramnya, baik dengan syahwat memandang laki-laki selain mahramnya, baik dengan syahwat maupun tanpa syahwat.” ( Tafsir Ibnu Katsir 3/345).maupun tanpa syahwat.” ( Tafsir Ibnu Katsir 3/345).

Page 3: Ghadhdhul bashar

Berkata Imam Al-Qurthuby rahimahullah dalam menafsirkan ayat Berkata Imam Al-Qurthuby rahimahullah dalam menafsirkan ayat ini, “Allah Subhanahu wa Ta’ala memulai dengan perintah ini, “Allah Subhanahu wa Ta’ala memulai dengan perintah menundukkan pandangan sebelum perintah menjaga kemaluan, menundukkan pandangan sebelum perintah menjaga kemaluan, karena pandangan adalah pancaran hati. Allah Subhanahu wa karena pandangan adalah pancaran hati. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memerintahkan wanita-wanita mu’minah untuk Ta’ala juga memerintahkan wanita-wanita mu’minah untuk menundukkan pandangannya dari hal-hal yang tidak halal. Oleh menundukkan pandangannya dari hal-hal yang tidak halal. Oleh karena itu, tidak halal bagi wanita-wanita mu’minah untuk karena itu, tidak halal bagi wanita-wanita mu’minah untuk memandang laki-laki selain mahramnya.” ( Tafsir Al-Jami’ Li memandang laki-laki selain mahramnya.” ( Tafsir Al-Jami’ Li Ahkam Al-Qur`an 2/227).Ahkam Al-Qur`an 2/227).

Berkata Imam Asy-Syaukany rahimahullah, “Ayat ini menunjukkan Berkata Imam Asy-Syaukany rahimahullah, “Ayat ini menunjukkan haramnya bagi wanita memandang kepada selain mahramnya.” haramnya bagi wanita memandang kepada selain mahramnya.” ( Tafsir Fathul Qadir 4/32).( Tafsir Fathul Qadir 4/32).

Page 4: Ghadhdhul bashar

Berkata Muhammad Amin Asy-Syinqithy rahimahullah, Berkata Muhammad Amin Asy-Syinqithy rahimahullah, “Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa yang “Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa yang menjadikan mata itu berdosa karena memandang hal-menjadikan mata itu berdosa karena memandang hal-hal yang dilarang, berdasarkan firman Allah hal yang dilarang, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,Subhanahu wa Ta’ala,

““Dia mengetahui khianatnya (pandangan) mata dan Dia mengetahui khianatnya (pandangan) mata dan apa yang disembunyikan oleh hati.” [ Ghafir: 19 ]apa yang disembunyikan oleh hati.” [ Ghafir: 19 ]

Ini menunjukkan ancaman bagi yang menghianati Ini menunjukkan ancaman bagi yang menghianati matanya dengan memandang hal-hal yang dilarang.”matanya dengan memandang hal-hal yang dilarang.”

Al-Imam Al-Bukhary rahimahullah berkata, “Makna dari Al-Imam Al-Bukhary rahimahullah berkata, “Makna dari ayat (31 surah An-Nur) adalah memandang hal yang ayat (31 surah An-Nur) adalah memandang hal yang dilarang, karena hal itu merupakan penghianatan mata dilarang, karena hal itu merupakan penghianatan mata dalam memandang.” ( Adhwa` Al-Bayan 9/190).dalam memandang.” ( Adhwa` Al-Bayan 9/190).

Page 5: Ghadhdhul bashar

Dalil-Dalil dari Sunnah Dalil-Dalil dari Sunnah Pertama , dari Abu Sa’id Al-Khudry radhiyallahu ‘anhu riwayat Bukhary-Pertama , dari Abu Sa’id Al-Khudry radhiyallahu ‘anhu riwayat Bukhary-

Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam bersabda,Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam bersabda, ““Berhati-hatilah kalian dari duduk di jalan-jalan, mereka bertanya, ‘Wahai Berhati-hatilah kalian dari duduk di jalan-jalan, mereka bertanya, ‘Wahai

Rasulullah, apakah ada apa-apanya (bahayanya) dari majelis-majelis Rasulullah, apakah ada apa-apanya (bahayanya) dari majelis-majelis yang kami berbicara di dalamnya?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi yang kami berbicara di dalamnya?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam menjawab, ‘Apabila kalian tidak mau kecuali harus bermajelis wa sallam menjawab, ‘Apabila kalian tidak mau kecuali harus bermajelis maka berikanlah bagi jalanan haknya,’ mereka bertanya, ‘Dan apa maka berikanlah bagi jalanan haknya,’ mereka bertanya, ‘Dan apa haknya?’ Rasulullah menjawab, ‘Menundukkan pandangan, menahan diri haknya?’ Rasulullah menjawab, ‘Menundukkan pandangan, menahan diri dari mengganggu, menjawab salam dan amar ma’ruf nahi mungkar.’.”dari mengganggu, menjawab salam dan amar ma’ruf nahi mungkar.’.”

Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bary (11/11), “Dalam hadits ini Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bary (11/11), “Dalam hadits ini terdapat petunjuk bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam terdapat petunjuk bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam melarang duduk di jalan, hal ini untuk menjaga timbulnya penyakit hati melarang duduk di jalan, hal ini untuk menjaga timbulnya penyakit hati dan fitnah dari memandang laki-laki ataupun wanita selain mahramnya.”dan fitnah dari memandang laki-laki ataupun wanita selain mahramnya.”

Berkata Syamsuddin Al-‘Azhim Al-Abady sebagaimana dalam ‘Aunul Berkata Syamsuddin Al-‘Azhim Al-Abady sebagaimana dalam ‘Aunul Ma’bud (13/168), “Ghadhdhul bashar ‘menundukkan pandangan’ yaitu Ma’bud (13/168), “Ghadhdhul bashar ‘menundukkan pandangan’ yaitu menahan pandangan dari melihat yang diharamkan.”menahan pandangan dari melihat yang diharamkan.”

Page 6: Ghadhdhul bashar

Kedua , dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu riwayat Bukhary-Muslim, Rasulullah Kedua , dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu riwayat Bukhary-Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam menegaskan,shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam menegaskan,

““Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi setiap anak Adam bagiannya dari Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi setiap anak Adam bagiannya dari zina, ia mengalami hal tersebut secara pasti. Kedua mata zinanya adalah zina, ia mengalami hal tersebut secara pasti. Kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang dan kaki zinanya adalah berjalan dan berbicara, tangan zinanya adalah memegang dan kaki zinanya adalah berjalan dan hati berhasrat dan berangan-angan dan hal tersebut dibenarkan oleh kemaluan hati berhasrat dan berangan-angan dan hal tersebut dibenarkan oleh kemaluan atau didustakannya.”atau didustakannya.”

Imam Bukhary, dalam menjelaskan hadits ini, menyatakan bahwa selain Imam Bukhary, dalam menjelaskan hadits ini, menyatakan bahwa selain kemaluan, anggota badan lainnya dapat berzina, sebagaimana beliau sebutkan kemaluan, anggota badan lainnya dapat berzina, sebagaimana beliau sebutkan dalam sebuah bab bahwa selain kemaluan, anggota badan lainnya dapat berzina.dalam sebuah bab bahwa selain kemaluan, anggota badan lainnya dapat berzina.

Al-Hafizh Ibnu Hajar telah menukil dari Ibnu Baththal bahwa beliau berkata, “Mata, Al-Hafizh Ibnu Hajar telah menukil dari Ibnu Baththal bahwa beliau berkata, “Mata, mulut, dan hati dinyatakan berzina karena asal sesungguhnya dari zina kemaluan mulut, dan hati dinyatakan berzina karena asal sesungguhnya dari zina kemaluan itu adalah memandang kepada hal-hal yang haram.” ( Fathul Bary 11/26).itu adalah memandang kepada hal-hal yang haram.” ( Fathul Bary 11/26).

Maka dari pernyataan ini menunjukkan bahwa hukum memandang kepada selain Maka dari pernyataan ini menunjukkan bahwa hukum memandang kepada selain mahram adalah haram karena memandang adalah wasilah ‘jalan’ yang mengantar mahram adalah haram karena memandang adalah wasilah ‘jalan’ yang mengantar kita untuk berbuat zina kemaluan yang hal itu termasuk dosa besar.kita untuk berbuat zina kemaluan yang hal itu termasuk dosa besar.

Page 7: Ghadhdhul bashar

Ketiga ,dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhuma, ia Ketiga ,dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,“Seseorang dari satu celah mengamati kamar-kamar Nabi berkata,“Seseorang dari satu celah mengamati kamar-kamar Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam dan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam dan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam ada sisir yang beliau shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam ada sisir yang beliau menggaruk kepalanya, maka beliau berkata, ‘Sekiranya saya tahu menggaruk kepalanya, maka beliau berkata, ‘Sekiranya saya tahu engkau memandang (ke kamarku) maka akan kutusukkan sisir ini engkau memandang (ke kamarku) maka akan kutusukkan sisir ini ke matamu. Sesungguhnya diberlakukannya meminta izin itu ke matamu. Sesungguhnya diberlakukannya meminta izin itu karena alasan pandangan.’.” (diriwayatkan oleh Bukhary-Muslim)karena alasan pandangan.’.” (diriwayatkan oleh Bukhary-Muslim)

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Hadits ini menunjukkan Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Hadits ini menunjukkan disyariatkannya meminta izin disebabkan oleh hal memandang, disyariatkannya meminta izin disebabkan oleh hal memandang, dan adapun larangan memandang ke dalam rumah orang tanpa dan adapun larangan memandang ke dalam rumah orang tanpa memberitahu pemiliknya karena dikhawatirkan ia akan melihat memberitahu pemiliknya karena dikhawatirkan ia akan melihat hal-hal yang haram.” ( Fathul Bary 11/221).hal-hal yang haram.” ( Fathul Bary 11/221).

Page 8: Ghadhdhul bashar

Keempat ,dari Jarir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu,Keempat ,dari Jarir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ““Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa

sallam tentang memandang secara tiba-tiba, maka Rasulullah sallam tentang memandang secara tiba-tiba, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam memberi perintah kepadaku, shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam memberi perintah kepadaku, ‘Palingkanlah pandanganmu.’.” (diriwayatkan oleh Muslim).‘Palingkanlah pandanganmu.’.” (diriwayatkan oleh Muslim).

Syaikh Salim Al-Hilaly hafizhahullah berkata, “Hadits ini Syaikh Salim Al-Hilaly hafizhahullah berkata, “Hadits ini menjelaskan bahwa tidak ada dosa pandangan kepada selain menjelaskan bahwa tidak ada dosa pandangan kepada selain mahram secara tiba-tiba (tidak disengaja), akan tetapi wajib untuk mahram secara tiba-tiba (tidak disengaja), akan tetapi wajib untuk memalingkan pandangan berikutnya, karena hal itu sudah memalingkan pandangan berikutnya, karena hal itu sudah merupakan dosa.” ( Bahjatun Nazhirin 3/146).merupakan dosa.” ( Bahjatun Nazhirin 3/146).

Imam An-Nawawy mengatakan, “Pandangan kepada selain Imam An-Nawawy mengatakan, “Pandangan kepada selain mahram secara tiba-tiba tanpa maksud tertentu, pada pandangan mahram secara tiba-tiba tanpa maksud tertentu, pada pandangan pertama, maka tak ada dosa. Adapun selain itu, bila ia pertama, maka tak ada dosa. Adapun selain itu, bila ia meneruskan pandangannya, maka hal itu sudah terhitung sebagai meneruskan pandangannya, maka hal itu sudah terhitung sebagai dosa.” ( Syarh Shahih Muslim 4/197).dosa.” ( Syarh Shahih Muslim 4/197).

Page 9: Ghadhdhul bashar

HikmahHikmah MenundukkanMenundukkan PandanganPandangan

Membersihkan diri dari derita penyesalanMembersihkan diri dari derita penyesalan Siapa yang suka mengumbar pandangan matanya maka Siapa yang suka mengumbar pandangan matanya maka

penyesalan yang dia rasakan tiada henti-hentinya. Pandangan penyesalan yang dia rasakan tiada henti-hentinya. Pandangan akan menyusup ke dalam hati seperti anak panah yang meluncur akan menyusup ke dalam hati seperti anak panah yang meluncur saat dibidikkan.Jika tidak membunuh tentu anak panah akan saat dibidikkan.Jika tidak membunuh tentu anak panah akan membuat luka .atau pandangan itu seperti bara api yang membuat luka .atau pandangan itu seperti bara api yang dilemparkan kedahan-dahan kering.jika tidak membakar dilemparkan kedahan-dahan kering.jika tidak membakar semuanya,tentu ia akan membakar sebagian diantaranya.semuanya,tentu ia akan membakar sebagian diantaranya.Ada pula sebuah Hadis yang serupa dengan ini,dan bahkan Ada pula sebuah Hadis yang serupa dengan ini,dan bahkan merupakan bagian darinya,"merupakan bagian darinya,"Pandangan mata itu (laksana)anak Pandangan mata itu (laksana)anak panah beracun dari berbagai macam anak panah iblis.Barang panah beracun dari berbagai macam anak panah iblis.Barang siapa menahan pandanganya dari keindahan-keindahan siapa menahan pandanganya dari keindahan-keindahan wanita,maka Allah mewariskan kelezatan di dalam hatinya,yang wanita,maka Allah mewariskan kelezatan di dalam hatinya,yang akan dia dapatkan hingga dari dia bertemu dengan-Nya".akan dia dapatkan hingga dari dia bertemu dengan-Nya".

Page 10: Ghadhdhul bashar

Mendatangkan kekuatan firasat yang benarMendatangkan kekuatan firasat yang benar Menahan pandangan bisa mendatangkan kekuatan Menahan pandangan bisa mendatangkan kekuatan

firasat,karena firasat itu termasuk cahaya dan buah dari cahaya. firasat,karena firasat itu termasuk cahaya dan buah dari cahaya. Jika hati bercahaya,maka firasat juga tidak akan meleset,sebab Jika hati bercahaya,maka firasat juga tidak akan meleset,sebab hati itu kedudukanya seperti cermin yang memperlihatkan seluruh hati itu kedudukanya seperti cermin yang memperlihatkan seluruh data seperti apa adanya,Sedangkan orang yang mengumbar data seperti apa adanya,Sedangkan orang yang mengumbar pandangan matanya,maka seperti orang yang menghembuskan pandangan matanya,maka seperti orang yang menghembuskan nafas di cermin hatinya,sehingga cahayanya menjadi pudar.nafas di cermin hatinya,sehingga cahayanya menjadi pudar.Syuja' Al-Karmany berkata, Syuja' Al-Karmany berkata, "jika zhahir seseorang mengiktui "jika zhahir seseorang mengiktui sunnah,bathinya merasakan pengawasan Allah,dia menahan sunnah,bathinya merasakan pengawasan Allah,dia menahan pandangan dari hal-hal yang diharamkan,menahan diri dari pandangan dari hal-hal yang diharamkan,menahan diri dari syahwat dan memakan makanan yang halal,tentu firasatnya tidak syahwat dan memakan makanan yang halal,tentu firasatnya tidak akan meleset". akan meleset". Syuja' ini dikenal sebagai orang yang firasatnya Syuja' ini dikenal sebagai orang yang firasatnya tidak pernah meleset. tidak pernah meleset.

Page 11: Ghadhdhul bashar

Membuka pintu dan jalan ilmu serta Membuka pintu dan jalan ilmu serta memudahkan untuk mendapatkan sebab-memudahkan untuk mendapatkan sebab-sebab ilmusebab ilmu

Hal ini terjadi karena adanya hati.Jika hati Hal ini terjadi karena adanya hati.Jika hati bersinar terang,maka akan muncul hakikat-bersinar terang,maka akan muncul hakikat-hakikat pengetahuan di dalamnya dan mudah hakikat pengetahuan di dalamnya dan mudah dikuak,sehingga sebagian demi sebagian ilmu dikuak,sehingga sebagian demi sebagian ilmu itu bisa diserap. Namun siapa yang itu bisa diserap. Namun siapa yang mengumbar pandangan matanya,maka hatinya mengumbar pandangan matanya,maka hatinya akan menjadi kelam dan gelap.Jalan dan pintu akan menjadi kelam dan gelap.Jalan dan pintu ilmu menjadi tertutup. ilmu menjadi tertutup.

Page 12: Ghadhdhul bashar

Mendatangkan kekuatan hati,keteguhan dan Mendatangkan kekuatan hati,keteguhan dan keberaniankeberanian

Dengan begitu seseorang yang menahan Dengan begitu seseorang yang menahan pandangan matanya bisa menguasai pandangan itu pandangan matanya bisa menguasai pandangan itu yang disertai dengan Hujjah. Di dalam atsar yang disertai dengan Hujjah. Di dalam atsar disebutkan,"Siapa yang menentang hawa disebutkan,"Siapa yang menentang hawa nafsunya,maka setan merasa takut kepadanya. "Oleh nafsunya,maka setan merasa takut kepadanya. "Oleh karena itu,diantara orang yang mengikuti hawa karena itu,diantara orang yang mengikuti hawa nafsunya ada yang hatinya menjadi hina dan nafsunya ada yang hatinya menjadi hina dan lemah,jiwanya kerdil dan tak ada harganya,karena lemah,jiwanya kerdil dan tak ada harganya,karena Allah juga menjadikanya orang yang mementingkan Allah juga menjadikanya orang yang mementingkan hawa nafsunya dari pada Keridhaan-Nya". hawa nafsunya dari pada Keridhaan-Nya".

Page 13: Ghadhdhul bashar

Mendatangkan kegembiraan,kesenangan dan Mendatangkan kegembiraan,kesenangan dan kenikmatankenikmatan

Tidak dapat diragukan,jika seseoramh Tidak dapat diragukan,jika seseoramh menentang hawa nafsunya,tentu kesudahanya menentang hawa nafsunya,tentu kesudahanya adalah kegembiraan,kesenangan dan adalah kegembiraan,kesenangan dan kenikmatan yang jauh lebih besar dari pada kenikmatan yang jauh lebih besar dari pada kenikmatan mengikuti hawa nafs. Oleh karena kenikmatan mengikuti hawa nafs. Oleh karena itulah akal lebih menonjol dari pada hawa itulah akal lebih menonjol dari pada hawa nafsu nafsu

Page 14: Ghadhdhul bashar

Membebaskan hati dari tawanan syahwatMembebaskan hati dari tawanan syahwat Sesungguhnya orang yang layak disebut Sesungguhnya orang yang layak disebut

tawanan adalah orang yang bisa ditawan oleh syahwat tawanan adalah orang yang bisa ditawan oleh syahwat dan hawa nafsunya,seperti yang dikatakan didalam dan hawa nafsunya,seperti yang dikatakan didalam pepatah "Orang yang mengumbar pandangan matanya pepatah "Orang yang mengumbar pandangan matanya adalah seorang tawanan."Jika syahwat dan nafsu adalah seorang tawanan."Jika syahwat dan nafsu sudah menawan hati manusia ,maka memungkinkan sudah menawan hati manusia ,maka memungkinkan bagi musuh dari rivalnya untuk melancarkan siksaan bagi musuh dari rivalnya untuk melancarkan siksaan kepadanya,sehingga dia seperti anak burung ditangan kepadanya,sehingga dia seperti anak burung ditangan anak kecil yang memainkanya sesuka hati. anak kecil yang memainkanya sesuka hati.

Page 15: Ghadhdhul bashar

Menutup pintu neraka jahannamMenutup pintu neraka jahannam Pandangan mata adalah pintu syahwat yang menuntut Pandangan mata adalah pintu syahwat yang menuntut

pelaksanaanya. Pengharaman Allah dan syariat-Nya merupakan pelaksanaanya. Pengharaman Allah dan syariat-Nya merupakan tabir penghalang untuk mengumbar pandangan.Siapa yang tabir penghalang untuk mengumbar pandangan.Siapa yang merusak tabir ini ia akan berani melanggar larangan.Dia tidak merusak tabir ini ia akan berani melanggar larangan.Dia tidak akan berhenti pada satu tujuan saja.Jiwa manusia tidak akan akan berhenti pada satu tujuan saja.Jiwa manusia tidak akan menentang tujuan yang sudah diperoleh,lalu ia ingin menentang tujuan yang sudah diperoleh,lalu ia ingin mendapatkan kesenangan dalam hal yang baru lagi. Orang yang mendapatkan kesenangan dalam hal yang baru lagi. Orang yang terbiasa dengan sesuatu yang pernah ada,tidak menolak untuk terbiasa dengan sesuatu yang pernah ada,tidak menolak untuk menerima sesuatu yang baru,apalagi sesuatu yang baru itu menerima sesuatu yang baru,apalagi sesuatu yang baru itu tampak lebih indah,Menahan mata bisa menutup pintu ini,yang tampak lebih indah,Menahan mata bisa menutup pintu ini,yang karenanya banyak raja-raja tidak mempu mewujudkan apa yang karenanya banyak raja-raja tidak mempu mewujudkan apa yang didinginkanya. didinginkanya.

Page 16: Ghadhdhul bashar

Menguatkan dan mengokohkan akalMenguatkan dan mengokohkan akal Mengumbar pandangan tidak akan Mengumbar pandangan tidak akan

dilakukan kecuali oleh orang yang lemah dilakukan kecuali oleh orang yang lemah akalnya,gegabah dan tidak mempedulikan akalnya,gegabah dan tidak mempedulikan akibatnya di kemudian hari. Orang yang akibatnya di kemudian hari. Orang yang cemerlang akalnya adalah orang yang bisa cemerlang akalnya adalah orang yang bisa mmempertimbangkan akibat. Andaikata orang mmempertimbangkan akibat. Andaikata orang yang mengumbar pandangan mengetahui yang mengumbar pandangan mengetahui akibat dari perbuatanya,tentu tidak akan berani akibat dari perbuatanya,tentu tidak akan berani lancang mengumbar pandanganya. lancang mengumbar pandanganya.

Page 17: Ghadhdhul bashar

Membebaskan hati dari syahwat yang memabukkan Membebaskan hati dari syahwat yang memabukkan dan kelalaian yang melenakan.dan kelalaian yang melenakan.

Mengumbar pandangan mata pasti akan Mengumbar pandangan mata pasti akan membuat pelakunya lalai terhadap Allah dan membuat pelakunya lalai terhadap Allah dan memikirkan hari akhirat serta membuatnya mabuk memikirkan hari akhirat serta membuatnya mabuk kepayang dalam tawanan cinta.kepayang dalam tawanan cinta.Pandangan mata adalah segelas arak dan cinta yang Pandangan mata adalah segelas arak dan cinta yang dapat mabuk bila meminumnya. Mabuk cinta jauh lebih dapat mabuk bila meminumnya. Mabuk cinta jauh lebih parah dari pada mabuk karena arak,Orang yang parah dari pada mabuk karena arak,Orang yang mabuk karena arak bisa segera sadar kembali,tapi jika mabuk karena arak bisa segera sadar kembali,tapi jika mabuk karena cinta jarang yang bisa sadar mabuk karena cinta jarang yang bisa sadar kembali,kecuali jika dia sudah diambang kematian.kembali,kecuali jika dia sudah diambang kematian.