generasi penerus di bumi pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · lestari,...

288
Generasi Penerus di Bumi Pasilian Editor : Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag., S.H.,M.H.,M.A Tim Penulis : Yasyifani Rachmah Dini, dkk

Upload: others

Post on 10-Aug-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus

di Bumi Pasilian

Editor : Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag., S.H.,M.H.,M.A

Tim Penulis : Yasyifani Rachmah Dini, dkk

Page 2: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

TIM PENYUSUN

Generasi Penerus di Bumi Pasilian Buku ini adalah laporan hasil Program KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2018 Kelompok 024 Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. ©kknpaskron 2018_Kelompok KKN 024

Tim Penyusun Editor : Drs. H. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag. S.H,M.H, M.A Penulis Utama : Yasyifani Rachmah Dini, Hilda Awaliah Penata Letak : Yasyifani Rachmah Dini, Hilda Awaliah Design Cover : M. Abdullah Zahiyan, Hady Wicaksono Pemeriksa : Hilda Awaliah, Yasyifani Rachmah Dini, Indah Safitri, Hady

Wicaksono, Nur Faizah Syafiqah, Citra Ayu Lestari, Susi Suwanti, dkk

Teknis Penulisan : Yasyifani Rachmah Dini, Indah Safitri, Sinta Felisia Agnes, dkk

Pemeriksa Kesesuaian Isi : Hilda Awaliah, Yasyifani Rachmah Dini, Indah Safitri Penyedia Bahan : Hady Wicaksono, M. Abdullah Zahiyan, M. Fazlurrahman

Amari, Sinta Felisia Agnes, Indah Safitri, Aldi Maulana, Siti Ramadhan

Pustaka dan Gambar Kontributor : Yasyifani Rachmah Dini, Hilda Awaliah, Hady Wicaksono,

Nur Faizah Syafiqah, Susi Suwanti, M. Abdullah Zahiyan, Indah Safitri, Sinta Felisia Agnes, Aisyah Nur Ilahi, Citra Ayu Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi Prabowo, Ahmad Nawawi, Dara Azhari, dan Arinda Yefa Pratiwi.

Diterbitkan atas kerja sama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)-LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Kelompok KKN PASKRON

Page 3: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Buku Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada

Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor : 024 di Desa

Pasilian yang berjudul : Generasi Penerus di Bumi Pasilian telah diperiksa dan

disahkan pada tanggal 28 Desember 2018.

Dosen Pembimbing

Dr.H. Ahmad Tholabi Kharlie S.Ag., S.H., M.H., M.A

NIP. 19760807 200312 1 001

Menyetujui,

Koord. Program KKN-PpMM

Dr. Eva Nugraha, M.Ag

NIP.19710217 199803 1002

Mengetahui,

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Djaka Badrayana, ME

NIP. 19770530 2007011008

Page 4: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

iv |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Semakin besar usaha yang kita lakukan, maka akan semakin besar pula

kesempatan berhasil yang akan dicapai

~ Indah Safitri~

Page 5: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah atas karunia dan kasih sayang yang tiada

pernah ada batasnya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada

Baginda yang mulia Rasulullah Muhammad „alaihi sholatu wassalam yang

telah membawa umat manusia dari zaman kebodohan kepada zaman yang

berakhlaq dan berilmu seperti sekarang ini.

Penulis telah mendapatkan banyak bimbingan, saran, dorongan

dan inspirasi dari berbagai pihak yang telah lebih dulu berpengalaman

dan mengetahui secara mendalam informasi yang dibutuhkan penulis

untuk melengkapi buku hasil laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini.

Kami bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala telah memberikan

segala kemudahan dalam menjalankan seluruh kegiatan pengabdian

selama kurang lebih 30 hari dari tanggal 20 Juli-20 Agustus 2018. Tak lupa

juga kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan buku ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dede Rosyada, M.A., selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan

kesempatan kepada kami untuk dapat melaksanakan program Kuliah

Kerja Nyata (KKN).

2. Bapak Djaka Badrayana, M.E., selaku Kepala Pusat Pengabdian

kepada Masyarakat (PPM), yang telah memberikan wawasan yang

luas kepada kami mengenai KKN dan juga sebagai penyunting.

3. Bapak Dr. Eva Nugraha, M. Ag., selaku koordinator KKN-PpMM,

yang dengan sabar memberikan pengarahan dalam penyusunan

laporan kami.

4. Bapak Dr.H.Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag, S.H, M.H, M.A, selaku

Dosen Pembimbing KKN PASKRON 024, yang selalu memberikan

arahan, nasihat dan motivasi kepada kami selama KKN berlangsung.

5. Bapak H.Nasiri selaku Kepala Desa Pasilian, yang telah banyak

membantu kami, baik mengenai perizinan maupun dukungan moral

sehingga bebeberapa kegiatan yang kami rancang dapat terlaksana

dengan baik.

6. Ustadz Muhdi, selaku tokoh agama di Desa Pasilian yang telah

banyak memberikan bantuan, dan telah mengizinkan kami dalam

menjalankan program mengajar TPA.

Page 6: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

vi |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

7. K.H. Ahmad Nawawi, selaku tokoh agama yang sangat berpengaruh

di Masyarakat.

8. Bapak Ahmad Tinggal selaku pendiri Taman Bacaan Masyarakat

(TBM) Umah Ilmu Pasilian, yang telah membantu kami dalam

pelaksanaan program Taman Baca Anak-Anak dan Bimbingan Belajar

Calistung.

9. K.H. Fuad, selaku tokoh agama sekaligus sejarawan yang telah

memberikan wawasan yang luas kepada kami terutama dalam hal

sejarah kebudayaan Islam.

10. Bapak Samani, selaku ketua RT yang telah memberikan banyak

kontribusinya kepada kami.

11. Pemuda Karang Taruna, selaku generasi yang diharapkan dapat

mendobrak untuk perubahan desa agar setingkat lebih maju dari

sebelumnya.

12. Warga desa, yang senantiasa membantu kami dalam setiap kesulitan-

kesulitan yang kami hadapi semasa menjalani KKN.

13. Siswa-siswi MAN 4 Tangerang, yang telah menjadi penerus dalam

melaksanakan program Bimbel Calistung.

14. Tante, yang telah memberikan bantuan dan kasih sayangnya kepada

kami.

15. Ustadz Muhdi, yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dan

pengetahuannya kepada kami sehingga kami dapat menjalankan

kegiatan kami dengan lancar.

16. Dan terima kasihku selaku penanggung jawab sebagai sekretaris

kepada teman-teman sekalian yang senantiasa setia membantu

penyusunan Buku KKN ini, Kang Zay, Bung Hady, Aisyah, Indah,

Sinta, Hilda, Faizah, Ramadhan, Susi, Citra, Diyaz, Aldi, Bowo , Arin,

Alwy, Dara, Ifaz yang kesemuanya telah saling berkontribusi dalam

kegiatan KKN sampai akhir. Mungkin ada beberapa jasa teman-teman

yang terlupa, tetapi Allah tak kan melupakannya walau sebesar biji

dzarrah, dan tak kan lupa mencatatnya sebagai pahala. Dengan

ketulusan hati kawan-kawan semuanya buku KKN PASKRON 024

dapat dinikmati oleh para pembacanya.

Terakhir dan yang paling utama adalah kami mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua kami atas doa dan dukungannya sehingga kegiatan KKN ini dapat berjalan dengan lancar.

Page 7: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | vii

Selanjutnya, kami menyadari, dalam penyusunan buku laporan

KKN ini masih banyak kekurangan, baik dari segi penyusunan, bahasan,

ataupun dalam hal penulisannya. Namun kami harap, dengan adanya

buku laporan ini dapat berguna khususnya bagi kami sendiri, pembaca,

dan pihak-pihak lainnya.

Ciputat, 28 Desember 2018

Penulis

Page 8: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

viii |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Keyakinan dan tekad yang kuat mampu merubah semuanya yang

terkadang imposible

~ Ahmaad Nawawi ~

Page 9: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................................... v

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xv

TABEL IDENTITAS KELOMPOK ...................................................................... xvii

RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................... xix

CATATAN EDITOR ............................................................................................... xxiii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 3

A. Dasar Pemikiran........................................................................................ 3

B. Kondisi Umum Desa Pasilian ........................................................................ 5

C. Permasalahan Desa Pasilian ..................................................................... 5

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 024 PASKRON...................................... 7

E. Fokus dan Prioritas Program ................................................................... 9

F. Sasaran dan Target ................................................................................. 10

G. Jadwal Pelaksanaan Program ................................................................. 13

H. Pendanaan ............................................................................................... 14

I. Sistematika Penulisan ............................................................................ 14

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM ............................................... 17

A. Pendekatan .............................................................................................. 17

B. Pemetaan Wilayah dan Masyarakat...................................................... 19

C. Penyusunan Program .............................................................................. 19

D. Strategi Implementasi Program dan Kegiatan ...................................... 21

BAB III KONDISI WILAYAH DESA PASILIAN ..................................................... 25

A. Sejarah Singkat Desa Pasilian ................................................................ 25

B. Letak Geografis ....................................................................................... 27

C. Struktur Kependudukan Desa ............................................................... 29

D. Sarana dan Prasarana .............................................................................. 33

Page 10: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

x |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

BAB IVDESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN ...... 39

A. Kerangka Pemecahan Masalah .............................................................. 39

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan Pada Masyarakat .................... 54

C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan Pada Masyarakat ............ 67

D. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil ........................................................... 81

BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 83

A. Kesimpulan ............................................................................................. 83

B. Rekomendasi .......................................................................................... 84

BAB VI PENGGALAN KISAH INSPIRATIF KKN ......................................... 89

A. KISAH DI BALIK KESALAHAN Ahmad Nawawi .................................... 89

B. LINGKAR KEBERSAMAAN Aisyah Nur Ilahi ........................................... 97

C. KEHANGATAN PASILIAN Aldi Maulana ................................................. 104

D. CERITA KULIAH KERJA NYATA DI PASILIAN Arinda Yefa Pratiwi.............................................................................................................................. 112

E. SEJENAK MERASAKAN KKN Citra Ayu Lestari .................................... 119

F. SENANDUNG RIN///DU PASILIAN Dara Azhari .................................. 124

G. SEMBURAT PEMBELAJARAN HIDUP DI PASILIAN Dini Tri Hastuti ............................................................................................................................ 134

H. TIDAK BIASANYA AKU TERBIASA Hady Wicaksono ....................... 142

I. SATU BULANKU TIDAK CUKUP UNTUK-MU Hilda Awaliah… .. 150

J. MENARI BERSAMA PELANGI DI PASILIAN Indah Safitri ...............158

K. MEMORI TERSEBUT TERUKIR DENGAN NAMA PASILIAN Muhammad Abdullah Zahiyan .............................................................................. 167

L. PEMBELAJARAN SEDERHANA Muhammad Fazlurrahman Amari175

M. GORESAN TINTA SEDERHAN Nur Faizah Syafiqah .......................... 184

N. MANIFESTASI SUKMA DALAM HIRUK-PIKUK PASILIAN Raden Setyo Hadi Prabowo .....................................................................................193

O. TENTANG SENJA, PASILIAN DAN CERITA YANG TELAH USAI Siti Ramadhan ............................................................................................................. 200

P. SEBUAH LANGKAH KECIL SEBAGAI PERUBAH YANG BESAR Sinta Felisia Agnes .....................................................................................................208

Page 11: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | xi

Q. TAKUT MENGHADAPINYA AKHIRNYA BISA MELEWATINYA Susi Suwanti ................................................................................................................. 216

R. PESONA ALAM RELIGI BUMI PASILIAN Yasyifani Rachmah Dini223

BAB VII KESAN WARGA PASILIAN ATAS KEGIATAN KKN 024 ..... 233

A. Kesan Tokoh Masyarakat .................................................................... 233

B. Kesan Warga ......................................................................................... 234

C. Kesan Remaja dan Anak-Anak ............................................................ 235

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 237

BIOGRAFI SINGKAT .............................................................................................. 239

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 249

Page 12: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

xii |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Keyakinan dan tekad yang kuat mampu merubah semuanya yang

terkadang imposible

~ Nur Faizah Syafiqah ~

Page 13: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Fokus Permasalahan dan Prioritas Program ...................................... 9

Tabel 1.2 Sasaran dan Target………………………………………………..………………………....10

Tabel 1.3 Jadwal Pra-KKN ......................................................................................... 13

Tabel 1.4 Jadwal Pelaksanaan Program ................................................................ 13

Tabel 1.5 Jadwal Pelaksanaan Evaluasi Program ............................................... 13

Tabel 1.6 Pendanaan KKN 024 Paskron .............................................................. 14

Tabel 3.1 Aspek Pemerintah Desa Pasilian ......................................................... 29

Tabel 3.2 Kondisi Pemerintahan Desa Pasilian .................................................. 30

Tabel 3.3 Penduduk Desa Pasilian Menurut Mata Pencaharian ................ 32

Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana Pendidikan ...................................................... 34

Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana Olahraga ........................................................... 34

Tabel 3.6 Sarana dan Prasarana Peribadatan ..................................................... 35

Tabel 3.7 Sarana dan Prasarana Kesehatan......................................................... 36

Tabel 4.1 Matriks SWOT Bidang Pendidikan ...................................................40

Tabel 4.2 Matriks SWOT Bidang Sosial .............................................................. 42

Tabel 4.3 Matriks SWOT Bidang Kesehatan .................................................... 46

Tabel 4.4 Matriks SWOT Bidang Lingkungan ................................................ 48

Tabel 4.5 Matriks SWOT Bidang Keagamaan ................................................... 51

Tabel 4.6 Pelayanan (Paskron Mengajar) ........................................................... 54

Tabel 4.7 Pelayanan (Bimbel TPA) ........................................................................ 55

Tabel 4.8 Pelayanan (Penyuluhan Anti Narkoba) ........................................... 57

Tabel 4.9 Pelayanan (Penyuluhan Hukum Perkawinan).............................. 59

Tabel 4.10 Pelayanan (Anak Sehat) .........................................................................61

Tabel 4.11 Pelayanan (Imunisasi Difteri) ............................................................. 63

Tabel 4.12 Pelayanan (Pengolahan Sampah Plastik) ....................................... 64

Tabel 4.13 Pelayanan (Membuat Kaligrafi) ....................................................... 66

Tabel 4.14 Pemberdayaan (Pelatihan Yuk Mendesain) ................................ 67

Tabel 4.15 Pemberdayaan (Yuk Mari Baca Buku) .......................................... 69

Page 14: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

xiv |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Tabel 4.16 Pemberdayaan (Be a Smart To Uses Sosial Media) ................. 70

Tabel 4.17 Pemberdayaan (Sosialisasi Permainan Tradisional) .................72

Tabel 4.18 Pemberdayaan (Gebyar Merah Putih) .......................................... 74

Tabel 4.19 Pemberdayaan (Senam Sehat) ........................................................... 75

Tabel 4.20 Pemberdayaan (PASKRON Peduli Lingkungan)....................... 77

Tabel 4.21 Pemberdayaan (Jum‟at Mubaarak) ................................................. 78

Tabel 4.22 Pemberdayaan (Bimbel Calistung) .................................................. 81

Page 15: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo KKN Paskron 024 .......................................................................7

Gambar 3.1 Peta Desa Pasilian ................................................................................ 27

Gambar 3.2 Penampakan Desa Pasilian ............................................................... 28

Gambar 3.3 Letak POSKO KKN ............................................................................. 28

Gambar 3.4 Diagram Perbandingan Penduduk Lelaki dan Wanita Desa Pasilian .............................................................................................................................. 30

Gambar 3.5 Diagram Presentase Usia Penduduk Desa Pasilian .................. 31

Gambar 3.6 Diagram Presentase Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Pasilian .............................................................................................................................. 32

Gambar 3.7 Sarana dan Prasarana Pendidikan ................................................ 34

Gambar 3.8 Sarana dan Prasarana Olahraga ..................................................... 35

Gambar 3.9 Sarana dan Prasarana Peribadatan ............................................... 36

Gambar 3.10 Sarana dan Prasarana Kesehatan................................................... 37

Gambar 4.1 Kegiatan Mengajar di Sekolah ....................................................... 55

Gambar 4.2 Kegiatan Mengajar TPA dan Pemberian Tempat Mukena .. 57

Gambar 4.3 Kegiatan Penyuluhan Anti Narkoba ............................................ 59

Gambar 4.4 Kegiatan Penyuluhan Perkawinan ................................................61

Gambar 4.5 Kegiatan G3CT (Gerakan Gosok Gigi dan Cuci Tangan) ... 62

Gambar 4.6 Kegiatan Imunisasi Difteri .............................................................. 64

Gambar 4.7 Kegiatan Penyuluhan Pengolahan Sampah Plastik ............... 66

Gambar 4.8 Kegiatan Pembuatan Kaligrafi ....................................................... 67

Gambar 4.9 Kegiatan Pelatihan Yuk Mendesain ............................................ 69

Gambar 4.10 Kegiatan Yuk Mari Membaca Buku ........................................... 70

Gambar 4.11 Kegiatan Be a Smart To Uses Sosial Media ............................. 72

Gambar 4.12 Kegiatan Permainan Tradisional.................................................. 73

Gambar 4.13 Kegiatan HUT RI Ke 73 Gebyar Merah Putih ........................ 75

Gambar 4.14 Kegiatan Senam Sehat ..................................................................... 75

Gambar 4.15 Kegiatan Aksi Bersih-bersih .......................................................... 78

Page 16: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

xvi |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Gambar 4.16 Kegiatan Pengajian Malam Jum‟at ...............................................79

Gambar 4.17 Kegiatan Bimbingan Belajar Calistung………………………….……...81

Page 17: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

xvii

TABEL IDENTITAS KELOMPOK

Kode 01/Tangerang/Kronjo Desa Pasilian Kelompok PASKRON [024] Dana Rp 24.250.000,-

(Dua Puluh Empat Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)

J. Mahasiswa 18 (Delapan Belas) Orang J. Kegiatan 17 (Tujuh Belas) Kegiatan J. Pembangunan 3 (Tiga) Kegiatan Fisik (Pembuatan Kaligrafi, Penyediaan tong

sampah di 15 titik, dan Penyediaan rak mukena)

01.03.

024

Page 18: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

xviii |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Jika ada kata kata yang menyakitimu, menunduklah dan biarkan

ia melewatimu. Jangan dimasukkan hati agar tak lelah hatimu.

~ Hilda Awaliah~

Page 19: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

xix

RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN yang sudah

dilaksanakan di Desa Pasilian selama satu bulan. Terdapat 18 mahasiswa

yang terlibat, berasal dari 8 fakultas berbeda. Kelompok KKN dengan

nomor 024 kami beri nama PASKRON (Pasilian Kronjo) agar menjadi

nama yang unik dan menggambarkan tempat dimana kami melaksankan

KKN ini. Selama masa persiapan, pelaksanaan hingga penyelesaian laporan,

kami dibimbing oleh Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag., S.H., M.H., M.A.

Beliau adalah wakil Dekan Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Selama kegiatan KKN berlangsung, setidaknya ada 17 program yang

sebagian besar merupakan pelayanan kepada masyarakat dan sebagian

kecilnya adalah pemberdayaan. Dengan pemerataan lokasi kegiatan yang

kami lakukan diseluruh Desa Pasilian, kegiatan-kegiatan yang kami

lakukan menghabiskan dana sekitar Rp 6.250.000,-. Dana tersebut kami

dapatkan dari Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar Rp 6.250.000,-Dari hasil kegiatan

yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami raih

diantaranya:

1. Meningkatnya motivasi belajar peserta didik di PAUD Harum, PAUD

Al-Ikhlas, PAUD Amanah, PAUD RA Nurul Hidayah, SDN 01 Pasilian,

SDN 02 Pasilian, SDN 03 Pasilian, MI Nurul Hidayah, MI

Darurrohmah, MTs Nurul Hidayah, dan SMA Bina Bhakti.

2. Meningkatnya motivasi belajar anak-anak Desa Pasilian yang ditandai

dengan antusiasnya mereka mengikuti Bimbel dan Calistung.

3. Renovasi dalam bentuk kaligrafi pada Majelis Baitussalam yang kami

lakukan menjadikan suasana lebih nyaman (sebelumnya tembok

majelis masih sangat kosong dan polos).

4. Renovasi dalam bentuk kaligrafi pada PAUD Harum yang kami

lakukan menjadikan suasana lebih nyaman dan tenang untuk belajar

(sebelumnya tembok PAUD Harum masih butuh hiasan

didindingnya).

Bertambahnya pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.

Seminar mengenai penyuluhan anti narkoba yang sengaja kami

tujukan kepada siswa-siswi MAN 4 Tangerang mendapat respon

positif dari pihak kepala Sekolah MAN 4 Tangerang.

Page 20: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

xx |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

5. Bertambahnya pengetahuan serta pengalaman siswa-siswi MAN 4

Tangerang mengenai pelatihan design. Yang kami lakukan melalui

kegiatan seminar pelatihan Yuk Mendesign yang sangat besar

pengaruhnya bagi mereka.

6. Bertambahnya kesadaran masyarakat Desa Pasilian akan kebersihan

lingkungan melalui kegiatan SABSIH (Sabtu Bersih)

yang rutin kelompok kami lakukan.

7. Bertambahnya pengetahuan anak-anak untuk mengolah sampah plastik

menjadi barang yang berguna melalui kegiatan penyuluhan pengolahan

sampah plastik dengan eco-brick yang kami adakan di sekolah SDN 02

Pasilian

8. Bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang pernikahan usia dini

melalui kegiatan penyuluhan pernikahan usia dini yang kami lakukan

di Majelis Baitussalam Desa Pasilian.

9. Meningkatnya pengetahuan siswa-siswi tentang tata cara

menggunakan media sosial melalui kegiatan penyuluhan Be a Smart To

Uses sosial media yang diadakan di MTS Nurul Hidayah.

10. Menumbuhkan jiwa sosial kepada anak-anak dengan cara

menghidupkan kembali permainan tradisional yang kami lakukan di

Majelis Baitussalam.

11. Pengadaan sarana dan prasarana untuk kebersihan dan keagamaan

Desa Pasilian dengan memberikan tong sampah dan rak mukena.

12. Bertambahnya pengetahuan untuk anak-anak dalam menjaga

kebersihan gigi dan tangan melalui kegiatan G3CT (Gerakan Gosok

Gigi dan Cuci Tangan) yang diadakan di MI Nurul Hidayah.

13. Keberhasilan dalam memeriahkan HUT RI ke 73 yang dilaksanakan di

Desa Pasilian dengan semangat antusias masyarakat yang sangat tinggi.

Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah

kendala yang kami hadapi, antara lain:

1. Kurangnya persiapan dalam merencanakan program-program sehingga

beberapa program, ada yang tidak berjalan secara maksimal.

2. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program kami.

3. Terlalu luasnya wilayah yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan

KKN sehingga tidak semua terjangkau untuk pengimplementasian

program-program yang kami buat.

Page 21: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | xxi

4. Kurangnya dana yang terkumpul untuk memaksimalkan rencana

kegiatan yang telah kami susun.

5. Kurangnya waktu pelaksanaan sehingga kegiatan tidak sepenuhnya

mencapai target maksimal pada sasaran yang sudah disusun.

Namun, sekalipun demikian kami pada akhirnya bisa

menyelesaikan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun kekurangan-

kekurangan yang kami temukan meliputi:

1. Kurangnya waktu survei yang kami lakukan sehingga pengamatan

terhadap desa kurang maksimal

2. Posisi posko kelompok terlalu jauh dengan pusat kegiatan

3. Beberapa program yang terlaksana belum mencapai keseluruhan desa

secara merata

4. Kurangnya SDM dalam kelompok karena banyak permintaan kegiatan

dari desa

5. Kurangnya pertisipasi masyarakat terkait dengan program-program

yang kami lakukan.

Mungkin sekiranya untuk yang nantinya akan melaksanakan KKN di Desa Pasilian Kronjo dapat membantu memberikan solusi agar dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut guna untuk kemajuan dan kesejahteraan desa tersebut.

Page 22: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

xxii |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Terkadang hati kita dapat melihat apa yang mata tidak akan

sanggup melihatnya.

~Indah Safitri~

Page 23: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

xxiii

“SEMANGAT PASILIAN”

CATATAN EDITOR

Oleh : Dr.H. Ahmad Tholabi Kharlie S.Ag., S.H., M.H., M.A

Keberadaan perguruan tinggi sejatinya memberikan sumbangsih

positif kepada masyarakat. Itulah sebabnya perguruan tinggi menyandang

predikat sebagai pusat keunggulan (center of exellence). Sebagai pusat

keunggulan, perguruan tinggi harus memerankan fungsinya dengan baik,

tidak hanya pada aspek akademik an sich, namun juga pada aspek sosial-

kemasyarakatan. Inilah, antara lain, makna yang terangkum dalam

konsepsi Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai jati diri civitas akademika

kampus perguruan tinggi.

Masyarakat kampus, baik dosen maupun mahasiswa, merupakan

kelompok terpelajar (educated people) yang mengemban misi

mengembangkan ilmu pengetahuan dan mengimplementasikannya untuk

kemajuan dan kemakmuran masyarakat. Proses transfer keilmuan (transfer

of knowledge) yang terjadi di dalam kelas harus diteruskan dalam program

lanjutan berupa pengembangan implementasi ilmu pengetahuan untuk

pembangunan masyarakat.

Namun demikian, pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan

tinggi, baik oleh mahasiswa maupun dosen, sering kali dikonotasikan

sebagai suatu kegiatan pemberian bantuan dan pelayanan cuma-cuma

kepada kelompok masyarakat yang lemah, tidak mampu secara ekonomis,

dan berada dalam kondisi keterbelakangan. Konotasi semacam itu adalah

akibat dari kesalahan dalam menafsirkan istilah “pengabdian” terbatas

sebagai suatu “kegiatan tanpa pamrih”. Padahal, kegiatan pemberian

bantuan dan pelayanan tersebut hanya merupakan salah satu bentuk dari

berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi,

dan tidak selalu harus dilakukan secara cuma-cuma.

Di samping itu, semua komponen organisasi perguruan tinggi, baik

mahasiswa atau dosen, dapat melaksanakan pengabdian kepada

masyarakat, karena pelaksanaan darma tersebut tidak hanya menjadi tugas

dan kewajiban dari lembaga fungsional seperti lembaga pengabdian kepada

masyarakat yang telah dibentuk secara khusus oleh perguruan tinggi. Dosen

(baik secara perorangan maupun kelompok), laboratorium, jurusan, serta

Page 24: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

xxiv |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

pusat penelitian, juga dapat melaksanakannya sesuai dengan bentuk

kegiatan pengabdian yang relevan.

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sejauh ini menjadi sarana

penting bagi tumbuh dan berkembangnya rasa empati dan tanggung jawab

moral mahasiswa sebagai agent of social change. KKN menjadi kawah

candradimuka bagi calon-calon cendekiawan yang dilahirkan dari proses

pembelajaran di kampus. Mahasiswa diminta berkreasi untuk menghadapi

persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat serta bagaimana

mencari solusi terbaik sehingga terwujud tata kelola dan interaksi yang

konstruktif di tengah masyarakat. Meski KKN tidak sebagai cara

mahasiswa menjadi Robinhood atau menjadi faktor pengubah keadaan

menuju kondisi yang ideal yang dicita-citakan, namun sekurang-kurangnya

mahasiswa dapat belajar banyak dari masyarakat tentang bagaimana

bersosialisasi, memahami keragaman, mengatasi problem sosial, dan

melakukan transfer of knowledge.

Kegiatan KKN haruslah memiliki perencanaan yang memadai,

mulai dari perencanaan, proses pelaksanaan, hingga pelaporan, baik

keuangan maupun narasi kegiatan yang tersusun secara sistematis dan

informatif. Sebuah pelaporan yang baik haruslah menggambarkan sejumlah

informasi yang lengkap dan komprehensif. Paling tidak, pelaporan KKN

memiliki sejumlah signifikansi atau arti penting. Pertama, bagi mahasiswa

di samping sebagai kewajiban untuk penilaian, laporan ini menjadi

semacam dokumen tertulis atau arsip kegiatan yang dilakukan untuk

dijadikan bahan perbandingan atau banchmarking untuk kegiatan serupa

pada tahun-tahun berikutnya. Kedua, bagi institusi laporan ini menjadi

bukti kinerja kelembagaan dan pertanggungjawaban terhadap bantuan

dana yang digulirkan untuk pembiayaan kegiatan KKN ini. Laporan ini

juga dapat dijadikan bahan masukan bagi proses evaluasi kegiatan dari

waktu ke waktu. Ketiga, bagi masyarakat, khususnya lokasi

penyelenggaraan KKN, laporan ini memiliki arti penting dalam konteks

memberikan masukan dan informasi objektif seputar kondisi masyarakat,

terutama dinamika sosial kemasyarakatan, potensi, tantangan, dan

solusinya.

Pelaksanaan KKN-24 memiliki sejumlah karakteristik yang spesifik

dan unik, terutama dibandingkan dengan sejumlah KKN yang pernah

dilakukan. Pertama, karakteristik geografis. Meski disebut desa dengan

sejumlah luas lahan pertanian, Pasilian tampaknya dapat dikategorikan

Page 25: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | xxv

urban dengan sejumlah indikator, di antaranya: jalan beraspal yang cukup

lebar, yang luas degan sejumlah fasilitas publik, sejumlah sekolah negeri,

dan pabrik atau perusahaan industri. Kedua karakteristik masyarakat.

Wilayah ini dikenal memiliki sejarah sosial yang religius. Ada sejumlah

ulama dan ahli Al-Quran yang lahir dari wilayah ini. Tingkat pendidikan,

pengetahuan masyarakat, dan akses ke sumber-sumber ilmu pengetahuan

juga tampaknya cukup memadai.

Kondisi ini tentu saja berimplikasi pada tingkat kesulitan

beradaptasi peserta KKN. Karakteristik masyarakat urban cenderung

eksklusif dan perlu pendekatan yang lebih intensif ketimbang masyarakat

urban. Saya kira ini menjadi tantangan menarik bagi peserta KKN-24.

Seperti yang dialami oleh kelompok ini, di beberapa hari pertama peserta

mengalami kesulitan mengajak masyarakat untuk bergabung dan bersama

melaksanakan sejumlah program KKN yang sudah dirumuskan. Perlu

waktu untuk merangkul sejumlah komponen masyarakat, terutama kawula

muda untuk bersinergi dalam kegiatan KKN.

Untuk memudahkan langkah-langkah implementasi program KKN,

strategi awal yang digunakan kelompok 24 adalah mendekati tokoh

masyarakat atau sosok yang dituakan. Selain Kepala Desa, selaku pimpinan

wilayah, dilakukan pendekatan kepada sejumlah sesepuh desa sekaligus

meminta restu dan dukungan. Setelah itu dilakukan pendekatan kepada

sejumlah komponen kepemudaan dan lembaga-lembaga keagamaan.

Langkah ini telah membuat sejumlah program yang dicanangkan dapat

berjalan dengan baik dan sukses. Indikator sederhana dapat dilihat dari

tingkat partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan relatif tinggi, bahkan

pada saat closing ceremony yang diramaikan dengan kegiatan pengumuman

kejuaraan sejumlah kompetisi melibatkan massa yang cukup banyak.

Berdasarkan hasil kajian pendahuluan, peserta KKN-24 menyusun

sejumlah kegiatan dan pengadaan sejumlah perangkat. Sejumlah kegiatan

berorientasi pada penguatan kapasitas intelektual, keterampilan, dan

keagamaan. Secara umum kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan baik

dan mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Sifat kegiatan ada yang

insidental dan ada yang berkelanjutan. Kegiatan yang digelar di MAN salah

satunya menjadi kegiatan yang berkelanjutan atau berkesinambungan

hingga saat ini.

Ke depan, agar kegiatan KKN berjalan efektif dan tepat sasaran

maka perencanaan program yang berbasis kebutuhan harus benar-benar

Page 26: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

xxvi |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

menjadi prioritas. Peserta KKN dan institusi penyelenggara harus benar-

benar memahami kebutuhan masyarakat sebagai objek pengabdian

masyarakat. Memastikan daftar kebutuhan masyarakat dan rencana solusi

aksi yang ditawarkan peserta KKN akan menjadikan KKN berjalan efektif

dan berhasil guna. Selain itu peserta KKN dapat lebih sungguh-sungguh

mencari stakeholders untuk membantu pembiayaan atau bersinergi

mewujudkan program yang telah dibuat. Dengan begitu kendala

pembiayaan tidak lagi menjadi beban pikiran peserta dan fokus

menjalankan program kegiatan.

Editor,

Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie, S.H., M.H., M.A.

NIP. 197608072003121001

Page 27: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

BAGIAN I : DOKUMENTASI HASIL KEGIATAN

Page 28: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

2 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Jangan kau pikul semua bebanmu seorang diri, kau tidaklah sekuat

itu. Bagilah ia bersamaku. Dengan begitu kau dan aku menjadi

lebih kuat. Bahkan Tuhan pun menciptakan tangan berpasangan

untuk bekerjasama. Bukannya satu.

~ Muhammad Abdullah Zahiyan ~

Page 29: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

3

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Desa Pasilian mungkin saat ini sudah sering dijamah oleh para relawan

mahasiswa/i KKN. Pada era globalisasi, dengan semakin berkembangnya

teknologi, ilmu pengetahuan, dan keterbukaan informasi, harus disadari bahwa

bangsa Indonesia perlu mempunyai suatu pemikiran yang maju dan cerdas. Hal ini

diperlukan, agar bangsa kita tidak tertinggal dari bangsa lain dan mendapatkan

penghidupan yang layak. Jika setiap masyarakat Indonesia sudah mempunyai

pandangan berfikir yang lebih baik, maka tidak akan sulit bagi bangsa Indonesia

untuk memposisikan diri menjadi bangsa yang lebih maju dan lebih baik lagi

sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Salah satu penunjang utama kemajuan

suatu bangsa adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang kreatif dan inovatif.

Dengan SDM yang seperti ini, masyarakat mampu mengembangkan segala sesuatu

yang mereka miliki menjadi hal yang bernilai dan bermanfaat.

Demi eksplorasi dan kualitas yang terpendam dalam diri, mereka tidak

boleh diam di tempat, melainkan melangkah maju di dunia yang nyata dan dalam

tataran global. Selain merupakan tugas tersendiri bagi pemerintahan, mahasiswa

sebagai kalangan terdidik dan terpelajar juga memiliki tanggung jawab dalam

pengembangan SDM yang berimbas pada peningkatan kemampuan masyarakat

melalui kebutuhan hidup tersebut. Mereka berkewajiban menjadi media

transformasi pengetahuan dan informasi, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Dalam hal ini, diperlukan integrasi antar mahasiswa dan masyarakat.

Keistimewaan yang dimiliki mahasiswa tidak dapat diukur dari sisi

materi, melainkan dari sisi wawasan dan intelektualitas yang dimilikinya.

Mahasiswa selalu mencoba berfikir ideal dan rasional dalam menghadapi masa

depan bangsa. Dengan demikian, masyarakat dan mahasiswa yang merupakan

elemen yang ada di dalamnya, diharapkan dapat bersikap bijak dan berpikir

panjang dalam setiap menghadapi permasalahan yang akan dihadapi. Dan teori

yang dimiliki mahasiswa serta pengalaman hidup masyarakat perlu diselaraskan

untuk dapat mencapai tujuan yang lebih baik. Dan salah satu program untuk

meningkatkan kinerja dan keterampilan mahasiswa dalam hidup bermasyarakat

adalah program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

KKN atau Kuliah Kerja Nyata merupakan implementasi dari pengabdian

kepada masyarakat yang merupakan bagian dari elemen penting Tri Dharma

Perguruan Tinggi, di samping elemen lainnya seperti Pendidikan dan penelitian.

Sebagai elemen penting, maka pengabdian masyarakat harus dirancang

sedemikian rupa agar dapat mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012. Dalam undang-undang ini disebutkan

Page 30: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

4 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

bahwa pengabdian pada masyarakat diartikan sebagai kegiatan civitas akademika

yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan

kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam

pengaplikasiannya diharapkan mahasiswa dapat memecahkan segala masalah di

masyarakat, baik masalah sosial, budaya, agama, sampai ekonomi sekalipun.

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

terkhusus mahasiswa di semester enam wajib mengikuti dan menjalankan

kegiatan KKN ini di desa yang telah ditentukan pihak kampus dalam naungan

LPM (Lembaga Pengabdian Masyarakat) dan juga terdapat dosen pembimbing.

Salah satunya dilakukan oleh kelompok mahasiswa di Desa Pasilian, Kecamatan

Kronjo, Kabupaten Tangerang.

Dalam kegiatan survei lapangan disini mahasiswa melakukan

pengambilan data dengan metode wawancara, diskusi ke berbagai tokoh, ataupun

mengambil data di lapangan. Untuk wawancara dan diskusi di sini

diperuntukkan untuk mendapatkan informasi dari tokoh-tokoh agama maupun

masyarakat dan Pemerintah Desa Pasilian sendiri. Hasil wawancara serta diskusi

yang kami lakukan akhirnya kelompok menemukan masalah di desa ini yang

berkutat pada persoalan kesehatan, pendidikan, lingkungan dan sosial.

Selain permasalahan kesehatan yang sulit di sana, permasalahan lain yang

begitu besar juga terdapat di Desa Pasilian, yaitu permasalahan lingkungan dan

pendidikan. Persoalan lingkungan sendiri pun terlihat sangat jelas banyak sekali

sampah yang berserakan, lahan kosong dan saluran air dijadikan alternatif sebagai

tempat pembuangan akhir oleh masyarakat setempat.

Pada persoalan selanjutnya yaitu masalah pada bidang pendidikan.

Persoalan ini cukup besar menurut kami, karena masih ditemukan tenaga

pengajar yang mengajar bukan pada bidangnya, serta sikap tidak peduli terhadap

murid tersebut. Meski begitu, kami mendapatkan sebuah komunitas yang

bergerak dalam hal pendidikan, yaitu Taman Baca Masyarakat Umah Ilmu. Di

dalamnya terdapat pemuda maupun pemudi yang sukarela menjadi relawan

gerakan tersebut.

Melihat persoalan-persoalan yang ada di desa, mahasiswa langsung

bergerak merancang beberapa program yang sekiranya dapat membantu

memperbaiki kondisi yang dialami Desa Pasilian. Mahasiswa merancang kegiatan

prioritas dan kegiatan harian untuk berinteraksi langsung dengan warga dan

dapat memberikan kontribusi bagi permasalahan yang ada dengan masa bakti

satu bulan. Maka dari itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu

bentuk perwujudan pengabdian kami kepada masyarakat. Program ini lahir dari

suatu pemikiran bahwa dalam menghadapi persaingan global yang semakin

kompetitif serta menciptakan masyarakat yang lebih kreatif, bukanlah tugas dari

pemerintah semata, namun tugas seluruh lapisan masyarakat termasuk di

Page 31: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 5

dalamnya Perguruan Tinggi beserta civitas akademik-nya. Dengan demikian, kami

memberi judul buku ini dengan nama “Generasi Penerus di Bumi Pasilian”. Karena

terdapat program kami selama satu bulan ini yang programnya rutin dilakukan

terhadap anak-anak. Maka dari itu, kami berharap agar anak-anak menjadi

penerus civitas akademika di desa tersebut.

B. Kondisi Umum Desa Pasilian

Lokasi yang dijadikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata PASKRON

2018 adalah Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang,

Provinsi Banten. Desa ini tergolong desa yang berada di dataran rendah.

Daerah Desa Pasilian sendiri memiliki potensi di bidang pertanian (agraris)

di lihat begitu luasnya kebun serta sawah di desa ini. Sebagian besar

penduduknya berprofesi sebagai buruh dan diikuti oleh petani dan nelayan,

adapun yang berprofesi sebagai pedagang dan itu hanya sekitar 3,6% dari

keseluruhan. Mata pencaharian terbesar penduduk Desa Pasilian adalah

karyawan swasta yaitu sebanyak 590 orang, disusul dengan penduduk

yang bermata pencaharian petani sebanyak 200 orang, nelayan 100 orang

dan buruh 75 orang. Luas sawah di sini sekitar 359,221 Ha, sedangkan

tanaman-tanaman di sini di dominasi oleh padi, timun suri, dan buah

semangka.

Meskipun lahan pertanian dan perkebunan di sini cukup subur dan

sangat luas, pertanian di desa biasa mengalami kekeringan yang cukup

tinggi dan parah di musim kemarau, dan saat musim hujan tiba bisa juga

terjadi banjir dikarenakan volume hujan yang cukup deras dan di desa ini

berada di dataran rendah, diperparah dengan sampah yang berserakan

dimana-mana.

C. Permasalahan Desa Pasilian

Permasalahan di Desa Pasilian sendiri di sini yang paling berat

adalah kesadaran masyarakat terhadap pendidikan yang masih minim dan

sistem pendidikan desa yang masih rendah, serta minimnya kesadaran

masyarakat akan lingkungan. Namun berikut ini ada beberapa rincian

permasalahan di Desa Pasilian yang kami temui:

1. Bidang Keagamaan

Mayoritas masyarakat Desa Pasilian beragama Islam yang begitu

kental dengan nuansa Islamnya. Terbukti dengan terdapatnya beberapa

titik musolah, masjid dan majelis. Pengajian pun secara rutin setiap satu

Page 32: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

6 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

minggu sekali di adakan di beberapa masjid dan majelis ta‟lim. Namun,

pengajian untuk usia dini dan untuk remaja masih belum dapat di lakukan

secara merata di desa tersebut. Salah satu masalahnya adalah karena

minimnya tenaga pengajar di Desa Pasilian.

2. Bidang Lingkungan

Suhu di Desa Pasilian sangatlah panas, tanah yang gersang, di sini

sangat minim kesadaran akan penghijauan. Hanya padi dan rumput liar

yang banyak sekali ditemukan di daerah ini. Lalu soal kebersihan

lingkungan, sangat miris lagi-lagi kesadaran dan rasa peduli yang kurang

dari masyarakat terhadap kebersihan lingkungan masih menjadi persoalan

yang besar.

3. Bidang Pendidikan

Kami mencatat dalam data desa menunjukkan 1.225 orang

penduduk yang hanya lulusan SD/sederajat, 435 orang lulusan

SMP/sederajat, 365 orang lulusan SMA/sederajat dan di desa ini hanya 165

orang yang memiliki gelar sarjana strata 1. Hal ini sangat menunjukkan

bahwa masyarakat menjadi sangat malas ketika ingin melanjutkan ke

pendidikan yang jenjangnya lebih tinggi. Kurang minatnya tersebut juga

mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kurangnya

kesadaran masyarakat, pernikahan usia dini, dan juga faktor ekonomi.

Permasalahan di bidang pendidikan juga terletak pada kurangnya tenaga

pengajar yang benar-benar berkompeten pada bidang keahliannya.

4. Bidang Kesehatan

Pada bidang kesehatan menunjukkan bahwa masih rendahnya

kesadaran pada masyarakat jika puskesmas setempat mengadaka vaksinasi

dan pengecekan kesehatan pada anak. Laporan petugas kesehatan di sana

menunjukkan bahwa masih banyaknya anak yang rentan terkena penyakit

menular dan penyakit yang diakibatkan oleh lingkungan yang kotor

dikarenakan anak yang tidak mempunyai daya tahan tubuh yang kuat.

5. Bidang Sosial

Permasalahan dalam bidang sosial, kesadaran masyarakat dalam

bidang sosial masih rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan bahaya

narkoba di desa ini sudah masuk garis kuning. Rasa peduli antar sesama

pun masih rendah. Terutama permasalahan di desa ini adalah masih banyak

pernikahan usia dini dan pernikahan di atas tangan atau pernikahan secara

agama saja.

Page 33: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 7

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 024 PASKRON

PASKRON berlambangkan dua ekor lebah

yang saling mengulurkan tangan, melambangkan

kehidupan sosial seperti lebah yang hidup

berkoloni, selalu bersama, saling berbagi dan

membantu terhadap sesama. Kelompok KKN

PASKRON 024 terdiri dari mahasiswa yang berbeda

namun saling melengkapi. Hal ini dikarenakan

kelompok ini berasal dari fakultas yang berbeda-beda dan tentunya dengan

sifat dan karakter yang berbeda-beda pula. Pelaksanaan kegiataan KKN

PASKRON 024 beranggotakan 18 orang terdiri dari duabelas perempuan

dan enam laki-laki, berasal dari berbagai program studi dan terdiri dari

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan , Fakultas Adab dan Humaniora,

Fakultas Ushuluddin, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas

Sains dan Teknologi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Perbedaan

sifat dan karakter diantaranya mengharuskan satu sama lainnya untuk

saling menopang. Berdasarkan kompetensi yang dimiliki, dibuatlah

susunan organisasi anggota kelompok demi tercapainya efisiensi program.

Dengan demikian, anggota kelompok memiliki tanggung jawab dalam

mensukseskan program pengabdian.

Ketua kelompok KKN PASKRON 024 adalah Muhammad

Fazlurrahman Amari dari program studi Hubungan Internasional Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ifaz merupakan ketua GAN Tangerang

Selatan. Ia memiliki karakteristik seorang pemimpin sehingga ia dipercaya

sebagai ketua kelompok.

Sekretaris kelompok KKN PASKRON 024 adalah Yasyifani

Rachman Dini dari program studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab

dan Humaniora. Ifah merupakan sekretaris yang paling penurut dan mau

belajar. Oleh karena itu ia dipilih sebagai sekretaris satu. Hilda Awaliah

dari program studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi. Hilda merupakan

wakil sekretaris yang selalu menyiapkan segala sesuatu yang bersifat

administrasi. Dalam posisi ini Hilda adalah orang yang selalu mendampingi

Ifah sebagai sekretaris KKN. Berkat mereka berdua, keadministrasian

Gambar 1.1 : Logo KKN PASKRON 024

Page 34: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

8 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

kelompok KKN dari awal persiapan hingga selesainya program KKN

berjalan dengan baik.

Bendahara kelompok KKN PASKRON 024 adalah Aisyah Nur Ilahi

dari program studi Pendidikan Agaman Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan. Caul merupakan bendahara yang dalam pembukuan perjalanan

keuangan dengan baik. Berkat kinerjanya yang baik semua kontrol

keuangan selama KKN tercukupi dan sesuai dengan rancangan anggaran

awal. Indah Safitri dari program studi Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis. Indah merupakan bendahara kedua. Ia adalah

bendahara yang teliti dan kehadirannya sangat membantu bendahara

kesatu.

Penanggung jawab Divisi Acara KKN PASKRON 024 adalah adalah

Sinta Felisia Agnes dari program studi Hukum Keluarga Fakultas Syariah

dan Hukum. Sinta memiliki kreativitas dalam mengemas sebuah konsep

acara dan sangat bertanggung jawab terhadap tugas dan anggotanya. Nur

Faizah Syafiqah dari program studi Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan. Icha sangat rajin dalam segala hal, dan ia sangat

bertanggung jawab dengan tugasnya. Arinda Yefa Pratiwi dari program

studi Hukum Pidana Islam Fakultas Syariah dan Hukum. Tugas Arin

membantu tugas-tugas anggota divisi acara lainnya.

Penanggung jawab Divisi Publikasi, Dekorasi dan Dokumentasi

kelompok KKN PASKRON 024 adalah Hady Wicaksono dari program

studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Hadi

merupakan salah satu anggota KKN yang memiliki kemampuan dalam

desain grafis serta editing. Lalu anggotanya yaitu Muhammad Abdullah

Zahiyan dari program studi Biologi Fakultas Sains dan Tekhnologi yang

memiliki kompetensi hampir sama dengan Hady dan paling hebat dalam

kreativitas kaligrafi.

Penanggung jawab Divisi Konsumsi kelompok KKN PASKRON

024 adalah Susi Suwanti dari program studi Pendidikan Islam Anak Usia

Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Susi memiliki kompetensi

dalam memasak dan mampu berkomunikasi dengan baik kepada warga.

Siti ramadhan dari program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora yang memiliki kompetensi dalam hal ilmu perpustakaan dan

sangat membantu kinerja dari Susi. Dara Azhari dari program studi

Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Keberadaan Dara

juga sangat membantu anggota konsumsi lainnya.

Page 35: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 9

Penanggung jawab Divisi Perlengkapan KKN PASKRON 024

adalah Raden Setyo Hadi Prabowo dari program studi Ilmu Hukum

Fakutltas Syariah dan Hukum. Bowo merupakan anggota yang mampu

berkomunikasi dengan baik pada masyarakat dan bertanggung jawab

dalam menjalankan tugasnya. Lalu anggotanya yaitu, Dini Tri Hastuti dari

program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan. Ia memiliki kompetensi dalam hal mengajar. Ahmad

Nawawi dari program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan. Alwi mempunyai kemampuan dalam mengajar.

Penanggung jawab Divisi Humas KKN PASKRON 024 adalah Citra

Ayu Lestari Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Citra

merupakan anggota yang menjadi jembatan komunikasi dari PPM kepada

kelompok dengan baik dan memiliki kompetensi mengajar, dan Aldi

Maulana dari program studi Ilmu Al-Quran dan Hadits Fakultas Usuludin

memiliki kreativitas yang tinggi dalam menghibur orang karena ia memiliki

keahlian dalam berstand up comedy dan memiliki kepercayaan diri yang

tinggi.

E. Fokus dan Prioritas Program

Dilihat dari permasalahan yang terjadi di Desa Pasilian Krojo,

sebagaimana yang telah dipaparkan di sub-bab permasalahan maka

kelompok KKN PASKRON 024 memfokuskan kegiatan pada lima

bidang, yaitu: 1) Bidang Keagamaan, 2) Bidang Pendidikan, 3) Bidang

Kesehatan, 4) Bidang Sosial , dan 5) bidang Lingkungan.

Berikut ini rincian program yang menjadi prioritas kelompok KKN

PASKRON:

Tabel 1.1: Fokus Permasalahan dan Prioritas Program Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan

Bidang Keagamaan

Religiusitas Pasilian

- Membuat Kaligrafi

- Bimbingan Belajar TPA

- Jum‟at Mubaraak

Bidang Pendidikan

Pasilian Sinau - Pelatihan Yuk Mendesign - Bimbingan Belajar - Pelatihan “Be a Smart To Uses Sosial

Media”

Page 36: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

10 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

- PASKRON Mengajar - Yuk Mari Baca Buku

Bidang Kesehatan

Sekron (Sehat PASKRON)

- Gerakan Gosok Gigi dan Cuci Tangan

(G3CT)

- Kegiatan Imunisasi Difteri

- Senam Sehat

Bidang Sosial

Pasilian Bersuara - Penyuluhan Anti Narkoba

- Penyuluhan Hukum Perkawinan

Islam di Indonesia

- Gebyar 17 Agustus

- Sosialisasi Permainan Tradisional

Anak

Bidang Lingkungan Pasilian Bersih

- Pelatihan Pengolahan Sampah Plastik

- Sabtu Bersih

F. Sasaran dan Target

Sebuah program akan tercapai melalui sasaran dan target sebagai tolak ukur keberhasilan program. Adapun sasaran dan target dalam pelaksanaan program di Desa Pasilian, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 1.2: Sasaran dan Target

No Kegiatan Sasaran Target

1. PASKRON

Mengajar

Guru Sekolah

Dasar dan

PAUD di Desa

Pasilian

15 orang guru Sekolah Dasar

dan PAUD terbantu dalam

kegiatan belajar mengajar

siswa dan siswinya.

2. Bimbel TPA Anak-anak

Desa Pasilian

20 anak kampung Pejamuran

Desa Pasilian mulai umur 4-8

tahun terdorong untuk

mempelajari dan membaca Al-

Qur‟an

3.

Penyuluhan

Anti

Narkoba

Siswa Siswi

MAN 4

Kabupaten

115 Siswa-siswi MAN 4

Kabupaten Tangerang

mendapatkan informasi

Page 37: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 11

Tangerang tentang bahaya narkoba dan

dampak buruknya narkoba

untuk masa depan.

4.

Penyuluhan

Hukum

Perkawina

n Islam di

Indonesia

Masyarakat

Desa Pasilian

150 orang ibu-ibu majelis

ta‟lim se-Desa Pasilian

mendapatkan informasi

tentang hukum perkawinan

Islam di Indonesia bagi

masyarakat Desa Pasilian

5. Senam

Sehat

Masyarakat

Desa Pasilian

30 orang Masyarakat Desa

Pasilian berpartisipasi dalam

kegiatan jalan dan senam sehat

6. Imunisasi

Difteri

Petugas

puskesmas

Desa Pasilian

3 orang petugas puskesmas

Desa Pasilian terbantu dalam

memberikan layanan

kesehatan imunisasi Difteri

untuk anak usia 2-7 tahun ke

atas

7.

Pengolahan

Sampah

Plastik

dengan Eco-

brick

Anak-anak

Desa Pasilian

dan

Masyarakat

sekitar

40 anak Desa Pasilian dan

masyarakat sekitar

berpartisipasi dalam

meminimalisir keberadaan

sampah plastik serta mengolah

sampah menjadi sesuatu yang

bermanfaat

8. Membuat

Kaligrafi Kaligrafi

2 buah kaligrafi terpasang di

TPA Masjid Jami‟ Baitussalam

dan PAUD Harum

9.

Pelatihan

Yuk

Mendesign

Para remaja

Desa Pasilian

dan Siswa/I

MAN 4

Tangerang

9 remaja Desa Pasilian dan 40

Siswa/I MAN 4 Tangerang

mendapatkan pelatihan

mendesign dan dapat

mengembangkan keahlian di

bidang multimedia serta

menerapkannya dalam

ekonomi kreatif.

Page 38: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

12 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

10. Yuk Mari

Baca Buku

Anak-anak

dan

masyarakat

Desa Pasilian.

55 orang masyarakat Desa

Pasilian berpartisipasi untuk

menumbuhkan minat

membaca buku

11.

Pelatihan

“Be a Smart

To Uses

Sosial

Media”

Siswa/i kelas 9

MTS Nurul

Hidayah di

Desa Pasilian.

40 siswa/i MTS Nurul

Hidayah di Desa Pasilian

mendapatkan informasi

tentang memanfaatkan media

sosial untuk menulis blog bagi

siswa/i MTS

12.

Sosialisasi

Permainan

Tradisional

Anak

Anak-anak

Desa Pasilian

Kronjo

20 anak Desa Pasilian Kronjo

berpartisipasi dalam menjaga

dan melestarikan permainan

tradisional anak

13. Gebyar 17

Agustus

Masyarakat

Desa Pasilian

6 perlombaan dalam rangka

HUT RI ke-73 terlaksana

dengan maksimal 10 orang

peserta disetiap disetiap sesi

perlombaan

14. Senam

Sehat

Masyarakat

Desa Pasilian

30 orang Masyarakat Desa

Pasilian berpartisipasi dalam

kegiatan jalan dan senam sehat

15.

SABSIH

(Sabtu

Bersih)

Masyarakat

Desa Pasilian.

20 orang warga desa

berpartisipasi dalam kerja

bakti membersihkan

lingkungan

16 Jum‟at

Mubaarak

Warga Desa

Pasilian

40 warga Desa Pasilian

berpartisipasi dalam kegiatan

mengaji bersama

17.

Bimbingan

Belajar Baca

Tulis

Hitung

Anak-anak di

Desa Pasilian

tingkat SD

30 anak mendapatkan materi

pelatihan membaca, menulis,

dan menghitung serta

mendapatkan materi pelajaran

Matematika dan Bahasa

Inggris

Page 39: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 13

G. Jadwal Pelaksanaan Program

Jadwal pelaksanaan program KKN-PpMM kelompok PASKRON

024 terdiri dari 3 bagian, yaitu:

1. Pra KKN PpMM (April – Juni 2018)

Tabel 1.3: Jadwal Pra-KKN No Urutan Kegiatan Waktu

1. Pembentukan Kelompok 11 April 2018

2. Penyusunan Proposal 1 Mei2018

3. Pembekalan 24 April 2018

4. Survei 26 April-15Juli 2018

5. Pelepasan 16 Juli 2018

2. Pelaksanaan Program di Desa Pasilian

Tabel 1.4: Jadwal Pelaksanaan Program No Urutan Kegiatan Waktu

1. Pengenalan Lokasi dan Masyarakat 18 Juli 2018

2. Pembukaan di Lokasi KKN 20 Juli 2018

3. Implementasi Program 21 Juli- 19 Agustus 2018

4. Penutupan 20 Agustus 2018

5. Kunjungan Dosen Pembimbing 23 Juli, 20 Agustus 2018

3. Laporan dan Evaluasi Program KKN

Tabel 1.5: Jadwal Pelaksanaan Evaluasi Program

No Urutan Kegiatan Waktu

1. Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN

PpMM

September-Oktober

2018

2. Verifikasi dan Penyuntingan oleh

Kelompok dan Dosen Pembimbing

Oktober-Desember

2018

3. Penyelesaian dan Pengunggahan Film

Dokumenter

Agustus 2018

4. Pengesahan Buku Laporan Desember 2018

5. Pengiriman Buku Laporan Hasil KKN

PpMM

Januari 2018

6. Penilaian Hasil Kegiatan Januari 2018

Page 40: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

14 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

H. Pendanaan

Berikut adalah rincian pendanaan yang telah kami himpun untuk

kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN):

Tabel 1.6: Pendanaan KKN 024 PASKRON

No Uraian Asal Dana Jumlah

1. Kontribusi mahasiswa anggota kelompok Rp

1.000.000,- @18 orang

Rp 18.000.000,-

2. Dana Penyertaan Program Pengabdian

Masyarakat oleh Dosen

Rp 6.250.000,-

3. Hasil fund rising penjualan baju layak pakai Rp ,-1.200.000

Total Rp ,-25.450.000

I. Sistematika Penulisan

Buku ini disusun dalam dua bagian. Sistematika penulisan buku ini

berpedoman pada buku Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-

PpMM tahun 2018 yang disusun oleh Bapak Eva Nugraha, M.Ag selaku

koordinator KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Buku ini

disusun dalam dua bagian dengan perincian sebagai berikut.

1. Bagian I adalah dokumentasi hasil kegiatan yang berisi lima bab,

yaitu:

Bab I: Pendahuluan

Bab ini memaparkan dasar pemikiran, kondisi umum suatu desa

yang dijadikan tempat pelaksanaan KKN, permasalahan dan aset yang

dimiliki oleh desa, profil kelompok, fokus dan prioritas program, jadwal

pelaksanaan program, pendanaan, serta sistematika penyusunan.

Bab II: Metode Pengabdian Masyarakat

Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam

pemecahan masalah yang ada, serta tinjauan pustaka dari berbagai sumber

tentang Desa Pasilian.

Bab III: Kondisi Wilayah Desa Pasilian

Bab ini menjabarkan mengenai lokasi KKN secara lebih rinci dan

lengkap, mulai dari sejarah desa, letak geografis, struktur kependudukan

desa, serta sarana dan prasarana.

Bab IV: Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan

Page 41: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 15

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana hasil kegiatan pelayanan

dan pemberdayaan KKN kelompok PASKRON 024 di Desa Pasilian, serta

membahas faktor pencapaian hasil sesuai dengan program-program yang

telah dirancang.

Bab V: Penutup

Bab ini berisikan kesimpulan dan rekomendasi untuk berbagai pihak

guna perbaikan di masa mendatang.

2. Bagian II adalah refleksi hasil kegiatan yang berisikan dua bab, yaitu:

Bab VI: Penggalan Kisah Inspiratif

Bab ini berisi kisah inspiratif dari masing-masing anggota

PASKRON 024.

Bab VII: Kesan Warga atas Program KKN

Pada bagian ini dipaparkan kesan dan pesan atau testimoni warga

Desa Pasilian dari berbagai lapisan mengenai pelaksanaan program dan

kegiatan KKN PASKRON 024.

Page 42: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

16 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Anda tidak akan pernah merasa bahagia jika anda membandingkan

kekurangan anda dengan kelebihan orang lain.

~ Aisyah Nur Ilahi ~

Page 43: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

17

BAB II METODE PENGABDIAN

A. Pendekatan

Pendekatan dalam perencanaan dan implementasi program KKN-

PpMM menggunakan Problem Solving Approach yaitu salah satu upaya

untuk melakukan perubahan sosial pada masyarakat dengan melihat masalah yang ada di masyarakat. Dengan demikian upaya awalnya adalah menginventarisir seluruh masalah yang ditemukan di masyarakat sebelum pelaksanaan program dan kegiatan. Pada saat akan mengimplementasi pelaksanaan program dan kegiatan, setiap kelompok KKN melakukan

analisis SWOT. Dalam metode Problem Solving Approach atau metode

pemecahan masalah terdapat beberapa langkah-langkah pengupayaan perubahan sosial pada masyarakat diantaranya, yaitu:

a. Penggalian Masalah

Penggalian masalah merupakan tahap di mana pekerja sosial mendalami situasi dan masalah masyarakat atau sasaran perubahan. Tujuan dari tahap penggalian masalah adalah membantu pekerja sosial dalam memahami, mengidentifikasi, dan menganalisis faktor-faktor relevan terkait situasi dan masalah yang bersangkutan. Berdasarkan hasil penggalian masalah tersebut, pekerja sosial dapat memutuskan masalah apa yang akan ia selesaikan, tujuan dari upaya perubahan, dan cara mencapai tujuan. Metode curah pendapat merupakan salah satu metode yang digunakan dalam tahap penggalian masalah, yang mana seluruh perwakilan dari berbagai unsur masyarakat desa dijadikan sumber data untuk memetakan masalah dan merancang program pemberdayaan.

b. Pengumpulan

Data pengumpulan merupakan tahap dimana pekerja sosial

mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait masalah yang akan

diselesaikan. Dalam melakukan pengumpulan data, terdapat empat cara

yang dapat digunakan yaitu: survei, wawancara, observasi, dan

penggunaan data tertulis.1

c. Pemformulasian Rencana Aksi

1 Miftahul Huda, Kesejahteraan Sosial dan Pengantar Sosial: Sebuah Pengantar,

Pertama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h.5.

Page 44: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

18 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Di tahap ini peneliti membantu masing-masing kelompok

masyarakat untuk memformulsikan gagasan mereka dalam bentuk

tertulis, terutama bila ada kaitannya dengan proposal untuk pihak

penyandang dana. Tetapi jika kelompok ini sebelumnya beberpa kali

pernah mengajukan permohonan, maka kelompok ini hanya perlu

mengkonsultasikan secara singkat apa saja persyaratan yang harus

dipenuhi dalam proposal tersebut. Dalam tahap ini diharapkan peneliti

dan masyarakat dapat membayangkan dan menuliskan tujuan jangka

pendek apa yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapai tujuan

tersebut. Kemudian mereka dapat mengarahkan tindakan itu sesuai

dengan apa yang sudah diformulasikan.

d. Implementasi Program

Tahap ini sangat membutuhkan kerjasama antara peneliti

(Mahasiswa KKN) dengan masyarakat desa. Kurangnya kerjasama antara

peneliti dengan masyarakat desa akan menghambat jalannya program di

lapangan, dan akan dapat melenceng dari rencana sebelumnya. Dalam

program pemberdayaan ini diharapkan kader masyarakat juga dapat

menjaga keberlangsungan program yang telah dikembangkan. Teknologi

yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat desa yang

ada. Prinsipnya adalah meskipun sederhana tetapi tetap berfungsi dengan

baik.

Hal ini dilakukan agar bisa menentukan program dan kegiatan

mana saja yang paling memungkinkan dikerjakan oleh setiap penanggung

jawab program. Oleh sebab itu, bisa saja tidak sama persis dengan

tahapan yang dijalankan. Masyarakat memiliki potensi dan kekuatan dari

sumber-sumber daya alam dan sosial budaya yang dimilikinya. Potensi

tersebut perlu digali melalui strategi yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. Cara menggali inilah yang merupakan inti dalam

pemberdayaan masyarakat. Dalam pemberdayaan masyarakat, kita harus

berpegang teguh terhadap konsep dan memahami betul kebutuhan

masyarakat dan permasalahan yang dihadapinya. Masyarakat harus

terlibat dalam penyusunan pemecahan masalah yang akan diselesaikan

melalui pemberdayaan.2

2 Eva Nugraha, Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM 2017, (Ciputat:

Pusat Pengabdian kepada Masyarakat,2017), h. 18-19.

Page 45: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 19

Dengan memperhatikan hasil survei yang telah kami lakukan,

maka kami dapat menyimpulkan beberapa pendekatan serta

pemberdayaan yang kiranya tepat untuk masyarakat Desa Pasilian. Dalam

sisi keagamaan, karena masih begitu kuatnya nilai-nilai religiusitas yang

dipegang, maka prasarana komunikasi dan informasi yang paling efektif

adalah melalui majelis taklim atau pengajian. Masyarakat Desa Pasilian

begitu sangat menghormati para guru agama, baik itu ustad yang

mengajar mengaji maupun para tokoh agama, dan tokoh masyarakatnya.

B. Pemetaan Wilayah dan Masyarakat

1. Teknik Pemetaan Wilayah

Pemetaan adalah pengelompokkan suatu kumpulan wilayah yang berkaitan dengan beberapa letak geografis wilayah yang meliputi dataran tinggi, pegunungan, sumber daya, dan potensi penduduk yang berpengaruh terhadap sosial kurtural yang memiliki ciri khas khusus dalam penggunaan skala yang tepat. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan KKN adalah pemetaan wilayah. Pemetaan wilayah dilakukan untuk mengetahui potensi masing-masing wilayah, selanjutnya dipetakan agar lebih fokus dan jelas. Pemetaan wilayah dilakukan dengan cara melakukan observasi dan wawancara dengan pihak terkait.

2. Teknik Pemetaan Masyarakat

Pemetaan masyarakat termasuk ke dalam pemetaan sosial didefinisikan sebagai proses penggambaran masyarakat yang sistematik serta melibatkan pengumpulan data dan informasi mengenai masyarakat termasuk di dalamnya profil dan masalah sosial yang ada pada masyarakat tersebut. Mengacu pada Netting, Kettner, dan McMurtury, pemetaan

sosial dapat disebut juga sebagai social profiling atau “pembuatan profil suatu masyarakat”. Dengan melakukan pemetaan sosial, masalah-masalah yang begitu kompleks dapat disusun secara sistematik, sehingga dapat lebih mudah dalam mencari pemecahan masalah yang ada.

C. Penyusunan Program

Selama proses awal penyusunan program KKN tidak lepas dari

kegiatan survei dan observasi lapangan guna mencapai pengumpulan data

yang sesuai dengan kondisi dan keadaan permasalahan desa. Selanjutnya

proses penyusunan dan perancangan program di diskusikan bersama

anggota kelompok KKN 24, dengan setiap individu anggota kelompok

Page 46: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

20 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

memberikan kesempatan untuk meyampaikan gagasan dan idenya

berdasarkan hasil analisa dan observasinya di lapagan sehingga dapat

merekomendasikan usulan dalam penyusunan rancangan program.

Ide dan gagasan dari masing-masing anggota di diskusikan

kembali oleh kelompok agar program yang kami rancang tepat sasaran

dan tidak tumpang tindih dengan anggota lainnya, sehingga harus ada

pengerucutan program. Dalam proses penyusunan dan perancangan

program KKN, anggota kelompok berusaha memaksimalkan potensi yang

ada sesuai dengan bidangnya masing-masing dan menyesuaikan dengan

hasil penelitian observasi lapagan. Selanjutnya, hasil diskusi dan

perencanaan yang kami lakukan mengenai rancangan program, kami

konsultasikan dengan dosen pembimbing lapangan, untuk mendapat

arahan dan bimbingan mengenai rancangan program. Dosen pembimbing

memberikan masukan dan arahan mengenai program tersebut. Hal ini

dilakukan agar program yang kami rancang, diharapkan dapat menjadi

daya tawar pemecahan masalah yang ada di Desa Pasilian.

Setelah berdiskusi satu sama lain, maka kami sepakat untuk

mengadakan berbagai program dan kegiatan di Desa Pasilian dalam

bidang keagamaan, pendidikan, sosial, lingkungan dan kesehatan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat Desa Pasilian. Namun dalam pelaksanaan

program dan kegiatan yang kami adakan, tidak luput dari kontribusi

warga yang banyak membantu kami. Dengan adanya partisipasi dan

kontribusi dari masyarakat, maka sangat membantu kami dalam

tercapainya keberhasilan setiap program kerja yang telah kami rancang.

Ditambah dengan adanya saran dan masukkan dari masyarakat yang

sangat membangun dan memotivasi kami anggota KKN. Diantara yang

memberikan kontribusi yaitu aparat desa, tokoh masyarakat, warga Desa

Pasilian, para pemuda desa dan juga sekolah yanga ada di Desa Pasilian.

Merekalah yang sangat membantu kami dalam melancarkan dan

menjalankan setiap program-program yang telah kelompok kami susun.

Seingga kami merasa terbantu dalam menjalankan program kami.

Adapun saran dan masukkan yang diberikan oleh masyarakat

yaitu mengenai kondisi dan kebudayaan desa. Sehingga kami dapat

mengetahui dan memahami situasi dan kondisi Desa Pasilian.

Keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan KKN ini menjadi

narasumber dan pengarah dalam memberikan penyelasaian masalah desa,

baik secara latar belakang, kebiasaan dan apa yang telah masyarakat

Page 47: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 21

lakukan terkait masalah desa, serta evaluasi dari kurang berhasilnya dari

penggunaan cara tersebut menjadi saran dan masukkan yang sangat

berguna untuk kami.

D. Strategi Implementasi Program dan Kegiatan

Selama melaksanakan program kerja dan kegiatan KKN yang telah

kami rancang sangat membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok

KKN dengan masyarakat desa. Kurangnya kerjasama antara anggota

kelompok KKN dengan masyarakat desa akan menghambat jalannya

program kegiatan di lapangan dan dapat melenceng dari rencana

sebelumnya. Dalam program pemberdayaan ini diharapkan kader

masyarakat juga dapat menjaga keberlangsungan program yang telah

dikembangkan. Teknologi yang digunakan harus disesuaikan dengan

kondisi masyarakat desa yang ada. Prinsipnya adalah meskipun sederhana

tetapi tetap berfungsi dengan baik.

Selama menjalankan program dan kegiatan KKN yang telah kami

rencanakan, kami memaksimalkan seluruh aset, baik aset anggota

kelompok maupun aset masyarakat desa. Dalam hal ini kami meninjau

dan mengamati kemampuan setiap anggota kelompok untuk

melaksanakan program. Meskipun yang kami dapati setiap anggota

kelompok mempunyai kemampuan dan kecerdasan yang berbeda-beda.

Akan tetapi dengan perbedaan yang dimiliki oleh setiap anggota

kelompok menjadi pelengkap yang menyempurnakan bagi kelompok 024.

Kemudian kami pun melibatkan masyarakat dalam hal

pelaksanaan program, karena melihat dari pentingnya pemberdayaan

masyarakat untuk menuju masyarakat yang mandiri dan peka terhadap

permasalahan desa. Misalnya dalam program pendidikan, kami

mengadakan bimbingan belajar calistung, bimbel TPA dan kegiatan belajar

mengajar di SD, MTs, PAUD, RA, TBM (Taman Baca Masyarakat) dan

pengajian anak-anak. Kami mengoptimalkan aset kelompok untuk

membantu mengajar dengan materi yang dikuasai oleh masing-masing

individu yang ditugaskan, karena banyak anggota kami yang berasal dari

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dengan berbagai jurusan yang

berbeda. Sehingga aset ini dapat kami optimalkan untuk kegiatan belajar

mengajar ke sekolah-sekolah. Begitupun dengan anggota lainnya kami

dapat mengoptimalkannya walau bukan dari Fakultas Tarbiyah dan

keguruan, namun memiliki ilmu agama yang mumpuni, sehingga kami

Page 48: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

22 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

salurkan untuk kegiatan pengajian anak-anak. Selain itu keterlibatan

guru sekolah, remaja desa, ustadz dan ustadzah juga kami optimalkan

untuk bekerja sama bersama kami dalam kegiatan belajar mengajar baik

di sekolah, tempat pengajian serta di bimbel yang kami adakan sehingga

hasil yang dicapai pun dapat maksimal dan kegiatannya yang kami

adakan tetap berjalan walau kegiatan KKN kami selesai.

Selama bidang yang lainnya kami mengadakan seminar sesuai

dengan kebutuhan masyarakat desa seperti penyuluhan anti narkoba,

pelatihan mendesign, seminar pemanfaatan sosial media, sosialisasi

permaianan tradisional, penyuluhan hukum perkawinan islam di

Indonesia, imunisasi difteri, senam sehat, membuat kaligrafi, pengolahan

limbah plastik dengan eco-brick, dan G3CT (Gerakan Gosok Gigi dan Cuci

Tangan). Untuk pengadaan program-program tersebut kami

mengoptimalkan aset kelompok sesuai dengan kemampuan dalam

bidangnya seperti penyuluhan anti narkoba terdapat anggota SATGAS

GAN dalam kelompok kami, begitu pun dengan program lainnya,

kelompok kami memiliki kemampuan dalam bidangnya masing-masing

seperti mendesain, seni kaligrafi, instruktur senam dan kemampuan

untuk mengelola dan menulis di media sosial. Meski begitu tidak kami

pungkiri pihak ketiga pun kami libatkan, seperti penyuluhan hukum

perkawinan Islam dan imunisasi difteri kami mengundang Dosen

Pembimbing kami yang berlatar belakang sebagai Dosen Syariah dan

Hukum di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Bidan yang tinggal di

sekitar Desa Pasilian.

Selain pihak ketiga, keterlibatan masyarakat pun sangat

membantu seperti pada kegiatan sabtu bersih, gebyar merah putih, dan

pengadaan tempat sampah di beberapa titik jalan desa. Sangatlah tidak

mungkin untuk menjalankan kegiatan tersebut tanpa keterlibatan

masyarakat, karena kami mengadakan berbagai macam lomba untuk

memeriahkan kemerdekaan Indonesia di Desa Pasilian. Tentunya

membutuhkan tanggung jawab, dana dan persiapan yang lebih banyak,

agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Masyarakat terutama

remaja Desa Pasilian banyak membantu agar kegiatan tersebut berjalan

dengan lancar.

Program lainnya yang terjadi tanpa adanya rencana dan tidak

tercantum dalam jadwal awal kegiatan kami yaitu program untuk

pengisian data untuk masyarakat Pasilian di Balai Desa, membantu

Page 49: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 23

program rumah zakat untuk membagikan perlengkapan sekolah,

makanan dan minuman kepada anak-anak Desa Pasilian di Taman Rumah

Baca, membantu menyukseskan program dari puskesmas untuk mendata

kelengkapan UKS dan dokter kecil dari sekolah-sekolah yang ada di Desa

Pasilian, dan juga program imunisasi campak dan rubella yang dilakukan

oleh posyandu.

Page 50: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

24 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Kadang kita perlu mentertawakan hidup

~M. Abdullah Zahiyan~

Page 51: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

25

BAB III KONDISI WILAYAH DESA PASILIAN KECAMATAN KRONJO

A. Sejarah Singkat Desa Pasilian

Desa Pasilian merupakan desa yang terletak di Kecamatan Kronjo.

Desa Pasilian terbagi menjadi empat wilayah pekampungan, yaitu

Kampung Pasilian Anyar, Pasilian Lama, Pasilian Tegal dan Pejamuran.

Sejarah Desa Pasilian sangat lah unik dan belum banyak orang

yang mengetahuinya. Desa Pasilian dahulu mencakup empat kecamatan,

yakni: Kronjo, Mauk, Mekar Baru dan Kresek. Setelah ada pemekaran

maka wilayah Pasilian sangatlah sempit. Pada zaman kolonial Belanda,

Desa Pasilian merupakan wilayah kesultanan Banten. Desa Pasilian

merupakan tempat yang menjadi benteng terakhir pertahanan kesultanan

Banten yang memiliki seorang jenderal atau pimpinan angkatan

bersenjata kesultanan, yang bernama Raden Ashtapati. Beliau memiliki

nama lengkap Abdul Kadir dan masyarakat sekitar biasa memanggilnya

dengan “Ki Kadir”. Beliau berasal dari Banten dan memiliki dua istri. Istri

pertamanya bernama Hj. Ratu Umayah, lalu istri keduanya bernama Ratu

Dahlia anak dari Arya Burjana.

Ki Kadir memiliki anak yang bernama Raden Hidayat. Beliau

merupakan pahlawan perjuangan yang mempertahankan wilayah Banten

dari jajahan Belanda. Pada saat itu, masyarakat laki-laki di Desa Pasilian

diwajibkan untuk melaksanakan kerja rodi membangun jalan dari Anyer

hingga Panarukan. Saat proses pembuatan jalan tersebut, warga pribumi

melakukan perlawanan terhadap para penjajah yang dipimpin oleh anak

Raden Ashtapati yakni Raden Hidayat. Beliau memimpin pertempuran

hingga berhasil membunuh salah satu Jenderal Belanda yang merupakan

wakil Deandles. Setelah terjadinya perlawanan, Raden Hidayat pernah

bertekad tidak ingin ditangkap Belanda hidup-hidup maka dari itu beliau

melarikan diri ke Surabaya dan menikah dengan salah satu putri Surabaya

di kawasan Ampel. Dari pernikahannya tersebut, Raden Hidayat memiliki

anak yang bernama Raden Suhaimi. Raden Suhaimi kemudian menikah

dengan putri Bali lalu pindah ke daerah Blitar. Dari pernikahan tersebut

kemudian lahirlah presiden pertama negara ini yakni Ir. Soekarno yang

menurut silsilah sejarah keturunan dari daerah Pasilian yakni “Ki Kadir”

atau Raden Ashtapati. Banyak yang belum mengetahui sejarah silsilah

bahwa Bung Karno memiliki keturunan hingga ke daerah Pasilian.

Page 52: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

26 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Makam Raden Ashtapati atau Ki Kadir berada di belakang rumah H.

Nawawi, salah satu tokoh masyarakat yang sering dikunjungi oleh cucu

dari Bung Karno yakni, Puan Maharani.

Menurut sejarah, asal usul penamaan Desa Pasilian terdiri dari

beberapa versi, diantaranya adalah nama Pasilian yang diambil dari kata

“Sili” yang memiliki makna bahwa manusia dalam menjalani kehidupan di

dunia ini harus mencapai yang di namakan dengan “Siliwangi” untuk

mencapai itu semua harus menjalankan “Silih Asih” yang artinya saling

mengasihi, “Silih Asuh” artinya saling membimbing dan “Silih Asah”

artinya saling mengingatkan. Jamaknya dari itu semua adalah Pasilian

gabungan dari kata-kata tersebut. Penjelasan mengenai sejarah tersebut

dipaparkan oleh H. Fuad Efendi. 3

Nama Desa Pasilian juga diambil dari kata “Paserean” atau yang

memiliki makna sebagai tempat singgah atau istirahat. Pada zaman

kolonial Belanda, Desa Pasilian merupakan tempat singgah dan tempat

peristirahatan para pedagang dari berbagai negeri yang berjualan dari

Banten menuju Jakarta, Bogor dan sekitarnya. Berdasarkan fenomena

tersebut, warga sekitar menamainya dengan Paseran yang mana berasal

dari bahasa jawa. Karena para kolonial Belanda dan pedagang dari

berbagai negara sulit menyebutkannya, maka mereka menyebutnya

dengan kata “Pasilian” untuk memudahkan pengucapannya. Desa Pasilian

menjadi basis pertahanan wilayah Banten pada masa Sultan Ageng

Tirtayasa dalam menghadapi ekspansi wilayah jajahan Belanda di Desa

Pasilian.4

Sejarah tersebut merupakan segelintir cerita rakyat yang

berkembang di masyarakat. Namun menurut pemerintahan Desa Pasilian.

Pasilian merupakan penamaan bagi daerah yang dulunya tidak memiliki

nama resmi untuk menamakan suatu daerah. Penamaan hanya dilakukan

oleh masyarakat. Maka dari itu pemerintah desa pada sekitar tahun 1973

bersama dengan masyarakat mengadakan musyawarah untuk

menetapkan nama wilayah ini sebagai Pasilian. Desa Pasilian sendiri telah

3 Wawancara Pribadi dengan Tokoh Masyarakat Desa Pasilian, Bapak H. Fuad

Efendi Jumat, 10 Agustus 2018. 4 Wawancara Pribadi dengan Tokoh Agama Pengurus Masjid Baitussalam, Desa

Pasilian, Bapak Ustadz Muhdi Jumat, 30 Agustus 2018.

Page 53: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 27

memiliki tiga belas kepada desa dimulai dari anaknya Ki Kadir hingga H.

Nasiri.

B. Letak Geografis5

Desa Pasilian terletak 2,1 Km dari pusat pemerintahan Kantor

Kecamatan Kronjo. Desa Pasilian dapat ditempuh kurang lebih sekitar 5

menit, dari pusat kota. Jarak Desa Pasilian dari UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sekitar 62 Km, perjalanan dapat ditempuh sekitar 2 jam tanpa

melalui jalan tol.

Secara demografi, Desa Pasilian berbatasan dengan Desa

Pagedangan Udik di sebelah Timur, dan di bagian Utara Desa Pasilian

berbatasan dengan Desa Kronjo. Pada bagian Barat berbatasan dengan

Desa Pagenjahan, dan pada bagian Selatan berbatasan dengan Desa

Bakung.

Gambar 3.1 Peta Desa Pasilian. Sumber: www.maps.google.com

5 “Pasilian Kronjo, Tangerang Banten” diakses pada 29 Agustus 2018 dari:

www.maps.google.com

Page 54: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

28 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Gambar 3.2 Penampakan Desa Pasilian daps.google.comari satelit.

Sumber: www.maps.google.com

Posko KKN 024 PASKRON berlokasi di RT 01/ RW 01, Kp.

Pejamuran, Desa Pasilian. Bentuk posko berupa rumah kontrakan yang

terletak tidak jauh dari kantor Balai Desa, Masjid, MAN 04, SDN Pasilian

01, SDN Pasilian 02, TPA serta PAUD. Tempat kegiatan terdekat adalah

masjid Al-Mujahidin.

Gambar 3.3 Letak Posko KKN. Sumber: www.maps.google.com

Page 55: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 29

C. Struktur Kependudukan Desa6

Desa Pasilian dipimpin oleh Bapak H. Nasiri selaku Kepala Desa

Pasilian dan dibantu oleh beberapa perangkat desa. Desa Pasilian terdiri

dari 17 RT dan 3 RW dengan jumlah penduduk sebanyak 7.796 jiwa yang

terdiri dari 3.975 jiwa penduduk laki-laki dan 3.821 jiwa penduduk

perempuan, Desa Pasilian memiliki 2.545 kepala keluarga, informasi

tersebut berdasarkan data kependudukan tahun 2016.

Tabel 3.1: Aspek Pemerintah Desa Pasilian

Struktur organisasi Pemerintah Desa

6 Profil Desa Pasilian Kronjo tahun 2016, dokumen dalam bentuk soft file Microsoft

Word yang diberikan oleh Kepala Desa Pasilian Kronjo pada tanggal 10 Agustus 2018.

No Aspek Pemerintahan Desa Pasilian

1. Jumlah Perangkat Desa 7 orang

2. Jumlah Anggota LPM (Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat) 14 orang

3. Jumlah Anggota PKK 12 orang

KEPALA DESA

SEKRETARIS

DESA

KEPALA

URUSAN

PERENCANAAN

KEPALA

URUSAN

KEUANGAN

KEPALA

URUSAN

UMUM

KEPALA SEKSI

PEMERINTAHAN

KEPALA SEKSI

PEMBANGUNAN

KEPALA SEKSI

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

JARO

Page 56: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

30 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Tabel 3.2: Kondisi Pemerintahan Desa Pasilian

1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin.

Berdasarkan data tahun 2016, penduduk Desa Pasilian berjumlah

7.796 jiwa yang terdiri dari 3.975 penduduk laki-laki dan 3.821 penduduk

perempuan, Desa Pasilian memiliki 2.545 kepala keluarga.

Gambar 3.4 Diagram perbandingan penduduk lelaki dan wanita Desa Pasilian

Penduduk Desa Pasilian mayoritas berjenis kelamin laki-laki

dengan presentase 51% dari total penduduk atau 3.975 jiwa dan 49%

berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 3.821 jiwa.

2. Keadaan Penduduk Menurut Klasifikasi Usia

Desa Pasilian yang terdiri dari 7.796 jiwa dapat diklasifikasikan

menurut usia. Klasifikasi usia dikelompokkan ke dalam 3 kelompok

rentang usia. Penduduk berusia 0-15 tahun berjumlah 2.607 jiwa, 15-65

tahun berjumlah 3.925 jiwa, dan di atas 65 tahun berjumlah 1.211 jiwa.

Perempuan 49%

Laki-Laki 51%

0%

0%

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kondisi Pemerintahan Desa Pasilian

1. Jumlah Kepala Desa 1 orang

2. Rukun Warga 3 orang

3. Rukun Tetangga 17 orang

Page 57: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 31

Gambar3.5 Diagram persentase usia penduduk Desa Pasilian

Penduduk Desa Pasilian terdiri atas beragam usia. Penduduk Desa

Pasilian yang berusia kerja mencapai 3.925 jiwa atau mencapai 51% dari

total penduduk yang ada di Desa Pasilian. Banyaknya jumlah angkatan

kerja yang tersedia dapat memberikan manfaat dan juga masalah

tersendiri untuk Desa Pasilian. Maka diperlukan peran pemerintah

setempat untuk menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

3. Keadaan Penduduk Menurut Agama

Banten adalah tempat bersejarah dalam penyebaran Islam salah satunya di Kecamatan Kronjo yang merupakan bagian dari beberapa wilayah yang tersentuh oleh beberapa tokoh penyiar agama Islam oleh karena itu mayoritas penduduk Desa Pasilian beragama Islam. Selain itu, terdapat sarana prasarana tempat peribadahan dan tempat pendidikan keagamaan di Desa Pasilian yang sangat bermanfaat dalam menunjang kegiatan yang bersifat keagamaan.

4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Pasilian, rata-rata adalah

lulusan SD yaitu berjumlah 1.225 orang. Kurangnya kesadaran akan

pentingnya pendidikan dikalangan masyarakat desa adalah penyebabnya.

Namun tidak hanya disebabkan oleh faktor internal dari masyarakat desa

itu sendiri melainkan juga merupakan bentuk kurangnya dukungan dari

pemerintah yang bersangkutan. Berikut adalah grafik persentase tingkat

pendidikan di Desa Pasilian.

Usia 0 - 15 34%

Usia 15 - 65 51%

Usia 65 ke atas

15%

0%

Keadaan Penduduk Menurut Klasifikasi Usia

Page 58: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

32 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Gambar 3.6 Diagram persentase tingkat pendidikan penduduk Desa

Pasilian

Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Desa Pasilian

menyulitkan masyarakat untuk bersaing dengan daerah lain. Hal ini

sangat mempengaruhi masyarakat untuk mendapat pekerjaan yang lebih

baik dan menyebabkan masyarakat hanya terdorong untuk menjadi

petani dan pedagang serta buruh yang memang tidak terlalu

membutuhkan pendidikan yang tinggi.

5. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Penduduk Desa Pasilian mayoritas bekerja sebagai buruh pabrik. Selain itu luas area persawahan yang hampir mencapai 45% dari luas Desa Pasilian, yaitu 359,221 Ha menjadikan sebagian penduduk Desa Pasilian berprofesi sebagai petani.

Tabel 3.3: Penduduk Desa Pasilian Menurut Mata Pencaharian

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah 1. Petani 200 2. Buruh Tani 75 3. PNS 25 4. Pedagang Keliling 38 5. Nelayan 100 6. Bidan Swasta 2 7. POLRI 2 8. Pensiun PNS/TNI/POLRI 3 9. Dukun Kampung Terlatih 2 10. Buruh Pabrik 590

Belum Sekolah

19%

Belum Tamat SD

16%

SD/ Sederajat

38%

SMP / Sederajat

14%

SMA / Sederajat

11%

Akademi/D1-D3 1%

Sarjana S1 1%

Sarjana S2 0%

Page 59: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 33

D. Sarana dan Prasarana

Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Pasilian secara garis besar sebagai berikut:7

1. Sarana dan Prasarana Pemerintah

Desa Pasilian merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Kronjo Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Range alokasi kode pos

adalah 152xx-158xx, dan realita kode pos adalah 15211-15820. Desa ini

berdiri dengan dasar hukum antara lain adalah Perpu RI No. 48 Tahun

1999, tanggal 26 Mei 1999.

Desa Pasilian memiliki kantor kelurahan yang terletak di

Kampung Pejamuran. Lokasi kantor kelurahan tersebut cukup strategis

karena berada di lokasi yang mudah di kunjungi oleh warga. Pelayanan

yang diberikan oleh staf kantor kelurahan pun cukup nyaman. Kantor

kelurahan ini juga memiliki fasilitas aula yang dapat digunakan untuk

kegiatan seperti rapat, seminar, penyuluhan, serta kegiatan lainnya yang

mendukung berjalannya program-program kelurahan.

2. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Desa Pasilian juga memiliki fasilitas penunjang pendidikan yang

cukup lengkap dan memadai. Desa Pasilian memiliki sarana pendidikan

untuk anak usia dini yang berjumlah 4 sekolah untuk anak usia dini di

antara lain yaitu 3 sekolah PAUD dan 1 sekolah RA (Raudahtul Athfal),

ada pula sekolah dasar yang berjumlah 5 sekolah antara lain: 3 sekolah SD

Negeri, 2 sekolah Madrasah Ibtidaiyah, ada pula tingkat menengah

pertama hanya berjumlah 1 sekolah yaitu MTS yang ada di pejamuran, dan

pendidikan tingkat menengah akhir yang berjumlah 2 sekolah antara lain:

1 sekolah MAN dan 1 sekolah SMA. Tidak kalah juga Desa Pasilian

mempunyai tempat pendidikan Agama Islam yang terbilang cukup

banyak bisa berjumlah 12 TPAI yang dikhususkan untuk anak usia 3

sampai 14 tahun, dan Desa Pasilian juga memiliki fasilitas pendidikan

pesantren yang berjumlah 1 pesantren.

Desa Paslian sangat menunjukkan desa yang mementingkan

pendidikan agama dan akhlak agar akhlak anak-anak dan remaja tumbuh

dengan keimanan dan akhlakul karimah yang baik. Desa Pasilian juga

7 Profil Desa Pasilian Kronjo tahun 2016, Dokumen tidak dipublikasikan

Page 60: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

34 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

terdapat gedung kursus keterampilan yang di gunakan untuk

mengembangkan bakat masyarakat Desa Pasilian.

Tabel 3.4: Sarana dan Prasarana Pendidikan

Gambar 3.7 : Sarana dan Prasarana Pendidikan Sumber: Dokumen KKN

PASKRON 024

3. Sarana dan Prasarana Olahraga

Fasilitas penunjang kegiatan olahraga di Kecamatan Kronjo yang

sangat dekat dengan Desa Pasilian berupa lapangan yang dapat dijadikan

untuk tempat berlatih sepak bola, voli, sepak takraw dan olahraga

lainnya. Desa Pasilian dan desa-desa lainnya juga dapat memanfaatkan

lapangan olahraga tersebut untuk kegiatan lainnya, bahkan dapat

digunakan untuk kegiatan yang bukan olahraga, seperti acara perayaan

HUT RI dan kegiatan lainnya.

Tabel 3.5 : Sarana dan Prasarana Olahraga

Sarana dan Prasarana Jumlah

Lapangan Sepak Bola 3 Lapangan

Lapangan Futsal 1 Lapangan

Lapangan Badminton 2 Lapangan

Sarana dan Prasarana Jumlah

Gedung PAUD/RA 4 Sekolah

Gedung SD/MI 5 Sekolah

Gedung SLTP/MTS 1 Sekolah

Gedung SLTA/MAN 2 Sekolah

TPAI (Tempat Pendidikan Agama Islam) 12 TPAI

Gedung Pesantren 1 Pesantren

Gedung Kursus Latihan Kerja 1 KLK

Page 61: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 35

Gambar 3.8 : Sarana dan Prasarana Olahraga Sumber: Dokumen KKN

PASKRON 024

4. Sarana dan Prasarana Peribadahan

Desa Pasilian memiliki fasilitas sarana dalam beribadah dan majelis untuk pengajian ibu-ibu setiap hari senin dan jum‟at yang dilaksanakan salah satu majelis-majelis yang berada di Desa Pasilian. Begitupun, kegiatan rutinitas membaca Al-Qur‟an dan surat yasin setiap malam jum‟at selalu diadakan oleh bapak-bapak di Desa Pasilian dan kegiatan rutinitas keterampilan seni islami di majelis-majelis yang ada di Desa Pasilian.

Tabel 3.6 : Sarana dan Prasarana Peribadahan

Sarana Dan Prasarana Jumlah

Musolah 11 Musolah

Masjid 5 Masjid

Majelis Taklim 5 Majelis Taklim

Sarana ibadah di Desa Pasilian sudah mulai sangat baik. Namun

masih banyak yang perlu ditanyakan dan di perhatikan seperti

pengelolahan sarana ibadah tersebut. “Apakah sarana ibadah tersebut

dikelola dengan baik oleh warga desa setempat ?” “Apakah sarana ibadah

tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal oleh warga desa setempat ?”

banyak pertanyaan-pertanyaan yang harus di simak dan dipahami oleh

warga desa setempat agar lebih bisa mengelola sarana peribadahan

dengan baik dan lebih di manfaatkan. Salah satu sarana peribadahan

dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 62: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

36 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Gambar 3.9 : Sarana dan Prasarana Peribadahan Sumber: Dokumen

PASKRON 024

5. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Desa Pasilian juga memiliki sarana dan prasarana kesehatan yang

cukup lengkap meskipin tidak selengkap yang ada dilingkungan

perkotaan. Sarana dan prasarana kesehatan ini bisa digunakan oleh warga

Desa Pasilian dan sekitarnya, sarana dan prasarana yang sudah ada di

Desa Pasilian ini sudah memiliki Polikliknik atau disebut juga Balai

Pengobatan, apotik, posyandu yang sudah memiliki dokter, bidan.

Walaupun jumlah tenaga kesehatan tersebut masih belum cukup banyak.

Beberapa sarana dan prasarana kesehatan di Desa Pasilian.

Tabel 3.7: Sarana dan Prasarana Kesehatan

Sarana dan Prasarana Jumlah Polikliknik/ Balai Pengobatan 2 buah

Apotik 1 buah

Posyandu 5 buah

Toko Obat 1 buah

Rumah/ Kantor Praktek Dokter 1 buah

Laboratorium Kesehatan 1 buah

Dokter Umum 1 orang

Dokter Gigi 1 orang

Dukun Bersalin Terlatih 2 orang

Bidan 9 orang

Page 63: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 37

Beberapa gambar sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Desa

Pasilian

Gambar 3.10 : Sarana dan Prasarana Kesehatan Sumber: Dokumen PASKRON

024

Page 64: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

38 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Setiap kesusahan pasti mempunyai jalan sendiri untuk menemukan kemudahan

~Raden Setyo Hadi Prabowo~

Page 65: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

39

BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Langkah awal untuk membuat suatu perencanaan kegiatan adalah dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada di Desa Pasilian baik masalah secara internal maupun eksternal. Setelah mendapatkan gambaran mengenai berbagai permasalahan tersebut, maka akan ditemukan cara untuk memecahkan dan mengatasinya. Untuk memudahkan proses pemecahan masalah, maka setiap masalah yang telah teridentifikasi perlu untuk difokuskan. Salah satu cara yang tepat untuk dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada di Desa Pasilian adalah dengan menggunakan Analisis SWOT.

Analisis SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan),

weakness (kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman). Analisis ini pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey yang

memimpin proyek riset di Stanford University. Melalui analisis SWOT, kita

dapat melakukan identifikasi faktor internal (strength dan weakness) dan

faktor eksternal (opportunity dan threat) dari organisasi secara sistematis

untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis SWOT adalah analisis yang berdasarkan pada anggapan bahwa suatu strategi yang efektif berasal

dari sumber daya internal (strength dan weakness) dan eksternal (opportunity

dan threat). Keuntungan dari analisis SWOT adalah menghubungkan faktor internal dan eksternal untuk merangsang strategi baru, oleh karena itu perencanaan yang berdasarkan pada sumber daya dan kompetensi dapat memperkaya analisis SWOT dengan mengembangkan perspektif internal.8

Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut pada kondisi yang ada saat ini. Hasil identifikasi tersebut dibandingkan

untuk memaksimalkan strength dan opportunity (strategi SO) serta

meminimalkan weakness dan threat (strategi WT) guna mencapai strategi

yang optimal. Dalam penelitian ini, analisis SWOT digunakan terhadap data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sehingga akan diperoleh

8 Priyo Danu Pasopati, Apa yang dimaksud dengan Analisis SWOT,

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-analisis-swot/12849/2, diunduh pada tanggal 13 Oktober 2018 pukul 6:53 WIB.

Page 66: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

40 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

strategi yang memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimalkan kelemahan dan ancaman.9 Hasil analisis yang telah kami lakukan sebagaimana penjelasan di atas dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Matriks SWOT Bidang Pendidikan

MATRIKS SWOT BIDANG PENDIDIKAN

INTERNAL

EKSTERNAL

STRENGTHS WEAKNESS

Jenjang

Pendidikan

lengkap mulai

dari PAUD, TK,

SD/MI,

SMP/MTS, dan

SMA/MAN

Kondisi jalan

menuju sekolah

baik

Akses jalan

menuju sekolah

mudah

Antusias dan

kesadaran siswa

terhadap

pendidikan tinggi

Tersedia suatu

tempat untuk

pengadaan

program

bimbingan belajar

calistung.

Kurangnya

perhatian orangtua

terhadap

pendidikan anak.

Tidak sedikit dari

siswa yang belum

memiliki

kemampuan dalam

membaca, menulis,

dan berhitung.

Tidak sedikit dari

siswa yang belum

memiliki

kemampuan

membaca al-qur‟an

yang baik.

Pelajaran wajib

seperti bahasa

inggris masih

menjadi pelajaran

muatan lokal

Rata – rata siswa

masih belum bisa

mengoperasikan

komputer

Kurangnya

9 Priyo Danu Pasopati, Apa yang dimaksud dengan Analisis SWOT,

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-analisis-swot/12849/2, diunduh pada tanggal 13 Oktober 2018 pukul 6:53 WIB.

Page 67: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 41

kesadaran

masyarakat akan

kemajuan teknologi

OPPORTUNITIES STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Bantuan dana KKN

dari pihak

Universitas

Kehadiran

mahasiswa KKN dari

berbagai bidang

keilmuan

memberikan solusi

terkait dengan

pendidikan.

Menerapkan

metode

pembelajaran

yang

menyenangkan

dan mudah

dipahami oleh

siswa.

Memberikan

sosialisasi ke

Sekolah untuk

mengadakan

beberapa

penyuluhan dan

bimbingan belajar

kepada siswa

sekitar Desa

Pasilian.

Memfasilitasi

program

pelatihan

komputer dengan

praktik langsung

untuk

mempermudah

siswa

memahaminya.

Melibatkan seluruh

Mahasiswa/I KKN

Memfasilitasi

program bimbingan

belajar bagi anak-

anak yang belum

memiliki

kemampuan

membaca, menulis,

dan berhitung.

Memfasilitasi

program pelatihan

design melalui

aplikasi corel draw

Memfasilitasi

program pelatihan

melalui pembuatan

akun gmail dan blog.

THREATHS STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Kemajuan teknologi,

informasi, dan

komunikasi yang

Melakukan

komunikasi

secara langsung

Melakukan

kegiatan bimbingan

belajar calistung 2

Page 68: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

42 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

semakin pesat.

Pendidikan yang

masih tertinggal dari

daerah perkotaan.

Minimnya perhatian

orangtua dalam

pendidikan anaknya.

kepada warga

untuk pengadaan

program

bimbingan belajar

calistung.

Melakukan

sosialisasi dan

komunikasi

dengan pihak

sekolah untuk

mengadakan

bimbingan belajar

calistung,

pelatihan design,

serta pelatihan

pembuatan gmail

dan blog.

hari dalam

seminggu.

Melakukan

kegiatan bimbingan

belajar TPA 2 hari

dalam seminggu.

Membimbing siswa

dalam belajar

komputer dengan

praktik langsung

melalui pelatihan

design menggunakan

corel draw dan

pelatihan

pembuatan gmail

dan blog.

Melakukan

kegiatan mengajar

ke sekolah-sekolah.

Dari matriks SWOT di atas maka kelompok kami menyusun program

di bidang pendidikan sebagai berikut:

Bimbingan Belajar Calistung

Pelatihan “Yuk Mendesign”

Pelatihan “Be a Smart To Uses Sosial Media”

Kegiatan PASKRON Mengajar

Yuk Mari Baca Buku

Tabel 4.2 Matriks SWOT Bidang Sosial

MATRIKS SWOT BIDANG SOSIAL

INTERNAL

STRENGTHS WEAKNESS

Adanya antusias

dari masyarakat

Desa Pasilian

yang besar

terhadap program

Banyaknya

masyarakat Desa

Pasilian yang

melakukan

perkawinan

Page 69: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 43

EKSTERNAL

KKN

Tradisi HUT RI

yang selalu

diselenggarakan

oleh masyarakat

Desa Pasilian,

Kecamatan

Kronjo.

Sumber Daya

Manusia yang

potensial untuk

melakukan

pelestarian

permainan

tradisional

Adanya tempat

yang tersedia

untuk membuat

dan memainkan

permainan

tradisional

Dalam

penyuluhan anti

narkoba pihak

sekolah ikut

berpartisipasi

dalam kegiatan.

dibawah tangan,

perkawinan usia

dini serta

perceraian yang

tidak dilaksanakan

di pengadilan

agama.

Kurangnya

kesadaran

masyarakat

khususnya anak-

anak akan

permainan

tradisional

Kurangnya rasa

kebersamaan

diantara anak-anak.

Kurangnya

pemahaman

masyarakat tentang

bahaya narkoba dan

obat-obat terlarang.

OPPORTUNITIES STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Mahasiswa/i

melakukan

kerjasama dengan

para tokoh

masyarakat dan

Pemuda-pemudi di

Desa Pasilian.

Pembicara yang

Mahasiswa/i

berkoordinasi

dengan para

tokoh

masyarakat,

pemuda-pemudi

di Desa Pasilian.

Mahasiswa/i

Mahasiswa/i

mengadakan

Penyuluhan

Hukum

Perkawinan Islam

Indonesia di Desa

Pasilian.

Mahasiswa/i

Page 70: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

44 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

langsung dari

ahlinya.

Mahasiswa/i

mendapatkan

bantuan dana dari

PpMM

Mahasiswa/i

memiliki keahlian

dalam pembuatan

permainan

tradisional untuk

anak-anak.

Kompetensi yang

dimiliki mahasiswa/I

dalam mengelola

acara dan acara

eksternal lainnya.

Adanya salah satu

dari mahasiswa yang

paham tentang

bahaya narkoba.

memberikan

hadiah bagi para

pemenang lomba

HUT RI

Mahasiswa/i ikut

berkontribusi

dalam kegiatan

perayaan HUT RI

di Desa Pasilian.

Mahasiswa/I

bekerjasama

dengan pihak

sekolah mengenai

tempat

pelaksanaan

kegiatan

penyuluhan anti

narkoba.

mengadakan

sosialisasi

permainan

tradisional untuk

anak-anak.

Mahasiswa/i

melakukan

kegiatan

penyuluhan anti

narkoba di MAN 4

Tangerang dan

sekaligus menjadi

narasumber saat

penyuluhan anti

narkoba.

Mahasiswa/i

memberikan hadiah

perlombaan dalam

kegiatan perayaan

HUT RI berupa

piala, alat tulis-

menulis, kerudung

dan lain-lain.

THREATHS STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Adanya

ketidaktepatan

waktu dalam

perlombaan acara

karena tamu

undangan hadir lebih

lambat dari waktu

yang ditentukan saat

acara pembukaan

HUT RI.

Kurangnya peserta

Panitia

mengurangi

waktu pada

setiap

perlombaan agar

terlaksananya

semua

perlombaan yang

telah ditentukan.

Perlombaan tetap

terlaksana

Perlombaan tetap

berjalan dengan

baik walaupun

adanya

pengurangan

waktu dan

ditunjuk beberapa

orang sebagai time

keeper.

Perlombaan tetap

dilaksanakan sesuai

Page 71: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 45

yang mengikuti

perlombaan karena

tidak semua sekolah

yang mengirimkan

peserta.

Kurangnya

pemahaman anak-

anak terhadap

permainan

tradisional.

Teknis acara tidak

sesuai dengan yang

direncanakan

sehingga acara

lambat dimulai.

walaupun peserta

yang mendaftar

sedikit.

Mengajak dan

memfasilitasi

anak-anak terkait

permainan

tradisional agar

anak-anak

mengenal

permainan zaman

dulu.

Mahasiswa/I

berkoordinasi

dengan pihak

OSIS dalam

pelaksanaan

kegiatan.

dengan rencana

walaupun ada

perlombaan yang

diikuti oleh 2

sekolah seperti

lomba tahfidz

diperuntukkan

untuk siswa

PAUD/TK.

Mahasiswa/I

menyelenggarakan

kegiatan permainan

tradisional anak di

TPA Al-Muallimin

dan dibantu oleh

Ustad Muhdi

selaku pengelola

TPA tersebut.

Pihak OSIS

membantu

menyediakan media

berupa laptop

karena media yang

disiapkan oleh

panitia tidak sesuai

dengan proyektor

yang disediakan

pihak sekolah.

Dari matriks SWOT di atas maka kelompok kami menyusun program

di bidang sosial dan ekonomi sebagai berikut:

Penyuluhan Hukum Perkawinan

Gebyar Merah Putih

Sosialisasi Permainan Tradisional anak

Penyuluhan Anti Narkoba

Page 72: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

46 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Tabel 4.3 Matriks SWOT Bidang Kesehatan

MATRIKS SWOT BIDANG KESEHATAN

INTERNAL

EKSTERNAL

STRENGTHS WEAKNESS

Antusias siswa-siswi

di sekolah terhadap

program kesehatan

yang akan

dilaksanakan

disekolah.

Respon positif dari

siswa, orangtua

siswa, guru serta

kepala sekolah

terhadap program

yang akan

dilaksanakan

disekolah.

Terdapat program-

program kesehatan

yang dicanangkan

oleh pihak

puskesmas dan

posyandu di Desa

Pasilian

Respon positif dan

dukungan dari Balai

Desa, Warga, dan

pihak terkait dalam

pelaksanaan

program-program

kesehatan.

Rata-rata anak

sekolah memiliki

kesehatan dan

kebersihan gigi

yang buruk.

Masih banyak

anak sekolah

memiliki

kepedulian yang

kurang akan

kebersihan diri.

Anak-anak dan

warga sekitar

lingkungan Desa

Pasilian sangat

jarang

melakukan

olahraga.

Minimnya

perhatian

masyarakat atau

pemerintah desa

terhadap sarana

dan prasarana

kesehatan di

sekolah.

OPPORTUNITIES STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Kehadiran

Mahasiswa KKN

PASKRON di Desa

Pasilian dari

Mengadakan

kegiatan Gerakan

Gosok Gigi dan Cuci

Tangan (G3CT) yang

Pengarahan dan

pendidikan

tentang

pentingnya

Page 73: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 47

berbagai latar

belakang dan

pemikiran

memberikan solusi

terkait dengan

kesehatan.

Mahasiswa/i

mendapatkan

bantuan dana dari

Univeristas

Beberapa mahasiswa

yang dapat

memperagakan

senam.

membahas secara

khusus mengenai

kesehatan gigi dan

kebersihan tangan.

Mengadakan senam

sehat kepada warga

Desa Pasilian.

Membantu pihak

puskesmas mendata

kesehatan anak

setiap sekolah di

Desa Pasilian.

Mengkomunikasikan

kepada warga Desa

Pasilian untuk

mengikuti kegiatan

Posyandu.

menjaga

kesehatan dan

kebersihan diri

agar dapat

terhindar dari

berbagai

penyakit.

Mengunjungi

setiap sekolah

yang ada di Desa

Pasilian untuk

melengkapi data

puskesmas

mengenai

kesehatan anak

sekolah.

Mengundang

warga Pasilian

untuk mengikuti

kegiatan

posyandu yaitu

“imunisasi

difteri”.

THREATHS STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Minimnya kesadaran

warga Desa Pasilian

akan pentingnya

berolahraga.

Minimnya

sosialisasi-sosialisasi

yang dilakukan oleh

pemerintah mengenai

kesehatan dan

kebersihan diri

Mensosialisasikan

dan mengajak anak-

anak sekolah untuk

turut serta

berpartisipasi dalam

Gerakan Gosok Gigi

dan Cuci Tangan

(G3CT).

Menggerakkan

warga di Desa

Pasilian untuk

Memberi

pendekatan dan

pemahaman

kepada warga

Desa Pasilian

akan pentingnya

berolahraga.

Mensosialisasika

n kepada anak-

anak sekolah

akan pentingnya

Page 74: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

48 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

mengikuti senam

sehat.

Mendatangi pihak

terkait untuk

meminta data

kesehatan anak di

sekolah.

Menggerakkan

warga di Desa

Pasilian untuk

mengikuti kegiatan

posyandu.

menjaga

kesehatan dan

kebersihan diri,

khususnya

menjaga

kesehatan gigi

dan kebersihan

tangan.

Mengajak anak-

anak untuk

mengikuti

imunisasi difteri

agar terhindar

dari penyakit

radang pada

amandel karena

bakteri.

Dari matriks SWOT di atas maka kelompok kami menyusun program

di bidang sosial dan ekonomi sebagai berikut:

Senam Sehat

G3CT (Gerakan Gosok Gigi dan Cuci Tangan)

Imunisasi Difteri

Tabel 4.4 Matriks SWOT Bidang Lingkungan

MATRIKS SWOT BIDANG LINGKUNGAN DAN KEBERSIHAN INTERNAL

STRENGTHS WEAKNESS

Masih ada sebagian

masyarakat Desa

Pasilian yang peduli

terhadap

lingkungan.

Tersedia lahan yang

cukup untuk

pengadaan tong

sampah.

Kurangnya

tempat sampah di

lingkungan

sekolah

menyebabkan

lingkungan

sekolah kurang

terjaga

kebersihannya.

Page 75: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 49

EKSTERNAL

Dukungan dari

masyarakat dan

tokoh masyarakat

untuk program

KKN.

Pemuda/I ikut

berpartisipasi

menyukseskan

program KKN.

Kurangnya

kesadaran

masyarakat

terhadap

kebersihan

lingkungan.

Masih kurangnya

tempat

pembuangan

akhir yang layak.

Kurangnya

sosialisasi

tentang

bahayanya

pencemaran

lingkungan

akibat sampah

kepada anak-

anak di sekolah.

OPPORTUNITIES STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Bantuan dana KKN

dari pihak

Universitas

Kemampuan

mahasiswa/i untuk

menjalin komunikasi

dengan pihak

pemuda-pemudi dan

para tokoh

masyarakat

Keberadaan

mahasiswa/i yang

dapat membantu

kegiatan di Desa

Pasilian.

Mahasiswa/i

mengajak warga

untuk melakukan

kegiatan aksi bersih-

bersih.

Mahasiswa/I mampu

memberikan

sosialisasi tentang

menjaga lingkungan

dan sampah

Mahasiswa/i

memberikan

bantuan kepada

masyarakat di

Desa Pasilian

berupa tong

sampah.

Mahasiswa/i

melakukan

pelatihan eco-

brick.

Page 76: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

50 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

THREATHS STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Kurangnya Sosialisasi

Mahasiswa/I sebelum

melakukan aksi

bersih-bersih.

Mobilitas

mahasiswa/I terbatas

karena transportasi

yang sedikit.

Tempat yang kurang

memadai saat

melaksanakan

pelatihan eco-brick.

Mahasiswa/I

melakukan

komunikasi

langsung dari rumah

ke rumah.

Mahasiswa/I

berkomunikasi

dengan pemuda-

pemudi Desa

Pasilian dalam

kegiatan pengadaan

tong sampah

Mahasiswa/I

dibantu oleh pihak

sekolah lain

menyediakan

tempat karena

sekolah yang

berdampingan.

Mahasiswa/I

melakukan

kegiatan aksi

bersih-bersih

setiap akhir

pekan.

Mahasiswa/I

bekerja sama

dengan pemuda-

pemudi Desa

Pasilian

menggunakan

kendaraan

bermotor untuk

membagikan

tong sampah di

Desa Pasilian.

Pelatihan eco-

brick

dilaksanakan di

SDN 01 Pasilian

yang dihadiri

oleh seluruh

SD/MI se-Desa

Pasilian.

Dari matriks SWOT di atas maka kelompok kami menyusun program

di bidang lingkungan dan kebersihan sebagai berikut:

Aksi Sabtu bersih.

Pelatihan Pengolahan Sampah Plastik dengan Eco-brick.

Page 77: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 51

Tabel 4.5 Matriks SWOT Bidang Keagamaan

MATRIKS SWOT BIDANG KEAGAMAAN INTERNAL

STRENGTHS WEAKNESS

Warga desa

Pasilian memiliki

tingkat

kereligiusan yang

cukup tinggi

Desa Pasilian juga

memiliki cukup

banyak tempat

atau sarana

untuk

melaksanakan

kegiatan

keagamaan

seperti masjid,

musholla, dan

majelis pengajian.

Desa Pasilian juga

memiliki banyak

tokoh agama

yang cukup

berpengaruh di

lingkup

masyarakat

sekitar.

Berbagai macam

kegiatan

keagamaan

berjalan aktif dan

rutin serta

jamaah yang

hadir selalu

ramai.

Anak-anak kecil

Warga masih

banyak yang percaya

kepada hal-hal

berbau mitos atau

legenda.

Tempat-tempat

untuk melaksanakan

kegiatan keagamaan

kondisinya banyak

yang tak terawat

dengan baik.

Page 78: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

52 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

EKSTERNAL

di Desa Pasilian

telah memiliki

pengetahuan

ilmu agama yang

cukup baik, dan

mereka memiliki

keinginan yang

kuat untuk

memperdalam

ilmu agamanya.

OPPORTUNITIES STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Kehadiran

mahasiswa KKN

PASKRON di Desa

Pasilian dengan

berbagai bekal

kompetensi,

keahlian, dan

wawasan dalam

menjalani berbagai

kegiatan dan

program khususnya

di bidang keagamaan

Dukungan, bantuan,

dan partisipasi yang

tinggi dari jajaran

perangkat desa,

tokoh masyarakat,

serta warga Desa

Pasilian.

Kelompok KKN

PASKRON

berpartisipasi

aktif dalam setiap

kegiatan

keagamaan dan

pendidikan ilmu

agama yang

dilaksanakan

pihak warga

desa.

Mengadakan

bimbingan

belajar TPQ bagi

anak-anak Desa

Pasilian.

Tersedia suatu

tempat untuk

pengadaan

program

bimbingan

belajar calistung

dan bimbingan

belajar TPA.

Memberikan

edukasi kepada

warga dan anak-

anak Desa Pasilian

mengenai ilmu

pengetahuan agama.

Memberikan contoh

nyata kepada warga

desa untuk turut

berpartipasi aktif

dalam kegiatan

keagamaan yang

dilaksanakan rutin

di tempat-tempat

ibadah atau di

rumah tokoh agama

setempat.

Mengembangkan

prasarana yang telah

tersedia di rumah

ibadah.

Memfasilitasi

program bimbingan

belajar bagi anak-

anak yang belum

Page 79: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 53

memiliki

kemampuan

membaca Al-Qur‟an.

THREATHS STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Kurangnya minat

pemuda dalam

membagi ilmu

pengetahuan

agamanya ke warga

desa sekitar.

Minimnya minat

pemuda dalam

berpartisipasi di

setiap kegiatan

keagamaan yang

dilaksanakan warga

desa sekitar.

Pengaruh lingkungan

dan kurangnya

kontrol orang tua

membuat pemuda

terjerumus dalam

pergaulan yang salah.

Memberikan

sosialisasi atau

edukasi kepada

warga untuk

berpartisipasi

dalam setiap

kegiatan rutin

keagamaan.

Mengembangkan

prasarana di

tempat beribadah

supaya masjid

terlihat rapi.

Menambahkan

sedikit hiasan

kaligrafi di

majelis pengajian.

Melakukan

komunikasi

secara langsung

kepada warga

untuk pengadaan

program

bimbingan

belajar TPA.

Memberdayakan

pemuda atau

pelajar-pelajar

sekitar untuk

meneruskan

kegiatan bimbingan

belajar TPA.

Menyebarkan ilmu

pengetahuan Agama

Islam dan

mengadakan

bimbingan belajar

mengaji bagi anak-

anak Desa Pasilian.

Dari Matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun

program-program sebagai berikut:

Pengajian yasinan yang rutin dilakukan setiap malam Jum‟at

(Jum‟at Mubaarak).

Membuat kaligrafi.

Bimbingan Belajar TPA.

Page 80: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

54 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan Pada Masyarakat

Dari hasil analisis yang telah dicantumkan, maka program kerja yang merupakan kegiatan pelayanan masyarakat ialah sebagai berikut:

Tabel 4.6. Pelayanan (PASKRON Mengajar)

Bidang Pendidikan

Program Kegiatan Belajar Mengajar

Nomor Kegiatan 01

Tempat, Tanggal PAUD dan SD yang berada di Desa Pasilian,

24 Juli – 13 Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 1 Bulan

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab : Dini Tri Hastuti

Tim Yang Membantu : Dini Tri Hastuti, Nur

Faizah Syafiqah, Citra Ayu Lestari, Susi

Suwanti, Dara Azhari, Hilda Awaliah, Sinta

Felisia Agnes, Yasyifani Rachmah Dini,

Aisyah Nur Ilahi, Indah Safitri, dan Siti

Ramadhan

Tujuan

Membantu guru dalam proses kegiatan

belajar mengajar dan berbaur kepada anak-

anak agar mengetahui karakteristik

masyarakat di Desa Pasilian

Sasaran Guru PAUD dan SD di Desa Pasilian

Target

15 orang guru Sekolah Dasar dan Paud

terbantu dalam kegiatan belajar mengajar

siswa dan siswinya

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan ini mencakup pembelajaran di

tingkat PAUD dan SD Pasilian. Dimulai

dengan mendatangi kepala sekolah untuk

meminta persetujuan dalam hal mengajar di

kelas. Program ini dilaksanakan dengan

tanpa mengubah jadwal kegiatan belajar

mengajar yang telah disusun oleh pihak

sekolah. Untuk pelaksanaan kegiatan di

PAUD, dilakukan secara keseluruhan untuk

setiap murid. Sama halnya pada program

yang dilaksanakan di SD, program yang

Page 81: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 55

dilaksanakan pada PAUD juga tidak

mengubah jadwal kegiatan belajar mengajar

yang telah disusun oleh pihak sekolah.

Program tersebut dilaksanakan di beberapa

PAUD yang ada di Pasilian Kronjo. Pelajaran

yang diajarkan di PAUD antara lain:

menyanyi, menggambar, menulis, mengenal

huruf, dan tidak lupa juga diselingi dengan

permainan games supaya anak-anak tidak

jenuh dalam proses pembelajaran yang

diberikan. Sedangkan pada SD program yang

dilaksanakan diperuntukan untuk kelas 4, 5,

dan 6. Pelajaran yang diajarkan di SD antara

lain: Matematika, Bahasa Inggris, dan Seni

Budaya.

Hasil Pelayanan

15 orang guru Sekolah Dasar dan Paud

terbantu dalam proses kegiatan belajar

mengajar siswa dan siswinya

Keberlanjutan

Program Kegiatan tidak berlanjut

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.1. : Kegiatan Mengajar di Sekolah

Tabel 4.7. Pelayanan (Bimbel TPA)

Bidang Pendidikan

Program Kegiatan Bimbingan TPA

Nomor Kegiatan 02

Tempat, Tanggal Majelis Nurul Hidayah dan Majelis

Page 82: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

56 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Pejamuran, setiap hari senin dan rabu

Lama Pelaksanaan 1 Minggu 2 kali

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab : Siti Ramadhan

Tim Yang Membantu : Sinta Felisia Agnes,

Nur Faizah Syafiqah, Aisyah Nur Ilahi, M.

Abdullah Zahiyan, Citra Ayu Lestari, dan

Yasyifani Rachmah Dini.

Tujuan Mendorong anak-anak agar semangat dalam

membaca al-qur‟an

Sasaran Anak-anak Desa Pasilian

Target

20 anak Kp. Pejamuran Desa Pasilian dari

umur 4-8 tahun termotivasi untuk

mempelajari dan membaca Al-Qur‟an

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan

pengetahuan anak-anak tentang agama

islam baik tarikh, fiqih, dan tauhid. Kegiatan

bimbel TPA juga dilaksanakan untuk

mengurangi waktu anak-anak bermain

dengan gadget-nya, dan lebih bisa

memanfaatkan waktu bermain bersama

dengan teman sebayanya sehingga jiwa

sosialisasinya pun tetap ada. Pengajaran di

TPA dilakukan dengan mengajar anak-anak

TPA setelah maghrib dengan metode „face to

face‟ dan setoran hafalan al-qur‟an serta

pengajaran ilmu-ilmu al-qur‟an dan agama

seperti tajwid, fiqh, hadits, dan bacaan-

bacaan dzikir serta do‟a-do‟a harian lainnya.

Diakhir kegitan kami memberikan tempat

mukena untuk anak-anak TPA yang sering

melakukan shalat di majelis tersebut. Ini

dilakukan agar rapih dalam meletakan

mukena pada tempat yang sudah

disediakan.

Hasil Pelayanan 20 anak Kp. Pejamuran Desa Pasilian dari

umur 4-8 tahun lebih termotivasi untuk

Page 83: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 57

mempelajari dan membaca Al-Qur‟an

dengan giat

Keberlanjutan

Program Kegiatan berlanjut

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.2. : Kegiatan Mengajar TPA dan Pemberian Tempat Mukena

Tabel 4.8. Pelayanan (Penyuluhan Anti Narkoba)

Bidang Sosial

Program Penyuluhan Anti Narkoba

Nomor Kegiatan 03

Tempat, Tanggal MAN 4 Tangerang, hari sabtu 26 Juli 2018

Lama Pelaksanaan Empat Hari

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab : M. Fazlurrahman

Amari

Tim Yang Membantu : Susi Suwanti, Ahmad

Nawawi, Raden Setyo Hadi Prabowo, Dini

Tri Hastuti, Nur Faizah Syafiqah, Siti

Ramadhan, Hilda Awaliah, Aisyah Nur Ilahi,

M. Abdulah Zahiyan, Sinta Felisia Agnes,

Indah Safitri, Aldi Maulana, Arinda Yefa

Pratiwi, Citra Ayu Lestari, staf guru dan

pengurus OSIS MAN 4 Kab. Tanggerang

Tujuan

Mencegah peredaran narkoba di daerah Desa

Pasilian dan menggandeng siswa sisiwi

untuk pro aktif permasalahan narkoba

Sasaran Siswa Siswi MAN 4 Kabupaten Tangerang

Target 115 siswa/i MAN 4 Tangerang mendapatkan

Page 84: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

58 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

informasi tentang bahaya narkoba dan

dampak buruknya narkoba untuk masa

depan

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan penyuluhan anti narkoba yang di

adakan di MAN 4 Kab. Tanggerang di

lakukan untuk pengajuan program kepada

pihak sekolah MAN 4 tersebut dan pihak

sekolah pun antusias dengan program ini dan

mengarahkan kelas sepuluh sebagai

pesertanya. Kegiatan ini di laksanakan pada

26 juli 2018, pukul 06.45 pagi hingga pukul

07.45 bertempat di Aula Serbaguna MAN 4

Kab. Tangerang. Pelaksanaannya ada

penyampaian materi oleh pemateri dari

Satgas GAN Syarif Hidayatullah di lanjutkan

dengan diskusi tanya jawab. Materi

penyuluhan tersebut mengenai penyampaian

informasi narkoba jenis jenisnya, bahaya,

dampak dan cara mencegah dan menolak

narkoba disertai dengan pemutaran beberapa

video yang menggambarkan dampak

pengguna narkoba.

Hasil Pelayanan

160 siswa siswi MAN 4 Kab. Tangerang

mendapatkan informasi tentang apa itu

narkoba, jenis jenisnya, bahayanya dampak

kesehatan, dampak psikologis dan dampak

secara hukum mengenai penyalahgunaan

narkoba. Dalam kegiatan ini siswa siswi

tergerak untuk membentuk anti narkoba

untuk menyampaikan dan menyebarluaskan

informasi anti narkoba

Keberlanjutan

Program Kegiatan tidak berlanjut

Page 85: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 59

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.3. : Kegiatan Penyuluhan Anti Narkoba

Tabel 4.9. Pelayanan (Penyuluhan Hukum Perkawinan)

Bidang Sosial

Program Penyuluhan Hukum Perkawinan Islam di

Indonesia

Nomor Kegiatan 04

Tempat, Tanggal Majelis Nurul Hidayah, Jum‟at 10 Agustus

2018

Lama Pelaksanaan 1 hari

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab: Sinta Felisia Agnes

Tim Yang Membantu: Indah Safitri, Dini Tri

Hastuti, Raden Setyo Hadi Prabowo, Ahmad

Nawawi, Susi Suwanti, Aisyah Nur Ilahi, Siti

Ramadhan, M. Abdullah Zahiyan dan Hady

Wicaksono, Aldi Maulana, Nur Faizah

Syafiqah, Arinda Yefa Pratiwi, Ustad Waesul

Qurni

Tujuan

Untuk memberikan penjelasan dan

pengetahuan terhadap masyarakat tentang

tata aturan hukum perkawinan baik menurut

Hukum Islam maupun Hukum Positif,

terbentuknya kesadaran masyarakat

terhadap hukum, meminimalisir praktek

perkawinan di bawah tangan dan

perkawinan usia dini serta juga mengajak

masyarakat untuk melakukan perceraian di

Page 86: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

60 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

depan hakim (Pengadilan).

Sasaran Masyarakat Desa Pasilian

Target

150 orang ibu-ibu majelis ta‟lim se-Desa

Pasilian mengikut mengikuti dan mengetahui

tentang hukum perkawinan

Deskripsi Kegiatan

Metode yang dilakukan adalah

mensosialisasikan dan membagikan

undangan kepada masing-masing majelis se-

Desa Pasilian untuk berpartisipasi

menghadiri penyuluhan yang akan

dilaksanakan. Penyuluhan dengan

memberikan ceramah, diskusi dan dialog

antara pemateri dan ibu-ibu pengajian

majelis ta‟lim di Pasilian seputar hukum

perkawinan yang ada di Indonesia. Materi

penyuluhan yaitu penyuluhan hukum

perkawinan menurut UU No. 1 tahun 1974,

dampak nikah dibawah tangan, dampak

perkawinan usia dini, serta akibat bercerai

tidak di depan hakim. Program ini dilakukan

karena masih banyaknya masyarakan Desa

Pasilian yang belum mengerti seputar hukum

perkawinan yang baik dan benar itu seperti

apa. Masyarakat Pasilian khususnya ibu-ibu

pun sangat tertarik dengan pembahasan yang

disampaikan, sehingga program berjalan

dengan baik sampai dengan acara selesai.

Hasil Pelayanan

150 orang ibu-ibu majelis ta‟lim se-Desa

Pasilian mengikuti dan mengetahui tentang

hukum perkawinan.

Keberlanjutan

Program Kegiatan tidak berlanjut

Page 87: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 61

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.4. : Kegiatan Penyuluhan Perkawinan

Tabel 4.10. Pelayanan (Anak Sehat)

Bidang Kesehatan

Program G3CT (Gerakan Gosok Gigi dan Cuci

Tangan)

Nomor Kegiatan 05

Tempat, Tanggal MI Nurul Hidayah, Selasa 14 Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 10 hari

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab : Dara Azhari

Tim Yang Membantu : Susi Suwanti,

Yasyifani Rachmah Dini, Hady Wicaksono,

Aisyah Nur Ilahi, Sinta Felisia Agnes, Indah

Safitri, Arinda Yefa Pratiwi, Siti Ramadhan,

M. Fazlurrahman Amari, Ahmad Nawawi,

Raden Setyo Hadi Prabowo, Dini Tri Hastuti,

Nur Faizah Syafiqah, M. Abdulah Zahiyan,

Aldi Maulana, Citra Ayu Lestari, Kepala

Sekolah dan staf guru MI Nurul Hidayah,

serta semua pihak terkait yang telah

berkontribusi.

Tujuan

Mengajarkan siswa-siswi sejak dini agar bisa

mencuci tangan dengan baik dan benar dan

membiasakan siswa-siswi untuk mencuci

tangan dan menggosok gigi dengan rajin

Sasaran Siswa-siswi MI Nurul Hidayah kelas 1 dan 2

Target 25 anak mengetahui tata cara gosok gigi dan

Page 88: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

62 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

cuci tangan yang baik dan benar

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan ini menginformasikan kepada anak-

anak cara menjaga kebersihan diri yang

dimulai dari hal sederhana yaitu

mengenalkan cara menggosok gigi dan

mencuci tangan dengan baik dan benar.

Adapun tahapan dari kegiatan ini terdiri dari

penyampaian materi sampai dengan praktek

langsung. Kami menjelaskan materi gosok

gigi, memapaparkan mengenai makanan apa

saja yang baik dan buruk bagi kesehatan gigi,

manfaat menggosok gigi, kapan waktu untuk

menggosok gigi, dan dampak yang terjadi

apabila tidak menggosok gigi. Kemudian

dilanjutkan dengan menjelaskan langkah-

langkah menggosok gigi dengan baik dan

benar yang dibantu dengan phantom gigi

sambil bernyanyi bersama tentang lagu

tahap-tahap menggosok gigi dengan sangat

semangat dan gembira.

Hasil Pelayanan 29 anak mampu mengetahui tata cara gosok

gigi dan cuci tangan yang baik dan benar

Keberlanjutan

Program Kegiatan tidak berlanjut

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.5. : Kegiatan G3CT (Gerakan Gosok Gigi dan Cuci Tangan

Page 89: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 63

Tabel 4.11. Pelayanan (Imunisasi Difteri)

Bidang Kesehatan

Program Kesehatan itu penting “Imunisasi Difteri”

Nomor Kegiatan 06

Tempat, Tanggal Balai Desa Pasilian, Jumat, 03 Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 15 Hari

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab : Susi Suwanti

Tim Yang Membantu : Hilda Awaliah, Dini

Tri Hastuti, Sinta Felisia Agnes, Aisyah Nur

Ilahi, Indah Safitri, Siti Ramadhan, Raden

Setyo Hadi Prabowo, Hadi Wicaksono, dan

sataf bidan dan guru serta semua pihak

terkait yang telah berkontribusi.

Tujuan Memberikan pelayanan imunisasi difteri

kepada anak anak dibawah usia 7 tahun

Sasaran Anak usia kurang dari 5 tahun dan anak usia

sampai dengan di bawah 7 tahun

Target 46 Anak mulai dari usia 2-7 tahun

mendapatkan pelayanan imunisasi difteri

Deskripsi Kegiatan

Meningkatnya lingkungan yang kotor

sehingga menimbulkan penyakit yang dapat

menular pada anak-anak. Semua orang tua

mempunyai kewajiban yang sama untuk

menjaga lingkungan yang bersih agar tidak

menimbulkan sarang penyakit yang nantinya

akan lebih membahayakan bagi anak-anak

jika tidak dicegah dari sejak dini. Maka dari

itu perlu adanya peningkatan kesadaran

masyarakat dari usia dini agar peduli tentang

kebersihan lingkungan dan kesehatan. Oleh

karena itu kami mengundang semua warga

Desa Pasilian untuk mengikuti kegiatan dari

pihak posyandu kesehatan Desa Pasilian itu

penting dengan melaksanakan “Imunisasi

Difteri”. Kami mengajak anak-anak untuk

mengikuti posyandu tersebut agar di berikan

Page 90: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

64 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

imunisasi difteri supaya mencegah penyakit

radang pada amandel karena bakteri.

Hasil Pelayanan 49 Anak mulai dari usia 2-7 tahun

mendapatkan pelayanan imunisasi difteri

Keberlanjutan

Program Kegiatan tidak berlanjut

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.6. : Kegiatan Imunisasi Difteri

Tabel 4.12. Pelayanan (Pengolahan Sampah Plastik)

Bidang Lingkungan dan Kebersihan

Program Pengolahan Sampah Plastik dengan Eco-brick

Nomor Kegiatan 07

Tempat, Tanggal SDN 2 Pasilian, Sabtu 11 Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 15 hari

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab : Hilda Awaliah

Tim Yang Membantu : Susi Suwanti, Ahmad

Nawawi, Raden Setyo Hadi Prabowo, Indah

Safitri, Dini Tri Hastuti, Nur Faizah Syafiqah,

Aisyah Nur Ilahi, Siti Ramadhan, M.

Fazlurrahman Amari, Aisyah Nur Ilahi, M.

Abdulah Zahiyan, Sinta Felisia Agnes, Aldi

Maulana, Arinda Yefa Pratiwi, Citra Ayu

Lestari, staf guru SDN 2 Pasilian, serta semua

pihak terkait yang telah berkontribusi.

Tujuan Meminimalisir keberadaan sampah plastik,

memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang

Page 91: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 65

bermanfaat, serta meningkatkan kreatifitas

anak-anak.

Sasaran Anak-anak Desa Pasilian dan masyarakat

sekitar

Target

40 anak Pasilian mengikuti kegiatan

kebersihan lingkungan serta mengolah

sampah plastik menjadi sesuatu yang dapat

dimanfaatkan.

Deskripsi Kegiatan

Meningkatnya jumlah penduduk dan

kebutuhan sehari-hari, maka sampah yang

dihasilkan juga semakin meningkat. Semua

individu mempunyai kewajiban yang sama

untuk mengelola sampah agar tidak

mencemari lingkungan sekitar. Maka dari itu,

perlu adanya meningkatkan kesadaran

masyarakat dari usia dini agar peduli tentang

kebersihan lingkungan. Oleh karena itu kami

mengundang semua perwakilan siswa kelas 6

dan 5 SD se-Desa Pasilian beserta guru untuk

mengikuti penyuluhan pengolahan sampah

plastik dengan metode eco-brick. Kami

mengajak peserta yang hadir untuk

memisahkan sampah plastik dan non plastik

serta mengumpulkan sampah plastik untuk

membuat eco-brick yang akan dilombakan di

acara 17an yang diikuti oleh sekolah dasar se-

Desa Pasilian.

Hasil Pelayanan

45 anak Pasilian mengikuti kegiatan

kebersihan lingkungan serta mengolah

sampah plastik menjadi sesuatu yang dapat

dimanfaatkan.

Keberlanjutan

Program Kegiatan tidak berlanjut

Page 92: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

66 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.7. : Kegiatan Penyuluhan Pengolahan Sampah Plastik

Tabel 4.13. Pelayanan (Membuat Kaligrafi)

Bidang Keagamaan

Program Membuat Kaligrafi

Nomor Kegiatan 08

Tempat, Tanggal TPA Masjid Jami‟ Baitussalam dan PAUD

Harum, 4 Agustus-18 Agustus

Lama Pelaksanaan 2 Minggu

Tim Pelaksana Muhammad Abdullah Zahiyan

Tujuan memberikan kaligrafi untuki TPA dan PAUD

Sasaran TPA dan PAUD di Desa Pasilian

Target - 1 TPA dan 1 PAUD mendapatkan beberapa

kaligrafi disetiap tempatnya

Deskripsi Kegiatan

- Pembuatan kaligrafi dimulai dengan proses

perundingan dengan warga sekitar mengenai

tempat yang cocok untuk penambahan

hiasan kaligrafi dan sejenisnya, permohonan

izin pengerjaan dan persetujuan tempat plot

penempelan hiasan kaligrafi yang akan

dibuat. Pengerjaan dilakukan di TPA

Baitussalam, PAUD Harum dan Posko KKN

dan hasilnya akan di aplikasikan ke TPA

Baitussalam dan PAUD Harum. Pengerjaan

hiasan kaligrafi menggunakan media triplek

sebanyak dua buah dengan total panjang 5

Page 93: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 67

meter dan juga pengecatan langsung di

tembok sepanjang 10 meter menggunakan

kuas dan cat acrylic yang telah dipersiapkan

oleh kelompok PASKRON. Waktu

pengerjaan dilakukan pagi hari dan malam

hari dengan lama waktu 2 minggu total

pengerjaannya.

Hasil Pelayanan

1 TPA dan 1 PAUD mendapatkan 2 buah

hiasan kaligrafi dengan panjang tota l 5 meter

di TPA Baitussalam. Pembuatan kaligrafi

Asmaul-Husna di PAUD Harum sepanjang 10

meter.

Keberlanjutan

Program Kegiatan tidak berlanjut

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.8. : Kegiatan Pembuatan Kaligrafi

C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan Pada Masyarakat

Dari hasil analisis yang telah dicantumkan di atas, maka program

kerja yang merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat beserta

deskripsi dan hasil pelayanannya ialah sebagai berikut :

Tabel 4.14. Pemberdayaan (Pelatihan Yuk Mendesign)

Bidang Pendidikan

Program Pelatihan Mendesain

Nomor Kegiatan 01

Tempat, Tanggal MAN 4 Tangerang, selasa 31 Juli 2018

Lama Pelaksanaan 9 Hari, Pelaksanaan 1 Hari

Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Hady Wicaksono

Page 94: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

68 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Tim Yang Membantu: Nur Faizah Syafiqah,

Indah Safitri, Muhammad Abdullah Zahiyan

dan Arinda Yefa Pratiwi, Raden Setyo Hadi

Prabowo, Dini Tri Hastuti, Ahmad Nawawi,

Aldi Maulana, Sinta Felisia Agnes

Tujuan Memberikan pelatihan usaha dengan

ketrampilan mendesaign

Sasaran Para remaja Desa Pasilian dan Siswa/I MAN

4 Tangerang

Target

46 siswa/i MAN 4 Tangerang mengikuti dan

mengetahui keahlian di bidang multimedia

serta menerapkannya dalam ekonomi kreatif

Deskripsi Kegiatan

Kami mengetahui bahwa percetakan disana

jauh dari desa dan para remaja kebanyakan

bekerja sebagai buruh pabrik dan kami

berinisiatif melatih mereka untuk mengenal

usaha design. Menjelang KKN kami

mendatangi sekolah MAN 4 Tangerang

untuk menanyakan kesediaannya untuk

dijadikan lokasi pelatihan karena sarananya

sudah cukup mendukung. Pada hari pertama

KKN dan kami mengikuti upacara sekaligus

mengkonfirmasi kesiapan tempat, tanggal,

siapa pesertanya, dan jumlah peserta. Lusa,

selama 2 hari kami mencoba untuk survei

tempat dan sarana di MAN 4 Tangerang serta

menginstalasi software yang akan digunakan

ke seluruh komputer yang ada. Tanggal 31

Juli 2018 kami mulai pelatihan yang dihadiri

oleh 32 orang. 10 dari siswa Osis dan sisanya

yaitu siswa kelas 10.

Hasil Pelayanan

46 siswa/i MAN 4 Tangerang mengikuti dan

mengetahui keahlian di bidang multimedia

serta menerapkannya dalam ekonomi kreatif.

Keberlanjutan

Program Kegiatan tidak berlanjut

Page 95: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 69

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.9. : Kegiatan Pelatihan Yuk Mendesain

Tabel 4.15. Pemberdayaan (Yuk Mari Baca Buku)

Bidang Pendidikan

Program Membaca Buku Bersama

Nomor Kegiatan 02

Tempat, Tanggal Waduk Sumur Karang Kronjo, Minggu 12

Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 1 hari

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab : Susi Suwanti

Tim yang membantu : Semua anggota

kelompok KKN Paskron 024 beserta

pendukung pengurus TBM Umah Ilmu

Pasilian.

Tujuan Meningkatkan motivasi minat baca anak-

anak dan masyarakat

Sasaran Anak-anak dan masyarakat

Target 35 Anak-anak dan masyarakat termotivasi

untuk membaca buku

Deskripsi Kegiatan

Pada hari Minggu KKN PASKRON 024

bersiap-siap pada pukul 06.30 sudah di TBM

Umah Ilmu Pasilian untuk mengambil buku

yang telah dipersiapkan untuk gelaran.

Sebelumnya telah mendengarkan arahan dari

pengurus TBM mengenai teknik dan lokasi

yang akan digunakan untuk membuka

gelaran bacaan gratis, yaitu bertempat di

Page 96: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

70 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

waduk sumur Karang Kronjo. Sesampai di

lokasi, kelompok PASKRON 024 dan

pengurus TBM yang ikut hadir langsung

menyiapkan gelaran bacaan. Di barengi

dengan kegiatan senam bersama yang diikuti

oleh anggota PASKRON dan masyarakat

yang sedang berolahraga disekitaran waduk.

Alhamdulillah acara yang dilaksanakan

mendapat antusias dan tanggapan yang

positif dari anak-anak serta masyarakat yang

sedang berjalan pagi disekitaran waduk

sumur Karang Kronjo.

Hasil Pelayanan 35 Anak-anak dan masyarakat termotivasi

untuk membaca buku dengan antusias

Keberlanjutan

Program Kegiatan berlanjut

Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 4.10. : Kegiatan Yuk Mari Membaca Buku

Tabel 4.16. Pemberdayaan (Be a Smart To Uses Sosial Media)

Bidang Pendidikan

Program Pelatihan Be a Smart To Uses Sosial Media

Nomor Kegiatan 03

Tempat, Tanggal MTS Nurul Hidayah, 6 Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 7 hari

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab : Citra Ayu Lestari

Tim Yang Membantu : Susi Suwanti, Nur

Faizah Syafiqah Hilda Awaliah, Dini Tri

Page 97: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 71

Hastuti, Dara Azhari, Raden Setyo Hadi

Prabowo, Ahmad Nawawi, M. Abdullah

Zahiyan, Hady Wicaksono, dan M.

Fazlurrahman Amari

Tujuan Mengadakan pelatihan dalam pembuatan

gmail

Sasaran Siswa kelas 9 MTS Nurul Hiayah di Desa

Pasilian.

Target

20 siswa kelas 9 MTS Nurul Hiayah dapat

mengetahui cara pembuatan gmail dan

manfaatnya

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan selama penyuluhan

yaitu menginformasikan kepada seluruh

siswa-siswi khusus di hari tersebut untuk

membawa smrtphone mereka masing-masing

yang selanjutnya mengarahkandan

membimbing mereka dalam membuat akun

gmail dan blog secara bersama-sama. Dalam

program ini bertujuan untuk mengajak anak-

anak untuk sharing section mengenai

penggunaan media yang baik, sesuai dan

benar terutama dalam hal menulis sebuah

blog. Kegiatan ini mengajarkan bagaimana

cara menulis blog dengan benar. Terkhusus

untuk anak-anak yang gemar dalam menulis

hal ini sangat membantu sekali supaya apa

yang bisa menjadi karya menulis dapat

mereka salurkan dengan cara menulis pada

blog. Dalam pelaksanaan tentunya terdapat

beberapa anak yang masih susah untuk

menangkap apa yang dibahas, akan tetapi hal

tersebut tidak membuat kami putus asa, hal

tersebut malah menjadikan kita semakin

dekat dengan mereka.

Hasil Pelayanan 40 siswa kelas 9 MTS Nurul Hiayah dapat

mengetahui cara pembuatan gmail dan

Page 98: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

72 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

manfaatnya

Keberlanjutan

Program Kegiatan tidak berlanjut

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.11. : Kegiatan Be a Smart To Uses Sosial Media

Tabel 4.17. Pemberdayaan (Sosialisasi Permainan Tradisional)

Bidang Sosial

Program Sosialisasi Permainan Tradisional Anak

Nomor Kegiatan 04

Tempat, Tanggal Majelis Baitussalam, Minggu 19 Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 1/2 Hari

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab : Indah Safitri

Tim yang membantu : Ahmad Nawawi,

Aisyah Nur ilahi, Raden Setyo Hadi Prabowo,

Siti Ramadhan, M. Fazlurrahman Amari,

Sinta Felisia Agnes, Aldi Maulana, Dara

Azhari, dan Yasyifani Rachmah Dini

Tujuan

Menjaga dan melestarikan permainan

tradisional anak yang ada agar tidak hilang

termakan zaman yang serba canggih

Sasaran Anak-anak Desa Pasilian Kronjo

Target 25 anak-anak Pasilian mengikuti kegiatan

sosialisasi permainan tradisional

Deskripsi Kegiatan

Permainan dizaman yang modern ini

kebanyakan hanya bisa dimainkan seorang

diri yang sangat rawan menjadikan banyak

Page 99: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 73

orang termasuk anak-anak pada umumnya

menjadi mengurung diri dan segan untuk

bersosialisi dalam masyarakat. Hal inilah

yang sangat memprihatinkan, karena yang

paling parah adalah dapat menyebabkan

seseorang menjadi antisosial. Oleh karena itu

perlu adanya upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan kesadaran keapada anak-anak

agar mau menjaga dan tetap melestarikan

permainan-permainan tradisional yang ada

sejak dulu agar tidak hilang dimakan zaman

yang modern dan canggih ini. Kegiatan

sosialisasi permainan tradisional ini

dilaksanakan bersama anak-anak sekitaran

Masjid Baitussalam. Adapun permainanya

meliputi: congklak, kelereng, karet,

sudamanda, bola bekel, bola kasti, ular tangga,

dan permainan tradisional lainya.

Hasil Pelayanan

29 anak-anak Pasilian mengikuti dan

melestarikan kegiatan sosialisasi permainan

tradisional anak-anak

Keberlanjutan

Program Kegiatan berlanjut

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.12. : Kegiatan Permainan Tradisional

Page 100: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

74 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Tabel 4.18. Pemberdayaan (Gebyar Merah Putih)

Bidang Sosial

Program HUT RI Ke 73 Gebyar Merah Putih

Nomor Kegiatan 05

Tempat, Tanggal Majlis, Masjid Baitusalam, Lapangan Masjid,

17 Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 4 hari

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab : Ahmad Nawawi dan

Citra Ayu Lestari

Tim yang membantu : Semua anggota KKN

PASKRON 024

Tujuan Menyelenggarakan perlombaan dalam rangka

HUT RI ke-73

Sasaran Perlombaan

Target 6 perlombaan dalam rangka HUT RI ke-73 di

Desa Pasilian Kronjo terselenggara

Deskripsi Kegiatan

- 14 Agustus malam kami menemui pemuda

Desa Pasilian Anyar untuk membicarakan

perihal perlombaan yang akan di adakan

pada 17 Agustus di sekitar majlis dan

masjid baitusalam untuk berkolaborasi

dengan mereka memeriahkan acara 17

Agustus-an di sekitar Majelis dan Masjid

Baitussalam, dari anak-anak KKN

merencakan untuk mengadakan

perlombaan yang sudah disebutkan di atas

pada tanggal 16 agustus sedangkan dari

pemuda desa Paslian Anyar pada tanggal 17

agustus

- Pada tanggal 15 Agustus kami menyebarkan

undangan ke masing-masing sekolah

PAUD, SD dan MI yang ada di Pasilian

untuk ikut serta untuk memeriahkan

perlombaan yang akan kami adakan di

majelis dan sekitar masjid baitusalam

- 16 Agustus kami mengadakan perlombaan

Page 101: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 75

yang sudah direncanakan. Pada tanggal 17

agustus pagi kami mengadakan pawai yang

diikuti seluruh warga Kronjo, dilanjutkan

membantu pemuda Desa Pasilian Anyar

sebagai panitia

Hasil Pelayanan 6 perlombaan dalam rangka HUT RI ke-73 di

Desa Pasilian Kronjo dapat terselenggara

Keberlanjutan

Program Kegiatan berlanjut

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.13. : Kegiatan HUT RI Ke 73 Gebyar Merah Putih

Tabel 4.19. Pemberdayaan (Senam Sehat)

Bidang Kesehatan

Program Senam Sehat

Nomor Kegiatan 06

Tempat, Tanggal Waduk Sumur Karang Kronjo dan Kp.

Pejamuran, Minggu 12 Agustus 2018

Lama Pelaksanaan 2 hari

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab : Arinda Yefa Pratiwi

Tim Yang Membantu : Sinta Felisia Agnes,

Indah Safitri, Hilda Awaliah, Dini Tri

Hastuti, Citra Ayu Lestari, Siti Ramadhan,

Susi Suwanti, Nur Faizah Syafiqah, Aisyah

Nur Ilahi, Hady Wicaksono, dan M. Abdulah

Zahiyan

Tujuan Mengajak masyarakat untuk senam sehat

bersama

Sasaran Masyarakat Desa Pasilian Kronjo

Page 102: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

76 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Target 30 masyarakat Desa Pasilian Kronjo ikut

serta dalam senam sehat

Deskripsi Kegiatan

Mengadakan jalan sehat dengan beberapa

anak-anak dari Desa Pasilian, didampingi

anggota kelompok KKN PASKRON 024.

Alhamdulillah anak-anak dan masyarakat

sekitar sangat antusias mengenai senam pagi

disekitaran waduk sumur Karang Kronjo.

Kami mengitari sambil melihat keindahan

waduk sumur Karang Kronjo, kemudian

melaksanakan senam bersama dengan

kegembiraan dan kebersamaan yang terjalin

diantara kami yang mengikuti senam sehat

ini. Senam sehat yang dilaksanakan sangat

mengundang antusias masyarakat yang

tadinya sedang melaksanakan olahraga

dengan berhenti dan ikut bergabung untuk

mengikuti senam sehat yang dilaksanakan.

Senam sehat ini dilaksanakan kurang lebih

satu jam lamanya. Dan semakin lama senam

sehat yang kami lakukan semakin membuat

kita merasa bahagia dan gembira bisa berbagi

kebaghagiaan dengan masyarakat yang ada di

sekitaran waduk.

Hasil Pelayanan 30 masyarakat Desa Pasilian Kronjo ikut

serta dalam senam sehat

Keberlanjutan

program Kegiatan tidak berlanjut

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.14 : Kegiatan Senam Sehat

Page 103: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 77

Tabel 4.20. Pemberdayaan (Aksi SABSIH)

Bidang Lingkungan dan Kebersihan

Program Kegiatan Sabtu Bersih

Nomor Kegiatan 07

Tempat, Tanggal

Lingkungan sekitar RT 01 (Sabtu,21 Juli

2018), Masjid Baitussalam( Sabtu,4 Agustus

2018), Lingkungan MAN 4 Tangerang(

Sabtu,11 Agustus 2018)

Lama Pelaksanaan 1 minggu 1 kali

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab : Raden Setyo Hadi

Prabowo

Tim Yang Membantu : Ahmad Nawawi,

Aisyah Nur ilahi, Siti Ramadhan, M.

Fazlurrahman Amari, Sinta Felisia Agnes,

Aldi Maulana, Dara Azhari, Yasyifani

Rachmah Dini, Dini Tri Hastuti, Nur Faizah

Syafiqah, Susi Suwanti, Arienda Yefa Pratiwi,

Abdullah Zahiyan,Citra Ayu Lestari, Indah

Safitri, Hilda Awaliah.

Tujuan Mengajak warga Desa Pasilian untuk aksi

sabtu bersih

Sasaran Lingkungan Kp. Pejamuran

Target 1 Kampung di Desa Pasilian menjadi bersih

dan warga Desa Pasilian ikut berpartisipasi

Deskripsi Kegiatan

Kebersihan merupakan sebagian dari iman.

Ketika diri kita tidak bisa mengontrol

kebersihan pada diri sendiri dan lingkungan

maka kita tergolong orang yang imannya

lemah. Disini mengapa saya mencanangkan

program yang tertuju pada kebersihan

khususnya lingkungan desa, karena kami

melihat disini masyarakat masih kurang

peduli akan lingkungan, masih kurang peka

terhadap kebersihan, lahan kosong dan

saluran air kerap kali dijadikan tempat

pembuangan sampah (membuang sampah

Page 104: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

78 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

sembarangan), ini sangat menyedihkan.

Maka dari itu, dengan adanya program ini

diharapkan masyarakat akan menjadi lebih

peduli terhadap lingkungan sekitar mengenai

masalah kebersihan, karena lingkungan yang

bersih tentu juga akan terhidar dari segala

penyakit maupun bencana.

Hasil Pelayanan 1 Kampung di Desa Pasilian menjadi bersih

dan warga Desa Pasilian ikut berpartisipasi

Keberlanjutan

Program Kegiatan tidak berlanjut

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.15. : Kegiatan Aksi Bersih-bersih

Tabel 4.21. Pemberdayaan (Jum’at Mubaarak)

Bidang Keagamaan

Program Kegiatan Pengajian Malam Jum‟at

Nomor Kegiatan 08

Tempat, Tanggal Rumah K.H. Ahmad Nawawi, 27 Juli 2018

Lama Pelaksanaan Setiap malam Jum‟at dalam tenggang waktu

satu bulan

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab: Yasyifani Rachmah Dini

Tim Yang Membantu: Seluruh anggota

kelompok KKN PASKRON 024

Tujuan Mengajak untuk melakukan kegiatan amalan

rutin pembacaan yasin dan tahlil bersama.

Sasaran Warga Desa Pasilian

Target 20 warga desa mengikuti kegiatan Jum‟at

Mubarak

Page 105: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 79

Deskripsi Kegiatan

Setiap malam jum‟at anggota kelompok KKN

PASKRON 024 menuju ke rumah K.H.

Ahmad Nawawi untuk mengikuti pengajian

yasin dan tahlil bersama yang dipimpin oleh

Ustadz Ghozali, acara tersebut bertujuan

untuk mengumpulkan / mempererat tali

silaturahim dengan keluarga dan sanak

saudara disetiap minggunya serta untuk

membiasakan pembacaan surah yasin di hari

yang penuh berkah. Setelah selesai

pembacaan yasin dan tahlil bersama, kami

anggota KKN PASKRON 024 turut serta

menikmati hidangan yang telah disediakan

oleh tuan rumah dan berbincang santai

untuk lebih mengakrabi warga Desa Pasilian,

menanyakan seputar kehidupan di Desa

Pasilian yang tak jauh dari pantai yang telah

diberi nama Pulau Cangkir, di pantai

tersebut terdapat makam keramat Pangeran

Jaga Lautan Pulau Cangkir Bin Sulthon

Hasanuddin Bin Syekh Syarif Hidayatullah

Gunung Jati Cirebon.

Hasil Pelayanan 20 warga desa mengikuti kegiatan Jum‟at

Mubarak

Keberlanjutan

Program Kegiatan berlanjut

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.16. : Kegiatan Pengajian Malam Jum‟at

Page 106: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

80 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Tabel 4.22. Pemberdayaan (Bimbel Calistung)

Bidang Pendidikan

Program Kegiatan Bimbingan Belajar Calistung (Baca

Tulis dan Hitung)

Nomor Kegiatan 09

Tempat, Tanggal

Majelis Pejamuran, Taman Baca Masyarakat,

dan Posko KKN PASKRON 024, rutin

selama 1 bulan (2 hari dalam seminggu)

Lama Pelaksanaan 8 hari

Tim Pelaksana

Penanggung Jawab : Nur Faizah Syafiqah

dan Dini Tri Hastuti

Tim Yang Membantu : Dini Tri Hastuti,

Nur Faizah Syafiqah, Aisyah Nur Ilahi, Citra

Ayu Lestari, Susi Suwanti, Ahmad Nawawi,

M. Abdulah Zahiyan, Indah Safitr, Raden

Setyo Hady Prabowo, Dara Azhari, Hilda

Awaliah, Sinta Felisia Agnes, dan Yasyifani

Rachmah Dini

Tujuan

Mengajak dan memberikan pengajaran

kepada anak-anak tentang membaca,

menulis, dan berhitung

Sasaran Anak anak Desa Pasilian

Target 50 anak-anak ikut berpartisipasi dalam

kegiatan membaca, menulis, dan berhitung

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan bimbingan di sekolah merupakan

bagian integral dari keseluruhan program

kegiatan sekolah, terutama pada bimbingan

belajar sehingga dapat diartikan bahwa

tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah

merupakan tujuan yang ingin dicapai

bimbingan, yang membedakan diantara

keduanya ialah jenis kegiatannya,

pendidikan terletak pada proses belajar

mengajar yang penekanannya pada usaha-

usaha kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Sedangkan bimbingan terletak pada

Page 107: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 81

membina siswa dalam perkembangan

pribadi. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan

oleh 45 anak. Materi dalam kegiatan ini

adalah yang didominasikan terhadap baca

tulis dan hitung. Kegiatan ini terus berlanjut.

Oleh karena itu, perlu adanya pemberdayaan

untuk memperbaiki potensi kedepannya dan

ilmu yang didapat bisa mengalir.

Hasil Pelayanan 50 anak-anak berpartisipasi pada kegiatan

membaca, menulis, dan berhitung

Keberlanjutan

Program Kegiatan berlanjut

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.17 : Kegiatan Bimbingan Belajar Calistung

D. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil

Keberhasilan setiap program kegiatan KKN dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal merupakan faktor yang berasal dari dalam kelompok KKN itu

sendiri, di mana setiap individu di dalam kelompok mempunyai

kekurangan dan kelebihan masing-masing, dengan kelebihan-kelebihan

yang berbeda dari setiap individu dapat dimanfaatkan untuk saling

menutupi kekurangan yang lain. Karakter yang berbeda dan tingkat

emosional yang berbeda pun harus disatukan agar setiap program

kegiatan yang telah dirancang dapat tercapai, oleh sebab itu diperlukan

anggota yang kompak, solid, kebersamaan serta semangat yang tinggi.

Untuk tercapainya setiap program kegiatan, maka diperlukan

penanggung jawab pada setiap kegiatan yang sudah direncanakan. Hal

Page 108: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

82 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

ini dilakukan karena tidak memungkinkannya ketua untuk menjadi

penanggung jawab atas semua program kegiatan yang telah direncanakan.

Meski begitu keberhasilan setiap kegiatan tidak hanya bergantung pada

penanggung jawab, namun juga dukungan dari setiap individu lainnya

untuk saling membantu, dengan penanggung jawab sebagai kepala yang

memimpin dibantu oleh setiap anggota lainnya. Begitupun dengan ketua

kelompok yang membantu memotivasi semua penanggung jawab dan

anggotanya dalam menyukseskan program kegiatan tersebut. Maka dari

itu dibutuhkan komunikasi dan kekompakan antar individu yang baik.

Selain faktor internal, juga terdapat faktor eksternal yaitu faktor

yang berasal dari luar kelompok yang dapat mempengaruhi keberhasilan

setiap program kegiatan, diantaranya yaitu: sasaran kegiatan yang

mendapat respon positif dari warga, metode pendekatan yang digunakan

sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, lingkungan desa,

serta kontribusi yang telah diberikan oleh dosen pembimbing KKN

Paskron. Berkat faktor-faktor tersebut setiap program kerja dapat

terlaksanakan dengan baik. Partisipasi dan antusias dari masyarakat juga

baik dari Kepala Desa, Ketua RT, Ketua RW, Kepala Sekolah, seluruh staf

guru, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, para pemuda-pemuda desa

Pasilian serta warga sekitar desa pun telah banyak membantu dalam

keberhasilan terlaksananya setiap program kegiatan yang sudah

direncanakan. Apabila tidak adanya persetujuan serta dukungan dari

pihak-pihak tersebut setiap program kegiatan yang telah direncanakan

tidak mungkin dapat berjalan dengan lancar dan baik dalam

pelaksanaannya. Oleh sebab itu kami sangat berterimakasih atas semua

jasa masyarakat yang telah berkontribusi dan berpartisipasi dalam

program kegiatan yang kami lakukan.

Page 109: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengalaman yang sudah kami alami selama satu

bulan di Desa Pasilian, maka kami dapat menyimpulkan keseluruhan

program yang kami rencanakan telah berjalan dengan lancar. Hal ini

dibuktikan dengan tersedianya fasilitas yang memadai dan antusias warga

yang baik.

Desa Pasilian dapat digambarkan sebagai desa yang memiliki

penduduk dengan tingkat antusiasme yang tinggi terhadap kegiatan

keagamaan dan juga pendidikan. Sehingga, desa ini sangatlah cocok

untuk dilaksanakan program-program yang bersifat pendidikan,

keagamaan, dan program-program sosial. Meski begitu, Desa Pasilian

masih memiliki kekurangan dalam segi infrastrukturnya. Seperti jalan

yang kurang baik, air yang terbatas, perekonomian yang rendah,

lingkungan yang kurang bersih, dan tidak semua rumah warga memiliki

MCK sendiri. Sehingga Desa Pasilian sangat membutuhkan pembaharuan

untuk membuat Desa Pasilian menjadi desa yang lebih baik lagi dari

sebelumnya.

Program pelayanan, seperti kegiatan belajar mengajar, kegiatan

bimbingan TPA, kegiatan anti narkoba, penyuluhan hukum perkawinan,

imunisasi difteri, membuat kaligrafi, serta pengolahan sampah plastik.

Selain itu program pemberdayaan terhadap masyarakat Desa Pasilian

yang kami rencanakan seperti pelatihan Mendesain, yuk mari baca buku,

sosial media, permainan tradisional, gebyar merah putih, senam sehat,

aksi bersih-bersih, dan calistung (kegiatan bimbel). Kegiatan-kegiatan

tersebut telah meningkatkan daya kreativitas masyarakat dan menambah

wawasan masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan serta

pendidikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan keantusiasan masyarakat

pada saat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang kami adakan.

Alhamdulillah program-program tersebut dapat terlaksana dengan baik dan

lancar meskipun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa hambatan dan

kendala, namun semuanya dapat diatasi dengan baik. Hal ini berkat

kerjasama dan profesionalitas kerja antar anggota KKN PASKRON serta

kerjasama yang baik dengan aparat desa, perkumpulan pemuda desa,

pihak TBM, dan masyarakat Desa Pasilian.

Page 110: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

84 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

B. Rekomendasi

Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan oleh kelompok PASKRON 024, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang telah melaksankan berbagai bentuk pengabdian masyarakat. Kami menyadari bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ini masih memiliki banyak kekurangan serta keterbatasan dalam melaksankan program-program kerja untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di Desa Pasilian. Oleh karena itu, kami memberikan saran kepada beberapa pihak terkait, yang mana dapat menjadi masukan dan evaluasi untuk Desa Pasilian agar lebih baik lagi kedepannya. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah Setempat

Pemerintah setempat sudah selayaknya memiliki tanggung jawab

atas permasalahan di daerahnya yang masih membutuhkan banyak

pembaharuan dalam infrastruktur, bidang ekonomi, lingkungan dan

sosial terutama dalam bidang pendidikan. Hal tersebut dilakukan untuk

menunjang kemajuan desa, sehingga dapat mewujudkan desa yang

makmur sangatlah kami harapkan.

Kami berharap pemerintah setempat dapat memfasilitasi sekolah-

sekolah di Desa Pasilian dengan kerja sama beserta guru-guru di sekolah.

Hal tersebut menurut kami sangat penting dilakukan, karena dengan

kurangnya fasilitas belajar anak-anak di sekolah dapat menghambat bakat

dan minat anak untuk perkembangannya. Terutama sekolah PAUD/RA

yang kurang sarana dan prasarana yang bisa membangun bakat dan minat

anak agar terciptanya generasi penerus desa yang inovatif dan kreatif.

2. Pusat Pengabdian Masyarakat UIN Jakarta

Program pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) PpMM harus

tetap dilaksanakan untuk semua mahasiswa. Karena banyak pelajaran

yang dapat diambil dari KKN yang tidak mahasiswa didapatkan di

kampus. Banyak hal baru yang dapat diperoleh terutama dalam

mengembangkan desa. Adanya program KKN menjadi salah satu

jembatan untuk mengetahui permasalahan di suatu daerah yang

membutuhkan perhatian lebih. Selain itu, kegiatan ini juga dijadikan

sebagai media pengaplikasian pelajaran yang kami dapatkan selama masa

kuliah. Namun saran bagi LP2M UIN Jakarta, agar dalam memilih lokasi

KKN yang masih benar-benar membutuhkan. Agar setiap kegiatan yang

dilakukan sesuai dengan target. Selain itu LP2M UIN Jakarta juga harus

Page 111: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 85

lebih giat dalam mensosialisasikan KKN terhadap mahasiswa dari mulai

pendaftaran KKN hingga pembuatan laporan setelah KKN berlangsung.

Sehingga mahasiswa yang mengikuti KKN tidak tertinggal informasi dan

tidak merasa kebingungan.

3. Pemangku Kebijakan di Tingkat Kecamatan dan Kabupaten

Pemangku jabatan di tingkat kecamatan dan kabupaten

diharapkan lebih memperhatikan kekurangan sarana dan prasarana serta

kemajuan desa. Seperti dalam bidang pendidikan, perekonomian,

lingkungan dan sosial. Kemudian, kami berharap untuk dapat

memfasilitasi warga dengan sarana dan prasarana yang memadai terutama

dalam meningkatkan sanitasi yang lebih baik di Desa Pasilian. Hal

tersebut dapat dilihat dari tidak adanya tempat pembuangan sampah

akhir sehingga banyak warga yang membuang sampah di samping

rumahnya. Hal tersebut perlu ditemukan solusinya agar tercipta Desa

Pasilian yang maju dan sejahtera.

4. Tim KKN-PpMM Selanjutnya

Selanjutnya, untuk tim KKN-PpMM yang akan datang di Desa

Pasilian disarankan untuk survei kepada masyarakat terlebih dahulu agar

mengetahui permasalahan Desa Pasilian sehingga dapat merencanakan

program yang sesuai dengan target. Selain itu, kami menyarankan titik

fokus dalam pelaksanaan kegiatan KKN berbeda dengan titik fokus yang

telah kami laksanakan, hal itu untuk membuat pemerataan agar setiap

wilayah dapat terbantu dengan kegiatan KKN UIN Jakarta.

Page 112: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

86 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Jangan terlalu sibuk menginginkan dan mengejar hal yang besar dan

mengabaikan hal yang kecil, karena sebuah kehidupan dibangun dari

hal-hal kecil yang dilakukan dengan kesungguhan besar.

-

~ Sinta Felisia Agnes ~

Page 113: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

87

BAGIAN II : REFLEKSI

HASIL KEGIATAN

Page 114: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

88 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Masalah yang kamu hadapi bukan untuk menjatuhkanmu,

tetapi agar kau bisa berpikir lebih dewasa dari hari ini,

kemarin, dan sebelumnya.

~ Dini Tri Hastuti ~

Page 115: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

89

BAB VI

PENGGALAN KISAH INSPIRATIF KKN

A KISAH DI BALIK KESALAHAN

Ahmad Nawawi

1. Kisah Inspirasiku

Saya Ahmad Nawawi sebagai mahasiswa tarbiyah yang sedang

menjalankan perkuliahan mendengar kata-kata akan diadakannya KKN

“Kuliah Kerja Nyata” pada awalnya merasa terbebani. Karna pada dasarnya

yang saya ketahui sejak awal bahwa Tarbiyah tidak pernah melakukan

kegiatan KKN, saya pada awalnya masih bertanya-tanya untuk apa

diadakannya KKN ini di Tarbiyah.

Tarbiyah tertuju sebagai fakultas keguruan yang bertugas untuk

mengajar di sekolah-sekolah ke depannya, mengapa harus di adakan KKN,

saya berfikir pada awalnya bahwa tarbiyah hanya cukup dengan

mengadakan yang sebelumnya dikenal dengan kata PPKT dengan

mengutus Mahasiswa dan Mahasiswi dari Tarbiyah untuk mengajar di

sekolahan-sekolahan selama empat bulan. Apa tujuan Tarbiyah melakukan

KKN ?

Saat pembagian nama-nama kelompok saya merasa asing akan

nama-nama yang dicantumkan di folder tersebut, saya sama sekali tidak

mengenal akan nama-nama dari teman-teman sekelompok saya. Dan saat

itu juga saya mulai berpikir untuk memulai kembali untuk bersosialisasi

dengan orang-orang baru yang tercantumkan sebagai teman kelompok saya

kelak yaitu kelompok KKN 024. Setelah mengetahui akan hal tersebut saya

mencoba untuk menerimanya dan menjalankannya saja, saya mencoba

berpikir positif bahwa pihak dari kampus pasti memiliki pandangan lain

yang kuat di balik mengapa Tarbiyah harus diadakannya KKN.

Kami sebagai kelompok 024 langsung membuat grup WhatsApp

setelah diberitahukan akan nama-nama pembagian kelompok yang sudah

ditentukan, dan kami sebagai kelompok KKN 024 memulai perkenalan

yang menurut saya masih canggung di grup WhatsApp. Masing-masing dari

teman-teman grup memperkenalkan diri dari nama, tempat tinggal,

fakultas, dan jurusannya masing-masing. Setelah perkenalan singkat yang

dilakukan di grup WhatsApp kami sepakat untuk melakukan pertemuan

Page 116: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

90 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

langsung untuk memperkenalkan diri secara langsung, kami sebagai

kelompok KKN 024 yang terdiri dari 19 orang pada awal pertemuan

pertama tidak sesuai harapan akan kehadiran dari full team untuk mengenal

semuanya secara langsung pada pertemuan pertama yang telah disepakati.

Setelah pertemuan pertama sudah dilakukan kami kemudian

merencanakan kembali untuk mengadakan pertemuan selanjutnya untuk

membicarakan survei yang harus kami lakukan di Desa Pasilan Kronjo.

Pada awal survei saya merasa terkejut ketika datang ke Desa Pasilian

Kronjo yang terletak di perbatasan antara Tangerang dan Banten, karena

saya merasa banyak perbedaan dari tempat awal saya tinggal dengan

tempat KKN yang akan saya tinggali selama satu bulan ke depannya kelak.

Asing sekali tempat yang saya datangi saat itu benar-benar berbeda dengan

tempat yang saya tinggali. Desa Pasilan Kecamatan Kronjo itu benar-benar

seperti tempat yang sepi dan tidak padat penduduk seperti Ibukota

Jakarta. Pada saat survei pun tidak semua dari anggota dari KKN 024 yang

dapat mengikuti survey tersebut dengan alasan yang bermacam-macam.

Pada saat survey kami pertama-tama mengunjungi rumah dari Kepala Desa

tersebut untuk meminta izin dan memberitahukan bahwa kami dari

mahasiswa dan mahasiswi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan

mengadakan kegiatan KKN “ Kuliah Kerja Nyata “ di Desa Pasilan Kronjo

dan mencari berbagai tempat dan memilih di mana tempat yang akan kami

tinggali nanti.

Setelah kami selesai mengadakan survei di Desa Pasilian Kronjo

kami memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing, dari kami

semua ada yang datang mengikuti survei dengan membawa kendaraan

motor sendiri-sendiri dan ada juga yang menaiki transportasi umum seperti

kereta dan di lanjut kembali menaiki angkutan umum.

Usai survei kami kelompok KKN 024 setuju untuk melakukan

pertemuan selanjutnya untuk mencetuskan beberapa program yang akan

kami adakan di Desa Pasilian Kronjo dan mencetuskan nama-nama

kelompok KKN yang akan kami pakai untuk menjalankan kegiatan KKN

kami maka terpilih lah nama PASKRON yang berlambangkan lebah di

kedua sisi dengan simbol tangan yang merangkul lebah tersebut di masing-

masing sisi. Kami berharap bahwa kelompok KKN kami kelak akan

menimbulkan banyak manfaat sebagai lebah, bukan hanya madunya saja

yang manis tetapi juga khasiat dari madunya yang bisa menjadi obat bagi

banyak orang.

Page 117: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 91

Kemudian kami pun melakukan kembali survei terakhir kami

dengan mengunjungi beberapa lokasi seperti balai desa dan tempat yang

akan kami tinggali bersama dengan Dosen Pembimbing kami yaitu Bapak

Ahmad Tholabi Kharlie, SH, MH, MA yang kebetulan kenal dengan

beberapa Pejabat Desa kemudian mengunjungi rumah kediaman ketua Rt

01/01 Pasilian untuk melihat kediaman yang akan kami tempati nanti.

2. Tiba di Lokasi

Kami dari kelompok KKN 024 memutuskan untuk keberangkatan

kami ke Desa Pasilian pada tanggal 18 juli 2018 menggunakan angkutan

umum, ada juga yang beberapa teman dari kelompok saya yang menyusul

dengan menggunakan motor karna tidak bisa di pungkiri bahwa nanti di

tempat KKN kami akan kesulitan jika tidak ada teman dari sekelompok

KKN kami tidak ada yang membawa motor sama sekali. Kita dari

kelompok PASKRON yang awalnya berjumlah 19 berkurang satu personil

teman kami yaitu Bilqis dikarenakan sedang dalam keadaan rawat jalan

jadi dia menjalakan KKN di kampus, dan kami dari kelompok PASKRON

yang siap untuk menjalankan KKN menjadi 18 orang dengan 6 orang laki-

laki dan 12 orang perempuan.

Kami memerlukan waktu sekitar 1 jam untuk sampai di Desa Pasilian Kronjo menaiki angkutan umum dengan menggunakan jalan tol agar sampai tujuan dengan lebih cepat, sedangkan untuk teman-teman saya yang menggunakan kendaraan motor pribadi memerlukan jarak tempuh selama 2 jam untuk sampai ke tempat tujuan. Awal kami sampai di lokasi Desa Pasilian Kronjo kami turun di Rt 01 Rw 01 untuk langsung menempati tempat posko kami di Rt 01 Rw 01 yang kebetulan bersebelahan dengan rumah yang di tempati oleh ketua Rt 01/Rw 01 yaitu bapak Rt Syamsuddin atau yang dikenal dengan warga sekitar dengan panggilan Bapak Kendi.

Di sana kami di sambut dengan sangat hangat, awal kami tiba di sana saya merasa sangat senang karena banyak sekali anak-anak di sana yang menyambut kami ketika mobil angkutan umum yang kami naiki sampai di sana.

Saat mulai membawa barang-barang yang ada di mobil koantas bima tersebut saya merasa terharu karna banyak sekali anak-anak dari Desa Pasilian Rt 01/Rw 01 ikut membantu kami, padahal sudah di bilang tidak usah tetapi mereka terlihat sangat antusias sekali dengan kedatangan kami.

Page 118: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

92 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Saya melihat anak-anak tersebut membantu ikhlas dengan

senyumannya polos dan bertanya “ kak mana lagi sini aku bantu bawain “ saat

berikan barang kami dengan memilih barang-barang yang ringan untuk di bantu dengan anak-anak itu tentu saja untuk barang-barang yang berat seperti koper, buku donasi dan lain-lain kami yang akan membawanya sendiri, saat di berikan barang yang akan di bawakan ke rumah posko mereka langsung berebut untuk membantu membawakan barang-barang kami ke rumah posko yang kami tempati selama satu bulan kedepannya.

Usai kami memindahkan barang-barang kami dari angkutan umum ke rumah posko di sebelah rumah Pak Rt Kendi. Tetangga yang kebetulan masih saudara dari Pak Kendi memberikan kami sebuah es batu dan bungkusan minuman kemasan, spontan kami langsung membuat minuman tersebut untuk menghilangkan dahaga kami. Terasa sekali kebersamaan kami ketika usai memindahkan barang-barang kami bersama dan meminum es bersama anak-anak yang telah membantu memindahkan barang-barang kami. Selepas anak-anak sudah kembali ke rumahnya masing-masing kami pun kembali di sibukan dengan barang-barang kami sendiri yang belum tertata dengan rapih di dalam rumah. Sebelum itu kami membagikan masing-masing kamar untuk ditempati, bagi yang perempuan mendapatkan 2 kamar dan dibagi-bagi orangnya untuk menempati kamar tersebut sedangkan untuk yang laki-lakinya yang minoritas hanya 6 orang menempati kamar samping yang dekat dengan dapur.

Kamar sudah terbagi, kami mulai kembali di sibukan dengan membawa barang bawaan kami masing-masing ke dalam kamar yang telah di tentukan. Tapi bagi saya itu tidak merepotkan, karena saya tidak terlalu banyak membawa barang bawaan cukup membawa tas ransel yang berisikan beberapa baju saja, tidak seperti teman-teman yang perempuan yang sangat di sibukan dengan barang-barangnya.

Pagi pertama saya menjalani kehidupan di Desa Pasilian sangat tenteram dan tenang, tidak banyak suara bising akan adanya kendaraan seperti di Jakarta yang sangat padat. Yah pada awalnya saya sangat menyukai suasana pagi hari di tempat ini mungkin karena memang belum dimulainya dengan kesibukan-kesibukan program yang akan kami mulai pada tanggal 20 nanti. Awalnya saya merasa aneh dengan air yang ada di sini karena warnanya yang keruh dan rasanya yang payau ketika saya berkumur, karena keadaan airnya seperti itu kami sepakat untuk memasak menggunakan air galon.

Pada tanggal 19 juli 2018 kami sepakat untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat Pasilian agar kita dapat mengenal satu sama lain

Page 119: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 93

sebagaimana pepatah “ Tak Kenal Maka Tak Sayang “ maka dari pepatah itulah

kami mulai mengelilingi Desa Pasilian untuk bersosialisasi pada pagi hari itu. Setelah usai bersosialisasi dengan warga sekitar saya mendapatkan instruksi langsung dari ketua saya yang bernama Muhammad Fazlurrahman Amari atau yang biasa di panggil dengan nama panggilannya yaitu Ifaz untuk menyebarkan surat undangan ke masing-masing ketua Rt

dan Rw dikenal di sana dengan panggilan jaro untuk ketua Rw nya agar

dapat menghadiri acara pembukaan KKN kelompok 024 kami di balai desa pada esok hari tanggal 20 juli 2018 yang tentu saja akan di hadiri juga oleh kepala desanya dan dosen pembimbing kami Bapak Ahmad Tholabi Kharlie, SH, MH, MA. 3. Kesalahan Pertama

Pukul 12.00 siang waktu Indonesia bagian Kronjo, ba‟da dzuhur

kami mulai membagikan tugas untuk memberikan surat undangan sesuai

dengan instruksi dari ketua kami bang Ifaz. Dibagi menjadi dua tim,

terbentuk dua tim dikarenakan memang dari kelompok kami yang

membawa motor hanyalah dua orang. Surat undangan sudah disiapkan

oleh sekretaris kami Yasyifani Rachmah Dini dikenal dengan nama

panggilan Iffah dengan kepribadian yang rajin dan juga sangat sopan dalam

bertutur kata.

Saya dan teman satu divisi saya Bowo mendapatkan tugas untuk membagikan surat undangan tersebut ke rumah-rumah kepada Kepala Desa, orang yang terpandang di Desa Pasilian dan juga Rt/Rw di desa Pasilian. Awalnya kami berempat mengantarkan suratnya bersama-sama ke rumah Kepala Desa sekaligus untuk meminta tanda tangan dari Kepala Desa untuk menandatangani surat-surat yang akan kami bagikan, setelah selesai mengantarkan surat ke Kepala Desa dan mendapatkan tanda tangannya kami langsung membagi menjadi dua tim agar lebih cepat tersebarnya surat undangan untuk menghadiri acara pembukaan KKN kelompok 024 kami di Balai Desa. Saya dan Bowo mendapatkan surat yang harus dibagikan dari mulai jaro / Rw 2, dikarenakan ketidak tahunan saya dan teman saya Prabowo akan rumah-rumah dari para Pejabat Desa setempat maka kami memberanikan diri untuk bertanya kepada warga sekitar. Rumah yang awalnya kami tanya tentu saja rumah dari kepala

jaronya / Rw 02 setelah mendapatkan lokasi yang sudah di arahkan oleh warga sekitar kami langsung mengunjungi rumah kepala jaro 2 untuk mengantarkan undangannya.

Page 120: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

94 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Awalnya kami merasa bahwa mengantarkan undangan ini akan selesai dengan cepat karena dalam benak saya tidak akan jauh jarak dari rumah Jaro dan Rt nya, tetapi hal itu tidak sesuai dengan kenyataan. Saya kebingungan menanyakan alamat dari Kepala Rt nya, ketika saya bertanya dengan warga sekitar rumah Rt 07 tidak ada yang mengetahuinya. Bahkan ada yang mengatakan tidak ada rumah Rt 07 di sini.

Saya dan teman saya tidak berputus asa dengan petunjuk yang tidak kami dapatkan untuk menemukan rumah Kepala Rt dari Rw 02 dua ini, dan saya berusul untuk kembali ke rumah Jaro 2 untuk menanyakan rumah Rt 02 di Desa Pasilian. Dengan harapan bahwa Jaro pasti akan mengetahui rumah Rt di jaro dua ini. Setibanya kami di rumah jaro 02 kami

langsung bertanya kepada bapak jaronya rumah dari Rt 07 tetapi jawaban

dari kepala Jaro nya membuat kami malu, beliau berkata bahwa di Jaro 02 ini hanya ada Rt 01 sampai 05 saja. Tentu saja saya dan teman saya bowo merasa bingung dengan surat undangan yang di berikan oleh teman kami Ifah, di undangan tertulis Rt 07 Rw 02 bahkan dia menuliskan di Rw 02 di mulai dari Rt 07 sampai Rt 14. Setelah mendapat informasi dari kepala Jaro 02 kami memutuskan untuk kembali ke rumah posko dengan membawa surat undangan untuk kepala Rt nya yang belum kami antarkan.

Setibanya kami di rumah posko yang kami tempati, saya langsung menemui Ifaz sebagai ketua kelompok kami untuk bertanya kenapa di surat undangan ini bisa ada nama kepala Rt 07 sampai 14, padahal kata

bapak jaro 2 kalau di sana cuma ada Rt 01 sampai dengan Rt 05. Ifaz menjelaskan bahwa di Desa Pasilian ini ada 17 Rt dari 3 jaro atau Rw, kemudian meminta mbak Iffah sebagai sekretaris untuk membuatkan surat undangan untuk perwakilan ketua Rt. Kesalah pahaman dari mbak Ifah selaku sekretaris yang membuatkan surat undangan dari Rt 01 sampai dengan Rt 17. Mbak Iffah menangkap omongan dari ketuanya yaitu Iffaz bahwa di sini Rt nya dari 01 sampai dengan Rt 17. Padahal yang dimaksud Ifaz bahwa di sini terdapat 17 Rt yang harus dibuatkan undangannya untuk menghadiri acara pembukaan KKN pada tanggal 20 juli 2018 nanti. Usai perdebatan singkat antara mbak Ifah selaku sekretaris dengan Ifaz maka

mbak Ifah tertawa dan berkata “ aku tidak tahu, aku pikir Ifaz bilang bikinan

surat Rt 01 sampai 17 “ sehabis itu mbak Ifah mengganti surat undangan

tersebut dengan Rt 01 sampai Rt 05. Tetapi dengan adanya kejadian tersebut saya dapat melihat kelucuan dari kelompok kami dan juga sisi lain dari ketua dan sekretaris kami, Ifaz sebagai ketua yang memberikan instruksi kurang jelas dan Ifah sebagai sekretaris yang rajin tapi juga teledor dan sungkan untuk bertanya.

Page 121: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 95

Di dalam program KKN PASKRON 024 kami mengadakan bimbel

calistung ( baca tulis hitung ) yang sudah disepakati oleh semua anggota

kelompok kami. Awalnya setelah seusai nya pembukaan KKN di balai desa kami ingin beristirahat sejenak untuk tidur siang, tetapi niatan itu kami urungkan karena kedatangan tamu sekelompok anak-anak membawa buku pelajarannya dan ingin belajar bimbel bersama kami di posko tempat kami beristirahat. Kami semua sudah sepakat bahwa kami akan memulai kegiatan untuk mengajar baca tulis hitung pada hari jumat di majelis dekat masjid, terpilihnya tempat itu karena kami melihat tempat itu kosong dan bias kami tempati. Tetapi belum di bersihkan, maka dari itu kami ingin

memulai kegiatan calistungnya pada hari jumat.

Karena kesalahan dari kelompok kami juga yang entah siapa

pelakunya telah memasangkan X-banner yang bertuliskan mengadakan

bimbel baca tulis hitung maka anak-anak berbondong-bondong datang ke tempat kami dan meminta untuk Bimbel setelah acara pembukaan KKN PASKRON 024 kami usai di balai desa. Terpampang jelas senyuman dan kegembiraan di wajah anak-anak yang datang ke tempat kami untuk di ajarkan belajar, tentu saja saya sendiri tidak bisa menolak permintaan anak-anak itu. Dikarenakan memang kesalahan dari pelaku kelompok kami

yang memasang X banner yang bertuliskan bahwa kami mengadakan Bimbel

baca tulis hitung maka saya pun tak enak hati untuk menggoreskan senyuman ikhlas dan kegembiraan mereka untuk di ajarkan oleh kakak-kakak KKN PASKRON. Maka bergeraklah dari kelompok kami yang berasalkan dari tarbiah untuk mengajar bimbel anak-anak dari Desa Pasilian dengan sebisa dan semampu kami. Usai lah sudah pengajaran Bimbel hari itu di sore hari pada pukul 14.00 dan anak-anak masih ingin berada di tempat kami, mereka terlihat sangat senang berada di sekitar kami. Dari kesalahan kedua ini saya dapat melihat antusias anak-anak dari Desa Pasilian untuk belajar dan melihat niat belajar dari mereka dalam bidang akademik saya merasa kagum akan antusias mereka dalam belajar. Saya juga dapat mengetahui bahwa anak-anak ini sangat menyukai keberadaan kami. Bahkan ketika waktu senggang mereka pun main ke tempat kami tinggal untuk bercerita dan bermain bersama kami. 4. Harapan Saya

Selama satu bulan ini saya tinggal satu atap dengan 18 orang yang tentu saja berbeda-beda watak, sikap dan perilakunya, yang mengakibatkan terjadinya kesalah pahaman di antara kita. Tetapi di balik kesalah pahaman itu dapat menjadikan pelajaran yang terbaik untuk kita ke depannya dan menjadi kenangan singkat yang saya tidak bisa tuliskan

Page 122: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

96 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

semuanya di ceritanya. Di balik kesalahan-kesalahan yang sudah kita perbuat pasti selalu ada canda, tawa, hikmah, dan pelajaran untuk kita ke depannya.

Selama saya di sini saya jadi banyak belajar tentang kepribadian

masing-masing teman saya yang berasal dari daerah dan suku yang

berbeda-beda. Dan saya juga banyak melihat kegembiraan di wajah anak-

anak ketika kedatangan kami desa Pasilian Kronjo dan kesedihan mereka

di saat kami memberitahukan bahwa kami akan kembali dan

meninggalkan desa penuh kenangan ini yang akan terus terekam di dalam

ingatan saya. Saya ingin berterimakasih kepada rekan-rekan saya yang

sudah bekerja bersama selama satu bulan ini, kepada kepala desa dan para

masyarakat Pasilian Kronjo yang telah membantu kami menyukseskan

program-program kami. Semoga pengalaman saya selama satu bulan di

Desa Pasilian Kronjo ini dapat menjadikan pembelajaran khusus bagi saya

agar menjadi pribadi yang lebih baik di kemudian hari.

Page 123: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 97

B

LINGKAR KEBERSAMAAN

Aisyah Nur Ilahi

1. Pengalaman Pertama

Jika bisa diungkapkan dengan kata-kata kala itu saya sangat terkejut mendengar berita tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saya yang berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan tahun ini wajib mengikuti KKN. Padahal tahun-tahun sebelumnya fakultas saya tidak ada KKN tapi yang ada hanyalah PPKT. Saya khawatir dengan situasi yang seperti ini karena tahun ini menjadi tahun percobaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ikut andil dalam kegiatan KKN. Awalnya berita tersebut seolah menjadi kabar burung, yang belum tahu kebenarannya. Seminggu kabar tersebut cukup membuat resah. Ada beberapa hal yang saya gelisahkan, yakni kegiatan KKN ini akan memakan waktu yang relatif lama, serta mengenai finansial pun saya pikirkan. Setidaknya butuh uang untuk tinggal dan menetap di lokasi tersebut selama KKN. Selain itu saya juga khawatir akan mendapatkan teman-teman yang pasif, sehingga program KKN tidak terjalankan dengan baik serta akan menimbulkan permasalahan-permasalahan dan masih banyak lagi yang saya gelisahkan selama seminggu pertama saya mengetahui informasi terkait KKN, setelah PPM membagikan anggota kelompok KKN ternyata memang ada nama saya dan teman-teman saya yang dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Sedih bercampur senang mendengarkan informasi tersebut. Saya cukup khawatir dengan adanya KKN, apalagi saya sering mendengarkan rumor dari para senior yang dari fakultas lain yang bilang “KKN itu tidak enak, pasti banyak problem”. Tapi dilain sisi saya senang dengan adanya kebijakan baru bahwa mahasiswa Tarbiyah ikut andil dalam kegiatan KKN karena dengan mengikuti KKN saya bisa belajar praktik langsung ke masyarakat. Belajar bermasyarakat, menilai sejauh mana kemampuan diri kita tentang bersosialisasi terhadap sesama teman kelompok maupun masyarakat, belajar berkomunikasi yang baik dan lain sebagainya. Setelah pembagian kelompok diumumkan saya dan anggota kelompok sepakat untuk melakukan pertemuan. Pertemuan pertama dengan anggota kelompok masih baik-baik saja. Pembentukan struktural kelompok. Ketika itu saya mengajukan diri sebagai bendahara I, namun tetap melalui

musyawarah forum dan alhamdulillah teman-teman sepakat menunjuk saya

sebagai bendahara I. Saya mengajukan diri sebagai bendahara I karena saya ingin berproses tentang manajemen keuangan. Pada pertemuan pertama ini

Page 124: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

98 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

terbentuklah struktural keanggotaan. Ada kesan yang baik pada pertemuan pertama yang saya rasakan, yakni anggota kelompok yang hadir ketika itu semuanya aktif. Namun ada juga kesan yang kurang baik, yaitu pertemuan pertama yang kita sudah sepakati dari jauh-jauh hari ternyata hanya segelintir orang yang datang. Segelintir orang tersebut mayoritas termasuk ke pengurus utama (BPH).

Sudah berlalu beberapa hari maka berangsur-angsur PPM memberikan tugas yang harus kami lakukan, seperti mengisi form yang

diberikan oleh PPM, survey tempat KKN, melakukan pertemuan dengan

dosen pembimbing KKN termasuk pematangan persiapan keberangkatan ke tempat KKN. Namun yang saya rasakan ialah hanya teman-teman BPH saja yang kerja, yang lain susah di kabari, sibuk dan lain sebagainya.

Sampai-sampai untuk survey mencari tempat tinggal pun hanya empat orang yang bisa ke lokasi KKN, yakni saya, Siti Ramadhani, Hady Wicaksono dan Fazzurrahman Amari. Tapi semua itu tidak pernah saya ambil hati. Saya berharap ketika kegiatan KKN selama sebulan itu berlangsung teman-teman saya bisa berkontribusi dengan baik. 2. Layaknya Bhineka Tunggal Ika

Salah satu kekhawatiran yang dirasakan setiap mahasiswa ialah takut tidak menemukan teman ketika KKN. Bagaimana tidak, anggota kelompok yang terdiri dari 19 orang, tinggal dalam satu rumah selama sebulan penuh. Pun dalam menyelenggarakan program dibutuhkan tenaga untuk menyatukan persepsi dari setiap orang. Hal tersebut menjadi tantangan dalam kegiatan KKN ini. Namun kekhawatiran tersebut bukanlah menjadi sesuatu yang perlu ditakuti.

Selama sebulan menjalani KKN di Desa Pasilian Kecamatan Kronjo, Tangerang saya merasakan beberapa kendala, seperti kekurangan air, tempat tinggal yang kumuh, fasilitas serba terbatas, berantakan, banyak nyamuk dan lain sebagainya. Namun yang sangat mengesankan ialah saya dan teman-teman saya sering menumpang mandi di masjid, karena air yang di posko kami sering mati. Adakalanya saya dan teman-teman tidak mandi karena sudah mendekati jadwal kegiatan sedangkan jika mandi harus antri.

Menyatukan pendapat dari 18 orang sungguh terasa sulit, dan sifat serta karakter teman-teman yang berbeda pun menjadi uji kesabaran. Namun demikian banyak hal yang dapat saya pelajari dari teman-teman saya. Pertama, saya kagum dengan teman saya yang bernama Ica. Dia menginspirasi saya untuk lebih dewasa dalam menanggapi suatu masalah, sebab ketika dia dihadapkan dengan suatu masalah, dia mampu mengatasinya dengan tenang dan memikirkan keputusannya secara

Page 125: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 99

matang. Dia tidak mudah berpikir negatif akan suatu hal. Orangnya lemah-lembut, sopan dan rajin menyapu. Dia anak yang pendiam tapi seru jika diajak diskusi. Saya sangat bersyukur bisa berteman dengan dia. Selain itu yang saya kagumi dari Ica ialah ia tidak mudah mengatakan kejelekan terhadap teman-temannya, baik di belakang maupun di depan orangnya, ini yang sangat sulit dijauhi oleh para perempuan. Kedua, Rahma, teman yang ke mana pun sering berdua. Awalnya saya tidak terlalu dekat sama dia tapi dengan beriring nya waktu saya suka pergi sama dia, ini berawal karena saya dan Rahma mendapat jadwal mengajar di PAUD Harum dan mendapat jadwal mengajar di majelis yang sama. Selain itu saya dan dia mempunyai banyak hobi yang sama. Kami sama-sama doyan seblak, suka yang pedas-pedas, dan sering cerita tentang kisah asmara juga. Jadi saya sering menghabiskan waktu bersamanya. Banyak hal yang kita sering lakukan bersama, seperti mandi, makan, jajan, mengajar, sosialisasi pun sering dapat jadwal yang sama. Ketiga, Hady, banyak orang menilai bahwa dia itu sangat pendiam, tapi bagi saya dia bukan seorang yang pendiam. Beliau suka ngobrol biasa maupun bercanda. Hanya saja Hady tidak suka banyak bicara ketika di depan orang banyak. Dia sangat menjaga lisannya. Saya sangat kagum sama Hady, dia adalah satu-satunya laki-laki dikelompok saya yang rajin shalat ke masjid dan kalau pun tidak sempat shalat di masjid dia tidak akan melalaikan shalat. Ketika teman-teman laki-lakinya tidak shalat subuh atau tidak bangun ketika subuh tapi dia tetap bangun, dia tetap shalat sendiri ke masjid. Saya juga sangat kagum sama Hady karena sikap dia terhadap perempuan.

Keempat, Muhammad Fazlurrahman Amari, dipanggil Ifaz, dia sebagai ketua dalam kelompok kami. Dia penyabar dan peduli pada setiap anggota kelompok. Tapi kadang dia suka tidak jelas dalam bertindak. Dia benar-benar menikmati proses KKN, mengabdi dengan masyarakat, berjuang demi suksesnya rangkaian acara KKN.

Kelima, Hilda, ibu sekretaris II yang sangat produktif dan solutif.

Ketika kita punya masalah dan cerita sama dia, Insha‟Allah dia memberikan

solusi dan masukkan. Dia sangat memikirkan tentang kelancaran KKN. Dia tidak banyak bicara tapi sekalinya bicara sangat berarti, dia tidak berbicara

tanpa ada artinya, kalau kata pepatah “Tong Kosong Nyaring Bunyinya”. Dia bicara dengan tutur kata yang sopan, yang baik, dengan senyuman, secara pelan-pelan.

Keenam, Iffah, ibu sekretaris I, Iffah sangat hobi memasak. Apapun yang ada di dapur dia masakin, seperti kolak, gorengan dan lain-lain. Iffah suka main di kamar. Kalau tidak ada urusan yang terlalu penting yang

Page 126: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

100 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

menuntut dia untuk keluar kamar maka dia tidak akan keluar kamar. Beda sama anak-anak yang lain, yang keluar kamar hanya untuk main di teras atau hanya sekedar mencari angin. Iffah lebih memilih untuk di kamar ketika waktu luang. Tapi saya punya kesan yang sangat sulit dilupakan

dari Iffah, setiap kali rapat evaluasi atau briefing pasti teman-teman ceng-

cengin Iffah sama Ifaz, sebab mereka berdua ini sering berantem, sering adu

mulut, akhirnya teman-teman sering ceng-cengi mereka. Iffah adalah sosok

perempuan yang peduli sama teman-temannya, dan suka membantu saya ketika saya susah. Ketika itu saya jadi penanggung jawab acara penutupan. Saya sempat bingung dengan konsep penutupan yang sudah saya buat,

alhamdulillah waktu itu Iffah yang membantu saya membuat konsep

penutupan yang bagus. Dia tidak suka berdebat, makanya ketika dia berpendapat di dalam forum, dan ternyata ada sanggahan, maka dia tidak akan memperpanjang masalah itu. Maka dia serahkan saja sama forum.

Ketujuh, Dara, tidak jauh berbeda dengan karakter Iffah, Dara lebih suka berdiam diri di kamar jika ada waktu senggang. Dia tidak suka nongkrong atau hanya sekedar mencari angin keluar kamar. Dia kalau dibangunkan sangat susah. Jadikan posisi saya tidur tepat disampingnya, terus kalo dia tidur duluan, saya sering tidak kebagian tempat tidur karena posisi tidurnya kurang lurus, jadi saya sering membangunkan dia untuk benarkan posisi tidur. Tapi hasilnya sering nihil. Dara asik diajak main.

Kedelapan, Susi, sosok perempuan yang rajin. Jiwa keibuan nya sudah terlihat. Dia yang paling rajin dalam kelompok KKN. Dia rajin masak, rapi-rapi dan rajin mencuci piring. Dia juga asik diajak cerita. Orangnya luwes dan humoris. Nama panggilannya bu Ncus. Dia paling cepat bangun. Dia yang sering membangunkan saya ketika subuh. Pernah sekali watu itu dia kesiangan, dan saya membangunkan dia, dan dia bilang “Tumben saya yang dibangunkan bukan saya yang membanguni”, memang tidak bisa dipungkiri dia sangat rajin bangun pagi.

Kesembilan, Sinta, nama panggilannya Uni, itu panggilan sayang saya sama dia, tapi karena teman-teman sering dengar saya panggil itu jadi semuanya panggil dia Uni. Dia adalah perempuan yang memiliki fisik yang lemah, daya tahan tubuh yang kurang kuat. Tapi memiliki semangat yang tinggi. Jiwa sosial yang tinggi, dan merupakan perempuan yang pintar. Dia sangat berbaur dengan teman-teman sekelompok. Saking semangatnya, dia sering sakit kalau dia kecapean. Sinta juga teman curhat saya yang sering mendengarkan saya cerita. Setiap malam dan pagi hari saya memeluk dia, karena dia tidurnya pas di samping saya. Jadi dia sudah terbiasa saya

Page 127: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 101

jadikan pengganti guling saya di kamar. Dia aktif dalam berdiskusi, yah

walaupun dia sedikit baperan jika debat, tapi dia tetap bisa profesional.

Kesepuluh, Indah, dia bu bendahara II. Saya sering diskusi sama dia tentang keuangan. Enak diajak diskusi. Dia sangat penakut. Ke belakang sendiri saja dia tidak berani, tidur selalu larut malam. Dia juga aktif dalam diskusi, tapi sedikit kurang profesional dalam masalah perbedaan pendapat.

Kesebelas, Diyas, saya suka main sama Diyas, enak diajak main, tidak meribetkan sesuatu, suka bercanda. Orangnya manis dan tidak bosan dipandang. Tapi suka melamun sendiri. Dia teman dekatnya Ica. Kemana-mana sering berdua. Saya sering panggil dia Rasio.

Keduabelas, Citra, orangnya baik, ramah, humoris, tapi sedikit mudah baper. Sering tiba-tiba berubah sikap tanpa teman-teman tahu sebabnya. Kadang cemberut dan jutek. Citra sangat peka, misalnya temannya sedang sibuk bersih-bersih posko, pasti dia ikut membantu. Dia suka nangis pas rapat kalau ada sesuatu yang kurang sesuai sama dia. Saya sendiri sih susah menyeimbangi sikapnya, tapi saya tetap bisa jaga komunikasi yang baik sama dia, agar tidak ada sesuatu yang menjanggal terhadap kedua belah pihak.

Ketigabelas, Arinda, dia anak Padang, wataknya agak keras tapi hatinya baik. Dia adalah sosok perempuan yang manja. Dia agak sedikit malas menyibukkan diri. Dia hobinya tidur dan makan. Keempatbelas, Zay, dia sangat pintar membuat kaligrafi. Dia juga rajin shalat dan rajin mengajar di majelis. Tapi kalau minta uang ke saya kurang sabaran. Secara keseluruhan orangnya baik. Kelimabelas, Aldy, dia adalah humas di kelompok kami. Dia humoris dan baik. Tapi dia malas bangun pagi. Dia aktif berinteraksi dengan masyarakat. Keenambelas, Alwy, dia pintar masak, agak kurang suka keluar rumah, suka bercanda, dan dia tidak

pernah baperan. Dia teman sejurusan saya. Tapi jangan ngobrol serius sama

dia, karena dia tidak suka yang serius-serius. Ketujuhbelas, Bowo, dia divisi perlengkapan. Dia ahlinya dalam mencari perlengkapan, mulai dari jemuran dia yang pasangkan. Dia juga gampang bergerak kalau misalnya kita butuh bantuan, tapi kurang suka bercanda. Dia sangat susah kalau dibangunkan ketika subuh. Banyak cerita yang ada ketika KKN tapi dari semua asa senang, kecewa, sedih, dan bingung, yang jelas semuanya mengesankan. 3. Jejak di Pasilian

Desa Pasilian terletak di Kecamatan Kronjo, Kota Balaraja, kabupaten Tangerang, Banten . tepatnya 17 km dari pusat Kota Balaraja.

Page 128: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

102 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Keberadaannya yang cukup jauh dari perkotaan tidak menyulitkan warganya untuk melakukan aktivitas dan tidak menyulitkan semangat anak-anak untuk mengenyam pendidikan. Ketika saya survey pertama kali saya melihat sangat banyak sampah yang berserakan. Alhasil ketika saya sudah menetap di Pasilian saya merasakan akibat banyaknya tumpukan sampah tersebut, lingkungan kumuh dan banyak nyamuk.

Alhamdulillah Bapak Kadesnya baik dan ramah, masyarakatnya pun baik. Namun awalnya kami merasa kesulitan dalam menjalani program KKN dikarenakan belum bertemu dengan karang taruna di desa itu. Namun sekitar pertengahan KKN kami bertemu dengan anggota karang tarunanya, akhirnya kami banyak dibantu oleh mereka. Seperti halnya acara perlombaan 17 Agustus kami bekerjasama dengan karang tarunanya, sehingga perlombaan berlangsung meriah. Saya sangat kagum dengan Desa Pasilian, karena desa ini sangat memegang tradisi keislamannya. Contohnya, masih banyak pemudanya menggunakan sarung, semacam santri di Pondok Pesantren. Masyarakat di Pasilian sangat ramah dan kami disambut hangat oleh mereka. Pengajian pun sudah banyak. Malam Jum‟at pun kami sering mengikuti pengajian di salah satu tokoh masyarkat yang bernama K.H Ahmad Nawawi sekalian kami makan malam di rumah beliau. Beliau itu ketua kementerian agama Tangerang. 4. Bayanganku di Pasilian

Jika seandainya saya menjadi warga Pasilian saya akan membuat komunitas anti sampah, yang terdiri dari usia anak-anak, remaja bahkan usia dewasa. Membentuk komunitas yang fokus pada pemberantasan sampah. Dari para relawan tersebut maka banyak upaya yang akan dilakukan dalam pemberantasan sampah tersebut seperti mendorong masyarakat sekitar untuk tidak membuang sampah sembarangan, membuat tempat sampah, mengelola sampah anorganik dan lain sebagainya. Pengolahan sampah organik itu pun termasuk ke dalam upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan pemberantasan pengangguran.

Selain itu dalam bidang pendidikannya pun masih butuh untuk dibenahi. Seperti kasus yang saya temui di MI Darurrahman, di sana fasilitas sangat minim, tenaga pengajar masih sedikit dan media pembelajaran mereka masih sangat terbatas. Jika saya menjadi warga Pasilian, saya akan berusaha mencari link sponsorship yang mau menyumbangi fasilitas yang mereka butuhkan. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika sarana dan prasarananya pun memadai. Jika sudah memadai maka tujuan pendidikan pun akan mudah untuk dicapai.

Page 129: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 103

Ada kebiasaan yang menurut saya sangat fatal yang sering terjadi di Desa Pasilian, yakni masyarakat cenderung tidak mau menghadiri suatu kegiatan tanpa dibayar, tanpa ada feedback secara fisik. Saya pernah menemukan ketika ada kegiatan “Seminar Penyuluhan Alat Reproduksi Wanita”, acaranya bagus, temanya bagus, sangat dibutuhkan oleh masyarakat apalagi pada kalangan remaja, tapi nyatanya tidak ada yang datang ke acara tersebut, saya dengar-dengar karena acara tersebut tidak menyiapkan suguhan untuk audiens. Di Desa Pasilian kebiasaan buruk ini

dikenal dengan istilah “Seket-seket”. Ketika saya KKN makanya saya sering menghimbau pada teman-

teman jauhi kebiasaan ini meski masyarakat sulit menerimannya, ketika

kelompok saya mengadakan acara kami tidak akan menuruti kebiasaan

mereka, kami hanya sekedar memberikan snack dan minuman mineral.

Harapan saya untuk kedepannya desa ini jauh dari kebiasaan-kebiasaan

yang buruk seperti itu. Sehingga tidak salah orientasi ketika mendatangi

sebuah acara, apalagi acara yang notabanenya berbagi ilmu. Aamiin.

Page 130: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

104 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

C KEHANGATAN PASILIAN

Aldi Maulana

1. KKN-Ku

Berjalannya waktu tak terasa sudah semester 6 ingin berakhir mata kuliah pengantar untuk tugas akhir pun sudah saya lalui. yaitu mata kuliah metode penelitian, ternyata ada mata kuliah wajib yang dijadikan syarat kelulusan dan mata kuliah itu hadir di akhir semester 6 yang saya tidak ketahui saat itu mata kuliah Kuliah Kerja Nyata. Dari segi nama mata kuliah tersebut terdengar unik saya berpikir jahil apabila memang Kuliah Kerja Nyata berarti selama ini saya kuliah ghoib ya? Ternyata tidak, setelah saya mencari tahu kepada kaka kelas bahwasanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berisi Keilmuan, Penelitian Pengembangan, dan Pengabdian Masyarakat. Saya mulai berfikir bagaimanakah cara kita mengabdi kepada masyarakat dengan sedikitnya ilmu yang kita punya pada semester 6 ini. Pepatah mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik. Akhirnya, saya bertanya pengalaman kaka kelas sewaktu KKN itu bagaimana. Ternyata banyak kejadian yang beragam dalam KKN mulai dari suka dukanya KKN hingga kejadian mistis sampai momen romantis, dialami saat KKN 1 bulan lamanya. Saya jadi bersemangat dan tidak sabar ingin menjalaninya, sampai tiba waktunya pembagian kelompok pun tiba. Saya masuk ke dalam kelompok 24 dan desa yang akan saya kunjungi bernama Desa Pasilian Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Saya dipertemukan dengan teman-teman yang baru dari setiap fakultas yang berada di kampus. Yang namanya teman baru pasti butuh sebuah pendekatan dan menyatukan tujuan yang sama demi terjalankannya KKN ini.

Maka kami membuat grup WhatsApp untuk mempermudah kita

dalam berkomunikasi. Pada saat pembuatan grup WhatsApp kita mengalami

kendala karena di list pembagian kelompok, dan anggota kelompok tidak

tercantum nomor telepon. Jadi kita bertanya sana sini dengan menyebutkan nama, dan asal fakultasnya. Kenal sama Fazlurrahman Amari dari FISIP Jurusan Hubungan Internasional tidak? Ternyata ada nomor teleponnya lalu dimasukkan ke grup. Begitu seterusnya saling mencari hingga semua anggota terkumpul dalam grup. Lalu, kami mengadakan pertemuan sekedar mengenal dan ingin tahu wajah-wajah baru teman kita.

Karena tidak semua anggota yang menggunakan aplikasi whatsApp yang

Page 131: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 105

memasang foto profil wajah. Ada beberapa teman anggota yang menggunakan gambar animasi yang dijadikan foto profil pada saat itu. Kami bertanya tanya sebenarnya yang foto profil nya ikan mas itu siapa, mukanya seperti apa ? Saya usil jadi setiap saya bertemu teman kelompok saya tanyakan namanya siapa? yang foto profilnya ikan mas itu ya? Oh

bukan saya, saya mah yang foto profil nya air terjun. Ya begitu saja sampai

tiga kali nanya kok bukan semua jawabannya, ini sebenarnya si ikan mas ini siapa si? Mulai dari situ saya menjuluki ikan mas yang fana. Saya mah emang suka usil dan suka bercanda orangnya.

Saya penasaran saya tanya ke grup WhatsApp yang foto profil nya

ikan mas mana ya? Lalu dia membalas ”maaf Di lagi tidak bisa hadir ada acara

keluarga”. Pantas saja saya mencari ternyata dia berhalangan hadir. Setelah

itu pada pertemuan pertama kita mencari menunjuk siapa sekiranya yang

akan menjadi ketua kelompok. Saya sih percaya diri tidak akan dijadikan

ketua karena memang saya bercanda terus pada saat kumpul itu. Dari sekian tunjuk menunjuk tidak ada yang bersedia menjadi ketua dengan alasan ketua pusing tanggung jawabnya besar. Sampai ada orang yang bercerita pengalaman berorganisasi sampai menjadi pembicara dalam seminar anti NARKOBA di beberapa desa kelompok KKN tahun lalu dan tutur katanya bagus maka tertunjuk lah dia sebagai ketua kelompok. Fazlurrahman Amari biasa di panggil Ifaz. Lalu sambutan pertama dia menjadi ketua dalam kelompok menginstruksikan kita agar dapat bersinergi dalam menjalankan KKN, memiliki komitmen serta tanggung jawab dan visi misi yang sama dalam KKN. Kesan dari teman-teman kelompok merasa lega karena sudah memiliki ketua dalam kelompok yang

Insha‟Allah amanah dan bijaksana. Pada pertemuan selanjutnya kami mulai mengadakan rapat kedua

yang bertujuan untuk pembentukan kepanitiaan serta pembagian tugas demi memudahkan dalam melaksanakan KKN ini. Terbentuklah ketua Fazurrahman Amari, sekertaris Hilda Awaliah dan Yasyifani Rachmah Dini, bendahara Aisyah Nur Ilahi dan Indah Safitri, acara Sinta Felisia Agnes, Arinda Yefa Pratiwi, dan Nur Faizah Syafiqah humas Aldi Maulana, dan Citra, perlengkapan Bowo, Alwi, dan, Dias, Konsumsi Ramadhan, Susi, dan Dara, dekorasi Abdullah Zahiyan dan Hady. Tim sudah terbentuk walau ada yang kurang sepakat dalam pembagian tersebut namun, karena bagi ketua ini hanya pembagian tugas saja apabila kurang mengerti dan memiliki kesulitan maka jangan sungkan meminta bantuan kepada teman yang lain dan kita kerjakan bersama. lalu kami membahas program apa yang harus dilaksanakan di desa.

Page 132: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

106 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Sebelum survei kami bertemu beberapa anggota KKN tahun lalu kelompok LASKAR untuk bertukar pikiran permasalahan yang ada di Desa. Kami mendapat banyak informasi tentang Desa Pasilian dan program KKN tahun lalu yang di tonjolkan merenovasi taman baca masyarakat Umah Ilmu serta melakukan pengajaran di sana. Setelah itu kami

mengadakan survey pertama, di sana kami bertemu dengan H. Nasiri selaku

kepala Desa Pasilian untuk bersilaturahmi dan sekaligus meminta izin bahwa pada tanggal 20 Juli sampai 20 Agustus kami akan melaksanakan KKN di Desa Pasilian ini. Sambutan hangat dari kepala desa kami terima, beliau mengarahkan kita agar melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan di desa. Beliau sangat ramah dan cara berkomunikasi dengan kami secara lentur dengan candaan-candaan nya. Beliau berpesan kepada kami agar dapat menyesuaikan dengan keadaan desa yang airnya payau, cuaca yang panas dan minimnya penerangan jalan bila malam hari. Kami juga menanyakan tentang kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan, keaktifan pemuda desa dan kegiatan pengajian rutin yang ada di Desa. Beliau menjawab soal kesadaran masyarkat akan pentingnya kebersihan. 2. PASKRON-Ku

Pemerintah Desa Pasilian menyiapkan mobil kebersihan yang akan menampung sampah yang ada di Desa Pasilian. Ada beberapa warga yang lebih memilih membakar sampah ketimbang menunggu mobil yang akan mengangkut sampahnya. Namun, ada beberapa warga yang kurang peduli dengan membuang sampahnya di kali dan meninggalkan sampah di pinggir jalan begitu saja. Untuk keaktifan pemuda di Desa Pasilian memiliki ikatan Karang Taruna kegiatan yang di tonjolkan kegiatan yang sifatnya olahraga seperti turnamen sepak bola antar kampung. Desa Pasilian memiliki 4 kampung yaitu: kampung Pejamuran, Pasilian Anyar, Pasilian Lama, dan Pasilian Tegal. Selain di bidang olahraga biasanya pemuda mengadakan panggung hiburan masyarakat yang bertujuan menjalin keakraban antar kampung. Untuk pengajian biasanya ada pengajian rutin setiap malam jumat bertempat di Masjid Baitussalam.

Setelah itu kami di arahkan untuk sosialisasi juga ke perangkat desa lainnya di Desa Pasilian terdiri dari 3 Rw dan 17 Rt. dan kami juga di arahkan untuk bersosialisasi ke tokoh Agama Desa Pasilian. Ditengah-tengah obrolan kami lupa bahwa kami belum memastikan dimanakah posko kita selama sebulan KKN di sana. Bapak H. Nasiri menawarkan beberapa tempat yang dapat dijadikan posko beliau menawarkan agar rumahnya dapat dijadikan posko KKN, Balai Desa, serta rumah Bapak

Page 133: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 107

Muslih yang bertepatan di sebelah Balai Desa. Pada saat itu kami berunding apabila kita menerima tawaran di rumah bapak Kepala Desa akan merepotkan karena bersama keluarga beliau dan kami merasa mengganggu apabila kita mengadakan rapat di malam hari. Begitupun di balai desa kami merasa kurang pas apabila posko kita di sana. Untuk Rumah Bapak Muslih pun kami tidak enak karena di rumah tersebut masih di tinggali anggota keluarga.

Akhirnya kami mencari lagi di mana posko yang pas untuk dijadikan posko KKN. Di perjalanan sosialisasi kita dengan warga sekitar ada salah satu warga yang menginformasikan ada kontrakan yang cukup luas yang dapat dijadikan posko KKN. Bertempat di Kampung Pejamuran Rt/Rw 01/01 pemilik kontrakan tersebut bernama Bapak Syamsudin dan beliau pun sekaligus ketua RT 01. Akhirnya kami mendatangi rumah Bapak Sysamsudin sekaligus sosialisasi tentang adanya KKN ini, beliau pun sama menyambut hangat kedatangan kami, bahkan beliau pun berkata anggap saya orang tua kalian selama KKN berlangsung. Silahkan rumah ini dijadikan posko untuk ade-ade melaksanakan KKN. Dari segi tempat dan akses jalan kondisi rumah ini kami tertarik untuk menjadi rumah ini sebagai posko. Kami tetap akan merundingkan kepada teman-teman yang lain apakah kita akan, memilih rumah tersebut untuk dijadikan posko. Karena pada saat itu kami juga harus memperhatikan rekan kita yang wanitanya mau bergabung satu posko atau pisah posko.

Pertimbangan apabila pisah posko kita sulit dalam berkoordinasi dan jika satu posko takut ada timbulnya fitnah. Kami berkonsultasi kepada bapak Kepala Desa dan Dosen Pembimbing KKN bapak Ahmad Tholabie Karli bagaimana baiknya posko KKN ini. Setelah konsultasi kami memilih gabung antara wanita dan pria, karena rumah yang akan dijadikan posko lumayan luas dan dapat di bagi dua antara wilayah wanita dan laki-laki dan juga Bapak Syamsudin tidak mempermasalahkan bila di gabung seperti itu. Bapak Syamsudin pun siap bertanggung jawab dan menegur teman teman mahasiswa apabila ada kejadian yang tidak diinginkan. Dari bahasan itu pun kami sepakat untuk menjadikan rumah tersebut posko. Kami pun bergegas membuat proposal kegiatan yang akan diserahkan ke Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM). 3. Pasilian-Ku

Dalam pembuatan proposal tentunya tercantum program apa saja yang akan kami laksanakan di Desa Pasilian kami mengadakan rapat dan menyatukan setiap kegiatan dari teman-teman di antaranya kegiatan seminar anti Narkoba, kegiatan bimbingan belajar baca, tulis, hitung,

Page 134: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

108 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

kegiatan penyuluhan hukum keluarga, daur ulang sampah eco-brick,

penyuluhan media penulisan web, pembuatan kaligrafi untuk majelis dan kami juga mengadakan pelatihan desain, pelatihan perkusi seni islami seperti marawis dan qasidah. Setelah itu kami bertemu dengan dosen pembimbing tentang kegiatan yang akan kita laksanakan. Bapak Ahmad Tholabie Karli mengoreksi proposal kami dan ada usulan beliau untuk

menambah kegiatan public speaking untuk anak-anak usia dini seperti pidato

dan puisi, dan juga pelatihan tahsin untuk membantu pengajaran mengaji TPA setempat. Setelah mendapat arahan beliau kami merevisi proposal tersebut. Dan menambahkan kegiatan sesuai yang di arahkan, setelah itu proposal kita di terima.

Kami langsung menyerahkan proposal tersebut ke PPM dan dapat diterima. Selanjutnya kami mengadakan survey kedua bersama bapak Dosen Pembimbing untuk lebih mengenal Desa Pasilian sebelum kita mulai KKN di sana. Setiba nya kami di desa Pasilian bapak Dosen langsung mendatangi Balai Desa bermaksud bertemu kepala desa Pasilian bapak H. Nasiri. Pada hari itu bapak kepala desa tidak sedang berada di balai desa dikarenakan sedang rapat di Kecamatan. Untuk mewakili akhirnya Bapak Dosen Pembimbing bertemu dengan sekertaris desa Bapak Sukemi. Beliau meminta izin sekaligus menitipkan kami anak KKN agar dapat menjadi warga sementara di Desa Pasilian belajar untuk bermasyarakat. Respon dari Bapak Sukemi pun baik dan menerima dengan baik akan adanya KKN di Desa Pasilian. setelah itu kami kembali mengunjungi rumah yang akan dijadikan posko. Karena pada saat itu bapak dosen pembimbing ingin melihat bagaimana bentuk rumah dan inigin bertemu Bapak Syamsudin. Setibanya di sana, ternyata bapak Syamsudin ada di rumah dan langsung menyambut kami dengan baik. Memberikan suguhan, dan berdialog dengan Bapak Dosen Pembimbing kami dengan serius tak terlewat canda tawanya juga. Selepas dari rumah Bapak Syamsudin akhirnya kami kembali ke Ciputat untuk beristirahat. Waktu terus berjalan hingga tiba pelepasan KKN tanggal 17 Juli 2018 kami mengikuti acara dengan khidmat. Usai pelepasan kami melakukan persiapan keberangkatan mulai dari perlengkapan kebutuhan kelompok sampai dengan perlengkapan kebutuhan pribadi. 4. Harapan-Ku

Kami berangkat pergi meninggalkan Ciputat pada tanggal 18 juli

2018 menggunakan alat transportasi bus ada beberapa anggota kelompok

KKN yang menggunakan sepeda motor untuk bisa sampai ke Desa Pasilian. Setibanya kami di sana disambut dengan suara riang anak-anak kecil

Page 135: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 109

sekitar rumah yang akan kami jadikan posko KKN, pun terdengar “kaka-

kaka mahasiswa halo kaa” suara dan ekspresi anak-anak itu membuat kami tambah bersemangat dalam menjalankan KKN ini. Kami lanjut membereskan posko, menata barang hingga semuanya rapi dan nyaman. Kami kaget bahwasanya rumah yang kami tempati ternyata minim air karena dalam satu gang hanya ada satu sumur untuk memenuhi kebutuhan air disetiap rumahnya. Tibalah sore hari kami ingin mandi yang dimana kami harus mencukup-cukupi air agar semua teman dalam satu kelompok bisa mandi juga. Bahkan ada teman kelompok kami yang mandi bersama satu kamar mandi berisi 3 orang sekaligus. Di sini teguran bagi kami bahwa hidup itu berbagi dan tidak boleh boros. Karena di rumah sendiri saya akui dengan keadaan berbeda saya mandi dengan menghambur-hamburkan air begitu saja, tanpa melihat saudara-saudara kita yang mengalami kekeringan di sana. Hari kedua tanggal 19 juli 2018 kami mempersiapkan acara pembukaan KKN pada tanggal 20 juli 2018 yang bertempat di Balai Desa Pasilian.

Kami menyiapkan surat undangan yang akan disebarkan ke seluruh pemerintahan desa mulai dari kepala desa, para ketu Rt/Rw, tak lupa kami juga mengundang tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat, agar dapat hadir dalam acara pembukaan. Kami membagi tim penyebar surat agar tersebar semua karena apabila hanya humas saja dua orang yang menyebarkan surat begitu banyak tidak akan tersampaikan. Esok harinya tanggal 20 juli 2018 pukul 09:00 acara pembukaan KKN berlangsung dengan khidmat yang dihadiri oleh semua tamu undangan walaupun ada beberapa kepala Rt yang tidak hadir dengan adanya halangan mungkin. Acara berlanjut dengan dipotongnya pita oleh bapak kepala Desa Bapak H. Nasiri maka KKN PASKRON untuk Desa Pasilian resmi dibuka. Kami merasa deg-degan sekaligus senang bahwa KKN sudah resmi dan ini adalah titik awal kami mengabdi untuk Desa Pasilian. setelah itu kami kembali ke posko untuk rapi-rapi dan melakukan evaluasi dari acara pembukaan tadi. Evaluasi yang di dapat adalah kami tidak menyadari ataupun terlewat pada acara pembukaan tadi, harusnya ada sesi di mana sosialisasi seluruh program yang akan kita laksanakan di Desa Pasilian. Hanya beberapa saja yang disampaikan ini dapat berdampak kepada acara-acara yang lain yang belum tersampaikan. Solusi yang kami ambil adalah kami akan kembali bersosialisasi dengan warga kegiatan yang belum disosialisasikan pada saat pembukaan. Tapi itu terasa sulit karena ketika pembukaan dan di posko sudah terbagi jadwal piket masak dan bersih-bersih posko.

Page 136: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

110 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Ada teman anggota yang tidak sempat sosialisasi ke warga. Ditambah lagi pada minggu pertama kami hanya sibuk dengan kegiatan seminar yang di laksanakan di beberapa sekolah dekat desa setempat. Saya kurang merasakan kerja sama yang solid dari teman-teman kelompok karena mereka masih ada beberapa yang belum menyadari kita di sini KKN bukan untuk jalan-jalan dan sekedar menjalankan program kegiatan saja. Tetapi itu belajar bersosialisasi kepada warga membaur kepada masyarakat. Kata-kata itu saya dapat dari Bapak H. Nawawi selaku tokoh mayarakat Desa Pasilian. yang saya rasakan pada minggu pertama memang seperti mahasiswa yang menumpang tempat menjalankan program tidak ada kehangatan emosional dari kita kepada masyarakat. Ini disebabkan kami kelompok yang belum solid dalam bekerjasama dan masih memiliki sifat egois satu sama lain. Saya membuktikan perkataan bapak Eva Nugraha pembicara pada saat pembekalan KKN.

Bahwasanya masalah terberat adalah bukan ada pada masyarakat tetapi masalah terberat ada pada teman kelompok sendiri. Akhirnya kami mengadakan evaluasi dan sarasehan yang bertujuan agar kelompok kami solid. Pada malam itu tumpah semua emosi ketidak sukaan sifat dan tingkah-laku masing-masing dari anggota kelompok dipaparkan di forum,

unek-unek pun disampaikan. Alhamdulillah setelah itu hari demi hari

dirasakan mulai terlihat kerja sama yang baik dari kami dan kami juga belajar pola hubungan baik kepada masyarakat dengan mengadakan bakar-bakar bersama pemuda sekitar minum kopi sambil canda tawa tentang Desa Pasilian pada malam hari. Kami menjalani program dengan nyaman mengadakan bimbingan belajar baca tulis hitung, seminar ke beberapa sekolah sampai ada teman kami yang membuat kaligrafi yang akan dijadikan kenang-kenangan kami selepas kami selesain KKN.

Momen yang dimana kami rasakan mudah dan sangat nyaman

ketika momen 17 Agustus kami bekerja sama dengan para pemuda Desa

Pasilian Anyar pemuda Pejamuran dan pemuda di kampung desa lainnya

membaur membahas perlombaan yang akan di lombakan pada tanggal 17

Agustus, memasang bendera merah putih sepanjang jalan dan memasang

baliho 17 Agustus. Hari lomba tiba dan di sana tumpah kemeriahan lomba

kami pun ikut serta dalam lomba tersebut dan terasa seru dan juga

meriah. Kami merasakan nikmatnya berbakti silaturahmi kepada warga

Desa Pasilian baik para orang tua dan pemuda di sana menganggap kami

sebagai keluarga baru di Desa Pasilian. Tiba di mana saatnya malam

penutupan lomba 17 Agustus pembagian hadiah sekaligus pada malam itu

penutupan KKN PASKRON untuk Pasilian diselenggarakan. Dihadiri

Page 137: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 111

oleh kepala desa dan yang kami tidak sangka-sangka malam hari itu

sangat ramai antusias warga yang hadir membuat kami terharu betapa

berat malam hari itu kami mengadakan penutupan yang kami rasa dalam

waktu satu bulan ini masih banyak ilmu yang harus dicari, dan karya yang

harus ditinggalkan di Desa Pasilian

Page 138: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

112 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

D CERITA KULIAH KERJA NYATA DI PASILIAN

Arinda Yefa Pratiwi

1. Pra KKN

Inilah cerita ku diakhir semester 6, mendengar pengalaman senior

ku KKN adalah kegiatan yang penuh suka duka, ada senang ada sedih,

pengalaman menyatu dengan masyarakat, bukan sebagai mahasiswa yang

tugasnya hanya belajar di kampus tapi harus turun ke lapangan. Tak

pernah terbayangkan sebelumnya dengan siapa saya akan di tempatkan di

KKN, orang-orang yang sebelumnya tidak pernah saya kenal dengan

berbagai wataknya perilakunya, dan kami harus satukan itu dalam jangka

waktu 1 bulan. Bagi saya 1 bulan bukan waktu yang lama jika

membayangkan KKN ke depan, tapi saya juga memikirkan apa yang akan

saya lakukan di sana untuk masyarakat.

Sebagaimana yang diharapkan PPM kami mahasiswa KKN dapat

mewujudkan Desa yang Cerdas, Desa Sejahtera, Desa Mandiri. Dari awal

pelepasan KKN Mahasiswa UIN Jakarta, inilah kata-kata yang saya baca di

spanduk. Saya berfikir bagaimana cara mewujudkannya, sedangkan saya

selama ini orang yang biasa-biasa saja yang rasanya tidak mungkin untuk

membawa kemajuan untuk suatu Desa. Tapi saya yakin di KKN kami

punya kelompok yang saling menopang, kelebihan dan kekurangan satu

sama lain.

Hal-hal sebelum keberangkatan KKN sudah semuanya saya siapkan

jauh-jauh hari. Saya mendengarkan nasihat orang tua saya, “ini saatnya

kamu turun langsung dan bermanfaat bagi masyarakat. Jangan lupa

barang-barangnya jangan sampai ketinggalan, baik-baik sama teman”. Saya

sudah merasa tertantang untuk KKN, saya rasa KKN ini suatu babak baru

untuk mencari pengalaman baru. Walaupun saya pernah PKL sebelumnya,

tapi pasti semuanya akan jauh berbeda. KKN ini suatu program dari

kampus dan diharuskan.

Beberapa kali rapat sudah saya lakukan dengan kelompok KKN

024. Mulai dari mencari logo kelompok, nama kelompok yang tercetus dari

salah seorang teman yang bernama Inseff yaitu PASKRON024, sebab nama

itu diberikan karena biar gampang diingat oleh kelompok KKN kami yang

mana penempatan nya di Pasilian Kronjo. Hal yang paling lama dirapatkan

adalah mencari tema KKN yang akan kami laksanakan. Karena tema

Page 139: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 113

merupakan tujuan besar mengapa kami KKN ini. Kemudian menunjuk

divisi-divisi yang akan bertugas sesuai job desk masing-masing di KKN.

KKN reguler yang dibagi-bagi oleh kampus ini memaksa kami

untuk berkenalan dengan teman-teman dari 7 Fakultas lainnya, yaitu

Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Ushuluddin,

Fakultas Adab, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, dan FISIP. Itu juga berasal dari berbagai macam jurusan.

Sehingga pada program yang akan adakan di KKN, kami merencanakannya

sesuai dengan basic yang ada sesuai Jurusan masing-masing. Misalnya anak

hukum keluarga, mengadakan penyuluhan perkawinan Islam di Indonesia.

Dan kami yakin apa yang kami berikan itu sangat bermanfaat bagi

masyarakat di Desa Pasilian.

2. Menikmati Permulaan KKN

Awalnya senang sekali keberangkatan menuju lokasi KKN. Karena

sebelumnya juga sudah melaksanakan survei ke lokasi dan melihat di sana

bahwa desanya sudah lumayan maju. Anak KKN hanya perlu

menambahkan apa yang kurang di Desa Pasilian dan menjadikan warganya

lebih sejahtera lagi, mendapatkan sesuatu sesuai yang mereka harapkan

dari kedatangan mahasiswa KKN ini. Kedatangan mahasiswa KKN di

Pasilian disambut dengan ramah dan antusias oleh warga maupun anak-

anak kecil. Mereka saling membantu mengangkat barang-barang dari bis

menuju rumah posko yang terletak di Rt 01 Pejamuran. Walaupun merasa

tidak enakan tapi melihat anak-anak kecil bersemangat membantu di sana

saya merasa terharu dan akan betah di KKN. Karena apapun kesusahan

akan dijalani bersama-sama dan akan banyak yang membantu.

Hari pertama kedatangan dikhususkan untuk mempersiapkan dan

merapikan posko. Sebelumnya saya ingin menceritakan teman-teman

KKN saya yang 18 orang itu. Walaupun sebelumnya sudah ada pertemuan

waktu rapat-rapat dan survey, tapi bagi saya moment KKN lah

pendekatan yang sebenarnya. Waktu datang ke posko pertama kali, saya

merasa asing dengan teman-teman yang akan tinggal di sana dengan saya.

Apakah mampu menciptakan kenyamanan selama 1 bulan penuh.

3. Kedatangan dan Sambutan Hangat Warga Pasilian

Berbagai persiapan dilakukan untuk acara pembukaan KKN yang

diadakan tanggal 20 Juli 2018 di Balai Desa Pasilian. Pembukaan dibuka

oleh Dosen pembimbing Bapak Ahmad Tholabie Karlie, S.H., M.H., M.A.,

bersama Bapak Kepala Desa H Nasiri, yang dihadiri juga oleh Ketua RT

Page 140: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

114 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

RW Desa Pasilian dan salah satu tokoh masyarakat sana yaitu Kiyai Haji

Ahmad Nawawi. Saya sebagai penanggung jawab acara pembukaan

bertanggungjawab menyukseskan acara pembukaan KKN. Alhamdulillah

acara pembukaan KKN berjalan dengan lancar sembari pemotongan pita

tanda penerimaan mahasiswa KKN di Desa Pasilian. Ini juga berarti bagi

saya dan teman-teman bahwa KKN benar-benar sudah dimulai.

Alhamdulillah masyarakat di sana baik-baik sekali menerima

mahasiswa KKN dengan respons yang positif, karena di Desa Pasilian

sendiri dari tahun ke tahun selalu kedatangan mahasiswa KKN dari UIN

Jakarta. Terlebih lagi kelompok PASKRON sangat dekat dengan warga Rt

01 yang mana posko tempat tinggal kami. Orang yang menyewakan rumah

bagi kami sudah seperti keluarga sendiri. Hari hari saya lewati dengan

banyak program yang dijalankan. Program yang paling sederhana

dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan aksi bersih-bersih di Desa

Pasilian. Dengan melihat Kampung Pasilian lebih bersih mata pun lebih

nyaman untuk memandang. Kemudian pergi ke sekolah-sekolah untuk

membantu mengajar dan memberi inspirasi serta semangat untuk adik-

adik. Kelompok kami juga mengadakan bimbel untuk anak-anak SD yang

bertempat di majelis atau TPA dan Taman Baca Umah Ilmu Pasilian.

Alhamdulillah antusias anak-anak banyak yang gembira diajari oleh kakak-

kakak yang sedang KKN. Semoga anak-anak di Desa Pasilian tetap

mempunyai semangat dan kemauan yang tinggi untuk belajar dan

melanjutkan pendidikannya setinggi mungkin.

PASKRON juga membantu perangkat desa untuk mengisi data

warga kurang mampu untuk pemberian bantuan. Di balai Desa sangat

disibukkan dengan data warga yang begitu banyak dan memindahkannya

ke laptop. Dari proses pendataan warga inilah banyak mengetahui

bagaimana kehidupan warga di Desa Pasilian. Kami tidak jarang dipanggil

“nang” “nong”, bahasa Jawa nak ketika berkomunikasi dengan orang di sana

yang memakai bahasa Jawa Serang.

PASKRON ikut membantu program dari puskesmas Kronjo ke

sekolah-sekolah mengisi angket siswa baru, mengukur berat dan tinggi

badannya, penilaian uks dan fasilitas-fasilitas uks yang kurang tiap-tiap

sekolah. Saya bertanggung jawab mengisi data di MI Darurrohmah

Pasilian.

Selanjutnya melaksanakan penyuluhan ke sekolah MAN 4

Tangerang, yaitu penyuluhan anti narkoba mengingat bahayanya pergaulan

Page 141: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 115

yang dapat menjerumuskan remaja-remaja zaman sekarang. Kemudian

mengadakan pelatihan design bagi anak-anak MAN yang berminat di

bidang design dan multimedia. Dan yang paling melekat di benak saya

adalah kelompok Paskron selalu ikut dalam pengajian rutin setiap malam

Jum‟at baik itu di musalla baitussalam maupun di rumah tokoh masyarakat

Kiyai Haji Ahmad Nawawi. Yang cowo-cowo adem sekali menggunakan

pakaian yang sopan begitupun cewe-cewe memakai baju gamis makin

terlihat cantik. Paskron tidak lupa mengadakan program ngaji bareng juga

bersama anak-anak di Desa Pasilian.

Melihat kebutuhan masyarakat tentang pengetahuan perkawinan

Islam di Indonesia, maka PASKRON mengadakan penyuluhan perkawinan

Islam dengan mendatangkan pembicara yang luar biasa dari UIN Bapak

Mara Sutan Rambe, S.H., M.H. Ibu-ibu ramai berdatangan untuk

mendengarkan penyuluhan ini. Di minggu-minggu terakhir PASKRON

mengadakan penyuluhan ecobreak, dan gerakan gosok gigi dan cuci tangan

yang benar di SD. Anak-anak antusias dan terbukti mereka

mengaplikasikan ilmu yang kami ajarkan.

Berbagai kesibukan memang tidak terasa sampai akhirnya acara

terbesar yaitu penyelenggaraan 17 Agustusan untuk meramaikan Kampung

Pasilian, Paskron bersama pemuda bekerja sama untuk memeriahkan acara

ini. Paginya kelompok PASKRON 24 mengikuti pawai dan upacara 17

Agustus di lapangan Kronjo Pagedangan Ilir dan kemudian mengadakan

berbagai macam perlombaan seperti lomba mewarnai untuk anak PAUD,

menggambar untuk anak SD, baca puisi dan hafalan surah pendek yang

diadakan di majelis. Tiap tahun biasanya ada lomba panjat pinang, hal yang

menarik buat saya karena ini pertama kalinya mulai dari pemasangan

hadiah ikut serta membantu. Biar lebih semarak bersama pemuda menghias

kampung Pasilian dan Masjid Baitussalam untuk diadakan lomba khas 17-

an di sana, yaitu lomba makan kerupuk, lomba balap karung, tarik

tambang, mengambil koin dalam tepung, memecahkan balon air, dan

banyak lomba lainnya.

Tidak terasa sampailah pada malam puncak penutupan KKN

PASKRON, berat rasanya menghitung jam akan pergi dari Desa Pasilian

yang baru saja di tempati selama 1 bulan. Terlalu banyak kenangan di sana,

karena kelompok PASKRON tidak sekedar melaksanakan program tapi

juga mengukir cerita dengan anak-anak dan warga di sana. Tangis haru

Page 142: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

116 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

sebenarnya harus kami tahan agar adik-adik kami tidak berat berpisah

dengan kami. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

Sebelumnya saya belum menceritakan kendala internal yang saya

hadapi bersama teman-teman KKN selama di Pasilian. Berbagai program

yang direncanakan bersama memang terbilang sukses bukan tanpa adanya

kendala, apalagi kendala internal. Menyatukan pikiran yang satu dengan

yang lainnya itu tidak mudah. Setelah melaksanakan program, kami rutin

mengadakan evaluasi. Dan sempat pada suatu malam emosi saya dan

teman-teman saya memuncak. Hal ini disebabkan mungkin karena kami

yang terlalu jenuh diadakannya rapat setiap malam atau memang isi hati

dari teman-teman yang ingin ditumpahkan waktu rapat. Hal yang

mendasari masalah waktu itu adalah ketika teman-teman cukup berpuas

diri setelah melaksanakan suatu program tanpa berpikir ada temannya

yang kesusahan atau setengah-setengah hati dalam menjalankan program.

Itu tentu saja diakibatkan oleh tidak enaknya hubungan sesama teman.

Saya sendiri disemprot bahwa saya dan beberapa teman memiliki geng,

padahal kenyataannya hubungan kita memang dekat karena kita satu

primordial dan sudah seperti saudara. Kemudian disitu saya dan teman

saya meminta maaf dan berjanji akan bersikap biasa-biasa saja seperti

halnya kepada teman lainnya.

Selang beberapa hari, kedekatan yang dulu-dulunya tumbuh di

antara saya dan salah satu teman saya tiba-tiba merenggang hanya karena

soal mandi di posko. Ya kami hanya punya 1 kamar mandi dengan kondisi

18 orang yang butuh kamar mandi setiap harinya apakah itu untuk wudhu,

mandi atau mencuci. Apalagi kadang kondisi air yang sulit dan keruh,

kadang saya suka kesal sendiri. Walaupun saya membawakan nya santai

tapi teman saya ternyata punya sikap yang tidak mengenakkan dan

membicarakan saya di belakang. Saya kemudian berusaha memenangkan

jiwa saya kembali dan meminta maaf karena mengingat tinggal di posko ini

beberapa minggu lagi.

Kemudian soal makan bersama yang diperdebatkan, dari minggu-

minggu awal KKN makannya pakai piring sendiri-sendiri. Tidak terasa

kebersamaannya bukan. Akhirnya salah seorang teman yaitu mba Iffah

mengusulkan makan pakai kertas nasi. Efeknya hubungan kami lebih dekat

dan makan selalu berbarengan. Tidak makan satu tidak makan semua. Dan

yang paling saya ingat dari teman-teman adalah setiap minggu hampir dua

kali kita mengadakan bakar-bakar ayam ataupun ikan. Yang paling lucu

Page 143: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 117

yang saya ingat, setiap teman-teman yang sehabis pulang dari rumahnya itu

diharuskan membawa makanan untuk teman-teman di posko. Jadi teman-

teman kebiasaan membawa ayam yang sudah diungkap, kemudian di

posko diadakan bakar-bakar, suasananya seru dan tidak akan terlupakan.

Sempat waktu itu kami adakan bakar-bakar di TBM bersama abang-abang

dan kakak-kakak.

PASKRON juga mengadakan jalan bersama dan senam bersama

kakak-kakak TBM, membuka taman bacaan bagi anak-anak di Waduk

Sumur Karang Kronjo. Pemandangannya begitu indah, di sampingnya

terhampar sawah-sawah. Jika ingat waduk ini saya jadi ingat situ gintung

yang ada di Ciputat. Saya dan teman lari sekali puteran memutari waduk

dan sesekali mengambil foto. Sebenarnya Desa Pasilian Kronjo ini Desa

yang indah yang banyak memiliki sawah-sawah yang terhampar luas. Kami

anak-anak KKN sangat senang bermain ke sawah jika pikiran sedang

suntuk di posko atau sehabis melaksanakan program KKN. Saya juga ingat

waktu itu mengadakan jalan pagi ke Pagenjahan, dan saya bangun

kesiangan kemudian nekat jalan-jalan sendiri dari posko menuju studion

Kronjo tapi di sana tidak menemukan siapa-siapa. Dan ketika pulang ada

teman saya yang membawa hasil pancingan ikan dari sawah dan kemudian

mengolahnya dan makan sama-sama.

Kronjo juga punya Pulau Cangkir, walaupun pulaunya tidak terlalu

bagus dengan airnya yang keruh tetapi saya senang sudah pernah ke sana.

Setidaknya di KKN juga menyempatkan diri untuk me refresh otak jalan-

jalan ke Pulau Cangkir. Walaupun tidak ke sana full team.

4. Harapan untuk Pasilian Kedepannya

Terlebih dahulu saya berterimakasih kepada seluruh masyarakat

Pasilian yang telah menerima kami mahasiswa KKN selama sebulan di

sana. Harapan saya untuk Desa Pasilian agar masyarakatnya lebih peduli

terhadap lingkungan tempat mereka tinggal. Bahwa sebaiknya sampah

jajanan tidak dibuang sembarangan, alangkah lebih baik ilmu eco-brick yang

sudah diajarkan itu dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Kemudian juga untuk adik-adik MAN 4 yang kami beri amanah

melanjutkan bimbel calistung, semoga tetap terus berjalan. Yakinlah dik

ilmu yang kita ajarkan, jika terpakai akan menjadi ladang pahala buat kita.

Semoga berbagai penyuluhan yang diadakan dapat berguna bagi

kehidupan warga Desa Pasilian, tidak banyak lagi angka perceraian dan

warga Pasilian dapat hidup rukun. Pengajian rutin yang diadakan setiap

Page 144: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

118 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

malam Jum‟at, tidak hanya malam Jum‟at saja tapi malam-malam lainnya

senantiasa aktif mengaji. Apalagi anak-anak kecil yang mempunyai

kemauan untuk mengaji dan menghafal al-Qur‟an itu lebih bagus, karna

apabila ia sudah dewasa akan lebih sulit menghafalnya.

Adik-adik di Desa Pasilian tidak kehilangan semangat belajar

walaupun kakak-kakak KKN PASKRON tidak ada lagi di sana. Tetap

tersenyum karena kalian adalah kebanggaan orang tua kalian dan

kebanggaan kami juga yang pernah mengajar kalian. Cerita di Pasilian

memang tidak ada habisnya, ingin rasanya KKN ini diulang dan lebih

banyak lagi cerita yang akan kami ukir bersama di Desa Pasilian. Semoga

Desa Pasilian lebih maju kedepannya dan tetap jadi Desa yang indah.

Page 145: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 119

E SEJENAK MERASAKAN KKN

Citra Ayu Lestari

1. Mencari Barisan Bebek

Seperti bebek yang kehilangan barisan aku mencari kelompok KKN ku, disaat teman-teman sekelasku sudah menemukan kelompoknya disitulah aku merasa sedih karena sepertinya tinggal aku sajalah yang belum menemukan barisan dalam kelompokku. Setelah berikhtiar lewat Instagram akhirnya aku menemukan celah barisan dari tempat seharusnya aku berada. Tabu rasanya dengan kata KKN, hal pertama yang terlintas di benakku tentang KKN sungguh tidak baik, walaupun ada rasa penasaran yang cukup menggoda hati untuk tetap bertahan di barisan itu. Semakin hari semakin terasa menyeramkan saja kata KKN dipikiranku setelah

sempat viral di setiap status whatsapp teman-teman menanggapi soal keluh kesahnya dengan 3 huruf sejuta makna itu. Semakin viral sebutan

pengabdian itu sehingga lahirlah sebuah kalimat julukan “KAKA END” yang mengartikan bahwa berakhirnya hidupmu saat KKN, aku gatau apa akunya yang lebay dan parno tapi hal tersebut membuatku sangat takut dengan KKN. Sempat menyesal awalnya karena telah mengambil KKN reguler,

everday saya selalu memarahi diri saya kenapa tidak mengambil KKN in

campus saja? tetapi alhamdulillahnya, Allah selalu menguatkan saya dan saya memiliki alasan yang kuat untuk tetap bertahan dalam barisan ini yaitu

experience, di mana hal itu tidak bisa kamu dapatkan jika kamu tidak terjun langsung dan bertarung dengan kunci kehidupan yang biasa disebut dengan kesabaran. Point pentingnya adalah hubungan antar sesama manusiamu semakin meluas saat KKN.

Banyak cerita yang luar biasa unik yang aku dengar soal KKN,

terlebih saat seniorku berkata “pasti lu akan mengalami fase menangis saat KKN”

awalnya gua rasa itu hanya lelucon saja karena selama saya ikut organisasi saya tidak sebegitu lebaynya deh paling hanya ngedumel dan marah-marah

sendiri ehehe… tapi pada kenyataannya sebelum saya KKN saya udah nangis berkali-kali karena kesedihan kelompok yang luar biasa banget buat gua jadi teharus ingin menangis. Setelah menemukan barisan layaknya bebek disitulah saya melihat kehidupan yang sesungguhnya. Saat pertama kali kami melakukan perkumpulan ini aku sudah lupa rasanya bahagia, kenapa? Karena aku selalu merasa bahagia di setiap dinamika yang terjadi yang membuatku jadi belajar bayak soal bagaimana bermasyarakat. Saya bangga dengan ketua saya yang tidak sepenuhnya salah, saya tidak tau

Page 146: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

120 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

kenapa tapi yang pasti saya belajar banyak dari sikap ketuaku, menjadi seorang ketua memanglah tidak mudah tapi pastikan untuk menjadi seorang ketua kamu harus bisa tegas, disiplin dan memiliki kepekaan yang tinggi dengan sesama anggota. Dalam persoalaan ini tidak semata-mata kelak menyalahkan ketua, manusia memang tidak ada yang sempurna, walau begitu aku salut dengan ketuaku yang selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada anggotanya.

Hal yang mungkin memicu diriku pertama kali adalah mencari dana, karena sebelumnya aku juga memiliki pengalaman mencari dana di organisasi lain dan itu luar biasa kesabarannya, tapi kali ini aku tidak ingin mencari dana yang menyodorkan barang dagangan secara langsung karena

kadang suka malu ajasih nawarin trus di tolak mulu ya, hahaha… tidak tau

kenapa kalau ditawarkan jualan seperti itu saat rapat aku sangat tertarik ya, pikiran tuh mulai bercabang kita mau jualan apa aja nanti seiringnya jalan dan akhirnya setelah rapat berjam-jam penuh dengan sejuta debatan dalam pekumpulan ketika itu kami mendapatkan sebuah kesepakatan

bersama yaitu jualan “Bacineng” Baso aci neng geulis yang bisa kami jual

secara online dan tidak perlu berjalan ke sana dan ke mari menawarkan

barang dagangan melainkan hanya cukup uplod di social media. Namun

ketika kesepakatan sudah berjalan ada saja kendala yang timbul dalam kelompok salah satunya yaitu timbul usulan baru disaat hari H di mana uang pemesanan bacineng harus segera di transfer, hal tersebut membuat gejolak yang sungguh luar biasa bagi saya, karena saya harus menerima omongan pedas dari pihak distributor bacineng. Ada salah satu teman saya mengusulkan untuk berjualan nasi uduk, yang sempat membuat saya bingung harus mengambil tindakan apa, hingga pada akhirnya saya meminjam uang kerabat dekat saya untuk menutupi uang bacineng yang harus segera dibayar melalui ATM, dikarenakan ada usuluan baru yang membuat teman saya ragu utnuk memberikan uangnya pada saya.

Setelah barang sudah siap, lagi-lagi ada saja yang butuh perhatian untuk bergerak maju dalam mengumpulkan uang. Di sini saya benar-benar geram melihat beberapa teman saya yang acuh dan tak acuh dengan kepentingan bersama ini, yang agak malas berjualan yang malas kumpul rapat tapi setelah rapat selalu ada saja yang memiliki keputusan ada saja yang membantah diluar dari rapat, hal itu membuat saya tidak bisa berfikir secara damai, hanya mengatur amarah lah satu-satunya jalan yang dapat saya lakukan saat itu. Disaat masa kadaluarsa bacineng mulai mendekat, bibir ini sudah tidak bisa santai lagi dalam berbicara dikarenakan masih adanya rasa tidak acuh dihati teman-teman ketika itu. Sempat berfikir

Page 147: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 121

biarlah mereka tidak suka pada diriku demi kebaikan demi terkumpulnya uang yang dibutuhkan kelak saat KKN dan demi tidak kekurangan dana. Aku tau mungkin adaptasi bukanlah hal yang sangat mudah dan tidak semua orang bisa melakukannya dengan cepat akan tetapi dalam proses KKN ini saya belajar banyak soal hal tersebut bagaimana caranya menerima karakter seseorang, memahami dan menyesuaikannya, karena dari KKN ini, merupakan pelajaran berharga yang tak ternilai harganya bagi saya yaitu ilmu soal hati, mengkondisikan hati dan menahan segala ketidak enakan di hati untuk tetap dinikmati dan dijalani. Saya rasa kampus tidak mampu memberikan pelajaran tersebut di kelas maka dari itu pihak kampus mengadakan KKN demi tersampaikannya tujuan ilmu mahal tersebut. 2. Kami Berusaha Menjadi Seperti Semut

Dalam setiap kelompok pasti ada saja ujian dalam menyatukan satu tujuan yang bersifat kepentingan bersama, mulai dari munculnya egoisme, dan rasa tidak peduli. Namun mungkin itulah bumbu tersedap dalam menjalankan suatu keorganisasian untuk bisa menjadi seperti semut yang selalu siap sedia dalam bekerjasana, disaat satu sakit bukan berarti kamu ikut merasa sakit melainkan kamu harus menjadi obat dari rasa sakit temanmu dan bagiku evaluasi merupakan tempat terbaik saya dalam menegur seseorang dalam memperbaiki kesalahan yang sudah dibuat. Banyak banget godaan selama KKN, tetapi saya berusaha menikmati setiap detik saya selama berada di Pasilian. Karena saya akan merasakan rindu yang sangat luar biasa dengan desa pasilian ketika mengulang dan mengingat memori itu. Selama saya KKN saya benar-benar belajar banyak soal karakter teman-teman saya, belajar banyak pula tentang pengalaman hidup mereka yang awalnya terlihat tampilannya baik-baik saja ternyata di balik itu semua banyak kisah yang terpendam dan yang terpenting belajar banyak pula tentang diri kita pribadi yang masih banyak sekali kurangnya.

Namun saya tetap salut dengan teman-teman semua yang juga berusaha dalam bekerja sama selama ini walaupun dengan berbagai macam karakter mereka, dan bersyukur pula mereka masih tetap bertahan bersama di waktu yang singkat ini, dan maaf jika selama saya bersama kalian saya sering menggores luka di hati kalian. 3. Deskripsi Sudut Pandangku Terhadap Teman-Temanku

Pertama kali mengenal teman-teman kelompokku siapa aja dan bagaimana orangnya, awalnya ada sedikit rasa ragu dan khawatir takut kami tidak bisa memiliki pengertian masing-masing yang pada akhirnya akan berbuah masalah, akan tetapi aku rasa itu semua tidak bisa dihindari dari adanya melainkan memang harus bisa kita hadapi bagaimanapun

Page 148: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

122 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

nyatanya. Selama aku KKN aku berusaha sekuat hati untuk tidak membuat kubu, tidak membuat batasan, membuat pertingkaian dan selalu tetap netral. Aku memang tipe orang yang bosenan dan senang kesana dan kemari tetapi kalo aku sudah merasa nyaman aku akan tetap pada posisi teman itu walaupun tidak melulu dengan dia karena aku tau bagaimana rasanya tidak memiliki teman bagaimana rasanya tidak memiliki kelompok. Namun ada saja segelintir teman-teman yang mungkin memang ingin membuat suatu komunitas kecil, tapi aku tidak mempermasalahkan itu selagi mereka tidak mengaggu kehidupan KKN kami. Terkadang aku bingung bagaimana menegur beberapa teman yang sulit untuk diajak berbaur, pasti ada saja teman yang keras kepala, yang lembut, yang jutek dan yang pemarah. Saat kamu KKN kamu akan merasakan benar-benar pembentukan karater dirimu, bagaimana memecahkan masalah bersama, bagaimana menghadapi orang yang berbeda prinsip, bagaimana untuk tetap bertahan dalam berbagai macam kondisi? Jika saya tidak kuat menghadapi itu, mungkin saya akan sering keluar posko. Namun aku berusaha bertahan karena aku rasa disitulah nikmatnya dan inti dari sebuah KKN yang sudah pasti akan membuatku rindu walaupun pada saat itu penuh drama sekali.

Teruntuk teman KKN, aku sangat sayang sekali sama kalian, gamau banget kelompok kita terpecah, kelompok kita punya persoalan, punya citra yang buruk terhadap masyarakat, kita marahan, ada yang capek sendiri, sakit sendiri dan merasa dirinya sedang sendiri. Namun aku sendiri gatau gimana menyatukannya jika satu sama lain sama-sama keras kepala dan tidak ada yang mau menerima sehingga jadilah diem-dieman. Sedih dan miris melihat keadaan tersebut. Makanya terkadang aku selalu berusaha melakukan suatu kegiatan itu sendiri selagi aku bisa, karena aku gamau sekali jika sudah minta tolong dan tidak diabaikan, aku juga gamau teriak-teriak, jadi lebih baik saya kerjakan sendiri dari pada saya harus buang-buang tenaga untuk seperti itu. Aku ingin kita tidak sebatas sampai di sini, tidak sebatas saat KKN saja tidak sebatas buku laporan saja, aku ingin merasakan satu rumah lagi Bersama kalian dan benar-benar lengkap dan gamau ada perselisihan lagi di antara kita, dan menjadii lagu yang kita pernah nyayikan bersama, bahwa kita kelak akan bertemu lagi. 4. Cahaya Pasilian

Manusia yang berhati air, bagiku Ibu Sukar dan Pak Muhdi adalah dua orang yang sangat menginspirasi diri saya. Mereka mengajarkan banyak hal kepada saya soal agama, kesabaran, keikhlasan dan disiplin. Ibu sukar dan pak Muhdi memiliki profesi yang sama yaitu sebagai guru

Page 149: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 123

mengaji di Desa Pasilian dan membuka sebuah TPA atau majelis di dekat rumah mereka masing-masing. Ibu Sukar memiliki majelis yang bernama Mujahidin, beliau membuka majelis pengajiannya setiap hari ba‟da maghrib sampai isya, muridnya ada sekitar 12 orang. Umur anak murid yang beliau ajarkan yaitu kisaran anak PAUD dan SD, kebetulan baru sampai sd saja belum ada anak smp nya. Beliau selalu bisa mengajar dengan baik sabar dan teliti jika ada anak yang salah dalam bacaannya jika ada anak yang tidak fokus mengaji maka akan beliau tegur. Semua anak murid yang beliau ajarkan sudah hafal dengan aba-aba yang beliau berikan, setiap ibu Sukar

mengatakan “Bismillah” maka anak-anak langsung melanjutkan dari lafadz basamalah tersebut dengan surat yang sudah sehari-hari mereka lantunkan setiap kali mengaji bersama.

Sistem pengajian yang diajarkan ibu Sukar sama seperti pengajian pada umumnya, akan tetapi pengajian yang ibu Sukar buat ini tidak menggunakan metode buku Iqra. Anak-anak lebih sering diajarkan mengaji dengan metode hafalan, jadi selama saya mengikuti pengajian tersebut saya tidak menemukan buku iqra sekalinya pun bertemu dengan buku iqra, buku tersebut berbeda dengan buku iqra pada umumnya, tetapi sejauh ini yang membuatku salut, anak-anak yang beliau ajarkan selalu menurut dan tidak ada yang berani melawan perkataan beliau. Ibu Sukar tidak mematok harga kepada wali murid soal bayaran pengajian yang beliau adakan, yang membuatku terkadang sedih dan malu adalah anak-anak disana memiliki pembacaan yang jauh lebih fasih dan jauh lebih baik dibanding dengan saya, rasanya saya ingin sekali belajar banyak dengan beliau dan tanpa merasa malu saya meminta belajar mengaji bersama dengan salah satu anak gadis disana yang masih belia umurnya untuk mengaji bersama dengan saya dan mengoreksi bacaan saya, karena saya ingin sekali bisa membaca Al-Qur‟an dengan baik. Bapak Ustad Muhdi, beliau termasuk sosok yang sama luar biasa dengan ibu Sukar, beliau mengadakan pengajian setiap sore dan malam hari nama majelisnya Nurul Hidayah nama TPA nya Baitussalam, untuk jumlah murid ditempat ustad Muhdi jauh lebih banyak dari pada ibu Sukar, mungkin karena dilihat dari tempat TPA ustad Muhdi yang cukup strategis ya. Bagiku pak Muhdi adalah sosok yang sangat disipli sekali, bahkan saya sempat mendengar cerita dari salah satu

keponakan pak muhdi “iya neng, ada anak tetangga yang rumahnya dekat gang

seblah situ cerita ke saya gini nih anak kalo saya kasih tau suka ga didengerin tapi kalo

udah paman yang nasihatin anak itu langsung

Page 150: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

124 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

F SENANDUNG RINDU PASILIAN

Dara Azhari

1. Persepsi awal tentang KKN

Perkenalkan nama saya adalah Dara Azhari , saya mahasiswi Jurusan Pendidikan Fisika dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada awalnya, saya awam dan tidak mengetahui sama sekali mengenai KKN, ada pihak yang mengatakan bahwa KKN itu mengajar anak-anak sekolah, ada pula yang mengatakan KKN itu sama seperti magang, dan persepsi lainnya. Selain itu, saya juga mendapat cerita dari senior-senior yang pernah mengalami KKN, ada yang mengingatkan agar waspada terhadap karakter teman KKN yang mengalami kelainan, kemudian ada yang mengatakan bahwa pada saat KKN harus hati-hati dengan barang-barang berharga yang dibawa karena dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya sering mengalami kehilangan barang-barang pribadi. Selain itu, ada juga yang menceritakan hal-hal mistis yang mereka alami saat KKN. Persepsi mereka semua tidak langsung saya amini 100%, tapi saya jadikan masukan dan gambaran. Namun yang membuat diri ini penasaran adalah seperti apakah lingkungan KKN yang akan saya tempati dan kunjungi nanti? Seperti apakah warga desa di sana? Lalu seperti apa karakter dari teman-teman KKN saya nanti? Berbagai pertanyaan berkecamuk didalam benak ini. Tak lama setelah itu untungnya ada pembekalan dari PPM yang sedikit memberi gambaran mengenai KKN yang akan saya jalani nanti.

Pembekalan ini merupakan bimbingan dan arahan dari PPM kepada semua mahasiswa/i peserta KKN, dari sini saya menjadi lebih tau tentang KKN, mengenai maknanya, tujuannya, cara menentukan program, alur pelaksanaannya, metode pengumpulan data, hingga tujuan akhirnya yaitu membuat film dokumenter dan laporan akhir yang dibukukan. Pada saat pembekalan, PPM banyak memberi masukan dan pesan, mereka berpesan bahwa kedatangan kami selaku peserta KKN di desa yang ditempatkan adalah memberdayakan masyarakatnya, bukan melayani. Dosen pembimbing KKN kami juga kerap mengatakan bahwa seorang penuntut ilmu atau akademisi seperti mahasiswa harus terjun ke masyarakat, karena sangat disayangkan jika menuntut ilmu hingga ke jenjang perguruan tinggi namun tidak di anggap oleh masyarakat, maka tidak akan ada artinya. Bimbingan, arahan, pesan, dan masukan dari PPM dan dosen pembimbing semakin memotivasi diri ini dalam kegiatan KKN. Adapun kegiatan KKN

Page 151: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 125

(Kuliah Kerja Nyata) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2018 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2018. 2. Awal Jumpa Teman Kelompok

Pada awal pembagian kelompok. Ketika itu saya sedang berkumpul bersama teman satu organisasi pada sore hari. Salah satu teman saya berseru ketika namanya sudah terpampang di daftar yang telah di share

oleh pihak PPM melalui whatsApp. Masing-masing dari mereka menanyakan

berada di kelompok berapa dan berlokasi dimana, begitu pula saya. Karena

pada saat itu handphone saya error sehingga tidak mampu membuka aplikasi

whatsApp, maka teman saya membantu mencarikan nama saya, dan ternyata

nama saya berada dikelompok 24 yang berlokasi di Desa Pasilian Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Masing-masing dari kami saling menanyakan bertempat didaerah mana. Dari sini saya tahu bahwa ternyata pembagian lokasi nya berada di dua daerah, ada yang di tempatkan di daerah Tangerang dan ada pula yang ditempatkan di daerah Bogor. Pada hari itu juga, teman-teman yang berbeda fakultas dengan saya mulai menghubungi untuk menanyakan teman sekelompoknya, ada pula yang

memasang status lokasi KKN di whatsApp yang tujuannya yaitu untuk menemukan teman satu kelompoknya. Pada awal jumpa teman-teman kelompok KKN 24, ada rasa canggung yang meliputi seluruh anggota kelompok. Hal ini dikarenakan saya dan teman-teman sama sekali belum pernah bertemu dan belum pernah saling mengenal sebelumnya.

Pada pertemuan pertama ini, tidak semua anggota dapat hadir, namun syukurlah sebagian besar dapat hadir. Saya dan teman-teman saling berkenalan satu sama lain dan kemudian dilanjut dengan pembentukan struktur kelompok. Pada pembentukan struktur kelompok, setelah melalui pemungutan suara teman-teman kelompok, terpilih lah Muhammad Fazlurrahman Amari sebagai ketua kelompok KKN kami. Setelah ketua terpilih, selanjutnya adalah menentukan bendahara, sekertaris, divisi perlengkapan, divisi konsumsi, divisi acara, divisi humas, dan divisi dokumentasi. Namun, pada saat penentuan sekertaris, tidak ada yang ingin mengajukan diri, hal ini dikarenakan mereka berfikir tanggung jawab sekertaris dalam tugas kelompok sangatlah berat, terutama pada saat penyusunan buku laporan akhir KKN nanti. Kemudian kami sepakat bahwa sekertaris hanya sebatas penanggung jawab karena kami semua pasti akan membantu satu sama lain termasuk penyusunan surat menyurat, buku laporan , dan tanggung jawab sekertaris lainnya dan pada akhirnya ada yang mau mengajukan diri sebagai sekertaris. Kemudian, setelah itu

Page 152: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

126 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

saya dan teman-teman membicarakan waktu untuk pertemuan selanjutnya untuk membahas agenda lain yang berkaitan dengan KKN.

Pada pertemuan selanjutnya, yaitu di suatu tempat makan saya dan teman-teman mengadakan rapat. Pada saat rapat, saya dan teman-teman kembali membicarakan struktur kelompok karena ada beberapa orang yang kurang berkenan untuk diletakkan di posisi tertentu. Setelah itu saya dan teman-teman juga membicarakan mengenai ketepatan waktu ketika rapat dan akhirnya kami semua sepakat bahwa yang tidak hadir dan telat datang rapat akan dikenakan denda. Saya dan teman-teman sepakat bahwa yang tidak hadir akan dikenakan denda sebesar Rp 20.000 dan yang telat datang rapat akan dikenakan denda sebesar Rp 10.000, selain itu juga ada iuran kas yang wajib dibayar setiap orang setiap minggunya yaitu sebesar Rp 2.000, semua dana itu akan dialokasikan oleh bendahara untuk menambah anggaran kebutuhan kelompok selama KKN. Setelah itu, saya dan teman-teman juga membicarakan mengenai rencana survei, waktu, dan transport yang akan digunakan ketika melakukan survei. Dan akhirnya kami sepakat bahwa survei akan dilaksanakan pada hari selasa karena kebetulan pada hari selasa kuliah sedang diliburkan karena kampus sedang dipakai untuk ujian SBMPTN. Namun untuk transport yang akan digunakan belum mencapai mufakat, ada yang mengatakan naik kereta akan lebih cepat, ada pula yang mengatakan bahwa apabila naik mobil koantas biayanya akan lebih terjangkau. Karena waktu yang tidak memungkinkan untuk membahasnya, maka saya dan teman-teman sepakat bahwa pembicaraan mengenai transport akan dibicarakan lagi nanti di

grup whatsApp. Setelah itu, kami membicarakan mengenai nama kelompok dan logo. Ada yang berpendapat nama kelompoknya dari bahasa Arab, ada yang berpendapat nama kelompoknya akan lebih baik dari singkatan. Kemudian, semua persepsi ditampung dan dicatat oleh sekertaris. Dan pada akhirnya berdasarkan kesepakatan bersama, terbentuklah nama kelompok kami yaitu “PASKRON” yang merupakan singkatan dari Pasilian Kronjo. Nama yang sederhana, unik, dan mudah diingat. Nama ini merupakan nama desa dan nama kecamatan lokasi KKN saya dan teman-teman di tempatkan.

Pada rapat berikutnya, saya dan teman-teman membahas mengenai usaha yang rencananya akan dilakukan untuk menambah dana pemasukan kelompok. Masing-masing dari kami termasuk saya mengeluarkan pendapatnya. Akhirnya saya dan teman-teman sepakat mengumpulkan baju bekas yang sudah tidak terpakai namun masih layak pakai untuk dijual kembali. Dan keesokan harinya, kami mulai bergerak mengumpulkan

Page 153: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 127

uang dengan menjual baju bekas dengan harga terjangkau di kawasan kampus 2 UIN Jakarta. Selain itu, kami juga berusaha mengumpulkan uang dengan menjualkan makanan instan milik salah satu anggota kelompok yaitu “Bacineng” kepada teman-teman dan kerabat mahasiswa. Pada minggu-minggu pertama dalam kegiatan KKN, karakter asli dari teman-teman KKN belum terlihat. Bahkan bisa dikatakan pada minggu-minggu pertama KKN, hubungan saya dan teman-teman sangat harmonis, terasa seperti keluarga baru. Saya dan teman-teman mampu bekerja sama dan melaksanakan program-program KKN dengan baik. Namun, ketika pertengahan menuju akhir pelaksanaan KKN, berbagai masalah dan konflik mulai muncul, walaupun sebagian besar dari konflik muncul akibat kesalahpahaman dan miss-komunikasi antar anggota KKN. Maka dari itu komunikasi yang baik sangat penting dilakukan dalam suatu kelompok, apalagi untuk menyatukan 19 orang anggota yang berbeda-beda karakter dan latar belakang. Namun dari sinilah saya belajar bagaimana agar mampu kuat mental, melatih kesabaran, menurunkan ego, dan bagaimana tetap professional dalam kerja meskipun sedang dirundung konflik. Teman-teman satu kelompok KKN saya berasal dari berbagai fakultas dan jurusan yang berbeda. Ada yang dari fakultas ekonomi, ada yang dari fakultas hukum, ada yang dari fakultas ilmu politik, ada yang dari fakultas sains dan teknologi, bahkan tidak sedikit yang satu fakultas dengan saya yaitu Tarbiyah. Mereka semua memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda-beda. Namun hal itulah yang menjadikan indah, yaitu perpaduan dari perbedaan. 3. Tinggal di Desa

Pada awal saya mengetahui bahwa lokasi KKN akan ditempatkan di Tangerang tepatnya di Desa Pasilian Kecamatan Kronjo, terdapat rasa pesimis karena daerah nya panas dan gersang. Bahkan ada senior yang mengatakan bahwa air di daerah tersebut kotor dan asin. Benar atau tidaknya saya tidak tahu, karena saya belum pernah mengunjungi daerah tersebut. Akhirnya saya berinisiatif mencari lokasi nya di google map, namun hasil yang saya dapatkan dari google map sangat tidak memuaskan karena tidak memperlihatkan kondisi lingkungan Desa Pasilian secara keseluruhan. Untunglah tak lama setelah itu kami melakukan survey lokasi. Saya sangat antusias mengikutinya karena tingginya rasa penasaran ini.Pada saat survei pertama kami satu kelompok dari 19 orang yang turut serta ada 17 orang. 2 orang lainnya tidak hadir karena berhalangan. Kami berangkat dari pukul 7 pagi. Ada yang berkendara dengan menggunakan motor, ada pula yang menggunakan kereta. Saya salah satunya yang

Page 154: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

128 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

menggunakan kereta. Keesokan harinya, saya dan teman-teman berangkat dari stasiun Pondok Ranji menuju stasiun Tiga Raksa menggunakan kereta KRL. Lalu kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum jurusan Balaraja. Setiba nya di Balaraja, saya dan teman-teman melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum jurusan Kronjo-Pasilian. Jalan menuju Desa Pasilian terlihat lengang dari kendaraan.

Di sepanjang perjalanan Desa Pasilian banyak sekali sawah membentang, gunung, dan pepohonan. Pemandangan yang sangat saya sukai, namun sayangnya hawa udara di desa ini cukup panas. Kami tiba di lokasi pukul 10.05 WIB, sehingga perjalanan kami menempuh kurang lebih 3 jam. Kemudian kami mencari tempat makan setelah itu kami berdiskusi sebentar sambil beristirahat sejenak. Ketika adzan dzuhur berkumandang, saya dan teman-teman mencari masjid untuk melakukan sholat berjamaah. Ketika berwudhu, saya merasakan air yang asin dan warna air yang tidak jernih (kekuningan). Saya sangat canggung, karena belum pernah merasakan air yang seperti ini. Dari warga di sini saya tahu bahwa air di desa ini hanya dapat digunakan untuk mandi, berwudhu, dan mencuci saja. Air di desa tersebut tidak layak minum meskipun sudah dimasak berkali-kali. Maka dari itu, untuk keperluan minum warga menggunakan air galon. Selama KKN, kami tinggal di salah satu rumah warga. Rumahnya sederhana dan cukup besar untuk kami satu kelompok menetap di sana. Namun sayangnya, rumah tersebut tidak mempunyai plafon sebagai batas antara atap dengan langit-langit. Selain itu, di rumah tersebut ada 3 kamar tidur, namun hanya ada 1 kamar mandi. Pertama kali mengunjunginya muncul keraguan dan rasa takut, namun setelah tinggal di sana dari hari ke hari saya mulai terbiasa. Selama saya tinggal di Desa Pasilian ini saya menjadi tahu bahwa bahasa keseharian mereka adalah bahasa Jawa Serang-Cirebon. Dan ternyata tak jauh dari desa ini terdapat tempat wisata, salah satunya Pantai Pulau Cangkir. Selama saya tinggal di desa ini saya juga semakin tahu bahwa ketika siang hari hawa udara di desa ini memang sangat panas, namun ketika malam hari terutama ketika lewat tengah malam, hawa dingin seperti menyelimuti tubuh ini di saat tidur.

Pada saat melaksanakan kegiatan KKN, ada banyak kegiatan yang saya dan teman-teman lakukan. Pada minggu pertama, saya dan teman-teman melakukan aksi bersih-bersih dengan masyarakat, melakukan senam pagi, dan berkunjung ke TBM (Taman Baca Masyarakat). Pada minggu kedua, saya dan teman-teman mengajar bimbel calistung, melakukan

penyuluhan anti narkoba, melakukan pelatihan “Yuk Mendesign”, membantu

warga dalam memanen padi serta melakukan pelatihan seni islami. Pada

Page 155: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 129

minggu ketiga, saya dan teman-teman menyelenggarakan penyuluhan “Be Smart To Use Social Media”, mensosialisasikan pengolahan limbah dengan ekonomi kreatif, membantu mendata warga untuk BPJS di Balai desa, melakukan aksi bersih-bersih disekitar MAN 4, serta mendata siswa untuk program yang akan diadakan puskesmas. Kemudian, pada minggu keempat, saya dan teman-teman melaksanakan program G3CT, menonton film Islami dengan anak-anak Pasilian, persiapan lomba dan menyambut kemerdekaan, menggelar baca buku gratis di waduk, serta mengikuti jalan santai se-Kecamatan Kronjo. Dan terakhir, pada minggu kelima, saya dan teman-teman mengadakan penutupan bimbel calistung, mengadakan pengarahan kepada relawan yang akan melanjutkan bimbel calistung, mensosialisasikan permainan tradisional anak, ikut berpartisipasi dalam upacara kemerdekaan di Kecamatan, persiapan dan pelaksanaan lomba kemerdekaan, dan persiapan serta pelaksanaan penutupan dan tasyakuran. Dan yang paling membuat saya terkesan adalah pada saat persiapan dan pelaksanaan lomba 17 Agustus bersama para pemuda. Selain saya dan teman-teman terlibat dalam mempersiapkannya, saya dan teman-teman juga ikut terlibat dalam pelaksanaannya. Pelaksanaan nya berlangsung cukup meriah dan sangat mengesankan. Semangat warga dalam mengikuti perlombaan cukup tinggi dan sangat antusias, ditambah lagi kehadiran kepala desa yang semakin meramaikan dan menjadikan acara ini layak diapresiasi.

Warga Desa Pasilian sangat ramah dan bersahabat, terkadang warga yang tinggalnya dekat dari posko kami membawakan makanan, saya dan teman-teman juga diizinkan untuk menumpang mandi oleh warga di rumah mereka ketika air yang ada di posko kami sedang tidak mengalir. Hal inilah yang membuat saya betah dan kerasan tinggal di desa pasilian. Setiap kali saya bersilaturahmi dan bertamu ke rumah warga, saya selalu disambut dengan hangat dan ramah oleh tuan rumah. Dan ketika saya akan pulang, saya selalu diberi buah tangan. Terutama ketika saya dan teman-teman mengikuti pengajian rutin setiap malam Jum‟at di kediaman bapak H.Nawawi, beliau selalu menyambut saya dan teman-teman dengan ramah dan penuh kehangatan, dan ketika saya dan teman-teman hendak pulang, beliau selalu menyiapkan sajian makan malam dan terkadang memberikan bungkusan yang berisi makanan-makanan ringan. Pendidikan anak-anak Pasilian dapat dikatakan agak tertinggal dibandingkan pendidikan anak-anak di kota. Tidak sedikit dari anak-anak disana yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung dengan baik. Namun, meskipun begitu, semangat belajar dan antusias mereka dalam menuntut ilmu sangatlah

Page 156: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

130 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

tinggi. Untunglah ketika disana saya dan teman-teman mengadakan program bimbingan belajar calistung. Program ini tidak dipungut biaya sama sekali dan boleh diikuti oleh anak-anak dari berbagai jenjang pendidikan, terutama anak-anak yang ingin belajar membaca,menulis, dan berhitung. Program ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan anak-anak dalam belajar membaca, menulis, dan berhitung. Selain itu program ini juga untuk membimbing mereka belajar agar tidak tertinggal materi di sekolah. Kegiatan bimbel calistung ini berada di dua tempat yaitu di TBM (Taman Baca Masyarakat) dan Majelis (di daerah Pejamuran). Terbukti ketika program belajar mengajar ini kami mulai, anak-anak menyambutnya dengan antusias, orang tua mereka juga sangat mengapresiasi. Dan

allhamdulillah, sebelum kami berangkat pulang dari sana, kami sudah

menemukan relawan-relawan tangguh yang akan meneruskan program bimbingan belajar ini. 4. Pasilian yang akan selalu dirindukan

Bagi saya, KKN ini bukan hanya sekedar formalitas untuk mendapatkan nilai semata. Karena jika hanya sekedar untuk mendapatkan nilai, sangatlah tidak sebanding dengan pengeluaran dana, waktu, tenaga, pikiran ,dan perasaan yang telah dikorbankan. Maka dari itu, sekali lagi KKN bukanlah formalitas untuk mendapatkan nilai semata, namun lebih dari itu. Dari kegiatan KKN, saya banyak belajar bagaimana menghargai setiap individu, memahami perubahan sikap dan tingkah laku, menurunkan sikap egoisme, mengenyampingkan sikap individualis dan menjunjung tinggi kepentingan kelompok, bagaimana menjadi pribadi yang bermental kuat, serta bagaimana menjalani hidup dalam keterbatasan. Desa Pasilian meninggalkan kesan dan pengalaman yang menarik. Menurut saya, waktu 30 hari yang diberikan oleh kampus sebenarnya tidaklah cukup bagi saya untuk melaksanakan kegiatan pengabdian ini. Rasanya berat bagi saya ketika sudah tiba waktunya untuk segera mengakhiri kegiatan KKN ini dan meninggalkan Desa Pasilian. Apalagi ketika keberangkatan hendak pulang ke Ciputat, ketika kami sedang berkemas, anak-anak dan beberapa warga mengunjungi posko kami untuk menyampaikan salam perpisahan, beberapa dari mereka ada yang berkata,

”kakak nanti kesini lagi kan?”, ada juga yang mengatakan “kakak kapan kesini

lagi?”, dan ada pula yang mengatakan “kakak jangan lupain kita ya”. Sehingga

rasa haru menjadikan diri ini berat tuk melangkah pulang. Tapi apalah daya, kami harus kembali untuk menyelesaikan studi kami, “Kalian tetap semangat dan rajin belajarnya ya adik-adik, raih cita-cita kalian setinggi-tingginya. Semoga kita diberi kesempatan untuk bertemu lagi”,pesan kami

Page 157: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 131

kepada adik-adik kami di Paslian. Saya berharap Desa Pasilian dapat terus berkembang dan meningkatkan semua potensi yang dimiliki baik dari sumber daya alamnya maupun sumber daya manusianya. Saya juga berharap adik-adik saya di Desa Pasilian yang telah saya bimbing, mampu untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Terima kasih Desa Pasilian atas pelajaran dan pengalaman baru yang sangat berarti

bagi sayanurut, saya juga heran kenapa begitu, atau kadang kalo anak dia nakal suka

di takut-takutin sama ibunya kalo nakal bakal di aduin sama ustad Muhdi”

mendengar cerita tersebut membuat diri ini merasa bahwa sebegitu luar biasanya beliau dalam menasihati anak-anak sehingga tidak ada satu anak pun yang berani dengan beliau. Pernah suatu ketika di malam puncak 17-an dan penutupan KKN kami, saat saya sedang berdiam diri dekat panggung seketika saya mendengar suara pukulan antara tanggan dengan pipi yang menurut saya cukup keras ketika aku menoleh, aku cukup kaget melihat tindakan ustad muhdi yang tidak tanggung-tanggung jika sudah memberi hukuman kepada anak muridnya yang mungkin menurut beliau bercandanya sudah kelewatan batas, sehingga beliau langsung turun tanggan mengatasinya. Namun di satu sisi ustad Muhdi tidak pernah tanggung-tanggung pula dalam mengajarkan anak muridnya, beliau benar-benar tulus dan ikhlas dalam berbagi ilmu agama kepada anak muridnya. Pesan untukku terhadap dua sosok istimewa ini bahwa terkadang kita memang perlu kasar terhadap anak dalam niat untuk mendidik bukan untuk menyakiti, supaya anak tau batasan tau sopan santun dan tidak sewenag-wenang dalam melakukan sebuah tindakan, jika si anak tidak memiliki sosok yang ditakuti bagiku itu cukup mengerikan juga kelak ketika mereka berbuat salah dan menegurnya.

Senyum semangat di Sore hari, saya bilang begitu karena memang begitulah adanya. Setiap sore saya selalu merasa semangat dan bahagia saat waktunya saya membimbing anak-anak dalam belajar. Nah, setiap sore

dihari kamis dan jumat, saya bersama rekan saya mengajar calistung di

majelis Ta‟lim Mujahidin tepatnya di daerah Pejamuran. Di majelis tersebut kami mengajarkan anak-anak SD yang masih kurang lancar dalam membaca, menulis dan berhitung. Anak-anak yang kami bimbing, diberikan materi dasar perkalian, karena banyak sekali anak-anak yang masih belum mengerti dan hafal dengan perkalian, kami khawatir jika kami memberikan materi yang diajarkan di sekolah mereka belum siap dikarenakan hal dasar dari Matematika mereka, masih kurang dalam memahaminya. Saya merasa seperti refreshing ketika mengajarkan anak-anak saat itu, karena saya bisa bersuka ria belajar bersama anak-anak dan

Page 158: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

132 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

sejenak melupakan kepenatan saya selama di Posko. Rasanya jika bisa, saya ingin mengajar setiap hari selama saya masih KKN.

Saya kagum dan salut dengan anak-anak di daerah Pejamuran

tersebut, mereka sangat antusias sekali dengan pembelajaran yang kami

berikan, tepat jam 4 sore ketika kami belum sampai di majelis sudah

terdengar teriakan gembira dari anak-anak yang menyambut kami di sore

itu, rasanya semakin semangat saja kami dalam melangkahkan kaki kami

ketujuan. Sesampainya di majelis kami melihat karpet yang sudah

terbentang rapih dan lantai yang sudah disapu bersih oleh anak-anak yang

sudah siap sekali dalam menerima pelajaran. Ada satu titik dimana mereka

berisik sekali dan susah diatur lalu saya berkata “kalian kalo bercanda mulu

gacepet pulang nih, mau?” lalu dengan kompaknya mereka menjawab “mauuuu”

aish sudahlah sungguh binggung saya disaat itu harus mencari alasan apa

untuk merayu mereka supaya mau segera pulang hehehe… tetapi saya

bahagia bersama mereka, yang setiap bertemu dijalan selalu bertanya “kak

kapan les lagi?” mereka selalu semangat dan dalam menghafal cukup cepat

karena mereka sungguh-sungguh ingin belajar.

Bahagia di akhir, setelah sekian banyak hari yang telah kami

lewati bersama di Pasilian pada akhirnya kami menemukan sebuah

cahaya dari sebuah kebutaan kami selama di Pasilian. Kami baru bertemu

dengan sekumpulan pemuda asli dari Desa Pasilian yang ternyata cukup

ramah sekali dalam menyambut kehadiran kami, yang pada akhirnya

menimbulkan rasa kehangatan yang mendalam kepada kelompok kami.

Sempat ada rasa penyesalan mengapa kami baru bertemu dengan mereka

di akhir, tetapi sudahlah menyesali juga tak akan membuat waktu

berputar mundur, pada akhirnya kami hanya bisa menikmati sisa waktu

yang kami miliki bersama masyarakat di sana karena selama ini kami

hampa tanpa mereka seperti perahu yang tak memiliki nahkoda, merasa

serba salah dan tak tau harus kemana, lebay ya hehehe… Namun kami sangat

bersyukur karena di acara 17-an Agustus dan penutupan KKN kami dapat

berjalan dengan lancar bersama pemuda Pasilian. Terimaksih banyak

untuk para pemuda, warga desa, tokoh masyarakat dan anak muridku

tercinta yang telah mengenalkan kepada kami tentang Desa Pasilian

kepada kami, Desa Pasilian terlalu indah untuk kami kenang karena

penuh dengan sejuta kebahagiaan dan dinamika yang menantang hati

kami supaya menjadi sosok yang kuat. Semoga kebersamaan kita semua

Page 159: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 133

tidak sampai disini aja, semoga apa yang kita tinggalkan bisa bermanfaat

untuk Desa Pasilian. Pengalaman berharga yang saya dapat saat KKN,

mungkin di awal saya sempat kurang suka dan tidak nyaman, tapi kalo

dijalani dan dinikmati enak aja ko, jangan pernah kamu menghitung hari-

hari itu karena hari-hari yang kamu hitung akan menjadi hari yang sangat

kamu rindukan kelak, simpan semua rasa itu dan tetap ukir lah

kebersamaan yang membuat hati bahagia.

Page 160: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

134 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

G

SEMBURAT PEMBELAJARAN HIDUP DI PASILIAN

Dini Tri Hastuti

1. Membuka Jendela Baru

Hai! Perkenalkan nama saya Dini Tri Hastuti, biasa dipanggil Diyas.

Saya adalah mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Saat masih di semester 6, Kajur saya memberitahukan bahwa mahasiswa

Tarbiyah akan kembali mengikuti kegiatan KKN. Sontak saya mulai

membayangkan bagaimana rasanya menjalani KKN. Ini hal baru bagi

angkatan saya (T.A 2015) khususnya di jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia. Hal itu disebabkan karena, beberapa tahun terakhir

fakultas Tarbiah hanya mengirimkan jurusan Manajemen Pendidikan

untuk menjalani KKN. Bagi saya yang belum pernah merasakan tinggal

jauh dari orang tua, KKN menjadi suatu hal yang agak memberatkan hati.

Tetapi, KKN nyatanya memiliki daya tarik yang kuat bagi saya yang

senang mengunjungi tempat-tempat baru. KKN adalah kegiatan

pengabdian ke masyarakat yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa

untuk belajar mengenai situasi, kondisi, dan permasalahan nyata yang

terjadi di lingkungan masyarakat. Dengan adanya kegiatan KKN

diharapkan mahasiswa mampu memberikan sumbangsihnya kepada

masyarakat sekitar, atau setidaknya ia bisa bermanfaat bagi

lingkungannya.

Kegiatan KKN tahun ini juga diiringi oleh desas-desus kabar yang

kurang mengenakan. Banyak berita yang disebarkan oleh Kakak tingkat

dari jurusan lain kalau daerah KKN sangatlah rawan dan banyak peristiwa

ganjil yang terjadi. Mulai dari ada yang kemalingan, diganggu makhluk

halus, diganggu penduduk sekitar, bahkan sampai penyakit yang tiba-tiba

menyerang mahasiswa yang sedang KKN tersebut. Menanggapi hal

tersebut, sebenarnya saya sedikit merasa takut, apa benar kehidupan

selama di tempat KKN se seram itu? Tetapi, semakin mendekati hari

keberangkatan KKN, saya semakin yakin bahwa selama niat kita baik

untuk mengabdi dan belajar hidup mandiri di masyarakat, Insya Allah

semuanya akan baik-baik saja dalam perlindungan Allah SWT. Orang tua

saya juga selalu memberikan motivasi bahwa, “Kehidupan yang sebenarnya itu

Page 161: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 135

adalah dimasyarakat, KKN ini akan berguna untuk masa depanmu nanti”. Nasihat

dari orang tua saya tersebut menambah tekad saya untuk tetap yakin

bahwa KKN ini adalah salah satu wadah saya untuk bisa bermanfaat bagi

masyarakat sekaligus menjadi pembelajaran hidup yang akan berguna

untuk kehidupan saya nantinya. Namun dari semua itu, yang paling

membuat saya sangat termotivasi dalam menjalani KKN adalah, saya ingin

melakukan perubahan kecil yang mungkin bisa berpengaruh besar di

lingkungan desa yang akan saya tinggali nanti, apapun itu bentuknya, yang

terpenting adalah bisa bermanfaat. Dalam menjalani KKN tentunya setiap

mahasiswa harus memiliki kapasitas atau kompetensi yang memadai di

bidangnya masing-masing. Hal itu tidak bisa terelakkan karena,

mahasiswa adalah agen perubahan, di mana kita harus bisa membawa

perubahan baik sekecil apapun kepada lingkungan-lingkungan yang

mungkin masih belum tersentuh oleh tangan pemerintah. Sebagai

mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, saya

memiliki sedikit kemampuan untuk mendongeng dan mengajar mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, saya juga memiliki sedikit keahlian

di mata pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika. Saya juga memiliki

sedikit keahlian dalam bidang menari saman.

Dengan sedikit keahlian tersebut, saya sudah memiliki rencana dan

program ketika di tempat KKN nanti, saya akan mengajar Bimbel Calistung

atau baca, tulis, hitung. Saya juga berencana untuk mengajar mata

pelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah yang ada di desa nanti. Saya

juga berencana untuk melatih anak-anak di desa yang akan saya tinggali

tersebut pelajaran bahasa Inggris karena saat ini bahasa Inggris sudah

menjadi bahasa Internasional di berbagai Negara. Selain itu, saya juga

memiliki niatan untuk bisa melatih anak-anak di Desa tersebut menari

saman.

Pandangan saya mengenai KKN pun mulai berubah semenjak

kegiatan tersebut telah terlaksana. Jika sebelumnya saya masih tidak

percaya bahwa masalah terbesar akan timbul dari kelompok saya sendiri,

ternyata benar adanya. KKN melatih saya untuk bisa bekerja sama dalam

tim. Saya baru sadar bahwa untuk menjadi tim yang baik, diperlukan kerja

sama dan komunikasi yang baik pula. Saya juga baru tahu bahwa KKN itu

benar-benar melatih saya untuk bisa hidup mandiri dan bersosialisasi

dengan masyarakat. Kegiatan KKN bukan hanya mengenai pengabdian

Page 162: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

136 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

semata, melainkan lebih kepada seberapa besar upaya kita untuk bisa

memberdayakan masyarakat sekitar sehingga mampu mengejar

ketertinggalan yang ada.

2. Kita Bisa, Jika Bersama

Saat nama-nama kelompok pembagian KKN telah dibagikan pihak

PPM, saya baru mengetahui kalau saya tergabung dalam kelompok 24

yang mana akan melaksanakan KKN di Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo,

Kabupaten Tangerang. Saat pertama kali pembentukan kelompok,

awalnya saya ketinggalan informasi karena saat itu sedang disibukkan

oleh latihan drama yang dilaksanakan oleh jurusan PBSI. Saat itu, teman-

teman sekelas saya sudah heboh membicarakan bahwa mereka sudah

diundang oleh kelompok KKNnya ke dalam sebuah grup whatsApp. Saya

yang notabene handphone nya sering mati-matian, lumayan cuek juga

menanggapi peristiwa tersebut. Saya berpikiran bahwa nanti juga ada

yang mengundang saya untuk masuk grup whatsApp KKN. Namun ternyata

saat saya sudah menyalakan handphone saya tidak melihat ada undangan

grup KKN di whatsApp saya. Saya sempat heran, ini kenapa tidak ada yang

mengundang saya ya? Apakah mereka tidak ada yang tahu nomor saya?

Ternyata di grup kelas saya, ada seorang teman yang menyebarkan

link grup whatsApp dari berbagai kelompok KKN. Saat melihat ada link

group 24, langsung saja saya bergabung. Saat pertama kali masuk ke dalam

grup whatsApp tersebut, saya agak canggung karena memang saya

ketinggalan informasi. Tetapi saya mencoba untuk memulai obrolan,

sekedar memperkenalkan diri saya di grup tersebut. Kesan pertama yang

saya dapat saat baru bergabung di dalam grup adalah, teman-teman ada

yang mendominasi obrolan, ada juga yang sering bertanya tetapi tak

diacuhkan oleh yang lain. Dari grup tersebutlah, mulai ada obrolan untuk

pertemuan pertama sebelum pembekalan KKN terlaksana.

Jika bicara mengenai keunikan dari masing-masing anggota

PASKRON, maka jawabannya adalah banyak! Bagaimana tidak, kami

terdiri dari 18 orang yang berasal dari berbagai fakultas, dengan berbagai

kepribadian, karakter, dan juga pemikiran yang berbeda-beda. Menjalani

33 hari bersama orang-orang baru di kenal bukanlah hal yang mudah. Saya

memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk bisa beradaptasi dan

memahami karakter masing-masing dari anggota PASKRON. Dalam setiap

kelompok pastilah ada ketuanya, ketua kelompok PASKRON adalah

Page 163: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 137

Fazlurrahman Amari, panggilannya Ifaz. Citra Ifaz sebagai ketua

kelompok adalah sosok yang cukup bijak, menaati aturan, disiplin,

memiliki kemampuan berbicara di depan umum yang baik, memiliki

pemikiran yang panjang, lumayan tegas, agak kaku, dan terkadang

menyebalkan hahaha. Tapi di balik itu semua, percayalah Ifaz adalah sosok

ketua yang menjadi panutan. Selanjutnya dari divisi bendahara, ada Aisyah

Nur ilahi dan Indah Safitri. Aisyah Nur ilahi biasa dipanggil Ichaul adalah

wanita yang jago berargumen. Awalnya saya berpikir dia adalah orang yang

sangat keras, tetapi setelah mengenal dan dekat selama sebulan lebih saya

tahu bahwa dia adalah orang yang baik. Tapi di balik itu semua, chaul

adalah sosok sahabat yang baik dan pengertian.

Dia tak segan melakukan pertolongan kepada teman-teman yang

sakit atau sedang kewalahan dalam menjalani program kegiatan. Oke

selanjutnya Indah Safitri. Panggilannya adalah Indah atau Insef. Indah

adalah sosok bendahara yang merangkap sebagai wakil ketua karena

Indah pintar ngomong. Indah bisa menempatkan dirinya dengan baik

sebagai sosok wakil ketua ketika sedang berbicara di rapat evaluasi.

Selanjutnya dari divisi sekretaris. Ada Hilda Awaliah dan Yasyifani

Rachmah Dini. Hilda adalah teman sekamar saya yang paling rajin sholat

& membaca Al-Qur’an. Dia adalah sosok teman yang sangat baik dan

pengertian. Hilda memiliki nada suara yang pelan dan agak kalem. Dia

adalah sosok teman yang paling perhatian jika ada teman lain yang sedang

sakit. Hilda ini pernah merawat saya saat saya sakit dan menemani saya

berobat ke Puskesmas. Hilda juga pernah beberapa kali nangis di posko

loh, karena kewalahan dalam memberitahu anggota PASKRON.

Selanjutnya ada Yasyifani Rachmadini atau biasa dipanggil mbak

Iffah. Mbak Iffah ini yang paling sering nongkrong di dapur. Dia sering

menciptakan kreasi menu-menu baru untuk dimakan anggota PASKRON.

Mbak Iffah ini ngajinya bagus banget, sering dengerin lagu-lagu religi, dan

tulisan Arab nya juga bagus banget. Selanjutnya dari divisi konsumsi. Yang

pertama ada Susi Suwanti atau biasa dipanggil Bu Sus. Susi itu yang paling

galak, paling sering bangun pagi, paling rajin masak nasi, paling semangat

membangunkan teman-teman yang lain untuk sholat berjamaah atau di

masjid, paling tahu masalah dapur dan yang bertanggung jawab di dapur.

Lalu ada Siti Ramadhan, atau biasa dipanggil Rahma. Rahma ini memiliki

suara ketawa yang khas seperti dalang pelo yang sedang viral itu. Rahma

Page 164: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

138 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

senang sekali memanjat pohon jambu yang berada di depan posko. Rahma

juga memiliki suara yang bagus lho saat menyanyikan lagu religi.

Selanjutnya ada Dara Azhari atau biasa dipanggil Dara. Dara ini yang

paling pendiam diantara anggota PASKRON yang lain. Dara juga memiliki

suara yang lembut sekali. Kebiasaan Dara adalah dia yang paling lama

ketika bersiap-siap. Tapi dara orang yang baik kok.

Selanjutnya dari divisi humas. Aldi adalah orang yang paling lucu di

PASKRON. Dia punya selera humor yang baik, pembawaan yang santai,

enak diajak bicara, dan pintar memecahkan masalah loh. Walaupun dia

seram kalo sudah marah, tapi dia punya alasan yang baik dibalik sikapnya.

Lalu ada Citra Ayu Lestari, biasa dipanggil Citra. Citra ini teman sekamar

saya. Citra rajin banget sholat duha dan sholat-sholat lainnya. Citra juga

orangnya cekatan, rajin bersih-bersih, tegas, suka membantu, perhatian,

penyayang, suka berbagi makanannya yang sebanyak koper itu. Berlanjut

ke divisi Dokumentasi. Abdullah Zahiyan atau biasa dipanggil Zay adalah

orang yang jago banget melukis. Dia jago bikin mural dan kaligrafi. Zay ini

lulusan gontor, tak heran jika ia selalu ditunjuk menjadi imam sholat

ketika di Posko. Zay juga menjadi guru mengaji di salah satu majelis di

Pasilian. Lalu ada Hady Wicaksono atau biasa dipanggil Hady. Hady

memiliki pembawaan yang kalem dan agak dingin. Dia tipe orang yang

banyak bekerja dan sedikit bicara. Hady ini emang cowok yang rapi sih,

dia tak segan untuk merapikan dapur dan mencuci piring. Dia jago banget

di bidang design dan computer.

Divisi acara. Ada Sinta Felisia Agnes, Arinda Yefa Pratiwi, dan Nur

Faizah Syafiqah. Sinta adalah orang yang paling terstruktur diantara kami.

Sinta itu pintar berargumen tapi bahasannya juga santun. Sinta sering

terserang penyakit sewaktu di posko. Sinta adalah sosok teman yang baik,

perhatian dan penyayang. Sinta juga yang paling dikenal oleh warga

Pasilian, karena dia cepat bergaul dengan ibu-ibu di desa Pasilian.

Selanjutnya ada Arin. Arin adalah sosok yang sering mengurung diri di

kamar. Dia juga agak sensitif tetapi memiliki hati yang baik. Selanjutnya

ada Nur Faizah Syafiqah atau biasa dipangggil Ichamung karena dia cantik

dan mungil. Icha ini teman sekamar saya. Ichamung adalah teman yang

paling dekat dengan saya selama di KKN ini. Dia pecinta kebersihan, suka

sekali membakar sampah di posko, dan tidak jijik membersihkan kotoran

apapun. Orangnya rajin dan suka membantu teman yang sedamg kesulitan.

Page 165: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 139

Divisi yang terakhir adalah perlengkapan. Anggotanya yaitu Raden

Setyo Hadi Prabowo, Ahmad Nawawi, dan saya sendiri hehe. Bowo adalah

sosok teman yang sangat asik dan suka menolong. Dia pecinta anak kecil

dan senang bermain bola dengan anak-anak di Pasilian. Selanjutnya ada

Alwi. Alwi sering dipanggil puyeng karena kebiasannya yang sering

bertingkah aneh, haha!. Walaupun seperti itu, terkadang Alwi juga bisa

bersikap bijak dan berpikir pintar. Tinggal, hidup, dan menjalani program-

program kegiatan selama 33 hari membuat saya mengerti bagaimana manis

pahit kehidupan dalam bermasyarakat, beradaptasi dengan orang dan

lingkungan baru, juga belajar menerima kekurangan orang lain. Salah satu

hal yang berkesan dari pertemuan saya dengan PASKRON adalah, saya

menyadari bahwa kita tidak bisa melakukan pekerjaan apapun jika

sendirian. Melainkan kita bisa menjalankan pekerjaan seberat apapun jika

kita bersama, saling menyatukan usaha, semangat, dan ketulusan hati.

Pernah ada konflik besar yang menimpa PASKRON saat menjelang

kegiatan 17 Agustus. PJ (Penanggung Jawab) acara tersebut yaitu Citra

dan Alwi merasa keberatan jika harus menjadi PJ hanya berdua. Citra dan

Alwi mengingatkan kalau ini tanggung jawab seluruh tim, karena ini

bukan acara kecil. Tetapi, Iffaz kekeh menginginkan kalau PJ di acara

tersebut cukup dua orang saja. Akhirnya mereka bertengkar hebat dan

suasana posko menjadi sangat panas. Posko menjadi tegang dan tidak

karuan, akhrinya acara 17-an itu berjalan dengan lancar berkat semangat

dan kerja keras PJ dibantu seluruh tim. Sejak saat itulah saya

mendapatkan pelajaran berharga, yaitu usaha kita tidak akan bisa jika

sendiri-sendiri. Tetapi, usaha kita akan berjalan dengan baik ataupun

lancar jika kita bersatu, bersama-sama menyatukan tekad dan niat untuk

mengabdi.

3. Kemewahan yang Sederhana Dari Pasilian

18 Juli 2018 adalah tanggal keberangkatan kelompok PASKRON

menuju tempat KKN di Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Kabupaten

Tangerang. Sebelumnya saya sudah beberapa kali survey ke desa Pasilian

ini, tetapi belum semua tempat atau fasilitas desa nya saya datangi. Citra

desa Pasilian ketika awal-awal saya datang survey adalah desa ini sangat

indah dengan persawahannya yang masih hijau. Persawahan di desa ini

juga cantik seperti sawah-sawah yang ada di Bali. Ketika pagi hari kita

bisa melihat matahari terbit dengan indahnya. Pun ketika sore menjelang

Page 166: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

140 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

maghrib kita bisa melihat senja matahari terbenam. Setelah menginap

selama satu minggu, saya mulai mengenal lingkungan di sekitar Pasilian.

Berdasarkan hasil wawancara saya dengan pihak-pihak atau tokoh

masyarakat yang ada di Pasilian, dan juga berdasarkan hasil pengamatan

saya sendiri, beginilah deskripsi saya mengenai Desa Pasilian, Kronjo.

Tinggal dan bermasyarakat selama 33 hari di Pasilian membuat

saya menemukan kisah-kisah inspiratif dan menjadi pelajaran hidup bagi

saya. Saya memiliki program kegiatan bimbingan belajar membaca,

menulis, dan berhitung yang diadakan di desa Pasilian dan di sekitar

posko. Saya juga memiliki program bimbingan belajar mengaji bagi TPA di

sekitar wilayah Pejamuran. Selama kegiatan Bimbel tersebut berjalan, saya

banyak menemukan peristiwa-peristiwa yang menakjubkan. Dari Bimbel

calistung, saya bisa melihat semangat belajar anakanak tersebut sangatlah

besar. Walaupun banyak dari mereka yang belum bisa baca tulis hitung,

tetapi mereka tetap semangat untuk datang bimbel dan mereka mau

belajar. Banyak dari mereka yang orang tuanya menjadi TKI di luar negeri,

tetapi mereka masih semangat untuk belajar, mencari ilmu sendiri tanpa

dorongan semangat dari orang tua disampingnya. Mereka bilang kalau

mereka mau bangkit dari keterpurukan, mereka juga memiliki niat untuk

bisa merubah nasib dirinya dan keluarganya. Mereka ingin sukses dengan

cita-citanya masing-masing itu. Sungguh, tak ada yang bisa menahan

semangat mereka untuk belajar. Bahkan hari pertama kegiatan pembukaan

KKN, mereka sudah datang ke posko dan meminta saya untuk

mengajarkan mereka. Ya Tuhan, bahagia sekali rasanya bisa membagi apa

yang mampu saya bagi kepada mereka yang ingin maju! Keceriaan anak-

anak saat belajar, keramahan mereka saat menyapa kami, semangat mereka

saat mencoba mempelajari hal-hal baru, dan tangisan mereka saat kami

pergi tak akan mampu saya lupakan. Saya bersyukur bisa mencurahkan

seluruh tenaga saya untuk mendidik mereka. Walaupun yang saya miliki

ini sedikit, semoga saja mampu berguna bagi kehidupan mereka nantinya.

Bicara mengenai pelajaran hidup yang saya dapatkan dari kisah di

atas, jawabannya adalah banyak! Dari mereka saya belajar bahwa hidup itu

tidak selamanya mudah. Hidup itu butuh perjuangan, kita harus bisa

merubah keadaan buruk menjadi lebih baik. Saya juga sadar kalau kita

tidak boleh menyerah kepada keadaan. Mereka yang belum bisa saja mau

belajar, masa saya kalah dari mereka! Mereka membuat mental dan

Page 167: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 141

keyakinan saya dalam menjalani hidup lebih kuat. Dari mereka saya juga

belajar untuk bisa mensyukuri apapun yang selama ini telah saya miliki.

Mereka menginspirasi saya untuk terus berusaha semaksimal mungkin

demi meraih apa yang saya inginkan. Mereka membuat saya sadar bahwa

kekayaan diri itu terletak pada hati dan pikiran kita masing-masing,

jangan sampai kekurangan itu membuat kita mersasa kecil. Mereka adalah

kemewahan yang sederhana, aset masa depan yang gemilang. Saya cinta

kalian anak-anak Pasilian!

4. Jejak dan Harapan Untuk Pasilian

Hari ke-33 adalah waktu yang sangat singkat bagi saya untuk

mengabdi di desa Pasilian. Saya bersyukur memiliki kesempatan untuk

tinggal dan mengenal lebih dalam kehidupan bermasyarakat di Desa

Pasilian. Setelah mengetahui berbagai permasalahan sosial yang terjadi di

Desa Pasilian, saya sadar bahwa belum banyak yang bisa saya lakukan

untuk merubah citra Pasilian. Selama tinggal di Pasilian, saya dan teman-

teman PASKRON sudah berusaha menjalankan program bersih-bersih

dengan mengajak warga di wilayah Pejamuran dan Desa Pasilian. Saya

dan teman-teman PASKRON juga sudah turun langsung untuk mengajar

bahasa Inggris dan Matematika di SD, memberi penyuluhan atau

pelatihan-pelatihan dari berbagai bidang (desain, manfaat media sosial,

hukum perkawinan, cara cuci tangan& menyikat gigi yang benar, dan

lain-lain) kepada siswa MTS dan MAN, sudah melaksanakan bimbel

calistung dan TPA di wilayah Pejamuran, saya dan teman-teman

PASKRON juga sudah melakukan penyuluhan anti narkoba. Saya dan

teman-teman PASKRON juga telah merekrut siswa MAN 4 Tangerang

untuk berkontribusi dalam meneruskan kegiatan bimbel yang telah

dijalani oleh kami mahasiswa KKN di wilayah Pasilian. Tetapi saya sangat

berharap kepada adik-adik yang tahun depan akan menjalani KKN di

Pasilian atau kepada masyarakat Pasilian sendiri untuk bisa

meningkatkan kesadarannya dalam membuang sampah pada tempatnya.

Saya harap akan ada pihak pemerintah yang lebih memerhatikan wilayah-

wilayah yang masih tertinggal di Pasilian. Semoga sumber air bersih bisa

lebih ditingkatkan jumlahnya, supaya warga juga tidak kesulitan untuk

melaksanakan aktifitasnya sehari-hari. Semoga sistem pendidikannya

lebih baik lagi, sehingga bisa meningkatkan taraf sumber daya manusia

dan kesejahteraan hidup masyarakat Pasilian.

Page 168: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

142 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

H TIDAK BIASANYA AKU TERBIASA

Hady Wicaksono

1. Baru Awal Sudah Tertinggal

Semester demi semester telah ku lewati, masih ku ingat bagaimana

caraku menjalani ujian masuk Universitas karena aku masuk lewat jalur

Mandiri. Akibat tak sadar berkhayal ku nanti akan menjadi apa dan

setelah ku lihat KHS aku telah meninggalkan Semester 6, merasa sudah

cukup tinggi semester ku di gedung pendidikan tinggi ini. Mulailah isu-

isu, serba-serbi informasi seputar KKN itu bermunculan melalui telingaku

setiap ikut dalam kerumunan kecil pertemanan. Sebenarnya, ada seperti

rasa bahagia dan takut. Takutnya karena beberapa informasi bahwa

Mahasiswa KKN akan dihadapkan dengan kesibukan melebihi orang-

orang yang sedang PKL dalam perusahaan, walaupun sama-sama bekerja

dalam praktik tapi menjalaninya yang berbeda. Harus banyak program

yang harus dijalani, membuat buku seperti di toko-toko buku, membuat

film, membuat laporan mingguan, dan menulis ribuan kata.

Suatu hari aku masuk seperti biasa ke kampus, tetapi ada yang tak

biasa. Ada banner besar seputar jadwal KKN dan terlihat masih baru

pasang kemudian langsung saja ku foto dan ku sebar ke grup pertemanan

kampus. Melihat jadwal KKN di Banner sepertinya masih lama dan aku

cukup tenang karena aku masih belum siap menghadapi datangnya KKN.

Aku masih belum percaya kalau hari sudah semakin dekat dengan KKN.

Dan aku mulai sibuk dengan kegiatan pekerjaan kantor yang sudah ku

jalani sebagai usaha sampingan setelah belajar di kampus. Dan akhirnya

setelah dicek ulang aku melihat memang aku salah tanggal dengan apa

yang sedang aku pikirkan selama ini. Sekarang sudah H-3 penutupan

pendaftaran KKN, Aku sudah siap untuk mengumpulkan niatku untuk

membuka website kampus untuk mendaftar. Tetapi yang terjadi adalah

website tiba-tiba error dan ternyata benar-benar tak bisa diakses siapa pun.

Rasa panik dan takut kurasakan saat detik-detik berakhirnya tanggal

pendaftaran.

Kecemasan mulai dirasakan saat ku berpikir akan KKN di tahun

depan dan tidak bersama teman-teman seangkatan. Aku datangi PPM apa

yang sedang terjadi dan pihaknya hanya mengatakan tunggu saja. Merasa

Page 169: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 143

putus asa dengan pendaftaran KKN dan aku pun penasaran untuk

mencoba kesempatan magang tersebut. Hari selanjutnya tersirat kabar

bahwa pendaftaran telah dibuka kembali. Dan aku berkesempatan ikut

KKN tahun ini, pada saat pengumuman tiba namaku terpampang pada

daftar kelompok 024. Perkenalan awal dimulai, dengan berbekal whatsApp

grup dan photo profil aku mulai mencari-cari lokasi dan teman untuk

rapat perdana. Awalnya merasa canggung untuk menyapa karena takut

salah orang. Karakter satu demi satu mulai bermunculan dan beragam

karakter mereka mulai kubaca. Sedikit demi sedikit mulai merencanakan,

mulai menyusun, mulai menyepakati apa yang akan kita lakukan di sana.

Kami mendapat lokasi di Desa Pasilian Kecamatan Kronjo Balaraja,

Kabupaten Tangerang. Kami survey, kesan pertama yang kulihat tempat

yang kami datangi itu saya langsung berpikir apakah yakin kami KKN

ditempat ini. Sekilas tempat ini tidak kalah dengan daerah rumahku yang

sudah cukup mumpuni kondisi daerahnya tidak terlalu primitif. Sampai

mendekati keberangkatan saya masih bingung program apa yang bisa saya

berikan untuk kebutuhan Masyarakatnya meskipun sudah beberapa kali

berkunjung kesana.

Akhirnya kami telah mengumpulkan beberapa program yang akan

kami laksanakan program disana namun aku mulai khawatir dengan

kesiapan tim untuk KKN. Sudah semakin dekat tetapi kami belum

membicarakan soal teknis pelaksanaan program, serta partisipasi tim

dalam setiap rapatnya masih kurang, dan juga belum sama sekali

menemukan sponsor hanya saja donasi pakaian bekas, buku dan donasi

kebutuhan dapur kami. Yang lebih takut lagi adalah tanggal pelaksanaan

yang dimajukan oleh pihak PPM.

2. Tatapan Wajah-Wajah Baru

Hidup berkelompok biasa kurasakan terutama dalam setiap

diskusi di sekolah dan juga berkumpul bersama remaja masjid dalam

perkumpulan ku dirumah, hidup beberapa hari bersama kelompok sudah

pernah ku alami ketika waktu SMA saat aku mengikuti beberapa

pelatihan oleh instansi pendidikan. Membuat sebuah acara sudah biasa ku

lakukan di sekolah maupun beberapa event free lance yang ku lakukan

diluar. Tetapi, semua itu berbeda dan tak seperti apa yang sudah pernah

ku lakukan sebelumnya. Ini berbeda dan sungguh berbeda, karena

kelompok ini sangat istimewa. Istimewa untukku, Kelompok ini bukan

Page 170: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

144 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

sekedar kelompok karena memiliki tugas dan pertanggung jawaban yang

harus jelas. Hidup bersama kelompok ini tidak hanya 2 atau 3 hari tetapi

30 hari penuh. Serta tidak 1 atau 2 acara yang akan kami lakukan bersama

kelompok tetapi runtutan beberapa acara dan harus memberikan

keuntungan untuk masyarakat kemudian dapat merubah kondisi

Masyarakat dari yang sebelumnya ke arah yang lebih baik. Menurut ku ini

tugas yang mulia dan juga berat, dan aku pun belum pernah sebelumnya

terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang berbau sosial maka dari itu, ini

merupakan pengalaman baru untukku.

Beruntung saya memiliki teman dalam kelompok yang humoris

yakni Aldi namanya. Saya beruntung mendapat orang yang organisatoris

seperti Saudara Ifaz namanya dari jurusan Hubungan Internasional dan

kutahu juga dia aktif sebagai pengurus di GAN (Gerakan Anti Narkoba)

UIN, sekaligus dia terpilih menjadi Ketua dalam kelompok dan dia

merupakan tipe orang yang serius dan terstruktur. Yang selalu kuingat

dari pesan dia adalah dalam kerja 1 kelompok tidak ada yang namanya

“Aku” tetapi “Kita”. Kemudian dia juga tidak bosan-bosannya

memberitahu keutamaannya sebuah rapat karena rapat merupakan

jantungnya sebuah perencanaan. Yang paling aktif berbicara dalam setiap

pertemuan ialah Indah yang menjabat sebagai Bendahara karena dia

berasal dari Jurusan Ekonomi Syariah. Kemudian ada Perempuan juga yang

serius dalam setiap pembicaraan kami yaitu Aisyah yang biasa dipanggil

dengan sebutan Icaul, dia menjabat sebagai pendamping Indah di

Bendahara dia adalah sosok yang ke ibu-an menurut saya. Dari tutur

katanya, sikapnya pemahamannya tentang bersikap, kerja tim, kondisi

lapangan, pengetahuannya, segala resikonya, maupun sopan santunnya.

Dan setiap yang berbicara dengannya dan ketika dia menanyakan maka

harus dijawab dengan jelas beserta alasan yang logis. Sinta, dia menjabat

sebagai di divisi acara sama seperti aku. Dia juga orang yang serius ketika

diajak bicara. Sebenarnya dia enak untuk diajak kerja sama tapi kesan

pertama yang kulihat adalah dia itu orangnya super sibuk dan terlalu

memakai hati. Inilah yang membuat saya dan Sinta terpecah dan seperti

ada jarak sampai Hari keberangkatan. Karena hal sepele, Ditengah-tengah

kerumitan menyusun acara yang tak kunjung selesai dan terus mendapat

tekanan oleh ketua dan saya dan Sinta tak kunjung bisa bertemu karena

kesibukan masing-masing.

Page 171: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 145

Akhirnya Saya memilih untuk mengganti posisi menjadi

Pubdekdok (publikasi, dekorasi dan dokumentasi) untuk lebih fokus

dalam menjalani tugas, karena saya selalu diminta tugas yang berbau

desain. Untuk laki-lakinya ada Zay yang kutahu dia orang yang kreatif, dia

memiliki pekerjaan sampingan sebagai kreator terutama dalam bidang

goresan kuas atau kaligrafi dan mural. Tidak hanya sampai disitu, Dia

ternyata memiliki keahlian yang sama seperti aku yaitu menguasai aplikasi

design. Jadi tidak salah untuk memilih dia sebagai pendamping di divisi

Pubdekdok. Ada Bowo dari jurusan Ilmu Hukum yang diamanatkan

menjadi Divisi Peralatan. Mudah bergaul, periang dan cukup professional

dalam setiap perintah yang diminta oleh Ketua. Alwy dari Pendidikan

Agama Islam, Dia juga sama seperti Bowo yang mudah bergaul, ceria,

tetapi sangat disayangkan bahwa pertemuan-pertemuan sebelum

keberangkatan sangat sulit untuk hadir. Dan saya meragukan keaktifan

Alwy dalam kelompok dan beberapa survey ke lokasi juga tidak hadir

hanya survey terakhir saja.

Dalam kelompok terdiri dari berbagai lintas jurusan dan ahli dalam

bidangnya. Dan program yang kami rencanakan tidak jauh dari kebutuhan

Masyarakat dan keahlian dari masing-masing anggota kelompoknya. Dan

kami mempercayakan sepenuhnya Penanggung Jawabnya adalah orang

yang sudah ahli dibidangnya. Mereka pun mempraktikkan keahlian

mereka masing-masing dari bakat maupun keilmuan yang mereka miliki di

jurusannya, dan saya lihat hasilnya pun memuaskan. Seperti contohnya

ada yang ahli dalam penanganan narkoba, Mengajar anak-anak, kaligrafi,

persuratan, protokoler, komunikasi, ahli multimedia dan lainnya. Demi

berjalannya kesuksesan program yang kami laksanakan, kami juga terus

membangun komitmen dan solidaritas antar individu. Usaha ku didalam

divisi Pubdekdok untuk membangun kekuatan internal yaitu pada malam

pertama saya membuat beberapa kata-kata motivasi yang kemudian aku

tempel di dinding-dinding penginapan. Hari demi hari kami lewati,

permasalahan-permasalahan bermunculan pada tubuh organisasi kami.

Seperti halnya permasalahan organisasi pada umumnya yaitu solidaritas

mulai terpecah, beberapa sekelompok individu mulai membuat

sekumpulan baru, mulai menyudutkan seseorang dan berbicara di luar

forum, mulai tidak disiplin, tidak professional, masih banyak orang yang

masih tertutup dan menyendiri. Akhirnya kami membuat persidangan

Page 172: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

146 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

untuk membahas itu semua yang bertujuan agar satu sama lain bisa saling

introspeksi diri dan tidak mengulanginya kembali. Karena keseriusan kerja

kami dilihat oleh warga sekitar, baik buruk akhlak kita dilihat oleh warga

sekitar.

Dari situ banyak teman-teman bisa saling menerima curhatan

mereka dan alhamdulillah bisa untuk merubah sikap buruk mereka karena

tujuan utama kami KKN bukanlah terlaksananya program tapi bagaimana

perilaku-perilaku baik itu muncul dari dalam diri masing-masing. Dan

ternyata setelah evaluasi internal itu dilakukan saya sangat tercengang

banyak yang ikut membantu dalam program yang saya buat dan kemudian

saya mengucapkan terima kasih kepada kelompok saya. Saat piket juga

saling membantu walaupun bukan jadwalnya piket, kemudian ketika

salah satu dari kami sakit bisa saling mengerti dan membantu demi

kesehatannya. Dan ada yang membuat saya merinding ketika Ketua

meminta kepada para anggota jika di dalam kelompok untuk tidak

menggunakan bahasa yang lain selain Bahasa Indonesia karena disini kita

sudah menjadi satu bukan ada perbedaan lagi. Hal itu dikatakan ketika

sebelumnya ada segelintir anggota berbicara dengan bahasa daerah

tertentu sehingga tidak dimengerti oleh teman yang lain.

3. Panas Dingin, Baik Buruk

Desa Pasilian terletak di Kecamatan Kronjo, Balaraja Kabupaten

Tangerang. Berbatasan langsung dengan Desa Bakung, Desa Pagenjahan,

Desa Kronjo, Desa Udik, Desa Mekar Jaya. Terdiri dari 2 Kejaroan, 3 Rw,

dan 17 Rt. Kesan pertama tentang desa ini yaitu Desa ini lingkungannya

yang mendominasi adalah persawahan, memang jika dilihat dari atas Desa

ini banyak sawah dan sedikit sekali rumah penduduk. Rumah penduduk

hanya berada pada di sepanjang jalan Desa Pasilian. Kami tinggal di Rt

1/Rw 1 daerah Pejamuran namanya. Desa Pasilian pun tidak jauh dari bibir

pantai, sehingga ada beberapa daerah di Pasilian yang bekerja sebagai

nelayan. Kondisinya jika siang disana sangat terik dan kalau sudah

memasuki malam hari hingga pagi di sana sangat dingin tidak berbeda saat

berada di dataran tinggi. Dari lingkungannya sendiri juga masih terdapat

banyak kekurangan terutama mengenai kepedulian akan sampah. Dan

saya di sana juga merasa takjub bahwa sudah ada gerakan mengenai

kepedulian sampah, yaitu Masyarakat dapat menukarkan sampahnya

dengan minyak goreng dan saya pun tidak heran menemukan pemulung

Page 173: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 147

dipinggir jalan pulangnya membawa minyak goreng. Untuk transportasi

desa di sana sudah sangat cukup memadai karena armadanya cukup

banyak, Masyarakat biasa menyebutnya angkutan kuning yang biasa

beroperasi dari Balaraja ke Kronjo. Untuk pasarnya lumayan jauh dari

tempat kami menginap sekitar sejauh 2 KM, pasar Anyar namanya. Banyak

pengalaman baru yang saya lakukan selama KKN terutama pergi ke pasar

disaat saya sedang piket untuk berbelanja memasak. Sama seperti kondisi

pasar di daerah lainnya, banyak sekali penjualnya dan beragam barang

kebutuhan yang dijual dan menurut saya ini sangat lengkap serta harganya

juga masih relatif standar.

Kondisi Masyarakatnya yang saya amati cukup ramah dan sangat

terbuka jika Mahasiswa setiap tahunnya datang ke desanya. Mereka selalu

membalas sapaan serta senyuman yang kami lancarkan kepada mereka.

Sangat perhatian atas keberadaan kami terbukti dengan lontaran-lontaran

pertanyaan yang mereka ajukan setiap kami berpapasan, berjalan bersama

masyarakat maupun berbincang kepada Masyarakat setempat. Mata

pencaharian Masyarakatnya selain menjadi Nelayan dan Petani, di sana

juga kebanyakan bekerja sebagai Buruh Pabrik. Banyak bus-bus perusahaan

berlalu-lalang mengantar jemput karyawannya di desa ini. Tidak hanya

laki-laki tetapi juga para perempuan juga banyak yang meninggalkan

desanya untuk pergi bekerja. Yang membuatku bangga di sana ialah disaat

orang tuanya pergi bekerja anak-anak justru memiliki niat belajar yang

cukup kuat. Berbeda dengan di Jakarta, ketika kedua orang tuanya pergi

kerja anak-anak diberikan kursus keahlian bakat dan lainnya tetapi di

desa karena kondisinya rata-rata menengah kebawah jadi tidak ada yang

menguruskan anak-anaknya. Pergi bersekolah dengan gratis saja sudah

bersyukur dari pada tidak menyekolahkan anaknya sama sekali. Ibu

Kepala Sekolah SDN Pasilian II juga mengatakan bahwa di desa ini sudah

tidak ada lagi ada anak yang tidak bersekolah. Saya bangga minat belajar

di desa ini pun sangat tinggi, terbukti ketika kami baru saja sampai di

penginapan dan belum cukup untuk merapihkan barang bawaan dan tiba-

tiba beberapa anak kecil menghampiri penginapan kami. Mereka sudah

membawa alat tulis dan mengatakan “Kak mau dong diajari” rasa kaget

bercampur haru saya rasakan.

Walaupun dalam jadwal bimbel belum dilaksanakan tetapi kami

tetap menerima kedatangan mereka dan kami tetap mengajarinya.

Page 174: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

148 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Kemudian pada suatu hari saya ikut dalam kegiatan mengajar di Sekolah

SD dan ketika saya sedang duduk-duduk di koridor ada anak laki-laki

menghampiri saya dan meminta sesuatu yang suarnya belum jelas saya

tangkap pendengaran “Kak minta dong?” saya memintanya untuk mengulang

pertanyaannya kembali. Pertanyaan anak kecil itu ternyata meminta saya

untuk memberikan ilmu kepadanya. Lagi-lagi aku dibuat terharu oleh

anak-anak di Desa ini yang minat belajarnya melebihi anak-anak

perkotaan. Anak pemuda nya untuk di wilayah ku berada rata-rata sudah

banyak yang mencari nafkah jadi sulit untuk melibatkan mereka dalam

kegiatan kami, hanya segelintir pemuda yang sedang libur kuliah yang bisa

kami libatkan dan mereka sangat baik dan ramah sekali. Sampai-sampai

kami saling mengajaknya makan besar bersama dan bergurau bersama saat

sedang mengobrol.

Untuk kegiatan keagamaannya di desa ini sudah cukup banyak dan

aktif dari pengajian pemudanya, ibu-ibunya dan sudah memiliki regu

qasidah, bapak-bapaknya yang cukup aktif tiap malam jumatnya, dan juga

pengajian-pengajian yang sifatnya sosial seperti tahlilan orang meninggal

dan pengajian orang naik haji itu semua jamaahnya cukup banyak. Dan

yang mengherankan untuk saya adalah pengajian yang ada itu ada uniknya

yaitu setiap jamaah yang datang itu diberikan sejumlah uang. Menurut

saya itu belum membiasakan jamaah untuk belajar ikhlas beribadah dan

juga beramal soleh, mungkin sebagian orang berpendapat hal itu

dilakukan demi menarik jamaah untuk hadir berkumpul berdoa bersama.

Untuk pengajian anak-anak pun juga sudah ada di desa ini, mereka

mengaji secara gratis oleh Ustadz Muhdi namanya. Belajar mengaji setiap

hari habis magrib sampai jam 8 malam. Saya cukup senang dan bangga

ternyata mereka belajar ilmu agama jauh lebih semangat dan tanpa beban

untuk mempelajarinya, mudah diajarkan mudah diarahkan dan mudah

juga untuk menghafalnya. Berbeda dengan anak didik saya, karena saya

kebetulan juga mengajarkan mengaji secara privat untuk 1 anak di daerah

Kelapa Gading. Anaknya sangat manja, susah diajarkan dan kurang

menghormati yang mengajarkan maklum dia adalah anak dari orang

menengah keatas. Lebih baik mengajarkan anak-anak yang banyak yang

mudah diajarkan daripada 1 anak tapi kurang bisa diajarkan. Dari situ saya

sangat bangga dengan anak-anak Desa Pasilian. Mudah-mudahan Allah

mudahkan anak-anak Pasilian untuk belajar dan terus belajar sampai

meraih kesuksesan di masa yang akan datang. Aaaamiin

Page 175: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 149

4. Bila Saya

Satu Bulan lamanya kami di sana kami merasa sudah menjadi

bagian dari mereka, kami bermasyarakat bersama. Meninggalkan mereka

terasa sedih karena masih banyak tanggung jawab yang harus kami

lakukan di sana dan kami merasa belum banyak yang kami lakukan untuk

membuat perubahan di sana. Andai saya menjadi bagian penduduk di sana

saya akan menumbuhkan kepedulian orang tua untuk lebih memiliki

waktu untuk mengajari anaknya, karena menurut saya anak-anak di sana

membutuhkan pengajaran diluar lingkungan sekolahnya di sana juga

masih banyak yang kelas 6 SD masih belum bisa membaca. Dan tidak

hanya itu, akan kami ajak para orang tua untuk membuat taman bermain

sederhana untuk menghindari anak-anak stress akan dunia belajar, dan

juga menghindari anak-anak untuk menghabiskan waktunya pada gadget

serta bermain jauh-jauh. Disana banyak sekali sekolah dan sangat

disayangkan apabila anak-anak Pasilian kalah saing dengan anak-anak

lainnya yang bersekolah tersebut. Dan juga saya menginginkan untuk para

pemudanya untuk menanamkan jiwa kewirausahaannya, karena dengan

wirausaha itu jauh lebih baik ketimbang menjadi Buruh Pabrik yang

terlalu banyak menghabiskan waktu di tempat yang jauh yang seharusnya

di usia muda harus bisa memiliki waktu juga untuk membangun Desa, jadi

harus seimbang.

Sedikit kemampuan saya untuk melatih beberapa anak muda di

Pasilian tentang multimedia dan menerapkan dalam industri kreatif

sudah saya berikan. Semoga mereka dapat mengembangkan lagi dan

dapat diterapkan untuk kewirausahaan mereka dan juga dalam kegiatan

social mereka. Agar Desa Pasilian tidak hanya maju dalam pertanian yang

dilakukan oleh para orang tuanya, tetapi saya ingin orang lain mengenal

Desa Pasilian maju karena anak Pemudanya yang aktif membangun dalam

segala bidang, karena mereka penerus Desa Pasilian selanjutnya. Semoga

anak-anak Pemuda Pasilian lebih peduli lagi kepada Desanya karena Desa

Pasilian memiliki potensi yang cukup besar.

Page 176: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

150 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

I SATU BULAN KU TIDAK CUKUP UNTUK MU

Hilda Awaliah

1. Awal Mula Ku Mengenal-Mu

Assalamu‟alaikum. Hai, perkenalkan Nama Saya Hilda Awaliah dari

Fakultas Sains dan Tekonologi, Jurusan Biologi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Sebagai mahasiswa biasa yang pendiam saya tidak terlalu suka

mengikuti organisasi Yaa… begitulah kepribadian saya, tentu bisa

dibayangkan bagaimana kesehariannya. Karena saya tidak banyak

mengikuti organisasi maka sayapun tidak mengenal banyak orang seperti

teman-teman saya yang aktif mengikuti organisasi. Sehingga kegiatan

KKN ini banyak sekali manfaatnya terutama untuk saya pribadi, walaupun

awalnya cukup merasa tegang.

Saya dari Jurusan Biologi, saya berencana untuk mengadakan

program di bidang lingkungan, khususnya mengenai sampah. Karena

permasalahan sampah ini masih tidak dapat dihindari, sehingga banyak

dampak negatif yang ditimbulkan seperti bencana alam, menimbulkan

masalah kesehatan dll. Apalagi sampah plastik, penggunaannya semakin

lama semakin meningkat dan tidak dapat terurai begitu saja di alam. Maka

itu saya ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya

pengolahan sampah terutama sampah plastik sehingga masyarakat peduli

terhadap lingkungan. Sampah plastik dapat dijadikan beberapa kerajinan

tangan seperti hiasan rumah, hiasan di dinding, tas, dompet dan lain

sebagainya. Namun bagi masyarakat yang merasa kesulitan dalam

membuat kerajinan seperti itu dapat mengolah sampah plastik dengan

menggunakan cara ecobrik yaitu salah satu metode pengolahan sampah

plastik yang sangat sederhana.

KKN? satu kata yang membuat semua mahasiswa cukup khawatir

mendengarnya, mungkin tidak semua mahasiswa, ada sebagian mahasiswa

yang menyambutnya dengan suka cita, namun tentu saja bukan saya

orangnya. Hhmm KKN kepanjangan dari Kuliah Kerja Nyata, setelah

semester 6 saya bertanya-tanya, KKN?? Serius? Yah, tentu saja jawabannya

serius, ada keragu-raguan dalam hati saya ketika itu dan saya

mengkhawatirkan segalanya. Namun sebagaimana kita ketahui KKN

merupakan Tri Dharma Perguruan tinggi ketiga yang kegiatannya merujuk

Page 177: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 151

pada pengabdian kepada masyarakat dimana menjadi wadah atau media

hasil integrasi pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengembangan yang

telah didapatkan seorang mahasiswa sehingga dapat dibagikan kepada

masyarakat. Nah, sebagai mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi,

mana bisa saya meloloskan diri dari kegiatan KKN ini, hufft!. Begitupun

dengan teman seperjuangan saya, merekapun cukup khawatir dengan

KKN ini. walaupun sebenarnya kami mengkhawatirkan sesuatu yang

tidak pasti terjadi.

Ketika perasaan khawatir itu terus mendesak hati dan pikiran saya,

kemudian saya bertanya pada senior yang telah mengikuti KKN, mereka

bilang seru, ada yang bilang itu menyenangkan, mengasyikan, ngangenin

pokoknya kata-kata yang seperti itu. Dalam hati saya berkata “Apanya

yang bakalan seru? padahalkan tinggal di pelosok desa yang semuanya

serba sulit, jadi Apanya yang menyenangkan? Apanya yang mengasyikan?

Lalu ngangenin? Ngangenin apa lagi... yang ada tuh pengen cepet-cepet selesai

KKN”, lalu senior saya mereka berkata “Udaahh jalanin aja nanti juga

selesai, nanti juga kangen” kata mereka. Sejak saat itu saya pun

memutuskan untuk menjalani KKN ini seperti air yang mengalir yang

lambat laun akan sampai pada tempat tujuannya, begitupun dengan KKN

ini akan selesai pada waktunya.

Ketika saya mendaftar KKN-PpMM saya mempertanyakan diri

saya, Apakah saya bisa mengabdi pada masyarakat? Apakah saya sanggup

mengatasi permasalahan suatu desa? Kemudian bertatapan langsung

dengan masyarakat? Waduh, berat rasanya. Apalagi akan dikelompokkan

dengan orang lain yang sama sekali tidak saya kenal dan akan tinggal

bersama mereka satu bulan lamanya, dengan sifat saya yang pendiam

bagaimana caranya saya akan beradaptasi dan berbaur dengan orang baru,

lingkungan baru sedangkan saya disana harus bekerja sama dengan

mereka untuk mengabdi kepada masyarakat. Sewaktu pembagian

kelompok saya berharap akan satu kelompok bersama teman-teman saya,

minimal orang yang pernah saya kenal deh. Alhamdulillah, ternyata Allah

memberikan kemudahan bagi saya untuk mengikuti KKN ini saya satu

kelompok dengan teman kelas saya yaitu M. Abdullah Zahiyan, sehingga

saya mulai percaya diri untuk mengikuti kegiatan KKN ini. Kemudian dari

sinilah cerita itu dimulai, saya mengenal teman-teman 18 orang lainnya

Page 178: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

152 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

yang luar biasa, yang kemudian akan ikut mewarnai cerita kisah dalam

hidup saya.

2. Satu Bulan Ku Tidak Cukup untuk Mu Kelompok-Ku

Setelah mengetahui satu kelompok dengan teman satu kelas saya,

rasa khawatir itu sedikit berkurang. Iya. Tentu rasa khawatir itu tidak

sepenuhnya hilang dari hati dan pikiran saya. Apalagi Zay merupakan

teman yang tidak terlalu dekat dengan saya meskipun kami sudah satu

kelas semenjak semester satu. Sejak pembagian kelompok KKN itu, saya

mulai mencari 18 orang lainnya. Saya bertanya pada teman-teman saya

yang satu jurusan dengan mereka, dan Alhamdulillah, sehari setelah

pembagian kelompok KKN kami sudah mempunyai grup di whatsApp.

Pertemuan pertama kelompak kami di sebuah rumah makan namun saya

tidak dapat hadir karena pada saat itu sedang mengikuti Ujian Tengah

Semester, saya memberikan kabar bahwa saya tidak dapat menghadiri

pertemuan itu kepada teman-teman kelopok KKN yang baru saja saya

kenal.

Acara pembekalan KKN dari PpMM itupun tiba, saya bertemu

dengan kelompok KKN untuk pertama kalinya setelah acara pembekalan

itu selesai. Karena untuk mengumpulkan kelompok dengan anggota yang

lengkap cukup sulit dilakukan, sebab kami mempunyai kesibukan yang

berbeda dan jadwal yang berbeda-beda. Akhirnya kelompok saya

memutuskan untuk berkumpul setelah acara pembekalan karena

kebetulan pada saat itu semua anggota kelompok diwajibkan menghadiri

pembekalan dari PpMM. Awalnya saya sangat merasa canggung ketika

bertemu dengan teman-teman kelompok KKN apalagi saya yang

mempunyai sifat pendiam dan pemalu, saya benar-benar gugup pada saat

itu. Apalagi kalau harus tinggal dalam satu rumah selama satu bulan?

Bagaimana jadinya? hhmm. Kekhawatiran saya pun mulai bertambah.

Saya bertemu anggota kelompok KKN untuk pertama kalinya

dengan Yasyifani Rachmah Dini, atau kami biasa memanggilnya mbak Ifah

yang menjabat sebagai sekretaris satu di dalam kelompok. Saya menjabat

sebagai sekretaris dua dan mbak Ifah menjadi teman saya dalam menjalani

tugas di dalam kelompok ini. Bersama mbak Ifah saya berkumpul dengan

teman-teman yang lain, memperkenalkan diri masing-masing karena kami

belum saling mengenal satu sama lain dan mulai membicarakan mengenai

pertemuan selanjutnya. Setelah berkumpul kekhawatiran saya mulai

Page 179: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 153

banyak berkurang. Pandangan saya tentang teman-teman kelompok KKN

yang awalnya menakutkan mulai terasa nyaman, Hhmm, Alhamdulillah.

Namun jujur saja rasa canggung itu masih meliputi diri saya, karena saya

membutuhkan waktu untuk beradaptasi meski begitu saya tidak menutup

diri untuk berteman dengan teman-teman yang lain.

Saya dan mbak Ifah sebenernya sama-sama tidak mempunyai

pengalaman yang banyak dalam berorganisasi, namun untungnya kami

mempunyai ketua dan teman-teman yang sangat luar biasa sabar

membimbing dan mengajarkan kami akan tugas kami sebagai sekretaris.

Ketua kami M.Fazlurrahman Amari dari Jurusan Hubungan International

yang biasa kami panggil Ifaz. Meskipun terkadang Ifaz sering membuat

saya sedikit kesal, jengkel, terkadang menyebalkan dan sering berbeda

pendapat dengan kami, namun sebenarnya saya mengerti tujuannya untuk

kebaikan kelompok kami dan saya memahami posisinya sebagai ketua

yang amat sangat tidak mudah menyatukan 18 orang lainnya yang

mempunyai pemikiran berbeda-beda. Meski begitu saya tidak bisa banyak

membantunya. Sebenarnya ketua kami itu cukup cengeng. Terbukti dia

menangis lama sekali di dalam kontrakan yang kami sewa ketika kami

meninggalkan Desa Pasilian, dia menangis di depan kami tanpa bisa

berhenti yang kemudian diikuti oleh anggota laki-laki kelompok kami

yang lain, yaitu Raden Setyo Prabowo Hadi dari Jurusan Ilmu Hukum

yang biasa kami panggil Bowo. Sontak saja kami para wanita yang ada

disitu tertawa melihatnya. Berbeda dengan Ifaz yang menangis terang-

terangan, bowo menangis dengan sembunyi-sembunyi dibalik jaketnya.

hhmm.. sebenarnya saya ingin ikut menangis namun melihat kedua laki-laki

itu menangis saya malah jadi tertawa haha.. Namun itu bukti betapa

beratnya kami meninggalkan Desa Pasilian, dan betapa akan merindunya

kami dengan teman-teman yang lain.

Selama satu bulan bersama dengan anggota PASKRON, banyak

pahit, asam, manis yang kami rasakan, dan dari sinilah saya mengenal

mereka. Saya sekarang mempunyai teman di berbagai fakultas. Ahmad

Nawawi dari Jurusan Pendidikan Agama Islam yang biasa dipanggil Alwi,

namun berbeda dengan jurusannya dia anak yang gaul dan lucu. Teman-

teman sering memanggilnya puyeng karena tingkahnya. Owhh ya.. pernah

ketika beberapa hari lagi akan pulang, disana kami kehabisan sabun cuci

piring dan kami pun meminta alwi untuk membelikannya namun yang

Page 180: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

154 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

alwi beli bukan sabun cuci piring yang berukuran sedang, dia malah

membeli yang berukuran 5 liter ketika sampai rumah sontak saja kami

terkejut melihatnya akan diapakan sabun cuci piring itu nanti? Dan saya

pun tertawa. Alasannya alwi bilang karena diminta beli sabun cuci piring

yang berukuran besar oleh ketua kami, maka dia beli kemasan sabun cuci

piring yang paling besar hahaha.

Aisyah Nur Ilahi yang biasa dipanggil Ichaul, dia satu jurusan

dengan Alwi. Kemudian Dini Trihastuti yang biasa dipanggil Diyas, dari

Jurusan PBSI. Nur Faizah Syafiqah yang dipanggil Ichamung karena

wajahnya yang imut mungil, dia dari Jurusan Pendidikan Matematika.

Selanjutnya, Dara Azhari dari Jurusan Pendidikan Fisika. Yasyifani

Rachmah Dini atau Mbak Ifah dari Jurusan Bahasa dan Sastra Arab.

Selanjutnya Susi Suwanti dari Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, yang

sering kita panggil Bu Sus. Bu Susi ini seperti ibu bagi kelompok

PASKRON karena, dia yang paling cerewat kalau masalah kebersihan,

makan dan waktu karena memang posisinya sebagai divisi konsumsi.

Selanjutnya, Siti Ramdhan dari Jurusan Ilmu Perpustakaan, yang dipanggil

Rahma. Aldi Maulana dari Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Aldi ini

orangnya sangat lucu yang selalu mencairkan suasana dalam kelompok

kami. Aldi juga sangat mudah bergaul dengan orang baru, maka dari itu

sangat mudah untuk berteman dengannya.

Sinta Felisia Agnes dari Jurusan Hukum Keluarga, Sinta ini sangat

berperan aktif dalam kelompok karena pendapatnya memang bagus dan

dapat diterima oleh kelompok, Sinta juga yang selalu membantu pekerjaan

saya sebagai sekretaris. Arinda Yefa Pratiwi dari jurusan Hukun Pidana

Islam. Citra Ayu Lestari dari Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,

Hady Wicaksono dari Jurusan Ekonomi Pembangunan. Hady menjadi

laki-laki terkalem di kelompok kami, dia orang yang paling rajin dan dia

sering melucu tak jarang saya dan teman-teman pun sering tertawa

dibuatnya. Indah Safitri dari Jurusan Perbankan Syariah. Indah menjadi

teman tidur saya karena tempat tidur kami berdekatan sehingga Indah

pun sering menjadikan saya sebagai guling tidurnya dan saya pun begitu

hihi. Selanjutnya teman-teman saya yang sebelumnya saya telah ceritakan

ada Bowo, Zay, dan Ifaz. Sebenarnya masih ada teman kelompok saya

namun dia tidak ikut KKN karena sedang sakit yang mengharuskannya

berobat jalan, sehingga dengan terpaksa dia hanya bisa mengikuti KKN in-

Page 181: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 155

campus, namanya Bilqis Khoiriyyah dari Jurusan Ilmu Al-qur’an dan

Tafsir.

Setelah mengenal teman-teman saya dari pasca KKN dan tinggal

bersama satu bulan lamanya, saya banyak mendapatkan pengalaman dan

pembelajaran. Kami saling memahami, peduli satu sama lain, dan saling

berbagi seperti keluarga. Banyak kisah yang telah saya dan teman-teman

alami baik itu sedih, susah dan senang. Persepsi pertama tentang KKN

hilang begitu saja, rasa khawatir yang berada dalam diri sayapun telah

sirna sepenuhnya. Rasanya KKN ini saya ingin mengulangnya dan

mengingatnya kembali suatu hari nanti. Rindu… kata yang ada dipikiran

saya saat ini. Jika waktu ini dapat diputar saya ingin kembali ke masa

KKN itu dan memanfaatkannya baik-baik bersama teman-teman. Ternyata

benar kata senior saya. “KKN itu… mengasyikan, menyenangkan,

ngangenin pokoknya KKN itu keren deh”.

3. Satu Bulan Ku Tidak Cukup Untuk Mu Pasilian

Desa Pasilian? Pertama kali saya mendengar kata itu masih terasa

sangat asing bagi saya. Tak jarang saya dan teman-temanpun lupa dengan

nama itu. Saya membayangkan Desa Pasilian yang akan saya tempati

sangat gersang dan panas, karena Desa Pasilian ini terletak di Kabupaten

Tangerang. Kami mempunyai persepsi sendiri tentang Kabupaten

Tangerang yaitu bagaikan Neraka, karena saking panas dan gersangnya,

sedangkan Kabupaten Bogor bagaikan surga yang sejuk. huftt. Awalnya

saya khawatir tidak akan mudah beradaptasi dengan lingkungan dan

cuaca di sana, karena saya berasal dari Kota Sukabumi yang dekat dengan

pegunungan dan bercuaca dingin dan sejuk, menjadi tantangan baru untuk

saya. PASKRON, Nama yang akhirnya saya dan teman-teman pilih untuk

nama kelompok. Nama itu kami pilih karena kami sering lupa dengan

nama desanya, akhirnya kamipun memutuskan untuk menamakannya

PASKRON (Pasilian Kronjo) yaitu Desa Pasilian di Kecamatan Kronjo,

sehingga kamipun dengan mudah mengingat nama desa dan nama

kelompok sekaligus. Iya. PASKRON. Cukup mudah diucapkan dan diingat

bukan?

Saat pertama kali survei ke Desa Pasilian bersama teman-teman,

saya berfikir Desa ini bukanlah desa yang terpelosok yang serba

kekurangan seperti yang ada di bayangan saya. Saya berfikir apa yang bisa

saya bantu untuk desa ini? Pada saat itu saya belum menemukan

Page 182: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

156 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

permasalahan desa tersebut dan cuaca di sana… Aduh. Sangat gersang sekali

karena pada saat kami sampai di Desa Pasilian waktu menunjukkan pukul

11 siang yaitu sedang panas-panasnya, karena desa ini dekat dengan pantai

airnya pun terasa sedikit asin. Bayangan saya pun tentang satu bulan harus

tinggal di Desa Pasilian mulai kemana-mana, saya mengkhawatirkan

segalanya. Dalam pikiran saya, akan menjalani hari-hari yang panas,

gersang, signal yang kurang bagus, air yang payau dan sebagainya. Namun

semua itu menjadi catatan saya untuk mempersiapkan diri dari segala

kemungkinan yang akan terjadi selama saya tinggal di sana.

Akhirnya hari yang tidak saya ingankan itu pun datang. Iya. Itu

hari keberangkatan saya dan kelompok PASKRON ke Desa Pasilian, Desa

yang Allah takdirkan untuk kami tinggali dan membantu Desa tersebut.

PpMM memilihkan kami Desa Pasilian sebagai desa untuk saya dan

teman-teman mengabdikan diri. Kami tinggal di Kp. Pejamuran Rt 01/Rw

01, ketika kami datang ke tempat tujuan kami di sambut dengan antusias

oleh anak-anak desa. Mereka berkumpul dan membantu kami untuk

menurunkan barang-barang dari koantas. Dalam hati saya Alhamdulillah..

ternyata di Desa ini kami disambut dengan baik. Pemilik rumah yang akan

kami tinggali pun ikut menyambut kedatangan kami beserta ketua RT nya

yaitu pak Syamsudin.

Setelah satu bulan saya dan teman-teman tinggal di Desa Pasilian

kamipun mulai merasa nyaman tinggal di sana, lebih tepatnya kami mulai

bisa beradaptasi. Meskipun pada awalnya kami banyak mengeluh baik itu

masalah air yang sulit dan payau, rasa makanan yang kami masak dan

banyak hal lainnya. Namun di Desa Pasilian kami disambut dengan ramah

dan hangat. Tante yang tinggal di samping posko yang selalu memberikan

makanan, pak rt yang suka memberikan ikan untuk kami bakar, pemuda

desa yang selalu membantu kami ketika kami mengadakan acara dan

banyak hal lainnya. Ketika kami pamit untuk pulang banyak anak-anak

desa yang merasa sedih dan kehilangan kami, sedih rasanya mendengar

kata-kata dari anak kecil yang sedang semangat belajar. Namun, kami

harus pulang untuk melanjutkan mencari ilmu di UIN Syarif Hidayatullah.

Akhh.. Rindu Pasilian, waktu satu bulan ini terlalu singkat untuk kami.

4. Satu Bulan Ku menjadi Sebuah Harapan

Meninggalkan Desa Pasilian menjadi berat rasanya, karena di sana

kami seperti menemukan keluarga baru. Jujur saja awalnya saya menanti-

Page 183: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 157

nantikan untuk segera pulang, namun semakin lama saya tinggal di desa

tersebut, kok berat ya... untuk meninggalkannya. Waktu satu bulan yang

PpMM berikan untuk saya mengabdi di Desa Pasilian rasanya kurang.

KKN ini menjadi sangat berarti bagi saya, selama satu bulan saya banyak

mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa. Bersama teman-teman

PASKRON, saya banyak menuliskan cerita hidup, pengalaman baru dan

teman baru. Saya sebagai salah satu relawan BIMBEL di Desa Pasilian,

sangat mengucapkan banyak terima kasih kepada relawan MAN 4

Tangerang yang ingin membantu anak-anak Desa Pasilian belajar dan

akan meneruskan perjuangan kami di sana. Karena anak-anak sekarang

akan menjadi generasi penerus di masa depan, sehingga pengetahuan dan

pendidikannya harus dipersiapkan sedini mungkin. Harapan saya untuk

anak-anak Desa Pasilian akan terus semangat dalam menuntut ilmu dan

menjadi pemuda/i yang hebat dimasa yang akan datang, dan juga untuk

warga Desa Pasilian saya berharap semakin maju dan semakin peduli

terhadap lingkungan. Saya juga berharap pada semua sekolah dasar di

Desa Pasilian akan memanfaatkan sampah plastik menjadi suatu

kerajinan yang dapat dimanfaatkan seperti eco-brick sehingga dapat

meminimalisir keberadaan sampah plastik yang berada di sekitar sekolah

dan lingkungan desa. Saya ucapkan banyak terimakasih untuk warga

Desa Pasilian yang telah menyambut kami dengan hangat, membantu

kami dalam setiap acara yang kami adakan, serta telah menjadi keluarga

baru untuk kami. Semoga Allah akan membalasnya berkali-kali lipat.

Terima kasih juga saya ucapkan untuk semua anggota PASKRON yang

telah menjadi keluarga baru untuk saya, membantu saya dalam masa-

masa sulit, menyemangati saya dan mengulurkan tangan ketika saya

jatuh, memeluk saya ketika saya sedih, kata-katapun rasanya tidak

sanggup untuk mewakili rasa syukur dan terima kasih saya untuk kalian.

Bertemu dengan kalian adalah sebuah keberuntungan yang diberikan

Allah untuk saya. Saya berharap tali silaturahmi kita tidak akan pernah

putus hanya karena KKN ini selesai, semoga pertemuan kita tidak akan

menemukan kata perpisahan.

Page 184: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

158 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

J MENARI BERSAMA PELANGI DI PASILIAN

Indah Safitri

1. Cermin Adaptasi

Tujuan mengikuti kegiatan KKN tidak lain untuk saya dapat

membentuk diri saya menjadi pribadi yang lebih mandiri, rajin, disiplin,

dan bertanggung jawab. Sikap itulah yang saya inginkan yang nantinya

bisa menjadikan saya menjadi lebih bermanfaat bagi banyak orang dan

saya juga berharap mampu mengembangkan keahlian dan kemampuan

yang saya miliki dengan bijak. Dengan mengikuti KKN, saya berharap bisa

megeluarkan segala aspirasi yang saya miliki untuk kepentingan banyak

orang dan bermanfaat. Saya sangat diberikan peluang untuk bagaimana

mengenal orang-orang baru yang berasal dari latar belakang hidup

berbedabeda yang tentunya dapat saya jadikan pembelajaran dalam hidup

tentang banyak hal, dapat mengenal diri sendiri seperti apa sikap saya

dalam menghadapi masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar,

membuat pemikiran saya lebih terbuka akan adanya permasalahan

terutama dalam dunia pendidikan, ikhlas membantu orang lain tanpa

mengharapkan imbalan atas apa yang sudah saya berikan, menjadikan diri

saya menjadi pribadi yang baik, sabar dengan mengurangi sifat keegoisan

yang saya miliki, serta belajar menjadi seseorang yang mampu bertanggung

jawab dan peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Itulah hal

yang sangat saya harapkan dengan adanya KKN ini.

Kompetensi yang saya miliki dan dapat saya bagikan adalah

mengajarkan kepada masyarakat bagaimana cara mempelajari pribadi

setiap orang yang berbeda-beda, agar masyarakat mampu membaca setiap

kondisi yang sedang dirasakan orang lain, bagaimana dalam menghadapi

permasalahan tersebut, dan bagaimana cara membantu unuk

menyelesaikan permasalahan tersebut. Hal ini sangat diperlukan dalam

hidup bermasyarakat. Kemudian saya juga memperkenalkan dan

memberikan pengajaran mengenai macam-macam permainan tradisional

dan beberapa olahraga seperti sepak bola dan bola volly kepada anak-anak.

Agar mereka tetap bisa mengenal dan menjaga permainan tradisional yang

sudah ada supaya tidak hilang dimakan zaman yang sekarang serba

canggih. Kegunaan mengajarkan anak-anak untuk tetap melestarikan

Page 185: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 159

permainan tradisional adalah supaya anak-anak tidak selalu bergantung

dengan permainan yang ada pada handphone atau sejenisnya. Karena sangat

disayangkan bahwasannya anak-anak sekarang sangat kurang dalam hal

bersosialisasi dengan masyarakat, hal tersebut dikarenakan mereka

mengurung diri dari masyarakat. Hal ini sangat berbahaya untuk anak-

anak, bahayanya adalah ketika mereka terlalu asik menghabiskan waktu

bermain hanya seorang diri dan jarang untuk bermain bersama anak-anak

lainnya, maka anak tersebut tidak akan bisa belajar bagaimana

bersosialisasi dengan baik, berkomunikasi dengan baik, bertanggung

jawab, dan tenggang rasa kepada sesama didalam hidup bermasyarakat.

Dampak ini yang akan menjadikan anak-anak tersebut menjadi antisosial.

Begitu pula dengan olahraga sepak bola dan bola volly yang sebenarnya

sangat bagus untuk tetap di kembangkan, karena hal ini akan

membangkitkan semangat anak-anak untuk rajin berolahraga.

Sejatinya KKN merupakan kegiatan yang harus di ikuti dan

dilakukan oleh mahasiswa semester 7 sebelum menuntaskan studi di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga berdasarkan visi dan misi dari Tri

Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan

pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat. Pandangan tentang

KKN yang ada dalam benak saya sangat bermacam-macam. Akan tetapi

yang paling saya ingat yaitu hidup dan tinggal di tempat terpencil, yang

segala halnya membutuhkan waktu dan tenaga untuk mendapatkannya,

seperti halnya susah mendapatkan air bersih, sinyal, kebutuhan-

kebutuhan primer, sekunder dan juga rendahnya tingkat pendidikan.

Semua yang dibutuhkan harus didapatkan dengan usaha yang lebih-lebih

lagi, hal ini karena terpencilnya suatu desa tersebut. Dari awal saya sudah

merasakan keraguan dalam hal hidup selama 1 bulan penuh dengan orang-

orang baru yang belum saya kenal sama sekali bahkan keraguan itu

semakin menjadi ketika saya mendapatkan informasi mengenai siapa saja

yang menjadi anggota kelompok saya selama 1 bulan. Awalnya saya

berfikir tidak akan mudah menyatukan perbedaan sifat, sikap, dan

pemikiran 18 orang yang didalam isi kepala mereka berbeda beda dalam

bertindak. Tapi setelah saya menjalani hari demi hari dengan keikhlasan,

yang sangat saya syukuri saya mulai merasakan kenyaman dalam

bekerjasama dengan kelompok PASKRON.

Page 186: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

160 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Secarik Kertas Kosong Setelah saya mendapatkan informasi

tentang siapa-siapa saja yang menjadi anggota kelompok saya, saya merasa

sangat beruntung. Karena pada akhirnya saya tahu tentang nama, jurusan,

dan dari fakultas mana mereka berasal. Ini adalah saat yang sangat saya

tunggutunngu, karena dengan ini saya bisa memulai pendekatan dengan

mereka, mempelajari, dan memahami karakter beserta sifat mereka satu

persatu untuk menjadikan jalan supaya saling mengenal satu sama yang

lainnya. Setelah hari itu saya dan teman kelompok membuat sebuah group

WhatsApp yang didalamnya terdiri dari 19 orang termasuk saya. Dari situlah

komunikasi kita semakin dekat, dari mulai hal yang penting sampai

bahasan tidak penting selalu meramaikan group WhatsApp. Beberapa hari

dari setiap kali kita membahas menentukan hari untuk bersilaturahmi dan

saling mengenal satu sama lain secara langsung, tibalah saat yang

ditunggu-tunggu. Kali pertama dengan rasa canggung yang masih sangat

terlihat diantara kami, kami bertatap muka dan mencoba untuk saling

memperkenalkan diri satu persatu dengan rasa deg-degan yang luar biasa.

Saya pun sangat merasakan perasaan yang bercampur aduk antara senang,

takut, malu, bangga dll. Setelah berkenalan saya dan teman-teman saya

langsung membuat struktur organisasi serta membahas kapan kelompok

kita akan terjun langsung ke lapangan untuk melihat keadaan lingkungan

di tempat di mana saya dan kelompok saya akan melaksanakan KKN.

Setelah berkenalan dan penyusunan struktur organisasi kelompok selesai,

saya mencoba membangun keakraban dan kehangatan dalam kelompok.

Suasana akhirnya semakin lama semakin hangat, tidak se canggung seperti

apa yang saya pikirkan sebelumnya. Pada pertemuan yang sudah

dilakukan kita mendapatkan hasil bahwasannya pembagian struktur

organisasi dilakukan secara mufakat tanpa ada paksaan dari siapapun.

Dan ahkhirnya terpilihlah M. Fazlurrahman Amari, yang berasal

dari jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

sebagai ketua. Dia ketua kelompok yang amat sangat menyebalkan dan

bahkan tingkat menyebalkannya sudah sampai stadium akhir. Suka

menyelak antrian mandi dengan sengaja, suka meminta nasihat jika dia

salah tetapi ketika diingatkan dia sangat keras kepala, orang yang suka

sekali ngebolang kesana kesini untuk sekedar mengobrol santai dengan

masyarakat Pasilian. Weitss.. tapi jangan salah, meskipun banyak hal yang

kita tidak sukai dari dia, dia tetap mampu membuktikan sebagai

Page 187: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 161

pemimpim yang bertanggung jawab kepada kelompoknya dengan amat

sangat baik. Cara dia berfikir bergerak dan bertindak sangat membantu

kegiatan kelompok dengan baik. Yang kedua Yashifani Rachmah Dini dan

Hilda Awaliah yang terpilih menjadi Sekretaris I dan II. Perbedaan sifat

dan sikap mereka sangat jauh berbeda. Ifah dengan sikap lembut dan

kepolosannya sehingga dia seringkali membuat kita tertawa terbahak-

bahak karena tingkat konyol yang dia buat. Sedangkan Hilda dengan sikap

dan sifat yang sabar dan lemah lembutnya yang membuat saya senang,

terkadang dia juga membuat saya merasa nyaman saat tidur karena bisa

saya jadikan guling ternyaman hehe. Tapi mereka berdua sama-sama sangat

religius.

Ketiga adalah Aisyah Nur ilahi dan saya sendiri sebagai Bendahara I

dan II. Kita memiliki pemikiran yang sangat berbeda terhadap sesuatu,

tapi kita berdua sama-sama tahu tanggung jawab apa yang harus kami

lakukan dengan profesional. Dengan perbedaan tersebut kadang kala saya

merasa dibuat jengkel dengan apa yang dilakukan Caul, tapi hal yang paling

saya sukai dari dia adalah ketanggapan dia untuk meminta maaf dan

mengingatkan sesama anggota. Yang ke-4 masuk kedalam pembagian

divisi konsumsi yang terdiri dari Susi Suwanti, Dara Azhari, dan Siti

Ramadhan. Mereka bertiga adalah orang-orang terlembut yang saya temui.

Susi dengan sifat keibuannya selalu mengingatkan kita untuk melakukan

dan menjalankan tugas piket dengan teratur, dia juga selalu menjadi orang

yang rajin untuk membangunkan tidur dan membantu membuatkan

makanan untuk kita semua. Susi bisa dibilang ibu kita semua hehe. Dara

sicantik, imut dan lembut, tidak jauh berbeda sifatnya dengan Ifah, karena

mereka berdua selalu bersama layaknya kembar siam hehe. Terakhir yaitu

Rahma, dia adalah orang terdekat yang selalu bisa saya ajak untuk berbagi

cerita, teman mandi yang paling lama mandi karena banyak sekali hal-hal

tidak penting yang kita bahas saat mandi (ngerumpi), teman bergadang,

teman gabut, teman sepiring berdua pokoknya. Dia salah satu anggota

kelompok yang tidak pernah absen dengan kegiatan memetik jambu milik

pak RT, tapi untungnya dia selalu berbagi dengan saya hehe. Ke-5 adalah

pembagian divisi acara yang anggotanya terdiri dari Sinta Felisia Agnes,

dia adalah salah satu anggota yang sangat rajin, pintar berkomunikasi,

cekatan dan sangat sering berlangganan sakit selama KKN berlangsung,

mungkin dia sangat cinta dengan sakit hehe. Dia orang yang sangat amat

Page 188: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

162 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

pelupa jadi hati –hati kalau berbagi cerita dengan Sinta karena dia sering

lupa seketika apa yang sudah diceritakan. Selanjutnya Arinda Yefa Pratiwi,

orang yang sangat menyebalkan karena tingkat egois dia yang tinggi, tapi

dibalik itu dia adalah orang yang baik, ceria dan rajin. Yang terahir anggota

divisi acara adalah Nur Faizah Syafiqah, anak terpolos. Dia sangat baik,

rajin, pintar, dan sangat suka dengan alat-alat kebersihan terkhusus sapu,

karena apa saja yang ada didepan dia yang memang bisa disapu, pasti dia

sapu dan bersihkan dengan amat telaten. Ke-6 ada bagian divisi humas

yang terdiri dari Aldi Maulana dan Citra Ayu Lestari. Aldi dengan sifat

humorisnya, dia merupakan anak StandUp, kalau ada dia semua fokus

berantakan karena dibuat lucu dengan tingkah konyol dia yang kita tidak

habis pikir. Diikuti Citra yang paling repot dan terbaper tapi humoris,

periang, pintar, dan terkadang mengajak kita untuk nyanyi lagu-lagu band

ST 12. Citra juga tidak beda jauh dari Sinta perihal pelupa yang amat

sangat akut. Ke-7 adalah Hady Wicaksono dan Muhammad Abdullah

Zahiyan, mereka berdua adalah orang-orang yang sangat telaten, rajin,

cekatan, dan pendiam. Saya kira memang pendiam tapi ternyata hanya

butuh waktu untuk lebih mengenal mereka berdua, saat sudah mengenal

mereka berdua ternyata sangat humoris dengan tingkah kehumorisanya.

Ke-8 adalah pembagian divisi perlengkapan yang terdiri dari Raden Setyo

Hadi Prabowo, Dini Tri Hastuti, dan Ahmad Nawawi. Diyas adalah salah

satu anggota divisi perlengkapan yang paling cantik karena yang lainnya

laki-laki baik, cekatan dan juga rajin, teman sekamar yang ternyata kita

mempunyai teman dekat yang sama. Alway manusia terkacau yang pernah

ada, tapi solid dan baiknya jangan ditanya lagi. Dia juga pintar hanya saja

terkadang berlebihan pintar sampai terlihat tidak pintar hehe. Kekonyolan

dia seringkali membuat kita jengkel dan kesal. Harus mengenal terlebih

dulu baru kalian bisa berkomentar, karena dia bener-bener asik gilanya.

Yang terakhir siapa lagi kalau bukan Raden Setyo Hadi Prabowo alias

Bowsky, mas Iyo, kak Bowo dan siapa lagi ya? hehe sebenarnya masih

banyak panggilan yang biasanya disematkan untuk dia, sayang mungkin

hehe.

2. Seluk Pasilian

Desa Pasilian adalah salah satu dari 10 desa yang ada di kecamatan

Kronjo. Pasilian sendiri merupakan desa yang sudah terbilang mulai maju

dari yang sebelumnya. Hal ini ditandai dengan sudah banyaknya mini

Page 189: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 163

market di sana. Transportasi yang ada disana juga sudah terbilang banyak

dan modern. Pada awalnya saya merasa sangat asing dengan desa Pasilian,

meskipun desa ini sudah terbilang maju namun banyak hal yang

menjadikan saya ragu untuk tinggal selama 1 bulan penuh dan mempelajari

tata kelola, prasarana dan semua yang ada dalam desa tersebut. Hal ini

dikarenakan banyak perbedaan yang ada di dalamnya seperti udara, air,

cara bermasyarakat, dan juga komunikasi yang digunakan oleh masyarakat

setempat. Terasa sangat berbeda sekali bagi saya dan kelompok saya

masuk ke daerah tersebut, terutama yang sangat menonjol adalah karena

perbedaan bahasa yang membingungkan bagi kami, akan tetapi setelah

saya mencari tahu bahasa yang digunakan disana adalah bahasa Jawa

Serang. Bahasa jawa yang digunakan sangat berbeda dengan bahasa Jawa

pada umumnya karena saya sendiri asli orang Jawa. Akan tetapi ada

beberapa yang sama artinya meskipun logat yang digunakan sangat

berbeda.

Berbicara tentang bagaimana kondisi di desa secara keseluruhan,

saya masih ada rasa prihatin melihat kebersihan, dan kondisi di beberapa

tempat yang masih sangat membutuhkan perhatian khusus. Mengenai

masalah kebersihan, masyarakat disana terlihat tidak mau ambil pusing

sehingga masih sangat banyak masyarakat yang membuang sampah tidak

pada tempat yang seharusnya dan bahkan bisa terbilang sembarangan

dalam membuang sampah yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

Mengenai masyarakat disana, saya sangat mendapatkan pembelajaran

perihal kehidupan karena masih ada segelintir masyarakat sana yang

benar-benar mau berpikir luas dan maju ke depan apalagi tentang dunia

pendidikan, karena kebanyakan masyarakat dan orang tua di sana

menyekolahkan anaknya tidak sampai SMP atau SMA dan

memperkerjakannya di pabrik, sungguh miris memang tapi itulah budaya

disana.

Di lingkungan sekitar tempat saya tinggal mayoritas

masyaratkatnya bermata pencaharian sebagai buruh pabrik, petani dan

nelayan. Masyarakat Pasilian membuat saya merasa sangat bangga telah

diberikan izin untuk tinggal disana selama 1 bulan penuh. Masyarakatnya

yang hangat, sopan, ramah dan baik. Selama 1 bulan saya sangat merasa

bersyukur bisa berkunjung dan tinggal disana. Rindu rasanya

bercengkrama dengan warga sekitar, banyak juga tokoh agama yang

memberikan kami ilmu dan masukan-masukan yang sangat bermanfaat

Page 190: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

164 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

mulai dari Bpk H.Nawawi dan Bpk Ust Muhdi. Tidak lupa juga dengan

Bpk H. Fuad Efendi, yang merupakan tokoh masyarakat yang menjadi

acuan warga Pasilian dan suatu kebanggan bagi kami dapat berjumpa

dengan beliau karena beliau adalah orang yang sulit untuk ditemui. Saat

saya menginjakkan kaki di desa ini, kelompok kami sangat disambut

dengan hangat oleh Bapak Kepala Desa yang bernama H.Nasiri, perangkat

desa dan tidak lupa adalah masyarakat yg begitu mempersilahkan untuk

kami melaksanakan KKN dan mengabdi di desa ini selama kurang lebih 1

bulan. Waktu terus berjalan dan kami menikmati waktu itu dengan sangat

senang. Kesenangan yang saya rasakan tentunya tidak terlepas dengan

permasalahan yang datang dan berlalu. Selama 1 bulan kita hidup di desa

dengan segala program yang kita bawa untuk dilaksanakan disana

tentunya akan banyak menimbulkan permasalahan yang tidak terduga.

Permasalahan yang kami hadapi tidak hanya karena permasalahan sarana

dan prasarana yang ada didesa tersebut melainkan ada juga yang berasal

dari masyarakatnya. Terlepas dari permasalahan-permasalahan yang

muncul, kami sangat menghargai setiap permasalah tersebut karena kami

dapat belajar bagaimana cara menangani agar tidak berkepanjangan.

Banyak permasalahan yang muncul yang malah menjadi jalan untuk kita

semua mengenal banyak karakter orang, dan kita menjadi banyak

mengenal masyarakat secara luas. Karena sejatinya mereka semua adalah

masyarakat-masyarakat yang sangat baik dan tenggang rasa terhadap

kehadiran kelompok Paskron ini. Kita juga menjadi semakin dekat dengan

kumpulan pemuda Pasilian Anyar. Mereka sangat menerima kita dan mau

membantu dan bekerjasama dengan senang hati. Meskipun jumlah mereka

tidak banyak tapi mereka sangat solid. Dalam rangka menyambut HUT RI

yang ke-73 kami bersama pemuda pasilian Anyar berencana membuat

perlombaan di wilayah Pasilian, dan setelah berunding 2 hari akhirnya

kami bisa menggelar kegiatan perlombaan bersama dengan pemuda. Acara

yang kita jalankan berjalan dengan sangat meriah dari awal acara sampai

dengan selesai acara. Kemeriahan yang ada terjadi berkat antusias

masyarakat Pasilian yang sangat baik terhadap acara yang kami adakan

dan terkhusus mereka mempunyai rasa kesadaran nasionalisme yang

tinggi untuk ikut berpartisipasi dalam memeriahkan HUR RI yang ke-73

dengan kondusif.

Masih banyak kenangan-kenangan dan momen yang saya dan

kelompok saya dapatkan di Pasilian dan itu sangat memberikan kita

Page 191: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 165

pelajaran yang sangat bermanfaat. Banyak hal-hal yang kita tidak tahu

menjadi tahu, menjadi mengerti, dan menjadi paham akan banyaknya lika-

liku hidup disetiap desa yang ternyata beragam permasalahan yang ada

didalamnya. Ini hanya sekilas dari banyaknya hal yang tidak bisa saja

jelaskan satu persatu, karena akan sangat membutuhkan waktu dan kertas

panjang nantinya jika saya menceritakan semuanya. Saya hanya bisa

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua masyarakat Pasilian

yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk lebih mengenal

“SELUK PASILIAN”, kami akan selalu merindukan semua momen yang

pernah terjadi.

3. Sebuah Harapan Untuk Pasilian

Pasilian nama yang awalnya menjadi sangat menyebalkan bagi saya,

karena saya harus tinggal disini dalam waktu 1 bulan yang saya sendiri

tidak yakin dan tidak menginginkannya. Tapi didesa inilah saya sangat

belajar menghargai apa itu arti kepedulian, tenggang rasa yang sangat erat,

sopan santun, dan hangatnya masyarakat membuat saya tidak ingin lekas

bergegas dari tepat ini. Tempat ini sangat mempesona, sangat indah,

sangat hangat, dan sangat menyenangan. Saya benar-benar merasa bangga

bisa mempelajari apapun yang ada didalam desa ini. Banyak sekali berlian

tertanam disana, banyak sekali bibit bangsa yang ingin tumbuh dan

berkembang dengan pesat. Banyak sekali mutiara yang bisa kita gali di

sana, banyak sekali pelajaran hidup yang saya dapat ambil disana.

Untuk Pasilian saya berdoa dan berharap semoga bisa menjadi desa

yang lebih maju lagi, mampu mengeksplor sesuatu yang sudah ada menjadi

lebih bermanfaat, menjadi desa kebanggaan, dan tetap selalu menjadi desa

yang dipenuhi dengan masyarakatnya yang hangat dan santun. Bersyukur

sekali rasanya saya dapat mengenal lebih jauh profil Desa Pasilian, waktu

demi waktu saat kegiatan KKN hampir selesai kita laksanakan hati saya

seketika terenyuh dan terasa sangat berat rasanya ingin berpisah dengan

desa ini beserta isinya. Kepedulian, tenggang rasa yang sangat erat, sopan,

santun, dan hangatnya masyarakatnya membuat saya tidak ingin lekas

bergegas dari tempat ini. Tempat ini sangat mempesona, sangat indah,

sangat hangat, dan menyenangan. Saya akan sangat merindukan tempat

ini, kalau boleh jujur ingin rasanya untuk tidak pulang tetapi waktu KKN

telah selesai. Masih banyak hal yang ingin saya dan kelompok saya

lakukan, saya ingin sekali membangun dan membuka wawasan

Page 192: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

166 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

masyarakat disini agar mereka sadar bahwa di dalam kekurangan yang

mereka miliki terdapat sebuah potensi dan apabila ada kemauan dan tekad

yang tinggi maka mereka bisa melakukan apapun demi kemajuan hidup

mereka menuju hidup yang lebih sejahtera.

Waktu 1 bulan berlalu begitu cepat saat saya sudah merasakan

kenyaman yang luar biasa di desa ini, tibalah waktu kami harus

meninggalkan desa tercinta ini. Tidak pernah bosan bagi saya untuk

mengucapkan banyak terimakasih Pasilianku. Semoga program-program

yang telah kami lakukan dapat kalian terima dan manfaatkan dengan

baik. Harapan untuk kami sendiri adalah bisa tetap menerapkan apa yang

sudah kami dapat disini dan dapat dijadikan bekal di kehidupan

selanjutnya, amin. “Pasilian, Jangan Menjadi Pecandu Rindu yang

Berkepanjangan”.

Page 193: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 167

K MEMORI TERSEBUT TERUKIR DENGAN NAMA PASILIAN

Muhammad Abdullah Zahiyan

1. Awal Cerita

KKN merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

sarjana di program studi Biologi. KKN terdapat dalam perkuliahan

semester 7 namun pelaksanaannya sudah dimulai dari semester 6.

Pendaftaran KKN sudah di mulai dari semester 6 dan disitulah di mulai

masa pra-KKN. Saya mengikuti KKN karena memiliki rasa tanggung

jawab untuk melakukan pengabdian ke masyarakat. Ilmu yang saya dapat

di kampus harus saya aplikasikan di masyarakat dan rasanya ilmu yang di

dapat di kampus belum cukup bagi saya untuk hidup bermasyarakat.

Nama Saya Muhammad Abdullah Zahiyan, Saya berasal dari

Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Biologi semester 7. Ilmu

Biologi yang saya dapatkan di kelas mungkin sulit untuk di terapkan

langsung. Namun ada beberapa ilmu yang bisa saya aplikasikan ke

masyarakat khususnya di pedesaan. Awalnya saya bingung dengan

program yang akan saya laksanakan. Ilmu yang saya miliki yang saya dapat

di kampus rasanya tidak ada yang cocok. Di kampus saya hanya belajar

teorinya saja akan tetapi jarang mempraktekan langsung, kecuali

praktikum lab. biologi. Setelah survey pertama saya mulai ada gambaran

untuk program yang akan saya laksanakan, yaitu menanam tanaman obat-

obat herbal yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh para warga untuk

keperluan sehari-hari serta menambah wawasan warga sekitar akan

khasiat dan manfaat tertentu dari tanaman-tanaman obat herbal itu

sendiri. Namun program tersebut saya urungkan karena adanya beberapa

faktor yang saya kira akan menjadikan progam tersebut menjadi gagal, di

antaranya adalah para penduduk yang sudah banyak berprofesi sebagai

petani yang mana saya pikir mereka sudah lebih paham tentang tanaman

karena mereka terjun langsung di lapangan ketimbang saya yang baru

beberapa kali praktek dan juga cuaca serta kondisi tanah di Pasilian yang

agak kering saya pikir akan menyulitkan proses penanaman dan

perawatan tanaman obat herbal secara lebih lanjut, mengingat tanaman

membutuhkan waktu pertumbuhan dan perawatan berkala dalam jangka

waktu yang agak panjang, maka saya urungkan niat untuk membuat

Page 194: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

168 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

program tersebut karena waktu KKN ini hanyalah sebatas satu bulan saja,

tidak kurang dan tidak lebih. Maka akhirnya saya memutuskan untuk

mengganti program yang akan saya lakukan waktu KKN nanti. Saya

mencoba menggali lagi apa kemampuan saya yang dapat saya sumbangkan

dan di aplikasikan oleh warga Desa Pasilian di kemudian hari. Akhirnya

saya memutuskan untuk membuat kaligrafi ayat-ayat al-qur’an sebagai

hiasan di majelis-majelis ta’lim, musolah, serta Taman kanak-kanak, hal

ini saya rencanakan karena saya pernah belajar kaligrafi (al-khath) selama

6 tahun di pondok pesantren Darussalam, Ponorogo, Jawa Timur. Saya

berpikir dengan membuat suatu hiasan kaligrafi pada suatu tempat selain

menambah keindahan tempat tersebut, orang yang melihat dan membaca

ayat yang tertulis pada kaligrafi tersebut ia juga akan mendapat pahala

membaca ayat Al-Qur’an serta lebih teringat lagi pesan yang disampaikan

dalam ayat tersebut. Saya ingin apa yang akan saya perbuat di program

KKN tahun ini bermanfaat serta menjadi pahala amal jariyah bagi saya.

Selain membuat hiasan kaligrafi saya juga berniat untuk

mengajarkan sedikit ilmu saya tentang bacaan Al-Qur’an kepada anak-

anak Desa Pasilian dengan cara mengajar di TPA yang ada di Desa Pasilian.

Hal ini saya ingin lakukan sebagai bentuk pengabdian saya tehadap

masyarakat dan pengamalab terbaik untuk ilmu yang saya miliki, yaitu

mengajarkannya pada orang lain, “Khairukum man Ta’allamal Qur’aana wa

Allamahu,”

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-qur’an dan

mengajarkannya.” Saya sangat berharap dengan pengajaran yang saya

berikan ke anak-anak Pasilian akan menjadi ilmu yang terus dimanfaatkan,

diajarkan dan menjadi bermanfaat bagi semua orang dan merupakan amal

jariyah bagi saya khususnya. Program yang akan saya laksanakan

kebetulan sejalan dengan apa yang dosen pembimbing KKN inginkan.

Dosen pembimbing KKN Saya bernama Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie

mengajar di Fakultas Syariah dan Hukum. Selain merupakan seorang

dosen dengan segudang pengalaman di bidang akademik, beliau juga ahli

di bidang kesenian kaligrafi dan qira‟ah. Beliau telah beberapa kali

dipercaya menjadi juri di perlombaan MTQ tingkat Nasional. Dosen

pembimbing saya menyarankan agar diadakan suatu program yang akan

menimbulkan kesan dan kenang-kenangan berupa bentuk fisik yang mana

walaupun kelompok KKN kami telah pergi, warga desa masih dapat

Page 195: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 169

mengingat kegiatan kami melalui moment atau pun benda tersebut.

Kebetulan beliau sempat menyarankan kelompok kami untuk

mengadakan pengajian dan membuat kenang-kenangan berupa kaligrafi

untuk Desa Pasilian, maka akhirnya saya semakin mantap dan sangat

semangat untuk menjalani program yang saya rencanakan ini. Sebelum

KKN di mulai, anggapan saya mengenai KKN yaitu mengabdi kepada

masyarakat desa dengan memberikan apa yang saya miliki. KKN terlihat

menyusahkan mahasiswa dari segala aspek. Menurut saya KKN juga

menjadi suatu bentuk pengabdian dan pelayanan masyarakat yang

tertanam dalam tridarma perguruan tinggi. KKN seperti tugas baru bagi

mahasiswa yang biasanya hanya belajar di ruangan dengan mendengarkan

dosen berbicara ataupun presentasi. Setelah KKN saya merasa lebih

bersyukur mengikuti KKN karena disini saya bisa belajar bersama. Belajar

hidup bersama dalam keberagaman. Menganal kehidupan di desa yang

jauh dari kota. Berbaur dengan masyarakat desa dengan kearifan lokalnya.

Hidup mandiri jauh dari orang tua dan belajar tanggung jawab. Senang

rasanya pernah hidup bersama teman-teman yang baru dikenal dan

menjalani program bersama. Melewati hal yang sulit bersama. Rasa ini

mungkin akan kembali saya rindukan. Terima kasih teman-teman KKN

seperjuanganku aku akan ingat selalu kenangan ini.

2. Kenangan Bersama Kelompok

Setelah pembagian Kelompok KKN di umumkan oleh PPM

terbentuklah grup whatsapp KKN 024. PASKRON adalah nama kelompok

KKN kami yaitu kelompok 024. Arti dari Pasilian-Kronjo. Saya

mendapatkan tugas KKN di Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Kabupaten

Tangerang. Kelompok PASKRON terdiri dari 19 Mahasiswa dari berbagai

macam Jurusan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kelompok ini di

dominasi oleh kaum hawa yang berjumlah 13 orang dan sisanya kaum

adam berjumlah 6 orang.

Dari Awal pertemuan anggota kelompok PASKRON saya sudah

mulai merasakan kekompakan kelompok ini. Kami memilih Muhammad

Fazlurrahman Amari yang biasa dipanggil Ifaz dari Jurusan Hubungan

Internasional, Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik sebagi ketua

Kelompok PASKRON. Saya di tempatkan di Divisi Peralatan bersama

Alwy, Bowo dan Diyas pada awal pembentukan organisasi di kelompok

ini, namun kemudian saya naik takhta jabatan dari Divisi Perlengkapan

Page 196: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

170 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

yang bertugas layaknya kuli pada setiap pelaksanaan acara menjadi divisi

yang bisa dibilang lebih bermartabat dan bergengsi yaitu Divisi

Pubdekdok, yang bertanggung jawab atas pembuatan design bagi kelompok

kami dan mengatur segala penyebaran dan publikasi digital konten media

tentang kegiatan kelompok KKN kami di internet dan berbagai macam

sosial media. Di divisi ini saya berdua, di dampingi oleh teman saya Hady

Wicaksono, dari FEB, Jurusan Ekonomi Pembangunan yang juga seorang

moto-vlogger, ia bahkan sudah memiliki channel Youtube nya sendiri, hebat

bukan? Namun bukan berarti berpindah divisi dari Divisi Peralatan

menjadi Divisi Pubdekdok menjadikan pekerjaan dan pikiran saya

semakin enteng, kerjaan di divisi kami juga cukup berat dan melelahkan,

terutama dalam pengeditan design dan lain sebagainya, cukup membuat

mata menjadi berkunang-kunang karena menatap layar laptop berjam-jam.

Apalagi untuk proses pembuatan video dokumenter, kami harus bolak-

balik dan mencari-cari spot yang bagus untuk lokasi pengambilan gambar

sambil menenteng-nenteng peralatan syuting. Jadi bisa dibilang saya

hanya dipindahkan dari pekerjaan divisi “kuli kasar” menjadi “kuli media

digital”, keduanya saya kira merupakan pekerjaan yang cukup menguras

tenaga namun tetaplah mengasyikkan. Pemilihan ketua bagi saya

sangatlah pas karena Ifaz memiliki jiwa pemimpin meskipun kadang ia

memiliki beberapa pemikiran yang kadang terlalu sulit bagi akal normal

kita untuk mencerna pemikiran yang ia lontarkan. Ya, begitulah sifat

manusia, tak ada yang sempurna, namun ia tetaplah ketua yang baik, akan

tetapi kelompok kami tidaklah utuh sampai akhir.

Belum saja KKN dimulai pada tanggal 20 Juli, salah seorang dari

kami mengundurkan diri dari kegiatan KKN ini, namanya Bilqis, seorang

gadis Mahasiswi Jurusan Tafsir Hadist ini terpaksa tidak bisa bergabung

dan melanjutkan KKN bersama kelompok kami karena ia sakit dan harus

di istirahatkan sampai beberapa bulan ke depan. Ia dipindah tugaskan

statusnya menjadi KKN in Campus oleh PPM UIN. Namun kehilangan satu

orang personil tidaklah menjadi penghalang bagi kami untuk terus

melanjutkan perjuangan kami untuk melaksanakan program-program

yang telah disusun dalam KKN ini, kami tetap bersemangat dan kompak

menjalani semuanya. Lokasi yang kami tempati selama sebulan terletak di

Kecamatan Kronjo Desa Psilian, desa ini letaknya lumayan jauh dari

kampus UIN Jakarta. Kami tinggal di sebuah rumah kontrakan milik ketua

Page 197: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 171

Rt 01 yang biasa dipanggil “Pak Kendy” oleh warga sekitar, ia mengaku

lebih senang dipangil oleh nama itu dibandingkan nama aslinya

“Syamsuddin”, menurutnya nama “Kendy” membuatnya terdengar lebih

keren. “Saya mah enakan dipanggil Kendy, tapi kalo sekarang sekarang

mah agak malu juga sama umur, hehe...” Begitu pungkasnya waktu ia di ajak

ngobrol tentang paggilan namanya nan beken tersebut. Desa ini memiliki

masalah dalam lingkungnnya terutama kebersihannya sangat

memperihatinkan banyak sampah yang tidak dibuang di tempatnya

sehingga menimbukan penyumbatan di selokan air dan membuat air kali

di Desa Pasilian menjadi keruh.

Ada begitu banyak kenangan bersama kelompok ini yang saya rasa

sangat menarik untuk diceritakan pada laporan ini, seperti kenangan

disaat kami menghadiri pengajian mingguan di masjid Jami’ Baitussalam.

Awalnya kami mengira bahwa pengajian tersebut hanya pengajian yasinan

mingguan biasa yang diadakan pada malam Jum’at hingga akhirnya kami

mendapatkan seseuatu yang unik saat mengikuti pengajian tersebut dari

awal hingga akhir. “Ya Marhabaan... Marhabaan.. Marhabaan...” seru sang Imam

Masjid memimpin do’a dan tahlil sambil kami semua berdiri. “Eh, udahan

nih?” tanyaku pada Hady teman sebelahku. “Ho‟oh” Jawab Hady sambil

kami semua mulai duduk, tanda pengajian akan segera usai. Kami semua

duduk sambil gelenggeleng ala dzikiran mendengar sang Imam masih

menyeru “Ya Marhabaan ... Marhabaan.. Marhabaan...”. Sekejap saya

melihat seorang pria tua mulai berdiri dan mengambil bungkusan besar,

“Wihh bagi-bagi sembako nih” gumam Bowo sambil senyam-senyum. Kami

pun hanya cuek sambil melanjutkan geleng-geleng asik tadi, menunggu

jatah sembako. Namun siapa sangka pembagian bingkisan yang biasanya

lemah lembut, di sini malah dibagikan bak melempar sampah ke TPS

“Gusraakkk!!!” mendarat tiga bungkusan roti tepat di depan muka Bowo.

Bowo hanya bengong dengan tatapan kosong seolah kaget nyawanya

mungkin sudah berpindah ke bungkusan roti tadi. Kami yang tadi terbuai

dalam gelengan aduhai mendadak terkejut “Apaan tuh Wo?” tanyaku sambil

mengguncang-guncang tubuh Bowo. “Gusrakkkk!!!!!” tanpa jeda tanpa iklan,

beberapa bungkusan roti mendadak mendarat di depan wajahku. “Ampun

deh, ini bagi-bagi bingkisan apa ngasih umpan ternak euy?” pikirku sambil

memungut roti-roti yang berserakan di depanku. Hingga akhirnya kami

semua, satu masjid, diberikan bingkisan roti, mie instan, dan uang pecahan

Page 198: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

172 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Rp. 5000,- dengan cara yang serupa, ya, dilemparlempar ke depan wajah!

Rata, satu masjid. Kami pun akhirnya hanya duduk-duduk depan masjid

sambil terheran-heran apa yang barusan terjadi di dalam masjid, melongo

dan sesekali bergumam satu sama lain “Eh, besok lagi?”. Hening. “Ho’oh”

ungkap Hady. “Iya, ada duitnya, lumayan” tambahku dengan perasaan

masih heran. Aneh tapi seru. Dan akhirnya begitulah salah satu rutinitas

mingguan kami di Desa Pasilian selama sebulan KKN ini dan masih banyak

pengalaman lain yang berharga untuk di ceritakan.

3. Kenangan Bersama Warga Desa Pasilian

Desa Pasilian memiliki warga-warga yang ramah dan

menyenagkan. Selama di posko kami sering diberikan makanan oleh

tetangga kami yang sering kami panggil dengan sebutan “Tante”. “Nooong,

nih ada makanan” katanya sambil datang lalu menyodorkan sepiring sayur

genjer untuk kami makan bersama-sama. Si Tante memang kerap

memberikan masakan sayur genjer andalannya pada kami semua. Nikmat,

rasanya seperti kangkung. Selama di Desa Pasilian, saya bertemu banyak

orang-orang yang hebat, yang layak disebut pejuang dan dijadikan

panutan. Menurut pendapat saya selama KKN di Pasilian, yang paling

berkesan bagi saya adalah pertemuan saya dengan Ust. Muhdi, biasa

dipangil Mang Ndong oleh warga sekitar. Ia sangat gigih mempertahankan

dan mengajar salah satu TPA di Pasilian, TPA Baitussalam, lokasinya di

samping Masjid Jami Baitussalam. “Saya di sini Cuma ngajar sendirian, ngajar

nya ya siang abis Dzuhur sama abis Maghrib aja” ungkapnya waktu ditanya soal

kegiatan mengajar di TPA Baitussalam. Ia mengaku tidak dibayar sepeser

pun dari jasa ia mengajar anakanak di TPA tersebut, semuanya ikhlas,

lilllaahi Ta’aala. “Yaah, itung-itung investasi akhirat aja lah kita mah”

katanya dengan enteng waktu ditanya tentang pendapatannya dari TPA

tersebut, seolah hidupnya sudah tak perlu uang dan tak harus bergantung

dari harta orang lain.

Ust. Muhdi sering menemani saya bergadang dalam proses

pembuatan kaligrafi di TPA Baitussalam. Kebetulan program yang saya

lakukan adalah membuat kaligrafi, dan itu dilakukan di majlis

Baitussalam, “TPA-nya Mang Ndong” begitu warga sekitar menyebutnya.

Kadang kami bergadang hanya ditemani segelas kopi sambil mengobrol

tentang apa saja, macam politik, kehidupan warga, kegiatan sekolahan,

kampus hingga ia pernah mendongeng panjang lebar tentang sejarah

Page 199: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 173

Kerajaan Banten. Apalagi bila teman akrabnya datang ikut menemani saya

membuat kaligrafi, Pak Kanton, pasti obrolannya tentang politik dan

kebijakan presiden kita. “Jokowi nih, bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla......

jadinya mahal kan.” Begitu yang ku dengar dari obralan mereka sepanjang

puluhan menit sambil aku menggores kuas diatas triplek melukis kaligrafi,

dan yang kutangkap hanya ujung-ujung pembicaraan mereka saja yaitu

“Jokowi” dan “mahal”. Namun banyak pelajaran hidup yang saya dapatkan

seiring saya sering bertemu dan mengobrol dengan beliau. Saya belajar

tentang keikhlasan, kesederhanaan, bersyukur, dan kerja keras dari beliau.

“Jalanin aja, Allah yang ngatur Jay, usaha terus aja” sambil ia menghisap

rokoknya ketika ia memberi sedikit nasihat pada saya yang sedang melukis

di majlis tempat ia mengajar. Sosok yang sederhana, pekerja keras dan

pantang menyerah. Adapun sedikit kenangan saya bersama warga

Pasilian adalah ketika anak-anak TPA majlis Baitussalam saya ajari mereka

semua bacaan dzikir tasbih. “Subhanallaahi Adada Khalqih.... Subhanallahi

Ridhaa linafsih....yoo ikuut!!” begitu akau mengajari mereka di TPA dengan

bantuan pengeras suara demi mengalahkan gaduhnya cuitan bocah-bocah

kecil ini bercanda. Mereka mengikuti dengan suara lantang dan kompak,

terasa bagai sedang ada tabligh akbar di TPA, “Subhanallaahi Adada Khalqih....

Subhanallahi Ridhaa linafsih....” begitu terus mereka ulang-ulang beserta

bacaan lanjutannya sampai hafal. “Om Jay, besok lagi yaah” kata seorang

bocah waktu saya akan mengakhiri pengajian, “Seru Ooom , lanjut lagi”. “Ya

besok lanjut” kataku, namun aku heran mengapa mereka memanggilku

Om, padahal yang lain memanggilku dengan sebutan “Kak” atau “bang”.

Selang beberapa hari saya mendengar di masjid Jami yang besar tersebut

anak-anak membaca dzikir tasbih yang saya ajarkan pada mereka. Mereka

membacanya di masjid tiap usai Adzan menunggu iqomah dengan

pengeras suara, beramai-ramai dengan suara naik turun khas anak-anak,

ada yang berteriak dan ada yang teratur membaca nada dzikirnya, sedikit

ribut tapi bacaan mereka terdengar jelas sampai kampung sebelah.

“Subhanallaahi Adada Khalqih.... Subhanallahi Ridhaa linafsih.....” begitu terus yang

mereka baca selama saya KKN di desa ini hingga saya sudah pulang ke

rumah, saya mengetahuinya lewat pesan whatsApp. Saat berada disana saya

hanya bisa tersenyum melihat anak didikan saya mengamalkan dengan

baik apa yang saya ajarkan dan terus menjadi kelanjutan sepeninggal saya

KKN disana. “Om gimana bacaan nya saya udah bener belom?” tanya seoarang

Page 200: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

174 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

murid TPA “Udah kok, Hafalin lagi ya” kataku sambil memendam rasa bangga

terhadap murid-murid yang telah saya ajari.

Hingga kini desa Pasilian telah menjadi bagian cerita dalam hidup

saya, saya sangat bersyukur bisa bertemu anggota PASKRON dan warga-

warga di Desa Pasilian yang ramah, semua akan terukir di dalam memori

hidup saya, dan nama yang terukir itu adalah “PASILIAN”.

4. Harapan

Saya berharap agar Desa Pasilian menjadi desa yang lebih maju dan

lebih modern lagi dari segi sarana dan infrastrukturnya, terutama pada

sistem pengairan di rumah-rumah warga penduduk sekitar. Warga

pemuda Pasilian juga diharapkan lebih kompak lagi terhadap pamuda

antar kampung di desa Pasilian, dan kalau ingin mengadakan acara

alangkah baiknya bekerjasama dengan pemuda kampung lain agar acara

yang diadakan lebih meriah.

Page 201: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 175

L PEMBELAJARAN SEDERHANA Muhammad Fazlurrahman Amari

1. Pandangan Pada KKN

Saya Muhammad Fazlurrahman Amari adalah mahasiswa

Hubungan Internasional semester 7 Jurusan FISIP UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sama dengan mahasiswa semester tujuh lainnya saya

medapat perkuliahan di luar kampus yakni KKN yang di terjunkan

langsung untuk bertugas di desa-desa yang telah di tentukan dengan

teman teman baru dari berbagai fakultas yang telah di tentukan juga.

Alasan saya megikuti program perkuliahan KKN ini ada berbagai alasan

yang medorong saya megikuti program KKN, secara administrasi

perkuliahan program ini wajib di ambil dan di alami oleh semua

mahasiswa semester tujuh. Di samping itu banyak hal yang mendrong dan

memotivasi saya untuk lebih semangat menjalankan program KKN ini

diantaranya, saya sangat menyukai aktivitas sosial kemasyarakatan yang

ada pada lingkungan Rw saya, saya merasa tertantang untuk melakukan

kegiatan serupa di desa lain yang mana lingkungan tersebut sangat baru

bagi saya.

Tentunya tujuan utama saya mengikuti KKN, saya ingin

melakukan pembelajaran bermasyarakat dan melakukan pertukaran

informasi apa yang saya miliki dengan penduduk desa sehingga kami sama

sama belajar bertukar informasi dan ilmu pengetahuan. Saya adalah

mahasiswa Hubugan Internasional sudah barang tentu kompetensi

akademik yang saya miliki adalah diplomasi dengan berbagai pedekatan

agar dapat berbaur dengan masyarakat dan memudahkan kegiatan

kegiatan KKN kami selama di desa Pasilian. Kompetensi lainnya yang saya

miliki, saya adalah penyuluh narkoba yang aktif dalam Satuan Tugas

Gerakan anti narkoba UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hampir tiga tahun

saya menjadi peyuluh aktif dan bimbingan sosisal yang berkaitan dengan

masalah kenakalan remaja khususnya permasalahan narokba, hal ini yang

menjadi konsentrasi saya dalam mejalankan KKN ini. Selama KKN saya

berencana membangun kesadaran masyarakat bahwa narkoba adalah

permasalahan bersama dan sudah menjadi tanggung jawab kita bersama

untuk peduli terhadap diri sendiri, keluarga, teman teman dan lingkungan

sekitar untuk terhidar dari bahaya narkoba. Kegiatan yang saya lakukan

Page 202: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

176 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

peyuluhan narkoba dan mengedukasi masyarakat untuk lebih memahami

terhadap bahaya narkoba dan urgensi permasalahan narkoba di

lingkungan sekitar Desa Pasilian. Cara pandang saya megenai KKN

sebelum saya berangkat KKN, tag line yang saya bawa adalah mengabdi

untuk Desa Pasilian. Kata pengabdian yang selalu terngiang dalam benak

dan bayangan saya ketika mendengar kata KKN baik itu sejak baru masuk

kuliah hingga rapat rapat persiapan KKN. Karena mindset tersebut

tertanam Tri Dharma Perguruan Tinggi pembelajaran, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat. Hal ini semua berubah ketika saya

bertemu salah satu tokoh masyarakat yang mempertanyakan kembali

maksud dan tujuan KKN mahasiwa UIN ke Desa Pasilian. Saya diskusi

sangat panjang dari pukul delapan malam hingga subuh hari membedah

makna eksistensi mahasiswa KKN ketika berada di desa dan meyamakan

persepsi masyarakat desa dengan mahasiswa tentang arti maksud dan

tujuan KKN UIN ke desa. Hal yang paling saya ingat pesan tokoh

masyarakat tersebut adalah hilangkan mindset pegabdian masyarakat

karena ada atau tidaknya mahasiswa KKN tidak memberikan pengaruh

yang luar biasa ke desa dan kalian pun ketika pulang tidak akan

medapatkan ilmu apa-apa. Mulai sekarang kalian tanamkan pada diri

kalian masing-masing KKN adalah belajar cara bermasyarakat, belajar

mengenal masyarakat, belajar bersosialisasi dengan masyarakat dan yang

paling penting kalian belajar menerapkan ilmu dan kemampuan kalian

dengan permasalahan di desa sehingga kalian terlatih berpikir analisis

untuk membantu menyelesaikan permasalahan apa yang ada di desa. Hal

ini lah yang membuat saya meyadari bahwa kami ke sini adalah sama-sama

belajar dari masyarakat dan kita pula memberikan apa yang kita pahami

kepada masyarakat.

2. Pasukan Sederhana, Penuh Perjuangan dalam Kebersamaan

Kelompok KKN 024 yang saya namai dengan KKN PASKRON

yang memiliki arti Pasilian sebagai desa tempat tugas saya dan Kronjo

merupakan nama kecamatanya. Kami disini mengusung logo lebah sebagai

pekerja yang giat dan saling bahu membahu dalam pekerjaannya. Pada

kelompok KKN inilah saya mendapatkan pengalaman yang sangat berarti

untuk dapat mempelajari karakteristik dari berbagai macam anak-anak

dari berbagai fakultas dan jurusan, dengan latar belakang yang berbeda

baik organiasasi intra maupun ekstra kampus. Ini pengalaman saya

Page 203: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 177

pertama berada di tempat baru dengan berbagai kondisi kelompok yang

ada. Kelompok KKN ini sederhana tidak ada orang hebat di dalamya tidak

ada yang lebih uggul yang ada hanyalah potensi masing-masing anak yang

bergabung memberikan pembelajaran satu sama lain dan yang terpenting

kekompakkan dan kebersamaan yang terjalin dari kelompok mejadi

potensi besar kelompok. Pada rapat pertama kelompok kami berkenalan

dan coba saling sharing kegiatan dan aktivitas masing-masing serta sambil

mencari tahu latar belakang dan bagaimana pribadi masing-masing

peserta. Pada rapat tersebut kami coba untuk merumuskan pembentukan

struktur bedasarkan kebutuhan urgensi kelompok. Pada pembentukan

tersebut kami sepakat membentuk ketua, sekertaris, bendahara dan

beberapa divisi, diantaranya acara, perlengkapan, konsumsi, humas dan

publikasi dokumentasi dekorasi berdasarkan pertimbangan dan

kesepakatan bersama. Hasil musyawarah teman-teman memberikan

amanah kepada saya sebagai ketua kelompok KKN PASKRON 24 untuk

mengkoordinasi teman-teman kelompok untuk sama-sama menjalankan

program KKN ini. Saya merasa belum pantas memimpin teman-teman

yang tidak memiliki satu visi dan misi dengan saya. Tapi teman-teman

mengharuskan saya menjadi ketua KKN. Mulai dari saat itu saya bertekad

dalam diri saya untuk belajar mengemban amanah yang sebelumya belum

pernah saya jalani.

Dalam kelompok ini ada Yassyifa Rachman Dini dari Adab Jurusan

Sastra Arab, orangnya suka dengan kesenian islami dan sekertaris dua

Hilda Awaliah dari FST jurusan Biologi belum memiliki pegalaman

sekertaris tapi memiliki semangat belajar sehingga pelan-pelan

terselesaikan tugasnya walaupun dengan penuh kesabaran. Di samping itu

ada bendahara satu Aisyah Nur Ilahi dari FITK Jurusan PAI sudah

memiliki kapasitas dalam melakukan pegelolaan keuangan dan alokasinya

di samping itu karena basic nya pendidikan dia salah satu tenaga pengajar

anak-anak bimbel calistung dan di bantu bendahara kedua Indah Safitri

dari FEB Jurusan Perbankan Syariah partner debat saya dalam masalah

alokasi keuangan dan beberapa hal lainnya yang menyangkut masalah

keuangan. Selanjutnya saya di bantu beberapa divisi diantaranya

koordinator acara Sinta Felisia Agnes dari FSH Jurusan Hukum Keluarga,

ia orang yang hebat merencanakan acara selama persiapan dan pelaksana

mengkordinir kegiatan-kegiatan setiap harinya bersama anggota acara

Page 204: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

178 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

lainya yakni Arinda Yefa Pratiwi dari FSH Jurusan Ilmu Hukum dan Nur

Faizah Syafiqah dari FITK Jurusan Pendidikan Matematika

pembawaannya sangat kalem dan dapat berfikir tenang meyusun dan

berkoordinasi dengan penanggung jawab masing-masing kegiatan selama

KKN.

Divisi Perlengkapan koordinatornya Prabowo dari FSH Ilmu

Hukum bertanggung jawab dengan tugas dia mengenai perlengkapan di

bantu oleh Dini Tri Hastuti dari FITK Jurusan PBSI(Pendidikan Bahasa

Sastra Indonesia) bertanggug jawab di bidang pendidikan bersama Ahmad

Nawawi dari FITK Jurusan Pendidikan Agama Islam dia harus di suruh

dulu baru mau bekerja. Divisi Humas ada Citra dari FIDKOM Jurusan

Jurnalistik ahli di bidang media dan dapat memberikan edukasi seputar

media. Di bantu oleh Muhammad Aldi Maulana dari Ushuludin Jurusan

Tafsir Al-quran dan Ilmu Hadist paling ahli muter-muter ke warga

membangun komunikasi dengan warga dan pemuda tanpa mengenal

waktu pagi siang dan sore hari. Divisi Konsumsi koordinatornya Susi

Suwanti dari FITK Jurusan PIAUD perempuan mungil yang sangat jago

masak dan cinta terhadap anak-anak kecil sabar banget kalau sama anak

kecil tapi kalau masalah konsumsi Susi selalu memberikan yang terbaik

untuk teman-teman. Dia di bantu oleh Dara dari FITK Jurusan Pendidikan

Fisika dan Rahma dari FAH Jurusan Ilmu Perpustakaan sangat teliliti

masalah penyusunan buku tidak dapat melihat buku berantakan pasti

lagsung rapih sama Rahma. Terakhir divisi publikasi terdiri dari Hady

wicaksono dari FEB Jurusan Ekonomi Pembangunan spesialis design dan

jago buat film dokumenter partner nya Zahiyan dari FST jurusan biologi

sama halnya dengan hady memiliki keahlihan design grafis dan yang spesial

bisa membuat hiasan kaligrafi. Dalam sebuah tim dengan penuh perbedaan

karakter dan latar belakang menjadi suatu tantangan tersendiri dalam

mempersatukan menjadi suatu tim yang solid untuk satu visi misi dalam

suatu kelompok. Hal ini lah yang menjadi tantangan terberat saya sebagai

seorang ketua kelompok KKN dalam memimpin mengorganisir teman-

teman kelompok untuk dapat memberikan kontribusi terbaik dalam

kelompok dan menghasilkan out-put program-program dan kegiatan untuk

pengembangan masyarakat Desa Pasilian.

Terkadang perbedaan pendapat dan etos kerja anak-anak

kelompok dengan ritme yang berbeda-beda tidak dapat berjalan sesuai

Page 205: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 179

dengan rencana. Tentunya di dalam kelompok tidak semuanya berjalan

dengan baik ada kalanya teman-teman kelompok memiliki kebiasaan

buruk seperti malas-malasan sibuk dengan kepentingan nya sendiri dan

hal yang paling sederhana mereka belum dapat menyatu dan membaur

dengan anak-anak yang lain sehingga membuat anggota kelompok lainnya

menjadi tidak nyaman dengan sifat anak tersebut yang suka menyendiri.

Konflik memang tidak selamanya menimbulkan dampak yang negatif,

tetapi konflik dapat memberikan pemahaman kita untuk mengerti satu

sama lain dan mengajarkan kita lebih dewasa dalam pembawaan diri.

Konflik-konflik yang sering terjadi karena kurangnya komunikasi dan

koordinasi yang baik antar anggota kelompok sehingga sering terjadi

kesalah-pahaman di antara anggota. Saya sebagai seorang ketua yang

berusaha menyelesaikan beberbagai konflik yang terjadi dalam kelompok

dengan meredam konflik tersebut tidak terlalu besar, pada akhirnya saya

kehilangan kesabaran memuncak dan terlibat konflik dengan teman. Saya

ingat pada malam kamis hari yakni tepatnya malam hari sebelum

pelaksanaan lomba memperingati kemerdekaan tujuh belas yang mana

kita mengadakan beberapa lomba untuk anak tingkat PAUD dan Sekolah

Dasar se Pasilian di hari kamis tanggal 16 Agustus. Pada malam hari

pelaksanaan lomba, yang mana kita harus mematangkan konsep lomba

dan melakukan koordinasi, penanggung jawab perlombaan itu lalai dan

abai karena dia sibuk menjemur pakaian yang dia cuci. Saya tegur dan

marahin, saya bilang “Sudah matang belum konsep lombanya, hadiah udah di beli

belum, udah kordinasi belum untuk persiapan lomba besok dan udah menghias dan

dekorasi area Masjid Baitussalam tempat pelaksanaan lomba?”. Jawaban yang

tidak enak dari penanngung jawab 17-an, dia mengatakan “Gabisa

perwakilan dulu yang kesana persiapan, gua masih jemur dan alwy masih masak”. Saya

pun langsung marah dan bilang “Lu itu penanggung jawab kegiatan ini, jalan atau

engganya ya ada di tangan lu, lu harus bertanggung jawab lomba ini”. Emosi saya

memuncak dia dengan enaknya bilang lomba nya di batalin aja ga usah ada lomba aja

udah H-1 tapi ga ada peserta yang daftar. Saya langsung benar-benar marah, “Lu

niat kerja ga sih, lu kan dari kemarin ga kerja gimana mau ada peserta dan lomba nya

jadi. Ya udah gua gamau tau lomba itu harus jadi dan terlaksana apapun alasannya gua

ga mau terima, lu lakuin tugas yang gua suruh”. Saya dan dia benar-benar terlibat

emosi yang luar biasa saya keluar dan tidak mau ngomong sama sekali

karena kebencian yang sangat memuncak selama kegiatan dekorasi dan

Page 206: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

180 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

pelaksanaan lomba saya tidak perduli biar anak-anak aja yang ngurus.

Tapi pada akhirnya saya juga membantu jalannya kegiatan dan

Alhamdulillah terlaksana dengan baik.

3. Desa Pasilian

Terlihat indah di pinggir jalan namun berbanding terbalik di

pelosok jalan Desa Pasilian terletak di Kecamatan Kronjo Kabupaten

Tangerang, lokasinya yang cukup jauh dari ibu kota sekitar 60 KM.

Berbatasan langsung dengan Desa Bakung, Desa Pagenjahan, Desa Kronjo,

Desa Udik, Desa Mekar Jaya. Terdiri dari 2 Kejaroan, 3 Rw, dan 17 Rt. Desa

ini juga di pesisir pantai kurang lebih berjarak 10 menit dari laut menjadi

kan desa dengan karakteristik orang pantai. Kondisi desa yang saya

rasakan sangat panas terik sinar matahari menyengat dan menggosongkan

kulit tubuh, namun uniknya kondisi di malam hari sangatlah dingin

seperti di kawasan dataran tinggi puncak. Desa pasilian sebagai desa di

kawasan hijau yang di maksudkan adalah kawasan dengan potensi

pertanian yang sangat besar.

Desa Pasilian hampir sekitar 70% lingkup desa tersebut adalah

persawahan, sisanya adalah rumah rumah penduduk yang uniknya hanya

di pinggir jalan utama di desa tersebut. Desa Pasilian jika di bandingan

dengan desa-desa lain tergolong lebih baik, karena disana akses jalan dapat

di lalui kendaraan umum, terdapat pom bensin, dua alfamart dan kantor

pos serta fasilitas-fasilitas lainnya. Kondisi masyarakat desa pasilian

terbilang sangat religius kental dengan kegiatan kegiatan keagamaan,

hampir setiap malam terdapat pengajian di Desa Pasilian. Masyarakat

pasilian mayoritas berlatar belakang Nahdlatul Ulama atau biasa di kenal

dengan NU, mereka senantiasa menjalankan ritual keagamaan secara

kultural seperti Yasin dan tahlil hampir serempak di malam Jumat,

Marhaban atau mahlul qiyam, ratiban dan seminggu menjaga rumah yang

baru saja melahirkan anak anak. Namun ada hal yang menarik dari budaya

masyarakat ini yang saya belum pernah temukan sebelumnya di tempat

saya yakni adanya pembagian berkat berupa nasi padang atau nasi box

biasa, ciki-ciki, roti dan yang saya kaget adalah disana ada pembagian uang

kepada seluruh jamaah. Saya bingung dengan kebiasaan budaya yang

seperti itu dimana yang saya ketahui bahwa yang namanya pengajian itu

adalah kegiatan keagamaan yang sifatnya panggilan untuk ibadah. Ibadah

dengan penuh rasa keikhlasan dalam menjalankannya. Namun pada

Page 207: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 181

praktiknya setiap yasinan dan tahlil jika tersedia makanan dan uang para

jamaah langsung banyak dan masjid pun terasa penuh, tapi suatu malam

pernah saya mendapati tidak ada makanan dan uang masjidnya terasa sepi.

Hal selanjutnya yang saya cermati adalah cara pembagian berkat tersebut

itu di lempar oleh pengurus masjid kepada jamaah yang datang, begitupun

dengan uang yang di lempar tak jarang uang tersebut berterbangan.

Dalam kegiatan KKN ini saya mendapatkan pembelajaran yang

baru dalam hidup. Jika di bilang bahwa KKN itu buang-buang waktu dan

tidak substantif demi membantu menjalankan perkuliahan jurusan

hubungan internasional. Pandangan seperti itu memanglah benar adanya

namun saya dapat merasakan bahwa saya mendapatkan cara belajar

bermasyarakat dengan masyarakat baru dan belum di kenal sebelumnya

dengan kehidupan sosial masyarakat dan budaya yang tentunya terdapat

perbedaan terutama masalah bahasa. Di sana terdapat toleransi ketika

masyarakat berbicara dengan saya menggunakan bahasa Indonesia tapi

ketika bicara dengan orang lain menggunakan bahasa jawa seperti biasa.

Dalam KKN ini saya benar-benar belajar kepada masyarakat Desa Pasilian

bukan seperti jargon yang selama ini ada mengenai pengabdian

masyarakat, saya tidak melakukan pengabdian kepada masyarakat numun

ini panggilan jiwa saya untuk berbakti untuk negeri ini, apa yang saya

dapat lakukan untuk negeri ini akan ku persembanhkan seluruhnya.

4. Menjadi Pemuda Desa Pasilian

Saya ingat sekali pesan pak kepala desa H. Nasiri yang selalu

berpesan kepada saya selama kegiatan KKN kami menjadi warga pasilian,

awalnya saya tidak mengerti dan paham maksud dari kata kata itu. Setelah

KKN berakhir baru saya memahami maksud dari kata- kata tersebut,

ketika kita sedang melakukan KKN kita harus benar-benar merasa

menjadi warga pasilian agar paham dalam menyelami karakteristik

masyarakat Desa Pasilian. Satu bulan bukanlah waktu yang sebentar

namun, menjadi sangat sebentar dalam melakukan pengabdian terjun

langsung kepada masyarakat untuk membantu permasalahan-permasalahn

desa. Saya berandai-andai jika saya adalah pemuda Desa Pasilian yang

memiliki ilmu pengetahuan dan saya terpanggil dengan kondisi desa

tersebut untuk saya terjun langsung membantu mengurai permasalahan-

permasalahan yang ada di desa saya. Satu hal yang saya ingin lakukan

adalah membangun semangat pemuda-pemudi desa pasilian untuk dapat

Page 208: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

182 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

sadar dan mencintai Desa Pasilian dan menggerakkan potensi Desa

Pasilian.

Desa Pasilian memiliki potensi pemuda-pemudi yang sangat

banyak dan memiliki kemampuan cukup untuk menggerakan desa.

Namun pemuda-pemudinya belum memiliki kesadaran untuk

memikirkan keadaan Desa Pasilian, mereka tidak kenal dengan

wilayahnya sendiri karena mereka sibuk sendiri dengan aktfitas sehari-

hari yang di jalani. Mereka sibuk berkerja menjadi buruh di pabrik

berangkat pagi pulang malam sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Jika

saya menjadi warga Pasilian saya akan terus membangun pendekatan

personal melalui nongkrong bareng ngopi bersama mereka untuk sama-

sama berdiskusi permasalahan-permasalahan yang ada di desa pasilian

agar mereka memahami dan terpanggil lingkungannya untuk aktif

membangun demi kemajuan Desa Pasilian kedepan. saya telah berhasil

melakukan pendekatan ke pemuda desa untuk mereka mau memikirkan

kampung halamannya tempat mereka tinggal. Pemuda-pemuda tersebut

telah memiliki kesadaran akan pentingnya organisasi sebagai wadah

mereka bertukar pikiran dan berdiskusi melakukan terobosan

pembangunan desa baik secara fisik maupaun mental masyarakat desa

pasilian. Pemuda-pemuda tersebut melakukan inisiatif untuk bikin

kegiatan sosial kemasyarakatan secara bersama-sama. Jika saya telah

menggerakan dan memberdayakan pemuda desa untuk lebih memikirkan

kondisi sosial kemasyarakatan dan permasalahan-permasalahan desa

untuk sama-sama bahu-membahu mencarikan solusi dan jalan keluar agar

permasalahn tersebut terurai dan mendapatkan jalan keluar. Saya dan

teman-teman pemuda akan coba untuk turun ke lapangan fokus

permasalahan pendidikan anak-anak sekolah dasar untuk dapat

membantu mereka memberikan bimbingan belajar ke anak-anak. Salah

satu program pemberdayaan KKN kami yakni calistung setelah sukses di

jalani ketika kami di sana, kami berhasil mengajak siswa siswi MAN 4

Kabupaten Tangerang untuk menjadi relawan tenaga pengajar bimbingan

belajar anak-anak Desa Pasilian. Teman-teman relawan telah kami latih

dan kami didik untuk bagaimana cara mengajarkan anak-anak SD belajar,

bagaimana melakukan pendekatan agar-anak mau belajar dan yang paling

penting anak-anak merasa nyaman dengan kita. Saya dan teman-teman

KKN memberikan gamabaran urgensi kenapa bimbel ini harus di jalankan

di pasilian, anak-anak yang kami temui masih banyak yang belum bisa

Page 209: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 183

baca dengan baik yang seharusnya mereka sudah lancar membaca.

Kondisi ini di latar belakangi oleh minimnya perhatian dari orang tua

anak-anak tersebut dalam membantu dan membimbing anak- anaknya

belajar di rumah. Orang tua mereka waktunya telah habis berkerja

sepanjang hari menjadi buruh pabrik sehingga anak anak-kurang

perhatian dan bimbingan belajar dari orang tua.

Page 210: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

184 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

M GORESAN TINTA SEDERHAN

Nur Faizah Syafiqah

1. Catatan Hati

KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan salah satu wujud nyata bagi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian kepada Masyarakat. Selain itu, KKN juga menjadi syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Jurusan Pendidikan Matematika pada tahun ini. Setiap diadakan proses pembelajaran, pasti terdapat liburan. Begitupun dengan Universitas ini, dengan mendapatkan libur panjang selama dua bulan dalam perkuliahan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini, maka ada kesempatan untuk saya mengabdi kepada masyarakat selama liburan itu. Tim Pusat Pengabdian kepada Masyarakat-Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM-LP2M) mengadakan KKN pada liburan semester genap atau lebih tepatnya antara semester 6 dan semester 7. Itu menjadi kesempatan saya untuk belajar mengabdi kepada masyarakat. Saya mengikuti alur dari Tim PPM untuk syarat dalam mengikuti kegiatan praktek ini. Pendaftaran KKN sudah di mulai dari semester 6 dan disitulah masa pra-KKN dilaksanakan. Sebagai mahasiswi, saya memiliki rasa tanggung jawab untuk berbaur kepada masyarakat. Apalagi saya dari dasar pendidikan. Ilmu yang saya dapat selama belajar dalam ruangan harus saya aplikasikan di luar ruangan yaitu kepada masyarakat dan rasanya ilmu yang di dapat di kampus belum cukup bagi saya untuk hidup bermasyarakat. Nama Saya Nur Faizah Syafiqah. Saya berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan

Matematika semester 7. Yah, saya cinta Matematika. Maka dari itu, saya berkeinginan untuk mengaplikasikannya kepada masyarakat. Ingin rasanya saya berbagi ilmu yang saya miliki, yang saya ketahui, bukan hanya di dalam bidang matematika, tetapi di segala bidang, walaupun ilmu yang saya dapatkan masih tergolong sangat sedikit. Akan tetapi, itu tidak membuat saya untuk tidak menyampaikan ilmu tersebut walaupun

hanya sedikit. Sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”. Yang artinya harus

menyampaikan ilmu kepada orang lain meskipun ilmu itu hanya sedikit agar bermanfaat ilmunya.

Proses KKN terbagi menjadi tiga tahap yaitu pada masa sebelum KKN, berlangsung KKN, dan setelah KKN. Pada saat tahap awal yaitu tahap sebelum KKN salah satunya saya mengikuti survei ke lokasi KKN

Page 211: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 185

yang saya akan ditempatkan disana, yaitu di Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Saya bersama teman-teman mengunjungi rumah Bapak Kepala Desa Pasilian yang bernama Bapak H.Nasiri. Beliau menerangkan kondisi yang ada di Desa Pasilian dari berbagai aspek, baik itu dari segi pendidikan, keagamaan, pertanian, dan lain-lain. Dari yang beliau paparkan kepada kami, saya mempunyai keinginan untuk mengabdi di desa tersebut. Saya ingin meningkatkan taraf pendidikan di desa tersebut agar masyarakat generasi selanjutnya dapat bermanfaat dan membangkitkan kembali desa tersebut.

Setelah saya memiliki tujuan tersebut, saya berencana untuk memberikan ilmu yang saya punya kepada adik-adik yang masih sekolah di Desa Pasilian. Bukan hanya itu, saya juga berencana dalam masalah perekonomian warga setempat. Akan tetapi, apa yang saya lihat di lokasi hampir tidak seperti apa yang sebenarnya terjadi. Banyak Kepala Keluarga yang bekerja sebagai buruh harian lepas, dikarenakan banyaknya ladang sawah daripada jalan raya. Tidak hanya itu, bahkan banyak dari istri-istri mereka bekerja di tempat pabrik. Maka dari itu, rencana saya dalam program mempengaruhi perekonomian warga tidak terlaksana. Hal itu tidak membuat saya menjadi pesimis, karena seperti yang saya katakan di atas bahwa saya akan menyebarkan ilmu yang saya dapat walau hanya sedikit. Ilmu itu bisa bermanfaat di kemudian hari dan dengan atas seizin Allah bisa memperbaiki generasi selanjutnya. Dengan rencana yang saya paparkan di atas, saya mewujudkan rencana tersebut dalam kegiatan pembelajaran Bimbingan Belajar atau biasa juga disebut dengan kegiatan Bimbel. Bimbel yang saya programkan tidak hanya pada pengetahuan umum semata, melainkan terdapat pembelajaran keagamaan juga. Lebih tepatnya dikatakan dengan bimbel TPA. Iya, walaupun saya berasal dari Jurusan Pendidikan Matematika, bukan tidak mungkin saya mengajar di bidang keagamaan juga, karena yang telah saya gores pada bagian atas, dalam menyampaikan ilmu itu yang dimiliki dan diketahui. Tanpa

melihat seseorang dari dasar ini dan itu. Yah, yang pastinya karena saya

menempati kampus Islam juga. Dalam menjalankan program bimbel tersebut, hampir semua

Kelompok KKN PASKRON 024 berkontribusi untuk mencerdaskan anak bangsa di Desa Pasilian ini. Tidak dari pendidikan saja yang berkontribusi dalam membangun anak-anak di Desa Pasilian ini, akan tetapi dari mana saja, mulai dari Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Ilmu Perpustakaan, Ilmu Hukum, dan lainnya yang ikut juga berkontribusi dalam proses kegiatan Bimbel tersebut.

Page 212: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

186 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Sebelum program dari Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) ini berlangsung, anggapan saya mengenai KKN yaitu mengabdi kepada masyarakat yang mungkin jauh dari perkotaan dengan memberikan ilmu pengetahuan yang saya miliki. Di benak saya, program KKN itu akan menjadi biasa buat saya dari segi tempat tinggal. Karena saya sudah terbiasa mandiri dan juga tidak pilih-pilih dalam masalah tempat tinggal. Tak luput dari tempat tinggal, saya memikirkan bertahan hidup disana, tentu saja itu membuat isi dompet menipis. Apalagi bagi anak yang sedang mencari jati diri di perkotaan seperti saya. KKN juga tugas baru bagi saya yang biasanya hanya belajar di dalam ruangan dengan mendengarkan dosen dalam menyampaikan pembelajaran.

Setelah terlaksananya kegiatan praktek KKN, saya merasa terlahir kembali dan mengingat akan kehidupan yang telah saya jalani pada saat masih kecil. Saya bersyukur mengikuti KKN karena disini saya bisa belajar bersama. Belajar hidup bersama dalam keberagaman, mengontrol emosi, maupun rasa tanggung jawab. Senang rasanya pernah hidup bersama teman-teman yang baru dikenal dan menjalani program bersama. Melewati hal yang sulit bersama. Rasa ini akan saya rindukan selalu. Terima kasih teman-teman seperjuangan KKN, saya sudah menganggap kalian seperti saudaraku, bahkan keluargaku. 2. Saudaraku, Keluargaku

Tersebarnya pembagian kelompok KKN pada saat itu, membuat jantung saya berdebar-debar dan saya mengharapkan mendapat teman-teman yang baik dan asyik. Mulai perlahan saya membuka lembar PDF di

handphone yang berisi banyak nama orang tersebut. Halaman demi

halaman telah saya lewati dan lucunya pada saat itu, saya membaca nama-nama tersebut dari kelompok paling akhir, yaitu dari kelompok 200. Yah kalian tau pastinya gimana ketiada kerjaannya saya sehingga membaca dari akhir, dan saya juga tidak tau kenapa bisa seperti itu pada saat itu. Setelah kurang lebih sepuluh menit saya membacanya, Nur Faizah

Syafiqah, yah nama itu yang membuat saya terpaku menatap layar

handphone. Saya berada dalam kelompok 024 di Desa Pasilian, Kecamatan

Kronjo, Kabupaten Tangerang yang beranggotakan 19 orang. Maka dari itu, saya mencari nomor teman-teman saya dan masuklah saya kedalam

grup WhatsApp KKN #24. PASKRON adalah nama kelompok KKN kami

yaitu kelompok 024. Artinya yaitu Pasilian Kronjo. Kelompok PASKRON terdiri dari 19 mahasiswa dari berbagai macam Jurusan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kelompok ini di dominasi oleh kaum hawa sebanyak 13 orang.

Page 213: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 187

Pertemuan telah dimulai, pada pembahasan awal kami berkenalan dan membahas struktur organisasi KKN. Kami memilih Muhammad Fazzlurrahman Amari yang biasa dipanggil Ifaz dari Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik sebagai Ketua Kelompok 024 PASKRON. Saya di tempatkan di Divisi Acara bersama Sinta, Arin, dan Hady pada awal pembentukan, akan tetapi Hady pindah ke divisi PubDekDok dengan seiring berjalannya waktu. Ifaz memiliki jiwa pemimpin yang pantas untuk memimpin kami semua.

Satu bulan, dua kata yang penuh arti. Hidup bersama menjalani hari tanpa orang tua, belajar menyungsung masa depan. Yah, satu bulan yang saya lewati bersama saudara seperjuangan, saya merasakan kebersamaan yang begitu dalam sehingga saya sangat menyayangi mereka. Yang saya banggakan dari keluarga paskron saya yaitu mereka mau bekerja keras saling membantu satu sama lain dalam hal apapun. Saya bersama rekan-rekan saya sebagai divisi acara membuat sekitar 15 program untuk dilaksanakan di Desa Pasilian. Program-program tersebut adalah hasil dari penyaringan program anggota PASKRON. Awalnya terdapat 19 program yang artinya setiap anggota mengirimkan ide program nya masing-masing kepada divisi acara. Akan tetapi, kami selaku divisi acara menyaring program yang dibuat teman-teman kami sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat di Desa Pasilian. Maka, didapatlah sekitar 15 program yang kami lakukan di tempat KKN kami. Ada yang bertanggung jawab pada masing-masing program tersebut, meskipun begitu keluarga PASKRON tetap membantu demi kelancaran program yang ada.

Tidak lepas dari kata Indonesia, UIN Jakarta juga memiliki insan yang beragam suku dan budaya. Seperti pada keluarga PASKRON terdapat dari berbagai macam bidang diantaranya: Kesenian, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Keagamaan, dan Pelayanan Masyarakat. Tentu saja dari berbagai keberagaman suku dan budaya yang berbeda pula, mulai dari Sumatera sampai Jawa, ada yang berasal dari Padang, Bengkulu, Palembang, dan juga Jakarta. Hal itu membuat karakter teman-teman yang beragam, walaupun begitu kami disini memiliki satu tujuan yang sama.

Akan tetapi, keluarga PASKRON tidaklah utuh sampai akhir. Sebelum kegiatan praktek KKN dimulai pada tanggal 20 Juli, salah seorang dari kami mengundurkan diri dari kegiatan KKN ini, namanya Bilqis. Mahasiswi dari Jurusan Tafsir Hadist ini terpaksa tidak bisa bergabung dan melanjutkan KKN bersama kelompok kami karena ia sakit

Page 214: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

188 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

dan harus istirahat sampai beberapa bulan ke depan. Ia dipindah

tugaskan dalam pengabdian kepada masyarakat menjadi KKN in Campus

oleh PPM UIN Jakarta. Namun, dengan ketiadaan Bilqis di keluarga PASKRON tidaklah menjadi penghalang bagi kami untuk terus melanjutkan perjuangan kami dalam melaksanakan program-program yang telah disusun dalam KKN ini, kami tetap bersemangat dan kompak menjalani semuanya.

Lokasi tempat tinggal keluarga PASKRON selama satu bulan terletak di Kecamatan Kronjo Desa Pasilian, desa ini letaknya jauh dari kampus UIN Jakarta. Kami tinggal di sebuah rumah kontrakan milik ketua RT 01 yang biasa dipanggil “Pak Kendy” oleh warga sekitar, ia mengaku lebih senang dipanggil oleh nama itu dibandingkan nama aslinya “Syamsuddin”. Terlepas dari tempat tinggal, banyak sekali momen yang berkesan selama KKN berlangsung. Beberapa diantaranya yaitu pada saat kami mengadakan rapat yang dipimpin ketua, pada saat itu ketua menjelaskan alur dari rapat tersebut, di sela-sela rapat terdapat satu

orang yang bersenda gurau dengan sebuah handphone, ia tidak berbicara

melainkan handphone nya yang berbicara. Yah, ia mencatat apa yang ia

pikirkan di google, lalu menghidupkan suara di layar handphone itu. Maka

terdengarlah suara dari mbah google, seketika suasana rapat menjadi hening dan beberapa detik kemudian terlepaslah tawa dari saudara

PASKRON. “Aldi... berhenti main hp”, ujar sang ketua. Namun Aldi masih betah dalam pegangannya. Selang beberapa menit kemudian, terdengar

suara yang tak asing lagi keluar dari handphone. “Ald…Aldi” ujar sang ketua

untuk yang kedua kalinya. Akhirnya saya mengambil handphone itu dari

tangannya karena handphone yang ia gunakan adalah handphone saya. Iya, namanya Aldi Maulana dari Fakultas Ushuluddin, ia memancarkan aura kelucuannya di hadapan semua orang. Ia menjadi penghibur dikala rapat

menjadi tegang, wajar saja karena ia seorang stand up comedy UIN.

Rapat juga tidak selalu lancar saja jalannya. Banyak lika-liku yang kami lewati saat rapat. Salah satunya di suatu rapat saya sangat tegang

karena terjadinya cekcok antara mulut satu dengan mulut lainnya. Terus

menyambar bagai kobaran api ke mulut lainnya. Saya hanya bisa duduk terdiam dan membisu mendengarkan keluh kesah yang dialami saudara saya, bahkan saya sesekali menutupi telinga saya dengan jari telunjuk saya, dan hampir menangis gara-gara itu. Pikiran saya hanya satu pada saat itu, “keluarga PASKRON menjadi tidak harmonis”. Saya memilih diam selain dari saya orangnya tidak dapat mengolah kata dengan baik

Page 215: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 189

untuk disampaikan, juga agar tidak memperpanjang masalah yang ada. Konflik demi konflik dilontarkan oleh anggota keluarga paskron, namun masih dalam batas kata wajar. Saat itu juga saya hening dalam dekapan tangan saya yang menundukkan pandangan, setetes air mata mulai jatuh. Beberapa menit kemudian saya hentikan tangisan itu dan melanjutkan

penglihatan kepada teman-teman saya. “Ada yang ingin disampaikan Cha?”,

ujar Ifaz yang memimpin rapat. “ga,,, nanti disampaikan ke orangnya langsung

aja”, ujarku. “Gapapa, disampaikan disini aja Cha, biar semuanya clear”, ujar

indah menambahkan. “gak..gapapa ko.. lanjut aja” ujarku kembali. Yah,

begitulah saya, tidak mau membuat masalah itu menjadi besar. Selagi bisa dibicarakan baik-baik ke orangnya kenapa harus membawa masalah itu kedalam rapat yang akan membuat semua orang tau akan masalah itu. Saya pikir keluarga PASKRON akan tidak harmonis lagi setelah kejadian itu, tetapi saya salah menilai kalian saudaraku. Semua kembali damai dan saling terbuka atas masukan dari masing-masing anggota. Hal yang saya dapatkan dari kejadian ini yaitu pentingnya saling menghargai usaha orang, saling terbuka dan menerima masukan yang baik dari teman-teman. Setelah kejadian ini hingga selesai KKN alhamdulillah tidak ada lagi yang saling salah paham dan semua saling menghargai usaha orang lain. Kalian sungguh luar biasa dalam menjaga sikap dan berlapang dada menerima keluh kesah bersama. Sungguh, pengalaman yang sangat berharga dan mungkin tidak akan didapatkan di kampus dan hanya didapatkan di Desa Pasilian. 3. Desa

Letak posko kami yaitu terletak di RT 01 Kampung Pejamuran, Desa Pasilian. Tempatnya strategis karena dekat dengan kantor desa.

Tetapi jauh dari pasar. Yah, setiap pagi bagi yang dijadwalkan piket pada

hari yang telah ditentukan harus melawan terjangnya udara pagi yang dingin nan sejuk. Yang menyebabkan udara pagi menjadi dingin disana karena keadaannya yang banyak sawah dan sedikit kendaraan yang lewat. Tidak seperti di Jakarta, pagi-pagi sudah ada polusi udara. Akan tetapi, desa ini memiliki masalah dalam lingkungannya terutama pada kebersihannya yang sangat memprihatinkan. Banyak sampah yang tidak dibuang di tempatnya sehingga menimbulkan penyumbatan di selokan air dan membuat air kali di Desa Pasilian menjadi hitam dan lautnya keruh. Salah satunya karena kurangnya tempat bak sampah untuk menampung sampah yang dibuang oleh warga Desa Pasilian ini. Air di Desa Pasilian tidak bisa digunakan untuk memasak karena air tersebut tidak jernih dan masih berbau besi, berkarat dan airnya pula terasa asin.

Page 216: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

190 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Terlepas dari lingkungan, Desa Pasilian memiliki warga-warga yang ramah dan menyenangkan. Apalagi tetangga sebelah kontrakan yang

sering kami panggil dengan sebutan “tante”, yang baik hati karena selama

di posko kami sering diberikan makanan olehnya. “Noong, nih ada makanan”

ujarnya sambil datang lalu menyodorkan sepiring sayur genjer untuk

kami makan bersama. “iya, makasih tante” ujarku diikuti oleh teman-teman

lainnya. Tante memang kerap memberikan masakan sayur genjer andalannya pada kami, keluarga PASKRON. Nikmaat rasanya seperti kangkung.

Selama di Desa Pasilian, saya bertemu orang-orang hebat, yang layak disebut pejuang dan dijadikan panutan. Salah satunya Ibu Sukar, beliau mengajar TPA. Tanpa rasa lelah, beliau setiap hari mengajarkan anak-anak menghafal bacaan surah, dzikir, bahkan doa keseharian dengan ikhlas, tanpa imbalan sepeserpun. Beliau terbilang orang yang gagah, padahal usianya sudah tidak muda lagi. Saya berkata beliau gagah karena cara mengajarnya berbeda dengan TPA pada umumnya. Yang biasanya

mengajar membaca huruf hijaiyah agar yang dibaca tau tajwidnya, berbeda dengan TPA di Bu Sukar, beliau mengajarkan anak-anaknya untuk menghafal. Siapa sangka, ketika saya dan teman-teman menghampiri beliau pada waktu maghrib, saya disuguhkan dengan kalimat-kalimat Allah yang dilontarkan oleh anak-anak. Dan setelah saya duduk di dalam

ruangan, betapa berdecak kagumnya saya kepada sosok Bu Sukar. “Allahu”

ucap bu Sukar. “Allahu akbar kabira walhamdu lillahi kathira wasubhanallahhi

bukratau waasila. Wajjahtu wajhia lillazi fataras sama wati wal ardha hanifam

muslima wama ana minal musyrikin. Inna solaati wanusuki wamahyaya wammamati

lillahi rabbil‟alamin. La syarikalahu wabiza lika umirtu wa ana minal muslimin.”

jawab anak-anak. “Alhamdu” lontar bu Sukar. “Bismillahirrahmanirrahiim

alhamdulillahi rabbil 'alamin. Arrahmanirrahim. Maliki yaumiddin. Iyyaka na'budu

waiyyaka nasta'in. Ihdinassiratal mustaqim. Siratal ladzina an'amta'alaihim ghairil

maghdubi 'alaihim waladdhalin. Amin..” jawab anak-anak lagi. Begitupun

seterusnya sampai selesai salam pada shalat.

Subhanallah, padahal masih anak kecil dan ada juga belum sekolah

tetapi sudah hafal bacaan shalat. Sungguh penuh perjuangan dalam mengajarkan anak-anak kecil tersebut. Salut sama beliau yang mengajarkannya. Terbukti memang akan keagamaan di Desa Pasilian ini, terdapat salah satu warga di desa tersebut yang mengadakan pengajian rutin setiap malam jum‟at. Kegiatan pengajian ini dilakukan terus menerus dari tahun 1990 hingga sekarang di rumah yang posisinya berada

Page 217: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 191

di dekat Masjid Baitussalaam ini. Beliau adalah Bapak K.H Nawawi yang merupakan tokoh masyarakat juga. Jadi, kegiatan keluarga PASKRON selama KKN berlangsung salah satunya menghadiri pengajian ini. Disamping untuk mengisi rohani, juga mendapatkan isian jasmani. Di sini keagamaannya sudah baik, akan tetapi sifat yang tertanam dalam masyarakat jika menghadiri suatu acara itu kurang baik. Masyarakatnya mengharapkan apapun yang diberikan. Faktor mereka seperti itu karena pembiasaan di lingkungan keluarga. Walaupun begitu, mereka adalah warga Desa Pasilian yang mau bekerja keras dalam menafkahkan

keluarganya. “Allahuakbar Allahuakbar... Allahuakbar Allahuakbar,...” seruan adzan pun terdengar di telinga saya pada saat sore hari. Saya bergegas mengambil wudhu karena posisi saya sedang berada di masjid pada saat itu. Saya shalat asar berjamaah di masjid, posisi shalat perempuan dihalangi tembok dengan barisan laki-laki. Saya tidak bisa mengikuti dengan pasti gerakan imam karena tidak terdengar sama sekali apa yang imam ucapkan. Tempat ibadah juga tidak memiliki pengeras suara. Hal ini terbilang cukup aneh bagi saya, karena terbiasa dengan mendengar suara imam. Dengan segala ceritanya, Desa Pasilian telah menjadi bagian cerita dalam hidup saya. Warga di Desa Pasilian sangat ramah, mereka mempersilahkan kami untuk tinggal disana selama satu bulan, semua terukir di dalam memori saya. Terimakasih Pasilian. 4. Keinginan

Saya merasa teringat akan tempat tinggal yang dulu ketika

menapaki jejak di posko ini. Dan juga merasa sudah menjadi bagian dari

warga Desa Pasilian saat pertama kali tinggal di sini. Hal itulah yang

membuat saya semangat dalam menjalankan program di desa ini. Banyak

rasanya hal yang ingin saya lakukan disini, namun pengabdian saya

terbatas oleh waktu. Waktu yang memisahkan, tetapi tidak untuk sosial.

Jadi, jika saya menjadi warga Desa Pasilian, saya ingin mengabdi untuk

mencerdaskan anak di desa ini. Karena hal yang harus di perhatikan

adalah masalah pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM.

Pendidikan masyarakat Desa Pasilian masih terbilang cukup rendah akan

pengetahuan, tetapi tidak untuk minat belajar anak-anak. Maka dari itu,

hal yang sudah saya lakukan dan berikan untuk masyarakat Desa Pasilian,

belum cukup. Dan saya rasa masih kurang. Untuk sekarang, saya senang

kegiatan program bimbingan belajar ada yang meneruskan disana. Yaitu

dari relawan Aliyah yang mengajar anak-anak di sana. Saya berharap agar

Page 218: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

192 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

tidak hanya sesaat dalam kegiatan belajarnya tetapi berkelanjutan untuk

memakmurkan warga Desa Pasilian kedepannya.

Page 219: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 193

N MANIFESTASI SUKMA DALAM HIRUK-PIKUK PASILIAN

Raden Setyo Hadi Prabowo

1. Delusi KKN

KKN, 3 huruf yang mempunyai banyak arti bagi mahasiswa,

terkhusus mahasiswa tingkat dewa atau tingkat akhir. Kuliah kerja

ngopi, kuliah kerja guyu, kuliah kerja ngapel, dll. Tak penting bagi saya apa

artian KKN itu, karena sejatinya KKN membuat saya gelisah, takut,

pusing berpuluh-puluh keliling. Apa itu KKN? harus bagaimana KKN itu?

dimana kita KKN? sama siapa saja kelompoknya? dari hasil tanya-tanya

dengan senior pun hasil yang pahit di KKN nanti pun sudah saya

kantongi, jawabannya bercabang “ Semoga lu dapet temen yang enak diajak

kerjasama ya, karna pasti lu dapet temen yang susah diajak kerja bareng” , “ Pasti di

awal lu bakal susah nyatuin visi misi, karena lu semua di kelompok beda latar belakang

beda fakultas dan beda jurusan” , “ Biasanya yang bakal dijadiin korban buat jadi

ketua kelompok itu orang yang aktif organisasi di kampus” kalo jawaban dari

senior saya yang terakhir ini bikin saya lega karena di kampus saya cuma

kuliah pulang- kuliah pulang alias kupu-kupu. Nah itu dia kumpulan

pahitnya KKN dari senior yang buat saya galau parah apalagi buat urusan

teman siapa aja nanti, kita tidak tau pasti karena di acak. Sejujurnya kita

yang KKN tahun ini iri sama KKN beberapa tahun yang lalu, karena KKN

dulu boleh memilih teman sendiri yang sama fakultas dan jurusannya.

Tapi makin ke sini saya coba tenang lah, hitung-hitung dapat teman baru,

tapi rasa khawatir pun tetap ada.

Rasa khawatir saya pun meledak setelah PPM membagikan nama

anggota kelompok dan dimana kita akan KKN selama 1 bulan lamanya. 18

orang banyaknya dan semua berbeda jurusan dan tempat kita KKN yaitu

di wilayah Kronjo, Desa Pasilian Tangerang, Banten. Akhirnya ada orang

yang mengundang saya ke grup WhatsApp dan ternyata itu adalah grup

kelompok KKN kita. Waw, rasa canggung, malu dan sebagainya pun

melanda. Akhirnya satu per satu anggota kelompok KKN pun saling

berkenalan di group, dan saya pun menemukan teman yang 1 fakultas, dan

sayangnya bukan 1 jurusan yaitu Arinda Yefa dan Sinta Felisia mereka

masing-masing dari Jurusan Hukum Pidana Islam dan Hukum Keluarga,

sedangkan teman yang lain dari berbagai jurusan dan fakultas yang

Page 220: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

194 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

berbeda ada yang dari Fakultas Ekonomi, Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan, Fakultas Ushuluddin, FISIP, Fakultas Adab dan Humaniora

dan tentunya Fakultas Syariah Dan Hukum. Selang waktu 2 hari akhirnya

setelah berbincang jauh di group, kami pun sepakat untuk bertemu untuk

mengenal lebih jauh satu sama lainnya. Dan saat ada wacana ingin meet up,

saat masih di rumah saya menjadi deg-degan sendiri karena pasti suasana

akan dingin banget pertama kali bertemu dan ini sama sekali tidak ada

yang kita kenal.

Akhirnya hari itu pun tiba, bertepat di Cafe Hosen kami

berkumpul untuk pertama kalinya. Satu per satu wajah asing mulai

berdatangan, rasa canggung, malu dan gelisah pun menyelimuti. Setelah

berkenalan suasana akhirnya makin lama makin hangat antara kita, tidak

setegang yang saya kira. Becandaan kita mulai berdatangan, disela

bergurau, kita saling bertukar pikiran tentang siapa yang akan menjadi

ketua kelompok, akhirya rencana pembagian struktur kelompok di tunda

dan akan di tentukan pada rapat atau pertemuan berikutnya. Pada

pertemuan berikutnya akhirnya kami pun berkumpul lagi di tempat yang

sama dalam rangka pembagian strukturalisasi kelompok, dan akhirnya

yang kami pilih untuk menjadi ketua adalah M Fazlurahman Amari dari

jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik. Saya

sendiri pun dipilih sebagai ketua divisi perlengkapan, di divisi

perlengkapan sendiri pun terdapat 2 orang. Ahmad Nawawi dan Dini Tri

hastuti kedua nya dari Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan. Setelah rapat

pertama kami berunding untuk menentukan waktu yang tepat untuk

melakukan survei. Akhirnya kita pun bersama-sama melakukan survei

bersama yang saya lupa saat itu tanggal berapa. Singkat cerita kami pun

sampai di Desa Pasilian Kronjo. Sasaran pertama yakni kediaman Bapak

Kepala Desa yang bernama H. NASIRI. Beliau menjamu saya dengan

sangat hangat dari pagi hingga sore tiba, kami berbincang tentang

bagaimana kondisi desa dan masyarakat di sini, setelah selesai berbincang

kami pun bergegas pamit dan tak lupa kami meminta izin akan kembali

pada waktu dekat guna menentukan dimana kami tinggal nanti selama 1

bulan. Setelah rapat pertama dan survei pertama kegiatan yang kami

lakukan yaitu terus rapat-rapat dan dengan melakukan survei kedua dan

ketiga, dan tidak lupa saya mencari donasi dalam bentuk apa pun untuk

dibawa kesana. Selanjutnya PPM mengadakan pembekalan, dan

kelompok langsung mengadakan rapat dengan menentukan program yang

Page 221: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 195

akan dicanangkan dari setiap anggota. Saya pun sendiri mencanangkan

kegiatan aksi bersih, gunanya agar masyarakat sana menjadi lebih sadar

dan peduli terhadap lingkungannya. Ya, setelah rapat, survei dan

pembekalan kami lewati tiba lah tanggal 18 Juli, ya pelepasan peserta

KKN di ruang Auditorium Harun Nasution yang melibatkan dosen dan

petinggi kampus. Akhirnya kami secara resmi telah di lepas oleh kampus

untuk menjalani kegiatan KKN, kami pun bergegas menuju lokasi dengan

penuh suka cita. Alasan, tujuan dan motivasi mengikuti KKN ini saya

ingin belajar terjun ke masyarakat langsung tentang bagaimana cara

komunikasi yang baik, cara menjalin hubungan dengan baik,

menyelesaikan masalah secara bersamaan. Inti dari ini semua ingin

mengaplikasikan langsung ilmu yang sudah kita dapat dan kita pelajari di

kampus dan kita sampaikan langsung kepada masyarkat. Harapan saya

mengikuti KKN ini pun juga supaya saya dapat bekal untuk menjalankan

tugas di kehidupan bermasyarakat kelak, karena pastinya kita tidak akan

bisa lepas dari yang namanya bermasyarakat setelah kita lepas dari

Universitas.

2. Konsolidasi Hati dan Pikiran.

PASKRON 024, apa itu? Sebatas nama yang gak mempunyai arti? Ya memang, hanya sebatas simbolisasi identitas kelompok. Dalam bermain masih mengkotak-kotakan, itulah konflik yang paling dahsyat tapi kalian jangan melihat kami dengan sebelah mata, di sini akan saya deskripsikan insan-insan yang ada di dalam PASKRON 024. M Fazlurahman Amari, ya dia ketua kelompok kita berasal dari jurusan Hubungan Internasional yang tinggal di daerah Parung, dia pandai dalam organisasi dan yang lainnya, tapi dia orang yang paling di kesali oleh teman-teman lainnya terkhusus kaum hawa, menurut saya orang ini sangat kaku tidak bias bercanda dan

apapun gabisa enjoy. Aldi, anak Stand Up dari Ushuludin. Dari dasarnya saja

orangnya sudah periang ya, tapi beda urusannya dalam hal cinta . Ifah dan

Dara, 2 insan yang sangat religius menurut saya, Icaul dan Icamung sama-

sama Icha tapi berbeda orang, berbeda sifat dan sikap. Bang Zay dan Hadi, dua makhluk penunggu kamar tapi 2 orang ini sangat amat kuat beribadah dan saya pribadi banyak belajar dari mereka. Sinta dan Arin, kita bertiga satu fakultas, pokoknya kita di kelompok punya pendirian yang

berkekuatan hokum. Ahmad Nawawi alias Alway, partner in crime saya

sekali, dia the best. Diyas dan Citra, orang teralai di rumah dan lemes nya gak ada obatnya. Hilda sekretaris andalan sekali dan kalau sedang mengaji

sejuk sekali rasanya. Susi, bahh ini orang hebat lah, orang yang selalu

Page 222: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

196 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

membangunkan di kala pagi hari, cekatan, dan kalau memerintah makan tuh galaknya bukan kepalang tapi dia sangat membuat rindu akan

omelanya. Rahma, orang yang suka menghabiskan jambu Pak RT haha. Dan ini yang terakhir Indah, dari namanya saja sudah sejuk dong, kalau sedang

marah ni sama kelompok mantap banget dah dan dia yg buat hari saya lebih

berwarna pastinya. Ketika saya sakit pun dia lah orang yang paling care.

Mungkin itu hanya secercah tulisan yang saya gambarkan, tapi sejatinya mereka adalah orang-orang yang hebat, orang yang mampu melewati segala masalah dengan kuat, orang yang mampu membuat solusi yang solutif. Bukan saya anggap teman ataupun sahabat lagi tapi mereka adalah keluarga saya. Rindu rasaya bekerja dan bersenda gurau dengan kalian, Keluarga. 3. Namaku Pasilian

Kegiatan KKN UIN Syarif Hidayatullah tahun ini mungkin tidak jauh berbeda dengan KKN sebelumnya masalah pembagian wilayah ada yang di Bogor dan Tangerang. Kebetulan kelompok saya mendapatkan bagian di daerah Tangerang tapatnya di Desa Pasilin, Kronjo. Terasa sangat amat asing sekali bagi saya dan kami semua masuk ke daerah tersebut sebelum survei, karena perbedaan bahasa yang amat membingugkan bagi saya, setelah kami cari tahu bahasa disana mayoritas memakai bahasa Jawa Serang. Berbicara tentang bagaimana kondisi di desa secara keseluruhan terkadang saya sangat miris melihat kebersihan, lagi-lagi tentang masalah kebersihan, orang disana tidak mau ambil pusing maka dari itu mereka membuang sampah dimana saja, di lahan manapun yang terlihat kosong padahal akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Tentang masyarakat disana, saya sangat mendapat pembelajaran soal kehidupan karna ada segelintir masyarakat sana yang benar-benar mau berfikir luas dan maju kedepan apalagi soal dunia pendidikan. Karena kebanyakan orang tua disana menyekolahkan anaknya sampai SMP atau SMA dan memperkerjakannya di Pabrik, sungguh miris memang tapi itulah budaya disana. Di sekitar tempat saya tinggal mayoritas mata pencaharian warga yaitu buruh, petani dan nelayan. Satu bulan disana bagai 1 tahun, rindu rasanya bercengkrama dengan warga sekitar, banyak juga tokoh agama yang memberikan saya ilmu yang sangat melimpah diantaranya yaitu Bapak H.Nawawi, BapakUst. Muhdi, dan Bapak H. Fuad Efendi. Beliau adalah tokoh masyarakat yg menjadi acuan warga Pasilian. Di Desa Pasilian sebelumnya di sambut dengan hangat oleh semua elemen disana termasuk masyarakat yg begitu mempersilahkan untuk kami mahasiswa jauh yang ingin mengabdi di desa selama kurang lebih 1 bulan.

Page 223: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 197

Hari demi hari kami lewati dengan suka cita, masalah datang dan berlalu. Salah satu koflik yang tidak bisa di lupakan yaitu konflik dengan orang-orang Taman Baca Masyarakat. Awalnya hubungan kami dengan mereka baik-baik saja, kami terus menjalin komunikasi mulai dari survei, karna sebenarnya Taman Baca Masyarakat disitu merupakan program yang dibuat oleh kelompok KKN Laskar tahun lalu yg kebetulan dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga. Awal mula permasalahan dikatakan oleh mereka kami tidak punya sopan santun, main masuk tanpa izin, dll. Di sini saya pribadi berfikir keras karena di kelompok kami ada program khusus di

TBM yaitu program Bimbel Calistung (baca, tulis, dan hitung) dan yang ditugaskan disana ada 5 orang termasuk saya, jadi adanya masalah ini kami yang berugas disana jadi merasa kami ini salah apa? Padahal kami datang dan pulangpun selalu memberi salam dengan ketua TBM disana Bapak Ahmad Tinggal beserta rekannya yang ada disana, tapi mengapa mereka beranggapan malah sebaliknya begitu? Kami sekelompok merundingkan masalah ini dan kami beranggapan bahwa terdapat kecemburuan sosial disini, karena yang perlu kita ketahui KKN tahun lalu memang fokusnya Ke TBM sedangkan kami disini terfokus untuk memberdayakan sumber daya manusia yg ada untuk tenaga pengajar dll, kami menyimpulkan bahwa pihak TBM merasakan perbedaan yang jauh antara KKN tahun lalu dan KKN tahun ini. Walaupun kami sampai saat ini belom mengetahui persis letak salah kami dimana kami tetap lapang dada menerimanya, karna di sana kami menumpang di daerah orang.

Saya dan kelompok beritikad baik untuk memperbaiki komunikasi dengan mereka dengan mengajak bakar-bakar ayam bareng, tapi ada pengakuan dari teman kami yang mendengar perkataan orang TBM yang masih saja tidak mengindahkan kami, saya dan kelompok sudah berusaha memperbaiki hubungan menerima atau tidakny itu urusan mereka, yang terpenting sekali lagi kami sudah punya itikad baik dengan mereka. Terlepas masalah itu kami menemukan kawan baru yang asik dan bisa diajak kerjasama, yaitu kumpulan pemuda Pasilian Anyar. Mereka tidak

terlalu banyak tapi mereka solid. Dalam rangka menyambut HUT Republik

Indonesia saya bersama pemuda Pasilian berencana membuat perlombaan di Wilayah Pasilian dan setelah berunding 2 hari akhirnya kami bisa menggelar kegiatan perlombaan bersama dengan pemuda Desa Pasilian. Sangat meriah acara tersebut hingga selesai. Tapi sepenggal kisah yang buat hati ini tersayat adalah cerita bersama dengan anak kecil disana yang

buat saya pribadi tidak bisa move on. Senyum, sapa dan tawa mereka seakan

menjadi semangat tambahan buat saya menjalani lika-liku masalah di sana,

Page 224: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

198 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

wajah lugu dan menggemaskan serta riangnya dikala bermain merupakan pemandangan yang sangat langka saya dapatkan di kota saat ini. Ada suatu kenangan yang benar-benar membekas buat saya pribadi dikala saya sedang mengendarai sepeda motor, anak-anak kecil bersorak memanggil

nama saya “ Ka Bowooo…ka Bowooo mau kemana” jika diingat itu merupakan

secercah kenangan yang sangat manis. Dari semua permasalahan yang telah kita lewati bersama tentu kami dapat pembelajaran hidup, terkhusus hidup berkelompok yaitu bagaimana cara menyelesaikan masalah secara bersama dan tidak pecah dengan kondisi kekacauan yang ada, karena

dalam kehidupan itu masalah ibarat TOPAN PASTI BERLALU TAPI BADAI

TERUS MENGHANTUI. Ini lah sepenggal kisah dari desa kecil di pesisir pantai Banten yang tidak bisa saya ceritakan lebih luas, karena terlalu indah untuk di ungkapkan, biar rindu ini tersalurkan oleh angin, Namaku Pasilian. 4. Doa Harapan, Teruntuk Pasilian.

Teruntuk Desa Pasilian, banyak sekali mutiara tertanam disana, banyak sekali bibit bangsa yang ingin tumbuh melampaui batas langit dan bumi. Pasilian, sebuah desa yang amat indah dengan kekayaan alamnya dan juga masyarakatnya. Bersyukur sekali rasanya dapat mengenal lebih jauh profil Desa Pasilian ini, waktu demi waktu saat kegiatan KKN hampir selesai hati kami pun bergetar, mengapa sangat berat rasanya ingin berpisah dengan Desa ini beserta isinya? Keramahan warganya, keindahan alamnya, kehangatan suasananya yang sangat amat kami rindukan. Jika saya bisa menambah waktu KKN ini kami akan tambah waktu untuk berlama-lama disini. Kami ingin sekali membangun dan membuka wawasan masyarakat disini agar mereka sadar bahwa di dalam kekurangan yang mereka miliki terdapat sebuah kemauan dan tekad yang harus di keluarkan. Mulai dari anak kecil, kemauan mereka belajar itu sangat saya apresiasi, sebagai contoh disaat program Bimbel berlangsung, adik-adik

setempat yang menyambangi posko dengan cara berteriak “ kak ayoo belajar

kak ayoo” itu sebagian hal kecil yang menandakan bahwa semangat untuk maju pada diri anak-anak kecilpun sudah ada, namun ketika mereka tumbuh remaja mungkin mereka terpengaruh terhadap lingkungan mereka dan menjadikan mereka tidak berfikir luas untuk bisa maju kedepan.

Maka dari itu kami kelompok KKN PASKRON 024 sangat peduli

dan simpatik dengan melihat kemauan serta semangat anak disana yang

ingin belajar memperluas wawaan mereka. Saya berusaha mencerdaskan

anak-anak disana semampu kami. Sebenarnya kami sangat fokus sekali

dengan masalah pendidikan di Desa Pasilian ini, saya harap dengan

Page 225: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 199

mengadakan pengajaran dan bimbel 1 bulan lamanya, kami akan

meninggalkan dampak positif bagi anak-anak di desa Pasilian, tidak

cukup sampai di sini kami memberdayakan anak-anak sekolah MAN 4

TANGERANG untuk melanjutkan tugas kami dalam hal melakukan

pengajaran dan bimbel di kawasan Desa Pasilian. Karena kami tidak mau

kegiatan ini hanya 1 bulan lamanya, kami mau semua elemen di sana

berkontribusi dalam usaha mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

Karena pada awalnya kami mengira waktu 1 bulan itu waktu yang cukup

lama, ternyata waktu 1 bulan itu terasa sangat cepat, masih banyak hal-

hal yang belum kami bisa sampaikan ke masyarakat Desa Pasilian. Banyak

sekali pelajaran kehidupan yang kami dapat selama 1 bulan di desa ini.

Cerita, tawa, sedih, dan bahagia sudah kami rasakan disini bersama.

Harapan kami untuk Desa Pasilian agar desa ini jadi lebih maju

kedepannya, maju desanya maju warganya, semakin indah dan berwarna

pokoknya. Semoga semua elemen dan perangkat desa yang ada disana

dengan kompak mengembangkan segala potensi yang ada di Desa Pasilian

tercinta, dengan begitu pasti akan meningkatnya kualitas masyarakat

yang ada disana beserta manajemennya, sehingga desa dan masyarakat

nya akan sama-sama merasakan apa itu yang namanya kesejahteraan. Dan

semoga saja apa yang telah kami tinggalkan selama 1 bulan menetap

disana dapat bermanfaat, meskipun tidak banyak. Sekali lagi terima kasih

Pasilian, terlepas darimu kini, banyak sekali pelajaran yang saya dapat,

saya menjadi lebih menghargai lagi apa yang dinamakan proses

kehidupan. Semoga apa yang telah saya dapatkan disini bisa menjadi

bekal di kehidupan selanjutnya, Amin. Pasilian telah merasuk kedalam

jiwaku.

Page 226: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

200 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

O TENTANG SENJA, PASILIAN DAN CERITA YANG TELAH USAI

Siti Ramadhan

1. KKN atau KK-End?

Saya tahu tentang KKN yaitu suatu bentuk pengabdian

mahasiswa kepada masyarakat dengan melakukan pendekatan emosional

dan pendekatan lintas keilmuan. KKN sebagai wadah bagi seorang

mahasiswa untuk membagikan ilmu yang didapatkan selama kuliah

kepada masyarakat. Sebelumnya perkenalkan saya Siti Ramadhan dari

Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Ilmu Perpustakaan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Saya adalah salah satu anggota kelompok KKN 024

yang ditempatkan untuk mengabdi di Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo,

Kabupaten Tangerang.

Untuk pertama kalinya saya membayangkan KKN adalah saya

membayangkan bagaimana rasanya tinggal satu atap dengan orang yang

benar-benar baru dikenal, bagaimana sifat teman-teman sekelompok

terhadap saya, apakah mereka bisa menerima saya yang begini adanya.

Terlalu banyak kekhawatiran yang saya pikirkan. Mulailah saya

menanyakan tentang KKN kepada kaka-kaka senior. Banyak yang

beranggapan KKN itu seru, asyik, dan dapat pelajaran hidup buat mandiri

banget. Ada juga yang bilang selama KKN nanti kita akan menghadapi

masalah utama yaitu sinyal dan air, apalagi yang di dekat pantai “Siap-siap

aja mandi sehari sekali, bahkan engga mandi sama sekali” begitu katanya. Yang

memotivasi saya untuk mengikuti KKN adalah saya ingin memiliki

pengalaman dan bisa hidup mandiri, banyak yang bilang pengalaman

berharga tidak bisa dibeli tapi diciptakan. Maka dari itu saya mengikuti

kegiatan KKN ini dengan setulus hati dengan tujuan karena ingin belajar

dan mendapat banyak pengalaman.

Ternyata saya mendapatkan banyak sekali pengalaman dari

kegiatan KKN ini. Walaupun sedikit kompetensi yang saya miliki tapi

saya selalu berusaha untuk membagikan ilmu yang sedikit ini. Saya

memang tidak berkompetensi dalam mengajar dan saya bukan dari

jurusan pendidikan, tapi saya bisa mengajarkan anak-anak mengaji. Tidak

hanya mengaji, karena saya juga bisa mengajar membaca menulis dan

Page 227: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 201

berhitung. Semua yang saya bisa semampunya saya akan ajarkan bersama

teman KKN PASKRON yang lain.

Tibalah pada tanggal 10 April 2018, yaps! pengumuman daftar

anggota kelompok dan lokasi KKN. Hati saya deg-degan di kala itu, saya

takut untuk melihat nya. Lalu saya memberanikan diri untuk

membukanya, sebenarnya saya berharap agar mendapatkan lokasi KKN di

daerah Bogor. Tetapi ternyata saya mendapat lokasi KKN di Kabupaten

Tangerang, kenyataan yang pahit memang. Setelah tau siapa saja teman

satu kelompok tibalah masa dimana mencari kontak yang bisa dihubungi

untuk bisa masuk pada grup WhatsApp yang nantinya pasti akan banyak

informasi- informasi yang disampaikan di sana. Untungnya tidak sulit

bagi saya untuk bergabung dengan grup WhatsApp kelompok 024, karena

sudah ada teman sekelompok saya yang memasukkan saya kedalam grup

WhatsApp kelompok 024. Dimulai dari perkenalan hingga percakapan-

percakapan pun berlangsung dari menentukan nama kelompok hingga

membentuk struktur organisasi kelompok. Karena merasa tidak puas,

akhirnya kami memutuskan untuk bertemu untuk pertama kalinya yang

berlokasi di Hosen Culinary Ciputat. Kesan pertama yang bisa dilihat

mereka adalah orang-orang yang baik, ramah dan menyenangkan. Dari

pertemuan pertama itulah kami bisa menyusun struktur organisasi untuk

kelompok kami. Untuk menentukan nama kelompok kami memikirkan

pada pertemuan ke 3, di dapatlah nama PASKRON dengan logo

kelompok berupa lebah, kita terinspirasi dari lebah karena lebah adalah

hewan yang sangat pekerja keras, bahu membahu mengumpulkan serbuk

bunga dan menjadi madu. Maka itulah kami berharap kelompok kami

bisa seperti lebah yang giat bekerja dan bisa kompak.

Untuk pengalaman pertama saya hidup di satu rumah dengan 17

orang yang tidak saya kenal memang canggung rasanya. Untuk sekedar

mengobrol saja rasanya bingung apa yang ingin dibicarakan kepada

mereka. Butuh waktu yang lama bagi kami untuk dapat beradaptasi satu

sama lain, terasa sekali ada kubu-kubu dalam pertemanan kami, pada

minggu pertama kami masih dalam proses beradaptasi. Minggu kedua

kami sudah mengenal satu sama lain dan pada minggu ketiga kami mulai

akrab satu sama lain, ya walaupun saya merasa semakin terlihat

pertemanan yang pilah pilih. Pada minggu ke empat kami mulai merasa

nyaman dan kami pun semakin merasa akrab karena terbiasa nya hidup

Page 228: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

202 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

bersama dalam satu rumah. Saya dan teman-teman yang lain tinggal

dalam satu rumah, rumah tersebut adalah rumah milik orang tua Pak Rt

Syamsudin.

Dengan tinggal bersama, kami pun beraktivitas bersama

melaksanakan program atau kegiatan yang telah kami rencanakan. Kami

saling membantu satu sama lain dalam berbagai hal. Kami juga saling

berbagi pengalaman bersama selama berada di Desa. Saya merasa

beruntung karena dengan mengikuti KKN saya memiliki teman baru dari

berbagai fakultas. Ada banyak keberagaman karakter dari setiap teman

saya, yang pertama adalah M. Fazlurrahman Amari dia adalah seorang

ketua yang bertanggung jawab tapi sayangnya dia masih kurang tegas

sebagai seorang ketua. Ada Yasyifani Rachmah Dini dan Hilda Awaliah

yang merupakan sekretaris kami yang selalu dipusingkan untuk membuat

surat undangan kegiatan yang kami laksanakan. Ada Sinta Felisia Agnes

yang merupakan PJ divisi acara, dia adalah otak dari semua susunan acara

yang akan kami laksanakan, ada Arinda dan Nurfaizah yang merupakan

divisi acara, mereka berdua lah yang membantu Sinta dalam memikirkan

acara demi acara. Ada Indah Safitri dan Aisyah Nur Ilahi yang merupakan

ibu bendahara dikelompok kami, yang paling pelit untuk mengeluarkan

uang karena alasan mengirit. Ada Hady Wicaksono dan M. Abdullah

Zahiyan dengan kepintarannya dalam mendesain dan

mendokumentasikan setiap momen dari acara yang kami laksanakan, ada

Citra Ayu Lestari dan Aldi Maulana yang selalu sabar menjadi Humas di

kelompok kami. Ada Raden Setyo Hadi Prabowo, Dini Tri Hastuti dan

Ahmad Nawawi yang selalu sigap dalam menyiapkan perlengkapan yang

kami butuhkan. Dan yang terakhir adalah Susi Suwanti dan Dara Azhari

yang merupakan teman satu divisi konsumsi saya. Hidup dalam satu atap

dengan 17 orang kepala yang berbeda pemikiran sangatlah sulit, pernah

terjadi suatu konflik yang menurut saya karena kesalahpahaman, dari

sana kita bisa mengambil pelajaran yaitu untuk selalu bersikap sopan

kepada siapa pun. Ada juga satu kisah inspirasi yang masih saya ingat,

saya bertemu dengan seorang anak usia dini di saat saya mengajar di suatu

majelis, dia bernama Ari. Saya sangat kaget ketika datang dan memulai

mengajar, anak itu sangat fasih dan hafal surat-surat pendek. Saya sangat

kagum dengan Ari.

Page 229: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 203

2. Tanah Pasilian Yang Tercinta

Pasilian adalah desa yang berada di Kecamatan Kronjo Kabupaten

Tangerang yang merupakan bagian dari Provinsi Banten. Pasilian adalah

desa yang sangat damai, Desa Pasilian, desa yang dipenuhi dengan

masyarakat yang ramah. Hamparan sawah nan hijau membentang,

suasana perkampungannya yang masih sangat asri. Senyum dari para

pemudanya yang manis, mengalahkan manisnya si pemberi janji-janji

manis. Ada para relawan pengurus TBM yang selalu dengan senang hati

memberi masukan-masukan, Bapak Kepala Desa yang selalu mensupport

kami dan tokoh-tokoh masyarakat yang lain terutama Bapak Ust. Muhdi

yang membuka diri untuk selalu menerima kami. Walaupun masih

pedesaan, Pasilian mampu membuat pedesaan tersebut menjadi sangat

modern. Pertama kali kami sampai di rumah yang akan kami tempati,

kami langsung diterima dengan hangat oleh keluarga Pak Rt Syamsudin.

Pada hari-hari terakhir di desa, kami mengalami beberapa kali krisis air

sehingga harus mencari tumpangan kamar mandi ke masjid, tetapi

untungnya ada warga sekitar Masjid Baitussalam yang baik menawarkan

untuk menumpang mandi dan mencuci di rumahnya. Rumah yang

menjadi tujuan pertama kami adalah rumah Teh Suirot dan suami, tidak

lupa adiknya yang menawan membuat teman saya begitu jatuh hati

kepadanya. Keluarga beliau sangat ramah. Saya juga terkesan dengan

tanteh selaku adik dari Rt Syamsudin yang sering kali memberikan

makanan dan cemilan ke posko kami. Beberapa guru PAUD yaitu Ibu

Juju, Kak Iin, Kak Dinda dan Guru SD Pasilian yaitu Pak Cahyani yang

dekat dengan kami pun sangat baik, seringkali menyuruh kami untuk

makan di rumahnya. Saya cinta dengan desa ini, Banyak hal positif yang

tidak bisa saya dapatkan selama hidup di kota, terutama tentang

keramahan dan kesopanan warganya.

3. TeamWork Is Begin Pada hari kamis, 19 Juli 2018 adalah hari keberangkatan kami ke

Desa Pasilian, Jumat pagi adalah pagi pertama kami berada di Pasilian.

Target hari pertama kami adalah sosialisasi terkait kegiatan KKN yang

akan dilaksanakan di Desa Pasilian. Hal ini bertujuan untuk memberikan

informasi secara langsung kepada masyarakat dan sekaligus

bersilaturahmi. Ini adalah tahap awal perkenalan kepada tokoh

masyarakat setempat agar dapat terjalinnya kerja sama demi kelancaran

kegiatan KKN yang kami laksanakan di Desa Pasilian sekaligus

Page 230: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

204 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

pemberitahuan dan mengundang untuk datang pada kegiatan pembukaan

kegiatan KKN di Desa Pasilian. Jumat malam diadakannya rapat pertama,

untuk mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dibutuhkan

untuk acara pembukaan kegiatan KKN. Pada rapat kali ini diperolehnya

konsep serta keperluan-keperluan teknis yang dibutuhkan guna

memenuhi kegiatan pembukaan KKN PASKRON 024 di Desa Pasilian.

Sabtu 26 juli 2018, kami mengadakan kegiatan pembukaan kegiatan KKN

kelompok 024 yang bertempat di Kantor Kepala Desa dengan melibatkan

seluruh lapisan masyarakat yang dihadiri oleh para ketua RT, RW, tokoh

masyarakat, staff Desa dan dosen pembimbing, acara ini diresmikan oleh

kepala Desa Pasilian dengan pemotongan pita sebagai simbol peresmian

dibukanya kegiatan KKN di Desa Pasilian.

Pada minggu pertama dilakukannya pemaparan rencana kegiatan

KKN dan survei tempat terhadap sekolah yang terdapat di Desa Pailian.

Penyesuaian jadwal mengajar di sekolah yang telah ditetapkan seperti di

PAUD dan SD. Saya memilih untuk ikut serta dalam program mengajar di

PAUD. Mengajar untuk tingkat PAUD ini saya jadikan sebagai adaptasi

pengenalan berbagai pola sikap, perilaku, kebiasaan, dan sifat anak untuk

memahami aspek-aspek psikologis dari lingkungan sosial anak-anak.

Metode mengajar PAUD yang diajarkan adalah metode membaca,

menulis, berhitung dan bernyanyi. pada minggu pertama juga kami

mengikuti kegiatan rutin yang dilakukan setiap malam jumat seperti

pengajian rutin yang dilaksanakan setiap malam jumat yang bertempat di

rumah salah satu tokoh masyarakat yaitu Drs. KH. Nawawi, M. Si.,

bersama masyarakat Desa Pasilian, kegiatan mengaji ini meliputi

membaca surat yasin, pembacaan tahlil dan yang terakhir mendengarkan

ceramah agama. Banyak pelajaran yang didapat dari kegiatan ini yaitu

bisa menjalin silaturahmi dengan masyarakat di Desa Pasilian. Untuk

program mengajar dibutuhkan jadwal mengajar, waktu mengajar dan

pembagian tempat mengajar. Selama saya melaksanakan KKN saya

melihat di PAUD AL-Ikhlas masih kekurangan tenaga pengajar dan

kurang fasilitas penunjang belajar. Jumlah siswa tidak sesuai dengan

prasarana sekolah. Selain itu tenaga guru pengajar yang kurang terkadang

sulit untuk mengendalikan anak-anak untuk usia yang memang super

aktif, tidak seperti PAUD Harum yang menurut saya sudah sangat

memumpuni dalam segi pengajaran, pembelajaran, pengembangan dan

fasilitasnya. Pada awalnya untuk saya pribadi, mengajar adalah satu

Page 231: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 205

beban baru yang berat karena saya tidak memiliki pengalaman mengajar

sama sekali. Tetapi beban itu terasa hilang, ketika melihat anak-anak

sangat semangat untuk belajar. Rasa senang dan bahagia melihat anak-

anak kecil sangat bersemangat untuk belajarlah yang memotivasi saya

untuk memberikan ilmu kepada mereka. Ada perasaan yang tak dapat

digambarkan oleh kata-kata ketika melihat anak-anak kecil itu tertawa

dengan bebasnya.

Pada minggu kedua dan ketiga dilaksanakan nya program-

program membangun kreativitas seperti pelatihan mendesain

menggunakan aplikasi CorelDraw, aksi bersih-bersih, dimulainya program

bimbel calistung (Baca Tulis Hitung), Penyuluhan Anti Narkoba, dan

dimulainya pembuatan Kaligrafi. Pada minggu ketiga dilaksanakannya

kegiatan penyuluhan “Be Smart a Technology” Penyuluhan Pengolahan

Limbah Plastik (Ecobreak), dan Kegiatan penyuluhan Cuci Tangan dan

Gosok Gigi dan kegiatan lainnya yang mendampingi. Pada minggu

keempat dilaksanakan Sosialisasi Permainan Tradisional Anak dan

program kegiatan menyambut HUT RI ke-73. Untuk kali pertama kami

mengadakan rapat bersama dengan pemuda Desa Pasilian, pemuda di

sana ramah dan sangat membuka diri untuk diajak bekerja sama untuk

melaksanakan kegiatan menyambut HUT RI ke- 73, maka terbentuklah

panitia kecil kegiatan menyambut HUT RI ke-73. Dari rapat tersebut

kami sepakat membuat 2 kali perlombaan. Lomba yang pertama pada hari

kamis 16 Agustus 2018 khusus perlombaan- perlombaan yang bersifat

edukatif dan keilmuan. Dan lomba yang kedua pada hari Jumat, 17

Agustus 2018 diadakan untuk memeriahkan acara HUT RI yang biasa

dilakukan seperti lomba balap karung, makan kerupuk dan lain-lain.

Selain itu kami pun diajak untuk mengikuti upacara bendera yang

ditunjuk oleh Kepala Desa Pasilian, yang dilaksanakan di lapangan Batu

Angin yang ada di Desa Pagedangan Ilir. Kegiatan upacara serentak satu

kecamatan ini sudah dilaksanakan beberapa tahun terakhir. Hal ini,

membuktikan koordinasi yang sangat baik dari setiap Desa di Kecamatan

Kronjo. Perayaan HUT RI ke-73 di lapangan dilaksanakan bersama

perangkat kelurahan, siswa-siswi tingkat TK/PAUD, SD, SMP, SMA dan

para warga Kecamatan Kronjo. Pada malam Minggu tepatnya pada

tanggal 18 Agustus 2018, merupakan malam puncak kegiatan perayaan

HUT RI ke-73 sekaligus Acara penutupan kegiatan KKN PASKRON 024

di desa Pasilian, Acara yang meriah, haru dan suka cita yang bisa kami

Page 232: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

206 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

persembahkan untuk warga Desa Pasilian. Acara ini dihadiri langsung

oleh Dosen Pembimbing kelompok PASKRON 024 yaitu Bapak Dr. H.

Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag., S.H, M.H., M.A. serta tokoh-tokoh

masyarakat dan warga desa Pasilian. Pada hari senin, 20 Agustus 2018

kami mengikuti acara pelepasan mahasiswa KKN yang dilaksanakan di

Kantor Kecamatan Kronjo, semua kelompok KKN yang ada di Kecamatan

Kronjo pun hadir untuk mengikuti acara pelepasan tersebut. setelah acara

pelepasan selesai kami pun melakukan persiapan ke pulangan kami serta

pemberitahuan kepada seluruh perangkat Desa yang meliputi Rt, Rw,

tokoh masyarakat dan warga desa bahwa kegiatan pengabdian KKN

PASKRON 024 mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah usai

dan tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh

lapisan masyarakat Desa Pasilian. Pemberian penghargaan berupa

sertifikat, bingkai foto, dan cindera mata kepada masyarakat Desa

Pasilian yang diberikan kepada Kantor Desa Pasilian, sebagai bentuk

terima kasih atas partisipasinya dalam melancarkan kegiatan KKN

PASKRON 024 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Pesan Dan Kesan Manis

Jangan pernah lupakan perjuangan kita dalam mengabdi kepada

Desa Pasilian. Jangan pernah lupa akan kenangan di kelompok 024

kenangan manis, asam, maupun kenangan pahit. Mohon maaf kepada

semuanya. Bersenang lah karena hari-hari seperti kemarin akan kita

rindukan. Maaf buat teman-teman KKN 024 jika selama KKN saya

banyak salah untuk yang disengaja maupun yang tidak disengaja serta

kekhilafan yang pernah saya perbuat.

Harapan saya pada desa ini tetap menjaga budaya, persaudaraan,

tetap bersemangat untuk membangun desa dan tetap mengenang kami

walaupun kami di sana hanya dalam waktu yang singkat. Teruslah

mempererat silaturahmi mempererat ukhuwah dan persaudaraan. Hanya

rasa syukur yang dapat saya lantunkan karena semua program kerja dapat

terselenggara dengan baik, meskipun masih ada hambatan yang dilalui

namun dengan persatuan tenaga dan fikiran, kita dapat melewati semua

dengan lancar. Sebelumnya sempat terbesit di benak saya kita tidak akan

bisa bersatu. Tapi saya salah, karena dengan adanya perbedaan justru

dapat memberikan warna dan kisah baru pada kehidupan kita.

Dengan adanya KKN saya mendapatkan banyak pengetahuan dan

pengalaman baru. Teman-teman yang selalu membimbing saya ke arah

Page 233: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 207

yang lebih baik, teman yang selalu menegur saya ketika saya salah dan

teman yang selalu menghibur saya ketika sedih terutama dia yang selalu

ada di kala sedih dan senang. Dan di sini saya dapat belajar bagaimana

saatnya saya menjadi anak kecil, saatnya saya menjadi remaja dan ada

saatnya saya harus belajar menjadi orang dewasa. Desa Pasilian

merupakan desa yang hebat bagi saya, dimulai dari masyarakatnya yang

sangat antusias dan anak-anak yang sangat bersemangat untuk menggali

ilmu, meskipun ilmu saya sedikit, tetapi dengan menyampaikannya pada

anak-anak Desa Pasilian saya merasa sangat senang karena saya baru

merasakan indahnya mengabdi. Di awal KKN saya merasa takut, saya

takut berkumpul dengan orang-orang baru karena pada dasarnya saya

tidak mudah bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain. Namun pada

akhir pertemuan saya menangis karena takut kehilangan teman-teman

dan berat rasanya melangkahkan kaki saya untuk meninggalkan desa

yang damai dan masih kental dengan budaya keislamannya, namun apalah

daya kami di sini hanyalah sebatas KKN. Kesan yang sangat mendalam

ketika berjumpa pertama kali dengan para pemuda Desa Pasilian, ternyata

pemuda desa di sana sangatlah menyenangkan, baik dan ramah. Bekerja

sama dengan mereka dalam membuat suatu program membuat kami

merasa sangat terbantu, kegundahan pun hilang seketika. Hanya ucapan

terima kasih yang bisa kami sampaikan kepada semua yang telah berjasa

dalam mensukseskan program dan kegiatan yang kami laksanakan.

Page 234: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

208 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

P SEBUAH LANGKAH KECIL SEBAGAI PERUBAH YANG BESAR

Sinta Felisia Agnes

1. Menapaki Sebuah Rasa

Saya Sinta Felisia Agnes berasal dari Fakultas Syariah dan

Hukum Jurusan Hukum Keluarga. Ketika mendengar kata KKN (Kuliah

Kerja Nyata) bagi saya kata itu sudah tidak asing lagi mendengarnya,

karena saya mendapatkan mata kuliah KKN ini pada semester 6 dan

ternyata pelaksanaannya ketika liburan semester 6 berlangsung. Awal

mula sebelum KKN berlangsung saya berpikir bahwa KKN merupakan

hal yang sulit untuk saya jalani, karena saya akan berhadapan dengan

masyarakat secara langsung dan mempertanggung jawabkan ilmu yang

pernah saya dapat untuk diaplikasikan di masyarakat. Akan tetapi di

samping itu saya juga berpikir bahwa saya akan menjalankan kehidupan

selama sebulan di desa yang belum pernah saya kunjungi dan bersama

orang-orang yang sama sekali tidak saya kenali.

Mengikuti KKN yang diwajibkan oleh kampus membuat saya terbebani pada awalnya. Saya hanya memikirkan bagaimana saya bisa lulus mata kuliah KKN ini agar tidak terhambat keinginan saya untuk

tamat tepat waktu. Tak sedikitpun ada keinginan saya untuk mengikuti KKN di desa yang ditentukan oleh PpMM. Disamping saya belum siap untuk berbagi ilmu dengan masyarakat, saya juga belum siap bekerja dengan tim yang belum saya kenal.

Akhirnya kelompok KKN dibentuk oleh PpMM dan disebarkan

ke sosial media. Saya mendapat kelompok KKN 024 di Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo. Perlahan saya mengamati nama-nama asing yang terdapat dalam daftar kelompok. Sempat terlintas di pikiran, apakah mereka menyenangkan? Apakah mereka akan senang dengan saya? Banyak kekhawatiran yang muncul karena bagi saya waktu sebulan tidaklah sebentar untuk dijalankan di desa dan dengan orang-orang asing. Semenjak nama-nama kelompok disebarkan, sosial media pun ramai membahas tentang KKN. Saya dan teman-teman seangkatan mulai

memposting nama-nama teman kelompok, saling menanyakan apakah kenal

dengan nama-nama tersebut dan saling berbagi nomor whatsapp lalu

berkenalan seperti masa-masa OPAK dahulu. Setelah saya dan teman-teman mendapatkan kontak anggota kelompok, saya langsung membuat

grup kelompok di whatsapp. Kita mulai memperkenalkan diri, serta

Page 235: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 209

membicarakan pertemuan pertama kita untuk saling berkenalan dan membicarakan tentang KKN ini. Disitu saya berpikir untuk tidak terlalu memusingkan teman kelompok saya dan berusaha mengenyampingkan kekhawatiran lainnya. Saya mulai berpikir apa yang akan saya lakukan di desa nanti dan bagaimana program-program yang direncakan bisa terlaksana dengan baik. Pada waktu yang telah disepakati untuk pertama kalinya saya bertemu dengan anggota kelompok saya di Hosen Culinary yang bertempat di depan Halte UIN. Awalnya saling memandangi dengan rasa bingung dan malu karena merasa asing. Lalu, memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, asal daerah, jurusan, serta informasi lainnya. Pada pertemuan pertama ini, dibentuklah struktur keanggotaan guna mempermudah dalam menjalankan program-program. Dalam pembentukan struktur kita menunjuk orang yang sekiranya pantas untuk menjadi ketua, sekretaris, bendahara dan lain-lain. Awalnya saya ditunjuk sebagai sekretaris, karena mereka beranggapan saya rajin dan cakap berbicara. Saya merasa bingung dan cukup berat. Maka saya menolak untuk menjadi sekretaris dan mengajukan diri menjadi anggota divisi acara. Akhirnya teman-teman setuju dan saya pun dijadikan sebagai koordinator divisi acara. Belum ada bayangan sama sekali apa yang mesti dilakukan ketika dijadikan

koordinator acara, karena saya harus menghandle acara selama satu bulan penuh. Tetapi saya yakin semua akan berjalan dengan baik jika dilakukan bersama-sama.

Pikiran awal saya yang merasa terbebani dengan KKN saya ubah bagaimana caranya KKN berjalan dengan baik dan meluruskan niat untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yaitu mengabdi pada masyarakat. Kita mulai membicarakan mengenai program yang akan dilaksanakan dengan meminta sumbangan ide dari teman-teman, juga

membahas survey lapangan serta pendanaan untuk program. Saya

berencana untuk mengapliksikan ilmu yang saya dapat, salah satunya dalam KKN ini saya mencoba membuat penyuluhan tentang perkawinan maupun perceraian karena daerah yang akan saya kunjungi mayoritas tidak punya buku nikah dan menikah di usia dini serta melakukan perceraian tidak di pengadilan.

Sebelum berkunjung ke lokasi KKN saya membayangkan lokasi yang akan saya tuju tempatnya panas, akan merepotkan dan susah menjalani kehidupan sehari-hari karena mereka berbahasa Jawa dan Sunda sedangkan saya sendiri berasal dari Suku Minang, tempatnya tidak nyaman, dan yang paling ditakutkan adalah tidak mendapatkan respon

Page 236: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

210 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

baik dari masyarakat, karena saya dan teman-teman belum pernah sama sekali mengunjungi tempat yang di tempatkan oleh PpMM. Saya merasakan KKN ini tidak seperti apa yang saya bayangkan. Ketika saya menjalankan program KKN banyak pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan, karena disini kita tidak hanya mengabdi pada masyarakat juga belajar bagaimana bermasyarakat dan kehidupan masyarakat sehari-hari. Bagi saya program KKN ini tidaklah mudah untuk dijalankan karena melatih kemampuan kita untuk terjun langsung dalam berinteraksi dengan masyarakat serta mengaplikasikan dan mempertanggungjawabkan ilmu yang pernah didapat selama ini untuk di peraktekkan di desa tempat berlangsungnya KKN yaitu Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. 2. Tentang Rasa Yang Ada...

Ketika PpMM membagikan kelompok, saya berada dalam kelompok KKN 024 yang bertempat di Desa Pasilian, Kronjo. Dimana kelompok ini terdiri dari 18 orang yaitu 12 perempuan dan 6 laki-laki. Sebelumnya saya sudah mengenali teman-teman kelompok saya sebelum KKN berlangsung karena kami sering mengadakan rapat. Banyak persoalan yang didiskusikan dalam perkumpulan itu mulai dari program kerja yang akan dijalankan nanti hingga penamaan nama kelompok. Dari kesepakatan yang didapat sehingga nama kelompok kami yaitu, KKN PASKRON. PASKRON merupakan singkatan dari Pasilian Kronjo. Kami memilih PASKRON menjadi nama kelompok karena bingung dengan banyaknya saran nama yang diajukan teman-teman. Disini saya akan memperkenalkan teman-teman saya, mulai dari ketua kelompok KKN saya bernama Ifaz. Dia selalu berusaha untuk mengerti anggotanya, walaupun terkadang suka membuat anggotanya kesal dengan sikapnya yang tidak menentu. Dia juga bertanggung jawab, hanya saja kurang mampu menyelesaikan permasalahan yang ada. Dia merupakan penanggung jawab acara Penyuluhan Anti Narkoba. Selanjutnya sekretaris satu yaitu Iffa. Dia orang yang lembut dan memahami teman-temannya dari kejauhan walaupun kurang peka dengan kondisi yang ada. Selanjutnya sekretaris dua yaitu, Hilda. Dia perhatian kepada teman-temannya, serta melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab tapi dia sedikit panikan orangnya. Dia merupakan penanggung jawab

acara Pengolahan Limbah yang diaplikasikan dengan cara ecobrick. Selanjutnya bendahara satu, yaitu Icha. Dia orangnya penuh pertimbangan terhadap sesuatu, dan mudah emosian. Bendahara dua yaitu Indah. Dia orang terunik di kelompok, karena susah tidur di malam

Page 237: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 211

hari dan suka tidur di siang hari. Dia merupakan penanggung jawab kegiatan pengenalan permainan tradisional anak-anak. Selanjutnya divisi acara ada Arinda. Dia orangnya santai dan sedikit cuek terhadap hal-hal disekitarnya. Tapi disamping itu asyik. Dan Icha. Dia paling suka menyapu dan membakar sampah di posko. Dia dan rekannya Diyas merupakan penanggungjawab pada pelaksanaan Bimbingan Belajar. Diyas merupakan divisi perlengkapan. Dia orangnya baik, asyik dan becandaannya suka serius. Selanjutnya Bowo. Dia sangat simpel, seru, cepat dalam bekerja, dan pintar bermain gitar. Dia merupakan penanggung jawab aksi bersih-bersih setiap minggu. Dan Alwy. Dia

orangnya humoris, blak-blakan, kadang suka tidak jelas juga. Dia merupakan penanggung jawab acara Gebyar Merah Putih bersama rekannya Citra. Citra merupakan divisi humas. Dia sangat periang, emosional, suka melucu dengan konyolnya, dan suka memarahi saya kalau sakit. Dan Aldi, orangnya humoris, terkadang suka tidak jelas, bertanggung jawab dengan tugasnya, disamping itu dia orang yang terkuat tidur lama dari pagi sampai sore. Dia merupakan penanggung jawab kegiatan di sekolah bersama rekannya Susi. Susi merupakan divisi konsumsi. Dia orangnya baik, perhatian, pinter masak, dia yang

menghandle dapur, dan paling sabar membangunkan teman-teman. Selanjutnya Rahma. Dia merupakan penjaga pohon jambu karena rutin memanjat pohon jambu. Selanjutnya Dara orangnya baik, tapi tidak suka diatur dan kurang peka terhadap lingkungan sekitar, disamping itu dia

juga perhatian. Selanjutnya Hady merupakan divisi Pubdekdok. Dia

orangnya sistematika, peka dengan sekitar, pinter desaign, dan agak

sensitif. Dia merupakan penanggung jawab acara Pelatihan Mendesaign.

Dan yang terakhir adalah Zay, orangnya asyik, baik kepada siapapun, pinter memasak dan belanja sudah seperti Bapak Rumah Tangga, disamping itu juga dia suka tidak jelas dan bikin rusuh. Dia merupakan penanggung jawab program kaligrafi.

Disini terdapat perbedaan karakter yang harus kami pahami satu sama lainnya. Dari perbedaanlah yang membuat saya sadar bahwa bekerjasama kelompok itu tidak hanya sebatas keberhasilan hasil yang dicapai, tetapi bagaimana kita bisa bekerjasama dengan kekompakan dan kesolidan serta menjaga kekompakan tersebut. Ketika menjalani program satu per satu, disitulah saya dan teman-teman mulai beradaptasi dan memahami sifat dan karakter masing-masing. Perbedaan ini lah yang membuat saya tertawa melihatnya karena membuat kami merasa lebih dekat bukan lagi seperti berteman tetapi layaknya keluarga. Tetapi

Page 238: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

212 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

disamping itu adakalanya perbedaan sifat dan karakter menimbulkan perpecahan, misalnya masih kurangnya kepekaan terhadap satu sama lainnya, ada kalanya yang lain membiarkan temannya bekerja sendirian, susah sendirian, sedangkan mereka sibuk dengan diri sendiri dan tidak memikirkan kepentingan kelompok, karena berpikir bahwa tugas itu dibebankan pada penanggung jawab, divisi acara sedangkan program yang kami jalankan ini adalah program bersama. Kalaupun ada masalah ketika pelaksanaan KKN yang menjadi masalah besar adalah dari anggota kelompok sendiri, karena sebagus apapun program tidak akan berjalan dengan baik ketika penggerak program itu tidak bahu-membahu. Ketika itu kami sempat mengadakan evaluasi bersama karena masih adanya ketidakterbukaan satu sama lain, ada kalanya diantara teman-teman yang membicarakan keburukan temannya dibelakang, tidak saling mengingatkan dan masih ada jarak diantara kami, karena akan

mempengaruhi pada progress kegiatan. Akan tetapi setelah kejadian itu

suasana berubah menjadi hangat, kami saling terbuka dan mengingatkan satu sama lain, tingkat kepedulian dan kebersamaan mulai tumbuh diantara kita. 3. Rasa Yang Tertinggal…

Desa Pasilian, Desa yang terbilang luas di Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Mayoritas masyarakat disana adalah petani, nelayan dan kerja di pabrik. Hampir setiap hari saya bertemu dengan petani dan nelayan. Semangat bekerja mereka yang menjadi contoh untuk diri saya agar semangat menjalankan KKN ini dan tidak mengeluh. Mereka yang lanjut usia tidak hanya bekerja dengan semangat tapi juga dengan kegigihan dalam bekerja membuat saya kagum dengan warganya. Saya menyadari bahwa KKN ini bukanlah sebatas pengabdian kepada masyarakat, karena disini masih banyak yang perlu dipelajari dan dibangun. Kita belajar membangun rasa kekeluargaan antara anggota kelompok, belajar bagaimana menciptakan kedekatan dan mengenyampingkan perbedaan diantara kita serta bagaimana kita menciptakan cinta kasih sayang dan melupakan kebencian. Kita juga belajar menciptakan kedekatan dan rasa kekeluargaan dengan warga sekitar, dimana tidak adanya jarak antara mahasiswa dengan masyarakat, dan belajar bagaimana membaur dengan keseharian masyarakat disana. Ketika di lokasi suasana nya ramai dengan anak-anak, mereka sering berkunjung ke posko untuk belajar dan bermain bersama.

Saya merasakan kebahagiaan di sini dengan keseruan anak-anaknya, antusias anak-anak dalam belajar dan menerima orang baru

Page 239: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 213

seperti kami, serta perhatian dan kasih sayang masyarakat yang membuat saya nyaman di sini. Program-program yang kami buat menciptakan kegembiraan tersendiri di masyarakat. Desa Pasilian akan selalu saya kenang dan saya rindukan. Saat saya mengajar di PAUD Al-Ikhlas yang

dikepalai oleh Ibu Kiki dan TPA Baitussalam yang dihandle oleh Ustadz

Muhdi, banyak sekali hal menarik yang membuat saya tersentuh. Mulai dari sambutan baik menyambut kedatangan saya, anak-anaknya yang lucu, pinter dan terlihat tertarik diajar oleh saya membuat saya rindu untuk bertemu mereka. Walaupun ada yang susah diatur tapi perlakuan mereka terhadap saya membuat kebahagiaan tersendiri yang membuat saya merindukan mereka.

Ada cerita menarik dari saya pribadi ketika melihat lokasi KKN yang saya tinggali selama sebulan, yaitu keindahan daerahnya dikelilingi dengan sawah-sawah, serta keramahan anak-anak dan warganya yang membuat saya menjadi tertarik dan ingin tinggal disana menjadi bagian dari mereka. Keramahan warga sekitar menyambut hangat kedatangan kami membuat kami jatuh hati terhadap tempat tersebut. Saya merasakan kasih sayang orangtua terhadap anaknya, disini saya tidak merasakan seperti mahasiswa KKN, tetapi seperti anak mereka sendiri yang mereka jaga dan selalu mendapatkan perhatian. Mulai dari tempat yang saya tinggali di Rw 01/Rt 01 rumah Bapak Syamsyudin biasa dipanggil Bapak Kendi, beliau sekeluarga sangat ramah kepada kami. Suka memberikan masakan dan mengantarkan makanan, dan sangat perhatian, terutama ketika saya sakit dirawat oleh Tante Desy yang sudah saya anggap seperti Ibu sendiri. Selanjutnya, Bapak H. Nasiri beliau selaku Kepala Desa

Pasilian beserta staff yang menerima kami dengan hangat dan membantu

kegiatan selama KKN. Beliau merasa bertanggung jawab atas kami selama menjalankan KKN. Lalu, Bapak Samani beliau selaku pengurus Karang Taruna yang peduli dengan kegiatan KKN ini dan selalu mendapatkan dukungan dan masukan dari beliau. Saya merasakan kepeduliaan beliau dan bahkan ketika saya tidak terlihat pada pelaksanaan kegiatan karena sakit pun beliau menanyakan keadaan saya. dan beberapa masyarakat lainnya memiliki karakter yang sama yang tidak bisa saya jelaskan satu per satu. 4. Secercah Angan untuk Pasilian

Harapan saya kepada anak-anak, rajinlah belajar dan teruslah menggapai cita-cita yang diinginkan. Tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak sekolah pada saat ini. Meskipun mereka berada di pedesaan mereka berhak untuk sukses dan memperoleh pendidikan setinggi-tingginya.

Page 240: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

214 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Walaupun bagi mereka sulit untuk menggapai mimpi, namun keberadaan saya disana setidaknya memberikan motivasi dan inspirasi bagi mereka untuk terus mengejar cita-cita. Saya juga anak Desa dan berasal dari keluarga yang sederhana, hidup di perantauan yang jauh dari tanah kelahiran tapi tidak merusak niat saya untuk terus berjuang dan membahagiakan kedua orang tua saya. Kemudian kepada warga Pasilian saya berharap silaturrahmi kita tetap terjaga, semoga kami selalu menjadi bagian dari mereka. Tidak banyak yang dapat kami tinggalkan disana, namun kami titipkan yang telah kami tinggalkan agar terus dijaga dan

untuk penerus Bimbel Calistung agar terus dilanjutkan demi membantu adek-adek kita jangan sampai terhenti. Suatu saat kami akan datang kembali melihat desa yang kami rindukan.

Saya sangat prihatin dan miris melihat kondisi lingkungan desa yang kumuh dengan sampah. Sampah berserakan dipinggir jalan dan disekitar perkarangan rumah, padahal sudah disediakan bak sampah di beberapa titik. Kurangnya perhatian masyarakat terhadap lingkungan akan berdampak buruk terhadap kesehatan warga sekitar. Seandainya saya menjadi warga Desa Pasilian, saya akan menggerakkan warga untuk membersihkan perkarangan dan menghimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan. Seperti program yang sudah kami jalankan yaitu mengadakan aksi bersih-bersih setiap minggu. Tetapi hasilnya masyarakat tetap saja membuang sampah ke selokan hingga air yang mengalir tersumbat. Selain itu dari sampah bisa diciptakan ekonomi

kreatif dengan cara ecobrick. Masyarakat bisa mengolah limbah sampah

non organik dengan membuat keterampilan yang bisa dijadikan sebagai

peluang bisnis. Menurut saya banyak hal yang bisa dijadikan bisnis di desa ini, karena banyaknya lahan dan peluang yang bisa dimanfaatkan.

Disamping itu juga dari segi pendidikan. Masih banyaknya anak-anak yang tidak bisa membaca dan menulis apalagi berhitung. Lebih miris lagi yang tidak bisa merupakan siswa kelas 6 SD yang akan mengikuti Ujian Nasional. Menurut saya mereka tidak bisa bukan karena bodoh, bukan karena malas, tapi sistem mengajarnya yang masih kurang baik. Buktinya ketika saya dan teman-teman mengadakan bimbingan belajar baca tulis dan berhitung mereka sangat antusias dan bersungguh-sungguh mengikutinya, walaupun belajar mengurangi waktu bermain mereka. Bahkan Bimbel yang ditentukan dua kali seminggu bagi mereka kurang, mereka minta tambahan hari untuk lebih bisa lagi. Mereka terlihat menyukainya dan senang mengikuti belajar Bimbel. Kami berharap keinginan dan semangat anak-anak untuk terus belajar jangan

Page 241: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 215

sampai terhambat. Karena perjalanan mereka masih panjang. Semoga Bimbel yang pernah kami rintis terus terlaksana serta memberikan manfaat yang besar untuk anak-anak Desa Pasilian.

Ada hal menarik lainnya yang membuat saya tertarik membahasnya, yaitu kurangnya minat masyarakat untuk menikah di Kantor Urusan Agama pada saat jam kerja. Padahal menikah di KUA pada saat jam kerja tidak dipungut biaya sama sekali. Bagi saya masyarakat yang memiliki ekonomi menengah kebawah memanfaatkan peluang tersebut untuk memudahkan pelaksanaan pernikahan. Bahkan bagi mayoritas masyarakat menikah di KUA itu merupakan hal yang tabu. Selain itu, masyarakat juga tidak mau mengurus perceraian ke pengadilan. Kebiasaan masyarakat disana melakukan perceraian secara kekeluargaan tanpa di depan hakim. Karena lokasi pengadilan yang jauh dari Desa dan masyarakat yang enggan untuk mengurus berkas-berkas yang berhubungan dengan pemerintah. Hal ini akan menyulitkan bagi mereka yang ingin menikah lagi, karena untuk pernikahan selanjutnya harus ada akta perceraian dengan suami/isteri sebelumnya.

Disini saya berharap kepada aparatur desa maupun pemerintah

untuk lebih peka terhadap permasalahan yang ada di masyarakat dan

dapat mencarikan solusi dari masalah tersebut. Karena apabila kebiasaan

ini terus berlanjut hingga masa ke masa akan merugikan masyarakat

sendiri. Mengingat kurangnya perhatian masyarakat terhadap hal-hal

yang demikian. Semoga apa yang saya dan teman-teman PASKRON

tanamkan di Desa Pasilian dapat terus tumbuh dan berkembang hingga

menjadi sebuah kebaikan dan nilai ibadah.

Page 242: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

216 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Q TAKUT MENGHADAPINYA AKHIRNYA BISA MELEWATINYA

Susi Suwanti

1. Kesan Awal Permulaan

Kata KKN ternyata ada istilah dan memiliki arti dari kata KKN itu

sampai saya mendengar adanya kegiatan KKN saya terkejut dan bertanya-

tanya apa si KKN itu? ada yang bilang KKN itu kerja di pedesaan seperti

membantu warga desa di sekitar. Ada juga yang mengartikan kata KKN

itu merupakan singkatan dari istilah Kuliah Kerja Nyata yaitu sebuah

bentuk pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa kepada masyarakat

dengan pendekatan keilmuan dan sosial pada waktu dan daerah tentu

saja. Tapi asik juga menurut saya bisa bersosialisasi dengan warga desa

yang dimana kita belum pernah kunjungi dan jadi tantangan saya untuk

bersosialisasi dengan warga Desa. Saya berpikir banyak pembelajaran

yang saya harus ambil di dalamnya. Hari demi hari mulai lah pendaftaran

KKN dibuka saya coba memberanikan diri untuk mendaftar dengan kata

Bismillahirahmanirahim saya mencoba mendaftar lalu muncullah hal-hal

yang kurang baik di benak saya, seperti membentuk kelompok KKN

sendiri dengan teman-teman yang saya kenal. Pada akhirnya

pengumuman anggota KKN pun tiba dan ternyata penentuan kelompok

ditentukan oleh pihak PPM. Setelah melihat hasil pembagian kelompok

ternyata saya masuk dalam kelompok 024 dengan sembilan belas

mahasiswa yang lain dari berbagai jurusan dan fakultas yang terdiri dari 6

orang laki-laki dan 13 orang perempuan namun satu anggota perempuan

berkurang satu orang karena sakit harus istirahat di rumah. Tempat

lokasi sudah tertara di daftar kelompok sambil menunggu Dosen

Pembibing yang akan memberi arahan dan bimbingan kepada kelompok

KKN 024.

Motivasi saya dalam mengikuti KKN ini karena saya ingin menyelesaikan program sarjana (S1). Sehingga saya bisa mewujudkan

keinginan Almarhuma Ibu saya, berkat beliaulah saya bisa memberanikan untuk mengikuti KKN ini walau saya harus mencari uang tambahan untuk biaya KKN saya. Tujuan saya untuk mengikuti KKN ini untuk menyelesaikan program sarjana (S1) atau dengan cara mengikuti KKN. Saya memiliki dua kompetensi untuk KKN yaitu kompetensi akademik dan kompetensi keterampilan, Saya memiliki kompetensi akademik

Page 243: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 217

dibidang pendidikan saya bisa mengajar di pendidikan islam anak usia

dini dan juga bisa mengajar calistung untuk anak-anak yang bermasalah

dalam belajarnya dan saya juga memiliki kompetensi keterampilan dalam kerajinan tangan yang membuat media pembelajaran yang bisa saya bagikan selama saya KKN.

Rangkaian pelaksanaan kegiatan KKN lakukan di lokasi KKN yaitu, merncanakan mengajar di PAUD dan RA/TK karna saya ingin mengetahui pembelajaran di sekolah PAUD dan RA/TK, merencanakan

bimbel calistung dan mengajar di TPQ, kemudian adanya kegiatan pelatihan seni islami seperti bermain rebana, hadroh, dan marawis, lalu mengadakan aksi bersih-bersih atau disebut gotong royong, adanya kegiatan pelatihan mendesain, adanya kegiatan penyuluhan sosial media

menulis menggunakan blog dan gmail, mengadakan penyuluhan anti

narkoba, mengadakan penyuluhan penikahan usia dini, merencanakan

penyuluhan limbah ecrobric, mengadakan kegiatan G3CT (Gerakan Gosok

Gigi dan Cuci Tangan), lalu adanya kegiatan menonton bareng bersama adik-adik dan mengadakan kegiatan permainan tradisional. Cara pandang saya tentang KKN dari sebelum pelaksanaan KKN ini banyak rintangan yang membuat saya harus berjuang untuk menyelesaikan KKN dimana kebimbangan untuk melaksanakan KKN sampai sampai saya hampir menyerah karena tabungan saya tinggal sedikit dan belum cukup untuk membayar patungan KKN. Saya berjuang untuk mencari biaya dimana saya berjuang sendiri tanpa seorang ibu yang biasanya menemani hari-hari saya yang membantu biaya saya kuliah sekarang saya harus bisa mencari sendiri tanpa ibu saya. Rintangan harus saya selesaikan terlebih dahulu baru saya bisa melanjutkan KKN ini, kemudian hari dimana pra-KKN yang sudah mulai adanya rapat bersama dan di situ saya harus mengatur waktu saya untuk bisa mengikuti rapat bersama teman-teman

kelompok KKN. Awal pertama survei untuk lokasi saya dan anggota

kelompok saya. Hari sudah berlalu saya mengikuti acara pelepasan sampai selesai, kemudian esokan harinya keberangkatan menuju Desa Pasilian, melakukan persiapan acara pembukaan yang diikuti oleh Kepala Desa, staf desa dan tokoh masyarakat, kemudian melakukan kegiatan bersosialisasi dengan warga masyarakat, TBM, Karang Taruna, dan sekolah-sekolah di Desa Pasilian kemudian mengadakan aksi kerja bakti dan senam pagi. Mulailah awal pra-KKN dimana saya dan teman-teman kelompok KKN terjun ke lapangan melakukan kegiatan yang saya dan teman-teman kelompok KKN rencanakan, berbagai macam tugas yang harus dikerjakan kelompok ternyata ada teman kelompok KKN saya yang

Page 244: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

218 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

tidak aktif dalam bekerja sama. Bersama teman-teman kelompok KKN ketika terjun di lapangan. Saya berdiskusi dengan sejumlah warga untuk mengenal warga sekitar, sehingga mendapatkan informasi dari warga Pejamuran mengenai budaya/kebiasaan Desa Pasilian, dan bersilaturahmi ke sejumlah sekolah-sekolah yang ada di Desa Pasilian seperti MAN, MTS, SD, dan PAUD, Karang Taruna, kemudian mengadakan senam pagi lalu melakukan aksi kerja bakti dan juga kegiatan mengajar. Saya berdiskusi dengan sejumlah guru, kepala sekolah dan BANK PAUD

mengadakan akreditasi PAUD Al-Iklas, mengajar bimbel calistung dan

TPQ, lalu saya mengikuti kegiatan pelatihan seni islami dengan memainkan rabana, kemudian mengadakan aksi bersih-bersih di masjid, kemudian mengikuti kegiatan memanen padi bersama warga di kampung Pejamuran, dan mengikuti acara pelatihan mendisain. kemudian mengikuti acara pelatihan mendesain, mengikuti acara jalan santai dalam peringati Asean Game di Kabupaten Tangerang. mengadakan penyuluhan sosial media di sekolah MTS Nurul Hidayah, kemudian mengadakan aksi bersih-bersih di depan MAN 4 Tangerang. Setiap malam jum‟at mengikuti pengajian di rumah Pak Nawawi, mengadakan acara penyuluhan pernikahan usia dini di majelis Baitusalam, mengadakan nonton bareng

bersama anak-anak film islamic cerita Nabi, mengisi acara penyuluhan

limbah ecobroct, gelaran baca buku di waduk bersama relawan TBM,

mengisi acara G3CT. Mengadakan kegiatan lomba HUT RI ke-73 antar sekolah, mengikuti festival karnaval Kecamatan Kronjo, mengikuti upacara HUT RI ke-73, mengadakan lomba dengan kerja sama remaja Karang Taruna Pasilian, mengadakan kegiatan sosialisasi permainan tradisional, melakukan kegiatan penutupan KKN 024 di Desa Pasilian dan mengikuti penutupan KKN UIN JAKARTA di Kecamatan Kronjo. 2. Kelompok KKN 024 PASKRON Menakjubkan

Awalnya saya memang melihat kelompok KKN saya kaku dalam berkomunikasi sampai-sampai tidak ada bercandanya dan belum terlihat kekompakannya, selalu ada perselisihan satu sama lain, ketika sudah tiba di Desa Pasilian dengan rumah yang saya lihat serem dan lembap, awalnya saya merasa bener-bener tidak nyaman dengan kondisi di Desa Pasilian terutama di tempat tinggal yang saya tempatin mulai dari air yang buat saya dan kelompok KKN mulai tidak betah, seiring berjalannya waktu dengan kondisi yang apa adanya mau tidak mau saya dan teman-teman harus melewati semua ini. Mulailah saya dan teman-teman berkomunikasi antar anggota kelompok dan juga dengan para warga sekitar terlihat kaku, namun seiring berjalannya waktu dan susah senang

Page 245: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 219

kita lewatin bersama semua menjadi akrab dan mulai menyatu sehingga ada keasikan dalam melakukan kerja sama dan ada canda tawa dalam sebulan tinggal. Ada berbagai keberagaman suku dan bahasa yang di gunakan ada Bahasa Minang, Bengkulu, Jawa Tengah, Sunda, Betawi, dan Palembang diikuti dengan karakter teman-teman yang beragam. Saya akan mendeskripsikan karakter teman-teman saya sehingga pelajaran apa yang bisa saya ambil dari karakter mereka.

Pertama ada Muhammad Fazlurrahman Amari bisa disapa Ifaz, dia di pilih menjadi Ketua di kelompok KKN 024, orangnya asik si tapi terkadang suka nyebelin, mudah bergaul dengan orang-orang mungkin karna Ifaz ketua dan merupakan angota dari salah satu beberapa organisasi. Tapi dari kasus itu saya belajar bahwa menjadi pemimpin itu harus tegas, komitmen dan menghadapi kasus atau masalah harus bisa segera mencari solusinya. Tetapi di samping kejadian itu dia orangnya baik, sangat membantu. Kedua, Yasifani Rachmah Dini bisa disapa Iffah, tapi saya lebih suka sapa dengan panggilan Mba Iffah. Mba Iffah ini dipilih menjadi Sekertaris I, Mba Iffah ini orangnya pendiam, kurang bergaul, tapi ternyata saat KKN berlangsung menurut saya dia orangnya paling asik jika di ajak bercerita tentang keislaman. Kisah yang bisa saya pelajari menjadi seseorang yang lebih sabar menghadapi semuanya dan aktif dalam sosialisasi dan melakukan pekerjaan.

Ketiga, Hilda Awaliah biasa di sapa Hilda, temen saya yang satu ini penyabar banget, lembut banget hatinya jarang banget marah-marah mungkin tidak pernah marah, Hilda ini di pilih menjadi Sekertaris II tapi Hilda yang sering melakukannya mengenai surat-surat dan lain-lain. Kisah yang bisa saya ambil itu mengatur emosional. Keempat, Aisyah Nur ilahi biasa disapa Ichaul, beliau dipilih menjadi Bendahara I. Ichaul ini orangnya tegas banget tapi tegasnya itu kaya orang marah-marah, kalau sudah tidak suka sama orang lain dia suka diemin orang lain, tapi Ichaul ini baik ko orangnya tegasnya dia itu supaya teman satu kelompoknya itu rajin mau aktif dalam melakukan kegiatan.

Kelima, Indah Safitri biasa disapa Indah atau Insef, Indah ini dipilih menjadi Bendahara II, orangnya cantik, gaul, mudah bersosialisasi, baik banget, tapi Indah orangnya tidak berani kalau di tempat yang sepi padahal ada di dalam rumah, kisah yang bisa di ambil itu harus mudah bersosialisasi dan berani jangan menimbulkan rasa takut. Teman-teman yang lainnya ada Nur Faizah Syafiqah biasa di sapa Icha Mung, Arinda Yefa Pratiwi biasa disapa Arin, dan Sinta Felisia Agnes biasa disapa Sinta, mereka bertiga ini menjadi divisi Acara.

Page 246: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

220 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Ada lagi teman-teman saya dari divisi Dokumentasi ada Hady Wicaksono biasa disapa Hady, Muhammad Abdullah Zahiyan biasa di sapa Zai atau Bang Zai, yang dari Divisi Humas ada Aldi Maulana biasa disapa Aldi atau Aldoy, Citra Ayu Lestari biasa di sapa Citra atau Cici panggilan masa kecilnya. Divisi Perlengkapan ada Raden Setyo Hadi Prabowo biasa di sapa Bowo, Dini Tri Syafiqah di sapa Diyas dan Ahmad Nawawi biasa disapa Alwy. Dari divisi Konsumsi ada Susi Suwanti biasa disapa Susi atau Encus, Siti Ramadhan biasa di sapa Rahma, dan Dara azhari biasa disapa Dara. Semua yang saya sebutkan adalah anggota kelompok KKN 024 PASKRON.

Kisah yang saya tidak lupakan lagi ketika mencari ikan disawah bersama teman-teman samapi pakaian kena lumpur lalu memanen padi disawah bersama warga Pejamuran di Desa Pasilian, saya dan teman-teman diajarkan untuk mengambil padi, kemudian mengerjakan kegiatan yang di rencanakan bersama-sama adanya kegiatan gotong royong bersama warga Pasilian sampai kelompok kami membersihkan selokan air yang ada di Kampung Pejamuran dan membersihkan masjid pula dan mengunjungi rumah Pak H. Nawawi setiap malam Jum‟at dan teman laki-laki langsung mengunjungi rumah Pak H. Fuad temen-teman mendengarkan cerita tentang Pasilian dan kisah Nabi-nabi di ceritakan oleh Pak H. Fuad, kisah yang tak terlupakan sedang berkumpul bersama remaja Karang Taruna di Pasilian dan relawan Taman Baca Masyarakat Pasilian dengan berkumpul dengan relawan mengadakan gelar buku geratis di waduk Pasilian mengikuti senam dan lari santai bersama-sama. Banyak hal-hal yang banyak saya ambil dari KKN ini yang mungkin yang tidak bisa saya dapat dari tempat lain, semua ini merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa bagi saya, terima kasih teman-teman yang sudah banyak membantu saya dalam segala pekerjaan, saya sangat bahagia menjadi anggota kelompok KKN 024 saya ucapkan terima kasih teman-teman saya. 3. Desa Pasilian Kronjo Yang Menakjubkan

Lokasi yang saya tempati selama sebulan terletak di Kecamatan Kronjo Desa Psilian, desa ini letaknya lumayan jauh dari kampus UIN Jakarta. Desa ini memiliki masalah dalam lingkungnnya terutama kebersihannya sangat memperihatinkan. Banyak sampah yang tidak dibuang pada tempatnya sehingga menimbukan penyumbatan di selokan air dan membuat air kali di Desa Pasilian menjadi berwarna hitam atau disebut keruh dan air di Desa Pasilian itu tidak bisa digunakan untuk memasak atau di minum karena air tersebut tidak jernih dan masih

Page 247: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 221

berbau besi berkarat dan airnya terasa asin. Lingkungan di dekat masjid sangat perihatin seperti tidak dirawat dengan baik sehingga banyak rumput-rumput yang merambat di dinding tempat berwhudu, warga desa Pasilian tidak mudah untuk diajak bergotong royong dalam membersihkan lingkungannya. Dalam kegiatan sosial keagamaannya tersebut sangat sedikit untuk anak remaja putra dan remaja putri terutama Bapak-bapak karna tidak ada pengajian rutin di masjid dan juga sepinya saat shalat Subuh, Dzuhur, Asar dan Isya di masjid. Kalangan ibu-ibu dan anak-anak sosial keagamaannya sangat baik dengan antusias dalam belajar keagamaannya sangat rutin sehingga saya sendiri yang melihatnya ingin terus belajar dengan ibu-ibu dan anak-anak untuk mencari ilmu keagamaan. Awal saya menetap di Kampung Pejamuran saya dan teman-teman mencoba untuk shalat di Masjid dan bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat. Padahal saya melihat rumah warga sangat dekat sekali dengan Masjid tetapi hanya beberapa orang saja yang mengunjungi Masjid untuk shalat didalamnya. Sehingga saya sangat terkejut melihatnya dan tidak ada seorang perempuan yang shalat di Masjid di Kampung Pejamuran hanya saya dan teman-teman KKN perempuan yang shalat di Masjid waktu itu saya pernah bertanya denga ibu-ibu warga Kampung Pejamuran tersebut tentang tidak adanya perempuan untuk shalat di masjid padahal rumahnaya sangat dekat dengan masjid ibu-ibu pun menjawab memang dikampung pejamuran ini tidak adanya perempuann yang shalat di masjid yang shalat di masjid hanya untuk laki-laki saja dan perempuan itu sebaiknya di dalam rumah saja tapi saya dan teman-teman tetap saja shalat di Masjid berjamaah. Kisah yang sangat berkesan di Desa Pasilian ini terutama di Kampung Pejamuran, saya sangat berkesan sekali dengan warga Kampung Pejamuran dimana saya diajarkan untuk memanen padi dan diajarkan bagaimana cara untuk mengambil padi dari batang padi di sawah. Tidak mudah untuk melakukan itu semua awlnya saya coba itu sedikit rumit tapi dibuat asik oleh saya menjani pembelajaran yang luar biasa buat saya, kemudian saya juga belajar mengaji bersama teman-teman dan adik-adik

disana dengan cara mengeja Iqro dimana tidak ada lagi yang cara

pengajarannya seperti mengeja. Selang waktu kami juga mengajak adik-adik di Kampung

Pejamuran dengan mengadakan bimbingan belajar agar anak tersebut ada kegiatan setelah pulang sekolah, dimana adik-adik di sana sangat semangat sekali untuk belajarnya sehingga saya dan teman-teman jadi bersemangat untuk mengajari adik-adik di sana. Pembelajaran yang

Page 248: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

222 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

tidak akan saya lupakan adalah memberikan pengajaran kepada anak-anak di PAUD dimana saya banyak belajar mulai dari kepala sekolahnya dan guru-guru di sana bagaimana cara mengajar yang mengasikkan dengan anak-anak dan untuk mempersiapkan akreditasi untuk PAUD. Saya mengikuti rapat dengan guru-guru PAUD, disana saya diajarkan dan harus belajar bagaimana mempersiapkan semuanya jika sekolah atau tempat mengajar saya nanti akan diadakan akreditasi sekolah.

Kisah yang buat saya tidak terlupakan atau membuat saya kagum adalah saat saya di Desa yaitu ada kisah dimana saya sangat sulit untuk mendapat air untuk mandi dan berwhudu, ketika itu air benar-benar tidak keluar dari keran sampai-sampai kita harus mengungsi untuk mandi dan berwhudu. Ketika saya dan teman-teman ingin mengadakan acara seperti merayakan HUT RI yang Ke-73 sampai acara perpisahan di Desa Pasilian pemuda Karang Taruna sangat membantu kelompok KKN 024 sehingga saya sangat berterima kasih untuk semuanya. 4. Pasti Bisa Melewatinya

Sebulan lamanya kelompok KKN 024 bersama di Desa Pasilian dimana tujuan awal yang ingin dicapai yaitu mengubah Desa Pasilian menjadi lebih baik. Mulai dari menggerakan warga agar tidak membuang sampah sembarangan, mendorong warga desa untuk berkerja sama dengan gotong royong, mengajukan adanya tempat sampah di sekitar jalan raya atau rumah warga Pasilian, karena dimana kondisi sungai di Desa sangat mengkhawatirkan yang mana sungai ini dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga sekitar.

Selain itu, ada masalah pendidikan yang masih harus diperbaiki untuk pembelajaran anak-anak. Awalnya ketika saya mulai mengajari

anak-anak di desa dengan mengadakan Bimbel Calistung ternyata masih

banyak anak-anak yang belum bisa membaca di kelas 5 SD dan hal ini sangat memperihatinkan bagi saya, sehingga saya ingin membantu anak-

anak tersebut agar bisa membaca dan berhitung. Alhamdulillahnya ada

relawan yang ingin melanjutkan mengajar adik-adik dari Desa Pasilian yaitu dari remaja puta dan remaja putri MAN 4 Kabupaten Tangerang. Selain itu, saya juga berharap bisa membuka peluang pekerjaan melalui kreatif warga Desa Pasilian sehingga bisa memperbaiki perekonomian warganya. Terima kasih UIN Jakarta, terima kasih PPM, terima kasih Desa Pasilian dan terima kasih teman-teman KKN 024 karena membuat saya semakin tahu mengenai apa itu hidup di dalam masyarakat dan membuat saya menjadi lebih dekat dengan lingkungan di sekitar.

Page 249: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 223

R PESONA ALAM RELIGI BUMI PASILIAN

Yasyifani Rachmah Dini

1. Tentang KKN

Kuliah Kerja Nyata sebelumnya pernah saya dengar dari seseorang

yang lebih dulu berpengalaman. Gambaran yang saya dapatkan seputar

KKN adalah kita berbaur dengan masyarakat dalam berbagai aspek

kehidupan. Perputaran waktu serasa berjalan cepat, dan tibalah giliran

saya yang akan menjalaninya sebagai salah satu kewajiban di semester 6

dan untuk segera menyelesaikan pendidikan S1. Dengan tujuan yang tak

lain adalah mengasah kompetensi diri, menguatkan mental, serta belajar

untuk hidup bermasyarakat. Segala sesuatu walau sederhana sekalipun

tetap membutuhkan persiapan. Saya teringat kembali dengan pengalaman

menikmati indahnya berorganisasi yang saya dapatkan dulu semasa MTs,

ketika menyampaikan materi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Sedikit

berkompeten dalam belajar mengajar, karena saya hobi dalam bidang

tersebut dan menyukai anak-anak. Dimulai sejak duduk di SD kelas 5

saya mengadakan belajar bersama dengan adik-adik kelas yang ada di

sekitar rumah, kemudian saya mempraktekkan apa yang guru saya

ajarkan di sekolah. Sebelum KKN berlangsung tentu ada bimbingan dan

arahan dari pihak kampus bahwa kewajiban bagi Mahasiswa adalah

melayani, memberdayakan, menginspirasi, dan mengabdi.

Perspektif mengabdi tidak melulu tentang siapa punya kelebihan, akan tetapi mengabdi lebih kepada bagaimana berperan aktif di masyarakat. Apa yang harus saya lakukan dan apa yang harus saya berikan kepada masyarakat tentunya dalam kegiatan KKN ini harus ada. Terlintas dalam benak saya bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat yang bahkan belum pernah saya temui sekalipun, bagaimana saya dapat bermanfaat bagi orang lain dalam jangka waktu satu bulan. Dan saya menyadari sejatinya bukan seberapa banyak waktu yang

tersedia untuk take action, akan tetapi seberapa mampu kita berorientasi atau berdayaguna dengan maksimal tanpa menyiakan batas akhir waktu yang ada. Saya membayangkan ketikan nanti berada di tempat KKN akan menemui sebuah perkampungan yang jauh dari keramaian kota, masyarakat penghuni desa masih sangat membutuhkan bantuan baik tenaga maupun pikiran, serta lingkungan yang terbatas dengan sarana dan prasaranya. Ternyata tidak, yang saya dapatkan justru Desa Pasilian

Page 250: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

224 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

ini dari segi akses lingkungan hidup cukup baik dan memadai hanya perlu ditingkatkan dan dikembangkan lagi. Saya masih teringat saat

pelaksanaan pembukaan KKN yang ditugaskan sebagai MC dadakan, ada salah seorang tokoh agama beliau adalah K.H. Ahmad Nawawi yang

menginginkan Desa Pasilian menjadi Kota Pelajar, tingkat kesadaran

pendidikan di Desa Pasilian harus lebih maju dan berkualitas dengan di adakannya KKN. Ada sebuah alasan dan motivasi yang mendasar bagi saya dalam mengikuti KKN, yaitu saya ingin melatih pribadi saya agar terbiasa dihadapan publik yang kiranya membutuhkan mental cukup kuat, menggali pelajaran baru, berbagi sedikit ilmu dan pengalaman yang pernah saya dapatkan. Secara tidak langsung ketika saya berbagi pengalaman dengan yang lain sebenarnya saya sedang mendapatkan

pengalaman baru itu sendiri “Pengalaman ketika Berbagi Pengalaman”.

Akhirnya dapat saya petik pelajaran yang begitu berharga di Desa Pasilian Kronjo. Setiap hari adalah waktu untuk belajar, baik mempelajari

ilmu maupun belajar untuk mengerti keadaan serta bermuhasabah diri,

memperbaiki pribadi agar lebih baik dari sebelumnya. Memberdayakan masyarakat dengan segenap kemampuan yang

ada adalah sebuah tantangan hidup yang menarik. Kejadian yang dialami

dalam hidup tergantung pada mindset bagaimana kita membawa langkah hidup ini, menuju kearah yang lebih baikkah atau justru malah terpasung dalam keterpurukan. Sejatinya kejadian yang tidak menyenangkan sekalipun jikalau memang yang demikian itu sudah menjadi suratan takdir yang menghampiri hidup kita tentulah ada mutiara hikmah dan musti kita renungkan serta menjadikannya sebagai pelajaran hidup

dimasa yang akan datang, sebab “Tidaklah Allah menginginkan sesuatu dari

hambaNya kecuali kebaikan baginya (hamba)” andaikan hal itu mampu kita

lakukan, menenangkan hati dan menjernihkan fikiran, niscaya tak mudah

hati hati kita untuk bersu‟udzon baik terhadap orang lain maupun pada

keadaan. Selama berada ditengah-tengah masyarakat saya merasakan ada panggilan jiwa untuk selalu melakukan aktivitas baru. Bersikap rendah hati, ramah, santun, terbuka, tidak menampakkan kelebihan diri adalah modal untuk menyentuh kehidupan masyarakat. Diibaratkan diri kita adalah sebuah botol, maka bukalah tutup botol tersebut agar botol tersebut dapat terisi dengan hal baru yang positif. Saat kita menjumpai seseorang, kita tidak tahu siapakah sebenarnya orang tersebut, dengan membuka hati dan pikiran sejatinya kitapun akan mengetahuinya seperti yang saya alami ketika berada ditengah-tengah masyarakat. Sikap sadar kepedulian terhadap masyarakat perlu ditanamkan dalam jiwa agar setiap

Page 251: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 225

langkah yang kita kerjakan penuh dengan keridhaan hati. Rasa canggung dan takut salah saat hendak melakukan suatu hal sering menghantui diri saya, namun saya berusaha menutupinya dan membangkitkan rasa

percaya diri “Bila orang lain dapat melakukannya, mengapa tidak dengan saya!” ini bukan soal bisa atau tidak, ini adalah perihal siapa mau berusaha maka akan dia dapatkan. 2. Satu Bulan yang Kita Jalani Bersama

Sikap kalem, enjoy, tenang, dan ramah adalah sebagian sikap yang

perlu ada dalam diri ketika mengenal dan menjumpai orang baru. Awal

bertemu anggota kelompok saya merasa kagum dengan antusias kawan-

kawan yang ingin berkumpul untuk membahas persiapan kegiatan KKN.

Saya melihat wajah-wajah keceriaan, wajah ramah tamah penuh

kebijaksanaan, mulailah dibentuk susunan organisasi dan saya ditunjuk

sebagai sekretaris. Saya memprediksi tugas-tugas yang harus

dipertanggung jawabkan. Saat diamanahkan menjadi sekretaris saya

tersadar oleh keadaan bahwa saya kurang aktif dalam bertanya,

berkomunikasi, dan mencari informasi terkait dengan hal kesekretariatan

kegiatan KKN, namun nurani saya berkata bahwa saya mau diajak kerja

sama, mau belajar hal baru. Oleh sebab itu saya bersedia menjadi

sekretaris. Pada kenyataan yang ada saya merasakan kepenatan yang

teramat atas masalah yang terjadi, saya selalu mengintrospeksi diri saya

atas ke-tidak-akur an antara saya dengan ketua kelompok. Adakah

kesalahan itu ada pada diri saya sendiri ataukah ada hal lain. Andaikan

sama-sama saling sadar atas segala sikap yang mungkin kurang berkenan,

mungkin rasa ketidaknyamanan itu akan lebih terminimalisir. Saya perlu

adanya hubungan yang harmonis antar anggota agar kinerja dapat

berlangsung dan terlaksana dengan baik, saling menumbuhkan rasa

kekeluargaan serta rasa tanggung jawab bersama dalam diri masing-

masing. Satu masalah yang menghampiri saya saat itu, saat sebelum aksi

KKN dimulai, yaitu ketika mempersiapkan segala yang berkaitan dengan

kegiatan KKN, proposal, surat undangan, rancangaan kegiataan dan lain

sebagainya. Jujur saya sangat membenci sikap yang begitu arogan, bukan

orangnya yang saya benci, akan tetapi sikapnya. Saya selalu berusaha

untuk berpikir positif, karena hal itu akan mempengaruhi langkah

selanjutnya.

Renungan… masalah dalam kehidupan pasti ada, lantaran sebab itu

saya menjadikan permasalahan tersebut sebagai ladang pendewasaan diri.

Page 252: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

226 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Saya tak bisa menuntut orang lain agar menjadi sempurna karna saya pun insan yang memiliki banyak kekurangan. Saya mencoba melatih diri saya untuk tidak mudah menilai tidak baik seseorang hanya dalam sekali pandang dari satu sisi saja, saya perlu memandang dari sisi yang lain barang kali saya menemukan satu hal yang berbeda. Saya teringat dengan

satu nasihat yang pernah saya baca “Jika engkau membenci seseorang justru

engkau memprioritaskan dia ada difikiranmu, namun bila hatimu mampu untuk

memaafkan maka dia seakan hilang dari fikiranmu, dan damailah hati, serta

fikiranmu pun menjadi tenang”. Rasa- rasanya begitu sulit untuk bisa

memaafkan dengan segenap keridhaan hati. Suatu hari ada seorang kawan menceritakan tentangnya, tentang perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan demi kelompok KKN ini yang tiada pernah saya ketahui sebelumnya dan pada saat itu juga hatiku mulai sirna dari rasa benci

terhadapnya. “Bila orang lain melakukan kesalahan barangkali itu adalah satu

kehilafannya dan ingatlah engkaupun bukan seorang yang bersih dari kesalahan”.

Bersikaplah yang wajar terhadap kesalahan orang lain. Karena, bisa jadi kita pernah

meelakukan kesalahan padanya, namun dia lebih memilih diam dan memaafkan”. Saya

harus beradaptasi dengan kehidupan baru bersama teman kelompok KKN yang tak ada satu pun yang saya kenal, serasa menjadi mahasiswa baru lagi dengan apa apa yang serba baru. Tempat tinggal baru, lingkungan hidup baru dan suasana baru. Rasa nyaman itu akan tercipta apabila kita memberikan dan menanamkan kenyamanan terhadap orang lain dan lingkungan sekitar. Saya menyadari betul akan hal itu. Kebersamaan dan keakraban mulai saya rasakan hari demi hari, dan seiring berjalannya waktu pula saya mulai mengenali karakter masing masing individu dalam kelompok. Pertama yang saya kenali karakternya dan saya merasa

terinspirasi, dia adalah Susi Suwanti yang akrab disapa Ncus, seorang yang

telah bertanggung jawab penuh atas tugasnya sebagai devisi konsumsi.

Rajin qiyamul lail, berpuasa sunnah, indah lantunan ayat suci al-qur‟an

yang dibacakan, singkat cerita dalam mendeskripsikan sosoknya dia

adalah seorang gadis shalihah yang tegar dan disiplin saking disiplinnya

jadi terkesan agak galak. Hehe. Dari kelompok KKN ini, dapat saya petik pelajaran hidup

diantaranya kelemah lembutan sikap teman teman khusunya dari teman perempuan sehingga membuat saya takjub, kebaikan budi, santun dalam

berakhlaq, terjaga dalam berbicara, itu semua akan mudah dirasakan

dengan setingkat lebih rendah kita dapat menundukkan hati. Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang mana telah

Page 253: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 227

melewati satu bulan di Desa Pasilian Kronjo dengan suka duka dijalani

bersama. Moment yang takkan terlupakan salah satunya ialah saat piket

harian yang beraggotakan lima orang pada dua minggu awal dan beranggota tiga orang pada dua minggu terakhir dengan rincian tugas: memasak, berberes-beres, bersih-bersih, belanja ke pasar. Dan ternyata banyak laki-laki yang pandai memasak bahkan lebih pandai daripada perempuan, dia adalah Muhammad Abdullah Zahiyan akrab disapa kang Zay, selain jago masak dia seorang yang memiiki jiwa seni dapat dilihat dari karya kaligrafinya yang memang tidak dipungkiri keindahannya. Satu

hal yang melekat pada dirinya yaitu dia suka iseng, jailnya nggak umum reek

hehe.

Ahmad Nawawi akrab disapa Alwy terlihat manja tapi ternyata

memilki jiwa seorang ayah, jago masak, peduli dengan sesama, baik hati, dan pemaaf. Pernah suatu hari piket bareng dan dia menginginkan makan cumi, dibelilah 1 kg cumi dengan uang pribadinya lalu diolah sendiri dan saya membantunya kemudian makan bersama. Dari adat makan besama itulah kekeluargaan mulai lebih terasa, berebut nasi dan lauk digelaran kertas nasi dengan suasana candaan dan tertawa riang. Awalnya beberapa hari makan menggunakan piring masing-masing, hal itu dirasa kurang dalam kebersamaannya ada yang makan duluan, ada yang makan akhiran, dan bahkan ada yang tidak makan, akhirnya makan dengan menggunakan kertas nasi adalah solusi untuk mengikat kebersamaan sehingga tidak ada yang duluan ataupun akhiran bahkan sampai tidak makan. Hidup satu rumah membuat saya merasa memilliki keluarga baru, mengetahui aktivitas kawan-kawan selama 24 jam penuh dalam jangka waktu satu bulan. Candaan ringan yang berkesan, dan perbincangan untuk lebih mengakrabkan diri, saling memberi perhatian serta kasih sayang walaupun dalam hal-hal kecil. Saya ceritakan kembali kawan KKN, berikutnya adalah sosok yang mungkin perlu diteladani bagi kaum laki-

laki khususnya, dia adalah Hady Wicaksono, mungkin predikat lelaki sejati pantas untuknya. Seorang laki-laki yang jauh dari rokok. Saat saya

menanyakan “Had, apa kau ngga tergiur ketika berkumpul dengan kawanmu dan

mereka pada ngerokok?” ia menjawab “gue ngga suka rokok fah”. “Mmmm gitu…”

balasku dengan memberikan pertanyaan baru lagi “Had, memang rokok

enaknya apa? Bukankah malah bikin penyakit ya? “Iya itu, sebenarnya kalau orang

yang bener-bener tahu mereka ngga bakal ngerokok.” katanya “ karena bikin

kecanduan dan ketagihan ya Had? Ada nikotinnya gitu?” sanggahku. Kemudian

Hady menjelaskan “Iya, Orang non muslim yang tulen bahkan dia pun

Page 254: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

228 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

mengharamkan babi karena madharatnya”. “Gitu ya Had” jawabku kagum pada

laki-laki yang sedang memboncengiku dengan sepeda motor untuk

mengantarkan surat kepada tokoh masyarakat desa Pasilian. “Terus kalau

yang lainnya ngerokok kamu ngapain Had?, apa gak kepingin tuh?”. “ gue paling makan

kue kue misalkan ada pengajian dan disana banyak yang ngerokok”. “waah hebat” sanjungku. Begitulah sosok pria yang juga sangat memuliakan wanita. Bagaimana tidak, dia begitu peduli terhadap sesama. Dan ada sedikit

cerita yaitu ketika Ncus dan saya berjama‟ah shalat subuh di masjid al Mujahidin yang letaknya tak jauh dari posko, usai sholat dia selalu menunggui kami di teras masjid dan membiarkan kami berjalan pulang lebih dulu sedangkan Hady berjalan dibelakang kami. Hady juga seorang yang dapat menyejukkan suasana, kalem, agak pendiam tapi sekali bercanda bikin orang ketawa, dewasa, serta bijaksana. Kemudian, Sinta Felisia Agnes yang akrab saya sapa dengan sebutan Cinta, wanita yang dapat dijadikan teladan karena keaktifannya dalam melakukan pendekatan dengan masyarakat. Indah Safitri, yang ternyata adalah gadis dari Jawa. Dia pandai dalam berargumen dan hal yang dapat diteladani darinya adalah tentang keuletannya dalam berjualan baju untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah guna keperluan

KKN. Thanks ya Ndah atas jiwa kepedulian sosialmu. Saya sangat

mengapresiasi itu. Aisyah Nur Ilahi, kesan pertama saat berjumpa dia

adalah wanita muslimah yang dewasa. Caul adalah sapaan akrabnya,

seorang yang cekatan dalam kegiatan walau kadang suka bawel. Hehe

Arinda Yefa Pratiwi, dia mirip dengan kepribadian adikku. Saya terkesan ketika piket bareng dengannya karena rajin bersih-bersih, mudah menerima nasihat, tapi jangan sekali kali bersikap kasar pada gadis yang memiliki kelembutan hati dan penyayang ini, Rinrin saya lebih suka memanggilnya demikian. Citra Ayu Lestari, gadis kecil nan lincah, pandai berargumen. Terkadang nasihatnya bijak dan dapat mendamaikan suasana. Bagai air yang dapat memadamkan kobaran api. Siti Ramadhan, sebut saja Rama adalah seorang wanita yang kalem dan murah senyum.

Kesan saya pada Rama saat ingin membuat seblak, nyari kencur dan telor

sampai keliling warung disekitar posko. Ternyata Rama pantang menyerah, dapat dilihat dari hal kecil yang ditekuninya. Hilda Awaliah, adalah partnerku dalam menjalankan tugas sebagai sekretaris. Saya mengapresiasi atas segenap usaha yang diperjuangkan olehnya khususnya dalam hal kesekretariatan.

Page 255: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 229

Dara Azhari, sosok perempuan muslimah yang berpenampilan syar‟i, memiliki hati yang lembut. Sebutlah saja dengan gadis shalihah nan kariimah. Dini Tri Hastuti, disapa Diyas. Langsung saja saya mengucapkan terima kasih kepada Diyas yang selalu melerai jika ada konflik, yang lagi dan lagi hal adalah terkait dengan ke-tidak-akuranku dengan ketua kelompok. Terima kasih Diyas. Nur Faizah Syafiqah, seorang gadis mungil yang memiliki paras wajah teduh. Rajin bersih-bersih dan ramah lingkungan, bersikap tenang ketika menghadapi masalah. Terakhir adalah saudara Aldi Maulana, orangnya memang humoris tapi saya sering kali merasa takut dibuatnya. Sekali berkata

serius dia dapat menghentikan perputaran dunia hehe. Semuanya hening. Aldi selalu mengetuk hati kami dengan nasihat-nasihatnya, mengungkap rahasia kecil yang maknanya luar biasa. Terima kasih saudara Aldi. Begitulah saya mengenal kepribadian kawan-kawan kelompok KKN yang memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing, dan dari mereka saya petik mutiara hikmah sebagai pelajaran hidup dikemudian hari.

Nasihat Lama dalam Kajian Ustadzah Halimah Alaydrus “ Sejak kita

menginginkan keindahan dan kebahagiaan hidup, jadikanah sabar sebagai sahabat,

dan ikhlas sebagai penguat langkah. Bahagia itu datang bersama sabar dan perginya

bahagia bersama dengan ikhlas. Kadangkala seseorang itu mudah mengatakan

nasihat-nasihat dan orang lain pun mudah mendengarkan nasihat. Bukan tentang siapa

pemberi atau penerima nasihat, akan tetapi sesiapa yang menjalankan nasihat itu

dalam setiap langkah hidup untuk memilih kehidupan yang lebih baik dan terarah”. 3. Sorotan Cahaya di Sudut Bumi Pasilian

Pertama kali langkah saya menapaki Desa Pasilian di Kampung Pejamuran, pandanganku dalam mendeskripsikan desa ini tak lepas dari

rasa takjub Maasya Allah, Allahu Akbar. Nuansa religi yang begitu pekat saya rasakan ketika bertemu dengan para tokoh agama yang sangat berpengaruh bagi kehidupan generasi Muslim Indonesia. Sebuah rasa yang tak bisa dijabarkan dengan rangkaian kata. Anak-anak yang begitu antusias dalam belajar membawaku pada ranah jiwa seorang pendidik, meski sebenarnya tak berkeahlian dalam bidang tersebut. Beberapa tokoh yang saya temui dan menjadi inspirasi hidup terabadikan dalam catatan harian. Kutuliskan kekagumanku kepada Ustadzah Sukar, beliau adalah guru ngaji di TPA yang letaknya tak jauh dari Masjid Al Mujahidin, pertama kali mendatangi TPA itu saya tidak menjumpai ustadz yang biasa mengajar, kata salah satu muridnya ustadz lagi ada perlu. Dan disitulah Ustadzah Sukar datang menyambut kami, senyumnya penuh ramah

Page 256: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

230 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

masih terlukis dalam ingatanku. Kezuhudannya, ketawadhu-annya, ilmu

agama yang juga diamalkan beliau sungguh luar biasa mengalir syahdu dalam jiwa. Tujuan datang untuk membantu mengajar ngaji, namun kami

pulang dengan membawa illmu baru. Syukran katsiir Jazaakumullaah yaa

Ustadzah. ilmu yang kau beri laksana embun yang menyejukkan qalbu.

“Jika Anda berhadapan dengan guru yang shalih, alim, ahli ma‟rifah,

mendalam dalam syariah, duduklah dengan hati yang kosong dari segala fikiran,

duduklah seperti orang yang tidak punyai apa-apa, miskin dan faqir dihadapan Raja

yang dermawan yang sedang membagikan mutiara-mutiara ilmu dzahir dan bathin,

maka sirr (rahasia) ilmu dzahir dan bathin akan mengalir didada-dada antum Kalam

Habib Munzir Al-Musawa. Ustadz Muhdi, rasa rasanya saya kehabisan kata untuk

mengungkapkan segenap rasa haru dan kagum yang bergejolak terhadap beliau dengan kearifan dan kebijaksanaan- nya. Beliau adalah seorang yang sangat berpegaruh di masyarakat, seorang pengajar di TPA Baitussalam. Yang mementingkan pendidikan akhlaq dan agama bagi anak-anak generasi bangsa. Malam itu adalah acara perpisahan kami dengan masyarakat desa yaitu penutupan KKN 024 pada tanggal 20 Agustus 2018. Warga desa berbondong-bondong meramaikannya, anak-anak pun riang gembira. Malam puncak yang juga dihadiri oleh para pemuda desa yang turut berkontribusi dalam penyelenggaraan. Susunan acara yang begitu meriah

diakhiri dengan alunan khotmil qur‟an, pada mulanya acara khotmil qur‟an

tersebut dibatalkan dan saya sangat merasa kecewa, merasa tak enak hati dengan anak-anak yang akan tampil yang sudah bersemangat ketika latihan, disebabkan kondisi waktu yang sudah cukup malam. Akhirnya

Ustadz Muhdi mengambil alih tugas MC, kemudian beliau membacakan

acara yang dinantikan yaitu khotmil qur‟an yang berlangsung dengan

khidmat. Alhamdulilah dukungan dari Ustadz Muhdi sangat berkesan bagi

saya pribadi. Beliau adalah suri tauladan yang mampu menerangi hati hati yang dalam kegelapan. Saya merasa cukup kerasan berada di Desa Pasilian selama satu bulan, masyarakat yang ramah serta lingkungan hidup sederhana. Dan uniknya di desa ini masyarakat yang memelihara kambing membiarkan kambing kambingnya berkeliaran dan tidak dikandang. Pernah sewaktu di posko tak ada air, saya pergi kerumah warga dan ada salah satu warga yang memperkenankan saya numpang mandi di

rumahnya. Ternyata tidak semua air didesa Pasilian itu payau.

Page 257: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 231

Waktu terasa begitu singkat, sepertinya baru sejenak saya pejamkan mata lalu membukanya kembali. Begitulah kira-kira keadaan hati yang sedang berbahagia. Suasana keakraban mulai hadir mendekap jiwa. Keakraban dengan anak-anak dan pemuda desa seakan begitu cepat berlalu dalam jangka ruang dan waktu. Rindu dengan antusias belajar

anak-anak ketika sedikit saya sampaikan mufrodat bahasa Arab kemudian

saya mengajak anak-anak untuk cepat meghafal. Mereka mempunyai daya tangkap dan daya ingat yang cukup bagus sehingga beberapa mufrodat bisa dihafal dalam waktu singkat dan ketika saya menanyakan kembali dikemudian hari mereka masih hafal, saya mencoba untuk tetap

memandu mereka via whatsapp. Meski kegiatan KKN telah berakhir bukan

berarti tanggung jawab dan tugas berakhir pula. Sedikit kecewa pernah saya rasakan ketika ternyata pesantren yang ada disana hanya untuk laki-laki.

Senja itu, warga desa yang mayoritas anak-anak menghantarkan kepulangan kami menuju ke mini bus koantas bima yang parkir didepan posko, membantu mengangkat barang-barang kedalam mobil. Kesedihan yang begitu dalam nampak pada raut wajah mereka dan membuatku berat meninggalkan desa ini untuk melepas kebersamaan yang terajut selama satu bulan. 4. Harapan untuk Pasilian

Terwudunya Pasilian sebagai kota pelajar, masyarakat yang damai

dan harmonis, peduli sosial dan peduli lingkungan yang lebih

ditingkatkan lagi, dan harapan bila saya menjadi bagian dari masyarakat Desa Pasilian, saya memiliki cita-cita membangun sebuah pesantren

untuk lebih menghidupkan nuansa religi dan mempertahankan serta

meningkatkan nilai-nilai keagamaan di Desa Pasilian, saya ingin merintis sebuah yayasan Pondok Pesantren berbasis Bahasa Arab dan Inggris guna meningkatkan kemahiran dalam berbahasa bagi para pelajar baik putra

maupun putri, dan saya menamainya dengan Daar Al-Mubaarak adalah tempat yang dipenuhi keberkahan.

Page 258: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

232 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Ketika engkau merasa lelah dan seakan sudah tak sanggup lagi

menanggung beban hidup. Percayalah pada saat itu Allah tak

pernah membiarkanmu terpasung dalam keterpurukan. Allah

memelukmu dengan Cinta-Nya.

~Yasyifani Rachmah Dini~

Page 259: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

233

BAB VII

KESAN WARGA PASILIAN ATAS KEGIATAN KKN 024

Secara umum masyarakat Desa Pasilian merasa senang dan

terbantu dengan adanya kehadiran KKN UIN Jakarta di desa mereka. Hal

ini dapat dilihat dari beberapa pernyataan kesan dan pesan Masyarakat

kepada kami. Berikut adalah beberapa pernyataan tokoh dan masyarakat

pada kami:

A. Kesan Tokoh Masyarakat

1. Bapak H. Nasiri, Kepala Desa Pasilian.

Alhamdulillah karena kedatangan mahasiswa KKN UIN Jakarta

sedikit banyaknya bisa membantu tentang program-program kami yang

ada di Desa Pasilian, kebetulan pada hari ulang tahun Republik Indonesia

ke-73 mahasiswa KKN ikut meramaikan dan membantu program desa

kami, dan bantuan yang lain-lainnya dari mahasiswa UIN itu sangat

banyak Alhamdulillah. Kesannya selama Mahasiswa KKN UIN Jakarta

tinggal di Desa Pasilian Kecamatan Kronjo ini kami banyak terbantu,

terutama jelas terlihat pada perayaan 17 Agustus banyak perlombaan.

Pesannya untuk mahasiswa KKN UIN Jakarta tahun 2018 mudah-

mudahan selama berada di Pasilian banyak manfaat bagi kita semua dan

belajarlah dengan sebaik-baiknya.10

2. Ustadz Muhdi, Pemuka Masyarakat.

Kehadiran kelompok KKN 24, yang saya rasakan jika

dibandingkan dengan kelompok KKN-KKN sebelumnya itu beda ya, jadi

ini mah lebih akrab dengan warga sekitar, terutama dengan anak-anak

muda Pasilian bisa bekerja sama, lebih mengesankan, betul-betul KKN lah,

kalau dibandingkan dengan tahun lalu kurang berkesan, KKN tahun

sekarang ada yang dilihat. Alhamdulillah untuk karya kaligrafi saya ucapkan

terimakasih kepada Zahiyyan. Pesan untuk anak mahasiswa KKN 24,

kuliah yang bener, jangan muluk-muluk cita-citanya, mengalir aja

pokoknya belajar yang bener biar pinter nanti mau jadi apa kan sudah ada

catatan di Lauhul Mahfudz, mau jadi dosen guru yang lain atau sekalipun

10 Wawancara pribadi dengan warga Desa Pasilian, Bapak H. Nasiri, 18 Agustus 2018

Page 260: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

234 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

mau jadi presiden kalo gak ada catatan disononya mah gak bakal jadi, tapi

mudah-mudahan dapat memanfaatkan ilmu yang sudah dipelajari, mudah-

mudahan nanti setelah udah lulus di tengah-tengah masyarakat bisa

mengimplementasikan apa yang sudah dipelajari. KKN juga sangat

berkesan pada anak-anak didik di TPA Al-Mu‟allimin, mereka selalu

bertanya kapan anak-anak KKN kemari lagi. Jadi, bagi anak-anak adalah

sesuatu yang luar biasa karena dibandingkan tahun sebelumnya tidak

seperti KKN 24, yang berkesan bagi anak-anak bahkan pada saat ditinggal

pulang banyak anak-anak yang menangis, sangat berkesan. Pesannya

kepada anak-anak KKN jangan sampai lupain Desa Pasilian yang udah di

sini, jadi ibaratnya udah lepas KKN terus lupa Desa Pasilian jangan

sampai, apa yang diinginkan anak muda di sini dan Ustadz Muhdi

walaupun sudah lepas KKN bersilaturahmilah ke Desa Pasilian, pintu sini

terbuka lebar untuk anak-anak yang pernah KKN di sini.11

3. Bapak H. Muhammad Romli, Tokoh Masyarakat Pasilian.

Anak-anak KKN gampang berbaur dengan masyarakat, kemarin

ada kegiatan-kegiatan 17 Agustus mudah-mudahan berkesan, saya selaku

tokoh masyarakat menanggapi positif dengan kegiatan yang dilakukan

mahasiswa KKN, banyak kegiatan-kegiatan atau program anak KKN yang

bermanfaat bagi warga sekitar misalnya TPA. Pesannya mohon maaf

apabila terdapat kekurangan-kekurangan selama di Desa Pasilian, semoga

anak-anak KKN sukses kedepannya berguna bagi nusa dan bangsa

terutama agama. Mudah-mudahan di kemudian hari selalu ingat dengan

Desa Pasilian.12

B. Kesan Warga

1. Bapak Samani, Pemuda Pasilian

Kesan sangat menarik dengan kedatangan anak KKN, merasa

sangat terbantu, apalagi momentum perayaan HUT RI ke-73, anak-anak

mahasiswa KKN yang berada di Pasilian banyak membantu dan ikut serta

dalam pawai dan upacara di Kecamatan Kronjo, serta memeriahkan

kegiatan-kegiatan di Desa Pasilian dengan lomba-lomba 17 Agustus. Tidak

lupa membantu menjaga kebersihan lingkungan Pasilian, berbaur di

11 Wawancara pribadi dengan warga Desa Pasilian, Ustad Muhdi, 18 Agustus 2018 12 Wawancara pribadi dengan warga Desa Pasilian, Bapak H. Muhammad Romli,

18 Agustus 2018

Page 261: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 235

lingkungan RT, ikut kerja sama dengan pemuda sini, saya selaku pemuda

mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga atas kesan yang

telah diberikan. Pesannya kepada adik-adik KKN dengan adanya KKN ini

dapat menjadi barometer untuk hubungan sosial kedepannya, sebagai

ukuran bukan hanya berguna di desa tapi di lain tempat pun atau di lain

tindakan KKN mudah-mudahan dapat berguna.13

2. Moh. Gozali, Pemuda Pasilian

Menurut saya pribadi program KKN dari mahasiswa UIN sangat

bermanfaat dan berpengaruh positif bagi wilayah masyarakat sekitar,

khususnya masyarakat Pasilian Anyar, karena dengan adanya kegiatan

tersebut warga Pasilian Anyar sadar bahwa pentingnya dunia pendidikan

dan kami warga Pasilian Anyar berterima kasih untuk teman-teman KKN

UIN yang sudah bisa mengabdikan diri di lingkungan masyarakat.

Harapan kami sebagai warga masyarakat Pasilian, semoga para

mahasiswa UIN bisa menjadi contoh yang baik untuk warga Pasilian.

Semoga ditahun kedepannya wilayah Pasilian Anyar bisa jadi tujuan KKN

dari para mahasiswa UIN.14

C. Kesan Remaja dan Anak-Anak

1. Asti, Siswi MTS Nurul Hidayah

Menurutku kakak mahasiswa/i UIN Jakarta sangat ramah, mudah

bercengkrama dan sangat baik sekali dengan warga Desa Pasilian. Aku

berharap sekali sewaktu aku lulus di SMK, MAN atau SMA bisa masuk di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurutku cara belajar yang diberikan

kakak-kakak itu enjoy dan sangat asik, program belajarnya juga bisa

menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang menggunakan media

sosial dengan baik dan benar. Semoga kakak-kakak KKN ini tidak berubah

dalam cara mengajar kami dan tetap ramah, asik ketika mengajar kami

semua disini. Harapanku semoga kakak di tahun yang akan datang bisa ke

Desa Pasilian lagi.15

13 Wawancara pribadi dengan warga Desa Pasilian, Bapak Samani, 18 Agustus 2018

14 Wawancara pribadi dengan warga Desa Pasilian, Bapak Moh. Gozali, 21 Oktober 2018

15 Wawancara pribadi dengan warga Desa Pasilian, Asti, 21 Oktober 2018

Page 262: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

236 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Didalam hati seseorang terdapat keikhlasan dan kasih sayang,

maka nasihatnya atau ucapannya akan meninggalkan kesan dalam

hati pendengarnya. Hati akan hidup ketika mendengar nasihat dan

ucapan yang disampaikan dengan kasih sayang.

~Aisyah Nurilahi ~

Page 263: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

237

DAFTAR PUSTAKA

Huda, M. Kesejahteraan Sosial dan Pengantar Sosial: Sebuah Pengantar,

Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Nugraha, Eva. Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM 2017. Ciputat: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, 2017.

Pasopati, P.D. Apa yang dimaksud dengan Analisis SWOT, pukul 06:53 WIB

diakses pada 13 Oktober 2018 dari : https://www.dictio.id/t/apa-yang-

dimaksud-dengan-analisis-swot/12849/2.

Peta “Pasilian Kronjo, Tangerang Banten” diakses pada 29 Agustus 2018 dari:

www.maps.google,com.

Profil Desa Pasilian Kronjo 2016, dokumen dalam bentuk soft file Microsoft

Word yang diberikan oleh Kepala Desa Pasilian Kronjo pada tanggal 10 Agustus 2018.

Profil Desa Pasilian Kronjo tahun 2016, Dokumen tidak dipublikasikan

Wawancara Pribadi dengan Warga, Asti, 21 Oktober 2018.

Wawancara Pribadi dengan Tokoh Masyarakat. Efendi, F., 18 Agustus 2018.

Wawancara Pribadi dengan Tokoh Agama Pengurus Masjid Baitussalam, Ustadz Muhdi, 18 Agustus 2018.

Wawancara Pribadi dengan Warga, Bapak Nasiri, 18 Agustus 2018.

Wawancara Pribadi dengan Warga, Bapak Romli, M., 18 Agustus 2018.

Wawancara Pribadi dengan Warga, Bapak Samani, 18 Agsutus 2018.

Wawancara Pribadi dengan Warga, Gozali. Moh, 21 Oktober 2018.

Page 264: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

238 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Belajarlah dari pengalaman yang pernah kamu alami untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi

~Indah Safitri~

Page 265: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

239

BIOGRAFI SINGKAT

1. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.ag, S.H, M.H, M.ag

Ahmad Tholabi Kharlie laki-laki

,berdarah Serang, beliau dilahirkan 7 Agustus

tahun 1976. Beliau menyelesaikan S1 Peradilan

Agama di IAIN Jakarta tahun 2000, program

akta IV Universitas Negeri Jakarta tahun 2002,

Magister Hukum Peradilan dari UIN Syarif

Hidayatullah tahun 2003, S1 Ilmu Hukum di

Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2012,

Magister Ilmu Hukum Tata Negara dari

Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2011 dan program Doktor

Hukum di Pascasarjana UIN Jakarta. Sekarang menjadi Dosen dan

WADEK II FSH UIN Jakarta.

2. Ahmad Nawawi

Ahmad Nawawi yang akrab dipanggil

alwy, adalah anak ke-7 dari tujuh bersaudara. Ia

lahir pada tanggal 14 November 1997 Ibu dan

almarhum ayahnya adalah orang pribumi asli dari

Bekasi, pendidikan terakhir orang tuanya tidak

tamat Sekolah Dasar. Saat ini Alwy berkuliah di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas

Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

semester 7. Latar belakang organisasi yang saya

ikuti di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu PMII. Ia mempunyai hobi

membaca dan gemar menjahili temannya.

Page 266: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

240 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

3. Aisyah Nur Ilahi

Aisyah Nur Ilahi, Mahasiswa semester 7, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dia lahir di Bengkulu, 6 Oktober 1997. Pernah sekolah di SDN 01 Pematang Tiga (2004-2009), SMPN 01 Pematang Tiga (2009-2012) dan SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu (2012-2015). Aisyah pernah menjabat sebagai Bendahara Umum HIMAMIRA (Himpunan Mahasiswa Bumi Raflesia) JABODETABEK (2017-2019), sebagai Staf ahli Departemen Dakwah DEMA FITK UIN Jakarta (2017-2018) dan LDK divisi Dana dan Usaha HMJ Pendidikan Agama Islam (2016-2017).

4. Dini Tri Hastuti

Dini Tri Hastuti, lahir di Tangerang pada

4 April 1997. Perempuan berdarah Jawa ini

merupakan anak ketiga dari empat bersaudara

yang tinggal di daerah Bintaro Tangerang

Selatan. Dini merupakan mahasiswi Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, perempuan ini

memiliki kegemaran mendengarkan musik genre

pop dan mellow, senang menjelajah tempat baru

maka tak heran jika dia tidak nyaman berdiam di satu tempat selain suka

travelling Dini atau akrab disapa Raisa ini suka sekali dengan berkuliner

makanan.

Page 267: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 241

5. Nur Faizah Syafiqah

Nur Faizah Syafiqah 21 tahun, kelahiran Prabumulih 20 Mei 1997. Anak kelima dari tujuh bersaudara dari pasangan Muhammad Gholib Ramli (Alm) dan Nurul Huda. Nur Faizah tinggal di Jakarta bersama tantenya yang beralamat di Jl. Anggrit No 4 RT 02 RW 06 Kel. Pondok Labu Kec. Cilandak Kota Jakarta Selatan. Merupakan lulusan dari MAN 11 Jakarta tahun angkatan 2015 dan sekarang mahasiswi Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta semester 7, ia aktif di HMJ divisi Pengabdian Masyarakat.

6. Dara Azhari

Gadis kelahiran Jakarta, 28 Oktober

1997. Mahasiswi yang akrab dipanggil Dara ini

memulai jenjang pendidikannya di Kota

Jakarta pada usia 5 tahun di TK Tunas Indah,

kemudian melanjutkan ke SDN Malaka Jaya 10

PG selama satu tahun. Pada tahun 2004, ia

pindah ke Kota Serang dan melanjutkan

kembali sekolahnya dari Sekolah Dasar sampai

dengan Sekolah Menengah Atas. Kemudian ia

melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di UIN Jakarta, Fakultas

Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Fisika. Ia adalah perempuan yang sangat

pendiam dan ia memiliki hobi bernyanyi.

Page 268: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

242 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

7. Susi Suwanti

Susi Suwanti perempuan berusia 22 tahun adalah mahasiswi Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN syarif Hidayatullah Jakarta. Pendidikan dari Madrasah Ibtidaiyah hingga Sekolah Menengah Kejuruan ia habiskan di tempat tinggalnya Kota Tangerang dan ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Universitas Islam Negeri Jakarta. Saat ini, mahasiswi yang berkeinginan untuk menjadi seorang dosen sedang menyelesaikan tugas akhirnya skripsi dan PLP/ Magang sebelum fokus untuk melanjutkan Magisternya. Ia mempunyai hobi memasak dan ia merupakan yang sangat rapih dan rajin. 8. Yasyifani Rachmah Dini

Yasyifani Rachmah Dini, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berusia 22 tahun, seorang puteri dari Bapak Achmad Shodirun dan Ibu Pujiyati, anak kedua dari delapan bersaudara yang akrab disapa Iffah. Wanita kelahiran Jawa ini sangat menyukai anak kecil, suka dengan dunia syair religi dan sholawat Nabi. Bahasa dan Sastra Arab adalah

study yang sedang ditempuhnya. Pada akhir

semester ini ia memutuskan untuk memilih

pesantren sebagai tempat bernaungnya, yaitu Ma‟had Al-Kautsar binaan Buya

Aly guna mempelajari lebih dalam ilmu Al-Qur‟an. Ia sangat gemar bersholawatan.

Page 269: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 243

9. Siti Ramadhan

Siti Ramadhan, Lahir di kota Tangerang pada 16 Januari 1998. Mahasiswi Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekarang ia tinggal di Tangerang bersama dengan keluarganya. Ia sangat gemar sekali menulis kata-kata tetapi tidak bisa merangkai kata dengan indah. Menurut ia membuat kata-kata merupakan kesenangan tersendiri yang membahagiakan hati. Ia juga suka makan pedas, menurutnya makanan yang tidak pedas itu bukanlah sebuah makanan. Ia bercita-cita ingin menjadi guru PAUD karena ia sangat menyukai anak-anak.

10. Aldi Maulana

Aldi Maulana lahir di Bogor 21 Juli 1997

mahasisawa Fakultas Ushuluddin Jurusan

Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Pria yang memiliki hobi

bermain sepak bola memulai pendidikan

dasar di SDN Grogol Selatan. Selanjutnya ia

melanjutkan sekolah ke MTS Al-Islamiyah

setelah itu, ia bersekolah di MA Khazanah

Kebajikan Pondok Cabe. Sekarang

melanjutkan studi nya di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan selain kuliah dia juga aktif dalam unit kegiatan

mahasiswa (UKM), Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa (HIQMA)

sebagai kordinator hadroh.

Page 270: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

244 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

11. Raden Setyo Hadi Prabowo

Raden Setyo Hadi Prabowo laki-laki berusia 20 tahun adalah seorang Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Ilmu Hukum, konsentrasi Hukum Bisnis UIN Jakarta. Ia lahir di Jakarta pada tanggal 19 September 1997. Ia mempunyai hobi bermain bola dan mendaki gunung agar sedikit menyatu dengan alam. Ia pun pernah menempuh pendidikan di SMPN 184 Jakarta dan SMA Adi Luhur Jakarta, dimana di sekolah banyak pengalaman yang ia dapat mulai dari berbagai pelajaran maupun dalam lingkup berorganisasi ( OSIS ). Ia juga piawai bermain gitar.

12. Sinta Felisia Agnes

Sinta Felisia Agnes Mahasiswi Jurusan

Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan

Hukum, UIN Jakarta. Perempuan Kelahiran

Bukittinggi, Sumatera Barat, 11 Oktober 1996,

anak kedua dari tiga bersaudara. Sinta pernah

bersekolah di SDN 19 Gadut, MTsN 1

Bukittinggi, MAN 1 Model Bukittinggi, dan

UIN Jakarta. Sinta aktif dalam organisasi

HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi)

Hukum Keluarga, HMI (Himpunan

Mahasiswa Islam), serta organisasi primodial KMM (Keluarga

Mahasiswa Minang). Sinta memiliki hobi travelling, memasak, musik dan

olahraga. Sinta juga memiliki hobi.

Page 271: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 245

13. Arinda Yefa Pratiwi

Arinda Yefa Pratiwi adalah perempuan 21 tahun, kelahiran Batusangkar, 16 Mei 1997. Anak semata wayang dari dua bersaudara tersebut pernah bersekolah di SDN 01 Simabur, MTsN Padangpanjang, MAN Koto Baru Padangpanjang kemudian di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Hukum Pidana Islam di Fakultas Syari‟ah dan Hukum. Saat ini Ia aktif dalam Ikatan Keluarga Mahasiswa Minang (KMM Ciputat), Himpunan Mahasiswa Koto Baru Jabodetabek, LDK Syahid Fakultas Syari‟ah Hukum, Imatar UIN Jakarta dan HMI Ciputat, serta kader di Partai Amanat Nasional (PAN).

14. Citra Ayu Lestari

Citra Ayu Lestari mahasiswi Jurnalistik

Fakultas Ilmu Dakwa dan Ilmu Komunikasi

UIN Ciputat. Lahir Jakarta, 23 Mei 1997.

Memiliki pengalaman organisasi: Klise

Fotografi, DNK TV, Remaja Masjid Komplek

TNI-AL Ciangsana. Anak ketiga dari empat

bersaudara ini merupakan lulusan dari SD 01

Ciangsana, MTSN 7 Jakarta dan MAN 15

Jakarta. Punya hobi memotret dan masak. Citra

adalah perempuan yang pandai dalam berbisnis

makanan-makanan ringan yang dijual melalui online dan ia juga pintar

membagi waktu antara bisnis dan kuliahnya. Ia sangat berkinginan untuk

mempunyai bisnis makanan sendiri.

Page 272: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

246 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

15. Hady Wicaksono

Hady Wicaksono, lahir di Pemalang Jawa Tengah 2 Oktober 1996. Pernah bersekolah di SDN Cengkareng Timur 17 Pagi (2002-2009), SMP Negeri 248 Jakarta (2009-2012), SMA Negeri 33 Jakarta (2012-2015) dan UIN Jakarta Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia juga ikut berorganisasi di HMJ Ekonomi Pembangunan dan diangkat sebagai Anggota divisi Kewirausahaan (2015), di tahun berikutnya diangkat kembali di HMJ EP sebagai koordinator divisi Ekonomi Kreatif. Hady memiliki hobi di dunia desain grafis, modifikasi motor dan hobi mengoleksi miniatur mobil.

16. Indah Safitri

Indah Safitri adalah Mahasiswi Jurusan

Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis. Ia lahir di Wonosobo 24 Juni 1996. Ia

adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ia

mempunyai hobi bermain volly dan bernyanyi.

Ia juga sangat suka berbicara (alias cerewet). Ia

menempuh pendidikan di SDN 2 Somogede di

daerah Jawa Tengah, kemudian ia melanjutkan

pendidikan di SMP Negeri 10 Tangerang

selatan. Setelah itu, ia melanjutkan sekolahnya

di SMAN 5 Tangsel. Kemudian tahun 2015 ia menjadi mahasiswi di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta hingga sekarang.

Page 273: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 247

17. Muhammad Abdullah Zahiyan

Muhammad Abdullah Zahiyan, Lahir di Jakarta pada 07 Muharram 1417 H. Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta ini mempunyai hobi menggambar dengan tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan juga pembuat kaligrafi yang cukup handal. Kecintaan-nya terhadap alam membuatnya tertarik untuk masuk ke dalam dunia biologi, dan berkeinginan untuk membagikan ilmunya lewat konten visual yang unik. Saat ini ia masih aktif sebagai mahasiswa Biologi dan menjabat sebagai Penasehat Sub. Divisi Media Kreatif di Himpunan Mahasiswa Biologi UIN Syarif Hidayatullah karena bakatnya.

18. Hilda Awaliah

Hilda Awaliah (21 tahun) Mahasiswi

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Putri

Pertama dari empat bersaudara ini lahir di

Sukabumi, 17 Maret 1997. Ia memulai jenjang

pendidikannya di Kota Bogor pada usia 4 tahun

di TK Karya Nyata, kemudian melanjutkan

pendidikannya di SDN Cipasung Sukabumi

selama 6 tahun, dilanjutkan ke MTs AL-

Atiqiyah, yang kemudian dilanjutkan ke SMA

AL-Atiqiyah. Kecintaan terhadap alam dan lingkungan membuatnya

mengambil Biologi sebagai jurusannya, sebagai wadah menggali ilmu

untuk menambah ilmu pengetahuannya.

Page 274: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

248 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

19. Muhammad Fazlurrahman Amari

Muhammad Fazlurrahman Amari mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional FISIP UIN Jakarta, kelahiran Tanggerang 25 Maret 1997 merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Fazlurrahman tinggal di perumahan BSI Blok D25 No. 16 Rt 13 Rw 05 kelurahan. Dure Mekar, Bojong Sari Depok. Ifaz merupakan alumni Pondok Pesantren Al Hamidiyah Kota Depok. Ia aktif berorganisasi kepemudaaan seperti Kepala Departemen DEMA FISIP dan sebagai Ketua Umum Satuan Tugas Gerakan Anti Narkoba UIN Syarif Hidayatullah sekaligus sebagai Koordinator Pusat Forum Nasional Mahasiswa Anti Narkoba (FORNASMAPAN).

Page 275: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

249

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 276: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

250 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Jika ia melihat

satu aib pada saudaranya maka ia akan memperbaikinya

~Hilda Awaliah~

Page 277: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

251

Lampiran 1: Surat dan Sertifikat

Page 278: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

252 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Page 279: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 253

Page 280: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

254 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Page 281: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 255

Lampiran 2: Dokumentasi Kegiatan

Page 282: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

256 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Page 283: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 257

Page 284: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

258 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Page 285: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 259

FORM VERIFIKASI MANDIRI

BUKU LAPORAN HASIL KKN-PpMM 2018

Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No Kel.: 024 Nama Desa: Pasilian

Nama Kel.: PASKRON Nama Dospem: Dr. H. Ahmad Tholabi

Karlie,S.Ag.,S.H.,M.H.,M.A

Judul: Generasi Penerus di Bumi Pasilian

CATATAN VERIFIKATOR

No. Ihwal Kesesuaian dengan Buku Panduan

1 Sampul Muka � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

2 Halaman Dalam � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

3 Tim Penyusun � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

4 LEMB. PENGESAHAN � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

5 KATA PENGANTAR � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

6 DAFTAR ISI � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

7 DAFTAR TABEL � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

8 DAFTAR GAMBAR � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

9 TABEL IDENTITAS � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

10 RING. EKSEKUTIF � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

11 CAT. EDITOR � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

12 LEMBAR BIDANG 1 � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

13 BAB I � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

14 BAB II � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

15 BAB III � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

16 BAB IV � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

17 BAB V � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

18 LEMBAR BIDANG 2 � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

19 BAB VI � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

20 BAB VII � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

21 DAFTAR PUSTAKA � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

22 BIOGRAFI SINGKAT � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

23 LEMBAR PEMISAH � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

Page 286: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

260 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

24 LAMPIRAN � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

25 Sampul Belakang � ada � tdk ada � sesuai � belum sesuai

Kesimpulan

DENGAN INI KAMI MENYATAKAN BAHWA BUKU LAPORAN HASIL

KEGIATAN KKN-PpMM 2018 KELOMPOK 024 TELAH DIVERIFIKASI

DAN DINYATAKAN: SESUAI / TIDAK SESUAI* DENGAN BUKU

PANDUAN, BAIK KESESUAIN ISI MAUPUN TEKNIS PENULISAN.

*( Coret yang dianggap perlu

Ciputat, 13 Februari 2019

Verifikator Kesesuaian Konten

Nama Nur Faizah Syafiqah tanda tangan

Nama Hilda Awaliah tanda tangan

Verifikator Kesesuaian Teknis Penulisan

Nama Sinta Felisia Agnes tanda tangan

NamaIndah Safitri tanda tangan __

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Dr. H. A.Tholabi Karlie,S.Ag.,S.H.,M.H.,M.A

NIP: 19760807 200312 1 001

Catatan Dosen

Pembimbing/ Editor:

Page 287: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

Generasi Penerus di Bumi Pasilian | 261

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Kami yang bertanda tangan di bawah ini,

NO NAMA NIM TANDA

TANGAN

1. Ahmad Nawawi 11150110000071

2. Aisyah Nur Ilahi 11150110000019

3. Dini Tri Hastuti 11150130000076

4. Nur Faizah Syafiqah 11150170000044

5. Dara Azhari 11150163000064

6. Susi Suwanti 11150184000069

7. Yasyifani Rachmah Dini 11150210000023

8. Siti Ramadhan 11150251000014

9. Aldi Maulana 11150340000220

10. Raden Setyo Hadi Prabowo 11150480000015

11. Sinta Felisia Agnes 11150440000002

12. Arinda Yefa Pratiwi 11150450000007

13. Citra Ayu Lestari 11150510000166

14. Hady Wicaksono 11150840000051

15. Indah Safitri 11150850000059

16. M. Abdullah Zahiyan 11150950000034

17. Hilda Awaliah 11150950000005

18. M. Fazlurrahman Amari 11151130000008

Page 288: Generasi Penerus di Bumi Pasilianrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Lestari, M. Fazlurrahman Amari, Dini Tri Hastuti, Siti Ramadhan, Aldi Maulana, R. Setyo Hadi

262 |Generasi Penerus di Bumi Pasilian

Dengan ini menyatakan bahwa semua tulisan yang ada di Buku

Laporan Hasil Kegiatan PpMM 2018 Kelompok 024 adalah benar telah

bebas dari plagiasi atau penjiplakan. Apabila di kemudian hari pernyataan ini

terbukti tidak benar, maka kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini kami buat, untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Ciputat, 13 Februari 2019

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Dr. H. A.Tholabi Karlie,S.Ag.,S.H.,M.H.,M.A

NIP: 19760807 200312 1 001