gambaran minat mahasiswa s1 keperawatan …eprints.ums.ac.id/70263/12/naskah publikasi-29.pdf ·...
TRANSCRIPT
GAMBARAN MINAT MAHASISWA S1 KEPERAWATAN PROGRAM
TRANSFER MELANJUTKAN STUDI KE KEPERAWATAN
PROGRAM NERS DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Paada
Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA
2019
Oleh:
LUTHFAN HIDI PRADANA
J210110010
1
GAMBARAN MINAT MAHASISWA S1 KEPERAWATAN PROGRAM TRANSFER
MELANJUTKAN STUDI KE KEPERAWATAN PROGRAM NERS DI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Abstrak
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan secara komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat.
Regulasi di Indonesia mensyaratkan mahasiswa harus melampaui ujian kompetensi sebagai
tolak ukur mampunya memberikan asuhan keperawatan, ujian kompetensi hanya dapat
diambil dari strata D3 Keperawatan dan Program Profesi Ners. Pentingnya ujian kompetensi
bagi mahasiswa keperawatan menjadi tuntutan mahasiswa S1 Keperawatan untuk
melanjutkan pendidikan hingga Program Profesi Ners. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui gambaran minat mahasiswa program studi S1 keperawatan program transfer
untuk melanjutkan studi ke Keperawatan program ners di Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa S1 keperawatan program transfer
universitas muhammadiyah surakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan penelitian
ini adalah total sampling yaitu mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel. Sampel
penelitian ini berjumlah 47 orang. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk
mengumpulkan data dan menggunakan skala minat. Dari hasil analisis menggunakan SPSS
16.0 nilai yang berminat 64,3%, faktor psikologis yaitu yang ber keinginan 59,5%, faktor
fisik yaitu kesehatan 54,8%, faktor keluarga yaitu dukungan keluarga 59,5%, faktor
lingkungan yaitu dukungan lingkungan 50%. Kesimpulannya lebih dari sebagian mahasiswa
berminat melanjutkan studi program ners di universitas muhammadiyah surakarta. Dari
keempat faktor yang mempengaruhi hanya lingkungan yang keadaanya tidak memberikan
dampak berarti.
Kata kunci: minat, gambaran minat, melanjutkan studi
Abstract
Nursing is a form of professional service that is based on comprehensive knowledge and
nursing tips, aimed at individuals, families and society. Regulation in Indonesia requires
students to go beyond competency exams as a benchmark that can provide nursing care,
competency exams can only be taken from the Nursing D3 strata and the Professional
Profession Program. The importance of competency exams for nursing students is the
demand of S1 Nursing students to continue their education to the Professional Profession
Program. Purpose of this research is to know An overview of the students in the s1 transfer
nursing program continued education to the profession nursing program at the university of
muhammadiyah surakarta Subject of this research is students in the s1 transfer nursing
program at university of muhammadiyah surakarta. The technique for taking sample is using
total sampling. Total sampling is taking all member of population become sample. Sample
this research is 47 person. This reserarch using questionaire to capturing data and using
interest scale. From the results of the analysis using SPSS 16.0 interested values 64.3%,
psychological factors namely those with aspiration 59.5%, physical factors namely health
54.8%, family factors namely family support 59.5%, environmental factors namely
environmental support 50 %. In conclusion, more than half of the students were interested in
2
continuing the study program nurses at the Surakarta Muhammadiyah University. Of the four
factors that affect only the environment where the situation does not have a significant impact
Keyword: interest, overview of interest, continued education.
1. PENDAHULUAN
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan aspek
biologis psikologis sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga
dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
(Kusnanto, 2003). Dalam keperawatan moderen respon manusia yang didefinisikan sebagai
pengalaman dan respon orang terhadap sehat dan sakit yang merupakan suatu fenomena
perhatian perawat. Perawat atau nurse berasal dari kata nutrix yang berarti merawat atau
memelihara(American Nursing Association, 2000).
Di Indonesia keperawatan profesionalisme dimulai pada tahun 1983 dengan adanya
kesepakatan bersama lokakarya keperawatan. Lokakarya tersebut menghasilkan kesepakatan
nasional yang secara konseptual mengakui keperawatan di Indonesia sebagai profesi yang
mencakup pengertian, pelayanan keperawatan sebagai profesional, dan pendidikan
keperawatan sebagai pendidikan profesi. Pada tahun 1985 didirikan Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia. Selanjutnya berubah menjadi Fakultas Ilmu
Keperawatan pada tahun 1996. Pengembangan keperawatan sebagai profesi mengacu pada
kesepakatan liberasi di tingkat ASEAN pada tahun 2003, Asia Pasifik pada tahun 2010, dan
secara global pada tahun 2020. (Deden, 2013).
Selalu adanya lulusan dari S1 keperawatan program transfer yang beniat untuk
melanjutkan studi ke Keperawatan program ners di Universitas Muhammadiyah Surakarta
setiap tahun. Hal ini menunjukkan adanya minat mereka untuk menanjutkan studi ke jenjang
lebih tinggi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan kepada 20 mahasiswa S1
keperawatan program transfer pada angkatan 2016/2017 di Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Didapatkan 16 orang berminat untuk melanjutkan ke Keperawatan program ners, 4
orang tidak berminat untuk melanjutkan ke keperawatan program ners. 14 orang yang
berminat tersebut secara garis besar didasarkan pada 3 hal diantaranya saran orang tua, minat
dalam ilmu pengetahuan, atau rencana pengembangan karir, lalu untuk mereka yang tidak
berminat didasarkan pada mencari institusi pendidikan yang tempatnya tidak berjauhan
dengan tempat mereka bekerja, atau ketakutan sulitnya mengatur waktu. Mengingat tuntutan
3
pentingnya Program profesi Keperawatan juga diikuti lulusan S1 Keperawatan dalam karir
mereka. Kami ingin mengetahui bagaimana minat dari mahasiswa S1 Keperawatan program
transfer untuk melanjutkan studinya ke program Profesi keperawatan.
Pendidikan perawat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perawat,
berdasarkan hasil penelitian Faizin dan Winarsih (2008) diperoleh hasil bahwa ada
hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan perawat terhadap kinerja perawat. Hasil
penelitian Ali, Suhartini dan Supriyadi (2006) juga menunjukan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara tingkat pendidikan perawat dengan motivasi perawat dalam menerapkan
komunikasi terapeutik selama fase kerja. Faktor pendidikan perawat dapat membantu
seseorang dalam proses tersebut sehingga mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan
dorongan eksplorasi.
Berdasarkan pernyataan diatas maka semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin
tinggi pula pengetahuan dan sikap. Dengan adanya pengetahuan memadai yang dimiliki
seseorang dapat memenuhi kebutuhan dalam mengaktualisasikan diri, menampilkan
produktifitas dan kualitas kerja yang tinggi. Serta adanya kesempatan untuk mengembangkan
dan mewujudkan kreatifitas. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang
maka semakin tinggi pula produktifitas kerja (Arfida,2003). Dengan tuntutan di masyarakat
yang mengharapkan pelayanan kesehatan lebih baik maka perlunya pemberi pelayanan
kesehatan untuk meningkatan pendidikannya sesuai deangan penjelasan sebelumnya.
Dari alasan-alasan beragam yang dijabarkan sebelumnya, penulis tertarik untuk
menggali lebih jauh tentang bagaimanakah minat dari mahasiswa Keperawatan program ners
untuk melanjutkan ke jenjang profesi.
2. METODE
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian
yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan. Artinya, penelitian yang
dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada minat mahasiswa S1
keperawatan program transfer melanjutkan studi ke Keperawatan program ners. Jumlah
mahasiswa S1 Keperawatan program transfer di Universitas Muhammadiyah Surakarta
memiliki jumlah 47 mahasiswa di semua, maka digunakan teknik sampling jenuh karena
subyek penelitian kurang dari 100 orang.
Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah metode angket. Metode
angket adalah suatu teknik pengumpulan data dengan melalui daftar pertanyaan yang tertulis,
4
disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari sumber
responden.
Skala pengukuran yang digunakan dalam angket minat mahasiswa melanjutkan studi
S1 Keperawatan adalah skala Likert yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif dengan teknik penilaian untuk pernyataan favorable sebagai berikut:
a) Sangat Setuju diberi skor 4
b) Setuju diberi skor 3
c) Tidak setuju diberi skor 2
d) Sangat tidak setuju diberi skor 1
Dan untuk penilaian unfavorable sebagai berikut:
a) Sangat Setuju diberi skor 1
b) Setuju diberi skor 2
c) Tidak setuju diberi skor 3
d) Sangat tidak setuju diberi skor 4
Selanjutnya skor jawaban siswa dijumlah untuk mengetahui besarnya minat
mahasiswa melanjutkan studi S1 Keperawatan. Rentang skor minat mahasiswa melanjutkan
studi S1 Keperawatan ditentukan dengan menentukan rata-rata menggunakan SPSS.
Penelitian ini menggunakan kuesioner langsung. Kuesioner langsung adalah jika
sesuatu kuesioner daftar pertanyaan dikirim langsung kepada orang yang ingin dimintai
pendapat, keyakinannya, atau diminta menceritakan tentang keadaannya sendiri (Sutrisno
Hadi. 2000).
Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data sehingga
data-data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis data deskriptif.
a. Tahap Persiapan
Langkah awal dalam penelitian ini adalah pengajuan skripsi. Dilanjutkan dengan seminar
proposal skripsi. Dilanjutkan dengan melakukan revisi sesuai dengan hasil dari seminar
proposal skripsi.
b. Tahap Pelaksanaan
a) Malakukann pengumpulkan data penelitian di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta pada tanggal Juli 2018. Responden dalam penelitian ini adalah
mahasiswa aktif di Ilmu Keperawatan Program Transfer di Universitas Muhammadiyah
5
Surakarta berjumlah 47 orang pada angkatan 2017/2018. Sebelum responden mengisi
peneliti menjelaskan tujuan, merahasiakan identitas responden, dan cara pengisian
kuesioner.
b) Data dikumpulkan untuk dilakukan skoring.
c) Melakukan analisa data
Analisis menggunakan SPSS 16.0 dengan menggunakan mean dan frequencies.
c. Tahap Pelaporan
Pada tahap ini data yang sudah dianalisa dituliskan pada hasil penelitian sesuai format
penelitian dalam bentuk tabel dan narasi. Selanjutnya dipertanggung jawabkan hasil
penelitian tersebut di hadapan penguji dalam sidang skripsi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data minat melanjutkan studi ke program profesi ners diperoleh dari keseluruhan kuesioner
minat yang diisi oleh responden. Distribusi minat responden dinilai berdasarkan seluruh
aspek-aspek minat menurut Winkel(2006) yaitu aspek ketertarikan, aspek perhatian, dan
aspek konsentrasi.
3.1 Minat
Tabel 1 Minat
Ketegori Jumlah (%)
Berminat
Kurang berminat
27
15
64,3%
35,7%
Jumlah 42 100%
Tabel diatas menunjukkan bahwa proporsi responden yang berminat lebih banyak yaitu 27
responden (64,3%) dibandingkan yang kurang berminat yaitu 15 responden (35,7%). Minat
melanjutkan studi dimulai dari perasaan lebih senang dan juga tertarik untuk memilih
melanjutkan jenjang pendidikannya tanpa adanya rasa terpaksa. Hal itu dilakukan hingga
individu mampu termotivasi untuk melakukan melanjutkan jenjang pendidikan tersebut
walaupun dalam waktu lama (Slameto,2010). Seseorang yang berminat melanjutkan
pendidikannya akan senang memperhatikan dan mengingat segala aktivitas ataupun informasi
yang berkaitan dengan keinginannya tersebut terus menerus (Djamarah,2008). Lebih jauh
6
dijabarkan pada aspek-aspek dari minat itu sendiri diantaranya ketertarikan, perhatian, dan
konsentrasi.
3.2 Aspek ketertarikan
Tabel 2 Aspek ketertarikan
Ketegori Jumlah (%)
Tertarik
Kurang tertarik
14
13
51,9%
48,1%
Jumlah 27 100%
Ketertarikan yaitu rasa tertarik yang disertai rasa senang dalam belajar (Winkel,2006).
Hal yang mempengaruhi rasa tertarik antara lain Citra Perguruan Tinggi, dan tersedianya
lapangan pekerjaan (Risnawati & Irwandi,2012).
Akreditasi, pelayanan, dan promosi yang berperan sebagai citra dari perguruan tinggi
berperan sebagai sejumlah gambaran, kesan dan keyakinan yang dimiliki oleh individu
terhadap perguruan tinggi tersebut. Dari citra yang baik dari perguruan tinggi mempunyai
suatu dampak pada persepsi individu (Kolter & Fox,1995). Citra dari perguruan tinggi sangat
mempengaruhi ketertarikan individu, citra baik perguruan tinggi maka akan mempengaruhi
calon mahasiswa untuk tertarik berkuliah di perguruan tinggi tersebut. Sejalan dengan hasil
penelitian Dewi (2016) menjelaskan bahwa akreditasi, peningkatan pelayanan, dan juga
promosi berkontribusi signifikan terhadap minat calon mahasiswa berkuliah di universitas
tersebut.
Kemungkinan memperoleh pekerjaan lebih besar bagi lulusan merupakan juga
menjadi faktor yang mendukung terhadap ketertarikan calon mahasiswa. Suatu Ketertarikan
yang akhirnya memutusan untuk mewujudkan kondisi diharapkan kelak. Hal ini ditempuh
dengan mengembangkan keahlian dan keterampilan lewat pendidikan agar kesempatan
berkarier lebih terbuka lebih lebar (Nawawi,2005). Sejalan dengan temuan Trisninawati
(2013) bahwa adanya usaha meningkatkan keahlian dan kemampuan berkaitan dengan
keinginan memperoleh pekerjaan.
7
3.3 Aspek Perhatian
Tabel 3 Aspek Perhatian
Ketegori Jumlah (%)
Perhatian
Kurang perhatian
16
11
59,3%
40,7%
Jumlah 27 100%
Perhatian yaitu pemusatan pikiran dalam belajar atau mempelajari sesuatu
(Winkel,2006). Terdapat dua pengertian perhatian. Salah satunya perhatian merupakan
pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek (Suryabrata,2004). Perhatian adalah
kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan memilih rangsangan dari
lingkungannya (Slameto,2010). Seseorang yang berminat ia akan mengerahkan upaya
bagaimana agar hal yang diminati dapat dicapai. Saat memutuskan pendidikan individu akan
berupaya mencari tahu apa saja yang diperlukan demi tercapai tujuan tersebut. Seperti
bagaimana institusinya, dunia pendidikannya, peluang karir, dan segala hal yang berkaitan
dengan minatnya tersebut.
Kebutuhan juga mempengaruhi perhatian (Ahmadi,2003). Kebutuhan merupakan
dorongan, sedangkan dorongan itu mempunyai tujuan yang harus dicurahkan kepadanya.
Dengan demikian perhatian terhadap hal-hal tersebut pasti ada, demi tercapainya suatu
tujuan. Sesuai dengan hasil penelitian Arifin (2017) bahwa ada hubungan positif antara target
yang ingin dimiliki dengan minat belajar individu.
3.4 Aspek Konsentrasi
Tabel 4 Aspek Konsentrasi
Ketegori Jumlah (%)
Konsentrasi
Kurang konsentrasi
12
15
44,5%
55,5%
Jumlah 27 100%
Konsentrasi merupakan salah satu dari tiga aspek minat menurut Winkel. Konsentrasi
adalah upaya untuk memusatkan perhatian terhadap suatu obyek (Winkel,2006). Sedangkan
menjelaskan menurut asal kata, konsentrasi atau concentrate yaitu kata kerja yang berarti
memusatkan. Konsentrasi adalah pemusatan pikiran pada suatu hal dengan cara tidak
memperhatikan hal-hal yang tidak berhubungan (Slameto,2010). Konsentrasi juga berarti
kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan yang sedang dihadapi,
8
yaitu persoalan memutuskan melanjutkan studi di salah satu institusi pendidikan
(Siswanto,2007). Saat memutuskan pendidikan individu yang konsentrasi sudah menentukan
institusi dan pendidikan yang dituju, ia tidak akan goyah dengan pendidikan lain atau
bimbang dalam memilih institusi dimana ia akan belajar. Seperti individu tidak ada keinginan
untuk berganti jurusan atau jalur pendidikan. Individu sudah tidak lagi mempertimbangan di
institusi mana ia akan mengenyam pendidikan.
Kurniawati (2016) dalam penelitian memperoleh hasil bahwa ada hubungan yang
signifikan antara minat dengan konsentrasi. Namun pada hasil penelitian ini justru diperoleh
hasil yang sebaliknya. Jumlah responden yang tidak sesuai harapan memungkinkan hal ini
terjadi. Ada sebagian anggota dari kelompok tidak terwakili dengan dieliminasi berdasarkan
kategori eksklusi.
Distribusi minat responden dinilai berdasarkan faktor menurut Crow dalam gunarto(2007)
sebagai berikut:
3.1 Faktor psikologis
Tabel 5 Aspek Konsentrasi
Ketegori Jumlah (%)
Berkeinginan
Kurang
Berkeinginan
25
17
59,5%
40,5%
Jumlah 42 100%
Hal ini dikarenakan aspek psikologis individu yaitu keinginan atau aspirasi, dan
persiapan turut berperan dalam minat seseorang. Aspirasi sama dengan kemauan yaitu
kehendak yang mengarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh akal budi
(Ahmadi,2009). Aspirasi adalah keinginan kuat beserta usaha yang dilakukan untuk mencapai
sesuatu yang lebih tinggi jika dibandingkan keadaan individu saat ini (Hurlock,1979).
Keinginan tersebut dapat berupa keinginan meningkatkan keahlian di bidang keperawatan,
memperoleh pekerjaan yang diharapkan, atau posisi lebih tinggi yang diharapkan. Begitu
juga kesiapan adalah sesuatu yang direncanakan seseorang untuk mencapai sesuatu. Kesiapan
tersebut dalam segi kesiapan mental atau psikologis. Kesiapan mental adalah suatu kondisi
mental yang diperoleh individu dari pengalaman secara menyeluruh (Kuswahyuni,2009).
9
Hal ini sesuai dengan hasil Penelitian Febriyanto & Budiyono (2015) yang
mengungkapkan ada hubungan positif antara minat belajar dengan faktor psikologis yaitu
kemampuan akademis siswa dilihat dari prestasinya. Diamana kemampuan akademis tersebut
diperoleh dari persiapan mereka dengan belajar.
3.2 Faktor fisik
Tabel 6 Faktor Fisik
Ketegori Jumlah (%)
Sehat
Kurang sehat
23
19
54,8%
45,2%
Jumlah 42 100%
Hal ini dimungkinkan karena kesehatan seseorang atau adanya cacat tubuh berkaitan
dengan citra diri yaitu bagaimana cara individu memandang dan menilai tubuhnya. Cara
inidividu memandang dan menilai tubuhnya mencakup pandangan tentang bagaimana
bentuknya, fungsinya, penampilan, dan potensi tubuh saat ini apakah sesuai harapan (Stuart
& Sundeen,1998). Sedangkan individu cenderung menetapkan batas aspirasi, cita-cita, nilai-
nilai yang ingin dicapai sesuai potensi dirinya. Sehingga seberapa tinggi minat seseorang
dapat menyesuaikan dengan bagaimana inidvidu menilai serapa tinggi pencapaian potensi
terbaik tubuhnya. Sehingga keterbatasan fisik juga membatasi minat individu tersebut
(Keliat,1998).
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Ginting (2016) bahwa tedapat hubungan yang
kuat antara minat dengan kadaan fisik. Tinggi minat seseorang sebanding dengan keadaan
fisik yang baik. Keadaan fisik individu yaitu kesehatan dan ada atau tidaknya cacat pada
tubuh mampu mempengaruhi minat seseorang (Slameto,2010).
3.3 Faktor Keluarga
Tabel 7 Faktor Keluarga
Ketegori Jumlah (%)
Mendukung
Kurang mendukung
25
17
59,5%
40,5%
Jumlah 42 100%
10
Faktor keluarga disini adalah dukungan keluarga bisa dukungan material berupa
pemenuhan materi, dukungan emosional berupa perhatian, dan juga dukungan informasi
berupa saran, nasihat, dan petunjuk yang memberikan dampak positif (Taylor,1995).
Menurut Febriana (2015) dalam penelitiannya terdapat hubungan positif antara
keluarga dengan minat individu. Sejalan juga dengan hasil penelitian Febriyanto & Budiyono
(2015) bahwa adanya hubungan positif antara faktor keluarga dengan minat belajar individu.
3.4 Faktor Lingkungan
Tabel 8 Faktor Lingkungan
Ketegori Jumlah (%)
Mendukung
Kurang mendukung
21
21
50%
50%
Jumlah 42 100%
Faktor lingkungan dalam hal sosial menurut Apollo & Cahyadi (2012) adalah
dukungan dari lingkungan yang berdampak pada minat individu berupa dukungan secara
emosional seperti empati, memberikan informasi atau saran yang diperlukan, serta
memberikan bantuan.
Sedangkan dalam hal lingkungan fisik menurut Sedarmayanti (2001) adalah semua
keadaan fisik yang bisa mempengaruhi individu secara langsung atau tidak langsung.
Lingkungan fisik yang mempengaruhi minat melanjutkan studi menurut maryono (1998)
adalah jarak. Semakin dekat jarak maka minat individu untuk belajar semakin tinggi, karena
rintangan yang dihadapi semakin kecil. Kemudahan yang ada meningkatkan minat individu.
Namun dalam hasil penelitian Dewi dkk. (2012) menyimpulkan bahwa lingkungan sosial dan
fisik dalam hal jarak tidak mempengaruhi minat individu melanjutkan studi, sehingga tidak
memberikan dampak yang signifikan terhadap minat melanjutkan studi.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran minat mahasiswa S1 keperawatan transfer
melanjutkan studi ke Keperawatan program ners di Universitas Muhammadiyah Surakarta
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
11
a. Mahasiswa S1 keperawatan transfer yang berminat melanjutkan studi ke program profesi
ners di universitas muhammadiyah surakarta yaitu 27 responden (64,3%).
b. Dari faktor psikologis mahasiswa S1 keperawatan transfer, sebagian besar memiliki
aspek psikologis yang baik berjumlah 25 responden (59,5%) untuk melanjutkan studi ke
program profesi ners di universitas muhammadiyah surakarta.
c. Dari faktor fisik mahasiswa S1 keperawatan transfer, sebagian besar memiliki aspek fisik
yang baik berjumlah 23 responden (54,8%) untuk melanjutkan studi ke program profesi
ners di universitas muhammadiyah surakarta.
d. Dari faktor keluarga mahasiswa S1 keperawatan transfer, sebagian besar memiliki aspek
keluarga yang baik berjumlah 25 responden (59,5%) untuk melanjutkan studi ke program
profesi ners di universitas muhammadiyah surakarta.
e. Dari faktor lingkungan responden, sebagian besar memiliki aspek lingkungan yang baik
berjumlah 21 responden (50%) untuk melanjutkan studi ke program profesi ners di
universitas muhammadiyah surakarta.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai
berikut:
a. Responden
Responden diharapkan menjaga kesehatan sehingga yakin akan mampu secara fisik
menacapai target terkait minatnya, selain itu dengan mempersiapkan diri dalam
melanjutkan studi mulai dari sekarang agar semakin siap responden maka semakin yakin
mampu mencapai apa yang menjadi minatnya.
b. Institusi Pendidikan
Tetap mempertahankan citra baik institusinya melalui akreditasi. Mempertahankan atau
meingkatkan akreditasi dengan menjaga kualitas lulusan melalui praktek-prektek dan
juga kurikulum, serta mempertahankan atau kualitas layanan pendidikan melalui
peningkatan fasilitas. Selain itu juga lebih aktif beriklan lewat media massa atau jejaring
sosial untuk lebih memperkenalkan citranya.
c. Peneliti yang akan datang
Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti yang ingin meneliti dengan judul serupa
atau subyek yang serupa. Peneliti dapat menggali lebih jauh hubungan antara minat
melanjutkan studi dengan jenis kelamin, faktor-faktor yang mempengaruhi, akreditasi
12
yang sudah dicapai institusi pendidikan tersebut, atau jarak antara rumah subyek dengan
institusi pendidikan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. (2009). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta
American Nursing Association. (2013). What is Nursing? Diakses
http://www.nursingworld.org/EspecialyForYou/What-Is-Nursing/ tanggal 24 Februari
2017 pukul 15.00 WIB
Apollo & Cahyadi, A. (2012). Konflik Peran Ganda perempuan Menikah yang Bekerja
Ditunjau dari Dukungan Keluarga dan penyesuaian Diri. Skripsi. Madiun:
Fakultas Psikologi Universitas Kristen Widya Mandala Madiun
Arfida. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Penerbit: Ghalia Indonesia
Deden,D. (2013). Pengantar Keperwatan Profesional. Yogyakarta :Gosyen Publishing
Djamarah, S.B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Dewi, I.H.A. (2016). Kontribusi pencitraan (Akreditasi, Kualitas Pelayanan, dan Promosi)
Terhadap Minat Kuliah di Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Skripsi.
Surakarta: Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pacsasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Faizin, A. dan Winarsih. (2008). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Lama. Kerja Perawat
dengan Kinerja Perawat Di Rsu Pandanarang.Kabupaten Boyolali. Fakultasi
lmu kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Issn. 1979-2397.Vol. I
Febriana, E. (2015). Hubungan Lingkungan Keluarga dan Kreativitas dengan Minat
Kewirausahaan Pada Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
SMK Muhammadiyah Prambanan. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi
Univarsitas Negeri Yogyakarta.
Febriyanto, Y.A. & Budiyono. (2015). Hubungan Faktor Keluarga dan Minat Belajar
Terhadap Perstasi Belajar Matematika Siswa. Skripsi. Purworejo: Program
Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Ginting, E. (2016). Hubungan Antara Minat Dan Motivasi Dengan Tingkat Kebugaran
Jasmani Siswa SMP Negeri 1 Lau Baleng Kabupaten Karo Provinsi Sumatra
Utara. Skripsi. Bandar Lampung: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bandar Lampung.
Hadi, S. (2000). Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset
13
Kusnanto. (2003). Pengantar Profesi Dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : EGC
Kurniawati, N.A. (2016). Hubungan antara minat terhadap ice breaking dengan konsentrasi
mengikuti layanan format klaskal siswa kelas VII di SMP negeri 4 magelang
Tahun ajaran 2015/2016. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
Kuswahyuni, S. (2009). Pengaruh Bimbingan Kelompok terhadap Kesiapan Menghadapi
Ujian Akhir pada Siswa Kelas VI A3 SDN Sendang Mulyo Semarang Tahun
Ajaran 2009/2009. Skripsi. Semarang: IKIP PGRI Semarang
Keliat, B.A. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
Kolter, P. & Fox, K.F.A. (1995). Strategic Marketing for Edicational Institution 2nd Edition.
New Jersey: Prentice-Hall inc.
Moleong, L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya
Nawawi, H. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif
Cetakan Keempat. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Risnawati, E. & Irwandi, S.A. (2012). Analisis Faktor atas pengambilan Keputusan
Mahasiswa untuk Memilih Jurusan Akuntansi di STIE Perbanas Surabaya.
Skripsi. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya
Slameto. (2010). Belajar&Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Winkel, W.S & Hastuti, S. (2006). Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Meida Abadi