edisi interaktif lebaran 1435 h

Upload: informatika-icmi-kairo

Post on 03-Jun-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Edisi Interaktif Lebaran 1435 H

    1/12

  • 8/12/2019 Edisi Interaktif Lebaran 1435 H

    2/12

    Edisi Interaktif Lebaran 1 Syawal 1435 H

    Editorial

    Email:[email protected]

    Telp / Mobile:01157926958/01128872152

    Alamat Redaksi:Wisma Nusantara, 8 Wahran St. Rabea el-Adawea , Nasr City, Cairo, Egypt.

    Web Master:Lukmanul Hakim, Dana Ahmad Dahlani

    Distributor dan Periklanan:

    Khoirun Nisa: +201158328145Fatimah NK: +201128016755

    Layouter & Ilustrator:Al-Khawarizmi

    Editor:

    Sifrul Akhyar, Ahwazy Anhar, KurniawanSaputra, Achmad Fawatih, Fakhry EmilHabib,Fitra Yuzarni.

    Reporter:

    Moch Hammam, Maulana Abdul Aziz, IrfanMuhammad Ali, Muhammad Fahmi, NawaSyarif, Laela Nurhidayah, Shofuriya, NurulAini Azizah, Wasliyah J, Rifatud Darojah.

    Redaktur Ahli:

    Ahmad Satriawan Hariadi, Fajar Pradika,Lc., Hilmy Mubarok, Sayyid Zuhdi, S.S.,Fitra Yuzarni, Rini Arianti, Nurul Azizah, AyuRizki Amalia

    Penanggungjawab:

    Koordinator Departemen Media danKomunikasi ICMI Orsat Kairo

    Pengarah:

    Drs. Ahmad IsronaAlfakhri Zakirman, Lc.

    Indra Gunawan, Lc.

    Pelindung:

    Ketua Umum ICMI Orsat Kairo

    Informatika

    Dewan Redaksi:

    Raidah Sekar Harani, Suhardi Junaidi, Nur FitriaQurrotu Aini, Nashirat Zimam al-Husna, Abdi Zakar-ia, Rabbani Rizki Fadhila, Pangeran Arsyad, As-sadullah Rouf, Miftakhudin

    Sekretaris Redaksi:Aisyah Ummu Fadhilah, Ikhwan HakimRangkuti, Durratul Azkiya

    Pemimpin Redaksi:

    Miftah Firdaus

    Pemimpin Usaha:Fatimah Nurul Khoiriyah

    Pemimpin Umum:Hielya Abdurrahman

    Ada sebuah adagium yangindah tentang hakikat ke-bahagiaan, yang

    redaksinya seperti ini: Bukan bahagia yangmenjadikan kita bersyukur, tetapi denganbersyukur akan menjadikan hidup kita ba-hagia. Bagi kami adagium ini mempunyamakna yang sangat luar biasa, dan dapatmenjadi rambu-rambu hidup ketika kita mu-lai berkeluh kesah.

    Setidaknya, ada beberapa halyang membuat kami bahagia. Pertama,kami masih diberi kesempatan untuk ikutmadrasah Ramadhan yang hanya ada satubulan dalam setahun, guna meningkatkankualitas iman dan takwa sebagai hamba-Nya. Kedua,kami masih diberi kesempatanuntuk menikmati kemenangan dalam per-

    ayaan Idul Fitri. Ketiga, kami diberikan parapengurus dan keluarga Informatika yang san-

    gat luar biasa; kompak, pekerja keras, danpeduli. Sehingga rentetan kegiatan Informat-

    ika pada bulan Ramadhan ini berjalan

    dengan lancar, walaupun dengan tenagayang sangat terbatas. Dimulai dari LaporanPertanggungjawaban, Pendaftaran danseleksi penerimaan kru baru, hingga up-grading dan pelantikan, semua itu tidakakan terjadi jika tanpa kerja keras para pen-gurus dan dukungan dari keluarga besarInformatika. n

    Tentu, harapan terhadap Informatika

    agar mampu menjadi media yang mampuberdiri tegak dalam kejujurannya di tengahdinamika Masisir merupakan hal yang lum-rah, mengingat kebesaran nama ini. Hal inipun membuat kita bahagia karena masihdiharapkan. Jika sudah tidak diharapkandan sulit untuk mengharap apa lagi yang

    kita punya. Sekarang memang hanyakesungguhan dari kami dan dukungan darisemua pihak merupakan suplemen yangkuat guna mendorong kita agar terus maju.

    Pada edisi interaktif lebaran 1435

    H ini kita coba mengangkat permasalahantentang halal-bihalal dan shalat ied berja-maah yang biasanya diadakan di KBRIKairo atau masjid As-Salam, yang manatahun ini tidak ada. Dan juga masih hangatdibenak kita tentang kepergian saudariGusti Rahma Yeni dalam sebuah tragediperampokan di dalam tramco pada 17 JuliKemaren. Maka dalam rubrik Laporan Khu-sus kita mencoba mengangkat pribadi Gustiyang banyak perlu kita teladani. Dalam ru-brik keislaman saudara Ahmad SatriawanHariadi mencoba menulis tentak esensidaripada perayaan idul fitri itu sendiri.

    Seperti biasanya, dalam edisi khu-sus kita mengajak partisipasi Masisir untukturut serta mengucapkan selamat hari rayaidul fitri, dengan space-space iklan yangtelah kami sediakan. Dengan harapan bah-wa kebahagiaan idul fitri merupakan keba-hagiaan bersama.

    Akhirnya, selamat menikmatisajian sederhana dari kami, suatukebahagiaan jika ada yang mem-beri masukan terhadap keku-rangan-kekurangan yang ada.Semoga dapat menjadi evalusikami agar lebih baik untukkedepannya.

    Selamat menikmati per-ayaan Idul Fitri dan jangan lupaterhadap kebahagiaan orang-orang di sekeliling kita. Karenabahagia yang sesungguhnyaadalah ketika kita mampu mem-berikan secercah kebahagiaan

    untuk orang lain.

    Kebahagiaan

    2

    takwaa

    Foto kopi

  • 8/12/2019 Edisi Interaktif Lebaran 1435 H

    3/12

    Edisi Interaktif Lebaran 1 Syawal 1435 H

    Selengkapnya...Hal 8

    Suara Mayoritas

    Alex menjawab ketus,"Belum tau." Saat ditanyamau shalat Ied dimana

    pada hari raya idul fitri besok. Uswah danRosita pun menjawabnya dengan kalimatyang sama persis. Mereka pantas bingung,hari raya Idul Fitri merupakan hari danwaktu yang sangat ditunggu-tunggu gunaberkumpul dan bersilaturahmi, apalagi bagiwarna negara yang kebetulan tinggal diluar negeri dan jauh dari orang tua sepertiMasisir. Maka saat-saat seperti inilah yangmanjur guna mengobati kerinduan akankampung halaman. Ketidakadaan acarahalal-bihalal dan shalat ied bersama wargaIndonesia di Mesir seperti biasanya, yangdiadakan oleh KBRI adalah penyebab uta-

    ma kebingungan mereka.Spekulasi pun berkembang, teru-

    tama masalah dana yang seret karenaterjadi pemotongan anggaran. Kami men-coba menanyakan hal ini kepada PakFahmy Lukman, Atase Pendidikan (Atdik)KBRI Kairo. Namun memang beliau kurangmengerti untuk masalah hal tersebut. "Wahkalau masalah itu saya tidak tahu terlalubanyak" Katanya. Malah beliau menganjur-kan untuk shalat di tempatnya tinggal."Shalat Idul Fitri sebaiknya dilakukansesuai dengan daerah masing-masing WNI

    tinggal dan nampaknya kita dapatbergabung dengan warga sekitar. Adapundi Masjid Indonesia Cairo juga diadakanshalat Ied. Silaturahmi untuk saling ber-

    maafan dapat dilakukan setelah shalat."Katanya. Begitupun dengan Pak Windrat-mo, Pensosbud KBRI Kairo dengan

    Polemik Shalat Ied

    Silaturahim

    Manusia tercipta sebagaimakhluk yang mulia.Salah satu wujud

    kemuliaannya adalah dengan dijadikannyaberpasang-pasangan. Saling menjadisaudara untuk saudaranya yang lain.Menasehati dan bahu-membahu dalam

    kebaikan.Manusia juga merupakan

    makhluk sosial yang pada hakikatnyatidak bisa mencukupi hidupnya dengantangannya sendiri. Dengan begitu sikapketergantungannya kepada orang lainyang membutuhkan suatu interaksi diantara keduanya. Hal ini tak akan terwujudtanpa sebuah silaturahmi yang baik antarkeduanya. Terlebih bagi setiap muslimwajib menjaga silaturahim dengansaudara muslim lainnya.Karena seorangmuslim dan lainnya diumpamakan sepertisatu kesatuan anggota badan, jika salah

    satu anggota badannya sakit, maka akansakit semua.Silaturahim sendiri memiliki keu-

    tamaan khusus; bisa memperpanjangumur dan meluaskan rizki. Silaturahim

    juga termasuk bentuk dari ketaatan ter-hadap Allah Swt, seperti dalam Qs. al-Ra'd: 21 "Dan orang-orang yangmenghubungkan apa-apa yang Allahperintahkan supaya dihubungkan, danmereka takut kepada Rabbnya dan takutkepada hisab yang buruk." Dari ayat terse-but menunjukkan bahwa seorang hambayang menyambung tali silaturahim tak lainkarena ia takut kepada Allah.

    Ketaatan seorang hamba terbuktibukan hanya kepada saudara yang telahberbuat baik kepadanya, namun jugakepada saudara yang yang berbuat burukkepadanya. Terkadang kita merasa men-jadi budak telah berbuat baik kepadaorang yang berbuat buruk kepada kita.Sifat seperti ini yang harus dihilangkan,karena Allah SWT telah menjanjikan ke-menangan bagi hambanya yang selalumenjalin silaturahim kepada saudaranya.Ini terbukti dalam sebuah hadis ketika adalaki-laki yang mengadu pada Nabi bahwaia selalu berbuat baik kepada saudaranya,namun saudaranya tersebut berbuat burukkepadanya. Kemudian nabi menjawabdalam sabdanya "Jika engkau benar-

    benar seperti yang engkau katakan, makaseolah-olah engkau menaburkan barapanas di wajah mereka, dan senantiasakemenangan Allah menyertaimu terhadap

    mereka, selama engkau tetap sepertiitu." (HR Muslim).

    Banyak kesempatan yang kitamiliki untuk menjalin silaturahim kepadasaudari kita yang lain, terutama pada mo-mentum puasa Ramadan, seperti mem-berikan sedekah kepada fakir miskin atauyang mungkin yang lebih terkenal di Mesiradalah memberikan makanan untuk ber-buka puasa bagi orang lain. Tradisi yangbaik ini memang harus terus kita lestari-kan, karena dengan demikian akan selaluterjaganya motto agama Islam yang meru-pakan rahmatan lil'alamin.

    Dengan prosesi silaturahim yang

    sangat terjaga dalam bulan Ramadan,

    sangat tidaklah lengkap jika tidak

    dibarengi dengan zakat fitrah atau maal

    pada hari raya Idul Fitri. Bahkan zakat

    tersebut merupakan obat dari penyakit

    yang sering terjangkit pada hati manusia

    yaitu iri dan dengki dengan kekayaan

    yang dimiliki orang lain. Dengan demikian

    dapat menghilangkan kesenjangan antara

    si miskin dan si kaya serta akan ter-

    jalinnya silaturahmi yang baik antarkeduanya.

    Oleh:Khoirunnisa*

    Gerbang

    Selengkapnya... Hal 4

    . *Keluarga Informatika

    Suasana Shalat Idul Fitri berjamaah di Suuq Sayyarot

    3

  • 8/12/2019 Edisi Interaktif Lebaran 1435 H

    4/12

    Edisi Interaktif Lebaran 1 Syawal 1435 H

    redaksi yang kurang lebih sama.Masisir pun beragam dalam me-

    nanggapi permasalahan ini. Bagi AnwarFathoni, ketua Gamajatim, hal tersebutmerupakan kewenangan mutlak KBRI dankita tidak boleh terlalu menyalahkan. "Kalaumasalah itu saya kurang tahu penuh. Kare-na selama ini pihak kekeluargaan jarangberinteraksi dengan KBRI terkhusus di bi-dang keuangan. Kalau masalah tradisiopen house sama sholat berjamaaahsebenarnya tidak terlalu masalah. Menurutsaya itu hanya Masisir yang menjadikannyatradisi, kalau menurut saya balik lagi keKBRI. Itu adalah hak penuh dari KBRI maumengadakan atau tidak. Jadi kita sebagaiMasisir tidak bisa mengklaim yang tidak -tidak pada KBRI." Ujarnya.

    Menurut Sifrul Akhyar Wakil Presi-den PPMI, Dari PPMI sendiri juga hanyasekedar tahu bahwasannya memang keu-angan KBRI kali ini lagi seret. "Karenamemang dipotong dari kementerian luarnegri. Jadi memang pada dasarnya keu-angan pada awalnya memang di potongdari Indonesia." Ucapnya. Jamil Abdul Latif,Ketua Diaspora Mesir dengan tegas tidakingin mengangkat isu ini "Saya tidak mauangkat bicara masalah ini, untuk lebihjelasnya bisa ditanyakan langsung ke KBRI.Apa yang disampaikan KBRI ya itu yangsaya tau." Tegasnya. dan baginya lebih

    baik tidak usah memusingkan hal tersebutdan mengadakan tindakan nyata sepertimengadakan Sholat Ied berjamaahnya diSuuq Sayyarat, sekaligus Silaturahim WNI

    di Mesir bekerjasama dengan PPMI danWIHDAH, Sebagaimana di terangkan Izdi-yan Muttaqin, sekretaris Diaspora Mesir.

    Rhoid Umami, ketua panitia GemaTakbir Akbar (GETAR Vol: 7) ikut me-nanggapi permasalahan ini, "Untuk kali inipun GETAR tidak mengajukan proposal keKBRI. Karena berdasarkan narasumberyang kita terima, yaitu dari bapak Fahmidan Bapak Windratmo bahwa KBRIsekarang memang lagi kekuarangan dana.Salah satunya memang dari indonesiasendiri dipotong dananya dan dari KBRIMesir juga. Sedangkan di petengahan Sep-tember KBRI ada agenda besar yang ban-yak mendatangakan pihak dari Indonesia,sehingga butuh juga banyak dana. Karenaitu, dananya buat kegiatan Masisir sedikit

    banyak dipotong. Jadi kita untukmengajukan dana tidak atas nama KBRIakan tetapi atas nama personal pihak-phakKBRI. Misalnya bapak Dubes Nur Faizi.Jadi menurut saya memang KBRI sekaranglebih agak memperketat masalah penda-naan

    Ikrima sofyan, ketua Wihdah me-nanggapi hal ini tidak jauh berbeda denganyang lainnya, beliau mnuturkan bahwa keti-adaannya open house tahun ini ya memangdikarenakan dana dari KBRI yang kurangmemadai. "Tapi dari pihak KBRI akan men-gadakan openhouse dengan PPMI,

    Wihdah, dan ketua kekeluargaan saja padahari raya ied skaligus holat ied bareng diSIC. Nah untuk itu Wihdah bekerjasamadengan PPMI dan Diaspora juga untuk

    mengadakan silaturahim sekaligus sholatbareng di suuq sayaratbesok skalian maaf-maafan guna mempererat tali per-saudaraan diantara sesama WNI, ini alter-natif dari tidak adanya openhouse dr KBRIyg biasanya sudah menjadi tradisi tiap ta-hunnya.

    Bagi Fauzul Hanif, Lc, mantankoordinator NUN Center ini memaklumiseretnya dana yang ada di KBRI, "Mungkinhabis setelah pemilu kemarin." Ketusnya.Namun memang baginya tetap acara sep-erti merupakan hal yang penting, dan san-gat disayangkan jika tidak ada. "Mungkinjuga KBRI merasa bahwa WNI telahberkumpul sebanyak dua kali pada hajatanpemilu kemarin, tapi tetap saja even inimerupakan hal yang sangat berbeda."

    Ujarnya. Bakri, Musisi Masisir ini juga me-nyesalkan, Anggaran KBRI dipotongsekian persen oleh pemerintah pusat, se-hingga KBRI merasa tidak mampu untukmengadakan acara tahunan sebagaimanabiasanya, yakni Halal bi Halal WNI di Mesir.Namun di sisi lain, KBRI sedang memper-siapkan acara besar, yaitu pameran YallaIndonesia, pada September depan di CairoOpera House. Ini adalah pertanda bah-wasanya KBRI lebih mementingkan citra dimata orang asing, daripada jalinan persatu-an dan kesatuan WNI di Mesir melalui Halalbi Halal, yang merupakan agenda kebersa-

    maan tahunan. Kritiknya. (Miftah F, HielyaA, Fatimah NK)

    Orang Tua Gusti Rahma Yeni dengan membawa fotonya ketika masih di MAK Koto Baru

    Suasana Shalat Idul Fitri berjamaah di KBRI Kairo, yang tahun ini dak ada

    Doc. DPD PPMI Tanta

    4

  • 8/12/2019 Edisi Interaktif Lebaran 1435 H

    5/12

    Edisi Interaktif Lebaran 1 Syawal 1435 H 55

  • 8/12/2019 Edisi Interaktif Lebaran 1435 H

    6/12

    Edisi Interaktif Lebaran 1 Syawal 1435 H76

  • 8/12/2019 Edisi Interaktif Lebaran 1435 H

    7/12

    Edisi Interaktif Lebaran 1 Syawal 1435 H6 7

  • 8/12/2019 Edisi Interaktif Lebaran 1435 H

    8/12

    Edisi Interaktif Lebaran 1 Syawal 1435 H88

  • 8/12/2019 Edisi Interaktif Lebaran 1435 H

    9/12

    Edisi Interaktif Lebaran 1 Syawal 1435 H 9

    Keislaman

    Tidak ada momen yang

    begitu jelas menunjukkanesensi Idul Fitri selain mo-

    men ketika Nabi mengatakan, Idul Fitrimerupakan hari di mana semua manusiaberbuka. Dengan diucapkannya kalimatsederhana penuh makna ini, seakan-akansebuah konstitusi universal tentang keman-usiaan baru saja dikumandangkan.

    Mengapa demikian? Karena katasemua manusia menunjukkan bahwaperbedaan strata sosial tidak akanmenemukan tempatnya lagi di hati manu-sia. Karena kata berbuka mengisyaratkanbahwa pada hari yang fitri ini, kenikmatan

    lahir dan batin bersama-sama merangkul

    semua manusia dalam ikhlasnya pengham-baan dan indahnya kesalingan.

    Kata berbuka juga memilikicakupan yang menembus batas ruang danwaktu. Ya, kata tersebut bukan sekedaristilah untuk mengakhiri puasa pada petanghari dengan makan atau minum. Samasekali tidak! Kata berbuka lebih dari itu.Kata berbuka adalah simbol keikhlasandan kesetiakawanan. Kata berbuka jugamerupakan lambang supremasi totalitaspenghambaan dan sempurnanya kebahagi-aan.

    Artinya, ketika Nabi mengatakandemikian, maka Idul Fitri bukan sekedarperkumpulan manusia di sebuah ladangluas untuk menunaikan salat, kemudianmenyimak pemaparan sang khatib. Idul Fitrijuga bukan sekedar salam-salaman atau-pun permohonan maaf seseorang saat be-jumpa sesamanya. Akan tetapi lebih dariitu.

    Idul Fitri merupakan simbol te-gaknya syiar-syiar langit. Idul Fitri merupa-kan lambang kebahagiaan universal yangmeliputi seluruh lapisan manusia. Pada hariyang fitri inilah kesetaraan benar-benarmenemukan eksistensi di alam nyata. Kare-

    na seluruh elemen masyarakat, mulai daribalita hingga kakek-nenek, dari yang palingmiskin hingga yang paling kaya, dari rakyatjelata hingga penguasa tertinggi; berkumpuldan bersatu padu di bawah panji langit,sembari mengagungkan nama Sang Pen-cipta.

    Dengan penyebutan Idul Fitri se-bagai hari berbukanya semua manusia,maka pada hari itu juga tak ada lagi sikapriya, congkak, acuh tak acuh, dan kikir.Dengan penyebutan Idul Fitri sebagai hariberbukanya semua manusia, maka yangada pada hari itu adalah sikap ikhlas, ren-

    dah hati, solidaritas, dan kedermawanan.Jadi, momen Idul Fitri merupakan

    awal tertatanya kehidupan seorang muk-min, baik secara personal maupun sosial.

    Idul Fitri juga merupakan waktu yang paling

    tepat untuk memulai hidup sebagai manu-sia yang utuh. Ya, manusia yang me-megang teguh identitas kemanusiaannya.Manusia yang tidak tunduk kepada siapa-pun selain Sang Pencipta. Manusia yangberakhlak dengan akhlak khalifah Allahyang sejati.

    Manusia yang selalu menyambuthari barunya dengan hati yang lebih ikhlas,pikiran yang lebih dewasa, ilmu yang se-makin dalam, wawasan yang semakin luas,dan perangai yang semakin mulia. Manusiayang setiap waktu tersibukkan untukmenata dirinya sendiri, mengarahkan sesa-

    manya, dan melestarikan lingkungannya.Bukan manusia yang sibuk menuruti hawanafsunya, menyakiti sesamanya, danmencemari lingkungannya.

    Dengan memahami esensi IdulFitri sebagaimana sabda Nabi di atas, tem-paan fisik dan mental selama sebulanpenuh di bulan Ramadan, tidak akan berla-lu sia-sia begitu saja dengan usainya bulanpenuh berkah tersebut. Tidak! Ramadan,menurut penulis, merupakan langkah per-siapan, untuk memulai ribuan langkahsesungguhnya yang harus ditapaki seorangmuslim setelah Ramadan.

    Ramadan juga merupakan satu-

    satunya sarana untuk mengetahui titiktertinggi kapabilitas mental dan fisikseorang mukmin dalam ibadahnya. MelaluiRamadan, kita akan mengetahui sejauhmana kejujuran kita terhadap diri kitasendiri. Kita akan menyadari seberapa jauhkeimanan kita mempengaruhi gerak-gerikkita sehari-hari. Kita akan menyaksikansejauh mana ketakwaan kita melindungikita, agar tak terjerumus ke dalam lembahdosa dan maksiat. Kita juga akan menge-tahui daya tahan fisik kita saat menapakigetirnya penghidupan.

    Kemudian timbul pertanyaan be-

    sar kepada diri kita. Apakah tempaan Ram-adan selama sebulan penuh tersebut akanberlalu begitu saja? Sanggupkah kita men-jadikan hari-hari kita setelah Ramadan lay-aknya hari-hari Ramadan? Akankah kita,yang sudah berpuasa sebulan penuh, tetapmenjadi sosok malaikat berwujud manusiayang --sebagaima kata Grand SheikhMahmud Shaltut-- tidak berbohong, tidaksaling mencurigai, tidak saling fitnah, tidakmembuat rencana jahat terhadap oranglain, tidak menipu, dan tidak memakan har-ta manusia dengan batil?

    Itulah segelintir pertanyaan yang

    hanya bisa dijawab oleh keikhlasan diri dankonsistensi perbuatan kita.

    Dengan memahami esensi IdulFitri yang sesungguhnya, kita mestinya

    mulai untuk memanusi-

    akan orang lain. Mulaimemanusiakan oranglain berarti kita mulaimenerima danmenghargai segenapperbedaan; apakah ituperbedaan suku, ras,mazhab, pandanganpolitik, bahkan agama.Mulai memanusiakanorang lain berarti mulaimenatap manusiadengan tatapan kasihsayang. Mulai meman-

    usiakan orang lain be-rarti mulaimengerahkan segalakemampuan moril mau-pun materiil untuk me-ringankan bebanpenghidupan sesama.

    Kita tentunya tahu, jika Allahberkehendak, maka seluruh umat manusiaakan sama-sama kaya, akan sama-samaberkulit putih, akan sama-sama berada dibawah naungan Islam. Namun kehendakAllah berkata lain. Ya, Allah menghendakisebagian umat manusia tetap berada di

    jalan yang menyimpang, agar kita sepe-nuhnya menyadari bahwa hidayah Allahmasih bersama sebagian yang lain. Karenajika tidak ada keburukan, maka kebaikantidak akan pernah ada wujudnya di mukabumi. Begitulah sunnatullah.

    Keburukan maupun penyimpan-gan yang muncul dari perbuatan manusiasama sekali tidak bisa dijadikan alasanuntuk membenci manusia. Yang bisa kitalakukan adalah membenci perbuatannya,bukan manusia itu sendiri. Karenabagaimana mungkin kita membenci ma-khluk yang telah dimuliakan oleh Allah keti-ka Ia berfirman, Sungguh Kami benar-

    benar telah memuliakan keturunan Adam.Dengan demikian, memahami

    esensi Idul Fitri secara utuh, merupakansarana yang paling tepat untuk memanifes-tasikan sebaik-baik umat ke dalam ke-hidupan nyata. Karena dengan memahamiesensi Idul Fitri, seseorang secara tidaklangsung telah menjadi rahmat bagi seluruhalam. Itu semua karena ia menyadari, bah-wa Allah telah menghendaki kebaikan un-tuk segala eksistensi di atas permukaanbumi ini. Sehingga mau tidak mau, ia punmulai berlaku baik terhadap semua ciptaan

    Allah, tanpa pandang pandang bulu.

    *Keluarga Informatika

    Memahami Esensi Idul Fitri

    Oleh: Ahmad Satriawan Hariadi*

    9

  • 8/12/2019 Edisi Interaktif Lebaran 1435 H

    10/12

    Edisi Interaktif Lebaran 1 Syawal 1435 H0

    Lapsus

    Gusti Rahma Yeni dalam Kenangan

    Gusti mungkin tidakmenyadari, pembicaraantentang takdir dengan

    temannya Rizqana, di dalam Tremco yangmereka naiki untuk membawa ke Makramguna mengejar waktu untuk kembali keasrama, merupakan pembicaraan terakhirsebelum Allah SWT kembali memanggil-nya. Masisir murka dan berduka, tremcoyang mereka naiki ternyata merupakankomplotan perampok yang banyakmeresahkan. Gusti memilih untukmengambil resiko guna menjaga iffahnya.Beliau meloncat dari tremco yang sedangberjalan kencang, karena para perampoktersebut tidak menurunkannya walaupunsemua barang sudah diserahkan.

    Gusti Rahma Yeni merupakanmahasiswi asal Padang dengan almamaterMAK Koto Baru Padang Panjang. Beliautercatat sebagai mahasiswi jurusanSyariah Islamiyah tingkat 3. "Selamabermu'amalah, Gusti merupakan sosokyang hobi bercerita, pintar memasak, dansupel. Saya tak pernah lupa dengan suaratawanya, sosok beraninya, keluh kesahnyatentang hidup, dan kebanggaan terhadapkedua orang tuanya." Tutur Lina,mahasiswa asal KMM ini sedih.

    Bagi sahabat-sahabatnya, Gustimerupakan pribadi yang ceria, murahsenyum, dan sangat suka berceritamengenai perjuangan orang tua untukanak-anaknya. Menurut kakak kelasnyaAisyah, almarhumah termasuk akhwatyang berani dan nekat, terbukti darikejadian yang menimpanya. Berkaitandengan prestasi selama di Kairo, beliautermasuk mahasiswi yang lancar dalam

    perkuliahan diiringi dengan semangattinggi dalam menuntut ilmu. "Selama anabergaul dengan almarhumah, ternilai dari

    kepribdiannya, bahwa dia itu orang yangramah, mudah akrab dengan orang yangbaru dikenalnya, dan sangat gigih untukmewujudkan cita-citanya. Seperti belajarke Mesir ini, padahal orang tuanya hanyaseorang petani biasa, dan jika diberikanamanah dia melaksanakannya dengansangat bertanggungjawab," tambah AisyahHermita, kakak kelas almarhumah di MAKKoto Baru.

    Tak hanya itu, beliau sangat se-nang bersilaturahim ke rumah teman dansenior. Yang mana hal tersebut mungkintidak banyak bisa dilakukan oleh teman--

    teman Masisir dikarenakan kesibukannya.Akan tetapi, Almarhumah selalumenyempatkan waktu untuk selalubersilaturahim di tengah kesibukan.Adapun tauladan yang dapat kita serapdari Almarhumah menurut kakak kelasnyasejak di MAK Koto Padang Panjang,"Semangat dan kegigihan beliau dalammenjaliani kehidupan, beliau selaluberusaha membuat orang-orang disekitarnya merasa lebih nyaman,komunikasi dengan teman-teman tidakpernah dilupakan. Satu impian besar beliauyang sangat ingin diwujudkan, beliausangat ingin sekali memberangkatkan hajikedua orang tuanya ," Imbuh uni Lina.

    Menurut Bunga S Syaharuddin(temannya) Almarhumah adalah sosokyang mandiri, pintar, menyayangi anakkecil dan sahabatnya serta selalumenyertainya di saat suka dan duka.Ketika mengetahui sesuatu yang

    berkenaan dengan syariat dia memegangkuat-kuat. "Istiqamah dalam menutup auratserapat-rapatnya, menjaga diri dalam

    pergaulan antar lawan jenis, sangat pedulidengan keluarga di Indonesia walaupunterpisah ruang dan waktu, dan semangattinggi dalam menuntut ilmu," Tutur Bunga.

    Almarhumah adalah sosok yangmandiri, terbukti dari semenjak kecil diajarang meminta kepada orang tuanya jikamenginginkan sesuatu, dia selalumengusahakannya sendiri tanpamembebani orang tua. Almarhumah sangatpeduli dengan keluarga, seringmenanyakan kabar dan keadaan keluarga,dan tidak hanya itu ia juga mencarikansolusi dalam beban hidup keluarga

    terutama masalah ekonomi, contoh, ketikaadik laki-lakinya akan melanjutkan kejenjang universitas, Almarhumah lah yangberperan aktif untuk memikirkannya.

    Banyak nilai positif yang banyakkita ambil dari sosok Gusti RahmaYeni.Menurut Bunga, ia orang cerdas, sepertisabda Rasulullah SAW "Orang yangcerdas adalah orang yang banyakmengingat mati" beliau sangat berhati-hatidalam hal ini, tidak ingin akhiratnya rusakkarena hal-hal duniawi. Beliau jugamerupakan orang yang peka terhadaplingkungan mana yang dia harus hidup didalamnya, dan mana untuk kemaslahatandunia akhirat.

    Keluarga Mahasiswa Minang(KMM) khususnya dan Masisir umumnyaturut berbela sungkawa atas kepergiansaudari Gusti Rahma Yeni di bulan yangpenuh barakah ini. Jihad Almarhumahdalam menuntut ilmu di jalan Allah, dan

    inilah yang memberikannyagelar Syahidah di BumiKinanah. Terkait denganpenanganan jenazah,almarhumah telah disalatioleh ulama-ulama besarAzhar, para pejabat tinggi

    KBRI Kairo, dan segenapmahasiswa Indonesia diMesir. Begitulah Allahmemuliakan sertameninggikan derajat orangyang menuntut ilmu di jalan-Nya. Semoga segala amalkebaikan, ibadah, dan ilmuyang ditebarkan diterimadisisi Allah SWT, danSyurga sebagai balasannya.Amin. .(Hielya Abdurrah-man)

    Orang Tua Gus menenteng Fotonya keka masih di MAK Koto Baru

    Doc. Riau Pos

    10

  • 8/12/2019 Edisi Interaktif Lebaran 1435 H

    11/12

    Edisi Interaktif Lebaran 1 Syawal 1435 H

    Rabu (20/7), bertempat dikantor Orsat ICMI Kairo,Wisma Nusantara, pengu-

    rus dan kru Informatika 2014-

    2015 resmidilantik. Acara bernama up-grading serta pelantikan krubaru tersebut berjalan denganlancar. Didahuli dengan pen-yampaian beberapa materi,para peserta tampak begituantusias dengan materi yangdisampaikan.

    Materi pertama ten-tang ke-jurnalistikan disam-paikan oleh Sayyid Zuhdi, Lc,mantan Pemimpin RedaksiInformatika 2008-2009, men-jelaskan panjang lebar hal-hal

    mengenai dunia jurnalistik.Tampak semangat membara dipara calon kru baru, terlihatdengan banyaknya pertanyaanyang mereka lontarkan. sebe-lum mengakhiri materi, SayyidZuhdi tidak lupa memberikamotivasi kepenulisan kepadamereka, "Menulis dan mem-baca bagaimata uang yangtidak bisa dipisahkan. Penulis handal ada-lah mereka yang banyak membaca danmenulis." Nasehatnya.

    Sifrul Akhyar dengan materi ke-

    informatikaanya menjadi santapan merekayang kedua. Beliau pernah menjadi Pem-impin Redaksi Informatika pada tahun 2012-2013, dan sekarang menjabat sebagaiwakil Presiden PPMI periode 2013-2014.Menyampaikan ulasannya dengan seksa-ma. Satu persatu mulai dari awal berdirinya

    sampai dengan rubrik-rubrik keinformat-ikaan telah ia jelaskan.

    Begitu pun dengan Kurniawan

    Saputra, editor satu ini tidak mau kalah.

    daIam menyampaikan materi ke-Susastra-an melalui lembaran-lembaran kertas. Darikehebatan cerita dan penuturnya sampaisastra dan dakwah menjadi pilihan dalam

    penyampaian bahan materinya."Alhamdulillah, banyak pen-

    erangan dari pemateri yang sudah kitadapatkan. Mengenal dan mengetahui apayang belum kita dapatkan serta meningkatmotivasi kita untuk belajar menulis."Ungkap Rif'atud Darajah salah satu kru

    Informatika. Walaupun jumlah yang relatifsedikit tidak mengurangi semangat merekauntuk belajar. "Justru dengan yang terbatas

    merupakan tantangan untuk kita agar lebihsemangat, dan agarkelak bisa mene-lurkan penulis han-dal dan berkualitas,"imbuh Hielya Ab-durrahman, Pem-impin Umum In-formatika.

    Dilanjutkandengan tahapperkenalan dan pen-yampaian pesanyang dipimpin lang-sung oleh Pemimpin

    Redaksi, Miftah Fir-daus. Dengan hara-pan besar yang iasampaikan, bahwaInformatika merupa-kan wadah untukbelajar guna meraihkesuksesan di masamendatang. Yangsebelumnya dida-

    hului dengan perkenalan masing-masingkru baru.

    Acara yang sempat tertunda be-berapa waktu ini ternyata bisa terlaksana

    dengan lancar. Dengan dihadiri para sen-ior, membuat acara yang sederhana men-jadi hangat dan ramai. Hingga akhirnyaramah tamah menjadi penutup agenda ini.

    (Fatimah Nurul)

    Aktualita

    Informatika Adakan Upgradingdan Pelantikan Kru Baru

    Doc. Informatika ICMI Kairo

    11

  • 8/12/2019 Edisi Interaktif Lebaran 1435 H

    12/12

    Edisi Interaktif Lebaran 1 Syawal 1435 H