AQIDAH
I. IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
A. Pengertian Beriman kepada Kitab-kitab Allah
Iman berasal dari bahasa arab yaitu - - ايِـْـــمَــانـَا مِــنُ يـُـوْْ امَــنَyang artinya percaya atau yakin (terlalu sederhana ; dapat ditambahkan para
ahli). Menurut Syeikh Muhammad bin Saleh al ‘Usaimin Iman secara bahasa
berarti pengakuan yang melahirkan sikap menerima dan tunduk.
Kitab merupakan kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada
nabi dan rasul sebagai rahmat dan petunjuk bagi umat manusia agar mencapai
kebahagian hidup dunia dan akhirat. Allah menyatakan bahwa orang mukmin
wajib meyakini adanya kitab-kitab suci yang turun sebelum Al Quran seperti
disebutkan dalam firman Allah Q.S an-Nisa/ 4 : 136 :
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Quran) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.
Selain menurunkan kitab suci, Allah juga menurunkan suhuf
(shahifah) berupa lembaran-lembaran yang telah diturunkan kepada para nabi
seperti yang diturunkan kepada Nabi Adam as., Nabi Syits as., Nabi Idris as.,
Nabi Ibrahim as. dan Nabi Musa as.
Firman Allah SWT . Q.S al-A’la/87 : 19 :
Artinya : “ (yaitu) suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkankepada Ibrahim dan Musa”
Kitab-kitab Allah berfungsi untuk menuntun manusia dalam meyakini
Allah SWT dan apa yang telah diturunkan kepada rasul-rasul-Nya
30
sebagaimana digambarkan dalam firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah;2
: 136.
Artinya: Katakanlah, “Kami beriman kepada Allah SWT. dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-beda-kan seorang pun di antara mereka, dan kami berserah diri kepada-Nya.”
Iman kepada kitab Allah artinya meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Allah SWT. Telah menurunkan kitab kepada para nabi dan rasul untuk
dijadikan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia.
Beriman kepada kitab-kitab Allah hukumnya wajib. Cara mengimani
terhadap ketiga kitab Allah sebelumnya ; Taurat, Zabur dan Injil adalah Ijmali
yaitu kita wajib percaya bahwa Allah SWTtelah menurunkan ketiga kitab
tersebuttetapi tidak wajib mengamalkan isinya.Sedangkan mengimani Kitab
Al Quranadalah Tafsili yaitu kita wajib percaya/meyakini, menghayati,
mempelajari dan mengamalkan isinya.
Beriman kepada kitab Allah termasuk salah satu rukun iman,
sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Muslim yang artinya: Iman itu
adalah engkau percaya kepada Allah SWT dan malaikat-malalikat-Nya dan
kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau percaya akan
takdir yang baik dan buruknya.
B. Kitab-kitab Allah SWT
Allah SWT. telah menurunkan empat kitab kepada para
rasul-Nya.
1. KitabTaurat
Kitab Taurat diturunkan kepada
nabi Musa as. Sebagai petunjuk
31
bagi Bani Israil sebagaimana yang di jelaskan dalam Al-Quran Surat
al-Isra/17:2:
Artinya: Dan Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku.
Kitab Taurat berbahasa Suryani, berisi hukum-hukum syariat dan
kepercayaan yang benar. Isi kandungan kitab Taurat meliputi beberapa hal
yang dikenal dengan 10 perintah Tuhan (The Ten Commandment), yaitu :
a. Kewajiban meyakini keesaan Allah.
b. Larangan menyembah berhala.
c. Larangan menyebut nama Allah dengan sisa-sia.
d. Perintah menyucikan hari Sabtu (Sabat).
e. Perintah menghormati orangtua.
f. Larangan membunuh sesama manusia tanpa alasan yang benar.
g. Larangan berbuat zina.
h. Larangan mencuri.
i. Larangan berbuat zina.
j. Larangan mengambil hak orang lain
Menurut versi lain isi dari Ten Commandement adalah sebagai
berikut :
a. Jangan ada padamu tuhan selain Allah
b. Jangan membuat bagimu patung yang mnyerupai apapun
c. Jangan menyebut nama Tuhan ( Allah ) dengan sembarangan
d. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat
e. Hormatilah ayah dan ibumu
f. Jangan membunuh
g. Jangan berzina
h. Jangan mencuri
i. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu
j. Jangan mengingini rumah (milik ) sesamamu
32
2. Kitab Zabur
Kitab zabur diturunkan kepada nabi Daud
as. Kitab Zabur berbahasa Kibti, berisi doa-doa,
dzikir, nasehat dan hikmah-hikmah; tidak ada di
dalamnya syariat karena Nabi Dawud
diperintahkan mengikuti syariat Nabi Musa as.
3. Kitab Injil
Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa
as. sebagai petunjuk dan pedoman bagi Bani
Israil. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran
surat al Maidah /5 : 46 :
Artinya : Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenar-kan Kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
Kitab Injil berbahasa Ibrani, isi kandungannya memuat beberapa ajaran
pokok, antara lain :
a. Perintah agar kembali kepada Tauhid yang murni (mengesakan Allah).
b. Ajaran yang menyempurnakan kitab Taurat.
c. Ajaran agar hidup sederhana dan menjauhi sifat tamak (rakus).
d. Pembenaran terhadap kitab-kitab yang datang sebelumnya.
4. Kitab Al-Quran
Kitab Al-Qur`an diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. agar di jadikan sebagai petunjuk
dan pedoman bagi seluruh umat manusia dalam
menjalani kehidupan di dunia. Disamping itu pula
33
alquran hendaknya dapat dijadikan peringatan bagi umat manusia, sebagaimana
tertuang dalam sebuah ayat Al-Qur`an al-Furqan, 25:1) Allah SWT berfirman:
Artinya :“Mahasuci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”
Umat manusia, khususnya umat muslim wajib meyakini bahwa
Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab Nya kepada para nabi atau rasul
sebagai pedoman hidup bagi umatnya masing-masing. Al Quran sebagai
kitab Allah yang terakhir dan penyempurna kitab sebelumnya diturunkan
kepada nabi Muhammad SAW.
Dalam upaya memahami isi kandungan Al Quran, ada beberapa
tahapan yang perlu kita jalani antara lain sebagai berikut :
a. Tahap pertama, kita harus mengetahui dan memahami filosofi Islam
sebagai agama yang mendapat ridha Allah SWT
b. Tahap kedua, kita harus mengetahui tata krama membaca Al Quran.
c. Tahap ketiga, kita harus mengetahui bahwa di dalam Al Quran itu
banyak sekali surah atau ayat yang mengandung perumpamaan atau
berupa perumpamaan.
d. Tahap keempat, kita harus mempergunakan akal ketika mempelajari
dan memahami Al Quran.
e. Tahap kelima, kita harus mengetahui bahwa dalam Al Quran banyak
sekali surah atau ayat yang mengandung hikmah atau tidak bisa
langsung diartikan, akan tetapi memiliki arti tersirat.
f. Tahap keenam, kita harus mengetahui bahwa Al Quran tidak
diturunkan untuk menyusahkan manusia dan harus mendahulukan
surah atau ayat yang lebih mudah dan tegas maksudnya untuk segera
dilaksanakan.
g. Tahap ketujuh, kita harus mengetahui bahwa ayat-ayat didalam Al
Quran terbagi dua macam (QS Ali Imran :7). Pertama, ayat-ayat
muhkamat yakni ayat-ayat yang tegas, jelas maksudnya dan mudah
34
dimengerti. Ayat-ayat muhkamat adalah pokok-pokok isi Al Quran
yang harus dilaksanakan oleh manusia dan dijadikan sebagai pedoman
dalam kehidupannya. Kedua, ayat-ayat yang mutasyabihat adalah
ayat-ayat yang sulit dimengerti dan hanya Allah yang mengetahui
makna dan maksudnya.
h. Tahap kedelapan, kita harus menjalankan isi kandungan Al Quran
sesuai dengan keadaan dan kesanggupannya masing-masing.
C. Hikmah Iman Kepada Kita Allah
Ada hikmah yang bisa direnungi mengapa Allah menurunkan Al
Quran kepada umat manusia yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menjadikan manusia tidak kesulitan, atau agar kehidupan manusia menjadi
aman, tenteram, damai, sejahtera, selamat dunia dan akhirat serta
mendapat ridha Allah dalam menjalani kehidupan.
2. Untuk mencegah dan mengatasi perselisihan diantara sesama manusia
yang disebabkan perselisihan pendapat dan merasa bangga terhadap apa
yang dimilkinya masing-masing, meskipun berbeda pendapat tetap
diperbolehkan. Keterangan selanjutnya lihat Q.S.Yunus ayat 19.
Artinya: Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhan-mu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
3. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa
(keterangan selanjutnya lihat QS Ali Imran : 138)
Artinya: (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
4. Untuk membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya (keterangan selanjutnya
lihat QS Al Maidah : 48),
35
Artinya : Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang ditu-runkan sebelumnya dan menjaganya) maka putuskanlah perkara mereka me-nurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan.
5. Untuk menginformasikan kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul
terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan jalannya masing-masing dalam
menyembah Allah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S al-Hajj 67.
Artinya: Bagi setiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang (harus) mereka amalkan, maka tidak sepantasnya mereka berbantahan dengan engkau dalam urusan (syariat) ini dan serulah (mereka) kepada Tuhanmu. Sungguh, engkau (Muhammad) berada di jalan yang lurus...
6. Untuk menginformasikan bahwa Allah tidak menyukai agama tauhid Nya
(Islam) dipecah belah.
7. Untuk menginformasikan bahwa Al Quran berisi perintah-perintah Allah,
larangan-larangan Allah, hukum-hukum Allah, kisah-kisah teladan dan
juga kumpulan informasi tentang takdir serta sunatullah untuk seluruh
manusia dan pelajaran bagi orang yang bertakwa.
8. Al Quran adalah kumpulan dari petunjuk-petunjuk Allah bagi seluruh
umat manusia sejak nabi Adam A.S sampai nabi Muhammad SAW yang
dijadikan pedoman hidup bagi manusia yang takwa kepada Allah untuk
mencapai Islam selama ada langit dan bumi.
Jika Manusia ingin mencapai kehidupan yang selamat sejahtera, baik
didunia maupun di akhirat maka harus menggunakan pedoman hidup yang
lurus dan benar yaitu Al Quran.
D. Perilaku Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
Dalam kehidupan pribadi orang yang beriman kepada kitab Allah akan
tampak perilaku sebagai berikut :
1. Bersikap optimis dalam menghadapi kehidupan ini.
36
2. Selalu bersyukur bila mendapat nikmat.
3. Tabah dan sabar bila mendapat musibah dan cobaan.
4. Senantiasa meminta pertolongan kepada Allah.
Sedangkan dalam kehidupan bermasyarakan berbangsa dan bernegara
akan nampak sikap perilaku :
1. Selalu berpedoman kepada Al Quran dalam berperilaku dimasyarakat .
2. Mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang baik bagi
masyarakat.
3. Menjadikan Al Quran sebagai motivator,dinamisator dan stabilisator
dalam kehidupan sehingga hubungan terjalin secara selaras serasi dan
seimbang.
Teladan perilaku Nabi Muhammad SAW. dalam mengimani Al Quran,
Perilaku Nabi Muhammad SAW merupakan wujud nyata dari pengamalan Al
Quran dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak mulia beliau dinyatakan oleh
Kitab Suci Al-Quran surat al-An’am ayat 163: “Katakanlah: “Sesungguhnya
sembahyangku dan pengorbananku dan kehidupanku serta kematianku adalah
semata-mata untuk Allah, Tuhan semesta alam”.
37
II. IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH
A. Pengertian Iman Kepada Rasul
Tentu kita masih ingat iman kepada Rasul termasuk rukun iman yang
ke berapa? Dan apa arti iman itu? Menurut Qoul Ulama Iman adalah : 3
ــرار ــالقلب و اق ــديق ب ــو تص ــان ه الايمباللسان وعمل بالأركان
Artinya : Keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
Ketika seseorang mengaku beriman maka hatinya yakin dengan
mantap membenarkan apa yang diimaninya, kemudian keimanan itu
diungkapkan secara lisan, lisannya membenarkan keyakinan yang ada dalam
hatinya dan keimanan itu mendorong tingkah laku orang tersebut untuk
berbuat sebagaimanan tuntutan dari keimanannya itu.Seseorang yang beriman
akan dengan senang hati melakukan apapun yang menjadi tuntutan dari
keimanannya.
Rasul secara bahasa artinya utusan, sedangkan menurut penjelasan al-
quran Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT. Rasul adalah manusia laki-
laki biasa yang dipilih oleh Allah SWT yang diberikan wahyu oleh-Nya.
Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Anbiya/ 21 : 7-8.
Artinya : Kami tiada mengutus Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, Maka Tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal.
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Rasul adalah manusia biasa
seperti manusia yang lainnya. Mereka, para Rasul itu adalah manusia yang
juga makan dan minum dan mereka juga orang meninggal dunia , mereka
tidak kekal dan hidup untuk selama-lamanya. Artinya bahwa Rasul adalah
manusia seperti manusia yang lainya, hanya saja yang membedakan mereka
dengan manusia yang lainnya adalah kalau para Rasul itu menerima wahyu
38
dari Allah SWT. Diantara para Rasul ada yang berkewajiban untuk
menyampaikan kepada ummatnya, mereka ituah yang disebut Rasul dan ada
diantara mereka yang tidak berkewajiban untuk menyampaikan kepada
ummatnya, mereka itulah yang disebut nabi.
Dari pengertian di atas, maka pengertian Iman kepada Rasul
adalahmempercayaidan yakin dengan sepenuh hati bahwa Rasul Allah adalah
manusia pilihan Allah SWT, yang diutus oleh Allah SWT untuk
menyampaikan wahyu Allah SWT untuk membimbing umat manusia agar
dapat hidup sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan
memperoleh kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat. Rasul diutus
untuk menyampaikan wahyu Allah SWT kepasa umat manusia. Rasul adalah
manusia pilihan Allah SWT.
Hukum berimankepada Rasul adalah wajib artinya setiap orang yang
mengaku beragama islam, laki-laki dan perempuan (muslimin dan muslimat) wajib
beriman kepada Rasul dan jika mengingkari atau tidak beriman kepada Rasul maka
ia kufur. Beriman kepada nabi dan Rasul mengandung arti sebagai berikut :
1. Mengimani bahwa nabi dan rasul adalah manusia pilihan Allah dan benar-
benar utusan Allah SWT. Mengingkari keberadaanya merupakan salah
satu diantaranya sama dengan mengingkari seluruhnya.
2. Mengimani seluruh nama-nama nabi dan rasul.
3. Membenarkan apa yang dibawa / diajarkan ajaran yang dibawa oleh para
nabi dan rasul.
4. Menjadikan ajaran nabi/rasul sebagai pedoman hidup.
Jumlah para Rasul sejak Rasul yang pertama diutus yaitu nabi Adam
AS sampai nabi yang terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW tidak dijelaskan
secara pasti, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S al Mukmin / 40 : 78
Namun menurut hadits riwayat Ahmad dari Abu Dzar bahwa Jumlah
para nabi 124000 orang , rasul 315 orang sedangkan yang menjadi nabi dan
Rasul 25 orang . dan dari 25 Nabi dan rasul itu yang masuk ulul azmi ada 5
orang yaitu Nuh AS., Ibrahim AS., Musa AS., Isa AS dan Muhammad SAW.
39
B. Tugas Nabi dan Rasul
Para Nabi dan Rasul diutus oleh Allah SWT dengan tugas sebagai
berikut :
1. Menyampaikan amanat dari Allah SWT yaitu Firman-Nya. QS. An
Nahl/16 : 82.
Artinya : “jika mereka tetap berpaling, Maka Sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.”
Maksudnya adalah bahwa Nabi Muhammad SAW tidak dapat memberi
taufiq dan hidayah kepada seseorang sehingga Dia beriman. Akan tetapi
yang dapat dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah melakasanakan
apa yang telah di perintahkan oleh Allah SWT, yaitu menyampaikan
firman-Nya untuk membimbing ummat manusia menuju kehidupan yang
bahagia di dunia dan akhirat.
2. Memberi peringatan kepada umat manusia
QS. Al Hajj/22 : 49.
Artinya : “Katakanlah: "Hai manusia, Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu".
3. Menyampaikan petunjuk dan agama yang benar
Q.S. al-Fath/48 : 28
Artinya : “Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. dan cukuplah Allah sebagai saksi.”
4. Menyampaikan berita gembira dan memberi peringatan
(Q.S al-Al-Fathir/ 35 : 24)
40
Artinya : “Sungguh, Kami mengutus engkau de-ngan membawa kebenaran) sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada satu pun umat melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan.
Rasul bertugas menyampaikan berita gembira kepada ummat manusia,
bahwa jika manusia beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT maka Dia
akan memberikan balasan yang menyenangkan berupa kebahagiaan hidup
di surga, namun sebaliknya jika manusia tidak taat kepada Allah SWT,
ingkar kepada-Nya, tidak mau tunduk dan taat kepada aturan-aturan-Nya
atau mendzoliminya maka Dia mengancam dengan siksa yang amat pedih
di neraka. Seperti yang disebutkan dala al Qur’an Surat al kahfi ayat 29.
Oleh karena itu setiap kita harus berupaya untuk senantiasa mengadakan
perbaikan-perbaikan dalam hidup ini. Mengadakan perbaikan berarti
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan akibat-
akibat yang jelek dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
5. Menjadi teladan hidup bagi ummat manusia
Q.S. al-Ahzab / 33 : 21
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
C. Tanda-tanda Beriman Kepada Rasul
Tanda bahwa seseorang beriman kepada Rasul-rasul Allah dapat
dilihat dari sikap mentalseseorang, yaitu perasaan, pikiran dan kehendak.
Pikiran, perasaan dan kehendak inilah yang kemudian lahir menjadi suatu
dorongan untuk berbuat. Disamping ada pada sikap mental tanda-tanda
seseorang beriman kepada Rasul juga muncul melalui ungkapan lisan. Tanda
bahwa seseorang beriman kepada Rasul-rasul Allah itu yang mewujud dalam
sikap mental tidak dapat diketahui oleh orang lain, hanya yang bersangkutan
41
dan Allah SWT saja yang tahu. Tanda-tanda beriman kepada Rasul Allah yang
terkait dengan sikap mental dapat berupa :
1. Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul adalah manusia biasa
yang dipilih oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu/firman-Nya
kepada umat manusia untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.
Sebagaimana firman Allah yang artinya: “Kami tiada mengutus Rasul
Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki
yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada
orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui dan tidaklah kami
jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak
(pula) mereka itu orang-orang yang kekal.” (QS. Al Anbiya/21: 7-8).
2. Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul diutus oleh Allah
SWT untuk menjadi teladan hidup bagi manusia. Oleh karenanya kita harus
menjadikan para Rasul sebagai teladan dalam kehidupannya agar
memperoleh kehidupan yang baik dan bahagia di dunia dan di akhirat nanti.
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
3. Membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul dan menjadikan apa yang
dibawa oleh Rasul sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Khusus Bagi kita umat Islam maka wajib bagi kita menjadikan syariat yang
dibawa oleh nabi Muhammad SAW yaitu agama Islam sebagai pola
pedoman hidup sehari-hari. Menjadikan ajaran yang dibawa oleh nabi
Muhammad SAW sebagai hakim dalam memutuskan perkara atau problem
dalam kehidupan.Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa/4 : 65.
Artinya : ” Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka
42
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”
4. Meyakini bahwa nabi muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang
terakhir. Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir
yang diutus oleh Allah SWT, tidak ada lagi Nabi dan Rasul setelah beliau.
Ini adalah keyakinan umat Islam yang sudah disepakati oleh para ulama
sejak dahulu hingga sekarang. Hal ini berdasarkan dalil-dalil sebagai
berikut (Q.S Ahzab/33 : 40) :
Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
D. Sifat-Sifat Nabi dan Rasul
Ada empat sifat wajib yang dimiliki oleh nabi dan Rasul :
1. Sidiq artinya benar. Apa yang disampaikan oleh rasul adalah benar karena
semua yang disampaikan oleh Rasul adalah atas petunjukdan arahan dari
Allah SWT. Mereka, para Rasul tidaklah menyampaikan sesuatu kecuali
yang disampaikan itu berdasarkan wahyu dari Allah SWT. Tidak
berdasarkan pada hawa nafsu mereka sendiri. Hal ini berdasarkan firman
Allah SWT dalam surat An Najm/53: 3-4.
Artinya : “ Dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”
Contoh kejujuran Rasulullah saw yang harus diteladani dalam kehidupan
sehari-hari :
a. Jujur Dalam Jual Beli
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW pernah berjalan
melewati onggokan makanan yang akan dijual. Lalu beliau
memasukkan tangannya ke dalam onggokan itu, maka tanpa diduga
sebelumnya, jari-jari tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah.
43
Kemudian beliau keluarkan jari-jarinya yang basah itu seraya
bertanya, "Ada apa di dalamnya ini?" Orang yang mempunyai
makanan tersebut menjawab, "Mungkin basah karena kehujanan ya
Rasulullah?" Lalu Rasulullah pun bertanya lagi kepadanya,"Mengapa
tidak kamu letakkan yang basah itu di atas agar supaya dapat diketahui
orang lain? Barang siapa yang menipu, maka ia bukan termasuk
umatku" (HR. Muslim).
b. Kejujuran Dalam Bercanda
Subhanallah, sifat jujur Rasulullah tidak hanyatampak dalam kondisi
seriusnamun juga saatbercanda.Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam
Tirmidzi, bahwa datang seorang wanita yang sudah lansia menemui
Rasulullah dan memohon agar didoakan masuk surga. Lantas
Rasulullah menjawab, "Ya umma fulan, innal jannata la tadkhullah
'ajuzun, Wahai ibu, sungguh surga itu tidak akan dimasuki wanita tua".
Kontan, wanita tua itu menangis. Kemudian Rasulullah berkata
kembali,"Aku mendapat kabar bahwa tidak akan masuk surga wanita
yang sudah tua, karena Allah mengatakan, "Sesungguhnya Kami
menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan kami
jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta dan sebaya
umurmya."(Qs. Al-Waaqi'ah [56]: 35-37). Seketika itu juga wanita
yang menangis tadi pun tersenyum, dan mengetauhi bahwa di dalam
surga tidak ada lagi yang tua, semuanya dijadikan muda. (HR.
Tirmidzi).
2. Amanah artinya dapat dipercaya
Apa yang disampaikan oleh Rasul adalah wahyu dari Allah SWT. Mereka
tidak menyampaikan sesuatu ajaran kecuali apa yang diperintahkan oleh
Allah SWT.
3. Tabligh artinya menyampaikan
Sudah menjadi kewajiban para rasul untuk menyampaikan pada manusia
apa yang diterima dari Allah berupa wahyu yang didalmnya menyangkut
hokum hokum agama , jika Allah memerintahkan para rasul untuk
menyampaikan wahyu maka wajib bagi manusia untuk menerima apa yang
44
telah disampaikan dengan keyakinan yang kuat . sebagaiman firman Allah
Q.S al-A’raf/16 : 82
Artinya : “ jika mereka tetap berpaling, Maka Sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang (QS. An Nahl,16 : 82).
Maksudnya adalah bahwa tugas Nabi Muhammad SAW. adalah
menyampaikan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT sehingga
tidak dapat memberi taufiq dan hidayah kepada seseorang sehingga dia
beriman.
4. Fathonah artinya cerdas, pandai, bijaksana
Rasul mempunyai sifat fathonah yang artinya cerdas, pandai dan
bijaksana,, sehingga mustahil bagi rasul mmepunyai sifat baladah yang
artinya bodoh. Rasul adalah manusia yang dipilih Allah untuk
menyampaikan wahyu Allah SWT, sehingga pastilah orang yang cerdas
karena harus mampu meyakinkan umatnya bahwa ia diutus oleh Allah
SWT. Dan orang-orang yang cerdas adalah orang yang hati dan fikirannya
senantiasa berhubungan dengan Allah SWT.
Berikutnya adalah kecerdasan Rasulullah SAW sang panutan. Dalam
perang Badar situasinya sangat tidak menguntungkan kaum
muslimin.Persiapan mereka kurang sementara pasukan besar dari Makkah
telah siap menghadang. Suatu ketika pasukan muslim berhasil menangkap
dua orang pelayan yang bersama pasukan Quraisy . Maka para sahabat
segera menginterogasinya dan berharap dapat mengetahui pasti jumlah
pasukan kaum Qurasy. Ketika itu Rasulullah SAW sedang sholat. Bahkan
beberapa orang sempat memukuli keduanya. Rasulullah SAW kemudian
datang dan dengan tenang dan bertanya kepada keduanya : “ Berapa
jumlah mereka ? Keduanya menjawab, Banyak . Rasulullah meneruskan,
Berapa perbekalanmu. Mereka mengatakan: kami tidak tahu . Kemudian
Rasulullah SAW bertanya : Berapa banyak kalian menyembelih unta
setiap hari ? Keduanya menjawab: Sehari sembilan ekor, sehari sepuluh
45
ekor . Rasulullah SAW pun segera menyimpulkan dengan cerdas, Berarti
jumlah pasukan Qurasy antara sembilan ratus hingga seribu orang!".
E. Nabi Muhammad SAW Manusia Paling Cerdas
Allah SWT. adalah sang Maha Guru yang langsung mendidik nabi
Muhammad SAW Sejarah mencatat, beliau tidak pernah berguru kepada
manusia, bahkan diriwayatkan bahwa beliau adalah seorang yang buta
huruf dan tidak pernah sekolah, sehingga kecerdasan beliau merupakan
hikmah dan anugerah langsung dari “Sang Pemilik Kecerdasan” yaitu Allah
SWT. Manusia barulah dikatakan cerdas lahir dan batin jika berhasil
menguasai tiga tingkat kecerdasan yakni: Intelektualnya, Emosionalnya,
dan Spritualnya.
Rasulullah Muhammad SAW tidak diragukan lagi memiliki tiga
kecerdasan tersebut. Kecerdasan Rasulullah Muhammad SAW telah nampak
ketika beliau masih kecil dan berkembang setelah beliau remaja dan dewasa
menjadi seorang pemuda yang dikenal oleh orang sekitarnya sebagai pribadi
yang jujur dan baik. Bahkan kecerdasan beliau adalah kecerdasan.
Karena itulah, setiap ada permasalahan dari para sahabat, beliau
selalu dapat memberikan jalan keluar yang baik kepada mereka melalui
bimbingan wahyu. Sedangkan dalam keadaan tidak turun wahyu, beliau
menggunakan kebijaksanaannya untuk menyelesaikan setiap masalah yang
ada dan tidak akan menyimpang dari ajaran yang haq. Kecerdasan
Rasulullah Muhammad SAW untuk ukuran manusia tak ada yang bisa
menandinginya. Kecerdasan beliau telah jauh menembus ke alam maknawi.
Sedangkan kebanyakan manusia pada umumnya, hanya berputar sampai
pada tataran ilmu lahiriah saja, yang terkadang lebih banyak kelirunya dari
pada benarnya.
Rasulullah Muhammad SAW seorang Fisikawan
Akhirnya sampailah kita pada inti pembicaraan tentang Rasulullah
Muhammad SAW sebagai seorang Fisikawan. Untuk menjadi seorang
ilmuwan, atau ahli di bidang tertentu, kiranya diperlukan syarat khusus agar
46
bisa mendapat pengakuan dari khalayak. Seperti juga pada ilmu Fisika,
seseorang harus menemukan teori atau penemuan dalam bidang kajian Fisika
agar orang tersebut pantas disebut sebagai Fisikawan. Selanjutnya bagaimana
dengan Rasulullah Muhammad SAW? Apakah beliau pernah memberikan
teori atau penemuan dalam bidang Fisika?
Untuk menjawab pertanyaan ini,diberikan contoh perkataan (teori)
Rasulullah Muhammad SAW dalam bidang Fisika :
1. Matahari akan Terbit dari Barat
Cabang ilmu fisika yang khusus mempelajari benda-benda langit
disebut sebagai Fisika Astronomi (Astrophysics). Rasulullah
Muhammad SAW tercatat pernah berteori mengenai salah satu benda
langit yang menjadi pusat tata surya kita yakni matahari. Beliau
berkata“Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga matahari terbit dari
tempat terbenamnya. Apabila ia telah terbit dari barat dan semua
manusia melihat hal itu maka semua dari mereka akan beriman. Dan
itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum
pernah beriman sebelemunya”. Sekilas, perkataan ini menyinggung
tentang perkiraan waktu terjadinya hari kiamat. Namun jika
diperhatikan lebih dalam, perkataan Rasulullah ini juga menyinggung
tentang perilaku dari benda langit yang bernama matahari. Sebenarnya
perputaran bumilah yang berubah, sehingga mengakibatkan perubahan
pandangan kita terhadap matahari. Telah menjadi pemandangan yang
biasa bagi kita, bahwa matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat,
persis seperti apa yang selalu kita lihat setiap hari. Namun, menurut
Rasulullah Muhammad SAW ada suatu masa di mana matahari akan
menunjukkan perilaku yang berlawanan dari kondisinya yang sekarang
(terbit dari barat, terbenam di timur).
Hal inilah yang telah
dibuktikan oleh seorang ilmuwan
Fisika berkebangsaan Ukraina,
Demitri Bolyakov. Penelitian ini
menemukan bahwa, kutub magnet
47Gambar : Pergeseran Kutub
Bumi
bumi hingga pada tahun 1970 bergeser kira-kira sejauh 10 km. Akan
tetapi, pada tahun-tahun terakhir ini menunjukkan kelajuan pergeseran
yang semakin besar, yakni 40 km per tahun. Bahkan, sampai tahun 2001
pergeseran kutub ini mencapai laju 200 km per tahun. Ini berarti
pergeseran ini akan mengakibatkan kutub bumi akan berpindah tempat,
dan juga berarti gerak perputaran bumi akan berlawanan dari arahnya
yang sekarang. Hasil penelitian ini menggetarkan hati Demitri Bolyakov,
apalagi ketika ia tahu bahwa hal ini sudah pernah dikatakan jauh
sebelumnya 1.400 tahun yang lalu oleh seorang Nabi. Ia pun semakin
yakin bahwa Nabi ini adalah benar adanya, dan ajaran yang di bawanya
juga benar. Sesaat setelah Demitri Bolyakov mengkonfirmasi penemuan
ini, ia pun mengucapkan 2 kalimat syahadat yang menandakan
keislamannya.
2. Teori mengenai tujuh Lapis Bumi
Cabang ilmu Fisika yang mengkhususkan diri dalam kajian
tentang kebumian disebut sebagai Fisika Kebumian (Geophysics).
Dalam bidang ini, Rasulullah pernah menyumbang teori terkait dengan
struktur dari bumi kita. Beliau pernah berkata “Barang siapa yang
menyerobot sejengkal tanah, maka Allah SWT akan menimbunnya
dengan tujuh lapis bumi”.Perkembangan alat ukur saat ini, telah
membawa kita pada kemajuan teknik pengukuran. Hal ini membuat
para ilmuwan Fisika Kebumian dapat melakukan penelitian dengan
hasil yang lebih teliti.
Para ahli Fisika dalam
bidang kebumian (Geophysics)
telah menemukan sekaligus
memberikan pembuktian ilmiah
mengenai kebenaran dari
perkataan Rasulullah Muhammad
SAW, bahwa struktur bumi
memang tersusun atas tujuh lapisan. Lapisan itu antara lain:
a. Lapisan Atas Kerak Bumi
48
Gambar : Tujuh Lapisan Bumi
b. Lapisan Bawah Kerak Bumi
c. Lapisan Teratas Pita Bumi (Pita Atas)
d. Lapisan Tengah Pita Bumi (Pita Tengah)
e. Lapisan Terbawah Pita Bumi (Pita Bawah)
f. Lapisan Luar Inti Bumi
g. Centrosphere (Inti Bumi)
3. Bumi Tanpa Radiasi Partikel
Ada lagi salah satu cabang Fisika yang khusus membidangi
masalah Radiasi partikel kecepatan tinggi, yaitu Fisika Kuantum. Dalam
bidang ini, Rasulullah juga menyumbangkan teorinya, yaitu dalam
pernyataannya “Malam Lailatur Qadar adalah malam dengan tingkat
suhu yang rendah, tidak ada jatuhan meteor yang memasuki atmosfer
bumi, dan matahari keluar tanpa radiasi cahaya (partikel)”.
Dalam pernyataan ini,
Rasulullah sebenarnya menying-
gung tentang ciri-ciri datangnya
malam Lailatul Qadar yang
memang bagi umat muslim
merupakan malam yang sangat
istimewa. Satu malam lebih baik
dari 1.000 bulan, seperti itu kira-
kira yang tercantum dalam kitab
suci Al-Qur’an. Namun selain
itu. Rasulullah juga memberi
isyarat tentang keadaan bumi pada waktu itu yang bebas dari radiasi. Dan
memang benar dan telah terbukti secara ilmiah berdasarkan hasil
penelitian yang pernah dilansir oleh lembaga luar angkasa Amerika
Serikat, NASA, bahwa pada hari-hari biasa, bumi di hujani sekitar 20 ribu
meteor masuk menembus ke atmosfer dan milyaran partikel kecepatan
tinggi yang menumbuk bumi. Tetapi, ada suatu waktu (malam Lailatul
Qadar), dimana bumi mengalami masa tenang dari hujan meteor dan
radiasi partikel.
49
Gambar : Radiasi Partikel Dari Matahari
Sungguh dahsyat, Rasulullah Muhammad SAW. selain sebagai
seorang Nabi/Rasul penyebar ajaran Allah SWT, beliau juga adalah
seorang ilmuwan yang memiliki kecerdasan yang luar biasa. Jauh sebelum
ilmu pengetahuan berkembang, beliau sudah terlebih dahulu berteori
tentang hal-hal yang saat ini melalui serangkaian penelitian ilmiah telah
dibuktikan kebenarannya. Di saat para ilmuwan masih sibuk memikirkan
dan mewujudkan usaha perjalanan menembus batas luar angkasa dan lintas
dimensi, Rasulullah Muhammad SAW telah lebih dulu melakukannya
(Isra’ Mi’raj). Sudah saatnya nama beliau diberi tempat dalam deretan
ilmuwan penemu teori-teori Fisika. Dengan bersandar pada beberapa bukti
ilmiah yang sudah ada,dapatlah disimpulkan bahwa Rasulullah
Muhammad SAW adalah seorang Fisikawan.
F. Nama-nama Nabi dan Rasul
1. Adam a.s.
2. Idris a.s.
3. Nuh a.s.
4. Hud a.s.
5. Sholeh a.s.
6. Ibrahim a.s.
7. Luth a.s.
8. Ismail a.s.
9. Ishaq a.s.
10. Yakub a.s.
11. Yusuf a.s.
12. Ayub a.s.
13. Syuaib a.s.
14. Musa a.s.
15. Harun a.s.
16. Zulkifli a.s
17. Daud a.s.
18. Sulaiman a.s.
19. Ilyas a.s.
20. Ilyasa a.s.
21. Yunus a.s.
22. Zakaria a.s.
23. Yahya a.s.
24. Isa a.s.
25. Muhammad s.aw.
Rasul Ulul Azmi
Rasul ulul azmi adalah rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan
kesabaran luar biasa dalam menghadapi halangan dan rintangan ketika
melaksanakan perintah Allah SWT, yaitu menyampaikan wahyu Allah SWT
dalam penyebaran ajaran tauhid walaupun dengan berbagai penolakan dan
berbagai usaha untuk menjatuhkan. Mereka senantiasa memohon pada Allah
swt agar memberikan hidayah kepada kaum mereka.Hal ini berdasarkan
firman Allah SWT dalam surat Al Ahqaaf/46:35 :
50
Artinya : “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.”
Gelar ulul azmi juga di sebutkan dalam Q.S. as-Syura’/42 : 13
Artinya : Dia (Allah) telah mensyariatkan kepa-damu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan)dan janganlah kamu ber-pecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk me-ngikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya).
Sifat-sifatnya Ulul Azmi antara lain :
1. Memiliki seruan da’wah global dan universal untuk manusia dan jin
2. Memiliki syariat dan agama mandiri dan baru
3. Memiliki kitab samawi
Sebab diberikan gelar ulul azmi;
1. Mendapat kemuliaan dari Allah swt
2. Memiliki kesabaran yang tinggi ketika berdakwah
3. Senntiasa memohon pada Allah swt supaya kaum mereka tidak diturunkan
azab
4. Senantiasa berdo’a pada Allah swt memberi hidayah pada kaum mereka
5. Memiliki keazaman yang tinggi semasa berda’wah.
Rasul-rasul yang termasuk ulul azmi ada 5 orang rasul, mereka adalah :
51
1. Muhammad SAW.
2. Nuh as.
3. Ibrahim as.
4. Musa as.
5. Isa as.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Ahzab/33:7 :
Artinya : dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.
G. Kisah dan Keteladanan dari Para Nabi Ulul Azm
1. Nabi Muhammad SAW.
Sejak kecil sampai dewasa senantiasa mengalami masa-masa sulit
pada usia 6 tahun sudah menjadi yatim piatu, tantangan terberat yang
dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi seorang Rasul, penentangnya
disamping dari orang-orang kafir adalah pamannya sendiri yaitu Abu Lahab.
Dan juga pada saat pemboikotan bani Hasyim (diasingkan) selama 3 tahun di
sebuah lembah karena kegigihan dan keteguhannya dakwahnya. Pemboikotan
yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Quraisy yang isinya antara lain :
a. Melarang jual beli
b. Melarang pernikahan
c. Berhubungan sosial lainnya
Keteladanan yang diambil dari Nabi Muhammad SAW adalah
kesabarannya, ketabahannya, keadilannya, kejujurannya, kebijaksanaannya,
keluhuran budi pekertinya sehingga prilaku, ucapan dan tindakannya mampu
dijadikan suri tauladan bagi umatnya.
2. Nabi Nuh AS.
Nabi Nuh sebagai Ulul Azmi karena kesabarannya dalam
berda’wah dan mendapat penolakan, hinaan, ejekan, dari kaumnya.
52
Hampir Selama 1.000 tahun usianya Nabi Nuh dihabiskan tanpa menyerah
untuk mendakwahi keluarganya, kerabatnya dan masyarakat umum agar
kembali kejalan yang benar. Pengikutnya tidak lebih dari 200 orang,
bahkan putranya bernama Kan’an menjadi penentangnya, dan atas
kehendak Allah SWT umatnya Nabi Nuh yang membangkang
ditenggelamkan dengan gelombang air bah dan semuanya hancur kecuali
nabi Nuh dan pengikutnya yang beriman. Keteladanan dari Nabi Nuh as
adalah kesabaran, ketabahannya, kegigihannya dan semangatnya pantang
menyerah dalam menghadapi cobaan dan ujian, dan manusia pilihan Allah
SWT yang paling panjang umurnya.
3. Nabi Ibrahim AS.
Sejak bayi Nabi Ibrahim diasingkan kedalam gua, atas perintah raja
Namrudz untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir, dan setelah
dewasa Nabi Ibrahim harus berhadapan dengan raja dan masyarakat
penyembah berhala termasuk kedua orangtuanya yang penyembah berhala.
Nabi Ibrahim as mendapat penyiksaan yang pedih dibakar hidup-hidup dan
diusir darikampung halamannya. Nabi Ibrahim as hampir 100 tahun
pernikahannya dengan Siti Sarah belum dikaruniai seorang anak. Akhirnya
istrinya meminta untuk menikahi Siti Hajar dan akhirnya mendapat seorang
Putra bernama Ismail. Karena kesabarannya dan kepatuhannya terhadap
perintah Allah SWT harus mengorbankan putranya untuk disembelih, dan
ujiannya Nabi Ibrahim juga membersihkan kakbah dari kemusrikan raja
Namrudz yang dzalim. Keteladanan yang diambil dari Nabi Ibrahimas yang
sekaligus sebagai bapak para Nabi yaitu kesabarannya, kegigihannya, dan
ketaatannya terhadap perintah Allah SWT.
4. Nabi Isa AS.
Nabi Isa as memiliki kesabaran dan keteguhan dalam
menyampaikan ajaran Allah swt terutama sabar dalam menerima cobaan
sebagai seorang miskin,penghianatan dari muridnya yaitu Yudas Iskariot,
menghadapi fitnah penolakan terhadap ajarannya, diusir dan dibunuh oleh
53
kaum bani Israil. Keteladanan yang diambil dari kisah nabi Isa adalah
kezuhudan, ketaatan, ketabahan dalam beribadah.
5. Nabi Musa AS.
Nabi Musa adalah Nabi yang sabar dalam berdakwah menghadapi
raja Fir’aun, dan kesabarannya dalam memimpin kaumnya yang sangat
pembangkang yang menyembah berhala dan menyembah anak lembu
emas. Keteladanan dari Nabi Musa adalah kesabarannya dalam
menghadapi semua ujian dan cobaan, dan Nabi yang di utus Allah swt
menyelamatkan kaum bani Israil dari penguasa yang dzalim.
Rasul-rasul itu mendapat gelar Ulul Azmi karena keteguhan,
kesabaran dan ketabahan mereka dalam memegang agama dan
menegakkannya. Mereka pernah tidak dipercaya, ditentang, diganggu,
disakiti, dan diancam dengan pembunuhan oleh kaumnya. Bagaimana pun
berat godaan, gangguan, dan tantangan itu, mereka tetap tabah dalam
menekuni tugasnya, yaitu dalam menyampaikan risalah Allah SWT.
kepada umatnya. Disamping itu, para rasul Ulul Azmi diberi mukjizat dan
Allah SWT., yaitu hal-hal luar biasa yang muncul dari seorang rasul.
Perbedaan antara rasul Ulul Azmi dan rasul lainnya terletak pada
beratnya cobaan dan ketabahan serta kesabaran dalam menghadapi cobaan.
Misalnya, Nabi Yunus a.s. kurang sabar dalam menghadapi umatnya
sehingga ia marah dan pergi dari umatnya. Sebagaimana firman Allah
SWT. yang artinya: “Dan (ingatlah kisah) Zun-Nun (Yunus) ketika ia
pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan
mempersempitnya (menyulitkannya). Maka ia menyeru dalam keadaan
sangat gelap, “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau,
sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” Q.S. Al-
Anbiya; 21:87.
H. Mukjizat Rasul
Ada dua jenis mukjizat, yaitu mukjizat sebagai bukti kebenaran bahwa
yang membawanya benar-benar Rasul utusan Allah SWT dan mukjizat
54
sebagai senjata yang digunakan oleh para Rasul untuk menghadapi dan
mengalahkan musuh- musuh yang menentangnya.
Pada dasarnya mukjizat dikelompokan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Mukjizat Kauniyah : mukjizat yang berhubungan dengan peristiwa alam,
seperti terbelahnya laut merah dengan tongkat Nabi Musa As.
2. Mukjizat Syahsiyah : mukjizat yang keluar dari tubuh seorang Rasul,
seperti air yang keluar dari celah-celah jari Nabi Muhammad SAW.
3. Mukjizat Salbiyah : mukjizat yang dapat menghilangkan kekuatan, seperti
Raja Namrud membakar Nabi Ibrahim As.,namun api yang membakarnya
tidak mempan.
4. Mukjizat Akliah : mukjizat yang masuk akal atau rasional, yaitu al-Quran.
Siapa saja yang mentaati para Rasul, berarti mereka metaati Allah
SWT dan para Rasul-Nya, mereka dijanjikan pahala yang sangat besar &
mulia, tidak hanya masuk surga, namun akan ditempatkan bersama-sama
orang yang paling tinggi derajatnya, yaitu :
1. Para Nabi dan Rasul, termasuk manusia pilihan
2. Para Siddiqin, ialah orang-orang yang memiliki keteguhan iman kepada
Allah SWT dan Rasul-Nya
3. Para Syuhada, merupakan orang yang rela mati dalam membela ajaran
agama Islam.
Para Syuhada dikelompokan menjadi 4, yaitu :
1. Orang yang berjuang di jalan Allah dan mati terbunuh dalam peperangan
melawan para kafir.
2. Orang yang berjuang di jalan Allah sampai menghabiskan jiwa dan
hartanya.
3. Orang yang mati tertimpa musibah, seperti melahirkan, teraniaya, dan
terbunuh.
4. Orang yang selalu berbuat amal sholeh & membawa manfaat bagi
kepentingan umum
Kewajiban Kita Terhadap Rasul
1. Beriman kepadanya
55
2. Mencintainya dan mengikutinya.
3. Memperbanyak sholawat kepadanya
4. Membenarkan risalahnya
5. Mentaati perintahnya
6. Bersholawat kepadanya
7. Menjauhi larangannya
8. Taat kepadanya dan beribadah sesuai syariatnya
Fungsi beriman kepada Rasul Allah SWT. dalam kehidupan, antara
lain sebagai berikut :
1. Kita dapat bertambah iman kepada Allah SWT. dengan mengetahui bahwa
rasul itu benar-benar manusia pilihan-Nya.
2. Kita mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul.
3. Kita mempercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada
umatnya.
4. Kita wajib bersyukur kepada Allah SWT. atas segala nikmat yang
diberikan yang tidak terhingga banyaknya.
5. Kita lebih mencintai, menghormati, dan mengagungkan rasul atas
perjuangannya dalam menyampaikan agama Allah SWT. kepada umatnya.
6. Kita akan selamat di dunia dan akhirat dengan bimbingan yang diberikan
rasul.
7. Kita memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup.
Buah Dari Beriman Kepada Rasul
1. Kebaikan di Dunia
a. Dicintai oleh Allah SWT
b. Dirahmati Allah SWT
c. Mendapat petunjuk dari Allah SWT.
d. Mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT.
e. Mendapatkan kemenangan di dunia dan di akhirat.
2. Kebaikan di Akhirat
a. Mendapatkan syafaat.
b. Mempunyai wajah yang bercahaya di padang mahsyar.
56
c. Bersama dengan Rasulullah SAW.
d. Bersama-sama dengan orang-orang yang baik di surga.
57