PROBLEMATIKA GURU DALAM PELAKSANAAN KELAS DARING
(ONLINE) SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV
SEKOLAH DASAR NEGERI 22/IV
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Oleh :
SISCA YOLANDA
TPG. 161964
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
i
PROBLEMATIKA GURU DALAM PELAKSANAAN KELAS DARING
(ONLINE) SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV
SEKOLAH DASAR NEGERI 22/IV
KOTA JAMBI
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata satu (S1)
Oleh :
SISCA YOLANDA
TPG. 161964
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
ii
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
NOTA DINAS
Kode Dokumen oN Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl
Revisi Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikumwr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skiripsi
saudara:
Nama : Sisca Yolanda
NIM : TPG. 161964
Judul Skripsi :Problematika Guru dalam Pelaksanaan Kelas Daring (online)
Selama Masa Pandemi Covid-19 pada Pembelajaran Tematik
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
dalam dunia Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skiripsi/ tugas akhir saudara tersebut di atas
dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, 16 Juli 2020
Mengetahui
Pembimbing I
Dr. Mahluddin, M.Pd.I
NIP:19680101200003100
iii
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
NOTA DINAS
Kode Dokumen oN Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl
Revisi Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikumwr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skiripsi
saudara:
Nama : Sisca Yolanda
NIM : TPG. 161964
JudulSkripsi :Problematika Guru dalam Pelaksanaan Kelas Daring (online)
Selama Masa Pandemi Covid-19 pada Pembelajaran Tematik
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah sebagai salah satu syara tuntuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
dalam dunia Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skiripsi/ tugas akhir saudara tersebut di atas
dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, 16 Juli 2020
Mengetahui
Pembimbing II
Kiki Fatmawati, M.Pd
iv
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PERSETUJUAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR
Kode Dokumen oN Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl
Revisi Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1
Halaman : -
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifudin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikumwr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi
saudara :
Nama : Sisca Yolanda
Nim : TPG. 161964
Judul Skripsi :Problematika Guru dalam Pelaksanaan Kelas Daring (online)
Selama Masa Pandemi Covid-19 pada Pembelajaran Tematik
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Strata Satu dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudara tersebut di atas dapat
segera di munaqasyahkan.Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, 16 Juli 2020
Mengetahui
Pembimbing I
Dr. Mahluddin, M.Pd.I
NIP:19680101 2000031006
v
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PERSETUJUAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR
Kode Dokumen oN Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl
Revisi Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1
Halaman : -
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri SultanThaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikumwr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi
saudara :
Nama : Sisca Yolanda
Nim : TPG. 161964
Judul Skripsi :Problematika Guru dalam Pelaksanaan Kelas Daring (online)
Selama Masa Pandemi Covid-19 pada Pembelajaran Tematik
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Strata Satu dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudara tersebut di atas dapat
segera di munaqasyahkan.Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, 16 Juli 2020
Mengetahui
Pembimbing II
Kiki Fatmawati, M.Pd
vi
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Skripsi berjudul: “Problematika Guru dalam Pelaksanaan Kelas Daring (Online)
Selama Masa Pandemi Covid-19 Pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi ” yang disusun oleh Sisca Yolanda, NIM
TPG.161964 telah diperiksa dan disetujui untuk dimunaqasahkan dalam Sidang
Ujian Munaqasah
Tempat : (Zoom Meating Online)
Nama : Sisca Yolanda
NIM : TPG.161964
Judul : Problematika Guru dalam Pelaksanaan Kelas Daring (Online) Selama
Masa Pandemi Covid-19 Pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi.
Telah diterima sebagai bagian dari persyaratan untuk ujian Munaqasah
pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN STS Jambi.
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
No Nama Tandatangan Tanggal
1 Ikhtiati, M.Pd.I
(Ketua Sidang)
05 November
2020
2
Nasyariah Siregar, M.Pd.I
(Sekretaris Sidang)
05 November
2020
3
Dr. Saidah Ahmad, M.Pd
(Penguji I)
05 November
2020
vii
4
Fauzan Azim, M. Pd
(Penguji II)
05 November
2020
5
Dr. Mahluddin, M.Pd.I
(Pembimbing I)
05 November
2020
6 Kiki Fatmawati, M. Pd
(Pembimbing II)
05 November
2020
Jambi, 05 November 2020
Dekan Fakultas Tabiyah dan Keguruan
UIN STS Jambi
Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd
NIP. 196707111992032004
viii
PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul ” Problematika Guru dalam Pelaksanaan Kelas Daring
(Online) Selama Masa Pandemi Covid-19 Pada Pembelajaran Tematik Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi.” yang diujiankan oleh Sidang
Munaqasah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN STS Jambi pada
:
Hari : Rabu
Tanggal : 12 Agustus 2020
Jam : 09.00 WIIB
Tempat : Zoom Meeting Online
Nama : Sisca Yolanda
NIM : TPG.161964
Judul : Problematika Guru dalam Pelaksanaan Kelas Daring (Online) Selama
Masa Pandemi Covid-19 Pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi.
Telah diperbaiki sebagai mana hasil sidang di atas dan telah diterima
sebagai bagian dari persyaratan untuk persyaratan pengambilan ijazah pada pada
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.
No Nama Tandatangan Tanggal
1 Ikhtiati, M.Pd.I
(Ketua Sidang)
05 November
2020
2
Nasyariah Siregar, M.Pd.I
(Sekretaris Sidang)
05 November
2020
ix
3
Dr. Saidah Ahmad, M.Pd
(Penguji I)
05 November
2020
4
Fauzan Azim, M. Pd
(Penguji II)
05 November
2020
5
Dr. Mahluddin, M.Pd.I
(Pembimbing I)
05 November
2020
6 Kiki Fatmawati, M. Pd
(Pembimbing II)
05 November
2020
Jambi, 05 November 2020
UIN STS Jambi
Dekan Fakultas Tabiyah dan Keguruan
Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd
NIP. 196707111992032004
x
xi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil’Alamin…
Alhamdulillahirabbil’Alamin…
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Nya
yang telah memerikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkanku dengan rasa cinta. Atas segala rahmat, katunia serta kemudahan
yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sangat-sangat sederhana ini dapat
terselesaikan.
Lantunan shalawat beriring salam yang selalu tak lupa terucap kepada baginda
Rasulullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya yang sangat sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi
dan kusayangi.
Ibu dan Ayah Tercinta
Sebagai tanda bukti hormat serta rasa terima kasi ang tak akan pernah terhingga
kupersembahkan karya sederhana ini kepada Ibu (Susila Wati) dan Ayah (Zurni) yang
telah memberikan kasih sayang dukungan, ridho, dan cinta kasih yang tiada terhingga
dan yang tak mungkin dapat terbalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan
persebahan ini. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Ayah
bahagia karena sangat kusadari selama ini belum bisa berbuat lebih. Untuk Ibu dan
Ayah yang selalu membuatku termotivasi, selalu mendo‟akan tanpa henti, selalu
menasehatiku serta selalu meridhoiku untuk melakukan hal yang lebih baik.
TerimakasihIbu...Terimakasih Ayah...
Adik-Adik dan Orang Terdekatku
xii
Sebagai tanda terimakasih aku persembahkan karya kecil nan sederhana ini untuk
adik-adikku (Marsela dan Salina Alya Putri). Terimakasih telah memberikan
semangat inspirasi dan juga do‟a kalian dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga
semua ha-hal baik yang pernah kalian do‟akan untukku dapat menjadikan ku pribadi
yang lebih baik. Terimakasih...
Teman-teman
Teruntuk sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi, nasehat, dan
dukungan moral yang selalu membuatku semangat untuk menyelesaikan skripsi ini
(Vela Molidina, Saskia Tasya Mamela Susibur Mitrawati, Zulfitrah Akbar, Saipul
Anwar) teman-teman PPL, Kukerta dan juga teman-teman angkatan 2016 khususnya
PGMI D. Terima kasih kawan-kawanku, kalian telah memberikan banyak hal yang
tak terlupakan.
Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Bapak Dr. Mahluddin, M.Pd.I dan Ibu Kiki Fatmawati,M.Pd selaku dosen
pembimbing skripsi saya, terimakasih banyak Bapak dan Ibu telah banyak membantu,
menasehati, mengajarkan, dan memberikan arahan hingga skripsi ini selesai.
.
xiii
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”
xiv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maham „Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga
skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW
pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapat gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penyelasaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi,
baik moril maupun materil. Untuk itu, melalui kolom ini Penulis ingin
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE, M.EI,BapakDr. As‟ad Isma, M.Pd dan Bapak Dr.
Bahrul Ulum, MA selaku Wakil Rektor 1, 2, dan 3 UIN Sultan Thaha Saifuddin
Jambi
3. Ibu Dr. Hj. Fadila, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Dr. Risnita, M.Pd, Bapak Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I dan Ibu Dr.Yusria, M.Ag
selaku Dekan 1, 2, dan 3 UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. IbuIkhtiati, M.Pd.I selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah danIbu Nasyariah Siregar, M.Pd selaku sekretaris program studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Dr. Mahluddin, M.Pd.I selaku pembimbing skripsi I yang telah banyak
meluangkan waktu untuk membimbing dan memotivasi saya dalam penyelesaian
skripsi ini.
xv
7. Ibu Kiki Fatmawati M.Pd selaku pembimbing skripsi II yang telah banyak
meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan masukan kepada saya
dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Segenap Dosen dan karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
9. Ibu Hj. Mutia Kasumawati, S.Pd selaku Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri
22/IV Kota Jambiyang memberikan izin kepada Penulis dalam menguji coba
yang Penulis hasilkan dalam skripsi ini.
10. Ibu Dian Pitrianti Masla, S.Pd selaku Guru kelas IV di Sekolah Dasar Negeri
22/IV Kota Jambiyang memberikan izin kepada Penulis dalam menguji coba yang
Penulis hasilkan dalam skripsi ini.
11. Majelis guru dan karyawan serta para siswa kelas IVdi Sekolah Luar Dasar
Negeri 22/IV Kota Jambi
12. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada henti-
hentinya hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam penyelesaian
Skripsi ini.
13. Sahabat-sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan peneliti, semangat
dan motivasi dari kalian semua sangat membantu penulis dalam menyelesaikan
Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini banyak terdapat
kelemahan dan kekurangan, oleh karna itu penulis berharap kepada semua pihak
untuk kiranya memberikan sumbang saran demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Jambi, 16 Juli 2020
Sisca Yolanda
TPG.161964
xvi
ABSTRAK
Nama : Sisca Yolanda
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Problematika Guru dalam Pelaksanaan Kelas Daring (Online) Selama
Masa Pandemi Covid-19 pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini membahas
tentang Problematika Guru dalam Pelaksanaan Kelas Daring (Online) Selama Masa
Pandemi Covid-19 pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri
22/IV Kota Jambi. Tujuan penelitian ini adalah medeskripsikan proses pelaksanaan
kelas daring (online) pada pembelajaran tematik siswa kelas IV selama masa
pandemi, problematika yang dihadapi guru dalam proses pelaskanaan kelas daring
(online) pada pembelajaran tematik siswa kelas IV, dan Upaya yang dilakukan untuk
mengatasi problematika yang dihadapi guru dalam pelaksanaan kelas daring (online)
pada pembelajaran tematik siswa kelas IV. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar
Negeri 22/IV Kota Jambi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
Observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut 1) Proses pembelajaran tematik
pada siswa kelas IV selama masa pandemi covid-19 berlangsung secara daring atau
online. Guru melakukan proses yaitu perencanaan (RPP, smartphone, buku dan media
lainnya), pelaksanaan (penyampaian materi tanya jawab dan pemberian tugas), dan
evaluasi (memeriksa tugas yang dkirimkan siswa dengan cara difoto kemudian
dikirim melalui whatsapp dan menuliskannya di laporan). 2) Problematika yang
dialami guru dalam pelaksanaan kelas daring (online) selama masa pandemi covid-19
adalah keterbatasan fasilitas dan pengetahuan mengenai teknologi, membuat
pembelajaran daring (online) hanya dpat dilakukan melalui aplikasi whatsapp, tidak
semua siswa mempunyai smartphone, mahalnya kuota internet selama masa pandemi,
koneksi internet yang tidak stabil, kurangnya dampingan orang tua pada saat
pembelajaran menyebabkan siswa kurang disiplin, keluhan siswa mengenai tugas
yang sangat menumpuk. 3)Upaya untuk mengatasi problematika guru dalam
pelaksanaan kelas daring (online) selama masa pandemi covid-19 pada pembelajaran
tematik siswa kelas IVyaitu memberikan dana bantuan yang besasal dari BOS sesuai
dengan anjuran pemerintah untuk pembelian kuota intenet, orang tua harus
mengalokasikan ketersediaan waktu untuk mendampingi anak pada saat
pembelajaran, guru sekali waktu bisa mendatangi rumah siswa untuk memberikan
materi ajar kepada siswa atau menghubungi langsung orang tua siswa untuk
memberikan tugas, guru tidak harus memberikan tugas yang banyak kepada peserta
didik agar mereka tidak merasa terbebani mangingat tugas tidak hanya berasal dari
satu mata pelajaran.
Kata Kunci: Problematika, Kelas Daring, Tematik
xvii
ABSTRACT
Name : Sisca Yolanda
Department : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education
Title :The Problematics of Teachers in Online Class Implementation During
the Covid-19 Pandemic Period in Thematic Learning of Class IV
Students of Elementary Schools 22 / IV Jambi City
This research is a qualitative research. This study discusses the Problematics
of Teachers in the Implementation of Online Classes During the Covid-19 Pandemic
Period in Thematic Learning of Class IV Students of State Elementary Schools 22 /
IV Jambi City. The purpose of this study is to describe the process of implementing
online classes in the thematic learning of Grade IV students during the pandemic,
problems faced by teachers in the process of online classroom training in the thematic
learning of Class IV students, and efforts made to overcome the problems faced by
students teacher in the implementation of online classes in the thematic learning of
fourth grade students. This research was conducted at 22nd IV State Elementary
School in Jambi City. Data collection techniques used were observation, interview
and documentation.
The results of his research are as follows 1) The process of thematic learning
in grade IV students during the covid-19 pandemic took place online or online. The
teacher carries out the processes of planning (lesson plans, smartphones, books and
other media), implementation (delivery of questions and answers and assignments),
and evaluations (checking assignments sent by students to be photographed and then
sent via whatsapp and writing them in reports). 2) The problems experienced by
teachers in implementing online classes during the co-19 pandemic period are limited
facilities and knowledge about technology, making online learning can only be done
through whatsapp applications, not all students have smartphones, the high cost of
internet quota during pandemic period, unstable internet connection, lack of parent's
assistance during learning causes students to lack discipline, student complaints about
assignments that are very piling up. 3) Efforts to overcome teacher problems in
conducting online classes during the co-19 pandemic period in the fourth grade
students' thematic learning, namely providing substantial assistance funds from BOS
in accordance with government recommendations for internet quota purchases,
parents must allocate time for accompanying children while learning, the teacher can
come to the student's house one time to provide teaching material to students or
contact parents directly to give assignments, the teacher does not have to give a lot of
assignments to students so they do not feel burdened remembering the task does not
only come from one subject.
Keywords: Problematics, Online Classes, Thematic
xviii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
NOTA DINAS ........................................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ..................................................... vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii
MOTTO ................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
ABSTRAK ........................................................................................................... xii
ABSTRACT ........................................................................................................ xiii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik ........................................................................................... 9
1. Problematika ............................................................................................ 9
2. Guru ......................................................................................................... 9
3. Kelas Daring .......................................................................................... 15
4. Pembelajaran Tematik ........................................................................... 20
B. Studi Relevan ............................................................................................ 26
xix
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian ............................................................ 28
B. Setting dan Subjek Penelitian ..................................................................... 29
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 30
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 31
E. Teknik Analisis Data .................................................................................. 32
F. Jadwal Penelitian ........................................................................................ 35
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum ......................................................................................... 37
1. Lokasi Penelitian .................................................................................. 37
2. Identitas Sekolah .................................................................................. 37
3. Visi dan Misi ........................................................................................ 37
4. Struktur Organisasi Sekolah ................................................................. 38
5. Data Guru ............................................................................................. 39
6. Data Peserta Didik................................................................................ 41
7. Data Siswa Kelas IV ............................................................................ 42
8. Sarana dan Prasarana............................................................................ 44
9. Kegiatan Ekstrakurikuler ..................................................................... 47
10. Kurikulum Sekolah .............................................................................. 47
B. Temuan Khusus dan Pembahasan ......................................................... 48
1. Temuan Khusus .................................................................................... 48
a. Proses pelaksanaan kelas daring (online) selama masa pandemi
covid-19 pada pembelajaran tematik kelas IV ............................... 48
b. Problematika yang dihadapi guru dalam proses pelaksanaan kelas
daring (online) selama masa pandemi covid-19 pada pembelajaran
tematik kelas IV ............................................................................. 53
c. Upaya mengatasi problematika yang dihadapi guru dalam
pelaksanaan kelas daring (online) selama masa pandemi covid-19
pada pembelajaran tematik kelas IV .............................................. 57
2. Pembahasan .......................................................................................... 60
xx
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 66
B. Saran ........................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 71
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................... 35
Tabel 4.1 Data Guru SDN 22/IV Kota Jambi 2020 .......................................... 39
Tabel 4.2 Data Peserta Didik SDN 22/IV Kota Jambi ...................................... 41
Tabel 4.3 Data Siswa Kelas IV Tahun 2019/2020 ............................................ 42
Tabel 4.4 Saran Dan Prasarana .......................................................................... 44
xxii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ........................................................................ 38
Gambar 4.2 Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi ..................................... 48
Gambar 4.3 Proses pembelajaran tematik daring (online) salah satu siswa
kelas IV .............................................................................................................. 51
Gambar 4.4 Peneliti mewawancarai Ibu Pipit selaku guru wali kelas
sekaligus guru pembelajaran tematik kelas IV .................................................. 55
Gambar 4.5 Peneliti mewawancarai Puja siswa kelas IV SDN 22/IV
Kota Jambi ......................................................................................................... 56
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Form Surat Pernyataan Responden ................................................ 72
Lampiran 2 Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 76
Lampiran 3 Hasil Wawancara Kepala Sekolah ................................................. 80
Lampiran 4 Hasil Wawancara Guru Kelas IV ................................................... 84
Lampiran 5 Hasil Wawancara Siswa ................................................................. 88
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................................. 90
Lampiran 7 Program Tahunan ......................................................................... 102
Lampiran 8 Silabus Pembelajaran Tematik ..................................................... 111
Lampiran 9 Daftar Informan ........................................................................... 122
Lampiran 10 Dokumentasi Foto Penelitian ..................................................... 125
Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) ................................ 128
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,
didefenisikan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan
adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat
menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan
demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinkannya untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat (Oemar
Hamalaik, 2001, hal. 79).
Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan
pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan
manusia. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala
anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-
anaknya. Dalam prosesnya, pendidikan mengacu pada kurikulum yang telah
ditentukan. Di Indonesia sendiri telah terjadi beberapa kali perubahan
kurikulum sampai pada saat ini seperti yang kita tahu bahwa kurikulum yang
diapakai adalah kurikulum 2013 atau lebih dikenal dengan K13. Menanggapi
hal yang demikian maka merupakan hal yang wajar jika terjadi pro dan kontra
bahkan memunculkan rumor yang bersifat “klise” yaitu “ganti menteri ganti
kurikulum. Rumor demikian tidaklah salah karena pada kenyataan demikian,
tetapi yang perlu dipahami bahwa pergantian kurikulum pada dasarnya untuk
menuju kesempurnaan.
2
Pergantian kurikulum tentunya bukan hal yang main-main
dikarenakan hal ini berimbas pada proses pendidikan di Indonesia. Memang
jika menilik secara substansial kurikulum 2013 nyatanya bukanlah kurikulum
baru, tetapi lebih tepat dikataan sebagai penyempurnaan dari kurikulum 2006
atau yang dikenal dengan istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan / KTSP
(M.A. Wirakartakusumah, 2012, hal. 41). Orientasi kurikulum 2013 adalah
terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude),
keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge).
Seiring bergantinya kurikulum, maka pembelajaran pun ikut berubah
dimana pada beberapa tahun belakangan hampir di seluruh wilayah Indonesia
telah diterapkan konsep pembelajaran tematik, yang mana pembelajaran ini
merupakan hal baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pembelajaran
tematik itu sendiri merupakan pembelajaran yang memadukan beberapa mata
pelajaran di dalamnya biasanya sekitar dua sampai tiga mata pelajaran.
Kegiatan pembelajarannya pun ikut berubah dimana guru harus memperhatikan
prinsip-prinsip penyusunan dan pengembangan yang sesuai dengan kondisi
satuan pendidikan dan juga memperhatikan kondisi awal siswa seperti motivasi
belajar, bakat, minat, potensi dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan masih
banyak guru yang kebingungan mengenai kegiatan belajar mengajar dalam
kurikulum 2013.
Pada tahun 2020 dimana sekolah memasuki tahun ajaran semester
genap, dimana seharusnya sekolah lebih gencar melaksanakan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai target diakhir semester. Namun, proses tersebut
sedikit terganggu dikarenakan adanya musibah wabah virus yang terjadi di
Indonesia tidak terkecuali di provinsi Jambi, yang mana wabah virus tersebut
dikenal dengan covid-19. Seiring berjalannya waktu, wabah tersebut semakin
lama semakin menyebar. Tidak tanggung-tanggung semua media santer
menyiarkan berita mengenai wabah virus ini yang sudah menyebabkan
kematian bagi yang terjangkit. Hingga saat ini gugus tugas penanganan covid-
19 mencatat bahwa banyaknya orang yang terjangkit provinsi Jambi sudah
sebanyak 32 orang.
3
Menyikapi hal diatas, maka pemerintah menerapkan social distancing
(pembatasan sosial/ jarak sosial) yaitu melarang orang mengunungi tempat
yang ramai guna mencegah penyebaran virus tersebut. Penerapan social
distancing saja ternyata tidak cukup untuk mengambat atau mengehentikan
penyebaran wabah virus, untuk itu pemerintah kini juga telah menerapkan
physical distancing (pembatasan fisik/jarak fisik) dimana masing-masing orang
wajib menjaga jarak minimal 1 meter atara satu dengan yang lainnya. hal ini
sangat gencar di instruksikan oleh para ahli kesehatan dan politikus Indoesia
maupun dunia. Hal tersebut menyebabkan pemerintah mengeluarkan keputusan
work from home (bekerja dari rumah), dimana semua pekerjaan tanpa tekecuali
dikerjakan dari rumah dikarenakan jika tetap bekerja di kantor atau tempat-
tempat lainnya maka akan mempercepat penyebaran wabah virus tersebut.
Penerapan work from home (bekerja dari rumah) juga berimbas pada
dunia pendidikan dimana Kemendikbud juga telah menerapkan study from
home (belajar dari rumah) sesuai dengan Surat Edaran Ditjen Dikti
Kemendikbud Nomor: 262/E.E2/KM/2020 dan semakin meningkatnya jumlah
orang yang terdeteksi positif covid-19, meluasnya pandemi, dan situasi saat ini
mengharuskan kita semua beraktifitas dari rumah (Work from Home-Wfh dan
Study from Home-SfH). Karena halini pula lah yang menyebabkan
pembelajaran tematik di kelas IV SDN 22/IV Kota Jambi harus dilaksanakan
secara daring (online) dimana Mendikbud menekankan bahwa pembelajaran
dalam jaringan (daring/ jarak jauh) dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun
kelulusan.
Pembelajaran daring/ jarak jauh difokuskan pada peningkatan
pemahaman siswa mengenai virus korona dn wabah covid-19. Adapun
aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariai antar siswa, sesuai minat dan
kondisi masing-masing, termasuk dalam hal kesenjangan akses/ fasilitas beajar
di rumah. Bukti atau produk aktifitas study from home (belajar dari rumah)
diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dai guru, tanpa
4
diharuskan memberikn skor/ nilai
(lldikti9.ristekdikti.go.id/berita/detail/alternatif-pembelajaran-selama-masa-
darurat-pandemi-covid19 diakses pada tanggal 2 Mei 2020 pukul 13:33 wib).
Untuk menunjang pembelajaran daring tersebut Kemendikbud terus berusaha
menjalin kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi di Indonesia hingga
pada akhirnya tepatnya pada tanggal 13 April 2020 program study from home
(belajar dari rumah) resmi ditayangkan di TVRI dimana untuk tingkat sekolah
dasar dimulai pada pukul 08.30-09.00 wib untuk kelas rendah yaitu kelas I, II
dan III sedangkan untuk kelas tinggi yaitu kelas IV, V, dan VI dimulai pukul
10.00-10.30 wib yang mana durasi masing-masing untuk kelas rendah dan tiggi
hanya berlangsung selama 30 menit. Dalam penayangannya Kemendikbud
akan menyiapkan sekitar 720 episode untuk program study from home (belajar
dari rumah) selama ± 90 hari ke depan atau sekitar 3 bulan hingga Juli 2020.
Keputusan Kemendikbud tersebut menimbulkan berbagai macam pro
kontra dalam masyarakat khususnya minimnya pegetahuan teknologi guru
siswa dan orang tua mengenai pengaplikasian metode daring ini. Meskipun
guru harus memperkaya dan meng-upgrade keilmuan, tetapi dimita untuk
menguasai berbagai aplikasi yang mendukung pembelajaran daring dengan
cepat tidaklah semudah yang dibayangkan. Begitupun dengan siswa, mungkin
untuk siswa SMP, SMA/ SMK mempelajari dan menguasai aplikasi daring ini
dengan cepat dapat dilakuka. Akan tetapi untuk para siswa SD, hal ini dirasa
cukup sulit dilakukan. Akhirnya, mau tidak mau orang tua diminta untuk
terlibat dalam pembelajaran daring ini. Orang tua dengan latar pendidikan
tinggi akan dengan mudah beradaptasi. Sedangkan orang tua dengan latar
pendidikan rendah, akan pasrah-pasrah saja jika selama berminggu-minggu
tidak dapat mengikuti proses pembelajaran bahkan tidak mendapat nilai sama
sekali. Bahkan ada pula siswa yang terkendala tidak memiliki alat komunikasi
yang memadai dikarenakan kondisi ekonomikeluarga yang kurang mampu.
Lemahnya jaringan internet juga dirasa menjadi kendala yang sering
dialami oleh para guru. Juga latar belakang siswa yang juga harus menjadi
perhatian penting dimana siswa beasal dari latar belakang yang berbeda-beda,
5
ada siswa yang berasal dari keluarga broken home, lingkungan tempat tinggal
yang tidak baik, serta anak-anak dari keluarga yang kurang mendukung
kegiatan pendidikan. Hal ini tentunya menjadi tantangan berat bagi guru dalam
pengaplikasian metode pembelajaran daring ini. Pada saat pembelajaran
konvensional saja tidak banyak dari siswa „spesial‟ ini mau memperhatikan dan
berkontribusi saat pembelajaran, mereka sudah mau bersekolah saja sudah
sangat bersyukur. Oleh karena itu guru harus bekerja ekstra keras agar siswa
mau mengikuti model kelas daring ini apalagi pembelajaran pada saat ini
merupkan penerapan pembelajaran tematik terpadu yang memuat dua sampai
tiga mata pelajaran dalam satu kali pertemuan.
Dari observasi yang telah dilakukan oleh peneliti selama masa
pandemi covid-19, peneliti menemukan permasalahan yang dihadapi oleh guru
yaitu dalam proses pelaksanaan kelas daring pada pembelajaran tematik pada
siswa sekolah dasar. Permasalahan tersebut muncul dari guru maupun siswa
seperti kurangnya kreativitas dalam penyampaian materi oleh guru karena
hanya menampaikan materi melalui whatsapp group, kemandirian siswa saat
belajar dari rumah secara daring (online) membuat siswa harus memahami
sendiri materi yang disampaikan, lalu mengerjakan tugas dan juga
melaporkannya. Proses tersebut tentunya tidak semudah yang dibayangkan
karena ketidakpahaman atau miskonsepsi suatu materi mungkin saja terjadi,
tugas dan pekerjaan rumah yang diberikan guru terlalu banyak dan membebani
siswa, tidak semua siswa mempunyai smartphone canggih karena banyak dari
siswa kelas IV ini orang tuanya bekerja sebagai buruh, hal ini juga
menyebabkan orang tua tidak bisa terus menerus mendampingi anaknya dalam
proses pembelajaran dan guru juga mengeluhkan mengenai koneksi internet
yang tidak stabil dan harga kuota yang melonjak selama masa pandemi.Maka
dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “
Problematika Guru dalam Pelaksanaan Kelas Daring (Online) Selama
Masa Pandemi Covid-19 pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi”.
6
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada Problematika Guru dalam Pelaksanaan
Kelas Daring (Online) Selama Masa Pandemi covid 19 pada Pembelajaran
Tematik siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi. Yaitu dari
segi proses kegiatan pembelajarannya. Dan fokus penelitian ini dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Proses pelaksanaan Kelas Daring (Online) Selama Masa Pandemi Covid
19 pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota
Jambi.
2. Problematika yang diadapi guru dalam proses pelaksanaan kelas daring
(online) selalama masa pandemi covid 19 pada pembelaaran tematik kelas
IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi.
3. Upaya mengatasi problematika yang dihadapi guru dalam pelaksanaan
kelas daring (online) selama masa pandemi covid 19 pada pembelajaran
tematik kelas IV Sekola DasarNegeri 22/IV Kota Jambi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang yang dikemukakan, maka
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pelaksanaan kelas daring (online) selama masa pandemi
covid 19 pada pembelajaran tematik Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV
Kota Jambi?
2. Apa saja problematika yang dihadapi guru dalam proses pelaksanaan kelas
daring (online) selama masa pandemi covid 19 pada pembelajaran tematik
kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi ?
3. Bagaimana upaya mengatasi problematika yang dihadapi guru dalam
pelaksanaan kelas daring (online) selama masa pandemi covid 19 pada
pemelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar Neeri 22/IV Kota Jambi ?
7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk :
a. Mendeskripsikn secara rinci proses pelaksanaan kelas daring (online)
selama masa pandemi covid 19 pada pembelajaran tematik Kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi.
b. Mendeskripsikan secara rinci problematika yang diadapi guru dalam
proses pelaksanaan kelas daring (online) selama masa pandemi covid 19
pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota
Jambi.
c. Mendeskripsikan secara rinci upaya mengatasi problematika yang
dihadapi guru dalam pelaksanaan kelas daring (online) selama masa
pandemi covid 19 pada pemelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar
Neeri 22/IV Kota Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dan manfaat bagi kepentingan ilmu pengetahuan khususnya
bagi jenjang pendidikan dasar baik di sekolah dasar maupun madrasah
ibtidaiyah. Kontribusi tersebut berkaitan dengan problematika yang
dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan kelas daring (online) pada
pembelajaran tematik
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
upaya meningkatkan keefektifan belajar siswa sehingga memperoleh
hasil yang maksimal
2) Bagi Guru
8
Sebagai bahan evaluasi diri untuk menjadi pendidik yang
profesional dalam upaya peningkatan mutu, proses dan hasil belajar
siswa.
3) Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diarapkan dapat menambah pengetahuan
peneliti mengembangkan wawasan dan sebagai langka awal untuk
memperoleh gelar S1.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Problematika
Istilah problema/ problematika berasal dari bahsa Inggris yaitu
“problematic” yang berarti persoalan atau masalah. Sedangkan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) problema dapat diartikan hal yang belum dapat
dipecahkan; yang menimbulkan permasalahan (Debdikbud, 2002, hal 276).
Adapun pengertian masalah itu sendiri adalah suatu kendala atau persoalan yang
harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara
kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik demi tercapainya hasil
yang maksimal (http://banjirembun.blogspot.com/2012/11/pengertian-
problematika-pembelajaran.html diakses pada tanggal 2 Mei 2020 pukul 14:40
wib). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa problematika /
permasalahan yaitu suatu kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan.
2. Guru
a. Pengertian Guru
Secara etimologis dalam bahasa Inggris sangat banyak sekali istilah yang
berkaitan dengan guru diantaranya educator, teacher, instructor, tutor, dan
lain sebagainya. Semua kata tersebut memiliki arti yang hampir sama dengan
guru hanya saja cara penyebutannya yang berbeda. Kata teacher diartika
sebagai seorang yang mengajar, educator diartikan denga seseorang yang
memiliki tanggung jawab suatu pekerjaan untuk mendidik orang lain,
instructor memiliki arti seseorang yang mengajar, sedangkan tutor yaitu
seorang guru yang memberikan pengajaran kepada siswa atau bisa pula
disebut sebagai guru privat (Mohammad Ahyan, 2018, hal. 32).
10
Istilah guru juga terdapat dalam bahasa arab seperi pada kata-kata
mu’addib, mu’allim, ustadz, dan mudarris. Rumayulis melihat berbagai istilah
guru dalam perspektif bahasa arab sebagai berikut :
1) Mu’addib (etika moral dan adab) yaitu orang yang beradab yang memiliki
peran dan fungsi membangun suatu peradaban yang berkualitas di era
mendatang ; orang yang memberikan pendidikan kepada peserta didik agar
mampu berkreasi, mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk
kemaslahatan umum dan tidak menimbulkan malapetaka bagi diri,
masyarakat, dan alam
2) Mursyid yaitu orang yang mengajarkan dan menularkan penghayatan
akhlak dan kepribadian kepada peserta didik.
3) Ustadz yaitu orang yang (dalam pengajaran) selalu memperbaiki dan
berinovasi sesuai dengan perubahan zaman.
4) Mudarris yaitu orang yang mencerdaskan peserta didik, menghilangkan
ketidaktahuan atau kebodohan, dan melatih keterampilan peserta didik
sesuai dengan minat dan bakat.
5) Mu’allim yaitu orang yang menjelaskan hakikat ilmu atau pegngetahuan
yang diajarkan kepada pesert didik nya. (Ramayulis, 2005, hal. 41)
Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 disebutkan bahwa guru sama dengan pendidik yaitu tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktor, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan. (Departemen Agama RI,2006, hal. 5). Istilah guru juga dapat
dartikan menurut para ahli, diantaranya Zakiah Daradjat mengemukakan
bahwa guru adalah pendidik profesional, oleh karena itu secara implisit guru
telah merelakan dirinya membantu menerima dan memikul sebagian tanggung
jawab pendidikan yang juga kewajiban orang tua.(Mohammad Ahyan, 2018,
hal. 34).
11
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa guru adalah
seorang yang mempunyai tanggung jawab mendidik dan membimbing peserta
didik dalam perkembangan jasmanin dan rohani agar dapat memenuhi
tugasnya sebagai makluk Tuhan, makhluk individu maupun makhluk sosial.
b. Syarat-Syarat Guru
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan pasal 28, syarat-syarat guru diantaranya :
1) Guru harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai
agen pembelajaran sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan penidikan nasional.
2) Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksudkan pada ayat 1
dibuktikan dengan ijazah dan atau sertifikat kehlian yang relevan
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3) Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi : a) kompetensi
pedagogik; b) kompetensi kepriadian; c) kompetensi profesional; d)
kompetensi sosial
4) Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan atau sertifikat keahlian
sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tetapi memiliki keahlian khusus
yang diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi guru setelah
melewati uji kelayakan dan kesetaraan.
Syarat-syarat yang dikemukakan diatas masih bersifat umum, jika menarik
dari pandangan Islam mengenai syarat-syarat guru, menurut pandangan
Abudin Nata terdapat tiga syarat bagi profesi pendidik yaitu :
1) Harus benar-benar menguasai (ahli) bidang ilmu pengetahuan yang
diajarkannya.
12
2) Harus mampu mengajarkan ilmu yang telah dimilikinya kepada siswa
atau peserta didiknya (transfer of knowledge)
3) Harus berpegang teguh pada kode etik profesi. Kode etik ini
dimaksudkan agar memiliki akhlak yang mulia. (Abudin Nata, 2003,
hal.43).
Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi
seorang guru tidaklah mudah perlu adanya syarat-syarat tertentu apalagi jika
melihat dari pandangan Islam mengenai syarat menjadi seorang pendidik
diantaranya harus mempunyai kompetensi kualifikasi akademik yang disetai
dengan ijazah atau pun piagam pembuktian, harus benar-benar ahli dalam
bidang nya, mampu mengajarkan ilmu yang dimiliki kepada peserta didik, dan
harus berpegang teguh pada kode etik keprofesian.
c. Tugas dan Fungsi Guru
Berprofesi sebagai seorang guru tidaklah hanya dipandang sebagai
pekerjaan formalitas yang menuntun pada aktifitas pelaksanaan belajar di
kelas, jabatan akademik, dan bayaran ataupun gaji, namun lebih kepada
tindakan-tindakan edukatif dengan tujuan membentuk manusia yang religius,
terdidik dan berakhlak mulia.
Tugas utam menjadi seorang guru adalah mendidik. Mendidik dalam arti
luas berarti menggunakan berbagai metode pendidikan untuk menunjang
kegiatan belajar peserta didik demi tercapainya tujuan pendidikan
(Mohammad Ahyan, 2018, hal. 39). Dalam Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang pendidik dan tenaga kependidikan
pasal 39 ayat 1 disebutkan bahwa tenaga kependidikan bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan pengawasan dan pelayanan teknis
untuk menuju proses pendidikan pada satuan pendidikan. Selanjutnya
dijelaskan pada ayat 2, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, melakukan pembimbingan
13
dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terutama bagi pendidik perguruan tinggi (Mohammad Ahyan, 2018, hal. 40).
Kemudian didukung pula oleh Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 20 yang menyatakan
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru wajib :
1) Merencanakan pembelajaran, elaksanakan poses pembelajaran yang
bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
2) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
3) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu atau latar
belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam
pembelajaran.
4) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode
etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
5) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa (UUD RI
no. 14 Tahun 2005 dan peraturan Mendiknas no. 11 tahun 2011
tentang guru dan dosen)
Selain berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, beberapa tugas
guru juga disampaikan oleh tokoh pendidikan nasional yaitu Ki Hajar
Dewantara dalam Ramayulis menjelaskan beberapa tugas guru diantaranya
yaitu mendidik dengan cara mengajar, membiasakan,, memberi indroktrinasi,
perinta dan larangan, memberi contoh, dan lain-lain. Menurut pendapat Ki
Hajar Dewantara mendidik dengan cara mengajar atau yang biasa disebut
educate is teach (transfer of knowledge) nampak mendominasi tugas yang
dilaksanakan seorang guru dalam sekolah, terutama kegiatan dalam kelas.
Padahal dalam tugas guru masih banyak yang lebih penting diantaranya
mendidik dengan membiasakan atau yang biasa disebut living values (transfer
14
of value) dengan cara ini peserta didik diajak untuk langsung memahami dan
mempraktikkan suatu nilai atau ajaran tertentu tanpa bertumpu pada penilaian
kognitif (scoring) (Ramayulis, 2009, hal. 47)
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bawa tugas utama
seorang guru adalah mendidik dengan cara transfer ilmu pengetahuan,
pengarah pemelajaran, pengelolaan pembelajaran, fasilitator dan juga
perencana.
Sebagaimana tugas seorang guru yang tela dijelaskan diatas, maka fungsi
seorang guru juga berpedoman kepada Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 4 disebutkan bahwa
kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan
martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional (UU RI no. 14, 2005, hal. 6). Fungsi
utama seorang guru adalah sebagai learning agent (agen pembelajaran) untuk
meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Sebagai agen pembelajaran
tentunya guru merupakan garda terdepan dalam pendidikan yang secara
langsung berperan untuk peningkatan kualitas pendidikan (Mohammad
Ahyan, 2018, hal,. 43).
Pendapat lain dikemukakan oleh mantan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Daoed Joesoep dalam Zakiah Daradjat, bahwa terdapat tiga
fungsi guru yaitu :
1) Fungsi profesional, berarti guru menyampaikan ilmu, keterampilan,,
atau pengalaman yang dimilikinya dan dipelajarinya kepada peserta
didik.
2) Fungsi civic mission, berarti guru wajib menjadikan peserta didik
menjadi warga negara yang baik yaitu berjiwa patriotisme mempunyai
semangat kebangsaan nasional, dan disiplin atau taat terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku atas dasar Pancasila dan
UUD 1945.
15
3) Fungsi kemanusiaan, yaitu guru berfungsi untuk selalu berusaha
mengembangkan atau membina segala potensi bakat (pembawaan)
yang ada pada diri peserta didik serta membentuk wajah ilahi dalam
dirinya (Zakiah Daradjat,2001, hal. 95).
Perspektif pengajaran di kelas, dapat dikemukakan bahwa setidaknya
terdapat tiga fungsi guru dalam kegiatan mengajar selama di dalam kelas :
1) Fungsi instruksional, merencanakan program pengajaran dan
melaksanakan program yang telah disusun, dan penilaian setelah
program itu dilaksanakan (Ramayulis, 2008, hal. 63). Dalam
kemampuan ini, guru juga harus memiliki dan menguasai pengetahuan
yang luas tentang materi yang diajarkan, menguasai penggunaan
metode dan strategi pengajaran, dan menentukan alat evaluasi
pendidikan (Suparlan, 2005, hal. 28).
2) Fungsi edukasional, mengarahkan peserta didik untuk menuju tingkat
kedewasaan sebagai pribadi insan kamil sejalan dengan tujuan Allah
menciptakan manusia (Ramayulis, 2008, hal. 63). Pada fungsi ini guru
lebih menunjukkan kepada sikap moral dan agama yang patut untuk
dicontoh oleh peserta didik dalam aspek sifat dan perilaku.
3) Fungsi manajerial, guru harus mampu mengelola kelas agar
terciptanya suasana dan kondisi yang kondusif yang dapat menunjang
kemudahan peserta didik dalam menerima materi yang diajarkan
(Syaiful Bahri Djamarah, 2000, hal. 47).
3. Kelas Daring (online)
a. Pengertian Kelas Daring (Online) dan Problematika Pelaksanaannya
Seperti yang kita ketahui bahwa akhir-akhir ini Kemendikbud sedang
gencar-gencarnya dalam melaksanakan program belajar dari rumah (study
from home) sebagai solusi dunia pendidikan di tengah merebaknya wabah
covid-19 di Indonesia. Oleh karena itu, salah satu cara agar peserta didik tetap
16
belajar di rumah adalah dengan mengadakan kelas dalam jaringan (daring)
atau juga bisa disebut kelas online. Dimana dalam prosesnya pendidik dan
peserta didik tidak terlibat tatap muka secara langsung hanya melalui aplikasi
yang bisa menghubungkan mereka.
Dalam proses pelaksanaannya kelas daring (online) tidak semudah yang
dibayangkan, karena masih terdapat beberapa problematika yang terjadi.
Beberapa problematika tersebut antara lain ( I Ketut Sudarsana, 2020, hal.
175):
1) Keterbatasan kompetensi guru dalam pemanfaatan aplikasi
pembelajaran.
2) Keterbatasan sumber daya untuk pemanfaatan teknologi pendidikan
seperti internet dan kuota.
3) Relasi guru-murid-orang tua dalam pembelajaran daring yang belum
integral.
4) Banyaknya tugas yang diberikan oleh guru membuat siswa terbebani.
Sedangkan menurut Ranu Suntoro, problematika pembelajaran daring
(online) yang terjadi selama masa pandemi covid-19 antara
lain(https://www.kompasiana.com/ranusuntoro/5eab5d9bd541df30aa07d962/p
roblematika-pembelajaran-online-sebuah-ketimpangan-pendidikan-di-tengah-
pandemi-covid-19 diakses pada tanggal 07 Juli 2020 pukul 19:48 wib) :
1) Rata-rata peserta didik merupakan anak dengan kelas ekonomi
menengah kebawah sehingga tidak semua siswa memiliki fasilitas
seperti smartphone, bahkan ada beberapa orangtua dari peserta didik
belum mampu untuk membelinya.
2) Adanya keterbatasan fasilitas dan penguasaan terhadap teknologi
informasi dan komunikasi mengakibatkan pembelajaran melalui
daring (online) baru mampu dilaksanakan melalui aplikasi whatsapp
dengan sistem penugasan terhadap peserta didik, yakni hanya sekedar
memberi tugas tang sifatnya tertulis melalui foto.
17
3) Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari orang tua peserta didik
ada yang bekerja sebagai buruh dan juga berdagang. Aktivitas
tersebut maka tentunya orang tua tidak sanggup untuk mendampingi
peserta didik pada jam-jam pembelajaran. Hal ini juga menyebabkan
kurang disiplinnya siswa dalam memulai pembelajaran.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses
pelaksanaannya kelas daring (online) terdapat beberapa problematika seperti
keterbatasan kompetensi guru dalam penggunaan teknologi sehingga
pembelajaran daring (online) hanya bisa dilakukan melalui whatsapp, ada
beberapa siswa yang tidak memiliki smartphone, permasalahan koneksi
internet dan harga kuota internet yang semakin mahal selama masa pandemi,
kurangnya dampingan orang tua saat pembelajaran berlangsung dikarenakan
pekerjaan, dan pemberian tugas yang menumpuk membuat siswa merasa
tebebani.
b. Macam-Macam Kelas Daring
Dalam pelaksanaannya, kelas daring dilakukan dengan tiga macam
bentuk yaitu Web-Based Instruction (WBI), Distance Learning, Hybrid
Learning dan e- Learning. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut :
1) Web-Based Instruction (WBI)
Dalam WBI, pengiriman dan penyajian materi yang berlangsung
sangat cepat dan massive diasumsikan sebagai landasan pemikiran
diadopsina manfaat internet untuk belajar dan pembelajaran. WBI
adalah model belajar yang memanfaatkan potensi jaringan untuk
menciptakan interaksi belajar. Untuk itu, teori belajar yang diajukan
agar pembelajaran yang di desain tetap mengutamakan proses belajar.
Sebagai contoh, penggunaan media social online digunakan untuk
interaksi, diskusi antar peserta didik, atau peserta didik dengan
pengajar (Dewi Salma, 2012, hal. 274-275).
18
2) Distance Learning (Belajar Jarak Jauh)
Belajar Jarak Jauh (BJJ) adalah proses belajar dimana antara pengajar
dan peserta didik tidak terjadi tatap muka langsung melainkan terpisah
jarak. Materi disampaikan melalui saluran komunikasi seperti yang
digunakan dalam e-learning, atau model lain. BJJ menggunakan
penyajian materi dengan teknik atau format modul. Pengiriman modul
tersebut dilakukan melalui jasa pos atau kurir. BJJ bisa saja dilakukan
dengan menggabungkan lebih dari satu bentuk pengiriman dan
penyampaian materi (Dewi Salma, 2012, hal. 275-276).
3) Hybrid Learning
Smaldino berpendapat bahwa hybrid learning adalah kombinasi e-
learning dengan pembelajaran tatap muka langsung. Pada dasarnya
hybrid learning memilih teknik atau cara yang paling unggul untuk
proses belajar. Istilah ini muncul atas kesadaran masyarakat atas
keunggulan dan keterbatasan dari online learning yang berbasis
teknologi digital ini. Salah satu keterbatasan yang menonjol adalah
teknologi digital tidak akan pernah dapat menggantikan kehadiran
sosok guru atau pengajar di kelas. Untuk itu tetap diperluka adanya
tatap muka bersama pengajar (Dewi Salma, 2012, hal. 276)
4) E-Learning
E-learning adalah proses belajar ang menggunakan media elektonok
digital seperti multimedia. Menurut Horton (2006:5) dan Holmes and
Gardner (2006:5) bahwa penyediaan sumber belajar dan menciptakan
pengalaman belajar menjadi aspek terpenting dalam penelenggaraan e-
learning. Horton menegaskan peranan bagaimana media digital
diberdayakan dengan maksimal ditinjau dari desain pembelajaran, teori
belajar, dan desain pesan agar dapat menghasilkan pengalaman belajar
yang baik bagi peserta didik (Dewi Salma, 2012, hal. 276-277).
19
c. Kelebihan dan Kekurangan Kelas Daring (Online)
Dalam pelaksanaannya, kelas daring sangat membantu pendidik dan
peserta didik dalam menjalankan proses pembelajaran seperti saat ini, namun
sering kali mengalami keterhambatan dalam hal apapun karena juag memiliki
beberapa kekurangan, untuk lebih jelasnya peneliti menguraikan beberapa
kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan kelas daring (online) :
(https://brainly.co.id/tugas/18313331 diakses pada 3 Mei 2020 pukul 13:57
wib)
Kelebihan kelas daring (online) Kekurangan kelas daring (online)
a. Pengadaan kelas daring lebih
fleksibel karena pihak pengajar
dan pihak peserta dapat berada
dimana saja dengan waktu yang
disepakati.
b. Kelas daring dapat lebih
mendekatkan pesngajar dan
peserta dengan teknologi
dimasa sekarang sehingga dapat
semakin terbiasa.
c. Proses berlangsungnya kelas
daring dan materi yang
digunakan didalamnya dapat
disimpan dan diakses lagi oleh
pengajar dan peserta didik
sehingga akan memudahkan
ketika memerlukan informasi
yang dibutuhkan.
a. Pihak yang terlibat dalam kelas
maya harus sama-sama memiliki
perangkat elektronok seperti
smartphone, laptop ataupun
komputer yang terkoneksi internet
yang lancar agar kelas lebih
maksimal.
b. Peserta kelas tidak dapat
berinteraksi langsug dengan peserta
lain seperti hal nya di ruang kelas
dan terfokus pada diri sendiri
dengan materi yang disampaikan
pengajar dalam kelas daring.
c. Pihak pengajar tidak dapat
mengetaui secara langsung apakah
peserta didik memahami materi
yang disampaikan atau tidak dan
peserta didik juga bergantung
kpada dirina sendiri dalam
20
mengukur pemahamannya.
4. Pembelajaran Tematik
a. Pengertian Pembelajaran Tematik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan
bahwapembelajaran berasal dari kata “belajar” yang artinyaberusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu; atau berubah tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan pembelajaran adalah proses
atau cara menjadikan seseorang belajar. Dalam arti luas “pembelajaran”
diartikan sebagai suatu proses atau kegiatan yang sistematis, bersifat
interaktif dan komunikatif antara guru dengan siswa, suber belajar dan
lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya
tindakan belajar siswa, bai dikelas maupun diluar kelas, dihadiri guru secara
fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan (Zaenal
Arifin, 2009, hal.10).
Beberapa ahli telah mengemukakan maksud “pembelajaran” yaitu sebagai
berikut :
1) Crow dan Crow, menjelaskan bahwa “pembelajaran” merupakan
upaya untuk memperoleh tabiat, pengetahuan dan sikap.
2) Wina Sanjaya mendefinisikan bahwa “pembelajaran” sebagai proses
kerjasama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi
dan sumber belajar yang ada baik potensi yang ada didalam maupun
diluar diri siswa sebagai upaya mencapai tujuan belajar tertentu.
3) Gagne mengemukakan bahwa “pembelajaran” yaitu proses
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh faktor psikologi guna
memahami karakteristik dan tingkah laku individual, juga berkait
dengan pemilihan metode yang efektif (Muslam, 2004, dalam jurnal
Pendidikan Ekonomi Islam, vol. 2, nomor 2).
21
Dari beberapa definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
pembelajaran adalah suatu proses kerjasama, tidak hanya menitikberatkan
pada guru saja atau pada peserta didik saja, tapi harus saling bekerjasama
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran sehingga adanya perubahan
tingkah laku dalam ranah afektif, kognitif, maupun psikomotorik.
Tema adalah pokok pikran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
pembicaraan. Kata tema berasal dari bahasa Yunani “tithenai” yang berarti
“menempatkan” atau “meletakkan”, kemudian mengalami perkembangan
sehingga kata “thitenai” berubah menjadi tema. Jadi, secara harfiah tema
berarti “sesuatu yang telah diuraikan” atau “sesuatu yang telah ditempatkan”
(Gorys Keraf, 2001, hal. 107).Adapun dalam pengertian luas “tema”
merupakan alat atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep kepada siswa
secara utuh.Pembelajaran tematik memberi penekanan pada pemilihan suatu
tema yang spesifik dan tentunya yang sesuai dengan materi pelajaran, untuk
mengajar satu atau beberapa konsep yang memadukan berbagai informasi
(Permendikbud no.57 tahun 2014).
Dari beberapa pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menngunakan tema
tertentu untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran dengan kehidupan sehari-
hari.Penerapannya dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu penentuan
berdasarkan keterkaitan keterkaitan kompetensi dasar, tema, dan masalah
yang dihadapi (Ibadullah Malawi, 2017, hal. 3).
b. Ciri-Ciri Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik itu sendiri memiliki beberapa ciri ciri, antara lain:
1) Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak usia Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI).
22
2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pembelajaran tematik bertolak
dari minat dan kebutuhan peserta didik.
3) Kegiatan belajar yang dipilih bermakna dan berkesan bagi peserta
didik sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.
4) Memberi penekanan pada keterampilan berpikir peserta didik.
5) Menyajikan kegiatan belajar yang pragmatis dimana kegiatan
tersebuat sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta
didik.
6) Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kerja
sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap pada gagasan atau pendapat
orang lain (Ibadullah Malawi, 2017, hal. 4)
c. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran yang diterapkan
pada jenjang pendidikan dasar. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak,
karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna,
maka pembelajaran ini sangat baik diterapkan bagi anak-anak sekolah dasar
(Ani Kadarwati, 2017, hal. 5).
Menurut Akhmad Sudrajat (2013) bahwa sebagai suatu model
pembelajaran maka pembelajaran tematik memiliki karakteristik antara lain
(Ibdullah Malawi, 2017, hal. 6-9):
1) Berpusat pada peserta didik (student centered).yang mana hal ini
sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar sedangkan guru
berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-
kemudahankepada peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar.
2) Memberikan pengalaman langsung (direct experiences). Peserta didik
dihadapkan dengan sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk
memahami hal-hal yang lebih abstrak.
23
3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Focus pembelajaran
diarahkan kepada tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan
kehidupan peserta didik.
4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran. Dengan demikian
peserta didik mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh.
Hal ini tentunya dapat membantu peserta didik dalam memecahkan
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
5) Bersifat fleksibel. Dimana guru dapat mengaitkan antara satu
pelajarann dengan pelajaran lainnya, bahkan mengaitkannya dengan
kehidupan peserta didik dan lingkungandimana peserta didik berada.
6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
7) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Pembelajaran tematik mengadopsi prinsip belajar PAIKEM yaitu
pembelajaran aktif, efektif, kreatif, dan menyenangkan.
Aktif, peserta didik aktif secara fisik dan mental dalam hal
mengemukakan penalaran (pendapat), mengemukakan kaitan antara satu
pelajaran dengan yang lainnya, mengkomunikasikan, dan mempresentasikan
serta menggunakan hal tersebut untuk memecahkan masalah. Efektif, berhasil
mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan. Kreatif, peserta didik
melakukan rangkaian proses pembelajaran secara runtut dan
berkesinambungan meliputi :
1) Memahami masalah
2) Merencanakan pemecahan masalah
3) Melaksanakan rencana pemecahan masalah
4) Memeriksa ulang pelaksanaan pemecahan masalah.
24
Menyenangkan, peserta didik terlibat asyik dalam belajar sampai lupa
waktu, penuh percaya diri, dan tertantang untuk melakukan hal serupa ataupun
yang lebih berat lagi.
d. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik
Menurut Mamat SB dkk., mengemukakan bahwa ada sembilan prinsip
yangmendasari pembelajaran tematik antara lain (Andi Prastowo, 2019, hal.
10) :
1) Terintegrasi dengan lingkungan atau bersifat kontekstual, maksudnya
pembelajaran dikemas dalam sebuah format keterkaitan dalam
menemukan masalah dengan memecahkan masalah nyata yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
2) Memiliki tema sebagai pemersatu beberapa mata pelajaran atau bahan
kajian. Tema demikian sering disebut sebagai acuan dalam proses
pembauran dan pengintegrasian sejumlah mata pelajaran.
3) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
(joyful learning).
4) Memberikan pengalaman langsung yang bermakna bagi peserta didik.
5) Menanamkan konsep dari berbagai mata pelajaran atau bahan kajian
dalam suatu proses pembelajaran tertentu.
6) Pemisahan atau pembedaan antara satu pelajaran dengan mata
pelajaran lain yang sulit dilakukan.
7) Pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan minat peserta didik.
8) Pembelajaran bersifat fleksibel.
Selain pendapat diatas, Trianto menambahkan empat prinsip
pembelajaran tematik antara lain (Andi Prastowo, 2019, hal. 10-11) :
25
1) Prinsip penggalian tema, maksudnya adalah tema-tema yang saling
tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam
pembelajaran.
2) Prinsip pengelolaan pembelajaran, maksudnya yaitu jika guru dapat
menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses pembelajaran, maka
pengelolaan pembelajaran dapat optimal.
3) Prinsip evaluasi, pada dasarnya evaluasi menjadi fokus dalam setiap
kegiatan. Bagaimana suatu kerja dapat diketahui hasilnya apabila tidak
dilaksanakan evaluasi.
4) Prinsip reaksi, guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua
peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit tetapi ke sebuah
kesatuan yang utuh dan bermakna.
e. Tujuan Pembelajaran Tematik
Setiap model pembelajaran yang diterapkan pasti memiliki tujuan-tujuan
tertentu, begitu pula dengan pembelajaran tematik.Mamat SB berpendapat
bahwa terdapat beberapa alasan yang mendasari perlunya penggunaan model
pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah (MI) ataupun Sekolah Dasar
(SD), yaitu sebagai berikut (Andi Prastowo, 2019, hal. 5):
1) Pembelajaran tematik mengharuskan perubahan paradigma
pembelajaran lama yang keliru yang mana pada awalnya pembelajaran
berpusat pada guru (teacher centered ) menjadi pembelajaran
yangberpusat kepada siswa (student centered).
2) Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yangdisesuaikan
dengan perkembangan dan kecenderungan anak usia dini (umur 0-8
tahun), yang mana pada umumnya masih memahami suatu konsep
secara menyeluruh (holistik) kedalam hubungan yang sederhana.
3) Pendekatan tematik memungkinkan penggabungan beberapa perspektif
dan kajian interdisipliner dalam suatu tema tertentu, dengan
26
pendekatan ini cara berpikir yang awalnya dari banyak arah (divergen)
lebih ditonjolkan dari pada cara berpikir satu arah (konvergen) yang
mana kemampuan ini merangsang kemampuan dan kreativitas siswa
dalam menyelesaikan persoalan hidup yang dimilikinya.
4) Pendekatan tematik mendorong peserta didik memahami wacana
aktual dan kontekstual.
5) Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang bervariasi.
Selain pendapat diatas, pendapat lain juga dikemukakan oleh Sukayati
bahwa tujuan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut ( Sukayati, 2009,
hal.4) :
1) Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajari seara lebih
bermakna
2) Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan
memanfaatkan informasi.
3) Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik dan nilai-nilai
luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
4) Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama,
toleransi serta menghargai pendapat orang lain.
5) Meningkatkan gairah dalam belajar dan memilih kegiatan yang sesuai
dengan minat dan kebutuhan para siswa.
B. Studi Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain :
1. Jurnal yang ditulis oleh Anggy Giri Prawiyogi tahun 2020 dengan judul
“Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Pembelajaran Siswa di SDIT
Cendekia Purwakarta”. Hasil penelitian ini adalah bahwapembelajaran jarak
jauh yang dilaksanakan di SDIT Cendekia Purwakarta dengan beberapa
mtode cukup efektif untuk dilakukan. Hal itu dibuktikan dengan kuisioner
yang dibagikan yang menunjukkan hampir semua rata-rata setuju dengan
27
pembelajaran jarak jauh. Perbedaannya adalah penelitian ini menggunakan
kuisioner untuk mengumpulkan data dari beberapa responden dan tujuan dari
penelitian ini adalah untuk meneliti efektivitas pembelajaran jarak jauh.
Sedangkan persamaanya yaitu sama-sama meneliti tentang pembelajaran
jarak jauh selama masa pandemi covid-19 dan metode yang dilakukan adalah
kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif yang menggambarkan
keadaan yang terjadi selama pembelajaran jarak jauh berlangsung.
2. Skripsi yang ditulis oleh Septiana Annisa Damayanti pada tahun 2018 di UIN
Antasari Banjarmasin dengan judul “Pembelajaran Jarak Jauh Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Gambut” hasil penelitian ini
adalah proses pembelajarannya menggunakan tablet dengan bantuan LMS
berbasis web, proses pembelajaranna diterapkan kegiatan tutorial yaitu
tutorial onlinedan tutorial tatap muka pada tempat dan waktu tertentu.
Metode dan strategi yang digunakan masih kurang bervariasi karena guru
hanya sebagai fasilitator dan pembelajaran berpusat pada siswa.
Perbedaannya adalah subjek penelitian.Pada penelitian ini yang menjadi
objek penelitian adalah guru PAI, data utama yang digali dalam penelitian ini
adalah desain pembelajaran proses pembelajaran, dan evaluasi
pembelajarannya. Sedangkan persamaannya yaitu penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dan sama sama meneliti tentang
pembelajaran jarak jauh.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan yang disunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif,
pendekatan ini dilakukan bemaksud untuk mengetahui dan mendeskripsikan
secara rinci mengenai problematika ang dihadapi guru dalam pelaksanaan kelas
daring (online) selama masa pandemi covid-19 pada pembelajaran tematik siswa
kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi. Pendekatan ini digunakan
untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati (Ajat Rukayat, 2018, hal. 5). Pendekatan
ini dilakukan guna mendapatkan data mendalam dengan teknik pengumpulan
data yang bersifat triangulasi yaitu gabungan dari teknik observasi, wawancara
dan dokumentasi (Sugiyoni, 2015, hal. 15). Metode penelitian yang digunakan
adalah objek alamiah, dimana peneliti turun langsung ke lapangan untuk
mengetahui apa problematika yang dihadapi guru dalam pelaksanaan kelas
daring (online) selama masa pandemi covid-19 pada pembelajaran tematik siswa
kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi. Tujuannya adalah untuk
menggambarkan situasi yang sebenar-benarnya ada saat ini.
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif, dimana peneliti harus mendeskripsikan suatu obyek, fenomena, atau
setting sosial yang akan dituangkan dalam tulisan yang bersifat naratif. Artinya
dalam penulisannya data dan fakta yang dihimpun berbentuk kata dan gambar
bukan angka (Albi Anggito, 2018, hal. 11). Data yang dikumpulkan yaitu melalui
observasi, wawancara, dokumentasi priadi maupun dokumentasi resmi. Sehingga
yang menjadi tujuan penelitian ini adalah menggambarkan realita dibalik
fenomena yang ada secara mendalam dan juga rinci. Oleh karena itu peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif.
29
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputi : tempat penelitian dan waktu penelitian
sebagai berikut :
a. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan mendapatkan fakta-
fakta yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dala penelitian ini
peneliti mengambil lokasi di Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi. Diamana
subjek yang menjadi penelitian ialah guru wali keas IV Sekolah Dasar Negeri
22/IV Kota Jambi.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada tahuan ajaran 2019/2020, yaitu dimulai dari bulan
maret 2020 sampai dengan bulan juni 2020 dengan menfacu pada kalender
akademik sekolah.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam konsep penelitian merujuk pada responden, informan yang
hendak dimintai informasi atau digali datanya. Menurut Amirin (1986) subjek
penelitian adalah seseorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh
keterangan atau orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Subjek yang
menjadi dominan disini adala guru pengajar tematik, namun untuk memperoleh
data yang akurat peneliti juga akan berdiskusi dengan pihak lain seperti kepala
sekolah. Dalam pengambilan subjek, peneliti menggunakan cara purposive
sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel subjektif peneliti
berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut
dengan yang diteliti misal peneliti ingin meneliti tentang pendidikan, maka
peneliti harus mencari sampel para ahli pendidikan (Sugiono, 2009, hal. 9).
30
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat narasi, uraian
penjelasan dari lisan ataupun data dokumen tertulis, perilaku subjek yang diamati
dilapangan juga menjadi juga menjadi data dalam pengumpulan hasil penelitian
inimerupakan subjek dimana data diperoleh.
1. Data
Data yang akan diteliti oleh peneliti adalah yang bersangkutan dengan
problematika guru dalam pelaksanaan kelas daring (online) pada pembelajaran
tematik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi.
2. Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data tersebut diperoleh. Jadi, sumber
data ini menunjukkan dari mana data itu berasal. Data harus berasal dari sumber yang
tepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah guru kelas IV Sekolah
Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi. Maka pengumpulan data menggunakan dua cara
yaitu :
a. Data Primer (data utama)
Data primer adala data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan
dicatat untuk pertama kalinya. Peneliti berubungan langsung dengan sumber yang
akan menjadi subjek penelitian (Yamin, 2009, hal. 87). Data primer yang diperoleh
peneliti adalah dengan melakukan wawancara secara langsung kepada wali kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi. Selain itu peneliti juga mengamati secara
langsung proses pelaksanaan kelas daring pada pembelajaran tematik.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data ang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya
oleh peneliti tetapi data yang sudah jadi dituangkan dalam lapangan penelitian
misalnya dari biro statistik, majalah, koran, keterangan-keterangan atau publikasi
lainnya (Yamin, 2009, hal. 87). Data sekunder dapat berupa :
1) Data tertulis
31
Data tertulis berupa dokumentasi sejarah sekolah, keadaan guru, visi dan misi,
keadaan siswa, keadaan sarana dan prasarana, prestasi akademik dan non akademik
serta jadwal pelajaran kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi.
2) Foto atau gambar
Foto berguna untuk memperoleh data yang tidak dapat ditemukan secara
tertulis sekaligus menjadi pelengkap dan bukti untuk memperkuat penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat dilakukan ole peneliti
untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara
dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung
terhadap objek yang diteliti. Margono (2007:158) dalam (Rubino Rubiyanto, 2009,
hal. 75) mengidentifikasikan bahwa observasi adalah pengamatan dan pencatatan
secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian. Dalam
observasi ini peneliti lebih banyak menggunakan indera penglihatan. Instrumen
observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa fakta alamiah,
tingkah laku, hasil kerja informan dalam situasi alami.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat diartikan bahwa wawancara
adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer)
dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai (interwiewer) melalui
komunikasi langsung. Dapat pula dikatakan bahwa wawancara merupakan tatap
muka (face to face) antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana
pewawancara bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti dan telah dirancang
sebelumnya (Muri Yusuf, 2014, hal. 372). Wawancara dilakukan dengan berpedoman
kepada fokus penelitian yang telah dibuat.
32
3. Dokumentasi
Dokumentasi sangat penting dalam sebuah penelitian karena dapat dijadikan
sebagai salah satu bukti telah dilakukannya peneltian. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan dan
kebijakan. Sedangkan dokumen yang berbentuk gambar dapat berupa foto, sketsa dan
lain sebagainya. Dokumentasi yang peneliti gunakan berupa proses pelaksanaan kelas
daring pada saat pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota
Jambi.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, analisis data terbaik dilakukan sejak awal
penelitian (on going). Peneliti tidak boleh menunggu data lengkap terkumpul dan
kemudian menganalisisnya. Peneliti sejak awal membaca dan menganalisis data yang
terkumpul, baik berupa transkip interwiew catatan lapangan, dokumen atau material
lainnya secara krisis analisis sembari melakukan uji kredibilitas maupun pemeriksaan
keabsahan data secara continue. Peneliti kualitatif jangan sesekali membiarkan data
nya menumpuk dan kemudian baru melakukan analisis data .
Lebih jauh Miles dan Hubberman (1984;21-23) mengemukakan tentang tiga
kegiatan analisis data yaitu :
1. Reduksi data
Reduksi data menunjuk pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan,
pemisahan dan pentransformasian data „mentah‟ yang terlihat dalam catatan tertulis
lapangan (written-up field notes). Oleh karena itu reduksi data berlangsung selama
kegiatan penelitian dilaksanakan. Ini berarti reduksi data telah dilakukan sebelum
pengumpulan data di lapangan, yaitu pada waktu penyusunan proposal, pada saat
menentukan kerangka konseptual, tempat, penentuan pertanyaan penelitian, dan
pemilihan pendekatan dalam pengumpulan data seperti membuat kesimpulan,
pengkodean, membuat tema, membuat cluster membuat pemisahan dan menulis
memo. Reduksi data dilanjutkan setelah kerja lapangan, sampai laporan akhir
33
penelitian lengkap dan selesai disusun. Reduksi adalah suatu bentuk analisis yang
mempertajam, memilih, dan memfokuskan, membuang dan mengorganisasikan data
dalam satu cara diamana kesimpulan akhir dapat digambarkan atau diverifikasikan.
2. Penyajian data
Setelah melakukan reduksi data, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
penyajian data, dimana data yang telah direduksi kemudian disajikan berdasarkan
pada aspek-aspek yang diteliti pada sekolah yang menjadi lokasi penelitian. Penyajian
data secara singkat dan jelas dimungkinkan dapat mempermudah memahami
gambaran keseluruhan atau bagian tertentu dari aspek yang telah diteliti.
3. Verifikasi (penarikan kesimpulan)
Langkah terakhir yang diakukan yaitu verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Pada waktu melakukan reduksi data kesimpulan bukan dibuat dan sekali jadi.
Kesimpulan menuntuk verifikasi oleh orang lain yang ahli dalam bidang yang akan
diteliti,, atau juga mengecek dengan data lain. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya kurang jelas sehingga menjadi
jelas setelah diteliti.
35
F. Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian JADWAL PENELITIAN
No
Kegiatan
BULAN
Juni
2019
September
2019
November
2019
Desember
2019
Januari
2020
Februari
2020
Maret
2020
April
2020
Mei
2020
Juni
2020
Juli
2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan judul dan
pengesahan judul
2. Penyusunan
proposal
3. Pengajuan dosen
pembimbing
4. Bimbingan proposal
5. Seminar proposal
6. Perbaikan proposal
7. Pengurusan izin riset
8. Pelaksanaan riset
9. Penyusunan data
10. Penulisan skripsi
11. Konsultasi dosen
pembimbing
12. ACC skripsi
13. Ujian Munaqosah
14. Perbaikan
37
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 22/IV Kota Jambi. Sekolah ini didirikan
pada tahun 1961.
2. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SD Negeri 22/ IV Telanaipura
Alamat : JL. Dr. Ga. Siwabessy RT.06 RW. 02
No 36 Kec. Telanaipura Kota Jambi
Nama Kepala Sekolah : Hj. Mutia Kasumawati, S.Pd
No. Telp / Hp : 085266951006
Kategori Sekolah : SSN
Tahun didirikan / Th Operasi : 1961
Kepemilikan Tanah / Bangunan : Wakaf Masyarakat
a. Luas Tanah : 300 m2
b. Luas Bangunan : 180 m2
No. Rekening Rutin Sekolah : 0701006801
3. Visi dan Misi Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
a. Visi : Berprestasi, Beriman dan Bertaqwa
b. Misi :
1) Meningkatkan Pembelajaran efektif, kreaktif, inovatif dan menyenangkan
2) Mengembangkan kompotensi siswa
3) Meningkatkan sekolah yang berwawasan lingkungan.
4) Meningkatkan pengalaman pendidikan.
38
4. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH DASAR NEGERI 22/IV KOTA JAMBI
GURU KELAS I
A
FATIMAH,S.Pd
GURU KELAS I
B
IFYARNI
GURU KELAS II
A
WENY
SUGIANTO, S.Pd
GURU KELAS III
A
SITI
JAMILAH,S.Ag
GURU KELAS IV
DIAN FITRIYANI
MASLAN,S.Pd
GURU KELAS VI
A
MANSYUR, S.Pd
GURU KELAS
VIB
NURIAH,S.Pd
GURU KELAS
VB
RTS. NUR
LINDAWATI,S.Pd
GURU KELAS V
A
IFYARNI
GURU KELAS
PEGAWAI SEKOLAH
PERPUSTAKAAN
RD. LUTFIAR,A.Md
SISWA
SATPAM
IRWAN
PENJAGA
SEKOLAH
ARPAN ZAINI
TATA USAHA /
OPERATOR
YUSMANELLY,SE
2. JULINURISMA
GURU MATA
PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH
Hj. Mutia
Kasumawati S.Pd
GURU PAI GURU PAI
DRA. JURMIAH HAFIZUL HOLIS M.Pd.I
39
5. DATA GURU
TABEL 4.1
DATA GURUSDN 22/IV
KOTA JAMBI 2020
No.
NAMA/NIP
PANGKAT JABATAN MASA
KERJA PENDIDIKAN
Usia
Tanggal
Lahir
(L/P)
Catatan Mutasi
Kepegawaian
Keter
angan
DPK/
DPB/
DO
Gol
Ruang
TMT
NAMA
TMT SK
TERAKHIR
Th
Bln
NAMA
Lulus
Thn
Tinkat
Ijazah
1
MUTIA
KASUMAWATI,S.Pd
19630705 198310 2 002
IV/a 10/01/2009 KEPALA
SD 10/01/2005 36 9 UNJA 2008 S1
(55)
05-06-
1963
P SDN 87/IV
2 IFYARNI
119631003 198310 2001 IV/a 10/01/2005 GURU 10/10/2005 36 9 SPG 1983 SPG
(55)
03-10-
1963
P SDN 17/IV M. SABAK
3 NURIAH,S.Pd.SD
19650605 198610 2006 IV/a 10/01/2006 GURU 10/11/2006 32 4 UNJA 2010 PGSD
(53)
05-06-
1965
P SDN286/IV BTH DAN SDN
168/IV TANJUNG RADEN
4 FATIMAH,S.Pd
19701025 199703 2004 III/d 10/01/2011 GURU 01/10/2011 16 4 UNJA 196 PGSD
(48)
25-10-
1970
P SDN 189/IV SENGETI
5 YULI AFRIYANTI,S.Ag
19740727 200604 2005 III/c 30/03/2012 GURU 30/03/2012 16 4 IAIN 1998 PAI
(44)
27-07-
1974
P -
40
6 DRA. JURMIAH LUBIS
19680812 200701 2007 III/c 01/01/2007 GURU 16/10/2010 16 6 IAIN 1992 PAI
(50)
12-08-
1968
P SDN 91/IV
7 SITI JAMILAH,S.Ag
119761112 200801 2019 III/b 10/01/2015 GURU 27/04/2010 16 8 IAIN 2001 PAI
(42)
011-12-
1976
P -
8 MANSYUR
19790225 200903 1003 II/b 04/01/2004 GURU 14/03/2011 15 6 IAIN PAI
(40)
25-02-
1979
L -
9
RAHANI GUSTINA,
S.Pd
19960806 201903 2011
III/a 03/01/2019 GURU - 1 2 UNJA 2018 PGSD
(22)
06 Agus
1996
P -
10
LINANDA DESY
ANASARI, S.Pd
19901229 201903 2005
III/a 03/01/2019 GURU - 1 2 UNY 2016 PGSD
(28)
29 Des
1990
P -
11 DIAN PITRIANTI
MASLA - - GURU - 3 2 UNJA 2017 PGSD
(25)
04 Juni
1993
P
Jambi, Mei 2020
KEPALA SEKOLAH
Hj.Mutia Kasumawati,S.Pd
NIP.19630605 198310 2 002
41
6. Data Peserta Didik Tabel 4.2
DATA PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR NEGERI 22/IV KOTA JAMBI
TAHUN PELAJARAN
2019/2020
Tahun
Pelajaran
JumlahSiswa Jumlah KLS I KLS II KLS III KLS IV KLS V KLS VI
2011-2012 46 38 41 41 48 37 251
2012-2013 45 39 41 40 46 37 248
2013-2014 43 50 35 40 40 47 255
2014-2015 34 40 49 32 40 42 237
2015-2016 40 42 38 50 51 39 260
2016-2017 41 42 27 43 51 33 237
2017/2018 50 53 40 27 43 50 254
2018/2019 45 53 39 40 30 40 247
Sumber: Dokumen SDN 22/IV Kota Jambi
42
7. Data siswa
Tabel 4.3
DATA SISWA KELAS IV
TAHUN 2019/2020
No Nama Siswa NIS Agama L/P Tempat Tanggal
Lahir
Nama Orang Tua Pekerjaan
Orang
Tua
Alamat
1. Adelia Azzahra 3476 Islam P Jambi, 10 Juni
2010
Ismail
Irma
Buruh
URT
Jl. Dr. Tazar RT.12 Buluran
kenali
2. Andre Pratama 3156 Islam L Jambi, 20
Nopember 2010
Umar
Asni
Swasta
URT
Jl.H. Rd. Suhur Penyengat
Rendah Telanaipura Kota
Jambi
3. Anisya Putri
- Islam P Jambi, 13 Mei
2010
Maskun Haryono
Irayanti
Sopir
IRT
Jl. Dr. G. Siwabessy RT.07
Buluran Kenali
4. Farel Hadi
Prayitno
3549 Islam L Jambi, 24 Agustus
2010
M. Hadi Prayitno
Verawati
Wiraswasta
URT
Jl. Dr. G. Siwabessy Buluran
Kenali Telanaipura Kota Jambi
5. Hafiza Puja
Febriani
3595 Islam P Jambi, 07 Februari
2010
Nopendri
Riza Nopiani
Wiraswasta
URT
Jl. Dr. G. Siwabessy Buluran
Kenali Telanaipura Kota Jambi
6. M. Nando Adly S. 3578 Islam L Jambi, 07
Desember 2010
Zainuddin
Asmahan
Karyawan
Swasta
URT
Jl. Dr. G. Siwabessy Buluran
Kenali Telanaipura Kota Jambi
7. M. Rafi Al-Fadzri 3353 Islam L Jambi. 06
Desember 2010
Hendri
Siti Marwiyah
Swasta
URT
Jl. Dr. G. Siwabessy Buluran
Kenali Telanaipura Kota Jambi
8. M. Ridho Al-Fajri 1478 Islam L Jambi, 10 Mei
2010
Ali
Kalsum
Buruh
URT
Jl. KH. A. Majid Buluran Kenali
Telanaipura Kota Jambi
43
9. Muhammad
Radhitya
3491 Islam L Jambi, 17 Juli 2010 Ibrahim
Ningsih
Buruh
Cleaning
Service
Jl. Dr. Tazar RT.12 Telanaipura
Kota Jambi
10. M. Qodri Hafidz 3579 Islam L Jambi, 16 April
2010
Budiman
Rts. Raedah
Buruh
URT
Jl. KH. A. Majid Teluk Kenali
Telanaipura Kota Jambi
11. Nafil Rahma
Jumadil
1527 Islam L Jambi, 18
September 2009
Iyan
Ermawati
Swasta
IRT
Bukit Putus Luar
12. Qonita Zakia 1567 Islam L Jambi, 24 Januari
2010
Candra
Herliyani
Swasta
IRT
Jl. Dr. G. Siwabessy Buluran
Kenali Telanaipura Kota Jambi
13. Rd. M. Dalil
Mu‟afa
3555 Islam L Jambi, 30 Januari
2010
Rd. Hamdani
Leni Marlina
Buruh
URT
Jl. Dr. G. Siwabessy Buluran
Kenali Telanaipura Kota Jambi
14. Ridwan Anugerah 3656 Islam L Jambi, 10 Maret
2010
Fauzi Mansyur
Siti Fatimah
PNS
URT
Jl. D. Tazar RT. 16 Buluran
Kenali Telanaipura Kota Jambi
15. Rifqi Muktarullah 3559 Islam L Jambi, 30 Juni
2010
M. Apriadi
Yesmi Yeni
Swasta
URT
Jl. Dr. G. Siwabessy Buluran
Kenali Telanaipura Kota Jambi
16. Rizki Riyadi 1432 Islam L Jambi, 20 Juli 2010 Rusdinto
Hastati
Buruh
IRT
Danau Sipin RT. 36 Telanaipura
Jambi
17. Rts. Hapizah H. 3575 Islam P Jambi, 08 Juni
2010
Raden Joni
Maina Ningsih
Buruh
URT
Jl. H. Raden Suhur Penyengat
Rendah Telanaipura Kota
Jambi
18. Thalita Syakira R. 1598 Islam P Jambi, 22
September 2010
Ardiyansyah
Juhaida
PNS
URT
Jl. Dr. Tazar RT. 13 Buluran
Kenali Telanaipura Kota Jambi
19. Vito Messi Al-
Dzuhri
3476 Islam L Jambi, 08 Juli 2010 Amirudin
Yuniati
Swasta
URT
Jl. Mayjen Sutoyo RT. 09
Pematang Sulur Telanaipura
Jambi
Sumber: Dokumen SDN 22/IV Kota Jambi
44
8. Sarana dan Prasarana
Tabel 4.4
SARANA DAN PRASARANA
Bangunan Jumlah
Kondisi Bangunan
Ket Baik
Rusak
Ringan
Rusak
Berat
Ruang Kelas 9 9 - -
Ruang Kepala
Sekolah 1 1 - -
Ruang Tata
Usaha - - - -
Ruang Guru 1 1 - -
Ruang
Perpustakaan 1 1 - -
Ruang Praktek
IPA - - - -
Ruang
Pertemuan PKG - - - -
Ruang Koperasi - - - -
Ruang UKS 1 - 1 -
Kamar Mandi/
WC Murid 5 - 5 -
Gudang 1 - - 1
Ruang Ibadah - - - -
Aula - - - -
Rumah Dinas
Kepsek - - - -
45
Rumah Penjaga 1 1 - -
Rumah Guru - - - -
Keterampilan - - - -
Kamar Mandi
Guru - - - -
Peralatan
Peralatan Jumlah Keterangan
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Komputer - - - -
Laptop 2 - - 2
MesinTik - - - -
Sound
System 2 1 1 -
Tape
Recorder - - - -
Televisi 1 1 - -
PeralatanOlahraga
Peralatan Jumlah Keterangan
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Lapangan
Tenis
Meja
- - - -
Kantin 1 1 - -
46
Raket 4 2 2 -
Papan
Catur 7 1 - 6
Bola Kaki 1 1 - -
Bola Volly
1 Set 1 1 - -
Bola Kasti 3 1 - 2
Kok Bulu
Tangkis 3 1 3 -
Skiping - - - -
Bola
Futsal - - - -
Bola
Takraw 1 1 - -
PeralatanKesenian
Peralatan Jumlah
Keterangan
Baik Rusak
Ringan Rusak Berat
Baju Tari - - - -
Teratai Baju
Tari - - - -
Ikat
Pinggang
Baju tari
- - - -
Rebana 6 - 6 -
Tape
Recorder - - - -
47
Seruling 3 - 1 2
Pionika 3 1 - 2
Gitar - - - -
Drumband - -
Sumber: Dokumen SDN 22/IV Kota Jambi
9. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegitan ekstrakurikuler merupakan salah satu alat pengenalan diri siswa
pada hubungan sosial. Dalam suatu sekolah selain dituntut untuk memenuhi
standar kompetensi yang ada siswa juga harus menguasai keterampilan agar
siswa dapat secara aktif berinteraksi dalam hubungan sosialnya. Dari kegiatan
ekstrakurikuler inilah siswa dapat mengembangkan kemampuan dan
keterampilannya. Di SDN 22/IV Kota Jambi ini dilaksanakan beberapa
ekstrakurikuler diantaranya:
a. Pramuka
b. Olahraga
c. Kesenian
10. Kurikulum Sekolah
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier yang artinya pelari
dan curare yang berarti berpacu. Kurikulum merupakan suatu perangkat yang
menyajikan perencanaan pengajaran ang sistematik yang berisi pernyataan
tujuan, organisasi konten, pengalaman belajar, program pelayanan, pola
belajar mengajar, dan program evaluasi agar peserta didik dapat meningkatkan
pengetahuan pemahaman maupun tingkah laku.
Kurikulum yang digunakan si Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
adalah kurikulum 2013 yang dikenal dengan pembelajaran tematik terpadu.
48
Adapun pelajaran yang terintegritas didalamnya yaitu: PPKn, Bahasa
Indonesia, Seni Budaya dan Keterampilan, dan PJOK.
Gambar 4.2 Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi (Sumber:
Dokumentasi SDN 22/IV Kota Jambi)
B. Temuan Khusus dan Pembahasan
1. Temuan Khusus
a. Proses pelaksanaan kelas daring (online) selama masa pandemi covid-
19 pada pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV
Kota Jambi
Dalam proses pembelajaran, sebelum sekolah memutuskan untuk
melaksanakan proses belajar daring (online), pihak sekolah terlebih dahulu
telah melaksanakan rapat bersama orang tua/ wali murid guna memperjelas
apa itu pembelajaran daring (online) dan bagaimana pula teknis
pelaksanaannya. Sebelum memulai proses pembelajaran seorang pendidik
tentunya berkewajiban mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) dimana RPP tersebut tersusun secara sistematis dengan baik
agar berjalan seefektif mungkin. Persiapan ini berupa persiapan tertulis
maupun mental pendidik pada saat sebelum memulai pembelajaran.
49
Dari hasil observasi di lapangan sebelum memulai proses
pembelajaran daring (online) guru melakukan tahap perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, guru tentunya menyiapkan RPP, mental
dan juga mempersiapkan alat-alat pendukung lainnya seperti smartphone
dengan koneksi internet yang lancar. RPP yang dibuat oleh guru sesuai
dengan kurikulum yang telah diterapkan di Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota
Jambi yaitu kurikulum 2013. RPP pun tentunya berbeda dari biasanya kecuali
kegiatan pembuka. Jika biasanya guru memberikan materi secara langsung
kepada peserta didik melalui pertemuan tatap muka, maka pelaksanaan
pembelajaran tematik daring (online) ini guru diharuskan membentuk sebuah
grup daring (online) melalui salah satu media komunikasi online yaitu
WhatsApp dimana nantinya guru akan memasukkan semua nomor peserta
didik yang diajarrnya (kelas IV) kedalam grup tersebut. Setelah proses
perencanaan selesai, proses selanjutnya adalah proses pelaksanaan.Pada
proses ini melalui grup whatsapp guru dapat menjelaskan materi
pembelajaran. Kelas daring ini dimulai pada pukul 08.00 pagi dengan
penjelasan materi oleh guru, selanjutnya siswa diminta pula menyaksikan
materi salah satu saluran televisi yaitu TVRI untuk lebih memperdalam
pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan yaitu pukul 09.30 pagi
sampai 10.30 wib.
Setelah guru menjelaskan materi pembelajaran tematik melalui kelas
daring (online) dan siswa juga sudah menyaksikan materi yang sama pada
saluran TVRI siswa yang belum mengerti mengenai materi dipersilahkan
untuk bertanya dan guru akan menjawab tentunya dalam grup belajar daring
(online) yang telah dibuat sebelumnya. Peran guru disini sangat penting
dimana guru harus memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan siswa
dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa pula agar siswa dapat
mencerna jawaban tersebut dengan mudah. Jika sudah tidak ada lagi siswa
yang ingin bertanya dan guru sudah selesai menjawab, maka akan dilanjutkan
50
dengan pemberian tugas oleh guru dan juga tugas tambahan yang ada di
saluran TVRI setelah penjelasan materi tadi.
Setelah proses pelaksanaan kelas daring (online) berlangsung, proses
terakhir yang dilakukan adalah proses evaluasi, proses evaluasi dilakukan
melalui tugas yang diberikan kepada siswa dan juga soal tambahan dari TVRI.
Siswa diberkan waktu mengerjakan tugas muali dari selesai pembelajaran
sampai pukul empat sore. Pengumpulan tugas dilakukan dengan cara memfoto
tugas tersebut dan mengirimnya kepada guru secara pribadi melalui aplikasi
whatsapp. Setelah semua siswa mengumpulkan tugas, guru memeriksa satu
persatu dan mulai memberikan nilai pada hasil kerja peserta didik.
Selanjutnya guru menuliskan nilai siswa pada format laporan yang harus
dikumpulkan kepada kepala sekolah untuk selanjutnya dikumpulkan kepada
dinas pendidikan.
Hal ini juga sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh Kepala Sekolah
Dasar Negeri 22/IV, yaitu Ibu Hj. Mutia Kasumawati, S.Pd di Kota Jambi.
“Proses pembelajaran selama masa pandemi covid-19 tetap
dilaksanakan secara daring (online). Tentunya sebelum memutuskan
hal tersebut pihak sekolah sudah terlebih dulu melakukan rapat
bersama orang tua/wali murid mengenai pembelajaran daring (online)
ini. Tentunya juga dengan tetap mengacu pada kurikulum 2013
dimana masing-masing guru diminta untuk membuat grup
menggunakan salah satu media komunikasi onlineyaitu whatsapp.
Pada pembelajaran tematik sendiri guru melakukan penjelasan materi
melalui tulisan yang mudah dipahami oleh semua siswa. Selain itu
sekolah juga mengikuti arahan Kemendikbud untuk mengarahkan
anak-anak menyaksikan materi yang ada di salah satu saluran TVRI
yang mana untuk jam sekolah dasar dimulai pukul 08.00-09.00 (untuk
kelas 1, 2 dan 3) dan pukul 09.30-10.30 (untuk kelas 4, 5 dan 6).
Selanjutnya siswa dipersilahkan untuk bertanya mengenai hal yang
belum dipahami di grup kelas masing-masing dan guru menjawab
pertanyaan-pertanyaan siswa dengan bahasa yang mudah dipahami.
Selanjutnya, sekiranya tidak ada lagi siswa yang mengajukan
pertanyaan dan guru sudah selesai menjawab, maka dilanjutkan
dengan pemberian tugas oleh guru kelas masing-masing. Dan yang
terakhir yaitu proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru,
51
setelah itu guru akan menuliskan nilai siswa pada format laporan yang
tersedia lalu dikumpulkan kepada saya (kepala sekolah) dan saya akan
menyerahkan hasil laporan tersebut ke dinak pendidikan”.
(Wawancara, 15 Mei 2020)
Hal ini juga diungkapkan oleh wali kelas IV sebagai guru tematik, Ibu
Pipit kepada peneliti mengungkapkan sebagai berikut :
“Pembelajaran tematik selama masa pandemi covid-19 tetap
dilaksanakan secara daring (online) tentunya dengan tetap mengacu
pada kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum 2013. Disini saya
sebagai wali kelas IV sekaligus yang mengajarkan tematik membuat
grup menggunakan salah satu media komunikasi online yaitu whatsapp
dengan beranggotakan anak-anak murid saya. Pelaksanaan
pembelajaran seperti biasa hanya saja yang membedakan saya tidak
bisa bertatap muka langsung dengan murid-murid saya. Saya
menjelaskan materi melalui grup yang tersedia selanjutkan saya
mengarahkan murid-murid saya untuk menyaksikan penjelasan materi
yang ada di salah satu stasiun TV yaitu TVRI. Jika sudah selesai maka
saya memperilahkan murid-murid saya untuk mengajukan pertanyaan
bagi yang belum mengerti melalui grup yang tersedia, kemusian saya
akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan bahasa yang
sesederhana mungkin agar semua murid saya bisa paham dengan yang
jawaban yang saya sampaikan. Selanjutnya saya akan meminta siswa
mengerjakan tugas yang ada di salura TV tadi dan juga memberikan
tugas dari saya sendiri yang tentunya sesuai dengan materi yang telah
dipelajari. Selanjutnya setelah siswa selesai mengerjakan tugas mereka
diminta untuk mengirimkan hasil tugasnya kepada saya (guru) untuk
dievaluasi. Proses evaluasi ini saya lakukan dengan memeriksa dan
memberikan nilai satu persatu pada tugas siswa sambil menunggu
siswa yang belum mengirimkan hasil kerjanya. Selanjutnya saya akan
mencatat nilai tersebut pada format laporan pembelajaran daring
(online) yang tersedia sebelumnya ”.
52
Gambar 4.3 Proses pembelajaran tematik daring (online) salah satu siswa
kelas IV (Sumber: Dokumentasi peneliti di salah satu rumah siswa
kelas IV yang sedang melaksanakan pembelajaran tematik daring)
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh
peneliti dapat disimpulkan bahwa dalam pelaskanaan pembelajaran tematik
daring (online) berjalan seperti biasa hanya saja guru tidak melakukan tatap
muka secara langsung dan menggunakan alat elektronik yaitu smartphone
yang harus disertai dengan koneksi intenet yang lancar. Pembelajaran dimulai
dengan mengucakan salam, berdo‟a dan mengecek kehadiran siswa lalu guru
juga harus menjelaskan materi secara luwes dan dengan bahasa yang mudah
dipahami agar siswa dapat mengerti dengan materi yang disampaikan maupun
jawaban dari pertanyaa-pertanyaan siswa. Setelah itu guru memberikan tugas
yang harus dikerjakan siswa dan dikumpulkan dengan cara difoto lalu dikirim
ke guru, lalu guru melakukan evaluasi dengan memeriksa satu per satu foto
tugas yang dikirim oleh siswa lalu mencatat nilai-nilai siswa pada format
laporan yang sudah tersedia.
53
b. Problematika yang dihadapi guru dalam proses pelaksanaan kelas
daring (online) selama masa pandemi covid-19 pada pembelajaran
tematik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran tanpa tatap muka secara
langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan secara online. Sebagaimana
yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pembelajaran tematik selama masa
pandemi covid-19 yang dilakukan seara daring (online) melalui media
komunikasi online yaitu whatsapp. Dalam proses pembelajaran daring
tentunya mengalami permasalahan atau problematika baik dari guru maupun
siswa. Pada pembelajaran tematik daring (online) di kelas IV juga terdapat
beberapa problematika atau permasalahan.
Pada kelas IV ini yang mengajar pembelajaran tematik ialah wali
kelasnya sendiri. Selama proses pelaksanaan kelas daring (online) pada
pembelajaran tematik guru tentunya menghadapi berbagai macam
permasalahan diantaranya sebagai berikut :
1) Karena keterbatasan fasilitas dan penguasaan teknologi yang
dimiliki guru dan juga siswa menyebabkan pembelajaran daring
(online) hanya mampu dilaksanakan melalui aplikasi whatsapp.
Yang hanya melalui proses pemberian tugas tertulis melalui foto
dan terkadang juga praktek melalui video. Dengan adanya sistem
seperti ini membuat siswa terkadang kurang memahami materi
pelajaran karena keterbatasan komunikasi dengan guru. Karena
biasanya siswa melakukan pembelajaran dengan tatap muka secara
langsung.
2) Mata pencaharian rata-rata orang tua siswa kelas IV adalah sebagai
buruh dan juga pedagang, hal ini menyebabkan ada beberapa siswa
yang tidak memiliki smartphone dan hal ini pula lah yang
menyebabkan orang tua tidak bisa terus mendampingi siswa pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini berimbas pula pada
54
ketidakdisiplinan siswa pada saat proses pembelajaran daring
(online).
3) Kemadirian siswa selama belajar dirumah tidak dapat sepenuhnya
terlaksana dengan baik. Tidak adanya tatap muka antara siswa dan
guru menyebabkan siswa harus mandiri dalam memahami materi
dan mengerjakan tugas yang ada. Kemudian,, menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru termasuk juga melaporkannya. Hal ini
tidak menutup kemungkinan terjadinya ketidakpahaman materi.
Apalagi jika materi tersebut membutuhkan penjelasan detail.
4) Tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh guru kepada siswa
membuat siswa merasa terbebani. Belum lagi dikejar-kejar dengan
deadline pengumpulan tugas yang diberikan oleh guru.
5) Pembelajaran daring (online) juga terkendala dengan jaringan
internet yang tidak stabil dan juga harga kuota yang sangat mahal
selama masa pandemi. Letak rumah siswa juga berpengaruh pada
koneksi internet. Ada yang berada di dataran tinggi yang
mendapatkan koneksi lancar dan ada juga di dataran rendah yang
terkadang menyebabkan jaringan internet tidak lancar.
Hal ini sama seperti yang diungkapkan oleh wali kelas IV Ibu Pipit
sebagai guru pembelajaran tematik beliau mengatakan bahwa :
“problematika yang dihadapi guru khususnya saya sendiri sebagai wali
kelas sekaligus guru yang mengajarkan pembelajaran tematik karena
memang ini pengalaman pertama saya dalam menjalankan kelas daring
ialah mengenai kuota dan jaringan internet yang terkadang mengalami
gangguan seperti hilangnya sinyal ataupun kehabisan kuota sewaktu
sedang melaksanakan kelas daring (online). Selain itu ada juga
beberapa siswa yang kurang disiplin waktu untuk memulai kelas
daring (online) juga menjadikan pembelajaran menjadikan
pembelajaran menjadi terhambat sehingga berimbas pada
pengumpulan tugas tuga yang terlambat pula. Selain kedua masalah
diatas, saya juga mengalami permasalahan seperti mahalnya harga
kuota selama masa pandemi, selain itu ada juga beberapa siswa yang
tidak memiliki smartphone karena rata-rata keadaan ekonomi siswa
55
saya ini menengah kebawah, orang tua murid rata-rata bekerja sebagai
buruh dan juga pedagang yang tidak bisa mendampingi siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung yang tentunya berimbas pada
ketidakdisiplinan siswa pada saat proses pembelajaran daring (online)
berlangsung. Dan juga tidak semua siswa dapat dengan mudah
memahami materi pembelajaran yang saya jelaskan karena tidak ada
tatap muka sebara langsung. Ini menjadi suatu permasalahan bagi saya,
hal tersebut saya rasa sangat sulit karena pada proses pembelajaran
tematik seperti biasanya saja dikelas dengan bertatap muka secara
langsung sangat sulit karena anak-anak kadang tidak mendengarkan
dan asik sendiri. Apalagi dimasa seperti sekarang dimana semua harus
serba online termasuk lah pula pelaksanaan pembelajaran tematik ini”.
(Wawancara 13 Mei 2020)
Gambar 4.4 Peneliti mewawancarai Ibu Pipit selaku guru wali kelas
sekaligus guru pembelajaran tematik kelas IV (Sumber: Dokumentasi
SDN 22/IV Kota Jambi)
Pernyataan ini dipertegas juga oleh pendapat salah satu siswa di kelas
IV yaitu Puja pada saat peoses pelksanaan kelas daring (online) sebagai
berikut :
“proses pembelajarn daring (online) ini membuat Puja pusing kak.
Disini saya dan teman-teman sangat lelah dengan tugas yang diberikan
oleh ibu guru. Tugas kami semuanya adalah materi jadi kami harus
terus membaca dan menulis, sehingga kami juga cepat merasa bosan.
Kami sangat merasa terbebani dengan hal tersebut, mana tugasnya
harus dikumpul pada hari itu juga. Selain itu signal yang terkadang
56
tiba-tiba hilang dan Puja dan teman-teman juga kadang kehabisan
kuota saat pembeajaran berlangsung membuat kami harus memahami
sendiri materi yang telah dijelaskan sebelumnya karena guru sudah
menjelaskan materi selanjunya, dan sekarang harga kuota internet juga
naik selama ada virus ini dan kami diharuskan belajar melalui
whatsapp”. (Wawancara, 14 Mei 2020)
Gambar 4.5 Peneliti mewawancarai Puja siswa kelas IV SDN 22/IV Kota
Jambi (Sumber: Dokumentasi SDN 22/IV Kota Jambi)
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang
diperoleh, peneliti dapat menyimpulan bahwa problematika yang dihadapi
guru dalam proses pembelajaran daring (online). Pertama, penyampaian
materi hanya melalui aplikasi whatsapp karena keterbatasan fasilitas dan
pengetahuan mengenai teknologi. Kedua tidak semua siswa mempunyai
smartphone karena rata-rata ekonomi siswa adalah menengah kebawah.
Ketiga, karena orang tua siswa kebanyakan bekerja sebagai buruh dan
pedagang menyebabkan orangtua tidak bisa mendampingi pada saat proses
pembelajaran berlangsung hal ini berimbas pada kurangnya disiplin siswa
pada saat pelaksanaan kelas daring (online). Keempat, tugas yang diberikan
oleh guru kepada siswa membuat siswa merasa terbebani karena harus
dikumpul pada hari yang sama. Dan yang terakhir adalah mesalah jaringan
internet yang tidak stabil.
57
c. Upaya mengatasi problematika yang dihadapi guru dalam
pelaksanaan kelas daring (online) selama masa pandemi covid-19pada
pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota
Jambi.
Dari problematika yang dihadapi oleh guru terdapat beberapa upaya
yang dapat dilakukan oleh guru maupun pihak sekolah. Karena pemecahan
masalah ini akan berpengaruh pada perbaikan kualitas pembelajaran dan
pengalaman belajar siswa khususnya kelas IV. Agar proses pembelajaran
tematik daring (online) ini dapat berjalan optimal. Berikut ada upaya yang
harus dilakukan untuk mengatasi problematika yang dialami guru selama
proses pembelajaran tematik daring (online). Antara lain yaitu :
1) Upaya Kepala Sekolah untuk Mengatasi Problematika Pelaksanaan
Kelas Daring (online) pada Pembelajaran Tematik yang dialami
Guru
Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah ntuk mengatasi
problematika yang dihadapi guru dalam kelas daring (online). Seperti yang
diungkapkan oleh Ibu Mutia selaku Kepala Sekolah SDN 22/IV Kota Jambi
mengatakan :
“Menindaklanjuti pengaduan guru mengenai problematika yang
dihadapi guru selama pelaksanaan kelas daring (online) mengenai
pemakaian kuota, disini saya mengambil kebijakan untuk memberikan
sejumlah dana yang berasal dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
untuk membeli paket internet guru. Keputusan ini diambil karena juga
dianjurkan oleh Kemendikbud. Mengenai koneksi internet, karena
masalah ini diluar kendali kita saya dan juga guru kapan terkadinya,
maka sekolah memberikan tambahan waktu untuk guru dan siswa
dalam pembahasan materi dan tugas agar siswa dan guru tidak merasa
terbebani akan hal tersebut perlu diingat bahwa guru sebisa mungkin
tidak membebani siswa dengan tugas yang bertubi-tubi, perlu diingat
bahwa siswa tidak hanya melakukan tugas dari satu mata pelajaran
saja. Selain itu guru juga harus menyampaikan kepada orang tua
bahwa mereka harus mengalokasikan waktu untuk mendampingi
58
putra-putrinya pada saat pembelajaran. Untuk siswa yang tidak
mempunyai smartphone, pihak sekolah atau guru bisa mendatangi
rumah mereka untuk memberikan buku yang berkaitan dengan materi
atau menghubungi orang tua mereka untuk memberitahukan tugas
yang diberikan. Guru juga harus menjalin komunikasi yang baik
dengan orang tua/ wali murid demi kedisiplinan siswa dan juga
memberikan laporan rutin mengenai pencapaian siswa kepada saya
(kepala sekolah).” (Wawancara, 15 Mei 2020)
Peneliti juga melakukan wawancara dengan wali kelas IV yang juga
berperan sebagai guru yang mengajarkan pembelajaran tematik, guna
memperkuat argumen yang disampaikan oleh kepala sekolah sebelumnya.
Pernyataan ini dipertegas oleg wali kelas IVIbu Pipit sebagai berikut :
“Saya harap problematika ini tidak hanya mendapat perhatian dari
pihak sekolah saja namun juga dari orang tua siswa. Saya harap orang
tua siswa dapat diajak bekerja sama dengan baik agar siswa bisa
disiplin dalam pembelajaran dan juga memeriksa kuota internet secara
berkala agar tidak habis pada saat kelas daring (online) sedang
berlangsung agar siswa tidak tertinggal materi, dan orang tua juga
diharapkan mengecek grup agar siswa tidak terlambat saat
mengumpulkan tugas”. (Wawancara, 13 Mei 2020)
2) Upaya Guru untuk Mengatasi Problematika Pelaksanaan Kelas
Daring (Online) pada Pembelajaran Tematik yang dihadapi oleh
Siswa
Peneliti melakukan wawancara dengan ke[ala sekolah untuk mengatasi
probematika pelaksanaan kelas daring (online) pada pembelajaran tematik
yang dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajaran.
Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Mutia sebagai kepala sekolah
kepada peneliti sebagai berikut :
“mengupayakan segala cara agar semua wali murid sebisa mungkin
membimbing dan mendampingi siswa selama masa belajar di rumah
dan juga memberikan motivasi serta semangat dalam belajar. Karena
guru tidak bisa sepenuhnya membimbing dan mengajarkan siswa
secara terus menerus dan juga menanyakan kepada siswa selama
proses pembelajaran, apa saja yang kesulitan dan masalah yang mereka
hadapi selama pembelajaran agar siswa tidak merasa sendirian dan
59
bosan karena biasanya di sekolah selalu ada teman-teman sebaya yang
selalu membuat mereka semangat dalam pembelajaran”. (Wawancara,
15 Mei 2020)
Peneliti juga melakukan wawancara dengan wali kelas IV untuk
memperkuat argumen yang disampaikan oleh kepala sekolah tentang upaya
dalam mengatasi problematika pelaksanaan kelas daring (online) pada
pembelajaran tematik.
Pernyataan ini dipertegas oleh wali kelas IV Ibu Pipit sebagai berikut :
“Saya juga sebisa mungkin melakukan komunikasi kepada wali murid
agar bisa saling membantu selama siswa belajar dari rumah. Karena
biasanya dengan orang tua siswa bisa lebih terbuka megenai apa saja
permasalahan yang mereka hadapi selama pelaksanaan kelas daring
(online) ini. Juga meminta agar siswa mengulangi lagi pelajaran yang
telah dipelajari tadi guna memperdalam pemahaman mereka dan agar
mereka tidak cepat lupa dengan materi pada saat itu. Dan orang tua
juga saya minta menyampaikan apa yang disampaikan oleh siswa
kepada saya agar saya sebagai guru mereka juga dapat memahami apa
yang mereka keluhkan”. (Wawancara, 13 Mei 2020)
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dapat
diperoleh kesimpulan bahwa upaya kepala sekolah dalam mengatasi
problematika guru dalam pelaksanaan kelas daring (online) pada pembelajaran
tematik untuk guru yaitu dengan aktif melakukan komunikasi antara guru dan
wali murid agar siswa termotivasi untuk belajar dan menganjurkan kepada
orang tua agar selalu mendampingi anak-anak selama proses pembelajaran
daring (online) berlangsung agar anak tidak merasa kesepian dan tidak
bersemangat dalam belajar. Sedangkan upaya guru sendiri untuk mengatasi
problematika selama pembelajaran daring (online) yaitu dengan cara
memotivasi siswa untuk semangat belajar dan juga menjalin komunikasi dan
kerja sama dengan orang tua siswa mengenai pembelajaran dan juga meminta
orang tua siswa untuk mendampingi ketika pembelajaran sedang berlangsung
agar siswa merasa semangat dan tidak bosan serta mengantuk selama proses
pembelajaran berlangsung. Dan juga selama belajar dirumah orang tua
60
bersama siswa juga diminta mengulang-ulang kembali pembelajaran yang
telah dilaksanakan sebelumnya agar siswa tidak cepat lupa.
2. Pembahasan
Proses pembelajaran merupakan proses yang didalamnya terdapat
interaksi antara peserta didik dam seorang pendidik yang memerlukan adanya
komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam kondisi situasi yang edukatif
guna tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam pelaksanaan proses
pembelajaran pada masa pandemi covid-19 ini, tentunya sangat berbeda
dengan pembelajaran seperti biasanya dimana pendidik dapat bertemu
langsung dengan peserta didik. Namun pada kondisi ini pembelajaran
dilaksanakan secara online dengan menggunakan smartphone sebagai media
komunikasi untuk menyampaikan materi dan tugas. Berdasarkan hasil
observasi di lapangan, proses pembelajaran tematik pada kelas IV dilakukan
secara daring (online) menggunakan salah satu media komunikasi yaitu
whatsapp danjuga melalui siaran dari salah satu saluran TV nasional yaitu
TVRI yang juga menyajikan materi dan setelah itu dilanjutkan dengan
pemberian tugas.
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan tanpa
melakukan tatap muka melainkan melalui platform yang tersedia. Menurut
Ardiansyah (2013) pembelajaran daring (online) adalah suatu sistem proses
pembelajaran atau belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap
muka dengan secara langsung antara pendidik dengan siswa.
Dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan, saat proses
pembelajaran tematik yang dilakukan secara daring (online) melalui tahap
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi. dimana pada awalnya guru
membentuk grup daring (online) melalui salah satu media komunikasi yaitu
whatsapp untuk pembelajaran tematik kelas IV, setelah itu wali kelas
61
memasukkan satu per satu nomor siswa yang akan bergabung untuk memulai
pembelajaran. Ini dilakukan pada saat sekolah telah diliburkan dan satu hari
menjelang kelas daring (online) dimulai. Pada pelaksanaannya seperti biasa
guru menyiapkan RPP yang diperlukan untuk pembelajaran tematik saai itu,
namun yang menjadi pembedanya adalah disini guru juga harus menyiapkan
smartphone yang sudah terkoneksi dengan internet yang lancar. Lalu guru
langsung mulai pelaksanaan kelas daring (online) untuk pembelajaran tematik
kelas IV. Diamana kelas dimulai dengan ucapan salam dan berdo‟a bersama
lalu guru mulai untuk mengecek kehadiran siswa, menyampaikan materi
pembelajaran yang akan dibahas pada hari itu. Selain itu siswa juga diminta
menyaksikan tayangan materi yang ada pada saluran TVRI dan setelahnya
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan juga pemberian tugas. Dan terakhir
adalah proses evaluasi yang dilakukan dengan cara memeriksa satu per satu
tugas yang telah dikumpulkan siswa berupa foto melalui whatsap dan
menuliskan nilai tersebut di laporan kegiatan pembelajaran daring (online).
Dalam proses pelaksanaan kelas daring (online) pada pembelajaran
tematik kelas IV, tentunya terdapat beberapa problematika yang dihadapi baik
itu dari guru maupun dari siswa mengingat kelas daring (online) ini
merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan di SDN 22 Kota Jambi
dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan (pandemi covid-19). Hal ini
menyebabkan proses pelaksanaan kelas daring (online) tidak berjalan efektif.
Problematika pembelejaran adalah berbagai permasalahan yang mengganggu,
menghambat, mempersulit atau bahkan mengakibatkan kegagalan dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Dimyati dan Sudjiono bahwa
problematika pembelajaran adalah kendala atau persoalan dalam proses
belajar mengajar yang menghalangi terjadinya belajar.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV
bahwa selama proses pelaksanaan kelas daring (online) pada pembelajaran
tematik beliau dan juga siswa mengalami beberapa problematika.
62
Problematika yang terjadi dalam proses pembelajaran daring (online) ini
sesuai dengan apa yang disampaikan oleh I Ketut Sudarsana dan Ranu
Suntoro, antara lain :
a. Keterbatasan kompetensi guru dalam pemanfaatan aplikasi
pembelajaran.
b. Keterbatasan sumber daya untuk pemanfaatan teknologi pendidikan
seperti internet dan kuota.
c. Relasi guru-murid-orang tua dalam pembelajaran daring yang belum
integral.
d. Banyaknya tugas yang diberikan oleh guru membuat siswa terbebani.
e. Peserta didik yang tidak memiliki smartphone karena kondisi
ekonomi.
f. Pembelajaran hanya dilakukan melalui aplikasi whatsapp.
g. Kurangnya dampingan orang tua saat pembelajaran berlangsung
karena sibuk dengan pekerjaan.
Dari observasi problematika guru dalam pelaksanaan kelas daring
(online) untuk pembelajaran tematik pada siswa kelas IV, saat proses
pembelajaran guru mengalami beberapa problematika baik dari guru atau
siswa. Pada kelas IV ini yang mengajar tematik ialah wali kelasnya sendiri.
Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru kelas IV
pada proses pembelajaran kelas daring (online) untuk pembelajaran tematik
guru juga mengalami beberapa masalah. Yang pertama yaitu, penggunaan
kuota yang melebihi dari biasanya, karena harga kuota menjadi sangat mahal
pada masa pandemi. Kedua, tidak semua siswa mempunyai smartphone
karena kondisi ekonomi keluarga yang rata-rata menengah kebawah. Ketiga,
kurangnya dampingan orang tua pada saat proses pembelajaran. Keempat,
koneksi internet yang tidak stabil.
Selain guru yang mengalami problematika pada saat pelaksanaan kelas
daring (online) untuk pembelajaran tematik, siswa kelas IV juga mengalami
63
beberapa problematika. Problematika pembelajaran tematik melalui kelas
daring (online) yang dialami salah satu siswa kelas IV yaitu mereka sangat
terganggu dengan tugas yang sangat menumpuk yang harus dikumpul di hari
yang sama, karena tugas yang mereka kerjakan tidak hanya satu mata
pelajaran tapi juga ada mata pelajaran lainnya. Selain itu, koneksi internet
yang juga terkadang kurang stabil membuat siswa harus memahami sendiri
materi yang dujelaskan yang sudah jauh terlewatdan guru sudah menjelaskan
materi berikutnya. Selain itu, mereka juga merasa kesepian dimana biasanya
di kelas mereka selalu ada teman-teman yang menjadikan mereka
semangatuntuk belajar. Sedangkan pada masa pandemi covid-19 semua
pelajaran dilakukan secara daring (online) termasuklah pembelajaran tematik.
Hal ini membuat mereka tidak bersemangat untuk melaksanakan
pembelajaran daring (online).
Menurut hasil observasi dan wawacara dengan guru kelas IV SDN
22/IV yang peneliti lakukan, faktor utama yang menjadi penyebab adanya
problematika yang dihadapi guru pada saat proses pelaksanaan kelas daring
(online) selama masa pandemi covid-19 ialah masalah yang berkaitan dengan
penggunaan kuota internet yang meningkat, jaringan internet yang tidak stabil,
kurang disiplinnya siswa dan sulitnya menyatukan persepsi dan konsentrasi
siswa, dan juga kurangnya motivasi dan bimbingan orang tua selama masa
belajar dirumah sehingga menjadikan siswa kurang bersemangat dalam
belajar. Anak-anak sangat perlu bimbingan orang tua agar mereka tidak
menjadi bosan dan disiplin dalam belajar.
Dari beberapa problematika yang dihadapi guru pada saat pelaksanaan
kelas daring (online) untuk pembelajaran tematik, juga terdapat beberapa
upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru wali kelas IV yang
mengajar tematik pada kelas daring (online) ini. Menurut Abdul Azis
Saefudin, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
problematika yang dihadapi guru diantaranya :
64
a. Guru perlu belajar untuk terus mengasah kemampuan dan
kreativitasnya dalam menyajikan konten pelajaran yang bermutu
dan memikat daya tarik serta memberikan pemahaman bagi siswa.
b. Pekerjaan rumah sebisa mungkin tidak membebani siswa sehingga
tidak mengganggu kesehatan fisik ataupun psikis siswa.
c. Orang tua harus mengalokasikan kesediaan waktu untuk
mendampingi putra putrinya selama belajar dirumah.
d. Siswa yang tidak mempunyai smartphone atau juga amsalah sinyal
yang tidak stabil pihak sekolah dapat memberikan akses fasilitas
misalnya dengan memberikan atau meminjamkan smartphone atau
media lain dari sekolah.
e. Bagi siswa yang terkendala dengan pulsa (kuota) data yang mahal,
pihak sekolah dapat memfasilitasinya dengan skema pemberian
oulsa dari dana subsidi tertentu.
Berdasarkan observasi dan wawancara upaya yang dilakukan kepala
sekolah untuk guru yang mengalami problematika dalam pelaksanaan kelas
daring (online) pembelajaran tematik seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, pihak sekolah sudah mengambil langkah solusi yang terbaik
walaupun tidak semua solusi seperti yang disampaikan oleh Abdul Azizz
Saefudin dapat dilaksanakan. Beberapa solusi yang dilakukan pihak sekolah
antara lainyaitu dengan memberikan dana bantuan untuk membeli kuota
internet yang berasal dari BOS (Bantuan operasional Sekolah) secukupnya.
Memberikan waktu pengumpulan tugas karena koneksi internet yang tidak
stabil, guru juga harus menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik dengan
orang tua/ wali murid demi kedisiplinan siswa dan meminta agar orang tua
selalu mendampingi siswa pada saat proses pebelajaran berlangsung agar
siswa menjadi semangat.
Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV, upaya guru
dalam mengatasi problematika pelaksanaan pembelajaran tematik daring
65
(online) yaitu dengan menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik dengan
orang tua siswa mengenai proses pembelajaran dan juga orang tua siswa dapa
mendampingi siswa pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.
Orang tua juga harus mengecek kuota internet secara berkala agar tidak habis
pada saat kelas sedang berlangsung. Kerja sama orang tua dan guru sangat
penting tentunya agar siswa lebih konsentrasi dan juga menjadi penyatu
persepsi antar siswa satu dengan yang lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa upaya dalam mengatasi problematika guru
dalam pelaksanaan kelas daring (online) pada pembelajaran tematik yaitu
pihak sekolah harus menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua atau
pun wali murid untuk melakukan bimbingan dan juga mendampingi siswa
selama belajar dirumah agar siswa menjadi semangat dan termotivasi untuk
belajar. Guru juga harus menjadikan pembelajaran menjadi menarik agar
siswa tidak bosan dengan materi yang disampaikan dan juga pembelajaran
tidak dilakukan semata-mata hanya teori tetapi harus ada prakteknya agar
siswa bisa lebih kreatif.
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian problematika guru dalam pelaksanaan kelas
daring (online) selama masa pandemi covid-19 pada pembelajaran tematik
kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 22/ IV Kota Jambi dapat ditarik beberapa
kesimpulan berikut :
1. Proses pembelajaran tematik pada siswa kelas IV selama masa pandemi
covid-19 berlangsung secara daring atau online. Guru melakukan proses
yaitu perencanaan (RPP, smartphone, buku dan media lainnya),
pelaksanaan (penyampaian materi tanya jawab dan pemberian tugas), dan
valuasi (memeriksa tugas yang dkirimkan siswa dengan cara difoto
kemudian dikirim melalui whatsapp dan menuliskannya di laporan)
2. Problematika yang dialami guru dalam pelaksanaan kelas daring (online)
selama masa pandemi covid-19 pada pembelajaran tematik siswa kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi adalah keterbatasan fasilitas dan
pengetahuan mengenai teknologi, membuat pembelajaran daring (online)
hanya dpat dilakukan melalui aplikasi whatsapp, tidak semua siswa
mempunyai smartphone, mahalnya kuota internet selama masa pandemi,
koneksi internet yang tidak stabil, kurangnya dampingan orang tua pada
saat pembelajaran menyebabkan siswa kurang disiplin, keluhan siswa
mengenai tugas yang sangat menumpuk.
3. Upaya untuk mengatasi problematika guru dalam pelaksanaan kelas daring
(online) selama masa pandemi covid-19 pada pembelajaran tematik siswa
kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi yaitu memberikan dana
bantuan yang besasal dari BOS sesuai dengan anjuran pemerintah untuk
pembelian kuota intenet, orang tua harus mengalokasikan ketersediaan
waktu untuk mendampingi anak pada saat pembelajaran, guru sekali waktu
bisa mendatangi rumah siswa untuk memberikan materi ajar kepada siswa
67
atau menghubungi langsung orang tua siswa untuk memberikan tugas, guru
tidak harus memberikan tugas yang banyak kepada peserta didik agar
mereka tidak merasa terbebani mangingat tugas tidak hanya berasal dari
satu mata pelajaran.
B. Saran
Dari uraian diatas, maka peneliti mencoba memberikan saran-saran
kepada pihak sekolah antara lain :
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah diharapkan mengadakan rapat secara berkala melalui
grup whatsapp selama masa belajar dirumah agar mengetahui apa saja yang
menjadi hambatan-hambatan guru selama pelaksanaan kelas daring pada
masa pandemi covid-19.
2. Bagi Guru
Guru hendaknya menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua
siswa agar siswa konsentrasi selama pembelajaran yang dilakukan secara
daring (online) berlangsung.
3. Bagi Siswa
Siswa diharapkan terus mengulang materi pembelajaran yang belum
dimengerti dan mendiskusikannya dengan orang tua agar kesulitan yang
dialami selama belajar daring dapat teratasi.
4. Bagi Orang Tua / Wali Murid
Orang tua diharapkan selalu mendampingi siswa pada saat
pembelajaran sedang berlangsung agar siwa bisa berkonsentrasi dan tidak
jenuh dan juga mengajak siswa mengulang kembali agar siswa tidak cepat
lupa dengan materi.
68
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Anggito, Albi. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi : CV Jejak
Arifin, Zaenal. 2009. EvaluasiPebeleajaranPrinsip-Teknik-Prosedur. Bandung : PT.
RemajaRosdakarya.
Ahyan, Mohammad. 2018. Profesi Keguruan. Gresik : Care Media Communication.
Bahri, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka
Cipta
Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.
Departemen Agama RI. 2006. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Drajat, Zakiah. 2001. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta:
Ruhama.
Hamalik, Oemar. 2001.ProsesBelajarMengajar.Jakarta :BumiAksara
Kadarwati, Ani. 2017. Peningkatan Kompetensi Calon Pendidik SD dalam
Pengembangan Tes Hasil Belajar. Madiun : Universitas PGRI Madiun
Keraf, Gorys. 2001. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Malawi, Ibadullah. 2017. PembelajaranTematikKonsepdanAplikasi.JawaTimur : PT.
RemajaRosdakarya
Muslam. 2004. Pembelajaran Tematik Untuk Kelas Rendah. Malang: Bayumedia
Publishing
69
Nata, Abuddin. 2003. Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan di
Indonesia. Jakarta: Prenada Media
Permendikbud no. 57 Tahun 2014
Prastowo, Andi. 2019. AnalisisPembelajaranTematikTerpadu. Jakarta :Kencana.
Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Ramayulis. 2009. Dasar-Dasar Kependidikan. Padang: The Zaki Press.
Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP-PGSD
UMS
Rukayat, Ajat. 2018. Pendekatan Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish.
Salma, Dewi. 2012. Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.
Sudarsana, I Ketut. 2020. Covid 19 Perspektif Pendidikan. Yayasan Kita Menulis
Sugiyono. 2009. MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung
:Alfabeta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Method). Bandung: Alfabeta
Sukayati. 2009. Pembelajaran Tematik di SD. Departemen Pendidikan Nasional
Suparlan.2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat
Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 dan Peraturan Mendiknas No. 11 Tahun 2011
tentang Guru dan Doden
Wirakartakusuma, M.A. 2012. Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah.
Depok : Kencana
70
Yamin. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitas, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana.
Jurnal dan Skripsi:
Jurnal Anggy Giri Prawiyogi. 2010. Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap
Pembelajaran Siswa Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Cedekia Purwakarta.
Skripsi Septiana Annisa Damayant. 2018. UIN Antasari Banjarmasin. Pembelajaran
Jarak Jauh pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah
Menengah Atas Negeri 3 Gambut.
Internet :
http://banjirembun.blogspot.com/2012/11/pengertian-problematika-
pembelajaran.html
https://brainly.co.id/tugas/18313331
https://www.kompasiana.com/ranusuntoro/5eab5d9bd541df30aa07d962/problematika
-pembelajaran-online-sebuah-ketimpangan-pendidikan-di-tengah-pandemi-
covid-19
lldikti9.ristekdikti.go.id/berita/detail/alternatif-pembelajaran-selama-masa-darurat-
pandemi-covid19 diakses pada tanggal 2 Mei 2020 pukul 13:33 wib
71
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SKRIPSI
72
LAMPIRAN I
Form Surat Pernyataan Responden
73
74
75
76
77
LAMPIRAN 2
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Judul Penelitian : Problematika Guru Dalam Pelasanaan Kelas Daring
(Online) Selama Masa Pandemi Covid-19 Pada Pembelajaran Tematik
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh sebuah data sebagai
berikut :
a. Mengamati situasi dan kondisi pelaksanaan kelas daring (online)
kegiatan belajar tematik mengajar pada masa pandemi covid-19
b. Mengamati proses pelaksanaan kelas daring (online)
pembelajran tematik siswa kelas IV
c. Mengamati guru dalam membimbing dan mengajar pada kelas
daring (online) pembelajaran tematik siswa kelas IV
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait
dengan Pelaksanaan kelas daring (online) di Sekolah Dasar Negeri
22/IV Kota Jambi.
a. Kepala Sekolah
1) Bagaimana gambaran singkat sekilas latar belakang Sekolah
Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi :
a) Sejarah berdirinya sekolah dasar negeri 22/IV Kota Jambi
b) Visi dan Misi Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
c) Keadaan staf dan tenaga pengajar/ pendidik Sekolah
Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
78
d) Kondisi Lingkungan Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota
Jambi
2) Sudah berapa lama ibu menjadi kepala sekolah di SDN 22/IV
Kota Jambi?
3) Kurikulum apa yang diterapkan di Sekolah Dasar Negeri
22/IV Kota Jambi
LAMPIRAN 2
4) Bagaimana sarana dan prasarana yang mendukung
pembelajaran tematik
5) Bagaimana ibu melaksanakan supervisi dan bagaimana
proses tersebut
6) Apakah di Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi terdapat
evaluasi dari sekolah secara berkala? Bagaimana
pelaksanaannya
7) Apa yang dilakukan pihak sekolah terhadap pembelajaran
pada masa pandemi covid-19
8) Bagaimana cara sekolah memantau kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dan siswa selama masa pandemi
covid-19
9) Apa saja problematika selama pembelajaran daring (online)
berlangsung
10) Bagaimana upaya yang ibu lakukan untuk mengatasi
problematika selama kelas daring (online) berlangsung
b. Guru
1) Sudah berapa lama ibu mengajar di kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 22/IV Kota Jambi
2) Apakah selama pembelajaran online ibu membuat RPP
sendiri
79
3) Apakah ibu mengajar sesuai dengan RPP
4) Apakah pada selama belajar online masa pandemi ini ada
perubahan pada komponen RPP
5) Bagaimana proses pelaksanaan kelas daring (online)
khususnya pada pelajaran tematik selama masa pandemi
covid-19
6) Apa saja problematika yang ibu hadapi pada saat kelas daring
(online) berlangsung
7) Bagaimana upaya ibu mengatasi problematika yang dihadapi
oleh siswa selama kelas daring (online) berlangsung ?
8) Bagaimana cara ibu memantau kegiatan belajar tematik siswa
pada masa pandemi covid-19
LAMPIRAN 2
c. Siswa
1) Apakah pembelajaran tematik itu menyenangkan
2) Apa perbedaan yang siswa rasakan selama belajar dengan
metode daring (online)
3) Apakah siswa memahami materi yang diampaikan secara
online
4) Bagaimana proses pengerjaan tugas siswa selama masa
belajar online
5) Apa kesulitan yang dialami siswa selama pelaksanaan
pembelajaran tematikk melalui kelas daring (online)
3. Dokumentasi
Pengambilan data menggunakan dokumentasi agar dapat
memperoleh sesuatu yang berhubungan dengan:
a) Historis dan geografis di Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota
Jambi
80
b) Data identitas Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
c) Visi dan Misi Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
d) Keadaan sarana dan prasarana Sekolah Dasar Negeri 22/IV
Kota Jambi
e) Struktur organisasi Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota
Jambi
f) Keadaan guru dan siswa Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota
Jambi
g) Keadaan Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
h) Proses belajar mengajar daring (online) mata pelajaran
tematik siswa kelas IV
81
LAMPIRAN 3
Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Nama Kepala Sekolah : Hj. Mutia Kasumawati S.Pd
NIP : 19610625 198101 2 002
Hari / Tanggal : Jum’at / 15 Mei 2020
Tempat : Rumah Kepala Sekolah
Peneliti : Sudah berapa lama ibu menjabat sebagai kepala sekolah di
Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi ?
Informan : Untuk jabatan kepala sekolah disini saya sudah menjabat
sekitar 2 tahun, karena sebelumnya saya mengajar sebagai
guru biasa di SDN 87 Kota Jambi dan juga pernah menjabat
sebagai kepala sekolah di SDN 69 Kota Jambi.
Peneliti : Kurikulum apa yang diterapkan di Sekolah Dasar Negeri
22/IV Kota Jambi ?
Informan : Kurikulum yang diapakai di Sekolah Dasar Negeri 22/IV
Kota Jambi seperti yang sekolah-sekolah lain pada umumnya
yaitu kurikulum 2013
Peneliti : Bagaimana sarana dan prasarana yang mendukung proses
pembelajaran terutama untuk pembelajaran tematik ?
Informan : Kalau untuk sarana dan prasarana pembelajaran sendiri itu
sekolah masih kekurangan apalagi untuk pembelajaran
tematik, kalaupun ada itu adalah kreativitas dari guru kelas
82
masing-masing untuk membuat ataupun membawa sarana
pembelajaran.
Peneliti : Bagaimana ibu telah melaksanakan supervisi dan bagaimana
program tersebut ?
Informan : kalau untuk program supervisi dalam satu semester
dilaksanakan sebanyak dua kali yang pertama pada semester
satu pada awal-awal masuk sekolah pada bulan juli melihat
kelengkapan, kemudian pada bulan november melihat proses
belajar mengajar siswa dan guru, bagaimana cara mengajar
guru, pada supervisi tahap kedua yaitu melakukan
pemantauan kepada guru.
Peneliti : Apakah di Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi terdapat
evaluasi dari sekolah secara berkala? bagaimana
pelaksanaannya?
Informan : Tentunya di sekolah kami terdapat evaluasi secara berkala
yang dilakukan dengan mengadakan pertemuan bulanan guna
mengevaluasi proses pembelajaran dan untuk mengetahui
letak kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran dan
lain sebagainya.
Peneliti : Apa yang ibu lakukan terhadap pembelajaran waktu pertama
kali sekolah diistruksikan belajar dirumah selama masa
pandemi covid-19?
Informan : Waktu pertama kali saya mendapatkan instruksi agar
kegiatan belajar mengajar di sekolah dihentikan dan
disarankan untuk belajar dari rumah secara daring (online) hal
pertama yang saya lakukan adalah mengajak semua rekan
83
guru rapat bersama guna membahas bagaimana proses
pembelajaran selama masa pandemi covid-19. Dan kira-kira
hal-hal apa saja yang dibutuhkan pada saat pembelajaran akan
berlangsung, apa saja kendalanya khususnya bagi guru yang
sudah tidak muda lagi dan baru mengenal internet.
Peneliti : Bagaimana cara ibu memantau kegiatan pembelajaran
khususnya pembelajaran tematik yang dilakukan oleh guru
dan siswa selama masa pandemi covid-19 ?
Informan : Untuk pemantauan kegiatan pembelajarannya tidak hanya
pembelajaran tematik tapi juga pembelajaran lainnya setiap
guru diwajibkan untuk membuat laporan mingguan mengenai
kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Peneliti : Apa saja problematika selama masa pembelajaran daring
(online) berlangsung ?
Informan : Karena pembelajaran daring (online) ini berlangsung untuk
pertama kalinya di Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
tentunya para guru banyak sekali mengalami problematika
misalnya seperti kedisiplinan siswa pada saat memulai
pembelajaran, jaringan internet yang tidak stabil, sulit untuk
menyatukan persepsi dan konsentrasi siswa, dan masalah
lainnya seperti kuota internet yang terkuras cepat dan siswa
yang tertinggal materi karena kehabisan paket internet dan
kebanyakan orang tua siswa tidak mendampingi siswa pada
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung yang
menyebabkan siswa tidak fokus dalam belajar.
84
Peneliti : Bagaimana upaya yang ibu lakukan untuk mengatasi
probematika yang dihadapi guru dalam pembelajaran daring
(online) ?
Informan : Upaya yang saya lakukan sebagai kepala sekolah adalah
mengajak para guru untuk menjalin komunikasi yang baik
kepada orang tua siswa, karena kegiatan yang dilakukan
adalah belajar dari rumah tentunya kita sangat memerlukan
bantuan dan dampingan orang tua agar anak dapat disiplin
dan jika untuk masalah paket data internet guru sekolah sudah
memutuskan untuk memakai dana BOS dalam jumlah kecil
untuk dibagikan sama rata kepada masing-masing guru dan
meminta guru menyampaikan kepada orang tua untuk
mengecek kuota siswa secara berkala agar tidak habis pada
saat pembelajaran tengah berlangsung
85
LAMPIRAN 4
Hasil Wawancara Guru Kelas IV
Nama Guru : Dian Pitrianti Masla, S.Pd
Hari / Tanggal : Rabu/ 13 Mei 2020
Tempat : Rumah Guru Kelas IV
Peneliti : Sudah berapa lama ibu mengajar di kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 22/IV Kota Jambi ?
Informan : Saya mulai mengajar di kelas IV ini baru sekitar 6 bulan lalu
atau kurang lebih selama satu semester karena di sekolah ini
kami para guru di rolling untuk menjadi wali kelas. Jadi
setiap tahunnya itu saya mendapatkan kelas yang berbeda.
Peneliti : Apakah selama mengajar ibu memuat RPP sendiri ?
Informan : Alhamdulillah iya.
Peneliti : Apakah iu mengajar sesuai dengan RPP ?
Informan : Karena RPP dibuat sebelum memulai pembelajaran, maka
kesesuaian tidak dapat dipastikan. Yang dapat dipastikan
sama yaitu hanya kegiatan pembuka karena itu dilakukan
dengan cara yang sama setiap hari mulai dari mengcapkan
salam, berdo‟a dan megecek kehadiran siswa. Namun pada
kegiatan inti yang sering berubah, seperti misalnya kita
membawa media tambahan ataupun menggunakan strategi
mengajar yang berbeda tapi tidak melenceng dari materi.
86
Peneliti : Apakah pada masa pandemi ini ada perubahan pada RPP ?
apa saja ?
Informan : Ada sedikit perubahan pada RPP selama masa pandemi ini,
misalnya saja penyampaian materi melalui media smartphone,
pemberian materi juga tidak dari saya sendiri melainkan siswa
juga harus melihat materi pelajaran pada saluran TVRI pada
jam yang telah ditentukan, dan jika biasanya saya
memberikan tugas secara langsung dan dapat melihat proses
pengerjaannya oleh siswa namun selama masa pandemi ini
saya memberikan tugas melalui grup whatsapp dan orang tua
siswa yang mengawasi dan harus mengirimkan bukti berupa
foto kepada saya bahwa anak tersebut mengerjakan tugas
yang diberikan.
Peneliti : Bagaimana proses pembelajaran tematik daring (online)
selama masa pandemi ?
Informan : Proses pembelajarn tematik daring (online) pada masa
pandemi dilaksanakan dengan menggunakan media
komunikasi smartphone dan juga aplikasi whatssapp. Kelas
dimulai pada pukul 8 pagi yang dimulai dengan salam
pembuka dari saya, kemudian berdo‟a bersama dan mengecek
kehadiran siswa. Selanjutnya saya mulai menyampaiakan
sedikit demi sedikit materi pembelajaran hingga jam 9.30 pagi
selanjutnya siswa melihat materi pada saluran TVRI. Setelah
itu kami melakukan sesi tanya jawab, siswa yang belum
mengerti mengenai materi yang telah dibahas bisa
menanyakan melalui grup kelas. Selanjutnya saya
memberikan tugas sesuai dengan materi yang telah dibahas.
87
Setelah selesai maka kami bersama-sama menyimpulkan
materi yang telah dipelajari, disini siswa boleh mengajukan
apa saja materi pelajaran yang didapat. Dan kegiatan
selanjutnya adalah evaluasi, saya melakukan evaluasi melalui
foto tugas yang dikirimkan oleh masing-masing siswa dan
memeriksanya satu persatu dan selanjutnya saya tulis di
format laporang yang tersedia. Terakhir yaitu kegiatan
penutup, saya bersama siswa menyimpulkan pembelajaran
dan diakhiri dengan pembacaan do‟a.
Peneliti : Apa saja problematika yang ibu hadapi pada saat
pelaksanaan kelas daring (online) ?
Informan : Karena kelas daring (online) ini berjalan untuk pertama
kalinya bagi siswa dan juga bagi saya tentu ada beberapa
problematika, khususnya bagi saya sendiri selaku guru wali
kelas. Beberapa masalah tersebut diantaranya siswa yang
tidak disiplin dalam memulai kelas, sulitnya menyatukan
persepsi dan konsentrasi siswa, siswa tidak fokus selama
pembelajaran berlangsung dan kurangnya dampingan oang
tua selama pembelajaran berlangsung. Masalah lainnya yaitu
seperti jaringan internet yang tidak stabil, kuota internet yang
cepat terkuras ndan terkadang ada beberapa siswa yang
tertinggal materi akibat kehabisan kuota internet ditengah
berlangsungnya proses pembelajaran.
Peneliti : Bagaimana upaya ibu mengatasi problematika yang dihadapi
oleh siswa selama kelas daring (online) berlangsung ?
Informan : Upaya yang saya lakukan untuk mengatasi problematika
siswa tidak banyak pembelajaran yang kami lakukan terpisah
88
jarak dan tidak dapat memantau siswa secara langsung. Saya
tidak berhenti untuk menjalin komunikasi sebaik mungkin
kepada orang tua siswa agar dapat memberikan motivasi
kepada siswa agar siswa menjadi semangat dalam belajar dan
juga meminta orang tua untuk mendampingi siswa selam
proses pembelajaran berlangsung agar siswa menjadi fokus.
Peneliti : Bagaimana cara ibu memantau kegiatan belajar tematik
siswa pada masa pandemi covid-19 ?
Informan : Saya memantau kegiatan belajar siswa melalui dokumentasi
berupa foto yang dikirim oleh orang tua siswa melalui
whatsapp. Foto tersebut merupakan foto ketika proses
pembelajaran, proses pengerjaan tugas dan juga foto tugas
siswa karena saa menilai tugas siswa juga melalui foto tugas
yang mereka kirimkan.
89
LAMPIRAN 5
HASIL WAWANCARA SISWA
Nama : Hafiza Puja Febriani
Kelas : IV (Empat)
Hari/ Tanggal : Kamis / 14 Mei 2020
Peneliti : Sudah berapa lama Puja sekolah di Sekolah Dasar Negeri
22/IV Kota Jambi ?
Informan : Kami disini pindahan kak, sebelumnya kami sekolah di
Kerinci pas kenaikan kelas 3 kami pindah ke Jambi. Jadi kami
dari kelas 3 dan kurang lebih sekita 2 tahun sekolah disini.
Peneliti : Menurut Puja apakah pembelajaran tematik itu menarik ?
Informan : Lumayan kak, karena pelajarannya jadi satu dan banyak
kegiatan menyenangkan.
Peneliti : Apakah Puja paham dengan materi pembelajaran tematik
yang disampaikan dengan metode daring (online) ?
Informan : Kadang paham kadang nggak kak, karena kami kurang
bersemangat karena belajar dari rumah, biasanya kami
disekolah banyak kawan tapi semenjak ada virus ini jadi
belajar sendiri-sendiri dari rumah.
Peneliti : Bagaimana cara Puja mengerjakan tugas yang diberika oleh
guru melalui whatsapp ?
90
Informan : kalo ngerjain tugas kalo lagi rajin kami baca buku kalo lagi
malas nya kami buka internet atau minta bantuan orang tua.
Sesudah itu foto nya dikirim ke ibu pipit.
Peneliti : Apa kesulitan yang Puja hadapi selama pelaksanaan kelas
daring (online) ?
Informan : Tugas numpuk kak, kadang kami sampai capek ngerjain
tugas yang banyak dari bu gurudan tugasnya dikumpul harus
hari itu juga. Kadang kuota kami juga sering habis waktu
pelajaran sedang berlangsung sehingga kami ketinggalan
materi. Kami juga kurang konsentrasi dalam pelajaran karena
kan rumah kami dipinggir jalan jadi bising kak.
91
LAMPIRAN 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 22/IV Kota Jambi
Kelas/ Semester : IV/ Dua
Tema : Kayanya Negeriku (Tema 9)
Subtema : Pelestrarian Kekayaan Sumber Daya Alam di
Indonesia (subtema 3)
Pembelajaran : 6
Alokasi Waktu : 8 x 35 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan
guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
92
Muatan PPKn
1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragam di masarakat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhinneka
Tunggal Ika.
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat
dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
3.2.1 Menyebutkan contoh sanksi bila mengabaikan kewajiban dan hak
sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak
sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari.
4.2.1 Melaporkan hasil diskusi kelompok tentang pelaksanaan
kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari
Muatan Bahasa Indonesia
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara
menggunakan daftar pertanyaan
3.3.1 Wawancara dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan
daftar pertanyaan
4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosa kata baku dan
kalimat efektif dalam bentuk teks tulis.
4.3.1 Mempresentasikan hasil wawancara menggunakan kosa kata baku
dan kalimat efektif dalam bentuk tes tulis.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengidentifikasi perilaku-perilaku orang disekitarnya,
siswa dapat menunjukkan akibat tidak dilaksanakannya hak dan
kewajiban dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh kepedulian.
93
2. Dengan mengamati, siswa dapat menemukan contoh perilaku yang
merusak lingkungan alam dengan penuh kepedulian
3. Dengan wawancara, siswa dapat mengetahui bentuk-bentuk usaha
pelestarian lingkungan alam dengan penuh kepedulian.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Akibat tidak dilaksanakannya hak dan kewajiban dalam kehidupan
sehari-hari dengan penuh kepedulian.
2. Contoh perilaku yang merusak lingsungan alam.
3. Bentuk-bentuk usaha pelestarian lingkungan alam.
Akibat tidak Melaksanakan Kewajiban
Sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus melaksanakan
hak dan kewajiban secara seimbang. Kita tidak boleh menuntut hak
kita sebelum kewajiban kita laksanakan dengan baik. Contoh
sederhana adalah ketika kamu menginginkan nilai yang bagus, maka
kamu harus belajar terlebih dahulu.
Berikut contoh pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang :
1. Jika ingin sehat, maka kamu harus menjaga kebersihan lingkungan
tempat tinggalmu.
2. Jika ingin terhindar dari banjir, maka jangan membuang sampah di
sungai.
3. Jika kamu menginginkan udara bersih, kamu harus mau menanam
pohon.
Itulah contoh sederhana pelaksanaan hak dan kewajiban yang
seimbang yang dapat dilakukan sehari-hari. Bagaimana dengan
kewajiban sebagai warga negara ? Apakan kamu sudah melaksanakan
kewajibanmu ?
94
Akibat tidak Memperoleh Hak
UUD 1945 telah memberikan jaminan akan pelaksanaan hak dan
kewajiban warga negara sehingga tidak dibenarkan jika warga negara
hanya melaksanakan salah satunya saja. Apakah itu hak atau
kewajiban, kedua-duanya harus dilakukan secara merata dan
seimbang.
Pernahkah kamu melihat kejadian seorang warga negara tidak
memperoleh hak nya sebagai warga negara? apakah kamu sendiri
pernah mengalaminya? bagaimana dengan hak kamu untuk
memperoleh pendidikan yang layak? Sudahkah terpenuhi? Coba kamu
bayangkan jika orang tuamu melarang atau membatasimu untuk
bersekolah dan memperoleh pendidikan, sementara kamu ingin sekali
meraih cita-cita mu, ingin seperti teman-temanmu yang lain menuntut
ilmu setingi-tingginya. Bagaimana perasaanmu dan apa yang akan
kamu lakukan ?
Dalam masalah ini jelas bahwa hak kamu sebagai warga negara telah
dilanggar. Oleh karena itu, kamu akan merasa sedih, kecewa dan
marah. Tindakan terbaik yang dapat kamu lakukan adalah dengan
menanyakan langsung kepada orang tuamu dan meminta orang tuamu
untuk memenuhi hak mu.
Apakah kamu punya cara lain? Jika punya, ungkapkan caramu tersebut
di depan teman-teman dan guru. Contoh akibat tidak dilaksanakannya
kewajiban terhadap lingkungan adalah dengan membuang sampah ke
sungai yang mengakibatkan banjir.
95
Bacalah bacaan berikut !
Mengapa Jakarta setiap Tahun Banjir ?
Setiap musim hujan, Jakarta banjir. Saat di Jakarta tak terjadi hujan
lebat, Jakarta pasti banjir. Orang-orang menyebutnya banjir kiriman.
Mengapa begitu? Daerah Puncak di Bogor lebih tinggi dari Jakarta. Di
Puncak yang berhawa dingin banyak didirikan vila tempat berlibur.
Pembangunan vila di Puncak dilakukan dengan menebang pohon-
pohon di hutan-hutan daerah tersebut. Akibatnya, wilayah hutan
banyak berkurang. Ketika di puncak turun hujan lebat, air hujan terus
mengalir karena tidak ada akar-akar pepohonan yang dapat menahan
air hujan di dalam tanah. Air hujan terus turun ke dataran yang lebih
rendah hingga terkumpul di sungai. Air sungai akan mengalir deras
menuju ke laut.
Jakarta berada di dekat laut. Sungai-sungai di Jakarta menerima aliran
deras ai sungai dari Puncak dan Bogor. Jika sungai di Jakarta cukup
besar untuk menampung derasnya sungai, tentu tidak akan terjadi
banjir. Namun, sungai-sungai di Jakarta sudah banak yang sempit dan
dangkal. Selain karena lumpur, sempit dan dangkalnya sungai di
Jakarta juga akibat kebiasaan buruk warga yang membuang sampah ke
sungai. Selain itu, tanah terbuka untuk resapan hujan di Jakarta semain
sempit. Banyak lahan sudah berubah menjadi gedung dan di semen.
Ketika hujan, sedikit seekali air yang dapat diserap tanah. Sisa air
hujan mengalir ke selokan dan berlanjut ke sungai.
Untuk menampung air hujan yang turun di Jakarta saja perlu sungai
lebar dan dalam. Apalagi jika ditambah air hujan yang mengalir dari
dataran tinggi, seperti Bogor dan Puncak. Oleh karena itu, sungai tidak
akan muat menampung semua air itu. Akibatnya, air meluap keluar
dan membanjiri Jakarta.
96
E. PENDEKATAN DAN METODE
Pendekatan : Scientific
Strategi : pembelajaran Online
Teknik : Daring
Metode : Penugasan, pengamatan, tanya jawab, diskusi dan
ceramah.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pembukaan 1. Guru mengkondisikan peserta didik
untuk persiapan belajr dengan
melakukan breefing melalui whatsapp
grup.
2. Guru memulai pembelajaran dengan
memberikan salam dan mengajak
berdo‟a menurut agama dan keyakinan
masing-masing melalui whatsapp grup.
3. Guru mengecek kehadiran siswa melalui
whatsapp grup.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran hari ini melalui whatsapp
grup.
15 menit
Inti A. Ayo Mengamati
1. Guru menginstruksikan siswa melalui
whatsapp grup untuk membuka blog
mengenai akibat jika tidak melaksanakan
hak dan kewajiban kemudian meminta
siswa untuk membacanya.
2 50 menit
97
2. Melalui instruksi whatsapp grup, guru
meminta siswa kembali membuka
blog.milikguru, siswa membuka dan
membaca dan juga memahami teks
berjudul Mengapa Jakarta setiap Tahun
Banjir ?
3. Melalui whatsapp grup, arahkan siswa
untuk benar-benar memahami isi bacaan
dengan menentukan bacaan di masing-
masing paragraf.
4. Setelah itu siswa diminta menyaksikan
siaran materi dari saluran TVRI.
B. Ayo Berlatih
1. Melalui whatsapp, siswa melakukan
wawancara mengenai dampak jika
melakukan kerusakan lingkungan alam.
2. Siswa dibagi berpasangan untuk saling
berperan sebagai narasumber dan
wawancara melalui whatsapp.
3. Kemudian siswa diminta mengumpulkan
tugasnya dengan cara di foto lalu
dikirimkan pribadi ke guru.
Penutup A. Ayo Renungkan
1. Siswa mengisi tabel mengenai
kompetensi yang sudah dipelajari,
berkaitan dengan siklus hidup hewan
lingkungan, dan keterampilan
98
wawancara kemudian di foto dan dikirim
ke guru via whatsapp.
B. Kerjasama dengan Orang Tua
1. Bersama orang tua siswa diminta untuk
bercerita tentang bencana alam yang
pernah terjadi di daerah tempat
tinggalmu sejak orang tuamu masih
kecil.
2. Setelah mengamati siswa menuangkan
data dan informasinya kedalam sebuah
cerita yang menarik untuk kemudian
dibacakan di depan anggota kelauarga.
C. Salam dan Do’a Penutup
1. Guru menyimpulkan materi
pembelajaran hari ini.
2. Guru melakukan evaluasi melalui
whatsapp grup.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
hamdalah dan mengucapkan salam.
G. PENILAIAN
1. Format Penilaian Wawancara
No
Nama
Aspek yang dinilai Skor Nilai
Isi dan
pegetahuan
Penggunaan
bahasa
Indonesia
yang Baik
dan Benar
Sikap Keterampilan
wawancara
99
Format Penilaian Mengamati Gambar
No.
Nama
Aspek yang dinilai
Skor
Nilai Isi dan
Pengetahu
Sikap Keterampilan
LAMPIRAN LEMBAR KERJA
1. Haruskah orang yang mengabaikan kewjiban diberi sanksi ? mengapa
?
2. Sebutkan contoh sanksi bagi orang yang tidak melaksanakan
kewajiban. Tuliskan pada tabel berikut !
No. Kewajiban yang dilanggar Contoh sanksi
100
3. Kamu telah membaca bacaan “Mengapa Jakarta setiap Tahun Banjir
?”. Carilah informasi penting pada bacaan tersebut. Kemudian,
lengkapilah gambar peta pikiran berikut !
Kapan terjadi banjir?
..................................
..................................
Apa penyebab
banjir?
..................................
..................................Mengapa Jakarta
banjir setiap
tahun ?
Bagaimana terjadinya banjir
?
...............................................
101
4. Buatlah laporan hasil wawancaramu seperti contoh dalam kotak
berikut !
H. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku pedoman guru tema 9 kelas IV (buku tematik terpadu
kurikulum 2013)
2. Buku siswa tema 9 kelas IV (buku tematik terpadu kurikulum 2013)
3. Media WhatsApp grup
LAPORAN HASIL WAWANCARA
Nama :
Pertanyaan yang diajukan : bencana apa saja yang bisa timbul jika manusia
melakukan kerusakan terhadap lingkungan alam sekitar ?
Hasil wawancara
No. Nama Narasumber Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kesimpulan :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
102
4. Gambar usaha pelestarian lingkungan
5. Daftar pertanyaan wawancara
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Hj. Mutia Kasumawati S.Pd
NIP.19610625 198101 2 002
Jambi, Mei 2020
Guru kelas IV
Dian Pitrianti Masla, S.Pd
103
LAMPIRAN 7
PROGRAM TAHUNAN
Nama Sekolah : SDN 22/IV Kota Jambi
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Tema Sub Tema Pembelajar
an ke AlokasiWaktu Ket
I
Indahnya
Kebersamaan
1
Keberagaman Budaya Bangsaku
1 1 Hari
1
Minggu
Jul Mg Ke 3 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
Jul Mg Ke3 5 1 Hari
6 1 Hari
2
Kebersamaan dalam
Keberagaman
1 1 Hari
1
Minggu
Jul Mg Ke4 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
Jul Mg Ke4 5 1 Hari
6 1 Hari
3
Bersyukuratas Keberagaman
1 1 Hari
1
Minggu
Agt Mg Ke 1 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
Agt Mg Ke1 5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian Remidi dan Pengayaan 2 Hari Agt Mg Ke 2
MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH
Hj. Mutia Kasumawati
NIP. 19610625 198101 2 002
GURU KELAS 4
Dian Pitrianti Masla
104
PROGRAM TAHUNAN
Nama Sekolah : SDN 22IV Kota Jambi
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Tema Sub Tema Pembelajaran
ke AlokasiWaktu Ket
II
Selalu Berhemat
Energi
1
Sumber Energi
1 1 Hari
1
Minggu
Agt Mg Ke 2
Agt Mg ke 3
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
2
Manfaat Energi
1 1 Hari
1
Minggu
Agt Mg ke 3
Agt Mg ke 4
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
3
Energi
Alternatif
1 1 Hari 1
Minggu Agt Mg ke4
Agt Mg ke5
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian
Remidi dan Pengayaan 2 Hari
Sep Mg ke5
MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH
Hj. Mutia Kasumawati
NIP. 19610625 198101 2 002
GURU KELAS 4
Dian Pitrianti Masla
105
PROGRAM TAHUNAN
Nama Sekolah : SDN 22/IV Kota Jambi
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Tema Sub Tema Pembelajaran
ke AlokasiWaktu Ket
III
Peduli
Terhadap
Makhluk
Hidup
1
Hewan dan
Tumbuhan di
Lingkungan
Rumahku
1 1 Hari
1
Minggu
Sep Mg ke1 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari Sep Mg ke1
6 1 Hari
2
Keberagaman
Makhluk Hidup
di Lingkunganku
1 1 Hari
1
Minggu
Sep Mg ke2 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
Sep Mg ke2 5 1 Hari
6 1 Hari
3
Ayo Cintai
Lingkungan
1 1 Hari
1
Minggu Sep Mg ke3
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian
Remidi dan Pengayaan Sep Mg ke3
MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH
Hj. Mutia Kasumawati
NIP. 19610625 198101 2 002
GURU KELAS 4
Dian Pitrianti Masla
106
PROGRAM TAHUNAN
Nama Sekolah : SDN 22/IV Kota Jambi
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH
Hj. Mutia Kasumawati
NIP. 19610625 198101 2 002
GURU KELAS 4
Dian Pitrianti Masla
Tema Sub Tema Pembelajaran
ke AlokasiWaktu
Ket
IV
Berbagai
Pekerjaan
1
Jenis-Jenis
Pekerjaan
1 1 Hari
1
Minggu Okt Mg ke1
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
2
Pekerjaan di
Sekitarku
1 1 Hari
1
Minggu Okt Mg ke2
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
3
Pekerjaan Orang
Tuaku
1 1 Hari
1
Minggu Okt Mg ke3
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian
Remidi dan Pengayaan 2 Hari Okt Mg ke3
107
PROGRAM TAHUNAN
Nama Sekolah : SDN 22/IV Kota Jambi
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Tema Sub Tema Pembelajaran
ke AlokasiWaktu Ket
V
Pahlawanku
1
Perjuangan Para
Pahlawan
1 1 Hari
1
Minggu Okt Mg Ke4
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
2
Pahlawanku
Kebangganku
1 1 Hari
1
Minggu
Okt Mg Ke 5
Nov Mg Ke 1
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
3
Sikap
Kepahlawanan
1 1 Hari
1
Minggu
Nov Mg Ke2 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari Nov Mg Ke2
6 1 Hari
Ulangan Harian
Remidi dan Pengayaan Nov Mg Ke3
MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH
Hj. Mutia Kasumawati
NIP. 19610625 198101 2 002
GURU KELAS 4
Dian Pitrianti Masla
108
PROGRAM TAHUNAN
Nama Sekolah : SDN 22/IV Kota Jambi
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH
Hj. Mutia Kasumawati
NIP. 19610625 198101 2 002
GURU KELAS 4
Dian Pitrianti Masla
Tema Sub Tema Pembelajaran
ke AlokasiWaktu Ket
VI
Cita -
Citaku
1
Aku dan Cita-
Citaku
1 1 Hari
1 Minggu Jan Mg Ke 1
Jan Mg Ke 2
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
2
Hebatnya Cita-
Citaku
1 1 Hari
1 Minggu Jan Mg Ke 2
Jan Mg Ke 3
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
3
Giat Berusaha
Meraih Cita-Cita
1 1 Hari
1 Minggu Jan Mg Ke 3
Jan Mg Ke 4
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian
Remidi dan Pengayaan 2 Hari
Jan Mg Ke 4
Proyek Kelas + Literasi 1 Minggu Jan Mg ke 4,5
109
PROGRAM TAHUNAN
Nama Sekolah : SDN 22/IV Kota Jambi
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH
Hj. Mutia Kasumawati
NIP. 19610625 198101 2 002
GURU KELAS 4
Dian Pitrianti Masla
Tema Sub Tema Pembelajaran
ke AlokasiWaktu Ket
VII
IndahnyaKera
gaman di
Negeriku
1
KeragamanSukuB
angsa dan Agama
di Negeriku
1 1 Hari
1 Minggu Feb Mg ke1 Feb
Mg ke2
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
2
Indahnya
Keragaman
Budaya Negeriku
1 1 Hari
1 Minggu Feb Mg ke 2,3
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
3
IndahnyaPersatua
n dan
KesatuanNegerik
u
1 1 Hari
1 Minggu Feb Mg ke3,4
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian
Remidi dan Pengayaan 2 Hari
Feb Mg ke4
Proyek Kelas + Literasi 1 Minggu
Feb Mg ke5
Mar Mg ke 1
110
PROGRAM TAHUNAN
Nama Sekolah : SDN 22/IV Kota Jambi
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Tema Sub Tema Pembelajaran
ke Alokasi Waktu Ket
VIII
Daerah
Tempat
Tinggalku
1
Lingkungan
Tempat
Tinggalku
1 1 Hari
1 Minggu Mar Mg ke 3
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
2
Keunikan Daerah
Tempat
Tinggalku
1 1 Hari
1 Minggu Maret Mg ke 4
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
3
Bangga Terhadap
Daerah Tempat
Tinggalku
1 1 Hari
1 Minggu April Mg ke 1
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian
Remidi dan Pengayaan 2 Hari April Mg ke 2
Proyek Kelas + Literasi 1 Minggu April Mg ke 2
MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH
Hj. Mutia Kasumawati
NIP. 19610625 198101 2 002
GURU KELAS 4
Dian Pitrianti Masla
111
PROGRAM TAHUNAN
Nama Sekolah : SDN 22/IV Kota Jambi
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Tema Sub Tema Pembelajaran
ke AlokasiWaktu Ket
IX
Kayanya
Negeriku
1
Kekayaan Sumber
Energi di
Indonesia
1 1 Hari
1 Minggu
Apr Mg ke2 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
Apr Mg ke3 5 1 Hari
6 1 Hari
2
Pemanfaatan
Kekayaan Alam
di Indonesia
1 1 Hari
1 Minggu
Apr Mg ke3 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
Apr Mg ke4 5 1 Hari
6 1 Hari
3
Pelestarian
Kekayaan Sumber
Daya Alam di
Indonesia
1 1 Hari
1 Minggu
Apr Mg ke4 2 1 Hari
3 1 Hari
Mei Mg ke2 4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian
Remidi dan Pengayaan 2 Hari Mei Mg ke3
Proyek Kelas + Literasi 1 Minggu Mei Mg ke3
MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH
Hj. Mutia Kasumawati
NIP. 19610625 198101 2 002
GURU KELAS 4
Dian Pitrianti Masla
111
LAMPIRAN 8
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK
Sekolah : SDN 22/IV Kota Jambi
Tema 9 : Kayanya Negeriku
Subtema 1 : Kekayaan Sumber Energi di Indonesia
Kelas /Semeater : IV / 2
Tahun Ajaran : 2019/ 2020
KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Mata
Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Pendidikan
Penguatan
Karakter Penilaian
Aloka
si
Wakt
u
Sumber
Belajar
Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegara
an
1.2 Menghargai
kewajiban dan
hak warga
masyarakat
dalam
kehidupan
sehari-hari
1.2.1 Mematuhi
kewajiban dan
hak warga
masyarakat
dalam
kehidupan
sehari-hari
• Kewajiban
dan hak
warga
masyarakat
• sikap disiplin
dalam
memenuhi
• Berdiskusi
mengidentifikasi
hak dan
kewajiban
terhadap
lingkungan.
•Mengidentifikasi
Religius
Nasional
is
Mandiri
Gotong
Royong
Integrita
Sikap:
• Jujur
• Disiplin
•Tanggung
24 JP Buku
Guru
Buku
Siswa
Aplika
si
Media
112
dalam
menjalankan
agama.
2.2 Menunjukkan
sikap disiplin
dalam
memenuhi
kewajiban dan
hak sebagai
warga
masyarakat
sebagai wujud
cinta tanah air.
3.2
Mengidentifika
si pelaksanaan
kewajiban dan
hak sebagai
warga
masyarakat
dalam
kehidupan
sehari-hari.
4.2 Menyajikan
hasil
identifikasi
pelaksanaan
dalam
menjalankan
agama.
1.2.2 Menjalankan
kewajiban dan
hak warga
masyarakat
dalam
kehidupan
sehari-hari
dalam
menjalankan
agama.
2.2.1 Mematuhi
sikap disiplin
dalam
memenuhi
kewajiban dan
hak terhadap
lingkungan
dengan penuh
kepedulian.
2.2.2 Menjalankan
sikap disiplin
dalam
memenuhi
kewajiban dan
kewajiban
perilaku-perilaku
yang
menunjukkan
pelaksanaan hak
dan kewajiban
dalam kehidupan
sehari-hari.
• Menemukan
contoh perilaku
yang
menunjukkan
pelaksanaan hak
dan kewajiban
dalam kehidupan
sehari-hari.
•Mengidentifikasi
perilaku-perilaku
yang
menunjukkan
pelaksanaan hak
dan kewajiban
dalam kehidupan
sehari-hari
• Menemukan
contoh perilaku
yang
menunjukkan
pelaksanaan hak
s Jawab
• Santun
• Peduli
• Percaya
diri
• Kerja
Sama
Jurnal:
• Catatan
pendidik
tentang
sikap
peserta
didik
saat di
sekolah
maupun
informas
i dari
orang
lain
Penilaian
Diri:
SCI
Interne
t
Lingku
ngan
113
kewajiban dan
hak sebagai
warga
masyarakat
dalam
kehidupan
sehari-hari.
hak terhadap
lingkungan
dengan penuh
kepedulian.
3.2.1 Mengetahui
dan
menyebutkan
kewajiban dan
hak sebagai
warga
masyarakat
terhadap
lingkungan
dalam
kehidupan
sehari-hari
dengan benar.
3.2.2 Menjelaskan
kewajiban dan
hak sebagai
warga
masyarakat
terhadap
lingkungan
dalam
kehidupan
sehari-hari
dan kewajiban
dalam kehidupan
sehari-hari.
• Peserta
didik
mengisi
daftar
cek
tentang
sikap
peserta
didik
saat di
rumah,
dan di
sekolah
Pengetahu
an
Tes
tertulis
•Memaha
mi
hubunga
n
manusia
dengan
lingkung
an,
contoh
114
dengan benar.
4.2.1 Melakukan
identifikasi
pelaksanaan
kewajiban dan
hak sebagai
warga
masyarakat
terhadap
lingkungan
dalam
kehidupan
sehari-hari
dengan benar.
4.2.2Mempresetasik
an hasil
identifikasi
pelaksanaan
kewajiban dan
hak sebagai
warga
masyarakat
terhadap
lingkungan
dalam
kehidupan
sehari-hari
sumber
energi.
•Memaha
mi hak
dan
kewajiba
n
terhadap
lingkung
an.
•memaha
mi jenis-
jenis
sumber
energi.
• Perilaku-
perilaku
yang
menunju
kkan
•Mengiden
tifikasi
pelaksan
aan hak
dan
115
dengan benar. kewajiba
n dalam
kehidupa
n sehari-
hari.
•Memaha
mi arti
lirik
sebuah
lagu,
memaha
mi
pengaruh
kondisi
geografis
terhadap
kegiatan
manusia.
Keterampi
lan
Praktik/Ki
nerja
•Membuat
peta
pikiran
tentang
Bahasa
Indonesia
3.3 Menggali
informasi dari
seorang tokoh
melalui
wawancara
menggunakan
daftar
pertanyaan.
4.3 Melaporkan
hasil
wawancara
menggunakan
kosakata baku
dan kalimat
efektif dalam
bentuk teks
tulis.
3.3.1 Mencatat
informasi dari
seorang tokoh
melalui
wawancara
menggunakan
daftar
pertanyaan
dengan benar.
3.3.2 Menguraikan
informasi dari
seorang tokoh
melalui
wawancara
menggunakan
daftar
pertanyaan
dengan benar.
4.3.1 Melaporkan
hasil
wawancara
menggunakan
kosakata baku
dan kalimat
efektif dalam
bentuk teks
• wawancara
menggunaka
n kosakata
baku dan
kalimat
efektif
• Membaca bacaan
tentang
lingkungan.
• Membuat peta
pikiran.
• Melakukan
wawancara.
• Wawancara.
116
tulis dengan
tepat.
4.3.2Mempresentasi
kan hasil
wawancara
menggunakan
kosakata baku
dan kalimat
efektif dalam
bentuk teks
tulis dengan
tepat.
energi air
dan
listrik.
•melakuka
n
wawanca
ra
menggun
akan
daftar
pertanya
an
dengan
benar
•Menyanyi
kan lagu
berjudul
“Alam
Bebas”
•Berdiskus
i
mengide
ntifikasi
hak dan
kewajiba
n
terhadap
Ilmu
Pengetahuan
Alam
3.5
Mengidentifika
si berbagai
sumber energi,
perubahan
bentuk energi,
dan sumber
energi alternatif
(angin, air,
matahari, panas
bumi, bahan
bakar organik,
dan nuklir)
dalam
kehidupan
3.5.1 Mengetahui
dan
mengidentifik
asi sumber
energi,
perubahan
bentuk energi,
dan sumber
energi
alternatif
(angin, air,
matahari,
panas bumi,
bahan bakar
organik, dan
nuklir) dalam
• Sumber
energi dan
perubahan
bentuk energi
• Membaca teks
dan mengamati
gambar tentang
energi air dan
listrik.
• Berdiskusi
tentang energi air
dan listrik.
•Mengidentifikasi
sumber-sumber
energi yang ada
di sekitar kita.
117
sehari-hari.
4.5 Menyajikan
laporan hasil
pengamatan
dan
penelusuran
informasi
tentang
berbagai
perubahan
bentuk energi.
kehidupan
sehari-hari
dengan benar.
3.5.2Menjelaskan
sumber energi,
perubahan
bentuk energi,
dan sumber
energi
alternatif
(angin, air,
matahari,
panas bumi,
bahan bakar
organik, dan
nuklir) dalam
kehidupan
sehari-hari
dengan benar.
4.5.1 Melakukan
pengamatan
dan
penelusuran
informasi
tentang
berbagai
perubahan
bentuk energi
lingkung
an.
•Mengiden
tifikasi
sumber-
sumber
energi
yang ada
di sekitar
kita.
•
Bernyan
yi
dengan
ketetapa
n nada
dan
tempo
•Menyanyi
kan lagu
“Alam
Bebas”
dengan
memperh
atikan
tempo
dan
118
dengan tepat.
4.5.2Mempresentasi
kan hasil
pengamatan
dan
penelusuran
informasi
tentang
berbagai
perubahan
bentuk energi
dengan tepat.
tinggi
rendah
nada
dengan
tepat.
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
3.1
Mengidentifika
si karakteristik
ruang dan
pemanfaatan
sumber daya
alam untuk
kesejahteraan
masyarakat dari
tingkat
kota/kabupaten
sampai tingkat
provinsi.
4.1 Menyajikan
hasil
3.1.1 Mengetahui
karakteristik
ruang dan
pemanfaatan
sumber daya
alam untuk
kesejahteraan
masyarakat
dari tingkat
kota/kabupate
n sampai
tingkat
provinsi dan
menganalisis
pengaruh
kondisi
•Pemanfaatan
sumber daya
alam
• Mengamati
gambar
lingkungan alam.
•Mengidentifikasi
pengaruh kondisi
geografis
terhadap kegiatan
manusia.
119
identifikasi
karakteristik
ruang dan
pemanfaatan
sumber daya
alam untuk
kesejahteraan
masyarakat dari
tingkat
kota/kabupaten
sampai tingkat
provinsi.
geografis
terhadap
kegiatan
manusia
dengan benar.
3.1.2 Menjelaskan
karakteristik
ruang dan
pemanfaatan
sumber daya
alam untuk
kesejahteraan
masyarakat
dari tingkat
kota/kabupate
n sampai
tingkat
provinsi
dengan benar.
4.1.1 Melakukan
identifikasi
karakteristik
ruang dan
pemanfaatan
sumber daya
alam untuk
kesejahteraan
masyarakat
120
dengan tepat.
4.1.2Mempresentasi
kan hasil
identifikasi
karakteristik
ruang dan
pemanfaatan
sumber daya
alam untuk
kesejahteraan
masyarakat
dengan tepat.
Seni Budaya
dan Prakarya
3.2 Mengetahui
tanda tempo dan
tinggi rendah
nada.
4.2 Menyanyikan
lagu dengan
memperhatikan
tempo dan
tinggi rendah
nada.
3.2.1 Mengetahui
tanda tempo
dan tinggi
rendah nada
dalam lagu
dengan tepat.
3.2.2 Menjelaskan
tanda tempo
dan tinggi
rendah nada
dalam lagu
dengan tepat.
4.2.1 Menyesuaikan
lagu dengan
tempo dan
• tempo dan
tinggi
rendah
nada.
• Menyanyikan
lagu berjudul
“Alam Bebas”.
• Menyanyikan
lagu dengan
memerhatikan
ketepatan nada
dan tempo.
121
tinggi rendah
nada dengan
tepat.
4.2.2 Menyanyikan
lagu “Alam
Bebas”
dengan
memperhatika
n tempo dan
tinggi rendah
nada dengan
tepat.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Hj. Mutia Kasumawati, S.Pd.I
NIP. 19610625 198101 2 002
Jambi, Mei 2020
Guru Kelas 4
Dian Pitrianti Masla
122
LAMPIRAN 9
DAFTAR INFORMAN
NO NAMA STATUS
1. Hj. Mutia Kasumawati, S.Pd.I Kepala Sekolah
2. Dian Pitrianti Masla, S.Pd Wali Kelas IV
3. Hafiza Puja Febriani Siswa Kelas IV
123
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Kode Dokumen oN Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl
Revisi Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1
Nama : Sisca Yolanda
Nim : TPG.161964
Fakultas/Jurusan : Tarbiyah/Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Semester : VIII (Delapan)
Judul Skripsi :Problematika Guru dalam Pelaksanaan Kelas Daring
(Online) selama Masa Pandemi Covid-19 pada
Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 22/IV Kota Jambi
Pembimbing I : Dr. Mahluddin, M.Pd.I
No Hari/Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan
Pembimbing
1 Senin, 17 Desember 2019 Perbaikan Proposal
2 Senin, 27 Januari 2020 ACC Seminar Proposal
3 Senin, 17 Februari 2020 Seminar Proposal
4 Rabu, 19 Februari 2020 Perbaikan Hasil Seminar
5 Kamis, 12 Maret 2020 ACC Riset
6 Senin, 06 Juli 2020 Perbaikan Bab IV dan V
7 Rabu, 08 Juli 2020 Perbaikan Abstrak dan Jurnal
8 Kamis, 16 Juli 2020 ACC Munaqasyah
Jambi, 17 Juli 2020
Mengetahui
Pembimbing I
Dr. Mahluddin, M.Pd.I
NIP:19680101 2000031006
124
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Kode Dokumen oN Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl
Revisi Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1
Nama : Sisca Yolanda
Nim : TPG.161964
Fakultas/Jurusan : Tarbiyah/Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Semester : VIII (Delapan)
Judul Skripsi : Problematika Guru dalam Pelaksanaan Kelas Daring
(Online) selama Masa Pandemi Covid-19 pada
Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 22/IV Kota Jambi
Pembimbing II : Kiki Fatmawati M.Pd
No Hari/Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan
Pembimbing
1 Senin, 17 Desember 2019 Perbaikan Proposal Bab I
2 Senin, 07 Januari 2020 Perbaikan Proposal Bab II
3 Senin, 21 Januari 2020 ACC Seminar Proposal
4 Senin, 17 Februari 2020 Seminar Proposal
5 Rabu, 19 Februari 2020 Perbaikan Hasil Seminar
6 Senin, 24 Februari 2020 ACC Riset
7 Senin, 06 Juli 2020 Perbaikan Bab IV dan V
8 Rabu, 04 Maret 2020 Perbaikan Bab IV dan V
9 Jum‟at, 10 Juli 2020 Perbaikan Abstrak dan Jurnal
10 Senin, 13 Juli 2020 ACC Munaqasyah
Jambi, 17 Juli 2020
Mengetahui
Pembimbing II
Kiki FatmawatiM.Pd
125
LAMPIRAN 10
DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN
Sekolah Dasar Negeri 22/IV Kota Jambi
Peneliti mewawancarai Kepala Sekolah Ibu Mutia
126
Peneliti mewawancara wali kelas IV Ibu Pipit
Peneliti mewawancara Puja salah satu siswa kelas IV
127
Siswa mengerjakan tugas tematik yang diberikan secara daring (online)
128
LAMPIRAN 11
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)
Nama : Sisca Yolanda
Tempat/ Tanggal Lahir : Jambi, 28 Agustus 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Sekarang : Jl. Dr. Tazar RT.12 Kelurahan
Buluran Kenali Kecamatan Telanaipura
Kota Jambi
Alamat Email :[email protected]
No Kontak :082182330613
Pendidikan Formal
1. TK Negeri Pembina I Kota Jambi (2003-2004)
2. SD Negeri 22/ IV Kota Jambi (2004-2010)
3. SMP Negeri 19 Kota Jambi (2010-2013)
4. SMA Negeri 5 Kota Jambi (2013-2016)
Pengalaman Organisasi : -
Motto Hidup :
129