Download - Penatalaksanaan Keganasan Kelenjar Parotis
PENATALAKSANAAN KEGANASAN KELENJAR
PAROTISOLEH:
Drg. Maria Goreti Widiastuti,SpBM
PENDAHULUAN
Kelenjar Parotis adalah kelenjar liur yang paling besar Terdiri dari lobus superfisialis dan lobus profundus Diantara ke lobus berjalan N. VII Pada fase awal sukar dibedakan antara tumor jinak dan tumor ganas Lebih dari separuh tumor ganas parotis mempunyai gejala mirip tumor jinak
KLASIFIKASI
• Klasifikasi Histologis (menurut WHO, 1972):
A. Adenoma 1. Pleomorfik Adenoma 2. Monomorfik Adenoma a. Adenolimfoma (Tumor Whartin) b. Adenoma Oksifil (Onkositoma) c. Tipe lain B. Tumor mukoepidermoid C. Tumor sel asinik D. Karsinoma 1. Adenoid kistik karsinoma (silindroma) 2. Adenokarsinoma 3. Epidermoid karsinoma 4. Karsinoma anaplastik 5. Karsinoma pada pleomorfik adenoma
KLASIFIKASI• Klasifikasi Klinik (Menurut Million & Cassisi):
1. Tumor Jinak a. Pleomorfik adenoma b. Tumor Whartin c. Lesi Limfoeptelial jinak (tumor Godwin) d. Onkositoma e. Adenoma sel basal
KLASIFIKASI
2. Tumor Ganas a. Keganasan derajat rendah - Karsinoma sel asinik - Karsinoma mukoepidermoid, derajat rendah b. Keganasan derajat tinggi - Karsinoma epidermoid, derajat tinggi - Adenokarsinoma, karsinoma deferensiasi rendah, karsinoma anaplastik, karsinoma epidermoid - Pleomorfik adenoma maligna - Karsinoma adenoid kistik
CARA PENYEBARANPleomorfik adenoma benigna • Tumbuh ekspansif dan infiltratif lokal• Tumbuh lambat• Jarang menyebabkan gangguan N. VII, walaupun nervus tersebut terregang oleh tumor yang besar• Bila eksisi tidak sempurna, nodul multipel dari tumor akan tumbuh kembali• Tumor residif dapat mengenai kulit• Invasi ke tulang jarang terjadi• Apabila terjadi pertumbuhan yang cepat secara mendadak, harus dicurigai
perubahan keganasan• Bila disertai gangguan N. VII sudah dipastikan suatu keganasan
CARA PENYEBARANPleomorfik adenoma maligna• Tumor ganas cenderung lebih kecil dari tumor jinak• Tumbuh infiltratif, invasif pada N. VII atau N. Aurikulotemporalis dan tumbuh
sepanjang pembungkus syaraf• Tumor dapat invasi ke kulit, otot, dan tulang tergantung letak tumor• Karsinoma adenoid kistik dapat infiltrasi luas ke seluruh jaringan sekitar tanpa
memindahkan bidang-bidang anatomis• V. Jugularis eksterna dapat mengalami trombose• A. Karotis eksterna dapat mengalami kompresi oleh tumor• Tumor dari lobus profundus dapat invasi keruang faringeal dan dasar tengkorak serta
syaraf yang keluar dari tengkoraK
CARA PENYEBARAN
Pleomorfik adenoma maligna• Metastaseke kelenjar getah bening dapat terjadi
pada semua tumor ganas• Hampir 20% penderita tumor ganas parotis telah
didapatkan metastase pada kelenjar getah bening
• Tumor ganas derajat rendah jarang metastase ke kelnjar getah bening
• Resiko metastase kelenjar getah bening meningkat pada tumor ganas residif
DIAGNOSIS
1. Gambaran klinis• Tumor jinak parotis kebanyakan adalah
pleomorfik adenoma• Paling banyak berupa benjolan pada kutub
bawah parotis• Benjolan diderita selama bertahun-tahun• Tak ada keluhan lain seperti nyeri, gangguan
N. VII atau trismus• Tumor berbatas jelas, berkapsul, konsistensi
padat kenyal
DIAGNOSIS
2. Tumor ganas• Tumbuh lebih cepat• Lebih sering memberikan rasa nyeri, konsistensi padat
keras• Ada paralise N VII • Trismus• Kelenjar parotis dekat dengan mastoid, meatus
akustikus eksternus, mandibula, m. Masseter, N. VII, syaraf sensibel dan kulit
• Infiltrasi pada salah satu struktur tersebut dapat terjadi pada stadium awal yang memberikan gejala klinis seperti nyeri, fiksasi terhadap jar. Sekitar, trismus, kelumpuhan otot mimik
DIAGNOSIS
• Sekitar 10-12% tumor parotis berasal dari lobus profundus
• Tumot ini memberikan gejala pendorongan orofaring dan tonsil ke arad medial yang dapat dilihat dengan pemeriksaan intra oral
• Jarang memberikan gangguan bicara. Menelan, bernapas kecuali bila ukuran tumor sangat besar
• Terabanya pembesaran kelenjar getah bening leher menyokong dugaan suatu proses keganasan pada kelenjar parotis
DIAGNOSISPemeriksaan Tambahan
1.Ro OPG, AP, Eisler - Dikerjakan pada tumor parotis yang telah ada fiksasi dengan
mandibula - Pada ro foto dapat juga dilihat apabila ada sialolitiasis, kalsifikasi
kelenjar getah bening2. Sialografi - Untuk mengetahui apakah tumor berasal dari kelenjar parotis atau
dari sekitarnya - Dengan melihat struktur saluran parotis dapat diketahui apakah
proses tersebut suatu keradangan atau bukan - Tidak dapa membedakan antara tumor jinak dan ganas - Karena kurang informatif, pemeriksaan ini sudah banyak
ditinggalkan
DIAGNOSIS
3. CT Scan
- Pemeriksaan ini dilakukan pada tumor parotis lobus profundus, untuk mengetahui ekspansinya
- Juga untuk tumor ganas parotis disertai trismus atau memenuhi fossa retromolar, untuk mengetahui luas infiltrasi dan operabilitas tumor
DIAGNOSIS
4. CT Sialografi - Kombinasi antara sialografi dan CT Scan yang dikerjakan bersama-sama - Indikasinya sama dengan CT scan - Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat dengan jelas ukuran, lokalisasi, batas infiltrasi tumor, berasal dari atau diluar kelenjar parotis, dapat membedakan tumor ganas dan tumor jinak
DIAGNOSIS5. Biopsi a. Fine needle aspiration (FNA) - Bahan aspirasi diperiksa secara sitologi - Angka ketepatan diagnosis 75% b. Biopsi insisional (open biopsi) - Dilakukan pada tumor ganas parotis yang inoperable - Untuk tumor yang tidak ada ulserasi, sebaiknya irisan kulit dilakukan pada irisan standart parotidektomi - Bila ulserasi dapat dilakukan pada daerah ulserasi tersebut
DIAGNOSIS
6. Frozen section ( Irisan beku) - Pemeriksaan histologis dari spesimen operasi dilakukan intra operatif - Untuk mengetahui apakah tumor tersebut jinak atau ganas - Irisan beku juga dilakukan terhadap kelenjar getah bening subdigastrikus - Hasil pemeriksaan irisan beku ini menentukan macam tindakan operasi definif
DIAGNOSIS3. Penentuan stadium Stadium tumor ganas kelenjar parotis berdasarkan klasifikasi TNM dari UICC (1987)
T - tumor primer Tx - tumor primer tak dapat ditentukan T0 - tak ada tumor primer T1 - tumor < 2 cm T2 - tumor > 2 cm < 4 cm T3 - tumor > 4 cm < 6 cm T4 - tumor > 6 cm a) tanpa invasi lokal b) dengan invasi lokal (kulit, jar. Lunak, tulang, syaraf)
DIAGNOSIS
N - kelenjar getah bening (kgb) regionalNx - kgb regional tak dapat ditentukanN0 - tak ada metastase kgb regionalN1 - metastase kgb sebuah, ipsilateral,<3 cmN2a - metastase kgb sebuahm ipsilateral, > 3 cm < 6 cmN2b - metastase kgb mulptipel, ipsilateral, tidak ada yang berukuran > 6 cmN2c - metastase kgb bilateral/kontralateral, tidak ada yang ukuran > 6 cmN3 - metastase kgb ukuran > 6 cm
DIAGNOSIS
M - Metastase jauh
Mx - adanya metastase jauh tidak dapat
ditentukan
M0 - tidak ada metastase jauh
M1 - metastase jauh
DIAGNOSIS
Stadium I : T1a No Mo, T2a No Mo
Stadium II : T1b No Mo, T2b No Mo,
T3a No, Mo
Stadium III : T3b No Mo, T4a No Mo, tiap
T (selain T4b) N1 Mo
Stadium IV : T4b tiap N Mo, tiap T N2,
N3 Mo, tiap T tiap N M1
TERAPI
• Setiap tumor parotis harus dianggap ganas sebelum terbukti kebalikannya
• Selama tumor operabel, pembedahan merupakan terapi utama
• Bila perlu baru diberi tambahan radioterapi atau sitostatika