Download - LAPORAN KINERJA TA 2020 - kemlu.go.id
DIREKTORAT ASIA TENGGARA
DIREKTORAT JENDERAL ASIA PASIFIK DAN AFRIKA
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
LAPORAN KINERJA
TA 2020
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
2
KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Asia Tenggara merupakan salah satu perwujudan komitmen Direktorat Asia Tenggara terhadap pelaksanaan good governance di lingkungan Kementerian Luar Negeri RI. Laporan Kinerja ini menggambarkan berbagai pelaksanaan dan capaian program dan kegiatan Direktorat Asia Tenggara yang telah direncanakan dalam konteks hubungan bilateral di kawasan. Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Asia Tenggara Tahun 2020 mengacu pada Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Direktorat Asia Tenggara Tahun 2020 ini memuat capaian, evaluasi dan analisis terhadap pengukuran kinerja untuk setiap sasaran strategis serta hasil program/kegiatan dan langkah perbaikan ke depan. Penyampaian informasi capaian kinerja ini juga merupakan bentuk pertanggungjawaban Direktorat Asia Tenggara kepada para stakeholders terkait. Rencana kinerja yang berhasil dilaksanakan akan terus ditingkatkan dan yang tidak tercapai pada tahun 2020 selanjutnya akan diantisipasi sebagai pertimbangan bagi penyusunan perencanaan tahun berikutnya. Tahun 2020 diwarnai oleh merebaknya pandemi Covid-19, yang berimbas antara lain pada perlambatan pertumbuhan ekonomi, penutupan penerbangan internasional di semua negara yang pada akhirnya juga berimbas pada upaya pencapaian sejumlah target yang telah ditetapkan untuk tahun 2020. Dalam kaitan ini, target yang ditetapkan Direktorat Asia Tenggara pada awal tahun 2020, telah direvisi pada pertengahan tahun 2020, untuk menyesuaikan dengan dinamika yang berkembang. Sehubungan dengan hal tersebut, Laporan Kinerja Direktorat Asia Tenggara Tahun 2020 ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas dan sekaligus mencerminkan perwujudan tanggung jawab kinerja pencapaian visi dan misi Direktorat Asia Tenggara pada Tahun Anggaran 2020. Semoga Laporan Kinerja ini menjadi bagian dari upaya perbaikan yang berkesinambungan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja Direktorat Asia Tenggara di masa yang akan datang.
Jakarta, Januari 2020 Direktur Asia Tenggara
DennyAbdi NIP. 19700112 199710 1 001
08
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pada tahun 2020, di tengah kondisi pandemi Covid-19, capaian kinerja Direktorat Asia Tenggara adalah sebesar 97,76%. Intensitas kegiatan Direktorat Asia Tenggara dalam menangani hubungan bilateral dengan 12 negara di kawasan direalisasikan melalui sejumlah pertemuan bilateral, baik pada tingkat Kepala Negara/Pemerintahan, tingkat pejabat senior (senior officials) atau kelompok kerja (working group). Dari berbagai pertemuan tersebut berhasil disepakati 14 (empat belas) dokumen baik dalam bidang politik, keamanan, perbatasan dan maritim, maupun ekonomi dan sosial budaya. Peningkatan nilai perdagangan pada tahun 2020 telah berhasil dilakukan dengan 2 negara di kawasan yaitu Brunei Darussalam dan Myanmar, dari 2 negara yang ditargetkan. Selain itu, peningkatan investasi telah tercapai dengan Singapura, sesuai target yang ditetapkan dengan 1 negara. Adapun dalam target peningkatan wisatawan dengan 1 negara, Direktorat Asia Tenggara tidak dapat mencapai target yang ditetapkan, terutama karena terhentinya kegiatan wisata selama 2020 akibat pandemic Covid-19. Dalam kaitan ini, Direktorat Asia Tenggara telah pula melakukan dan memfasilitasi sebanyak 6 (enam) upaya promosi trade, tourism and investment (TTI). Selain itu, sebesar 100% data economic intelligence ditindak lanjuti oleh stakeholders terkait. Upaya-upaya diplomasi Indonesia di kawasan Asia Tenggara juga mendapatkan dukungan dari stakeholders terkait dengan ditindaklanjutinya kesepakatan-kesepakatan bilateral di kawasan Asia Tenggara. Pada tahun 2020, telah diperoleh dukungan dari stakeholders sebesar 112,5%. Untuk mendukung kegiatan diplomasi Indonesia di kawasan Asia Tenggara telah dialokasikan anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2020 sebesar Rp. 4.111.358.000 (empat miliar seratus sebelas juta tiga ratus lima puluh delapan ribu), sebelum pemotongan. Namun, oleh karena pandemi, anggaran telah direvisi, sehingga pada tahun 2020, alokasi anggaran menjadi Rp. 1.222.343.000 (satu miliar dua ratus dua puluh juta tiga ratus empat puluh tiga ribu rupiah). Karena pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan penyelenggaraan kegiatan/pertemuan secara fisik, realisasi anggaran 2020 hanya mencapai 72,91% atau senilai Rp. 891.211.591 (delapan ratus sembilan puluh satu juta dua ratus sebelas ribu lima ratus sembilan puluh satu rupiah).
***
Penandatanganan 14 Dokumen
Perdagangan naik dengan 2 negara
Investasi asing naik dengan 1 negara
6 promosi TTI
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
4
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2 RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................................................................... 3 DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 4 BAB I PENDAHULUAN
A. Aspek Strategis Organisasi ...................................................................................... 5 B. Isu-isu Strategis ......................................................................................................... 5
BAB II PERENCANAAN KINERJA ........................................................................................ 7 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Gambaran Umum Kinerja 2020 ................................................................................. 10 B. Capaian Indikator Kinerja Tahun 2020 ..................................................................... 11
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 21 B. Langkah Peningkatan Kinerja ................................................................................... 21
LAMPIRAN I. Perjanjian Kinerja (PK) 2020 II. Revisi Perjanjian Kinerja (PK) 2020 III. Matriks Realisasi Rencana Aksi (Renaksi) IKU IV. Matriks Informasi Kinerja V. Matriks Nilai Capaian Kinerja Organisasi
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
5
BAB I PENDAHULUAN A. Aspek Strategis Organisasi
Kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan penting dan strategis baik secara geo-ekonomi maupun geo-politik. Secara geografis kawasan Asia Tenggara menjadi jalur perdagangan dunia baik melalui Selat Malaka maupun Laut China Selatan. Dari sisi geo-politik, negara-negara besar, seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Amerika Serikat, saling bersaing untuk mengukuhkan dan memperluas pengaruhnya di kawasan. Dinamika kawasan pada tahun 2020 yang salah satunya ditandai dengan persaingan dagang antara negara besar, juga memberikan dampak bagi kawasan Asia Tenggara, dalam kaitan menjadi negara tujuan baru pengalihan investasi asing dari RRT. Selain itu, adanya pandemi Covid-19, menjadikan prioritas semua negara bergeser, menjadi upaya untuk penanggulangan dan penanganan pandemi, terutama dalam rangka memperoleh vaksin Covid-19 yang aman dan dapat memenuhi kebutuhan nasional. Di lain pihak, nilai strategis kawasan memberikan peluang sekaligus tantangan yang apabila tidak dikelola dengan baik berpotensi menimbulkan konflik bilateral maupun regional, yang dipicu oleh berbagai isu antara lain masalah perbatasan, tuntutan teritorial, persaingan ekonomi, sentimen nasional dan perimbangan kekuatan. Secara bilateral, negara-negara di kawasan Asia Tenggara merupakan tetangga terdekat bagi Indonesia. Indonesia berbatasan langsung dengan hampir semua negara di kawasan Asia Tenggara dan memiliki banyak kepentingan yang sejalan terutama untuk terus menjaga perdamaian dan stabilitas serta memastikan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan pembangunan di kawasan. Kawasan Asia Tenggara merupakan lingkaran konsentris pertama dalam hubungan luar negeri Indonesia. Kedekatan jarak, sejarah dan kepentingan menjadikan intensitas hubungan dengan negara-negara di kawasan ini sangat tinggi.
B. Isu-Isu Strategis Dari 10 negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia, 7 di antaranya merupakan negara yang berada di lingkup Direktorat Asia Tenggara (Thailand, Malaysia, Singapura, Viet Nam, Filipina, Palau, Timor-Leste). Dari 3 negara yang berbatasan darat dengan RI, 2 di antaranya juga berada di lingkup Direktorat Asia Tenggara (Malaysia dan Timor-Leste). Terdapat 2 unresolved segments perbatasan darat RI dan Timor-Leste yang perlu diselesaikan, yaitu di Noel Besi-Citrana dan Bidjael Sunan-Oben. Telah direncanakan pelaksanaan pertemuan desktop exercise pada tanggal 26-27 Maret 2020 di Dili untuk merundingkan posisi kedua negara atas segmen Noel Besi-Citrana, namun tertunda karena pandemi Covid-19. Selain itu, perundingan perbatasan RI-Malaysia khususnya delimitasi batas maritim juga terus dilaksanakan secara intensif meskipun ditengah pandemi-Covid 19. Dalam kaitan ini telah dilaksanakan the 37th Technical Meeting on Maritime Boundaries Delimitation RI – Malaysia (TM 37) pada 19-20 November 2020, secara daring. Terkait dengan perundingan delimitasi ZEE Indonesia-Viet Nam di Laut Natuna Utara, telah dilaksanakan pertemuan antara Dirjen HPI dengan Deputi Menlu Viet Nam pada 20 Januari
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
6
2020, dalam upaya untuk mempercepat proses perundingan penetapan batas ZEE antara kedua negara. Dalam rangka melaksanakan amanat Presiden RI untuk memfokuskan kegiatan pada pelaksanaan diplomasi ekonomi, dan dalam rangka upaya pemulihan ekonomi pasca Covid-19, telah dilaksanakan berbagai pertemuan, baik diskusi, diseminasi informasi maupun promosi dengan stakeholders terkait. Pertemuan-pertemuan dimaksud antara lain Forum Bisnis dalam rangka peringatan ke-70 hubungan diplomatik RI-Thailand, pembahasan peluang bisnis otomotif serta buah dan sayur dengan Viet Nam. Dalam bidang ekonomi digital, Direktorat Asia Tenggara bekerjasama dengan MDI Ventures telah melaksanakan serangkaian kegiatan yang melibatkan startup Indonesia. Kegiatan yang salah satunya bertujuan untuk mendukung startup Indonesia go-Global tersebut, telah melibatkan perwakilan RI di seluruh dunia, dan stakeholders terkait, baik di Indonesia maupun luar negeri. Tema-tema yang dibahas dalam rangkaian pertemuan dimaksud pun beragam, meliputi peluang di bidang e-Health, Fin-Tech, Deep-Tech, dan e-Commerce.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
7
BAB II PERENCANAAN KINERJA Visi Pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Visi Kementerian Luar Negeri
Memimpin diplomasi yang aktif dan efektif untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong
Visi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Memimpin diplomasi yang aktif dan efektif di kawasan Asia Pasifik dan Afrika untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan
Gotong Royong Visi Direktorat Asia Tenggara Memimpin diplomasi yang aktif dan efektif di kawasan Asia Tenggara untuk mewujudkan
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong
Program : Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi
Diplomasi di kawasan Asia Pasifik dan Afrika Kegiatan : Pemantapan Diplomasi dan Kerja Sama Internasional di kawasan
Asia Pasifik dan Afrika Klasifikasi Rincian Output : Kerja Sama Rincian Output : Kerja Sama di Kawasan Asia Tenggara Total Anggaran : Rp. 1.122.343.000 (satu miliar dua ratus dua puluh juta tiga
ratus empat puluh tiga ribu rupiah) Sesuai dengan metode Balance Score Card, pengukuran kinerja Direktorat Asia Tenggara mengedepankan empat perspektif dalam penyusunan sasaran strategis yaitu: - Stakeholders; - Customer; - Internal Business Process; dan - Learning and Growth. Target capaian yang ditetapkan Direktorat Asia Tenggara, dengan sasaran strategis “Peran Indonesia di kawasan Asia Tenggara yang meningkat” diukur dengan indikator kinerja utama, sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
8
Kode SS
Sasaran Kegiatan Kode IKU
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Target Awal
Target Revisi
Stakeholders
S1 Nilai manfaat diplomasi ekonomi yang optimal di Kawasan Asia Tenggara
S1.1 Jumlah negara akreditasi di Kawasan Asia Tenggara yang mencapai target peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia
7 2
S1.2 Jumlah negara akreditasi di Kawasan Asia Tenggara yang mencapai target peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia
2 1
S1.3 Jumlah negara akreditasi di Kawasan Asia Tenggara yang mencapai target peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia
5 1
Customer
C1 Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kesepakatan internasional di Kawasan Asia Tenggara
C1.1 Persentase kesepakatan kerjasama bilateral di Kawasan Asia Tenggara yang ditindak lanjuti oleh stakeholder dalam negeri
85,7% 80%
Internal Business Process
B1 Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang Kuat di Kawasan Asia Tenggara
B1.1 Jumlah kesepakatan di bidang ekonomi, sosial dan budaya di Kawasan Asia Tenggara
13 6
B1.2 Presentase data economic intelligence negara atau wilayah akreditasi di Kawasan Asia Tenggara yang ditindaklanjuti stakeholders dalam negeri
100% 100%
B1.3 Jumlah promosi Trade Tourism and Investment
15 5
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
9
(TTI) di Kawasan Asia Tenggara
B2 Diplomasi Politik dan Keamanan yang Kuat di Kawasan Asia Tenggara
B2.1 Jumlah kesepakatan hasil perundingan bidang maritim, polkam dan perbatasan di Kawasan Asia Tenggara
20 6
Learning and Growth
L1 Infrastruktur Diplomasi yang kuat di Kawasan Asia Tenggara
L1.1 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Direktorat Asia Tenggara
78% 78%
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Gambaran Umum Kinerja 2020
Dengan adanya pandemi Covid-19, yang mempengaruhi semua negara, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pun telah mengalami perubahan. Kegiatan tatap muka langsung menjadi sangat minimal, dan bahwa dalam beberapa kesempatan tidak dapat dilaksanakan mengingat situasi pandemi di negara mitra, dan dialihkan ke platform digital. Tidak hanya pertemuan bilateral, konferensi, atau diskusi yang beralih ke platform digital, kegiatan promosi pun harus menyesuaikan. Dalam kaitan ini, sebagai negara bertetangga, nature hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara memiliki intensitas tinggi. Namun demikian, oleh karena pandemi Covid-19, intensitas pertemuan antara pemimpin negara menjadi berkurang. Pada tahun 2020, tercatat 1 pertemuan pada tingkat Kepala Negara dengan Presiden Singapura. Pada tingkat Menteri Luar Negeri, telah dilaksanakan pertemuan trilateral tingkat Menteri Luar Negeri dengan Timor Leste dan Australia, pertemuan Menlu RI dengan Menlu Malaysia, pertemuan Menlu RI dengan Menlu Singapore selain juga dilaksanakan pertemuan tingkat SOM antara lain dengan Malaysia. Melalui pertemuan pada level Kepala Negara, Menteri maupun setingkat SOM, telah dihasilkan 14 (empat belas) dokumen kesepakatan antara lain berupa agreement, memorandum of understanding, implementation arrangement, dan record of discussion. Dalam upaya pemulihan ekonomi tanah air, telah ditindaklanjuti data economic intelligence dari Perwakilan RI di Kamboja, Filipina, Viet Nam dan Malaysia. Selain itu, telah dilaksanakan promosi peluang kerja sama ekonomi dan perdagangan untuk negara Thailand, Viet Nam, Malaysia.
Kunjungan Presiden Singapura, 3-6 Februari
2020
Liputan Sosialisasi Penguatan Ekonomi Digital,
Metro TV, 28 Desember 2020
Trilateral meeting RI-Timor Leste-Australia, 15
Desember 2020
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
11
Dalam upaya kerja sama dalam melawan kejahatan transnasional dan lintas batas terutama terkait perdagangan ilegal satwa liar, telah dilaksanakan repatriasi 2 orangutan dari Thailand dan 9 orangutan dari Malaysia. Selain itu, dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi digital tanah air dan kawasan, Direktorat Asia Tenggara telah melaksanakan serangkain kegiatan video conference untuk mempromosikan startups Indonesia dalam bidang e-Health, Fin-Tech, Deep-Tech, dan e-Commerce.
B. Capaian Indikator Kinerja Tahun 2020
Direktorat Asia Tenggara telah menetapkan Sasaran Strategis yang hendak dicapai, yaitu “Peran Indonesia di kawasan Asia Tenggara yang meningkat”. Berdasarkan tabel capaian kinerja Direktorat Asia Tenggara, capaian Sasaran Strategis Direktorat Asia Tenggara pada tahun 2020 mencapai 97,76%.
Analisa capaian masing-masing IKU sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
12
S.1: Nilai Manfaat Ekonomi yang optimal di kawasan Asia Tenggara
No. IKU S.1 Tahun 2019 Tahun 2020
Target Realisasi Capaian Target Awal
Target Revisi
Realisasi Capaian
1. Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Tenggara yang mencapai target peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia (IKU S.1.1)
8 negara
7 negara 87,50% 9 negara
2 negara
2 negara 100%
2. Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Tenggara yang mencapai target peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia (IKU S.1.2)
4 negara
3 negara 75% 3 negara
1 negara
1 negara 100%
3. Jumlah negara akreditasi di Kawasan Asia Tenggara yang mencapai target peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia (IKU S.1.3)
5 negara
8 negara 160% 6 negara
1 negara
- -
Total capaian S.1 322,5% 200%
Rata-rata capaian S.1 107,5% 66,66%
Batas toleransi capaian S.1 120% 120%
IKU S.1.1: Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Tenggara yang mencapai target peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia Pada tahun 2020, sampai dengan bulan Oktober, tercatat 2 negara di Kawasan Asia Tenggara yang mengalami peningkatan nilai perdagangan minimal 3% dengan Indonesia yaitu Brunei Darussalam, dan Myanmar atau mencapai 100%.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
13
No. Negara 2019 (dalam ribu USD)
2020 (dalam ribu USD)
Peningkatan
1. Brunei Darussalam 101,365.90 176,718.10 74,34%
2. Myanmar 852,552.0 1,044,149.8 22,47%
Sumber: Data Kementerian Perdagangan RI Merebaknya pandemi Covid-19 pada tahun 2020, memberikan tantangan yang cukup signifikan bagi semua negara, dan mempengaruhi semua sektor perekonomian, termasuk juga perdagangan dengan negara mitra. Adanya penutupan perbatasan, dan prioritas untuk menangani krisis kesehatan, menjadikan perdagangan internasional melambat pada awal-awal pandemi. Selain itu, masih diberlakukan hambatan non-tarif oleh beberapa negara mitra. Untuk mengatasi hambatan dimaksud, dalam jangka pendek dilakukan upaya-upaya antara lain: 1. Promosi potensi ekonomi dan perdagangan Indonesia tetap dilakukan, baik di Perwakilan RI
di kawasan Asia Tenggara, maupun di pusat; 2. Pelibatan Pemda dan pelaku usaha, terutama UMKM dalam berbagai kegiatan promosi; dan 3. Pembentukan kesepakatan Travel Corridor Arrangement. Sedangkan langkah-langkah solutif untuk mengatasi tantangan jangka panjang adalah: 1. Pendekatan yang lebih intensif, dengan memanfaatkan berbagi jalur yang ada, baik melalui
Perwakilan RI di Kawasan Asia Tenggara, maupun melalui Perwakilan negara Asia Tenggara di Indonesia;
2. Pemanfaatan data economic intelligence dari Perwakilan dengan lebih optimal, dengan mendiseminasikan kepada pemangku terkait di tanah air;
3. Percepatan finalisasi kesepakatan bidang ekonomi dan perdagangan; 4. Penguatan kerja sama dengan negara mitra dalam bidang ekonomi kreatif dan ekonomi
digital. IKU S.1.2: Jumlah negara akreditasi di kawasan Asia Tenggara yang mencapai target peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia Peningkatan nilai investasi minimal 3% telah memenuhi target, dan tercapai 100%. Realisasi investasi Singapura di Indonesia periode Januari – September 2020 (triwulan III) tahun 2020 senilai USD 7,16 milyar (10.686 proyek), meningkat dari USD 5,38 milyar (4955 proyek) untuk periode yang sama di 2019 sehingga meningkat 33%. Jumlah investasi di TW III juga telah melampaui jumlah investasi secara keseluruhan di tahun 2019 yaitu USD 6,5 milyar.
No. Negara 2019 (dalam ribu USD)
2020 (dalam ribu USD)
Peningkatan
1. Singapura 5,380,000.0 7,160,000.0 33%
Sumber: BKPM Pandemi Covid-19, selain memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi, adanya perubahan global supply chain juga memberikan peluang melalui relokasi investasi asing dari RRT. Di Asia Tenggara, selain Indonesia, Viet Nam, juga banyak dilirik oleh calon investor karena berbagai faktor seperti iklim investasi, maupun tenaga kerja yang masih murah. Disahkannya UU
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
14
Cipta Kerja pada tahun 2020 ini diharapkan dapat mendukung keberadaan investasi asing di Indonesia. Selain itu, menurunnya permintaan global, terganggunya rantai suplai turut mempengaruhi penurunan produksi. Korporasi baik SOEs dan swasta melakukan penyesuaian dengan mengurangi capital expenditure dan operational expenditure. Hal ini mengakibatkan korporasi menunda aktifitas bisnis yang ekspansif dengan memprioritas efisiensi. Proyeksi pertumbuhan dunia oleh World Bank di tahun 2021 diperkirakan mencapai 5.2%. Kawasan Asia diproyeksikan tumbuh 6.9% ditopang oleh pertumbuhan ASEAN-5 sebesar 6.2%. Dalam jangka pendek, dalam rangka pemulihan ekonomi, diperlukan untuk mendorong promosi investasi diantaranya melalui Proyek Strategis Nasional (Perpres No.109/2020). Dalam jangka panjang, untuk menarik investasi asing, diperlukan upaya-upaya antara lain: 1. Percepatan review atas Perjanjian Promosi dan Proteksi atas Penanaman Modal Asing
(P4M); 2. Melakukan pendampingan komitmen investasi asing dari kawasan Asia Tenggara ke
Indonesia dengan melibatkan pemangku kepentingan baik Perwakilan RI, BKPM, Kementerian/Instansi terkait, pelaku usaha nasional dan pemerintah daerah;
3. Mendorong adanya kepastian hukum di Indonesia; 4. Kerja sama yang lebih intensif dengan pemangku kepentingan terkait untuk mempromosikan
potensi investasi di Indonesia. IKU S.1.3: Jumlah negara akreditasi di Kawasan Asia Tenggara yang mencapai target peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia Sampai dengan Oktober 2020, tidak ada kenaikan jumlah kunjungan wisatawan dari negara di Asia Tenggara. Hal ini disebabkan oleh penutupan penerbangan internasional dan perbatasan oleh negara-negara di Kawasan karena pandemi Covid-19. Selain itu, perjalanan yang diperbolehkan adalah perjalanan esensial, dan bukan perjalanan wisata. Kegiatan pariwisata internasional berhenti total pada 2020. Namun demikian, pada periode Januari-Oktober 2020 Timor-Leste tercatat menempati urutan pertama asal wisatawan asing yang datang ke Indonesia dengan total sekitar 854.700 orang dari 3.718.200 wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Jumlah ini menurun 13,62% bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019. Penurunan jumlah kunjungan dari Timor-Leste tidak sedrastis dari negara-negara lain yang mayoritas menurun lebih dari 70% karena kunjungan dari Timor-Leste didominasi dari lalu lintas di perbatasan. Guna beradaptasi dengan kondisi baru, Bali sedang disiapkan sebagai tujuan wisata yang mengikuti protokol kesehatan secara ketat yang diharapkan dapat membantu proses pemulihan kegiatan wisata internasional pasca pandemi. Dalam kaitan ini, pada masa selanjutnya, daerah lain yang telah siap untuk membuka diri dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat juga dapat dipromosikan lebih lanjut. Dalam kaitan ini, dalam jangka panjang, diperlukan finalisasi kesepakatan kerja sama bidang pariwisata untuk mendorong kegiatan wisata segera setelah pandemi berakhir, atau pada saat waktunya telah memungkinkan.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
15
C.1: Dukungan dan Komitmen nasional yang tinggi atas kesepakatan internasional di Kawasan Asia Tenggara IKU C.1.1: Persentase kesepakatan kerja sama bilateral di Kawasan Asia Tenggara yang ditindaklanjuti stakeholder dalam negeri
IKU C.1 Tahun 2019 Tahun 2020
Target Realisasi Capaian Target Awal
Target Revisi
Realisasi Capaian
Persentase kesepakatan kerja sama bilateral di Kawasan Asia Tenggara yang ditindaklanjuti stakeholder dalam negeri (IKU C.1.1)
85% 85,71% 100,84% 85,71% 80% 90% 112,5%
Batas toleransi capaian 112,5%
Target yang ditetapkan pada IKU Persentase kesepakatan kerja sama bilateral di Kawasan Asia Tenggara yang ditindaklanjuti stakeholder dalam negeri, telah tercapai diatas target, yaitu sebesar 112,5%, atau sebanyak 9 dari 8 kegiatan yang direncanakan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh berbagai stakeholders dalam rangka menindaklanjuti kesepakatan antara Indonesia dengan negara mitra antara lain, kunjungan, pertemuan, negosiasi, pembahasan draf kesepakatan dan repatriasi satwa langka (matriks terlampir). Pembatasan pergerakan dan penerbangan menyebabkan pertemuan tidak dapat dilaksanakan secara langsung. Hal tersebut menghambat pelaksanaan kegiatan pada saat awal pandemi berlangsung. Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu, kegiatan dan pertemuan dilakukan secara virtual, sehingga berbagai kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya, dapat diimplementasikan tindak lanjutnya.
Pertemuan Dirjen Aspasaf dengan Sekjen Kemlu Malaysia, 19 Mei 2020
Repatriasi orangutan dari Thailand dan Malaysia, 17 Desember 2020
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
16
B.1: Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang kuat di kawasan Asia Tenggara
No. IKU B.1 Tahun 2019 Tahun 2020
Target Realisasi Capaian Target Awal
Target Revisi
Realisasi Capaian
1. Jumlah Kesepakatan di Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya di kawasan Asia Tenggara (IKU B.1.1)
19 19 100% 13 6 7 116,6%
2. Persentase Data Economic Intelligence Negara atau Wilayah Akreditasi di kawasan Asia Tenggara yang Ditindaklanjuti Stakeholders Dalam Negeri (IKU B.1.2)
70% 66,7% 95,24% 100% 100% 100% 100%
3. Jumlah Promosi Trade Tourism and Investment (TTI) di kawasan Asia Tenggara (IKU B.1.3)
15 16 106,67% 15 5 6 120%
Total capaian B.1 301,91% 336,6%
Rata-rata capaian B.1 100,63% 112,2%
Batas toleransi capaian B.1 120% 120%
IKU B.1.1: Jumlah Kesepakatan di Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya di kawasan Asia Tenggara Realisasi jumlah kesepakatan bidang ekonomi, sosial dan budaya adalah sebanyak 7 kesepakatan dari 6 kesepakatan yang direncanakan, atau mencapai 116,6%. Kesepakatan-kesepakatan dimaksud, dicapai dengan Singapura, Filipina dan Timor Leste (matriks terlampir). Beberapa tantangan yang ditemui dalam upaya pencapaian target antara lain: i) perubahan prioritas dari negara mitra maupun pemangku kepentingan terkait di dalam negeri, utamanya dengan adanya pandemi COVID-19 di mana hampir semua pihak lebih mengutamakan hal-hal yang berkaitan langsung dengan penanganan pandemi; ii) lamanya tanggapan, baik dari negara mitra maupun dari pemangku kepentingan terkait; dan iii) penandatanganan kesepakatan secara circular yang memerlukan waktu lebih lama, sehingga kesepakatan tidak dapat dilaksanakan secara langsung setelah proses finaliasi. Guna mengatasi tantangan tersebut, dalam jangka pendek, komunikasi yang intensif baik dengan negara mitra maupun dengan pemangku kepentingan terkait sangat diperlukan. Selain
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
17
itu, fasilitasi pertemuan dengan negara mitra secara virtual juga telah dilaksanakan untuk memungkinkan komunikasi langsung terkait pembahasan draf kesepakatan. Dalam jangka panjang, perlu dilakukan antara lain: i) pemetaan bidang-bidang kerja sama prioritas yang perlu dituangkan dalam sebuah kesepakatan; dan ii) meneruskan fasilitasi untuk dapat dilaksanakannya perundingan langsung guna mempercepat finalisasi kesepakatan. IKU B.1.2: Persentase Data Economic Intelligence Negara atau Wilayah Akreditasi di kawasan Asia Tenggara yang Ditindaklanjuti Stakeholders Dalam Negeri Target yang ditetapkan untuk IKU B.1.2 telah dipenuhi yaitu sebesar 100%, dengan dilaksanakannya 4 tindak lanjut, sebagaimana yang direncanakan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pemenuhan target dimaksud adalah pertemuan, kegiatan promosi, dan trade deal pada saat pelaksanaan Trade Expo Indonesia secara virtual tahun 2020 (matriks terlampir). Tantangan yang ditemui adalah bahwa selama Pandemi Covid-19, perubahan pola interaksi menuntut adaptasi kebiasaan baru. Pertemuan pelaku usaha atau business-to-business sebagai tindak lanjut dari hasil Business forum atau diseminasi economic intelligence tidak dapat dilakukan fisik, lebih banyak kini dilakukan lebih banyak secara online. Selain itu, semua negara juga mengalihkan fokusnya dalam upaya penanganan pandemi dan pencegahan penyebaran pandemi sehingga banyak kerja sama yang ditunda atau dibatalkan pelaksanaannya. Hal ini sangat berdampak terhadap perdagangan, investasi, pariwisata, dan tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Dalam hal ini, masyarakat di perbatasan perlu mendapat perhatian secara khusus dalam pandemi. Oleh karena pembatasan keluar-masuk atau lalu lintas di perbatasan, bukan lagi terkait nilai ekonomi, tetapi terkait pemenuhan kebutuhan pokok. Dalam jangka pendek, hal-hal yang dilakukan untuk mengatasi tantangan adalah dengan memanfaatkan media komunikasi secara online perlu dilakukan secara lebih aktif a.l. dalam rangka mensosialisasikan hasil economic intelligence, menyusun rencana aksi, melaksanakan kegiatan promosi dan business matching, memonitor dan evaluasi komitmen bisnis serta pendampingan komitmen bisnis hingga realisasi, dan juga promosi TTI Dalam jangka panjang, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Pemanfaatan media digital masih sangat relevan dan dominan seiring belum pulihnya
aktifitas interaksi secara normal akibat pandemi Covid-19. Namun demikian, dipandang perlu kiranya data economic intelligence dapat diakses secara mudah, real time dan updated, customised sesuai kebutuhan users atau stakeholders khususnya pelaku usaha untuk ditindaklanjuti di pasar ekspor yang dituju
2. Mengupayakan travel corridor/ travel bubble / green lanes agreement dengan negara-negara sahabat, yang difokuskan saat ini untuk keperluan bisnis. Diharapkan dengan semakin banyaknya kesepakatan maka pemulihan ekonomi akan semakin terdampak. Pembangunan infrastruktur dan fasilitas pelayanan yang mendukung juga terus dilakukan untuk memastikan kesiapan Indonesia.
3. Dengan adanya pengalaman dan perubahan selama pandemi Covic-19, Indonesia perlu mengambil peran dalam penanganan Covid-19 untuk mengambil peluang yang dapat ditransformasikan dalam bidang ekonomi maupun politik. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan mengambil bagian dan mendukung distribusi vaksin di kawasan Asia Tenggara.
4. Terkait ekonomi di perbatasan, perlu dibangun fasilitas dan infrastruktur yang berkualitas di perbatasan, untuk memastikan perdagangan di perbatasan dapat dimaksimalkan dan
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
18
ditingkatkan dalam jangka panjang. Tidak hanya terkait pandemi dan memastikan lalu lintas orang, tapi terkait barang dagangan. Karena Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang tidak mendukung dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar (penyebaran virus dan wabah ternak).
IKU B.1.3: Jumlah Promosi Trade Tourism and Investment (TTI) di kawasan Asia Tenggara
Sepanjang tahun 2020, telah dilaksanakan 6 promosi TTI dari 5 promosi yang telah direncanakan, atau mencapai 120% (IKU B.1.3) (matriks terlampir). Promosi yang selama ini dilaksanakan secara langsung, sampai adanya pembatasan sosial, yang menyebabkan promosi langsung tidak lagi memungkinkan. Walaupun promosi telah dilaksanakan secara virtual, masih terdapat kendala, karena calon buyer tidak dapat secara langsung melihat produk yang ditawarkan. Dalam kaitan ini, untuk mengatasi tantangan dalam jangka pendek, pemanfaatan platform digital selama ini membantu, walaupun tidak dapat optimal, oleh karena keterbatasan interaksi langsung. Namun demikian, hal tersebut tetap dapat menjadi sarana promosi yang paling memungkinkan pada saat ini. Dalam jangka panjang, tentunya koordinasi dengan Perwakilan RI akan terus dilanjutkan, terutama untuk memperoleh informasi mengenai berbagai event promosi yang dapat dihadiri oleh pelaku bisnis di tanah air, selain juga untuk upaya engagement terhadap pelaku bisnis di negara mitra untuk menghadiri kegiatan promosi internasional di tanah air.
Forum Bisnis RI-Thailand, 11 November 2020
Video Conference Fintech, 30 September
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
19
B.2: Diplomasi Politik dan Keamanan yang kuat di kawasan Asia Tenggara IKU B.2.1: Jumlah Kesepakatan Hasil Perundingan di Bidang Kemaritiman, Polkam dan Perbatasan di Kawasan Asia Tenggara
IKU B.2 Tahun 2019 Tahun 2020
Target Realisasi Capaian Target Awal
Target Revisi
Realisasi Capaian
Jumlah Kesepakatan Hasil Perundingan di Bidang Kemaritiman, Polkam dan Perbatasan di Kawasan Asia Tenggara (IKU B.2.1)
20 21 105% 18 6 7 116,6%
Jumlah kesepakatan bidang kemaritiman, polkam dan perbatasan di kawasan Asia Tenggara yang telah dicapai adalah sebanyak 7 kesepakatan dari 6 kesepakatan yang telah ditargetkan, atau 116,6% (matriks terlampir). Krisis kesehatan yang terjadi, selain mempersempit ruang gerak, juga mengubah prioritas masing-masing negara. Selain itu, untuk perundingan tertentu, seperti penetapan batas negara, sulit untuk dilakukan secara virtual. Di lain pihak, berbagai hal crucial yang menjadi kepentingan masing-masing negara, memerlukan waktu yang relatif lama untuk dapat dicapai kesepakatan. Dalam kaitan ini, pendekatan dengan dengan negara mitra dan berbagai pemangku kepentingan terkait akan terus dilanjutkan pada masa mendatang. Fasilitasi terhadap upaya pembicaraan antara pemangku kepentingan di tanah air dengan negara mitra akan terus diupayakan, guna mempercepat tercapainya perundingan. Selain itu, yang lebih penting adalah upaya untuk mengawal implementasi kesepakatan yang telah dicapai dengan negara mitra.
Pertemuan Menlu RI dengan Juru Runding Timor Leste, 5 Februari 2020
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
20
L.1: Infrastruktur Diplomasi yang kuat di Kawasan Asia Tenggara IKU L.1.1: Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Direktorat Asia Tenggara
IKU L.1 Tahun 2019 Tahun 2020
Target Realisasi Capaian Target Awal
Target Revisi
Realisasi Capaian
Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Direktorat Asia Tenggara (IKU L.1.1)
80% 77,34% 96,68% 78% 78% 77,50% 99,36%
Nilai Evaluasi AKIP Direktorat Asia Tenggara pada tahun 2020, adalah 77,50% atau dengan penilaian kategori BB (Sangat Baik).
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
21
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Secara umum pelaksanaan kegiatan Direktorat Asia Tenggara pada tahun 2020 telah dilaksanakan dengan baik. Walaupun demikian, terdapat target yang belum tercapai, dikarenakan krisis kesehatan yang tengah terjadi pada 2020, yang kemungkinan masih berlanjut pada 2021. Oleh karena pembatasan sosial, pada awal tahun 2020, banyak kegiatan yang belum dapat dilaksanakan. Namun, demikian, pemanfaatan platform digital telah banyak membantu pelaksanaan kegiatan, sehingga target-target, terutama yang terkait dengan pertemuan, dapat dicapai. Dalam kaitan ini, hasil penghitungan capaian kinerja yang dilakukan terhadap berbagai kegiatan sepanjang tahun 2020, Direktorat Asia Tenggara memperoleh hasil capaian sasaran sebesar 97,76%. Dalam hal realisasi anggaran tahun 2020 adalah sebesar 72,91% atau senilai Rp. 891.211.591 (delapan ratus sembilan satu juta dua ratus sebelas ribu lima ratus sembilan puluh satu rupiah) dari alokasi anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2020 setelh revisi sebesar Rp. 1.222.343.000 (satu miliar dua ratus dua puluh dua juta tiga ratus empat puluh tiga ribu rupiah).
B. Langkah Peningkatan Kinerja
Beberapa langkah strategis yang akan diambil oleh Direktorat Asia Tenggara antara lain dengan meningkatkan engagement dan sinergi dengan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah serta dengan pelaku usaha; dan mendorong implementasi kesepakatan yang telah ada dan memetakan peluang-peluang kerja sama baru dalam peningkatan hubungan bilateral. Demikian Laporan Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban penggunaan anggaran dan capaian kinerja yang telah dilakukan oleh Direktorat Asia Tenggara dalam mendukung pemenuhan good governance Pemerintah RI.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
22
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
23
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
24
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
25
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
26
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
27
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
28
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
29
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
30
TW I TW II TW III TW IV Formulasi Realisasi Narasi Realisasi Kinerja Faktor Penghambat / KendalaPercepatan / Langkah Perbaikan / Proyeksi
Kedepan
S1.1 Jumlah negara akreditasi di
Kawasan Asia Tenggara yang
mencapai target peningkatan
nilai perdagangan dengan
Indonesia
2 - - - 2 Jumlah negara
akreditasi di Kawasan
Asia Tenggara yang
mencapai target
peningkatan nilai
perdagangan dengan
Indonesia
2 Pada tahun 2020, sampai dengan bulan
Oktober, tercatat 4 negara di Kawasan
Asia Tenggara yang mengalami
peningkatan nilai perdagangan minimal
3% dengan Indonesia yaitu Brunei
Darussalam, Palau, Myanmar dan Laos
Merebaknya pandemi Covid-19 pada
tahun 2020, memberikan tantangan
yang cukup signifikan bagi semua
negara, dan mempengaruhi semua
sektor perekonomian, termasuk juga
perdagangan dengan negara mitra.
Adanya penutupan perbatasan, dan
prioritas untuk menangani krisis
kesehatan, menjadikan perdagangan
internasional melambat pada awal-awal
pandemi. Selain itu, masih diberlakukan
hambatan non-tarif oleh beberapa
negara mitra.
Untuk mengatasi hambatan dimaksud, dalam jangka
pendek dilakukan upaya-upaya antara
lain: 1.	Promosi potensi ekonomi dan perdagangan
Indonesia tetap dilakukan, baik di Perwakilan RI di
kawasan Asia Tenggara, maupun di
pusat; 2.	Pelibatan Pemda dan pelaku usaha,
terutama UMKM dalam berbagai kegiatan promosi;
dan 3.	Pembentukan kesepakatan Travel Corridor
Arrangement.Sedangkan langkah-langkah solutif untuk
mengatasi tantangan jangka panjang
adalah: 1.	Pendekatan yang lebih intensif, dengan
memanfaatkan berbagi jalur yang ada, baik melalui
Perwakilan RI di Kawasan Asia Tenggara, maupun
melalui Perwakilan negara Asia Tenggara di
Indonesia; 2.	Pemanfaatan data economic
intelligence dari Perwakilan dengan lebih optimal,
dengan mendiseminasikan kepada pemangku terkait di
tanah air; 3.	Percepatan finalisasi kesepakatan
bidang ekonomi dan perdagangan; 4.	Penguatan
kerja sama dengan negara mitra dalam bidang ekonomi
kreatif dan ekonomi digital.
S1.2 Jumlah negara akreditasi di
Kawasan Asia Tenggara yang
mencapai target peningkatan
nilai investasi asing ke
Indonesia
1 - - - 1 Jumlah negara
akreditasi di Kawasan
Asia Tenggara yang
mencapai target
peningkatan nilai
investasi asing ke
Indonesia
1 Peningkatan nilai investasi minimal 3%
telah memenuhi target, dan tercapai
100%. Realisasi investasi Singapura di
Indonesia ahun 2020 senilai USD 7,16
milyar (10.686 proyek), meningkat dari
USD 5,38 milyar (4955 proyek) untuk
periode yang sama di 2019 sehingga
meningkat 33%.
Pandemi Covid-19, selain memberikan
dampak negatif bagi pertumbuhan
ekonomi, Adanya perubahan global
supply chain juga memberikan peluang
melalui relokasi investasi asing dari
RRT. Di Asia Tenggara, selain
Indonesia, Viet Nam, juga banyak dilirik
oleh calon investor karena berbagai
faktor seperti iklim investasi, maupun
tenaga kerja yang masih murah.
Disahkannya UU Cipta Kerja pada tahun
2020 ini diharapkan dapat mendukung
keberadaan investasi asing di
Indonesia.Selain itu, menurunnya
permintaan global, terganggunya rantai
suplai turut mempengaruhi penurunan
produksi. Korporasi baik SOEs dan
swasta melakukan penyesuaian dengan
mengurangi capital expenditure dan
operational expenditure. Hal ini
mengakibatkan korporasi menunda
aktifitas bisnis yang ekspansif dengan
memprioritas efisiensi.
Proyeksi pertumbuhan dunia oleh World Bank di tahun
2021 diperkirakan mencapai 5.2%. Kawasan Asia
diproyeksikan tumbuh 6.9% ditopang oleh pertumbuhan
ASEAN-5 sebesar 6.2%. dalam jangka pendek, dalam
rangka pemulihan ekonomi, diperlukan untuk
mendorong promosi investasi diantaranya Proyek
Strategis Nasional (Perpres No.109/2020).Dalam
jangka panjang, untuk menarik investasi asing,
diperlukan upaya-upaya antara lain: 1.	Percepatan
review atas Perjanjian Promosi dan Proteksi atas
Penanaman Modal Asing (P4M); 2.	Melakukan
pendampingan komitmen investasi asing dari kawasan
Asia Tenggara ke Indonesia dengan melibatkan
pemangku kepentingan baik Perwakilan RI, BKPM,
Kementerian/Instansi terkait, pelaku usaha nasional
dan pemerintah daerah; 3.	Mendorong adanya
kepastian hukum di Indonesia; 4.	Kerja sama yang
lebih intensif dengan pemangku kepentingan terkait
untuk mempromosikan potensi investasi di Indonesia.
S1.3 Jumlah negara akreditasi di
Kawasan Asia Tenggara yang
mencapai target peningkatan
jumlah wisatawan
mancanegara ke indonesia
1 - - - 1 Jumlah negara
akreditasi di Kawasan
Asia Tenggara yang
mencapai target
peningkatan jumlah
wisatawan
mancanegara ke
indonesia
- Sampai dengan Oktober 2020, tidak ada
kenaikan jumlah kunjungan wisatawan
dari negara di Asia Tenggara.
Hal ini disebabkan oleh penutupan
penerbangan internasional dan
perbatasan oleh negara-negara di
kawasan. Selain itu, perjalanan yang
diperbolehkan adalah perjalanan
esensial, dan bukan perjalanan wisata.
Kegiatan pariwisata internasional
berhenti total pada 2020.
Guna mengatasi kendala, dalam waku dekat, promosi
Bali sebagai tujuan wisata yang mengikuti protokol
Kesehatan secara ketat dapat membantu proses
pemulihan kegiatan wisata internasional pasca
pandemi. Dalam kaitan ini, pada masa selanjutnya,
daerah lain yang telah siap untuk membuka diri dengan
mengikuti protokol Kesehatan secara ketata juga dapat
dipromosikan lebih lanjut.Dalam kaitan ini, dalam jangka
panjang, diperlukan finalisasi kesepakatan kerja sama
bidang pariwisata untuk mendorong kegiatan wisata
segera setelah pandemi berakhir, atau pada saat
waktunya telah memungkinkan.
Dukungan Diplomasi di
Kawasan Asia
Tenggara untuk
mewujudkan
Peningkatan
Pembangunan
Nasional
REALISASI RENCANA AKSI DIREKTORAT ASIA TENGGARA TAHUN 2020
NoTujuan(T) / Sasaran
Strategis (SS)Indikator Kinerja Utama (IKU)
Target
Tahunan
Target
Penanggun
g Jawab
s.d TW IV
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
32
C1.1 Presentase kesepakatan
kerjasama bilateral di Kawasan
Asia Tenggara yang ditindak
lanjuti oleh stakeholder dalam
negeri
80 20 10 30 80 90 1. Pertemuan working level Bakamla –
Viet Nam Coast Guard, 27 Oktober
2020, menindaklanjuti Plan of Action for
the Implementation of the Strategic
Partnership between the Socialist
Republic of Viet Nam and the Republic of
Indonesia 2019-20232. Trilateral Counter
Terrorism Intelligence Workshop, 7
December 2020, menindaklanjuti
Trilateral Cooperative Arrangement pada
tahun 2017 antara Indonesia, Filipina dan
Malaysia3. Pertemuan Trilateral RI-
Australia-Timor-Leste tingkat Menteri
Luar Negeri secara virtual, 15 Desember
2020, menindaklanjuti Trilateral RI-
Australia-Timor-Leste di New York pada
25 September 20194. Repatriasi 2
orangutan dari Thailand ke Jambi, 17
Desember 2020, menindaklanjuti
kesepakatan antara Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan
Department of National Parks, Wildlife
and Plant Conservation Thailand, dalam
rangka 70 tahun Hubungan Diplomatik
RI-Thailand
Pembatasan pergerakan dan
penerbangan menyebabkan pertemuan
tidak dapat dilaksanakan secara
langsung. Hal tersebut menghambat
pelaksanaan kegiatan pada saat awal
pandemi berlangsung.
Seiring dengan berjalannya waktu, kegiatan dan
pertemuan dilakukan secara virtual, sehingga berbagai
kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya, dapat
diimplementasikan tindak lanjutnya.
Dukungan dan
Komitmen Nasional
yang tinggi atas
Kesepakatan
International di
Kawasan Asia
tenggara
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
33
B1.1 Jumlah kesepakatan di bidang
ekonomi, sosial dan budaya di
Kawasan Asia Tenggara
6 2 3 4 6 Jumlah kesepakatan di
bidang Ekonomi, Sosial
dan Budaya di
kawasan Asia
Tenggara
7 1. Travel Corridor Arrangement RI-
Singapura, 12 Oktober 20202. Grant
Agreement between the Government of
the Republic of Indonesia and the
Government of the Democratic Republic
of Timor-Leste on Addressing the
Corona Virus Disease 2019 Pandemic,
Dili, 16 Desember 2020
1. perubahan prioritas dari negara mitra
maupun pemangku kepentingan terkait
di dalam negeri, utamanya dengan
adanya pandemi COVID-19 di mana
hampir semua pihak lebih
mengutamakan hal-hal yang berkaitan
langsung dengan penanganan
pandemi2. lamanya tanggapan, baik dari
negara mitra maupun dari pemangku
kepentingan terkait3. penandatanganan
kesepakatan secara circular yang
memerlukan waktu lebih lama, sehingga
kesepakatan tidak dapat dilaksanakan
secara langsung setelah proses finaliasi
Guna mengatasi tantangan tersebut, dalam jangka
pendek, komunikasi yang intensif baik dengan negara
mitra maupun dengan pemangku kepentingan terkait
sangat diperlukan. Selain itu, fasilitasi pertemuan
dengan negara mitra secara virtual juga telah
dilaksanakan untuk memungkinkan komunikasi
langsung terkait pembahasan draf kesepakatan.Dalam
jangka panjang, perlu dilakukan antara lain: i) pemetaan
bidang-bidang kerja sama prioritas yang perlu
dituangkan dalam sebuah kesepakatan; dan ii)
meneruskan fasilitasi untuk dapat dilaksanakannya
perundingan langsung guna mempercepat finalisasi
kesepakatan.
B1.2 Presentase data economic
intelligence negara atau
wilayah akreditasi di Kawasan
Asia Tenggara yang ditindak
lanjuti stakeholder dalam
negeri
100 25 50 75 100 100 Single Purchase Statement dari 7 (tujuh)
perusahaan Malaysia senilai USD 21,39
juta pada Trade Expo Indonesia Virtual
Exhibition 2020
Tantangan yang ditemui adalah bahwa
selama Pandemi Covid-19, perubahan
pola interaksi menuntut adaptasi
kebiasaan baru. Pertemuan pelaku
usaha atau business-to-business
matching sebagai tindak lanjut dari hasil
Business forum atau diseminasi
economic intelligence tidak dapat
dilakukan fisik, lebih banyak kini
dilakukan lebih banyak secara
online. Selain itu, semua negara juga
mengalihkan fokusnya dalam upaya
penanganan pandemi dan pencegahan
penyebaran pandemi sehingga banyak
kerja sama yang ditunda atau dibatalkan
pelaksanaannya. Hal ini sangat
berdampak terhadap perdagangan,
investasi, pariwisata, dan tingkat
pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan. Dalam hal ini, masyarakat
di perbatasan perlu mendapat perhatian
secara khusus dalam pandemi. Oleh
karena pembatasan keluar-masuk atau
lalu lintas di perbatasan, bukan lagi
terkait nilai ekonomi, tetapi terkait
pemenuhan kebutuhan pokok.
Pemanfaatan media digital masih sangat relevan dan
dominan seiring belum pulihnya aktifitas interaksi
secara normal akibat pandemi Covid-19. Namun
demikian, dipandang perlu kiranya data economic
intelligence dapat diakses secara mudah, real time dan
updated, customised sesuai kebutuhan users atau
stakeholders khususnya pelaku usaha untuk
ditindaklanjuti di pasar ekspor yang
dituju2.	Mengupayakan travel corridor/ travel
bubble/ green lanes agreement dengan negara-negara
sahabat, yang difokuskan saat ini untuk keperluan
bisnis. Diharapkan dengan semakin banyaknya
kesepakatan maka pemulihan ekonomi akan semakin
terdampak. Pembangunan infrastruktur dan fasilitas
pelayanan yang mendukung juga terus dilakukan untuk
memastikan kesiapan Indonesia.3.	Dengan adanya
pengalaman dan perubahan selama pandemi COVID-
19, Indonesia perlu mengambil peran dalam
penanganan COVID-19 untuk mengambil peluang yang
dapat ditransformasikan dalam bidang ekonomi
maupun politik. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan
mengambil bagian dan mendukung distribusi vaksin di
kawasan Asia Tenggara.4.	Terkait ekonomi di
perbatasan, perlu dibangun fasilitas dan infrastruktur
yang berkualitas di perbatasan, untuk memastikan
perdagangan di perbatasan dapat dimaksimalkan dan
ditingkatkan dalam jangka panjang.
B1.3 Jumlah promosi Trade
Tourism and Investment (TTI)
5 1 2 3 5 Jumlah promosi Trade,
Tourism and
Investment (TTI)
6 1. Video conference on Indonesian
Startups Go Global: Business
Opportunities in Fin-tech, 30 September
– 1 Oktober 20202. Indonesia start-ups
Go Global: Deep Technology/Software
as a Service (Deeptech/SaaS) Business
Opportunities, 5 November 20203.
Business Forum Indonesia-Thailand,
Turning Crisis into Opportunity:
Enhancing Indonesia and Thailand Trade
and Investment in the Era of Disruption
and Uncertainty of Covid-19 Pandemic,
11 November 20204. Indonesian start-
ups Go Global: Digital Business
Opportunities in E-Commerce, 8
Desember 2020
Promosi yang selama ini dilaksanakan
secara langsung, sampai adanya
pembatasan sosial, yang menyebabkan
promosi langsung tidak lagi
memungkinkan. Walaupun promosi telah
dilaksanakan secara virtual, masih
terdapat kendala, karena calon buyer
tidak dapat secara langsung melihat
produk yang ditawarkan.
Dalam kaitan ini, untuk mengatasi tantangan dalam
jangka pendek, pemanfaatan platform digital selama ini
membantu, walaupun tidak dapat optimal, oleh karena
keterbatasan interaksi langsung. Namun demikian, hal
tersebut tetap dapat menjadi sarana promosi yang
paling memungkinkan pada saat ini.Dalam jangka
panjang, tentunya koordinasi dengan Perwakilan RI
akan terus dilanjutkan, terutama untuk memperoleh
informasi mengenai berbagai event promosi yang dapat
dihadiri oleh pelaku bisnis di tanah air, selain juga untuk
upaya engagement terhadap pelaku bisnis di negara
mitra untuk menghadiri kegiatan promosi internasional
di tanah air.
Diplomasi Ekonomi,
sosial dan budaya
yang kuat dikawasan
Asia Tenggara
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
34
B2.1 Jumlah kesepakatan hasil
perundingan di bidang maritim,
polkam dan perbatasan
6 1 2 3 6 Jumlah kesepakatan
hasil perundingan
dibidang diplomasi
maritim, polkam dan
perbatasan dikawasan
Asia Tenggara
7 Minutes of Meeting the 10th Joint
Defence and Security Cooperation
Committee (JDSCC) RI – Filipina, 22
September 2020Notes of Discussion
13th Indomalphi Joint Working Group
Meeting on the Trilateral Cooperative
Arrangement, Johor Bahru, 6-7 Oktober
2020Record of Discussion The 37th
Technical Meeting on Maritime
Boundaries Delimitation Between the
Republic of Indonesia and Malaysia,
Melaka and Jakarta, 19-20 November
2020 Notes of Discussion the 14th
Indomalphi Joint Working Group Meeting
on the Trilateral Cooperative
Arrangement, Manila, 21-22 Desember
2020
Krisis kesehatan yang terjadi, selain
mempersempit ruang gerak, juga
mengubah prioritas masing-masing
negara. Selain itu, untuk perundingan
tertentu, seperti penetapan batas
negara, sulit untuk dilakukan secara
virtual. Di lain pihak, berbagai hal crucial
yang menjadi kepentingan masing-
masing negara, memerlukan waktu
yang relatif lama untuk dapat dicapai
kesepakatan.
Dalam kaitan ini, pendekatan dengan dengan negara
mitra dan berbagai pemangku kepentingan terkait akan
terus dilanjutkan pada masa mendatang. Fasilitasi
terhadap upaya pembicaraan antara pemangku
kepentingan di tanah air dengan negara mitra akan
terus diupayakan, guna mempercepat tercapainya
perundingan. Selain itu, yang lebih penting adalah
upaya untuk mengawal implementasi kesepakatan
yang telah dicapai dengan negara mitra.
L1.1 Nilai Evaluasi AKIP Direktorat
Asia Tenggara
78 - - - 78 Nilai evaluasi AKIP
Direktorat Asia
Tenggara
77.5 Penilaian AKIP pada e-Kinerja periode
Januari-Desember 2020, menggunakan
penilaian AKIP tahun 2019.
data yang diperlukan terkadang belum
dipublikasikan waktu laporan sudah
harus diserahkan, sehingga laporan
belum dapat mencerminkan situasi riil.
Penyerahan laporan berkala, maupun tahunan secara
tepat waktu.
Diplomasi Maritim,
Polkam dan
Perbatasan yang kuat
di Kawasan Asia
Tenggara
Tata Kelola Organisasi
Direktotat Asia
Tenggara
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
35
MATRIKS INFORMASI KINERJA
DIKRETORAT ASIA TENGGARA 2020
Sasaran Strategis: Nilai Manfaat Diplomasi Ekonomi yang Optimal di Kawasan Asia
Tenggara (S.1)
Sub Indikator Kinerja Utama (IKU): Jumlah Negara Akreditas di Kawasan Asia
Tenggara yang Mencapai Target Peningkatan Nilai Perdagangan dengan Indonesia
(S.1.1)
Dalam Ribu USD
No Negara Kodefikasi Oktober 2019 Oktober 2020 Perubahan
1. Brunei Darussalam S.1.1.1 101.365,90 176.718,10 74,34%
2. Myanmar S.1.1.2 852.552,0 1.044.149,8 22,47%
Sumber: Kementerian Perdagangan RI
Sasaran Strategis: Nilai Manfaat Diplomasi Ekonomi yang Optimal di Kawasan Asia
Tenggara (S.1)
Sub Indikator Kinerja Utama (IKU): Jumlah Negara Akreditas di Kawasan Asia
Tenggara yang Mencapai Target Peningkatan Nilai Investasi Asing dengan Indonesia
(S.1.2)
Dalam ribus USD
No Negara Kodefikasi 2019 2020 Perubahan
1. Singapura S.1.2.1 5,380,000.0 7,160,000.0 33%
Sasaran Strategis: Nilai Manfaat Diplomasi Ekonomi yang Optimal di Kawasan Asia
Tenggara (S.1)
Sub Indikator Kinerja Utama (IKU): Jumlah Negara Akreditas di Kawasan Asia
Tenggara yang Mencapai Target Peningkatan Jumlah Wisatawan Mancanegara ke
Indonesia (S.1.3)
Pada tahun 2020, 1 target peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke
Indonesia, tidak tercapai.
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
36
Sasaran Strategis: Dukungan dan Komitmen Nasional yang Tinggi atas Kesepakatan
Internasional di Kawasan Asia Tenggara (C.1)
Sub Indikator Kinerja Utama (IKU): Persentase Kesepakatan Kerja Sama Bilateral di
kawasan Asia Tenggara yang Ditindaklanjuti oleh Stakeholders Dalam Negeri (C.1.1)
No Informasi Kinerja Tindak Lanjut
Kesepakatan Bidang Kode
Keterangan/Data
Dukung
1. Pertemuan Dirjen
Potensi Pertahanan
Kemenhan dan
Dubes Filipina,
Jakarta, 9 Januari
2020
Menindaklanjuti
Defence
Cooperation
Agreement RI-
Filipina
Polkam C.1.1.1 Nota Dinas Plh.
Dirjen Aspasaf ke
Wamenlu No.
00146/BK/2020/28
/04 tanggal 15
Januari 2020
2. Kunjungan
Kenegaraan
Presiden Singapura,
Y.M. Halimah Yacob
ke Indonesia, 3-6
Februari 2020
Menindaklanjuti
undangan
Presiden RI pada
tahun 2019 ketika
Presiden RI
berkunjung ke
Singapura, 9
Oktober 2019
Polkam C.1.1.2 Nota Dinas Dir ke
Dirjen Aspasaf
No.
03017/BK/02/2020
/28 tanggal 7
Februari 2020
3. Rapat Pembahasan
Draft MoU RI-Brunei
Darussalam
Mengenai
Penematan dan
Perlindungan
Pekerja Migran
Domestik Indonesia
(PMDI) Cibubur,
Bekasi, 29-30 Juli
2020
Menindaklanjuti
kesepakatan
JCBC tingkat
Menteri Luar
Negeri RI-Brunei
Darussalam tahun
2018
Ketenagakerjaan C.1.1.3 Memorandum
No.
06818/BK/08/2020
/28 tanggal 7
Agustus 2020
4. Pertemuan ke-8
Joint Working Group
on Trade,
Investment,
Handycraft and
Shipping (JWG-TIHS)
RI-Filipina, secara
virtual, 11 Agustus
2020
Menindaklanjuti
pertemuan ke-7
JWG-TIHS
Perdagangan
dan investasi
C.1.1.4 Nota Dinas Dirjen
Aspasaf No.
13650/BK/08/2020
/04 tanggal 14
Agustus 2020
5. The 10th Joint
Defence and
Security
Cooperation
Committee (JDSCC)
RI-Filipina, 22
September 2020
Menindaklanjuti
the 9th Joint
Defence and
Security
Cooperation
Committee
(JDSCC) RI-Filipina
2019
Pertahanan C.1.1.5
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
37
No Informasi Kinerja Tindak Lanjut
Kesepakatan Bidang Kode
Keterangan/Data
Dukung
6. Pertemuan working
level Bakamla – Viet
Nam Coast Guard,
27 Oktober 2020
Menindaklanjuti
Plan of Action for
the
Implementation of
the Strategic
Partnership
between the
Socialist Republic
of Viet Nam and
the Republic of
Indonesia 2019-
2023
Perbatasan C.1.1.6 https://www.liput
an6.com/news/re
ad/4395052/baka
mla-ri-dan-
vietnam-coast-
guard-bahas-
mou-dan-
perikanan-ilegal
7. Trilateral Counter
Terrorism
Intelligence
Workshop, 7
Desember 2020
Menindaklanjuti
Trilateral
Cooperative
Arrangement
pada tahun 2017
antara Indonesia,
Filipina dan
Malaysia
Polkam C.1.1.7 Nota Dinas Dir.
Astara No.
26608/BK/12/2020
/28 tanggal 11
Desember 2020
8. Pertemuan Trilateral
RI-Australia-Timor
Leste tingkat
Menteri Luar Negeri
secara virtual, 15
Desember 2020
Menindaklanjuti
Trilateral RI-
Australia-Timor
Leste di New York
pada 25
September 2019
Polkam C.1.1.8 Nota Plh. Dirjen
Aspasaf No.
25391/BK/12/2020
/29/04, Desember
2020
9. Repatriasi 2
orangutan dari
Thailand ke Jambi,
17 Desember 2020
Menindaklanjuti
kesepakatan
antara
Kementerian
Lingkungan Hidup
dan Kehutanan RI
dan Department
of National Parks,
Wildlife and Plant
Conservation
Thailand, dalam
rangka 70 tahun
Hubungan
Diplomatik RI-
Thailand
Lingkungan
hidup
C.1.1.9 Surat Dirjen
Konservasi
Sumber daya
Alam dan
Ekosistem, KLHK
No.
UN.63/KSDAE/KKH
/KSA.2/12/2020
tanggal 11
Desember 2020
Brafaks KBRI
Bangkok No. B-
00311/BANGKOK/
200626
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
38
Sasaran Strategis: Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang Kuat di Kawasan Asia
Tenggara (B.1)
Sub Indikator Kinerja Utama (IKU): Jumlah Kesepakatan di Bidang Ekonomi, Sosial dan
Budaya di kawasan Asia Tenggara (B.1.1)
No Informasi Kinerja Bidang Kodefikasi Keterangan/Data Dukung
1. MoU P3B RI-
Singapura, Bogor, 4
Februari 2020
Ekonomi B.1.1.1 https://www.kemenkeu.go.id/pu
blikasi/berita/indonesia-
singapura-perbarui-perjanjian-
penghindaran-pajak-berganda-
p3b/
2. MoU antara Ditjen
Bea dan Cukai RI
dan Singapore
Police Coast Guard
mengenai
Peningkatan
Keamanan
Kepabeanan di Laut
Perbatasan RI-
Singapura, Jakarta,
3 Februari 2020
Bea Cukai B.1.1.2 https://www.beacukai.go.id/berit
a/kerja-sama-bea-cukai-dan-
singapore-police-coast-guard-
dalam-mengawasi-perbatasan-
laut.html
3. MoU on Technical
Cooperation
regarding the
Forestry Sector
antara KLHK RI-
Kementerian
Pertanian dan
Perikanan Timor
Leste
(ditandatangani
secara sirkuler: RDTL
pada 27 Agustus
2020, RI pada 19
Agustus 2020)
Kehutanan B.1.1.3 http://ppid.menlhk.go.id/berita_f
oto/browse/2500
4. Implementation
Arrangement (IA) on
Technical
Cooperation on
Human Resources
antara KLHK RI-
Kementerian
Pertanian dan
Perikanan Timor
Leste
(ditandatangani
secara sirkuler: RDTL
pada 27 Agustus
Pengembangan
SDM di Sektor
Kehutanan
B.1.1.4 http://ppid.menlhk.go.id/berita_f
oto/browse/2500
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
39
No Informasi Kinerja Bidang Kodefikasi Keterangan/Data Dukung
2020, RI pada 19
Agustus 2020)
5. MoU on Investment,
antara BKPM dan
Board of Investment
of the Philippines, 25
Agustus 2020
Investasi B.1.1.5 https://www.bkpm.go.id/id/publi
kasi/siaran-
pers/readmore/2406001/62901
6. Travel Corridor
Arrangement RI-
Singapura, 12
Oktober 2020
Ekonomi B.1.1.6 https://kemlu.go.id/portal/id/rea
d/1783/berita/pernyataan-pers-
menteri-luar-negeri-jakarta-12-
oktober-2020
7. Grant Agreement
between the
Government of the
Republic of
Indonesia and the
Government of the
Democratic
Republic of Timor-
Leste on Addressing
the Corona Virus
Disease 2019
Pandemic, Dili, 16
Desember 2020
Sosial B.1.1.7 https://kemlu.go.id/portal/en/rea
d/1987/view/indonesian-aid-
strengthens-solidarity-and-
partnership-in-the-pacific
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
40
Sasaran Strategis: Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang Kuat di Kawasan Asia
Tenggara (B.1)
Sub Indikator Kinerja Utama (IKU): Persentase Data Economic Intelligence Negara
atau Wilayah Akreditasi di kawasan Asia Tenggara yang Ditindaklanjuti Stakeholders
Dalam Negeri (B.1.2)
No Perwakilan Negara Kegiatan Tindak
Lanjut Kodefikasi Keterangan/Data Dukung
1. KBRI Phnom
Penh
Kamboja Pertemuan
Dubes RI
Kamboja
dengan Presdir
WIKA, untuk
mengundang
WIKA terlibat
dalam proyek-
proyek
pembangunan
infrastruktur
Kamboja,
Jakarta, 13
Januari 2020
B.1.2.1 Brafaks KBRI Phom Penh
No. R-00011/PHNOM
PENH/200121
2. KJRI Ho Chi
Minh City
Vietnam Terobosan dan
Upaya Mencari
Solusi
Memanfaatkan
Peluang Besar
Ekspor Mobil,
Jasa Servis dan
Suku Cadang
Indonesia ke Viet
Nam
B.1.2.2 Brafaks No. R-00075/Ho
Chi Minh City/200429
3. KBRI Manila Filipina Rapat Video
Conference
Pembahasan
Market
Intelligence
dengan BKPM, 8
Juni 2020
B.1.2.3 Nota Dirjen Aspasaf ke
Menlu No.
00999/BK/06/2020/28/04
tertanggal 17 Juni 2020
4. KBRI Kuala
Lumpur
Malaysia Single Purchase
Statement dari 7
(tujuh)
perusahaan
Malaysia senilai
USD 21,39 juta
pada Trade Expo
Indonesia Virtual
Exhibition 2020
B.1.2.4 https://www.facebook.c
om/218214268352124/pos
ts/1647338268773043/?d=
n
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
41
Sasaran Strategis: Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang Kuat di Kawasan Asia
Tenggara (B.1)
Sub Indikator Kinerja Utama (IKU): Jumlah Promosi Trade Tourism and Investment (TTI)
di kawasan Asia Tenggara (B.1.3)
No Informasi Kinerja Bidang Kodefikasi Keterangan/Data Dukung
1. Promosi bersama KBRI Hanoi
dan Dit. Asia Tenggara
mengenai Potensi
Perdagangan Buah dan
Sayuran antara RI-Vietnam,
online, 23 Juli 2020
Perdagangan B.1.3.1 Brafaks No. B-
00381/Hanoi/200724
2. Video conference on
Indonesian Startups Go
Global: Business
Opportunities in e-Health, 27
Agustus 2020
Kesehatan B.1.3.2 Nota Dinas Dirjen Aspasaf
No. 13951/BK/09/2020/04
tanggal 18 September
2020
3. Video conference on
Indonesian Startups Go
Global: Business
Opportunities in Fin-tech, 30
September – 1 Oktober 2020
Keuangan B.1.3.3 Nota Dinas No.
21807/BK/10/2020/28
tanggal 23 Oktober 2020
4. Indonesia start-ups Go
Global: Deep
Technology/Software as a
Service (Deeptech/SaaS)
Business Opportunities, 5
November 2020
Teknologi B.1.3.4 Nota Dinas No.
19582/BK/11/2020/04
tanggal 10 November 2020
5. Business Forum Indonesia-
Thailand, Turning Crisis into
Opportunity: Enhancing
Indonesia and Thailand
Trade and Investment in the
Era of Disruption and
Uncertainty of Covid-19
Pandemic, 11 November
2020
Perdagangan
dan investasi
B.1.3.5 Nota Dinas No.
25014/BK/11/2020/28
tanggal 26 November 2020
6. Indonesian start-ups Go
Global: Digital Business
Opportunities in E-
Commerce, 8 Desember
2020
Perdagangan B.1.3.6 Nota Dinas No.
27068/BK/12/2020/04
tanggal 10 Desember 2020
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
42
Sasaran Strategis: Diplomasi maritime dan polkam yang kuat di kawasan Asia
Tenggara (B.2)
Sub Indikator Kinerja Utama (IKU): Jumlah Kesepakatan Hasil Perundingan di Bidang
Kemaritiman, Polkam dan Perbatasan di Kawasan Asia Tenggara (B.2.1)
No Informasi Kinerja Bidang Kodefikasi Keterangan/Data Dukung
1. MoU on Logistics and
Defence Industry
Cooperation between
the Government of the
Republic of Indonesia
and the Government
of the Republic of the
Philippines
Manila, 11 Maret 2020
Pertahanan B.2.1.1 Brafaks No. R-
00078/MANILA/200320
2. Notes of Discussion the
Intersessional Technical
Working Group
Meeting on Maritime
Boundaries
Delimitation between
the Republic of
Indonesia and
Malaysia, 6 Juli 2020
(virtual meeting)
Perbatasan B.2.1.2 Memorandum no.
05457/BK/01/2020/28 tertanggal 7
Juli 2020
3. Notes of Discussion 12th
Indomalphi Joint
Working Group
Meeting on the
Trilateral Cooperative
Arrangement, Sentul,
15-16 Juli 2020
Pertahanan B.2.1.3 https://kemlu.go.id/kualalumpur/id
/news/8806/kbri-kl-ikuti-joint-
working-group-meeting-on-
trilateral-cooperative-arrangement
4. Minutes of Meeting the
10th Joint Defence and
Security Cooperation
Committee (JDSCC)
RI-Filipina, 22
September 2020
Pertahanan B.2.1.4
5. Notes of Discussion 13th
Indomalphi Joint
Working Group
Meetong on the
Trilateral Cooperative
Arrangement, Johor
Bahru, 6-7 Oktober
2020
Pertahanan B.2.1.5 https://kemlu.go.id/kualalumpur/id
/news/8806/kbri-kl-ikuti-joint-
working-group-meeting-on-
trilateral-cooperative-arrangement
6. Record of Discussion
the 37th Technical
Meeting on Maritime
Perbatasan B.2.1.6 https://twitter.com/hpikemluri/stat
us/1334436936283348992?s=24
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
43
No Informasi Kinerja Bidang Kodefikasi Keterangan/Data Dukung
Boundaries
Delimitation between
the Republic of
Indonesia and
Malaysia, Melaka and
Jakarta, 19-20
November 2020 (virtual
meeting)
7. Notes of Discussion the
14th Indomalphi Joint
Working Group
Meeting on the
Trilateral Cooperative
Arrangement, Manila,
21-22 Desember 2020
Pertahanan B.2.1.7
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT ASIA TENGGARA TA 2020
44
DIREKTORAT ASIA TENGGARA 97,76
TW IV 91,2
2020 TW IV
A B C D E F G H I J K L
SUM(D * E) /
SUM(D Perspektif)SUM(G SS)
SUM(K * G) /
SUM (G SS)
K=J / I *
100
L=J Jika F
%, Namun
Jika F
Merupakan
Jumlah
Maka L=J/H
* 100
Stakeholders
Perspective (25)
Dukungan Diplomasi di Kawasan
Asia Tenggara untuk mewujudkan
Peningkatan Pembangunan
Nasional
Jumlah negara akreditasi di
Kawasan Asia Tenggara yang
mencapai target peningkatan nilai
perdagangan dengan Indonesia 33,3333 3 2 2 100 100Jumlah negara akreditasi di
Kawasan Asia Tenggara yang
mencapai target peningkatan nilai 33,3333 5 1 1 100 100Jumlah negara akreditasi di
Kawasan Asia Tenggara yang
mencapai target peningkatan
jumlah wisatawan mancanegara ke 33,3333 5 1 - 0 0
Customer
Perspective (15)
Dukungan dan Komitmen
Nasional yang tinggi atas
Kesepakatan International di
Kawasan Asia tenggara
Presentase kesepakatan kerjasama
bilateral di Kawasan Asia Tenggara
yang ditindak lanjuti oleh
stakeholder dalam negeri 100 85 80 90 112,5 90
Internal Business
Process Perspective
(30)
Diplomasi Maritim, Polkam dan
Perbatasan yang kuat di Kawasan
Asia Tenggara
Jumlah kesepakatan hasil
perundingan di bidang maritim,
polkam dan perbatasan 100 100 6 7 116,67 116,67
Diplomasi Ekonomi, sosial dan
budaya yang kuat dikawasan Asia
Tenggara
Jumlah kesepakatan di bidang
ekonomi, sosial dan budaya di
Kawasan Asia Tenggara 40,4255 92 6 7 116,67 116,67Presentase data economic
intelligence negara atau wilayah
akreditasi di Kawasan Asia
Tenggara yang ditindak lanjuti 29,7872 55 100 100 100 100Jumlah promosi Trade Tourism
and Investment (TTI) 29,7872 82 5 6 120 120
Learning & Growth
Perspective (30)
Tata Kelola Organisasi Direktotat
Asia Tenggara
Nilai Evaluasi AKIP Direktorat Asia
Tenggara 100 78 78 77,5 99,36 77,5
114,69
100 99,3699,36
100 116,67
99,9999 112,7
66,67
100 112,5112,5
Realisasi
TW IVCapaian
Realisasi
Tahunan
99,9999 66,67
Capaian
Realisasi
TargetPerspektif Nilai Perspektif SS Bobot SS Skor SS Indikator Kinerja Utama (IKU)
Bobot
IKU