“ISTIQOMAH DALAM AL-QURAN”
(STUDI KOMPARATIF TERHADAP TAFSIR FI
ZHILALIL QUR’AN DAN TAFSIR NUR AL-IHSAN)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Dalam
Program Ilmu Quran Tafsir
Oleh
HAFIZUDDIN BIN SHAM SHUL BAHRI
NIM: 1690304001
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2019 M / 1440 H
v
MOTTO
“Orang Yang Berhenti Belajar Akan
Menjadi Pemilik Masa Lalu, Adapun Orang
Yang Terus Belajar Akan Menjadi Pemilik
Masa Depan”
Rusa Lari Ke Padang Datar,
Harimau Datang Tuk Mengejar,
Jika Ingin Tambah Pintar,
Tentu Kita Harus Belajar.
Es Jeruk Dalam Gelas,
Makan Roti Sama Keju, Niat Belajar Harus Ikhlas,
Hanya Allah Yang Dituju
vi
PERSEMBAHAN
Tulisan ini kupersembahkan untuk:
♥ Kedua Orang tuaku tercinta Bapak Haji
Sham Shul Bahri dan Ibu Zaini yang telah
memberiku kepercayaan, dukungan, motivasi,
kasih sayang yang tidak terhingga, yang selalu
mendoakanku dalam setiap langkahku, dua
orang yang sangat berharga dalam hidupku.
Kakakku Halimatul Sa’diah dan Adikku
tersayang Ahmad Fadhli.
♥ Teman-teman seperjuanganku Jurusan Ilmu
Al-Qur’an dan Tafsir, terkhusus IQT1 dan
IQT2 angkatan 2016, yang selama ini
vii
menemani hari-hariku penuh perjuangan,
menyegarkan pikiran dengan memori
kebersamaan, kalian semua teramat berarti.
♥ Rekan-rekan se almamaterku
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Salam hormat dan salam sejahtera, pertama-
tamanya Saya mengucapkan syukur alhamdulillah ke
hadrat Ilahi atas rahmat dan berkatNya saya dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Istiqomah
dalam Al-Qur’an” (Studi Komparatif Terhadap
Tafsir Fi Zhilalil Qur’an dan Tafsir Nur Al-Ihsan),
shalawat serta salam dicurahkan kepada nabi junjungan
Nabi Muhammad SAW, dan semoga kita semua diberi
syafaat olehnya di hari akhirat kelak, aamiin.
“Bermula dari jatuh dan tegak, kini kian berlari
hebat, kalau tidak tahan lelahnya belajar, masa
kedepan akan terasa perihnya dalam kebodohan.”
Begitulah perumpamaan yang perlu dihadapi dalam
ix
kehidupan seorang mahasiswa, pengorbanan dari sudut
jiwa, masa, serta harta benda sudah menjadi satu syarat
untuk memperoleh sebuah kejayaan. Maka menjadi
satu kewajiban kepada semua yang bergelar
mahasiswa, untuk berusaha sebaik-baiknya, mencoba
dengan segala daya, sabar dalam menerima ujian dari-
Nya, dan bertawakkallah dengan memohon redho
kepada-Nya.
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ag)
dalam Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di Universitas Islam
Negeri Raden Fatah Palembang. Dalam penyelesaian
skripsi ini, disadari sepenuhnya bahwa telah banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik dari
x
fakultas, keluarga dan juga sahabat-sahabat
seperjuangan.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada yang terhormat:
1 Kedua orang tuaku yang tercinta (Ayahanda
Haji Sham Shul Bahri Bin Salleh dan Ibunda
Zaini Binti Tengah), setinggi-tinggi ucapan
terima kasih diatas doa dan munajatnya, karana
tanpa berkat doa dan dorongan daripada
keduanya munkin saja saya tidak berdiri
segagah ini pada hari ini. Dan tidak dilupakan
kakak serta adek yang disayangi, Halimatul
Sa’diah dan Ahmad Fadhli. Semoga kejayaan
saya pada hari ini dapat membahgiakan seluruh
keluarga tercinta.
xi
2 Bapak Prof. Drs. H. M. Sirozi, MA., Ph.D.
selaku Rektor Universitas Islam Negeri Raden
Fatah Palembang beserta staffnya yang telah
memfasilitasi selama kegiatan perkuliahan
3 Bapak Dr. Alfi Julizun Azwar, M.Ag selaku
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran
Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang yang telah mendidik dan
memberikan pengarahan kepada penulis.
4 Ibu Dra. Anisatul Mardiah, MA, Ph.D, selaku
Wakil Dekan 1 sekaligus selaku pembimbing 1
dalam penulisan skripsi ini, atas semua
bimbingan, arahan serta waktu yang telah
diluangkan untuk memberi bimbingan selama
xii
proses penyusunan skripsi ini hingga dapat
berjalan dengan lancar dan dapat diselesaikan.
5 Bapak Dr. Pathur Rahman, M.Ag, selaku
pembimbing II yang telah dengan sabar
mengarahkan, membimbing dan meluangkan
waktunya untuk memberi bimbingan selama
proses penyusunan skripsi ini hingga dapat
diselesaikan.
6 Ibunda yang disayangi, Halimatussadiyah
M.Ag, selaku Penasehat Akademik. Terima
kasih banyak karena sudi menjadi penasehat
saya, dan ucapan terima kasih juga atas pikiran-
pikirannya serta dorongannya selama ini.
7 Bapak M. Arpah Nurhayat, Lc, M.Hum, selaku
ketua jurusan prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
xiii
dan Bapak Anggi Wahyu Ari, MA selaku
sekretaris jurusan prodi Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir di Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang, yang telah memberikan motivasi
dan pengarahan selama Saya studi di Prodi Ilmu
Al-Qur’an dan Tafsir.
8 Bapak dan Ibu Dosen Prodi Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran
Islam, yang telah membimbing dan
memberikan ilmu dengan sabar selama saya
belajar di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran
Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang.
9 Dosen-dosenku beserta tenaga kependidikan di
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam yang
xiv
telah membantu memfasilitasi untuk
menyelesaikan studi ini.
10 Pimpinan beserta karyawan perpustakaan
Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang yang telah membantu penulis dalam
mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk penulisan skripsi ini.
11 Teman-temanku jurusan Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir angkatan 2016, terima kasih atas warna-
warni terindah yang mengisi hari-hariku selama
perkuliahan. Sahabat-sahabat seperjuanganku
IQT1 dan IQT2, terkhusus teman yang paling
akrab Nila, Ilmi, Ghalih Prayogo, Aris
Munandar, Akhbaruddin, Dika, Ekhsan, Rahma
Fitri Sarah, Yosi Aulia, Bambang. Serta teman-
xv
temanku jurusan IQT, AFI, SAA, ILHA
angkatan 2016 yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu, yang telah membantuku baik
secara moral maupun material.
12 Teman-teman seperjuanganku dari Malaysia,
Saiful Amri, Khalid, Abid, Raihanah, Nurul
Akma, Syafira, Nurul Amani, Firdaus, Raoff,
Wafaa, Atikah, Hasyimah dan juga Ummu
Safiah. Ribuan terima kasih diucapkan, karana
telah banyak menemani hari-hari ceriaku di
Palembang, khususnya di UIN Raden Fatah ini.
13 Teman-teman yang jauh berada dibumi
Malaysia, Jambi, Acheh, Muin Biha, Syahmi,
Hazwan, Sofwan, Ayie, Muhaiman, Man
Belara, Siti Salehah, dengan ucapan terima
xvi
kasih walaupun berada jauh, tetap mendoakan
dan memberi semangat. “Apart but Still
Togerther”.
Terima kasih atas segala jasa dan perhatian
yang telah diberikan kepada Saya, semoga Allah SWT
memberikan balasan yang setimpal. Demikian kata
pengantar ini Saya sampaikan, lebih dan kurangnya
Saya mohon maaf kepada Allah Saya mohon ampunan.
Palembang, 31 Januari 2019
Hafizuddin Bin Sham Shul Bahri
NIM: 1690304001
xvii
PEDOMAN TRANSLITERASI1
A. Konsonan
Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia
q = ق z = ز a = ا
k = ك s = س b = ب
l = ل sy = ش t = ت
m = م sh = ص ts = ث
n = ن dh = ض j = ج
w = و th = ط h = ح
h = ه zh = ظ kh = خ
1 Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Pedoman
Penulisan Makalah dan Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden
Fatah, Palembang, 2015
xviii
Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia
‘ = ع d = د = ء
y = ي gh = غ dz = ذ
f = ف r = ر
B. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap (tasydid) ditulis rangkap bila
merupakan huruf asli. Demikian pula tasydid karena
dimasuki kata sandang ال (alif lam).
Contoh :
مة muqaddimah = مقد
= ad-Daruurah ورة ا لضر
C. Vokal
1. Vocal tunggal
_ = a (fathah)
= i (kasrah)
xix
_ = u (Dhmmah)
2. Mad atau vokal panjang
aa (a panjang) = ىا ىى
qaala = قال
ii (i panjang) = ىى
quuluu = قولوا
uu (u panjang) = ىو
= قيل qiila
Nb. Khusus untuk nama orang, nama tempat, Allah
dan Rasulullah, huruf madnya tidak digandakan.
Contoh : Al – Atsqalani – Bukhari – Allah –
Rasulullah, Madinah dll
Kalau ditulis Imam Bukhari, kata Imam juga tidak
perlu di mad-kan
Diftong atau vokal rangkap
و_ = au (a dan u) LFF
xx
ي _ = ai (a dan i)
D. Kata Sandang ال (alif lam)
Kata Sandang Arab ال(alif lam) pada awal kata
Qamariyah tetap ditulis al, sedangkan kata sandang ال
(alif lam) pada awal kata Syamsiyah tetap ditulis sesuai
dengan huruf awalnya. Contoh :
مس as-Syams = الشر
al-Qamar = القمر
ورة ad-Dharuurah = الضر
E. Ta’ Maftuuhah (ت ) dan Ta’ Marbuuthah (ة)
1. Ta’ Maftuuhah yang hidup atau mendapat harakat
dhammah, fat’ah, atau kasrah ditransliterasikan
dengan “t”. Contoh : بيت المال Baitul Maali
2.Transliterasi terhadap kata yang berakhiran ta’
marbuuthah (ة) dilakukan dengan dua bentuk sesuai
dengan fungsinya sebagai shifah (modifier) atau
idhaafah (genitive). Untuk kata yang berakhiran ta’
marbuuthah (ة) yang berfungsi sebagai mudhaf atau
berfungsi sebagai mudhaaf ilaih, maka “ة”
ditransliterasikan dengan “h”. Sementara yang
berfungsi sebagai mudhaf, maka “ة” ditransliterasikan
dengan “t” Contoh :
xxi
Thariiqah = طر يقة
al-Jaami’atul Islaamiyyah = الجامعة الإسلامية
Wihdatul Muslimiin = وحدة المسلمي
F. Ya al-Nisbah ditulis dengan menulis huruf “y” dua
kali. Contoh :
al – Umawiyyah = مويرة الأ
Kecuali yang sudah baku dalam bahasa Indonesia,
seperti Qadariyah, maka ditulis dengan akhiran “ah”.
G. Khusus untuk nama orang yang memakai kata الله dan
.ditulis bersambung dan tidak perlu di-mad-kan الدين
Contoh : Ubaidullah tetap ditulis Ubaidullah
: Badruddin tetap ditulis Badruddin
H. Penulisan kata بن dan ابن adalah ibn dan Ibnu.
I. Huruf miring (Italic) digunakan di dalam penulisan
kata – kata asing dan jabatan – jabatan yang
menggunakan istilah dari bahasa Arab.
J. Huruf Kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal
nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu
xxii
didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis
dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri
tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
Contoh :
.Wallahubikullisyai’in‘aliim = والله بكل شئ عليم
xxiii
Abstrak
Al-Qur’an merupakan mukjizat yang paling besar
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
menjadi petunjuk kepada seluruh ummat manusia. Oleh
karena itu manusia tidak akan sesat jika memegang teguh
kepada Al-Qur’an dan juga Sunnah Nabi SAW. Adapun
tulisan ini akan terarah kepada satu kata yang terdapat dalam
Al-Qur’an yaitu istiqomah. Istiqomah merupakan sifat mulia
dan terpuji, sesuai dengan artinya teguh dan konsukuen
dalam mengtauhidkan Allah SWT yaitu dengan beriman
kepada-Nya serta bertaqwa kepada-Nya.
Kata istiqomah dalam Al-Qur’an terdapat pada
beberapa ayat dan surat, seperti yang tercatat dalam Mu’jam
al-Mufahrasy Li al-Fadz Al-Qur’an, kata istiqomah
mempunyai sepuluh kata di sembilan surat dan di delapan
ayat. Maka ayat-ayat ini menjadi dalil bahwa istiqomah
mempunyai peran dalam sisi kehidupan yang perlu ada pada
setiap yang bergelar Muslim.
Penelitian ini adalah sebuah penelitian library
research (Penelitian Kepustakaan) yang menggunakan dua
buah tafsir, yaitu Tafsir Fi Zhilalil Quran karangan Sayyid
Qutb dan juga Tafsir Nur Al-Ihsan karangan Muhammad
Said yang merupakan mufassir dari Malaysia. Penelitian ini
menggunakan cara menganalisis dengan menggunakan
metode komparatif, yaitu dengan membandingkan
penafsiran antara dua tokoh mufassir tentang kata istiqomah
dalam Al-Qur’an. Sistematika penelitian ini diawali dengan
memaparkan secara umum tentang kata istiqomah,
seterusnya dijelaskan tentang dua kitab tafsir yang akan di
bandingkan, kemudian di analisis kata istiqomah tersebut
menurut kedua-dua tafsir.
xxiv
Bertitik tolak dari analisis yang dibuat, dapatlah
diketahui, bahwa kedua tafsir ini sama-sama menafsirkan
istiqomah sebagai satu sifat yang berarti keteguhan dan
ketetapan dalam mengtauhidkan Allah dengan beriman
kepada-Nya semata-mata, serta bertaqwa kepada Allah
dengan membuat apa yang disuruh dan meninggalkan apa
yang dilarang. Adapun perbedaannya bagi Sayyid Qutb
istiqomah mewujudkan unsur pengendalian emosi
kemanusian yang dapat berubah-ubah setiap saat dan
hilangnya rasa takut kepada selain Allah SWT. Demikianlah
hal yang berbeda yang dapat terlihat pada Tafsir Fi Zhilalil
Qur’an yang ditulis di masa yang tidak stabil yang
membuatnya berbeda dengan kondisi saat Muhammad Said
menulis Tafsir Nur Al-Ihsan di lingkungan istana yang tidak
ada pergolakan seperti yang dihadapi oleh Sayyid Qutb.
Kemudiannya, perbedaan antara keduanya dapat dilihat
pada uraian tafsir, yang mana Tafsir Fi Zhilalil Qur’an
dilihat lebih panjang uraian tafsirnya dan lebih teratur serta
sistematis dalam penulisannya jika dibandingkan dengan
Tafsir Nur Al-Ihsan yang agak sedikit uraian tafsirnya dan
juga kurang sistematis dalam penulisan tafsirnya yang dapat
menyebabkan kesukaran bagi setengah pembacanya.
xxv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii
SURAT PERNYATAAN ................................................. iii
PENGESAHAN SKRIPSI MAHASISWA ..................... iv
MOTTO....... ...................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................... viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................... xvii
ABSTRAK .................................................................. xxiii
DAFTAR ISI .................................................................. xxv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................ 16
C. Tujuan Penelitian ................................................. 17
D. Kegunaan Penelitian ............................................. 18
E. Tinjauan Pustaka .................................................. 19
F. Definisi Operasional ........................................... 23
G. Metode Penelitian................................................. 27
H. Sistematika Penulisan ........................................... 31
BAB II. TINJAUAN UMUM TENTANG KATA
ISTIQOMAH ................................................................... 35
A. Pengertian Istiqomah ............................................ 35
xxvi
1. Istiqomah Menurut Bahasa ........................... 35
2. Istiqomah Menurut Istilah ............................. 36
B. Macam-macam Istiqomah .................................... 39
1. Istiqomah Hati ............................................... 40
2. Istiqomah Lisan ............................................. 42
3. Istiqomah Perbuatan ...................................... 43
C. Faktor Yang Mempengaruhi Istiqomah ............... 45
1. Faktor Internal .............................................. 45
2. Faktor Eksternal ............................................ 47
D. Istiqomah Dalam Al-Qur’an ................................ 48
E. Urgensi Istiqomah ................................................ 53
BAB III. PENGENALAN TAFSIR FI ZHILALIL
QUR’AN DAN TAFSIR NUR AL-IHSAN SERTA
PENGARANGNYA ........................................................ 55
A. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an ...................................... 55
1. Biografi Pengarang ....................................... 55
2. Karya-karya .................................................. 60
3. Latar Belakang Penulisan Tafsir ................... 65
4. Metode dan Corak Penelitian Tafsir ............. 67
5. Komentar Tokoh Terhadap Tafsir Fi Zhilalil
Qur’an .................................................................. 71
B. Tafsir Nur Al-Ihsan .............................................. 73
1. Biografi Pengarang ....................................... 73
2. Karya-karya .................................................. 79
3. Latar Belakang Penulisan Tafsir ................... 80
4. Metode dan Corak Penelitian Tafsir ............. 87
xxvii
5. Komentar Tokoh Terhadap Tafsir Nur Al-Ihsan
...................................................................... 91
BAB IV. ANALISIS TENTANG ISTIQOMAH DALAM
TAFSIR FI ZHILALIL QUR’AN DAN TAFSIR NUR
AL-IHSAN ....................................................................... 97
A. Penafsiran Istiqomah dalam Tafsir Fi Zhilalil
Qur’an dan Tafsir Nur Al-Ihsan ........................... 97
1. Surat Hud Ayat 112 .......................................... 97
2. Surat Fussilat Ayat 30 .................................... 104
3. Surat Al-Ahqaf Ayat 13 ................................. 110
B. Analisis Penafsiran Tafsir Fi Zhilalil Qur’an dan
Tafsir Nur Al-Ihsan ............................................ 117
1. Hubungan Iman dan Istiqomah ..................... 118
2. Hubungan Taqwa dan Istiqomah.................... 127
C. Analisis Persamaan dan Perbedaan Tafsir Fi Zhilalil
Qur’am dan Tafsir Nur Al-Ihsan ........................ 132
1. Persamaan Tafsir Fi Zhilail Qur’an dan Tafsir Nur
Al-Ihsan .............................................................. 133
2. Perbedaan Tafsir Fi Zhilalil Qur’an dan Tafsir
Nur Al-Ihsan....................................................... 134
BAB V. PENUTUP ........................................................ 138
A. Kesimpulan ........................................................ 138
B. Saran ................................................................... 140
DAFTAR PUSTAKA .................................................... 142
LAMPIRAN .........................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP