Download - Bulletin BP Batam
2
7
Daftar IsiLaporan UtamaUpacara Bendera Hari Bakti BP Batam ke 42 Tahun.... 4
Pameran Foto Pembangunan Batam Meriahkan
Hari Bakti BP Batam ke 42 tahun.... 7
Pengembangan Dermaga Utara Terminal Batu Ampar.... 8
Pengembangan Klaster Industri Prioritas Kawasan
Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam.... 10
InvestasiBusiness Gathering BP Batam dengan JETRO 2013.... 12
Pengembangan FTZ dan Global Value Chain Batam-
Bintan-Karimun (BBK) Kelembagaan dan Infrastruktur.... 14
Eco Airport Tema Bandara Hang Nadim dalam
Pameran Teknologi Green Airport.... 18
KebijakanBP Batam Adakan Sosialisasi RIPH.... 20
Sosialisasi LKPM.... 22
BP Batam dan BBIA Sosialisasikan HACCP.... 23
Sekitar KitaKoneksi Masih Menjadi Kendala bagi KEPRI.... 25
Menuju Sinergi Pengamanan Kawasan Perdagangan
Bebas Batam.... 27
Bimtek Laporan Keuangan dan SIMAK BMN.... 28
BP Batam Ikuti Anugrah Media Humas dan
Pertemuan Bakohumas Tingkat Nasional di Solo.... 29
Prof. Jimly Asshidiqie: Pemilu Bukan Hal yang
Menakutkan bagi Investor.... 31
Tamu KitaKutai Kartanegara Jalin Kerjasama dengan BP Batam
Kembangkan TI.... 33
Pelajari Kebijakan BP Batam, BP Kawasan Sabang
Kunjungi BP Batam.... 34
Badan Perpustakaan Kalimantan Timur
Kunjungi BP Batam.... 35
Studi Banding Politeknik Batam ke BP Batam.... 36
ForumSeminar Bahan Magnet 2013.... 37
Redaksi
PengarahKa. BP Batam
Para Deputi BP Batam
Penanggung Jawab Dwi Djoko Wiwoho
Pimpinan Redaksi Ilham Eka Hartawan
Redaktur FotoM. Taofan
Redaksi Pelaksana Yudi H Purdaja
Lay OuterSriyono, Zulkifli
Peliput/ Anggota RedaksiGabby, Ridho, Anton, Mia, Iwan
Fotografer
Andi Mubestan, Syafi’i, Radin, Windu
PerlengkapanSuripno
DistribusiAgam
Edisi IV 2013
3
Info:Redaksi menerima sumbangan tulisan,
artikel serta kritik dan sarankirim via email ke
Assalamu'alaikumWr. Wb
Salam SejahteraPuji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bulletin BP Batam Edisi keempat yang juga merupakan edisi terakhir dipenghujung tahun 2013 dapat diterbitkan dan hadir di tengah-tengah pembaca setia. Pada kesempatan ini, redaksi ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas kerjasama dan dukungan dari semua pegawai di lingkungan BP Batam yang telah banyak memberikan banyak masukan dan arahan terhadap isi bulletin BP Batam, serta tak lupa juga kepada Kepala BP Batam dan Para Anggota/Deputi BP Batam selaku pengarah yang telah banyak memberikan bimbingan sehingga bulletin BP Batam selama tahun 2013 dapat terbit sesuai dengan harapan kita semua.
Tema yang kami angkat pada bulletin edisi keempat ini adalah Hari Bakti BP Batam ke-42 tahun dengan mengusung motto Berkarya untuk Masyarakat “Membangun Jejaring Global dengan SDM yang
Profesional”. Seperti edisi terdahulu kami j u g a m e n y a j i k a n berbagai artikel dan i n f o r m a s i y a n g m e n a r i k s e p e r t i : P e n g e m b a n g a n D e r m a g a U t a r a Terminal Batu Ampar, P e n g e m b a n g a n K l a s t e r I n d u s t r i , Pengembangan FTZ dan Global Value Chain Batam-Bintan-Karimun (BBK), serta informasi la innya yang dapat menambah kasanah pengetahuan kita bersama.
Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penerbitan bulletin BP Batam pada tahun 2013 ini, sehingga perlu banyak masukan dan saran. Kami juga berharap semoga pada tahun 2014, bulletin BP Batam dapat tetap eksis dan terbit di tengah-tengah para pembaca setia sekalian, untuk itu mohon kiranya kepada semua pihak dapat memberikan sumbangan tulisan atau artikel untuk kemajuan dan kelangsungan bulletin BP Batam kedepan. Mudah-mudahan bulletin BP Batam edisi berikutnya dapat semakin berkualitas baik dari segi isi maupun penyajiannya, dan semoga semua yang kami sajikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiiinn……
Selamat membaca………………..
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Redaksi
Salam Redaksi
adan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Bdan Pelabuhan Bebas atau Badan Pengusahaan
(BP) Ba tam memper inga t i Har i Bak t i
Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam tahun 2013
secara sederhana.
Para pegawai BP Batam menggelar upacara di halaman
parkir Kantor Pusat BP Batam di Batam Centre, Sabtu
(26/10). Dalam momentum Hari Bakti BP Batam Tahun
2013 ini, sesuai dengan temanya, yaitu Mewujudkan
Jejaring Global Dengan SDM.
"BP Batam saat ini sudah cukup dikenal secara nasional
dan sudah terbangun jejaring di dalam negeri sebagai
kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, kita
tidak cukup hanya mempunyai jaringan dalam negeri,
tetapi kita juga harus memiliki jaringan (networking)
secara global," ujar Kepala BP Batam Mustofa Widjaja
dalam sambutannya.
Menurut Mustofa, jejaring global tentunya tidak akan
membawa manfaat bagi kita tanpa adanya SDM yang
profesional. Bahkan untuk bisa berdiri sederajat kita perlu
SDM yang profesional, baik di lingkungan pemerintah
maupun swasta. “Implementasi ASEAN Community di
akhir tahun 2015 sudah di depan mata, maka kita harus
berlomba dan mempersiapkan SDM yang profesional, baik
di sektor pemerintah maupun sektor swasta”, kata
Mustofa Widjaja.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh
pegawai BP Batam untuk melakukan instropeksi dan
evaluasi atas perjalanan BP Batam selama 42 tahun
membangun Batam. "Momen penting ini, selain
memikirkan pembangunan ke depan, juga sebagai
intropeksi diri, apa saja yang belum dicapai selama ini",
ujarnya.
Mustofa menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada para pendahulu BP Batam yang
telah memberikan sumbangan pemikiran dan karya
nyata dalam membangun Batam, sehingga berkembang
menjadi kawasan industri, pariwisata, perdagangan
serta tujuan investasi yang kompetitif di Asia Pasifik.
Ia mengatakan Batam bisa seperti sekarang ini bukan
semata hasil kerja lembaga yang dulu bernama Otorita
Batam (OB) itu. Kemajuan yang dicapai Batam kini,
lanjut dia, tidak terlepas dari kerja keras seluruh pihak,
termasuk Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Kepri,
Pemerintah Kota Batam, serta semua elemen
masyarakat. "Keberhasilan Batam tidak lepas dari kerja
sama semua pihak antara lain, Pemprov Kepri, Pemko
Batam, pusat dan peran masyarakat Batam," ucapnya.
Upacara Bendera Hari BaktiBP Batam ke 42 Tahun
4
Laporan Utama
Kepala BP Batam Memimpin Upacara Hari bakti BP Batam ke 42
Untuk itu, Mustofa menginginkan kerja sama yang
sudah terbangun baik selama ini diteruskan bahkan
lebih ditingkatkan lagi. Hal ini sangat perlu demi
kesinambungan pembangunan Batam, apalagi
tantangan ke depan akan semakin berat. "Peningkatan
kerja sama dengan semua instansi pemerintah, baik
dengan pemerintah daerah, maupun instansi vertikal
merupakan hal yang sangat penting guna menghadapi
tantangan globalisasi", katanya.
Mustofa juga berpesan, jajaran pegawai BP Batam agar
meningkatkan ketaqwaan, membina hubungan yang
harmonis dengan sesama instansi pemerintah.
Demikian dengan swasta dan masyarakat di sekitar.
“Tingkatkan kedisiplinan dan kemampuan dalam
penguasaan ilmu dan teknologi,” pesan Mustofa.
“Mengingat tantangan, tugas dan tanggung jawab kita
ke depan akan semakin berat,” sambung dia.
Penghargaan Kepada Pegawai
Sementara itu, dalam peringatan Hari Bakti BP Batam
ke-42 ini, sebanyak 53 pegawai Badan Pengusahaan
(BP) Batam mendapat tanda kehormatan Satyalancana
Karya dari Presiden Republik Indonesia Susilo
Bambang Yudhoyono yang diserahkan saat upacara
Hari Bakti BP Batam ke-42.
Satyalancana Karya dari Presiden Republik Indonesia
diberikan kepada lima pegawai yang sudah mengabdi
30 tahun, enam orang dengan masa pengabdian 20 tahun
dan pengabdian 10 tahun kepada sebanyak 42 orang.
"Dengan penghargaan ini diharapkan pegawai
bersangkutan bisa semakin meningkatkan kinerjanya
pada BP Batam dalam melayani masyarakat", kata
Mustofa Widjaja seusai penyematan penghargaan.
Penghargaan dari Presiden tersebut, kata dia, sebagai
penghargaan atas darmabakti Pegawai Negeri Sipil
yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada
Pancas i l a , Undang-
Undang Dasar 1945,
Negara dan Pemerintah,
se r ta dengan penuh
pengabdian, kejujuran,
kecakapan, dan disiplin,
secara terus-menerus
paling singkat 10 tahun,
20 tahun, atau 30 tahun,
sehingga dapat dijadikan
t e l a d a n b a g i s e t i a p
pegawai lain.
Sela in menyerahkan
lencana dari Presiden RI
S u s i l o B a m b a n g
Yudhoyono, Mustofa
juga menyerahkan Satyalancana Pengabdian kepada 88
orang yang mengabdi 32 tahun, Satyalancana Pengabdian
24 tahun sebanyak 13 orang, Satyalancana Pengabdian 16
tahun kepada 57 orang dan Satyalancana Pengabdi 8 tahun
kepada 561 orang. Sehingga, total keseluruhan pegawai BP
Batam yang menerima penghargaan sekitar 772 orang.
Mustofa mengharapkan, seluruh pegawai terus berupaya
meningkatkan kinerja dalam menjadikan Batam semakin
maju sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas
terkemuka di Asia Pasifik.
5
Kepala BP Batam menyematkan lencana penghargaan kepada salah satu pegawai BP Batam
Para pejabat di lingkungan BP Batam
lainnya, mulai dari lomba sepeda santai (Fun Bike),
jalan santai hingga pemeriksaan tensi dan gula darah
gratis pada tanggal 10 November mendatang, di RSOB
BP Batam.
Sedangkan Fun Bike dilaksanakan dari kantor BP
Batam, Batam Centre dan finish di RSBP Sekupang
dengan jarak tempuh sepanjang 18 kilometer.
Selain itu juga jalan santai sekitar RSBP Sekupang yang
dipimpin langsung oleh Direktur RSOB BP Batam dr.
Zul Indra, senam Aerobic di lapangan parkir RSOB.
Selain itu ada berbagai acara yang diselenggarakan di
RSOB BP Batam seperti lomba lagu anak, joget caesar,
fashion show dan ada pembagian hadiah turnamen dan
perlombaan volly putra dan putri, selain itu ada
pemeriksaan tensi dan gula darah gratis serta diberikan
tips menjaga jantung sehat yang disampaikan oleh dr
Afdalun Hakim.
Acara juga dimeriahkan atraksi BMX dan lomba foto
bertema hari pahlawan, yang fotonya diambil secara on
the spot.
Kegiatan Hari Bakti ke-42
Dalam rangka untuk memperingati Hari Bakti BP Batam
yang ke 42, sejumlah kegiatan internal dan eksternal
digelar, di antaranya Turnamen Futsal, Funbike dan
Pameran Foto Pembangunan Batam.
Turnamen Futsal Sehari BP Batam dilaksanakan di Famili
Arena Batam Center. Acara tersebut diadakan dengan tema
“Kita Tingkatkan Sportifitas, Kesehatan dan Jiwa Sosial
Pecinta Olahraga Futsal Melalui Futsal Turnamen” yang
diadakan khusus untuk seluruh karyawan di lingkungan
kerja BP Batam.
Acara Turnamen Futsal BP Batam 2013 yang
memperebutkan piala bergilir dari Kepala BP Batam
tersebut diikuti oleh peserta turnamen sebanyak 16 tim,
dengan 12 tim putra yang terbagi dalam 4 grup dan 4 tim
putri yang terbagi dalam 2 grup dengan sistem setengah
kompetisi.
Turnamen Futsal BP Batam 2013 ini ditonton sekitar 600
orang pengunjung yang kebanyakan para karyawan BP
Batam beserta keluarganya serta masyarakat umum.
Pada Turnamen Futsal BP
Batam 2013, final putra
mempertemukan Tim Ditkim
(Direktorat Pemukiman
Lingkungan dan Argibisnis)
melawan tim RSOB (Rumah
Sakit Otorita Batam) yang
d i m e n a n g k a n o l e h t i m
Ditkim. Di tempat ketiga tim
B a n d a r a d a n d i p o s i s i
keempat o leh t im Bi ro
Umum. Dengan demikian
Tim Ditkim atau "The Kimz"
berhasil meraih trofi bergilir
Kepala BP Batam dan piala
tetap.
Sedangkan pada final putri,
t i m P u t r i B a n d a r a
mengalahkan t im Put r i
Direktorat Lahan. Posisi
ketiga diraih tim Panzer
( g a b u n g a n B i r o
Keuangan/Kepegawaian),
serta di posisi keempat
ditempati oleh tim putri Biro
Umum. Dalam rangkaian
peringatan Hari Bakti BP
Batam ke-42 dan RSBP
Batam ke-30 akan digelar
rangkaian acara menarik
6
Juara 1 Futsal Tournament Hari Bakti BP Batam ke 42
Anggota 4/Deputi Bidang Adm dan Program melepas peserta fun bike
Masih merupakan rangkaian Hari Bakti
Badan Pengusahaan (BP) Batam yang ke 42
Tahun, yang jatuh pada Sabtu (26/10) lalu,
BP Batam mengadakan Pameran Foto dan Corner Expo
di Nagoya Citywalk, Batam. Acara ini berlangsung
selama 4 hari, yaitu tanggal 31 Oktober hingga 3
November 2013.
Pembukaan pameran foto dan corner expo ini digelar di
Nagoya Citywalk, Kamis (31/10), dan dibuka oleh
Deputi Bidang Pelayanan Jasa, Drs. Asyari Abbas, M.Si
dan dihadiri oleh pejabat Direktorat PTSP dan Humas
BP Batam, serta pejabat Direktorat Investasi dan
Pemasaran BP Batam.
Pameran foto yang menampilkan 200 foto ini
merupakan publikasi kepada masyarakat mengenai
bakti BP Batam terhadap Pulau Batam dengan
membangun Pulau Batam dalam bentuk penyediaan dan
perbaikan infrastruktur untuk mewujudkan Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
Ada banyak foto yang ditampilkan, mulai dari Pulau
Batam pada tahun 1970-an hingga saat ini, seperti
kawasan Pelabuhan, Bandara, dan kawasan industri.
Sementara, Corner Expo menampilkan profil mengenai
Pusat Data dan Sistem
Informasi (PDSI) ,
p e m b a n g u n a n
Maintenance, Repair,
and Overhaul (MRO),
jalan tol, dan rel kereta
api.
Pameran foto dan
corner expo ini juga
b e r t u j u a n
m e m p r o m o s i k a n
keistimewaan Pulau
Batam untuk menarik
minat investor agar
terus menanamkan
investasinya di Pulau
Batam, karena Pulau
Batam merupakan
s a l a h s a t u
penyumbang devisa
terbesar bagi Negara
Indonesia. Selain itu,
acara ini juga bertujuan untuk mempublikasikan
pengabdian BP Batam terhadap Negara Indonesia.
Selain pameran foto pembangunan Batam, BP Batam
bekerjasama dengan Rumah Sakit BP Batam juga
menyediakan cek gula darah dan cek tekanan darah secara
gratis di buka untuk umum, setelah membuka pameran foto
pembangunan Batam Deputi Bidang Pelayanan Jasa, Drs.
Asyari Abbas, M.Si juga melakukan cek gula darah dan cek
tekanan darah.
Pameran Foto Pembangunan Batam Meriahkan Hari Bakti BP Batam ke- 42 Tahun
7
Anggota 1/Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam memeriksa gula darah
Suasana Pameran Foto Pembangunan Batam di City Walk Nagoya
8
engembangan dermaga utara pelabuhan peti kemas PBatu Ampar tahap III akan dilanjutkan pada tahun
2 0 1 4 y a n g m e r u p a k a n t a h a p t e r a k h i r
pengembangan pelabuhan. Secara keseluruhan, pelabuhan
itu akan mampu menampung bongkar muat dengan
kapasitas dari sebelumnya 230 ribu TEUs (twenty feet
equivalent units) menjadi 650 ribu TEUs per tahun. Total
pembangunan selama tiga tahap itu menggunakan dana
sebesar Rp 366 miliar.
Kasubdit Perencanaan Perhubungan BP Batam, Imam
Bachroni mengatakan, target pengerjaan akan selesai
September 2014. Khusus tahap akhir ini, anggaran yang
akan digunakan sekitar Rp100 miliar.
“Tahap pertama tahun lalu, anggarannya sekitar Rp66
miliar. Tahap kedua Rp200 miliar, dan tahap ketiga
dilanjutkan tahun 2014 nanti dengan anggaran Rp100
miliar,” katanya.
Proses yang dikerjakan pada tahap kedua tahun 2013
adalah pemasangan pile cap dan balok atau gelegar beton di
dermaga satu, dua dan tiga, serta penimbunan atau
reklamasi di wilayah itu. Luas lahan yang direklamasi
100 m x 300 m.
Beberapa pekerjaan yang akan dilakukan di tahun 2014,
antara lain pengecoran lantai dermaga seluas 670 m x 35
m, pemasangan vender atau karet dermaga untuk
menahan benturan kapal, dan pemasangan rel gantry
crane.
“Nanti akan dipasang juga karet penahan benturan
antara dermaga dengan kapal yang bersandar dan
pemasangan rel crane. Sekarang masih dilakukan studi
kelayakan untuk menentukan kapsitas crane yang
mampu digunakan”, ungkapnya.
Pembangunan Pelabuhan Batu Ampar direncanakan
memiliki panjang mencapai 3.600 meter dari 1.250
meter kondisi saat ini. Pelabuhan bongkar muat terbesar
di Batam tersebut, bila sudah selesai diperkirakan
mampu melayani bongkar muat kargo mencapai
600.000 TEU's per tahun.
PENGEMBANGAN DERMAGA UTARA TERMINAL BATU AMPAR
Kapasitas : 600.000 TEUSTotal Biaya: Rp 366 milyar)
Master Plan
9
Sarana dan Prasarana Kapasitas Eksisting Ultimate Capacity Kapasitas Sandar Kapal (berth capacity) (DWT) 35.000 35.000 Panjang Dermaga (berth bength) (M) 1.250 3.600 Kedalaman Sisi Dermaga (basin depth lws) (M) 6-12 14 Gudang Terbuka (open storage) (m2) 214.000 230.950 Gudang Tertutup (warehouse) (m2) 19.500 208.950
Master Plan Bongkar Muat Barang Pelabuhan Batu Ampar 2007-2025
Kapasitas Eksisting dan Ultimate Capacity Pelabuhan Batu Ampar
Tipe Kargo Sub tipe 2007 2015 Ultimate Capacity
Kontainer ro-ro 50.000 TEU 100.000 TEU 150.000 TEU
lo-lo 450.000 TEU 800.000 TEU 1.850.000 TEU
Kargo Umum Kargo proyek 70.000 tons 100.000 tons 126.000 tons
Non Kontainer 78.000 tons 127.000 tons 171.000 tons Bagged cement 574.000 tons 380.000 tons 339.000 tons
Dry Bulk Cement 980.000 tons 980.000 tons 980.000 tons Lain2 13.500 tons 20.000 tons 25.000 tons
Berdasarkan intensitas pelabuhan, Pelabuhan Batu
Ampar adalah pelabuhan dengan aktivitas tertinggi di
Pulau Batam. Aktivitas-aktivitas Pelabuhan Batu
Ampar meliputi peti kemas, kargo umum, dan
transhipment, serta terdapat satu terminal penumpang
fery, yaitu Harbour bay.
Dengan demikian, sebelum Pelabuhan Tanjung Sauh
selesai, maka Pelabuhan Batu Ampar diharapkan akan
mampu menampung aktivitas bongkar muat dalam jumlah
yang besar.
Kinerja Pelabuhan Batu Ampar (berdasarkan Master Plan
Pelabuhan Batu Ampar 2007-2025), sampai dengan tahun
2025 ditargetkan dapat melayani aktivitas kargo peti kemas
sebesar 2.000.000 TEUs per tahun dan kargo non peti
kemas lebih kurang menjadi 7,7 juta ton per tahun.
Pencapaian kinerja ini dibagi dalam tiga tahapan
pengembangan.
Pelabuhan Batu Ampar dari udara
a t a m m e r u p a k a n s a l a h s a t u w i l a y a h Bpengembangan Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone/FTA) yang pertama di Indonesia.
Awal pembangunan dimulai pada 1971 ketika Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan melalui Keputusan Presiden No. 74 yang menjadikan Batu Ampar sebagai pintu masuk untuk menarik investor asing.
Fokus awal industri pada penyulingan dan penyimpanan minyak dan gas yang kemudian diperluas dengan menyertakan manufaktur, galangan kapal, baik untuk pembuatan kapal baru maupun untuk perawatan, serta pariwisata dengan fokus kunci pada keperluan ekspor. Sejak itu, Batam menjelma menjadi salah satu penggerak pertumbuhan di tingkat regional dan nasional. Keberhasilan ini didukung insentif keuangan yang menarik bagi para investor serta biaya produksi yang rendah.
Untuk menjaga relevansi dengan pembangunan nasional dan perekonomian dunia yang dinamis, BP Batam mengambil langkah inisiatif untuk mengevaluasi perannya tersebut serta posisi Batam sebagai lokasi pilihan utama untuk penanaman modal asing langsung (PMA atau Foreign Direct Investment/FDI).
Untuk mendukung inisiatif tersebut, pengembangan infrastruktur terus ditingkatkan, antara lain perluasan Pelabuhan Batu Ampar, pengembangan pelabuhan transshipment/alih kapal di Tanjung Sauh, pengembangan jalan tol, pengembangan rel kereta api, pengembangan MRO pesawat, pengembangan air baku, pengembangan instalasi pengolahan limbah dan pengembangan infrastruktur IT.
Penelitian membuktikan bahwa Batam memiliki kekuatan daya saing; misalnya lokasi strategis berada dalam rute perdagangan penting dunia, keterkaitan yang kuat dengan ekonomi Singapura serta kemampuan menarik modal manusia dari seluruh Indonesia.
Terkait dengan hal tersebut, BP Batam baru-baru ini mengadakan workshop pengembangan klaster industri di Gedung IT Centre BP Batam yang dibuka oleh Anggota 4/Deputi Bidang Administrasi dan Program Mohammad Prijanto, Kamis (14/11). Workshop ini mengundang pembicara Dr. Hariyanto, pakar klaster dari BPPT dan Shivazi Das dari Konsultan Frost and Sullivan, dan Kasubag Pemetaan BP Batam Irfan Syakir Widyasa, ST.
Berdasarkan analisis kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang bagi Batam, tujuan-tujuan pembangunan ekonomi batam semestinya adalah
· Menciptakan lapangan pekerjaan sejalan dengan tujuan nasional;
· Menyadari potensi pada industri yang berpeluang tinggi dimana Batam memiliki daya saing yang kuat;
· Diversifikasi perekonomian Batam untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan;
· Naik ke atas rantai nilai untuk mengatasi penurunan produktivitas di sektor-sektor kunci;
· Memfasilitasi pembentukan bisnis untuk menghasilkan UKM Industri yang sukses
Pengembangan Klaster Industri Prioritas Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam
10
11
Roadmap KPBPB Batam
sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi;
· Mengidentifikasi ceruk pasar di mana Batam dapat mendukung Singapura dan peningkatan peran ASEAN dalam perekonomian global.
Pada tahun 2011, BP Batam telah mengidentifikasi sektor industri potensial berdasarkan tiga strategi roadmap BP Batam, yaitu:
Pertama, melengkapi atau memajukan industri yang sudah ada seperti elektronik dan elektrik, galangan kapal, pengilangan dan penyimpanan minyak dan gas, serta pariwisata atau MICE,
Kedua, mengembangkan industri baru atau industri berkembang seperti Information and Communication Technologi (ICT), Jasa Penunjang atau shared services, dan Green Industry.
Ketiga, membangun gateway/penghubung antara pusat produksi dan pusat kebutuhan atau pasar yang dinamakan logistic hub (transhipment), seperti pelabuhan alih kapal peti kemas dan MRO.
Sekarang saatnya Batam bertransformasi ke industri yang berni la i tambah lebih t inggi . Melalui
pengembangan klaster-klaster industri utama di atas, seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara industri maju.
Konsep klaster yang dikembangkan oleh Profesor Michael Porter, dari Harvard Business School sekarang telah menyebar secara global. Klaster merupakan konsentrasi geografis/berkumpulnya dari perusahaan, pemasok, layanan pendukung, infrastruktur khusus, produsen produk terkait , lembaga pelatihan dan asosiasi bisnis yang muncul dalam bidang-bidang khusus di lokasi tertentu.
Dengan kata lain, klaster adalah suatu lokasi geografis, di mana sumber daya dan kompetensi yang cukup berkumpul dan mencapai ambang batas kritis, memberikan suatu posisi kunci di jenis kegiatan ekonomi yang dijalankan, dan dengan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dibanding tempat-tempat lain.
Kesuksesan pengembangan klaster industri di Batam tergantung kepada kita semua. Mulai pelaku pemilik modal atau industri besarnya, UKM pendukungnya, asosiasi industri, asosiasi pekerja, lembaga penelitian dan akademisi, badan-badan sertifikasi dan klasifikasi, infrastruktur yang terus ditingkatkan dan juga dukungan pemerintah.
12
alam pengembangan Pulau Batam sebagai Ddaerah khusus Kawasan Perdagangan Bebas
(FTZ), Pulau Batam memiliki potensi yang
s a n g a t b e s a r d a l a m m e m b e r i k a n k o n t r i b u s i
perkembangan, serta pertumbuhan ekonomi dan investasi,
khususnya di Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan
bagian dari wilayah Indonesia dan difokuskan sebagai
kawasan industri khusus di Asia Tenggara melalui
berbagai pengembangan industri awal, seperti industri alih
kapal, perdagangan, pariwisata, serta industri lainnya yang
sudah dikembangkan sejak tahun 1970an.
Letak geografis yang strategis berdekatan dengan
Singapura dan Malaysia menjadikan Pulau Batam lokasi
yang tepat untuk berinvestasi dengan berbagai fasilitas
penunjang, insentif dan kemudahan yang diberikan oleh
Pemerintah Indonesia sebagai salah satu wujud upaya
pelayanan yang diberikan kepada calon investor yang
ingin berinvestasi di Batam.
Pengembangan industri di berbagai sektor di Pulau Batam
saat ini sudah semakin berkembang, baik industri
perdagangan, elektronik, perkapalan, pariwisata, animasi,
jasa, dan industri perbaikan pesawat tebang maupun
industri penunjang lainnya telah memberikan banyak
kontribusi dalam meningkatkan nilai pertumbuhan
ekonomi dan devisa Negara Indonesia.
Berbagai kebijakan yang telah dilimpahkan Pemerintah
Pusat kepada BP Batam merupakan upaya untuk
memberikan kemudahan bagi para calon investor yang
ingin menanamkan modalnya di Pulau Batam. Berbagai
fasilitas tersebut, seperti dibebaskannya pajak PPN,
PPNBM, ekspor dan impor dan berbagai insentif
lainnya, serta dukungan penuh dari Pemerintah Pusat
merupakan apresiasi dan upaya untuk memajukan Pulau
Batam sebagai daerah tujuan investasi terkemuka di
kawasan Asia Pasifik.
2 Sebagai pengelola Pulau seluas 715 km (Batam,
Rempang & Galang) dengan status perdagangan bebas
(Free Trade Zone), BP Batam memiliki program untuk
mempromosikan Pulau Batam, baik di dalam negeri
maupun di luar negeri. Salah satu program tersebut
adalah Business Gathering “BP Batam – JETRO (Japan
External Trade Organization)” yang merupakan acara
temu bisnis antara BP Batam dengan para komunitas
maupun pelaku usaha/pebisnis Jepang yang berada di
Jakarta.
Business Gathering BP Batam dengan JETRO 2013
Investasi
Kepala BP Batam menjelaskan peluang investasi di Batam
13
Acara ini diselenggarakan atas kerjasama BP Batam
dengan Japan External Trade Organization (JETRO)
yang merupakan suatu organisasi yang berhubungan dan
bekerjasama dengan Pemerintah Jepang untuk
mempromosikan serta, meningkatkan pertumbuhan
investasi dan perdagangan antara Jepang dengan
negara-negara di seluruh dunia. Berdiri sejak pada tahun
1958 dengan fungsi dan tugasnya adalah untuk
mempromosikan nilai ekspor produk Jepang di luar
negeri dan memfokuskan ke arah promosi investasi
asing di Jepang, serta membantu UKM dan perusahaan-
perusahaan Jepang dalam memaksimalkan potensi
ekspor global mereka.
Berdasarkan data tersebut diharapkan pertumbuhan
nilai investasi, khususnya perusahaan yang berasal dari
Jepang dapat terus meningkatkan nilai investasinya di
Batam dan semoga hal tersebut juga diikuti oleh negara-
negara lainnya yang tentunya akan memberikan dampak
yang positif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
secara Nasional di Indonesia.
Acara Business Gathering tersebut dihadiri dan dibuka
oleh Kepala BP Batam Bpk Mustofa Widjaja, Mr.
Hajime Kinoshita dari Liaison Officer BP Batam yang
berada di Jepang, Senior General Manager PT.
Sumitomo Wiring System Batam Indonesia Mr. Jito.
Hitoshi, dan Mr. Okajima Masahiko yang menjabat
sebagai President Director PT. Takamori Indonesia.
No Negara Asal Jumlah Perusahaan
Nilai Investasi (USD)
Bidang Usaha
Direct Investment (100%)
1 Jepang 16 132.518.986
Elektronik & industri penunjang elektronik
Joint Venture (Tidak dengan Indonesia) 1 Jepang – Singapura 35 284.813.213 Elektronik,
industri penunjang & industri berat
2 Jepang – Philipina 1 7.349.143
3 Jepang - Prancis 1 19.246.167
Total 37 311.408.523
Joint Venture (Dengan Indonesia)
1 Indonesia, Jepang & Singapura
3 59.091.000
Elektronik, industri penunjang & industri berat
2 Indonesia – Jepang 10 31.361.137 Elektronik, industri berat
3 Indonesia, Inggris, Jepang, Jerman & Singapura
1 24.925.810 Industri penunjang & Industri berat
Total 14 115.377.947 Total Joint Venture 51 426.786.470
Total (Joint + Direct) 67 559.305.456
Terkait dengan investasi Jepang, khususnya di Pulau Batam s.d. tahun 2012 adalah (lihat tabel)
Para peserta Business Gathering
Kepala BP Batam berbincang dengan peserta Business Gathering
14
Kementerian Koordinasi Perekonomian
mengemukakan bahwa pelaksanaan Free
Trade Zone Batam Bintan Karimun (FTZ
BBK) telah berjalan selama 5 tahun. Dalam hal ini
FTZ BBK seharusnya sudah mampu menjadi
lokomotif ekonomi nasional. Namun pada
kenyataannya, FTZ BBK belum memberikan secara
signifikan kinerja perekonomian di Kepulauan Riau
karena belum optimalnya FTZ. Banyak peraturan
FTZ belum memadai bagi para investor sehingga
diperlukan perhatian khusus terhadap FTZ ini.
Hal tersebut dipaparkan dalam sebuah Forum
Group Discussion, Senin (25/11) lalu oleh
Kementerian Koordinator Perekonomian RI
bekerja sama dengan Dewan Kawasan BBK di
Hotel BCC, Batam dengan menghadirkan
pembicara anggota Dewan Ekonomi Nasional serta
Tim Working Group BBK dan KEK Dr. Umar
Juoro, Asisten Deputi VI Kemenko Perekonomian
RI Dr. Purba Robert Sianipar, dan Kepala Badan
Pengusahaan (BP) Batam Mustofa Widjaja.
Purba Robert Sianipar, dalam sambutannya
mengungkapkan, untuk meningkatkan kinerja FTZ
BBK Kemenko Perekonomian telah melakukan
berbagai bentuk kerja sama dengan beberapa
negara, antara lain dengan Singapura, salah satunya
dengan melakukan kajian ekonomi BBK.
Kemenko Perekonomian RI melalui Tim Working
Group BBK telah melakukan kajian terhadap pelaksanaan
FTZ di 3 negara sebagai benchmarking, antara lain
Vietnam, Malaysia dan China.
Kajian itu antara lain untuk melihat perbandingan terhadap
kelembagaan dan infrastruktur dalam rangka pelaksanaan
FTZ di negara masing-masing, meliputi:
1. Kelembagaan FTZ BBK, Malaysia, Vietnam dan
Cina.
2. Infrastruktur FTZ BBK, Malaysia, Vietnam dan
Cina.
3. Pembiayaan Infrastruktur FTZ BBK, Malaysia,
Vietnam dan Cina.
4. Ketenagakerjaan FTZ BBK, Malaysia, Vietnam
dan Cina.
5. Keunggulan Industri Jasa FTZ BBK, Malaysia,
Vietnam dan Cina.
6. Rantai Nilai Global (Global Value Chain)
Industri Elektonika
7. Rantai Nilai Global (Global Value Chain)
Industri Perkapalan
8. Rantai Nilai Global (Global Value Chain)
Industri Pendukung Migas
9. Rantai Nilai Global (Global Value Chain)
Industri Offshore sevices
10. Rantai Nilai Global (Global Value Chain)
Industri Pariwisata
11. Road Map Pengembangan FTZ BBK pada
Industri Elektronika, Perkapalan, Pendukung
Migas, Offshore services, Pariwisata.
Pengembangan FTZ dan Global Value Chain Batam-
Kepala BP Batam memberikan pemaparan dalam acara Global Value chain BBK
Kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan dari Tim Working Group (TWG) terhadap benchmarking tersebut adalah :
Rekomendasi Kelembagaan dan Infrastruktur
1. Pembentukan Resolution Conflict Board di
t i n g k a t D e w a n N a s i o n a l . U n t u k
menyempurnakan mekanisme resolusi konflik
dalam kelembagaan FTZ Batam Bintan
Karimun, diperlukan mekanisme resolusi
konflik yang terintegrasi di tingkat nasional yang
dapat menyelesaikan persoalan lintas sektoral
dan lintas kementerian. Resolusi konflik tersebut
sebaiknya berada dalam struktur Dewan
Nasional yang melibatkan beberapa kementerian
lainnya, seperti Kementerian Kehutanan,
Pariwisata, ekonomi kreatif, Perdagangan dan
Kementerian Keuangan (Dirjen Bea Cukai dan
Dirjen Perpajakan).
2. O p t i m a l i s a s i B U M N / B U M D d a l a m
pembangunan Infrastruktur di Kawasan FTZ
BBK. Diperlukan kerja sama pemerintah pusat
dan daerah. Di mana pemerintah pusat dan
daerah melakukan penyertaan modal (equity)
bersama. BUMN/BUMD tersebut mendapatkan
fasilitas kredit dari perbankan BUMN dan swasta
untuk pembangunan infrastruktur kawasan. Pola
pembangunan infrastruktur seperti ini berhasil
diterapkan di Vietnam dan China.
3. Pembentukan Labor Conflict Resolution di
tingkat lokal. Pemda dan Badan Pengelola
kawasan perlu memfasilitasi proses mediasi
antara buruh dan perusahaan supaya tuntutan
pekerja dapat terkendali.
4. Pemerintah Daerah dan Dewan Kawasan perlu
bekerja sama dalam mengembangkan
politeknik. Peningkatan keterampilan dan
pelatihan ketenagakerjaan pada masyarakat
Batam, Bintan, Karimun untuk mendukung
industri prioritas, yaitu elektronika, perkapalan,
pendukung migas, offshore services, dan
pariwisata. Pengembangannya dapat dilakukan
bekerja sama dengan lembaga pendidikan
nasional dan internasional.
5. Penyusunan road map industri elektronika yang
terintegrasi dengan kebutuhan industri EMS
(Electronic Manufacturing Services) dan ODM
(Original Design Manufacturing) yang
mengikuti global value chain.
6. Perkembangan industri perkapalan di Batam dan
Karimun perlu diarahkan pada pemenuhan
kebutuhan industri tier 1 dan 2 dalam global
value chain industri pembuatan kapal besar.
Industri Batam dan Karimun yang ada perlu
ditingkatkan (upgrading) pada manufaktur
HVAC, sencores, communication, winches dan
pembuatan platform kapal besar.
Bintan-Karimun (BBK) Kelembagaan dan Infrastruktur
15
8. Perkembangan layanan offshore untuk industri
berbasis TI dan layanan keuangan memungkinkan
dilakukan di Batam karena strategisnya posisi
Batam sebagai hub network server di kawasan Asia
Pasifik.
9. Perkembangan jasa pariwisata di Bintan perlu
difokuskan pada promosi dan peningkatan
pelayanan berstandar internasional. Industri
pariwisata Bintan perlu ditingkatkan menyesuaikan
rantai nilai global (global value chain) yang
berbasis pada pariwisata ekoturisme, sejarah dan
budaya, agama, dan komunitas masyarakat.
10. Pelatihan dan pendidikan untuk tenaga kerja
pariwisata Bintan perlu diarahkan untuk mengikut
pelatihan TedQual, Sbest dan Praktikum dan
pemberian beasiswa, untuk pejabat lokal
diperlukan untuk mengikuti kursus pariwisata dan
wisata internasional terkait penciptaan even
pariwisata untuk kawasan Batam Bintan dan
Karimun.
11. Fokus pengembangan FTZ Karimun adalah pada
industri perkapalan, karena itu pengembangan
infrastruktur dan industri pendukung diarahkan
pada mendukung industri perkapalan.
12. Memfasilitasi perkembangan UMKM untuk
memberikan akses bagi masyarakat yang lebih luas
dalam perkembangan ekonomi di BBK. Perlunya
meningkatkan sinergi antara pemerintah daerah,
BP, Perbankan dan dunia usaha.
13. Fokus pengembangan FTZ Batam dan Bintan
adalah pada industri elektronika, pendukung migas
dan Pariwisata. Karena itu pengembangan
infrastruktur dan industri pendukung diarahkan
pada mendukung industri tersebut yang secara
optimal mengambil manfaat dari global value chain
saat ini.
14. Mengintensifkan dan mengefektifkan joint
promotion BP FTZ BKK yang terfokus pada
perusahaan tertentu (target) untuk industri
elektronika, perkapalan, pendukung migas,
pariwisata dan offshore services.
Studi pengembangan FTZ BBK sebelumnya yang
merupakan jo int s tudy Indonesia-Singapura
merekomendasikan untuk melakukan benchmarking
lebih jauh dengan SEZ/FTZ di Malaysia, Vietnam dan
China. Fokusnya adalah pada aspek kelembagaan,
infrastruktur, pembiayaan, dan ketenagakerjaan.
S tud i sebe lumnya juga merekomendas ikan
pengembangan industri elekronika, perkapalan,
pendukung migas, dan data storage, dalam konteks
global value chain.
Karena pariwisata merupakan sektor penting dalam
FTZ, khususnya Bintan, dan juga Batam, maka dalam
hal tertentu pengembangan pariwisata juga dibahas.
Tanggapan Kepala BP Batam Secara Umum
Terkait dengan kesimpulan dan rekomendasi yang
dikeluarkan oleh Tim Working Group atas kajian
tersebut, dalam menentukan industri prioritas dalam
global value chain, khususnya di Batam perlu dilihat
juga karekteristik Batam selama ini. Untuk itu BP Batam
mengusulkan tiga pendekatan strategi seperti yang
dipaparkan oleh Kepala BP Batam Mustofa Widjaja,
yaitu:
a) Diversifikasi dari industri-industri yang ada
menjadi industri baru atau industri yang
berkembang, yaitu Industri Informasi dan
Telekomunikasi (data centre), Jasa penunjang
16
7. Perkembangan industri pendukung migas
diarahkan pada kebutuhan industri standar dan
kebutuhan yang membutuhkan kecanggihan
tertentu seperti anjungan migas di laut dalam.
Sedapat mungkin mendapatkan nilai optimal dari
value chain industri pendukung migas.
Para peserta Forum Group Discussion
17
seperti jasa penunjang pelayanan TI, Green
Industry seperti Light Emitted Diode (LED) dan
Fotovoltage,
b) Melengkapi dan memajukan industri-industri
yang telah ada, yaitu Elektronik dan Elektrik,
Pariwisata (MICE), Galangan kapal (shipyard),
Pengilangan dan Penyimpanan Minyak dan Gas,
c) Membangun gateway di antara pusat produksi dan
p u s a t k e b u t u h a n , y a i t u l o g i s t i c h u b
(transhipment) seperti pelabuhan alih kapal peti
kemas dan MRO.
Terkait pembentukan Resolution Conflict Board di
Tingkat Dewan Nasional, Kepala BP Batam
berpendapat, bahwa selain penetapan resolution board
di Dewan Nasional perlu juga ditetapkan mekanisme
dan hubungan kerja dan tugas pokok dalam
kelembagaan tersebut dengan Dewan Kawasan yang
ada di masing-masing BBK, sehingga tidak terjadi
tumpang tindih kewenangan dalam kebijakan dan
operasional.
Sedangkan terkait optimalisasi BUMN/BUMD dalam
pembangunan infrastruktur di Kawasan FTZ BBK.
Kepala BP Batam sepaham dengan rekomendasi Tim,
namun perlu dikembangkan untuk pelaksanaannya. Begitu
juga dengan pembentukan Labor Conflict Resolution di
tingkat lokal. BP Batam sepaham dan setuju dengan hasil
analisis kesimpulan Tim Working Group.
Se lanju tnya te rka i t dengan ker ja sama da lam
mengembangkan politeknik dan peningkatan keterampilan
dan pelatihan ketenagakerjaan, Kepala BP Batam
berpendapat selain dari lembaga pendidikan, baik yang
nasional maupun internasional, perlu juga dikembangkan
pusat inkubator yang dapat mendidik tenaga-tenaga
industri menjadi tenaga yang terampil.Dalam hal
penyusunan road map industri elektronika yang terintegrasi
dengan kebutuhan industri, BP Batam berpendapat tidak
hanya industri elektronika, tetapi perlu juga disusun road
map dari seluruh industri yang menjadi prioritas utama
sehingga bisa lebih dapat diaplikasikan oleh stakeholder
yang lain dalam bidang tugas masing-masing.
Perkembangan industri perkapalan dan industri pendukung
migas di Batam dan Karimun, BP Batam berpendapat
bahwa untuk di Batam kegiatan industri seperti ini sudah
ditingkatkan sehingga dapat membuat platform kapal besar
seperti apa yang telah dikerjakan oleh perusahan Mc
Dermott untuk anjungan minyak lepas pantai.
Sedangkan untuk perkembangan layanan offshore untuk
industri berbasis TI dan layanan keuangan, pada saat ini
layanan offshore TI telah mulai dikembangkan di Batam,
khusus di BP Batam telah dikembangkan IT Centre sebagai
tempat penyediaan layanan seperti share service (Web
Hosting, Mail Hosting Storage), dedicated service (server,
virtual server), location services (room, rack) dan disaster
recovery (DRC, DC management, link).
Di bidang pariwisata, menurut Kepala BP Batam, khusus
untuk Batam pelatihan dan pendidikan dapat mendukung
event pariwisata, seperti business tourism (incentive
travelling), retail tourism, eco dan halal tourism.
Untuk memfasilitasi perkembangan UMKM dengan
memberikan akses bagi masyarakat yang lebih luas dalam
perkembangan ekonomi di BBK, Kepala BP Batam
mengemukakan bahwa memfasilitasi bisa dilakukan dalam
penyediaan bantuan/pinjaman untuk peningkatan kapasitas
UKM dan penyerapan teknologi dalam mendukung
industri-industri yang diprioritas.
Sedangkan dalam rangka mengintensifkan dan
mengefektifkan joint promotion BP FTZ BBK, Kepala BP
Batam berpendapat bahwa joint promotion BP FTZ BBK
bukan semata-mata hanya terfokus pada industri-industri
unggulan, tetapi juga harus selektif di dalam pemilihan
lokasi/negara, sehingga hasilnya juga dapat diukur.
Bandar Udara Hang Nadim Batam mengikuti
Pameran Teknologi Green Airport yang
merupakan bagian dari Indonesia International
Infrastructure Conference and Exhibiton (IIICE), di Jakarta
Convention Center, Jakarta yang berlangsung selama 3 hari
(13-15 November 2013) yang dibuka oleh Menteri
Koordinator Perekonomi, Hatta Radjasa.
Menko Perekonomian Hatta Radjasa, dalam sambutannya
berjanji akan memangkas prosedur birokrasi yg
menghambat investasi di Indonesia. Ada 56 proyek yang
penting bagi perencanaan MP3EI yang akan diperkenalkan
di IIICE, dimana setengah dari proyek-proyek tersebut
akan ditampilkan guna mengumpulkan tanggapan untuk
peninjauan ulang.
Bandara Hang Nadim, dalam
pameran ini mengusung konsep
Eco Green, karena Hang Nadim
merupakan salah satu bandar
udara besar di Indonesia yang
m e m i l i k i p e r a n d a l a m
menindaklanjuti isu perubahan
iklim global dan antisipasi
permasalahan lingkungan bandar
udara.
Saat ini, Bandara Hang Nadim
t e n g a h m e n y u s u n s e b u a h
perencanaan pengelolaan bandara
yang ramah lingkungan (Hang
Nadim Ecology Masterplan)
u n t u k d i j a d i k a n p e d o m a n
penataan dan pengelolaan bandar
u d a r a y a n g b e r w a w a s a n
lingkungan yang terintergrasi
dengan tata tuang wilayah dan
s i s t e m t r a n s p o r t a s i g u n a
mengurangi dampak lingkungan
yang mungkin terjadi, sehingga
mampu menjadi bandar udara
dengan visi global lingkungan
hidup, terpadu, serasi dan selaras
dengan lingkungan sekitarnya
demi tercapainya pembangunan
yang berkelanjutan.
Saat ini juga, Hang Nadim tengah
mengembangkan investasi dalam
bidang pembangunan hanggar
Eco-Airport Tema Bandara Hang Nadim Dalam Pameran Teknologi Green Airport
18
Kepala BP Batam, Ir. Mustofa Widjaja saat menjawab pertanyaan pers
Kepala BP Batam, Ir. Mustofa Widjaja membrikan sambutan pada pembukaan pameran Eco-Airport di Jakarta
untuk perbaikan pesawat udara
(MRO Project-Maintenance,
Repair and Overhoul). Lion, salah
satu perusahaan pesawat yang
terbesar telah menanamkan
investasinya di bidang ini. Badan
Pengusahaan (BP) Batam, selaku
pengelola Bandara Hang Nadim
telah menetapkan area bandara
sebagai salah satu klaster industri
di Pulau Batam, selain beberapa
kluster industri yang lain, yaitu
perkapalan dan galangan, industri
alat berat, industri elektronik,
animasi, dan lainnya.
Selain Lion Air, BP Batam juga
telah menerima permohonan
investasi MRO dari Garuda
Indonesia dan Iltabi Aircraft
Industry yang saat ini juga sudah
d a l a m t a h a p p e r e n c a n a a n
pembangunan setelah MoU
ditandatangani oleh kedua belah
pihak.
S e m e n t a r a i t u , D e p u t i
Perencanaan Infrastuktur dan
R e g i o n a l K e m e n t e r i a n
Kordinator Perekonomian, Luky
Eko Wuryanto, mengatakan
pameran ini bertujuan untuk
meningkatkan potensi ekonomi
pada level yang lebih tinggi lagi,
sekaligus menarik calon-calon
investor, khususnya dalam sektor
infrastruktur. Deputi Bidang
Pengendalian BP Batam Asroni
Harahap, hadir dalam pameran ini
d idamping i o l eh D i r ek tu r
Perencanaan Pembangunan
Istono.
IIICE diselenggarakan oleh PT
Angkasa Pura dan didukung oleh
Kementerian Perhubungan,
B a d a n P e r e n c a n a a n d a n
P e m b a n g u n a n N a s i o n a l
(Bappenas), dan Kementerian
K o o r d i n a t o r B i d a n g
Perekonomian, Kamar Dagang
Indonesia, Badan Koordinasi
Penanaman Modal, dan Asosiasi
Pemerintah Provinsi Seluruh
Indonesia bekerjasama dengan
PT Infrastructure Asia.
19
Foto bersama kepala
BP Batam Adakan Sosialisasi RIPH
20
adan Pengusahaan (BP) Batam melakukan Bsosialisasi tata cara pengajuan Rekomendasi
Impor Produk Hortikultura (RIPH) kepada
perusahaan-perusahaan pemasok produk hortikultura di
C o n f e r e n c e R o o m I T C e n t e r, K a m i s ( 7 / 11 ) .
Sosialisasi itu menghadirkan tiga narasumber dari
Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian
terselenggara berkat kerjasama BP Batam dengan
Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Pertanian, Kementerian Pertanian serta Direktorat
Fasilitas Ekspor dan Impor Direktorat Jenderal
Perdagangan Luar Negeri.
Kasubdit Perindustrian BP Batam, Ponco Prio Atmojo
yang membuka kegiatan ini mewakili Kepala BP Batam,
mengatakan, pemasukan sayur dan buah diatur untuk
melindungi produk lokal.
Menurut Ponco, BP Batam dalam hal ini, Direktorat Lalu
Lintas (Ditlalin) Barang sudah melakukan pemeriksaan
kepemilikan transportasi perusahaan pemasok produk
holtikultura.
“Karena itu (transportasi) merupakan salah satu syarat. Di
sini sekarang ada 14 perusahaan yang mendapatkan IT
(importir terdaftar) produk hortikultura”, katanya.
Ponco menyatakan dari 14 perusahaan tersebut, dua di
antaranya diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan.
Sementara 12 perusahaan lainnya dikeluarkan BP
Batam.
“Dari 14 itu, 10 di antaranya mengimpor buah dan dan
sayur. Empat lagi mengimpor produk olahan. Saat ini
baru satu perusahaan yang mendapat RIPH
(rekomendari impor produk hortikultura),” katanya.
Ia berharap dengan adanya sosialisasi ini, setidaknya 13
perusahaan lainnya bisa menyusul. Dan, hari ini akan
dilakukan simulasi bagaimana caranya melakukan
pendaftaran secara online.
Sementara itu, Kepala Seksi Stabilitas Harga Direktorat
Pemasaran Domestik, Kementerian Pertanian Tardi
Toyip menyatakan, bahwa RIPH merupakan amanah
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010, Permentan
Nomor 88 tahun 2011 tentang Pengawasan Keamanan
Pangan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan
Segar Asal Tumbuhan.
Permentan Nomor 42 Tahun 2012 tentang Perubahan
Atas Permentan Nomor 15 tahun 2011 tentang
Kebijakan
Para peserta sosialisasi RIPH
21
Perubahan Nomor 37 2006 tentang Persyaratan Teknis
dan Tindakan Karantina Tumbuhan Untuk Pemasukan
Buah-buahan atau Sayuran Buah Segar ke Wilayah
Indonesia.
“Maksud dan tujuan pemberian RIPH untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan
impor produk hortikultura serta memberikan kepastian
dalam pelayanan penerbitan RIPH,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, RIPH untuk bahan baku industri
dan olahan konsumsi, hanya diterbitkan satu kali dalam
satu periode untuk satu perusahaan. RIPH lanjutnya
diterbitkan paling lama tujuh hari kerja setelah selesai
pemeriksaan kelengkapan persyaratan dokumen RIPH
dan apabila dokumen tidak lengkap akan dikembalikan
kepada pemohon untuk dilengkapi.
“Jika terjadi force majeure (bencana alam), maka
pengajuan pemohon dilakukan secara manual,”
jelasnya.
Dalam pemaparannya ia menjelaskan, produk sayuran
segar yang diatur di antaranya, kentang atlantik, bawang
bombay, bawang merah, wortel dan cabe. Sementara
untuk buah di antaranya pisang, nanas, mangga, jeruk,
anggur, melon, pepaya, apel, durian dan lengkeng.
Kasubdit Pelayanan Perdagangan Direktorat Fasilitas
Ekspor dan Impor, Dwika Dasawarsih menyampaikan,
pengajuan RIPH wajib dilakukan secara online. “Tidak
boleh dilakukan secara manual. Karena jika harus
melakukan dengan manual harus mempunyai hak
akses”, jelasnya.
Selain itu, IP dan IT produk hortikultura wajib
menyampaikan laporan secara tertulis atas pelaksanaan
impor produk hortikultura setiap tanggal 15 setiap
bulannya.
“Pengakuan sebagai IP hortikultura dan penetapan sebagai
IT hortikultura dicabut apabila tidak melaksana kewajiban
menyampaikan laporan tertulis sebanyak tiga kali”,
jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Pelaksana Direktorat Fasilitasi
Ekspor dan Impor dari Kementerian Perdagangan, Yogo
Dwiantoro memberikan simulasi RIPH secara online.
Ia juga menyampaikan untuk memperoleh RIPH ada
kewajiban dan sanksi yang akan diterima oleh pihak
perusahaan. Di antaranya kewajiban untuk melakukan
realisasi impor hortikultura paling sedikit 80 persen dari
persetujuan impor dalam setiap periode sebagaimana
tercantum dan persetujuan impor.
Para pembicara sosialisasi RIPH
Para peserta sosialisasi RIPH
22
ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Dalam sosialisasi tersebut disampaikan beberapa hal,
yaitu tata cara pengisian laporan konstruksi penanaman
modal, perijinan dan non perijinan penanaman modal
yang dimiliki, realisasi investasi, realisasi mesin dan
peralatan, penggunaan tenaga kerja, hingga
permasalahan yang dihadapi perusahaan.
Selain itu juga dapat dilaporkan program Corporate
Social Responsibility (CSR) yang sudah dilakukan oleh
setiap perusahaan. Saat ini sistem penyusunan LKPM
masih secara manual, namun direncanakan pada tahun
2014, akan mulai dilakukan secara online melalui
website bkpm.go.id.
Dengan sistem manual, khususnya di wilayah Kepri,
perusahaan biasanya mengirimkan LKPMnya melalui
jasa pengiriman atau diantar langsung ke empat
instansi, yaitu BKPM Pusat, BKPMD Kepri, BKPM
Kota Batam dan BP Batam.
Dengan sistem online, secara otomatis nantinya
pengiriman tersebut akan terdistribusikan dengan
sendirinya, serta menghemat waktu dan biaya
operasional. Terkait hal ini sebelumnya akan dilakukan
sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan.
Dalam rangka memberikan pemahaman tentang
pentingnya pelaporan kegiatan investasi, Subdit
Perizinan Penanaman Modal BP Batam
menyelenggarakan Sosialisasi Penyusunan Laporan
Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) di Hotel Vista, Jumat
(4/11).
Sosialisasi ini dipimpin langsung Kepala Subdit Perizinan
Penanaman Modal, Chairul dan dihadiri perwakilan
BKPM Indonesia di Singapura, M. Ikhsan.
Chairul, dalam penjelasannya mengatakan kegiatan
penanaman modal di Indonesia dilindungi dengan UU
Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang
bertujuan antara lain untuk meningkatkan pertumbuhan
Sosialisasi LKPM
Para Peserta sosialisasi LKPM
Salah satu pembicara menyampaikan uraian tentang sosialisasi LKPM
adan Pengusahaan (BP) Batam bekerjasama Bdengan Balai Besar Industri Agro (BBIA)
menyosialisasikan Hazard Analysis Critical
Control Point (HACCP) bagi Industri Kecil Menengah
(IKM), Selasa (29/10).
Agus Sudibyo, pembicara dari BBIA, mengemukakan
bahwa para IKM harus bisa memberikan kepuasan
kepada pelanggan dan harus memiliki daya saing.
Dalam hal ini, untuk mengatasinya, diperlukan cara
produksi yang baik, agar bisa menghasilkan suatu
produk pangan dan cita rasa.
"Buatlah suatu produk pangan dan cita rasa yang bisa
menghasilkan produksi yang baik, dan dibutuhkan
konsumen,", katanya.
Dikatakan dia, adapun salah satu upaya yang harus
diatasi yakni, dengan meningkatkan daya saing dan
perlindungan konsumen adalah penerapan cara
produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) atau
dengan good manufacturing practice (GMP).
Untuk itu, Agus mengatakan, tujuan penerapan CPPOB
atau GMP, yaitu untuk memberikan prinsip-prinsip
dasar yang sangat penting dalam produksi pangan.
Dalam hal ini, lanjut dia, dapat diterapkan sepanjang
rantai pangan mulai dari produksi primer sampai
konsumen akhir. Sehingga dapat menjamin pangan yang
diproduksi aman dan layak di konsumsi.
“Nantinya akan diarahkan ke industri agar bisa memenuhi
berbagai persyaratan produksi. Misalnya di lokasi
bangunan dan fasilitas,” paparnya.
Dalam hal ini, harus ada pengarahan pendekatan dan
penerapan manajemen sistem HACCP. Ia memaparkan
tuntutan konsumen hanya dua yakni, mutu dan keamanan
pangan, tidak hanya itu saja, ia juga menekankan pelatihan
karyawan sangat diperlukan.
“Karyawan harus mendapatkan pelatihan atau pendidikan
tentang higiene dan kesehatan karyawan. Higienis pangan
olahan, pembersihan dan sanitasi peralatan, serta
pengawasan mutu yang lebih baik,” paparnya. Pada
kesempatan itu, dirinya juga menyampaikan hal yang
mendasar untuk pencucian tangan sebelum dan sesudah
mengolah pangan.
“Cuci tangan itu kita ingat jari kita saja. Kan ada lima. Jadi
lima caranya. Pertama basuh tangan dengan air mengalir.
Kemudian pakai sabun, cuci lagi tangan dengan air
mengalir dan keringkan tangan,” jelasnya.
BP Batam dan BBIA Sosialisasikan HACCP
23
Para pembicara sosialisasi HACCP
Dalam beberapa literatur, Hazard Analysis Critical Control
Point (HACCP) adalah suatu sistem kontrol dalam upaya
pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas
identifikasi titik-titik kritis di dalam tahap penanganan dan
proses produksi. HACCP merupakan salah satu bentuk
manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin
keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan
(preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan
dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen.
Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri
pangan adalah untuk mencegah terjadinya bahaya,
sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan guna
memenuhi tututan konsumen. HACCP bersifat sebagai
sistem pengendalian mutu sejak bahan baku dipersiapkan
s ampa i p roduk akh i r d ip roduks i massa l dan
didistribusikan.
Oleh karena itu dengan diterapkannya sistem HACCP akan
mencegah resiko komplain karena adanya bahaya pada
suatu produk pangan. Selain itu, HACCP juga dapat
berfungsi sebagai promosi perdagangan di era pasar global
yang memiliki daya saing kompetitif.
Pada beberapa negara penerapan HACCP ini bersifat
sukarela dan banyak industri pangan yang telah
menerapkannya. Di samping karena meningkatnya
kesadaran masyarakat, baik produsen dan konsumen dalam
negeri akan keamanan pangan, penerapan HACCP di
industri pangan banyak dipicu oleh permintaan konsumen
terutama dari negara pengimpor. (hk)
24
Lilik Ponco Priyo Atmojo,SH sebagai salah satu pembicara pada acara sosialisasi HACCP
Para peserta sosialisasi HACCP
Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas) RI menggelar dialog
perencanaan pembangunan 2013 dengan tema
“Pembangunan Ekonomi Indonesia Masa Depan
Melalui Pengembangan Kawasan Strategis dan Cepat
Tumbuh” yang dilaksanakan Rabu (27/11) di Hotel
Harmoni One, Batam.
M e n t e r i P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n
Nasional /Bappenas , Armida S. Al isyahbana
mengatakan bahwa tujuan diadakannya dialog ini
adalah untuk mencari solusi dan tindakan yang dapat
mempercepat perkembangan kawasan startegis dan
cepat tumbuh di wilayah Prov Kepri
yang merupakan salah satu daerah
yang berkembang dengan sangat
pesat.
M e n t e r i P P N j u g a
menginformasikan bahwa Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2012 -2015 yang
sudah hampir selesai agar nantinya
dapat didukung oleh seluruh
pengelola daerah kawasan strategis
secara nasional dengan rancangan
techno grafik yang dipersiapkan dan
diharapkan dapat selesai pada tahun
2014 nanti.
Sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005—2025,
melalui koridor ekonomi dalam program MP3EI
(Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia) terbagi dalam 4 bidang, yaitu
Kawasan Ekonomi Cepat Tumbuh (KECPT), Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Pengembangan
Ekonomi Terpadu (KAPET) dan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB).
Selain itu infrastruktur juga merupakan elemen penting
dalam program upaya meningkatkan percepatan
pertumbuhan ekonomi dalam membangun konektifitas
sebagai sarana pendukung yang real.
Koneksi Masih Menjadi KendalaBagi Kepri
25
Sekitar Kita
Drs. Asyari Abbas, Anggota 3/Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam (kanan), Dr. Hari Azhar Azis, Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI (tengah), Dr. Imron Bulkin, Staf Ahli Bidang PemberdayaanMasyarakat dan Penaggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas (kiri)
Pemberian cinderamata dari Gubernur Kepulauan Riau Drs. H. M. Sani kepada Menteri PPN/Bappenas Armida S. Alisyahbana
Namun tidak dipungkiri bahwa berbagai permasalahan
seperti kenaikan harga bbm, melonjaknya harga dollar
dan berbagai masalah global maupun internal bisa
menghambat laju pertumbuhan di Provinsi Kepri
tentunya harus kita cermati dengan baik”, kata M. Sani.
Sani juga mengatakan, salah satu hal yang sangat
penting bagi masyarakat Kepulauan Riau adalah
connectivity (konektivitas), seperti kurang memadainya
fasilitas transportasi dan sarana pendukung lainnya
yang merupakan kebutuhan yang sangat vital dan
mendasar yang harus segera dibenahi untuk kemajuan
masyarakat Provinsi Kepri.
Sejumlah narasumber dalam acara dialog tersebut,
antara lain Staf Ahli Bidang Pemberdayaan Masyarakat
d a n P e n a n g g u a l a n g a n
K e m i s k i n a n K e m e n t e r i a n
PPN/Bappenas Dr. Imron Bulkin,
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI
Dr. Hari Azhar Azis, dan Drs.
Asyari Abbas yang menjabat
sebagai Anggota 3/ Deputi Bidang
Pelayanan Umum BP Batam.
Setelah acara dialog perencanaan
p e m b a n g u n a n , M e n t e r i
PPN/Bappenas berkunjung
kawasan industri shipyard yang
mengerjakan beberapa kapal
patroli dan kapal cepat rudal
(KCR) untuk TNI AL, yaitu PT
Palindo Marine Shipyard dan PT
Kinema.
Seperti diketahui masih adanya beberapa daerah yang
masih belum memiliki berbagai fasilitas penunjang untuk
perkembangan kawasan strategis yang perlu dibenahi dan
dikembangkan agar dapat meningkatkan ni la i
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat”,
kata Armida S. Alisyahbana.
Di pihak lain, Gubernur Kepri M. Sani mengatakan
Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan Batam, Bintan
Karimun (BBK) sebagai lokomotif pembangunan dengan
dasar UU No. 44 Tahun 2007 dan jumlah penduduk dengan
jumlah pertumbuhan yang paling tinggi di Indonesia, yaitu
sebesar 7,5% rata-rata per tahunnya, menunjukkan bahwa
dengan potensi yang ada Provinsi Kepri akan terus
berkembang.
26
Sambutan Menteri PPN/Bappenas Armida S. Alisyahbana
Sambutan Gubernur KEPRI, Drs. H. M. Sani
Un t u k m e n y a m a k a n p e r s e p s i d a l a m
mewujudkan kerja sama bidang pengamanan
di lingkungan/kawasan Badan Pengusahaan
(BP) Batam, Polda Kepri menandatangani pedoman
pelaksanaan kerja penyelenggaraan pengamanan
wilayah kerja Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas Batam di Graha Lancang Kuning,
Polda Kepri, Nongsa, Batam, Selasa (8/10) lalu.
Penandatanganan dilakukan oleh Kapolda Kepri
Brigjen Endjang Sudrajad dan Kepala BP Batam
Mustofa Widjaja, dan disaksikan Wakapolda Kepri
Kombes Richard Marlon Lumban Tobing, Anggota
1/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana BP Batam I
Wayan Subawa, Anggota 2/Deputi Bidang Pelayanan
Jasa Fitrah Kamarudin, dan Anggota 5/Deputi Bidang
Pengendalian Asroni Harahap, serta sejumlah pejabat di
lingkungan Polda Kepri dan BP Batam.
Menurut Kapolda Kepri, penandatanganan pedoman
pelaksanaan kerja ini pada hakikatnya sejalan dengan
arah kebijakan Kapolri tentang Revitalisasi tugas pokok
Polri dan program kerja Polda Kepri.
“Tujuannya agar terjalin sinergitas, khususnya antara
Polda Kepri dengan BP Batam dan stakeholders lainnya
dalam rangka pedoman kerja penyelenggaraan
pengamanan”, katanya.
Pengamanan suatu objek, menurutnya, walaupun sudah
direncanakan dengan baik,
akan mengalami suatu
hambatan apabila tidak
m e m p e r h i t u n g k a n
Kendala-kendala yang
d i h a d a p i . U n t u k i t u
diharapkan antara Polri dan
BP Batam saling bekerja
sama dengan berpedoman
pada aturan-aturan yang
telah disepakati bersama.
Sementara itu Kepala BP
B a t a m m e n g a t a k a n
pengamanan di kawasan
p e r d a g a n g a n b e b a s
merupakan salah satu
syarat mutlak yang harus
dipenuhi karena ini untuk
menjamin stabilitas dan keberlangsungan investasi.
“Polda maupun BP Batam mengharapkan peningkatan
kerja sama untuk memelihara efektivitas penyelenggaraan
pengamanan di lingkungan Badan Pengusahaan Batam”,
katanya.
Pedoman Kerja ini meliputi hal sebagaimana yang
tercantum dalam Nota Kesepahaman antara Polri dengan
Badan Pengusahaan Batam tentang Penyelenggaraan
Pengamanan Wilayah Kerja Badan Pengusahaan Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam yang telah
ditandatangani pada 8 Oktober 2012 lalu yang mencakup
Bidang Pembinaan, Bidang Operasional, Bidang
Pengawasan dan Bidang Pengendalian.
Sementara itu Direktur Pengamanan Objek Vital
(Dirpamovit) Polda Kepri AKBP Yusri menyebutkan, kerja
sama tersebut sangat dibutuhkan untuk memperjelas
koordinasi pengamanan. Untuk tahap awal, kata dia, Polda
akan memberikan pelatihan terhadap tenaga pengamanan,
kemudian tata cara pengamanan awal suatu perkara dan
cara pengamanan daerah operasional bila terjadi tindak
kriminal.
Ke depanya, lanjut dia, akan ada Pos kawasan Terpadu
serta ada juga IT terpadu untuk memonitor kejadian
peristiwa-peristiwa kriminal di kawasan tersebut.
Perhitungan objek vital itu sudah mencakup secara
menyeluruh yang ada di Kota Batam. Dengan adanya
pedoman kerja ini, Polda akan menambah personel.
Menuju Sinergi Pengamanan Kawasan Perdagangan Bebas Batam
27
Penandatanganan MoU, Kapolda Kepri, Brigjen Endang Sudrajat dan Kepala BP Batam, Ir. Mustofa Widjaja
Bimtek Laporan Keuangan dan SIMAK BMN
Badan Pengusahaan (BP) Batam bekerjasama
dengan Kementerian Keuangan RI Direktorat
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (DIT APK)
menyelenggarakan sosialisasi dan bimbingan teknis
(Bimtek) Pelaporan Keuangan dan Sistem informasi
Manajemen Akuntansi dan Keuangan Barang Miliki
Negara (SIMAK BMN) di Gedung IT Centre lantai 3 BP
Batam, selama 4 hari (25-28/11).
Kepala Biro Keungan BP Batam Fatdjery, mengatakan
sejak ditetapkannya status BP Batam yang dulunya LPND
yang sekarang menjadi BLU, maka sistem penganggaran
dan laporan keuangan akan berubah.
“Dengan sistem BLU ini akan lebih transparan dalam
mengelola uang negara, dalam hal ini BP Batam ada dua
sumber anggaran, yaitu dari APBN dan dari sumber
pendapatan BP Batam sendiri atau disebut dengan PNBP
BLU,” kata Fatdjery.
Bimtek Pelaporan Keuangan dan Simak BMN bertujuan
untuk menjalankan program keuangan negara dan agenda
reformasi menajemen keuangan pemerintah seperti yang
tertuang dalam UU No. 17/2013, serta UU No. 1/2004
tentang Perbendaharaan Negara dan UU no.25/2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Dalam Mengelola Keuangan Negara dengan narasumber
dari tim percepatan akuntabilitas keuangan Pemerintah,
Endah Martiningrum.
Endah Martiningrum memaparkan bahwa salah satu
agenda pemerintah dalam mengontrol keuangan APBN
adalah mereformasi keuangan, meliputi reformasi
perencanaan dan penganggaran dengan filosifi basis
k e n e r j a s e r t a
k a l e n d e r
perencanaan dan
penganggaran yang
j e l a s dan pe ran
legislasi yang jelas
juga.
“Selain itu ada juga
p e r u b a h a n
r e f o r m a s i
perbendaharaan dan
sistem penerima
atau pembayaran
d e n g a n f i l o s o f i
pe l ayanan yang
cepat meliputi fungsi Menteri Keuangan selaku
treasure, efficient, collection, secured deposit.
Simplikasi dokumen pendukung Surat Perintah
Membayar (SPM), percepatan pencairan dana,
pemberian uang persediaan bagi satker, serta
perencanaan kas menuju jadwal penerimaan dan
pembayaran”, kata Endah Martiningrum.
Dalam hal sistem penganggaran keuangan negara BP
Batam setingkat dengan Kementerian. Untuk laporan
keuangan BP Batam saat ini yang statusnya masih
Disclamer (ditolak) dengan diselenggarakannya bimtek
tersebut berharap BP Batam akan naik statusnya dalam
laporan keuangan menjadi WTP (Wajar Tanpa
Pengecualian). Pelaporan keuangan BP Batam sebelum
ke kementerian Keuangan terlebih dahulu akan diaudit
oleh BPK.
Adapun Kokus audit BPK di tahun 2013 di antaranya
meliputi 3 kriteria;
1. Uang persediaan, di mana setiap user harus
mempunyai SOP yang jelas,
2. Penyusutan uang, penggunaan anggaran yang
tepat belanja barang dan belanja modalnya,
3. Sistem pendukumentasian harus menggunaan
aplikasi, minimal menggunakan software
microsoft excel.
Pada Bimtek kali ini juga dikenalkan berbagai macam
aplikasi sesuai dengan sistem di SAP (Standart Akuntasi
Pemerintah) yang digunakan oleh kementerian
keuangan, seperti aplikasi SPM (Surat Perintah
Membayar), aplikasi SAKPA (Akuntansi Tingkat Kuasa
Pengguna Anggaran), aplikasi SIMAK BMN (Sistem ,
dan aplikasi persediaan.
28
Para peserta Bimtek Laporan Keuangan dan SIMAK BMN
BP Batam Ikuti Anugerah Media Humasdan Pertemuan Bakohumas Tingkat Nasional
di Solo
Menyadari pentingnya peranan humas dalam
memberikan layanan informasi publik
untuk membangun sistem informasi dan
komunikasi publik yang berkualitas dan proporsional,
Kemen te r i an Komun ikas i dan In fo rma t ika
( K e m e n k o m i n f o ) b e r s a m a K e m e n t e r i a n
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
B i r o k r a s i ( K e m e n P A N - R B ) k e m b a l i
menyelenggarakan kegiatan tahunan Bakohumas
Tingkat Nasional tahun 2013 di Hotel The Sunan,
Solo,Jawa Tengah, Rabu (20/11).
Badan Pengusahaan (BP) Batam menjadi salah
satu peserta dalam ajang malam Anugerah
Media Humas (AMH) dan dihadiri langsung
oleh Anggota 3/Deputi Bidang Pelayanan
Umum Batam, Asyari Abbas serta Direktur
PTSP dan Humas, Dwi Djoko Wiwoho.
Pertemuan Nasional Bakohumas digelar
bersamaan dengan Anugerah Media Humas
(AMH) dengan tema “Peran Humas dalam
Memposisikan Citra Pemerintah di Era
Keterbukaan Informasi” dan dibuka oleh
Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan
Komunikasi Publik, Freddy H. Tulung.
Freddy menegaskan dalam sambutannya
bahwa humas tidak hanya sebagai alat, tetapi juga sebagai
pendorong dan membuat perubahan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Dalam paparannya, Freddy menyampaikan bahwa pada
tahun 2014 mendatang merupakan momen tahun politik
dan biasanya pada momen ini akan muncul gesekan pada
berbagai tingkatan pemerintah.
“Oleh karena itu personel humas harus tetap profesional
dalam memberikan pelayanan informasi kepada publik”,
ujarnya.
29
Stand nominasi Anugerah Media Humas 2013
Pertukaran plakat antara Bakohumas dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Freddy juga mengakui kurang maksimalnya kehumasan
pemerintah, baik dari kompetensi sumber daya manusia,
pola koordinasi dan pendukung. “Untuk itulah,
Bakohumas harus menjadi struktur yang baik dan berdaya.
Humas pemerintah juga harus mampu menyatukan aspirasi
publik”, terangnya.
Selain itu, Freddy juga menyinggung tentang Undang-
Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (KIP). Tujuan Undang-undang ini,
menurut dia, akan mengubah perilaku badan publik yang
masih terkesan tertutup sehingga akan muncul kepuasan
publik dan meningkatkan citra di mata nasional.
Setelah Freddy mengakhiri sambutannya yang sekaligus
membuka acara ini, dilanjutkan dengan seminar yang
menghadirkan narasumber dari Menteri Koordinator
Bidang Politik, Hukum dan Keamanan yang diwakili oleh
Deputi 7 Bidang Koordinasi, Komunikasi, Informasi dan
Aparatur, Marsekal Muda TNI, Agus Barnas, dari
MetroTV, Suryopratomo, Ketua Komisi Pemilihan Umum
(KPU), Husni Kamil Manik, serta Prof. Dr.M. Mahfud
M.D., S.H., S.U.
Asyari Abbas dalam kesempatan yang berbeda,
mengatakan bahwa kebutuhan humas pemerintah,
khususnya humas BP Batam, menjadi sesuatu yang penting
karena masih banyak instansi lainnya yang belum
menganggap humas sebagai sesuatu yang penting,
sehingga nantinya humas BP Batam harus diberikan
pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk pranata humas.
Pertemuan tahunan Bakohumas ini diikuti oleh 700
peserta yang terdiri dari instansi pemerintah pusat,
pemerintah daerah, BUMN, dan perguruan tinggi negeri
di seluruh Indonesia dan direncanakan akan menjadi
agenda tahunan Bakohumas.
30
Registrasi peserta seminar Bakohumas
Pembukaan acara Pertemuan Bakohumas Tingkat Nasional dan AMH 2013
Para peserta diskusi panel
Prof. Jimly Asshidiqie:Pemilu Bukan Hal yang Menakutkan bagi Investor
Ta h u n 2 0 1 4 a d a l a h t a h u n politik. Karena
akan d iadakan dua pemilhan umum yakni pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. Dilansir dari sejumlah media nasional yeng mengemukakan bahwa k o n d i s i p o l i t i k m e n j e l a n g 2 0 1 4 m e n g a n c a m i k l i m investasi di Indonesia. Tahun ini para investor akan menunda investasi m e r e k a h i n g g a P e m i l i h a n U m u m Presiden selesai.
Ketua Umum Dewan P e m b i n a N a s i o n a l ( D P N ) A s o s i a s i Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi mengindikasikan investasi di tanah air menurun karena pengaruh situasi politik. Para investor khawatir kondisi politik mengganggu kegiatan bisnis mereka.
Dalam harian Bisnis Indonesia, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, mengatakan, tahun politik rutin terjadi lima tahun sekali dan pengusaha sudah memiliki cara untuk mengantisipasinya. “Saat ini para pengusaha dan orang-orang ekonomi sudah mengerti bagaimana cara mengantisipasinya, apalagi sekarang sedang berlangsung kebijakan uang ketat,” kata Hidayat usai menghadiri acara Sustainable Business Dialogue.
Sedangkan Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan dalam menghadapi tahun politik 2014, sebagian besar pengusaha akan wait and see sehingga sangat memungkinkan turunnya rencana investasi tahun depan. Terkait dengan kondisi iklim investasi di Kawasan Perdagangan Bebas (FTZ) Batam, khususnya menjelang Pemilu 2014, BP Batam mengundang Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, SH untuk memberikan pemikirannya tentang pemilu kaitannya dengan investasi.
Kepala BP Batam Mustofa Widjaja dalam sambutannya mengatakan tujuan BP Batam mengundang (Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, SH) adalah untuk memberikan pencerahan dan wawasan kepada seluruh pejabat BP Batam, karena nantinya para pejabat BP Batam pun juga akan menjelaskan kepada investor dan calon investor di Batam mengenai kondisi di tahun 2014 pada saat pemilu nanti secara komperehensif.
“Agar pejabat-pejabat ini juga menjelaskan dan meyakinkan kepada investor bahwa pemilu tahun 2014 bukan suatu hal yang menakutkan, sehingga investor dan calon investor tidak canggung untuk berinvestasi di Batam,” kata Mustofa Widjaja di Gedung Marketing Centre BP Batam, Batam Centre, Selasa (12/11).
Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, SH di hadapan para pejabat dan pegawai BP Batam, menjelaskan pemilu tidak menjadi hal yang menakutkan bagi investor untuk berinvestasi di Batam. Menurutnya, pemilu adalah urusan kita bersama sebagai bangsa, karena pemilu merupakan siklus 5 tahunan. Sistem demokrasi di Negara Indonesia ini sudah termasuk berhasil, walaupun masih baru dijalankan. “Karena Indonesia merupakan negara yang majemuk terdiri dari berbagai suku bangsa, namun sistem ini tetap berjalan. Sistem demokrasi merupakan sistem yang paling tepat dalam manajemen Negara,” kata Jimly Asshidiqie.
Ia memaparkan bahwa Pemilu 2014 akan menjadi sengit, banyak persaingan dan saling menjatuhkan, karena telah melewati periode percobaan 3 presiden di masa lalu (B.J. Habibie, Megawati, dan Gus Dur). Mereka memiliki kelebihan dan kekurangan. Itulah sebenarnya wajah Indonesia. Dengan selesainya masa pemerintahan 3 pemimpin ini, maka zaman percobaan berakhir. Periode 10 tahun terakhir ini merupakan transisi reformasi.
Arti dari pemilu 2014 ini sangat penting, untuk memperbaiki sistem kebutuhan zaman. Tidak usah tegang untuk menghadapi pemilu 2014 ini, baik untuk calon pemilih, calon yang dipilih maupun penyelenggaranya,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.
31
Pemaparan oleh Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, SH
32
“Arti dari pemilu 2014 ini sangat penting, untuk memperbaiki sistem kebutuhan zaman. Tidak usah tegang untuk menghadapi pemilu 2014 ini, baik untuk calon pemilih, calon yang dipilih maupun penyelenggaranya,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.
Jimly mengatakan, saat ini permasalahan yang dihadapi adalah menurunnya kepercayaan terhadap pejabat publik dikarenakan banyaknya kasus korupsi dan tidak terlaksananya tugas yang diemban. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya masyarakat yang memilih untuk golput (golongan putih/orang-orang yang memilih untuk tidak memilih pada saat Pemilu)“Selain itu, MK sebagai lembaga hukum agung juga sedang terkena masalah. Ketua MK, saat ini sedang terlibat kasus pidana berlapis. Padahal MK merupakan tempat mengadu apabila terjadi permasalahan dalam pelaksanaan pemilu. Harapannya, pemilu tahun 2014 harus lebih dipercaya,” ujar Jimly Asshidiqie.
Selanjutnya, bagaimana apabila ada investor yang bertanya mengenai pemilu tahun 2014. “Kita terbuka saja, jelaskan saja apa adanya mengenai birokrasi di Indonesia,” kata Jimly Asshidiqie.
Menurutnya, apabila belajar dari pengalaman, (Pemilu) tahun 1999 dianggap “pemilu berdarah”. Namun pada kenyataannya, Pemilu 1999 berlangsung dengan aman dan tertib. “Jadi kita sendiri harus optimis bahwa pemilu 2014 ini juga akan berlangsung aman terkendali. Kita harus mendorong pengusaha maupun investor dengan meyakinkan mereka semua bahwa peluang investasi terbaik adalah saat-saat ini,” kata Jimly Asshidiqie. Indonesia bahkan dijadikan model berhasilnya sistem demokrasi oleh beberapa negara lain yang mengalami Arab Spring. Menurut Jimly, negara-negara Arab lebih nyaman untuk belajar mengenai pelaksanaan sistem demokrasi di Indonesia.
Pada kesempatan dialog antara Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu dengan para pegawai BP Batam, sejumlah pertanyaan pun muncul, di antaranya bagaimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan setelah Pemilu 2014,
khususnya dalam bidang ekonomi untuk keamanan investasi tetap terjaga demi pembangunan di Batam pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Karena di sektor perhubungan sendiri ter jadi suatu kekhawatiran mengenai datangnya AFTA pada tahun 2015.
Ada juga yang menanyakan tidak adanya korelasi antara demokrasi dengan kesejahteraan. Seringkali tidak ditemukan ide besar yang digagas oleh tokoh maupun partai politik, malah seperti muncul ketidakpuasan di partai sebelumnya. Bagaimana memperbaiki hal tersebut di pemilu yang akan datang?
Menurut Prof. Jimly Asshidiqie impian masa lalu akan selalu muncul, namun impian tersebut tidak bisa sepenuhnya kita turuti. Akan tetapi kalau perspektif agak panjang melihat perubahan, kita sudah berada di track yang benar. “Kita harus tetap optimis memandang masa depan, namun juga tidak boleh menyepelekan hal yang terjadi di masa lampau,” katanya.
Bahkan ada juga yang menanyakan komentar mengenai pernyataan Jimly Asshidiqie sendiri tentang hukuman mati bagi koruptor. Tentang hal ini, Jimly Asshidiqie mengatakan hukuman mati merupakan sanksi atas tindak pidana tertentu. “Sistem sanksi merupakan pengontrol perilaku publik,” ujarnya.
Pada akhir pemaparannya, Prof. Jimly Asshidiqie mengemukakan, saat ini permasalahan lain yang dihadapi (bangsa Indonesia) adalah banyak sekali struktur lembaga di Negara kita, sehingga terjadi pembengkakan struktur organisasi.
Terkait dengan roda pembangunan di Batam, Jimly Asshidiqie memberikan masukan. “Agar Batam dapat menjadi barometer kota yang maju, sebaiknya dipikirkan kembali mengenai dualisme kepemimpinan. Harus dipikirkan solusi bagaimana untuk mengefisiensi hal tersebut,” katanya.
Dialog santai Kepala BP Batam, Ir. Mustofa Widjaja beserta pejabat BP Batam dengan Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, SH
emerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, PK a l i m a n t a n T i m u r , m e l a k s a n a k a n
p e n a n d a t a n g a n N o t a K e s e p a h a m a n
(Memorandum of Understanding/MoU) dengan BP
Batam tentang “Implementasi Pengembangan Dan
Pemulihan Pusat Data, Serta Peningkatan Sumberdaya
Manusia” yang dilaksanakan di Gedung Pusat
Teknologi Informasi BP Batam, Kamis (17/10).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Kepala Badan
Pengusahaan (BP) Batam, Mustofa Widjaja dan Bupati
Kabupaten Kutai Kartanegara Rita Widyasari,
disaksikan oleh Anggota 2/Deputi Bidang Pelayanan
Jasa Fitrah Kamaruddin, Kepala Dinas Infokom
Kabupaten Kutai Kertanegara, Kepala Pusat PDSI
Donald Panjaitan, Kepala Biro Sekretariat dan Protokol
Endah Setiyaningroem, serta Kepala Bidang Persandian
BP Batam Yuda Gunadi.
Kepala BP Batam Mustafa Widjaja, dalam kata
sambutannya, mengatakan bahwa Teknologi Informasi
(TI) adalah kebutuhan yang sangat vital dalam era
globalisasi saat ini. BP Batam sangat menyambut baik
adanya MoU antara BP Batam dengan Pemerintah
Kabupaten Kutai Kartanegara.
Hal tersebut tentunya selain dapat meningkatkan
pemanfaatan teknologi informasi juga dapat meningkatkan
kualitas SDM, khususnya di Pemerintahan Kabupaten
Kutai Kartanegara dan BP Batam sebagai implementasi
untuk membangun suatu pemerintahan maupun lembaga
yang lebih baik melalui pemanfataan teknologi.
“Kutai Kertanegara memiliki keinginan yang sama dengan
BP Batam, menjadikan Indonesia berbasis TI. Kami
berharap ke depan Indonesia memiliki networking TI,
minimal di pulau-pulau besar ada hubungan TI agar
manfaatnya bisa dirasakan,” kata Mustofa Widjaja.
Hal serupa juga disampaikan Bupati Kutai Kartanegara,
Rita Widyasari. Dalam sambutannya ia mengucapkan rasa
terima kasih kepada BP Batam yang bersedia memberikan
berbagai masukan dalam upaya meningkatkan
perkembangan TI di wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara.
Rita Widyasari mengungkapkan ia ingin membangun IT
Park di wilayahnya. “Untuk itu kami menggandeng BP
Batam untuk mengajarkan pengalamannya dalam
pengembangan pusat teknologi informasi di Batam,” kata
Rita Widyasari. Dipilihnya BP Batam sebagai tempat
belajar TI merupakan rekomendasi dari Kementerian
Dalam Negeri (Kemendagri).
Kutai Kertanegara Jalin Kerjasama dengan BP Batam Kembangkan TI
33
Penandatanganan MoU antara Kepala BP Batam, Ir. Mustofa Widjaja dengan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari
Tamu Kita
Pelajari Kebijakan BP Batam, BP Kawasan Sabang Kunjungi BP Batam
ntuk mengetahui penerapan kebi jakan
Upengelolaan manajemen, baik dari aspek
pengembangan kawasan, kelembagaan, dan
kepelabuhanan di Batam, Badan Pengusahaan Kawasan
Sabang (BPKS) melakukan kunjungan kerjanya ke Badan
Pengusahaan (BP) Batam, Senin (11/11).
Kunjungan yang dipimpin oleh Kepala Bagian Hukum
BPKS, Abdi Ben Hasan, ini beranggotakan oleh Kasubdit
Kepelabuhanan, Zulkarnaini, serta Staf Administrasi dan
Staf Kepelabuhanan, dan diterima oleh Kepala Bagian
Pengembangan Pegawai BP Batam, Lilik Lujayanti,
Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Tata Laksana,
Azwar, Kasubdit Humas dan Publikasi, Ilham Eka
Hartawan, dan Staf Kantor Pelabuhan.
Dalam kunjungan tersebut, BPKS mempertanyakan
mengenai sumber pendapatan, kepegawaian dan
kepelabuhan BP Batam. Lilik menjelaskan bahwa untuk
pegawai di BP Batam ada yang berstatus Pegawai Negeri
Sipil (PNS), dan ada yang Non PNS atau pegawai BP
Batam. Sedangkan sumber pendapatan BP Batam adalah
dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan
PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) seperti jasa
Bandara, Pelabuhan, Rumah Sakit, dan beberapa
kerjasama lainnya.
Sehingga terdapat perbedaan dalam penerimaan sumber
pendapatan antara BP Batam dengan BPKS yaitu BPKS
hanya menerima sumber pendapatan dari APBN.
Ditambahkan oleh Dian, staf Kantor Pelabuhan Laut BP
Batam, untuk pelabuhan laut di Batam ini, dikelola
sepenuhnya oleh BP Batam, namun untuk regulasinya,
dibantu oleh Syahbandar. Sampai dengan saat ini,
terdapat 125 galangan kapal yang ada di Batam. Untuk
kerjasama operasional (KSO), Kantor Pelabuhan Laut
melakukan kerjasama dengan beberapa KSO seperti di
terminal penumpang.
BPKS juga akan melakukan kunjungan lapangannya ke
Kantor Pelabuhan Laut BP Batam yang terdapat di Batu
Ampar, karena sesuai dengan salah satunya misinya
yaitu mengembangkan pelayanan pelabuhan untuk
kapal-kapal generasi yang akan datang, maka BPKS
ingin mengetahui langsung bagaimana manajemen yang
ada di Kantor Pelabuhan Laut BP Batam.
34
Kepala Pengembangan Pegawai Biro Kepegawaian BP Batam, Lilik Lujayanti menerima kunjungan BP Kawasan Sabang
Sebanyak 70 orang tamu dari Badan Perpustakaan
Pemerintahaan Provinsi Kalimantan Timur
mengunjungi Badan Pengusahaan (BP) Batam,
Kamis (21/11). Rombongan ini terdiri dari berbagai
perpustakaan yang ada di Kalimantan Timur.
Kunjungan ini diterima oleh Kepala Biro Sekretariat
dan Protokol, Endah Setiyaningroem didampingi oleh
Pustakawan BP Batam, Drs. Sulasmono serta Kepala
Bagian Arsip dan Perpustakaan, Suci Rahayu di Gedung
Marketing Centre BP Batam.
Endah Set iyaningroem dalam sambutannya
mengucapkan terima kasih kepada Badan Perpustakaan
Pemerintahaan Provinsi Kalimantan Timur yang sudah
mengunjungi BP Batam dan melakukan kunjungan
kerja untuk bisa saling bertukar pemahaman maupun
wawasan serta informasi-informasi yang tentunya akan
sangat berguna dalam pengembangan Perpustakaan di
masing-masing unit kerja.
Kepala Kantor Badan Perpustakan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur, Sri Sulahmi Retno mengatakan
maksud dan tujuan kedatangan Badan Perpustakaan
Pemerintahaan Provinsi Kalimantan Timur ke Kantor
BP Batam adalah dalam rangka melakukan studi
banding perihal keperpustakaan yang berada di BP
Batam.
Sri Sulahmi Retno juga menambahkan, bahwa dalam
melakukan studi
banding tersebut
pihaknya didasari
d e n g a n
p e l a k s a n a a n
k e g i a t a n r a p a t
k o o r d i n a s i
p e n g e m b a n g a n
perpustakaan dan
minat baca yang
n a n t i n y a a k a n
d i a d a k a n p a d a
tanggal 18 s.d 19
November 2013 di
Kota Balikpapan.
D e n g a n h a l
tersebut pihaknya
perlu melakukan
beberapa pengembangan melalui observasi lapangan, yaitu
berkunjung ke Kantor Perpustakaan BP Batam guna
menambah pengetahuan dan wawasan para peserta yang
nantinya diharapkan dapat di adopsi ke dalam program
kerja di Badan Perpustakaan Pemerintahaan Provinsi
Kalimantan Timur, baik dari segi infrastruktur dan
teknologi maupun dari segi pelayanan hal tersebut perlu
untuk lebih di tingkatkan lagi.
Dalam kesempatan tanya jawab, berbagai pertanyaan
diajukan kepada BP Batam menyangkut fungsi dan
keberadaan Perpustakaan BP Batam yang sudah berdiri
sejak tahun 2010 la lu. Sulasmono dan Endah
Setiyaningroem menjelaskan, bahwa keberadaan
Perpustakaan BP Batam adalah merupakan tanggung
jawab penuh dari BP Batam sendiri dalam upaya mengajak
masyarakat Kota Batam untuk meningkatkan animo gemar
membaca.
Diharapkan dengan melakukan kegiatan kunjungan kerja
ini Badan Perpustakaan Pemerintahaan Provinsi
Kalimantan Timur dan Perpustakaan BP Batam dapat lebih
meningkatkan program Keperpustakaannya dengan
mendukung tugas dan fungsi dari masing-masing unit kerja
serta bertanggung jawab bagi para pengguna pelayanan
perpustakaan dengan mengajak para masyarakat untuk
dapat lebih gemar untuk berkunjung ke perpustakaan,
karena dengan meningkatnya masyarakat yang gemar
membaca otomatis program pemerintah dalam
mencerdaskan bangsa dapat berjalan dengan baik.
Badan Perpustakaan Kalimantan Timur Kunjungi BP Batam
35
Kepala Biro Sekretariat dan Protokol BP Batam, Endah Setyaningroem memberikan penjelasan mengenai arsip BP Batam
Studi Banding Politeknik Negeri Batam ke BP Batam
ebanyak 110 orang mahasiswa Politeknik (Poltek)
SNegeri Batam program studi Diploma IV
Administrasi Bisnis melakukan kunjungan studi ke
Badan Pengusahaan (BP) Batam, Selasa, (19/11).
Kunjungan ini diterima oleh Kepala Sub Direktorat Humas
dan Publikasi, Ilham Eka Hartawan, SE, Kepala Seksi
Rencana dan Sarana Pemasaran, Djohan Effendy, SE, dan
Kepala Bidang Pengusahaan TIK, Wisnu Anggoro.
Kunjungan para mahasiswa Poltek Negeri Batam yang
dipimpin oleh Shinta Wahyu Hati, M.AB adalah dalam
rangka studi pengembangan bisnis khususnya di Pulau
Batam dan untuk pengembangan wawasan para mahasiswa
terkait dengan peran Batam sebagai kawasan perdagangan
bebas dan pelabuhan bebas Batam.
Kabid Pengusahaan TIK, Wisnu Anggoro menjelaskan
mengenai IT Center BP Batam, dimana visi IT adalah
mewujudkan pemanfaatan teknologi informasi demi
menunjang visi dan misi BP Batam. Gedung IT Center BP
Batam dilengkapi dengan berbagai keamanan untuk
menjaga data agar tidak tersadap oleh pihak lain. Data
Center juga melayani Disaster Recovery.
Kepala Seksi Rencana dan Sarana Pemasaran, Djohan
Effendy, SE menjelaskan kepada para mahasiswa
mengenai proyek pembangunan serta infrastruktur yang
sudah dibuat oleh BP Batam termasuk dalam
pembangunan beberapa fasilitas sosial, BP Batam
bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB)
membangun berdirinya Poltek Negeri Batam.
Pada kesempatan diskusi dan tanya jawab, Kasubdit
Humas dan Publikasi , I lham Eka Hartawan,
menjelaskan pengendalian black market melalui Sistem
Informasi Keluar Masuk Barang (SIKMB), sehingga
penyelundupan barang dapat lebih diperkecil
kemungkinannya. Selain itu BP Batam juga telah
melakukan kerjasama dengan Polri untuk mencegah
penyelundupan barang ke Batam maupun ke luar
Batam.
“Sedangkan untuk keamanan data dan arsip yang ada di
IT Center BP Batam, sangat aman dan terjamin, dan
tidak ada pengaruhnya dengan Negara lain. IT Center
telah bekerjasama dengan Lembaga Sandi Negara
(LAN), agar pihak lain tidak bisa menyadap data yang
ada,” katanya.
36
Peserta studi banding dari Politeknik Negeri Batam
Forum
adan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Bbekerjasama dengan Pusat Penelitian Fisika
(P2F), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) dan Konsorsium Magnet Kementerian Riset dan
Teknologi mengadakan Seminar Internasional Bahan
Magnet yang akan dilaksanakan di Hotel Harmoni One
pada tanggal 24 – 25 Oktober 2013 di Hotel Harmoni
One Batam Center.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala BATAN
Prof. Dr. Djarot S Wisnubroto, dan dihadiri oleh Ketua
Konsorsium Magnet dan Pusat Penelitian Fisika LIPI
Dr. Ing. Priyo Srdjono, serta Kepala BP Batam yang
diwakili oleh Ir. Moch. Prijanto, ME yang menjabat
sebagai Anggota 4/ Deputi Bidang Administrasi dan
Program.
Peserta pada seminar ini berasal dari berbagai instansi,
mahasiswa maupun praktisi yang berkecimpung di
bidang tersebut (BATAN, LIPI, Kementerian Ristek,
BPPT, Lapan, ITB Bandung, UI Jakarta, UGM
Yogyakarta, UAD Yogyakarta, UNSRI Palembang,
UNP Padang, UIN Jakarta, USU Medan, ITI Serpong,
UPH Karawaci).
Ketua panitia acara seminar Bahan Magnet VIII 2013
Salim Mustofa, mengatakan bahwa Kegiatan seminar
tersebut merupakan kegiatan siklus 2 tahunan yang
sudah diadakan oleh Pusat Teknologi Bahan Industri
Nuklir (PTBIN) dan BATAN sejak tahun 2000, di mana
seminar tahun ini adalah yang ke-8 dan sekaligus
merupakan seminar internasional yang pertama terkait
khusus litbang bahan magnet di Indonesia.
Kegiatan seminar ini bertujuan untuk menyebarluaskan
hasil-hasil litbang di bidang bahan magnet dan
kemagnetan, sekaligus juga untuk menjaring kemitraan
yang kondusif antara institusi litbang, industri, dan
perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kota Batam sendiri
yang memiliki banyak perusahaan yang bergerak dibidang
industri elektronik serta industri lainnya yang
menggunakan magnet untuk produksinya, sehingga
dengan hal tersebut diharapkan nantinya akan memperoleh
hasil yang diinginkan dalam sosialisasi mengenai
pengembangan teknologi magnet khususnya untuk para
peneliti, mahasiswa, dan pelaku industri pengembang yang
menggunakan basis magnet di Kota Batam.
Anggota 4/ Deputi Administrasi dan program, Ir Moch
Prijanto mengatakan, dengan adanya seminar ini tentunya
d i h a r a p k a n k i t a a k a n l e b i h g i a t l a g i d a l a m
mengembangkan teknologi magnet untuk meningkatkan
perkembangan teknologi tersebut guna meningkatkan
inovasi-inovasi baru untuk memberikan kontribusi nyata
pada pembangunan Nasional bangsa Indonesia.
Seminar Bahan Magnet 2013
37
Anggota 4/Deputi Bidang Administrasi dan Program BP Batam, Ir. Moch. Prijanto, M. Eng memberikan sambutan
BP Batam berharap dapat dikembangkan teknologi magnet
melalui renewable energy (Solar Cell/ Matahari, Angin, Air
Laut, Panas Bumi dan Hydrogen), sebab dengan
keterbatasan SDA di Pulau Batam kebutuhan akan energy
sangat penting. Kami akan terus berusaha mengembangkan
energy tersebut untuk kebutuhan masyarakat Pulau Batam
dan sekitarnya”, kata Moch Prijanto.
Beberapa pembicara tamu baik dari dalam maupun luar
negeri; yakni Dr. Mesdin Kornelis Simarmata
(Bappenas), Dr. Andrivo Rusydi (National University of
Singapore), Dr. Jumril Yunas (Universitas Kebangsaan
Malaysia), Dr. Yayat Ruyat (PT. Pindad Indonesia), Mr.
Chong (PT. Sintertech Indonesia) dan Dr. Ir. Tjahjo
Prionggo (BP Batam). Pada hari kedua seminar akan
diisi dengan kegiatan kunjungan ke Kawasan Industri
Batamindo.
38
Penyerahan cinderamata
Sesi foto bersama peserta seminar
Kepala BP Batam, Ir. Mustofa Widjaja menerima penghargaan dari Wakil Presiden RI, Boedionosebagai Badan Publik Peringkat terbaik IV Nasional 2013 dalam Keterbukaan Informasi publik
Kategori Badan Publik Pemerintahan di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta
Direktorat PTSP dan HumasBP Batam
2013