Download - Borang Portofolio
Borang Portofolio
Topik : Melena ec susp. Gastropati NSAID dengan Anemia
Tanggal (kasus) : 18 Februari 2015
Presenter : dr. Krissaesha Novera S.
Tanggal presentasi : Februari 2015
Pendamping: dr. Laily Noviyani
Tempat presentasi : IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura
Obyektif presentasi:
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi:
Laki-laki, 77 tahun, datang ke IGD dengan keluhan BAB berwarna hitam berbau busuksejak 5 hari SMRS. Frekuensi BAB 1-2 kali sehari. Tinja lunak berwarna kehitaman, tidak ada darah segar dan lendir. Keluhan disertai nyeri ulu hati dan nafsu makan yang menurun. Pasien merasa badannya lemas, mual dan muntah isi makanan tidak ada darah 1 kali saat dijalan menuju RS. Tidak ada riwayat demam. Pasien sering mengkonsumsi jamu pegel linu dan obat anti nyeri kepala. Sebelumnya pasien memiliki riwayat sakit maag yang nyerinya lumayan membaik setelah makan.
Tujuan:
Mengetahui penyebab dan penatalaksanaan anemia karena melena akibat perdarahan saluran cerna.
Bahan bahasan:
Tinjauan Pustaka
Riset
Kasus
Audit
Cara membahasa:
Presentasi dan diskusi
Diskusi
Pos
Data Pasien
Tn. HU 77 tahun
Nomor RM: -
Nama Klinik
IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura
Telp: -
Trdftr sjk: -
Data Utama untuk Bahan Diskusi:
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis:
Melena ec susp. Gastropati NSAID dengan anemia, nyeri ulu hati, keadaan umum tampak sakit sedang, pucat.
2. Riwayat Pengobatan:
Jamu pegel linu, obat anti nyeri kepala Paramex.
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit:
Maag lumayan membaik setelah makan dan hipertensi tidak terkontrol.
4. Riwayat keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.
5. Riwayat Pekerjaan: -
6. Lain-lain:
Jika mengalami keluhan sakit cenderung mengobati sendiri dengan mengkonsumsi jamu atau membeli obat di warung tanpa konsultasi atau mencari pengobatan di sarana pelayanan kesehatan.
Daftar Pustaka:
1. Abdullah M. Perdarahan saluran cerna bagian bawah (hematokzia) dan perdarahan samar (occult). Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editor. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. 5th Ed. Jakarta: Pusat Penerbitan IPD FKUI; 2009. h.2339-44.
2. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL, et al. Harrisons principles of internal medicine. 17thed. New York: The McGraw Hill Companies, 2008
3. PGI. Konsensus nasional 2011 penatalaksanaan gastro-enteropati OAINS di Indonesia. Jakarta: Interna Publishing, 2012. h.1-18
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis melena ec gastropati NSAID
2. Patofisiologi melena ec gastropati NSAID
3. Penatalaksanaan melena ec gastropati NSAID
1. Subjektif
Pasien mengeluh BAB warna kehitaman, nyeri ulu hati, nafsu makan menurun dan badan lemas sejak 5 hari SMRS.
2. Objektif
Tanda-tanda vital
Kesadaran: compos mentis
Tekanan darah: 140/90 mmHg
Nadi: 74 kali/ menit
Suhu: 36,4 0C
Pernafasan: 26 kali/ menit
Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
Status generalis
Kepala: normocephali, rambut tumbuh merata warna putih
Mata: konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-, refleks cahaya +/+, pupil
isokor diameter 3mm
Telinga: normotia, sekret -/-
Hidung: sekret -/-, deviasi septum (-), mukosa tidak hiperemis
Mulut: karies dentis (+)
Leher: pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
Paru: pergerakan dinding dada kanan dan kiri simetris, retraksi (-),
sikatrik (-), massa (-), krepitasi (-) sonor di seluruh lapang paru
suara pernafasan vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-
Jantung: ictus cordis tidak terlihat
S1 dan S2 reguler, murmur (-) gallop (-)
AbdomenI: abdomen datar, caput medusae (-) sikatrik (-)
A: bising usus (+), 6 kali/ menit
P: timpani
P: dinding abdomen supel, nyeri tekan (+) di regio epigastrium, nyeri
tekan mcburney (-)
Ekstremitas: CRT 2 faktor resiko
Resiko sedang (1-2 faktor resiko)
1. Usia >65 tahun.
2. Terapi NSAID dosis tinggi.
3. Riwayat ulkus tanpa komplikasi.
4. Penggunaan aspirin, kortikosteroid, atau antikoagulan.
Resiko rendah
1. Tanpa faktor resiko.
Skema 3. Rekomendasi pencegahan gastropati NSAID.
Sumber: PGI. Konsensus nasional 2011 penatalaksanaan gastro-enteropati OAINS di Indonesia. Jakarta: Interna Publishing, 2012. h.1-18
Untuk pencegahannya, terdapat 2 metode umum. Metode pertama adalah pada pasien yang menerima terapi NSAID, secara bersamaan diberikan PPI (atau antagoni reseptor H2 dosis tinggi) atau analog prostaglandin sintetik (misoprostol) atau rebamipide. Metode kedua adalah memberikan NSAID yang lebih selektif, yaitu inhibitor COX-2. Pemberian sukralfat secara bersamaan dengan NSAID terbukti tidak efektif dalam mencegah ulkus peptikum akibat NSAID.3
9