Download - Anti Oks Id An
TUGAS FARMAKOGNOSI
ANTIOKSIDAN
Untuk memenuhi sebagian persyaratan penilaian
menempuh mata kuliah Farmakognosi
yang Dibina oleh Lailatus , S.Farm.,Apt.
OLEH
SULISTYO DWI ARFIANI NIM : 10. 041 KH
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG
November 2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada zaman modern ini banyak sekali penyakit yang disebabkan oleh
radikal bebas. Hal ini terjadi karena banyaknya pencemaran lingkungan baik itu
yang disebabkan oleh asap, makanan, limbah industri dan lain sebagainya.
Radikal bebas adalah atom atau senyawa yang kehilangan pasangan
elektronnya. Radikal bebas dapat masuk dan terbentuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan , kondisi lingkungan yang tidak sehat, dan makanan berlemak.
Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang
dapat memberikan elektronnya dengan cuma – cuma kepada molekul radikal
bebas tanpa terganggu sama sekali dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal
bebas.
Walaupun demikian, bukan berarti tubuh kita tidak dapat menangkal
radikal bebas yang tanpa kita sadari akan membentuk reaksi berantai yang dapat
merusak sel – sel penting di dalam tubuh. Dalam tubuh kita terdapat senyawa
yang disebut antioksidan yang dapat berperan aktif dalam menanggulangi masalah
kelebihan radikal bebas.
Terdapat tiga macam antioksidan yaitu pertama, Antioksidan yang
dibuat oleh tubuh kita sendiri yang berupa enzim. Kedua, Antioksidan alami yang
dapat diperoleh dari tanaman atau hewan, yaitu tokoferol, vitamin C, betakaroten,
flavonoid, dan senyawa fenolik. Ketiga, Antioksidan sintetik, yang dibuat dari
bahan – bahan kimia.
Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik
atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat,
kumarin, tokoferol atau lebih dikenal dengan Vitamin E, dan asam – asam organik
polifungsional.
Banyak bahan pangan yang dapat menjadi sumber antioksidan alami,
seperti rempah – rempah, dedaunan, teh, kokoa, biji – bijian, serealia, buah –
buahan, sayur – sayuran, dan alga laut, serta yang ada dalam produk – produk
olahan seperti tempe dan yogurt.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari antioksidan bahan alami adalah untuk mencegah
banyaknya radikal bebas yang ada pada tubuh yang dapat menyebabkan penyakit
degeneratif misalnya jantung koroner, kanker, rematik dan lain – lain. Dan untuk
mengetahui cara – cara mendapatkan sumber – sumber antioksidan yang baik.
1.3. Manfaat
1. Agar kita dapat mengetahui sumber – sumber antioksidan yang ada di
alam
2. Kita dapat mengetahui cara mendapatkan sumber – sumber antioksidan
yang baik
3. Dapat menambah pengetahuan tentang antioksidan alami dan cara
mengolahnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. TINJAUAN TENTANG BAHAN SEDIAAN
TEH
( Camellia sinensis sp )
1. SEJARAH SINGKAT
Secara umum terdapat dua jenis tanaman teh, yaitu teh cina ( Camellia
sinensis ) yang berasal dari daratan Cina, teh assam ( Camellia assamica ) yang
berasal dari Srilanka. Dari cara pemrosesannya, teh terbagi menjadi tiga, yaitu teh
hijau, teh hitam, dan teh oolong. Tanaman teh umumnya ditanam di perkebunan,
dipanen secara manual, dan dapat tumbuh pada ketinggian 200 – 2.300 meter di
atas permukaan laut.
Pada varietas Assamica daunnya agak besar dengan ujung yang runcing,
sedangkan varietas Sinensis daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul.
Pohon kecil, karena seringnya pemangkasan maka tampak seperti perdu. Bila
tidak dipangkas, akan tumbuh kecil ramping setinggi 5 – 10 m, dengan bentuk
tajuk seperti kerucut. Batang tegak, berkayu, bercabang – cabang, ujung ranting
dan daun muda berambut halus. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling,
helai daun kaku seperti kulit tipis, bentuknya elips memanjang, ujung pangkal
runcing, tepi bergerigi halus, pertulangan menyirip, panjang 6 – 18 cm, lebar 2 – 6
cm, warna hijau, permukaan mengkilap. Bunga di ketiak daun, tunggal atau
beberapa bunga bergabung menjadi satu, berkelamin dua, garis tengah 3 – 4 cm,
warna putih cerah dengan kepala sari berwarna kuning, harum. Buahnya buah
kotak, berdinding tebal, pecah menurut ruang, masih muda hijau setelah tua
cokelat kehitaman. Biji keras, 1 – 3. Pucuk dan daun muda yang digunakan untuk
pembuatan minuman teh. Perbanyakan dengan biji, setek, sambungan atau
cangkokan.
2. URAIAN TANAMAN
Klasifikasi
Nama Lokal : Teh, tea ( Inggris ), te ( Italia )
Nama Tanaman Asal : Camellia sinensis
Familia : Theaceae
Bagian yang digunakan : Daun
3. KANDUNGAN TANAMAN
Teh mengandung polifenol yang di dalam tubuh dapat membantu kinerja
enzim superoxide dismutase ( SOD ) untuk melawan radikal bebas. Alkaloid dan
mineral. Mineral yang terkandung di dalam teh adalah fluor ( F ). Komponen aktif
epigallocatchine gallate.
Epigallocatechin gallate ( EGCG ) merupakan senyawa ester dari
epigallocatechin dan asam gallat, dan merupakan tipe catechin. EGCG merupakan
antioksidan yang baik dan memiliki kemampuan untuk mencegah kanker dan
memiliki kemampuan inhibitor bagi HIV. EGCG hanya ditemukan pada teh hijau,
pada teh hitam EGCG berubah menjadi thearubugins yaitu polimer polifenol yang
terbentuk selama oksidasi enzimatis ( fermentasi ) dari teh daun.
gambar struktur EGCG
4. MANFAAT
Teh berkhasiat sebagai pelindung terhadap serangan kanker karena dapat
menetralkan radikal bebas. Teh dapat meningkatkan kerja insulin sehingga teh
juga bermanfaat bagi penderita diabetes. Hal ini disebabkan karena teh
mengandung epigallocatchine gallate.
JAHE
( Zingiber officinale )
1. SEJARAH SINGKAT
Rempah ini berasal dari Asia Tenggara yang dikenal sebagai rimpang
berbau harum dan mempunyai rasa yang pedas. Dari jenis dan ukurannya, jahe
dibedakan menjadi 3 yaitu jahe besar ( jahe gajah ), jahe kecil ( jahe emprit ), dan
jahe merah ( jahe sunti ). Dari ketiga jahe tersebut yang sering digunakan sebagai
obat adalah jahe merah karena memliki kandungan minyak atsiri yang lebih
banyak.
Jahe merupakan tanaman herba semusim, tegak, tinggi 40 – 50 cm.
Memiliki batang semu, beralur, membentuk rimpang, warna hijau. Daun tunggal,
bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpu, warna hijau tua. Bungan
majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung runcing,panjang 3,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 2
cm, mahkota bunga bentuk corong, panjang 2,5 cm, warna ungu. Buah kotak,
bulat panjang, warna cokelat.
2. URAIAN TANAMAN
Nama Lokal : Jahe
Nama Tanaman Asal : Zingiber officinale
Familia : Zingiberaceae
Bagian yang digunakan : Rimpang
3. KANDUNGAN TANAMAN
Rimpang jahe mengandung senyawa fenolik yang terdiri dari senyawa –
senyawa seskuiterpen, zingiberin, zingeron, oleoresin, kamfena, limonene,
borneol, sineol, sitral, zingiberal, felandren. Disamping itu terdapat juga pati,
dammar, asam – asam organic seperti asam malat dan asam oksalat, Vitamin A, B
dan C, serta senyawa – senyawa flavonoid dan polifenol. Antioksidan yang lebih
tinggi daripada aktivitas Vitamin E adalah gingerol dan shogaol.
1. Vitamin A
Berkhasiat merangsang fungsi kekebalan tubuh, menghambat oksidasi
kolesterol yang menyumbat arteri.
2. Vitamin B
Berkhasiat mengatasi masalah kelainan saraf, membantu memproduksi sel
darah merah.
3. Gingerol
Merupakan zat aktif dai jahe segar. Dalam proses memasak jahe merubah
gingerol menjadi zingeron yang kurang pedas dan memiliki aroma manis
pedas. Ketika dikeringkan, gingerol mengalami reaksi dehidrasi
membentuk dhogaol yang dua kali lebih tajam dari gingerol. Hal inilah
yang menyebabkan jahe kering lebih pedas daripada jahe segar.
Gingerol berfungsi sebagai antikanker dan antioksidan.
gambar struktur kimia Gingerol
4. Shogaol
Merupakan komposisi dari jahe yang memiliki struktur kimia serupa
dengan gingerol. Shogaol terbrntuk selama roses penyimpanan atau
melalui panas berlebih. Bila dibandingkan dengan senyawa pedas lainnya
shogaol ini cukup pedas daripada piperin ( zat aktif Piper bettle ), tetapi
kurang pedas dari capsaicin ( zat aktif Capsicum anuum ).
gambar struktur Shogaol
4. MANFAAT
Jahe dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker atau mereduksi ukuran
tumor yang sudah ada sebelumnya.
JERUK NIPIS
( Citrus aurantifolia )
1. SEJARAH SINGKAT
Jeruk nipis termasuk tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan
ranting. Batang pohonnya berkayu ulet dan keras. Sedang permukaan kulit
luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis pada umur 2,5 tahun sudah
mulai berbuah. Bunganya berukuran kecil – kecil berwarna putih dan buahnya
berbentuk bulat sebesar bola pingpong berwarna ( kulit luar ) hijau atau kekuning
– kuningan. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk
umumnya menyukai tempat – tempat yang dapat memperoleh sinar matahari
langsung. Jeruk nipis dapat diperbanyak secara cangkok dan okulasi.
2. URAIAN TANAMAN
Nama Lokal : Jeruk nipis
Nama Tanaman Asal : Citrus aurantifolia
Familia : Rutaceae
Bagian yang digunakan : Buah
3. KANDUNGAN TANAMAN
Jeruk nipis mengandung limonene, linalin asetat, geranil asetat, felandren
dan sitral dan asam sitrat. Juga mengandung Vitamin C, kalsium, fosfor, hidrat
arang, dan air. Jeruk nipis mengandung senyawa saponin dan flavonoid berupa
hesperidin, tangeretin, naringin, eriotricin, dan eriocitrocide.
1. Limonen
Limonen berfungsi sebagai antioksidan, membantu melarutkan toksin dari
hati dan ginjal.
2. Vitamin C
Membantu meningkatkan imunitas, meremajakan dan meningkatkan
produksi sel darah putih, mencegah penyakit gusi, melindungi arteri.
4. MANFAAT
Senyawa aktif hesperidin dikenal bermanfaat sebagai antioksidan, dan
menghambat sintesis prostaglandin. Bersama dengan naringin, hesperidin juga
menunjukkan aktivitas menghambat poliferasi sel kanker, menunda
tumorigenesis, dan agen kemopreventif karsinogenesis dengan jalan menghambat
enzim perangsang zat karsinogenik.
SECANG
( Caesalpinia sappan )
1. SEJARAH SINGKAT
Secang (Caesalpinia sappan L) merupakan perdu yang umumnya tumbuh
di tempat terbuka sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan laut seperti di
daerah pegunungan yang berbatu tetapi tidak terlalu dingin. Tingginya 5 – 10 m.
Batangnya berkayu, bulat dan berwarna hijau kecoklatan. Pada batang dan
percabangannya terdapat duri-duri tempel yang bentuknya bengkok dan letaknya
tersebar.
Daun secang merupakan daun majemuk menyirip ganda dengan panjang
25 – 40 cm, jumlah anak daunnya 10 - 20 pasang yang letaknya berhadapan. Anak
daun tidak bertangkai berbentuk lonjong, pangkal rompang, ujung bulat, tepi daun
rata dan hampir sejajar. Panjang anak daun 10 – 25 mm, lebar 3 – 11 mm dan
berwana hijau.
Bunga secang adalah bunga majemuk berbentuk malai, bunganya keluar
dari ujung tangkai dengan panjang 10 – 40 cm, mahkota bunga berbentuk tabung
berwarna kuning. Buah secang adalah buah polong, panjang 8 – 10 cm, lebar 3 – 4
cm, ujung seperti paruh berisi 3 – 4 biji, jika masak berwarna hitam. Bijinya bulat
memanjang dengan panjang 15 – 18 mm dan lebar 8 – 11 mm, tebalnya 5 – 7 mm,
warnanya kuning kecoklatan. Akar secang adalah akar tunggang berwarna coklat
kotor.
2. URAIAN TANAMAN
Nama Lokal : Secang
Nama Tanaman Asal : Caesalpinia sappan
Familia : Cesalpiniaceae
Bagian yang digunakan : Kulit kayu
3. KANDUNGAN TANAMAN
Kayu secang mengandung saponin, senyawa fenolik, flavonoid, tannin
polifenol, kardenolin, antrakinon, sappanchalcone, caesalpin P, resin, resorsin,
brazilin, d – alfa phallandren, oscimenen, dan minyak atsiri.
1. Saponin
Saponin mengandung aglykon polisiklik yang khasnya adalah berbuih saat
dikocok dengan air. Kemampuan berbusa saponin disebabkan oleh
bergabungnya saponegin nonpolar dan sisi rantai yang larut dalam air.
Saponin menyebabkan rasa pahit pada tumbuhan seperti secang.
2. Flavonoid
Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik
yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Fungsi kebanyakan flavonoid
dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan. Antioksidan melindungi
jaringan terhadap kerusakan oksidatif akibat radikal bebas yang berasal
dari proses-proses dalam tubuh atau dari luar, dan memiliki hubungan
sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C).
Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai
antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri
atau virus.
3. Polifenol
Polifenol memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam
molekulnya. Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kelompok
polifenol memiliki peran sebagai antioksidan.
4. Minyak atsiri
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak
eteris (aetheric oil), minyak esensial, serta minyak
aromatik, adalah kelompok besar minyak nab yang
berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah
menguap sehingga memberikan aroma yang khas.
Beberapa jenis minyak atsiri digunakan sebagai ti bahan
astiseptik internal dan eksternal, untuk bahan analgesic,
haemolitic atau sebagai antizymatic serta sebagai sedavita
dan stimulans untuk obat sakit perut.
5. Tannin
Tanin adalah komponen zat organik yang sangat komplek dan terdiri dari
senyawa fenolik yang mempunyai berat molekul 500 – 3000, dapat
bereaksi dengan protein membentuk senyawa komplek larut yang tidak
larut. Tanin bersifat sebagai antibakteri dan astringent atau menciutkan
dinding usus yang rusak karena asam atau bakteri. Kadar tanin ekstrak
kayu secang yang diperoleh dengan perebusan selama 20 menit adalah
0,137%. Tanin dalam secang diduga berperan dalam menghentikan
pendarahan.
6. Brasillin
Basilin/brazilin adalah golongan senyawa yang memberi warna merah
pada kayu secang dengan struktur C6H14O5 dalam bentuk kristal berwarna
kuning sulfur, larut air dan berasa manis, akan tetapi jika teroksidasi akan
menghasilkan senyawa brazilein yang berwarna merah kecoklatan.
Brazilin merupakan senyawa antioksidan yang mempunyai katekol dalam
struktur kimianya. Berdasarkan aktivitas antioksidnnya, brazilin
diharapkan mempunyai efek melindungi tubuh dari keracunan akibat
radikal kimia. Brazilin juga diduga mempunyai efek anti-inflamasi.
gambar struktur kimia Brazilin
4. MANFAAT TANAMAN
Senyawa fenolik dan flavonoid dalam kayu secang diketahui memiliki
sifat antioksidan. Brazilin merupakan senyawa antioksidan yang mempunyai
katekol dalam struktur kimianya. Berdasarkan aktivitas antioksidnnya, brazilin
diharapkan mempunyai efek melindungi tubuh dari keracunan akibat radikal
kimia. Brazilin juga diduga mempunyai efek anti-inflamasi.
2. 2. RESEP
Untuk mendapatkan kadar antioksidan yang tinggi, berikut contoh peresepan dan
cara pembuatannnya.
R/ Serbuk daun teh hijau 2 sendok teh
Jahe 4 – 5 iris
Cara membuat :
Didihkan air bersama irisan jahe. Lalu gunakan untuk menyeduh serbuk teh hijau.
R/ Teh hijau serbuk 2 sendok teh
Jeruk nipis 1 iris
Madu 2 – 3 sendok makan
Cara membuat :
Seduh teh hijau dengan perasan jeruk nipis dengan air panas. Lalu masukkan
madu. Aduk hingga rata.
R/ Serutan kayu secang 30 gram
Jahe 4 – 5 iris
Madu 2 – 4 sendok makan
Cara membuat :
Didihkan 4 gelas air bersama irisan jahe. Kemudian masukkan secang dan biarkan
selama 10 menit. Matikan api. Angkat, saring rebusan kemudian masukkan madu
aduk hingga rata.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Ir. Sri Kumalaningsih, Antioksidan, Trubus Agrisarana, Jakarta, 2006
Redaksi Trubus, Herbal Indonesia Berkhasiat Vol. 8, Trubus Info Kit, 2010
http://liew267.wordpress.com/2009/03/22/secang-caesalpinia-sappan-l/