Download - ANATOMI HIDUNG
Click to edit Master subtitle style
ANATOMI HIDUNG & SINUS PARANASAL4/18/12
Faal Hidung
Fungsi pernapasan :
Mengatur udara, menyiapkan udara, membersihkan udara
Fungsi olfaktoris (penghidu, penciuman) Fungsi resonasi suara Fungsi ventilasi dan drainase4/18/12 22
Fungsi Pernapasan1. Menyiapkan udara : Menyaring: (vibrise, selimut lendir) Membasahi: (dengan penguapan sekret hidung) kelembaban udra kl 80% Memanasi: Trasfer panas dari darah ke udara di dalam rongga hidung (konka), udara dingin berubah 363704/18/12 33
Fungsi Pernapasan2. Desinfeksi:
Kuman ditangkap oleh lendir Dibunuh dengan enzim lisozim Suasana asam mematikan kuman Selimut lendir didorong ke belakang oleh silia epitel mukosa ke nasofaring, ditelan Fagosit, limfosit, histiosit di jar submukosa44
4/18/12
Fungsi Penghidu
Udara inspirasi masuk ke rongga hidung ke atap bersentuhan dengan daerah pembauan (regio olfaktoria). Merangsang reseptor di ujung syaraf, n. olfaktorius, pusat penghidu. Bila terjadi buntu hidung (udim, polip, tumor hiposmia/anosmia4/18/12 55
Fungsi Lain
Fungsi resonansi suara :
Getaran yang dihasilkan pita suara menimbulkan resonansi pada rongga sinus suara merdu. Bila buntu hidung bindeng
Fungsi drainase dan ventilasi sinus : Gangguan fungsi sinusitis4/18/12 66
HIDUNGDorsum nasi Apeks nasi Radiks nasi Ala nasi
Hidung luar (nasus eksternus):
Hidung Click to edit Master subtitle style
dalam (nasus internus): Kavum nasiSeptum nasi
4/18/12
HIDUNG LUAR (Nasus Eksternus):
dorsum nasi apeks nasi radiks nasi ala nasi
4/18/12
Kerangka HidungTH KLH KAMx y
Tulang Hidung(TH) Tulang Rawan Hidung: Kartilago lateral hidung (KLH) Kartilago alaris mayor (KAM), kaki medial (x) & lateral(y) Kartilago alaris minor(KAMn)99
4/18/12
ANATOMI HIDUNG
4/18/12
HIDUNG DALAM (Nasus Internus):Kavum Nasi Konka nasi inf.(KI) Konka nasi med.(KM) Konka nasi sup.(KS) Septum nasi(SPT)
KS KM SPT KI
4/18/12
RSE
KS
MS
SF KM MM
SS
KI
OT
MI
SINUS SFENOID(SS), SINUS FRONTAL(SF),KONKA INFERIOR(KI), KONKA MEDIUS(KM), KONKA SUPERIOR(KS), MEAT SUPERIOR(MS), MEAT MEDIUS(MM), MEATUS INFERIOR(MI), OSTIUM TUBA EUST.(OT), RESESUS SFENO-ETMOID(RSE)
4/18/12
4/18/12
Dalam kavum nasi tampak:
4/18/12
4/18/12
KERANGKA SEPTUM NASI
Kartilago kuadrangularis (anterior) (KK) Lamina Perpendikularis tulang etmoid (atas) (LP)
LP
KK x KM
V
KP
Tulang vomer (V) (Belakang)4/18/12
Krista maksila dan palatina (bawah)(KM,KP) Kaki medial KAM (x)
LP
V
KK
KP 4/18/12
KM
EA
EP
SfP
PM
ARTERI PADA SEPTUM DAN DINDING RONGGA HIDUNG: Arteri penting : etmoidalis anterior(EA) dan etmoidalis posterior(EP), Sfenopalatina(SfP), palatina mayor(PM). 4/18/12 1818 Pleksus Kiesselbach di area Little di bagian
Mukosa HidungEpitel merupakan: ciliated pseudo stratified columnar epithelium. Mengandung sel goblet serta kelenjar serus dan mukus Silia berjumlah 25100/sel dan selalu mengadakan gerakan (stroke) ke arah belakang (koana) untuk mendorong selimut lendir ke nasofaring 1919 (1300 gerakan/menit)
4/18/12
Dinding Rongga Hidung
KM
septum
Konka (tonjolan tulang, dilapisi mukosa): konka inferior(KI), medius(KM) dan superior(KS) Meatus nasi: Meatus nasi inferior: antara dasar rongga hidung dengan konka inferior Meatus nasi medius: antara konka inferior dan medius Meatus nasi superior: antara konka medius dan superior
KI
4/18/12
Sinus para-nasal
Nasal asessory sinuses
Rongga dalam tulang kepala berisi udara
Sinus maksila Sinus frontal4/18/12 Sinus (sel) etmoid
4/18/12
4/18/12
4/18/12
Perkembangan sinus
S. Maksila dan etmoid mulai fetus 34 bulan invaginasi mukosa rongga hidung Epitel: Pseudo stratified kolumnar bersilia (epitel torak berlapis semu) S.Frontal dari s. etmoid anterior 8 th S.Sfenoid dari pneumatisasi posterior 4/18/12
4/18/12
Sinus Maksila (SM)
X Ost
SMXX
4/18/12
DS
Terletak di tulang maksila kanan dan kiri Sinus paling besar Atap : dasar orbita(X) Dinding medial sinus = Dinding lateral rongga hidung(XX) Dasar sinus (DS)berbatasan dengan akar gigi geraham atas 2727 Ostium di meatus
Sinus maksila
Sinus para-nasal terbesar Anak dasar sinus setinggi ostium jarang infeksi 9-12 th dasar sinus = dasar hidung 25 th dasar sinus rendah dari dasar4/18/12
hidung mudah infeksi
Batas sinus maksila
Anterior : Fosa canina Posterior: permukaan infra temporal maksila Media hidung : dinding lateral rongga
Superior : dasar orbita Inferior : Prosesus alveolaris dan palatum4/18/12
Persarafan sinus maksila
N. Infra orbitalis Foramen infra orbital Bagian atas
sinus
N. Alveolaris superior Dasar sinus4/18/12
Klinis sinus maksila
Dasar sinus dekat akar gigi P1, P2, M1, M2 kadang2 C dan M3 Caries sinusitis Komplikasi ke orbita Sinus yang paling sering terinfeksi
4/18/12
Klinis sinus maksila
Ostium sinus maksila:
Lebih tinggi dari dasar sinus (gravitasi) letak pada Hiatus semilunaris (sempit)
4/18/12
KOMPLEKS OSTEOMEATAL
4/18/12
4/18/12
Sinus (sel) Etmoid (SE)
SE
SE
SS
SS
4/18/12
Terdiri banyak sel di dalam tulang etmod, dibagi : grup anterior dan grup posterior Grup anterior drainase ke meatus nasi medius di KOM, Grup posterior ke meatus nasi superior Atap berbatasan dengan fosa kranii anterior, dinding
Sinus etmoid
Sel-sel terletak di lateral os etmoid,antara konkha media dan dinding orbita (sarang lebah) Grup anterior : kecil, banyak ostium meatus
media Grup posterior: besar, sedikit ostium meatus superior 4/18/12
Batas sinus etmoid
Superior : rongga tengkorak Atap etmoid : Fovea
Posterior : Sinus sfenoid Lateral : Lamina 4/18/12 papirasea
Sinus Frontal (SF) Pada os frontal SF
SF
(tulang dahi)
Sepasang, kanan dan kiri, tidak sama besar, kadangkadang hanya tumbuh sebelah Ke atas dan belakang berbatasan dengan fosa kranii anterior Ke bawah berbatasan dengan rongga orbita
4/18/12
Sinus frontal
Terletak dalam os frontal kiri dan kanan Dinding tulang tipis membatasi orbita dan fosa serebri anterior
komplikasi
Biasanya tidak simetris, dipisah oleh septum Orang dewasa: 15 % satu sinus frontal 5 % rudimenter
Ostium: Duktus frontonasal rongga 4/18/12 hidung
Sinus Sfenoid (SS)
Terletak di tulang sfenoid, kanan dan kiri Ostium di resesus sfeno-etmoid Ke atas berbatasan dengan fossa serebri media dan hipofise Ke lateral berbatasan dengan sinus kavernosus & fosa kranii medius,
SS
SS S
4/18/12