abuzzahra's: LP dan ASKEP DIARE ANAK
abuzzahra's
EKG dan KEPERAWATAN
Sabtu, 06 Juli 2013
LP dan ASKEP DIARE ANAK
GASTROENTERITIS
(DIARE)
I. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Diare adalah pengeluaran tinja yangtidak normal atau cair (Hipocrates)
Diare adalah buang air besar yangtida nomral dan cair, dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya (Neonatus> 4 kali dan bayi-anak > 3 kali dalam sehari) (Lab IKA FKUI, 1988).
B. Etiologi
Penyebab diare (Lab IKA FKUA, 1984)
1. Infeksi
a. Infeksi enteral :
Bakteri : Vibrio, entamoeba coli, salmonella, shigela
Virus : enterovorus, adenovirus, rotavirus,asatrovirus
Parasit : cacing, protozoa, jamur
b. Infeksi parenteral
Infeksidibagian tubuh lain di luar alat pencernaan ( ISPA, saluran kemih dan OMA)
2. Malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat(intoleransi laktosa)
b. Malabsorbsi protein
c. Malabsorbsi lemak
3. Faktor makanan
4. Faktor psikologis
E.Derajat Dehidrasi (Lab IKA FKUI, 1988)
1. Kehilangan berat badan
a. 2,5 % tidak ada dehidrasi
b. 2,5-5% Dehidrasi ringan
c. 5-10 % dehidrasi sedang
d. > 10% dehidrasi berat
2. Skor Maurice King
Bagian Tubuh
N I L A I
Yang Diperiksa
0
1
2
Keadaan Umum
Turgor
Mata
UUB
Mulut
Denyut Nadi
Sehat
Normal
Nomral
Normal
Normal
Kuat
< 120
Gelisah cengeng, apatis, ngantuk
Sedikit, kurang
Sedikit cekung
Sedikit cekung
Kering
Sedang
(120-140)
Mengigau, koma/syok
Sangat kurang
Sangat cekung
Sangat cekung
Kering, sianosis
Lemah
> 140
KETERANGAN :
Skor :
-0-2 dehidrasi ringan
-3-6 dehidrasi sedang
-7-12 Dehidrasi berat
Pada anak-anak Ubun UbunBesar sudah menutup
Untu k kekenyalan kulit :
- 1 detik :dehidrasi ringan
- 1-2 detik :dehidrasi sedang
- > 2 detik : dehidrasi berat
II.PENGKAJIAN
A. Identitas
Diare akut lebih sering terjadi padabayi dari pada anak, frekuensi diare untuk neonatus > 4 kali/hari sedangkanuntuk anak > 3 kali/hari dalam sehari. Status ekonomi yang rendah merupakansalah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya diare pada nak ditinjaudari pola makan, kebersihan dan perawatan. Tingkat pengetahuan perlu dikajiuntuk mengetahui tingkat perlaku kesehatan dan komunikasi dalam pengumpulandata melalui wawancara atau interview. Alamat berhubungan dengan epidemiologi(tempat, waktu dan orang) ( Lab. FKUI, 1988).
B. Keluhan utama
Keluhan yang membuat klien dibawa kerumah sakit. Manifestasi klnis berupa BAB yang tidaknomral/cair lebih banyakdari biasanya (LAN IKA, FKUA, 1984)
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Paliatif, apakah yang menyebabkangejala diare dan apa yang telah dilakukan. Diare dapat disebabkan oleh karenainfeksi, malabsorbsi, faktor makanan dan faktor psikologis.
Kuatitatif, gejala yang dirasakanakibat diare bisanya berak lebih dari 3 kali dalam sehari dengan atau tanpadarah atau lendir, mules, muntak. Kualitas, Bab konsistensi, awitan, badanterasa lemah, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari .
Regonal,perut teras mules, anusterasa basah.
Skala/keparahan, kondisi lemah dapatmenurunkan daya tahan tubuh dan aktivitas sehari-hari.
Timing, gejala diare ini dapatterjadi secara mendadak yang terjadi karenainfeksi atau faktor lain, lamanya untuk diare akut 3-5 hari, diareberkepanjangan > 7 hari dan Diare kronis > 14 hari (Lab IKA FKUA, 1984)
D. Riwayat Penyakitsebelumnya
Infeksi parenteral seperti ISPA,Infeksi Saluran kemih, OMA (Otitis Media Acut) merupakan faktor predisposisiterjadinya diare (Lab IKA FKUA, 1984)
E. Riwayat Prenatal, Nataldan Postnatal
1. Prenatal
Pengaruh konsumsi jamu-jamuanterutamma pada kehamilan semester pertama, penyakti selama kehamilan yangmenyertai seperti TORCH, DM, Hipertiroid yang dapat mempengaruhi pertunbuhan danperkembangan janin di dalam rahim.
2. Natal
Umur kehamilan, persalinan denganbantuan alat yang dapat mempengaruhi fungsi dan maturitas organ vital .
3. Post Natal
Apgar skor < 6 berhubungan denganasfiksia, resusitasi atau hiperbilirubinemia. BErat badan dan panjang badanuntuk mengikuti pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia sekelompoknya.Pemberian ASI dan PASI terhadap perkembangan daya tahan tubuh alami danimunisasi buatan yang dapat mengurangi pengaruh infeksi pada tubuh.
F. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan menjadibahan pertimbangan yang penting karena setiap individu mempunyai ciri-ciri struktur dan fungsi yang berbeda, sehinggapendekatan pengkajian fisik dan tindakan haruys disesuaikan dengan pertumbuhandan perkembangan (Robert Priharjo, 1995)
G. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Penyakit
Apakah ada anggota keluargayangmenderita diare atau tetangga yang berhubungan dengan distribusi penularan.
2. Lingkungan rumah dankomunitas
Lingkungan yang kotor dan kumuh sertapersonal hygiene yang kurang mudah terkena kuma penyebab diare.
3. Perilaku yang mempengaruhikesehatan
BAB yang tidak pada tempat(sembarang)/ di sungai dan cara bermain anak yangkurang higienis dapatmempermudah masuknya kuman lewat Fecal-oral.
4. Persepsi keluarga
Kondisi lemah dan mencret yangberlebihan perlu suatu keputusan untuk penangan awal atau lanjutan inibergantung pada tingkat pengetahuan dan penglaman yang dimiliki oleh anggotakeluarga (orang tua).
H. Pola Fungsi kesehatan
1.Pola Nutrisi
Makanan yang terinfeksi, pengelolaanyang kurang hygiene berpengaruh terjadinya diare, sehingga status gizi dapatberubah ringan samapai jelek dan dapat terjadi hipoglikemia. Kehilangan BeratBadan dapat dimanifestasikan tahap-tahap dehidrasi. Dietik pada anak 1tahun dengan Berat badan < 7 kg dapat diberikan ASI/ susuformula dengan rendahlaktosa, umur > 1 tahun dengan BB > 7 kg dapatdiberikan makananpadat atau makanan cair.
2.Pola eliminasi
BAB (frekuensi, banyak, warna danbau) atau tanpa lendir, darah dapat mendukung secara makroskopis terhadap kumanpenyebab dan cara penangana lebih lanjut. BAK perlu dikaji untuk outputterhadap kehilangan cairan lewat urine.
3.Pola istirahat
Pada bayi, anak dengandiare kebutuhan istirahat dapat terganggu karena frekuensi diare yang berlebihan,sehingga menjadi rewel.
4.Pola aktivitas
Klien nampak lemah, gelisah sehinggaperlu bantuan sekunder untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
I.Pemeriksaan Fisik(Robert Priharjo, 1995).
1. Sistem Neurologi,
Subyektif, klien tidak sadar,kadang-kadang disertai kejang.
Inspeksi, Keadaan umum klien yangdiamati mulai pertama kali bertemu dengan klien. Keadaan sakit diamati apakahberat, sedang, ringan atau tidak tampak sakit. Keadaran diamati komposmentis,apatis, samnolen, delirium, stupor dan koma.
Palpasi, adakah parese, anestesia,
Perkusi, refleks fisiologis danrefleks patologis.
2. Sistem Penginderaan
Subyektif, klien merasa haus, mataberkunang-kunang,
Inspeksi :
Kepala, kesemitiras muka, cephal hematoma (-), caput sucedum (-),warna dan distibusi rambut serta kondisi kulit kepala kering, pada neonatus danbayi ubun-ubun besar tampak cekung.
Mata, Amati mata conjunctiva adakah anemis, sklera adakah icterus.Reflek mata dan pupil terhadap cahaya, isokor, miosis atau midriasis. Padakeadaan diare yang lebih lanjut atau syok hipovolumia reflek pupil (-), matacowong.
Hidung, pada klien dengan dehidrasi berat dapat menimbulkan asidosismetabolik sehingga kompensasinya adalah alkalosis respiratorik untukmengeluarkan CO2 dan mengambil O2,nampak adanya pernafasan cuping hidung.
Telinga, adakah infeksi telinga(OMA, OMP) berpengaruh pada kemungkinaninfeksi parenteal yang pada akhirnyamenyebabkan terjadinya diare (Lab. IKA FKUA, 1984)
Palpasi,
Kepala, Ubun-ubun besar cekung, kulit kepala kering, sedangkan untukanak-anak ubun-ubun besar sudah menutup maximal umur 2 tahun. Mata, tekanan bola mata dapat menurun,
Telinga, nyeri tekan, mastoiditis.
3. Sistem Integumen
Subyektif, kulit kering
Inspeksi , kulit kering, sekresi sedikit, selaput mokosakering
Palpasi, tidak berkeringat, turgorkulit (kekenyalan kulit kembali dalam 1 detik = dehidrasi ringan, 1-2 detik =dehidrasi sedang dan > 2 detik = dehidrasi berat (Lab IKA FKUI, 1988).
4. Sistem Kardiovaskuler
Subyektif, badan terasapanas tetapi bagian tangan dan kaki terasa dingin
Inspeksi, pucat, tekanan vena jugularis menurun,pulasisi ictus cordis (-), adakah pembesaran jantung, suhu tubuh meningkat.
Palpasi, suhu akral dingin karenaperfusi jaringan menurun, heart rate meningkat karena vasodilatasi pembuluh darah, tahananperifer menurun sehingga cardiac output meningkat. Kaji frekuensi, irama dankekuatan nadi.
Perkusi, normal redup, ukuran danbentuk jantung secara kasar pada kausus diare akut masih dalam batas normal(batas kiri umumnya tidak lebih dari 4-7 dan 10 cm ke arah kiri dari garismidsternal pada ruang interkostalis ke 4,5 dan 8.
Auskultasi, pada dehidrasiberat dapatterjadi gangguansirkulasi, auskulatasi bunyi jantung S1, S2, murmur atau bunyitambahan lainnya. Kaji tekanan darah.
5. Sistem Pernafasan
Subyektif, sesak atau tidak
Inspeksi, bentuk simetris, ekspansi, retraksi interkostal atau subcostal. Kaji frekuensi, irama dan tingkatkedalaman pernafasan, adakah penumpukan sekresi, stridor pernafas inspirasiatau ekspirasi.
Palpasi, kajik adanya massa, nyeritekan , kesemitrisan ekspansi, tacti vremitus (-).
Auskultasi, dengan menggunakanstetoskop kaji suara nafas vesikuler, intensitas, nada dan durasi. Adakahronchi, wheezing untuk mendeteksi adanya penyakit penyerta seperti broncho pnemoniaatau infeksi lainnya.
6. Sistem Pencernaan
Subyektif, Kelaparan, haus
Inspeksi, BAB, konsistensi (cair,padat, lembek), frekuensilebih dari 3 kali dalam sehari, adakah bau, disertailendi atau darah. Kontur permukaan kulit menurun, retraksi (-) dankesemitrisanabdomen.
Auskultasi, Bising usus (denganmenggunakan diafragma stetoskope), peristaltik usus meningkat (gurgling) >5-20 detik dengan durasi 1 detik.
Perkusi, mendengar aanya gas,cairan atau massa (-), hepar dan lien tidak membesar suara tymphani.
Palpasi, adakahnyueri tekan,superfisial pemuluh darah, massa (-). Hepar dan lien tidak teraba.
7. Sistem Perkemihan
Subyektif, kencing sedikit lain dari biasanya
Inspeksi, testis positif pada jeniskelamin laki-laki, apak labio mayor menutupi labio minor, pembesaran scrotum(-), rambut(-). BAK frekuensi, warna dan bau serta cara pengeluaran kencingspontan atau mengunakan alat. Observasi output tiap 24 jam atau sesuaiketentuan.
Palpasi, adakah pembesaranscrotum,infeksi testis atau femosis.
8. Sistem Muskuloskletal
Subyektif, lemah
Inspeksi, klien tampak lemah,aktivitas menurun
Palpasi, hipotoni, kulit kering ,elastisitas menurun. Kemudian dilanjutkan dengan pengukuran berat badan dantinggi badan , kekuatan otot.
J.Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium (Lab IKAFKUI, 1988)
a. Faeces lengkap
Makroskopis danmikroskopis (bakteri (+) mis. E. Coli)
PH dan kadar gula
Biakan dan uji resistensi
b. Pemeriksaan Asam Basa
Analisa Baood Gas Darah dapatmenimbulkan Asidosis metabolik dengan kompensasi alkalosis respiratorik.
c.Pemeriksaan kadar ureum kreatinin
Untuk mengetahui faali ginjal
d. Serum elektrolit (Na, K,Ca dan Fosfor)
Pada diare dapat terjadihiponatremia, hipokalsemia yang memungkinkan terjadi penuruna kesadaran dankejang.
e.Pemeriksaan intubasi duedenum
Terutama untuk diare kronik dapatdideteksi jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif.
2. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi diperlukankalau ada penyulit atau penyakit penyerta seperti bronchopnemonia dll sepertifoto thorax AP/PA Lateral.
K. Penatalaksanaan (Lab IKA FKUI,1988 dan FKUA, 1984)
1. Rehidrasi
a. Jenis cairan
-cara rehidrasi oral :
Formula lengkap (NaCl,NaHCO3, KCl dan Glukosa) seperti oralit,pedyalit setiap kali diare.
Formula sederhana (NaCldan Sukrosa/KH lain) seperti LGG, tajin
-cairan parenteral :
usia 0-2 hari dengan BB< 2500 D5%, BB > 2500 (aterm) D10%.
Usia 2 hari-3 buland100,18 NS
Usia 3 bulan- 3 tahunD51/4 NS
Usia > 3 tahun D51/2NS
HSD (Half Strength Darrow)D1/2 2,5 NS cairan khusus untuk diare > usia 3 bulan.
b. Jalan pemberian
-Oral (dehidrasi ringan, sedang dan tanpa dehidrasi, anak mauminum serta kesadaran baik)
-Intragastrik (dehidrasi ringan, sedang, tanpa dehidrasi, anaktidak mau makan dan kesadaran menurun).
-IV line bila dehidrasi berat
c.Jumlah cairan
Jumlah cairan yangdiberikan tergantung pada :
-Defisit (derajat dehidrasi)
-Kehilangan sesaat (concurent loss)
-Rumatan (maintenance)
d. Jadual/kecepatan
Jadual atau kecepatan pemberiancairan tergantung pada tingkat dehidrasi dan umur. Untuk defisit diberikan 3jampertama dan dilanjutkan maintenance.
2. Obat-obatan
a. Obat anti sekresi
- Asetosal, 25 mg/hr dengandosisminimal 30 mg
- Klorpromasin, 0,5-1 mg/ kgBB/hr
b. Obat antispasmotilitik
Papaverin, opium. loperamid
c.Antibiotik
- Penyebab jelas
- Ada penyakit penyerta
3. Dietetik
a. Anak < 1 tahun atau> 1 tahun denga BB < 7 kg
-Susu ASI/ susu formula dengan laktosa rendah
- Makanan setengah padat(bubur susu), makana padat
b. Umur > 1 tahun denganBB > 7 kg
Makanan padat/ maknan cair/susu
c.Dalam keadaan malabsorbsi berat serta allergi protein sususapi dapat diberikan elemental/semi elementalformula.
4. Supportif
a. Vitamin A 200.000 iu IM usia < 1 tahun
b. Vitamin A 100.000 iu IM usia 1-5 tahun
c. Vitamin A 5000 iu usia > 5 tahun
d. Vitamin A 2.500 iu po usia < 1 tahun
e. Vitamin A 5.000 iu po usia > 1 tahun
f. Vitamin B kompleks, vit C
Rencana Asuhan Keperawatan
I.Ketidakseimbangan cairandan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan sekunder terhadap diare.
Tujuan : Keseimbangan cairan danelektrolit dapat dipertahankan secara optimal.
Kriteria :
Tanda-tanda vital dalambatas normal
Tanda-tanda dehidrasi (-),turgor kulit elastis, membran mukosa basah, haluaran urine terkontrol, matatidak cowong dan ubun-ubun besar tidak cekung.
Konsistensi BABliat/lembek dan frekuensi 1 kali dalam sehari
Pemeriksaan laboratoriumserum elektrolit BJ urine 1,008-1,010; BUN dalam batas normal.
Blood Gas Analysis dalambatas normal
Intervensi :
1. Pantau tanda dan gejalakekurangan cairan (dehidrasi)
R/ Penurunan volume cairanbersirkulasi menyebabkan kekeringan jaringan dan pemekatan urine. Deteksi dinimemungkinkan terapi pergantian cairan segera untuk memperbaiki defisit.
2. Pantau intake dan out put
R/ Haluaran dapat melebihi masukan,yang sebelumnya tidak mencukupi untuk mengkompensasi kehilangan cairan. Dehidrasidapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus membuat haluaran tak adeguat untukmembersihkan sesa metabolisme.
3. Timbang BB setiap hari.
R/ Penimbangan BB harian yang tepatdapat mendeteksi kehilangan cairan.
4. Penatalaksanaan rehidrasi:
a. Anjurkan keluarga bersamaklien untuk meinum yang banyak (LGG, oralit atau pedyalit 10 cc/kg BB/mencret.
R/ Kandungan Na, K dan glukosa dalamLGG, oralit dan pedyalit mengandung elektrolit sebagai ganti cairan yang hilangsecara peroral. Bula menyebarkan gelombang udara dan mengurangi distensi.
b. Pemberian cairanparenteral (IV line) sesuai dengan umur dan penyulit (penyakit penyerta).
R/ Klien yang tidak sadar atautingkat dehidrasi ringan dan sedang yang kurang intakenya atau dehidrasi beratperlu pemberian cairan cepat melalui IV line sebai pengganti cairan yang telahhilang.
5. Kolaborasi :
a. Pemeriksaan serumelektrolit (Na, K dan Ca serta BUN)
R/ Serum elektrolit sebagai koreksikeseimbangan cairan dan elektrolit. BUN untuk mengetahui faali ginjal(kompensasi).
b. Obat-obatan (antisekresi,antispasmolitik dan antibiotik)
R/ Antisekresi berfungsi untukmenurunkan sekresi cairan dan elektrolit untuk keseimbangannya. Antispasmolitikberfungsi untuk proses absrobsi normal. Antibiotik sebagai antibakteriberspektrum luas untuk menghambat endoktoksin.
II.Perubahan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya intake dan diare
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria :
Nafsu makan baik
BB ideal sesuai denganumur dan kondisi tubuh
Hasil pemeriksaanlaborat protein dalam batas normal (3-5mg/dalam)
Intervensi :
1. Diskusikan dan jelaskantentang pembatasan diet (makanan yang berserat tinggi, berlemak dan air panasatau dingin)
R/ Makanan ini dapat merangsang ataumengiritasi saluran usus.
2. Timbang BB setiap hari
R/ Perubahan berat badan yang menurunmenggambarkan peningkatan kebutuhan kalori, protein dan vitamin.
3. Ciptakan lingkungan yangmenyenagkan selama waktu makan dan bantu sesuai dengan kebutuhan.
R/ Nafsu makan dapat dirangsang padasituasi releks dan menyenangkan.
4. Diskusikan dan jelaskantentang pentingnya makanan yang sesuai dengan kesehatan dan peningkatan dayatahan tubuh.
R/ Makanan sebagai bahan yangdibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dan katabolisme serta peningkatandaya tahan tubuh terutama dalam keadaan sakit. Penjelasan yang diterima dapatmembuka jalan pikiran untuk mencoba dan melaksanakan apa yang diketahuinya.
5. Kolaborasi :
a. Dietetik
-anak , 1 tahun/> 1 tahun dengan BB < 7 kg diberi susu(ASI atau formula rendah laktosa), makan setengah padat/makanan padat.
R/ Pada diare dengan usus yangterinfeksi enzim laktose inaktif sehingga intoleransi laktose.
-Umur > 1 tahun dengan BB > 7 kg diberi makan susu/cairdan padat
R/ Makanan cukup gizi dan disesuaikandengan kondisi kesehatan.
b. Rehidrasi parenteral (IVline)
R/ Klien yang tidak sadar atautingkat dehidrasi ringan dan sedang yang kurang intakenya atau dehidrasi beratperlu pemberian cairan cepat melalui IV line sebai pengganti cairan yang telahhilang.
c.Supporatif (pemberian vitamin A)
R/ Vitamin merupakan bagian darikandungan zat gizi yang diperlukan tubuh terutama pada bayi untuk prosespertumbuhan.
I.Risiko injuri kulit (areaperianal) berhubungan dengan peningkatan frekuensi diare
Tujuan : Injuri kulit tidak terjadi
Kriteria :
Integritas kulit utuh
Iritasi tidak terjadi
Kulittidak hiperemia,atauiscemia
Kebersihan peranal terjagadan tetap bersih
Keluarga dapatmendemonstrasikan dan melakasnakan perawatan perianal dengan baik dan benar
Intervensi :
1. Diskusikan dan jelaskanpentingnya menjaga kebersihan di tempat tidur .
R/ Kebersihan mencegah aktivitaskuman. Informasi yang adeguat melalui metode diskusi dapat memberikan gambarantentang pentingnya kebersihan dan keadaran partisipasi dalam peningkatankesehatan.
2. Libatkan dandemonstrasikan cara perawatan perianal bila basah akibat diare atau kencingdengan mengeringkannya dan mengganti pakaian bawah. serta alasnya.
R/ Kooperatif dan partisipati sangatpenting untuk peningkatan dan pencegahan untuk mencegah terjadinya disintegrasikulit yang tidak diharapkan.
3. Menganjurkan keluargauntuk mengganti pakaian bawah yang basah.
R/ Kelembaban dan keasaman faecesmerupakan faktor pencetus timbulnya iritasi. Untuk itu pengertian akanmendorong keluarga untuk mengatasi masalah tersebut.
4. Lindungi area perianaldari irtasi dengan pemberian lotion.
R/ Sering BAB dengan peningkatankeasaman dapat dikurangi dengan menjaga kebersihan dan pemberian lotion dariiritasi.
5. Atur posisi klien selang2-3 jam.
R/ Posisi yang bergantian berpengaruhpada proses vaskularisasi lancar dan mengurangi penekanan yang lama, sehinggamencegah ischemia dan iritasi.
Diposting oleh
abdul sahid
di16.32
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:anak,askep,asuhan keperawatan,bab,bayi,cairan,darah,dehidrasi,diare,hematologi,infeksi,intertstisial,laporan pendahuluan,lp,malabsorbsi,neonatus,nutrisi,pencernaan,radang,tinja
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
viewer
Entri Populer
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP STASE GERONTIK
LAPORAN PENDAHULUAN STASE GERONTIK DI PSTW BUDI SEJAHTERA A. TEORI TENTANG PROSES PENUAAN 1. Pengertian lanjut...
keperawatan kritis : TINDAKAN KEPERAWATAN PENGUKURAN CVP
a. Pengertian CVP CVP (Central Veneus Pressur) adalah tekanan didalam atrium kanan pada vena besar dalam rongga toraks da...
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP KLIEN DENGAN SVT
SUPRAVENTRIKULER TAKIKARDI A. PENGERTIAN Takikardi supraventrikel adalah istilah luas untuk takiaritmia yang timbul diatas ...
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP KLIEN DENGAN HEMODIALISA
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTEK NERS STASE GADAR RUANG HEMODIALISA A. Pendahuluan Bagian terbesar pasien yang menjalani hemodial...
LP dan ASKEP DIARE ANAK
GASTROENTERITIS (DIARE) I. KONSEP DASAR A. Pengertian Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal atau cair ...
MONITORING PASIEN DI ICU
Monitoring pasien kritis 1. Data pasien a. Nama, umur, jenis kelamin, BB: b. Bed c. Tanggal masuk icu ...
LP dan ASKEP HEMATEMESIS MELENA
HEMATEMESIS MELENA Pengertian Hematemesis adalah muntah darah dan melena adalah pengeluaran faeses atau tinja yang berwarna hitam se...
LP dan ASKEP klien dengan DIABETES MELLITUS
A. Konsep Dasar 1. Definisi Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, demham tanda tan...
LP dan ASKEP PNEUMONIA
LAPORAN PENDAHULUAN PNEUMONIA + GAGAL NAFAS PENGERTIAN Pneumonia adalah Suatu radang paru yang disebabkan oleh berm...
LP dan ASKEP KLIEN DENGAN TETANUS
LP dan ASKE P KLIEN DENGAN TETANUS I. Pengertian Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin kuman clostirid...
Google+ Followers
abuzzahra
abdul sahid
Lihat profil lengkapku
list artikel
2014
(4)
September
(3)
Mei
(1)
2013
(118)
Juli
(11)LP dan ASKEP klien keracunan IFO (baygon)LP dan ASKEP klien dengan SIROSIS HEPATISLP dan ASKEP klien dengan DIABETES MELLITUSLP dan ASKEP klien dengan HIPOGLIKEMIALP dan ASKEP klien dengan ketoasidosis diabetikumLP dan ASKEP klien dengan CVA, HHF, ALOASKEP KLIEN DENGAN CVALP dan ASKEP PERITONITIS, RUPTUR HEPAR, LAPARATOMI...LP dan ASKEP DIARE ANAKLP dan ASKEP PNEUMONIALP dan ASKEP klien TRAUMA THORAX
Juni
(26)
Mei
(81)
Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh Dizzo. Diberdayakan oleh Blogger.