diajukan dalam rangka penyelesaian studi strata 1 untuk ...lib.unnes.ac.id/1412/1/7078.pdfhoki yang...
TRANSCRIPT
SUMBANGAN KEKUATAN DORONGAN LENGAN, PERUT, DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL FLICK
PEMAIN PUTRA UKM HOKI UNNES TAHUN 2010
SKRIPSI
diajukan dalam rangka Penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Ahmad Rifa’i 6301406517
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
ii
SARI
Ahmad Rifa’i, 2010. Sumbangan Kekuatan Lengan Dorong, Perut Dan Tungkai Terhadap Hasil Flick Pemain Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010. Skripsi, Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Sri Haryono, S.Pd, M.Or. Suratman, S.Pd, M.Pd.
Kata kunci : Kekuatan Lengan Dorong, Perut, Tungkai, dan Hasil Flick.
Permasalahan penelitian adalah seberapa besar sumbangan kekuatan lengan dorong, perut, dan tungkai terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010. Tujuan penelitian untuk mengetahui besarnya sumbangan kekuatan lengan dorong, perut, dan tungkai terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.
Metode penelitian menggunakan survei dengan teknik tes. Populasi penelitian pemain putra UKM Hoki UNNES sebanyak 24 orang. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling, yaitu mengikutsertakan semua populasi untuk menjadi sampel penelitian. Variabel penelitian meliputi kekuatan lengan dorong, perut, dan tungkai sebagai variabel bebas dan hasil flick sebagai variabel terikat. Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan pengukuran. Analisis data menggunakan uji normalitas data, uji homogenitas, dan uji linieritas untuk mengetahui hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumbangan kekuatan lengan dorong sebesar 27,30%, kekuatan perut sebesar 37,50%, dan kekuatan tungkai sebesar 32,60% terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.
Simpulan penelitian ini adalah 1) ada sumbangan kekuatan lengan dorong sebesar 27,30% terhadap hasil flick, 2) ada sumbangan kekuatan perut sebesar 37,50% terhadap hasil flick, 3) ada sumbangan kekuatan tungkai sebesar 32,60% terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010. Saran penelitian ini : 1) Bagi pelatih hoki, setelah mengetahui hasil penelitian bahwa kekuatan lengan dorong, perut, dan tungkai memiliki sumbangan yang signifikan terhadap hasil flick, hendaknya pelatih memberikan latihan fisik yang berguna meningkatkan dan menjaga kekuatan fisik yang berhubungan dengan ketiga bagian tubuh tersebut agar dapat melakukan flick dengan baik. 2) Bagi pemain hoki yang kekuatan lengan dorong, perut, dan tungkainya masih kurang hendaknya meningkatkan latihan fisik yang akan menambah kekuatan dari ketiga bagian tubuh tersebut sehingga dengan bertambahnya kekuatan maka pemain dapat melakukan flick dengan baik. Bagi pemain yang kekuatan lengan, perut, dan tungkainya sudah baik hendaknya ditingkatkan dan dipertahankan dengan menjaga latihan fisik dari ketiga bagian tubuh tersebut sehingga dengan terjaganya kondisi fisik maka pemain tidak kesulitan untuk melakukan flick.
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya, Nama : Ahmad Rifa’i NIM : 6301406517 Prodi/ Jurusan : S1/ Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “
Sumbangan Kekuatan Otot Lengan, Otot Perut, Dan Otot Tungkai
Terhadap Hasil Pukulan Flick Pemain Putra UKM Hoki UNNES Tahun
2010”.
Yang saya tulis dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana ini benar-benar karya saya, yang saya hasilkan setelah
melalui penelitian, bimbingan, diskusi, dan pemaparan ujian. Semua kutipan, baik
yang langsung maupun tidak langsung, ataupun yang diperoleh dari sumber
lainnya, telah disertai keterangan mengenai identitas sumbernya dengan cara
sebagaimana yang lazim dalam penulisan karya ilmiah.
Demikian, harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya.
Semarang, Januari 2010
Yang membuat pernyataan,
Ahmad rifa’i NIM. 6301406517
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini Telah Disetujui oleh Pembimbing Untuk Diajukan ke Sidang
Panitia Skripsi.
Semarang, Januari 2010
Yang mengajukan
Ahmad rifa’i NIM. 6301406517
Pembimbing I Pembimbing II
Sri Haryono, S.Pd, M.Or Suratman, S.Pd, M.Pd NIP. 19691113 199802 1 001 NIP. 19700203 200501 1 002
Mengetahui, Ketua Jurusan PKLO
Drs. Nasuka, M.Kes NIP. 19590916 198511 1 001
v
PENGESAHAN
Telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Unversitas Negeri Semarang :
Pada hari : Selasa
Tanggal : 25 Januari 2011
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Drs. Uen Hartiwan, M. Pd Drs. Hermawan, M.Pd NIP. 19530411 118303 1 001 NIP. 19590401 198803 1 002
Dewan penguji
1. Drs. M, Nasution, M. Kes (ketua) (.........................................) NIP. 19640423 199002 1 001
2. Sri Haryono, S.Pd, M. Or (anggota) (.........................................) NIP. 19691113 199802 1 001
3. Suratman, S.Pd, M. Pd (anggota) (..........................................) NIP. 19700203 200501 1 002
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(QS. Al Baqarah:286)“
Persembahan
Untuk Bapak Jumeno, Ibu Sutarti, Adikku,
Teman-teman Hoki UNNES, dan Rekan-
rekan yang turut membantu hingga
selesainya skripsi ini.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kelancaran dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.
Keberhasilan penulis dalam skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan
motivasi berbagai pihak. Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
kepada peneliti menjadi mahasiswa UNNES.
2. Dekan FIK Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan
kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Ketua Jurusan PKLO atas persetujuan dan arahan dalam penyusunan skripsi.
4. Sri Haryono, S.Pd, M.Or, selaku Pembimbing I yang telah banyak memberi
dorongan, bimbingan, petunjuk dan saran sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Suratman, S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah memberikan
petunjuk dan membimbing sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan
dengan lancar.
6. Dr. Setya Rahayu, M.S, selaku pendamping UKM Hoki UNNES yang telah
membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen PKLO FIK UNNES yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan dalam perkuliahan.
viii
8. Rekan-rekan mahasiswa UKM Hoki UNNES yang telah membantu dalam
penelitian ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu hingga terselesainya skripsi ini.
Atas segala bantuannya, penulis hanya dapat berdoa semoga Allah
SWT berkenan memberikan imbalan yang setimpal. Akhirnya penulis berharap,
kiranya hasil penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan prestasi
olahraga.
Semarang, Januari 2010
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Isi Halaman
JUDUL ............................................................................................................ i
SARI ............................................................................................................... ii
PERNYATAAN .............................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv
PENGESAHAN .............................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ........................................................................ 1
1.2 Permasalahan ............................................................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.4 Penegasan Istilah ....................................................................................... 7
1.5 Kegunaan Hasil Penelitian ....................................................................... 10
1.6 Sumber Pemecahan Masalah ..................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ......................................... 12
2.1 Landasan Teori .......................................................................................... 12
2.1.1 Teknik Dasar Hoki .................................................................................. 12
2.1.2 Teknik Pukulan Hoki .............................................................................. 14
x
2.1.3 Teknik Dasar Pukulan Flick .................................................................... 16
2.1.4 Komponen Keberhasilan Pukulan Flick ................................................... 19
2.1.4.1 Kekuatan Lengan Terhadap Hasil Pukulan Flick .................................. 20
2.1.4.2 Kekuatan Perut Terhadap Hasil Pukulan Flick ...................................... 23
2.1.4.3 Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Pukulan Flick ................................. 24
2.1.5 Kerangka Berfikir ................................................................................... 25
2.2 Hipotesis .................................................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 29
3.1. Jenis dan Desain Penelitian ....................................................................... 29
3.2. Variabel Penelitian .................................................................................... 30
3.3. Populasi, Sampel dan Teknik penarikan Sampel ........................................ 31
3.4. Instrumen Penelitian ................................................................................. 32
3.5. Prosedur penelitian .................................................................................... 35
3.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian ............................................ 36
3.7. Teknik analisis data ................................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 39
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 39
4.1.1 Deskripsi Data ......................................................................................... 39
4.1.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis ..................................................................... 40
4.1.3 Hasil Analisis Data .................................................................................. 44
4.2 Pembahasan .............................................................................................. 50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 54
5.1 Simpulan .................................................................................................... 54
xi
5.2 Saran .......................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 58
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Validitas Uji Instrumen ...................................................................... 36
2. Hasil Reliabilitas Uji Instrumen .................................................................. 36
3. Hasil Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 41
4. Hasil Uji Normalitas ................................................................................... 43
5. Hasil Uji Homogenitas ................................................................................ 44
6. Hasil Uji Kelinieran Regresi ....................................................................... 45
7. Hasil Uji Keberartian .................................................................................. 46
8. Koefisiensi Korelasi Kekuatan Lengan Dorong ........................................... 47
9. Koefisiensi Regresi Kekuatan Lengan Dorong ............................................ 48
10. Koefisiensi Korelasi Kekuatan Perut ......................................................... 49
11. Koefisiensi Regresi Kekuatan Perut .......................................................... 50
12. Koefisiensi Korelasi Kekuatan Tungkai .................................................... 51
13.Koefisiensi Regresi Kekuatan Tungkai ....................................................... 52
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Pegangan Stick............................................................................................. 13
2. Menggiring Bola Close Dribble ................................................................... 13
3. Menggiring Bola Lose Dribble ..................................................................... 14
4. Menggiring Bola Indiana Dribble ................................................................ 14
5. Flick ............................................................................................................ 19
6. Tahapan Melakukan Flick ............................................................................ 20
7. Otot-otot Bahu dan Lengan atas ................................................................... 23
8. Otot-otot Lengan Bawah .............................................................................. 24
9. Otot Dada dan Perut ..................................................................................... 25
10. Otot Tungkai .............................................................................................. 26
11. Desain Penelitian ....................................................................................... 32
12. Instrument Flick ......................................................................................... 34
13. Peralatan yang digunakan untuk tes flick .................................................... 89
14. Pengarahan dari peneliti ............................................................................. 89
15. Tes pengukuran kekuatan lengan dorong .................................................... 90
16. Tes pengukuran kekuatan perut .................................................................. 90
17. Tes pengukuran kekuatan tungkai .............................................................. 91
18. Tes hasil flick ............................................................................................. 91
19. Pengukuran tes hasil flick ........................................................................... 92
20. Lapangan hoki field ................................................................................... 92
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Hoki adalah olahraga permainan yang dilakukan oleh pria dan wanita
menggunakan alat pemukul (stick) dan bola. Hoki dibagi dalam beberapa jenis,
yaitu : hoki lapangan, hoki ruangan, dan hoki es. Dari ketiga jenis hoki tersebut,
hoki lapangan lebih berkembang di Indonesia mengingat situasi dan kondisi yang
lebih memungkinkan untuk hoki lapangan berkembang dan diminati oleh
masyarakat. Hoki lapangan dimainkan menggunakan bola di lapangan rumput
atau lapangan sintetis.
Hoki lapangan sudah dimainkan di Indonesia sebelum perang dunia
kedua. Dibawa oleh bangsa Belanda, semula para kolonis yang gemar hoki
mendirikan klub dan kemudian hoki berkembang secara khusus di kalangan
bangsa Belanda dan Eropa serta segelintir pemuda Indonesia yang beruntung
diperkenankan ikut. Pada masa 1950-1955 merupakan puncak kepopuleran hoki
di Indonesia, dilihat dari jumlah penggemar dan jumlah lapangan hoki. Kompetisi
pada waktu itu sampai ada 3 kelas, ada kompetisi pria, wanita dan turnoi
campuran. Tidak heran bila arena Nasional pertama bagi hoki adalah Pekan
Olahraga Pemain (POM) pertama, Desember 1950 di Yogyakarta. Kemudian
meningkat ke Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 di Jakarta 1951 dengan urutan
juara Sumatera Utara, Jawa timur, Jakarta Raya. Urutan ini tidak berubah dalam 3
PON berturut-turut, PON 2 Jakarta 1951, PON 3 Medan 1953 dan PON Makasar
2
1957. Hoki campuran pertama kali di pertandingkan di PON 3 Medan 1953 dan
Hoki Putri di PON 4 Makasar 1957 (Primadi Tabrani, 1984:12-17).
Seperti kebanyakan olahraga yang menggunakan alat, hoki selalu
menggunakan stick untuk menggerakkan bola, dengan cara memukul atau
mendorongan, mengumpan, mengontrol, menggiring bola dan mencetak gol
sehingga perlu ketrampilan memukul atau mendorongan bola dengan baik.
Adapun ketrampilan dasar yang harus dikuasai menurut Glencross (1984: 41)
meliputi pukulan (hit), doronganan (push), mencungkil bola (flick), menyerok
bola (scoop), pukulan terbalik (reverse hit), doronganan terbalik (reverse push).
Flick merupakan salah satu teknik doronganan untuk melambungkan bola sejauh
mungkin.
Seperti penjelasan di atas, salah satu teknik dasar yang perlu dikuasai
setiap pemain adalah flick. Flick merupakan jenis teknik doronganan melambung.
Pemain yang menguasai teknik ini dengan baik sering menggunakannya sebagai
operan bola jarak jauh kepada rekan satu tim dengan mencungkil atau mengangkat
bola melewati atas lawan menuju ruang terbuka daripada berusaha untuk
memukul bola sepanjang jalur lawan. Pemain akan lebih efektif menggunakan
teknik ini daripada jenis pukulan atau doronganan yang lain karena selain tidak
mudah diantisipasi, dengan melambungkan bola melewati lawan akan menghemat
waktu penyerangan suatu tim dibandingkan dengan umpan dari satu rekan ke
rekan yang lain dari jarak yang dekat. Pemain akan berusaha melambungkan bola
sejauh mungkin untuk mengumpan kepada rekan satu tim yang berada di garis
penyerangan atau mencetak gol, seperti umpan melambung dalam permainan
3
sepak bola. Teknik ini juga digunakan untuk mengamankan daerah pertahanan
suatu tim dari serangan lawan dengan menjauhkan bola sejauh mungkin dari
daerah pertahanan yang dilakukan dengan cara mencungkil bola kemudian
mendorongan bola ke udara sekuat mungkin dan sejauh mungkin. Flick juga
digunakan untuk menaikkan bola dari tanah dan dengan akurat mengarahkannya
ke sasaran. Oleh karena itu, pemain sering kali menggunakan teknik ini untuk
mencetak gol, khususnya ketika penjaga gawang terjatuh atau dalam posisi tubuh
yang tidak siap, pemain akan mengarahkan bola ke sudut yang sulit dijangkau
oleh penjaga gawang.
Flick yang jauh dihasilkan karna selain pemain menguasai teknik ini
dengan baik juga fisik yang kuat dari tiap pemain. Fisik yang kuat akan membantu
pemain melakukan flick sejauh mungkin sehingga memperoleh hasil yang
maksimal. Adapun kekuatan fisik yang mendukung keberhasilan dalam
melakukan teknik ini antara lain : kekuatan dorongan lengan, perut, dan tungkai.
Kekuatan dorongan lengan membantu dalam menopang stick. Dengan
lengan yang kuat, pemain akan mampu mengangkat atau mencungkil bola
melambung tinggi dan menghasilkan jarak yang jauh. Lengan yang kuat akan
berpengaruh pada ayunan lengan yang dilakukan saat pemain akan mencungkil
bola ke udara. Semakin kuat ayunan lengan maka semakin jauh pula jarak yang
dihasilkan. Lengan yang kuat akan berpengaruh juga dalam pegangan tangan
karena tangan dan lengan merupakan satu kesatuan.
Kekuatan perut digunakan sebagai penahan dan pendorongan tubuh ketika
membungkuk, perut yang kuat akan membantu ketika tubuh melakukan
4
perpindahan berat badan dari sebelah kanan ke sebelah kiri sehingga membantu
dalam mencapai jarak yang maksimal. perut akan menahan berat sebagian tubuh
ketika membungkuk sehingga dibutuhkan perut yang kuat.
Kekuatan tungkai berguna sebagai penyangga dan penyeimbang pada saat
melakukan flick. Tungkai yang kuat membantu agar tubuh tidak goyah dan
menjaga keseimbangan dalam melakukan flick. Gerakan tungkai yang kuat
membantu dalam gerak perpindahan tubuh dari kanan ke kiri. Hal ini
memudahkan tubuh bergerak secara maksimal.
Melihat kegunaan dari flick penting bagi tiap pemain hoki untuk
menguasai teknik ini dan menerapkannya di setiap kompetisi. Faktor kekuatan
sangat dominan dalam melakukan teknik ini. Selain itu faktor teknis menjadi
pendukung dalam melakukan flick.
Peningkatan latihan fisik terutama untuk anggota tubuh yang disebutkan
diatas perlu dilakukan oleh pemain dan pelatih guna membantu pemain dalam
menunjang keberhasilan dalam latihan dan pertandingan yang nantinya akan
berdampak pada prestasi pemain dan UKM Hoki UNNES Tahun 2010 khususnya
untuk pemain putra terdiri dari 24 pemain yang semuanya memiliki perbedaan
mulai dari usia, berat badan, bahkan besarnya penampang dari masing-masing
pemain.
Dari perbedaan tersebut memungkinkan pula terjadi perbedaan besarnya
kekuatan dorongan lengan, perut dan tungkai sehingga memungkinkan terjadi
banyak perbedaan hasil dalam melakukan flick. Untuk membantu pelatih dan
pemain dalam meningkatkan latihan fisik guna menunjang keberhasilan flick perlu
5
diketahui besarnya kekuatan dari masing-masing anggota tubuh tiap pemain
sehingga pelatih dapat memberikan pola latihan fisik yang tepat. Untuk
mengetahuinya perlu diadakan suatu penelitian yang nantinya akan berguna dalam
peningkatan latihan fisik sehingga pemain terbantu dalam penguasaan teknik flick
sehingga berdampak pada prestasi pemain dan UKM Hoki UNNES.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul : “Sumbangan Kekuatan Dorongan Lengan, Perut dan Tungkai Terhadap
Hasil Flick Pemain Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”.
Sebagai alasan peneliti memilih judul tersebut adalah :
1. Flick merupakan salah satu teknik dasar hoki untuk melambungkan bola
sejauh mungkin.
2. Kekuatan dorongan lengan merupakan kekuatan fisik yang mendukung
keberhasilan dalam melakukan flick. Lengan yang kuat membantu dalam
menopang stick, mengangkat atau mencungkil bola melambung tinggi dan
menghasilkan jarak yang jauh.
3. Kekuatan perut merupakan kekuatan fisik yang mendukung keberhasilan
dalam melakukan flick. Perut yang kuat diperlukan untuk menahan berat tubuh
ketika membungkuk saat melakukan perpindahan berat badan dari sebelah
kanan ke sebelah kiri sehingga membantu dalam mencapai jarak yang
maksimal.
4. Kekuatan tungkai merupakan kekuatan fisik yang mendukung keberhasilan
dalam melakukan flick. Tungkai yang kuat membantu agar tubuh tidak goyah
6
dan menjaga keseimbangan. Tungkai yang kuat membantu dalam gerak
perpindahan tubuh dari kanan ke kiri.
5. Belum ada penelitian dengan judul tersebut di FIK UNNES Tahun 2010.
1.2. Permasalahan
Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Seberapa besar sumbangan kekuatan dorongan lengan terhadap hasil flick
pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010?
2. Seberapa besar sumbangan kekuatan perut terhadap hasil flick pemain putra
UKM Hoki UNNES Tahun 2010?
3. Seberapa besar sumbangan kekuatan tungkai terhadap hasil flick pemain
putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010?
1.3. TujuanPenelitian
Berdasar permasalahan di atas tujuan diadakannya penelitian ini adalah
untuk :
1. Mengetahui besarnya sumbangan kekuatan dorongan lengan terhadap hasil
flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.
2. Mengetahui besarnya sumbangan kekuatan perut terhadap hasil flick pemain
putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.
3. Mengetahui besarnya sumbangan kekuatan tungkai terhadap hasil flick
pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.
7
1.4. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan persepsi tentang judul, maka perlu ada
penjelasan tersendiri tentang arti dan makna judul tersebut. Penjelasan tersebut
dikemas dalam penegasan istilah sebagai berikut :
1.4.1 Sumbangan
Sumbangan menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
(2005:1101) adalah pemberian sebagai bantuan atau sokongan.
Sumbangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seberapa besar
bantuan atau sokongan kekuatan lengan, perut, dan tungkai terhadap hasil flick
pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.
1.4.2. Kekuatan Lengan
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan
terhadap suatu tahanan (Harsono, 1988: 176). Lengan adalah anggota badan dari
pergelangan tangan sampai ke bahu (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional,2005:659).
Kekuatan dorongan lengan adalah kemampuan jaringan yang terdapat pada
pergelangan tangan sampai bahu untuk membangkitkan suatu tahanan. Kekuatan
dorongan lengan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kekuatan dorongan
lengan pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.
8
1.4.3. Kekuatan Perut
Kekuatan adalah kemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap
suatu tahanan ( Harsono, 1988: 176). Perut adalah bagian tubuh di bawah rongga
dada (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,2005:864).
Kekuatan perut adalah kemampuan jaringan yang terdapat di bawah
rongga dada untuk membangkitkan suatu tahanan. Kekuatan perut yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah kekuatan perut pemain putra UKM Hoki UNNES
Tahun 2010.
1.4.4. Kekuatan Tungkai
Kekuatan adalah kemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap
suatu tahanan (Harsono,1988:176). Tungkai adalah seluruh kakinya dari pangkal
paha ke bawah sampai ujung jari (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional,2005:1226).
Kekuatan tungkai adalah kemampuan jaringan yang terdapat dari pangkal
paha ke bawah untuk membangkitkan suatu tahanan. Kekuatan tungkai yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan tungkai pemain putra UKM
Hoki UNNES Tahun 2010.
1.4.5. Hasil Flick
Hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha, pendapatan, perolehan,
akibat, kesudahan (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,2002:391).
9
Flick adalah teknik doronganan yang digunakan untuk menaikkan bola dari tanah
dengan akurat (Glencross, 1984 : 46).
Hasil flick adalah sesuatu yang diperoleh dari teknik doronganan dengan
menaikkan bola dari tanah dengan akurat. Hasil flick yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah jauhnya flick pemain putra UKM Hoki UNNES tahun 2010
yang diukur dengan satuan meter.
1.4.7. Pemain Putra UKM Hoki UNNES
Pemain putra UKM Hoki UNNES adalah mahasiswa putra yang tergabung
dalam unit kegiatan mahasiswa (UKM) Hoki di Universitas Negeri Semarang
Tahun 2010.
1.5. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.5.1 Kegunaan secara teoritis
Kegunaan hasil penelitian ini sebagai sumbangan keilmuan dan informasi
berkaitan dengan peningkatan latihan hoki khususnya latihan fisik supaya dapat
menunjang kemampuan teknik terutama kemampuan melakukan flick.
1.5.2 Kegunaan secara praktis
Kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai informasi bagi :
10
1.5.2.1 Pelatih UKM Hoki UNNES tentang pentingnya kekuatan lengan
dorongan, perut, dan tungkai terhadap hasil flick, berdasarkan hasil penelitian ini
supaya latihan fisik yang berkaitan dengan kekuatan lengan dorongan, perut, dan
tungkai dapat ditingkatkan.
1.5.2.2 Pemain UKM Hoki UNNES tentang pentingnya kekuatan lengan
dorongan, perut, dan tungkai terhadap hasil flick, berdasarkan hasil penelitian ini
supaya latihan fisik yang berkaitan dengan kekuatan lengan dorongan, perut, dan
tungkai dapat ditingkatkan.
1.6. Sumber Pemecahan Masalah
Dalam melakukan penelitian banyak sumber informasi yang dijadikan
acuan oleh peneliti dalam memecahkan masalah dalam penelitian ini. Sumber
informasi tersebut berupa pengamatan/ observasi, konsultasi, dan studi pustaka.
Pengamatan dilakukan untuk mencari permasalahan yang ada. Dari
permasalahan yang ada kemudian dimunculkan dalam penulisan ini. Pengamatan
dilakukan baik di lapangan maupun di luar lapangan. Konsultasi dilakukan kepada
beberapa ahli baik mengenai instrumen penelitian, penghitungan dan masalah
penulisan skripsi ini. Studi pustaka merupakan sumber-sumber yang digunakan
peneliti yaitu dari buku-buku yang berkaitan dengan hoki lapangan.
11
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
1.7. Landasan teori
1.7.1. Teknik Dasar Hoki
Beberapa keterampilan dasar bermain yang harus dikuasai oleh setiap
pemain sehingga nantinya dapat bermain dengan baik. Adapun keterampilan dasar
yang harus dikuasai menurut Glencross (1984:25) meliputi: memegang stick (the
grip), bergerak dengan bola (dribble), baik dengan menggunakan close dribble,
loose dribble maupun indiana dribble, menerima dan mengontrol bola yang
meliputi menghentikan bola dari depan dari samping kanan maupun samping kiri,
membagi bola yang meliputi pukulan (hit), doronganan (push), mencungkil bola
(flick), menyerok bola (scoop), pukulan terbalik (reverse hit), doronganan
terbalik (reverse push).
1.7.1.1.Pegangan stick (The grip)
Kebanyakan olahraga yang menggunakan alat sebagai pengganti alat gerak
tubuh, dalam hoki peranan stick sangat besar karena dengan stick pemain akan
mengumpan, mengoper bola, mencetak gol, mengontrol bola. Oleh karena itu,
teknik pegangan stick perlu diperhatikan oleh setiap pemain. Dengan penguasaan
teknik pegangan yang baik pemain akan mudah menguasai bola dan menjaga
kestabilan stick. Posisi tangan, ketika pemain memegang stick kedua tangan
12
menggenggam. Tangan kanan berada pada batas grip. Posisi tangan kiri pada
ujung stick. Stick harus digenggam dengan kuat untuk menjaga agar stick tidak
mudah goyah sehingga pemain mudah menguasai bola.
Gambar 1. Pegangan stick
(Sumber : Glencross,1984:26)
1.7.1.2.Teknik Menggiring bola
Teknik menggiring bola dalam hoki dibagi menjadi 3 bagian yaitu : close
dribble, loose dribble, Indiana dribble.
Gambar 2.
Menggiring close dribble (Sumber : Glencross,1984:27)
13
Gambar 3. Menggiring lose dribble
(Sumber : Glencross,1984:28)
Gambar 4. Menggiring bola indiana dribble
(Sumber : Glencross,1984:28)
1.7.1.3.Menerima Dan Mengontrol Bola (stooping)
Teknik menerima dan mengontrol bola dari depan dilakukan dengan posisi
stick berdiri dan stick berada di depan pemain. Posisi kaki juga perlu diperhatikan
yaitu dengan kedua kaki membuka selebar bahu. Teknik menerima dan
mengontrol bola dari sisi kanan dan kiri dilakukan dengan posisi badan jongkok
dan posisi stick di bawah berada disamping kanan maupun kiri tergantung bola
yang akan dikontrol. Posisi kaki ditekuk dengan badan jongkok.
14
1.7.1.4.Membagi Bola (passing)
Teknik membagi bola dalam hoki dibagi menjadi 6 cara yaitu : pukulan
(hit), doronganan (push), mencungkil bola (flick), menyerok bola (scoop), pukulan
terbalik (reverse hit), doronganan terbalik (reverse push).
1.7.2. Ketrampilan Dasar Hoki
Ketrampilan dasar pukulan atau doronganan merupakan teknik dasar yang
harus dikuasai dengan baik oleh setiap pemain. Hal ini dikarenakan hoki
merupakan permainan yang media dalam mengumpan, mencetak gol, menggiring
bola adalah menggunakan stick sehingga diperlukan penguasaan teknik pukulan
dan doronganan agar pemain dapat bermain dengan baik.
Adapun ketrampilan dasar hoki adalah sebagai berikut :
1.7.2.1.Pukulan (hit)
Pukulan (hit) adalah jenis pukulan menyusur tanah. Pemain akan
memukulkan stick ke bola sekeras mungkin. Benturan yang keras antara stick
dengan bola akan menghasilkan bola yang kencang. Pemain biasanya melakukan
pukulan ini untuk mencetak gol. Walaupun dalam permainan hoki semua jenis
pukulan bisa digunakan untuk mencetak gol. Pukulan menghasilkan laju bola
yang kencang dan menyusur tanah. Benturan yang keras antara stick dengan bola
serta ayunan stick dari belakang kepala dan perkenaan stick dengan bola yang
tepat akan mempengaruhi hasil pukulan hit tersebut (Glencross,1984:42).
15
1.7.2.2.Doronganan (push)
Push adalah jenis doronganan. Cara ini dilakukan dengan menempelkan
bola ke stick kemudian mendorongan bola dan mengarahkan kepada sasaran baik
rekan satu tim atau untuk mencetak gol. Hal ini dikarenakan tidak adanya
benturan ketika melakukan push. Push sering digunakan untuk umpan-umpan
pendek dari jarak dekat. Bola yang relatif pelan dan menyusur tanah,
memudahkan tiap pemain untuk mengontrol bola hasil umpan dari rekan satu tim
(Glencross,1984:41).
1.7.2.3.Mencungkil bola (flick)
Flick adalah jenis doronganan melambung sama seperti tendangan
melambung pada permainan sepak bola. Teknik ini dilakukan dengan mencungkil
bola dengan menempatkan stick berada pada bagian bawah stick kemudian
mengangkat bola ke udara. Teknik ini dilakukan dengan mencungkil bola setinggi
dan sejauh mungkin. Seringkali pemain menggunakannya untuk umpan-umpan
jarak jauh kepada rekan satu tim yang berada di depan garis penyerangan. Hal ini
akan lebih menghemat waktu penyerangan daripada harus mengumpan dari jarak
dekat. Flick sering digunakan untuk mencetak gol. Dengan mengarahkan bola ke
pojok-pojok gawang akan sedikit membuat penjaga gawang kesulitan untuk
mengantisipasi bola tersebut (Glencross,1984:46).
16
1.7.2.4.Menyerok bola (scoop)
Scoop adalah jenis doronganan yang hampir sama dengan pukulan flick.
Teknik ini dilakukan dengan mengangkat bola ke udara hanya saja posisi stick
berada di depan pemain. Perbedaannya dilakukan dengan membalikkan bagian
melengkung pada stick ke dalam. Doronganan ini dapat dilakukan lebih mudah
dari posisi lurus daripada pukulan flick, tapi biasanya kurang tepat. Scoop jarang
digunakan dalam hoki. Seringkali scoop digunakan untuk menyodok bola
melewati stik lawan terhadap operan pendek yang cepat agar lebih aman dan
mengurangi tekanan (Glencross,1984:46).
1.7.2.5.Pukulan terbalik (reverse hit)
Reverse hit suatu pukulan pengembangan dari pukulan hit. Cara ini
dilakukan dengan memukulkan bola sekeras mungkin. Perbedaannya terletak pada
posisi stick bagian bengkok menghadap badan. Reverse hit dilakukan dengan
membalikkan stick dari ayunan lengan dari belakang kepala dan membenturkan
atau memukul bola sekeras mungkin supaya bola melaju dengan kencang.
Pukulan ini agak sulit dilakukan jika para pemain belum terbiasa. Hal ini
dikarenakan perlu perkenaan yang baik antara bola dengan stick ketika melakukan
pukulan ini (Glencross,1984:48).
1.7.2.6.Doronganan terbalik (reverse push)
Begitu juga dengan reverse push, ini adalah jenis pengembangan dari
push. Cara ini dilakukan sama seperti ketika melakukan push. Perbedaannya pun
17
terletak pada posisi stick yang bengkok menghadap badan. Dengan membalikkan
stick dimana bagian yang melengkung mengarah pada tubuh pemain dengan
posisi tubuh membungkuk. Dalam melakukan teknik ini juga tidak ada
doronganan (Glencross,1984:47).
2.1.3. Teknik Dasar Flick
2.1.3.1 Pengertian Flick
Teknik ini merupakan jenis doronganan. Hal ini disebabkan karena tidak
adanya benturan antara stick dengan bola ketika pemain melakukan teknik ini.
Flick digunakan untuk menaikkan bola dari tanah dengan akurat
(Glencross,1984:46). Dengan kata lain dilakukan dengan mencungkil bola ke
udara. Pemain akan mengerahkan seluruh tenaga untuk mencungkil bola atau
mengangkat bola dan melakukan flick.
Oleh karena itu, pemain seringkali menggunakannya untuk mencetak gol,
khususnya ketika penjaga gawang terjatuh atau dalam posisi tubuh yang tidak
seimbang. Pemain yang menguasai teknik ini dengan baik sering menggunakan
flick sebagai operan bola jarak jauh kepada rekan satu tim dengan menggerakan
atau mengangkat bola melewati atas lawan menuju ruang terbuka daripada
berusaha untuk memukul bola sepanjang jalur lawan. Pemain akan lebih efektif
menggunakan teknik ini daripada jenis doronganan atau pukulan yang lain karena
dengan melambungkan bola melewati lawan akan menghemat waktu penyerangan
suatu tim dibandingkan dengan umpan dari satu rekan ke rekan yang lain dari
jarak yang dekat.
18
Gambar.5
Flick (Sumber : Glencross, 1984 : 46)
2.1.3.2 Cara Melakukan Flick
Flick merupakan jenis doronganan dalam hoki yaitu dengan mencungkil
atau mengangkat bola ke udara. Begitu juga tentang kegunaannya, sering kali
digunakan untuk mencetak gol dengan mencungkil bola kemudian mengarahkan
ke sudut yang sulit dijangkau oleh penjaga gawang dan mengumpan jarak jauh
seperti tendangan melambung pada permainan sepakbola dengan melambungkan
bola kemudian mengarahkan kepada rekan satu tim. Terkadang flick juga
digunakan untuk mengamankan daerah pertahanan suatu tim dari serangan lawan.
Selain itu, teknik ini digunakan untuk umpan jarak jauh kepada rekan satu tim
yang berada di daerah pertahanan lawan.
Tahap awal untuk melakukan flick yaitu kedua kaki ditekuk dengan badan
yang agak membungkuk. Pandangan tertuju pada bola kemudian stick
ditempatkan pada bagian bawah bola. Posisi stick dan bola berada agak jauh di
depan kaki pemain. Saat melakukannya posisi badan pemain masih agak
merendah atau membungkuk dengan kedua kaki ditekuk. Dengan badan yang
membungkuk akan memudahkan pemain untuk mengarahkan stick ke bola yang
19
berada agak jauh di depan kaki pemain kemudian mencungkil bola. Bersamaan
dengan melangkahkan kaki 1-2 langkah, pemain mencungkil bola. Pada saat
mencungkil bola dibutuhkan kekuatan fisik yang meliputi tangan, lengan, perut
dan tungkai. Tahap akhir yaitu gerakan lanjutan bagian fisik tersebut. Tangan
dibutuhkan untuk menjaga agar stick tidak goyah saat pemain mencungkil bola.
Genggaman tangan yang kuat akan berperan menjaga kestabilan stick. Gerak
lengan yang kuat dari bawah ke atas berpengaruh pada hasil flick. Perut akan
menahan rongga perut, menahan badan ketika membungkuk. Karena ketika
pemain membungkuk maka perut akan tertarik. Begitu juga ketika lengan
mengayunkan stick ke udara. Oleh karena itu pemain harus menahan berat badan
ketika membungkuk. Gerakan tungkai juga membantu menambah doronganan.
Pada saat tubuh membungkuk beban akan bertumpu pada tungkai, dengan tungkai
yang kuat maka akan tercipta suatu keseimbangan dan akan membantu
memudahkan kerja pemain ketika melakukan flick (Elizabeth Anders,1951:50).
Gambar.6 Tahapan Melakukan Flick
(Sumber : Elizabeth Anders, 1951 : 50)
20
2.1.4. Komponen Keberhasilan Flick
M. Sajoto (1995:11) menjelaskan yang termasuk potensi/kemampuan
dasar tubuh pada aspek biologis meliputi : kekuatan (strenght), kecepatan (speed),
kelincahan dan koordinasi (agility and koordination), tenaga (power) daya
(muscular endurence), daya kerja jantung dan paru-paru (cardiorespiratori
functional), kelenturan (flexibility), keseimbangan (balance), kecepatan
(accuracy), dan kesehatan untuk olahraga (healt for sport).
Berdasar penjelasan di atas, salah satu aspek biologis yang termasuk
kemampuan tubuh adalah kekuatan. Begitu juga dalam melakukan teknik ini,
keberhasilan flick tidak terlepas dari kemampuan fisik pemain yang baik. Dalam
melakukannya dibutuhkan kekuatan fisik dari tiap pemain. Kekuatan itu
diantaranya meliputi lengan, perut dan tungkai. Mulai dari genggaman tangan
yang merupakan satu kesatuan dengan lengan. Tangan dan lengan sangat
berhubungan erat. Perut sebagai penahan tubuh saat membungkuk sehingga perlu
kekuatan untuk menahan berat badan. Tungkai yang kuat sebagai penyeimbang
tubuh. Oleh karena itu koordinasi keempat kekuatan fisik tersebut sangat
diperlukan dalam melakukan flick.
2.1.4.1 Kekuatan Dorongan Lengan Terhadap Hasil Flick
Kekuatan dorongan lengan mempunyai peran sebagai pengungkit untuk
mempermudah kerja otot dalam mengangkat bola. Doronganan lengan diperlukan
untuk menahan beban stick pada saat mengangkat bola sejauh mungkin, semakin
21
kuat lengan mendorongan bola maka kerja otot semakin ringan sehingga laju bola
yang dipukul semakin jauh. Di samping itu kekuatan dorongan lengan
berpengaruh dalam pegangan.
Lengan terbagi menjadi 2 bagian yaitu lengan bagian atas dan lengan
bagian bawah. Otot lengan atas terdiri dari otot-otot fleksor dan ekstensor. Otot-
otot yang melekat pada otot fleksor antara lain muskulus bicep braki yang
berfungsi membengkokkan lengan bawah siku, muskulus brakialis fungsinya juga
membengkokkan lengan bawah siku, muskulus korako brakialis fungsinya
mengangkat lengan. otot-otot yang melekat pada otot ekstensor yaitu muskulus
tricep braki (Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UGM:12).
Terjadi gerakan abduksi ketika pemain melakukan ayunan saat melakukan
flick. Gerak ini dihasilkan oleh otot yang terdapat di sebelah lateral dan kranial
sumbu sagital. Yaitu dihasilkan oleh otot deltoideus, otot supraspinatus, dan bicep
brachii. Otot supraspinatus juga berfungsi menstabilkan persendian bahu.
Gerakan lengan atas dari bawah ke atas inilah yang dinamakan gerak abduksi
(Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UGM:12).
Otot yang melekat pada lengan bagian bawah terbagi 2 bagian yaitu
ekstensor dan fleksor. Otot ekstensor terdiri dari m. ekstensor karpi radialis
longus, muskulus ekstensor karpi radialis brevis, muskulus ekstensor karpi
ulnaris, ketiga ini berfungsi menggerakkan lengan, digitonum karpi radialis
fungsinya ekstensi dari jari tangan kecuali ibu jari, m. ekstensor policis longus
fungsinya ekstensi dari ibu jari. Otot fleksor yaitu otot yang mengedangkan siku
dan tangan serta ibu jari dan meratakan hasta tangan. Otot ini berkumpul di
22
sebelah tapak tangan fungsinya membengkokkan jari tangan, otot di sebelah
tulang pengumpil berfungsi membengkokkan lengan siku (Laboratorium Anatomi
Fakultas Kedokteran UGM:28).
Gambar.7 Otot Bahu dan Lengan Atas
(Sumber : Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UGM:12)
Gerak lengan bawah ketika melakukan flick adalah gerak fleksi. Gerak
fleksi dilakukan oleh otot-otot yang terdapat di sebelah ventral sumbu transversal.
Yaitu dilakukan oleh otot bicep brachii, brachialis, brachioradialis, pronator
teres, flexor carpi radialis, Palmaris longus, flexor digitorum sublinis
(Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UGM:28).
23
Gambar.8 Otot-Otot Lengan Bawah
( Sumber : Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UGM:28)
2.1.4.2 Kekuatan Perut Terhadap Hasil Flick
Kekuatan perut mempunyai peran dalam melakukan putaran pada saat
melakukan flick. Gerak otot perut merupakan gerak lanjutan ketika lengan
melakukan ayunan setelah melakukan teknik ini. Kekuatan perut berguna
menahan berat tubuh bagian atas ketika menunduk pada saat akan mengangkat
bola ke udara. Selain itu, kekuatan perut akan membantu gerak ayunan lengan
sehingga menambah laju bola hasil flick.
24
Gambar. 9 Dada dan Perut
(Sumber : Syaifuddin,1996:49)
Menurut Syaifudin (1996:40), otot perut terdiri dari atas muskulus
abdominis internal, muskulus obliqus eksternus abdominis, muskulus obliqus
internus abdominis, muskulus transvesus abdominis. Sedangkan otot-otot yang
berada di bagian bawah dinding perut atau dinding abdominal posterior yaitu
muskulus psoas dan muskulus iliakus. Muskulus psoas terletak di belakang
diafragma bagian bawah mediastinum yang berhubungan dengan quadratus
lumborum yang di dalamnya terdapat arteri, vena dan kelenjar limfe. Muskulus
iliakus terdapat pada sisi tulang ilium, sebelah belakang berfungsi menopang
seikum dan sebelah depan menyentuh kolon desendens (Syaifuddin,1996:49).
25
2.1.4.3 Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Flick
Tungkai yang kuat berguna untuk menjaga keseimbangan tubuh ketika
pemain melakukan flick. Kedua tungkai ditekuk saat melakukan flick. Otot
tungkai yang kuat akan membuat keseimbangan tubuh terjaga sehingga saat
melakukan flick lebih maksimal.
Gambar. 10 Otot Tungkai
(Sumber : Syaifuddin,1996:57)
Tungkai termasuk dalam anggota gerak bawah atau ekstrimitas bawah.
Tungkai dibagi menjadi 2 bagian yaitu tungkai bagian atas dan tungkai bagian
bawah. Hubungan tungkai atas dan tungkai bawah dibentuk oleh articulatio
genus, yang disusun oleh condily femoris, condily tibiae, menisci, patella. Condily
femoris berbentuk silinder. Sumbu-sumbu kedua silinder membentuk sudut yang
26
membuka ke proksimal dorsal. Dataran silinder agak melengkung ke arah
transversal. Jari-jarinya makin ke dorsal makin pendek, sehingga dataran silinder
pada penampang sagital merupakan spiral. Articulation antara femur dan patella
dapat dipandang merupakan articulation trochlearis (Syaifuddin,1996:57).
Tungkai mengalami gerak fleksi ketika menopang tubuh yang
membungkuk. Gerak fleksi ini dilakukan oleh otot-otot yang melewati di sebelah
dorsal sumbu transerval dari proksimal ke distal. Otot-otot yang menghasilkan
gerak ini yaitu semimembranous, semitendinosus, bicep femoris, Sartorius,
popliteus, gastrocnemius, gracilis (Syaifuddin,1996:57).
2.1.5. Kerangka Berfikir
2.1.5.1. Sumbangan Kekuatan Dorongan Lengan Terhadap Hasil Flick
Pemain Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Kekuatan dorongan lengan berperan penting terhadap jauhnya bola hasil
flick. Otot lengan yang kuat, bola flick yang dihasilkan semakin jauh. Kekuatan
dorongan lengan juga berfungsi sebagai pengungkit, semakin kuat lengan maka
beban pun semakin ringan. Otot lengan yang kuat akan menahan, mengangkat dan
mendorongan bola sejauh mungkin. Ayunan lengan yang kuat akan berpengaruh
pada hasil flick. Kekuatan dorongan lengan perlu diperhatikan bagi pemain untuk
menghasilkan flick yang baik. Gerakan dari pergelangan tangan pada akhir flick
mempunyai peranan penting terhadap akurasi dan penempatan bola. Oleh karena
itu pada saat melakukan flick lengan dan pergelangan tangan harus terkoordinasi
dengan baik.
27
Dari penjelasan di atas, diduga bahwa kekuatan dorongan lengan
berpengaruh terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.
2.1.5.2. Sumbangan Kekuatan Perut Terhadap Hasil Flick Pemain Putra
UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Kekuatan perut juga berpengaruh pada saat melakukan flick. Gerak otot
perut merupakan gerak lanjutan ketika lengan melakukan ayunan setelah
melakukan flick. Kekuatan perut berguna menahan berat tubuh bagian atas ketika
menunduk pada saat akan mengangkat bola ke udara. Selain itu, kekuatan perut
akan membantu gerak ayunan lengan dalam akurasi. Kekuatan perut merupakan
salah satu bagian anggota tubuh yang menopang berat badan saat gerakan
menunduk saat pemain melakukan flick. Dukungan dari kekuatan perut akan
mengakibatkan flick yang dilakukan lebih akurat. Kekuatan perut membantu
gerakan ayunan lengan untuk mengarahkan bola pada sasaran baik gawang
maupun rekan satu tim. Pada saat lengan diayun ke atas untuk melakukan
cungkilan, maka otot-otot perut akan tertarik bersamaan dengan gerakan lengan
saat mengayun. Ayunan lengan ke atas disertai dukungan otot perut
mengakibatkan flick yang dilakukan lebih jauh dan lebih akurat. Oleh karena itu
pada saat melakukan cungkilan, otot-otot perut harus mampu dikerahkan secara
maksimal, sehingga flick yang dilakukan hasilnya lebih sempurna.
Dari penjelasan di atas, diduga kekuatan perut memberi sumbangan
terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.
28
2.1.5.3. Sumbangan Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Flick Pemain Putra
UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Kekuatan tungkai berfungsi menjaga keseimbangan pemain pada saat
melakukan flick. Pada saat badan membungkuk, perut menahan berat badan
pemain, sehingga dibutuhkan tungkai yang kuat untuk membantu menahan berat
badan pemain. tungkai yang kuat akan memberi tumpuan yang kuat terhadap
pemain saat melakukan flick sehingga keseimbangan pemain terjaga dengan baik.
Tungkai yang kuat juga berpengaruh pada akurasi pemain. Hal ini dikarenakan
dengan tungkai yang kuat, tungkai mampu menahan berat badan saat melakukan
flick sehingga pemain akan terbantu dalam mengarahkan bola pada sasaran yang
diinginkan.
Dari penjelasan di atas, diduga kekuatan tungkai memberi sumbangan
terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.
1.8. HIPOTESIS
Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih
perlu dibuktikan kebenarannya (Sutrisno Hadi,2004:210). Berdasarkan keterangan
diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan anggapan atau dugaan
sementara atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada dalam
penelitian, yang masih perlu dibuktikan kebenarannya melalui perhitungan
statistik dari data yang diperoleh. Dalam penelitian ini penulis mengambil
hipotesis sebagai berikut :
29
1. Ada sumbangan kekuatan dorongan lengan terhadap hasil flick pemain putra
UKM Hoki UNNES Tahun 2010, tetapi besarnya sumbangan belum bisa
diprediksikan.
2. Ada sumbangan kekuatan perut terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki
UNNES Tahun 2010, tetapi besarnya sumbangan belum bisa diprediksikan.
3. Ada sumbangan kekuatan tungkai terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki
UNNES Tahun 2010, tetapi besarnya sumbangan belum bisa diprediksikan.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya (Suharsimi Arikunto,2002:160). Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Metode survei adalah penyelidikan
yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan
mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial,
ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah (Moh.
Nasir,2003:56). Berdasarkan jenisnya, penelitian ini termasuk dalam penelitian
kuantitatif. Karena mulai dari pengumpulan data, penafsiran data tersebut, serta
penampilan hasilnya digunakan angka-angka sebagai data yang mencerminkan
penelitian kuantitatif (Sugiyono,2008:7).
Definisi desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Moh. Nasir,2003:84). Dalam penelitian
ini digunakan desain penelitian paradigma ganda dengan 3 variabel bebas yaitu :
kekuatan dorongan lengan, kekuatan perut, dan kekuatan tungkai dan 1 variabel
terikat yaitu: hasil flick. Oleh karena itu untuk mencari hubungan ketiga variabel
bebas tersebut terhadap satu variabel terikat dapat digambarkan sebagai berikut :
31
Gambar 11. Desain penelitian
(Sumber : Sugiyono,2008:11) Keterangan : X1 : Kekuatan dorongan lengan
X2 : Kekuatan perut
X3 : Kekuatan tungkai
Y : Hasil flick
3.2 Variabel Penelitian
Yang dimaksud variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:118). Dalam penelitian
ini hanya terdapat dua variabel, yaitu :
3.2.1 Variabel bebas adalah variabel yang berpengaruh dan mempengaruhi dalam
suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah
kekuatan dorongan lengan, kekuatan perut, dan kekuatan tungkai pada pemain
putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.
X1
X2
X3
Y
32
3.2.2 Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian
Menurut Sutrisno Hadi (2004:182) seluruh penduduk yang dimaksudkan
untuk diselidiki disebut populasi. Populasi dalam penelitian ini dibatasi sebagai
sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang
sama. Adapun sifat yang sama itu dapat merupakan sifat dasar bawaan kodrat dan
bukan sifat bawaan. Sifat dasar bawaan kodrat misalnya jenis kelamin, dan sifat
yang bukan bawaan kodrat misalnya murid-murid dari suatu tingkat sekolah.
Maka sifat yang sama dari populasi penelitian ini adalah jenis kelamin yaitu laki-
laki (sifat kodrat) dan pemain putra UKM Hoki UNNES tahun 2010 (sifat bukan
kodrat). Populasi dalam penelitian ini adalah pemain putra UKM Hoki UNNES
Tahun 2010 yang berjumlah 24 pemain.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sejumlah individu atau individu yang jumlahnya kurang
dari populasi (Sutrisno Hadi,2004:182). Sampel adalah sebagian atau wakil dari
populasi yang di teliti (Suharsimi Arikunto,2006:131). Sampel dalam penelitian
ini adalah jumlah keseluruhan populasi yaitu 24 pemain yang merupakan
mahasiswa putra UKM Hoki UNNES tahun 2010.
33
3.3.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel menggunakan teknik total sampling. Alasan
pengambilan sampel dengan jumlah keseluruhan pemain adalah adanya ketentuan
apabila subjeknya kurang dari 100 maka sampelnya diambil dari keseluruhan
jumlah populasi tersebut (Suharsimi Arikunto, 2006:134). Mengingat jumlah
populasi sebanyak 24 pemain maka sampel dalam penelitian ini adalah semua
populasi pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebanyak 24 pemain.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah instrumen tes flick. Yang
dimaksud dengan instrumen tes flick adalah suatu alat pengukur yang
dipergunakan untuk mengukur hasil flick yang mengukur jauhnya flick. Sebelum
diujikan dalam pengambilan data, instrumen ini akan diuji instrumen terlebih
dahulu.
Gambar. 12 Instrumen Flick
(Sumber: Tim Peneliti FKIK-IKIP MEDAN,1982:15)
A
B
C
34
Keterangan :
: Titik awalan melakukan flick
: Titik jatuhnya bola
Garis A: Garis start
Garis B : Arah pukulan
Garis C : Arah pengukuran hasil flick
Adapun pelaksanaan tes adalah sebagai berikut :
1. Testee bersiap dengan posisi akan melakukan flick dibelakang garis start
dengan memegang stick dan bola terletak di titik awalan.
2. Setelah siap, tanpa aba-aba testee melakukan flick sejauh mungkin. Testee
boleh melakukan flick ke segala arah kecuali ke belakang garis start.
3. Setiap testee akan diberi kesempatan sebanyak 3 kali kesempatan.
4. Jatuhnya bola ditandai dengan bendera dan diukur dari titik jatuhnya bola
sebagai titik nol ditarik ke arah titik awalan testee melakukan flick.
5. Hasil pengukuran dicatat dalam meter.
3.4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.4.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen
Hasil validitas uji instrumen dengan N=12 taraf kesalahan 5% diperoleh
0,576 dan taraf kesalahan 1%=0,708, sedangkan harga r hitung = 0.860. Maka
diperoleh hasil 0,860>0,576>0,708, sehingga dapat disimpulkan instrumen
tersebut valid dan dapat digunakan untuk pengambilan data dalam peneltian.
Selengkapnya untuk cara dan hasil penghitungan validitas dapat dilihat di
lampiran halaman 77.
35
Tabel 1. Hasil Validitas Uji Instrumen Hasil Flick
Nilai Validitas N Taraf Siginifikansi
5% 1%
0.860 12 0.576 0.708
Sumber : Hasil analisis data penelitian
3.4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Hasil reliabilitas uji instrumen dengan N=12 taraf kesalahan 5% diperoleh
0.576 dan taraf kesalahan 1%=0,708. Maka diperoleh hasil 0,856>0,576>0,708,
dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk
pengambilan data dalam peneltian. Selengkapnya untuk cara dan hasil
penghitungan validitas dapat dilihat di lampiran halaman 82.
Tabel 2.
Hasil Reliabilitas Uji Instrumen Hasil Flick
Nilai Reliabilitas N Taraf Siginifikansi 5% 1%
0.856 12 0.576 0.708
Sumber : Hasil analisis data penelitian
3.5 Prosedur Penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode survey dengan teknik tes dan pengukuran. Untuk mendapat data yang
36
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan maka proses pengambilan data harus
dilaksanakan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
3.5.1 Langkah pertama sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan
kepada jurusan PKLO untuk mendapatkan ijin mendapatkan dosen pembimbing.
3.5.2 Setelah mengajukan tema skripsi dan disetujui oleh ketua jurusan PKLO.
Maka diturunkan SK pembimbing.
3.5.3 Mengajukan proposal penelitian yang telah disetujui oleh dosen
pembimbing dan ketua jurusan PKLO UNNES untuk mengadakan penelitian.
3.5.4 Persiapan Penelitian
Sebelum penelitian, peneliti melakukan survey diantaranya :
3.5.4.1 Tempat yaitu lapangan Hoki UNNES yang terletak di belakang
Laboratorium FIK UNNES.
3.5.4.2 Menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam penelitian.
3.5.5 Pengambilan Data
3.5.5.1 Sebelum tes pengukuran dimulai, dibentuk petugas pelaksana yang
kemudian dijelaskan tugas masing-masing personal.
3.5.5.2 Sebelum proses pengambilan data, sampel (pemain) melakukan streaching
yang dipimpin oleh salah satu petugas peneliti.
3.5.5.3 Menyiapkan sarana dan prasarana yang berupa alat ukur dari tiap bagian
fisik yang akan diukur, kemudian dilakukan tes dan pengukuran dari tiap bagian
fisik dan flick.
3.5.5.4 Oleh petugas pencatat, data dicatat ke dalam blanko yang telah disiapkan.
37
3.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penelitian
Dalam suatu penelitian banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian antara lain :
1. Kondisi Lapangan
Pada saat pelaksanaan tes, kondisi lapangan akan memberi pengaruh pada
hasil tes. Lapangan bergelombang dan kerasnya lapangan sedikit menyulitkan
subyek dalam melakukan tes flick.
2. Kondisi pemain
Kondisi pemain sangat menentukan hasil tes. Kondisi testee pada saat
tubuh fit akan berbeda hasilnya dibandingkan ketika kondisi testee sedang sakit
atau testee tidak siap untuk mengikuti tes.
3. Jumlah sampel
Jumlah sampel yang digunakan juga memberikan pengaruh yang ignifikan
terhadap hasil suatu penelitian. Dalam hal ini semakin banyak jumlah sampel
yang digunakan maka semakin baik dan akurat hasil penelitian. Dalam penelitian
ini diambil 24 pemain sebagai sampel dari keseluruhan jumlah populasi sehingga
hasil penelitian dapat dlihat dalam lampiran yang terlampir dalam skripsi ini.
4. Alat
Sebelum tes dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan pengecekan peralatan
yang akan digunakan untuk penelitian karena alat-alat yang rusak akan
mengurangi keakuratan hasil tes. Menggunakan alat yang layak untuk digunakan
tes akan menghasilkan data yang akurat.
38
5. Psikologi
Faktor mental atau psikologi testee juga berpengaruh. Perasaan canggung,
malu dan sungguh-sungguh dalam melakukan tes akan memiliki hasil yang
berbeda. Oleh karena itu perlu diberi kesempatan bagi testee untuk mencoba
terlebih dahulu tes yang akan dilakukan dengan tujuan testee dapat merasakan,
mencermati, memahami tes yang akan dilakukan sehingga pada saat tes dilakukan
testee tidak canggung dan mlu.
3.7 Teknik Analisis Data
Sebelum melakukan uji analisis dengan rumus regresi, terlebih dahulu
dilakukan sejumlah uji persyaratan untuk mengetahui kelayakan data meliputi uji
normalitas data dengan rumus kolmogorov smirnov, uji homogenitas data dengan
rumus chi square dan uji linieritas dengan rumus varians.
3.7.1 Uji Normalitas Data
Kriteria uji ini jika signifikansi > 0,05 data dinyatakan normal, sebaliknya
jika signifikansi < 0,05 data dinyatakan tidak normal.
3.7.2 Uji Homogenitas
Kriteria uji ini adalah jika signifikansi > 0,05 data dinyatakan homogen,
sebaliknya jika signifikansi < 0,05 data dinyatakan tidak homogen.
3.7.3 Uji Linieritas
39
Uji linieritas menggunakan teknik analisis varians regersi atau uji F
dengan kriteria pengujian yaitu jika signifikansi > 0,05 data dinyatakan linier,
sebaliknya jika signifikansi < 0,05 data dinyatakan tidak linier.
3.7.4 Uji Keberartian
Uji keberartian menggunakan uji t dengan kriteria yaitu jika t hitung > t
tabel atau nilai signifikansi < 0,05 berarti signifikan, sedang jika t hitung < t tabel
atau nilai signifikansi > 0,05 berarti tidak signifikan.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data Penelitiaan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang kekuatan lengan
dorongan, kekuatan perut dan kekuatan tungkai terhadap hasil flick pemain putra
UKM Hoki UNNES Tahun 2010, maka penelitian ini juga telah dilakukan dengan
mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Hasil tes dan pengukuran tentang
kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut dan kekuatan tungkai dengan hasil flick
pada pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 3. Data kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut, kekuatan tungkai dan hasil flick.
Kekuatan lengan dorongan
Kekuatan perut
Kekuatan tungkai
Hasil flick
N 24 24 24 24 Minimum 15.50 18.50 107.75 8.64 Maximum 32.50 32.50 259.25 24.33 Mean 23.6583 25.8958 180.2208 18.1454Standart deviation 4.48531 4.62502 42.69711 4.47151
Sumber : Hasil analisis data penelitian
Tabel di atas menunjukkan bahwa kekuatan lengan dorongan pemain putra
UKM Hoki UNNES Tahun 2010, rata-rata adalah 23,650 cm dengan kekuatan
lengan dorongan maksimal 32,50 cm, terendah 15,50 cm dan standar deviasi 4,48.
Rata-rata Kekuatan perut adalah 25,89 dengan kekuatan perut terbesar 32,50,
41
terendah 18,50 dan standar deviasi 4,62. Rata-rata kekuatan tungkai 259,25,
dengan kekuatan tungkai terbesar 259,25, terendah 107,75 dan standar deviasi
42,69. Dan rata-rata hasil flick dengan skor 18,14, skor maksimal 24,33, skor
minimal 8,64 dan standar deviasi 4,47.
4.1.2 Uji Prasyarat Analisis
Prasyarat uji analisis regresi dan korelasi merupakan prosedur yang harus
dilaksanakan dan dipenuhi, agar kesimpulan yang diambil dari hasil analisis
regresi dan korelasi dapat dipertanggung jawabkan. Prasyarat tersebut meliputi uji
normalitas, uji homogenitas dan uji linieritas data.
4.1.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov test dengan kriteria bahwa data berdistribusi normal apabila harga
Kolmogorov Smirnov Test mempunyai nilai probabilitas lebih dari 5%. Jika
setelah diuji dengan rumus kolmogrov smirnov data hasil penelitian ini
berdistribusi normal maka dapat digunakan statistik parametrik yaitu analisis
regresi dan korelasi, akan tetapi jika tidak normal maka digunakan statistik non
parametrik yaitu rank spearman. Hasil perhitungan uji normalitas data kekuatan
lengan dorongan, kekuatan perut dan kekuatan tungkai dengan hasil flick pada
pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 adalah sebagai berikut :
42
Tabel 4. Hasil uji normalitas data kekuatan lengan dorongan, kekuatan otot perut dan
kekuatan otot tungkai terhadap hasil flick.
Variabel Kolmogorov-Smirnov Z
Signifikansi Keterangan
Kekuatan Lengan Dorongan
0,427
0,993
Normal
Kekuatan Perut 0,714
0,687
Normal
Kekuatan Tungkai 0,477
0,977 Normal
Hasil Flick 0,583
0,885 Normal
Sumber : Hasil analisis data penelitian
Telah diketahui bahwa harga kolmogorov-smirnov untuk variabel
Kekuatan lengan dorongan (X1) sebesar 0,427 dengan signifikansi 0,993> 0,05,
harga kolmogorov-smirnov untuk variabel kekuatan perut (X2) sebesar 0,714
dengan signifikansi 0,687> 0,05, harga kolmogorov-smirnov untuk variabel
kekuatan tungkai (X3) sebesar 0,477 dengan signifikansi 0,977> 0,05 dan harga
kolmogorov-smirnov untuk variabel hasil flick (Y) sebesar 0,583 dengan
signifikansi 0,885> 0,05. Karena harga signifikansi untuk variabel X1, X2, X3 dan
Y semuanya lebih besar daripada 0,05, maka dapat dijelaskan bahwa data dari
keempat variabel tersebut berdistribusi normal, maka dapat digunakan untuk
analisis data statistik parametrik untuk pengujian hipotesis selanjutnya.
4.1.2.2 Uji Homogenitas
Uji Homogenitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel-
sampel dalam penelitian ini berasal dari varians yang sama dan ini merupakan
prasyarat bila uji statistik inferensial hendak dilakukan (Singgih Santoso,
43
2005:209), uji homogenitas dalam penelitian dengan menggunakan Chi–Square
Test dan dengan ketentuan jika nilai signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05
berarti data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama atau
homogen, sedang jika nilai signifikasi atau nilai probabilitas < 0,05 berarti data
berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama atau tidak
homogen. Adapun dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5.
Rangkuman hasil perhitungan homogenitas
Variabel Chi-Square
Signifikansi Keterangan
Kekuatan Lengan Dorongan
4.500
0.999
Homogen
Kekuatan Perut 6.000
0.966
Homogen
Kekuatan Tungkai 0.000
1.000
Homogen
Hasil Flick 0,917
1.000
Homogen
Sumber : Hasil analisis data penelitian
Dari data variabel kekuatan lengan diperoleh hasil chi square sbesar 4,500
dengan signifikansi sebesar 0,999, karena nilai signifikansi variabel kekuatan
lengan 0,999> 0,05 maka data kekuatan lengan dorongan homogen. Data variabel
kekuatan perut diperoleh hasil chi square sebesar 6,000 dengan signifikansi
sebesar 0,966, karena nilai signifikansi 0,966 > 0,05 maka data variable kekuatan
perut homogen. Variabel kekuatan tungkai diperoleh hasil chi square sebesar
0,000 dengan signifikansi 1,000, karena nilai signifikansi 1,000> 0,05 maka data
kekuatan tungkai homogen. Dan data variabel hasil pukulan flick diperoleh hasil
chi square sebesar 0,917 dengan nilai signifikansi 1,000, karena nilai signifikansi
44
1,000> 0,05 maka data hasil flick homogen. Secara keseluruhan bahwa nilai
signifikasi dari keempat variabel > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa data mempunyai varians sama, atau sampel yang diambil dari populasi
yang mempunyai varians yang sama, dengan kata lain data kekuatan lengan
dorongan, kekuatan perut dan kekuatan tungkai terhadap hasil flick secara
keseluruhan adalah homogen.
4.1.2.3 Uji Kelinieran Regresi
Uji kelinieran atau uji linieritas adalah uji untuk mengetahui apakah antara
prediktor kekuatan lengan dorongan (X1), kekuatan perut (X2), kekuatan tungkai
(X3) memiliki hubungan yang linier atau tidak dengan hasil flick. Untuk menguji
linieritas data dilakukan dengan teknik analisis varians. Kriteria uji yaitu data
dinyatakan linier jika hasil F hitung memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Sebaliknya jika hasil F hitung memiliki signifikansi lebih besar dari 0,05 dinyatakan
tidak linier.
Tabel 6.
Uji kelinieran regresi
Variabel F
Signifikansi Keterangan
kekuatan lengan dorongan terhadap hasil flick
1,236 0,621
Linier
kekuatan perut terhadap hasil flick
7,252 0,286
Linier
kekuatan tungkai terhadap hasil flick
2,620 0,457
Linier
Sumber : Hasil analisis data penelitian
45
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai Fhitung untuk kekuatan lengan
dorongan sebesar 1,236 dengan signifikansi 0,632> 0,05, nilai Fhitung untuk
kekuatan perut sebesar 7,252 dengan signifikansi 0,286> 0,05, nilai Fhitung untuk
kekuatan tungkai sebesar 2,620 dengan signifikansi 0,457> 0,05. Karena harga
signifikansi untuk variabel X1, X2 dan X3> 0,05 maka dapat dijelaskan bahwa
antara kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut, dan kekuatan tungkai dengan
hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 berbentuk linier
sehingga untuk keperluan analisis data dapat digunakan analisis regresi linier.
4.1.2.4 Uji Keberartian
Uji keberartian dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada persamaan
garis regresi yang diperoleh signifikan atau tidak untuk dapat digunakan sebagai
prediktor dari harga kreterium. Uji keberartian model ini menggunakan uji t
dengan kriteria sebagai berikut : jika t hitung > t tabel atau nilai signifikan < 0,05
berarti signifikan, sedang jika t hitung < t tabel atau nilai signifikan > 0,05 berarti
tidak signifikan. Dari perhitungan diperoleh hasil seperti berikut :
Tabel 7. Hasil perhitungan uji keberartian
Variabel t hitung Signifikan Keterangan
Kekuatan doronganan lengan
2.872 0.009 Berarti
Kekuatan perut 3.635 0.001 Berarti Kekuatan tungkai 3.260 0.004 Berarti
Sumber : Hasil analisis data penelitian
46
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai thitung untuk kekuatan lengan
dorongan sebesar 2,872 dengan signifikansi 0,009> 0,05, nilai thitung untuk
kekuatan perut sebesar 3,635 dengan signifikansi 0,001> 0,05, nilai thitung untuk
kekuatan tungkai sebesar 3,260 dengan signifikansi 0,004> 0,05. Karena harga
signifikansi untuk variabel X1, X2 dan X3> 0,05 maka dapat dijelaskan antara
kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut, dan kekuatan tungkai dengan hasil
flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 signifikan.
4.1.3 Hasil Analisis Data
4.1.3.1 Sumbangan Kekuatan Lengan Dorongan Terhadap Hasil Flick Pemain Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi kekuatan lengan
dorongan terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 8.
Koefisiensi korelasi kekuatan lengan dorongan terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES tahun 2010
Korelasi R r square Keterangan
Kekuatan Lengan Dorongan Terhadap Hasil Flick
0,522 0,273
Signifikan
Sumber : Hasil analisis data penelitian
Mencermati tabel di atas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara
kekuatan lengan dorongan dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES
Tahun 2010 sebesar 0,522. Uji keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan
47
cara mengkonsultasikan harga rhitung dengan r tabel product moment. Pada �= 5%
dengan n = 24 diperoleh harga r tabel sebesar 0,404. Karena harga r hitung (0,522)
lebih besar dari r tabel= 0,404 maka dapat diputuskan bahwa hipotesis nihil (Ho)
yang berbunyi “Tidak ada sumbangan antara kekuatan lengan dorongan dengan
hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, ditolak dan hipotesis
kerja (Ha) yang berbunyi “Ada sumbangan antara kekuatan lengan dorongan
dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, diterima.
Bentuk hubungan antara kekuatan lengan dorongan dengan hasil flick
pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dapat digambarkan dengan
persamaan regresi yang tersaji pada table berikut ini.
Tabel 9.
Koefiensi regresi antara kekuatan lengan dorongan terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Korelasi T Signifikan Keterangan
Kekuatan Lengan Dorongan Terhadap Hasil Flick
2,872 0,000
Signifikan
Sumber : Hasil analisis data penelitian
Mencermati tabel di atas diperoleh hasil persamaaan regresi antara
kekuatan lengan dorongan dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES
Tahun 2010 adalah Y =23,889 + 0,522X1. Dari persamaan regresi tersebut
menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan kekuatan lengan dorongan sebesar 1
unit skor, maka akan diikuti dengan hasil flick sebesar 0,522 unit skor pada
konstanta 23,889 dan sebaliknya setiap terjadi penurunan kekuatan lengan
dorongan sebesar 1 unit skor, maka akan diikuti dengan menurunnya hasil flick
48
sebesar 0,522 unit skor pada konstanta 23,889. Atau dengan kata lain bahwa
untuk menghasilkan hasil flick maka dibutuhkan kekuatan lengan dorongan yang
kuat, begitu juga sebaliknya.
Besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh kekuatan lengan
dorongan dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dari
dilihat dari hasil R2. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil R2 sebesar 0,273
maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan kekuatan lengan dorongan
dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 27,30%.
4.1.3.2 Sumbangan Kekuatan Perut Terhadap Hasil Flick Pemain Putra UKM Hoki
UNNES Tahun 2010
Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi kekuatan perut dengan
hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil seperti
pada tabel berikut ini :
Tabel 10.
Koefisiensi korelasi kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Korelasi R r square Keterangan
Kekuatan Perut Terhadap Hasil Flick
0,613 0,375
Signifikan
Sumber : Hasil analisis data penelitian Mencermati tabel di atas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara
kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
sebesar 0,613. Uji keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan cara
mengkonsultasikan harga rhitung dengan r tabel product moment. Pada �= 5%
49
dengan n = 24 diperoleh harga r tabel sebesar 0,404. Karena harga r hitung(0,613)
lebih besar dari r tabel = 0,404 maka dapat diputuskan bahwa hipotesis nihil (Ho)
yang berbunyi “Tidak ada sumbangan antara kekuatan perut dengan hasil flick
pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, ditolak dan hipotesis kerja (Ha)
yang berbunyi “Ada sumbangan antara kekuatan perut dengan hasil flick pemain
putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, diterima.
Bentuk hubungan antara kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra
UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dapat digambarkan dengan persamaan regresi
yang tersaji pada tabel berikut ini :
Tabel 11.
Koefiensi regresi antara kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Korelasi T Signifikan Keterangan
Kekuatan Perut Terhadap Hasil Flick
3,260 0,004
Signifikan
Sumber : Hasil analisis data penelitian
Mencermati tabel di atas diperoleh hasil persamaaan regresi antara
kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
adalah Y =21,461 + 0,571X2. Dari persamaan regresi tersebut menunjukkan
bahwa setiap terjadi kenaikan kekuatan perut sebesar 1 unit skor, maka akan
diikuti dengan hasil flick sebesar 0,571 unit skor pada konstanta 21,461 dan
sebaliknya setiap terjadi penurunan kekuatan perut sebesar 1 unit skor, maka akan
diikuti dengan menurunnya hasil flick sebesar 0,571 unit skor pada konstanta
50
21,461. Atau dengan kata lain bahwa untuk menghasilkan hasil flick maka
dibutuhkan kekuatan perut yang kuat, begitu juga sebaliknya.
Besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh kekuatan perut
dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dari dilihat dari
hasil R2. Beradasarkan hasil analisis diperoleh hasil R2 sebesar 0,375 maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan kekuatan perut dengan hasil flick pemain
putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 37,50%.
4.1.3.3 Sumbangan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Hasil Flick Pemain Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi kekuatan tungkai dengan
hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil seperti
pada tabel berikut ini :
Tabel 12.
Koefisiensi korelasi kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Korelasi R R square Keterangan
Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Flick
0,571 0,326
Signifikan
Sumber : Hasil analisis data penelitian
Mencermati tabel di atas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara
kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
sebesar 0,571. Uji keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan cara
mengkonsultasikan harga rhitung dengan r tabel product moment. Pada �= 5%
dengan n = 24 diperoleh harga r tabel sebesar 0,404. Karena harga r hitung(0,571)
51
lebih besar dari r tabel = 0,404 maka dapat diputuskan bahwa hipotesis nihil (Ho)
yang berbunyi “Tidak ada sumbangan antara kekuatan tungkai dengan hasil flick
pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, ditolak dan hipotesis kerja (Ha)
yang berbunyi “Ada sumbangan antara kekuatan tungkai dengan hasil flick
pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, diterima.
Bentuk hubungan antara kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra
UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dapat digambarkan dengan persamaan regresi
yang tersaji pada tabel berikut ini.
Tabel 13.
Koefiensi regresi antara kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Korelasi T Signifikan Keterangan
Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Flick
2,872 0,009
Signifikan
Sumber : Hasil analisis data penelitian
Mencermati tabel di atas diperoleh hasil persamaaan regresi antara
kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
adalah Y = 23,889 + 0,522X1. Dari persamaan regresi tersebut menunjukkan
bahwa setiap terjadi kenaikan kekuatan tungkai sebesar 1 unit skor, maka akan
diikuti dengan hasil flick sebesar 0,522 unit skor pada konstanta 23,889 dan
sebaliknya setiap terjadi penurunan kekuatan tungkai sebesar 1 unit skor, maka
akan diikuti dengan menurunnya hasil flick sebesar 0,522 unit skor pada konstanta
23,889. Atau dengan kata lain bahwa untuk menghasilkan hasil flick maka
dibutuhkan kekuatan tungkai yang kuat, begitu juga sebaliknya.
52
Besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh kekuatan tungkai
dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dari dilihat dari
hasil R2. Beradasarkan hasil analisis diperoleh hasil R2 sebesar 0,326 maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan kekuatan tungkai dengan hasil flick
pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 32,60%.
4.2 Pembahasan
4.1.3.4 Sumbangan Kekuatan Doronganan Lengan Terhadap Hasil Flick Pemain Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Kekuatan lengan dorongan merupakan bagian tubuh sekekuatan lengan
atas sampai lengan bawah, telapak tangan dan terakhir pada ujung jari tengah.
Pengukuran kekuatan lengan dimulai dari sendi bahu (Os Ocromion) sampai
ujung jari tengah yang diukur menggunakan pull and push dengan satuan
centimeter. Kekuatan lengan seseorang memegang peranan penting dalam cabang
hoki. Seseorang yang mempunyai tenaga yang besar tanpa disertai dengan lengan
yang panjang serasa kurang maksimal dalam memanfaatkan tenaga untuk
mengayunkan stick.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara kekuatan lengan dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki
UNNES Tahun 2010. Hasil analisis korelasi antara kekuatan lengan dengan hasil
pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil rhitung
sebesar 0,522, maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada sumbangan antara
53
kekuatan lengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun
2010”, diterima.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa seorang pemain yang
memiliki kekuatan lengan yang kuat akan menghasilkan pukulan flick yang jauh
dibandingkan dengan seorang pemain hoki dengan kekuatan lengan yang lemah.
Karena dengan memiliki kekuatan lengan yang kuat maka seorang pemain hoki
akan dapat menggunakan kekuatan yang dimilikinya sekuat tenaga untuk
memukul pada pukulan flick. Kekuatan lengan mempunyai peran dalam
melakukan pukulan flick yaitu sebagai pengungkit karena mempermudah kerja
otot dalam mengangkat bola.
Kekuatan lengan dorongan diperlukan untuk mengangkat bola dan
menahan beban, semakin kuat lengan maka kerja otot semakin ringan sehingga
gerak ayunan dari bawah ke atas semakin ringan dan laju bola yang dipukul
semakin kencang. Di samping itu kekuatan lengan berpengaruh dalam pegangan.
Semakin kuat pegangan maka kekuatan untuk mengangkat bola ke udara semakin
besar. Dengan pegangan yang kuat, menjadikan stick tetap dalam penguasaan
pemain ketika akan melakukan pukulan flick sehingga memudahkan pemain
melakukan pukulan flick dengan baik.
4.1.3.5 Sumbangan Kekuatan Perut Terhadap Hasil Pukulan Flick Pemain Putra
UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Kekuatan perut digunakan sebagai penahan dan pendorongan tubuh ketika
membungkuk, otot perut yang kuat akan membantu ketika tubuh melakukan
perpindahan berat badan dari sebelah kanan ke sebelah kiri sehingga membantu
54
dalam mencapai jarak yang maksimal. perut akan menahan berat sebagian tubuh
ketika membungkuk sehingga dibutuhkan perut yang kuat.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara kekuatan perut dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki
UNNES Tahun 2010. Hasil analisis korelasi antara kekuatan perut dengan hasil
pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil rhitung
sebesar 0,630, maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada sumbangan antara
kekuatan perut dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES
Tahun 2010”,diterima. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa seorang
pemain yang memiliki kekuatan perut yang kuat akan menghasilkan hasil pukulan
flick yang jauh pula.
Kekuatan perut mempunyai peran dalam melakukan putaran pada saat
melakukan pukulan flick. Gerak perut merupakan gerak lanjutan ketika lengan
melakukan ayunan setelah melakukan teknik ini. Kekuatan perut berguna
menahan berat tubuh bagian atas ketika menunduk pada saat akan mengangkat
bola ke udara. Selain itu, kekuatan perut akan membantu gerak ayunan lengan
sehingga menambah laju bola hasil pukulan flick.
4.1.3.6 Sumbangan Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Pukulan Flick Pemain
Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010
Kekuatan tungkai berguna sebagai penyangga dan penyeimbang pada saat
melakukan pukulan flick. Tungkai yang kuat membantu agar tubuh tidak goyah
dan menjaga keseimbangan dalam melakukan pukulan flick. Gerakan tungkai
55
yang kuat membantu dalam gerak perpindahan tubuh dari kanan ke kiri. Hal ini
memudahkan tubuh bergerak secara maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara kekuatan tungkai dengandengan hasil pukulan flick pemain putra UKM
Hoki UNNES Tahun 2010. Hasil analisis korelasi antara kekuatan tungkai dengan
hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil
rhitung sebesar 0,571, maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada sumbangan
antara kekuatan tungkai dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki
UNNES Tahun 2010”, diterima. Hasil penelitian ini memberikan gambaran
bahwa seorang pemain yang memiliki kekuatan tungkai yang tinggi akan
menghasilkan pukulan flick yang jauh dibandingkan dengan pemain yang
memiliki kekuatan otot tungkai yang rendah.
Kekuatan tungkai berfungsi menjaga keseimbangan pemain pada saat
melakukan pukulan flick. Pada saat badan membungkuk, perut menahan berat
badan pemain, sehingga dibutuhkan tungkai yang kuat untuk membantu menahan
berat badan pemain. Tungkai yang kuat akan memberi tumpuan yang kuat
terhadap pemain saat melakukan pukulan flick sehingga keseimbangan pemain
terjaga dengan baik. Tungkai yang kuat juga berpengaruh pada akurasi pukulan
pemain. Hal ini dikarenakan dengan tungkai yang kuat, tungkai mampu menahan
berat badan saat melakukan pukulan flick sehingga pemain akan terbantu dalam
mengarahkan bola pada sasaran yang diinginkan.
56
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka sebagai simpulan
penelitian adalah :
1) Sumbangan kekuatan dorongan lengan terhadap hasil flick pemain putra UKM
Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 27,30%.
2) Sumbangan kekuatan perut terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki
UNNES Tahun 2010 sebesar 3750%.
3) Sumbangan kekuatan tungkai terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki
Unnes Tahun 2010 sebesar 32,60%.
5.2 SARAN
Mengingat kemampuan dalam melakukan flick merupakan salah satu
teknik yang perlu dikuasai setiap pemain hoki, maka perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1) Bagi pelatih hoki, setelah mengetahui hasil penelitian bahwa kekuatan lengan
perut, dan tungkai memiliki sumbangan yang signifikan terhadap hasil flick,
hendaknya pelatih memberikan latihan fisik yang berguna meningkatkan dan
menjaga kekuatan fisik yang berhubungan dengan ketiga bagian tubuh tersebut
agar dapat melakukan flick dengan baik.
57
2) Bagi pemain hoki yang kekuatan lengan dorongan, perut, dan tungkainya
masih kurang hendaknya meningkatkan latihan fisik yang akan menambah
kekuatan dari ketiga bagian tubuh tersebut sehingga dengan bertambahnya
kekuatan maka pemain dapat melakukan flick dengan baik. Bagi pemain yang
kekuatan lengan, perut, dan tungkainya sudah baik hendaknya ditingkatkan dan
dipertahankan dengan menjaga latihan fisik dari ketiga bagian tubuh tersebut
sehingga dengan terjaganya kondisi fisik maka pemain tidak kesulitan untuk
melakukan flick.
58
DAFTAR PUSTAKA
Anders Elizabeth. 1951. Field Hockey Step To Success. Usa : Human Kinetics
Glencross. 1984. Coaching Hoki The Australian Way. South Melbourne:
Australian Hockey Association LTD
Harsono.1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Keputusan Dekan Nomor 540/FIK/2009. 2009. Pedoman Penyusunan Skripsi
Mahasiswa Program Strata 1 Fakultas Imu Keolahragaan Universitas
Negeri Semarang. Semarang
Laboratorium Anatomi. Fakultas Kedokteran. Membrum. Yogyakarta : UGM
M. Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam
Olahraga. Semarang: Dahara Price
Moh. Nasir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
Primadi Tabrani. 1985. Hockey & Kreativitas Olahraga. Bandung : Penerbit ITB
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka
Singgih santoso. 2005. Menggunakan Spss Untuk Statistik Non Parametrik.
Jakarta : Pt Elex Media Komputindo
Sugiyono. 2008a. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :
CV. Alfabeta
-----. 2008b. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV.Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Pendekatan Suatu Penelitian. Jakarta : PT
Rhineka Cipta
59
-----. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan Ketigabelas.
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Sutrisno Hadi. 2004. Statistik Jilid 2. Yogyakarta : ANDI OFFSET
Sri Haryono. 2009. Buku Pedoman Praktek Laboratorium mata kuliah Tes dan
Pengukuran Olahraga. Semarang : Sang Pencipta
Syaifuddin. 1996. Anatomi Fisiologi. Edisi Revisi. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran
Tim Penelitian FKIK-IKIP MEDAN.1982. Tes Ketrampilan Bermain Hockey
Untuk Siswa SLTA Dan Mahasiswa Putra. IKIP MEDAN
Universitas Negeri Semarang. 2007. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang.
60
LAMPIRAN – LAMPIRAN
61
Lampiran 1. Penetapan Dosen Pemb imbing
62
Lampiran 2.
SK Pembimbing
63
Lampiran 3.
Permohonan Ijin Penelitian
64
Lampiran 4.
Surat Keterangan Penelitian UKM Hoki UNNES Tahun 2010
65
Lampiran 5.
Surat Tera Push & Pull Dynamo Meter
66
67
Lampiran 6.
Surat Tera Back & Leg Dynamo Meter
68
69
Lampiran 7.
Surat Tera Roll Meter
70
71
Lampiran 8.
Data Ahli dan Hasil Uji Instrumen Pukulan Flick
72
73
74
75
Lampiran 9.
Pedoman Penilaian Ahli Uji instrumen Pukulan Flick
No Tahap Pukulan Item Gerakan Benar Salah
1
P E R S I A P A N
a. Pegangan terpisah Meliputi : -Tangan kiri di ujung stick bagian atas -Tangan kanan berada pada batas grip (pegangan stick)
1 0
b. Badan membungkuk (kira-kira 1200) 1 0
c. Lutut ditekuk (kira-kira 120-0) 1 0
d. Bola sejajar kaki kiri 1 0 e. Kedua siku ditekuk (kira-
kira 1200) 1 0
2
P E L A K S A N A A N
a. Bahu kanan diturunkan (lebih rendah dari bahu kiri)
1 0
b. Stick ditempatkan di bagian bawah bola
1 0
c. Angkat (cungkil) bola 1 0
d. Ayunan stick ke kiri atas 1 0
e. Badan membungkuk 1 0
3
L A N J U T A N
a. Setelah bola lepas (setelah dicungkil), siku kanan lurus
1 0
b. Siku kiri ditekuk 1 0
c. Punggung sedikit berputar ke kiri 1 0
d. Kedua lutut di tekuk (kira-kira 1200) 1 0
e. Kembali ke posisi siap 1 0
4 JUMLAH 15
76
Lampiran 10.
Hasil Validitas dan Reabilitas Uji Instrumen HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS UJI INSTRUMEN PUKULAN FLICK
1. HASIL VALIDITAS UJI INSTRUMEN
DATA AHLI I
NO
Hari 1
JML Pukulan 1 Pukulan 2 A. Persiapan B. Pelaksanaan C. Lanjutan A. Persiapan B. Pelaksanaan C. Lanjutan
a b c d e a b c d e a b c d e a b c d e a b c d e a b c d e 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 17 2 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 16 3 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 16 4 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 18 5 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 19 6 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 20 7 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 18 8 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 17 9 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 21 10 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 19 11 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 16 12 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 17
∑ 214
DATA AHLI II
NO
Hari 1
JML Pukulan 1 Pukulan 2 A. Persiapan B. Pelaksanaan C. Lanjutan A. Persiapan B. Pelaksanaan C. Lanjutan
a b c d e a b c d e a b c d e a b c d e a b c d e a b c d e 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 18 2 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 16 3 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 17 4 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 19 5 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 20 6 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 20 7 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 17 8 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 17 9 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 20
10 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 18 11 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 16 12 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 16
∑ 214
77
TABEL PENOLONG No. 1 17 18 289 324 306 2 16 16 256 256 256 3 16 17 256 289 272 4 18 19 324 361 342 5 19 20 361 400 380 6 20 20 400 400 400 7 18 17 324 289 306 8 17 17 289 289 289 9 21 20 441 400 420
10 19 18 361 324 342 11 16 16 256 256 256 12 17 16 289 256 272
214 214 3846 3844 3841
=
=
=
=
=
= 0.860
78
DATA HASIL UJI INSTRUMEN PUKULAN FLICK
No
Hari ke-1 Pukulan Terbaik
Hari ke-2 Pukulan Terbaik Pukulan 1 Pukulan 2 Pukulan 1 Pukulan 2
1 16.23 15.10 16.23 16.70 17.28 17.282 20.15 23.02 23.02 24.10 20.22 24.103 18.32 21.50 21.50 23.20 17.70 23.204 19.05 15.44 19.05 18.60 20.83 20.835 19.55 16.17 19.55 17.58 25.08 25.086 20.06 19.08 20.06 16.65 22.15 22.157 17.70 18.05 18.05 15.32 20.74 20.748 13.30 16.70 16.70 18.67 19.90 19.909 21.13 17.05 21.13 18.21 21.52 21.5210 17.35 15.50 17,35 19.32 16.07 19.3211 26.32 21.46 26.32 20.38 26.90 26.9012 18.44 17.73 18.44 16.42 18.09 18.09
∑ 237.4 ∑ 259.11
TABEL PENOLONG NO X Y
1 16.23 17.28 263.412 298.598 280.454 2 23.02 24.10 529.920 580.81 554.782 3 21.50 23.20 462.25 538.24 498.8 4 19.05 20.83 362.902 433.888 396.811 5 19.55 25.08 382.902 629.006 490.314 6 20.06 22.15 402.403 490.622 444.329 7 18.05 20.74 325.802 430.147 374.357 8 16.70 19.90 278.89 396.01 332.33 9 21.13 21.52 446.476 463.110 454.717
10 17,35 19.32 301.022 373.262 335.202 11 26.32 26.90 692.742 723.61 708.008 12 18.44 18.09 340.033 327.248 333.579 ∑ 237.4 259.11 4788.054 5684.551 5203.683
= = =
=
= = 0.856
79
Lampiran 11. Data Hasil Kekuatan Lengan
80
81
Lampiran 12. Data Hasil Kekuatan Perut
82
83
Lampiran 13. Data Hasil Kekuatan Tungkai
84
85
Lampiran 14. Data Hasil Pukulan Flick
86
Lampiran 15. Pengolahan Data Penelitian Analisis Deskriptif
Statistics
24 24 24 240 0 0 0
49.9996 49.9996 50.0000 49.999250.2600 48.6000 48.5750 52.3450
37.38 63.20 33.03a 62.2910.00055 10.00022 9.99988 9.99975
31.81 34.01 33.03 28.7469.71 64.28 68.51 63.84
ValidMissing
N
MeanMedianModeStd. DeviationMinimumMaximum
KekuatanOtot Lengan
KekuatanOtot Perut
KekuatanOtot Tungkai
JauhnyaPukulan Flick
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
24 24 24 2449.9996 49.9996 50.0000 49.9992
10.00055 10.00022 9.99988 9.99975.087 .146 .097 .119.087 .116 .097 .083
-.083 -.146 -.071 -.119
.427 .714 .477 .583
.993 .687 .977 .885
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
KekuatanOtot Lengan
KekuatanOtot Perut
KekuatanOtot Tungkai
JauhnyaPukulan Flick
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Uji Homogenitas
Test Statistics
4.500 6.000 .000 .91717 14 23 22
.999 .966 1.000 1.000
Chi-SquaredfAsymp. Sig.
KekuatanOtot Lengan
KekuatanOtot Perut
KekuatanOtot Tungkai
JauhnyaPukulan Flick
87
Uji Linieritas
ANOVA Table
2238.203 22 101.737 1.640 .557627.367 1 627.367 10.111 .194
1610.836 21 76.706 1.236 .621
62.050 1 62.0502300.253 232290.727 22 104.124 11.107 .233
863.031 1 863.031 92.062 .066
1427.696 21 67.986 7.252 .286
9.374 1 9.3742300.101 232272.266 22 103.285 3.732 .390
749.288 1 749.288 27.073 .121
1522.978 21 72.523 2.620 .457
27.677 1 27.6772299.943 23
(Combined)LinearityDeviation fromLinearity
BetweenGroups
Within GroupsTotal
(Combined)LinearityDeviation fromLinearity
BetweenGroups
Within GroupsTotal
(Combined)LinearityDeviation fromLinearity
BetweenGroups
Within GroupsTotal
Kekuatan OtotLengan *JauhnyaPukulan Flick
Kekuatan OtotPerut *JauhnyaPukulan Flick
Kekuatan OtotTungkai *JauhnyaPukulan Flick
Sum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
Analisis Regresi dan Korelasi antara X1 dengan Y
Variables Entered/Removedb
KekuatanOtotLengan
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Jauhnya Pukulan Flickb.
Model Summary
.522a .273 .240 8.71941Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Kekuatan Otot Lengana.
88
ANOVAb
627.267 1 627.267 8.250 .009a
1672.619 22 76.0282299.886 23
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Kekuatan Otot Lengana.
Dependent Variable: Jauhnya Pukulan Flickb.
Coefficientsa
23.889 9.263 2.579 .017.522 .182 .522 2.872 .009
(Constant)Kekuatan Otot Lengan
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Jauhnya Pukulan Flicka.
Analisis Regresi dan Korelasi antara X2 dengan Y
Variables Entered/Removedb
KekuatanOtot Perut
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Jauhnya Pukulan Flickb.
Model Summary
.613a .375 .347 8.08179Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Kekuatan Otot Peruta.
89
ANOVAb
862.950 1 862.950 13.212 .001a
1436.936 22 65.3152299.886 23
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Kekuatan Otot Peruta.
Dependent Variable: Jauhnya Pukulan Flickb.
Coefficientsa
19.373 8.586 2.257 .034.613 .169 .613 3.635 .001
(Constant)Kekuatan Otot Perut
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Jauhnya Pukulan Flicka.
Analisis Regresi dan Korelasi antara X3 dengan Y
Variables Entered/Removedb
KekuatanOtotTungkai
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Jauhnya Pukulan Flickb.
Model Summary
.571a .326 .295 8.39539Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Kekuatan Otot Tungkaia.
90
ANOVAb
749.270 1 749.270 10.631 .004a
1550.617 22 70.4832299.886 23
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Kekuatan Otot Tungkaia.
Dependent Variable: Jauhnya Pukulan Flickb.
Coefficientsa
21.461 8.919 2.406 .025.571 .175 .571 3.260 .004
(Constant)Kekuatan Otot Tungkai
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Jauhnya Pukulan Flicka.
91
Lampiran 16. Dokumentasi
Gambar 9.
Peralatan yang digunakan untuk tes hasil pukulan flick
Gambar 10.
Pengarahan dari peneliti
92
Gambar 11.
Tes Pengukuran Kekuatan Otot Lengan
Gambar 12. Tes Pengukuran Kekuatan Otot Perut
93
Gambar 13. Tes pengukuran otot tungkai
Gambar 14.
Tes jauhnya pukulan flick
94
Gambar 15.
Pengukuran tes jauhnya pukulan flick
Gambar 16.
Lapangan Hoki Field