diagnostik kesulitan belajar

56
DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR KELOMPOK 7 @Universitas Negeri Yogyakarta Pendidikan IPA I 201 1. Aprilia Mantayani (14312241 2. Yuli Arti (14312241 3. Galih Widiastuti (14312241 4. Donna Meylinda (14312244002)

Upload: aprilia-mantayani

Post on 15-Apr-2017

46 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diagnostik kesulitan belajar

DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR

KELOMPOK 7

@Universitas Negeri Yogyakarta Pendidikan IPA I 2014

1. Aprilia Mantayani (143122412. Yuli Arti (143122413. Galih Widiastuti (143122414. Donna Meylinda

(14312244002)

Page 2: Diagnostik kesulitan belajar

Kedudukan DKB dalam

Pembelajaran

Faktor-faktor yang

Mempemharuhi Kesulitan Belajar

Prosedur Pelaksanaan

DKBPembelajaran

Pengertian

Page 3: Diagnostik kesulitan belajar

PENGERTIAN DIAGNOSTIK

KESULITAN BELAJAR

Page 4: Diagnostik kesulitan belajar

Pengertian DKB

• Tidak semua peserta didik mampu menguasai bahan pelajaran yang disampaikan guru. Karenanya guru sebagai penanggung jawab atas perkembangan peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan mengenali peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, mencari faktor penyebabnya, kemudian menentukan teknik untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Kegiatan memahami kesulitan belajar peserta didik tersebut dikenal dengan istilah diagnosis kesulitan belajar.

Page 5: Diagnostik kesulitan belajar

Diagnosis kesulitan belajar dapat diartikan sebagai proses menentukan masalah atau ketidak-mampuan peserta didik dalam belajar dengan meneliti latar belakang penyebabnya dan atau dengan menganalisis gejala-gejala kesulitan atau hambatan belajar yang nampak.

Page 6: Diagnostik kesulitan belajar

Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar adalah peserta didik yang memilki inteligensi normal, tetapi menunjukkan kekurangan yang penting dalam proses belajar, baik dalam persepsi, ingatan, perhatian, dan atau fungsi motoriknya. Dengan kata lain, peserta didik dikatakan mengalami kesulitan belajar bila prestasi belajar yang dicapai tidak sesuai dengan kapasitas inteligensinya.

Page 7: Diagnostik kesulitan belajar

Kesulitan belajar tidak selalu disebabkan oleh inteligensi yang rendah, namun dapat disebabkan oleh faktor fisiologik, psikologik, instrumen, dan lingkungan belajar.

Page 8: Diagnostik kesulitan belajar

Kesulitan belajar setiap peserta didik memilki jenis, sifat maupun manifestasinya yang tidak selalu sama, sehingga guru atau pembimbing harus mencermati jenis, sifat, dan manifestasi kesulitan belajar peserta didik agar pendekatan dengan peserta didik tersebut dapat dilakukan dengan lebih tepat.

Page 9: Diagnostik kesulitan belajar

Permasalahan belajar peserta didik menurut Warkitri dkk. (1990), meliputi :

1. Kekacauan Belajar (Learning Disorder)2. Ketidakmampuan Belajar (Learning Disability) 3. Learning Disfunctions4. Under Achiever5. Lambat Belajar (Slow Learner)

Page 10: Diagnostik kesulitan belajar

1. Kekacauan Belajar (Learning Disorder)

Suatu keadaan dimana proses belajar anak terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan, sehingga anak tidak dapat menguasai atau memahami bahan yang dipelajari dengan baik. Sebenarnya anak tersebut memiliki potensi dasar yang tidak diragukan lagi.

Page 11: Diagnostik kesulitan belajar

2. Ketidakmampuan Belajar (Learning Disability)

Suatu gejala anak tidak mampu belajar atau selalu menghindari kegiatan belajar dengan berbagai sebeb sehingga hasil belajar yang dicapai berada di bawah potensi intelektualnya

Page 12: Diagnostik kesulitan belajar

3. Learning Disfunctions

Mengacu pada gejala proses belajar yang tidak dapat berfungsi dengan baik walaupun anak tidak menunjukkan adanya subnormal mental, gangguan alat indera ataupun gangguan psikologis yang lain. Misalnya, anak sudah belajar dengan tekun tetapi tidak mampu menguasai bahan belajar dengan baik.

Page 13: Diagnostik kesulitan belajar

4. Under Achiever

Terjadi pada anak yang memiliki potensi intelektual tergolong di atas normal tetapi prestasi belajar yang dicapai tergolong rendah, tidak sesuai dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki.

Page 14: Diagnostik kesulitan belajar

5. Lambat Belajar (Slow Learner)

Disebabkan anak sangat lambat dalam proses belajarnya, sehingga setiap melakukan kegiatan belajar membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan anak lain yang memiliki tingkat potensi intelektual sama.

Page 15: Diagnostik kesulitan belajar

Kedudukan DKB dalam Pembelajaran

Page 16: Diagnostik kesulitan belajar

Kedudukan Daignosis Kesulitan Belajar dalam Pembelajaran

John B. Caroll (1968) mengatakan bahwa hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh :

1. Waktu yang tersedia untuk mempelajari bahan pelajaran yang telah ditentukan

2. Usaha yang dilakukan peserta didik untuk menguasai bahan pelajaran

3. Bakat yang dimiliki peserta didik4. Kualitas pengajaran atau tingkat kejelasan pengajaran5. Kemampuan peserta didik untuk dapat mendapat

manfaat optimal dari keseluruhan proses pembelajaran yang sedang dihadapi.

Page 17: Diagnostik kesulitan belajar

Agar proses pembelajaran berhasil maka guru harus berusaha menemukan letak dan jenis kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didiknya. Dengan demikian kedudukan diagnosis kesulitan belajar dalam proses pembelajaran sangatlah penting demi keberhasilan proses pembelajaran.

Page 18: Diagnostik kesulitan belajar

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kesulitan Belajar

Page 19: Diagnostik kesulitan belajar

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar, sedang faktor ekternal adalah faktor yang ada diluat individu.

Faktor internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologi meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan.

Faktor eksternal yang berpengaruh dalam belajar adalah faktor keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga, pengetian dan perhatian orang tua, dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, metode belajar, tugas rumah, kurikulum, relasi antar guru dengan siswa, relasi antar siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, dan keadaan gedung) faktor masyarakat ( kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan dalam masyarakat dan media massa).

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR

Page 20: Diagnostik kesulitan belajar

Dimyati dan mudijono (1994:228-235) mengemukakan faktor-faktor internal yang mempengaruhi proses belajar:Sikap terhadap belajar1. Motivasi belajar2. Konsentrasi belajar3. Mengolah bahan ajar4. Menyimpan perolehan hasil belajar5. Menggali hasil belajar yang tersimpan6. Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil kerja7. Rasa percaya diri siswa8. Inteligensi dan keberhasila belajar9. Cita-cita siswa

Page 21: Diagnostik kesulitan belajar

Muhibbinsyah (1997) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu :1. Faktor Internal yang meliputi keadaan jasmani dan rohani siswa,2. Faktor eksternal yang meliputi kondisi lingkungan disekitar siswa,3. Faktor pendekatan belajar yang meliputi jenis upaya belajar siswa yang berupa setrategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

Page 22: Diagnostik kesulitan belajar

Ditinjau dari faktor pendekatan belajar, terdapat 3 bentuk dasar pendekatan belajar siswa menurut hasil penelitian Biggs(1991) yaitu :

1. Pendekatan surface (permukaan/bersiafat lahiriah) yaitu kecenderungan belajar siswa karena adanya dorongan dari luar (ekstrinsik), misalnya mau belajar karena takut tidak lulus ujian sehingga dimarahi orangtua. Oleh karena itu gaya belajarnya santai, asal hafal, dan tidak mementigkan pemahaman yang mendalam.

2. Pendekatan deep (mendalam) yaitu kecenderungan belajar siswa karena adanya dorongan dari dalam (intrinsik) misalnya mau belajar karena memang tertarik pada materi dan meraa membutuhkannya. oleh karena itu gaya belajarnya serius dan berusaha memahami materi secara mendalam serta memikirkan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 23: Diagnostik kesulitan belajar

3. Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi), yaitu kecenderungan belajar siswa karena adanya doronga untuk mewujudkan ego enhancement yaitu ambisi probadi yang besar dalam meningkatkan prestasi keakuan dirinya dengan cara meraih prestasi setinggi-tingginya. Gaya belajar yang seperti ini merupakan gaya belajar siswa ini lebih serius dripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar yang lain.

Terdapat ketrampilan belajar yang baik dalam arti memiliki kemampuan tnggi dalam mengatur ruang belajar/kerja, membagi waktu dan menggunakannya secara efisien, serta memiliki ketrampilan tinggi dalam penelaahan silabus. Disamping itu siswa dengan pendekatan ini sangat disiplin, rapi, sistematis, memiliki perencanaa kedepan (plans ahead), dan memiliki dorongan berkompetisi tinggi secara positif.

Page 24: Diagnostik kesulitan belajar

Prosedur Pelaksanaan DKB

Page 25: Diagnostik kesulitan belajar

Prosedur Pelaksanaan DKB

1. Mengidentifikasi Peserta Didik yang Diperkirakan Mengalami Kesulitan Belajar

2. Melokalisasi Letak Kesulitan Belajar 3. Menentukan Faktor Penyebab Kesulitan Belajar4. Memperkirakan Alternarif Bantuan 5. Menetapkan Kemungkinan Cara Mengatasinya6. Tindak Lanjut

Page 26: Diagnostik kesulitan belajar

Mengidentifikasi Peserta Didik yang Diperkirakan Mengalami Kesulitan Belajar

Analisis PerilakuAnalisis Prestasi

Belajar

Page 27: Diagnostik kesulitan belajar

Analisis Perilaku

Cepat Lambatnya Menyelesaikan Tugas

Peserta didik yang diduga mengalami kesulitan belajar adalah peserta didik yang paling lambat mengumpulkan tugas.

Kehadiran dan Ketekunan dalam Proses Belajar

Tertib merupakan indokator bahwa beserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Peran Serta dalam Tugas Kelompok

Apabila peserta aktif, kemungkinan peserta didik paham dan mengikuti meteri ayng diberikan dengan baik .

Kemampuan Kerjasama dan Penyesuaian Sosial

Guru harus mengetahui hubungan sosialnya sehari-hari dalam kelas.

Page 28: Diagnostik kesulitan belajar

Analisis Prestasi Belajar

Penilaian Acuan Norma (PAN)

Acuan berupa skor rerata, apabila kurang dari rerata maka peserta didik diduga mengalami kesulitan.

Penilaian Acuan Patokan (PAP)Acuan berupa skor minimal, apabila belum emncapai skor minimal maka peserta didik mengalami kesulitan.

Page 29: Diagnostik kesulitan belajar

Melokalisasi Letak Kesulitan Belajar

Mengetahui dalam mata pelajaran atau bidang studi apa kesulitan itu terjadi

Dilakukan dengan cara embandingkan skor prestasi yang diperoleh peserta didik dengan nilai rerata dari maisng-masing bidang studi. Apabila skor hasil belajar peserta didik di bawah skor rerata bidang studi, maka peserta didik tersebut diduga mengalami kesulitan dalam bidang studi tersebut.

Mengetahui aspek atau bagian mana kesulitan itu dirasakan oleh peserta didik

Dilakukan dengan memeriksa pekerjaan tes. Apabila peserta didik tidak dapat menjawab dengan benar ats pertanyaan mengenai pokok bahasan tertentu, hal ini menunjukkan bahwa peserta didik tersebut mengalami kesulitan dalam mempelajari pokok bahasan tersebut.

Page 30: Diagnostik kesulitan belajar

Menentukan Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Faktor Internal

Bersumber pada aspek fisik yang meliputi kondisi dan kesehatan tubuh misalanya kecacatan tunbuh dan penyakit yang diduga mengganggu proses belajarnya, dan aspek psikologis yang meliputi kecerdasan, bakat, minat, kemampuan, kemauan, perhatian, dorongan, konsentrasi, ketekunan, dan ketrampilan yang kurang memadai.

Faktor Eksternal

Bersumber pada dua faktor yaitu faktor lingkungan sosial yang meliputi lingkungan ynag berupa manusia dan lingkungan non-sosial yang berupa alam, dan faktor instrumen yang meliputi fasilitas barang yang berupa perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Serta guru yang kurang mendukung proses kegiatan belajar peserta didik.

Page 31: Diagnostik kesulitan belajar

Memperkirakan Alternarif Bantuan

Ditempuh dengan cara menajawab beberapa pertanyaan. • Apakah peserta didik masih mungkin ditolong untuk

mengatasi kesulitannya? • Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi

kesulitan peserta didik? • Kapan dan di mana pertolongan dapat diberikan kepada

peserta didik? • Siapa yang memberi pertolongan?

Page 32: Diagnostik kesulitan belajar

Menetapkan Kemungkinan CaraMengatasinya

Dilakukan dengan cara memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui: • Program Remidial • Layanan Bimbingan dan Konseling • Mengadakan Program Referral

Page 33: Diagnostik kesulitan belajar

Tindak Lanjut

Memberikan pertolongan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, sebagai penerapan program bantuan yang telah ditetapkan pada langkah sebelumnya.

Melibatkan berbagai pihak ynag dipandang dapat memberikan pertolongan kepada peserta didik.

Mengikuti perkembangan peserta didik dan mengadakan evaluasi terhadap bantuan yang telah diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki kesalahan atau ketidaktepatan bantuan yang diberikan.

Melakukan referral kepada ahli lain yang berkompeten dalam menangani kesulitan yang dialami peserta didik.

Tindak lanjut dapat dilakukan dengan beberapa kegiatan.

Page 34: Diagnostik kesulitan belajar

Memberikan pertolongan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, sebagai penerapan program bantuan yang telah ditetapkan pada langkah sebelumnya.

Melibatkan berbagai pihak ynag dipandang dapat memberikan pertolongan kepada peserta didik.

Mengikuti perkembangan peserta didik dan mengadakan evaluasi terhadap bantuan yang telah diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki kesalahan atau ketidaktepatan bantuan yang diberikan.

Page 35: Diagnostik kesulitan belajar

PEMBELAJARAN

Page 36: Diagnostik kesulitan belajar

Pengajaran Remedial dalam Pembelajaran

Remedial adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan.

Page 37: Diagnostik kesulitan belajar

Pengajaran Remedial dalam Pembelajaran

Secara umum pengajaran remedial bertujuan untuk

membantu siswa mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan

pengajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Tujuan

Secara khusus, tujuan pengajaran remedial adalah untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar agar mencapai prestasi

yang diharapkan melalui proses penyembuhan dalam aspek

kepribadian atau dalam proses belajar mengajar.

Page 38: Diagnostik kesulitan belajar

• melalui pengajaran remedial dapat diadakan perbaikan terhadap sesuatu yang dipandang masih belum mencapai apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses pembelajaran

Fungsi korektif

• Dalam pengajaran remedial guru berusaha membantu peserta didik untuk memahami dirinya dalam hal jenis dan sifat kesulitan yang dialami, kelemahan dan kelebihan yang dimilikinya

Fungsi pemahaman

• Dalam pengajaran remedial peserta didik dibantu untuk belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan yang dimiliki sehingga tidak merupakan beban bagi peserta didik.

Fungsi penyesuaian

Fungsi Pengajaran Remedial

Page 39: Diagnostik kesulitan belajar

• artinya bahwa materi pengajaran remedial dapat memperkaya varian/jenis metode pengajaran

Fungsi pengayaa

n• Akselerasi adalah usaha memercepat

pelaksanaan proses pembelajaran dalam arti menambah waktu dan materi pengajaran untuk mengejar kekurangan yang dialami peserta didik.

Fungsi Akselerasi

• artinya secara langsung maupun tidak langsung menyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian murid yang diperkirakan menunjukan ada penyimpangan (bimbingan dan konseling).

Fungsi Terauputik

Page 40: Diagnostik kesulitan belajar

Pendekatan Pengajaran Remedial

Pendekatan ini dilakukan setelah program pembelajaran yang pokok selesai dilaksanakan dan dievauasi, guru akan menjumpai beberapa bagian dari peserta didik yang tidak mapu meguasai seluruh bahan yang telah disampaikan.

Pendekatan kuratif dalam pengajaran

remedial

•Pengulangan (Repetition)•Pengayaan dan Pengukuhan (Enrichment dan Reinforcement)•Percepatan (acceeleration, akselerasi)

pelaksanaan

Page 41: Diagnostik kesulitan belajar

Pendekatan preventif dalam

pengajaran remedial

Pendekatan preventif diberikan kepada peserta didik yang diduga akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan program yang akan ditempuh. Siswa yang digolongkan dalam usaha tersebut adalah mereka yang diperkirakan dapat menyelesaikan program belajar lebih cepat dari waktu yang direncanakan, atau mereka yang diperkirakan akan lebih lambat dari waktu yang telah diprogramkan.

Page 42: Diagnostik kesulitan belajar

Pendekatan Pengajaran Remidi bersifat Pengembangan (Developmental)

Sasarannya adalah agar peserta didik dapat mengatasi

hambatan-hambatan yang dialami selama

mengikuti pembelajaran .

Page 43: Diagnostik kesulitan belajar

Metode Pengajaran Remedial

Metode pemberian

tugas

Metode diskusi

Metode Tanya jawab

Metode kerja kelompok

Metode tutor sebaya

Metode pengajaran individual

Page 44: Diagnostik kesulitan belajar

• Langkah ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kasus yang dihadapi dan kemungkinan pemecahannya

Pelaksanaan kembali kasus

• Atas dasar karakteristik kasus yang ada maka guru harus memikirkan alternative tindakan pemecahannya.

Pemilihan alternative tindakan

• Layanan khusus yang dimaksud adalah layanan konseling yang bertujuan agar peserta didik yang mengalami kasus atau permasalahan terbebas dari hambatan emosional, sehingga dapat mengikuti pembelajaran secara wajar.Pemberian layanan

khusus

Pelaksanaan Pengajaran RemedialSeperti yang dikemukakan oleh Warkitri (1990) bahwa untuk melaksanakan pengajaran remedial harus megikuti lanngkah-langkah sebagai berikut :

Page 45: Diagnostik kesulitan belajar

Sasaran pokoklangkah ini adalah

meningkatkan prestasi dan kemampuan peserta

didik dalam menyesuaikan diri

dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh

guru.

Pengukuran kembali hasil belajar

Pelaksanaan pengajaran remedial

Pengukuran ini untuk mengetahui kesesuaian antara rencana dengan pencapaian hasil yang diperoleh.

Page 46: Diagnostik kesulitan belajar

Re – evaluasi dan re-diagnostik

Hasil penafsiran tersebut akan menghasilkan tiga kemungkinan sebagai berikut :

1. Peserta didik menunjukkan peningkatan prestasi dan kemampuan penyesuaian mencapai kriteria keberhasilan minimum seperti yang diharapkan.

2. Peserta didik menunjukkan peningkatan prestasi dan kemampuan penyesuaian dirinya, tetapi belum sepenuhnya memadai criteria keberhasilan minimum yang diharapkan.

3. Pesrta didik menunjukkan perubahan yang berarti baik dalam prestasinya maupun penyesuaian dirinya.

Page 47: Diagnostik kesulitan belajar

Sebagai tindakan lanjut dari pengajaran remedial ini ada tiga kemungkinan kegiatan yang harus ditempuh guru yaitu :1. Bagi peserta didik yang berhasil, diberi rekomendasi

untuk melanjutkan keprogram pe,belajaran utama tahap berikutnya.

2. Bagi peserta didik yang blum sepenuhnya berhasil, sebaiknya diberi pengayaan dan pengukuhan prestasi sebelum diperkenankan melanjutkan ke program selanjutnya.

3. Bagi peserta didik yang belum berhasil, sebaiknya dilakukan re-diagnostik untuk mengetahui letak kelemahan, kesalahan atau kekurangan pengajaran remedial yang telah dilakukan, sehingga mungkin perlu adanya ulangan dengan alternative yang sama atau alternative yang lain.

Page 48: Diagnostik kesulitan belajar

Program Pengayaan dalam Pembelajaran

Program pengaaan dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang diperuntukkan

bagi peserta didik yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi yang berarti mereka adalah peserta didik yang

tergolong cepat dalam menyelesaikan tugas belajarnya.

Page 49: Diagnostik kesulitan belajar

Tujuan Program Pengayaan

Kegiatan untuk mengisi kelebihan waktu bagi peserta didik yang cepat menyelesaikan tugas belajarna ini dimaksudkan agar peserta didik :

•Lebih menguasai bahan pelajaran.•Memupuk rasa social.•Menambah wawasan peserta didik.•Memupuk rasa tanggung jawab peserta didik.

Page 50: Diagnostik kesulitan belajar

Factor yang harus diperhatikan dalam program pengayaan

1. Factor anak atau factor peserta didik

2. Factor kegaiatan pengayaan

3. Factor waktu

Page 51: Diagnostik kesulitan belajar

Pelaksanaan program pengayaan

Apanila peserta didik yang sedikit kesulitan belajarnya dan yang mengalami kesulitan belajar sudah menyelesaikan tugas belajarnya sesuai dengan yang diharapkan makan kegiatan pengayaan dihentikan. Agar kegiatan pengayaan terlaksana dengan baik, maka materi yang diberikan dan bentuk kegiatannya harus disiapkan terlebih dahulu. Materi pengayaan harus disesuaikan dengan pokok bahasan yang sedang dibicarakan dikelas, karena kegiatan pengayaan merupakan kegiatan untuk memperdalam materi pelajaran bukan untuk menambah konsep baru.

Page 52: Diagnostik kesulitan belajar

Berdasarkan hasil penulisan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa :1. Diagnosis adalah penentuan jenis masalah atau kelainan atau ketidakmampuan

dengan meniliti latar belakang penyebabnya atau dengan cara menganalisis gejala-gejala yang tampak. Sedangkan kesulitan belajar yaitu suatu gejala yang nampak pada peserta didik yang ditandai dengan adanya prestasi belajar yang rendah atau di bawah norma yang telah ditetapkan atau prestasi belajar yang dicapai tidak sesuai dengan kapasitas intelegensinya.

2. Kedudukan Diagnostik Kesulitan Belajar dalam Pembelajaran yang berkaitan dengan konsep belajar tuntas (mastery learning), tingkat penguasaan bahan pelajaran biasanya ditetapkan antara 75 % - 90%. Kedudukan diagnosis kesulitan belajar dalam proses pembelajaran sangatlah penting demi keberhasilan proses pembelajaran.

Kesimpulan

Page 53: Diagnostik kesulitan belajar

3. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Kesulitan Belajar, terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar, sedang faktor ekternal adalah faktor yang ada diluat individu.

4. Prosedur Pelaksanaan Diagnostik Kesulitan Belajar.a. Analisis PerilakuCepat Lambatnya Menyelesaikan TugasKehadiran dan Ketekunan dalam Proses BelajarPeran Serta dalam Tugas Kelompok Kemampuan Kerjasama dan Penyesuaian Sosial

b. Analisis Prestasi Belajar Untuk mengetahui peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara menghimpun dan menganalisis hasil belajar serta menafsirkannya. Melokalisasi Letak Kesulitan Belajar Untuk menemukan bidang studi apa peserta didik mengalami kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara membandingkan skor prestasi yang diperoleh peserta didik dengan nilai rerata dari maisng-masing bidang studi

c. Menentukan Faktor Penyebab Kesulitan BelajarUntuk menentukan faktor penyebab kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara meneliti faktor-faktor yang ada pada diri peserta didik (internal) dan faktor-faktor yang berada di luar peserta didik (eksternal) yang menghambat proses belajar atau pembelajaran.

Page 54: Diagnostik kesulitan belajar

d. Memperkirakan Alternarif Bantuan Dalam menentukan personalian yang dapat membantu pemecahan masalah yang dihadapi peserta didik harus mempertimbangkan peranan atau sumbangan yang dapat diberikan oleh masing-masing ahli dalam menolong peserta didik yang mengalami kesulitan belajar tersebut.

e. Menetapkan Kemungkinan Cara MengatasinyaBantuan dapat diberikan melalui program remidial atau pengajaran perbaikan, layanan bimbingan dan konseling, program referral yaitu mengirimakna peserta didik kepada ahli yang berkompeten dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.

f. Tindak Lanjut Tindak lanjut merupakan langkah terakhir dalam proses diagnosis kesulitan belajar yang berupa memberikan pertolongan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, sebagai penerapan program bantuan yang telah ditetapkan pada langkah sebelumnya.

Page 55: Diagnostik kesulitan belajar

5. Pengajaran Remedial dan Program Pengayaan dalam Pembelajaran, tidak semua peserta didik mampu melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga hasil belajarnya pun kadang tidak memuaskan. Banyak pula pesrta didik yang mengalami kesulitan belajar misalnya tidak mampu menyerap bahan pelajaran dengan baik, tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar dan bahkan tidak mampu dalam menyelesaikan tes. Bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar sehingga prestasinya berkurang merupakan salah satu tanggung jawab dari guru atau konselor sekolah. Sehingga sekolah memberikan layanan bimbingan belajar bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar yang lebih dikenal dengan istilah remedial.

Page 56: Diagnostik kesulitan belajar

Terima kasih Semoga bermanfaat