cpap
DESCRIPTION
cpapTRANSCRIPT
PENGGUNAAN CPAP
2
• Continuous positive airway pressure (CPAP) merupakan suatu alat yang mempertahankan tekanan positif pada saluran nafas BBL selama pernafasan spontan.
Definisi CPAP
3
Water-Seal CPAP
4
• Sebuah sirkuit untuk aliran terus menerus gas yang kemudian dihisap oleh bayi– Sumber O2 dan udara bertekanan menghasilkan
gas yang dihisap. Sebuah pencampur O2 memungkinkan gas FiO2 yang sesuai diberikan. Sebuah flow meter mengontrol kecepatan aliran terus-menerus dari gas yang dihisap (biasanya dipertahankan pada kecepatan 5-7 L/menit). Sebuah humidifier menghangatkan dan melembabkan gas yang dihisap.
Komponen CPAP- I
5
• Sebuah alat untuk menghubungkan sirkuit ke saluran nafas BBL. – Untuk tujuan dalam prosedur ini, nasal prong
merupakan metode yang lebih disukai untuk penerapan CPAP.
Komponen CPAP- IIKomponen CPAP- II
6
• Sebuah alat untuk menghasilkan tekanan positif pada sirkuit– Tekanan positif dalam sirkuit dapat dicapai
dengan perendaman selang ekspirasi distal dalamlarutan asam asetat 0,25% sampai kedalaman yang diharapkan (5 cm) atau katup CPAP.
Komponen CPAP- IIIKomponen CPAP- III
7
• Ukuran 1 untuk berat badan 700-1000 gram• Ukuran 2 untuk berat badan 1000-2000 gram• Ukuran 3 untuk berat badan 2000-3000 gram• Ukuran 4 untuk berat badan 3000-4000 gram• Ukuran 5 untuk berat badan > 4000 gram
Ukuran prong yang sesuai
8
• Selang fleksibel dan ringan yang memungkinkan BBL mengubah posisinya dengan mudah
• Mudah untuk dipasang dan dilepas• Resistensi rendah sehingga BBL dapat bernafas secara
spontan• Relatif tidak invasif• Sederhana dan mudah dipahami oleh semua pemakai• Aman dan efektif dari segi biaya
Karakteristik CPAP yang baikKarakteristik CPAP yang baik
9
• Meningkatkan FRC• Mencegah kolaps alveolar• Meningkatkan compliance• Mempertahankan surfaktan• Mendukung jalan nafas dan diafragma• Menstimulasi pertumbuhan paru
Efek CPAP
10
• BBL prematur dengan respiratory distress syndrome (RDS)
• BBL dengan transient tachypnea of the newborn (TTN)
• BBL dengan meconium aspiration syndrome(MAS)
• BBL dengan apnea yang sering terjadi dan bardikardia prematuritas
Siapa yang Diuntungkan dengan CPAP?
11
• BBL dengan paralisis diafragma• BBL yang telah dilepas dari ventilator
mekanik• BBL dengan penyakit saluran nafas seperti
trakeomalacia dan bronkiolitis• BBL setelah pembedahan di bagian perut
atau dada
Siapa yang diuntungkan… (Lanj.)?
12
• Mulailah CPAP segera setelah bayi lahir• Pada saat datang dari ruang bersalin– BBL harus segera ditimbang, dikeringkan, dan
ditempatkan di tempat tidur dengan penghangat dan probe servo dipasang pada kulit di atas hati.
– Pulse-oximeter harus dipasang (lebih disukai pada lengan kanan).
Prosedur Klinis
13
• Memantau BBL pada CPAP– BBL dengan CPAP nasal harus menjalani
pemeriksaan sistem setiap 2-4 jam– Gastrointestinal: amati keberadaan kembung
pada perut, lingkaran usus yang terlihat dan auskultasi bunyi usus.
• Jaga agar ujung peralatan CPAP tidak mengenai nasal septum dalam keadaan apapun.
Mempertahankan CPAP
14
• Isap rongga hidung, mulut, pharynx dan perut setiap 2-4 jam dan sesuai dengan kebutuhan. – Meningkatkan upaya-upaya respirasi, meningkatkan
kebutuhan akan O2 dan episode-episode apnea/bradikardia mungkin merupakan indikasi untuk dilakukannya pengisapan. Perhatikan jumlah, konsistensi dan warna sekresi. Untuk mengencerkan sekresi kental yang telah mengering, gunakan beberapa tetes larutan salin steril 0,9%.
Mempertahankan CPAP
15
• Periksa integritas seluruh sistem CPAP. – Apakah mesin pencampur telah dipasang pada persentase yang
sesuai? – Apakah flow meter telah diset pada kecepatan 5 dan 7 liter/menit? – Apakah humidifier berisi air dalam jumlah yang benar? – Apakah suhu gas yang dihisap telah sesuai? – Apakah selang korugasi tidak berisi air? – Apakah ujung selang pada botol outlet berada pada ketinggian 5 cm
dan untuk asam asetat pada ketinggian 0 cm? – Apakah botol outlet mengeluarkan gelembung-gelembung?
Mempertahankan CPAP
16
• CPAP nasal bukan kontraindikasi untuk pemberian asupan secara enteral. Mungkin perlu dilakukan tindakan aspirasi kelebihan udara dari perut sebelum pemberian asupan. Jika stabil secara klinis, BBL yang dipasangi CPAP dapat diberi asupan dengan cara disusui, dengan metode gavage, atau pemberian asupan secara berkesinambungan.
Pemberian Asupan dengan CPAP
17
• Setelah pemasangan CPAP, BBL harus dapat bernafas dengan mudah dengan adanya penurunan kecepatan respirasi dan retraksi yang terlihat jelas. FiO2 harus diturunkan secara bertahap dengan penurunan 2-5% secara bertahap dipandu oleh pembacaan pulse-oximeter atau hasil pemeriksaan gas darah. Kebutuhan akan FiO2 akan menurun hingga ke tingkat udara kamar.
Melepas CPAP
18
• Jika BBL bernafas dengan nyaman dengan menggunakan CPAP dengan FiO2 sejumlah 21%, ia harus diberikan dicoba untuk lepas dari CPAP. Nasal prong harus dilepas dari selang korugasi dengan selang melekat pada tempatnya. BBL harus dinilai selama percobaan tersebut untuk keberadaan takipnea, retrasi, desaturasi oksigen atau apnea. Jika tanda-tanda ini teramati maka percobaan dianggap gagal. BBL harus segera dipasang CPAP kembali untuk setidaknya satu hari sebelum percobaan pelepasan CPAP dilakukan kembali.
Melepas CPAP
19
• Jangan menukar CPAP dengan FiO2
• Jika terdapat keraguan mengenai gangguan pernafasan selama proses pelepasan, jangan melepas CPAP
• Merupakan hal yang bijak untuk mengantisipasi dan mencegah kolaps paru daripada menangani paru-paru yang sudah mengalami kolaps.
Melepas CPAP
20
• BBL dengan CPAP nasal H2O 5 cm akan memerlukan ventilasi mekanik jika salah satu di bawah ini terjadi:– FiO2 pada CPAP >60%– PaCO2 >65 mm Hg– Acidosis metabolik yang terus bertahan dengan defisit
basa > -10– Retraksi yang jelas teramati ketika sedang diterapi CPAP– Sering terjadi episode apnea dan/atau bradikardia
Kegagalan CPAPKegagalan CPAP
21
• Sebelum memulai ventilasi mekanik periksa:– Apa sistem CPAP telah diset dengan baik dan
dipasang pada hidung BBL? – Bagaimana penampilan BBL secara klinis? Jika ia
terlihat sehat, ulangi pemeriksaan gas darah untuk menyisihkan kemungkinan kesalahan laboratorium.
Kegagalan CPAP
22
• Botol tidak mengeluarkan gelembung. Keadaan ini mungkin disebabkan oleh kebocoran udara di suatu tempat dalam sirkuit. Lepaskan prong dari hidung dan tutup atau sumbat prong tersebut.– Jika sistem mengeluarkan gelembung, ini berarti bahwa
Anda menggunakan ukuran prong yang salah (mungkin terlalu kecil) atau tidak pas pada hidung atau kurang erat. Kadang-kadang, jika BBL membuka mulutnya sistem dapat berhenti mengeluarkan gelembung. Keadaan ini dapat dikoreksi dengan memasang “chin strip”.
– Jika botol tidak mengeluarkan gelembung maka berarti masalahnya berada dalam sirkuit. Periksa setiap komponen dalam sirkuit secara sistematis.
Penanganan Masalah
23
• Prong tidak dapat tetap berada di posisinya. Periksa hal-hal berikut: – Apakah Anda menggunakan prong dengan ukuran
yang benar? – Apakah bagian tudung berada di posisi yang tepat? – Apakah selang korugasi terpasang dengan tepat pada
tudung di kedua sisinya pada sudut yang benar tehradap prong ?
– Apakah Velcro moustache perlu diganti?
Penanganan Masalah
24
• BBL tidak pernah tenang:– Periksa sekresi jalan nafas– Berikan pacifier (dot) dan tenangkan BBL.– Aspirasi gas berlebihan dari perut bayi jika
perlu
Penanganan Masalah
25
• Kerusakan septum nasal. Disebabkan oleh tekanan dan/atau friksi terus menerus pada septum nasal. Pencegahan merupakan strategi kunci:– Gunakan prong dengan ukuran yang benar– Eratkan prong dengan tudung yang pas dan
pin serta tali karet yang diposisikan dengan benar pada selang korugasi
– Gunakan Velcro moustache
Penanganan Masalah
26
• Kerusakan nasal septum. Disebakan oleh tekanan dan/atau friksi terus menerus pada septum nasal. Pencegahan merupakan strategi kunci (lanj.):– Jangan biarkan bagian bridge dari prong menyentuh
septum nasal dalam keadaan apapun– Gunakan bantalan hidung ( (douderm!)– Jangan biarkan prong memelintir. Ini dapat
menyebabkan tekanan lateral terhadap septum.
Penanganan MasalahPenanganan Masalah