contoh proposal - cara membuat keramik menurut pengrajin keramik plered
DESCRIPTION
Lebih lanjut ke: [email protected]TRANSCRIPT
CARA MEMBUAT KERAMIK
MENURUT PENGRAJIN KERAMIK PLERED
(Study Deskripsi di Kawasan Kerajinan Keramik
Anjun Plered – Purwakarta)
PROPOSAL
Disusun Oleh:
Eka L. Koncara, S.Pd.I
SD NEGERI 2 CIBOGOGIRANG UPTD PEMBINAAN TK-SD DAN PLS KEC. PLERED DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN PURWAKARTA
2009
1
A. Latar Belakang
Kecamatan Plered merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan di
Kabupaten Purwakarta. Mata pencaharian pokok penduduk kecamatan Plered
antara lain adalah bertani dan menjadi pengrajin mulai dari membuat genteng,
bata sampai kepada bentuk-bentuk barang keperluan rumah tangga.
Kegiatan usaha pembuatan barang-barang yang terbuat dari bahan baku
galian bukan logam yang salah satu prosesnya diakhiri dengan pembakaran atau
istilah lazimnya disebut dengan keramik, telah sejak lama tumbuh dan
berkembang di wilayah kecamatan Plered Purwakarta tepatnya berpusat di Desa
Anjun Plered Purwakarta.
Mengikuti perkembangan tumbuhnya kerajinan keramik di Plered belum
ada catatan yang pasti sejak kapan kegiatan usaha terebut dimulai. Namun
menurut salah seorang tokoh perajin yang masih ada antara lain. Bapak Darma
Kapal bahwa kegiatan usaha ini telah ada sejak awal abad 20 tepatnya sekitar
tahun 1904, dengan jenis barang yang dihasilkan berupa coet, peso pendil,
tempayan dan lain-lain atau lebih lazim disebut dengan jenis keramik gerabah
kasar.
Dalam perjalananya kegiatan usaha ini dari tahun ke tahun mengalami
perkembangan yang cukup mengembirakan, dapat menyerap tenaga kerja yang
cukup banyak, serta hasil produksinya dapat memasuki pasaran lokal bahkan
dapat menembuk pasaran export, kualitas dan kuantitas produknya meningkat, dan
akhirnya kegiatan usaha ini merupakan mata pencaharian pokok terutama bagi
sebagian besar masyarakat di Desa Anjun.
2
Dalam perkembangannya yang dimulai pada awal abad ke-20 kegiatan
pembuatan barang-barang jenis keramik gerabah kasar telah dilakukan oleh
masyarakat di Desa Anjun Plered Purwakarta.
Dari informasi yang diperoleh generasi-generasi yang turut
mengembangkan kerajinan keramik plered adalah:
1. Generasi pertama yang ditokohi oleh Dasjan, Sarkum, Waja, Aspi dan
Entas mulai merintis sejak tahun 1904 sampai 1915.
2. Generasi kedua berkembang sekitar tahun 1920 an yang ditokohi oleh
Saad, Tarman, Sura, Akam dan Arsah.
3. Generasi ketiga tumbuh sekitar tahun 1925 an yang ditokohi oleh Darma
Kapal, Abdul Gani, Sukatma, Soleh dan Suarno.
Atas prakarsa generasi ke tiga inilai maka atas pada tahun 1945 didirikan
sebuah Induk Keramik Plered yang berfungsi sebagai sarana dan Lembaga untuk
meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha keramik Plered dan pada
tahun 1954 sampai dengan tahun 1963 kerajinan keramik Plered mengalami masa
kejayaannya dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan maupun kuantitasnya.
Akan tetapi masa kejayaan keramik Plered tersebut mengalami hambatan
sehingga perkembangan produksi keramik Plered tidak bisa dipertahankan,
bahkan pada tahun 1965-an Induk keramik Plered praktis tidak berfungsi lagi, hal
ini diakibatkan dari banyaknya produk subsitusi import yang sama terbuat dari
plastik disamping terjadinya pergolakan politik yang kurang menguntungkan.
Kerajinan keramik Plered yang sangat berkualitas serta mampu bersaing
hingga ke mancanegara, membuat penulis penasaran tentang bagaimana teknik
3
yang digunakan para pengrajin keramik di Plered untuk menghasilkan produk
yang berkualitas tersebut. Penulis juga berharap agar penelitian ini dapat menjadi
salah satu jembatan pengetahuan bagi orang-orang yang belum tahu banyak
tentang bagaimana sebetulnya cara membuat keramik di Kawasan Kerajinan
Keramik Anjun Plered – Purwakarta.
Untuk itu, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian deskripsi
sederhana yang mengambil judul “Cara Membuat Keramik menurut Pengrajin
Keramik Plered” (Study Deskripsi di Kawasan Kerajinan Keramik Anjun Plered –
Purwakarta).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah ialah pertanyaan yang dicarikan jawabannya melalui
penelitian, yang dirumuskan dalam suatu kalimat pertanyaan. (Arikunto, 2006:56)
Mengacu pada apa yang telah diuraikan sebelumnya, penulis menyusun
suatu rumusan masalah penelitian yaitu, “Bagaimana cara membuat keramik
menurut para pengrajin keramik di Kawasan Kerajinan Keramik Anjun Plered –
Purwakarta?”
Dari rumusan masalah tersebut, maka muncul pertanyaan masalah sebagai
berikut:
1. Apa saja persiapan yang dilakukan pengrajin keramik Plered sebelum
membuat kerajinan keramik?
2. Bagaimana proses pembuatan keramik yang dilakukan para pengrajin
keramik Plered?
4
3. Bagaimana cara pengrajin keramik Plered memoles hasil karyanya hingga
menjadi memiliki nilai seni yang tinggi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan muara dari suatu penelitian yang dibuat
secara spesifik, terbatas, dan dapat diperiksa dengan hasil penelitian. Tujuan
penelitian memiliki hubungan yang erat dengan kegunaan penelitian atau
signifikansi penelitian. (Bisri, 2001:32)
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, penulis menentukan
tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa saja persiapan yang dilakukan pengrajin keramik
Plered sebelum membuat kerajinan keramik.
2. Untuk mengetahui proses pembuatan keramik yang dilakukan para
pengrajin keramik Plered.
3. Untuk mengathui cara pengrajin keramik Plered memoles hasil karyanya
hingga menjadi memiliki nilai seni yang tinggi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat/kegunaan penelitian merupakan hasil yang akan disumbangkan
untuk kemajuan ilmu pengetahuan, merupakan follow up kesimpulan. (Arikunto,
2006:61)
Dari penelitian ini, penulis berharap agar masyarakat, khususnya
lingkungan akademisi Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Pendidikan
5
Indonesia Bandung, dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang bagaimana
sebetulnya proses pembuatan keramik yang dilakukan para pengrajin keramik di
Kawasan Kerajinan Keramik Anjun Plered – Purwakarta.
Dari sini, penulis juga berharap agar pihak-pihak yang lebih memahami
seni kerajinan keramik dapat berbagi ilmu guna terus meningkatkan kualitas seni
kerajinan keramik Plered, serta menambah nilai jual pada akhirnya.
E. Kerangka Teori
Kata ”cara” mengandung makna ”jalan, aturan, sistem dalam melakukan
sesuatu”. Kata ”membuat” mengandung makna ”menciptakan, menjadikan,
menghasilkan sesuatu”. ”Keramik” ialah tanah liat yang dibakar atau dicampur
dengan bahan mineral lain. Sedangkan ”pengrajin” ialah orang yang pekerjaan
sehari-harinya membuat barang kerajinan. (KBBI Mobile 1.1.3, 2008)
Penulis menyimpulkan bahwa cara membuat keramik menurut pengrajin
keramik Plered ialah sistem yang digunakan para pembuat kerajinan keramik
untuk menghasilkan suatu karya cipta yang berkualitas.
Kerajinan keramik ini sudah ada sejak zaman penjajahan kolonial Belanda
atau mungkin zaman sebelumnya (kerajaan). Ini dibuktikan sebagian besar
barang pecah belah (keramik dan gerabah) yang dimiliki masyarakat Indonesia,
kebanyakan sudah berumur.
Sejarah pemakaian keramik diawali dengan digantinya atap rumah dari
ijuk, daun kelapa, rumbia, dan sebagainya dengan genting yang terbuat dari
tanah liat. Di wilayah Kab. Purwakarta, kerajinan keramik sudah muncul sejak
6
tahun 1795, di mana di sekitar Citalang ada lio (tempat pembuatan genteng dan
batu bata).
Sejak itu rumah penduduk setempat yang beratapkan ijuk, sirap, daun
kelapa, dan alang-alang berubah dan diganti dengan atap genting. Bahkan di
sekitar Anjun (Panjunan) sudah dimulai pembuatan gerabah/tembikar. Mulai
tahun 1935, gerabah menjadi industri rumah tangga dan pada tahun yang sama
pula ada perusahaan Belanda yang membuat pabrik besar bernama Hendrik De
Boa di Warungkandang, Plered Purwakarta.
Sedangkan tokoh Plered yang "berhaluan" perajin keramik dan gerabah
adalah Darma Kapal. Menurutnya, kerajinan keramik di wilayah Plered sudah ada
sejak tahun 1904. Waktu itu sudah dibuat gerabah kasar untuk kebutuhan rumah
tangga dengan tokohnya Ki Dasjan, Aspi, Entas, Warsya, dan Suhara.
Oleh masyarakat Plered, kerajinan keramik dijadikan suatu keahlian turun
temurun. Sehingga tak heran jika mayoritas masyarakat Plered, tua muda, laki-
laki dan perempuan begitu menguasai kerajinan keramik, sampai generasi
sekarang. Mereka banyak mengalami kemajuan. Hingga tahun 2004/ 2005 sudah
terdapat sekitar 164 - 268 unit usaha keramik yang mempekerjakan sekitar 3.000
orang dengan nilai produksi Rp 8,5 miliar lebih/tahun. Produksinya selain untuk
permintaan pasar lokal, juga diekspor ke berbagai negara, di antaranya Jepang,
Taiwan, Korea, Australia, New Zeland, Belanda, Kanada, Saudi Arabia, Amerika
Serikat, dan Latin, Inggris, Spanyol, dan Italia. Jenis keramik Plered adalah
7
gerabah, terakota dan porselen. (Koncara, http://koncara83.blogspot.com/2009/
09/plered-purwakarta.html)
F. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data, ialah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data
yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar. (Arikunto,
2006:222)
Dalam penelitian ini, penulis berupaya untuk mendeskripsikan bagaimana
cara membuat keramik yang dilakukan oleh pengrajin keramik Plered, dengan
menggunakan beberapa metode untuk mendapatkan data-data yang diperlukan,
yaitu:
1. Observasi
Cara paling efektif untuk melaksanakan metode ini ialah dengan
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrumen. Mencatat data observasi bukan sekedar mencatat, tapi juga
mengadakan pertimbangan untuk kemudian mengadakan penilaian ke
dalam sutu skala bertingkat. (Arikunto, 2006:229)
2. Wawancara
Dengan metode wawancara, peneliti harus memikirkan tentang
pelaksanaannya, karena dalam wawancara, peneliti harus bertatap muka
langsung dengan objek serta melakukan tanya jawab. Karena itu, perlu
adanya persiapan yang matang yang dilakukan oleh peneliti sebelum
8
melakukan wawancara agar tidak ada pokok-pokok yang tertinggal dan
pencatatannya lebih cepat. (Arikunto, 2006:227)
G. Sumber Data
Populasi adalah semua anggota kelompok orang, kejadian atau objek yang
telah dirumuskan secara jelas. (Furchan, 1982:189)
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian kepada populasi. (Arikunto, 2006:130)
Populasi penelitian ini adalah pengrajin keramik di kawasan kerajinan
keramik Anjun Plered – Purwakarta yang berjumlah 120 unit.
Sebagai sampel, penulis akan meneliti di 24 unit industri yang dipilih
secara acak, yaitu sejumlah 20% dari populasi, sebagaimana pernyataan Suharsimi
Arikunto (2006:131) bahwa setiap subjek dalam populasi yang bersifat homogen
memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.
H. Sistematika Penulisan
1. Bab I Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, kerangka teori, dan metode penelitian.
Pada bab ini di ulas tentang apa saja yang melatarbelakangi penulis dalam
melakukan penelitian ini, serta apa masalah yang diharapkan untuk
ditemukan jawabnya melalui penelitian ini. Beberapa hal yang mendasari
penelitian ini juga dibahas pada beberapa sub bab di bab I ini.
9
2. Bab II Kajian Pustaka
Berisi teori-teori dan pendapat yang menjadi landasan penelitian. Teori
atau pendapat ini juga berfungsi sebagai pendukung dan pedoman dalam
melakukan langkah penelitian nantinya, juga sebagai pembanding ketika
diperoleh temuan hasil penelitian. Teori atau pendapat ini diperoleh dari
berbagai sumber pustaka dan referensi, baik itu buku, koran, artikel,
ataupun sumber-sumber pustaka digital.
3. Bab III Sumber Data
Berisi metode penelitian, metode pengumpulan dan analisis data, populasi
dan sampel, serta kondisi objektif lokasi penelitian. Berbagai langkah
penulis dalam melakukan penelitian, serta bagaimana keadaan objek
penelitian yang diteliti, terangkum dalam bab ini.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi pembahasan tentang bagaimana pengolahan data dilakukan serta apa
saja hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Data temuan hasil penelitian
diolah, dihitung, dan dibandingkan hingga didapat kesimpulan hasil
penelitian yang kemudian menjadi produk dari penelitian ini.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Berisi kesimpulan yang diperoleh penulis dari penelitian ini atas dasar
pembahasan dan hasil temuan, serta saran kepada beberapa pihak untuk
kemajuan di masa berikutnya.
10
I. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bisri, Cik Hasan. 2001. Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan
Skripsi Bidang Ilmu Agama Islam. Jakarta: Rajawali Press.
Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Koncara, Eka L. Diposting 7 September 2009. Plered – Purwakarta. Blog – Eka
L. Koncara. http://koncara83.blogspot.com/2009/09/plered-purwakarta.
html
Yuku. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia; Mobile 1.1.3. Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional.