cintailah produksi dalam negeri produk nasional

24
SAATNYA GUNAKAN PRODUK NASIONAL Pameran Produksi Indonesia 2003 Cintailah Produksi Dalam Negeri Rini M.Sumarno Soewandi

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

SAATNYA GUNAKANPRODUKNASIONAL

Pameran Produksi Indonesia 2003

Cintailah ProduksiDalam Negeri

Rini M.Sumarno Soewandi

Page 2: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL
Page 3: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

MEIEdisi 01 - 2003

Interaktif

Dari Kami3 Karya Indonesia…

Pokok Bahasan4 PPI 2003.

Saatnya gunakan produk nasional

Lintas Berita8 Industri elektronik tetap primadonda Ekspor RI

Pemusnahan baju bekas impor

Cakrawala9 Membangun nasionalisme dengan produk

nasional

Galeri Produk Nasional10 Peluang kebangkitan industri TPT nasional.

Industri elektronik perlu strategi lebih jelas.Pupuk Majemuk dan petrogres bidik pasarekspor.100 Bus Merek Nasional Perkasa di eksporke Arab Saudi.Kerajinan nusantara di Padma Nusa

HaKI18 Cara mudah pengurusan HaKI UKM.

Sela Info19 Profil nominasi penghargaan usaha pelestarian

budaya Indonesia 2003.Profil nominasi penghargaan industri kecilmenegah unggulan Indonesia 2003.

Profil20 Rini M.Sumarno Soewandi Cintailah Produksi Dalam Negeri.

PPI 2003. Saatnya gunakan produk nasional....4

Industri Elektronik Tetap Primadonda Ekspor RI.....8

001/01/Mei/03-Karya Indonesia 1

Kerajinan nusantara di Padma Nusa.....16

Saatnya gunakan produk nasional....5Saatnya gunakan produk nasional....5

Page 4: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

KARYA INDONESIA

PenerbitDepartemen Perindustrian Dan Perdagangan RI

PenasehatMenteri Perindustrian dan Perdagangan RI

Pemimpin RedaksiSekretaris Jenderal Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI

Redaktur PelaksanaKepala Biro Umum & Humas, Depperindag

Dewan RedaksiDirJen PDN, DirJen IDKM, DirJen ILMEA, Kepala BPEN, Dirjen

IKAHH, Dirjen PLN, Kepala BPPIPSekretaris Redaksi

Kepala Bagian Publikasi & Media Massa, DepperindagPenata Artistik

Khairul HN, Fajar YuliantoTiras

2.000 EksemplarAlamat Redaksi

Gd.Departemen Perindustrian Dan Perdagangan RIGatot Soebroto Kav. 52-53. Lantai 6. Jakarta Selatan.

Redaksi menerima artikel anda. Baik berupa fotodan naskah. Redaksi berhak menyunting artikel

tanpa mengubah isi.

TERNYATA BISA BUAT BARANGCANGGIH DAN BAGUS

“Mengagumkan apa yangditampilkan dalam PameranProduksi Indonesia (2003), ter-nyata kita bisa membuat barangyang canggih dan bagus. Sayajadi bisa mengetahui sejauh manaIndonesia bisa menghasilkansuatu produk tertentu. Tapi terusterang kalau membeli suatu pro-duk, saya masih tetap melihatharga dan kualitas tidak peduliapakah produk Cina (impor) atauasli buatan Indonesia.”

(Ade Putra, pelajar kelas ISMU Tigaraksa, Tangerang)

INDOFOOD BUKA WARUNGBAROKAH

PT Indofood Sukses Makmur(ISM) Tbk membuka WarungBarokah yang menjual anekaproduknya, seperti mie instan,minyak goreng, makanan bayi,makanan ringan, kecap, sambal,dan lain-lain.

Warung tersebut ditampilkandi tengah stan Indofood yangbernuansa khas Indonesia denganalam pedesaan dan hamparanperkebunan kelapa sawitnya ser-ta suasana perkotaan lengkapdengan mini-market, hypermar-ket, dan gedung pencakar langit.

Di arealnya itu pula Indofoodmengajak mitra usaha kecilnyayang terdiri dari para pedagangmie rebus, martabak lengkapdengan gerobaknya, sate, dantongseng untuk menjajakanmasakannya.

“Mereka adalah mitra usahaIndofood yang menjual makan-an asli Indonesia dan cukupbanyak digemari di hampir semuawilayah di Indonesia,” kata CEOIndofood Eva Riyanti Hutapea.

PASAR GAMBIR, PAMERANDAGANG TETAP UNTUK UKM

Jakarta – Pasar Gambiryang terletak di arena PekanRaya Jakarta (PRJ) Kemayor-an kini dijadikan arenapameran dagang permanenuntuk pro-duk usaha kecildan menengah (UKM) sampaiDesember 2003.

Memperindag Rini MSumarno Soewandi yang me-resmikan beroperasinya PasarGambir tersebut mengharap-kan keberadaan arenapromosi tetap itu juga bisamenjadi obyek wisata bagipembeli asing (buyers) untukmencari produk unggulan In-donesia di Jakarta. Kepala Badan PengembanganEkspor Nasional (BPEN) Dep-perindag Diah Maulida,mengatakan, setelah Desem-ber 2003 pihaknya akan mela-kukan evaluasi program tahun-tahun selanjutnya bagi PasarGambir.

BPEN sendiri akan mem-bantu promosi Pasar Gambirdengan mengundang buyerske pameran dagang tetap itu.Menurut dia, saat ini UKM yangmengisi ruang pamer adalahSumatera Utara, SumateraBarat, DKI Jakarta, Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur,Yogyakarta, Bali dan NusaTenggara Barat.

Keberadaan Pasar Gambir itujuga diharapkan akan mem-buka peluang bantuan teknisdari negara atau lembaga do-nor untuk mengembangkandan meningkatkan mutuproduk UKM agar diterima dipasar internasional.

Interaktif

2/ Karya Indonesia-01/Mei/03

PRODUKNASIONAL

Pameran Produksi Indonesia 2003 Rini M.Sumarno Soewandi

Cintailah ProduksiDalam Negeri

SAATNYA GUNAKAN

Page 5: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

KARYA INDONESIA….

Karya Indonesia adalah majalah yangterlahir dengan misi dan visi untukmembangkitkan rasa kebanggaan dan

kecintaan kepada pembacanya untukmenggunakan produk nasional.

Mungkin selama ini kita kurang acuh,betapa keberadaan produk nasionalbelakangan ini makin tersingkirkan darikebutuhan masyarakatnya sendiri sebagaidampak maraknya tuntutan di era global.Kondisi itu bukan dikarenakan di negeri kitayang tercinta ini tidak memiliki sektor produksiyang berpotensi, baik berupa barang maupunjasa. Sebaliknya, fenomena yang ada justrukonsumen bangsa Indonesia sendiri masihlebih terpesona dengan barang-barang impor.Tidak terkecuali untuk “barang bekas.”

Persepsi di masyarakat cenderung mengiraproduk impor lebih bagus dari produk lokal.Padahal hal tersebut tidak terjadi pada semuaproduk. Oleh karena itu kecintaan terhadapproduksi dalam negeri perlu terusditingkatkan.Ironis memang…

Sementara sebagian masyarakat justrumelihat tuntutan global itu sebagai tantanganuntuk mengedepankan potensi di dalam negerisebagai suatu kebanggaan, sehingga tiadahenti-hentinya untuk berkarya danmenghasilkan produk unggulan. Upaya itutidak semata untuk memenuhi obsesi peribadi,tetapi sebagai upaya mewujudkankemandirian yang bisa memberikan multi efekterhadap perekonomian nasional.

Di sisi lain , tidak sedikit pula upaya-upayayang telah dilakukan pemerintah dalammendukung sektor produksi.dunia usahanasional untuk memperkuat eksistensi produknasional. Kendati begitu harus diakui masihterdapat berbagai kekurangan karenaketerbatasan sarana dan prasarana yang ada.

Berkaca dari kenyataan tersebut di atas,kami merasa betapa masih sedikitnya saranayang mampu menunjang upayamembangkitkan masyarakat untuk merasabangga dan mencintai produk nasional.

Hari Kebangkitan Nasional ke 95, dan gelarakbar Pameran Produksi Indonesia 2003 yangpelaksanaannya berbarengan adalah momen-tum yang tidak bisa disia-siakan. Sebab itu,majalah “Karya Indonesia” merasa harus hadirditengah-tengah pembaca konsumen Indo-nesia tercinta, dengan harapan bisamelaksanakan fungsinya sebagai media massadalam mewujudkan visi dan misimembangkitkan kebanggaan dan kecintaankepada produk nasional. Selamat membaca.

01/Mei/03-Karya Indonesia 3

Dari Kami

Page 6: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL
Page 7: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

01/Mei/03-Karya Indonesia 5

Pokok Bahasan

M akna “kebangkitan” di sini sangatmendalam bagi

masa depan produk nasional dan mewujudkankesejahteraan bangsa yang bertumpu pada

kemampuan dalam negeri. Karena itu, haripenyelenggaraan PPI 2003 ini pun dibarengi denganperingatan Hari Kebangkitan Nasional. Jika 95 tahunyang lalu pendahulu kita memperjuangkan nasionalismedan kebangsaan, maka sebagai penerus kini kitamenghadapi tantangan yang berbeda, yakni berjuangdalam diri sendiri untuk mencintai dan menggunakanproduksi dalam negeri.

Sehingga tidak berlebihan jika Presiden MegawatiSoekarnoputri menyerukan kepada segenap rakyat danbangsa Indonesia untuk mengutamakan penggunaanproduk dalam negeri. “Hanya melalui dukungan kongkrityang kita tunjukkan dengan mendahulukan penggunaanproduksi dalam negeri kita akan memperkuat pondasiperekonomian kita. Untuk itu, seiring dengan semangatkebangkitan yang kita peringati hari ini, saya berserukepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepadaseluruh jajaran pemerintah di tingkat pusat dan daerah,untuk mempelopori dan mendahulukan penggunaanproduk dalam negeri,” kata presiden.

Presiden mengakui dewasa ini masyarakat danpemerintah masih banyak memiliki keterbatasan

Setelah delapan tahun gelar akbar PameranProduksi Indonesia (PPI) sempat absen di tanah

air, kini giliran PPI 2003 hadir kembali yangdiharapkan bisa menjadi momentum untuk

kebangkitan produk nasional. Makna“kebangkitan” di sini tidak sekedar diartikan

guna menumbuhkan rasa kecintaan padasegenap bangsa ini, melainkan secara konkritmeningkatkan penggunaan produk nasional

sebagai pemberdayaan pasar dalam negeri guna

Pameran Produksi Indonesia 2003SAATNYA GUNAKAN PRODUK

NASIONAL

Page 8: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

kemampuan dan sumber daya, namun bangsa Indo-nesia tetap harus maju ke depan untuk mewujudkankesejahteraan dengan sedapat mungkin bertumpu padakemampuan sendiri.

Untuk selanjutnya dalam membangun kemampuanekonomi yang berdaya saing, rakyat dan pemerintahjuga harus terus mencoba mengurangi ketergantunganterhadap sumber-sumber pembiayaan luar negeri. “ Besarkecilnya keberhasilan semua itu pada akhirnya jugasangat tergantung pada sikap kita untuk mendukungnya,”kata Megawati.

Menurut Menteri Perindustrian dan Perdagangan RiniM.Sumarno .Soewandi, masih lemahnya kesadaranmasyarakat dalam menggunakan produk buatan dalamnegeri selama inii, mengakibatkan banyak produk buatandalam negeri yang tidak dapat terserap di pasardomestik, kendati produk-produk tersebut sudah dapatdiproduksi di dalam negeri dengan kualitas yang cukupbaik.

Sebab itu, lanjut dia, PPI 2003 merupakan PPI pertamayang diselenggarakan bersamaan dengan peringatan Hari

Kebangkitan Nasional dengan harapan bisa menjadi awalkebangkitan kembali perekonomian nasional.”Di mana-mana di negara maju seperti AS, Jepang, Korea danjuga China (kebangkitan ekonomi) selalu dimulai dengan(pemberdayaan) pasar dalam negerinya. Bagaimanamasyarakat memakai produk sendiri dan bagaimanaproduk nasional bisa berjaya di pasar lokal. Karenaitu, PPI 2003 diharapkan menjadi permulaan bagimasyarakat untuk betul-betul mencintai produk sendiri,”kata Menperindag.

Sedikitnya 488 perusahaan dalam negeri (dari seluruhIndonesia) berpartisapsi dalam PPI 2003 yang menempatiareal pameran PRJ Kemayoran seluas 21.672 m2. Dihadirioleh 249 calon pembeli asing dari 14 negara untukberkunjung ke pameran yang berlangsung selama 10hari sampai mulai 20 -29 Mei 2003.

Para calon pembeli tersebut berasal dari Saudi Arabia,Uni Emirat Arab, Jepang, Hongaria, Ethiopia, Inggris,Iran, Singapura, Palestina, Belgia, Kanada, Thailand,Malaysia dan Brunei Darussalam.Tercatat Singapuramengirimkan delegasi dagangnya dalam jumlah terbesar,yakni sebanyak 104 pengusaha dan dipimpin langsungoleh menteri perdagangannya. Selain Singapura, masih

Indonesia masih terguncang oleh ancaman disintegrasi dan krisis multidimensi.Pada bulan Mei ini, ada momentum yang tepat dalam membangun sekaligusmenyegarkan semangat nasionalisme bangsa, yaitu Hari Kebangkitan Nasional, yangjatuh setiap tanggal 20 Mei. Karena itu, mari kobarkan kembali semangat persatuandan kesatuan kebangsaan.

Sukseskanlah peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Indonesia masih terpuruk akibatkrisis ekonomi. Saya mengajak dengan seruan, mari gelorakan Indonesia Bangkit,Cintailah Produksi Dalam Negeri.

Melalui penyelenggaraan PPI 2003 pemerintah mencoba untuk membangkitkanperekonomian nasional dengan mendorong kebangkitan ekonomi mikro melalui upayapeningkatan penggunaan produk buatan dalam negeri. Sebab dengan penggunaanproduk buatan dalam negeri secara optimal diharapkan akan mampu mendorongbangkitnya kembali industri di dalam negeri.

Penyelenggaraan PPI 2003 hanyalah merupakan titik awal kebangkitan ekonominasional dan akan terus berlanjut setelah sembilan hari penyelenggaraan pameran.“Jadi, kebangkitan ini tidak hanya terjadi selama penyelenggaraan PPI 2003 saja,tetapi akan terus berlanjut hingga kebangkitan ini akan berlangsung secara terusmenerus.

Dia harapkan agar kegiatan PPI 2003 berlanjut dengan terjadinya kegiatan perdagangan (trade) dan investasi(investement) serta menjadi ajang pembentukan bangsa dan pembentukan karakter (nation and character building).

Meneg Kominfo, Syamsul MuarifCINTALAH PRODUKSI DALAM NEGERI

Ketua Kadin, Abu Rizal BakriHARUS TEGAS, MAU JADI NEGARA PRODUSEN ATAU KONSUMEN

Semangat untuk membangun produk dalam negeri dipasar lokal, harus diupayakan bersama oleh semuapihak.. Di sisi lain kebijakan pemerintah juga memberikanprioritas berkembangnya industri nasional melaluipemihakan yang kuat dengan kebijakan yang mewajibkanindustri nasional untuk belanja kebutuhannya dari produkdalam negeri. Misalnya, industri pipa. Perusahaankontrak production sharing bisa memanfaatkan produksipipa nasional yang kualitasnya setara dengan produkluar negeri yang selama ini mereka datangkan. Kita harusbisa membuktikan bahwa bangsa Indonesia dapatmembuat suatu produk industri yang bermutu yangsangat dibutuhkan untuk pembangunan. Singkatnya kitaharus memilih jelas, mau jadi negara produsen ataukonsumen.

6 Karya Indonesia-01/Mei/03

Page 9: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

01/Mei/03-Karya Indonesia 7

Masyarakat Indo-nesia cenderungm e r e m e h k a nproduksi nasional,kendati produktersebut sudahmemiliki standarkualitas yang tinggisehingga pemerintahdinilai perlumengambil langkategas meningkatkanpenggunaan produkdan merek nasional.Masyarakat Indone-sia cenderung tidakpeduli denganproduk dan merek

dalam negeri. Persepsi masyarakat cenderung mengiraproduk impor lebih bagus dari produk lokal, padahal hal

Rhenald Kasali, Pakar PemasaranCINTA PRODUK NASIONAL, SEMUA PIHAK HARUS BERMAIN

Riza Primadi, Praktisi Media MassaPERLU KEBIJAKAN TEGAS PEMERINTAH

ada dua negara lain yang mengirimkan delegasidagang dengan pimpinan menteri perdagangan masing-masing, yaitu Ethiopia dan Brunei Darussalam. Mengenaikriteria produksi Indonesia dalam penyelenggaraan PPI2003, Rini mengatakan produk yang dipamerkan diPPI 2003 merupakan produk yang dibuat di dalam negeri(baik sebagian atau seluruhnya) oleh tenaga kerja In-donesia.

Tidak Bisa DitawarAjakan presiden ini tidak bisa ditawar lagi. Apalagi

kita telah merasakan betapa berat dan sulitnya bangsaini menapaki masa-masa krisis yang telah berlangsunghampir lima tahun. Harga-harga barang menjadi terasamahal, terutama yang memiliki kandungan impor tinggi.Kemampuan daya beli masyarakat saat itu terpuruk.Pada masa itu telah terbukti bahwa sektor-sektor usahayang bertumpu pada kemampuan sumber daya di dalamnegeri bisa survive ketimbang sektor usaha yangbergantung pada kandungan impor. Bahkan, daya

saingnya di pasar ekspor menguat, seperti produk agrodan kayu dan rotan.

Sekarang ini, kita menghadapi tantangan yang lebihberat. Selain kondisi perekonomian di dalam negeri masihdalam proses pemulihan, secara global ekonomi duniajuga sedang melesu sebagai dampak dari perang Irakdan isu penyebaran virus SARS. Sehingga salah satupotensi yang bisa diharapkan dalah denganmemberdayakan pasar dalam negeri untuk meningkatkanperforma dan kemampuan sektor produksi di dalamnegeri.

Di sisi lain, dalam melewati tantangan tentunya sangatdiharapkan dukungan pemerintah dalam menciptakan iklimusaha yang kondusif dan pro-pasar agar sektor produksibisa meningkatkan daya saingnya serta menghasilkanproduk-produk yang berkualitas. Sebab, bagaimanapunkonsumen di dalam negeri juga harus bisa merasakan danmendapatkan barang-barang yang berkualitas.(AL/YM)

tersebut tidak terjadi pada semua produk. Oleh karenaitu kecintaan terhadap produksi dalam negeri perlu terusditingkatkan

Negara yang industrinya maju seperti saat ini, sangatcinta pada produksi sendiri, seperti Korea Selatan danJepang. Orang Korea yang ada di Amerika Serikat sajabahkan lebih memilih beli Hyundai (mobil Korsel),dibandingkan mobil buatan AS.

Syarat utama suksesnya upaya pemberdayaanproduksi dalam negeri adalah kualitas dan produk. Tanpaterpenuhinya syarat tersebut, tidak mungkin masyarakatdi dalam negeri mau menggunakan produk nasional.Sebenarnya produk yang baik bisa menjual sendiri. Selainitu perlu adanya dukungan semua pihak terkait. Industri,termasuk sejumlah industri penunjang, lembagapenelitian universitas dan media massa ikut bermain.

Dalam era liberalisasi seperti sekarang ini memangtidak ada salahnya kita mengkampanyekan penggunaanproduk dalam negeri. Hal lain yang tidak kalah pentingnyaadalah menerapkan strategi dan pengembangan merek.

Pemerintah perlu mengambil kebijakan yang tegasuntuk mendorong peningkatan penggunaaan produksidalam negeri. Tanpa kebijakan yang tegas sulit bagimasyarakat yang terlalu banyak dijejali produk imporberalih ke produk dalam negeri, kendati tidak semuanyaproduk dalam negeri yang tidak diminati konsumendomestik.

Untuk membuat kecintaan terhadap produk Indone-sia, misalnya pemerintah mewajibkan pegawai negerisipil (PNS) dan pegawai BUMN memakai batik pada haritertentu, yang efek berantainya bagi kebangkitanekonomi cukup besar. Pemerintah juga perlu mengambilkebijakan yang dapat mendorong peningkatan daya beli.Soalnya, bagi konsumen bila barang impor lebih murahwalau kualitasnya rendah, pasti lebih memilih barangimpor. Produksi dalam negeri harus lebih efisien agarmampu bersaing dengan produk impor di tengah pasaryang semakin terbuka.

Page 10: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

Jakarta, Industri elektronik yang menempati urutankedua setelah tekstil dan produk tekstil (TPT) dalamkontribusinya terhadap total nilai ekspor non migasnasional diperkirakan akan menyodok ke depan danmenjadi primadona utama ekspor non migas pada 2003.

INDUSTRI ELEKTRONIKMASIH JADI PRIMADONAEKSPOR RI

Jakarta - Lebih dari 4.439 bal pakaian bekas impordibakar pemerintah dalam tiga tahap di kawasan berikatnusantara Marunda, Jakarta Utara, dan Pantai Dadap,Tangerang April 2003 lalu.

Hal itu merupakan wujud ketegasan pemerintahmelarang impor pakaian bekas yang merajalela selamaini, kendati sebenarnya sudah dilarang sejak tahun 1982melalui SK Mendagkop Mendagkop Nomor 28 pada 18

SEKITAR 4.439 BAL BAJU BEKASIMPOR DIMUSNAKAN

Lintas Berita“Kami memperkirakan ekspor elektronik

tahun ini bisa menembus angka 8 miliardolar AS,” kata Direktur Industri Elektronikdan Teknologi Informasi Deperindag I PutuSuryawirawan di sela-sela pembukaanPameran Produksi Indonesia (PPI) 2003.

Optimisme tersebut bukan tanpaalasan, karena tahun lalu, menurut dia,ekspor elektronik telah mencapai 7,6 miliardolar AS, meskipun jumlah tersebut masihterbilang rendah dibandingkan eksporelektronik negara ASEAN lainnya, sepertiSingapura, Malaysia, dan Thailand sertaPhilipina.

“Target kami tahun 2002-2003 investasiterus bertambah menjadi 200 juta dolarAS sampai akhir tahun, baik dari investorbaru maupun pemain lama yang

memperluas investasinya di sini,” ujarnya.Dikatakan Putu, saat ini pemerintah tengah

mengarahkan dan membidik investor agar maumengembangkan industri komponen pendukungelektronik agar basis industri elektronik di Indonesiamenjadi lebih kuat, melalui insentif pajak dan harmonisasitarif. Menurut Putu, banyak pemain elektronik globalkini mulai memproduksi barang elektronik canggihnya diIndonesia, seperti Samsung yang memproduksi “pro-jection tv” di Indonesia meskipun komponen lokalnyabaru 20 persen, dan Barca yang memproduksi flat moni-tor PC. (RB)

Januari 1982 yangmenyebutkan impor harusdalam keadaan baru.

Namun, ternyata imporpakaian bekas ditengaraimasuk melalui impor kainperca yang memangdiijinkan pemerintah,sehingga kemudianMenperindag Rini M Soewandimelarang impor kain percamelalui SK MenperindagNomor 642/MPP/ Kep/9/2002 tanggal 23 Septem-ber 2002 yang isinyaantara lain melarang imporkain perca (gombal).

“Impor baju bekas selaintidak baik bagi kesehatan,juga merugikan industritekstil dan produk tekstil(TPT) dalam negeri yang

sudah berinvestasi dan melibatkan banyak tenaga kerjadi Indonesia,” kata Menperindag Rini Soewandi.

Menurut dia, tidak ada negara dimanapun termasuknegara paling miskin di dunia yang pemerintahnyamengijinkan impor pakaian bekas.

Oleh karena itulah, pemerintah bersama denganpengusaha TPT yang tergabung dalam AsosiasiPertekstilan Indonesia (API) tengah berupaya agar parapedagang baju bekas bisa tetap berusaha denganmenjual pakaian sisa ekspor hasil industri TPT nasionalyang harganya murah antara Rp4.000 sampai Rp25.000per potong. (RB)

8 Karya Indonesia-01/Mei/03

Page 11: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

Potensi pasar ekonomi Indonesia sangat besar.Luas wilayah, jumlah penduduk besar,

seharusnya menjadi pasar ekonomi yangdibanjiri dengan produk nasional. Bukan

produk asing. Industri nasional mandiri yangmampu memenuhi kebutuhan dalam negeri,hendaknya dibangun dan utamakan. Suatukonsep yang seyogyanya menjadi prioritas

pembangunan ekonomi Indonesia

MEMBANGUNNASIONALISME

DENGAN PRODUKNASIONAL

01/Mei/03-Karya Indonesia 9

N asional isme. Kata agung yang ser ingdiucapkan dan akrab di dengar telingakita . Cinta dan bangga sebagai bangsa,utamakan persatuan dan kesatuan, lupakan batas ras,suku, dan agama. Mungkin demikian pemahamansederhana sebagian banyak orang soal nasionalisme.Lalu, apa yang menarik dari kata itu, bila melihat situasipolitik dan perekonomian bangsa Indonesia saat ini?.

Jawabnya adalah bangsa Indonesia kini bermasalahdengan nasionalismenya. Ada baiknya kita menyimakucapan tokoh angkatan 45, R. H. Roeslan Abdulganidalam artikelnya di sebuah media beberapa waktulalu..”Perhatian dewasa ini harus dipusatkan kepadamasalah kemunduran dan krisis nasionalisme. Kita haruspandai membuat pagar yang kokoh agar jangan sampainasionalisme kita tercabut dari akar-akar sejarah danbudayanya sendiri. Ditinjau dalam perkembangannyahingga sekarang, nasionalisme Indonesia yang didasarioleh idiologi Pancasila, berhasil dalam nation and char-acter building kita. Sayangnya belum berhasil dalameconomy building kita…”.

Dua hal yang ditekankan Roeslan Abdulgani, yakninasionalisme dalam politik dan ekonomi. Bila kita ikutiperjalanan bangsa dalam lima tahun terakhir ini, memangnasionalisme Indonesia terancam. Khusus soalperekonomian nasional, bisa dibilang sangat lambatproses pemulihaannya. Sementara Korsel, Jepang, Ma-laysia dan Thailand cepat bangkit dari keterpurukanekonomi. Mengapa mereka bisa cepat bangkit dan In-donesia lambat, bahkan stagnan? Dari beberapa analisa,kita ambil contoh Jepang dan Korsel, mereka berhasilmembangun kembali pondasi ekonominya karenasemangat nasionalisme yang tetap tinggi. Semangatnasionalisme mereka terjaga. Kuat di saat normal, tidaklemah ketika badai menimpa.

Dari sini, jelas, nasionalisme adalah kata kunci dalammenyelesaikan persoalan-persoalan bangsa. Hendaknyamomen Pamerana Produksi Indonesia (PPI) 2003,mencambuk kita untuk mengingat pentingnya semangat

nasionalisme. Bahkan bisa menjadi awal kebangkitanproduk nasional.

Yang lebih mengkhawatirkan, kerapuhanperekonomian menjadi santapan empuk, bagi masuknyaidiologi dan serbuan produk asing. Indonesia hanyatinggal nama. Tidak ada lagi kebanggaan sebagaibangsa. Indonesia terancam dalam dekapan idiologi danekonomi asing.

Haruskah ini terjadi? Tentu tidak. Kita patut meniruJepang yang hancur di bom atom, Jerman yang kalahperang dunia II dan Korsel yang ambruk ekonominyaakibat krisis ekonomi, tetapi kembali bangkit danberjaya. Semangat nasionalisme dalam ekonomimenjadi kekuatan yang efektif dalam menghadapi krisis .

Sebenarnya banyak pelaku industri nasional yangtelah memiliki visi dan misi yang peduli kepada produknasional kebanggaan bangsa. Tinggal persoalannasionalisme saja. Sederhananya, “Kita mau menjadibangsa produsen atau konsumen?”.Mau memakai buatansendiri bermerek nasional atau tidak. Jika ya, kita akanseperti Jepang dan Korsel yang menjadi tuan rumah dinegeri sendiri. Namun, jika tidak, kue pasar yang besarhanya dinikmati dan dibanjiri produk asing. (YM)

Cakrawala

Page 12: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

10 Karya Indonesia-01/Mei/03

Dalam editorial Textile Outlook International yang diterbitkan di Amerika Serikat dituliskan bahwa impor tekstil dangarmen negara Paman Sam dari Cina pada delapan bulan pertama tahun 2002 meningkat sampai 47 persen. Angka

pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dari kinerja impor AS dari negara-negara Karibia. Bahkan impor AS untuk komoditastekstil dan garmen dari Meksiko ini tak lebih hanya tumbuh 0,3 persen dalam delapan bulan pertama tahun 2002 tersebut.

Sebuah gambaran yang fantastis, bagaimana Cina mampu bertumbuh dengan baik. Negeri semilyar manusia inimampu menembus ketatnya barikade perdagangan industri tekstil AS yang selama ini sangat protektif. Entah itu untuk

tujuan terorisme, keselamatan kesehatan, maupun kepentingan ekonomi pengusaha AS yang tak ingin terpangkas porsinyaNamun cerita sukses Cina pada akhir triwulan ketiga 2002 itu bakal tak terulang lagi di tahun 2003. Cina selama

ini tumbuh bagai “monster” yang menakutkan bagi seluruh kalangan pelaku di industri manufaktur, khususnya tekstil dinegara Asia dan Eropa. Bahkan AS sendiri kini tengah meradang. Industri tekstil Cina terancam ambruk karena wabahSindrom pernafasan sangat akut (severe acute respitory syndrome/SARS)yang menyerang negeri itu sejak pertengahan

November 2002 lalu. Cina kini diliputi perasaan cemas, panik dan tak berdaya.

Page 13: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

01/Mei/03-Karya Indonesia 11

Galeri Produk NasionalTekstil

k e r j a , d a nm a s y a r a k a tsebagai energiuntuk menopangkekuatan pasardomestik bisasatu visi.

D a r i k e -samaan visi ini,p r o s e s k e -butuhan modalk e r j a u n t u kmeningkatkanekspansi, inovasim e s i n d a nk e b u t u h a ninvestasi denganb u n g a y a n gfeasible bisat e r e a l i s a s i .Adanya tambahan modal baru itu, paling tidak dapatmenghasilkan produk yang kompetitif, karena tidakterbebani biaya bunga yang tinggi. Dengan demikianproduk yang dihasilkan pun bisa kompetitif. Sekitar 217juta orang Indonesia bisa menjadi pasar penyangga awaluntuk mempertahankan kelangsungan produksi.

Dukungan ini penting, agar peluang melunaknya Cinauntuk menekan komoditas TPT nasional di pasartradisional tidak hilang. Paling tidak ekspor 425.474 jutakilogram (KG) serat, 320.518 juta kg benang, 281,223juta kg kain, dan 245,652 juta kg pakaian jadi dengankondisi yang ada sekarang ini bisa ditingkatkan, yangkemudian akan merangsang tumbuhnya investasi baru.

Momentum emas yang kini ada di depan mata tinggaldipetik. Namun jika semua pihak berkutat dengan masalahmasa lalu, maka peluang itu pun tetap akan terkubur.Negara lain seperti Malaysia, maupun Filipina akanmemperoleh bola muntah dan menjadi primadona baruTPT di wilayah ASEAN.

Produk unggulan yang merupakan kekuatan bangsauntuk mengisi pundi-pundi devisa ini tidak bolehtergulung. Syaratnya, stabilitas dibidang politikkeamanan, moneter ,dan suku bunga pinjaman bisa dibawah 10 persen, perpajakan serta hubungan industriyang baik.

Bila semua prasyarat ini dipenuhi, maka industri TPTnasional, tak hanya mampu memanfaatkan momentummerebaknya epidemi di Cina dan Hongkong, tetapi jugamenjadi tuan di negerinya sendiri. Pada akhirnya Indo-nesia tak lagi menjadi sorga bagi importir limbah pakaianbekas dari Singapura, Hongkong, Taiwan, danJepang.(AL/YM)

B ayang-bayang kemunduran industritekstil Cina,

Hongkong, Vietnam dan Thailand akibat epidemiSARS merupakan memontum besar bagi kebangkitan

industri tekstil nasional. Industri ini tidak hanyamemberikan kontribusi besar bagi perolehan devisanegara dalam bentuk mata uang dollar AS maupun Euro,tetapi juga ujung tombak untuk membedah masalahtenaga kerja. Paling tidak pada tahun 2002 industri inimampu menyerap tak kurang dari 1.186.290 orang.Investasi yang ditanamkan juga terus bertumbuh dariRp 130,82 triliun tahun 2001 menjadi Rp 133,25 triliun.Wajar jika industri ini dimasukkan dalam kategoriprimadona ekspor.

Kendati dalam klasifikasi departemen Perindustriandan Perdagangan sektor ini masuk sebagai produkunggulan, tetap saja sebagian orang menganggap sektorini merupakan sunset industry. Realita terus bergulirhingga tahun 2001. Namun toh ditengah tudingan itu,sektor ini tetap menjadi primadona ekspor, di tengahjepitan krisis ekonomi. Tak kurang dari Presiden MegawatiSoekarnoputri menganggap sektor ini tetap unggulan,sehingga harus ditingkatkan utilisasinya.

Tuntutan itu kiranya tidak berlebihan. Paling tidakfakta membuktikan bahwa sektor ini selama kurun waktu2002 mampu membuktikan kinierjanyaa dengan meraupnilai ekspor 7 miliar dollar AS lebih. Angka perolehanekspor ini merupakan prestasi yang baik dibanding sektorindustri manufaktur lainnya.

DI Indonesia, industri tekstil tergolong industri massaldengan skala usaha yang sangat bervariasi. Mulai dariindustri kecil sekelas industri rumah tangga, industrimenengah, hingga ke industri besar yang terintegrasidari hilir sampai ke hulu. Sebut saja Texmaco, PT ApacInti Corpora, Argopantes, Sandratex, Hadtex Indosintex,dan beberapa industri lainnya. Mereka seharusnyamampu mengambil alih posisi Cina.

Idustri ini pada tahun 2002 memiliki utilisasi nasionalsebesar 65,41 persen dan tingkat produksi nasionalsebesar 80,35 triliun. Harusnya bisa lebih besar lagidengan melakukan penetrasi pasar yang lebih atraktif.Hal ini sangat dimungkinkan karena rata-rata kinerjapertumbuhan nilai ekspor selama periode 1995 –2000mencapai 18,5 persen. Kalau pun ekspor TPT ini turunpada tahun 2001 sebesar 6,45 persen lebih karenajepitan Cina tersebut, plus iklim perbankan di dalamnegeri yang kurang mendukung sektor riil.

Kini dengan momentum epidemi SARS yangmenghinggapi masyarakat negara-negara pesaing,harusnya menjadi peluang yang sangat besar untukmeningkatkan kinerja ekspor yang sempat menurundalam dua tahun terakhir ini. Sepanjang pemerintahsebagai regulator, perbankan sebagai mediator modal

.i

a.ai

Peluang KebangkitanIndustri TPT Nasional

Page 14: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

4 Karya Indonesia-01/Mei/03

Page 15: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

01/Mei/03-Karya Indonesia 13

K alangan pelaku di industri elektronikak e r a p

bertanya pada kita, mau diapakan industrielektronika ini. Kebijakannya seperti apa? Apakah

nantinya sekadar membangun pabrik untuk ekspor ataumau industrinya. Kebijakannya harus jelas sejak awal,agar para pelaku bisa merumuskan strategi globalnya,”kata Ketua Umum Gabungan Elektronik (Gabel) RahmadGobel.

Dengan ketegasan itu, industri elektronika bisamerumuskan tahapan pengembangan produksi lebih pasti.Pada akhirnya industri bisamemiliki struktur yang kuat, baikdi industri hulunya, antara, hinggahilirnya seperti industriperakitan.. Dalam bahasasederhananya, tidak banyakkomponen yang harus kita impor,sehingga memiliki nilai tambahyang besar. Produk nasional punakhirnya mampu mengisi pasardalam negeri, karena memilikikualitas tinggi, layanan purnayang baik, dan harga yangkompetitif

“Bayangkan dengan jumlahmanusia sekitar 217 juta orang,Indonesia merupakan pasar yangmenarik. Nah semua itu bisa terjadi sepanjang semuajelas. Kebijakannya, kondisi di lapangannya, daninsentifnya,” kata Rachmad Gobel.

Contoh negara di ASEAN yang memiliki polapengembangan dan kebijakan di sektor elektronika yangtegas ada, yakni Malaysia. Negara jiran ini sejak awalsudah mengarah ke sana, dan Malaysia menjadi negarayang memiliki industri elektronika dengan struktur yangkuat.

INDUSTRIELEKTRONIK

PERLU STRATEGI LEBIH JELASPEMERINTAH perlu menentukan strategi yang lebih jelas untuk mengembangkan industri elektronika. Kepastian

ini dimaksudkan untuk merangsang tumbuhnya industri komponen elektronika, dan kemauan investor asing untukmenanamkan modalnya di Indonesia.

Tahun 2003, merupakan tahun kebangkitan pasardalam negeri. Banyak situasi yang berkembang di luarsana, yang umumnya menguntungkan posisi Indonesia.Semua itu harus dijadikan sebagai momentum bangkitnyaindustri nasional. Hal itu sangat mungkin, karena potensipasar dalam negeri tahun 2002 mencapai Rp 30 triliun.Sampai tahun 2005-2006, diperkirakan potensi pasardalam negeri bisa mencapai dua sampai tiga kali lipatdari tahun 2002, yaitu sekitar Rp 90 triliun. Itu cumasatu contoh, bagaimana besarnya potensi nasional.

Maraknya penyelundupan berbagai barang yangmembuat industri nasional tidakberkembang harus dikurangi.Selama ini semua pihak pun tahubagaimana kuatnya aruspenyelundupan barang ke Indone-sia, termasuk elektronika.Tindakan untuk menekanpenyelundupan ini bukanpekerjaan gampang. Butuhkebersamaan, baik pengusaha,pemerintah, aparat, maupunmasyarakat sendiri sebagaikonsumen.

Semangat untuk memulai iniharus dilakukan, karena kalau tidaksejak sekarang membangunindustri di dalam negeri kapan lagi

dimulainya. Saatnya industri nasional bangkit.“Pengalaman itu saya ketika bersekolah di Jepang,

melihat masyarakat di sana rela berkorban untuk membeliproduk Jepang, meski harganya lebih mahal dari produkimpor. Bagi mereka membeli produk Jepang, berartimembangun industri nasional, dan itu berarti pulamembuka lapangan kerja bagi dirinya, keluarganya,maupun masyarakat Jepang secara keseluruhan. Jaditak ada satu pun negara di dunia ini menjadi kuatekonominya, tanpa dukungan produk nasional di pasardomestik,” katanya.(RB)

Galeri Produk NasionalElektronik

Page 16: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

Galeri Produk NasionalIndustri Pupuk

Jakarta - Di negara agraris seperti Indonesia,keberadaan industri pupuk adalah suatu keharusan untukmendukung pertanian di negara tersebut agar tanahnyasubur dan berproduktifitas tinggi.

Di Indonesia hampir semua industri pupuk khususnyaurea dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebutsaja PT Pupuk Sriwijaya (Pusri), PT Pupuk KalimantanTimur (Kaltim), PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), PT PupukPetrokimia Gresik (Petrogres) dan PT Pupuk Kujang.Dengan total produk di atas 6 juta ton/tahun. Dankebutuhan nasional hanya sekitar 4 juta ton/tahun,menjadikan sisanya sekitar 2 juta ton diekspor kemancananegara

Selain menghasilkan pupuk urea, BUMN pupuk jugamelakukan diversifikasi usaha lainnya yang tidak jauh

PUPUK MAJEMUKDAN PETROGRES

dari bisnis utama mereka.Petrogres misalnya, selainmemproduksi pupuk tunggalseperti urea yang hanyamenghasilkan unsur N (nitrogen),juga memproduksi pupuk majemukPhonska yang mengandung unsurN (nitrogen), P (Fosfat), dan Ka-lium.

Diakui Presdir Petrogres, ArifinTasrif, pemakaian pupuk majemukdi Indonesia masih sangat rendahsekitar ratusan ribu/tahun.Petrogres sendiri memproduksipupuk Phonska sekitar 300 ributon/tahun.Namun, ia yakin pupukmajemuk akan semakin meningkatmenyusul terus menurunnyatingkat kesuburan tanah. “Petanidi Indonesia belum memilikikemampuan yang tinggi untukmelakukan pencampuran, sehinggapupuk urea sekarang lebihdiminati,” ujarnya.

Karena itu, untuk mensiasatitidak imbangnya antara permintaandomestik dan besarnya kapasitasproduksi pupuk majemuk yangdimiliki, Petrogres melakukaninovasi pupuk majemuk untukpasar ekspor yang diberi nama DAP(Diamonium Fosfat) denganmenggunakan fasilitas produksiPhonska.

“Kalau permintaan Phonskatinggi, kami memproduksi Phonska,tapi bila rendah permintaannyakami tingkatkan produksi DAP untukpasar ekspor yang produksinyabisa mencapai 170 ribu ton/tahun.Permintaan DAP sendiri di pasardomestik sendiri hanya sekitar 20

ribuan ton/tahun,” katanya. Dijelaskannya, pupukPhonska dan DAP pada dasarnya sama-sama pupukmajemuk yang mengandung unsur NPK, namunkomposisinya saja yang berbeda.

Pupuk DAP, banyak diminati petani di negara ASEANlainnya, seperti Vietnam dan Thailand, disamping negaradi luar ASEAN seperti Bangladesh. “Petani di negaratersebut sudah jago mencampur (pupuk),” ujarnya.

Pupuk DAP berbentuk butir kecil berwarna coklatkelabu, bebas dari debu, dan tidak lengket, mudahdisebarkan, serta tahan disimpan lama karena sifatnyayang tidak mudah menghisap air dan dikemas dalamkarung plastik yang kedap udara.

Pupuk DAP cocok untuk tanaman padi , palawija(jagung, sorghum, kacang, dan umbi-umbian dll),tanaman holtikultura, tanaman rumput untuk usahapeternakan, dan tanaman perkebunan (cengkeh, kelapasawit, karet, tembakau dll). Pemakaian pupuk DAP padatanaman semusim dianjurkan dilakukan pada waktutanam atau beberapa sebelum tanam, sedangkan padatanaman tahunan dilakukan pada awal dan akhir musimhujan. (YM)

BIDIK PASAR EKSPOR

14 Karya Indonesia-01/Mei/03

Page 17: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

PRODUK NASIONAL PERKASA KE ARAB SAUDIEKSPOR 100 BuS

A cara serah terima ekspor bus Perkasa iniberlangsung di kawasan Industri Perkasa Subang,disaksikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi, Jacob Nua Wea serta jajaran muspidaSubang. Serah terima dilakukan oleh Direktur UtamaWPAJ, Mohan Gandhi Ben kepada Fahmi A. Assegaf dariPT. Trinex Nusantama, selaku perwakilkan Al Jomaih diIndonesia.

Penyerahan ekspor bus Perkasa ini merupakan tindaklanjut dari MOU tertanggal 23 September 2002 antaraPT WPAJ dengan Al Jomaih. Saat ini WPAJ jugamendapatkan pesanan tambahan baru untuk pembuatan

01/Mei/03-Karya Indonesia 15

Langkah bersejarah dunia industri otomotif Indonesia tercatat 16 April 2003 lalu. PT Wahana PerkasaAuto Jaya (WPAJ) merealisasikan pembuatan 100 bus Perkasa karya putra-putri Indonesia, pesanan Al

Jomaih Holding Co, sebuah perusahaan swasta terkemuka Arab Saudi sekaligus salah satu dealer otomotifterbesar di Timur Tengah.

Galeri Produk NasionalAutomotif

1200 unit bus dari Al Jomaih, disamping pesanansebanyak 500 di dalam negeri dan 500 lagi di kawasanAsia lainnya.

Perkasa akan terus mengembangkan industriotomotifnya. Sebuah industri otomotif yang benar-benar mampu membuat mobil baik mesin, body, dankomponen. Dengan kemampuan SDM dan fasilitas industriyang terintegrasi serta kandungan lokal yang tinggi,maka semua produk otomotif Perkasa tidak hanyaberkualitas tetapi juga memiliki competitive price. Satuhal lain yang penting, tentunya adalah industri otomotifyang melahirkan merek nasional, yang sekaligus bisadibanggakan.(YM)

Page 18: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

KerajinanNusantaradi Padma Nusa

Dibalik kehangatan mentari Kuta. Anda akan menemukan karya Adiluhung,bercita rasa tinggi, koleksi ekslusif kebanggaan bangsa dalam tata ruang

yang nyaman, anggun, dan enak dipandang. Pesona nusantara.

Galeri Produk NasionalKerajinan

16 Karya Indonesia-01/Mei/03

Page 19: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

I tulah bait kata yang bisa ditemukan dalam promositrading house Padma Nusa yang pendiriannyadiprakarsai oleh Ditjen Industri Dagang Kecil dan

Menengah (IDKM) Depperindag bersama lima BUMN lain-nya yaitu PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), PT Mega Eltra,PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, dan PT Panca Niaga.

Berbagai produk kerajinan berkualitas tinggi hasil peng-rajin nusantara, seperti tas kulit, keranjang rotan, sarungbantal etnis, dan produk kayu, diabadikan dalam brosuryang dibagi-bagikan ke pengunjung Pameran ProduksiIndonesia (PPI) 2003 yang datang ke stan Padma Nusa.

Selain brosur, stan Padma Nusa juga diisi dengan kursi,meja, dan lemari dari kayu mahoni yang diukir halusdengan sentuhan keindahan yang bercita rasa tinggi Didalam kaca, terdapat berbagai produk tas dari pengrajinIndonesia, seperti tas bermanik dari Aceh.

“Padma Nusa telah beroperasi sejak dua atau tigabulan yang lalu,” kata Ditjen IDKM Agus Tjahajana. Ia men-jelaskan, sebenarnya kesepakatan kerjasama mendirikantrading house bersama lima BUMN tersebut — yangmenjual produk kerajinan dari berbagai daerah di Indo-nesia itu — telah ditandatangani sejak November tahunlalu, namun baru dua atau tiga bulan terakhir Padma Nusaberoperasi di Jalan Bakung Sari/Singosari No3C, Kuta-Bali.

“Pada tahap pertama ini kami hanya menjual produkkerajinan, terutama yang berkualitas tinggi, karena sasar-annya utamanya adalah pembeli asing dari mancanegarayang datang ke Bali. Ke depan kami akan kembangkanke produk lain di luar kerajinan,” ujar Agus.

Sekitar 60 sampai 70 persen dari produk kerajinan yangdipamerkan dan dipasarkan di Padma Nusa (Kuta) berasaldari industri kecil yang menjadi mitra binaan lima BUMNtersebut.

“Sisanya kami ambil dari berbagai daerah lain di Indo-nesia. Namun mutunya juga telah kami tentukan, harusberkualitas tinggi,” katanya. Padma Nusa sendiri dikelolaoleh eksportir yang berpengalaman dan memiliki jaringanpemasaran di luar negeri. Pihaknya hanya membantu agarindustri kecil yang mendapat pesanan mampu membuatproduk sesuai dengan selera dan keinginan pembeli.

Kelima BUMN berperan dalam membantu modal kerjaindustri kecil untuk memenuhi target produksi. Para BUMNitu pulalah yang akan membawa produk kerajinan industrikecil di wilayahnya ke Padma Nusa untuk dipasarkan.“Setidaknya dengan trading house ini, kami bisamembantu industri kecil dan menengah di Aceh yangdaerahnya sedang konflik saat ini untuk bisa tetapmemasarkan produknya, sehingga kegiatan ekonomimereka tidak berhenti sama sekali,” ujar Agus. (RB)

01/Mei/03-Karya Indonesia 17

Page 20: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

HaKI

H ak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)agaknya masih menjadi kata yang asing bagisebagian besar usaha kecil dan menengah (UKM)di Indonesia, sehingga mereka belum benar-benar perdulitentang pentingnya perlindungan hukum terhadap karyacipta mereka ketika menjadi produk komersial.

Hal itu terlihat dari rendahnya, jumlah UKM yangmendaftarkan HaKI ke Direktorat Jenderal (Ditjen) HaKIDepartemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (HAM).Sekretaris Klinik Konsultasi HaKI Ditjen Industri DagangKecil dan Menengah (IDKM) Depperindag Asrin Naholomenyebutkan hanya sekitar lima persen UKM yang telahmendaftarkan HaKI mereka dari jumlah UKM yangmencapai puluhan juta unit usaha.

“Padahal pengurusan HaKI tidak sulit, apalagi kinipemerintah (Depperindag) telah membentuk KlinikKonsultasi HaKI (KKH) di Disperindag (Dinas Perindustriandan Perdagangan) pada hampir semua ibukota propinsi.Kalaupun di tempat itu tidak ada KKH, maka kami menaruhfasilitator yang menjadi contact person di daerah ituyang sudah kami latih,” katanya.

Dari KKHI di Disperindag tersebut, KKH akan membawalangsung pendaftaran HaKI UKM tersebut ke Ditjen HaKIyang berada di Tangerang untuk diteliti dan ditelusuriapakah kreasi UKM tersebut bisa didaftarkan HaKInya,karena memang pendaftaran HaKI harus langsung keDitjen HaKI.

Oleh karena itulah, lanjutnya, KKH berupayamembantu UKM daerah yang mau mendaftarkan HaKI

mereka. “Daripada mengeluarkan ongkos yang besar untukke Tangerang, KKH di daerah membantu mendaf-tarkannyake Ditjen HaKI di Tangerang,” ujar Asrin.

Ia menjelaskan ada banyak jenis pendaftaran HaKI mulaidari hak cipta, paten, merek dagang, sampai desain industridan tata letak sirkuit terpadu. Menurut dia, biaya yangdikenakan untuk pengurusan HaKI tidak besar dan pelakuusaha jangan sampai terjebak dengan perantara yangmengenakan biaya tinggi pengurusan HaKI.

Ia mencontohkan, sesuai dengan PP 50 Tahun 2001tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) prosespendaftaran merek dagang hanya Rp.450 ribu, ditambahbiaya penelusuran apakah merek itu sudah terdaftar ataubelum Rp.125 ribu, plus biaya administrasi dan transportasimaka pengurusan merek dagang melalui KKH hanya sekitarRp.800 ribu.

Diakuinya ada biaya HaKI yang cukup mahal, yaitu untukhak paten yang ongkosnya mencapai Rp.5 juta karena biayapenelusuran besar disamping dampak komersialisasi dari hakpaten yang diberikan juga tinggi bagi pendaftarnya kelak.Sedangkan untuk pendaftaran desain industri hanya Rp.600ribu.

“Saya sangat menyayangkan kalau ada UKM yangterjebak perantara sehingga kena biaya yang tidak rasionaluntuk mengurus pendaftaran HaKI,” ujarnya.

Saat ini KKH Depperindag telah membantu sekitar 400 UKMterutama di Jawa dalam pendaftaran HaKI. Dari jumlah ter-sebut lebih dari 60 persen diantaranya mendaftarkan merekdagang, dan sisanya desain industri serta paten. (RB)

CARA MUDAH PENGURUSAN HaKI UKM

18 Karya Indonesia-01/Mei/03

Page 21: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

Produk Kerajinan Kulit ProvinsiPapua

001/01/Mei/03-Karya Indonesia 19

1. PT. Mustika Ratu. TbkProduk JamuWedang (gula asam, temu lawak), Sliming teaProduk KosmetikTrend warna :decorative eye shadow, lipstickf , cutexf bedakSkin Care : pembersih, penyegar , hand & body lotion,

krem-krem, scrubHair Care : shampoo, conditioner, creambathTaman Sari Royal Heritage Spa (massage oil, essentialoil, krem perawatan)Alamat : JI. M. T. Haryono, Jakarta

selatan Telp (021) 3822318

2. PT. Batik DanarhadiProduksi : Batik, pakaian dan produk dari batikAlamat : JI. Dr. Rajiman 164f surakarta

Telp. (0271) 44126

3. Perusahaan SonQket ZainalProduksi : Kain songketAlamat : JI. Kap. Rivaif Lorong Batu

Nilam RT 54 No.18-26 Ilir, Palembang

4. PT. TenaQa Tani FarmaProduksi : Jamu untuk kesehatan dan jamu khusus

untuk pria dan wanitaObatTradisional : pengharum badan, penghalus kulitf

pemutih kulitf pencegah infeksiAlamat : JI. Harapan No. 3, Ringe Blang Cutf,

Banda Aceh Telp. (0651) 42774

5. CV. Aan Ibrahim Brother’sProduksi : sulaman Usus, Tapis, Bordir, Jahit

Pakaian dan Batik LampungAlamat : JI. Perintis Kemerdekaan No. 5, Kota Baru,

Bandar Lampung Telp (0271) 260124

6. Perusahaan Manquni PerkasaProduksi : Rumah kayu dan Gazebo “knock- down”

Sawn timber deck Wood furnitureAlamat : Kakaskasen Dua Jaya 5, Tomohon,

sulawesi Utara Telp (0431) 352034

7. Pakarya BatikProduksi : Kain BatikAlamat : Desa Sidorejo Rt 06/034 Ngestiharjo

Kasiyam Bantul, Jogyakarta Telp (0274) 378162

8. Pesona Bari SongketProduksi : Songket plongAlamat : Jl. Kept. Veksyeh no.33-34 Rt 01/24 Ilir

Palembang

1. C.V. Keluarga GroupProduksi :Mesin-mesin Pertanian, Mesin Perontok PadiTraktor Tanga, Pengupas Kacang Tanah / KacangKedelai, Pompa Axial, Mesin Pengolahan Jagung,Gilingan Bubuk Kopi, Pembersih BibitAlamat : JI. Raya B. Aceh, Prov. NAD

Telp. (0653) 821777

2. C. V. Bahagia JayaProduksi :Pupuk Alam Magnesium Kiesterite MgO 28-30 %Pupuk Butiran (grennguler) Super BruciteFosfat (P205)Alamat : Kutablang, Gandapura, Biren, NAD

Telp. (0644) 41385

3. U.D. Tunggal Jaya PrimaProduksi :Marquisa dan Sirup Cap sarang Tawon, Marquisadan Sirup Cap ABs, Bubuk Kopi Cap sarang TawonAlamat : Tanjung Morawa Km. 19,2

Deli serdang, sumatera Utara Telp. (061) 7944948

4. C.V. Multi MineralProduksi :Produk dari Besi Scrap dan Almunium :gate valve, hydrant, box meter, car acessories, velgracingAlamat : Desa Glugur Darat, Medan

Timur, Medan Telp. (061) 6624916

5. Sagu Aren NasionalProduksi :Tepung hunkwe merek Morissi, Tepung hunkwemerek Morisco, Tepung hunkwe merek MawarTepung hunkwe merek Indah Jaya, Tepunghunkwe merek Indo JayaAlamat : Desa Langkapura Kec.

Keliming, Bandar Lampung Telp. (0721) 250089

6. PT. Karya PadujasaProduksi :Komponen Automotive , Komponen Alat Berat,Hydrant PillarAlamat : JI. Raya Kajen No.6-7 ,Lebaksiu,

Tegal, Jawa Tengah 52461 Telp. (0283) 463668

7. PT. Karya PadujasaProduksi :Komponen Automotive , Komponen Alat Berat,Hydrant PillarAlamat : JI. Raya Kajen No.6-7 Lebaksiu,

Tegal, Jawa Tengah 52461 Telp. (0283) 463668

8. Yudhistira FurnitureProduksi :Meja, kursi, lemari dan asesoris dari kayu jatidan mahoniAlamat : Desa Wirogunan, Kartasura,

Sukoharjo, Jawa Tengah Telp (0271) 782855

9. Koperasi Intako (Industri Tas danKoper)Produksi :Produk-produk kulit dan imitasi : Tas kantor,tas \travel, tas golf, tas rias, rompi, jaket, topi,sepatu, dompet, ikat pinggangAlamat : JI. Utama No.27 , Kedensari,

Tanggulangan, Sidorajo Jatim Telp. (031) 8852887

10. Ide Bangun Mandiri Produksi : Sepatu sekolah, sandal EVA, sepatu olah raga Alamat : Desa Watesnegoro, Kec. Ngoro

Mojokerto Telp (031) 8674148

11. PT. Permata Zamrud Produksi : Perhiasan dan cindera mata dari batu permata Alamat : JI. A. Yani 12F, Martapura, Banjar,

Kalimantan Selatan Telp (0511) 91276

12. Ratna Artshop Produksi : Produk kayu dan bambu seperti topeng, peti ukir, alat rumah tangga dari bambu dan kayu, anyaman bambu dan lainnya Alamat : Desa Rungkang Jangkuk,

Sayang-sayang Cakranegara Nusa Tenggara Barat Telp. (0370) 629783

13. Bali Permata Produksi : Keramik lukis, Piring porselen lukis, Lampu hias porselen, Tea set porselen dan Bowl porselen lukis Alamat : JI. Brigjen Ngurah Rai, Bypass

Tohpati, 80237, Denpasar Telp. (0361) 462078 “‘7

Profil Nominasi Penghargaan UsahaPelestarian Budaya Indonesia 2003

Profil Nominasi Penghargaan Industri Kecil MenegahUnggulan Indonesia 2003

Sela Info

Page 22: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL

B icara karier wanita yang bernama lengkapRini Mariani Sumarno Soewandi,mungkintidak akan cukup bila dituangkan dalam

halaman yang sangat terbatas ini. Banyak kisahsukses yang mengukir perjalanan perempuanyang di bulan Juni 2003 ini menginjak usia 45tahun. Dari sekian banyak kisah perjalanan denganberbagai pekerjaan tersebut, adalah posisi Men-teri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag)RI, menjadi salah satu sorotan tersendiri. Rini M.S.Soewandi menjadi wanita pertama yang menjabatMenperindag.

Rini lahir di Amerika Serikat ketika ayahnyabekerja di Bank Dunia, Washington D.C. Seluruhpendidikannya, diselesaikan di luar negeri dansempat bekerja di departemen keuangan AS,sebelum kembali ke Indonesia.

Rini, yang lulusan Wellesley College, Massa-chusetts, AS ini sangat peduli dengan yang namanasionalisme. Lihat saja, gagasannya dalam penye-lenggaraan Pameran Produksi Indonesia (PPI)2003 lalu di arena PRJ Kemayoran, Jakarta. “Kitaingin PPI 2003 menjadi proses awal untuk men-cintai produk lokal di saat sebagian besar masya-rakat lebih mencintai produk impor,” ujar istripengusaha Didik Soewandi ini.

Ibu tiga orang anak tersebut menyayangkansikap rendahnya nasionalisme dan kebanggaanmasyarakat untuk memakai produk nasional.Padahal jelas-jelas produk nasional itu dibuat olehindustri dalam negeri yang melibatkan te-nagakerja Indonesia. Momentum PPI 2003, yang berte-patan dengan Hari Kebangkitan Nasional, diharap-kan, menjadi tonggak bangkitnya kesadaranmasyarakat tentang pentingnya kecintaan ter-hadap produksi dalam negeri untuk mempercepatpemulihan dan memper-kuat ekonomi nasional.

“Negara-negara maju seperti Amerika Serikat,Jepang, Korea Selatan, dan Cina, pada tahap awalmasyarakatnya didorong untuk menggunakanproduksi dalam negerinya agar industri negara itubisa hidup dan berkembang,” ujar anak bungsualmarhum Mr. Sumarno, mantan Gubernur BankIndonesia dan Menteri Keuangan dalam KabinetKerja dan Kabinet Dwikora era Presiden Soekarnoitu.

Perempuan yang menjadi orang nomor satu diDeperindag, sejak 9 Agustus 2001 ini, mengakui,memang tidak mudah menyakinkan masyarakatIndonesia untuk mencintai dan bangga memakai

Rini. M. Sumarno Soewandi

20 Karya Indonesia-01/Mei/03

CINTAILAHPRODUKSIDALAM NEGERI

Page 23: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL
Page 24: Cintailah Produksi Dalam Negeri PRODUK NASIONAL