chapter ii

46
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Cara Kerja Pompa (Pompa Sentrifugal) Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi fluida dan tekanan. Suatu pompa sentrifugal pada dasarnya terdiri dari satu impeler atau lebih yang dilengkapi dengan sudu-sudu, yang dipasangkan pada poros yang berputar dan diselubungi dengan/oleh sebuah rumah (casing). Fluida mamasuki impeler secara aksial di dekat poros dan mempunyai energi potensial, yang diberikan padanya oleh sudu-sudu. Begitu fluida meninggalkan impeler pada kecepatan yang relatif tinggi , fluida itu dikumpulkan didalam ‘volute’ atau suatu seri lluan diffuser yang mentransformasikan energi kenetik menjadi tekanan. Ini tentu saja diikuti oleh pengurangan kecepatan. Sesudah konversi diselesaikan, fluida kemudian dikeluarkan dari mesin tersebut. Aksi itu sama untuk pompa-pompa dengan kekecualian bahwa volume gas adalah berkurang begitu gas-gas tersebut melewati blower, sementara volume fluida secara praktis adalah tetap begitu begitu fluida tersebut melewati pompa. Pompa-pompa sentrifugal pada dasarnya adalah mesin-mesin berkecepatan tinggi (dibandingkan dengan jenis-jenis torak, rotary, atau pepindahan). Perkembangan akhir-akhir ini pada turbin-turbin uap, dan motor-motor listrik dan disain-disain sistem gigi kecepatan tinggi telah memperbesar pemakaian dan Universitas Sumatera Utara

Upload: -

Post on 17-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jaskn

TRANSCRIPT

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Pengertian dan Cara Kerja Pompa (Pompa Sentrifugal)

    Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan

    mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

    menjadi energi fluida dan tekanan.

    Suatu pompa sentrifugal pada dasarnya terdiri dari satu impeler atau lebih

    yang dilengkapi dengan sudu-sudu, yang dipasangkan pada poros yang berputar

    dan diselubungi dengan/oleh sebuah rumah (casing). Fluida mamasuki impeler

    secara aksial di dekat poros dan mempunyai energi potensial, yang diberikan

    padanya oleh sudu-sudu. Begitu fluida meninggalkan impeler pada kecepatan

    yang relatif tinggi , fluida itu dikumpulkan didalam volute atau suatu seri lluan

    diffuser yang mentransformasikan energi kenetik menjadi tekanan. Ini tentu saja

    diikuti oleh pengurangan kecepatan. Sesudah konversi diselesaikan, fluida

    kemudian dikeluarkan dari mesin tersebut.

    Aksi itu sama untuk pompa-pompa dengan kekecualian bahwa volume gas

    adalah berkurang begitu gas-gas tersebut melewati blower, sementara volume

    fluida secara praktis adalah tetap begitu begitu fluida tersebut melewati pompa.

    Pompa-pompa sentrifugal pada dasarnya adalah mesin-mesin berkecepatan

    tinggi (dibandingkan dengan jenis-jenis torak, rotary, atau pepindahan).

    Perkembangan akhir-akhir ini pada turbin-turbin uap, dan motor-motor listrik dan

    disain-disain sistem gigi kecepatan tinggi telah memperbesar pemakaian dan

    Universitas Sumatera Utara

  • penggunan pompa-pompa sentrifugal, seharusnya dapat bersaing dengan unit-unit

    torak yang ada.

    Garis-garis effesiensi adalah garis yang menyatakan effesiensi yang sama

    untuk hubungan head dengan kapasitas atau daya dapat di tentukan batasan

    putaran maksimum dan minimum dengan kata lain untuk mendapatkan daerah

    operasi yang terbaik jika dilihat dari segi putaran pompa. Dan keuntungannya

    adalah sebagai berikut :

    - Kontruksi yang lebih sempurna

    - Lebih mudah dioperasikan

    - Biaya perawatan yang rendah

    - Dapat di kopel langsung dengan elektromotor

    Kerugiannya :

    - effesiensi rendah pada kapasitas tinggi

    - Adanya kerugian pada pipa hisap karena bocor pada saat beroperasi

    Gambar 2.1 Lintasan aliran cairan pompa sentrifugal

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.2.Klasifikasi Pompa

    Secara umum pompa dapat diklasifikasikan dalam dua jenis kelompok

    besar yaitu :

    1. Pompa Tekanan Statis (Positive Displacement Pump)

    2. Pompa Tekanan Dinamis (Rotodynamic Pump)

    2.2.1. Pompa Tekanan Statis

    Pompa jenis ini bekerja dengan prinsip memberikan tekanan secara

    periodik pada fluida yang terkurung dalam rumah pompa. Pompa ini dibagi

    menjadi dua jenis.

    1. Pompa Putar (Rotary Pump)

    Pada pompa putar, fluida masuk melalui sisi isap, kemudian dikurung diantara

    ruangan rotor dan rumah pompa, selanjutnya didorong ke ruang tengah dengan

    gerak putar dari rotor, sehingga tekanan statisnya naik dan fluida akan

    dikeluarkan melalui sisi tekan. Contoh tipe pompa ini adalah : screw pump,

    gear pump dan vane pump.

    Gambar 2.2. Pompa roda gigi dan Pompa ulir

    Universitas Sumatera Utara

  • 2. Pompa Torak (Reciprocating Pump)

    Pompa torak mempunyai bagian utama berupa torak yang bergerak bolak-

    balik dalam silinder. Fluida masuk melalui katup isap (suction valve) ke dalam

    silinder dan kemudian ditekan oleh torak sehingga tekanan statis fluida naik

    dan sanggup mengalirkan fluida keluar melalui katup tekan (discharge valve).

    Contoh tipe pompa ini adalah : pompa diafragma dan pompa plunyer.

    Gambar 2.3. Pompa diafragma

    2.2.2. Pompa Tekanan Dinamis

    Pompa tekanan dinamis disebut juga rotodynamic pump, turbo pump atau

    impeller pump. Pompa yang termasuk dalam kategori ini adalah : pompa jet dan

    pompa sentrifugal.

    Ciri-ciri utama dari pompa ini adalah:

    - Mempunyai bagian utama yang berotasi berupa roda dengan sudu-sudu

    sekelilingnya, yang sering disebut dengan impeler.

    - Melalui sudu-sudu, fluida mengalir terus-menerus, dimana fluida berada

    diantara sudu-sudu tersebut.

    Universitas Sumatera Utara

  • Prinsip kerja pompa sentrifugal adalah : energi mekanis dari luar diberikan

    pada poros untuk memutar impeler. Akibatnya fluida yang berada dalam impeler,

    oleh dorongan sudu-sudu akan terlempar menuju saluran keluar. Pada proses ini

    fluida akan mendapat percepatan sehingga fluida tersebut mempunyai energi

    kinetik. Kecepatan keluar fluida ini selanjutnya akan berkurang dan energi kinetik

    akan berubah menjadi energi tekanan di sudu-sudu pengarah atau dalam rumah

    pompa.

    Adapun bagian-bagian utama pompa sentrifugal adalah poros, impeler dan

    rumah pompa dapat dilihat pada gambar 2.4

    Gambar 2.4. Bagian-bagian utama pompa tekanan dinamis

    Pompa tekanan dinamis dapat dibagi berdasarkan beberapa kriteria

    berikut, antara lain :

    a. Klasifikasi Menurut Jenis Impeler

    1. Pompa sentrifugal

    Pompa ini menggunakan impeler jenis radial atau francis. Konstruksinya

    sedemikian rupa dan dapat dilihat pada gambar 2.5 sehingga aliran fluida yang

    keluar dari impeler akan melalui bidang tegak lurus pompa.

    Universitas Sumatera Utara

  • Impeler jenis radial digunakan untuk tinggi tekan (head) yang sedang dan

    tinggi, sedangkan impeler jenis francis digunakan untuk head yang lebih

    rendah dengan kapasitas yang besar.

    Impeler dipasang pada ujung poros dan pada ujung lainnya dipasang kopling

    sebagai penggerak poros pompa.

    Gambar 2.5. Pompa sentrifugal

    2. Pompa aliran campur

    Pompa ini menggunakan impeler jenis aliran campur (mix flow), seperti pada

    gambar 2.6. Aliran keluar dari impeler sesuai dengan arah bentuk permukaan

    kerucut rumah pompa.

    Gambar 2.6. Pompa aliran campur

    Universitas Sumatera Utara

  • 3. Pompa aliran aksial

    Pompa aliran aksial, seperti yang terlihat pada gambar 2.7 menggunakan

    impeler jenis aksial dan zat cair yangmeninggalkan impeler akan bergerak

    sepanjang permukaan silinder rumah pompa ke arah luar. Konstruksinya mirip

    dengan pompa aliran camput, kecuali bentuk impeler dan difusernya.

    Gambar 2.7. pompa aliran aksial

    b. Klasifikasi menurut bentuk rumah pompa

    1. Pompa volut

    Pompa ini khusus untuk pompa sentrifugal. Aliran fluida yang meninggalkan

    impeler secara langsung memasuki rumah pompa yang berbentuk volut

    (rumah siput) sebab diameternya bertambah besar. Bentuk dan konstruksinya

    terlihat pada gambar 2.5.

    2. Pompa diffuser

    Konstruksi pompa ini dilengkapi dengan sudu pengarah (diffuser) di sekeliling

    saluran keluar impeller seperti yang terlihat pada gambar 2.8. Pemakaian

    diffuser ini akan memperbaiki efisiensi pompa. Difuser ini sering digunakan

    pada pompa bertingkat banyak dengan head yang tinggi.

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 2.8. Pompa diffuser

    3. Pompa vortex

    Pompa ini mempunyai aliran campur dan sebuah rumah volut seperti

    tergambar pada gambar 2.9. Pompa ini tidak menggunakan diffuser, namun

    memakai saluran yang lebar. Dengan demikian pompa ini tidak mudah

    tersumbat dan cocok untuk pemakaian pada pengolahan cairan limbah.

    Gambar 2.9. Pompa vortex

    c. Klasifikasi menurut jumlah tingkat

    1. Pompa satu tingkat

    Pompa ini hanya mempunyai sebuah impeler seperti yang terlihat pada

    gambar 2.5 s/d 2.9. Pada umumnya head yang dihasilkan pompa ini

    relative rendah, namun konstruksinya sederhana.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2. Pompa bertingkat banyak

    Pompa ini menggunakan lebih dari satu impeler yang dipasang secara

    berderet pada satu poros seperti yang terlihat pada gambar 2.10. Zat cair

    yang keluar dari impeler tingkat pertama akan diteruskan ke impeler

    tingkat kedua dan seterusnya hingga ke tingkat terakhir. Head total pompa

    merupakan penjumlahan head yang dihasilkan oleh masing-masing

    impeler. Dengan demikian head total pompa ini relative lebih tinggi

    dibanding dengan pompa satu tingkat, namun konstruksinya lebih rumit

    dan besar.

    Gambar 2.10. Pompa bertingkat banyak

    d. Klasifikasi menurut letak poros

    1. Pompa poros mendatar

    Pompa ini mempunyai poros dengan posisi horizontal seperti yang terlihat

    pada gambar 2.5 s/d 2.10. pompa jenis ini memerlukan tempat yang

    relative lebih luas.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2. Pompa jenis poros tegak

    Poros pompa ini berada pada posisi vertikal, seperti terlihat pada gambar

    2.11. Poros ini dipegang di beberapa tempat sepanjang pipa kolom utama

    bantalan. Pompa ini memerlukan tempat yang relative kecil dibandingkan

    dengan pompa poros mendatar. Penggerak pompa umumnya diletakkan di

    atas pompa.

    Gambar 2.11. Pompa aliran campur poros tegak

    e. Klasifikasi menurut belahan rumah

    1. Pompa belahan mendatar

    Pompa ini mempunyai belahan rumah yang dapat dibelah dua menjadi

    bagian atas dan bagian bawah oleh bidang mendatar yang melalui sumbu

    poros. Jenis pompa ini sering digunakan untuk pompa berukuran

    menengah dan besar dengan poros mendatar.

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 2.12. Pompa jenis belahan mendatar

    2. Pompa belahan radial

    Rumah pompa ini terbelah oleh sebuah bidang tegak lurus poros.

    Konstruksi seperti ini sering digunakan pada pompa kecil dengan poros

    mendatar. Jenis ini juga sesuai untuk pompa-pompa dengan poros tegak

    dimana bagian-bagian yang berputar dapat dibongkar ke atas sepanjang

    poros.

    3. Pompa jenis berderet .

    Jenis ini terdapat pada pompa bertingkat banyak, dimana rumah pompa

    terbagi oleh bidang-bidang tegak lurus poros sesuai dengan jumlah tingkat

    yang ada.

    f. Klasifikasi menurut sisi masuk impeller

    1. Pompa isapan tunggal

    Pada pompa ini fluida masuk dari sisi impeler. Konstruksinya sangat

    sederhana, sehingga sangat sering dipakai untuk kapasitas yang relative

    kecil. Adapun bentuk konstruksinya terlihat pada gambar 2.5 s/d 2.11.

    2. Pompa isapan ganda

    Pompa ini memasukkan fluida melalui dua sisi isap impeler seperti yang

    terlihat pada gambar 2.12. Pada dasarnya pompa ini sama dengan dua buah

    Universitas Sumatera Utara

  • impeler pompa isapan tunggal yang dipasang bertolak belakang dan

    dipasang beroperasi secara parallel. Dengan demikian gaya aksial yang

    terjadi pada kedua impeler akan saling mengimbangi dan laju aliran total

    adalah dua kali laju aliran tiap impeler. Oleh sebab itu pompa ini banyak

    dipakai untuk kebutuhan dengan kapasitas yang besar.

    Gambar 2.13. Pompa isapan ganda

    2.3.Unit Penggerak Pompa

    Umumnya unit penggerak pompa terdiri dari tiga jenis yaitu:

    - Motor bakar

    - Motor listrik, dan

    - Turbin

    Penggerak tipe motor bakar dan turbin sangat tidak ekonomis untuk

    perencanaan pompa karena konstruksinya berat, besar dan memerlukan sistem

    penunjang misalnya sistem pelumasan, pendinginan dan pembuangan gas hasil

    pembakaran.

    Sistem penggerak motor listrik lebih sesuai dimana konstruksinya kecil

    dan sederhana, sehingga dapat digabungkan menjadi satu unit kesatuan dalam

    rumah pompa. Faktor lain yang membuat motor ini sering digunakan adalah

    Universitas Sumatera Utara

  • karena murah dalam perawatan dan mampu bekerja untuk jangka waktu yang

    relatif lama dibanding penggerak motor bakar dan turbin.

    2.4 Pengertian dan Peranan Pemeliharaan

    Pemeliharaan merupakan suatu fungsi dalam suatu perusahaan pabrik yang

    sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lain seperti produksi. Hal ini karena

    apabila seseorang mempunyai paralatan atau fasilitas, maka biasanya dia akan

    selalu berusaha untuk tetap mempergunakan peralatan atau fasilitas tersebut.

    Demikian pula halnya dengan perusahaan pabrik, dimana pimpinan perusahaan

    pabrik tersebut akan selalu berusaha agar fasilitas maupun peralatan produksinya

    dapat dipergunakan sehingga kegiatan produksinya berjalan lancar.

    Dalam usaha untuk dapat terus menggunakan fasilitas tersebut agar

    kualitas produksi dapat terjamin, maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan

    pemeliharaan dan perawatan yang meliputi kegiatan pemeriksaan, pelumasan

    (lubrication), dan perbaikan atau reparasi atas kerusakan-kerusakan yang ada,

    serta penyesuaian atau penggantian spare part atau komponen yang terdapat pada

    fasilitas tersebut.

    Seluruh kegiatan ini sebenarnya tugas bagian pemeliharaan. Peranan

    bagian ini tidak hanya untuk menjaga agar pabrik dapat tetap bekerja dan produk

    dapat diprodusir dan diserahkan kepada pelanggan tepat pada waktunya, akan

    tetapi untuk menjaga agar pabrik dapat bekerja secara efisien dengan menekan

    atau mengurangi kemacetan produksi sekecil mungkin. Jadi, bagian perawatan

    mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam kegiatan produksi suatu

    Universitas Sumatera Utara

  • perusahaan pabrik yang menyangkut kelancaran atau kemacetan produksi,

    kelambatan, dan volume produksi serta efisiensi berproduksi.

    Dalam masalah pemeliharaan ini perlu diperhatikan bahwa sering terlihat

    dalam suatu perusahaan bahwa kurang diperhatikannya bidang pemeliharan atau

    maintenance ini, sehingga terjadilah kegiatan pemeliharaan yang tidak teratur.

    Peranan yang penting dari kegiatan baru diperhatikan setelah mesin-mesin

    tersebut rusak dan tidak dapat berjalan sama sekali. Hendaknya kegiatan harus

    dapat menjamin bahwa selama proses produksi berlangsung, tidak akan terjadi

    kemacetan - kemacetan yang disebabkan oleh mesin maupun fasilitas produksi.

    Maintenance dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau

    menjaga fasilitas maupun peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau

    penyesuaian maupun penggantian yang diperlukan agar diperoleh suatu keadaan

    operasi produksi yang memuaskan sesuai apa yang telah direncanakan. Jadi,

    dengan adanya kegiatan maintenance ini, maka fasilitas maupun peralatan pabrik

    dapat digunakan untuk produksi sesuai dengan rencana dan tidak mengalami

    kerusakan selama fasilitas atau peralatan tersebut dipergunakan untuk proses

    produksi atau sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai sehingga

    dapatlah diharapkan proses produksi berjalan lancar dan terjamin karena

    kemungkinan-kemungkinan kemacetan yang disebabkan tidak berjalannya

    fasilitas atau perlatan produksi telah dihilangkan atau dikurangi. Tujuan utama

    fungsi pemeliharaan adalah sebagai berikut:

    a. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana

    produksi.

    Universitas Sumatera Utara

  • b. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang

    dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak

    terganggu.

    c. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar

    batas dan menjaga modal yang diinvestaikan dalam perusahaan selama

    waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai

    investasi tersebut.

    d. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan

    melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien

    keseluruhannya.

    e. Menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan

    keselamatan para pekerja.

    f. Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama

    lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama

    perusahaan. Yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang

    sebaik mungkin dan total biaya yang rendah.

    2.5. Jenis-jenis Pemeliharaan (Maintenance)

    Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada suatu pabrik dapat dibedakan

    atas dua jenis, yaitu preventive maintenance dan breakdown maintenance.

    2.5.1 Preventive Maintenance

    Pengertian preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan

    perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang

    tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan

    Universitas Sumatera Utara

  • fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses

    produksi.

    Dengan demikian, semua fasilitas produksi yang mendapatkan preventive

    maintenance akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam

    kondisi atau keadaan siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi

    pada setiap saat sehingga dapatlah dimungkinkan bahwa pembuatan suatu rencana

    dan schedule pemeliharaan dan perawatan yang sangat cermat dan rencana

    produksi yang lebih cepat. Preventive maintenance ini sangat penting karena

    kegunaannya yang sangat efektif di dalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi

    yang termasuk pada golongan critical unit, dimana sebuah fasilitas atau peralatan

    produksi akan termasuk pada golongan ini apabila:

    a. Kerusakan fasilitas atau peralatan tersebut akan membahayakan kesehatan

    atau keselamatan para pekerja.

    b. Kerusakan fasilitas ini akan mepengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.

    c. Kerusakan fasilitas ini akan menyebabkan kemacetan suatu proses produksi.

    d. Modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut atau harga fasilitas tersebut

    cukup besar atau mahal.

    Bilamana preventive maintenance dilaksanakan pada fasilitas-fasilitas atau

    peralatan yang termasuk dalam critical unit, maka tugas-tugas maintenance

    dapatlah dilakukan dengan suatu perencanaan yang intensif untuk unit yang

    bersangkutan sehingga rencana produksi dapat dicapai dengan jumlah hasil

    produksi yang lebih besar dalam waktu yang relatif singkat Dalam praktiknya,

    preventive maintenance yang dilakukan oleh suatu perusahan pabrik dapat

    dibedakan atas:

    Universitas Sumatera Utara

  • Routine Maintenance Periodic Maintenance

    Routine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang

    dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari. Sebagai contoh dari kegiatan ini

    adalah pembersihan fasilitas maupun peralatan, pelumasan, serta pemeriksaan

    bahan bakarnya dan mungkin termasuk pemanasan (warming-up) mesin-mesin

    selama beberapa menit sebelum dipakai beroperasi sepanjang hari.

    Periodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang

    dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap satu

    minggu sekali, lalu meningkat setiap bulan sekali, dan akhirnya setiap setahun

    sekali. Periodic maintenance dapat pula dilakukan dengan memakai lamanya jam

    kerja mesin atau fasilitas produksi tersebut sebagai jadual kegiatan, misalnya

    setiap seratus jam kerja mesin sekali atau seterusnya. Jadi, sifat kegiatan

    maintenance ini tetap secara periodik atau berkala. Kegiatan ini jauh lebih berat

    daripada routine maintenance. Sebagai contoh untuk kegiatan periodic

    maintenance adalah pembongkaran karburator atau pembongkaran alat-alat

    dibagian sistem aliran bensin, penyetelan katup-katup pemasukan dan

    pembuangan silinder mesin, dan pembongkaran mesin ataupun fasilitas tersebut

    untuk penggantian bearing, serta service dan overhaul kecil maupun besar.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.5.2 Breakdown Maintenance

    Breakdown atau corrective maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan

    perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada

    fasilitas maupun peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik dan benar.

    Kegiatan breakdown maintenance yang dilakukan sering disebut dengan kegiatan

    perbaikan atau reparasi.

    Perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi

    akibat tidak dilakukannnya preventive maintenance ataupun telah dilakukan tetapi

    sampai pada waktu tertentu fasilitas atau peralatan tersebut tetap rusak. Jadi,

    dalam hal ini, kegiatan maintenance sifatnya hanya menunggu sampai kerusakan

    terjadi dahulu, baru kemudian diperbaiki. Maksud dari tindakan perbaikan ini

    adalah agar fasilitas atau peralatan tersebut dapat dipergunakan kembali dalam

    proses produksi sehingga proses produksinya dapat berjalan lancar kembali.

    Dengan demikian, apabila perusahaan hanya mengambil kebijaksanaan

    untuk melakukan breakdown maintenance saja, maka terdapatlah faktor

    ketidakpastian (uncertainity) dalam kelancaran proses produksinya akibat

    ketidakpastian akan kelancaran bekerjanya fasilitas atau peralatan produksi yang

    ada. Oleh karena itu, kebijaksanaan untuk melaksanakan breakdown maintenance

    saja tanpa preventif maintenance akan menimbulkan akibat-akibat yang dapat

    menghambat ataupun memacetkan kegiatan produksi apabila terjadi suatu

    kerusakan yang tiba-tiba pada fasilitas produksi yang digunakan.

    Kelihatannya bahwa breakdown maintenance adalah lebih murah biayanya

    dibandingkan dengan preventive maintenance. Hal ini benar adanya selama

    kerusakan belum terjadi pada fasilitas atau peralatan sewaktu proses produksi

    Universitas Sumatera Utara

  • berlangsung. Namun, bilamana kerusakan terjadi pada peralatan selama proses

    produksi berlangsung, maka akibat dari kebijaksanaan dengan menerapkan

    breakdown maintenance saja akan jauh lebih parah kerugiannya daripada

    preventive maintenance. Oleh karena breakdown maintenance mahal, maka

    sedapat mungkin harus dicegah dengan mengintensifkan preventive maintenance.

    Selain itu, perlu dipertimbangkan bahwa dalam jangka panjang untuk mesin-

    mesin yang mahal dan termasuk pada critical unit dari proses produksi, bahwa

    preventive maintenance akan lebih menguntungkan daripada hanya menerapkan

    kebijakan breakdown maintenance saja.

    2.6. Organisasi Maintenance

    Defenisi, maksud, lingkup dan hasil-hasil yang dari organisasi pasti ada.

    Di dalam pendirian suatu organisasi perawatan, maka beberapa hal yang utama

    ialah :

    1. Menurunkan ongkos produksi dan meningkatkan produktivitas pabrik.

    2. Bahwa pengambilan personal pengawas adalah didasarkan atas tanggung

    jawab dan beban.

    3. Berikanlah keahlian personal yang akan dilibatkan didalam aktivitas produksi.

    4. Dan bahwa pendekatan secara otomatis dalam keahlian sedini menunjukkan

    kebutuhan yang lebih besar dari seni teknik modern dan keahlian.

    Berikut diberikan pentabelan tentang sebutan, definisi, lingkup serta hasil-

    hasil yang diharapkan dari suatu organisasi.

    Universitas Sumatera Utara

  • Sebutan : Organisasi

    Definisi : Menengahkan kewenangan, pertanggung jawaban dan

    hubungan untuk mengektifkan tujuan dari organisasi

    Tujuan Pendirian : 1. Susunan administrasi

    2. Beban dan tanggung jawab dari pengawas-pengawas

    setiap tingkatan.

    3. Permintaan kerja mekanik dalam tingkat produksi

    Lingkup : Organisasi yang dipakai di pabrik, bagian, policy pabrik,

    dan kelompok staff tenaga administrasi.

    Pada tiap-tiap tingkatan dari pengawas harus dibagi atas

    dasar beban dan tanggung jawab supaya seseorang staff

    bisa berperan secara penuh dengan tanpa dikacaukan oleh

    duplikasi pekerjaan-pekerjaan.

    Dalam banyak hal bahwa suatu organisasi harus luwes

    didalam meniti tujuan.

    Hasil : 1. Organisasi dimaksud untuk mencapai Target

    2. Memudahkan serta menyederhanan prosedur didalam hal

    praktis operasionalnya.

    3. Menghilangkan fungsi duplikasi dan over lapping

    4. Secara praktis dan bisnis adalah untuk lebih

    meminimkan biaya produksi dan harga jual.

    5. Meningkatkan kemampuan pabrik bila semuanya

    mungkin.

    Universitas Sumatera Utara

  • Adapun dari struktur organisasi yang di pakai oleh Pabrik Gula Kwala

    Madu dapat dilihat pada gambar 2.14.

    Gambar 2.14 Struktur Organisasi Pemeliharaan

    Dari data di atas, maka dapat di jelaskan sebagai berikut :

    1. Daftar sarana : Suatu laporan dimana untuk mengetahui beberapa

    jenis mesin atau peralatan yang di maintenance

    kan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2. Jadwal pemeliharaan : Suatu kegiatan untuk mempermudah melakukan

    suatu proses kegiatan maintenance dan apa saja

    yang akan dilakukan.

    3. Catatan riwayat : Suatu laporan untuk mengetahui kapan mesin

    tersebut perlu di ganti atau melakukan

    pembongkaran.

    4. Program pemeliharaan : Apa saja yang akan dilakukan dalam

    melaksanakan kegiatan proses maintenance.

    5. Spesifikasi pekerjaan : Suatu kegiatan yang mana dapat dibagi dalam

    melaksanakan proses maintenance.

    6. Staff pemeliharaan : Suatu kerjaan dimana membuat kegiatan kerja

    dalam melaksanakan proses maintenance.

    7. Staff produksi : Suatu kerjaan dimana memperhatikan keadaan

    yang terjadi dalam proses produksi pada suatu

    mesin.

    Mengorganisasi dan mengawasi semua bahagian-bahagian dan

    kegiatannya baik berupa kegiatan langsung ataupun tak langsung bekerja sama

    dengan bagian pemeliharaan pabrik. Untuk tujuan ini perlu dibuat suatu metode

    yang efisien diantara sesama bagian-bagian lain yang terkait.

    Bagaimana mengorganisasi bagian pemeliharaan yang tercakup dalam

    organisasi pabrik harus jelas.

    a. Tugas kepala bagian, insinyur, supervisor (penyedia), teknisi dan para

    pekerja yang harus disiapkan pada saat memulai pekerjaan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 1. Siapkan semua tata cara ( prosedur )

    2. Diskusikan dan siapkan semua detail untuk pelaksanaan kerja dan

    awasi urutan kerjanya.

    3. Minta tenaga kerja lain bila perlu, dan tugaskan pekerjaan pada

    pekerjaannya masing-masing.

    Sangat diajurkan untuk melakukan latihan pendahuluan sebelum pabrik

    benar-benar beroperasi, dengan melatih para pekerja pabrik sebaik mungkin akan

    menghindarkan pekerjaan yang bertumpuk-tumpuk pada saat pabrik beroperasi.

    b. Jaga dan evaluasi semua kegiatan-kegiatan pemeliharaan pabrik. Manajer

    pabrik berhak untuk menilai kondisi para pekerja minimal sekali dalam

    setahun. Para pekerja ini bertugas untuk menjaga dan meningkatkan

    efisiensi pabrik dan menghilangkan aturan kerja yang berbelit-belit.

    Struktur organisasi pada suatu pabrik.

    1. General manager ( GM )

    2. Superintenden ( SI )

    3. Supervisor ( SPV )

    4. Foreman ( Kepala Regu )

    5. Craft ( Buruh )

    2.7. Planning ( Perencanaan )

    2.7.1. Definisi Pekerjaan Perencanaan

    Kemajuan suatu organisasi tidak dapat diharapkan tanpa adanya

    perencanaan. Memang sebenarnya keberhasilan perusahaan, langsung

    berhubungan dengan kuantitas dan kualitas perencanannya.

    Universitas Sumatera Utara

  • Perencanaan adalah suatu proses memperkirakan apa yang akan terjadi di

    masa yang akan datang dan mempersiapkan sesuatu untuk masa mendatang itu.

    Ini berarti setidak-tidaknya harus ada sepercik seni dan segenggam ilmu dalam

    perencanaan. Yang harus jelas dalam perencanaan adalah sejumlah sasaran yang

    pasti, sekalipun hanya berupa inti sari dari harapan dan keinginan. Seseorang

    perencanaan harus mempunyai cukup daya khayal untuk membayangkan apa yang

    akan terjadi, dan dapat mengubah gagasan kedalam bentuk yang lebih praktis,

    sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk tindakan.

    Semua pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh orang-orang

    pemeliharaan sudah dikaji melalui beberapa perencanaan. Pekerjaan perlu

    direncanakan bila :

    a. Pekerjaan sudah diselidiki, jelas, dan langkah-langkah kerja juga sudah ada

    catatannya.

    b. Bahan yang diperlukan sudah dibeli dan sesuai dengan rencana spesifikasi

    kerja tersebut.

    c. Bila equipmen-equipmen khusus seperti truk besar dan kren diperlukan maka

    equipmen ini harus berada ditempat atau tersedia pada suatu tempat.

    d. Perkakas-perkakas khusus yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan juga

    harus ada dilapangan.

    e. Gambara-gambaran atau skets dari barang yang mau dikerjakan harus ada

    lengkap dengan uraiannya.

    f. Diperlukan untuk meng-estimate jumlah tenaga kerja dan waktu yang

    diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut.

    Universitas Sumatera Utara

  • Jika suatu pekerjaan memenuhi kriteria diatas, maka pekerjaan tersebut

    dapat diklasifikasikan sebagai pekerjaan perencanaan. Perencanaan pemeliharaan

    akan dapat dilaksanakan dengan baik dengan mengikuti prosedur-prosedur dasar

    berikut ini : pastkan langkah-langkah pekerjaan dan prosedur yang detail ( rinci ),

    tentukan tingkat kekhususannya dan estimasi apa-apa yang diperlukan pada setiap

    jenis pekerjaan pemeliharaan, karena setiap jenis pekerjaan berbeda dari satu

    pabrik dengan pabrik lainnya.

    Jika estimasi dan perencanaan dibuat secara teliti dan akurat maka

    perencanaan akan berhasil dengan baik. Para perencanan harus tetap memikirkan

    bahwa pelaksanaan berhasil dengan baik. Para perencanaan harus tetap

    memikirkan bahwa pelaksanaan melewati batas waktu yang ditentukan atau

    bahan-bahan tidak cukup atau habis, dan harus kelebihan dan ini tidak akan

    menghasilkan pekerjaan yang baik, dan harus selalu diingat bahwa pekerjaan yang

    seharusnya bila dikerjakan 2 orang hanya perlu waktu 8 jam tetapi kenyataannya

    waktu tersebut lebih dari 8. Jadi bila perencanaannya buruk maka hasilnya akan

    lebih buruk.

    2.7.2. Fungsi Dari Perencanaan

    Tugas-tugas dari perencana sebaiknya dipegang oleh orang yang

    merencanakan sendiri pekerjaan itu, atau kedua pekerjaan diatas dapat juga

    dilakukan oleh dua orang yang berbeda. Perencanaan menyiapkan pekerjan-

    pekerjaan bulanan, mingguan, dan harian berdasarkan prioritas. Tujuan dari

    perencanaan ini adalah untuk mendistribusikan pekerjaan-pekerjaan berdasarkan

    jam kerja yang tersedia.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.7.3. Pengaturan

    Staff perencanaan membuat pengaturan untuk mendapatkan bahan,

    perkakas, dan equipmen yang khusus dan dikirimkan kelapangan tempat

    pekerjaan dilakukan. Jadwal pekerjaan untuk hari esok, tembusan permintaan

    kerja, tembusan permintaan barang, gambar dan cetakan dikirim kebahagian

    enginering atau kepada penyelia. Penyelia mempelajari kembali pekerjaan-

    pekerjaan tersebut dan membuat koreksi-koreksi untuk pekerjaan selanjutnya.

    Jadwal kerja harian dan mingguan harus disiapkan lebih awal. Jadwal ini

    menerangkan urutan-urutan kerja yang harus dilakukan.

    2.7.4.Pembagian Waktu

    Hal yang perlu diperhatikan perencanaan adalah tidak semua pekerjaan-

    pekerjaan sejenis dapat dikerjakan pada waktu dan hari yang sama. Jadwal

    pekerjaan harian merupakan pegangan bagi penyelia untuk mengalokasikan

    tenaga kerja pada pekerjaan-pekerjaan yang khusus berdasarkan estimasi

    pekerjaan tersebut. Jadwal harian ini juga berguna untuk melaporkan status

    pekerjaan dan jumlah jam kerja yang sebenarnya, agar dapat diperkirakan

    biayanya. Salinan jadwal kerja berguna mengkoordinasikan pengiriman barang.

    Kegunaan lainnya, jadwal kerja harian ini merupakan sumber informasi

    untuk mengawasi pekerjaan pemeliharaan. Jadi jadwal ini harus ditandatangani

    atau disyahkan secara teliti oleh penyelia pemeliharaan pabrik atai insinyur yang

    bertanggung jawab sebelum dikembalikan kebahagiaan perencanaan keesokan

    harinya. Pada rapat harian bahagian pemeliharaan antara manajer pemeliharaan,

    kepala bahagian dan penyelia membicarakan beban pekerjaan yang akan muncul

    Universitas Sumatera Utara

  • untuk minggu selanjutnya. Disini semua pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya besar

    didiskusikan dan rencana harian yang telah terjadwal disyahkan. Pada rapat harian

    ini orang-orang bahagian operasi merupakan orang-orang penting yang

    memberikan infomasi untuk keberhasilan penjadwalan pekerjaan tersebut.

    Siapkan perencanaannya dengan membuat diagram batang dan

    didiskusikan pada rapat mingguan, untuk menentukan apakah pemakaian tenaga

    kerja yang dipakai sudah sesuai dengan yang diinginkan. Komunikasi antar

    bahagian pemeliharaan dan bahagian produksi sangat penting. Rapat harian dan

    mingguan untuk menyatukan komunikasi yang tercecer dan juga untuk

    memberikan semangat dan kerjasama yang baik antara semua group pemeliharaan

    yang ada.

    Penjadwalan berguna untuk memastikan semua pekerjaan harian telah ada

    tenaga kerjanya berdasarkan estimasi permintaan kerja yang sudah dibuat.

    Walaupun demikian hak penuh untuk mengalokasikan pekerjaan ada pada

    penyedia (supervisor) pemeliharaan pabrik. Khusus untuk pekerjaa darurat,

    penyelia harus melengkapi jadwal pekerjaan harian, untuk menentukan siapa yang

    harus mengerjakan suatu pekerjan tertentu.

    2.7.5. Rencana Yang Tepat

    Tidak akan ada rencana jangka panjang yang bermanfaat, jika tidak

    dinyatakan secara tertulis. Ini berarti mempersiapkan perencanaan sedemikian,

    sehingga dapat dilakukan tanpa hadirnya seorang perencana yang handal. Kalau

    program ini ditulis, maka dapat dilakukan oleh siapapun yang akan

    melakukannya.

    Universitas Sumatera Utara

  • Suatu rencana akan berhasil dengan baik, apabila sasaran dinyatakan

    dengan jelas, dan dilakukan pengendalian atas rencana itu. Paling baik kalau

    rencana itu dinyatakan dengan sederetan jadwal yang menunjukkan urutan waktu,

    maupun persyaratan lainnya secara kuantitatif.

    2.7.6. Langkah-langkah Perencanaan

    Semua perencanaan harus didasari oleh kesadaran bahwa ia ditulis untuk

    orang, dilaksanakan oleh orang, dan bisa gagal karena orang. Berhubungn dengan

    itu, maka langkah-langkah diperlukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut :

    1. Tentukan dengan jelas apa yang harus dilakukan dan oleh siapa.

    2. Menjamin adanya kemampuan dan sumber daya

    3. Memerinci sasaran

    4. Kaitkan sasaran dengan organsiasi yang sudah ada

    5. Mengerahkan pekerjaan

    6. Cobakan rencana itu

    7. Sisihkan perubahan yang perlu

    8. Awasi terus kemajuannya

    9. Bahaslah kemajuan dengan semua pihak yang bersangkutan

    10. Rumuskan prosedur pengendalian dan lakukan pengecekan apakah

    kemajuan itu sejalan dengan kendali.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.7.7. Kualifikasi Staff Perencanaan

    Satu hal yang harus diperhatikan pada saat group perencanaan akan

    dibentuk adalah kualifikasi kemampuan para calon perencana tersebut, dan hal-hal

    yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut :

    1. Mempunyai latar belakang praktek lapangan.

    2. Mampu menganalisa masalah-masalah yang ada, hingga dapat mengambil

    tindakan lebih dahulu sebelum kerusakan benar-benar terjadi pengalaman

    minimum 2 atau 3 tahun sebagai supervisor atau pendidikan diploma

    teknik 3 tahun dengan pengalaman lapangan 3 tahun untuk calon

    supervisor yang terbaik. Perekrutan dari diploma teknik dengan

    pengalaman lapangan dianjurkan, karena calon ini dapat mengembangkan

    dan mengantisipasi hal-hal yang baru.

    2.7.8. Inspeksi dan Fungsinya

    Bebarapa organsiasi perawatan mesin yang besar memisahkan antara

    inspeksi pada perawatan pencegahan dan fungsi pengawasan (dalam arti perkiraan

    pembiayaan) dar problema keteknikan dan keahlian pengawasan sendiri.

    Pemisahan ini bila diharapkan tercapainya efisiensi kerja yang optimal

    dalam organsaisi perawatan mesin tersebut. Bila semuanya mungkin, maka

    sebaiknya untuk pengawasan supaya ditempatkan dalam kaitan dengan upaya

    peningkatan prestasi sumber daya manusianya.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.8. Beban Kerja

    2.8.1.Permintaan Kerja

    Permintaan kerja berisikan informasi-informasi yang sangat penting, tetapi

    dasarnya adalah bagian yang penting yang harus diketahui oleh perencanaan dan

    staffnya agar dapat meramalkan pekerjaan-pekerjaan tersebut.

    Pertama adalah nomor item equipmen yang menunjukkan jenis equipmen

    dalam pabrik tersebut yang akan diperbaiki. Lebih baik lagi jika dibuat buku kode

    pemeliharaan. Hingga dari buku ini dapat diperoleh nomor item dan dituliskan

    permintaan kerja pada saat permintaan kerja itu diminta.

    Dengan adanya nomor item ini memungkinkan kita mencatatnya pada

    kartu histori pemeliharaan dan ini akan dipakai untuk meramalkan pemeliharaan

    pada masa depan. Kode-kode lain yang dipakai pada permintaan kerja adalah

    kode biaya, kode elemen biaya, kode bahan, kode klassifikasi pekerjaan, dan kode

    priorotas pekerjaan pemeliharaan.

    2.8.2. Prioritas Pekerjaan

    Orang yang meminta pekerjaan pemeliharaan punya hak penuh untuk

    mengusulkannya tetapi tidak berhak untuk prioritasnya. Koordinator operasi dan

    pemeliharaan yang mengusulkan prioritas pekerjaan dan mensyahkan permintaan

    kerja tersebut dan menyelidiki terlebih dahulu.

    Insinyur atau kepala bagian operasi atau pemeliharaan yang mempunyai

    wewenang memutuskan prioritas pekerjaan bergantung pada skope pekerjaan

    pemeliharaan tersebut.

    Prioritas 1. Pekerjan ini bersifat pekerjaan darurat, yang harus segera dilakukan

    yang artinya harus mengganggu pekerjaan lain yang telah terjadwal.

    Universitas Sumatera Utara

  • Pekerjaan darurat tidak memerlukan pengesahan bahagian-bahagian

    yang terkait.

    Prioritas 2. Pekerjaan-pekerjaan yang dapat dimulai pelaksanaan 30 jam lagi,

    dan pekerjaan jenis ini dapat dikerjakan pada jadwal pekerjaan

    keesokan harinya.

    Prioritas 3. Pekerjaan ini adalah pekerjaan pemeliharaanya yang rutin, pekerjaan

    ini bersifat alamiah dan terus menerus dan terjadwal dalam periode

    satu minggu.

    Prioritas 4. Pekerjaan ini adalah pekerjaan pembangkaran mesin tahunan,

    pekerjaan ini memerlukan penyimpanan data-data yang banyak

    sekali. Pada pekerjaan ini pembelian bahan-bahan harus

    dilaksanakan 10 bulan sebelum pekerjaan tersebut dimulai.

    Prioritas yang paling tinggi adalah priorits yang pertama, selanjutnya

    adalah prioritas kedua, ketiga. Prioritas ke 4 merupakan pekerjaan yang bisa

    dilakukan.

    2.8.3. Beban Kerja Perawatan

    Tujuan utama dari prosedur perawata menyangkut semua tentang

    pengawasan, reparasi, over houl dan mengkonstruksi untuk menciptakan kondisi

    siap operasi dari suatu mesin.

    Pekerjaan-pekerjaan terdiri dari fungsi perencanaan perawatan dan

    perancangan bagian-bagian mesin yang pelu dipengaruhi atau diganti dan lain-

    lain. Lebih dari semua aktivitas ini dilaporkan kepada manajemen yang lebih

    tinggi. Mekanisme kerja seperti tersebut prosedur teknik pabriksi.

    Universitas Sumatera Utara

  • Teknik pabrik menyangkut semua pelaporan pada atasan supaya organisasi

    pabrik bisa berjalan seperti yang diharapkan. Tanggung jawab utama dari teknik

    pabrik dapat dibagi dalam dua fungsi dasar yaitu :

    1. fasilitas teknik

    2. perawatan

    Perawatan berarti pula menciptakan siap operasi dari mesin-mesin dan ini pasti

    melibatkan pembiayaan, perencanaan, serta fungsi desain untuk bisa mencitakan

    berfungsinya fasilitas dan peralatan.

    2.9. Pekerjaan Pemeliharaan Pabrik

    2.9.1 Pemeliharaan Rutin

    Pemeliharaan rutin adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang

    dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari seperti: pembersihan peralatan,

    pelumasan, dan pemeriksaan bahan bakar sebelum mesin dioperasikan.

    Peranan utama dari perawatan rutin termasuk

    1. Perawatan rutin dari peralatan agar mesin tetap berdaya guna

    2. Menciptakan mesin selalu siap operasi

    3. Penjagaan bagian-bagian mesin yang kiranya perlu diganti atau

    overhoul

    4. Kontrol dari bagian-bagian mesin hasi perawatan dari penjualan ( jasa

    perawatan )

    5. Kontrol mutu dari hasi kerja kelompok perawatan

    Fungsi pengontrolan dalam hal ini tidak berbeda besar dari upaya untuk

    aktifitas produksi. Dari kontrol ini pula diharapkan adanya suatu masukan pada

    Universitas Sumatera Utara

  • manajemen yang lebih tinggi tentang kapan kiranya masing-masing dari

    bagian mesin harus diganti. Dengan demikian jadwal, serta pembiayaan bisa

    dirancang untuk itu.

    2.9.2 Pemeliharaan Berkala

    Pemeliharaan berkala adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang

    dilakukan secara berkala atau jangka waktunya tertentu, misalnya setiap 1 (satu)

    minggu sekali, lalu meningkat 1 (satu) bulan sekali, dan akhirnya setiap satu tahun

    sekali.

    Pemeliharaan berkala dapat pula dilakukan dengan menggunakan lamanya

    jam kerja mesin atau fasilitas produksi tersebut sebagai jadwal kegiatan, misalnya

    setiap 100 jam kerja mesin. Pada umumnya, sebuah pabrik memisahkan jadwal

    pemeliharaannya, yaitu:

    a. Pelumasan untuk mesin-mesin pengolahan

    b. Pemeliharaan alat-alat listrik

    c. Mesin-mesin maupun alat-alat pengolahan

    d. Mesin-mesin pembangkit tenaga

    2.9.3 Repair

    Repair korektif adalah untuk memperingan kondisi yang tidak diinginkan

    yang diperoleh selama kontrol perawatan pencegahan agar mesin dari alat-alat

    berat siap dioperasikan.

    Repair yang dimaksud ini adalah lebih dari sekedar pekerjaan yang tidak

    terjadwal karena sering kali terjadi trouble yang justru karena hal-hal yang kecil

    sebagai contoh karena endapan kotoron didalam pompa. Bisa juga hal itu terjadi

    karena pengerakan dari endapan air dan lian-lainnya.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.9.4. Overhoul

    Overhoul atau turun mesin atau disebut juga perawatan total atau

    perawatan besar adalah menyangkut : perencanaan waktu, jadwal pekerjaan dari

    penggantian atau pembaruan atau juga rekondisi dari tiap-tiap bagian dari mesin.

    Pekerjaan ini akan selamanya terdiri dari satu atau lebih bagian-bagian atau titik

    patah, pengujian, penggantian, pembaruan, pemasangan kembali serta pengetesan

    hasilnya.

    Disamping relatif tetap untuk mesin-mesin, juga bisa dipakai fasilitas serta

    alat yang tetap lokasinya seperti instalasi pemanas atau ventilasi. Ini benar-benar

    berbeda dengan perawatan pencegahan, dimana keutamaan dari keterlibatan

    kontrol dan test dari berbagai bagian mesin adalah didalam kaitan agar mesin

    bener-benar semuanya serba baru atau siap untuk operasi dengan kondisi seperti

    halnya pada saat awal mesin dioperasikan.

    Semua perencanaan turun mesin harus bisa dihitung berapa total habisnya

    material dan onderdil-onderdil secara lengkap.

    2.9.5. Rekontruksi

    Pada beberapa pekerjaan maintenance, strategi dasar dari perawatan juga

    dimungkinkan pula dengan pekerjaan-pekerjaan membangun atau

    mengkonstruksikan seperti misalnya mengkonstruksikan bagian-bagian dari

    engine yang terbuat dari kayu, baja, plastik, concrete, benda tuang, instalasi listrik,

    instalasi kontroler elektronik dan lain-lain.

    Dalam beberapa keadaan pekerjaan-pekerjaan terakhir ini bisa

    dilimpahkan kepada pemborong terpercaya.

    Universitas Sumatera Utara

  • Betapapun juga didalam menganalisa perancangan organisasi perawatan

    perlu memperhatikan banyak sekali kendala secara aktual.Terdapat dua tipe dasar

    untuk operasi perawatan menetap dan perawatan sambil berjalan.Perawatan

    menetap termasuk mengkontruksi, pelurusan, pemasangan instalasi listrik /

    hidrolik, perawatan dan repair untuk mendapatkan kondisi yang lebih baik

    sedangkan yang termasuk perawatan jalan yaitu perawatan dimana pada bagian

    perawatan dikarenakan dalam keadaan jalan urutan kerjanya, inspeksi, repair dan

    bahkan overhoul terkadang justru terjadi dengan proses pengerjaan dari suatu

    proses keproses lain.

    2.10. Man Power

    2.10.1 Pengertian Man Power

    Man power atau tenaga kerja manusia dalam suatu perusahaan perawatan,

    ada banyak faktor yang harus diperhatikan. Masing-masing pabrik akan

    mempunyai persoalannya sendiri-sendiri dan berbeda satu sama lain.

    Hubungan antara banyaknya orang dengan jumlah waktu operasi personal,

    kaitan antara pegawai-pegawai perawatan yang bisa diperoleh, merupakan kajian

    yang sangat penting bagi direksi. Sedikit jumlah tenaga kerja dengan kapasitas

    dan kualitas hasil kerja yang memuaskan adalah tujuan manajemen.

    Dalam manajemen produksi khususnya bagian perawatan pabrik, tenaga

    kerja (man power) merupakan bidang keputusan yang sangat penting. Hal ini

    disebabkan bahwa tidak akan terjadi suatu proses produksi dan operasi tanpa

    adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan kegiatan menghasilkan produk.

    Universitas Sumatera Utara

  • Penggunaan mesin dan tenaga kerja dapat digunakan untuk mengukur

    hubungan antara tenaga kerja dan mesin guna melihat kemungkinan-kemungkinan

    untuk memperbaiki penggunaan tenaga kerja dan mesin dan bertujuan untuk

    membuat kedua unsur ini dapat dipergunakan seefektif mungkin. Perbaikan dalam

    penggunaaan tenaga kerja dan mesin dilakukan dengan mengadakan analisis yang

    menggunakan persentase penggunaan orang dan mesin dan analisis siklus kerja

    serta siklus waktu yang realistis. Jika kegiatan kerja manusia diperlihatkan pada

    gambar (chart) yang sama kegiatan kerjanya seperti kegiatan kerja mesin-mesin,

    maka kedua unsur tersebut harus digambarkan suatu skala waktu yang sama.

    2.10.2. Jumlah Man Power Dalam Kaitan Dengan Keahlian

    Sulit untuk dipresentasikan sebagai dasar penentuan dari masing-masing

    keahlian yang berbeda di pabrik secara praktis dalam hubungan-hubungan seperti

    ini, maka pengkajian secara terus-menerus menjadi sangat penting untuk

    mendapatkan kondisi yang optimal, apakah perlu adanya penambahan pada

    bagian yang satu atau pengurangan pada bagian yang lain guna mencapai alokasi

    tenaga yang seimbang dalam kaitannya dengan beban pekerjaan.

    Pencatatan setiap saat dari suatu bagian dan keahlian merupakan alat

    perencanaan yang efektif. Suatu keadaan yang baik adalah beban kerja diimbangi

    dengan tenaga yang cukup. Dalam kondisi seperti ini, dimana beban terlampau

    besar dan terbatasnya tenaga, maka sebaiknya bisa dipakai pemborong luar.

    2.11 Man Hour

    Dalam praktik pemeliharaan dan perawatan pabrik, man hour adalah

    waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dan biasanya dihitung

    Universitas Sumatera Utara

  • dalam satuan jam. Untuk mengestimasi waktu yang diperlukan oleh suatu

    pekerjaan sangat bergantung pada pengalaman yang ada. Menyadari akan hal

    tersebut, dimana pengalaman memerlukan waktu yang lama, maka terdapat dua

    metode yang dapat dipakai, yaitu:

    a. Waktu untuk pekerjaan-pekerjaan yang khusus.

    b. Menggunakan data standart yang bersala dari konsultan maupun jurnal-

    jurnal pendukung yang relevan.

    Indikator yang biasa ditemukan adalah persentase jam kerja yang

    terjadual. Tenaga kerja bagian pemeliharaan biasanya tersedia untuk pekerjaan-

    pekerjaan yang sudah terjadwal. Perbedaan antara jam-jam rutin yang tersedia dan

    jam kerja yang terjadual disebut sebagai persentase jam-jam rutin yang ada.

    Seorang perencana harus mengetahui jumlah man hour yang hadir dan siapa saja

    pekerja yang absen. Perencana harus mengantisipasi pekerja yang tidah hadir,

    seperti: liburan dan waktu permintaan cuti.

    Indikator pengawasan adalah jam kerja yang sebenarnya yang dilaporkan

    oleh workshop dan supervisor perbaikan dan jam kerja yang dibayarkan untuk

    pekerja tersebut. Hal ini merupakan informasi yang penting sebab semua laporan-

    laporan pengawasan berdasarkan jam-jam kerja yang dilaporkan.

    Supervisor harus mencatat setiap jam kerja para pekerja termasuk

    overtime. Jam kerja yang hilang adalah perbedaan jam kerja yang dilaporkan

    dengan jam kerja yang dibayar. Indikator pengawasannya adalah jam-jam kerja

    yang hilang sebagai presentase dari total jam kerja yang dibayar.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.12 Equipment, Tool, Material dan Consumable

    Equipment : Merupakan peralatan-peralatan yang besar seperti crane, mobil

    derek,dan lain-lain.

    Tool : Peralatan kerja seperti obeng, tang, martil, pisau dan lain-lain.

    Material : Bahan-bahan yang tidak habis pakai seperti packing, bantalan dll.

    Consumable : Bahan habis pakai seperti minyak gemuk (grease), oli, sabun.

    Setiap point diatas biasanya ditempatkan pada tempat-tempat yang

    strategis agar supaya ketika diperlukan secara cepat dapat dengan langsung

    digunakan. Setiap pemakaian dari point diatas harus memiliki laporan baik secara

    lisan maupun tulisan supaya penggunanya jangan sembarangan, yang dapat

    merugikan perusahaan.

    2.13. Pengendalian dan Pembiayaan Operasional

    Metode yang umum dan tradisional dalam penerarapan pemeliharaan

    adalah pemeliharaan darurat tak terencana. Metode ini membolehkan kerusakan

    terjadi sebelum diadakan perbaikan untuk mengoreksi kesalahan atau mereperasi

    kerusakan. Dalam cara ini kebutuhan akan pekerjaan mengendalikan organisasi

    dan administrasi pemeliharaan, dan kerusakan peralatan mencerminkan kegagalan

    untuk memeliharanya.

    Interupsi terhadap oleh pemberhentian yang tak teramalkan jarang

    dievaluasi secara tuntas dan selalu ditaksir terlalu rendah.

    Sebagai usaha untuk mengurangi efek interuptif seperti ini terhadap

    produksi, berbagai perusahaan akhir akhir ini telah menggunakan suatu cara

    mengorganisasi pekerjaan pemeliharaan, dan cara ini kita sebut Pemeliharaaan

    Universitas Sumatera Utara

  • Terencana, yang didefenisikan sebagai pekerjaan yang diorganisasikan dan

    dilakukan dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian dan pencatatan.

    Sangat sering ada kebencian diam diam terhadap keteraturan

    pengendalian ini, keterkejutan dan kesibukan yang sering ada disekitar perbaikan

    darurat tidak terjadi lagi, para insinyur engan enggan melaksanakan pap yang

    sudah tertulis, dan para pekerja merasa kemampuan mereka tidak diperlukan lagi.

    Yang bertanggung jawab terhadap biaya bertanya tanya apakah tidak lebih baik

    untuk membiarkan biaya pemeliharaan tetap tertutupi dengan pembiayaan umum

    yang sudah terbiasa dilakukan uang sesuai untuk pemeliharaan tak terkendali.

    Pendapat pendapat diatas tentu saja salah meskipun perlu ditekankan

    bahwa diperlukan beberapa usaha tertentu untuk menerapkan metode

    pemeliharaan terencana dan mungkin ditemukan bahwa kritik langsung yang

    muncul terhadap metode ini didasari oleh kebencian yang tidak didasari seperti

    diatas.

    Pengendalaian administratif terhadap pekerjaan pemeliharaan sangat

    berubah ketika berganti dari metode pemeliharaan darurat ke kebijakan

    pemeliharaan terencana. Pemeliharan darurat sangat sangat tergantung dengan

    keputusan sesaat, pembelian secara panik, revisi yang tak beakhir terhadap

    proritas pekerjaan, pengarahan ulang tenaga kerja secara mendadak, dan berbagai

    keadaan darurat yang komulatif merendahkan efisiensi pemeliharaan.

    Suatu sistem pemeliharaan terencana mengelola kebijakan pemeliharaan

    perusahaan dengan menyediakan alat alat yang secara teknis dan finansial

    mengarahkan dan mengendalikan operasi pemeliharaan dengan tujuan

    Universitas Sumatera Utara

  • meningkatkan standar pemeliharaan pabrik dan mempertinggi keefektifan biaya,

    lihat pada gambar 2.15.

    Rancangan pemeliharaan terncana yang paling sukses pastilah yang

    sesederhana mungkin, melibatkan personil bengkel dengan sesedikit mungkin

    pekerjaan tulis menulis.

    Sistem yang diterapkan dalam hal ini hanya membutuhkan tiga dokumen

    yang bersangkutan dengan personil bengkel, hanya dua diantaranya memerlukan

    penulisan. Dalam masyarakat modern sejumlah pekerjaa tulis menulis tidak bisa

    dihindarkan dan mungkin diperlukan dalam waktu bertahun tahun menciba

    suatu kata tertulis sampai betul betul diterima sebagai salah satu prasyarat dalam

    teknis perencanaan modern. Dalam hal ini beberapa masalah yang diketahui,

    misalnya keengganan untuk berubah, mungki terjadi dan tidak bisa dihilangkan

    secara keseluruhan.

    Pada kebanyakan organisasi yang menggunakan sistem pemeliharaan

    terencana, hal ini akan merupakan bagian integral dari fungsi rekayasa pabrik.

    Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah bagan lingkar sederhana yang

    menggambarkan persentase pemeliharaan murni ( 55 % ), dibandingkan dengan

    perekayasaan proyek dan berbagai pekerjaan non-pemeliharaan, yang bisa

    menjadi suatu sasaran untuk perencanaan masa depan.

    Tentu saja persentase ini berbeda beda pada perusahaan yang satu

    dengan yang lain dan diantara industri yang berbeda. Jika proporsi pekerjaan

    perekayasaan proyek kecil, pemeliharaan murni akan mempunyai proporsi besar.

    Ynag didapatkan tidak berbeda banyak antara perusahaan perusahaan ialah

    proporsi di dalam pemeliharaan murni itu sendiri, yaitu antara pemeliharaan

    Universitas Sumatera Utara

  • pencegahan, korektif, dan darurat yang masing masing kisar antara 72, 22 dan 6

    %. Angka ini adalah sasaran yang realistik yang harus di capai oleh setiap

    perusahaan dalam 1.5 2 tahun setelah pemakaian sistem pemeliharaan

    terencana.

    Gambar 2.15 Fungsi Rekayasa Pabrik

    Manajemen dan pekerjaan produksi wajib berpikir bahwa pemakaian

    sistem pemeliharaan terencana dengan segera akan menghasilkan perbaikn standar

    pemeliharaan dan pengurangan waktu nganggur. Hal ini mungkin saat terjadi

    dalam beberapa kasus, diman standar pemeliharaan jauh di bawah rata rata.

    Tetapi, manajemen, staf dan para pekerja harus sadar bahwa adanya keengganan

    untuk berubah, perlunya mesin di overhoul secara total dan sebagainya,

    membutuhkan bantuan dari setiap orang dalam departemen pemeliharaan, kerja

    Universitas Sumatera Utara

  • sama penuh dari departemenoperasi atau produksi, dan juga yang penting adalah

    adanya dukungan dari manajemen puncak, sebelum efek pemeliharaan bisa

    dirasakan.

    Kita telah melihat bahwa masalah utama yang dihadapi oleh manajer

    pemeliharaan adalah komunikasi antara dirinya sendiri dengan pekerja work shop.

    Penggantian sebagian cara komunikasi tradisioanl dan satu satunya yaitu kata

    kata dengan mulut, dengan suatu sistem dokumen membutuhkan kesabaran dan

    keuletan yang besar.

    Dokumen tunggal yang paling penting dalam mengorganisasikan

    pemeliharaan adalah apa yang kita sebut permintaan pemeliharaan ( maintenance

    request ). Ini sering disebut juga pesanan kerja, permintaan kerja, kartu kerja, atau

    tiket kerja, istilah tersebut sangat tergantung dari kesukaan masing masing

    perusahaan, tetapi pada dasarnya sama saja.

    2.13.1 Pembiayaan Operasional

    Masalah ketepatan pelaksanaan jadwal pekerjaan, pengurangan tingkat

    keseringan kerusakan dan kerewelan, perlunya memperhatikan preventive dan

    corrective maintenance secara konsisten. Itu semua adalah didalam upaya

    menurunkan ongkos produksi. Biaya perawatan pada kenyataannya termasuk

    bagian daripada biaya produksi.

    a. Corrective Maintenance Cost

    Biaya perawatan korektif adalah biaya suatu perawatan untuk suatu mesin

    setelah ordometer melebihi 11.000 km setelah 6 bulan pemakaian/operasi dari

    kondisi baru ( Sumber dari buku Manajemen Perarawatan Mesin hal. 219 oleh Ir.

    Universitas Sumatera Utara

  • Suharto ). Perawatan korektif ini dilakukan setiap 4000 km ( Buku Manajemen

    Perawatan Mesin oleh Ir. Suharto ) sekali semua bagian yang rusak

    diganti.Dalam kaitan ini penggantian oli dilakukan setiap 1000 km sekali.

    b. Preventive Maintenance Cost

    Biaya perawatan pencegahan adalah biaya perawatan untuk suatu mesin

    dari pemakaian baru, yaitu odometer dari 0 km hingga mencapai 11.000 km (

    Buku Manajemen Perawatan Mesin oleh Ir. Suharto ).

    Pada waktu-waktu perawatan pencegahan ini mencakup pencegahan

    bagian-bagian mesin serta kemungkinan yang terjadi.

    c. Overhaul Cost

    Biaya overhaul yaitu biaya yang dikeluarkan untuk perawatan mesin

    setelah odometer mencapai 50.000 km. Menurut biaya overhaul ini dibebankan

    pada biaya produksi yang besarnya :

    000.10%10 Harga Pokok ( rp/jam ) ( 2.1 )

    d. Total Maintenance Cost

    Biaya perawatan total yaitu terdiri dari biaya perawatan pencegahan, biaya

    perawatan korektif dan biaya overhaul.

    Biaya perawatan korektif yang selain daripada penggantian elemen-elemen

    pembantu daripada mesin yang perlu diperhitungkan adalah biaya-biaya pelumas,

    minyak hydrolik dan grease.

    tCN

    5,10575,0 X ( rp/jam ) ( 2.2 )

    Universitas Sumatera Utara

  • Dimana :

    X = Harga minyak lumas ( rp/jam ) C = Kapasitas oli = 0,15 . N ( liter )

    N = daya out put mesin ( Hp ) t = priode penggantian oli

    Biaya pemberian Minyak Gemuk :

    0,3 x x N x X ( rp/jam ) ( 2.3 ) 410

    Dimana :

    N = daya mesin ( Hp )

    X = Harga grease ( rp/kg )

    Dan menurut pengalaman dapat dituliskan pula di sini bahwa total biaya

    perawatan mesin bisa diexpreskan :

    ( 1, 10 1,40 ) 000.10

    arg aPokokH ( rp/jam ) ( 2.4 )

    2.14. Pelumas dan Pelumasan

    a. Pelumas Untuk mengenal pilosopi pelumas dan pelumasan itu sendiri dalam

    lingkup yang lebih luas dan lebih mendalam. Pada umumnya dikenal pelumas itu

    oleh sebagian besar dari pada teknisi dalam bentuk dan ujudnya. Ada pelumas

    yang berujud cairan seperti halnya oli mesin, oli hidrolik, dan oli transmisi. Akan

    tetapi ada pula yang berfungsi melumasi bearing-bearing roller atau bearing bola

    yaitu yang dibedakan dengan nama grease dan dengan tingkat visconsity

    intermediate ada yang disebut gemuk dan fet.

    Pilosopi pemilihan serta pelakuan pelumasan didalam kaitannya dengan

    operasi mesin tentunya sekedar asal melimasi saja, akan tetapi mempunyai makna

    dan tujuannya yang banyak dan komplek serta itu semua disesuaikan dengan

    Universitas Sumatera Utara

  • obyek yang dilumasi. Bagaimana lingkungannya, bagaiman tinggi-rendahnya

    temperature operasinya, sifat-sifat bahan pelumas terhadap obyek, kecepatan putar

    ataupun kecepatan linier dari obyek yang dilumasi, bahan mesin, beban pada

    mesin, serta peran apa saja yang diinginkan dari maksud pemberian pelumas

    tersebut. Beberapa maksud dari pada pelumasan mesin sekaligus mencakup

    tujuan-tujuan diataranya :

    1. Menahan beban mesin

    Jadi disini untuk mengantisipasi gerusan bearing karena kontaknya poros

    dengan bearing.

    2. Mengendalikan terjadinya getaran

    Jadi disini mempunyai aspek yaitu menjaga kelemahan bahan karena

    beban-beban extra yaitu dari getaran-getaran mesin.

    3. Mencegah terjadinya korosi

    Disini korosi oleh uap air, lepasnya electron, atau sebab-sebab lain.

    4. Meredusir terjadinya noise.

    5. Mempertahankan koefisien gesek.

    6. Mengendalikan terjadinya panas.

    7. Mengendalikan terhadap keausan bagian-bagian karena proses abrasi.

    b. Sistem Pelumasan

    Apa yang bisa nampak dipermukaan perihal sistem pelumasan ini mulai

    dari cara melumas dan power penggerak sistem pelumasannya sendiri. Ditinjau

    dari cara melumasnya dibedakan dalam aliran media pelumasannya, yaitu :

    Universitas Sumatera Utara

  • 50

    1. Splash

    2. Tetesan

    3. Fed

    4. Rendam

    Dan bila ditinjau dari power penggerak dari sistem pelumasan itu sendiri,

    dibedakan :

    1. Pelumasan parsial ( bagian-bagian )

    2. Pelumasan integral ( sistem sentral )

    Untuk sistem yang kecil, pelumasan parsial masih lebih ekonomis, akan

    tetapi untuk sistem yang lebih besar dan lebih luas seperti pabrik, kapal dan sistem

    besar lainnya lebih ekonomis dengan sistem pelumasan secara sentral. Pelumasan

    secara sentral itu ditinjau dari segi ekonomisnya sangat menguntungkan karena

    dua alasan, yaitu :

    1. Bisa diperkecil ongkos perawatan, khususnya berkaitan dengan tenaga

    perawatannya.

    Kemampuan dukung oli bisa dipertahankan yang berati umur pakai bearing dan

    poros serta roda gigi bisa dipertahankan.

    Universitas Sumatera Utara