chapter ii

19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Diabetes Mellitus 2.1.1. Pengertian Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal. Insulin yang dihasilkan koleh kelenjar pankreas sangat penting untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah yaitu untuk orang normal (non diabetes) waktu puasa antara 60-120 mg/dL dan dua jam sesudah makan dibawah 140 mg/dL. Bila terjadi gangguan pada kerja insulin, keseimbangan tersebut akan terganggu sehingga kadar glukosa darah cenderung naik. Gejala bagi penderita Diabetes Mellitus adalah dengan keluhan banyak minum (polidipsi), banyak makan (poliphagia), banyak buang air kecil (poliuri), badan lemas serta penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, kadar gula darah pada waktu puasa 126 mg/dL dan kadar gula darah sewaktu 200 mg/dL (Badawi, 2009). 2.1.2. Penyebab Diabetes Mellitus Orang yang mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya Diabetes Mellitus adalah : 1. Usia diatas 45 tahun Pada orang-orang yang berumur fungsi organ tubuh semakin menurun, hal ini diakibatkan aktivitas sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin menjadi berkurang dan sensitifitas sel-sel jaringan menurun sehingga tidak menerima insulin. Universitas Sumatera Utara

Upload: payzar-wahyudi-gc

Post on 23-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Diabetes Mellitus

2.1.1. Pengertian Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar

glukosa darah melebihi normal. Insulin yang dihasilkan koleh kelenjar pankreas

sangat penting untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah yaitu untuk orang

normal (non diabetes) waktu puasa antara 60-120 mg/dL dan dua jam sesudah makan

dibawah 140 mg/dL. Bila terjadi gangguan pada kerja insulin, keseimbangan tersebut

akan terganggu sehingga kadar glukosa darah cenderung naik. Gejala bagi penderita

Diabetes Mellitus adalah dengan keluhan banyak minum (polidipsi), banyak makan

(poliphagia), banyak buang air kecil (poliuri), badan lemas serta penurunan berat

badan yang tidak jelas penyebabnya, kadar gula darah pada waktu puasa ≥ 126 mg/dL

dan kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL (Badawi, 2009).

2.1.2. Penyebab Diabetes Mellitus

Orang yang mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya Diabetes Mellitus

adalah :

1. Usia diatas 45 tahun

Pada orang-orang yang berumur fungsi organ tubuh semakin menurun, hal ini

diakibatkan aktivitas sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin menjadi

berkurang dan sensitifitas sel-sel jaringan menurun sehingga tidak menerima

insulin.

Universitas Sumatera Utara

2. Obesitas atau kegemukan

Pada orang gemuk aktivitas jaringan lemak dan otot menurun sehingga dapat

memicu munculnya Diabetes Mellitus.

3. Pola makan

Pola yang serba instan saat ini memang sangat digemari oleh sebagian

masyarakat perkotaan. Pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh

dapat menjadi penyebab Diabetes Mellitus, misalnya makanan gorengan yang

mengandung nilai gizi yang minim.

4. Riwayat Diabetes Mellitus pada keluarga

Sekitar 15-20 % penderita NIDDM (Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus)

mempunyai riwayat keluarga Diabetes Mellitus, sedangkan IDDM (Insulin

Dependen Diabetes Mellitus) sebanyak 57 % berasal dari keluarga Diabetes

Mellitus.

5. Kurangnya berolahraga atau beraktivitas

Olahraga dapat dilakukan 3-5 kali seminggu, kurang berolahraga dapat

menurunkan sensitifitas sel terhadap insulin dapat menurun sehingga dapat

mengakibatkan penumpukan lemak dalam tubuh yang dapat menyebabkan

Diabetes Mellitus (Waspadji, 2002).

2.1.3. Tipe Diabetes Mellitus

1. Diabetes Mellitus Tipe I atau IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus).

Penyebab utama Diabetes Mellitus Tipe I adalah terjadinya kekurangan

hormon insulin pada proses penyerapan makanan. Fungsi utama hormon

insulin dalam menurunkan kadar glukosa secara alami dengan cara :

Universitas Sumatera Utara

a. Meningkatkan jumlah gula yang disipan didalam hati.

b. Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula.

c. Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.

Jika insulin berkurang, kadar gula didalam darah akan meningkat. Gula dalam

darah berasal dari makanan kita yang diolah secara kimiawi oleh hati. Sebagian gula

disimpan dan sebagian lagi digunakan untuk tenaga. Disinilah fungsi hormone insulin

sebagai “stabilizer” alami terhadap kadar glukosa dalam darah. Jika terjadi gangguan

sekresi (produksi) hormone insulin ataupun terjadi gangguan pada proses penyerapan

hormone insulin pada sel-sel darah maka potensi terjadinya Diabetes Mellitus sangat

besar sekali.

2. Diabetes Mellitus Tipe II atau NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes

Mellitus)

Jika pada Diabetes Mellitus Tipe I penyebab utamanya adalah dari malfungsi

kelenjar pankreas, maka pada Diabetes Mellitus Tipe II, gangguan utama

justru terjadi pada volume reseptor (penerima) hormon insulin, yakni sel-sel

darah. Dalam kondisi ini produktivitas hormone insulin bekerja dengan baik,

namun tidak terdukung oleh kuantitas volume reseptor yang cukup pada sel

darah, keadaan ini dikenal dengan resistensi insulin. Dibawah ini terdapat

beberapa fakor-faktor yang memiliki peranan penting terjadinya hal tersebut :

a. Obesitas.

b. Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat.

c. Kurang gerak badan (olahraga).

d. Faktor keturunan.

Universitas Sumatera Utara

Diabetes Mellitus tidak menakutkan bila diketahui lebih awal. Gejala-gejala

yang timbul sangat tidak bijaksana untuk dibiarkan, karena justru akan

menjerumuskan kedalam komplikasi yang lebih fatal. Jika berlangsung menahun

kondisi penderita Diabetes Mellitus berpeluang besar menjadi ketoasidosis ataupun

hipoglikemia (Soegondo, 2004).

2.1.4. Patofisiologi Diabetes Mellitus

Pengelolaan bahan makanan dimulai dari mulut kemudian kelambung dan

selanjutnya ke usus. Didalam saluran pencernaan makanan dipecah menjadi bahan

dasar makanan karbohidrat menjadi glukosa, protein menjadi asam amino dan lemak

menjadi asam lemak. Ketiga zat makanan itu akan diserap oleh usus kemudian masuk

kedalam pembuluh darah dan diedarkan keseluruh tubuh untuk dipergunakan oleh

organ-organ dalam tubuh sebagai bahan bakar. Agar dapat berfungsi sebagai bahan

bakar, makanan itu harus masuk dulu kedalam sel supaya dapat diolah yang akhirnya

adalah timbulnya energi yang disebut dengan proses metabolisme. Dalam proses

metabolism itu insulin memegang peran yang sangat penting yaitu bertugas

memasukkan glukosa kedalam sel untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan

bakar. Insulin ini adalah suatu zat atau hormon yang dikeluarkan oleh sel beta

dipankreas.

Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai anak

kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa kedalam sel, kemudian didalam

sel glukosa itu dimetabolisme menjadi tenaga. Bila insulin tidak aktif glukosa tidak

dapat masuk kedalam dengan akibat glukosa akan tetap berada didalam pembuluh

darah yang artinya kadarnya didalam meneingkat. Dalam keadaan seperti itu badan

Universitas Sumatera Utara

akan menjadi lemah tidak ada sumber energi didalam sel. Pada keadaan tadi jumlah

kuncinya yang kurang, meskipun anak kuncinya (insulin) banyak, tetapi karena

lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa yang masuk sel akan sedikit,

sehingga akan kekurangn bahan bakar (glukosa) dan glukosa didalam pembuluh

darah meningkat (Waspadji, 2002).

2.1.5. Komplikasi dari Diabetes Mellitus

1. Impoten atau disfungsi ereksi dan kesemutan dikaki penderita, mampu

merusak jaringan saraf dan pembuluh darah baik pada kemaluan maupun kaki,

sehingga dapat menyebabkan impoten dan kesemutan.

2. Kerusakan ginjal.

3. Ganggren (infeksi berat pada kaki hingga membusuk).

4. Kebutaan.

5. Serangan stroke.

6. Serangan jantung koroner.

7. Kematian mendadak.

2.1.6. Pengobatan

1. Obat Hipoglikemik Oral

Obat hipoglikemik peroral biasanya diberikan kepada penderita Diabetes

Mellitus tipe II jika diet dan olahraga gagal menurunkan kadar glukosa. Obat

ini kadang biasa diberikan hanya satu kali (pagi hari), meskipun beberapa

penderita memerlukan 2-3 kali pemberian. Jika obat hipoglikemik per-oral

tidak dapat mengontrol kadar glukosa dengan baik maka penderita akan

memerlukan suntikan insulin.

Universitas Sumatera Utara

2. Terapi Insulin

Pada penderita Diabetes Mellitus tipe I, pankreas tidak dapat menghasilkan

insulin sehingga harus disuntikkan insulin pengganti. Pemberian insulin hanya

dapat dilakukan melalui suntikan. Insulin disuntikkan dibawah kulit kedalam

lapisan lemak, biasanya dilengan atau dipaha. (Ramadhan, 2008).

2.2. Penatalaksanaan Pola Makan Penderita Diabetes Mellitus

Pola makan adalah pola makan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat,

protein, lemak, vitamin dan mineral. Makanan yang seimbang adalah makanan yang

tidak mementingkan salah satu zat gizi tertentu dan dikonsumsi sesuai dengan

kebutuhan (Ramadhan, 2008).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pola diartikan sebagai suatu sistem,

cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian pola makan dapat

diartikan sebagai suatu cara untuk melakukan kegiatan makan secara sehat.

Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis

makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi,

mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari merupakan

pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan setiap harinya

(Depdiknas, 2001).

Pengaturan makan merupakan pilar utama dalam pengelolaan Diabetes

Mellitus, namun penderita Diabetes Mellitus sering memperoleh sumber informasi

yang kurang tepat yang dapat merugikan penderita tersebut seperti penderita tidak

lagi menikmati makanan kesukaan mereka, sebenarnya anjuran makan pada penderita

Diabetes Mellitus sama dengan anjuran makan sehat umumnya yaitu makan menu

Universitas Sumatera Utara

seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing penderita Diabetes

Mellitus (Badawi, 2009).

Pengaturan diet pada penderita Diabetes Melitus merupakan pengobatan yang

utama pada penatalaksanaan Diabetes Mellitus yaitu mencakup pengaturan dalam :

2.2.1. Jumlah Makanan

Syarat kebutuhan kalori untuk penderita Diabetes Mellitus harus sesuai untuk

mencapai kadar glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal. Komposisi

energy adalah 60-70 % dari karbohidrat, 10-15 % dari protein, 20-25 % dari lemak.

Makanlah aneka ragam makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat

pembangun serta zat pengatur.

a. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi karbohidrat, lemak dan protein

yang bersumber dari nasi serta penggantinya seperti : roti, mie, kentang, dan lain-

lain.

b. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral.

Makanan sumber zat pembangun seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, telur,

ikan, ayam, daging, susu, keju, dan lain-lain.

c. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanan

sumber zat pengatur antara lain : sayuran dan buah-buahan.

Ada beberapa jenis diet dan jumlah kalori untuk penderita Diabetes Mellitus

menurut kandungan energi, karbohidrat, protein dan lemak :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Jenis Diet Diabetes Mellitus Menurut Kandungan Energi, Karbohidrat, Protein dan Lemak

Jenis Diet Energi (Kkal) Karbohidrat (gr) Protein (g) Lemak (g) I 1100 172 43 30 II 1300 192 45 35 III 1500 235 51,5 36,5 IV 1700 275 55,5 36,5 V 1900 299 60 48 VI 2100 319 62 53 VII 2300 369 73 59 VIII 2500 396 80 62

Sumber : Almatsier, 2006 Keterangan :

- Jenis diet I s/d III diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk.

- Jenis diet IV s/d V diberikan kepada penderita diabetes tanpa komplikasi.

- Jenis diet VI s/d VIII diberikan kepada penderita kurus, diabetes remaja

(juvenile diabetes) atau diabetes dengan komplikasi.

2.2.2. Jenis Bahan Makanan

Banyak yang beranggapan bahwa penderita Diabetes Mellitus harus makan

makanan khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya adalah

menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat penting bagi kita

terutama penderita Diabetes Mellitus untuk mengetahui efek dari makanan pada

glukosa darah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita Diabetes Mellitus

adalah makanan yang kaya serat seperti sayur-mayur dan buah-buahan segar. Yang

terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah makanan karena akan

mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah (hypoglikemia) dan juga jangan

terlalu banyak makan makanan yang memperparah penyakit Diabetes Mellitus.

Universitas Sumatera Utara

Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis makanan yang tidak

dianjurkan atau dibatasi bagi penderita Diabetes Mellitus yaitu :

a. Jenis bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita Diabetes Mellitus adalah :

1) Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi

dan sagu.

2) Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tampa kulitnya, susu skim,

tempe, tehu dan kacang-kacangan.

3) Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah

dicerna. Makanan terutama mudah diolah dengan cara dipanggang, dikukus,

disetup, dierbus dan dibakar.

b. Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita

Diabetes Mellitus adalah :

1) Mengandung banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, sirup, jelly,

buah-buahan yang diawetkan, susu kental manis, minuman botol ringan, es

krim, kue-kue manis, dodol, cake dan tarcis.

2) Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji (fast-food),

goreng-gorengan.

3) Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin, dan makanan yang

diawetkan (Almatsier, 2007).

2.2.3. Interval Makan Penderita Diabetes Mellitus

Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol kadar

gula darah. Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah mendadak dan

bila berulang-ulang dalam jangka panjang, keadaan ini dapat menimbulkan

Universitas Sumatera Utara

komplikasi Diabetes Mellitus. Oleh karena itu makanlah sebelum lapar karena makan

disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar kadar gula darah lebih stabil,

perlu pengaturan jadwal makan yang teratur yaitu makan pagi, makan siang, makan

malam dan snack diantara makan besar dan dilaksanakan dengan interval 3 jam

(Waspadji, 2002).

Tabel 2.2. Jadwal Makan Penderita Diabetes Mellitus Waktu Jadwal Total Kalori Pukul 07.00 Pukul 10.00 Pukul 13.00 Pukul 16.00 Pukul 19.00 Pukul 21.00

Makan Pagi Selingan Makan Siang Selingan Makan Malam Selingan

20% 10% 30% 10% 20% 10%

Tabel 2.3. Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet DM 1900 Kal Waktu Bahan

Makanan Urt Menu

Pagi (07.00) Nasi telur ayam tempe sayuran A minyak

1 gls 1 btr 2 ptg sdg 1 sdm

Nasi telur dadar oseng-oseng tempe sop oyong + tomat

Pukul 10.00 Buah 1 ptg sdg Papaya Siang (13.00) Nasi

ikan tempe sayuran B buah minyak

1 ½ gls 1 ptg sdg 2 ptg sdg 1 gls ¼ bh sdg 1 sdm

Nasi pepes ikan tempe goreng lalapan kc.panjang+ kol nenas

Pukul 16.00 Buah 1 bh Pisang Malam (19.00) Nasi

ayam tanpa kulit tahu sayuran B buah minyak

1 ½ gls 1 ptg sdg 1 bh bs 1 gls 1 pt sdgs 1 sdm

Nasi ayam bakar bb kecap tahu bacem stup buncis + wortel pepaya

Sumber : Almatsier, 2006

Universitas Sumatera Utara

Keterangan :

- gls : gelas

- sdm : sendok makan

- btr : butir

- ptg : potong

- sdg : sedang

Nilai Gizi :

- Energi : 1912 kkal

- Protein : 60 g (12,5,% energi total)

- Lemak : 48 g (22,5 % enegi total)

- Karbohidrat : 299 g (62,5 % energi total)

- Kolesterol : 303 mg

- Serat : 37 g

2.3. Daftar Bahan Makanan Penukar

Untuk mempermudah membuat kombinasi menu, dibawah ini diberi

gambaran mengenai beberapa bahan yang dapat mengganti satu bahan, yakni :

1. Golongan I : Sumber Karbohidrat

1 Satuan Penukar = 175 kalori

4 gr protein

40 gr karbohidrat

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.4. Makanan Penukar dari Sumber Karbohidrat Bahan Makanan URT Berat (gr) Bihun ½ gls 50 Kentang 2 biji sdg 210 Nasi Tim 1 gls 200 Nasi ¾ gls 100 Mie kering 1 gls 50 Mie basah 1 gls 100 Singkong 1 ptg sdg 100 Talas ½ biji sdg 200 Ubi 1 biji sdg 150

2. Golongan II : Sumber Protein Hewani

a. Rendah Lemak

1 Satuan Penukar = 50 kalori

7 gr protein

2 gr lemak

Tabel 2.5. Makanan Penukar dari Sumber Protein Hewani Rendah Lemak Bahan Makanan URT Berat (gr) Ayam tanpa kulit 1 ptg sdg 40 Daging kerbau 1 ptg sdg 35 Ikan segar 1 ptg sdg 40 Ikan asin 1 ptg sdg 15 Udang segar 5 ekor sdg 25

b. Lemak sedang

1 Satuan Penukar = 75 kalori

7 gr protein

5 gr lemak

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.6. Makanan Penukar dari Sumber Protein Hewani Lemak Sedang Bahan Makanan URT Berat (gr) Daging kambing 1 ptg sdg 40 Daging sapi 1 ptg sdg 35 Bakso 10 bj sdg 170 Hati ayam 1 bh sdg 30 Otak 1 ptg besar 60 Telur ayam 1 btr 55

c. Tinggi Lemak

1 Satuan Penukar = 150 kalori

7 gr protein

13 gr lemak

Tabel 2.7. Makanan Penukar dari Sumber Protein Hewani Tinggi Lemak Bahan Makanan URT Berat (gr) Bebek 1 ptg sdg 45 Ayam dengan kulit 1 ptg sdg 55 Daging babi 1 ptg sdg 50 Sosis ½ ptg sdg 50 Kuning telur ayam 4 btr 45

3. Golongan III : Sumber Protein Nabati

1 Satuan Penukar = 75 kalori

5 gr protein

3 gr lemak

7 gr karbohidrat

Tabel 2.8. Makanan Penukar dari Sumber Protein Nabati Bahan Makanan URT Berat (gr) Kacang hijau 2 sdm 20 Kacang merah segar 2 sdm 20 Kacang tanah 2 sdm 15 Selai kacang tanah 1 sdm 15 Tahu 1 bj bsr 110

Universitas Sumatera Utara

4. Golongan IV : Sayuran

a. Sayuran A

Bebas dimakan, kandungan kalori dapat diabaikan, sumbernya dari gambas

(oyong), jamur kuping sedang, ketimun, jamur segar, lobak, selada dan

tomat.

b. Sayuran B

1 Satuan Penukar ± 1 gls

(100 gr) = 25 kalori

1 gr protein

5 gr karbohidrat

Sumber bahan makanannya yaitu dari bayam, labu siam, bit, buncis, brokoli,

genjer, jagung muda, kol, wortel, sawi, toge kacang hijau, terong, kangkung,

kacang panjang, pare, rebung, pepaya muda.

c. Sayuran C

1 Satuan Penukar ± 1 gls

(100 gr) = 50 kalori

3 gr protein

10 gr karbohidrat

Sumber bahan makanannya yaitu dari bayam merah, daun katuk, daun

melinjo, daun pepaya, daun singkong, toge kacang kedele, daun talas,

melinjo, nangka muda.

Universitas Sumatera Utara

5. Golongan V : Buah dan Gula

1 Satuan Penukar = 50 kalori

12 gr karbohidrat

Tabel 2.9. Makanan Penukar dari Sumber Buah dan Gula Bahan Makanan URT Berat (gr) Anggur 20 bh sdg 165 Apel 1 bh 85 Belimbing 1 bh bsr 140 Duku 9 bh 80 Durian 2 bj bsr 35 Jeruk manis 2 bh 110 Jambu air 2 bj bsr 110 Jambu biji 1 bh bsr 100 Jambu bol 1 bh bsr 90 Kolang-kaling 5 bh sdg 25 Kedondong 2 bh sdg 120 Pisang 1 bh 50 Pepaya 1 ptg bsr 110 Kurma 3 bh 15 Melon 1 ptg bsr 190 Nangka masak 3 bj sdg 45 Gula 1 sdm 13 Madu 1 sdm 15

6. Golongan VI : Susu

a. Susu Tanpa Lemak

1 Satuan Penukar = 75 kalori

7 gr protein

10 gr karbohidrat

Tabel 2.10. Makanan Penukar dari Sumber Susu Tanpa Lemak Bahan Makanan URT Berat (gr) Susu skim cair 1 gls 200 Tepung susu skim 4 sdm 20 Yogurt non fat 2/3 gls 120

Universitas Sumatera Utara

b. Susu Rendah Lemak

1 Satuan Penukar = 125 kalori

7 gr protein

6 gr lemak

10 gr karbohidrat

Tabel 2.11. Makanan Penukar dari Sumber Susu Rendah Lemak Bahan Makanan URT Berat (gr) Keju 1 ptg kecil 35 Susu kambing ¾ gelas 165 Susu sapi 1 gls 200 Susu kental manis ½ gls 100

c. Susu Tinggi Lemak

1 Satuan Penukar = 150 kalori

7 gr protein

10 gr lemak

10 gr karbohidrat

Tabel 2.12. Makanan Penukar dari Sumber Susu Tinggi Lemak Bahan Makanan URT Berat (gr) Susu kerbau ½ gelas 100 Tepung susu 6 sdm 30

7. Golongan VII : Minyak

1 Satuan Penukar = 50 kalori

5 gr lemak

Universitas Sumatera Utara

a. Lemak Tidak Jenuh

Tabel 2.13. Makanan Penukar dari Sumber Minyak Lemak Tidak Jenuh Bahan Makanan URT Berat (gr) Alpukat ½ bh bsr 60 Margarin jagung 1 sdt 5 Minyak bunga matahari 1 sdt 5 Minyak jagung 1 sdt 5 Minyak kedele 1 sdt 5 Minyak kacang tanah 1 sdt 5 Minyak zaitun 1 sdt 5

b. Lemak Jenuh

Tabel 2.14. Makanan Penukar dari Sumber Minyak Lemak Jenuh Bahan Makanan URT Berat (gr) Lemak babi 1 ptg kcl 5 Mentega 1 sdm 5 Santan 1/3 gls 40 Kelapa 1 ptg kcl 15 Minyak kelapa 1 sdt 5 Minyak inti kelapa sawit 1 sdt 5

8. Golongan VIII : Makanan Tanpa Kalori

Sumber bahan makanan tanpa kalori yaitu dari agar-agar, air kaldu, air mineral,

cuka, kecap, kopi, teh, gula alternatif seperti aspartame, sakarin.

Keterangan :

bh = buah gr = gram

bj = biji kcl = kecil

btg = batang ptg = potong

btr = butir sdg = sedang

bsr = besar sdm = sendok makan

gls = gelas (240 ml) sdt = sendok teh

Universitas Sumatera Utara

2.4. Standar Jenis Diet Untuk Penderita Diabetes Mellitus Rawat Jalan

Standar jenis diet pada penderita Diabetes Mellitus yang rawat jalan ada 2 (dua)

jenis yaitu :

- Jenis diet Diabetes Mellitus IV (1700 Kalori)

Kandungan energi dari jenis diet Diabetes Mellitus IV adalah 1700 kalori dan

jumlah kandungan zat gizi karbohidrat 275 gram, protein 55,5 gram dan

lemak 36,5 gram.

- Jenis diet Diabetes Mellitus V (1900 Kalori)

Kandungan energi dari jenis diet Diabetes Mellitus V adalah 1900 Kalori dan

jumlah kandungan zat gizi karbohidrat 299 gram, protein 60 gram dan lemak

48 gram.

Kedua standar jenis diet ini disesuaikan dengan batas toleransi ± 10 %. Kedua

jenis diet Diabetes Mellitus ini ditentukan berdasarkan umur, status gizi dan aktifitas

penderita Diabetes Mellitus (Standar jenis diet Diabetes Mellitus di

R.S.U.Dr.Pirngadi Medan).

Universitas Sumatera Utara

2.5. Kerangka Konsep Penelitian

Bedasarkan hasil studi kepustakaan dapat disusun kerangka konsep penelitian

sebagai berikut :

Dalam kerangka konsep diatas dapat dilihat bahwa dari karakteristik penderita

Diabetes Mellitus (umur, jenis kelamin, suku, berat badan, pekerjaan, pendidikan,

riwayat keluarga, dan lama menderita Diabetes Mellitus) dapat diketahui bagaimana

pola makan (jumlah, jenis, jadwal makan) dan dapat diperoleh kecukupan energi,

karbohidrat, protein dan lemak sehingga dari kecukupan zat gizi dapat diketahui

apakah sesuai dengan standar jenis diet yang telah ditentukan di R.S.U. Dr. Pirngadi

Medan pada penderita Diabetes Mellitus yang rawat jalan yaitu jenis diet DM IV

(1700 Kalori) dan jenis diet DM V (1900 Kalori).

Pola Makan : - Jumlah - Jenis - Jadwal

Kecukupan Zat Gizi :

- Energi - Karbohidrat - Protein - Lemak

Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus :

- Umur - Jenis kelamin - Suku - Berat badan - Pekerjaan - Pendidikan - Riwayat

keluarga - Lama menderita

DM

Standar jenis diet DM rawat jalan : - Jenis Diet DM IV

(1700 Kalori) - Jenis Diet DM V

(1900 Kalori)

Universitas Sumatera Utara