catatan ringan untuk tulisan abu fairuz

Upload: abdul-haq

Post on 30-May-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    1/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 1

    Catatan RinganAtas

    Tulisan

    Buat yang memerangi kebatilan dengan IdentitasSamaran

    Karya:

    Abu Mahfudzh 'Ali bin 'Imron bin 'Ali Adam Al Andunisy

    Gratis Silakan disebarkan untu k kalangan Sa lafiyyin(Untuk kalangan sen diri)

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    2/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 2

    ,

    :

    Islam adalah agama yang mulia, yang mengajarkan kepada para pemeluknya akhlak, adab,

    sopan santun dan tata-krama yang mulia pula. Semua kemuliaan Islam tentunya harus

    dilestarikan dengan mengamalkannya dalam sendi kehidupan sehari-hari, inilah yangdiajarkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam dan ini pulalah yang dibawa oleh

    beliau sebagaimana dalam sabdanya:

    (") ( (

    Artinya: Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlaq.(Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Adabul Mufrod dan dishahihkan oleh Al Albany dalam Ash

    Shahihah)

    Bagi seorang penuntut ilmu dien ini, berhias dengan akhlaq mulia, penuh sopan santun,

    lembut dalam tutur kata adalah keindahan tersendiri. Lebih dari itu, berakhlaq mulia adalah

    usaha untuk menghidupkan sunnah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam sekaligus

    mencontoh perbuatan mulia beliau. Beliau Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:

    :

    Artinya: Dari Aisyah radliyallahu anha, istri Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, dariNabi Shalallahu Alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda: Sesungguhnya sifat kelembutan

    itu tidaklah ada pada sesuatu melainkan justru akan menambahnya menjadi indah, dantidaklah kelembutan itu dilepas dari sesuatu melainkan akan menambahnya menjadi lebih

    jelek. (Diriwayatkan oleh Al Imam Muslim dari Aisyah radliyallahu anha)

    Itulah keindahan akhlaq yang mulia yang diajarkan oleh Islam kepada para pemeluknya

    agar menghiasi diri-diri mereka dengan akhlaq tersebut. Namun anehnya di waktu yang

    bersamaan para penuntut ilmu yang yang tergabung dalam Turobiyyah sangat jauh dari

    kenyataan ini. Sehingga kita dapati diantara mereka tak segan-segan mengucapkan kalimat-kalimat yang orang awam saja merasa malu untuk mengucapkannya. Namun mereka dengan

    segala keriangan dan dengan lisan entengmenyatakan kalimat-kalimat itu.

    Untuk lebih lanjut para pembaca akan mendapati apa yang saya sebutkan pada tulisan ini,

    semoga menjadi cermin bagi para pembaca sekalian untuk menilai siapa sebenarnyaTurobiyyah itu. Terlebih setelah tersingkapnya Tirai Bani Hasan, yang ternyata hanyalah

    sekedar mangsa Turobiyyah. Silahkan para pembaca sekalian menyimak lembaran dari

    risalah ini.

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    3/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 3

    Abu Fairuz berkata: Kepada: Seluruh kelompok atau individu yang memerangi kebatilan

    namun tanpa memakai identitas asli.1

    Catatan Ringan: Wahai saudara Abu Fairuz, tahukah saudara bahwa diantara mereka yangsaudara maksud mungkin kini masih berada di Dammaj? Sudahkah saudara mengumpulkan

    mereka serta memberikan nasehat kepada mereka? Bukankah mereka berada dalam barisan

    saudara?

    Bila saudara Abu Fairuz meminta bukti atas ucapan saya ini, maka saya katakan inilah

    buktinya:

    1- Wahai saudara Abu Fairuz, siapakah yang memberi catatan pinggir atas selebaran -tentang pelarangan untuk menghadiri daurah yang akan diadakan oleh saudara Abu Hazimdi Semarang itu, yang kemudian setelah diberi catatan pinggir disalin lantas dibagi-

    bagikan kepada santri asal Indonesia yang berada di Dammaj ? Bila saudara belum pernah

    melihatnya atau tidak mengetahuinya, maka silahkan bertanya kepada saudara Abu Arqom

    Muslih, semoga dia masih memiliki sisa selebaran yang telah diberi catatan pinggir itu dankemudian bisa memberikan selebaran itu kepada saudara. Setelah saudara mendapatkan

    selebaran itu, maka ikuti langkah-langkah berikut ini:

    Lihatlah dengan teliti selebaran itu, plus catatan pinggirnya. Pelajarilah dengan seksama selebaran itu, plus catatan pinggirnya. Pahamilah semua yang ada pada selebaran itu, plus catatan pinggirnya Utamakanlah kejujuran dan keadilan dalam bersikap atau bertindak dan ataupun menilaisesuatu

    1 Lihat Buat yang Memerangi Kebatilan dengan Identitas Samaran karya Abu Fairuz Abdurrohman bin

    Sukaya Al Qudsi Al Indonesi afallohu anhu halaman: 1 baris ke: 3 dari bawah. File yang dikirimkan kepada

    saya melalui saudara Muhammad Shiddiq Bin Muhammad Arsyad Thalib Al-Bugisy As-Sorowaky, via

    emailnya Abu Abdirrahman

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    4/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 4

    Gambar 1 : Selebaran dengan catatan pinggir oleh si majhul demi membantah tulisan

    asatidzah

    Bila semua itu telah saudara lakukan, maka saudara akan memutuskan satu jawaban yang

    sama dengan para pendahulu saudara yang telah menjawab dan menilai selebaran itu plus

    catatan pinggirnya. Tapi tentunya apabila timbangan saudara dalam menilai sesuatu masih bagus, baik benar. Namun bila sebaliknya, maka - bila saudara tidak memiliki rasa malu

    lagi, silahkan berbuat sekehendak saudara - penilaian yang saya maksud di atas adalah :

    Siapakah si pemberi catatan pinggir (lihat gambar 1) yang tidak menyebutkan jati dirinya itu

    ?. Kenapa dia sengaja tidak menyebutkan nama - yang dengannya dia dikenal oleh orang

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    5/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 5

    yang dia bantah - dan tidak dikenal oleh ahlussunnah yang lainnya, sehingga mudah untukdiketahui dari pihak manakah si pemberi catatan pinggir tersebut, dan agar mudah pula

    untuk dimintai pertanggung-jawaban secarasyari ?2.

    Dan ternyata keadaan ini masih diperparah lagi dengan sesuatu yang tak terbayang, bahwahal itu akan dilakukan oleh seorang tholibul ilmi yang berada di Dammaj harosahallah-

    dan berada di tengah-tengah para ulama. Si pemberi catatan pinggir itu ternyata tidak

    menyebutkan namanya sama sekali. Bila seperti ini keadaannya, bukankah kalian sendiriwahai Turobiyyun yang sangat pantas menyandang gelar maaf meminjam istilahDzakwan juga pengecut 3? Bukankah kalian sendiri juga maaf meminjam istilahTim Redaksi banci 4, tidak jelas siapa sajakah Tim Redaksi yang memberi pengantardalam Menepis Tuduhan Keji, penerjemah Abu Abdirrohman Ustman As-Semarangi dan

    Abu Arqom Muslih Al-Magetani.Allahumma Rahmak.

    2- Dan siapa pulakah yang memberikan catatan kaki atas selebaran penggalangan danauntuk membiayai muhadharah para masyaikh yang dikeluarkan oleh Yayasan Asy

    Syariah? Sudahkah saudara Abu Fairuz melihat atau mengetahuinya? Bila saudara belum

    sempat melihatnya, maka silahkan datang kepada saudara Abu Hanifah, semoga dia jugamasih memiliki sisa lembaran yang diberi catatan kaki itu. Setelah saudara mendapatkan

    selebaran plus catatan kakinya, maka ikuti empat langkah seperti yang tertera pada poin

    pertama. Saya berbaik sangka kepada saudara Abu Fairuz, bahwa saudara juga akan

    memberikan jawaban pada selebaran plus catatan kakinya ini, sama dengan jawaban padapoin pertama.

    Dan saya tegaskan kembali bahwa : Si pemberi catatan kaki itu tidak menyebutkan jati

    dirinya - yang dengannya dia dikenal oleh orang yang dia bantah, dan dikenal olehAhlussunnah yang lainnya, sehingga memudahkan untuk diketahui dari pihak manakah si

    pemberi catatan kaki tersebut-, agar mudah pula untuk dimintai pertanggung-jawabannya

    secara syariah.

    Ternyata vonis saudara Abu Fairuz lebih tepat ditujukan kepada teman-temannya sendiri,namun apakah saudara Abu Fairuz menyadari hal itu, serta bisakah dia menerima kenyataan

    ini ?

    Ingatlah firman Allah Subhanahu Wa Taala :

    (6 : ( Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri-diri kalian serta keluarga kalian

    dari Neraka. (At Tahrim: 6)

    2 Lihat Buat yang Memerangi Kebatilan dengan Identitas Samaran karya Abu Fairuz Abdurrohman bin

    Sukaya Al Qudsi A l Indonesi afallohu anhu halaman: 11 baris ke: 10 dari bawah dengan sedikit perubahan3 Ucapan Abu Sholih Dzakwan Al Medany Al Indonesy dalam Menggulung Jaringan Sindikat Membongkar

    Makar Pengkhianat Abdurrohman Al- 'Adeny sendiri : Hai pengecut, tolong sebutkan kepada kami nama-

    nama orang yang mengenalmu dan merekomendasi dirimu, juga nama kampung halamanmu, sertaalamatmu yang jelas di Dammaj. Kita kembalikan pada Dzakwan dkk4 Tim Redaksi berkata dalam dalam Menepis Tuduhan Keji, penerjemah Abu Abdirrohman Ustman As-

    Semarangi dan Abu Arqom Muslih Al-Magetani : "Sampai-sampai sebagian para Salafiyyat -

    hafizhohunnalloh- mengatai kalian sebagai banci belaka. Yang jelas kalian itu pembual dan pendusta,

    pengecut tapi sok bergaya."

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    6/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 6

    .

    Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman mengapa kalian mengatakan apa yang tidak

    kalian perbuat, sangat besar kemurkaan Allah kepada kalian saat kalian mengatakan apayang tidak kalian kerjakan." (Ash Shaf: 2-3)

    Allah Taala juga berfirman:

    Artinya: Apakah kalian memerintahkan manusia untuk berbuat kebajikan namun lantas

    kalian melupakan diri kalian sendiri, padahal kalian telah membaca Al Kitab? (Al Baqoroh:

    44)

    Artinya: Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku

    larang (Huud: 88)

    Semoga setelah saudara Abu Fairuz mendapatkan bukti atas ucapan ini, saudara akan bisa

    menerimanya, serta tidak lagi menyatakan bahwa ini adalah: membikin kedustaan dan

    memutarbalikkan fakta, sambil berusaha mengadu domba para pejuang fi sabilillah dan

    mengaburkan hakikat.5atau lain sebagainya. Semoga saudara Abu Fairuz bisa menerima

    kenyataan ini.

    Satu hal yang ingin saya tanyakan kepada kalian wahai Turobiyyin: bilakah kami

    mendengar suara-suara sumbang yang selalu keluar dari kalian, sebuah kata berupamajhul, bagaimana bila kemudian kata majhul itu diperuntukkan bagi kedua pemberi

    catatan yang telah saya sebutkan di atas, yang mungkin mereka berdua kini masih berada diDammaj dan dalam barisan kalian ?

    Abu Fairuz dalam Identitas Samaran-6nya berkata: Yang pertama, ana menyatakan

    kegembiraan atas kecemburuan Antum semua demi agama Alloh ini. Semoga hal ini

    sebagai salah satu alamat kuatnya iman, rasa cinta dan kesetiaan Antum pada Alloh

    ta'ala.7

    Catatan ringan: Bagaimana saudara Abu Fairuz merasa bergembira serta berbangga dengan

    keadaan orang-orang yang tidak dikenalnya alias majhul atau bahkan mubham?,sepertinya disini ada yang kurang beres dalam pengambilan sikap yang dilakukan oleh

    saudara Abu Fairuz dalam Identitas Samarannya itu.

    5 Lihat Buat yang Memerangi Kebatilan dengan Identitas Samaran karya Abu Fairuz halaman: 12 baris ke:

    11 dari atas6 Yakni buku Buat yang Memerangi Kebatilan dengan Identitas Samaran karya Abu Fairuz Abdurrohman bin

    Sukaya Al Qudsi A l Indonesi afallohu anhu7 Lihat Buat yang Memerangi Kebatilan dengan Identitas Samaran karya Abu Fairuz halaman: 2 baris ke:

    8 dari bawah pada file yang sama

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    7/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 7

    Apakah hanya karena mereka berada dalam barisan saudara serta seperjuangan dengansaudara dalam menggoncang ukhuwwah duatSalafiyyin Indonesia, walaupun mereka tidak

    menunjukan jati diri mereka dan mereka majhul di sisi saudara, maka saudara bergembira

    serta memuji mereka ?

    Bukankah saudara Abu Fairuz sendiri telah mengakui bahwa bermuamalah dengan orang

    yang majhul sama dengan bermuamalah dengan orang yang fasiq dalam hal pengecekan berita? Bukankah dalam Identitas Samaran, saudara berkata: Justru yang menulis

    secara gelap dia akan dicap sebagai orang yang majhul dan tidak diterima beritanya.

    Dan juga hal itu termasuk tasyabbuh (penyerupaan) dengan para hizbiyyin. Dan kita

    dilarang untuk menyerupai seluruh orang fasiq ataupun golongan yang cacat dan

    kurang secara agama.8 Lantas sebelum saudara mengenal mereka koq kenapa saudara

    telah bergembira dengan mereka ? Apakah karena saudara sebenarnya kenal dengan Anti

    Luqman yang beralamat email [email protected] dan memakai fasilitas dari ISP

    Yemennet itu, sehingga saudara bergembira karenanya ?9

    Apa yang saudara banggakan dari keadaan seorang yang majhul alias fasiq (dalam

    bermuamalah dengannya) apakah hanya lantaran mereka seperjuangan dengan saudaradalam menggoncang Ukhuwwah Salafiyyah di Indonesia seperti yang telah saya utarakan di

    atas???

    Kita teringat dengan ucapan seorang penyair yang berbunyi:

    ***

    Di awan ada seekor burung bernama Baqo *** Setiap burung bergabung dengan

    sejenisnya

    Dan sungguh benar Sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam saat beliau berkata:

    8 Lihat Buat yang Memerangi Kebatilan dengan Identitas Samaran karya Abu Fairuz halaman: 6 baris ke: 6

    dari atas9Sengaja penulis menaruh penjelasan ini di bagian catatan kaki, karena masalah dunia komputer. Alamat IPadalah Internet Protocol, yang dipakai untuk identitas komputer di Internet. Tiap ISP (Internet Service

    Provider) memiliki nomor yang khas dan tertulis jelas lokasinya. Perlu diketahui, email Abul Abbas Khadir al

    Limbori yg mukim di Dammaj, Yaman, diketahui memanfaatkan hubungan internet lewat ISP yang identikdengan Anti Luqman, yakni ISP YemenNet Dialup & ISDN Customer (sesuai informasi di komentar web jumiyyah.wordpress.com). Lantaran range IP komputer yang dipakai adalah antara 82.114.174.0 -82.114.175.255, ternyata Anti Luqman dan reporter dari Dammaj, yaman memiliki kesamaan alamat IP.Contoh alamat IP yang dipakai Abu Abbas Khadir al Limbori, pada tanggal 9 November 2008 IP

    82.114.160.34, 21 November 2008 IP 82.114.175.88, 2 Desember 2008 IP 82.114.175.252 , 5 Desember 2008IP 82.114.174.219, 7 Desember 2008 IP 82.114.175.66, 9 Desember 2008 IP 82.114 .174 .82, 82.114 .174 .179dan 82.114.175.16, 18 Desember 2008 IP 82.114.174.158, 27 Desember 2008 IP 82.114.174.81, 7 Februari2009 IP 82.114.175.33. Email Abul Jauhar [email protected] diketahui memanfaatkan hubunganinternet lewat ISP yang sama dengan alamat 82.114.174.70padatanggal 11 dan 12 Desember 2008, dst. Iniartinya, Anti Luqman benar-benar dari Yaman dan identik dengan lokasi komputer ikhwah diDammaj, Yaman ! Dan memang Turobiyyah amat sangat membenci Luqman Baabduh, sehinggamerekapun menamai dirinya Anti Luqman.

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    8/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 8

    - - :3336 (

    ) Artinya: Dari Aisyah radliallahu anha berkata: Aku mendengar Rasulullah Shalallahu

    alaihi Wasallam bersabda: Ruh itu adalah para tentara yang dikerahkan, apabila diantara

    ruh itu ada yang saling mengenal, maka mereka akan saling bersatu dan jika diantara ruh itu

    tidak saling mengenal, maka mereka akan saling berselisih.

    Berkata Al Khathaby:

    .

    Artinya: Ini merupakan isyarat yang menunjukkan suatu makna adanya pengelompokkan

    dalam perkara kebaikan, kejelekan atau kehancuran. Dan bahwasanya orang yang baik akan

    condong kepada yang baik pula serta orang yang jelek akan condong kepada yang jelek.

    Maka persatuan antara ruh itu terjadi sesuai dengan tabiat yang dimilikinya berupakebaikan atau kejelekan. Apabilah sesuai maka akan bersatu dan apabila tidak sesuai maka

    akan saling berselisih.

    Abu Fairuz dalam Identitas Samarannya berkata: Yang kedua, ana jugamenyampaikan jazakumullohu khoiron atas upaya Antum semua untuk menegakkan al

    haq di muka bumi, dan memberantas kebatilan. Semoga hal itu menjadi alamat tingginya

    derajat Antum semua di sisi Alloh ta'ala.10

    Catatan Ringan: Bagaimana saudara Abu Fairuz menyatakan ungkapan terimakasih dandoa kepada mereka-mereka yang majhul di sisinya? Apakah hanya karena mereka

    adalah seperjuangan dengannya dalam memberangus ukhuwah Salafiyyah di Indonesia?

    Lantas apakah upaya nyata dalam penyebaran dakwah Salafiyyah di Indonesia yang telah

    dilakukan oleh mereka-mereka yang majhul yang di puji oleh Abu Fairuz tadi?

    Abu Fairuz dalam Identitas Samarannya berkata: Adapun buat orang atau kelompok yang menamakan dirinya "Anti Luqman" atau yang semisal dengan itu, maka ana

    ucapkan jazakumullohu khoiron atas partisipasi kalian.11

    Catatan Ringan: Tahukah saudara pembaca sekalian siapa Anti Luqman yang adadalam benak saudara Abu Fairuz? Yang dengan tanpa ada perasaan bersalah sama sekali dia

    menyatakan kesenangannya atas partisipasi yang telah di sumbangkan oleh kelompok

    Mubham12

    yang menamakan dirinya dengan Anti Luqman itu?

    10 Lihat Buat yang Memerangi Kebatilan dengan Identitas Samaran karya Abu Fairuz halaman:4

    baris ke: 4 dari bawah.7 Lihat Identitas Samaran nya Abu Fairuz halaman: 10 baris ke: 13 dari atas.12 Mubham itu lebih rendah dari pada Majhul

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    9/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 9

    Dalam benak saudara Abu Fairuz kelompok yang menamakan dirinya dengan AntiLuqman itu diantaranya adalah: Bisa jadi kalian memang orang-orang yang memendam

    dendam lama pada Luqman, Wahai saudara Abu Fairuz, sejak kapan Islam mengajarkanpara pemeluknya untuk berbangga dengan orang yang menjelaskan keadaan orang lain gunamecapai ambisi pribadi serta melampiaskan dendam lama? Siapakah dari ulama Salaf yangtelah mendahului saudara dalam mengemukakan kaidah ini? Ataukah dalam hal ini saudara

    juga berpendapat bahwa tidak semua urusan harus ada Salafnya?

    Itu pun kalau seandainya apa yang dikatakan oleh Anti Luqman benar adanya, namun

    bagaimana bila seandainya salah dan keliru? Atau Luqman Ba Abduh memiliki alasan

    dalam mengeluarkan ucapan-ucapannya? Siapkah saudara Abu Fairuz yang telah

    bergembira dengan mereka atas partisipasi yang telah mereka sumbangkan untuk menerima

    sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam yang berbunyi:

    Artinya: Barangsiapa yang berbicara tentang kehormatan seorang mukmin padahal tuduhan

    itu tidak ada pada si mukmin tersebut, maka Allah akan menempatkannya di Radghatal

    Khobal13

    sampai dia mencabut ucapannya itu.

    Dan bukankah Anti Luqman itu majhul atau bahkan katakan mubham yang semua

    ucapannya wajib untuk diteliti lebih lanjut, lantas bagaimana bisa saudara mengucapkanterimakasih ? Sementara saudara sendiri belum mengecek berita yang mereka bawa dan

    belum pula mengetahui keadaan mereka, serta belum mengenal siapa mereka?.

    Apakah saudara akan kembali mengulang kepahitan di masa lalu yang mengakibatkan

    kalian - wahai Turobiyyin - terjatuh dalam kedustaan, persaksian palsu dan lain sebagainya,

    hanya karena kurang teliti dalam menerima berita yang sampai kepada kalian, terlebih dimasa fitnah? Bukankah mengecek kebenaran berita itu merupakan perkara yang semestinya

    dilakukan oleh orang yang arif dan bijak ?

    Wahai Abu Fairuz, kini saudara memiliki kedudukan yang lumayan tinggi dalam dinasti

    Turobiyyah. Keberadaan saudara di Dammaj juga sudah lama, saudara juga merupakan

    salah seorang kudama bagi anak-anak Indonesia, bahkan dari sisi keilmuan dan kecerdasan

    yang saudara miliki jauh lebih bagus dari pada yang ada pada diri Abu Turob. Namunakankah semua itu akan sangat menurun nilainya, manakala saudara mengambil semua

    berita yang sampai kepada saudara bahkan dari kelompok majhul yang menamakan dirinya

    dengan Anti Luqman, serta berterima-kasih atas partisipasi mereka. Disaat itu orang-

    orang yang membaca tulisan saudara tidak menutup kemungkinan mereka akan menilai

    tulisan saudara dengan:

    13 Radghatul Khobaladalah: Suatu tempat di Neraka yang dipenuhi dengan keringat dan nanah

    para penghuni Neraka, kita berlinding kepada Allah dari Neraka. Dan semoga Allah menjauhkan

    kita semua dari Neraka.Amiin Ya Lathiful Khabir.

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    10/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 10

    ) (

    Artinya: Saya tidak tahu apa-apa, hanya saja saya mendengar orang-orang mengatakan

    demikian maka saya juga ikut-ikutan mengatakan seperti itu. (Diriwayatkan oleh Bukhary danMuslim dari shahabat Asma binti Abi Bakr)

    Atau memang demikiankah kinerja kalian jajaran Turobiyyin yang selalu mengutamakan

    kecerobohan, ketergesa-gesaan dan tanpa teliti dalam bertindak? Lebih dari itu bagaimana

    jika kalian menerima vonis fasiq kembali kepada diri atau kelompok kalian karena kalian

    tasyabbuh dengan kelompok yang majhul?

    ) (

    Artinya: Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia sama dengan kaum itu.(Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud dari shahabat ibnu Umar)

    Simaklah kembali ucapan saudara dalam Identitas Samaran yang berbunyi: Justru

    yang menulis secara gelap dia akan dicap sebagai orang yang majhul dan tidak diterima

    beritanya. Dan juga hal itu termasuk tasyabbuh (penyerupaan) dengan para hizbiyyin. Dan

    kita dilarang untuk menyerupai seluruh orang fasiq ataupun golongan yang cacat dan

    kurang secara agama.

    Alloh ta'ala berfirman:

    ]/19["Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang melupakan Alloh, sehingga Allohmenjadikan mereka lupa terhadap diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang

    fasiq."(QS Al Hasyr 19)14

    Abu Fairuz dalam Identitas Samarannya berkata: Yang pasti kami berlepas diri dari setiap penulisan yang tidak menyertakan jati diri yang benar, setelah dan sebelum

    nasihat ini ditulis.15

    Catatan Ringan: Ada beberapa catatan ringan yang ingin saya utarakan disini:

    1- Bagaimana saudara Abu Fairuz berlepas diri dari mereka sementara teman-temannyamasih belum mengakui kesalahan dan belum juga menerangkan perbuatan mereka

    berupa pemberian catatan pinggir dan catatan kaki atas selebaran yang dibagi-bagikan di Dammaj?

    2- Bukankan saudara telah bergembira dan berterimakasih kepada mereka dalamungkapan:

    14 Lihat Buat yang Memerangi Kebatilan dengan Identitas Samaran karya Abu Fairuz halaman: 6

    baris ke: 6 dari atas15 Lihat Buat yang Memerangi Kebatilan dengan Identitas Samaran, karya Abu Fairuz halaman:

    11 baris ke: 15 dari bawah.

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    11/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 11

    Yang pertama, ana menyatakan kegembiraan atas kecemburuan Antum semua demiagama Alloh ini. (Identitas Samaran: 2)

    Yang kedua, ana juga menyampaikan jazakumullohu khoiron atas upaya Antumsemua untuk menegakkan al haq di muka bumi, dan memberantas kebatilan.

    (Identitas Samaran: 4)

    Adapun buat orang atau kelompok yang menamakan dirinya "Anti Luqman" atauyang semisal dengan itu, maka ana ucapkan jazakumullohu khoiron atas partisipasi

    kalian. (Identitas Samaran: 10)

    Maka ana katakan: Ana tidak bermaksud menghina ataupun merendahkan kalian.(Identitas Samaran: 11)

    Namun kemudian di akhir kalimat saudara menyatakan berlepas diri dari mereka ?

    Bukankah disaat saudara bergembira, mendoakan serta tidak bermaksud menghina merekadan berterimakasih atas partisipasi mereka, maka disaat itu mereka adalah kelompok yang

    semestinya maruf dan terdepan dalam kebaikan sehingga patut untuk dibanggakan dan

    layak pula untuk didoakan kebaikan bagi mereka? Lantas apa sebab yang mendorongsaudara untuk berlepas diri dari mereka yang telah dibanggakan di awal kalimat?

    Bukankah ini suatu bentuktanaqud (bertolak belakang) yang tak mungkin bertemudalam satu keadaan secara bersamaan?

    Atau memang demikian keadaan kalian wahai Turobiyyin yang selalu bertolak belakang

    antara satu dengan yang lainnya? Kita memohon kepada Allah berupa keselamatan dari

    ketergelinciran dalam agama ini.

    Abu Fairuz dalam Identitas Samarannya berkata: Antum semua terlalu mulia untukmengikuti jalan seorang hizby hina yang menamakan dirinya Abu Mahfudh Ali bin

    Imron dst.16

    Catatan Ringan: Kutorehkan tinta di lembaran kertas ini tuk sebuah kalimat panjang

    berbunyi:

    1- Suatu kelompok akan terlihat betapa carut-marutnya mereka di kala didapati diantarasesama anggota kelompok tersebut selalu berselisih, bertentangan serta saling

    mengedepankan ambisi pribadi. Di sisi lain, sang ketua juga tidak memiliki kearifan

    dan kemampuan dalam mengatur anak buahnya agar tidak saling berselisih.

    Kondisi seperti ini akan mendorong orang-orang yang sebelumnya sempat menaruh

    simpati dengan kelompok tersebut dan berkeinginan pula untuk bergabung

    dengannya segera membatalkan niatnya dan undur ke belakang. Sementara mereka

    yang telah bergabung dan memiliki kejernihan dalam berpikir akan segera

    melepaskan dirinya dari keanggotaan kelompok tersebut.

    16 Lihat Buat yang Memerangi Kebatilan dengan Identitas Samaran karya Abu Fairuz halaman:

    12 baris ke: 8 dari atas.

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    12/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 12

    Keadaan ini memanglah sangat memilukan. Dari luar tampak seakan bersatu namundari dalam ternyata sesama anggota saling berebut mengutamakan kehendak masing-

    masing. Bila kita merenungi keadaan kelompok yang seperti tersebut di atas maka

    kita akan teringat dengan firman Allah yang berbunyi:

    ) :14(

    Artinya: Pertentangan yang terjadi diantara mereka sangatlah besar engkau mengira

    mereka bersatu namun sebenarnya hati mereka cerai-berai. Hal itu dikarenakan

    mereka adalah kaum yang tidak berakal. (Al Hasyr: 14)

    Seperti ini pulalah keadaan sesama anggota Turobiyyah. Sesama mereka saling berselisih dan selalu mengedepankan kehendak masing-masing. Namun bukan

    berarti saya menyamakan atau memvonis mereka adalah kaum musyrikin atau

    kafirin dan atau munafiqin. Tentu Turobiyyah - walaupun mereka memiliki banyakpenyimpangan dan kesalahan -, namun tetap tidak bisa disamakan dengan musyrikinatau kafirin dan atau munafikin yang tertera dalam ayat di atas. Hanya saja pelajaran

    itu diambil dari keumuman lafadz dan bukan terpaku pada suatu sebab tertentu. Dan

    pertentangan serta perselisihan yang terjadi di kalangan Turobiyyah adalah satu

    kenyataan yang tidak mungkin diingkari oleh orang yang berakal sehat. Diantarapertentangan yang terjadi di antara mereka adalah apa yang akan saya sebutkan saat

    ini:

    Dalam Tuduhan Kejinya para ibu dan bapak yang tergabung dalam keanggotaanTim Redaksi Turoby (TRT) berkata: Maka jangan berhayal bahwa kami akan

    tanggapi gonggongan kalian, Namun pada kenyataannya kita mendapati bahwa

    para anggota Turobiyyah sendiri tidak sepakat dengan keputusan yang telahdikeluarkan oleh TRT. Hal itu bisa kita lihat pada empat poin di bawah ini:

    Sang Ketua yang tak lain adalah saudara Al Ustadz Al Fadhil Wal Akh Al KariimAbu Turob Saif Al Hadi Bin Khadir Al Jawi (Semoga tidak kepanjangan nama dan

    gelar ya Mas Abu Turob ) tidak bisa menerima apa yang telah ditorehkan dan

    diputuskan oleh Tim Redaksi, sehingga dia menyuarakan rintihan serta

    kejengkelannya atas tulisan Abu Mahfudzh yang diutarakannya pada jalsah

    Ishlah dengan saudara Abu Salman Asal Buthon. (Lihat kembali artikel bertajuk :

    Ketika Hujjah tak lagi menjadi prioritas utama)

    Saudara kita Abu Sholih Dzakwan juga tidak sepakat dengan keputusan yang telahdikeluarkan oleh Tim Redaksi, sehingga dia juga mengedepankan keinginannyauntuk mengetahui siapa Abu Mahfudzh itu, maka bang Dzakwan mencari berita,

    bertanya kesana kemari, kepada si fulan dan si allan. Kenal dengan Abu

    Mahfudzh nggak?.

    Perselisihan antara anggota Turobiyyah juga terlihat jelas dengan ketidak-setujuansaudara Abu Fairuz atas keputusan Tim Redaksi, sehingga dalam IdentitasSamarannya, saudara Abu Fairuz berkata menunjukkan ambisinya yang sudah

    selayaknya diterima oleh anggota Turoby lainnya: Beraninya membikin kedustaan

    dan memutarbalikkan fakta, sambil berusaha mengadu domba para pejuang fi

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    13/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 13

    sabilillah dan mengaburkan hakikat, tapi tak berani dengan jujur menampakkan

    identitas aslinya pada kami.17

    Dalam Jaringan Sindikat nya Bang Dzakwan juga ternyata tidak bisa menerimakeputusan Tim Redaksi sehingga dia berkata: Abu Mahfudh 'Ali bin 'Imran bin

    'Ali Adam Al Anduunusy18

    (dia adalah muta'ashib pendusta yang bersembunyi di

    Dammaj menurut pengakuannya.19

    Wahai Turobiyyin mengapa kalian tidak memiliki kekompakan serta saling

    mengedepankan ambisi pribadi? Apakah hanya karena amukan emosi yang meluap-

    luap atas tulisan Abu Mahfudzh, sehingga kalian hilang kontrol? Lantas siapakahyang bisa kami percaya dari kalian? Tim Redaksi, Sang Ketua, Dzakwan ataukah

    Abu Fairuz? Siapa pulakah yang nyeleneh (syadz) dari kalian dan siapa pula yang

    terpercaya (mahfudzh), sehingga bisa dipegang ucapannya?

    Masih dalam Tuduhan Keji nya TRT berkata: Untuk penulis majhul (yakni Abu Mahfuzh dan para stafnya): Demikianlah yang diputuskan oleh Tim Redaksi

    bahwa menurut anggapan mereka, Abu Mahfudzh itu adalah majhul. Namunapakah vonis ini disepakati oleh Turobiyyun lainnya? Ataukah mereka sendiri saling

    berselisih dalam menetapkan hukum bagi Abu Mahfudzh (semoga Allah selalu

    menjaganya dari ketergelinciran dalam agama setelah datangnya petunjuk, doa yang

    sama juga penulis peruntukkan bagi segenap pembaca yang budiman), ternyataanggota Turobiyyin lainnya juga tidak setuju dengan keputusan yang telah

    dikeluarkan oleh Tim Redaksi. Bisa kita lihat pada poin di bawah ini:

    Yang paling tidak setuju dengan keputusan Tim Redaksi adalah saudara kitaseorang pria asal Kudus bernama Abu Fairuz Abdurrahman bin Sukaya. DalamIdentitas Samarannya dia berkata: Antum semua terlalu mulia untuk mengikuti

    jalan seorang hizby hina yang menamakan dirinya Abu Mahfudh Ali bin Imron

    dst.(Identitas Samaran: 12) Tim Redaksi menyatakan kalau Abu Mahfudzh itu

    majhul namun Abu Fairuz tidak terima dengan keputusan Tim Redaksi yang

    terlalu ringan baginya, sehingga dia mengemukakan ambisinya dengan menyatakan

    bahwa Abu Mahfudzh itu adalah seorang Hizby Hina

    Ketidak-setujuan atas keputusan Tim Redaksi ini juga diungkapkan oleh saudaraAbu Sholih Dzakwan. Dalam tulisan berjudul Jaringan Sindikat-nya, Bang

    Dzakwan ini berkata: dia adalah muta'ashib. Ternyata menurut bang Dzakwan

    keputusan yang dikeluarkan oleh Tim Redaksi kurang keras dan kurang

    17 Lihat Buat yang Memerangi Kebatilan dengan Identitas Samaran karya Abu Fairuz halaman:12 baris ke 10 dari atas.18 Hai pengecut, tolong sebutkan kepada kami nama-nama orang yang mengenalmu danmerekomendasi dirimu, juga nama kampung halamanmu, serta alamatmu yang jelas di Dammaj.

    Karena kami ingin berkenalan denganmu dan berziaroh ke tempatmu. Kami juga inginmemperperkenalkanmu kepada Syaikhuna Yahya Al Hajury hafizdohulloh. Ini jika kamu adalah darikalangan manusia. Namun jika kamu dari sebangsa jin hizby, maka kami katakan: "Ittaqillah,

    wakhsya' falan ta'duwa qodroka!"19 Lihat Jaringan Sindikat-nya Dzakwan beserta catatan kakinya di halaman: 18 baris ke: 10 dari

    bawah.

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    14/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 14

    menggigit, sehingga dia mengeluarkan keputusan sendiri yang terkesan sangat kuat

    dan menggigit dengan ucapannya: dia adalah muta'ashib

    2- Sikap gegabah, tergesa-gesa, tidak teliti dan kurang berhati-hati dalam memutuskansuatu masalah merupakan bisikan dari syaithon serta awal dari ketergelinciran dan

    juga jembatan menuju kebinasaan. Sehingga setiap orang yang memiliki kebijakan

    akan berusaha menghindar dari sifat-sifat yang penuh dengan cela tadi. Rasulullah

    Shalallahu Alaihi wasallam bersabda:

    .) :3/1054 :10/ 104 (

    Artinya: "Bersikap secara ta'anni (teliti dan berhati-hati dalam menilai suatu perkara) itu datangnya dari Allah sementara sikap gegabah dan selalu tergesa-gesa

    itu datangnya dari syaithan". (Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dan Al Baihaqy dari sahabatAnas bin Malik dan disebutkan oleh Asy Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Ash-Shahihah).

    Seorang penyair bernama Abu Said Umair bin Syuyaim At Taghliby yang lebih

    dikenal dengan sebutan Al Quthomy melantunkansyiirindahnya berbunyi:

    ...

    Berapa banyak orang yang berhati-hati dalam melangkah mendapati sebagian

    kebutuhannya selalu terpenuhi...

    Dan tidak sedikit pula orang yang selalu tergesa-gesa dalam melangkah akan

    menuai ketergelinciran...

    Demikian indahnya sikap berhati-hati dan teliti dalam menilai atau memutuskan

    sesuatu. Namun sangat disayangkan, saudara kita yang kini tengah menimba ilmu diDammaj yang tak lain adalah Abu Fairuz Abdurrahman Bin Sukaya dalam

    Identitas Samaran-nya ternyata sangat gegabah dan ceroboh dalam memberikan

    suatu penilaian terhadap seseorang, yang pada hakekatnya akan kembali

    menyangkut kepribadian dan kehormatannya sendiri. Sebagaimana hal itu jelas

    terbaca dalam Identitas Samarannya. Dia berkata tentang Abu Mahfudzh. Bahwa

    Abu Mahfudzh itu adalah: seorang hizby hina.

    Wahai saudara Abu Fairuz yang saya hormati, dari mana saudara bisa menyatakan

    keadaan seseorang sebagai hizby atau hina padahal saudara sendiri belum mengenalkeadaan orang itu? Anggaplah menurut pandangan saudara bahwa orang itu

    bersalah, namun apakah demikian bermuamalah dengan orang yang bersalah yaitulangsung divonis sebagai seorang hizby hina? Mana disiplin ilmu yang telah engkau

    pelajari? Bukankah engkau telah mengetahui penerapan kaidahJarh Wa Tadil?

    Dan bukankah selayaknya ketika hendak memvonis seseorang sebagai kafir,

    mubtadi, fasiq, atau hizby harus melihat syuruth dan mawani? (Terpenuhinya

    syarat serta terlepasnya penghalang dari orang yang akan menerima vonis tersebut)

    Apakah ilmu yang telah engkau pelajari sebatas teori, tapi lupa praktek ? Ataukahilmu itu telah engkau kemas rapi dalam memori laptop belaka ? Bukankah

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    15/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 15

    sepantasnya orang yang salah (bila ternyata benar orang itu salah dan bukan sekedardugaan belaka) dinasehati dan ditegakkan hujjah kepadanya? Namun semua itu

    seakan terlupakan justru disaat emosi bergejolak, nafsu memuncak, sehinggajauh

    dari penerapan kaidah baku disaat ego dikedepankan.

    Wahai Abu Fairuz, simak dan hayatilah sabda Rasulullah shallallahu alaihi

    wassallam yang berbunyi:

    Artinya: Dari Abi Bakroh radliallahu anhu bahwa Rasulullah Shaalallahu AlaihiWasallam berkata dalam khutbahnya saat melaksanakan Hajjatul Wada:

    Sesungguhnya darah-darah kalian, harta dan juga kehormatan kalian haram untukditumpahkan oleh sesama kalian sebagaimana keharaman hari kalian ini, pada bulan

    kalian ini dan dalam negeri kalian ini. (maksudnya hari Arofah di bulan Dzulhijjah

    dan di negeri Makkah)

    Sementara Ibnu Umar radiyallahu anhum berkata tentang kehormatan seorang

    Muslim:

    Pada suatu hari Ibnu Umar melihat ke arah Kabah seraya berkata: Sungguh betapa

    mulianya kamu (Kabah) dan betapa agung kehormatanmu, namun kehormatan

    seorang Muslim jauh lebih agung di sisi Allah dari pada kehormatanmu.

    Lantas apakah yang diinginkan oleh saudara Abu Fairuz saat mengeluarkan

    ucapannya yang berbunyi: seorang hizby hina ? Apakah sekedar pelampiasanamarah sesaat? Atau untuk meredam ego yang tengah gejolak? Ataukah sekedar

    sebagai penenang atas tekanan yang telah demikian berat dirasanya, karena namanya

    yang selalu tertuang dalam tulisan-tulisan Abu Mahfudzh sebagai data dan bukti atas

    kesalahan dan penyimpangan Turobiyyah ? Terlepas dari semua itu. saya hanya

    ingin mengingatkan saudara yang mulia Abu Fairuz Abdurrahman bin Sukaya yangtelah terlanjur mengucapkan kalimat seorang hizby hina dengan sebuah hadits yang

    berbunyi:

    :

    Artinya: Dari Abdillah bin Umar radliallahu anhu bahwa Rasulullah Shalallahu

    Alaihi Wasallam bersabda: Siapa saja yang berkata tentang saudaranya (Muslim)

    dengan ucapan: wahai kafir, maka akan kembali kepada salah seorang diantara

    mereka berdua.

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    16/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 16

    Wahai saudara Abu Fairuz, tentunya saya tidak menginginkan saudara menjadi seorang hizby hina, saya juga tidak menginginkan para pembaca yang budiman

    menjadi hizbiyyun yang hina, sebagaimana saya juga tidak menginginkan hal itu

    terjadi pada diri sendiri. Semoga Allah Taala selalu menjaga kita semua dari penyimpangan setelah datangnya petunjuk. Namun wahai saudara Abu Fairuz,apakah dengan ucapan yang telah keluar dari lisan saudara berupa seorang hizby

    hinayang telah saudara tujukan kepada Abu Mahfudzh, sementara Abu Mahfudzh

    berlepas diri dari tuduhan saudara, apakah dengan demikian saudara bisa merasa

    aman dan tenang dari kalimat yang telah terucap itu? Tidakkah saudara memiliki

    sedikit rasa takut akan ancaman yang ada dalam hadits di atas?

    Harapan saya semoga di kemudian hari saudara bisa bersikap lebih teliti dan berhati-hati demi menjaga keselamatan sendiri dan janganlah sampai hanya karena sikapceroboh dan gegabah lantas menyebabkan saudara menjadi seorang hizby

    hina.

    Abu Fairuz dalam Identitas Samarannya berkata: Beraninya membikin kedustaandan memutarbalikkan fakta, sambil berusaha mengadu domba para pejuang fi sabilillah

    dan mengaburkan hakikat,20

    Catatan Ringan: Siapakah sebenarnya yang lebih pantas untuk disebut sebagai pendusta ?Abu Mahfudzh yang menerangkan kesalahan dan penyimpangan Turobiyyah lengkap

    disertai dengan data dan bukti-buktinya, ataukah kalian sendiri wahai Turobiyyin yang

    mengingkari hakekat dan kenyataan yang sebenarnya?

    Mengaburkan hakekat? Sepertinya ucapan ini lebih pantas untuk ditujukan kepada saudara

    Abu Fairuz sendiri. Mengapa demikian? Jawabannya adalah: Hakekat yang sebenarnyayang telah menyingkap kesalahan dan penyimpangan serta ketidak-adilan Turobiyyah dalam

    bersikap atau bertindak, yang telah tercantum pada Tirai Itu Kini Telah Tersingkap edisi

    pertama dan kedua.

    Kemudian dengan tulisannya ini, saudara yang mulia Abu Fairuz berusaha memalingkan

    para pembaca dengan mengesenakan bahwa tulisan Tirai Itu Kini Telah Tersingkap itu

    merupakan pengkaburan terhadap hakekat yang ada. Wahai saudaraku Abu Fairuz, hakekat

    manakah yang telah dikaburkan oleh Abu Mahfudzh? Bukankah semua terdata dengan buktidan persaksian bahkan dengan suara-suara kalian yang terekam? Ataukah kalian sendiri

    wahai Turobiyyah yang berusaha mengkaburkan hakekat yang ada dalam Tirai Itu Kini

    Telah Tersingkap, dengan cara mengingkari hakekat kesalahan dan kelalaian kaliansendiri?

    Abu Fairuz dalam Identitas Samarannya berkata: Mengaku ada di Dammaj tapi takkami temukan batang hidungnya

    21.

    20 Lihat Buat yang Memerangi Kebatilan dengan Identitas Samaran karya Abu Fairuz halaman: 12

    baris ke: 10 dari atas21 Lihat Buat yang Memerangi Kebatilan dengan Identitas Samaran karya Abu Fairuz halaman: 12

    baris ke: 13 dari bawah.

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    17/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 17

    Catatan Ringan: Saya melihat ini adalah suatu kecerobohan yang sangat nyata yangdilakukan oleh saudara kita Abu Fairuz. Saya tidak pernah menduga sebelumnya bahwa

    Anda, wahai Abu Fairuz akan mengalami kemerosotan separah ini dalam menilai sesuatu

    dengan kecerobohan. Namun kini tulisan Anda menjadi saksi atas kecerobohan yang andalakukan. Dalam tulisan yang manakah saudara membaca bahwa Abu Mahfudzhmengaku ada di Dammaj harosahallah?

    Tunjukkanlah buktinya bahwa Abu Mahfudzh mengaku ada di Dammaj. Baik dalamtulisan-tulisan Abu Mahfudzh atau dalam kaset rekaman suara Abu Mahfudzh atauapa saja yang bisa dijadikan sebagai bukti kuat dan pasti bahwa Abu Mahfudzhmengaku ada di Dammaj. Bukankah itu merupakan sesuatu yang sulit dan katakanlahmustahil wahai saudaraku yang mulia Abu Fairuz ?

    Bila saudara Abu Fairuz yang mulia tidak mampu mendatangkan buktinya dan saudara

    memang tidak akan mampu mendatangkan bukti tersebut- maka saya akan memberikan duakemungkinan bagi para pembaca sekalian kenapa sampai saudara kita Abu Fairuz

    mengatakan bahwa Abu Mahfudzh mengaku ada di Dammaj habibah.

    1- Karena Abu Fairuz lebih mengedepankan kecerobohan dan kurang teliti dalammenilai sesuatu, bila ini yang terjadi, maka semua pembaca yang budiman tentu

    akan mengetahui yang sebenarnya. Ternyata barang dagangan saudara kita yangmulia bernama Abu Fairuz yang berasal dari Kudus ini, hanyalah sekedar praduga

    dan sangkaan belaka yang merupakan hasil dari kecerobohan dan kurang teliti dalam

    menerima atau menilai sesuatu. Ini adalah kemungkinan pertama. Dan sebelumnya

    telah saya kemukakan di atas akan betapa pentingnya sikap taanni yaitu berhati-hatidan teliti dalam segala keadaan, semoga saudara kita Abu Fairuz bisa untuk lebih

    teliti lagi dalam menerima, menilai atau memutuskan sesuatu.

    2- Kemungkinan yang kedua adalah karena salah dalam memahami kalimat AbuMahfudzh dalam Tirai itu kini telah tersingkap edisi pertama yang berbunyi: Saatkutorehkan tinta ini tergerak l isan dan hatiku tuk selalu berucap syukur kepadaAllah Taala, yang telah mentaqdirkan kesehatan ini, tuk tetap setia menemanisemangatku dalam menuntut i lmu Dienul Islam saat ini. Walau perubahan cuacadi Yaman terasa sangat kurang bersahabat dengan kondisi tubuhku saat ini.Namun aneh tapi nyata, beberapa bulan telah berlalu toh aku masih belum bisaberadaptasi dengan gurun batu, Negeri Yaman. Dan sepertinya kemungkinan yangkedua ini lebih dekat kepada hakekat sebenarnya, walau yang pertama tadi juga tidakmenutup kemungkinan benar adanya

    Pada kenyataannya baik ucapan itu berdasar karena kecerobohan atau karena salah

    faham, maka saudara yang terhormat Abu Fairuz tetap dituntut untuk menunjukkan

    bukti atas ucapannya.

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    18/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 18

    Abu Fairuz dalam Identitas Samarannya berkata: Tapi sampai sekarang tak beraniunjuk pantat.

    22

    Catatan ringan: Aib alaika, ya Aba Fairuz min hadzal kalam, bukankah -maaf- Pantat ituadalah aurat besar? Lantas apa pula perlunya untuk ditunjukkan kepada orang lainpadahal bukan dalam keadaan darurat? Aib, Aib, ya Aba Fairuz min hadzal kalam, Aib

    alaik

    Kita bukan sedang mengupas hukum seputar pantat secara rinci, -kepada para pembaca

    sekalian, sekali lagi saya mengungkapkan permohonan maaf atas penukilan dari ucapansaudara Abu Fairuz ini-, boleh ataukah tidak untuk ditunjukkan kepada orang lain. Ataumungkin memang demikiankah salam komando Turoby, yaitu saling unjuk pantatsesama mereka? Kenapa saudara Abu Fairuz juga menuntut orang lain untuk unjukpantat kepadanya, sebagai salam perkenalan atau salam penghormatan? Kita

    nantikan jawabannya dari saudara Abu Fairuz yang kita hormati.Mestinya seorang yang dididik dengan adab yang mulia tentunya akan selalu menggunakankata-kata yang mulia pula, baik dalam berucap dan berbicara, dan memang demikianlah

    semestinya.

    Rasulullahshallallahu alaihi wasallam bersabda:

    ) (

    Artinya: Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Lembut dan mencintai kelembutan

    pada semua perkara. (Diriwayatkan oleh Bukhary dan Muslim dari Aisyah radliallahu anha)

    Dalam hadits yang lainnya beliau shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:

    :

    Artinya: Dari Aisyah radliallahu anha, istri Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, bahwa

    Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah

    adalah Dzat yang Maha Lembut, dan memberikan pada sikap kelembutan itu suatukeutamaan yang tidak diberikan pada sikap kaku atau yang lainnya. (Diriwayatkan oleh AlImam Muslim dari Aisyah)

    Dalam hadits yang lain beliau Shalallahu Alaihi Wasallam berkata:

    :

    Artinya: Dari Aisyah radliallahu anha, istri Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, dari NabiShalallahu Alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda: Sesungguhnya sifat kelembutan itutidaklah ada pada sesuatu, melainkan justru akan menambahnya menjadi indah. Dan

    22 Lihat Buat yang Memerangi Kebatilan dengan Identitas Samaran karya Abu Fairuz halaman: 12 baris ke:

    9 dari bawah.

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    19/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 19

    tidaklah kelembutan itu dilepas dari sesuatu melainkan akan menambahnya menjadilebih jelek. (Diriwayatkan oleh Al Imam Muslim dari Aisyah)

    Beliau Shalallahu Alaihi Wasallam juga bersabda:

    : :

    Artinya: Dari Jarir radliallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam

    bersabda: Barangsiapa yang terhalang dari kelembutan, maka dia akan terhalang dari

    kebaikan. (Diriwayatkan oleh Al Imam Muslim dari Jarir)

    Hadits Rasulullahshallallahu alaihi wassallam lainnya berbunyi:

    Artinya: Dari Abi darda radliallahu anhu, dari Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, beliau

    bersabda: Barangsiapa yang diberi bagian dari sifat kelembutan, maka dia telah diberikebaikan yang sangat banyak. Dan barang siapa yang dihalangi dari sifat kelembutan, maka

    dia terhalang pula dari kebaikan. (Diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Abi Darda dan di Shahihkanoleh Al Albany)

    Semoga hadits-hadits ini bermanfaat bagi saya pribadi dan saudara Abu Fairuz serta para

    pembaca sekalian, dan semoga kita termasuk orang yang selalu bersikap dan bersifat dengan penuh kelembutan baik dalam ucapan atau perbuatan atau tingkah laku kita. Semogasetelah ini saudara kita Abu Fairuz lebih memilih kelembutan dari pada sikap kaku

    dan kesan emosi sesaat.Yah... aku memang mengenal saudara Abu Fairuz sejak zaman Laskar Jihad dulu, disaat

    kami berjuang bersama, membela kehormatan Islam dan Muslimin di negeri raja-raja;

    Ambon Manise. Mungkin karena kebersamaan kami tak berjalan lama, mungkin diakini telah melupakanku dan menganggap bahwa aku adalah majhul, namun takapalah... biarlah dia berbicara sekenanya, melampiaskan amarahnya, mengeluarkanunek-uneknya dan menyebar buah pikirnya.

    Toh orang-orang yang bijak lagi terbimbing akan segera mengetahui hakikat yang

    sebenarnya. Orang-orang yang kurang faham cepat atau lambat juga akan menemukan

    jawabannya. Namun terlepas dari semua kepenatan yag tengah melanda, sosok Abu

    Fairuz dalam pandangan, dalam benak dan juga dalam bayangan yang selaluterngiang, adalah seorang yang tawadlu, rendah hati dan sangat mengutamakankepentingan bersama., memang saudara Abu Fairuz dulunya seperti yang diutarakanoleh sahabatku Abdul Karim bin Hardjawijata hafidzhohullah dalam Silsilah

    Rosailnya.

    Namun perubahan yang sangat aneh pada kepribadian, tingkah laku dan pola pikir saudara

    Abu Fairuz juga tak ubahnya seperti yang diutarakan oleh Al Akh Abdul Kariim binHardjawijata hafidzhohullah wa jazahullahu khairon yang tersusun dalam Silsilah

    Rasailnya.

  • 8/14/2019 Catatan Ringan Untuk Tulisan Abu Fairuz

    20/20

    Catatan Ringan Atas Tulisan Buat yang memerangi kebatilan dengan identitas samaran. 20

    Bagaimanapun keadaannya, kita semua berharap untuk selalu berada di atas al-Haq, di atas

    Sunnah ash-Shohihah, di atas pemahaman Salaful Ummah.

    Inilah catatan ringan yang ingin saya persembahkan kepada pembaca sekalian. Akhirnyakebenaran datangnya dari Allah Taala dan kesalahan datangnya dari saya pribadi dan

    syaithan. Kiranya ada kritikan, saran, tanggapan dan pembenahan dari para pembaca

    sekalian. Semoga Allah Taala selalu menjaga kita semua dari penyimpangan setelahdatangnya petunjuk dan kebenaran, memberikan kekokohan kepada saya, dan para pembaca

    sekalian untuk tetap berada di atas Al Haq.Amin ya Robbal alamin .

    .

    :

    1430:8