buku rencane

Upload: agus-kurniawan

Post on 09-Apr-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 buku rencane

    1/68

    Duniadi LuarJendela

    Duniadi LuarJendelakumpulan artikel cakrawala nashiha

  • 8/7/2019 buku rencane

    2/68

    Kebaikan

    Akan berbuah Hal-Hal BaikKeburukan

    Hanya Menghasilkan Keburukan yang lebih Buruk

    Hidup adalah Mengenai Pilihan-PilihanDan Kita bebas untuk memilihnya

    Namun Begitu Kita Memilih

    Maka Kita harus siap dengan konsekuensi atas Pilihan itu

    Segala Hal yang terjadi diluar diri kitaAkan menjadi Baik dengan Bekal Perasaan Baik

    Juga BisaMenjadi Buruk dengan Bekal Perasaan Buruk

    Dari sebotol kopi tak akan keluar susu

    Dari hati yang busuk

    tak akan keluar madu kebaikan

    Dari hati yang bermadu

    hanya akan hadir keindahan

  • 8/7/2019 buku rencane

    3/68

    Karena saat-saat berlayar akan tiba maka

    ambillah perbekalan sebanyak-banyaknya, dalam

    masa menuntut ilmu yang indah, dalam sujudpanjang di malam sunyi, dan riuhnya gemerisik

    dedaunan di subuh hening.

  • 8/7/2019 buku rencane

    4/68

    Alangkah indahnya hidup ini, bila setiap langkah

    adalah ibadah dan setiap jenak mempunyai

    kemanfaatan. Alangkah hidupnya jiwa bila waktu yang

    berlalu kita perpanjang dalam keindahan dankesenangan, mengumpulkan bekal dalam mengarungi

    samudera kehidupan.

    Karena saat-saat berlayar akan tiba maka ambillah

    perbekalan sebanyak-banyaknya, dalam masa menuntut

    ilmu yang indah, dalam sujud panjang di malam sunyi,

    dan riuhnya gemerisik dedaunan di subuh hening.

    Perbanyaklah kenangan akan nikmatnya bersama Allah

    ketika jiwa akan mengarungi samudera, dimana setiap

    langkah akan menjauhkan kita dari Allah. Karena

    kenangan indah itu akan membawa kita dalam kerinduan

    Hidup ini Indah

  • 8/7/2019 buku rencane

    5/68

    untuk kembali. Dan Allah sedang menanti kembalinya

    kita saat ini dan saat itu.

    Pe rp an jan g l ah masa me n u n t u t i l mu ,

    bermulazamah lah bersama sang murabbi, karena esok

    atau lusa kita tak pernah tau, masa kan berganti dan kita

    kan berdiri sendiri, menjadi sang murabbi.

    Alangkah indahnya hidup ini, bila senantiasa jiwa

    ini dapat menghidupkan sunnah Rasulullah dalamkeringanan dan kelapangan. Karena esok kan

    menjelang, dan kita kan segera rindu untuk

    melakukannya lagi. Dalam sujud sepi dipenghujung

    malam. Allah u Akbar, Alangkah rindu, berkecap rindu

    dalam peraduan hijau bersama Engkau, hanya Engkau.

    Allahumma Anta Rabbi.

    Susahnya jiwa ini terbangun, padahal ia sudah

    merasa rindu, susahnya hati ini kembali padahal ia

    sudah merasa sepi. Allahumma Tolonglah kami, dalam

    cinta dan sujud yang embun, sedang kami bara pun

    belum, Allahumma Anta Rabbi, Allahumma Anta Rabbi,Ya Kariiim, Ya Rahiiim, Tiadalah daya upaya kami selain

    kepada engkau, Allahumma Anta Rabbi Ya Habibi, tiada

    Tuhan selain Allah, cukup bagi ku Allah.

    Meski tak layak diri ini dalam cinta Mu.

  • 8/7/2019 buku rencane

    6/68

    Wajah dunia akan berubah setiap kali kita

    menemukan satu pengetahuan baru, hidup kita berubah

    setiap kali pengetahuan kita berubah. Demikian kata

    Ustadz Anis Matta. Pengetahuan itu mengubah sudutpandang, memperbaiki kehidupan dan memperhalus

    jiwa. Pengetahuan juga lah yang menentukan jalan mana

    yang akan kita pilih untuk kita tempuh dan atau kita

    tinggalkan.

    Ibnu Hazm Al Andalusi, seorang ulama terkenal,

    awalnya hanyalah seorang pemuda yang belum

    berkeinginan mendalami Fiqih, hingga suatu kejadian

    mengubah pendapat itu. Dan pengetahuan akan Fiqih

    kemudian mengubah jalan hidupnya. Awalnya mungkin

    sederhana, lalu berubah menjadi panduan kehidupan.

  • 8/7/2019 buku rencane

    7/68

    Suatu kali, Imam Adz Dzahabi meriwayatkan, Ibnu

    Hazm yang saat itu berusia 26 tahun, memasuki masjid

    dan langsung duduk didalamnya, seseorang

    mendatanginya dan berujar mengapakah engkau

    langsung duduk? Mengapa tidak kau laksanakan

    tahiyatul masjid? maka Ibnu Hazm pun bergegas

    mengambil wudhu lalu shalat dua rakaat. Di kali yang lain

    ia memasuki masjid lalu mendirikan dua rakaat tahiyatul

    masj id . Tak disangka, Seseorang kembal i

    mendatanginya dan berkata duduklah,duduklah, ini

    bukan waktunya? rupanya saat itu sudah lepas ashar, tak

    ada shalat sunnat sesudah ashar.

    Maka saya pun beranjak kata Ibnu Hazm

    mengenang dan saya sangat sedih, lalu saya berkata

    kepada guru yang mendidik saya. Tolong tunjukkan rumahahli fikih Abu Abdillah bin Dahun kepada saya!

    Ibnu Hazm melanjutkan saya pun menjumpainya

    dan menceritakan apa yang menimpa diri saya. Ia pun

    menyuruh saya mengkaji kitab Al Muwattha karya Imam

    Malik. Saya pun mulai mempelajarinya. Saya juga

    membacakan kitab ini kepadanya serta kepada yang lainselama tiga tahun, hingga saya mulai berani bertukar

    pendapat

    Wajah dunia akan berubah setiap kali kita

    menemukan satu pengetahuan baru, hidup kita berubah

  • 8/7/2019 buku rencane

    8/68

    setiap kali pengetahuan kita berubah. Ibnu Hazm

    berubah karena ketidak tahuan yang menghasilkan

    kehinaan, lalu dengan niat sungguh sungguh berubahlahdia menjadi pengetahuan yang membawa kemuliaan.

    Ibnu Hazm karena pengetahuan mengambil jalan

    kehidupannya, ia pembelajar dalam kehidupannya.

    Harusnya hidup kita adalah hasil penjumlahan

    (akumulasi) dari keseluruhan pengetahuan, bukan

    dijalani begitu saja. Sudahkah jalan hidup kita adalahdipilih dengan pengetahuan atau dengan kebodohan?

  • 8/7/2019 buku rencane

    9/68

    Al Muzani adalah sosok yang dikenal sebagai sosok

    muda yang sangat gemar belajar sejak masih belia. Di

    Mesir hari itu ia lagi-lagi terserang kegundahan jiwa,

    terjebak dalam lingkupan penyakit pemikiran. Intinya AlMuzani sedang mendalami tauhid dan eksistensi

    ketuhanan Allah dengan logika-logika rasional murni.

    Misalnya tentang sifat-sifat Allah yang dipertanyakan

    dengan membandingkan sifat manusia. Tentang taqdir,

    apakah manusia punya hak pilih atau terpaksa.

    Demikianlah Al Muzani, menjadi sempit hatinya karenakerinduan yang ditempatkan pada tempat yang salah

    pada kebenaran.

    ILMU YANG SALAH MEMBAWA JIWA PADA

    KESEMPITAN DAN KEMATIAN. DEMIKIAN PULA ILMU YANG

  • 8/7/2019 buku rencane

    10/68

    BENAR AKAN MEMBAWA PADA KELAPANGAN DAN

    KESUBURAN JIWA.

    Lalu ia mendengar Imam Asy Syafii datang ke

    negerinya, Mesir. Ia pun menemui sang Imam. Dan

    mengeluhkan masalahnya. Lalu tanpa disangka Imam

    Syafii marah kepadanya Tahukah kamu berada dimana

    dirimu saat ini?

    ya, disini, ditempat ini, jawab Al Muzani.

    Bukan. Kamu sedang berada di Taron, sebuah

    lautan yang sangat berbau, tempat dimana Firaun dan

    kaum nya ditenggelamkan jawab sang Imam.

    Imam Syafii melanjutkan, pernahkah kamu

    mendengar Rasulullah memerintahkan kita untukmenanyakan hal -hal seperti itu

    tidak jawab Al Muzani.

    kamu tahu jumlah bintang di langit, dan kapan

    masing -masing terbit serta kapan tenggelam?

    tidak

    sesuatu yang kamu bisa melihat dengan mata

    saja kamu tidak tahu, sekarang kamu mau mengaduk-

    ngaduk secara ngawur seputar masalah penciptanya?

  • 8/7/2019 buku rencane

    11/68

    Kemudian Imam Syafii bertanya lagi kepada Al

    Muzani tentang suatu masalah dalam soal wudhu.

    Tapi jawabanku salah kata Al Muzani.

    Lantas Imam Asy Syafii membagi soal wudhu

    kepada empat hal. dan menanyakan satu persatu

    kepadaku. Tapi tak ada satupun jawabanku yang benar,

    kata Al- Muzani.

    Maka Imam Syafii marah dan berkata lagi

    bagamana kamu ini. Ilmu tentang sesuatu yang harusnya

    kamu ketahui (wudhu) karena kamu perlukan minimal

    lima kali dalam sehari saja kamu tidak mengerti. Lalu kami

    membebani dirimu dengan ilmu yang tidak jelas tentang

    Tuhan. Jika muncul rasa ragu di dalam dirimu, katakan,

    'dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang satu, tidak ada Tuhanselain Dia, dan Dia Maha Pengasih lagi Maha penyayang

    (QS. Al Baqarah:163)

    Sesudah dialog itu Al Muzani bertaubat dan

    mendalami Ilmu Fiqih, berguru kepada Imam Syafii secara

    langsung. Dan tentu saja Wudhu yang ia salah dalam

    menjawab itu, telah dipelajarinya secara mendalam. Hari

    ini kita mengenal Al Muzani sebagai Mujtahid mutlak

    dalam bidang Fiqih, bukunya Mukhtasar Al Muzani, yang

    disebutnya kitab ini aku ringkaskan dari Ilmu Imam

    Syafii. Imam Syafii pernah memuji muridnya itu dengan

  • 8/7/2019 buku rencane

    12/68

    perkataan Al Muzani adalah penopang dan penyebar

    mazhabku.

    Bahkan ketika Sang Guru wafat, Al Muzani pula lahyang memandikan gurunya itu.

    Al Muzani adalah gambaran utuh tentang Hadits

    Rasulullah saw. :

    perumpamaan petunjuk dan ilmu pengetahuan

    yang di amanatkan Allah kepadaku untuk disampaikan

    itu adalah bagaikan hujan lebat yang turun ke bumi.

    Dari sebagian bumi tersebut ada yang subur yang

    dapat mengendapkan air lalu menumbuhkan tumbuh-

    tumbuhan dan rumput-rumputan yang banyak.

    Dari sebagian bumi tersebut ada yang gersang

    yang hanya dapat menampung air yang oleh Allah

    dimanfaatkan untuk manusia sehingga bisa

    dipergunakan untuk minum, meminumi ternak nya dan

    untuk kepentingan pertanian.

    Dan hujan tadi juga turun ke bumi yang lain, hanyasaja bagian bumi ini merupakan tanah yang keras dan

    datar yang tidak dapat menampung air dan (tidak pula)

    menumbuhkan tumbuh tumbuhan. Demikian itulah

    perumpamaan orang yang pandai dalam agama Allah

    dan memanfaatkan apa yang diamanatkan Allah

  • 8/7/2019 buku rencane

    13/68

    kepadaku, kemudian setelah ia mengetahuinya lantas

    mengerjakannya; perumpamaan orang takabbur yang

    tidak mau memperdulikannya; dan perumpamaan

    orang yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang

    ditugaskan kepadaku untuk menyampaikannya.

    (HR. Bukhari dan Muslim)

    Al Muzani, adalah tanah yang subur, sedang kita

    mungkin adalah tanah yang gersang, atau mungkin

    tanah yang penuh batu, yang air tak menggenang, yang

    tumbuhan tak bisa hidup.

  • 8/7/2019 buku rencane

    14/68

    Orang yang ilmunya dangkal adalah orang yang

    pandangan matanya pendek. Bila hujan, mereka hanya

    mampu memandangnya sebagai air yang jatuh dari

    langit. Mereka tak mampu melihat awan, apalagimenatap air yang menguap dan menjadi partikel

    pembentuk awan. Orang yang ilmunya dangkal hanya

    mampu melihat dalam jarak pendek, sekarang. Tapi

    mereka tak akan mampu melihat dalam jarak jauh,

    belajar dari masa lalu untuk kebaikan di masa yang akan

    datang.

    Ilmu yang baik akan membawa pengetahuan yang

    luas, jauhnya pandangan, mampu melihat kilat dibalik

    cahaya. Ilmu yang membawa pengetahuan akan

    mengikat jiwa kita dalam kesadaran yang sama dengan

    kesadaran Nuh. Mereka bilang buat apa membuat kapal,

  • 8/7/2019 buku rencane

    15/68

    Nuh tak bergeming, mereka bilang; bila memang Kapal

    itu untuk di laut mengapa dibuat di Gunung tinggi, Nuh

    tetap bekerja. Karena Ilmu yang Nuh dapat dari Wahyuadalah ilmu yang teryakini dengan jiwa, mengikat dalam

    idealisme, dia tahu inilah jalan nya, jalan yang membawa

    keselamatan bagi dia dan pengikutnya, selebihnya ilmu

    menghasilkan kerja-kerja yang berhasil guna. Dia

    mempunyai ilmunya dan dia mengetahui, sedang ummat

    nya tak mengerti, melihat dalam jangka pendek, melihat

    luasnya lautan tapi tak pernah mengukurnya.

    Semakin banyak ilmu yang didapat, semakin

    banyak yang kita ketahui dan dengan semakin banyak

    yang kita ketahui semakin banyak pula yang dapat kita

    raih. Ilmu terbaik yang kita miliki adalah mengetahui dari

    mana, kemana dan pada siapa kita kan kembali. ItulahTauhid.

    Dengannya langkah menjalani hidup akan terasa

    mudah karena kita tak akan merasa susah dengan

    keadaan kita dan keadaan sekitar kita, disebabkan telah

    mengetahui dari mana semua ini berasal dan kemana

    semua ini akan beranjak pergi. Cobaan yang datang silihberganti akan sirna, karena ia ada asalnya dan setiap

    yang berasal akan kembali kepada asal mulanya.

    Hanya Tuhan yang tiada berasal dan tak akan

    kembali kepada Asal, karena itulah bila kita memandang

  • 8/7/2019 buku rencane

    16/68

    hanya Tuhan, maka kita kan hidup dilingkungan Nya,

    lingkungan dimana Hanya Tuhan yang punya kuasa

    kepada diri kita, dilingkungan yang Luas, dengankeyakinan sepenuh jiwa bahwa seberapapun besarnya

    masalah, tak akan melebihi Kemaha besaran Allah dan

    Rahmat Nya.

    Dengan Ilmu Tauhid yang kita miliki, kita kan

    tersadarkan bahwa masalah tak akan selamanya hadir, ia

    kan musnah seiring jarum jam yang berputar, hanya Allahlah yang abadi yang lain akan musnah, sirna di

    terbangkan angin. Yang punya ilmu Tauhid kan teduh

    dibawah naungan Allah, yang tak punya akan gelisah

    karena masalah, akan gundah karena musibah. Hanya

    Allah yang abadi, sedang manusia terukur usia, sedang

    masalah terukur solusi yang hanya sejauh jangkauan lututdan tempat sujud.

    Dengan ilmu Tauhid, tak akan ada tempat berserah

    bahkan kepada diri sendiri, semua hanyalah Allah, karena

    Allah pencipta kita, maka hanya Allah yang tahu cara

    terbaik me-Maintenance diri kita, maka hanya kepada

    Allah kita kembalikan diri ini, dan hanya kepada Nya lahkita meminta pertolongan. Iyyaka Na'budu Wa Iyya

    Kanasta'in.

    Separuh jalan yang terjal akan terasa nikmat

    dalam kasih sayang dan kerinduan disertai rasa harapan

  • 8/7/2019 buku rencane

    17/68

    penuh pada Allah,Raja'. Separuhnya lagi adalah jalan

    teduh yang berhias bunga kecintaan, Mahabbah. Tiada

    yang susah bila semua dengan Allah, Allah Maha Halusdan lembut, Allah Maha hadir dan Maha Kasih.

    Dengan Ilmu Nya Allah memberikan kita Ilmu

    mengetahui Luas kasih Sayang Nya, Tinggi kekuatan Nya,

    Dalam kelembutan Nya, dan Samudera Ampunan Nya.

    Allahu Rahman, Allahul Aziz, Allahu Latiif, Allahul Ghafuur.

    Orang yang ilmunya dangkal adalah orang yang

    pandangan matanya pendek. Bila Musibah datang

    mereka tak mampu melihat Allah dan kasih sayang-Nya,

    mereka tangisi kehilangan cinta, tapi mereka tak pernah

    menangisi hilangnya Allah dari diri. Seperti Nuh, Bahtera

    yang dibangun adalah perlambang pengetahuan yang

    menyelamatkan dari ilmu yang diraih dengan keimanan

    dan tauhid. Semakin banyak yang kita ketahui semakin

    besar kemungkinan kita selamat dalam perjalanan.

    Hanya Allah di setiap keadaan.

    Khalaqal Mawta Wal Hayata Liyabluwakum

    Ayyukum Ahsanu Amala, Wa Huwal Azizul Ghafuur.(QS. AlMulk ;2)

  • 8/7/2019 buku rencane

    18/68

    Ilmu Tauhid adalah ilmu tentang meng-Esakan

    Allah di manapun dan kapanpun, inda kulli makaan wal

    zamaan. Dalam Tauhid kita diajarkan untuk mengetahui

    dan mengimani dengan seyakin-yakin nya bahwa hanyalah Allah yang menjadi prima causa, sebab utama adanya

    seluruh alam dan diri kita.

    Allah adalah satu-satunya pemelihara yang

    mengatur seluruh makhluk, mengatur hidup dan mati,

    musibah dan anugerah. Dan semua yang telah

    ditetapkan-Nya atas kita adalah untuk kebaikan kita, baik

    yang kita senangi maupun yang kita tidak senangi.

    RUBUBIYAH

    Allah adalah Satu-satunya Rabb kita, yang

  • 8/7/2019 buku rencane

    19/68

    menciptakan kita, Rabb yang Mengatur rejeki kita, Allah

    adalah satu -satunya Rabb yang menghidupkan dan yang

    mematikan kita.

    Lalu mengapa kepada yang lain kita meminta

    pertolongan? Lalu dalam musibah, mengapa kita

    berteriak menyakiti diri, padahal kita yakin Allah sedang

    berada dibaliknya, dan Allah sedang menanti kita untuk

    meminta, berdoa. Yang demikian itu mudah bagi Allah.

    Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi

    dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah

    tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami

    menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu

    adalah mudah bagi Allah. demikian kata Allah dalam kitab

    Nya.

    ULUHIYAH

    Allah adalah satu-satunya ilah, yaitu sandaran

    dimana seharusnya Cinta, Rindu, takut dan harap hanya

    bermuara kepada nya.

    Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus

    mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak

    tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada

    yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya?

    Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di

  • 8/7/2019 buku rencane

    20/68

    belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa

    dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.

    Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidakmerasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha

    Tinggi lagi Maha besar. (QS. Al Baqarah: 255)

    Kita sering berulang-ulang membaca ayat Kursi

    diatas, namun pernahkah kita menghayatinya? Itulah

    ayat Tauhid, sahabatku, yang menuntun kepada

    pembersihan jiwa dari rasa percaya bahwa ada kekuatanlain yang berperan selain kekuatan Allah. Ayat yang bisa

    menjadi bekal untuk tazkiyatunnafs, membersihkan diri

    dari najisnya kesyirikan bahwa ada sandaran lain tempat

    kita menaruh rasa untung, sial, berkah dan keramat

    selain kepada Allah.

    ASMAwa SIFAT

    Dan sejenak mari kita bertanya pada diri, sejauh

    mana kita mengenal Allah dan sifat-sifat Nya, Allah

    adalah Tuhannya Alam semesta ini, Tuhan seluruh

    manusia bahkan kepada siapapun mereka menyembah,

    sesungguh nya hanyalah Allah tuhan mereka.

    Allah adalah Tuhan Timur dan Barat, Tuhan yang

    mengatur seluruh jagad raya, bumi ini menurut

    perhitungan manusia berisi +5 Milyar Manusia. Dan tak

    ada satupun yang bukan ciptaan Allah. Lalu

  • 8/7/2019 buku rencane

    21/68

    perhatikanlah, manusia ini hanyalah satu jenis makhluk

    dari triliyunan jenis makhluk yang lain; yang kasat mata

    saja, ada api, air, tanah, udara, hewan dan tumbuhan yang

    semuanya serba generik, masih umum, belum lagi

    partikel dan sel yang tak kasat mata.

    Semua itu Allah yang menciptakan, tak ada

    satupun yang lepas dari Allah hidup, mati dan rejekinya,

    semuanya dalam genggaman Allah. Lalu lihatlah

    gemintang dilangit, kita hanyalah partikel kecil disamudera planet galaksi Andromeda, yang juga

    merupakan bagian dari ratusan milyar galaksi sejenis di

    alam ini, ini semua ciptaan Allah, semua dalam

    genggaman Nya, semua dalam kerajaan Nya.

    Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi

    pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya

    tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan

    habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya

    Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.

    Luqman:27)

    Dan kemudian dalam kerajaan itulah kita berdiam,menunggu titah dari sang pemegang nyawa setiap kita,

    namun kemudian kita juga tahu bahwa Allah yang maha

    kuat itu ternyata juga Maha Pengampun, yang senantiasa

    menanti kita untuk bertaubat kepada Nya. Allah tahu dosa

    kita seluas samudera, namun tangan Nya senantiasa

  • 8/7/2019 buku rencane

    22/68

    terbuka, Dia tak marah selama kita menyesali perbuatan

    kita, Dia tak pernah menolak, Dia malah senang

    menerima. Ampunan Nya mendahului dan melebihiMurka Nya, Maghfirah itu melebihi sangkaan besarnya

    dosa kita. Hanya saja kita sering tidak mengenal Tuhan

    kita dalam nama dan sifat Nya hingga kita sering

    berprasangka buruk mungkinkah Allah mengampuniku?

    Mungkinkah Allah mengabulkan pintaku?

    Allahu Rabbul Alamin, Dia yang menciptakan kita,Dia pula yang mematikan kita, kalau sudah begitu

    kepercayaan kita, memangnya ada tempat lain lagi yang

    bisa memberi kita rejeki dan solusi selain dari Allah?

    Tidak ada, hanyalah Allah penolong kita, cukuplah Allah

    jembatan antara kita dan solusi masalah kita.

    "Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah

    adalah sebaik-baik Pelindung". Maka mereka kembali

    dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah,

    mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka

    mengikuti keridhaan Allah. dan Allah mempunyai karunia

    yang besar(QS. Ali Imran; 173 174)

    Demikian itulah Tauhid, yang kata Imam Ibnu

    Taymiyah terdiri dari tiga pondasi yaitu Tauhid Rububiyah

    (Rabb), Tauhid Uluhiyah (Ilah) dan Tauhid Asma' Wa Sifat

    (Nama dan Sifat).

  • 8/7/2019 buku rencane

    23/68

    Inilah dakwah kita, dakwah kepada Allah, Dakwah

    kepada optimisme yang bersandar kepada kepercayaan

    (mindset) bahwa segalanya datang dari Allah danhendaknya dikembalikan pula kepada Allah.

    (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu

    jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu,

    dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa

    yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai

    setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,

    (QS. Al Hadid:23)

  • 8/7/2019 buku rencane

    24/68

    Dalam buku Wahyul Qalam, Ar Rafi bercerita:

    ketika mereka berteriak, Allah Akbar!, hati Maria

    bergetar, dan ia pun bertanya pada Rahib Shatta Apa

    gerangan yang mereka katakan? Rahib itu menjawab,

    kalimat ini adalah pembukan sembahyang mereka.

    Seolah olah dengan kalimat itu mereka berbicara

    kepada zaman bahwa mereka saat ini berada dalam

    waktu yang tidak terdapat dalam zama dan tidak juga

    dalam dunia. Seakan mereka berada dihadapan Dzat

    yang Maha Agung . Sebab, beg i tu merekamengumandangkan seruan mereka, mereka pun

    melepas ikatan waktu dan ambisi zaman. Itulah saat

    mereka meulai sembahyang mereka. Seolah olah

    mereka tengah menghapus dunia dari jiwa mereka

    sesaat atau beberapa saat. Penghapusan dunia dari jiwa

  • 8/7/2019 buku rencane

    25/68

    mereka adalah keunggulan mereka atas dunia

    Perhatikanlah, Maria, bukankah kamu melihat

    kalimat ini benar benar menyihir mereka? Mereka tidaklagi menoleh kemanapun ketika mereka shalat. Mereka

    telah diselimuti oleh ketenangan. Mereka pun telah

    berpulang dan tidak sebagaimana sebelumnya. Mereka

    penuh khusuk seperti Khusyuknya Filosof terbesar ketia

    ia merenung

    Itu adalah perkataan seorang Rahib (pendeta) dari

    agama lain. Pertanyaannya apakah keadaan kita sewaktu

    shalat seperti itu? Ketika ketergesaan terhadap waktu

    menuntut kita untuk tak ber tuma`ninah lagi, ketika

    wajah pacar, harta, pujian dari teman menghiasi sujud

    dan ruku`kita, dimanakah keadaan ini.

    Bagaimana hendak berhubungan baik dengan

    Allah jika, keadaan Shalat seperti ini yang kita miliki?

    Bagaimana pula Islam yang kita miliki, sedang untuk

    menunjukan bakti kita kepada Allah saja kita masih

    malas. Akan kah Islam akan terbit dari jiwa yang tidak

    menghargai dan mencintai hal terpenting dari nya?

    Rahasia Shalat, ruhnya, dan intinya ada pada

    keutuhan hati dan jiwa dalam menghadap Allah dengan

    meyertakan semua organ tubuh dalam ritme yang sama.

    Saat itu juga kita tidak diperbolehkan memalingkan

  • 8/7/2019 buku rencane

    26/68

    wajah, hanya boleh menghadap kiblat. Demikian juga

    hendaknya hati kita tidak berpaling kepada selain Allah

    pada saat Shalat.

  • 8/7/2019 buku rencane

    27/68

    Ibnu Qayyim Al Jauziyah berkata:

    Sesungguhnya didalam hati terdapat sebuah

    sobekan kecil yang tidak bisa dijahit kecuali denganmenghadap penuh kepada Allah. Di dalamnya juga ada

    keterasingan yang tak mampu di obati kecuali dengan

    menyendiri bersama Allah

    Didalamnya ada pula kebutuhan yang tidak akan

    tercukupi kecuali oleh kecintaan kepada Allah,

    mengingatnya terus menerus, serta keikhlasan penuhkepada-Nya. Bahkan jika hati ini diberi dunia beserta

    isinya, kebutuhan tersebut tetap tak akan terpenuhi

    Hari-hari ini begitu banyak harapan, namun begitu

    sedikit yang jadi kenyataan, begitu banyak usaha namun

  • 8/7/2019 buku rencane

    28/68

    begitu secuilnya hasil. Bukanlah semua kenyataan dan

    hasil selama ini karena kurangnya usaha, Tidak! Bahkan

    usaha kita sudah maksimal, hanya saja memangdemikianlah kenyataan yang terjadi. Maka di titik inilah

    kita perlu menata ulang pikiran dan perasaan kita, lalu

    bertanya apa yang kurang?

    Adalah kita sering melupakan tangan Tuhan di

    setiap usaha kita. Kita sering menafikan Tuhan ketika

    kita mengisi ujian, kita menganggap tidak ada yang bisamenolong diri kita selain kita sendiri. Di sinilah kita sekali

    lagi perlu mensetting ulang pikiran dan perasaan kita

    bahwa tiada yang bisa menolong kita selain kekuasaan

    Allah, bahkan diri kita sendiripun tidak bisa.

    Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.

    tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-

    Nya?(QS. Al Baqarah:255)

    Yang kita lakukan dalam usaha adalah dengan

    maksud menjemput pertolongan Allah, karena Allah

    melihat usaha kita maka Allah memberikan pertolongan

    Nya. Inilah yang harus kita tata dalam pikiran danperasaan kita. Bukankah banyak orang yang terlalu Pe-

    De lalu akhirnya down? Jangan terlalu sombong untuk

    berdoa kepada Allah, jangan pula malu untuk meminta

    kepada Nya.

  • 8/7/2019 buku rencane

    29/68

    Ah, saya berdoa kok! Jawabmu, tapi betulkah kamu

    sudah benar-benar berbicara dengan Allah,

    mengajukan proposal tentang semua harapan dankeinginanmu? Kalaupun sudah berapa banyak dalam

    sehari kamu berdo`a?

    Do`a merupakan tempat dimana seharusnya

    pikiran dan perasaan kita menjadi satu dengan

    kekuasaan Allah. Allah tidak akan mengabulkan doa dari

    hati yang lalai. Sering kali kita sudah berdoa dengan lidahkita, namun di dalam hati masih terdapat keraguan,

    bisakah Allah menolongku? Ketika itu yang terjadi maka

    Allah (bahkan) tak akan memandang ke hatimu.

    Padahal doa selalu terkabul bahkan ketika doa itu

    baru saja dipanjatkan karena Allah begitu dekat dengan

    kita dan berjanji akan mengijabah doa kita

    dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya

    kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya

    aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang

    yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka

    hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku)dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka

    selalu berada dalam kebenaran.(QS. Al Baqarah:186)

    Lambungkan-lah materi bernama doa yang

    tersusun atas partikel perasaan dan pikiran kelangit,

  • 8/7/2019 buku rencane

    30/68

    hingga ia masuk dalam gelombang Ijabah Allah, lalu

    tersusunlah gelombang elektromagnetik yang menarik

    tentara-tentara Allah yang tak terhitung jumlahnya untukmenjadi sarana terkabulnya harapan kita.

  • 8/7/2019 buku rencane

    31/68

    Orang yang kalah adalah orang-orang yang

    membiarkan jiwanya ditaklukkan oleh kegetiran hidup. Ia

    menyerah kalah pada musuh-musuh yang hendak

    menghancurkannya, pada kondisi yang menghendaki iagagal dan pada waktu yang ingin ia merugi.

    Orang-orang yang kalah selalu meratapi

    kekalahannya, menangisi apa yang telah terjadi dan

    terjebak dalam kenangan buruk tentang kondisi yang

    telah dihadapi. Itulah orang-orang yang kalah. Mereka

    mati sebelum kematian mendatangi mereka. Mereka

    kalah bahkan sebelum pertempuran itu di mulai. Adanya

    mereka seperti tidak berarti bagi kehidupan.

    Siapa yang jiwanya kalah oleh dunia, maka

    bersiaplah untuk berkeluh kesah, menderita dan gagal.

  • 8/7/2019 buku rencane

    32/68

    Sebaliknya bila diantara kita masih banyak keluh kesah,

    merasa penderitaan tak ada habisnya dan selalu gagal,

    maka hati-hatilah karena kita termasuk orang yang kalah.

    Banyak potet kekalahan disekitar kita. Karena

    gagal pada ujian sekolah ada teman yang frustasi dan

    akhirnya berniat bunuh diri. Ada yang gagal mendapat

    orang yang dicintai kemudian malah membenamkan diri

    pada lumpur luka yang dalam, dan akhirnya terjebak

    dalam dunia kelam. Ada yang tak diijinkan orang tua nyauntuk melanjutkan kuliah ditempat yang diinginkan, lalu

    hidupnya jadi amburadul dan masih banyak, bahkan

    terlalu banyak, orang-orang kalah di sekitar kita.

    Merekalah yang selalu kalah oleh keadaan, dan

    memilih untuk tetap kalah. Mereka menyalahkan kondisi,

    waktu dan orang lain, padahal kondisi yang tercipta

    sekarang, waktu yang semakin sempit saat ini, dan orang

    lain yang sepertinya membenci, tak lain karena pilihan

    kita sendiri. Bukankah setiap kali dikatakan kepada kita

    sudah hadapi saja lalu kita berkata susah. Semakin

    sering kita meyakini bahwa rasa sakit didalam hati,

    kegagalan yang dialami tak mungkin dilupakan, makasemakin dalam kita menderita dan semakin jauh dari

    kebahagiaan. Berdamailah duhai Jiwa.

    Ibnu Jauzi, berkata jika cobaan datang kepada

    mereka untuk membersihkan dosa-dosa mereka.

  • 8/7/2019 buku rencane

    33/68

    Barulah dia berteriak minta tolong apakah gerangan

    dosaku? padahal ia lupa, bahwa apa yang (pernah) dia

    lakukan telah membuat bumi berguncang (karenadosanya)

    Demikianlah orang-orang yang kalah, mereka lupa

    di saat senggang, dan mereka tak mau disalahkan saat

    sempit menjelang. Mereka sia-siakan masa muda, dan

    tak ingin menderita dimasa tua. Mereka adalah yang

    takluk akan perbuatan, perasaan dan pikiran merekasendiri yang salah dalam memahami kondisi. Merekalah

    orang yang selalu kalah dan memilih untuk tetap kalah.

    Jangan mau jadi orang yang kalah!!!

    ...boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia

    Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai

    sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah

    mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al

    Baqarah:216)

    Jika harapan tak sesuai dengan kenyataan, jika

    kondisi tak seperti yang diinginkan, jika ruang sudah

    terlalu sempit untuk di lalui, jangan kau menjadi kalahdan takluk, kita masih punya waktu untuk memilih. Sultan

    Penyengat dari Riau, ia dikepung Belanda dengan

    kekuatan penuh, ia tahu, ia tak mampu melawan, maka Ia

    memilih untuk keluar dari medan pertempuran yang satu

    dan beralih kepada pertempuran yang lain.

  • 8/7/2019 buku rencane

    34/68

    Tariklah tatapan matamu keluar dari harapan-

    harapan itu, pandanglah harapan itu bagai sekuntum

    bunga di antara bunga-bunga di taman. Lihatlah lagi, ada

    begitu banyak bunga dan begitu banyak keindahan yang

    telah Allah berikan kepadamu saat engkau berjuang

    dalam kebaikan Nya. Dan akhirnya, bunga itu terlalu

    sederhana untuk diwujudkan Allah dalam kehidupan mu,

    dibandingkan dengan segala nikmat yang telah diberikan

    dan disiapkan-Nya untuk mu. Wa Allahu Mustaan

  • 8/7/2019 buku rencane

    35/68

    Al Qarni lahir ketika cahaya Rasulullah bersinar

    indah di dataran Arab, sinarnya penuh menyinari seluruh

    jazirah. Seluruh keturunan Ismail terpanggil satu persatu

    ke Madinah untuk bertemu dan berguru ke Sang CahayaIlmu, Muhammad Al Mustafa.

    Demikian pula Al Qarni, remaja ini demikian rindu

    akan Rasulullah (dan siapakah yang tidak rindu) ingin

    mendengar merdu suara Al Quran yang terlantun dari

    bibir beliau.

    Namun Perjalanan nya begitu jauh, ibunya telah

    renta, tak rela ia meninggalkan, untuk kebaktiannya dan

    kasih sayangnya dia bersedia untuk tetap tinggal

    memelihara sang ibu, sementara teman-temannya telah

    pergi untuk menuntut ilmu di Universitas Kehidupan

  • 8/7/2019 buku rencane

    36/68

    Madinah.

    Haripun berlalu, tahun beranjak, masa berganti, Al

    Qarni akhirnya tak bisa menahan gravitasi cinta

    Rasulullah, dan ibunya luluh. Ibunya memberi ijin kepada

    Al Qarni untuk pergi dalam perjalanan Kerinduan, namun

    ia di beri batas waktu, bila waktu yang telah ditentukan

    habis, maka ia harus pulang. Betapa senangnya Al Qarni,

    ia bergegas pergi, waktu teramat singkat, rindu begitu

    samudera.

    Perjalanan dilakukannya dengan cepat, siang

    malam tak henti, tanpa istirahat, dipacunya diri

    menembus waktu. Sampai lah dia di Madinah yang

    Gemilang, ia tatapi debu yang pernah bersentuhan

    dengan Rasulullah, dia hirupi udara yang meniupkan

    aroma Rasulullah, dia sentuh dinding masjid Nabi, dia

    tesenyum pada setiap orang di kota itu, kota Nabi. Dan ke

    rumah empat meter persegi yang menempel di Masjid

    itulah Al Qarni kini menuju, itulah rumah sang Manusia

    penuh Cinta, Muhammad (bersalawatlah atas beliau,

    Salallahu Alaihi Wassalam).

    Dia mengucap salam, dia mengetuk pintu

    Rasulullah, dia menatap rumah itu sambil menahan

    rindu. Dan jawaban suara halus didengarnya dari dalam,

    suara perempuan, Aisyah yang menjawab. Aisyah

    mengatakan Bahwa Rasulullah sedang melakukan

  • 8/7/2019 buku rencane

    37/68

    perjalanan, mungkin sedang perang. Maka dengan air

    mata berlinang di pipinya, dia duduk di depan pintu Rasul,

    dia menangis tersedu, duhai rindu kapankah akan

    berakhir.

    Waktunya berakhir, Rasulullah belum lagi datang.

    Dengan sedih hati Al Qarni meninggalkan kota dimana

    cita-citanya terpatri, belajar di kota itu. Dia pulang kepada

    sang bunda, merawatnya dengan kasih, hingga akhirnya

    kesendirian bunda yang ditemaninya itu berubah menjadikesunyian kematian.

    Tinggallah Al Qarni dan penyakitnya, hingga

    Rasulullah meninggal dia tak sekalipun bertemu dengan

    beliau. Sehari-hari Al Qarni mengerjakan apa yang dapat

    dikerjakannya untuk menyambung hidup, lepas itu,

    rindunya tertumpah lewat doa yang terlantun lirih dari

    pondoknya yang sederhana. Hingga datanglah waktu

    manusia berkumpul, Haji Akbar di Masa Umar Bin Khatab.

    Al Qarni ikut dalam rombongan sukunya, dia

    menjadi pelayan bagi orang-orang dari sukunya,

    demikianlah caranya mendapatkan biaya haji. Perjalanansuci itu, juga adalah perjalanan penuh pengorbanan,

    karena itulah haji disebut penyempurna penghambaan.

    Namun tak dinyana, Umar Bin Khatab

    menanyakan pada orang-orang sukunya tentang

  • 8/7/2019 buku rencane

    38/68

    seseorang bernama Al Qarni yang berpenyakit belang,

    orang pun keheranan, siapakah orang ini, Hingga Umar

    pun menanyakannya?

    Lalu bertemu lah dia dengan Umar Al Faruq, Umar

    menangis bertemu dengannya, lalu meminta di doakan

    olehnya, dia pun mendoakan Umar. Demikian pula Ali Bin

    Abi Thalib. Demikian pula para sahabat yang utama.

    Semua orang bertanya tanya mengapakah Al Qarni, si

    orang tak dikenal, si pelayan kampung, si pencari kayubakar, di mintakan doanya oleh para sahabat yang tentu

    lebih utama dari dirinya?

    Maka Umarpun bercerita, bahwa ketika Rasulullah

    mendengar dari Aisyah tentang seseorang bernama Al

    Qarni yang menangis rindu di pintu Rasul, maka

    Rasulullah pun berkata pada Umar dan yang lainnya,

    bahwa bila mereka bertemu dengan seseorang bernama

    Al Qarni yang berpenyakit belang maka mintalah doa

    padanya, karena doanya terkabul.

    Demikianlah sahabat, itulah Al Qarni, padanya aku

    berkaca, tentang keterbatasan kesempatanku untukmeraih apa yang terpatri di dalam hati karena Insya Allah

    baktiku kepada ibuku, inilah kisah penghibur hatiku.

    Dan Al Hamdulillah, Allah memberikan setitik ilmu

    padaku, setitik ilmu tentang rindu yang kan berbuah

  • 8/7/2019 buku rencane

    39/68

    manis dalam telaga baktiku.

    Duhai ibu padamu aku lautkan cita-ku, hingga

    kelak Allah labuhkan nya di pantai Cinta-Nya.

    Duhai Rindu.( Aku menangis)

    *tokoh dimaksud adalah Uwais Al Qarni

  • 8/7/2019 buku rencane

    40/68

    Cinta seorang ibu kepada anaknya adalah cinta

    yang tak berbatas walau jarang berbalas. Kasih yang

    dimiliki ibu adalah kasih yang luas yang tak pernah tuntas

    kita bahas. Seperti kisah buah apel yang senantiasamemberi, ibu adalah telaga yang tak akan kering oleh

    kemarau kemiskinan jika kita meminta. Selalu ada,

    mencari hingga mengetuk pintu tetangga saat kita dalam

    tidur lelap, merajuk karena keinginan kita belum

    terpenuhi dengan segera.Ibu rela pinjam uang untuk itu,

    sedang kita tidak tahu, dan tak mau tahu.

    Banyak ibu memilih 'berbohong' demi anaknya,

    makanlah nak, ibu tidak lapar kata kata itu terungkap

    deras, seperti demi anaknya yang sedang lahap, sedang

    nasi tak mencukupi,ibu memilih untuk berbohong. Ini

  • 8/7/2019 buku rencane

    41/68

    kisah seorang anak, seorang anak yang kemudian hari

    menyadari bahwa ibunya sering berbohong padanya,

    demi melihat senyum bahagia anaknya. Mungkin kita kiniadalah anak itu, yang kelak akan sadar bahwa ibu saat ini

    sedang berbohong pada kita.

    Kita mungkin adalah bagian dari anak-anak yang

    kurang peka pada rasa rindu seorang ibu. Kita mungkin

    senang berjam-jam di luar rumah saat remaja menjelang,

    saat pikiran sudah segar dan ruang gerak bertambahluas. Kita mungkin adalah bagian anak-anak ibu yang

    merasa bahagia lepas dari kekangan bunda, saat teman

    begitu banyak dan jiwa merasa merdeka. Dan kini

    dimanapun kita berada, dimanapun kita tinggal, di luar

    rumah, diluar desa, di luar kota atau diluar pulau mari

    sejenak kita bicara tentang rasa sepi seorang ibu.

    Apa yang sedang beliau lakukan senja ini?

    Mungkinkah saat ini, ia sedang duduk menghabiskan

    waktu sambil memandangi pekarangan rumah, tempat

    dimana kita pertama kali belajar jalan, setapak demi

    setapak. Mungkin dia juga saat ini sedang memandangi

    pintu dimana kita pulang TPA dengan senyuman lebar

    dibibir, bercerita tentang hukuman Ustad A, atau si B yang

    tak pandai pandai mengaji.

    Mungkin juga senja ini dia sedang menanti kita

    pulang, sedang kita masih asyik bercakap-cakap dengan

  • 8/7/2019 buku rencane

    42/68

    sahabat, bersenda dengan kekasih hati, menghabiskan

    waktu dengan orang yang belum tentu mencintai kita

    dengan tulus, belum tentu merindukan kita dengan rinduyang tak habis-habis, yang ketika perlu orang itu belum

    tentu siap menolong sedang ibu selalu siap dengan segala

    yang dimilikinya? Hingga adzan menjelang dan ibu kita

    pun tertunduk lesu, mengingat anaknya belum atau tak

    akan pulang senja ini. Mari sejenak kita mengingat ibu,

    yang mungkin saat ini sedang menangis memikirkan

    sikap kita padanya.

    Apa yang sedang dilakukan ibu pagi ini? Membaca

    Al quran membangunkan kita atau sedang memasak nasi

    goreng sebagai sarapan pagi buat kita, mengenang hari-

    hari lalu saat kita masih kelas satu SD, mencium tangan

    beliau dengan semangat lalu makan dengan lahap, ibukita pagi ini mungkin sedang mengenang, saat kita masih

    senang bersama beliau, lalu tiba-tiba rasa sepi

    menghinggapinya, melihat anaknya sudah jauh

    meninggalkan rumah, jangankan cium tangan, bilang saja

    sudah dengan motor menyala. Mari sejenak kita

    mengingat ibu, yang mungkin saat ini sedang menangis

    memikirkan sikap kita padanya.

    Ibu, bagaimanapun beliau pada kita. Adalah ibu

    yang selalu akan merindukan ki ta. Sangat.

    Bagaimanapun beliau adalah yang mengandung kita

    berbulan-bulan dalam kandunganya, berdegup dalam

  • 8/7/2019 buku rencane

    43/68

    satu detakan jantung, berhati-hati dengan segala apa

    yang dimakannya agar kita selamat, bersusah payah

    berjalan ketika hamil nya sudah tua, lalu bertaruh nyawauntuk memberikan separuh hidupnya pada kita. Ibu itulah

    yang kini sedang mencari waktu, mengais kesempatan

    untuk bersama kita, walau kadang caranya tak berkenan

    dihati kita. Bukan ibu yang berubah, namun kita lah yang

    sudah menjauh. Mari sejenak kita mengingat ibu, yang

    mungkin saat ini sedang menangis memikirkan sikap kita

    padanya.

    Ibu kita mungkin saja menyimpan kerinduan pada

    kita, pernahkan engkau melihat seorang wanita renta

    yang masih memikul bakul berjualan dipasar? Pernah kah

    kita berpikir, kemanakah anaknya? Begitu tegakah

    anaknya membiarkannya berjualan dengan tubuhserenta itu? Apakah perasaannya pada anaknya?

    Mungkin ibu kita tidak seperti itu...tapi benarkah kita

    tidak seperti anak anaknya, membiarkan rasa sepi

    menyergap diujung usia ibu kita? Membiarkan beliau

    tetap dalam kerinduannya pada kehadiran kita?

    Karena itu mari kita sejenak berhenti di sini, bicaratentang rasa kesendirian seorang ibu. Tentu saja agar kita

    teringat dan tersadar, serta kemudian mau sesekali

    berbicang bincang dan tidur dipangkuannya seperti

    dulu. Sesekali kita perlu mengobati rasa rindu beliau,

    meninggalkan teman dan kesibukan untuk sesaat pulang

  • 8/7/2019 buku rencane

    44/68

    menemuinya di senja syahdu menemani beliau duduk di

    beranda rumah, mungkin ada obat pada luka rindu itu,

    ketika kita mencium tangan beliau pagi ini.

    Mari sejenak kita bicara tentang rasa sepi seorang

    ibu.

  • 8/7/2019 buku rencane

    45/68

    Kita tak akan lelah menjadi seorang muslim,

    namun bagaimana jika status kemusliman kita harus

    berbenturan dengan proses meraih prestasi? Agar kita

    tak lelah menjadi seorang muslim, mungkin ini waktunyakita merangkai jati diri dalam pengetahuan tentang

    konsepsi prestasi.

    Prestasi adalah satu sisi penting yang terangkai

    dalam kepandaian pelaku, dukungan situasi, mungkin

    juga kelemahan lawan, serta takdir Tuhan. Namun cara

    mencapainya adalah situasi yang harus terhormat,

    berdiri tegak dihadapan lawan, dan mensyukuri

    keadaan. Tanpa kehormatan kemenangan tiada artinya.

    Alqami namanya, seorang perdana menteri pada

    Khalifah terakhir Abbasiyah, Al Mu'Tashim, sebelum

  • 8/7/2019 buku rencane

    46/68

    kekhalifahan baghdad hancur luluh oleh pasukan

    mongol. Peperangan berbanjir darah hingga selutut kuda

    itu adalah sebuah kisah tentang prestasi, tentangkemenangan seorang Alqami dalam makna yang

    diperjuangkannya dengan pengkhianatan dan

    kebohongan.

    Alqami sangat membenci kaum sunni, hingga

    empat belas tahun penghargaan Abbasiyah terhadapnya

    hanya bagaikan air di daun talas bagi nya. Hanya karenaAbbasiyah Sunni maka dia ingin menumbangkan induk

    semangnya itu. Dia sengaja memangkas gaji pegawai,

    menilap uang pajang, melemahkan penjagaan

    perbatasan dan mengurangi jumlah pasukan. Al

    Mu'tashim terlanjur percaya kepadanya, maka ketika dia

    menyarankan agar Al Mu'tashim beserta seluruh keluargakeluar ke gerbang Baghdad menanti pasukan Holako

    Khan pemimpin bangsa mongol dengan menawarkan

    perdamaina, maka khalifah tua itupun menurut. Padahal

    disisi lain, Alqami telah mengirim surat kepada Holako,

    bahwa dia tak boleh menerima tawaran itu, dan

    menyarankan agar membunuh Al Mutashim besertaseluruh keluarganya, dia juga mengirim peta Baghdad

    agar dengan leluasa Holako meruntuhkannya.

    Maka sejarahpun mencatat, Alqami mendapatkan

    kemenangannya, dengan banjir darah dan air mata.

  • 8/7/2019 buku rencane

    47/68

    Prestasinya adalah kemenangan tanpa kehormatan, dia

    sudah mengorbankan agama, kehormatan diri, dan

    kepercayaan.

    Beberapa hari setelah peristiwa penghancuran

    baghdad oleh pasukan Mongol, Alqami berkeliling,

    melihat prestasinya, menjejakkan kaki di limbah darah

    tanda kemenangannya, Alqami kemudian bertemu

    seorang perempuan tua yang berkata kepadanya Wahai

    Ibnu Alqami, Apakah seperti ini perlakuan Bani Abbasiyahkepadamu?

    Perkataan itu menyentak kesadarannya. Mungkin

    ia teringat masa empat belas tahun Abbasiyah

    memanjakannya dengan gelimangan kemewahan,

    kehormatan dan kepercayaan. Tapi ia membalasnya

    dengan kebengisan, pengkhianatan, keji diatas segala

    kekejian. Setelah hari itu, Alqami tak lagi bisa ditemui, ia

    mengurung diri didalam rumah, ia menyesal. Beberapa

    hari kemudian, Alqami ditemukan tewas dirumahnya.

    Demikianlah Alqami beserta mimpi-mimpinya tentang

    kemenangan yang dalam sangka nya bisa didapat dengan

    mengorbankan kehormatannya.

    Tidak ada kemenangan dalam kejahatan, tak ada

    kemenangan dalam kekalahan diri, kemenangan sejati

    hanya akan didapat oleh yang telah berjuang dengan

    sepenuh hati. Alqami tak sendiri, banyak diantara kita

  • 8/7/2019 buku rencane

    48/68

    yang seperti itu, mengorbankan apa yang kita punya

    hanya untuk sebuah kekalahan, dan kita terkalahkan oleh

    kekalahan kita itu.

    Jangan kira kemenangan yang bernama Senang,

    Bahagia, Hobby, atau Juara I yang di raih dengan

    mengorbankan harkat dan martabat baik dengan

    melepaskan pakaian kehormatan kita, menyogok juri,

    kerjasama dengan panitia adalah sebuah kemenangan

    hakiki, karena kemenangan itu hanyalah kemenangantanpa kehormatan. Kehormatan mu sudah diobral habis

    dilapangan pembantaian harga diri, siapa yang

    mengorbankan harga diri untuk kemenangan, sama saja

    dia sedang mempersiapkan kekalahan.

    Hal yang sama juga terjadi pada proses mencontek

    oleh siswa. Apa yang kau dapat prestasi? Prestasi yang

    berselimut rendahnya harga diri? Prestasi tanpa

    kebanggaan?

    Kita telah diberi kehormatan bernama Islam, maka

    jagalah ia sepenuh hati, jika kau buka jilbabmu hanya

    karena tekanan panitia lomba dan pelatihmu, jika kauhancurkan penjagaan diri mu hanya karena cinta yang

    belum tentu abadi, jika untuk trofi kau lakukan

    kecurangan dengan koneksi maka sama saja kau telah

    lelah menjadi seorang muslim, kau telah menjual ke

    Islaman mu dengan harga yang teramat murah. Karena

  • 8/7/2019 buku rencane

    49/68

    kemenangan hanya didapat oleh perjuangan yang penuh

    dan menjaga kehormatan dalam proses. Hidup adalah

    proses pemuliaan dan pengayaan diri, bukan sekedar

    prestasi tapi kemuliaan hakiki.

  • 8/7/2019 buku rencane

    50/68

    Mungkin ini sebuah ajakan yang ambisius,

    ditengah-tengah kondisi pemuda yang sudah terlalu lama

    terlena pada apa yang dijalani, apa yang didapatkan, apa

    yang ada dihadapkan. Mungkin ajakan ini tak akanbergema di qalbu yang sudah lama tak berfungsi,

    terkalahkan oleh nafsu otak yang menyempitkan

    pemikiran dan rasa. Ajakan ini adalah ajakan

    Ishlahunnafs, memperbaiki kehidupan dari dalam diri.

    Ajakan untuk membawa kebaikan dalam ke luar,

    memenuhi janji untuk mengadakan perbaikan, bukansekedar janji untuk ditertawakan..tawa yang hambar.

    Sahabat,

  • 8/7/2019 buku rencane

    51/68

    Berhentilah sejenak. Di satu sudut hidup ini,

    berhentilah sejenak untuk menghitung kembali sudah

    berapa banyak jarak yang kita tempuh, sudah berapabanyak kita mengalami kemajuan sejak kita patrikan

    didalam diri untuk mengadakan perbaikan? Atau malah

    surut kebelakang? Seberapa jauh kita melangkah malah

    membuat kita terlempar jauh lebih buruk dari

    sebelumnya?

    Padahal seorang tak akan mencapai kesuksesanluar biasa bila hari ini sama seperti kemarin atau malah

    lebih buruk dari yang kemarin.

    Berhentilah sejenak untuk menakar kembali

    perjalanan jauh yang kita tempuh, apakah membuat kita

    lebih baik atau malah jadi lebih buruk. Apakah dari mulai

    kita baligh, suatu masa yang menandakan kita beranjak

    remaja dimana tanggung jawab seluruhnya sudah

    menjadi milik kita, kita malah menjadi semakin buruk

    dan buruk? Jika ya, maka kita bukannya maju, tapi malah

    menyurut ke belakang.

    Apakah ketika kita masuk SMA menjadi lebihburuk atau menjadi lebih baik, apakah kita telah

    memberikan pengaruh positif atau malah terpengaruh

    negatif teman teman kita? Jika semua jawabannya

    adalah negatif maka sebaiknya hentikan langkah dulu

    disini. Tarik nafas dalam dalam, kemudian ambil

  • 8/7/2019 buku rencane

    52/68

    sebuah keputusan, Berubah atau Hancur.

    Hidup itu adalah murni pilihan demi pilihan, bila

    kehidupan adalah sebuah garis lurus dimana pada

    pangkalnya adalah kelahiran sedang ujungnya adalah cita

    cita, maka antara kedua titik itu akan ada titik-titik

    simpangan yang bila kita salah dalam memilih

    simpanganya maka kita akan tersesat, jangankan untuk

    kembali pada garis lurus cita-cita, kita malah semakin

    jauh dan jauh dalam kesengsaraan, yang ketika kita sadarpun pada akhirnnya nanti,kita sudah tak punya daya lagi

    untuk kembali.

    Maka jangan sekalipun lengah, karena kematian

    ada di titik yang tidak kita ketahui, maka tugas kita adalah

    menyibukan diri untuk selalu membuat pilihan dengan

    baik, belajar dari kegagalan dan terus memperjuangkan

    diri untuk menjadi lebih baik.

    Ingat ingat lagi janji kita pada diri, mau punya

    prestasi, mau punya motor sendiri, mau hidup mandiri,

    mau bahagia, mau sukses, mau jadi pintar, mau jadi orang

    baik, namun tak sekalipun kita melangkah, kita terlalusibuk menghitung hitung kemungkinan

    KEBERHASILAN = SUSAH,

    tanpa sekalipun kita mencoba menapaki jalan

    menuju KE mau AN itu. Padahal tak akan ada ribuan

  • 8/7/2019 buku rencane

    53/68

    langkah tanpa satu langkah pertama, tak akan ada orang

    yang baik tanpa mengarahkan langkah menuju kebaikan

    itu. Maka bergeraklah.

    Karena gerak itu adalah misi orang hidup, maka

    siapa yang punya mimpi namun tak bergerak untuk

    meraihnya maka sama saja dia dengan mati. Siapa yang

    menikmati berada dilubang pergaulan bebas, minuman

    keras, kebodohan, kemalasan dan lain sebagainya maka

    tak akan ada kesempatan yang akan teraih. Bila kata nyabahwa mereka menunggu nasib, maka Allah tak akan

    memberikan nasib baik bagi mereka yang menikmati

    nasib buruk mereka. Allah tak akan mengubah nasib

    suatu kaum, sampai kaum itu merubah nasib mereka.

    Allah dengan segala kekuasaan Nya hanya menurunkan

    hidayah bagi siapa yang mengejarnya, bukan yang diamdan menikmati apa yang ada dihadapannya.

    Jika pada hari ini kita tidak bersegera melakukan

    perbaikan maka apa yang dituju akan semakin jauh,

    seberapapun jauhnya kita melangkah hanya membawa

    kita surut kebelakang. Seberapa banyakpun pujian

    kawan, kepuasan diri karena dapat menaklukan lawan jenis dengan jalan tak baik, kemenangan tanpa usaha

    yang benar, kesuksesan dengan membohongi diri, hanya

    akan membawa jiwa kita pada kekeringan, kita seperti

    meminum air laut, semakin di minum semakin haus. Kita

  • 8/7/2019 buku rencane

    54/68

    tak akan mampu merasakan kepuasan, karena

    kepuasan sejati hanya diberikan oleh Allah, sedang kita

    hanya berusaha untuk meraihnya, langkah terakhir

    usaha maksimal kita, adalah langkah pertama Allah

    menjawab doa doa kita.

    Imam Syafii mengingatkan Jika engkau tidak

    menyibukkan nafsumu dengan kebenaran, maka dia

    akan menyibukkan dirimu dengan kebatilan. Bila hari ini

    kita tidak memutuskan untuk melakukan perubahanmaka kita sedang bersiap siap untuk menghadapi

    kerusakan. Jangan menunggu besok karena besok

    adalah hari tersibuk, bukankah sudah berkali-kali

    besok yang ada dalam rencana kita, namun tak

    satupun besok yang mempengaruhi kehidupan kita,

    hari inilah saatnya, besok siapa tahu bukan milik kita lagi.

    Jangan berhayal akan esok, apa yang ada hari ini

    itulah modal kita untuk keluar dari keadaan ini. Ini

    saatnya menjauh, belajar dari kegagalan, marah pada

    keadaan yang tidak baik, dan gunakan momentum saat

    ini untuk menjadi lebih baik. Hingga tiada langkah tanpa

    pencapaian prestasi diri, tiada hari tanpa kebaikan danperbaikan. Itulah Ishlahunnafs, itulah taubat yang

    bernilai nasehat.

  • 8/7/2019 buku rencane

    55/68

    Aktivasi Qalbu

    Energi yang dipunyai Jantung (Qalbu) ternyata

    5000 Kali lebih kuat dibandingkan otak, itu mengapa

    perasaan (feel) terasa lebih kuat dibandingkan pikiran

    (Think). Contoh sederhananya; Kita sering berfikir bahwa

    pintar itu baik, namun kita tak pernah belajar untuk

    mencapainya. Kita ingin sukses tapi selalu menunda

    nunda pekerjaan. Itu disebabkan tidak sikronya fungsi

    otak dan Qalbu. Seringkali kita melakukan dengan otak

    tanpa sedikitpun mengaktifkan qalbu.

    Padahal Qalbu yang diakti fkan akan

    menghasilkan vibrasi yang akan menumbuhkan

    perasaan cinta, damai,penuh kasih dan lebih

    mendekatkan kepada gelombang Ilahiyah. Hingga ketika

  • 8/7/2019 buku rencane

    56/68

    Qalbu sudah aktif segala perbuatan seperti

    Ibadah,belajar,kerja dsb, akan menjadi indah, walau

    berlipat ganda terasa seperti satu saja, karena kita

    melibatkan cinta, perasaan kita damai.

    Maka begitu kita memutuskan untuk berubah

    kearah yang lebih baik, aktif kan lah hati untuk

    mencapainya, itulah niat. Niat adalah peneguh keinginan,

    ia akan menghindarkan diri dari kelengahan, dan akan

    membuat gelombang yang kita pancarkan akan lebihkuat hingga Allah akan mengabulkan keinginan kita.

    Qalbu yang tak di aktivasi tak akan mengundang Allah

    untuk mengabulkannya sebagaimana hadits rasulullah:

    Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lengah

    dan ragu

    Betulkan Konsep diri

    Mengapa orang (yang katanya) bodoh akan

    cenderung tidak mau belajar? Karena konsep diri yang

    negatif. Mengapa orang pintar akan terus terpancing

    untuk belajar, selalu ada alasan untuk belajar? Karenakonsep diri yang positif. Mengapa orang sukses

    cenderung terus berulang kesuksesannya? Dan

    mengapa susah sekali bagi orang yang malas untuk

    berubah menjadi orang rajin? Jawabanya juga karena

    Konsep diri.

  • 8/7/2019 buku rencane

    57/68

    Konsep diri adalah anggapan pribadi diri kita

    terhadap kita. Namun walaupun bersifat personal Konsep

    Diri seringkali bukan dibentuk dari dalam diri tapi oleh

    berbagai faktor dari luar seperti cap dari guru, nilai

    raport, kata teman, kata orang tua. Hasilnya seperti meja,

    konsep diri akan semakin teguh begitu kita terus

    menambah kaki kaki (faktor faktor) nya.

    Untuk merubah konsep diri, tentu saja banyak hal

    yang mesti kita lakukan namun yang terpenting adalahmengubah keyakinan diri kita sendiri, bahwa kita PASTI

    BISA berubah. Singkirkan semua konsep diri yang negatif

    beserta faktor faktor pendukungnya, adakan zero mind

    process (kembali ke Fitrah/Nol), lalu mulailah hari baru

    untuk dunia baru yang lebih baik bagi mu.

    Tentukan TUJUAN dan MIMPI mu

    Tujuan dan Mimpi selalu mendekatkan diri kita satu

    langkah menujunya. Dengan menetapkan tujuan berarti

    kita sudah memotivasi diri kita untuk mencapainya.

    Tujuan, Keinginan, Mimpi akan terus menggoda kita untuk

    selangkah lebih maju dan lebih berarti dari sekarang.

    Rasulullah ketika perang Khandak, telah

    menetapkan tujuan bagi ummat bahwa Ummat Islam

    akan menguasai Persia (Iran dan Iraq dan hampir seluruh

  • 8/7/2019 buku rencane

    58/68

  • 8/7/2019 buku rencane

    59/68

    Buat Program

    Seperti sudah di sebutkan pada bagian

    Menentukan Tujuan, langkah kita akan semakin berarti

    jika setelah menentukan tujuan dan mimpi kita segera

    menyusun rencana untuk mencapainya.

    Ingat! Allah akan memberikan apa yang kita

    usahakan, dan Allah selalu Maha Adil.

    Tak ada orang malas yang berhasil walau

    tampaknya ia tekun ibadah. Maka susunlah rencana

    untuk mencapainya sematang matangnya.

    Misalnya kamu ingin lulus SMA dengan nilai tinggi, maka

    susunlah program dengan menyertakan target target

    jangka pendek, misal ulangan harian bab I semester Idapat 8, bab berikutnya dapat 9 dan seterusnya. Dengan

    begitu kamu akan terbiasa dan terlatih untuk mencapai

    target yang lebih besar dan jauh.

    Action!

    Selanjutnya? Ya, Action! Bagaimana mau berubah

    jika masih diam ditempat, tak ada hasil bila hanya

    menunggu. Berikan pada dirimu latihan agar selalu siap

    menghadapi tantangan. Lakukan sesuai program yang

  • 8/7/2019 buku rencane

    60/68

    sudah kamu buat. Pada kenyataannya kadang program

    tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi jika bersiap dengan

    segala nya kamu tetap akan berada di garis lurus program,bukan malah menyerah karena gagal mencapai nilai atau

    kemajuan yang ditargetkan. Bila gagal pada percobaan

    pertama, lakukan lagi, anggap saja kamu menaiki tangga

    dan tak ada jalan untuk kembali atau menyerah.

    Perhatikan kehidupan Rasulullah;

    Usia muda Sukses,

    usia 40 dimusuhi kaumnya,

    usia 53 di usir dari kampungnya,

    Tak lama sukses memenangi perang Badr,

    Setahun kemudian kalah di perang Uhud,

    Di khianati sekutunya diperang Khandak namun

    sukses mengusir penyerang,

    hampir mendekati 60 tahun harus pulang dengan

    tangan kosong ketika tak mendapat izin untuk umrah dimekkah oleh kaum Quraisy,

    tahun berikutnya diberikan waktu dengan leluasan

    di Mekkah untuk Umrah sesuai perjanjian Hudaybiyah,

  • 8/7/2019 buku rencane

    61/68

    lalu tak lama kemudian ketika usia beliau sudah

    lebih dari 60 tahun, Kota Mekkah dapat di masuki dengan

    kemenangan, tanpa pertumpahan darah.

    Usia 63 ketika beliau wafat seluruh semenanjung

    Arab sudah berada dalam kekuasaan Islam.

    Apa arti dari Kehidupan Rasulullah ini? yaitu bila

    kita sudah berkeinginan mencapai sesuatu maka

    halangan, kegagalan, rintangan adalah bunga bungaindah di sepanjang jalan yang kita hadapi, terinjak durinya

    memang sakit, namun apalah artinya sakit tertusuk duri

    dibanding pemandangan indah bukit dipenuhi bunga?.

    Laut tak indah bila tak bergelombang, bukit tak

    indah bila tak tinggi untuk didaki.

    Ketika Thomas Alfa Edison ditanya tentang

    kegagalannya, dia menjawab Aku tidak gagal, tapi aku

    menemukan 11.000 cara yang tidak tepat untuk

    membuat lampu

    Itulah langkah yang membuat ribuan langkah kita

    akan menjadi berarti, sekali melangkah pantang mundurke belakang.

  • 8/7/2019 buku rencane

    62/68

    Doa itu perlu, kadang kita hanya menginginkan

    sesuatu tapi tak pernah berdoa kepada Allah. Padahal

    Allah adalah penguasa langit dan bumi, tak ada yang

    berlaku didunia ini tanpa Izin dari Allah. Apakah yangkamu mampu sedang Allah tidak? Dan apakah yang

    kamu tidak mampu sedang Allah mampu? Sahabatku,

    Allah serba mampu memenuhinya baik yang kamu masih

    mampu untuk mencapainya ataupun tidak mampu untuk

    mencapainya.

    Allah Maha mengabulkan Do`a, bagi hati yangterkoyak oleh penderitaan, merasa terasing, merasakan

    kesedihan yang mendalam, kegelisahan dan kegalauan,

    dan mencari tujuan yang hakiki, didalam hati akan selalu

    ada lobang yang hanya bisa ditutup dengan

  • 8/7/2019 buku rencane

    63/68

    menyandarkan diri kepada Allah. Berdoa`lah kepadanya.

    Dan untuk sesuatu yang begitu berat seperti

    shalat sepenuh hati padahal engkau yakin ia adalah

    penolongmu dalam ujian dan musibah yang kau jalani :

    Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.

    dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,

    kecuali bagi orang-orang yang khusyu',(QS. Al

    Baqarah:45)

    Maka berdo'lah kepada Allah untuk memberikan

    mu hati yang tunduk kepada Nya.

    Mari Sahabatku, angkat kedua tanganmu,

    tundukan kepalamu, serta hatimu, Allah maha menerima

    doa orang yang ingin kembali kepada Nya, luruh hati nyakarena mengingat kelalaian dirinya, mari mulai berdoa:

    Ya Allah, kami memohon ampun kepada Mu dari

    segala hal yang melalaikan kami, sedangkan kami berada

    dihadapan Mu

    Ya Allah, kami memohon ampun kepada Mu darisegala hal yang membuat kami memalingkan wajah

    kepada selain Mu, sedangkan kami berada dihadapan

    Mu

    Ya Allah, kami memohon kepada Mu dari segala

  • 8/7/2019 buku rencane

    64/68

    bisikan duniawi yang sangat menyita perhatian kami,

    sementara kami sedang mengumpulkan bekal untuk

    akhirat kami

    Ya Allah, kami memohon Ampun kepada Mu dari

    segala pengagungan kepada selain Mu, yang

    menggoncangkan hati kami, sementara itu kami dalam

    genggaman Mu.

    Ya Allah, kami memohon ampun kepada Mu dari

    segala ketergesaan yang kami lakukan dalam Shalat,

    sementara kami dalam keadaan lalai.

    Ya Allah, kami memohon ampun kepada Mu dari

    segala syahwat yang terdetik dalam pikiran kami,

    sementara kami sedang bermunajat kepada Mu

    Ya Allah kami memohon ampun kepada Mu dari

    segala halsegala halsegala hal

    Engkau pun Maha mengetahui yang pernah kami

    sembunyikan lebih banyak dari yang kami tampakkan,

    tapi kami yakin akan Maghfirah Mu, lautan ampunanmu

    Yang menyelimuti hati kami yang sedang galau oleh

    buih buih dosa, yang sedang kotor oleh kelalaian, yang

    terluka oleh keinginan yang terwujud

    Engkau lah ya Allah, yang menguasai jiwa kami dan

  • 8/7/2019 buku rencane

    65/68

    mengetahui maksud hati kami, penuhilah keinginan kami

    yang baik bagi kami, dan hilangkanlah keinginan kami

    yang buruk bagi kami.

    Kami menanti sinar mu Ya Rabb, kami menanti Ya

    Allah, kami menanti, Ya Allah yang Maha mengijabah do`a

    kami, sambutlah Doa kami Ya RabbAmin

  • 8/7/2019 buku rencane

    66/68

    Saya selalu tidak menyukai bagian penutup

    apalagi simpulan dan saran, entah mengapa?

    Maka saya selalu membuat sugesti kepada diri

    saya bahwa ketika saya telah sampai pada bagian akhir

    sebuah karya, saya menganggapnya sebuah awal. The

    new beginning, sebuah awal baru dimulai dari ber-

    akhirnya suatu proses sebelumnya.

    Ketika buku ini saya pikir untuk saya buat, seperti

    biasa; kesempatan yang tak ada. Akhirnya, dengan sedikitmencuri waktu ditengah segala kesibukan yang

    menguras seluruh potensi saya, saya dapat

    menyelesaikan untuk mengumpulkan sedikit dari

    keseluruhan tulisan saya.

  • 8/7/2019 buku rencane

    67/68

    Menyambungkan antara judul satu dengan judul

    lainnya tidak lah mudah, namun untuk kenyamanan diri

    saya sendiri dan tentu saja pembaca, saya mengusahakan

    untuk berbuat sebagus-bagusnya.

    Dan inilah sebuah awal, dari buku-buku Majelis

    NASHIHA selanjutnya...(siapa mau ikut, boleh lah turut,

    tapi tidak percuma...? )

    Hmm...satu lagi demi menuruti tradisi yang sudah

    ada sejak buku pertama dicetak, saya harus

    mengucapkan terima kasih, diluar Alhamdulillah, kepada

    sahabat, teman dan kawan baik yang mendukung

    maupun yang tidak mendukung Majelis Nashiha untuk

    selalu berkarya ditengah keterbatasannya. Semoga setiap

    orang mendapat apa yang di rasa, pikir dan usahakannya.

    Sahabat Nashiha, semoga buku ini menginspirasi

    mu.

    Sahabatmu

    Agus Kurniawan

  • 8/7/2019 buku rencane

    68/68