bolehkah dahi terhalang peci ketika shalat

Download Bolehkah Dahi Terhalang Peci Ketika Shalat

If you can't read please download the document

Upload: mustainabuabdillah

Post on 27-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Bolehkah Dahi Terhalang Peci KetikaShalat?Okt 26Posted by Abu UmamahAda yang mengatakan : Sujud Tidak boleh kepada yang ditanggung badan atau yang segerak dengan badan (mahmul) atau segala sesuatu yang ada ditubuh misalnya sorban yang ada dikepala atau kain yang panjang menutupi tempat sujud. Sah jika diletakkan sapu tangan di tempat sujud, juga sah jika rambut menutup dahi dan tidak sah jika dahi tertutup oleh kopiah atau peci. Dari Ibnu Abbas: Sesungguhnya Nabi bersabda: Saya diperintahkan bersujud dengan tujuh (anggota badan) dan aku tidak boleh merintanginya dengan rambut atau kain (HR. Ibnu Hibban)Kesimpulannya: Karena dahi bukan aurat maka tidak boleh terhalang kain (sejenisnya). Sedangkan lutut termasuk aurat, maka boleh tertutup kain celana, sarung, ghamis, dll.Mohon penjelasan dari keterangan diatas? Jazakumullah.Abu NafilahUstadz M. Subhan Khadafi, Lc. menjawab:Bukanlah karena dahi termasuk aurat atau bukan seperti halnya lutut yang merupakan aurat dan harus tertutup ketika shalat berdasarkan kesepakatan para ulama. Masalah ini yang sesungguhnya adalah:Apakah dahi wajib menyentuh tanah atau lantai secara langsung tanpa terhalangi oleh kain yang dipakai oleh orang yang sholat tersebut seperti tertutup peci, surban, atau imamah?Adapun bila dahi yang terhalangi alas seperti tikar yang melekat pada lantai atau tanah maka para ulama sepakat akan kebolehannya.Dengan demikian maka pendapat yang kuat adalah: diutamakan dahi untuk tidak terhalang ketika sujud dengan kain yang dikenakan oleh orang yang sedang shalat tersebut berdasarkan atsar Ibnu Umar yang tidak suka melihat orang yang sujud sedangkan dahinya terhalangi oleh surbannya: Sungguh Ubadah bin Shamit melepaskan sorbannya ketika hendak melaksanakan shalat.An Nakhai juga berkata: Sujud dengan menempelkan dahiku lebih aku sukai. Demikian pula sudah menjadi kebiasaan Nabi -shallallaahu alaihi wasallam- bersujud dengan menempelkan dahinya ke lantai atau tanah sampai diriwayatkan bahwa lumpur yang basah menempel pada dahi beliau shallallaahualaihi wasallam- (HR Bukhari dan Muslim).Sekalipun demikian jumhur ulama menganggap sah bila seseorang sujud sedangkan dahinya tertutup surban atau peci yang dikenakannya bila dikarenakan sebab tertentu seperti dinginnya atau panasnya lantai. Hal ini karena hadits Anas rodhiallahu anhu- yang dikeluarkan oleh Imam Al Bukhori dan Imam Muslim: : { } .Artinya: Sungguh kita pernah sholat bersama Nabi shallallaahualaihi wasallam-, maka sebagian diantara kita ada yang menjulurkan ujung pakaian yang dikenakannya sebagai alas sujudnya karena panas yang sangat menyengat.Adapun hadits yang dikeluarkan oleh Ibnu Hibban: yang diartikan : Sesungguhnya Nabi saw bersabda: Saya diperintahkan bersujud dengan tujuh (anggota badan) dan aku tidak boleh merintanginya dengan rambut atau kain ,maka terjemahan yang tepat adalah bukan merintangi tapimelipat. Jadi hadits Ibnu Hibban diatas bukanlah dalil yang melarang seseorang menutup dahinya dengan rambut, surban atau peci yang dikenakannya.Penulis: Ustadz M.Subhan Khadafi, LcArtikel UstadzKholid.Com