blood transfusion

39
Golongan Darah dan Pemeriksaan Pra Transfusi Syukrini Bahri

Upload: lance-lewis

Post on 24-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

materi kuliah

TRANSCRIPT

Golongan Darah dan Pemeriksaan Pra Transfusi

Syukrini Bahri

Golongan darah

Mempunyai antigen

Mempunyai antibodi

% di Indonesia

% di Amerika

AB AB Tidak ada 6,6 4%

A A Anti-B 25,48 40%

B B Anti-A 26,68 11%

O O Anti-A dan Anti-B

40,77 45%

SISTEM GOLONGAN DARAH ABO

ABO & Rh(D) 3

The Rh(D) Antigen

• RH is the most complex system, with over 45 antigens

• Discovered in 1940 after work on Rhesus monkeys

• RH gene located on short arm of chromosome 1

ABO & Rh(D) 4

Simple Genetics of Rh(D)

• 86% of caucasians are Rh(D) pos• The antithetical antigen d has not been found• The d gene is recessive:

– Dd, dD, DD, persons are Rh(D) pos– Only dd persons are Rh(D) neg

ABO & Rh(D) 5

Distribution of Rh(D) Types

Population Rh(D) pos Rh(D) neg

Caucasian 86% 14%

African-American

95% 5%

Oriental >99% <1%

ABO & Rh(D) 6

Significance of Rh(D)

• 80% of Rh(D) neg persons exposed to Rh(D) pos blood will develop anti-D

• Anti-D can also be stimulated by pregnancy with an Rh(D) positive baby– Sensitisation can be prevented by the use of anti-D

immunoglobulin, antenatally and post natally

• Rh(D) neg females of childbearing potential should never be given Rh(D) positive blood products

Blood typing

• Cell typing/ Forward • Serum typing/ Reverse

ABO BLOOD GROUP (Forward blood grouping )Determination of ABO antigens found on patient red blood cells using reagent anti-sera. Serum

from BG B aggl A RBCs, that an Ab to A Ag was present in Grp B serum, serum from A agg Grp B RBCs

Patient Red Cells Tested With

Interpretation Anti-B Anti-A Patient

O 0 0 1

A 0 4+ 2

B 4+ 0 3

AB 4+ 4+ 4

Reverse Grouping (Confirmatory grouping)Patient Serum Tested With reagent red blood cells

Serum from GRP O individual aggl both A and B cells indicate the presence of Abs to both A and B in group O serum

Interpretation

B Cells A1 CellsPatient

O 4+ 4+ 1

A 4+ 0 2

B 0 4+ 3

AB 0 0 4

FORWARD & REVERSE ABO BLOOD GROUPING

Reaction of Cells Tested With

Reaction of Serum Tested Against ABO

GroupAnti-A Anti-B A1 Cells B Cells

1 0 0 + + O

2 + 0 0 + A

3 0 + + 0 B

4 + + 0 0 AB

Ag dan Ab pada Eritrosit

Pemeriksaan Pre-Transfusi(Compatibility Testing)

• Pemeriksaan Pre-Transfusi/Uji Kecocokan disebut juga Uji Compatibilitas• Dalam Pemeriksaan pre-transfusi terdapat serial

pemeriksaan untuk mendapatkan darah yang sesuai untuk transfusi darah.

• Serial pemeriksaan ini terdiri dari:– pemeriksaan gol darah ABO dan Rh pasien dan donor– uji saring dan identifikasi antibodi donor dan pasien– uji silang serasi antara darah donor dan pasien

Apa yang disebut Uji Silang Serasi?

• Uji silang serasi adalah terjemahan dari x-match

• test yang merupakan bagian dari pemeriksaan pre-transfusi atau terkadang juga disebut Compatibility testing

• kesimpulan dari hasil uji silang serasi adalah cocok (compatible) atau tidak cocok (incompatible)

Tujuan PemeriksaanPre-Transfusi

• Tujuannya adalah:– Untuk memilih komponen darah yang tidakmenimbulkan masalah/reaksi untuk pasienyang menerima darah sehingga mempunyaiefek terapeutik bila ditransfusikan• Dari pem pre-transfusi maka akan terdeteksikecocokan golongan darah ABO/Rh antarapasien dan donor dan akan terdetek

Tujuan PemeriksaanPre-Transfusi

• Bertujuan untuk memastikan bahwa darah yang diberikan adalah sesuai/kompatibel, dan tidak akan menimbulkan reaksi serta bermanfaat

• Untuk mengetahui apakah penderita tidak mengandung antibodi yang reaktif terhadap eritrosit donor

• Harus dilakukan dengan teliti oleh petugas yang ahli dan berpengalaman

• Ada instruksi kerja/PKS/lembar kerja/lembar pemeriksaan

• Hasil harus terdokumentasi dengan ba

• Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pada pemeriksaan USS– Sampel darah pasien dan donor yang berkualitas– Riwayat transfusi pada pasien– ABO, Rh, dan antibody testing (screen/ID)– Pemeriksaan uji silang serasinya sendiri– Transfusi darah yang dibutuhkan saat ini

SK Dirjen yanmed No 1147

• Sebelum dilakukan uji silang serasi antara donor dan pasien maka harus dilakukan pemeriksaan:• Contoh darah pasien harus diperiksa gol ABO dan Rhesus.• Contoh darah donor harus diperiksa gol ABO dan golRhesus.

• uji silang serasi harus dilakukan dalam 3 fase:-Phase I :suhu kamar/putar segera-Phase II: inkubasi pada 37º C-Phase III: antiglobulin/coombs serum

Berdasarkan ketentuan AABB :

• Pemastian identifikasi pasien dan sample darah pasien– Pemeriksaan golongan darah ABO & Rh pasien– Deteksi antibodi sel darah pada plasma pasien– Melihat dan membandingkan pemeriksaan transfusi

sebelumnya, jika pasien mempunyai riwayat pernah melakukan transfusi darah

– Konfirmasi dan seleksi komponen darah ABO dan Rh darah donor yang sesuai dengan pasien

– Pemeriksaan Uji silang serasi (x-match) antara darah donor dengan darah pasien

– Pemberian label produk darah yang sesuai dengan permintaan dan identifikasi pasien

PemeriksaanPre-Transfusi

• Dapat dibagi menjadi 3 kategori tahapan pemeriksaan:1. Pre-analytical/Input procedures2. Serological/Proses testing3. Post-analytical/Output procedures

I. Tahap Pre-analytical/Input

• Identifikasi pasien yang membutuhkan transfusi darah. Sampel darah harus dilabel disisi tempat tidur pasien, tidak boleh ditempel sebelumnya

• Pengambilan sampel darah pasien• Review riwayat pasien, terutama riwayat

transfusinya

Pengambilan dan persiapansampel pasien

• Sebagian besar kesalahan pemberian transfusi adalah disebabkan karena kesalahan dalam mengidentifikasi sampel pasien (clerical error) yang kemudian menyebabkan kesalahan dalam pemeriksaan ABO grouping

• Hal ini menyebabkan kesalahan pengerjaan didalam laboratorium BDRS

Identitas sampel darah pasien

• Harus sesuai antara label tabung dengan nama yang ada pada gelang tangan pasien– Nama pasien ditulis dengan lengkap disertai dengan no medical record, bangsal, RS

– Nama dakter yangmerawatnya

• Juga harus memuat tanggal, waktu pengambilan sampel dan inisial petugas pengambil darah

• Seluruh informasi ini harus sama antara label sampel dan di formulir permintaan darah

• Sampel pasien harus ditampung didalam tabung, sebaiknya tanpa antikoagulan. Akan lebih baik bila 2 tabung, dengan antikoagulan dan tanpa antikoagulan

• Penampilan contoh darah– Hindari contoh darah yang hemolysis, sebab dapat sebabkan

keraguan dalam mendeteksi antibodi yang sebabkan lisis.

- Demikan juga dengan contoh darah yang berlemak sebab mungkin akan sulit untuk dievaluasi.

• Volume contoh darah5-10 ml, tanpa anti koagulan

Pengambilan Sampel darah pasien• Identifikasi pasein dan label tabung sampel harus jelas

Bila pasiennya sadar maka harus ditanya nama pasien, cocokkan dengan nama di gelang tangan dan formulir permintaan

• Pada pengumpulan sampel pasien yang memerlukan transfusi harus benar-benar diperhatikan :– Bagaimana cara mendapatkan sampel (label, pengambilan, dll)– Siapa yang bertanggung jawab– Harus ada dokumentasinya

• Seandainya sampel harus diambil dari infus maka IV infus harus distop 5-10 menit sebelumnya dan 10 ml sampel darah pertama harus dibuang

• Sampel darah pasien dapat digunakan kurang dari 72 jam

Riwayat Transfusi

• Lihat Riwayat pasien terutama riwayat transfusinya demikian pula bila mempunyai antibodi yang khusus

• Lihat riwayat reaksi transfusi yang baru terjadi

2. Tahap Proses/Serological Testing

• Terdapat 3 pemeriksaan yang dilakukan:– ABO/Rh– Antibody detection/identification– Uji Silang Serasi

• Harus dikerjakan sesuai dengan SOP

ABO/Rh Typing Pasien

• Pada pemeriksaan golongan darah ABO pada pasien pemeriksaan sel typing dan serum typing harus sesuai

• Pada pemeriksaan golongan Rh, perhatikan bila ditemukan Rhesus negatif

• Apabila ada kelainan dalam pemeriksaan maka harus diselesaikan dahulu penyebab kelainan sampai menemukan golongan yang sebenarnya

• Hasil pemeriksaan dicatat pada lembar kerja dengan hasil reaksi golongan dan pada formulir permintaan distempel dengan stempel ABO dan Rhesus

• Karena berdasarkan kedua pemeriksaan ini maka golongan darah donor yang akan ditransfusikan ditentukan

Pengambilan kantong darah

• Setelah diketahui golongan darah pasien cari kantong darah donor yang sesuai dengan permintaan dan golongan darahnya.• Lakukan pemeriksaan ulang golongan darah donor dari kantong yang diambil

Pemeriksaan Uji silang serasi

• Setelah golongan darah pasien sesuai dengan darah donor lakukan uji silang serasi antara darah pasien dengan darah donor

• Ada beberapa metoda pemeriksaan uji silang serasi (metoda salin, gel, bead, magnetik)

• Sistem pemeriksaan juga ada beberapa metoda: manual atau automatik

Pemeriksaan Uji Silang Serasi

• Terdapat dua tipe pemeriksaan uji silang serasi yaitu:

– Mayor, mereaksikan?– Minor, mereaksikan?

• Terdapat 3 fase pada pemeriksaan uji silang serasi, guna masing-masing fase?

Fase I : Fase suhu kamar didalam medium saline.• Fase ini akan dapat mendeteksi : Antibody komplet yang

bersifat IgM ( Cold Antibodi ) seperti anti-A, anti-B, anti-M, anti-N, anti-Lewis, anti-P1 dan anti-H.

Fase II : Fase inkubasi 37ºC dlm medium Bovine albumin.• Fase ini akan dapat mendeteksi: Beberapa antibody system

Rhesus seperti: anti-D, anti-E, anti-c dan juga antibody lainnya seperti anti-Lewis, anti-Kell, anti-Duffy

Fase III : Fase Antiglobulin Test.• Semua antibody inkomplet yang telah diikat pada sel darah

merah ( pada fase II ) akan beraglutinasi (positip) dengan baik setelah penambahan Coombs serum.

• Donor E serum P Aglutinasi - inkompatibel• Donor E serum P tidak Aglutinasi -

kompatibel

3. Tahap Post-analytical/Output

• Adalah tahap:– Pemberiaan label kecocokan– pengamatan/pemeriksaan kualitas darah donor– distribusi darah

• Pada label kecocokan harus tercantum:– nama pasien lengkap– no MR– gol ABO/Rh pasien dan darah donor– hasil x-match

– Jenis darah/komponen dan penyimpanannya• – hasil skrining Ab

TrimakasihSelamat Belajar