black white yellow corporate photo architecture presentation
TRANSCRIPT
MIRIAM
Siapakah Miryam?
Miryam adalah anak tertua dari Amram dan Yokhebed, dan
saudara perempuan Harun dan Musa.
Miryam lahir di Mesir ketika orang-orang Yahudi menjadi budak,
penindasan dan kerja paksa.
Bayi di sungai Nil
Firaun telah memerintahkan semua bayi laki-laki orang Ibrani
untuk ditenggelamkan di Sungai Nil dan bagaimana Yokhebed
(ibu Musa) mengambil tindakan untuk menyelamatkan bayinya
dengan memasukan ke dalam keranjang & menaruhnya di
sungai Nil yg mengalir melewati tempat mandi putri Firaun.
Saat putri Firaun turun untuk mandi & melihat keranjang yang
berisikan bayi Musa lalu mengambilnya & mengasihinya
Bayi di sungai Nil
Saat bayi menangis, putri ingin memberinya makan. Kemudian
datanglah kesempatan Miryam kecil untuk melangkah maju
menghampiri putri yang sedang bingung dan menawarkan
bantuan untuk menemukan perawat Ibrani.
Miriam tetap diam dan tidak mengungkapkan hubungannya
dengan bayi dan perawat (Yokhebed) yang dia pertemukan
dengan putri Firaun.
Dengan kecerdasan Miriam, dia berhasil menyelamatkan
saudaranya yang akan menjadi pemimpin besar.
(Keluaran 2 : 3 - 10)
Setelah melewati laut Teberau
Tuhan menyuruh Musa, Miriam, dan Harun untuk memimpin
bangsa Israel dari perbudakan di Mesir ke Tanah Perjanjian di
Kanaan (Mikha 6 : 4). Setelah secara ajaib menyeberangi laut
Teberau dan melihat tentara Mesir tenggelam di laut,
Miryam memimpin para wanita dengan rebana dalam
menyembah Tuhan dengan nyanyian dan tarian
(Keluaran 15 : 20 - 22).
Dalam perikop yang sama ini, dia diberi gelar "nabiah" yang
pertama dalam Alkitab perjanjian lama.
Pemberontakan di padang gurun
Sayangnya, Miryam kemudian jatuh ke dalam pemberontakan.
Miryam & Harun mengkritik Musa karena menikahi seorang
wanita Kush (Etiopia) (Bilangan 12 : 1).
Rasa irihatinya semakin dalam: “'Apakah Tuhan berbicara hanya
melalui Musa?' "Bukankah Ia juga berbicara melalui kita?”
(Bilangan 12 : 2).
Dalam kritiknya, Miryam mempertanyakan hikmat Tuhan dalam
memilih Musa sebagai pemimpin.
Kusta sebagai hukuman
Tuhan marah karena Miryam dan Harun menentang hamba yang
telah Dia pilih. Tuhan menghukum Miryam dengan kusta. Harun,
menyadari kebodohan kata-kata mereka, bertobat dari dosanya,
dan Musa, sebagai pendoa syafaat, berdoa atas nama saudara
perempuannya: “Musa berseru kepada Tuhan, 'Tolong, Tuhan,
sembuhkan dia!'” (Bilangan 12 : 13).
Setelah karantina selama seminggu, Miriam disembuhkan dan
bergabung kembali dengan seluruh bangsa Israel untuk
melanjutkan perjalanan.
Akhir hidup Miryam
Karena bersungut-sungut dan kurangnya iman mereka kepada
Tuhan di padang gurun selama 40 tahun, generasi pertama orang
Israel tidak diizinkan memasuki Tanah Perjanjian termasuk
Miryam. Sebagian besar generasi yang lebih tua telah meninggal
di padang gurun ketika Israel kembali ke Kadesh Barnea, Di sinilah
Miryam meninggal dan dikuburkan (Bilangan 20 : 1).
Apa yang bisa kita pelajari dari Miryam ?
• Perlu keberanian dalam mengikut Tuhan dapat mengubah
jalan hidup kita dan hidup orang lain.
• Jangan menghakimi orang disekitar kita.
• Jangan cemburu ketika Tuhan telah memberikan panggilan
khusus kepada orang lain.
• Jangan menentang otoritas pemimpin yang Tuhan tempatkan
diatas kita.
• Segera bertobat jika kita telah melanggar perintah Tuhan.
Tuhan memanggil kita untuk percaya
dan menaatinya.
Ketika kita menggerutu dan
mengeluh, menunjukkan bahwa kita
menganggap diri lebih baik daripada
Tuhan.