biopestisida aktif

7
NAMA TANAMAN YANG BERKHASIAT SEBAGAI BIOPESTISIDA No Tanaman Bahan Aktif Hama Keterangan 1 Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium Trev.) Bunga : piretrin, terdiri dari campuran 6 komponen Piretrin I, dan II, sinerin I dan II Rapid, serangga Piretrin merupakan racun kontak yang bekerja sebagai racun saraf terhadap serangga. Piretrin bekerja cepat, menimbulkan gejala kelumpuhan dan akhirnya mengakibatkan kematian, Namun demikian piretrin aman bagi manusia dan hewan peliharaan. 2 Aglaia (aglaia odorata L.) Daun: minyak asiri, alkoloid, saponin, flavanoid, dan tanin Serangga hama gudang Ekstrak dari beberapa jenis aglaia spp, merupakan sumber insektisida alami potensial baru. Ekstrak biji Aglaia harmsiana berpengaruh terhadap oviposisi dan reproduksi serangga Crocidolomia binotalis yang menyerang kubis 3 Babadotan (Ageratum conyzoides L.) Daun dan bunga: saponin, flavonoid, polifenol, daun mengandung minyak asiri serangga Daun yang diekstrak dengan metanol pada konsentrasi 1% beracun terhadap serangga. Tepung daunnya yang dicampur dengan tepung terigu mampu menghambat pertumbuhan larva serangga menjadi pupa. 4 Bengkuang (Pachyrrhyzus erosus Urban) Biji : pachyrrhizid Hama gudang Serbuk atau tepung dari biji bengkuang dapat digunakan untuk melindungi benih tanaman dari gangguan hama gudang. Serangga yang teracuni sering mati karena kelaparan yang disebabkan kelumpuhan alat-alat mulut 5 Bitung (Barringtonia acutangula BL.) Biji : saponin dan triterpenoids serangga Biji bitung biasa digunakan sebagai racun ikan dan racun serangga. Biji bitung dapat diekstrak dengan air, alkohol, atau petroleum dan merupakan racun perut (oral poison) terhadap serangga. Hasil suatu penelitian menunjukan bahwa ekstrak biji bitung menghambat pertumbuhan larva Cricula trifenestrata menjadi pupa sebesar 35% dan mampu mempengaruhi fekunditas (produksi telur) serangga sekitar 60%. Tepung biji bitung yang dicampurkan dalam tepung terigu pada konsentrasi 10% mampu menolak populasi serangga Sitophilus sp sampai 80% lebih serta membunuh sebesar 60% populasi serangga Sitophilus sp. 6 Jeringau (Acorus Rimpang: asarone (82%), Kutu, Rimpangnya mengandung minyak yang dapat digunakan sebagai bahan

Upload: irvandr

Post on 24-Jun-2015

683 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sudah saatnya PHT

TRANSCRIPT

Page 1: biopestisida aktif

NAMA TANAMAN YANG BERKHASIAT SEBAGAI BIOPESTISIDA

No Tanaman Bahan Aktif Hama Keterangan

1 Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium Trev.)

Bunga : piretrin, terdiri dari campuran 6 komponenPiretrin I, dan II, sinerin I dan II

Rapid, serangga

Piretrin merupakan racun kontak yang bekerja sebagai racun saraf terhadap serangga. Piretrin bekerja cepat, menimbulkan gejala kelumpuhan dan akhirnya mengakibatkan kematian, Namun demikian piretrin aman bagi manusia dan hewan peliharaan.

2 Aglaia (aglaia odorata L.) Daun: minyak asiri, alkoloid, saponin, flavanoid, dan tanin

Serangga hama gudang

Ekstrak dari beberapa jenis aglaia spp, merupakan sumber insektisida alami potensial baru. Ekstrak biji Aglaia harmsiana berpengaruh terhadap oviposisi dan reproduksi serangga Crocidolomia binotalis yang menyerang kubis

3 Babadotan (Ageratum conyzoides L.)

Daun dan bunga: saponin, flavonoid, polifenol, daun mengandung minyak asiri

serangga Daun yang diekstrak dengan metanol pada konsentrasi 1% beracun terhadap serangga. Tepung daunnya yang dicampur dengan tepung terigu mampu menghambat pertumbuhan larva serangga menjadi pupa.

4 Bengkuang (Pachyrrhyzus erosus Urban)

Biji : pachyrrhizid Hama gudang Serbuk atau tepung dari biji bengkuang dapat digunakan untuk melindungi benih tanaman dari gangguan hama gudang. Serangga yang teracuni sering mati karena kelaparan yang disebabkan kelumpuhan alat-alat mulut

5 Bitung (Barringtonia acutangula BL.)

Biji : saponin dan triterpenoids serangga Biji bitung biasa digunakan sebagai racun ikan dan racun serangga. Biji bitung dapat diekstrak dengan air, alkohol, atau petroleum dan merupakan racun perut (oral poison) terhadap serangga. Hasil suatu penelitian menunjukan bahwa ekstrak biji bitung menghambat pertumbuhan larva Cricula trifenestrata menjadi pupa sebesar 35% dan mampu mempengaruhi fekunditas (produksi telur) serangga sekitar 60%. Tepung biji bitung yang dicampurkan dalam tepung terigu pada konsentrasi 10% mampu menolak populasi serangga Sitophilus sp sampai 80% lebih serta membunuh sebesar 60% populasi serangga Sitophilus sp.

6 Jeringau (Acorus calamus L.)

Rimpang: asarone (82%), kolamenol (5%), kolamen (4%), kolameone (1%), metil eugenol (1%), dan eugenol (0,3%)

Kutu, rayap, walang sangit

Rimpangnya mengandung minyak yang dapat digunakan sebagai bahan insektisida yang bekerja sebagai repellent (menolak serangga), antifeedant (penurun nafsu makan), dan antifertilitas/chemosterilant (pemandul).

7 Saga (Abrus precatorius L.) Biji : tanin dan toksalbumin Serangga, hama gudang (sitophilus sp)

Biji saga yang diekstrak dengan air atau aseton dapat bersifat sebagai racun perut bagi serangga. Tepung biji saga dalam tepung terigu dengan konsentrasi 5% mampu mengendalikan hama gudang Sitophilus sp. Selama 3 bulan

8 Serai (Andropogon nardus L.)

Serai : minyak asiri yang terdiri dari senyawa sitral, sitronela, geraniol, mirsena, nerol, farnesol, metil heptenon, dan dipentena

Serangga, dan hama gudang

Campuran abu daun serai dapat membunuh serangga hama gudang dan menghambat peletakan telur. Abu daun serai mengandung sekitar 49% silika (SiO2) yang bersifat sebagai penyebab desikasi pada tubuh serangga, yaitu apabila serangga terluka maka serangga akan terus-menerus kehilangan cairan tubuhnya.

9 Sirsak (Annona muricata L.) Buah yang mentah, biji, daun, Insektisida, Daun dan biji untuk ramuan insektisida nabati, daun dan biji sirsak perlu dihaluskan

Page 2: biopestisida aktif

dan akar : mengandung senyawa annonain, selain itu biji mengandung minyak antara 42 – 45%

larvasida, repellen, antifedan (penghambat makan), belalang

terlebih dahulu. Kerjanya sebagai racun kontak dan racun perut. Ekstrak daun sirsak dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi hama belalang dan hama-hama lainnya.

10 Srikaya (Annona squamosa L.)

Biji : 42 – 45% lemak, annonain, dan resin

Insektisida, repellent, dan antifeedant, serangga

Biji dapat bekerja sebagai racun perut dan kontak terhadap serangga. Selain bijinya, bagian tanaman lain yang mengandung bahan aktif yang efektif sebagai pestisida nabati adalah buah mentah, daun, dan akar. Serbuk daun srikaya dilaporkan dapat digunakan untuk mengendalikan hama gudang. Di cina dan filipina, tepung biji srikaya digunakan sebagai bahan insektisida.

11 Kamalakian (Croton triglium Linn)

Minyak (biji) dan ricinin (biji dan kayu)

Hampir semua jenis serangga (insektisida)

Tanaman ini merupakan racun perut yang sangat kuat, baik terhadap hama maupun terhadap manusia sehingga pemakaiannya harus hati-hati. Secara tradisional, minyak dan biji kamalakian dapat digunakan sebagai bahan pencahar (penguras perut) yang kuat. Bijinya secara tradisional sering digunakan sebagai racun ikan. Selain biji, kayunya dapat digunakan dengan cara dibakar untuk mengusir hama, tetapi asap dari kayu ini dapat menimbulkan radang pada mata.

12 Suren (Toona sereni Merr) Daun : surenon, surenin, dan surenolakton

Hama walang sangit, serangga kupu kuning, insektisida, menghambat pertumbuhan, penolak makan.

Bagian yang paling umum digunakan adalah daunnya. Namun, kulit batangnya berbau tajam dan dapat berperan sebagai pengusir hama. Penggunaan kulit batang sebagai bahan insektisida nabati sangat tidak dianjurkan menginat akan menggangu pertumbuhan tanaman bila kulit batangnya diambil. Secara tradisional, daunnya dipakai petani untuk mengusir hama disawah. Sebagian petani menancapkan daun-daun suren di pinggiran sawah untuk menghalau walang sangit.

13 Daun wangi (Melaleuca bracteata L.)

Daun : minyak asiri yang mengandung metil eugenol (C12H14O2)

Hama lalat buah

Daun melaleuca dapat digunakan langsung sebagai insektisida nabati dengan mengaduknya dengan air atau disuling sehingga akan dihasilkan minyak asirinya. Kalau dengan air perbandingannya 1 : 10.

14 Selasih ungu (Ocimum sanctum)

Daunnya : minyak asiri, saponin, flavanoid, dan tanin. Seluruh bagian tanaman mengandung senyawa geraniol, metil eugenol, linalol

Lalat buah, hama kumbang

Untuk pemikat, daun selasih ungu dapat digunakan dengan cara menghaluskan lalu mencampurnya dengan air. Atau apabila daun selasih ungu dilukai, maka daun tersebut kan didatangi lalat buah dari jenis Bactrocera dorsalis. Minyak hasil sulingan daun selasih masih mampu memerangkap lalat buah selama satu bulan.

15 Selasih hijau (Ocimum tenuiflorum Linne)

Daun dan bunga : metil eugenol

Lalat buah, jamur dan fungisida (anti

Daun dan bunga mengandung zat pemikat (atraktan) hama lalat buah. Namun, karena jumlah bunganya terbatas maka bagian tanaman yang lebih sering dugunakan adalah daunnya. Untuk metil eugenol diperoleh dengan cara penyulingan sederhana dari daun

Page 3: biopestisida aktif

cendawan) dan bunganya.16 Trengguli (Cassia fistula L) Bunga : metil eugenol Hama lalat

buahWalaupun biji dan daunnya dikatakan mengandung bahan insektisida, tetapi penggunaannya belum populer. Yang sudah diketahui secara luas adalah bunganya yang sangat disukai oleh hama lalat buah. bUnga dapat dimanfaatkan sebagai bahan atraktan (pemikat) hama lalat buah.

17 Gadung KB (Dioscorea composita L)

Umbi: diosgenin, steroid saponin, smilax saponin A, B, C; alkaloid phenol, asam amino, dan zat gula

Mencit, Umbi gadung ini dapat dipakai sebagai pengatur kelahiran (antifertilitas) pada hama tikus. Umbi gadung yang dicampur umpan pelet yang dibuat dari campuran dedak padi dan tepung ikan dengan konsentrasi 10% berpengaruh terhadap jumlah dan berat embrio mencit percobaan (sampai 90%). Dalam aplikasinya, pemberian umpan beracaun ini diberikan selama masa vegetatif tanaman yang akan dilindungi. Apabila pemberian umpan beracun dilakukan pada masa generatif, maka hama roden akan lebih menyukai hasil tanaman yang sudah matang daripada umpan beracun. Akibatnya, pengendalian kurang berhasil. Disamping itu, hama roden betina akan kawin dan hamil pada masa vegetatif tanaman dan melahirkan pada masa generatif tanaman. Keuntungan yang lain, menghindari terjadinya jera umpan pada tikus. Denag digunakannya rodentisida nabati yang bersifat antifertilitas, hama roden tidak curiga karena umpan beracun ini tidak menimbulkan kematian dan kelainan pada metabolisme tubuh, khususnya pencernaan.

18 Gadung racun (Dioscorea hispida Denst)

Umbi : alkaloid dioskorin tikus Umbi dilumatkan lalu dicampur dengan umpan. Pengaruh racun umbi gadung menyebabkan pusing yang diikuti muntah darah, sesak nafas, dan bahkan mampu mematikan.

19 Tefrosia (Tephrosia vogelii Hook)

Daun : tephrosin dan deguelin, rotenon

Keong mas, insektisida, moluskisida, rodentisida, dan racun ikan, penghambat tumbuh serangga, penggerek polong kacang-kacangan

Daun dapat digunakan dengan menghaluskan lalu mencampurnya dengan air. Selain sebagai pestisida nabati, juga berguna sebagai pupuk hijau.

20 Tuba (Derris eliptica (Roxb.) Benth

Rotenon, deguelin, eliptone, dan toxicarol

Moluskisida, insektisida, akarisida, dan racun ikan

Akar tuba dapat digunakan sebagai moluskisida nabati dalam keadaan segar dengan cara menumbuknya lalu diaduk dengan air. Cara lain yaitu akar tuba diiris-iris, dikeringkan, lalu dibuat tepung dengan menumbuknya atau dengan alat penhancur. Teknik terbaik untuk mengeringkan akar tuba adalah dengan penjemuran di bawah

Page 4: biopestisida aktif

sinar matahari. Rotenon merupakan racun perut dan kontak, tetapi tidak bersifat sistemik. Namun demikian, rotenon relatif aman bagi kesehatan manusia. Serangga yang teracuni sering mati karena kelaparan yang disebabkan oleh kelumpuhan alat-alat mulut.

21 Sembung (Blumea balsamifera (L) DC

Daun : borneol, sineol, limonen, dan dimentil eter floroasetofenon

Keong mas Daun sembung digunakan dengan menghaluskan lalu mencampurnya dengan air.

22 Jambu mete (Anacardium occidentale L)

Asam anakardat, kardol Insektisida, bakterisida, fingisida

Kulit buah jambu mete dapat diekstrak untuk menghasilkan suatu cairan yang disebut cairan kulit jambu mete atau yang lebih dikenal dengan sebutan cashew nut shell liquid (CNSL). CNSL juga dimanfaatkan sebagai obat luar, pelumas, pengawet kayu, dan untuk jaring ikan.

23 Lada (Piper nigrum L) Alkaloid, methylpyrrolie, piperovatine, chavincine, piperidine, dan piperine

Insektisida, fungisida, nematisida, serangga hama gudang

Biji ditumbuk atau dihancurkan sehingga menjadai bentuk tepung.

24 Mimba (Azadirachta indica A. Juss)

Azadirachtin, meliantriol, salanin, nimbin.

172 jenis hama, fungisida, bakterisida, antivirus, nematisida, moluskisida

Daun dan biji. Secara sederhana, ekstrak daun dan biji mimba diperoleh dengan menghaluskan bagian tumbuhan tersebut lalu mencampurnya dengan air. Mimba tidak membunuh hama secara cepat, tetapi berpengaruh terhadap hama pada daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, hambatan pembentukan serangga dewasa, menghambat perkawinan dan komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu berperan sebagai pemandul, menggangu proses perkawinan serangga hama, menghambat peletakan telur dan dapat bekerja secara sistemik. Nimba berguna juga sebagai sabun mandi, pasta gigi, obat-obatan, sayuran, penganti pakan ternak, bahan bakar, bahkan sebagai tanaman hias. Mimba juga dimanfaatkan sebagai pakan penganti dan tanaman obat.

25 Mindi (Melia azedarach L) Hampir sama dengan mimba, tetapi lebih rendah

Insektisida, hama gudang

Daun dan biji mindi digunakan dengan cara menghaluskan lalu mencampurnya dengan air. Sekitar 50 gram daunnya yang direndam dalam satu liter air dan diendapkan semalaman dapat digunakan sebagai insektisida

26 Tembakau (Nicotiana tabacum L.)

Nikotin, tertinggi pada ranting dan tulang daun

Penolak serangga, fungisida, akarisida, beberapa penyakit tanaman dan nematoda

Daun dan batang. Umumnya yang digunakan adalah daunnya, tetapi agar lebih praktis dalam pengolahannya banyak petani yang menyertakan batangnya juga. Daun dapat digunakan langsung dalam keadaaan segar dengan menghaluskannya terlebih dahulu. Cara lainnya dengan mengeringkannya lalu dihaluskan menjadi bentuk tepung.Cara kerjanya; bekerja secara racun kontak, perut, dan pernafasan, serta bersifat sistemik. Tembakau juga dapat mengendalikan beberapa macam penyakit tanaman dan nematoda.

Page 5: biopestisida aktif

27 Cengkih (Syzygium aromaticum L.)

Minyak asiri dan mengandung eugenol 70 85%

Jamur, hama gudang, bakteri, nematoda

Bunga, tangkai bunga dan daun dikeringkan dengan dihaluskan menjadi bentuk tepung. Pemberian daun cengkih pda tanah disekitar perakaran panili ternyata dapat menekan pertumbuhan jamur yang menyebabkan penyakit busuk batang panili. Minyak cengkih juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab layu pada berbagai tanaman penting.

28 Jarak (Ricinus communis L.)

Daun, batang, biji : ricin biji;minyak, sedangkan minyaknya mengandung 80 90% asam ricinin

Hama serangga, cendawan, nematoda parasit tanaman

Semua bagian tanaman mempunyai efek pestisida