beriman kepada hari kiamat

5
BERIMAN KEPADA HARI KIAMAT Kata iman berarti percaya dan yakin. Secara istilah, iman adalah meyakini dengan sepenuh hati, mengucapkan secara lisan, dan melakukan dengan anggota tubuh. Beriman pada hari kiamat merupakan ciri muttaqin (orang-orang yang bertakwa). Allah SWT berfirman sebagai berikut : َ ن يِ ذَ الَ وَ ونُ نِ م ُ ي اَ مِ بَ لِ ز نُ اَ ! ك يَ لِ % ا اَ مَ وَ لِ ز نُ ا نِ مَ ! كِ ل بَ * قِ* ةَ رِ خ/ الآِ بَ و مُ هَ ونُ نِ * قُ يArtinya : “Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad) dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”. (QS. Al- Baqarah : 4) Hari kiamat ada 2 : 1. Kiamat Sugra Kiamat sugra berarti kerusakan kecil. Misalnya kematian atau berbagai macam bencana alam, seperti gempa bumi, gunung meletus, ataupun banjir, yang banyak menelan korban jiwa. Tanda-tanda kiamat sugra : a. Jumlah wanita lebih banyak dari pria b. Pengkhianat dipandang berjasa dan sebaliknya c. Perzinaan dan kemaksiatan yang merajalela d. Penyalahgunaan jabatan/kedudukan e. Anak durhaka kepada orang tua dan suami tunduk pada istri 2. Kiamat Kubra Kiamat Kubra adalah hancurnya alam semesta dengan segala isinya. Bumi, matahari, dan bintang saling bertabrakan

Upload: febri

Post on 08-Jul-2016

223 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Menjelaskan mengenai definisi beriman kepada hari kiamat, jenis hari kiamat serta hikmah beriman kepada hari kiamat

TRANSCRIPT

BERIMAN KEPADA HARI KIAMAT

Kata iman berarti percaya dan yakin. Secara istilah, iman adalah meyakini dengan sepenuh hati, mengucapkan secara lisan, dan melakukan dengan anggota tubuh. Beriman pada hari kiamat merupakan ciri muttaqin (orang-orang yang bertakwa). Allah SWT berfirman sebagai berikut :

ذين وال يؤ�منون بما �زل أن �ك إلي وما �زل أن من� �لك قب وباآلخرة هم� يوقنونArtinya : “Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan

kepadamu (Muhammad) dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka

yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”. (QS. Al-Baqarah : 4)

Hari kiamat ada 2 :

1. Kiamat Sugra

Kiamat sugra berarti kerusakan kecil. Misalnya kematian atau berbagai macam bencana

alam, seperti gempa bumi, gunung meletus, ataupun banjir, yang banyak menelan korban

jiwa.

Tanda-tanda kiamat sugra :

a. Jumlah wanita lebih banyak dari pria

b. Pengkhianat dipandang berjasa dan sebaliknya

c. Perzinaan dan kemaksiatan yang merajalela

d. Penyalahgunaan jabatan/kedudukan

e. Anak durhaka kepada orang tua dan suami tunduk pada istri

2. Kiamat Kubra

Kiamat Kubra adalah hancurnya alam semesta dengan segala isinya. Bumi, matahari, dan

bintang saling bertabrakan sehingga mengalami kehancuran total. Manusia, jin, tumbuhan,

dan hewan seluruhnya mati.

“Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu

dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan

terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lapuk.” (Q.S. Al-Haqqah, 69 : 13-

16)

Tanda-tanda kiamat kubra :

a. Terbitnya matahari dari barat

b. Munculnya Dajjal

c. Munculnya Ya’juj Ma’juj

d. Runtuhnya Ka’bah, hilangnya Al-Qur’an dari dada umat islam

Setelah terjadi kiamat kubra, Allah SWT membangkitkan dan menghidupkan kembali

manusia yang pernah hidup di alam dunia dari kuburnya. Perisitiwa dibangkitkannya manusia

dari kuburnya disebut Yaumul Ba’ats. Firman Allah SWT :

“Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, kemudian bila Dia

menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.” (Q.S. ‘Abasa, 80 : 21-22)

Setelah seluruh umat manusia dibangkitkan dari kubur masing-masing, mereka

dikumpulkan di padang yang sangat luas yang disebut Padang Mahsyar. Hari

dikumpulkannya seluruh umat manusia di Padang Mahsyar disebut Yaumul Mahsyar.

PERILAKU SEBAGAI PENCERMINAN KEIMANAN TERHADAP HARI KIAMATPerilaku sebagai pencerminan keimanan terhadap hari kiamat itu antara lain :

1. Senantiasa bertakwa kepada Allah SWT, yakni melaksanakan semua perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.

2. Disiplin dalam melaksanakan sholat lima waktu dan ibadah-ibadah lain yang hukumnya wajib.

3. Mencintai para fakir miskin yang diwujudkan melalui sikap, ucapan, perbuatan, dan bantuan harta benda. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Setiap sesuatu ada kuncinya, sedang kunci surga adalah mencintai para fakir miskin. Karena kesabaran mereka, mereka adalah kawan akrab Allah pada hari kiamat.”(H.R. Abu Bakar bin Laal dari Ibnu Umar bin Khattab)

4. Menyantuni, memelihara, mengasuh, dan mendidik anak-anak yatim dengan penuh kasih sayang.

5. Berperilaku baik terhadap tetangga, menghormati tamu, dan bertutur kata yang baik-baik saja atau diam. Rasulullah SAW yang bersabda yang artinya : “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir (Kiamat), maka hendaklah ia berbuat baik pada tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka ia hendaklah menghormati tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka ia hendaklah ia berkata yang baik-baik saja atau diam.” (H.R. Muslim)

6. Melaksanakan tujuh macam perilaku yang menyebabkan memperoleh naungan (perlindungan) Allah SWT di alam akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Ada tujuh macam golongan yang akan mendapat naungan Allah, pada hari yang tidak ada naungan, kecuali naungan-Nya (alam akhirat) yaitu : (1) Imam (pemimpin) yang adil (2) pemuda yang rajin beribadah pada Allah (3) Orang yang hatinya selalu rindu dengan masjid (4) Dua orang yang saling berkasih sayang dengan dilandasi niat ikhlas karena Allah, baik tatkala keduanya berkumpul ataupun pada waktu berpisah (5) Orang lelaki yang diajak berzina oleh wanita bangsawan nan cantik, kemudian menolaknya sambil berkata, “Sesungguhnya saya takut pada Allah” (6) Orang yang bersedekah secara rahasia, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan tangan kanannya (7) Dan orang yang mengingat Allah ketika sendirian, sehingga mencucurkan air mata.”(H.R. Bukhari dan Muslim)

HIKMAH BERIMAN PADA HARI KIAMAT1. Memperkuat keyakinan bahwa Allah SWT Mahakuasa dan Mahaadil. 2. Memberikan dorongan untuk membiasakan diri dengan sikap dan perilaku terpuji dan

menjauhkan diri dari sikap serta perilaku tercela.3. Memberi dorongan untuk bersikap optimis, tawakkal, dan sabar meskipun tertimpa

berbagai kemalangan.