berillium

8
1. BERILLIUM Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan nomor atom 4. Unsur ini beracun, bervalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi mudah pecah. Berilium adalah logam alkali tanah, yang kegunaan utamanya adalah sebagai bahan penguat dalam alloy (khususnya, tembaga berilium). Tidak seperti halnya logam alkali tanah yang lain, berilium cenderung untuk membentuk ikatan kovalen dengan unsur yang lain karena keelektropositifan dari Be yang lebih kecil dari pada unsur alkali tanah lainnya. Hal itu disebabkan oleh kecilnya jari- jari Be jika dibandingkan dengan alkali tanah lainnya sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar masih cukup besar akibatnya elektron yang digunakan untuk berikatan berikatan digunakan secara bersama-sama sehingga membentuk ikatan kovalen. (Cotton F.A. and Wilkinson G, 1989) 2. SUMBER BERILLIUM Berilium dijumpai dalam 30 jenis garam galian berbeda, diantaranya, yang paling penting adalah bertrandit, beril, krisoberil, dan fenasit.Jenis batu permata beril berharga akuamarin dan jamrud.Kebanyakan penghasilan logam ini diselesaikan dengan mengurangkan (kimia) berilium fluorida dengan logam magnesium.Logam berilium tidak mudah sebelum tahun 1957. Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun, keberadaan berilium dialam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya. Berilium tersebut ditemukan dialam dalam bentuk bersenyawa sehingga untuk mendapatkannya perlu dilakukan isolasi. Isolasi berilium dapat dilakukan dengan 2 metode (Indri M.N. 2009): 1. Metode reduksi BeF 2 2. Metode elektrolisis BeCl 2 Metode Reduksi Pada metode ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF 2 yang dapat diperoleh dengan cara memanaskan beryl dengan Na 2 SiF 6 pada suhu 700-750 o C. Setelah itu dilakukan leaching (ekstraksi cair-padat) terhadap flour dengan air kemudian dilakukan presipitasi (pengendapan) dengan Ba(OH) 2 pada PH 12 (Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).

Upload: ranhiisiiepoetriforget-maaharaniiy

Post on 19-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas limnologi

TRANSCRIPT

1. BERILLIUMBerilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan nomor atom 4. Unsur ini beracun, bervalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi mudah pecah. Berilium adalah logam alkali tanah, yang kegunaan utamanya adalah sebagai bahan penguat dalam alloy (khususnya, tembaga berilium). Tidak seperti halnya logam alkali tanah yang lain, berilium cenderung untuk membentuk ikatan kovalen dengan unsur yang lain karena keelektropositifan dari Be yang lebih kecil dari pada unsur alkali tanah lainnya. Hal itu disebabkan oleh kecilnya jari-jari Be jika dibandingkan dengan alkali tanah lainnya sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar masih cukup besar akibatnya elektron yang digunakan untuk berikatan berikatan digunakan secara bersama-sama sehingga membentuk ikatan kovalen. (Cotton F.A. and Wilkinson G, 1989)2. SUMBER BERILLIUMBerilium dijumpai dalam 30 jenis garam galian berbeda, diantaranya, yang paling penting adalah bertrandit, beril, krisoberil, dan fenasit.Jenis batu permata beril berharga akuamarin dan jamrud.Kebanyakan penghasilan logam ini diselesaikan dengan mengurangkan (kimia) berilium fluorida dengan logam magnesium.Logam berilium tidak mudah sebelum tahun 1957. Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun, keberadaan berilium dialam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya. Berilium tersebut ditemukan dialam dalam bentuk bersenyawa sehingga untuk mendapatkannya perlu dilakukan isolasi. Isolasi berilium dapat dilakukan dengan 2 metode (Indri M.N. 2009):1. Metode reduksi BeF22. Metode elektrolisis BeCl2Metode ReduksiPada metode ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF2 yang dapat diperoleh dengan cara memanaskan beryl dengan Na2SiF6 pada suhu 700-750oC. Setelah itu dilakukan leaching (ekstraksi cair-padat) terhadap flour dengan air kemudian dilakukan presipitasi (pengendapan) dengan Ba(OH)2 pada PH 12 (Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):BeF2 + Mg MgF2 + BeMetode ElektrolisisUntuk mendapatkan berilium juga dapat dilakukan dengan cara elektrolisis dari lelehan BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. BeCl2 tidak dapat menghantarkan listrik karena BeCl2 bukan merupakan larutan elektrolit. Reaksi yang terjadi adalah :

Katoda : Be2+ + 2e- BeAnode : 2Cl- Cl2 + 2e-Berilium tidak seperti tetangganya yaitu Li dan B. Berilium relative kurang melimpah di kulit bumi, hanya sekitar 2 ppm dan mirip dengan kelimpahan Sn yang hanya sekitar 2,1 ppm, Eu yang hanya sekitar 2,1 ppm dan As yang hanya 1,8 ppm. Akan tetapi, keberadaannya dipermukaan ada sebagai beril dalam batuan sehingga mudah diperoleh. Jumlah Be yang terkandung dibumi sekitar 4 juta ton. Produksi tambang pada tahun 1985-1986 di amerika adalah 223 ton dan di Brazil adalah 37 ton. Harga logam Be adalah $690/kg pada tahun 1987 (Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).Berilium ditemukan di dalam 30 jenis mineral, yang paling penting di antaranya adalah bertandite, beryl, chrysoberyl, dan phenacite. Beryl dan bertrandite merupakan sumber komersil yang penting untuk unsur berilium dan senyawa-senyawanya. Kebanyakan metal ini sekarang dipersiapkan dengan cara mereduksi berilium florida oleh logam magnesium. Logam berilium baru tersedia untuk industri pada tahun 1957. (Mohsin, Yulianto. 2006).3. PERANAN BERILLIUMAdapun manfaat dari berilium adalah sebagai berikut (Anonim, 2009): Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium. (Be dapat menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan dalam berbagai kegunaan karena konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig (logam). Kegunaan-kegunaan ini termasuk pembuatan: mold, elektroda pengelasan bintik, pegas, peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik. Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar, Alloy tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai bahan penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal terbang dan satelit komunikasi. Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk menepis cahaya tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X yang terdeteksi. Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan litar bersepadu mikroskopik. Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga nuklir menggunakan logam ini dalam reaktor nuklir sebagai pemantul neutron dan moderator. Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer, pegas jam tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan dimensi. Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang memerlukan konduktor panas yang baik, dan kekuatan serta kekerasan yang tinggi, dan juga titik lebur yang tinggi, seterusnya bertindak sebagai perintang listrik. Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam lampu floresens, tetapi penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena pekerja yang terpapar terancam bahaya beriliosis.4. TINGKAT TOKSISITASToksisitas logam adalah terjadinya keracunan dalam tubuh manusia yang diakibatkan oleh bahan berbahaya yang mengandung logam beracun. Zat-zat beracun dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kulit, dan mulut. Pada umumnya, logam terdapat di alam dalam bentuk batuan, bijih tambang, tanah, air, dan udara. Walaupun kadar logam dalam tanah, air, dan udara rendah, namun dapat meningkat apabila manusia menggunakan produk-produk dan peralatan yang mengandung logam, pabrik-pabrik yang menggunakan logam, pertambangan logam, dan pemurnian logam. Contohnya penggunaan 25.000-125.000 ton raksa per tahun pada pabrik termometer, spigmanometer, barometer, baterai, saklar elektrik, dan peralatan elektronik.i. Absorpsi,Distribusi,danEkskresiBerdasarkan hasil penelitian terhadap hewan uji diketahui bahwa pemberian Be per oral, baik dosis tunggal maupun berulang, hanya mampu diabsorpsi sebesar < 1%. Tingkat absorpsi yang rendah dipengaruhi oleh bentuk senyawa Be. Pada hewan uji hamster, pemberian Be sulfat menunjukkan absorpsi oleh gastrointestinal Be yang lebih besar dibandingkan pemberian Be oksida atau logam Be. Pada uji tikus, pemberian Be oksida menunjukkan absorpsi lebih besar dibandingkan Be hidroksida, dan absorpsi lebih besar pada Be fluorida dibandingkan Be fluorida, Be sulfat, Be nitrat dan Be hidroksida. Pemberian Be sulfat larut air lewat makanan pada hamster selama 3-12 bulan menunjukkan bahwa Be disimpan dalam berbagai organ yaitu hati, usus besar, usus halus, ginjal, paru-paru, lambung serta empedu. Paparan Be per oral akan dengan cepat melewati alat pencernaan dan sebagian kecil diabsorpsi dan diekskresi lewat feses, sedangkan inhalasi garam Be larut air sebagian besar diekskresikan melalui urin. Hal itu menggambarkan paparan Be lewat oral menunjukkan toksisitas yang rendah (Widowati, 2008)

ii. Efek Toksik Paparan Oral Uji coba toksisitas kronis pada hewan muda yang diberi makanan mengandung be karbonat sebesar 1-5 gr/kg makanan ternyata mengakibatkan terjadinya riketsia. Hal ini menunjukkan terjadinya pengikatan Be dan fosfat di usus sehingga terjadi penurunan kadar fosfor (P) dalam tubuh. Belum ada laporan toksisitas Be pada manusia melalui pencernaan makanan dikarenakan hanya oleh sejumlah kecil Be yang dapat diabsorpsi oleh lambung dan usus manusia (Widowati, 2008)

iii. Efek Toksik Paparan Inhalasi Akut Efek toksik Be terutama mempengaruhi organ paru-paru. Hal itu dikarenakan efek toksik akut berupa pneumonitis atau granuloma paru-paru. Toksisitas akut Be berkaitan dengan besar dosis paparan. Kadar Be melebihi 100 g/m3 paparan kurang dari 1 tahun bisa mengakibatkan pneumonitis akut. Inhalasi dosis besar Be larut air ( Be sulfat, Be fluorida, Be klorida, Be oksida ) bisa mengakibatkan beriliosis akut yang ditandai dengan nafas pendek, malaise, anoreksia, batuk-batuk, sianosis, kakipne, takikardia, gangguan pernafasan, serta penuruna berat badan secara tiba-tiba. Kadar Be di udara sebesar 2-1000 g/m3 dalam waktu singkat bisa mengakibatkan gejala rinitis, faringitis, trakeobronkitis dan bisa berkembang menjadi gejala kompleks dari paru-paru. Penyakit paru-paru akut karena inhalPasi Be atau beriliosis akut akan mengakibatkan reaksi peradangan pada seluruh alat pernafasan, termasuk hidung, faring, trakeabronkiol, alveoli, dan akhirnya akan mengalami pneumonitis akut.5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS1. Karsinogenisitas Beberapa logam telah terbukti dapat bersifat karsinogenik pada manusia, hewan, atau pada keduanya. Berilium, kadmium, dan sisplatin kemungkinan merupakan karsinogenik manusia. Logam lain terbentuk mungkin bersifat karsinogenik, tetapi fungsi yang ada tidak cukup memastikan hal itu.

2. Fungi Imun Pajanan terhadap logam tertentu dapat mengakibatkan penghambatan berbagai fungsi imun. Logam-logam lain, misalnya berilium, kromium, nikel, emas, merkuri, platin, dan zirkonium dapat menginduksi reaksi hipersensitivitas.

3. Susunan Saraf Karena kerentananya, susunan saraf sering menjadi sasaran logam toksik. Tetapi, sekalipun logam yang sama, bentuk fisikokimianya sering mementukan sifat toksisitasnya. Seperti deterangkan diatas, uap logam merkuri dan metil merkuri dengan mudah memasuki susunan saraf dan menginduksi efek terhadap toksis. Senyawa merkuri anorganik tidak mungkin memasuki susunan saraf dalam jumlah yang cukup banyak sehingga biasanya tidak bersifat neurotoksik. Demikian pula senyawa organik timbal terutama bersifat neurotoksik, sedangkan senyawa timbal anorganik lebih dulu mempengaruhi sintesis hem. Tetapi pada tingkat pajanan yang jauh lebih tinggi, senyawa-senyawa itu dapat menginduksi ensefalopati, dan dalam keadaan moderat senyawa ini mungkin mengakibatkan defisit fungsi kejiwaan pada anak-anak kecil.

4. GinjalSebagai organ eksresi utama dalam tubuh, ginjal juga sering menjadi organ sasaran. Kadmium mempengaruhi sel tubulus proksimal ginjal, sehingga menyebabkan ekskresi protein molekul kecil, asam amino, dan glukosa bersama air kencing. Selain itu, kromim, platina, dan senyawa merkuri anorganik juga menginduksi kerusakan ginjal terutama pada tubulus proksimal.

5. Sistem pernapasan Adalah organ sasaran utama bagi sebagian besar logam setelah pajanan ditempat kerja. Ada beberapa jenis respon. Banyak logam yang menyebabkan iritasi dan radang saluran nafas; bagian yang dipengaruhi bergantung pada jenis logamnya dan lamanya pajanan. Pada pajanan akut, kromium mempengaruhi lubang hidung, arsen mempengaruhi bronki, dan berilium mempengaruhi paru-paru. Pajanan yang lama dapat menyebabkan fibrosis (alumunium, besi), karsinoma (arsen, kromium, dan nikel), granuloma (berilium).

6. KISARAN UKURAN BERILLIUM YANG BAIKKadar batas aman Be di udara sebesar 0,00003-0,0002 g/m3 belum bisa menimbulkan gejala akut maupun kronis Be. EPA menetapkan batas jumlah Be yang bisa dilepaskan ke udara oleh industri sebesar 0,01 g/m3, sedangkan The Occupational safety and Health Administration (OSHA) menetapkan batas kadar Be udara di ruang kerja sebesar 2 g/m3 untuk lama paparan 8 jam/hari. The American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH) menetapkan batas aman Be udara di lingkungan kerja sebesar 0,05 g/m3.

Batas aman paparan Be lewat inhalasi sebesar 0,024 g/m3, sedangkan kadar batas aman Be per orl sebesar 0,0012 g/L. EPA menetapkan Maximum Contaminant Level (MCL) Be pada air minum sebesar 4 ppb. EPA menetapkan batas aman paparan per oral dari Be sebesar 25 mg/kg/hari

DAFTAR PUSTAKACotton F.A. and Wilkinson G, 1989. Kimia Anorganik Dasar. UI Press. JakartaGreenwood, N.N. and Earnshaw A, 1997. Chemistry of the Elements Second Edition. School of Chemistry University of Leeds, Inggris Indri M.N, 2009. Proses Ekstraksi Logam Alkali Tanah. http://mychemische.blogspot.com/2009/11/proses-ekstraksi-logam-alkali-tanah.htmlMuhsin, Yulianto, 2006. Berilium. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/berilium/Saito, Taro, 1996. KimiaAnorganik. Iwanami Shoten Publishers. Tokyo