bentrokan berdarah pt central pertiwi bahari cpb

24

Upload: benitulangbawang

Post on 13-Jul-2015

4.181 views

Category:

Investor Relations


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB
Page 2: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Profil Kampung Bratasena

Secara administrasi Kampung Bratasena berada di Kecamatan Dente Taladas, Tulang Bawang, Lampung

Lokasi tambak terbagi dua kampung yakni Kampung Bratasena Mandiri dan Kampung Bratasena Adiwarna

Jumlah petambak yang bermukim 3.334 Kepala Keluarga

Luas Wilayah pertambakan 16.000 Hektar

Page 3: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Sejarah pembentukan Organisasi Petambak Tim Pembahasan Kemitraan Petambak Plasma

(TPKPP) Mulai tahun 2010 sampai akhir 2011 Kinerja TPKPP buruk karena diintervensi dan

dipengaruhi kepentingan perusahaan PT CPB sehingga prinsip dasar kemitraan yang saling menguntungkan diabaikan

Petambak membawa aspirasi tertanggal 22 desember 2011 kepada TIM TPKPP untuk disampaikan kepada perusahaan

Setelah menerima surat dair petambak, TIM TPKPP membubarkan diri.

Page 4: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Pembentukan Forum Silaturahmi (FORSIL) Dengan mundurnya TIM TPKPP maka Kepala

Kampung, Seluruh Ketua RT merekomendasikan pembentukan organisasi baru yakni Forum Silaturahmi (FORSIL) tertanggal 07 Januari 2013

Forum Silaturahmi (FORSIL) resmi menjadi organisasi petambak sebagai tempat penyaluran aspirasi

FORSIL dideklarasikan pada tanggal 18 maret 2012.

Page 5: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Tuntutan FORSIL terhadap PT CPB Pembahasan Pinjaman Biaya Hidup (PBH) meminta

dinaikkan dari Rp. 1.200.000/bulan menjadi Rp. 2.600.000/bulan. Terealisasi Rp. 1.500.000/bulan. Mulai direalisasikan bulan april 2012

Insentif akad kredit diminta dari Rp.0 menjadi Rp.750.000 setiap kali terjadi akad kredit baru. Tuntutan ini terpenuhi. Mulai Mei 2012

Pembahasan efesiensi biaya operasional. Namun perusahaan terlebih dahulu mengeluarkan kebijakan sepihak yaitu budidadaya parameter baru, bulan juli 2012

Semenjak Budidaya Parameter Baru diberlakukan perundingan antara pihak perusahaan dengan perwakilan FORSIL tidak pernah terjadi.

Page 6: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Langkah – Langkah PT CPB untuk membubarkan Organisasi FORSIL

A. Pemaksaaan penandatangan Budidaya Parameter Baru (BPB)

B. Intimidasi dengan memobilisasi massaC. PHK terhadap petambak anggota FORSIL dan

Istri Petambak yang bekerja di ColdstorageD. Kriminalisasi terhadap Pengurus dan Anggota

FORSILE. Pembentukan Petambak Peduli Perusahaan

(P2K)

Page 7: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

A. Pemaksaan Penandatangan Budidaya Parameter Baru (BPB) Pemberlakuan Budidaya Parameter Baru (BPB)

secara sepihak sejak tanggal 3 Juli 2012 Sosialisasi BPB dengan cara intimidasi untuk

menandatangani perjanjian BPB, dari tanggal 12 s/d 14 Juli 2012

Pembagian Pinjaman Biaya Hidup (BPH) sebesar 50% terhadap seluruh petambak plasma dengan syarat harus menandatangi pernyataan menerima Budidaya Parameter Baru (BPB)

Penghentian biaya hidup dan Natura serta penawaran tali kasih bagi petambak yang tidak berbudi daya, pada tanggal 14 desember 2012

Page 8: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Kesulitan Ekonomi Petambak FORSIL pasca diputuskan biaya hidup dan Natura

Barang bekas yang dimanfaatkan anggota FORSIL untuk memenuhi

kebutuhan hidup

Istri petambak memanfaatkan SINGKONG sebagai bahan makanan pengganti beras

Page 9: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

B. Intimidasi dengan mobilisasi massa Koalisi perusahaan (Karyawan, Preman, Pam Swakarsa) dengan

jumlah 50an orang mendatangi sekretariat FORSIL dengan tujuan meminta paksa surat rekomendasi kepala kampung yang diberikan kepada Ketua Umum FORSIL, 06 Juli 2012

Penyegelan Sekretariat FORSIL di Adiwarna oleh kelompok P2K pada tanggal 11 Desember 2012

Penyerangan sekretariat pusat FORSIL oleh koalisi PT CPB yang berjumlah 700an dengan tuntutan pembubaran FORSIL dan Pengembalian Iuran, orang pada tanggal 17 Desember 2012

Pelarangan suplay air bersih ke anggota FORSIL 17 Januari 2013. Syarif Husein, PAM SWAKARSA melakukan penyerangan terhadap anggota FORSIL dengan menggunakan senjata tajam

Penghadangan Ketua Umum FORSIL dan Penyerangan anggota FORSIL di Kampung Bratasena Mandiri pada tanggal 12 maret 2013

Page 10: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Penyerangan Sekretariat FORSIL, 6 Juli 2012

50an Koalisi CPB (Karyawan, Pam Swakarsa dan Preman) yang rencana menyerang sekret FORSIL

Page 11: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Penyerangan sekretariat FORSIL, 17 Januari 2013

Koordinator Penyerangan, Ispitanyo dari Koalisi PT CPB

Massa dari Koalisi PT CPB berdiri depan sekretariat FORSIL

Page 12: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Penyerangan PAM SWAKARSA PT CPB terhadap FORSIL, 17 Februari 2013

Penyerang Syarif Husen Masih berkeliaran untuk melakukan penyerangan selanjutnya

Pisau yang digunakan PAM SWAKARSA Menyerang FORSIL

Pisau yang digunakan PAM SWAKARSA Menyerang FORSIL

Penyerangan Syarif Husen disaksikan aparat keamanan namun tidak mendapatkan

hukuman sampai sekarang

Page 13: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

C. PHK PETAMBAK DAN KARYAWAN Pihak PT CPB mem-PHK secara sepihak

pengurus dan anggota FORSIL sebanyak 9 orang : Bibit Saputro, Tugino (Tekad), Subiyanto, Azirwan, Supriyadi (Edi Gading), Sarni, Gustam, Masri, Sutrisno Mulyono dengan alasan tidak menerima Budidaya Parameter Baru, Tertanggal 10 Agustus 2012

PT CPB mem PHK 300an istri Petambak yang bekerja di Cold Storage pada tanggal 07/01 sampai 07/03 2013

Page 14: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

D. KRIMINALISASI TERHADAP ANGGOTA FORSIL

Pengurus dan Ketua FORSIL mendapatkan panggilan POLRES Tulang Bawang dengan tuduhan penarikan dana (iuran) terhadap petambak, pada tanggal 16 Agustus 2012.

Kriminalisasi terhadap Supriyadi alias Edi Gading dengan tuduhan perusakan tanggul yang diklaim milik perusahaan pada tanggal 07 Februari 2013. Edi Gading masih dipenjara sampai sekarang di POLDA Lampung

Pemanggilan terhadap Anwari, Azirwan, Budi Prayitno, Suliyanto, Juwanto, dan Suntoro oleh POLRES Tulang Bawang dengan tuduhan perusakan dan pelaku kekerasan, pada tanggal 17 Januari 2013

Page 15: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

E. Pembentukan Petambak Peduli Perusahaan (P2K) Pihak PT CPB memprovokasi petambak untuk

membentuk organisasi baru yakni Petambak Peduli Kemitraan (P2K) pada tanggal 04 Oktober

Deklarasikan Organisasi P2K yang didukung perusahaan pada tanggal 4 Desember 2012

Penyerangan sekretariat pusat FORSIL oleh koalisi PT CPB (P2K, Karyawan, Preman dan PAM SWAKARSA) yang berjumlah 700an dengan tuntutan pembubaran FORSIL dan Pengembalian Iuran, orang pada tanggal 17 Desember 2012

Aksi selanjutnya selalu dipelopori P2K, jadi seolah-olah konflik antara P2K dengan FORSIL, Padahal FORSIL vs Koalisi PT CPB

Page 16: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

SKENARIO BENTROKAN BERDARAH BRATASENA Senjata sudah dipersiapkan jauh –jauh hari sebelum

terjadi bentrokan seperti ketapel, pengikat kepala dan mobil eskavator oleh PT CPB

Rencana bentrokan sudah direncanakan sejak tanggal 04 Oktober 2012 oleh Arman Zakariah Diah, Head Of CPB Site Operation dan Anggota P2K

Desain penghadangan Ketua FORSIL oleh Preman, sudah dilakukan pada tahun 2012 (berdasar rekaman 04 oktober 2012)

Pembuatan posko untuk menghadang anggota FORSIL

Pemutusan jalan kampung bratasena adiwarna

Page 17: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Persiapan PT CPB sebelum Bentrokan Berdarah Terjadi

POS yang dibuat untuk menghadang Anggota FORSIL

Pemutusan jalan kampung Adiwarna, 07 maret 2013

Page 18: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Alat Perang Koalisi PT CPB

Alat Perang dibuat jauh hari sebelum bentrokan berdarah yang digunakan oleh koalisi PT CPB (Karyawan, P2K, Pam Swakarsa dan Preman)

Page 19: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

PROVOKASI BENTROKAN DARI KOALISI PT CPB, 12 MARET 2013

Page 20: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Korban Bentrokan Dari FORSIL

Eskavator dan Korban Ketapel dari FORSIL Kampung Mandiri

Korban Ketapel Besar PT CPB

Korban ketapel dengan peluru baut

Korban ketapel dengan peluru batu

Page 21: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Korban Bentrokan dari FORSIL

Korban Bentrokan akibat batu besar

Page 22: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Situasi Pasca Bentrokan Berdarah 12 Maret 2013

Media Massa dan Pihak pemerintah Daerah memojokkan FORSIL.

Pemanggilan Pihak Kepolisian terhadap pengurus dan anggota FORSIL

Bantuan Sosial dari Pemerintah tidak merata ke Petambak terutama yang tergabung dalam FORSIL

Belum ada kepastian pemutusan kontrak antara petambak FORSIL dengan PT CPB dalam bentuk tertulis, sehingga usaha petambak terabaikan kedepan.

Page 23: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Situasi Pasca Bentrokan Berdarah 12 Maret 2012 Petambak FORSIL kesulitan bahan pangan

karena dihentikannya Biaya Hidup dan Natura sampai sekarang. Dan Bantuan sosial hanya untuk Koalisi Perusahaan PT CPB

Jumlah aparat TNI dan POLRI menimbulkan trauma terhadap anak-anak dan kaum perempuan

Perputaran uang tidak normal seperti dulu sehingga mengganggu usaha kecil menengah seperti pedagang sayuran dan bahan sembako serta campuran lainnya

Page 24: Bentrokan Berdarah PT Central Pertiwi Bahari CPB

Tuntutan Petambak Forsil

1. Meminta PT CPB untuk membuat pernyataan tertulis terkait ketidaksanggupan bekerjasama dengan Anggota FORSIL

2. Meminta Pemerintah Pusat untuk membentuk tim penyelesaian konflik petambak vs PT CPB

3. Meminta KOMNAS HAM untuk publikasikan hasil investigasi lapangan

4. Meminta aparat untuk tidak mengkriminalisasi Petambak karena bentrokan sudah disetting pihak perusahaan sejak tahun 2012.