bab iv paparan data dan pembahasan - uksw · 2018. 8. 13. · bab iv paparan data dan pembahasan...

24
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah dasar yang memiliki semangat untuk maju bersama dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Pembentukan gugus sekoalh dimulai dari sebuah sekolah dasar inti (SD Inti) sebagai pusat pengembangan sekolah dasar disekitarnya (SD Imbas). Gugus Ahmad Yani terdiri dari 8 sekolah dasar yaitu SDN Susukan 01, SDN Susukan 02,SDN Susukan 03, SDN Susukan 04, SDN Mluweh, SDN Kalikayen 01, SDN Kalikayen 02, dan MI Mluweh. Namun dalam penelitian ini hanya 4 sekolah dasar yang dijadiakn sampel penelitian yaitu SDN Susukan 01, SDN Susukan 03, SDN Susukan 04 dan SDN Mluweh. Berikut ini adalah data nama kepala sekolah dan guru olahraga dari masing-masing sekolah. No Nama SD Kepala Sekolah Guru Olahraga 1 SDN Susukan 01 Drs. Karyoto Gunadi, S.Pd 2 SDN Mluweh Ahmad Musadat, S.Pd Didik Sisanto,S.Pd 3 SDN Susukan 02 Sri Andari, S.Pd Basuki, S.Pd 4 SDN Susukan 04 Sri Haryati, S.Pd Matius Kurniawan,S.Pd Gugus Ahmad Yani KecamatanUngaran Timur memiliki Visi “Membentuk Guru Yang Profesional Berprestasi Untuk Peningkatan Mutu Pendidikan Yang Tinggi”. Misi dari gugus Ahmad Yani adalah 1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa; 2. Mengembangkan kerjasama dalam upaya meningkatkan; kwalitas guru 3. Membimbing guru menjadi guru yang profesional; 4. Meningkatkan semangat mengabdi yang penuh dedikasi; 5. Menciptakan sikap tanggap dalam perubahan dan pembaharuan pendidikan Sedangkan tujuan dari Gugus Ahmad Yani adalah 1. Memberian pembinaan profesional tenaga kependidikan melalui wadah-wadah kegiatan pembinaan profesional yaitu KKG dan KKKS 2. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat kerja sama antar guru se gugus 3. Menyebarkan informasi, inovasi, dan, pembinaan kepada Pemdidik dan tenaga kependidikan 4. Menjadi wadah penyemaian jiwa persatuan dan kesatuan serta menumbuhkan rasa percaya diri Peserta didik merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar, pada perkembangannya peserta didik bukan hanya sebagai obyek sasaran pendidikan yang dianggap benda tetapi lebih sebagai patner yang dapat diajak berinteraksi dan selalu tumbuh dan berkembang. Keadaan Peserta didik di Gugus Ahmad Yani KecamatanUngaran Timur secara umum dapat dikatakan cukup. Berikut ini data peserta didik SD / MI Gugus Ahmad Yani KecamatanUngaran Timur:

Upload: others

Post on 16-Mar-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Setting Lokasi

Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah dasar yang memiliki semangat untuk maju bersama dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Pembentukan gugus sekoalh dimulai dari sebuah sekolah dasar inti (SD Inti) sebagai pusat pengembangan sekolah dasar disekitarnya (SD Imbas).

Gugus Ahmad Yani terdiri dari 8 sekolah dasar yaitu SDN Susukan 01, SDN Susukan 02,SDN Susukan 03, SDN Susukan 04, SDN Mluweh, SDN Kalikayen 01, SDN Kalikayen 02, dan MI Mluweh. Namun dalam penelitian ini hanya 4 sekolah dasar yang dijadiakn sampel penelitian yaitu SDN Susukan 01, SDN Susukan 03, SDN Susukan 04 dan SDN Mluweh. Berikut ini adalah data nama kepala sekolah dan guru olahraga dari masing-masing sekolah.

No Nama SD Kepala Sekolah Guru Olahraga

1 SDN Susukan 01 Drs. Karyoto Gunadi, S.Pd 2 SDN Mluweh Ahmad Musadat, S.Pd Didik Sisanto,S.Pd

3 SDN Susukan 02 Sri Andari, S.Pd Basuki, S.Pd

4 SDN Susukan 04 Sri Haryati, S.Pd Matius Kurniawan,S.Pd

Gugus Ahmad Yani KecamatanUngaran Timur memiliki Visi “Membentuk Guru Yang Profesional Berprestasi Untuk Peningkatan Mutu Pendidikan Yang Tinggi”. Misi dari gugus Ahmad Yani adalah 1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa; 2. Mengembangkan kerjasama dalam upaya meningkatkan; kwalitas guru 3. Membimbing guru menjadi guru yang profesional; 4. Meningkatkan semangat mengabdi yang penuh dedikasi; 5. Menciptakan sikap tanggap dalam perubahan dan pembaharuan

pendidikan Sedangkan tujuan dari Gugus Ahmad Yani adalah

1. Memberian pembinaan profesional tenaga kependidikan melalui wadah-wadah kegiatan pembinaan profesional yaitu KKG dan KKKS

2. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat kerja sama antar guru se gugus

3. Menyebarkan informasi, inovasi, dan, pembinaan kepada Pemdidik dan tenaga kependidikan

4. Menjadi wadah penyemaian jiwa persatuan dan kesatuan serta menumbuhkan rasa percaya diri

Peserta didik merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar, pada perkembangannya peserta didik bukan hanya sebagai obyek sasaran pendidikan yang dianggap benda tetapi lebih sebagai patner yang dapat diajak berinteraksi dan selalu tumbuh dan berkembang.

Keadaan Peserta didik di Gugus Ahmad Yani KecamatanUngaran Timur secara umum dapat dikatakan cukup. Berikut ini data peserta didik SD / MI Gugus Ahmad Yani KecamatanUngaran Timur:

Page 2: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

No Nama SD Jumlah Peserta didik

Jumlah

I II III IV V VI

1 SDN Susukan 01 39 48 39 47 45 45 263

2 SDN Susukan 03 72 59 54 46 65 51 347

3 SDN Susukan 02 46 37 41 45 42 43 254

4 SDN Susukan 04 50 48 56 58 54 56 322

5 SDN Kalikayen 01 55 47 49 31 45 46 273

6 SDN Kalikayen 02 33 28 19 25 26 30 161

7 SDN Mluweh 35 34 33 38 26 35 201

Jumlah 304 263 338 268 287 290 1750

(Data peserta didik SD /MI di Gugus Ahmad Yani tahun pelajara 2013/2014)

Dalam rangka pelaksanaan program pendidikan, setiap lembaga pendidikan/sekolah membutuhkan tenaga/pendidik yang memadai dan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional baik itu tenaga kependidikan maupun non kependidikan, tenaga memadai yang dimaksud meliputi kuantitas dan kualitas.

Kondisi riil di lapangan menunjukkan tenaga yang ada masih jauh dari apa yang diharapkan, salah satu upaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal, semestinya tanggung jawab pengajaran diberikan secara khusus untuk bidang studi tertentu (guru Bidang Studi).

Dibawah ini merupakan tabel ketenagaan di Gugus Ahmad Yani KecamatanUngaran Timur.

Tabel Data Jumlah Tenaga Pendidik dan personalia Gugus Ahmad Yani

KecamatanUngaran Timur Tahun Pelajaran 2014/2015

No Nama Lembaga Tenaga

Pendidik Personalia Ket

1 SDN Susukan 01 12 1

2 SDN Susukan 03 9 0

3 SDN Susukan 02 11 1

4 SDN Susukan 04 10 0

5 SDN Kalikayen 01 11 0

6 SDN Kalikayen 02 10 0

7 SDN Mluweh 11 1

Jumlah 74 3

Gugus Ahmad Yani memiliki prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik. Berikut ini adalah data prestasi akademik yang diperoleh Gugus Ahmad Yani.

Tabel Prestasi Non Akademik Gugus Ahmad Yani

NO JENIS LOMBA Ke Tk. TH KET.

1 Lomba Bola Volley 1 Kecamatan 2014 Non akademik 2 Lomba Tekwondow 3 Propinsi 2012

3 Lomba KID Atletik 2 Kabupaten 2013

4 Catur 1 Kecamatan 2014 5 Karate 2 Kabupaten 2012

Page 3: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

6 Renang 1 Kecamatan 2014

7 Bulu Tangkis 2 Kecamatan 2011

8 1 Kecamatan

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Prestasi di Gugus

Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur. Manajemen pembelajaran adalah segala usaha pengaturan

proses belajar mengajar, dalam rangka tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Dalam manajemen pembelajaran, yang bertindak sebagai manajer adalah guru atau pendidik. Sehingga dengan demikian, pendidik memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan beberapa langkah kegiatan manajemen yang meliputi merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, Pergerakan dan mengendalikan (mengarahkan) pembelajaran yang dilakukan, yang biasa disebut sebagai POAC. Sehingga diperlukan adanya manajemen pembelajaran yang terprogram.

4.2.1.1 Perencanaan Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Prestasi

di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur. Perencanaan pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani

Susukan Ungaran Timur. dilakukan dengan cukup baik, itu sebabnya banyak siswa yang menjuarai tingkat kabupaten bahkan ada yang tingkat provinsi. Konsep persiapan meliputi pemilihan materi yang diajarkan, penentuan sarana prasarana, lama sesi mengajar dan pemilihan metode serta strategi yang tepat dalam pembelajaran penjasorkes tersebut.

Berdasarkan hasil observasi dilapangan dapat diketahui bahwa di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur pelaksanaan manajemen pembelajaran Penjasorkes diawali dengan kegiatan perencanaan. Perencanaan merupakan suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan merupakan sebuah pedoman, garis-garis besar atau petunjuk-petunjuk yang harus dituruti jika menginginkan hasil yang lebih baik sebagaimana yang telah direncanakan.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan kepala sekolah Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timurtentang perencanaan manajemen pembelajaran penjasorkes.

“Manajemen pembelajaran penjasorkes di sekolah kami diawali dengan kegiatan perencanaan. Perencanaan tersebut meliputi penyusunan program kegiatan yang akan dilakukan oleh gugus. Selain itu juga penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berbasis prestasi. Serta persiapan media dan sarana prasarana pendukung prestasi”.

Hal senada juga disampaikan oleh beberapa kepala sekolah dan diperkuat dengan pendapat guru. Dalam kaitannya dengan perencanaan pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur, kepala sekolah membuat sebuah program Kegiatan yang akan dilakukan. Dalam program kegiatan gugus sekolah tersebut meliputi program yang akan dilakukan, materi, sasaran, strategi, dan indikator keberhasilan. Program tersebut di buat agar pelaksanaan manajemen

Page 4: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani dapat berjalan dengan baik, karena manajemen pembelajaran yang diterapkan terprogram dan terstruktur baik dilaksanakan secara formal dan informal di sekolah dan diluar sekolah.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan guru olahraga SDN Susukan 02 tentang manajemen pembelajaran yang diterapkan oleh guru di sekolah di wilayah Gugus Ahmad Yani.

“Manajemen pembelajaran yang diterapkan oleh guru sekolah dasar di wilayah gugus Ahmad Yani adalah manajemen pembelajaran yang terprogram dan terstruktur baik yang dilaksanakan secara formal dan informal di sekolah maupun di luar sekolah.”

Pernyataan guru di atas di perkuat oleh kepala sekolah digugus Ahmad Yani Susukan bahwa dalam persiapan pembelajaran yang matang dan didukung oleh guru yang berkompeten didalamnya.

Guru olahraga yang ada di Gugus Ahmad Yani memiliki background pendidikan olahraga, bahkan ada yang menjadi atlet kabupaten untuk bola voli yaitu guru olahraga di SD N Susukan 1. Hal tersebut sangatlah mendukung dalam membuat cara strategis dalam perencanaan pembelajaran penjasorkes sehingga apa yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan siswa dapat meraih prestasi yang diharapkan.

Program kegiatan Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur yang dibuat didalamnya meliputi kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG). Dalam kaitannya dengan manajemen pembelajaran penjasorkes, kegiatan KKG yang diikuti oleh para guru dapat membantu guru dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada saat pembelajaran misalnya adalah kesulitan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Hasil observasi dilapangan menunjukkan bahwa para guru sekolah dasar di lingkungan wilayah gugus Ahmad Yani mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang dilaksanakan setiap hari sabtu minggu kedua dan keempat setiap bulannya. Dalam kegiatan KKG guru saling berdiskusi tentang permasalahan yang mereka hadapi dalam pembelajaran seperi misalnya penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) khususnya RPP yang berbasis prestasi. Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan kepala sekolah SD N Mluweh tentang kegiatan KKG.

“Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan di Gugus Ahmad Yani adalah kegiatan KKG. Dalam kegiatan KKG tersebut para guru dapat saling berdiskusi satu sama lain untuk membahas permasalahan yang mereka hadapi. Misalnya tentang penyusunan RPP yang berbasis prestasi.”

Informasi yang sama juga disampaikan oleh guru olahraga SD N Mlauweh. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun untuk setiap Kompetensi dasar (KD) yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Melalui perencanaan pembelajaran yang baik, guru dapat mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan peserta didik dalam belajar. Penyusunan RPP sangat penting untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran. Penyusunan RPP dalam pembelajaran penjasorkes dilakukan dengan mengacu pada hasil atau prestasi yang akan dicapai oleh peserta didik.

Page 5: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

Informasi di atas diperkuat dengan pernyataan Kepala sekolah SD N Susukan 01 yang menyatakan sebagai berikut.

“Sepengetahuan saya, RPP yang dibuat oleh para guru sama saja dengan RPP pada umumnya, mungkin yang membedakannnya adalah dalam pelaksanaannya. Pada saat pelaksanaan pembelajaran penjasorkes guru lebih menekankan pada pencapain prestasi yang akan dicapai oleh siswa. Kurang lebihnya seperti itu Pak”

Informasi senada juga disampaikan oleh guru olahraga di SDN Susukan 01 yang menyatakan sebagai berikut.

“RPP yang kami buat sebenarnya sama saja dengan RPP pada umumnya, misanya untuk setiap Kompetensi dasar (KD) yang harus dicapai oleh sisa dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Mungkin yang membedakannya adalah pelaksanaannya. Pada saat pelaksanaan pembelajaran penjasorkes guru lebih menekankan pada pencapain prestasi yang akan dicapai oleh siswa.”

Dalam RPP juga menjelaskan tentang sarana dan prasarana pendukung pembelajaran yang dapat membantu proses KBM. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya produksi. Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur, sekolah menyediakan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran seperti lapangan, bola, alat untuk latihan kekuatan otot dan masih banyak lagi.

Berikut ini adalah petikan hasil wawancara peneliti dengan Kepala sekolah SD N Susukan 04 tentang sarana dan prasarana pembelajaran penjasorkes untuk mendukung pencapain prestasi.

“Pada saat penyusunan RPP, biasanya guru juga menjelaskan tentang sarana dan prasarana pembelajaran yang akan digunakan. Misalnya dalam pembelajaran penjasorkes, sarana dan prasarana pembelajaran yang digunakan seperti lapangan, bola, alat untuk latihan kekuatan otot dan masih banyak lagi”

Pernyataan kepala sekolah di atas di perkuat dengan penjelasan guru olahraga di SD N Susukan 04 yang menyatakan sebagai berikut.

“Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran agar berjalan lancar, maka dalam penyusunan RPP baiasnya kami turut serta menjelaskan tentang sarana dan prasarana yang akan di gunakan dalam pembelajaran. Misalnya dalam pembelajaran penjasorkes antara lain lapangan, bola, alat untuk latihan kekuatan otot dan masih banyak lagi”

Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi diatas bahwa dalam perencanaan pembelajaran penjasorkes berbasis di wilayah gugus Ahmad Yani Ungaran Timur dilakukan dengan penyusunan RPP yang lebih ditekankan pada pencapaian hasil, metode yang digunakan, pemilihan materi kegiatan, penentuan sarana prasaranam serta sesi lama pengajarannya. Perencanaan ini didukung oleh guru olahraga yang berkompeten dan berkualifikasi pendidik yang linier dengan bidang olahraga.

4.2.1.2 Pengorganisasian Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Prestasi di

Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur. Tahap selanjutnya dalam manajemen pembelajaran penjasorkes

berbasis prestasi di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran timur adalah dalam pengorganisasian. Tahapan ini merupakan tahapan untuk

Page 6: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

mengatur suatu pembelajaran di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur agar lebih baik dan tersruktur.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di SD N Susukan 1 bahwa dalam pembelajaran penjasorkes pengaturan siswa sangat diperlukan, hal tersebut seperti yang disampaikan oleh beberapa kepala sekolah bahwa:

“Tiap-tiap aktivitas jasmani menuntut pengaturan/formasi siswa yang berbeda-beda sesuai dengan aktivitas jasmani dilakukan. Pengaturan siswa menyangkut keputusan yang berkaitan dengan jumlah siswa dalam satu kelompok agar siswa bisa terlibat secara penuh dalam proses pembelajaran”

Hal tersebut senda yang disampaikan oleh para guru olahraga bahwa dalam Pengaturan siswa dapat pula dipengaruhi oleh jumlah alat yang tersedia, di samping pengaruh dari aktivitas jasmani yang dilakukan. Makin banyak alat-alat yang tersedia makin mudah pengaturan siswanya daripada alat yang tersedia terbatas. Formasi-formasi mudah dikembangkan jika alat yang tersedia cukup banyak. Dalam kenyataan sekarang ini alat-alat olahraga untuk aktivitas jasmani yang dimiliki disetiap sekolah sangat terbatas/kurang. Pengaturan/formasi siswa dalam melakukan aktivitas jasmani dapat diciptakan sesuai kreatifitas guru pendidikan jasmani dengan mempertimbangkan keselamatan siswa dapat terjaga dengan baik dan semua siswa dapat diawasi atau terpantau dengan seksama oleh guru saat melaksanakan aktivitas jasmani.

Pelaksanaan pembelajaran penjasorkes dengan berbasis prestasi memerlukan adanya strategi khusus. Strategi tersebut dilakukan untuk membantu sekolah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan data observasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa strategi yang diterapkan sekolah antara lain penambahan jumlah jam pelajaran pada pagi (sarapan pagi) dan sore hari. Penambahan jam pelajaran tersebut berupa olahraga seminggu 4 kali setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan kepala sekolah SD Negeri Susukan 01 tentang strategi yang diterapkan sekolah.

“Untuk menunjang prestasi yang diraih sekolah, pihak sekolah memiliki strategi khusus yaitu penambahan jam pelajaran di pagi dan sore hari. Kalau dipagi hari biasanya kami sebut dengan sarapan pagi yaitu kegiatan olahraga yang dilakukan seminggu 4 kali setiap Senin, SElasa, Rabu dan Kamis.”

Hal senada juga disampaikan oleh guru olahraga SD Negeri Susukan 02 yang menyatakan sebagai berikut.

“Sekolah kami memiliki strategi untuk menjaga dan meningkatkan prestasi yang dimiliki sekolah. Strategi tersebut adalah pelatihan di tambah jam pelajaran sore dan pagi hari. Kalau untuk kegiatan di pagi hari, kami menyebutnya dengan istilah sarapan pagi. Kegiatan penambahan jam tersebut dilakukan seminggu 4 kali setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis.”

Strategi lain yang diterapkan oleh sekolah dalam pengorganisasian pembelajaran penjasorkes berbasis prestasi adalah dengan melakukan pengelompokkan siswa berbakat. Siswa yang berbakat akan dikelompokkan berdasarkan bakatnya masing-masing dan kemudian akan diberikan latihan tambahan pada saat penambahan jam pelajaran yang telah terjadwal.

Page 7: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa salah satu strategi yang diterapkan oleh guru di sekolah dasar di wilayah Gugus Ahmad Yani adalah dengan mengelompokkan siswa berbakat. Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan guru olahraga di SD N Susukan 01 yang menyatakan sebagai berikut.

“Salah satu upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan prestasi siswa adalah dengan menggelompokkan siswa yang memiliki bakat yang sama, sehingga memudahkan kami dalam membina bakat mereka. Misalnya siswa yang berbakat lari, maka kami akan melatih mereka untuk berlari dengan baik dan bagaimana cara menjaga stamina yang baik.”

Pernyataan senada juga disampaikan oleh guru olahraga di SD N Susukan 02 tentang pengelompokkan siswa berbakat.

“Di wilayah Gugus Ahmad Yani kami mengelompokkan siswa yang memilki bakat yang sama. Tujuannya adalah agar kami lebih mudah dalam membina mereka, sehingga kemampuan yang mereka miliki akan semakin meningkat.”

Selain pengaturan siswa pengaturan waktu juga sangat diperlukan. Berdasarkan wawancara dengan Guru olahraga sebagai berikut

“Pengaturan waktu yang tepat, akan menghasilkan pembelajaran yang kondusif misalnya mengingat waktu untuk pembelajaran pendidikan jasmani sangat terbatas 3 jam pelajaran untuk kelas rendah dan 4 jam untuk kelas tinggi (3-4 x 35 menit/ minggu )”

Terkait dengan pentingnya pengaturan waktu dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani yaitu lamanya siswa melaksanakan tugas dan kekerapan siswa melaksanakan tugas gerak. Sehingga guru pendidikan jasmani perlu sekali membuat RPP sebelum proses pembelajaran agar apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran terlaksana dengan baik. Di dalam RPP mengalokasikan waktu berapa lama pemanasan, latihan inti dan penutup dilaksanakan serta aktivitas gerak yang harus dilakukan di tiap sesi latihan jasmani.

Hal yang tidak kalah pentingnya dalam pengorganisasian pembelajaran penjasorkes berbasis prestasi adalah pengaturan fasilitas, peralatan dan ruangan. Hasil wawancara kebeberapa guru olahtraga di SDN Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur adalah sebagai berikut:

“Pengaturan ruangan ini terkait pemanfaatan lapangan atau bangsal seefektif mungkin untuk anak melakukan aktivitas jasmani, batas-batas mana siswa boleh melakukan tugas geraknya. Jika, tidak ada batas-batas yang jelas dapat menimbulkan siswa dalam melakukan tugas gerak tidak tertib, sembrono karena luasanya lapangan atau bangsal karena siswa tidak terpantau secara seksama oleh saya”

Sedangkan berdasarkan hasil observasi Terkait dengan pengaturan alat yang diterapkan guru pendidikan jasmani adalah untuk tujuan peningkatan teknik tertentu. Pemasangan alat dapat mempengaruhi penggunaan teknik dalam permainan. Misalnya, memasang net bola voli yang tinggi mendorong siswa untuk lebih banyak memainkan pass bawah untuk memainkan, hal ini penting untuk meningkatkan teknik pass bawah. Sedangkan memasang net bola voli yang rendah memungkinkan siswa menggunakan teknik smash.

Berdasarkan uraian diatas maka yang dimaksud dalam pengorganisasian Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Prestasi di Gugus

Page 8: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

Ahmad yani Susukan Ungaran Timur adalah pengaturan dalam siswa, waktu, aruangan, peralatan dan fasilitas yang digunakan.

4.2.1.3 Pengendalian Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Prestasi di

Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur.

Pengendalian pembelajaran penjasorkes berbasis prestasi di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur dalam penelitian ini berisikan gambaran pelaksanaan dari pembelajaran penjasorkes.

Pelaksanaan manajemen pembelajaran di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur dilakukan secara terprogram agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan diperoleh hasil yang maksimal. Manajemen pembelajaran di mulai dari perencanaan program yang tertuang dalam program tahunan, program semester, dan program harian.

Hasil observasi di sekolah dasar di wilayah gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur dilakukan secara terprogram berdasarkan dengan perencanaan program tahuan, program semester dan program harian. Berikut ini adalah petikan wawancara, Kepala sekolah SDN Susukan 01 tentang pelaksanaan manajemen pembelajaran di wilayah Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur.

“Pelaksanaan manajemen pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar wilayah gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran dilaksanakan secara terprogram sesuia dengan perencanaan program yang telah dibuat sebelumnya. Perencanaan program tersebut meliputi program tahunan, program semester, dan program harian”.

Informasi yang hampir sama juga disampaikan oleh guru olahraga di SD N Susukan 01 yang menytaakan sebagai beikut.

“Manajemen pembelajaran di Sekolah Dasar di lingkungan gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur, sepengetahuan saya dilaksanakan secara terprogram sesuai dengan perencanaan program tahunan, program semester, dan program harian.”

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi(satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan kepala sekolah SDN Susukan 02, tentang penyusunan program tahunan.

“Pelaksanaan manajemen pembelajaran di SD di wilayah Gugus Ahmad Yani mengacu pada program tahunan yang telah dibuat sebelumnya. Program tahunan tersebut nantinya akan menjadi acuan para guru dalam penyusunan program semester, dan program harian. Dalam program tahunan berisi tentang program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi (satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan”.

Page 9: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

Informasi senada juga disampaikan oleh guru olahraga di SD N Susukan 02 yang menyatakan sebagai berikut.

“Pelaksanaan manajemen pembelajaran di SD di wilayah Gugus Ahmad Yani mengacu pada program tahunan yang telah dibuat sebelumnya. Program tahunan tersebut nantinya akan menjadi acuan para guru dalam penyusunan program semester, dan program harian. Dalam program tahunan berisi tentang program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi (satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan”.

Pelaksanaan pembelajaran penjasorkes didasarkan pada RPP yang telah dibuat sebelumnya. Hal itu dikarenakan RPP merupakan panduan bagi guru dalam melaksanakan KBM di dalam kelas, agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas yang merupakan inti dari kegiatan di sekolah. Jadi pelaksanaan pengajaran adalah interaksi guru dengan murid dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik dan untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam hal pelaksanaan pembelajaran mencakup dua hal yaitu pengelolaan kelas dan peserta didik serta pengelolaan guru.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan salah satu guru di SD N Mluweh yang menyatakan sebagai berikut.

“Dalam pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes kami mengacu pada RPP yang telah kami buat sebelumnya. Karena dalam RPP berisi tentang langkah-langkah bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang baik agar tercipta interaksi yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.”

Pernyataan guru di atas di perkuat oleh kepala sekolah SD N Susukan 02 yang menyatakan sebagai berikut.

“Sepengetahuan saya, dalam pelaksaaan pembelajaran penjasorkes sangat interaktif, dimana guru dan siswa dan siswa dengan siswa mampu berinteraksi satu sama lain. Menurut pendapat saya hal itu dapat terjadi salah satunya dikarenakan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan RPP yang telah dibuat oleh guru. Sehingga pembelajaran berjalan secara runtut.”

Pemilihan metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan sangat membantu penyerapan materi oleh siswa. Pemilihan metode dilakukan pada saat guru membuat silabus dan RPP. Dalam pelaksanaan pembelajaran penjasorkes berbasis prestasi yang dilakukan guru di Gugus Ahmad Yani dilaksanakan dengan menggunakan metode bermain dan demonstrasi. Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan guru olahraga di SDN Susukan 04 tentang metode pembelajaran.

“Pada saat kami menyusun silabus dan RPP, kami juga mencantumkan metode pembelajaran yang akan kami gunakan. Nah untuk menunjang strategi yang ada, metode pembelajaran yang kami gunakan adalah metode bermain dan demonstrasi. Metode bermain digunakan karena usia anak sekolah dasar masih suka bermain da metode demonstrasi digunakan oleh guru pada saat memberikan contoh kepada siswa tentang materi yang diajarkan.”

Informasi senada juga disampaikan oleh olahraga di SD Negeri Susukan 01 yang menyatakan bahwa.

“Dalam pelaksanaan pembelajaran kita memerlukan adanya metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkna yang dicantumkan guru pada saat membuat silabus dan RPP. Untuk mata pelajaran penjasorkes berbasis prestasi biasanya kami menggunakan metode bermain dan demonstrasi. Kalau untuk metode bermain diterapkan karena sesuai usia anak sekolah dasar yang masih

Page 10: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

suka bermain-main. Sedangkan untuk metode demonstrasi digunakan guru pada saat menerangkan materi yang ada.”

Pelaksanaan pembelajaran di dalamnya termasuk kegiatan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas adalah satu upaya memperdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran. Pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar yang didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas. Guru dapat mengatur dan merekayasa segala sesuatunya, situasi yang ada ketika proses belajar mengajar berlangsung agar tercipta interaksi yang baik antara guru dan peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur tercipta interaksi yang baik antara guru dan peserta didik hal itu terlihat pada saat guru memberikan pertanyaan yang kemudian dijawab oleh peserta didik.

Informasi di atas diperkuat dengan pernyataan dari kepala sekolah SD N Susukan 04 yang menyatakan sebagai berikut.

“Pelaksanaan pembelajaran didalamnya termasuk pengelolaan kelas. Dengan adanya pengelolaan kelas yang baik dapat membantu lancarnya interaksi antara guru dan siswa dan siswa dengan siswa. Hal itu dapat dilihat pada saat pembelajaran sedang berlangsung dimana siswasangat antusias dalam menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru.”

Pernyataan kepala sekolah di atas di perkuat oleh salah guru

olahraga di SD N Susukan 04 yang menyatakan sebagai berikut. “Pelaksanaan pembelajaran didalamnya termasuk pengelolaan kelas. Dengan adanya pengelolaan kelas yang baik dapat membantu lancarnya interaksi antara guru dan siswa dan siswa dengan siswa. Hal itu dapat dilihat pada saat pembelajaran sedang berlangsung dimana siswa sangat antusias dalam menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru.”

Selain interaksi, media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran penjasorkes juga dapat membantu peserta didik dalam memahami materi yang di ajarkan oleh guru. Media pembelajaran yang digunakan oleh dalam pembelajaran penjasorkes antara lain CD pembelajaran, internet, TV, gambar dan buku olahraga.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SD di wilayah gugus Ahmad Yani dapat diketahui bahwa media pembelajaran ang digunakan oleh guru khususnya dalam pembelajaran penjasorkes antara lain CD Pembelajaran, internet, TV, Gambar dan buku olahraga. Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan kepala sekolah SD N Susukan 02 yang menyatakan sebagai berikut.

“Media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran penjasorkes di Sekolah dasar di wilayah gugus Ahmad Yani antara lain CD Pembelajaran, internet, TV, Gambar dan buku olahraga”

Pernyataan senada juga disampaikan oleh guru olahraga di SD N Susukan 02 yang menyatakan sebagai berikut.

“Media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran penjasorkes di Sekolah dasar di wilayah gugus Ahmad Yani antara lain CD Pembelajaran, internet, TV, Gambar dan buku olahraga”

Pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur dilakukan dengan berbasis prestasi. Hal itu

Page 11: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

terbukti dengan banyaknya prestasi yang diraih sekolah dasar di Gugus Ahmad Yani seperti Juara I POPDA Lari tingkat Kecamatan, juara II tolak peluru tingkat Kabupaten dan masih banyak lagi. Untuk mendukung prestasi yang di peroleh peserta didik, pihak sekolah juga menyisipkan pembelajaran penjasorkes dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti taekwondo.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan kepala sekolah SDN Mluweh yang menyatakan sebagai berikut.

“Pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di lingkungan wilayah gugus Ahmad Yani dilaksanakan berbasis prestasi. Untuk mendukung prestasi yang di peroleh peserta didik, pihak sekolah juga menyisipkan pembelajaran penjasorkes dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti taekwondo.”

Pernyataan senada juga disampaikan olah guru olahraga di SD N Mluweh yang menyatakan bahwa.

“Pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di lingkungan wilayah gugus Ahmad Yani dilaksanakan berbasis prestasi. Untuk mendukung prestasi yang di peroleh peserta didik, pihak sekolah juga menyisipkan pembelajaran penjasorkes dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti taekwondo.”

Dalam kaitannya dengan kemampuan guru dalam melakukan pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur sudah memiliki kemampuan manajemen cukup baik. Guru sebagaisalah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar(KBM), memiliki posisi sangat menentukan dalam keberhasilanpembelajaran, karena fungsi utama guru adalah merancang,mengelola, melaksanakan serta mengevaluasikegiatan pembelajaran. Guru harus dapat menempatkan diri danmenciptakan suasana kondusif, yang bertanggung jawabatas pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak.

Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa guru olahraga yang ada di sekolah dasar di wilayah Gugus Ahmad Yani memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai. Semua guru olahraga di gugus Ahmad Yani adalah Sajana Pendidikan olahraga. Bahkan ada salah guru olahraga yang berprestasi dalam olahraga bola voli. Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan Kepala sekolah SD Negeri Susukan 04 yang menyatakan sebagai berikut.

“Tenaga pendidik yang mengampu mata pelajaran olahraga di sekolah kami memilki kualifikasi pendidikan sarjana pendidikan olahraga. Sehingga mereka sangat berkompeten di bidangnya dalam mengajar olahraga. Selain itu di sekolah kami yaitu SD N Susukan 01 memiliki guru olahraga berprestasi baik ditingkat sekolah, kecamatanbahkan sampai ditingkat kabupaten.”

Pernyataan senada juga disampaikan olah guru olahraga di SDN Susukan 02 tentang kompetensi guru olahraga.

“Di wilayah gugus Ahmad Yani, hampir semua guru olahraganya adalah lulusan sarjana pendidikan olahraga sehingga kompetensi yang kami miliki sudah sesuai dengan apa yang kami ajarkan. Selain itu ada juga rekan kami yang merupakan guru olahraga yang berprestasi yang mengajar di SD N Susukan 01. Beliau sering menjuarai lomba di tingkat kecmatan dan kabupaten”

Kemampuan guru yang baik dibuktikan dengan adanya program perencanaan pembelajaran, kegiatan evaluasi dan pelaporan yang dibuat oleh para guru sebelum dan setelah kegiatan pembelajaran dimulai.Pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur dilaksanakan dengan pembagian 80% praktek dan 20%

Page 12: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

teori. Hal itu dilakukan agar para peserta didik dapat lebih memahami materi yang diajarkan karena mereka langsung mempraktekkannya.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan Kepala sekolah SD N Susukan 01 yang menyatakan bahwa.

“Kemampuan manajemen pembelajaran yang dilakukan oleh guru cukup baik hal itu terbukti dengan adanya program perencanaan pembelajaran, Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan dibuat serta disusun sebelum, setelah dan sesudah Kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Sedangkan untuk pembelajarannya dilaksanakan dengan pembagian 80 % praktek dan 20 % teori.”

Hal senada juga disampaikan oleh guru olahraga di SD N Susukan 04 yang menyatakan bahwa.

“Kemampuan manajemen pembelajaran yang dilakukan oleh guru cukup baik hal itu terbukti dengan adanya program perencanaan pembelajaran, Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan dibuat serta disusun sebelum, setelah dan sesudah Kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Sedangkan untuk pembelajarannya dilaksanakan dengan pembagian 80 % praktek dan 20 % teori”.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka pengendalian pembelajaran penjasorkes berbasis prestasi di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran timur adalah dilaksanakan dengan pembagian 80 % praktek dan 20 % teori.

4.2.1.4 Pengawasan Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Prestasi di

Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur. Pada hakekatnya pengawasan mencakup penilaian adanya

kemajuan atau tidak, perlunya penyegaran atau tidak. Sehingga pengawasan harus mampu menjadi suatu upaya dalam meluruskan roda organisasi agar tidak terjadi penyimpangan dalam organisasi tersebut. Pengawasan juga dapat dijadikan sebagai langkah pengawasan dan evaluasi aktivitas organisasi menyangkut perencanaan, pengorganisasian, maupun tahap pelurusan sesuai dengan visi misi yang diemban.

Evaluasi merupakan suatu upaya untuk mengetahui berapa banyak hal-hal yang telah dimiliki oleh peserta didik dari hal-hal yang telah diajarkan oleh guru. Evaluasi pembelajaran mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan pada diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan peserta didik dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan.

Dan evaluasi hasil pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa baik nilai evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, tetapi juga dengan prestasi dalam bidang olahraga yang diperoleh peserta didik baik atas nama individu, sekolah maupun gugus yang diselenggarakan di tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten maupun nasional.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan Kepala sekolah SDN Susukan 02 yang menyatakan sebagai berikut.

“Evaluasi pembelajaran yang diperoleh sekolah sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari hasil belajar atau prestasi yang diperorel siswa dan sekolah. Prestasi tersebut antara lain juara satu tingkat kecamatan pada tahun 2013 untuk lomba POPDA lari, tolak peluru dan taekwondo.”

Page 13: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

Informasi senada juga disampaikan oleh guru olahraga di SD N Susukan 02 yang menyatakan sebagai berikut.

“Evaluasi pembelajaran yang diperoleh sekolah sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari hasil belajar atau prestasi yang diperorel siswa dan sekolah. Prestasi tersebut antara lain juara satu tingkat kecamatan pada tahun 2013 untuk lomba POPDA lari, tolak peluru dan taekwondo.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa evaluasi hasil pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa baik nilai evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, tetapi juga dengan prestasi dalam bidang olahraga yang diperoleh peserta didik baik atas nama individu, sekolah maupun gugus. Prestasi tersebut antara lain juara satu tingkat kecamatan pada tahun 2013 untuk lomba POPDA lari, tolak peluru dan taekwondo.

Dalam kaitannya dengan pengawasan pembelajaran penjasorkes di wilayah Gugus Ahamd Yani Ungaran Timur dilakukan dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran penjasorkes dapat berjalan dengan tertib dan maksimal sesuia dengan harapan sekolah sehingga bisa berprestasi. Selain itu pengawasan juga dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajarannya sudah sesuai dengan program awal apa tidak dan sebagai bahan evaluasi diakhir bulan dalam pelaksanaan supervisi untuk mengetahui sejauh mana kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran penjasorkes.

Pernyataan dari kepala sekolah SD N Susukan 01 memperkuat informasi di atas.

“Tujuan dilakukannya pengawasan pembelajaran penjasorkes adalah agar pelaksanaannya bisa tertip dan maksimal sesuai dengan harap sekolah bisa berprestasi, mengetahui apakah pembelajrannya sesuai dengan program awal apa tidak dan sebagai bahan evaluasi dikhir bulan dalam pelaksaan supervisi mengethui sejauh mana kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran penjasorkes”

Penjelasan kepala sekolah di atas di benarkan oleh guru olahraga di SD N Susukan 02 yang menytakan sebagai berikut.

“Tujuan dilakukannya pengawasan pembelajaran penjasorkes adalah Agar pelaksanaannya bisa tertip dan maksimal sesuai dengan harap sekolah bisa berprestasi, mengetahui apakah pembelajrannya sesuai dengan program awal apa tidak dan sebagai bahan evaluasi dikhir bulan dalam pelaksaan supervisi mengethui sejauh mana kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran penjasorkes”

Setelah siswa mengikuti pembelajaran penjasorkes berbasis prestasi, terjadi peningkatan keterampilan siswa dalam menggunakan pengetahuan dalam berkarya. Hal itu dapat dilihat dari peningkatan prestasi yang diperoleh siswa. Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa prestasi yang pernah diraih para siswa antara lain juara I bola voli tingkat kabupaten, juara I Kid Atletik tingkat Kabupaten, dan Juara I Catur tingkat Kecamatan.

Informasi di atas di perkuat dengan pernyataan Kepala Sekolah SD N Susukan 02 tentang prestasi yang dimiliki sekolah.

“Kalau untuk prestasi yang dimiliki sekolah antara lain juara I bola voli tingkat kabupaten, juara I Kid Atletik tingkat Kabupaten, dan Juara I Catur tingkat Kecamatan.”

Page 14: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

Informasi senada juga ddisampaikan oleh guru olahraga di SDN Susukan 02 yang menyatakan sebagai berikut.

“Beberapa prestasi yang diperoleh sekolah adalah juara I bola voli tingkat kabupaten, juara I Kid Atletik tingkat Kabupaten, dan Juara I Catur tingkat Kecamatan”.

Berdasarkan data wawancara dan dokumentasi di atas dapat diketahui bahwa prestasi yang diraih sekolah sangat baik mulai dari tingkat sekolah, kecamatan dan kabupaten. Prestasi tersebut antara lain juara I bola voli tingkat kabupaten, juara I Kid Atletik tingkat Kabupaten, dan Juara I Catur tingkat Kecamatan.

4.2.2 Hambatan yang dihadapi guru penjasorkes dalam pelaksanaan

manajemen pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur.

Hambatan adalah sesuatu yang menghalangi atau merintangi suatu kegiatan yang sedang dilaksanakan. Dalam pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur juga mengalami hambatan yang berasal dari dalam sekolah maupun dari luar sekolah.

Hambatan yang berasal dari dalam sekolah antara lain berasal dari guru dan Peserta didik. Hambatan yang berasal dari guru adalah tentang administrasi yang agak terganggu karena konsentrasi dilapangan sehingga lupa di meja untuk menulis. Maksudnya adalah karena materi perlajaran yang disampaikan 80% dilapangan atau praktek dan hanya 20% secara teori maka guru sering mengalami kesulitan dalam membuat laporan perkembangan siswa.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan kepala sekolah SDN Susukan 01 mengenai hambatan yang dihadapi dalam manajemen pembelajaran penjasorkes di gugus Ahmad Yani.

“Hambatan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran penjasorkes misalnya tentang administrasinya tang agak terganggu karena selalu konsentrasi di lapangan lupa di meja untuk menulis.”

Pernyataan senada juga disampaikan oleh guru olahraga di SD N Susukan 01 yang menyatakan sebagai berikut.

“Hambatan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran penjasorkes misalnya tentang administrasinya yang agak terganggu karena selalu konsentrasi di lapangan lupa di meja untuk menulis.”

Selain hambatan yang berasal guru, hambatan juga berasal dari Peserta didik. Hambatan yang berasal peserta didik adalah siswa masih selalu mengikuti kemauannya sendiri yang berimbas pada kedisiplinan peserta didik yang masih kurang. Hal itu dikarenakan usia peserta didik yang masih anak-anak sehingga mereka masih lebih senang bermain-main ketika guru sedang mempraktekan suatu materi pelajaran. Namun dengan kesabaran dari para guru dalam memberikan materi akhirnya para peserta didik dapat memahaminya.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa hambatan pelaksanaan pembelajaran penjasorkes juga berasal dari peserta didik. Hambatan tersebut antara lain kurangnya kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan Kepala sekolah SD N Susukan 02 yang menyatakan bahwa.

Page 15: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

“Hambatan yang berasal dari dalam diri siswa antara lain siswa masih selalu mengikuti kemauannya sendiri sehingga disiplin siswa masih kurang.”

Pernyataan senada juga disampaikan oleh guru olahraga di SD N Susukan 02 yang menyatakan sebagai berikut.

“Hambatan yang berasal dari dalam diri siswa antara lain siswa masih selalu mengikuti kemauannya sendiri sehingga disiplin siswa masih kurang.”

Keberhasilan program Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur tidak bisa lepas dari anggaran atau keuangan, pelaksanaan program belajar harus ditunjang oleh dana yang memadai agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan, namun demikian kurangnya anggaran bukan satu-satunya alasan terhadap suatu program. Agaran program Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur bersumber hanya mengandalkan dari dana iuran rutin dari guru-guru yang ada di Gugus Ahmad Yani. Karena kurangnya dana yang dimiliki sekolah sehingga membuat guru merasa kurang sehingga mencari kegiatan lainnya.

Berdasarkan hasil observasi dilapangan dapat diketahui bahwa pelaksanaan manajemen pembelajaran penjasorkes di wilayah gugus Ahmad Yani mengalami hambatan tentang besarnya dana yang dimiliki sekolah. Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan Kepala sekolah SD N Mluweh tentang hambatan manajemen pembelajaran penjasorkes.

“Pelaksanaan manajemen pembelajaran penjasorkes juga mengalami hambatan dalam pendanaan yang dimiliki sekolah. Minimnya dana yang dianggarkan sekolah berimbas pada minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. selain itu juga dana juga masih kurang mencukupi guru masih kurang bersemangat sehingga mencari kegiatan lain.”

Informasi senada juga disampaikan oleh guru olahraga di SD N Mluweh yang menyatakan bahwa.

“Pelaksanaan manajemen pembelajaran penjasorkes juga mengalami hambatan dalam pendanaan yang dimiliki sekolah. Minimnya dana yang dianggarkan sekolah berimbas pada minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. selain itu juga dana juga masih kurang mencukupi guru masih kurang bersemangat sehingga mencari kegiatan lain.”

Berdasarkan hasil observasi dilapangan dapat diketahui bahwa pihak sekolah melakukan upaya untuk mengatasi hambatan yang ada. Upaya tersebut misalnya dengan pelaksanaan kegiatan supervisi dan motivasi untuk membuat pelaporan kegiatan dan perkembangan prestasi anak didik. Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan kepala sekolah SD N Susukan 04 yang menyatakan sebagai berikut.

“Untuk mengatasi hambatan yang ada, pihak sekolah melakukan beberapa upaya salah satunya adalah setiap hari sabtu semua guru di supervise dan motivasi untuk membuat pelaporan kegiatan dan perkembangan prestasi anak didik.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui baha pihak sekolah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi hambatan yang dihadapi sekolah dalam manajemen pembelajaran penjasorkes. Salah satu upaya tersebut adalah setiap hari sabtu semua guru di supervise dan motivasi untuk membuat pelaporan kegiatan dan perkembangan prestasi anak didik

4.3 Pembahasan

Page 16: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

4.3.1 Pengelolaan pembelajaran penjasorkes berbasis prestasi di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur.

Manajemen pembelajaran adalah segala usaha pengaturan proses belajar mengajar, dalam rangka tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.Dalam manajemen pembelajaran, yang bertindak sebagai manajer adalah guru atau pendidik. Sehingga dengan demikian, pendidik memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan beberapa langkah kegiatan manajemen yang meliputi merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengendalikan (mengarahkan) serta mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan. Sehingga diperlukan adanya manajemen pembelajaran yang terprogram.

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar di wilayah Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur tentang pelaksanaan manajemen pembelajaran Penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur yang meliputi.

4.3.1.1 Perencanaan Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Prestasi

di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur. Perencanaan pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani

Susukan Ungaran Timur. dilakukan dengan cukup baik, itu sebabnya banyak siswa yang menjuarai tingkat kabupaten bahkan ada yang tingkat provinsi. Konsep persiapan meliputi pemilihan materi yang diajarkan, penentuan sarana prasarana, lama sesi mengajar dan pemilihan metode serta strategi yang tepat dalam pembelajaran penjasorkes tersebut.

Di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur pelaksanaan manajemen pembelajaran Penjasorkes diawali dengan kegiatan perencanaan. Perencanaan merupakan suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan merupakan sebuah pedoman, garis-garis besar atau petunjuk-petunjuk yang harus dituruti jika menginginkan hasil yang lebih baik sebagaimana yang telah direncanakan.

Manajemen pembelajaran penjasorkes di sekolah kami diawali dengan kegiatan perencanaan. Perencanaan tersebut meliputi penyusunan program kegiatan yang akan dilakukan oleh gugus. Selain itu juga penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berbasis prestasi. Serta persiapan media dan sarana prasarana pendukung prestasi.

Dalam kaitannya dengan perencanaan pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur, kepala sekolah membuat sebuah program Kegiatan yang akan dilakukan. Dalam program kegiatan gugus sekolah tersebut meliputi program yang akan dilakukan, materi, sasaran, strategi, dan indikator keberhasilan. Program tersebut di buat agar pelaksanaan manajemen pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani dapat berjalan dengan baik, karena manajemen pembelajaran yang diterapkan terprogram dan terstruktur baik dilaksanakan secara formal dan informal di sekolah dan diluar sekolah.

Page 17: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

Guru olahraga yang ada di Gugus Ahmad Yani memiliki background pendidikan olahraga, bahkan ada yang menjadi pembina atlet atlet kabupaten untuk bola voli yaitu guru olahraga di SD N Susukan 1. Hal tersebut sangatlah mendukung dalam membuat cara strategis dalam perencanaan pembelajaran penjasorkes sehingga apa yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan siswa dapat meraih prestasi yang diharapkan.

Program kegiatan Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur yang dibuat didalamnya meliputi kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG). Dalam kaitannya dengan manajemen pembelajaran penjasorkes, kegiatan KKG yang diikuti oleh para guru dapat membantu guru dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada saat pembelajaran misalnya adalah kesulitan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Para guru sekolah dasar di lingkungan wilayah gugus Ahmad Yani mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang dilaksanakan setiap hari sabtu minggu kedua dan keempat setiap bulannya. Dalam kegiatan KKG guru saling berdiskusi tentang permasalahan yang mereka hadapi dalam pembelajaran seperi misalnya penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) khususnya RPP yang berbasis prestasi.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun untuk setiap Kompetensi dasar (KD) yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Melalui perencanaan pembelajaran yang baik, guru dapat mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan peserta didik dalam belajar. Penyusunan RPP sangat penting untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran. Penyusunan RPP dalam pembelajaran penjasorkes dilakukan dengan mengacu pada hasil atau prestasi yang akan dicapai oleh peserta didik.

Dalam RPP juga menjelaskan tentang sarana dan prasarana pendukung pembelajaran yang dapat membantu proses KBM. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya produksi. Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur, sekolah menyediakan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran seperti lapangan, bola, alat untuk latihan kekuatan otot dan masih banyak lagi.

Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi diatas bahwa dalam perencanaan pembelajaran penjasorkes berbasis di wilayah gugus Ahmad Yani Ungaran Timur dilakukan dengan penyusunan RPP yang lebih ditekankan pada pencapaian hasil, metode yang digunakan, pemilihan materi kegiatan, penentuan sarana prasaranam serta sesi lama pengajarannya. Perencanaan ini didukung oleh guru olahraga yang berkompeten dan berkualifikasi pendidik yang linier dengan bidang olahraga.

4.3.1.2 Pengorganisasian Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Prestasi di

Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur.

Page 18: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

Tahap selanjutnya dalam manajemen pembelajaran penjasorkes berbasis prestasi di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran timur adalah dalam pengorganisasian. Tahapan ini merupakan tahapan untuk mengatur suatu pembelajaran di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur agar lebih baik dan tersruktur.

Dalam pembelajaran penjasorkes pengaturan siswa sangat diperlukan. Tiap-tiap aktivitas jasmani menuntut pengaturan/formasi siswa yang berbeda-beda sesuai dengan aktivitas jasmani dilakukan. Pengaturan siswa menyangkut keputusan yang berkaitan dengan jumlah siswa dalam satu kelompok agar siswa bisa terlibat secara penuh dalam proses pembelajaran.

Hal tersebut senda yang disampaikan oleh para guru olahraga bahwa dalam Pengaturan siswa dapat pula dipengaruhi oleh jumlah alat yang tersedia, di samping pengaruh dari aktivitas jasmani yang dilakukan. Makin banyak alat-alat yang tersedia makin mudah pengaturan siswanya daripada alat yang tersedia terbatas. Formasi-formasi mudah dikembangkan jika alat yang tersedia cukup banyak. Dalam kenyataan sekarang ini alat-alat olahraga untuk aktivitas jasmani yang dimiliki disetiap sekolah sangat terbatas/kurang. Pengaturan/formasi siswa dalam melakukan aktivitas jasmani dapat diciptakan sesuai kreatifitas guru pendidikan jasmani dengan mempertimbangkan keselamatan siswa dapat terjaga dengan baik dan semua siswa dapat diawasi atau terpantau dengan seksama oleh guru saat melaksanakan aktivitas jasmani.

Pelaksanaan pembelajaran penjasorkes dengan berbasis prestasi memerlukan adanya strategi khusus. Strategi tersebut dilakukan untuk membantu sekolah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan data observasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa strategi yang diterapkan sekolah antara lain penambahan jumlah jam pelajaran pada pagi (sarapan pagi) dan sore hari. Penambahan jam pelajaran tersebut berupa olahraga seminggu 4 kali setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis.

Strategi lain yang diterapkan oleh sekolah dalam pengorganisasian pembelajaran penjasorkes berbasis prestasi adalah dengan melakukan pengelompokkan siswa berbakat. Siswa yang berbakat akan dikelompokkan berdasarkan bakatnya masing-masing dan kemudian akan diberikan latihan tambahan pada saat penambahan jam pelajaran yang telah terjadwal. Salah satu strategi yang diterapkan oleh guru di sekolah dasar di wilayah Gugus Ahmad Yani adalah dengan mengelompokkan siswa berbakat. Sehingga memudahkan guru dalam membina bakat siswa. Misalnya siswa yang berbakat lari, maka guru akan melatih mereka untuk berlari dengan baik dan bagaimana cara menjaga stamina yang baik.

Selain pengaturan siswa pengaturan waktu juga sangat diperlukan. Pengaturan waktu yang tepat, akan menghasilkan pembelajaran yang kondusif misalnya mengingat waktu untuk pembelajaran pendidikan jasmani sangat terbatas 3-4 jam pelajaran (3-4 x 35 menit/minggu).

Page 19: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

Terkait dengan pentingnya pengaturan waktu dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani yaitu lamanya siswa melaksanakan tugas dan kekerapan siswa melaksanakan tugas gerak. Sehingga guru pendidikan jasmani perlu sekali membuat RPP sebelum proses pembelajaran agar apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran terlaksana dengan baik. Di dalam RPP mengalokasikan waktu berapa lama pemanasan, latihan inti dan penutup dilaksanakan serta aktivitas gerak yang harus dilakukan di tiap sesi latihan jasmani.

Hal yang tidak kalah pentingnya dalam pengorganisasian pembelajaran penjasorkes berbasis prestasi adalah pengaturan fasilitas, peralatan dan ruangan. Pengaturan ruangan ini terkait pemanfaatan lapangan atau bangsal seefektif mungkin untuk anak melakukan aktivitas jasmani, batas-batas mana siswa boleh melakukan tugas geraknya. Jika, tidak ada batas-batas yang jelas dapat menimbulkan siswa dalam melakukan tugas gerak tidak tertib, sembrono karena luasanya lapangan atau bangsal karena siswa tidak terpantau secara seksama oleh guru.

Sedangkan berdasarkan hasil observasi terkait dengan pengaturan alat yang diterapkan guru pendidikan jasmani adalah untuk tujuan peningkatan teknik tertentu. Pemasangan alat dapat mempengaruhi penggunaan teknik dalam permainan. Misalnya, memasang net bola voli yang tinggi mendorong siswa untuk lebih banyak memainkan pass bawah untuk memainkan, hal ini penting untuk meningkatkan teknik pass bawah. Sedangkan memasang net bola voli yang rendah memungkinkan siswa menggunakan teknik smash.

Berdasarkan uraian diatas maka yang dimaksud dalam pengorganisasian Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Prestasi di Gugus Ahmad yani Susukan Ungaran Timur adalah pengaturan dalam siswa, waktu, aruangan, peralatan dan fasilitas yang digunakan.

4.3.1.3 Pengendalian Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Prestasi di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur.

Pengendalian pembelajaran penjasorkes berbasis prestasi di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur dalam penelitian ini berisikan gambaran pelaksanaan dari pembelajaran penjasorkes.

Pelaksanaan manajemen pembelajaran di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur dilakukan secara terprogram agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan diperoleh hasil yang maksimal. Manajemen pembelajaran di mulai dari perencanaan program yang tertuang dalam program tahunan, program semester, dan program harian.

Sekolah dasar di wilayah gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur dilakukan secara terprogram berdasarkan dengan perencanaan program tahuan, program semester dan program harian.

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya,

Page 20: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi(satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan.

Pelaksanaan pembelajaran penjasorkes didasarkan pada RPP yang telah dibuat sebelumnya. Hal itu dikarenakan RPP merupakan panduan bagi guru dalam melaksanakan KBM di dalam kelas, agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas yang merupakan inti dari kegiatan di sekolah. Jadi pelaksanaan pengajaran adalah interaksi guru dengan murid dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik dan untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam hal pelaksanaan pembelajaran mencakup dua hal yaitu pengelolaan kelas dan peserta didik serta pengelolaan guru.

Pemilihan metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan sangat membantu penyerapan materi oleh siswa. Pemilihan metode dilakukan pada saat guru membuat silabus dan RPP. Dalam pelaksanaan pembelajaran penjasorkes berbasis prestasi yang dilakukan guru di Gugus Ahmad Yani dilaksanakan dengan menggunakan metode bermain dan demonstrasi.

Pelaksanaan pembelajaran di dalamnya termasuk kegiatan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas adalah satu upaya memperdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran. Pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar yang didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas. Guru dapat mengatur dan merekayasa segala sesuatunya, situasi yang ada ketika proses belajar mengajar berlangsung agar tercipta interaksi yang baik antara guru dan peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur tercipta interaksi yang baik antara guru dan peserta didik hal itu terlihat pada saat guru memberikan pertanyaan yang kemudian dijawab oleh peserta didik.

Selain interaksi, media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran penjasorkes juga dapat membantu peserta didik dalam memahami materi yang di ajarkan oleh guru. Media pembelajaran yang digunakan oleh dalam pembelajaran penjasorkes antara lain CD pembelajaran, internet, TV, gambar dan buku olahraga.

SD di wilayah gugus Ahmad Yani dapat diketahui bahwa media pembelajaran ang digunakan oleh guru khususnya dalam pembelajaran penjasorkes antara lain CD Pembelajaran, internet, TV, Gambar dan buku olahraga.

Pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur dilakukan dengan berbasis prestasi. Hal itu terbukti dengan banyaknya prestasi yang diraih sekolah dasar di Gugus Ahmad Yani seperti Juara I POPDA Lari tingkat Kecamatan, juara II Bola Voli tingkat Kabupaten dan masih banyak lagi. Untuk mendukung prestasi yang di peroleh peserta didik, pihak sekolah juga menyisipkan

Page 21: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

pembelajaran penjasorkes dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti taekwondo, renang, tenis meja dll.

Dalam kaitannya dengan kemampuan guru dalam melakukan pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur sudah memiliki kemampuan manajemen cukup baik. Guru sebagaisalah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar(KBM), memiliki posisi sangat menentukan dalam keberhasilanpembelajaran, karena fungsi utama guru adalah merancang,mengelola, melaksanakan serta mengevaluasikegiatan pembelajaran. Guru harus dapat menempatkan diri danmenciptakan suasana kondusif, yang bertanggung jawabatas pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak.

Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa guru olahraga yang ada di sekolah dasar di wilayah Gugus Ahmad Yani memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai. Semua guru olahraga di gugus Ahmad Yani adalah Sajana Pendidikan olahraga. Bahkan ada salah guru olahraga yang berprestasi dalam olahraga bola voli.

Penelitian tentang peranan guru dalam pembelajaran yang dilakukan oleh Algozzine, Gretes dan Queen (2007) yang berjudul “Beginning Teachers' Perceptions of Their Induction Program Experiences”. Mereka menyatakan tentang “Ensuring a qualified teacher in every classroom is a central part of the latest agenda to strengthen public education and maximize student achievement. Effective teaching and delivering quality instruction are lifelong and critical goals of professional development of teachers. High-quality induction programs support qualified teachers for every child”. Hasil dari penelitian yang mereka lakakukan yaitu membahas tentang keberadaan seorang guru yang berkualitas di dalam kelas sangat membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Karena dengan adanya guru yang berkualitas tersebut dapat membimbing siswa dalam memaksimalkan kwalitas siswa tersebut.

Kemampuan guru yang baik dibuktikan dengan adanya program perencanaan pembelajaran, kegiatan evaluasi dan pelaporan yang dibuat oleh para guru sebelum dan setelah kegiatan pembelajaran dimulai.Pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur dilaksanakan dengan pembagian 80% praktek dan 20% teori. Hal itu dilakukan agar para peserta didik dapat lebih memahami materi yang diajarkan karena mereka langsung mempraktekkannya.

4.3.1.4 Pengawasan Pembelajaran Penjasorkes Berbasis Prestasi di

Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur. Pada hakekatnya pengawasan mencakup penilaian adanya

kemajuan atau tidak, perlunya penyegaran atau tidak. Sehingga pengawasan harus mampu menjadi suatu upaya dalam meluruskan roda organisasi agar tidak terjadi penyimpangan dalam organisasi tersebut. Pengawasan juga dapat dijadikan sebagai langkah pengawasan dan evaluasi aktivitas organisasi menyangkut perencanaan, pengorganisasian, maupun tahap pelurusan sesuai dengan visi misi yang diemban.

Page 22: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

Evaluasi merupakan suatu upaya untuk mengetahui berapa banyak hal-hal yang telah dimiliki oleh peserta didik dari hal-hal yang telah diajarkan oleh guru. Evaluasi pembelajaran mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan pada diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan peserta didik dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan.

Dan evaluasi hasil pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa baik nilai evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, tetapi juga dengan prestasi dalam bidang olahraga yang diperoleh peserta didik baik atas nama individu, sekolah maupun gugus yang diselenggarakan di tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten maupun nasional. Prestasi tersebut antara lain juara satu tingkat kecamatan pada tahun 2013 untuk lomba POPDA lari, Bola Voli dan taekwondo.

Evaluasi hasil pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa baik nilai evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, tetapi juga dengan prestasi dalam bidang olahraga yang diperoleh peserta didik baik atas nama individu, sekolah maupun gugus. Prestasi tersebut antara lain juara satu tingkat kecamatan pada tahun 2013 untuk lomba POPDA lari, tolak peluru dan taekwondo.

Dalam kaitannya dengan pengawasan pembelajaran penjasorkes di wilayah Gugus Ahamd Yani Ungaran Timur dilakukan dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran penjasorkes dapat berjalan dengan tertib dan maksimal sesuia dengan harapan sekolah sehingga bisa berprestasi. Selain itu pengawasan juga dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajarannya sudah sesuai dengan program awal apa tidak dan sebagai bahan evaluasi diakhir bulan dalam pelaksanaan supervisi untuk mengetahui sejauh mana kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran penjasorkes.

Tujuan dilakukannya pengawasan pembelajaran penjasorkes adalah agar pelaksanaannya bisa tertip dan maksimal sesuai dengan harap sekolah bisa berprestasi, mengetahui apakah pembelajrannya sesuai dengan program awal apa tidak dan sebagai bahan evaluasi dikhir bulan dalam pelaksaan supervisi mengethui sejauh mana kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran penjasorkes.

Setelah siswa mengikuti pembelajaran penjasorkes berbasis prestasi, terjadi peningkatan keterampilan siswa dalam menggunakan pengetahuan dalam berkarya. Hal itu dapat dilihat dari peningkatan prestasi yang diperoleh siswa. Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa prestasi yang pernah diraih para siswa antara lain juara I bola voli tingkat kabupaten, juara I Kid Atletik tingkat Kabupaten, dan Juara I Catur tingkat Kecamatan.

Berikut ini adalah prestasi yang diperoleh Sekolah Dasar di wilayah Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur.

Tabel Data prestasi sekolah di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur

No Nama Sekolah Jenis Lomba Juara tingka Tahu

Page 23: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

1 SDN Susukan 03 O2SNBola Voli2 SDN Susukan 01 KID Atletik3 SDN Kalikayen 02 Catur4 SDN Susukan 02 Renang

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sekolah dasar di wilayah Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur memiliki prestasi yang sangat baik di tingkat kecamatan dan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajememen pembelajaran penjasorkes di wilayah Gugus Ahmad Yani Ungaran Timur sudah dilaksanakan dengan baik. Hal itu terbukti dengan besarnya nilai ratadeviasi. Berikut ini adalah tabel peningkatan nilai rataguru dalam mengelola pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Ungaran Timur.

Penilaian aspek manajemen pembelajaranNo

Aspek

1 Perencanaan2 Pengorganisasian3 Pelaksanaan4 Pengawasan

Grafik Penilaian aspek manajemen pembelajaran Penjasorkes

4.3.2 Hambatanyang dihadapi guru penjasorkes dalam pelaksanaan manajemen pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur.

Hambatan adalah sesuatu yang menghalangi atau merintangisuatu kegiatan yang sedang dilaksanakanpembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur juga mengalami hambatan yang berasal maupun dari luar sekolah.

Hambatan yang berasal dari dalam sekolah antara lain berasal dari guru dan Peserta tentang administrasi yang agak terganggu karena konsentrasi dilapangan sehingga lupa di meja untuk menulis. Maksudnya adalah karena materi perlajaran yang disampaikan 80% dilapangan atau

0

1

2

3

4

1.9 1.8

2.9 2.7

t n O2SNBola Voli I Kec 2014 KID Atletik 1 Kec 2014 Catur 1 Kec 2014

Renang 1 Kec 2014 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sekolah dasar

di wilayah Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur memiliki prestasi yang sangat baik di tingkat kecamatan dan kabupaten.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajememen pembelajaran penjasorkes di wilayah Gugus Ahmad Yani Ungaran Timur sudah dilaksanakan dengan baik. Hal itu terbukti dengan besarnya nilai rata-rata bila dibandingkan dengan nilai stadeviasi. Berikut ini adalah tabel peningkatan nilai rata-rata kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani

Tabel an aspek manajemen pembelajaranPenjasorkes

Sebelum Ket Setelah Rata-rata

Stdev Rata-rata

Stdev

Perencanaan 1,9 0,42 C 2,9 0,42 Pengorganisasian 1,8 0,39 C 2,7 0,39 Pelaksanaan 2,1 0,46 C 3,12 0,46 Pengawasan 2,2 0,49 C 3,05 0,49

GambarGrafik Penilaian aspek manajemen pembelajaran Penjasorkes

Hambatanyang dihadapi guru penjasorkes dalam pelaksanaan manajemen pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur.

Hambatan adalah sesuatu yang menghalangi atau merintangisuatu kegiatan yang sedang dilaksanakan. Dalam pelaksanaan

elajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur juga mengalami hambatan yang berasal dari dalam maupun dari luar sekolah.

Hambatan yang berasal dari dalam sekolah antara lain berasal dari guru dan Peserta didik. Hambatan yang berasal dari guru adalah tentang administrasi yang agak terganggu karena konsentrasi dilapangan sehingga lupa di meja untuk menulis. Maksudnya adalah karena materi perlajaran yang disampaikan 80% dilapangan atau

1.82.1 2.2

2.73.12 3.15

Rata-Rata Sebelum

Rata-rata setelah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sekolah dasar di wilayah Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur memiliki

kabupaten. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

manajememen pembelajaran penjasorkes di wilayah Gugus Ahmad Yani Ungaran Timur sudah dilaksanakan dengan baik. Hal itu terbukti

rata bila dibandingkan dengan nilai standar rata kemampuan

guru dalam mengelola pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani

Penjasorkes Ket

B B B B

Gambar Grafik Penilaian aspek manajemen pembelajaran Penjasorkes

Hambatanyang dihadapi guru penjasorkes dalam pelaksanaan manajemen pembelajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani

Hambatan adalah sesuatu yang menghalangi atau merintangi . Dalam pelaksanaan

elajaran penjasorkes di Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran dari dalam sekolah

Hambatan yang berasal dari dalam sekolah antara lain berasal l dari guru adalah

tentang administrasi yang agak terganggu karena konsentrasi dilapangan sehingga lupa di meja untuk menulis. Maksudnya adalah karena materi perlajaran yang disampaikan 80% dilapangan atau

Page 24: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN - UKSW · 2018. 8. 13. · BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Lokasi Gugus sekolah dasar merupakan sekelompok atau gabungan 3-8 sekolah

praktek dan hanya 20% secara teori maka guru sering mengalami kesulitan dalam membuat laporan perkembangan siswa.

Selain hambatan yang berasal guru, hambatan juga berasal dari Peserta didik. Hambatan yang berasal peserta didik adalah siswa masih selalu mengikuti kemauannya sendiri yang berimbas pada kedisiplinan peserta didik yang masih kurang. Hal itu dikarenakan usia peserta didik yang masih anak-anak sehingga mereka masih lebih senang bermain-main ketika guru sedang mempraktekan suatu materi pelajaran. Namun dengan kesabaran dari para guru dalam memberikan materi akhirnya para peserta didik dapat memahaminya.

Menurut Furqon H. (2002: 10) menyatakan, "Karakteristik anak sekolah dasar meliputi karakteristik fisiologis, psikologis dan sosiologis. Dengan mengetahui dan memahami karakteristik anak usia sekolah dasar baik dari segi fisiologis, psikologis dan sosiologis adalah sangat penting terutama guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Dengan mengetahui dan memahami karakteristik anak, maka dalam membelajarkan siswa harus disesuaikan dengan tingkat perkembangannya. Pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Keberhasilan program Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur tidak bisa lepas dari anggaran atau keuangan, pelaksanaan program belajar harus ditunjang oleh dana yang memadai agar hasil yang diocapai sesuai dengan yang diharapkan, namun demikian kurangnya anggaran bukan satu-satunya alasan terhadap suatu program. Agaran program Gugus Ahmad Yani Susukan Ungaran Timur bersumber hanya mengandalkan dari dana iuran rutin dari guru-guru yang ada di Gugus Ahmad Yani

Dalam kaitannya dengan hambatan dari guru yang berhubungan dengan kemampuan pembelajaran, pihak sekolah melakukan supervisi kepada para guru yang dilakukan setiap hari Sabtu serta kepala sekolah selalu memberikan motivasi kepada para guru untuk membuat pelaporan kegiatan dan perkembangan prestasi peserta didik.