bab iii biografi dan konsep kh. muhammad arifin...

33
45 BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN ILHAM TENTANG ZIKIR A. Biografi KH. Muhammad Arifin Ilham 1. Keluarga Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 8 Juni 1969. Anak dari pasangan H. Ilham Marzuki (abah) dan Hj. Noor Hayati (mama). Sejak kecil beliau sudah menjadi anak masjid. Maklum ayahnya memang seorang aktivis masjid Sabilil Muhtadin dan masjid Al Jihad Banjarmasin. Sehingga, hal tersebut menular kepada anak laki-laki satu-satunya dari lima bersaudara. Di masjid inilah ada seorang ustaz yang menjadi tauladan Arifin, namanya adalah KH. Rafi’i Hamdi. Ustaz ini dikenal mempunyai tutur kata dan perilaku yang lembut. Kelembutnya inilah yang mengesankan Arifin kecil, sehingga kelak ia ingin menjadi seorang penceramah seperti ustaz Rafi’i, atau setidaknya seorang guru. 1 Kyai inilah yang setiap malam Minggu berceramah di masjid dekat rumahnya. (masjid Sabilil Muhtadin). Menurut pengakuan kedua orang tuanya, sebelum sesaat dan sesudah kelahirannya tidak ada peristiwa yang luar biasa. Semuanya berjalan biasa-biasa saja. Tetapi perjalanan hidup Arifin senantiasa diikuti dan diperhatikan oleh kedua orang tuanya. Terutama mamanya sebagai pengasuh dan ibu rumah tangga. Sedangkan abahnya sibuk oleh pekerjaan dan pada saat-saat tertentu saja bercengkrama dengan Arifin 1 Muhammad Arifin Ilham, Menggapai Kenikmatan zikir (Jakarta: Hikmah, 2004) Cet. II, hlm. 35

Upload: lamphuc

Post on 03-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

45

BAB III

BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN ILHAM

TENTANG ZIKIR

A. Biografi KH. Muhammad Arifin Ilham

1. Keluarga

Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat,

Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 8 Juni 1969. Anak dari pasangan

H. Ilham Marzuki (abah) dan Hj. Noor Hayati (mama). Sejak kecil beliau

sudah menjadi anak masjid. Maklum ayahnya memang seorang aktivis

masjid Sabilil Muhtadin dan masjid Al Jihad Banjarmasin. Sehingga, hal

tersebut menular kepada anak laki-laki satu-satunya dari lima bersaudara.

Di masjid inilah ada seorang ustaz yang menjadi tauladan Arifin,

namanya adalah KH. Rafi’i Hamdi. Ustaz ini dikenal mempunyai tutur

kata dan perilaku yang lembut. Kelembutnya inilah yang mengesankan

Arifin kecil, sehingga kelak ia ingin menjadi seorang penceramah seperti

ustaz Rafi’i, atau setidaknya seorang guru.1 Kyai inilah yang setiap

malam Minggu berceramah di masjid dekat rumahnya. (masjid Sabilil

Muhtadin).

Menurut pengakuan kedua orang tuanya, sebelum sesaat dan

sesudah kelahirannya tidak ada peristiwa yang luar biasa. Semuanya

berjalan biasa-biasa saja. Tetapi perjalanan hidup Arifin senantiasa

diikuti dan diperhatikan oleh kedua orang tuanya. Terutama mamanya

sebagai pengasuh dan ibu rumah tangga. Sedangkan abahnya sibuk oleh

pekerjaan dan pada saat-saat tertentu saja bercengkrama dengan Arifin

1 Muhammad Arifin Ilham, Menggapai Kenikmatan zikir (Jakarta: Hikmah, 2004) Cet.

II, hlm. 35

Page 2: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

46

(panggilan akrab beliau).2 Menurut Arifin ayahnya hanyalah seorang

karyawan biasa, tetapi shalat tahajudnya tidak pernah putus.3 Hal inilah

yang kemudian sangat dikagumi sebagai sosok seorang ayah.

Menurut abahnya, Arifin mempunyai watak dan kemauan yang

sangat keras, artinya apabila ia mempunyai keinginan, pasti dia akan

berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkannya. Arifin kecil

sampai menginjak usia remaja terbilang anak yang nakal, namun

kenakalan Arifin merupakan hal yang biasa pada diri anak-anak. Jadi

bukan kenakalan yang macam-macam.

Arifin menikah dengan Wahyuniaty al Wali pada tanggal 28 April

1998. Wanita dari Aceh yang dipersunting Arifin ini ternyata adik

angkatannya ketika kuliah di Fisipol Universitas Nasional Jakarta. Proses

ta’aruf mereka tidak diawali dengan pacaran. Ia langsung merasa cocok

dengan gadis yang dilihatnya di suatu pengajian. Setelah berkenalan

Arifin langsung melamarnya.4 Putri mantan anggota DPR Teuku

Djamarin ini, merasa cocok dengan Arifin setelah berkenalan dengannya

dan merasakan bahwa dia memiliki syarat-syarat sebagai calon

pendamping hidupnya. Dunia “pergaulan yang berjarak” ini ternyata

tidak menyurutkan tekad Arifin untuk menjadikan Yuni (panggilan akrab

Wahyuniaty al Wali) sebagai istri. Melalui saluran telepon, setelah shalat

subuh, Arifin menyatakan cintanya dan sekaligus melamarnya. Lamaran

kabel inipun akhirnya diterima oleh Yuni.

Kini pasangan serasi dan bahagia ini telah dikaruniai amanat dari

Allah berupa putra-putra yang manis yaitu Muhammad Alvin Faiz,

Muhammad Amer Azzikra dan Muhammad Azka Najhan. Anak ini

2 Endang Mintarja, Arifin Ilham Tarikat, Zikir dan Muhammadiyah, (Jakarta: Hikmah,

2004) hlm. 39 3 Muhammad Arifin Ilham, “Tanpa Zikir Semuanya akan hampa”, Citra, 758, ixv,

Oktober 2004, hlm. 24 4 Muhammad Arifin Ilham, Menggapai Kenikmatan Zikir, op. cit. hlm. 147

Page 3: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

47

sering diajak untuk mengikuti kegiatan zikir yang diadakan oleh

ayahnya.5

Ayah dari 3 anak ini mempunyai hobi bulu tangkis, ia pernah

menjadi juara bulu tangkis antar Ponpes se Jabotabek, untuk renang,

karena kepadatan aktivitasnya sering dilakukan disela-sela kesibukannya.

Biasanya sehabis memimpin jamaah zikir pada Minggu pagi, sesudah

istirahat siang, ia bersama teman-teman di majelis Azzikra pergi renang

untuk menyalurkan hobinya.

Dai muda ini mempunyai sifat sederhana, hal ini dilihat dari cara

berpakaian dan juga kehidupan di rumahnya. Rumah utama yang berada

beberapa meter di depan masjid Al Amru Bittaqwa Mampang Indah II

Pancoran Mas Depok terlihat sederhana dilihat dari perabotan rumahnya.

Sedangkan rumah satunya yang agak jauh dari rumah utama digunakan

untuk menginap pengunjung ketika akan melakukan zikir di masjid Al

Amru Bittaqwa.

Sopan santunya terlihat dari tutur kata dan cara menghormati

tamu. Tutur katanya sangat lembut dan menghargai pendapat orang.

Setiap tamu yang datang disambutanya dengan antusias dan dengan

tangan terbuka, siapapun dan dari kalangan manapun. Juga sikap rendah

hatinya. Hal ini terlihat dari panggilan beliau. Beliau lebih suka dan

merasa akrab dipanggil dengan sebutan 'abang'. Jadi tidak ada batas yang

kelihatan antara seorang dai dan umatnya. Untuk memanggil orang yang

lebih tuapun lebih sering dengan pangilan abah atau bunda.6

2. Latar belakang pendidikan

Ketika berusia lima tahun, bocah kecil yang besar di lingkungan

Muhammadiyah ini dimasukkan sang ibu ke TK Aisiyah. Kemudian

5 Wawancara langsung dengan KH Muhammad Arifin Ilham di kediamannya Mampang

Indah Dua Pancoran Mas Depok pada hari Ahad, 5 Desember 2004. 6 Observasi di kediaman KH. Muhammad Arifin Ilham, Mampang Indah II, Depok Pada

Tanggal 5 Desember 2004

Page 4: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

48

melanjutkan ke SD Muhammadiyah yang tak jauh dari rumahnya.

Namun baru kelas tiga ia dipindah ke SD Rajawali gara-gara berkelahi

dengan teman sekelasnya, hingga lulus tahun 1983. Untuk menambah

pendidikan agamanya, setiap sore ia dititipkan abahnya untuk belajar di

masjid Al Jihad yang dikelola oleh pimpinan Muhammadiyah setempat,

di mana abahnya sebagai bendahara masjid tersebut.7

Selepas dari sekolah dasar, Arifin ingin melanjutkan pendidikan

di pesantren. Kemudian sang abah mengajak ke beberapa pesantren yang

ada di Kalimantan, tetapi ditolaknya karena pesantren tersebut masih

bercorak tradisional dengan melihat kebiasaan memakai sarung pada

pesantren-pesantren tersebut. Hingga orang tuanya sepakat untuk

mengirim ke Jawa karena di sana banyak Ponpes Modern. Akhirnya

Pondok Pesantren Darunnajah yang berlokasi di Ulujami Kebayoran

Lama Jakarta Selatan inilah sebagai pesantren pertama untuk

memperdalam ilmu agamanya. Disitu juga Arifin meneruskan pendidikan

formalnya yaitu SMP. (TH. 1983-1987).

Di pondok yang diasuh oleh KH Mahrus Amin ini, Arifin dapat

mengembangkan potensinya. Kebiasaan di pondok ini adalah dengan

menggunakan bahasa Arab atau Inggris untuk dialog tiap harinya. Juga

adanya pendidikan formal yang menjadi pesaing ketat dengan sekolah –

sekolah lain di Jakarta.8

Sebenarnya sebelum masuk pesantren, Arifin pernah sekolah di

SMP Negeri I di kota itu, sampai menduduki kelas satu. Namun

dorongan kuat masuk pesantren membuatnya meninggalkan sekolah

tersebut. Tentu saja dengan konsekuensi, ia harus mengulangi dari awal

pendidikan SMPnya di pesantren tersebut. Apalagi pada waktu itu dia

mengaku belum bisa membaca al-Qur'an dengan lancar. Karenanya tidak

mengherankan kalau rapotnya kebanyakan merah ketika ia duduk di

7Endang Mintarja, op. cit., hlm. 40 8 Wawancara dengan Arifin Ilham

Page 5: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

49

kelas I dan II SMP di Pesantren tersebut. Apalagi perilakunya agak

bandel dan nakal.

Hal tersebut membuatnya rendah diri, ia sudah mulai merasa tidak

betah di pesantren. Arifin sempat berniat pulang kembali ke rumah orang

tuanya di Kalimantan. Namun oleh kyainya KH. Mahrus Amin, Arifin

diberi nasihat agar mempertimbangkan kembali niatnya tersebut. Karena

ujarnya, dimanapun kalau sikap Arifin tidak berubah ia tidak akan bisa

merasakan perubahan. Hal inilah yang kemudian memacunya untuk terus

belajar secara sunggung-sungguh. Hasilnya iapun menjadi santri yang

berprestasi.9

Hingga kelas I Aliyah, Arifin masih tinggal di Pesantren

Darunnajah, tetapi pada tahun 1987 ketika duduk di kelas II Aliyah, ia

pindah ke Pesantren Assyafi’iyah Matraman Tebet Jakarta Selatan

hingga lulus tahun 1989. di pesantren inilah kemampuan berorasinya

semakin terasah, sebab Arifin kerap mendampingi dai-dai kondang

keberbagai acara tablig akbar. Arifin tidak anti politik, karenanya pada

tahun 1989, ia masuk Fisipol Universitas Nasional Jakarta Jurusan

Hubungan Internasional. Di semester tujuh ia berkenalan dengan aktivis

dakwah, Ferry Nur - kini ketua Gerakan Anti Zionis dan Amerika

(GAZA) - yang memberikan warna perubahan dalam hidupnya.10

Pada mulanya sang abah berharap menjadi seorang politisi yang

bermoral karena dia merasa prihatin dengan kelakuan dan penyimpangan

para pejabat dan politisi negara ini. Maka dari itu, ia menyarankan Arifin

melanjutkan studinya ke Fakulatas Ilmu Sosial dan Politik. Padahal saat

itu ia mendapatkan tawaran beasiswa melanjutkan studi di luar negeri

9 Muhammad Arifin Ilham, Tanpa Zikir Semuanya Akan Hampa, loc. cit. 10 Muhammad Arifin Ilham, “Masuk TV Atau Tidak Yang Penting Niatnya”, Al Falah,

19, Februari, 2004, hlm. 5

Page 6: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

50

dalam ilmu agama. Karena saran abahnya itulah, Arifin memilih menolak

tawaran beasiswa itu dan masuk ke UNAS.11

Perjuangan untuk menyelesaikan kuliahnya ternyata tidak kecil.

Buku-buku kuliahnya dibeli dari uang hasil mengamen di terminal,

bahkan ia tidak malu berjualan baju bekas agar bisa membayar uang

kuliah. Untuk menambahkan uang saku kuliah dan membayar sewa

rumahnya pula, Arifin sempat berdagang mie rebus di Pasar Minggu,

Jakarta Selatan. Ini dilakukan lantaran kiriman uang dari orang tuanya di

Kalimantan boleh dibilang terbatas. Bukan itu saja, Arifin juga pernah

menjadi kondektur bus kota jurusan Cililitan - Cibubur pada malam hari.

Semasa menjadi pedagang, ia mempunyai banyak pengalaman, sambil

berdagang ini, ia juga mengajar anak-anak jalanan di terminal sekitar

Pasar Minggu untuk mengaji, hingga lulus S1 pada tahun 1994.12

3. Karya-karya

Beliau adalah seorang yang produktif disamping kesibukannya

dalam berdakwah dan memimpin majelis Azzikra juga banyak buku yang

telah ditelurkannya. Baik yang disusun sendiri maupun dengan orang

lain, diantaranya adalah:

- Menggapai Kenikmatan Zikir, diterbitkan oleh Hikmah Jakarta: 2003

untuk Cetaklan 1, karena laku keras dicetak lagi pada Januari 2004

- Renungan-renungan Zikir, diterbitkan oleh Intuisi Press Depok 2003

- Hakikat Zikir, Jalan Taat menuju Allah, diterbitkan oleh Intuisi Press

Depok 2003

- Indonesia Berzikir, disusun dengan Samsul Yakin, diterbitkan oleh

Intuisi Press Depok 2004

11 Endang Mintarja, op. cit. hlm. 49-50 12 Muhammad Arifin Ilham,, Tanpa Zikir…, loc. cit.

Page 7: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

51

- Hikmah Zikir Berjamaah, disusun bersama Debi Nasution,

diterbitkan oleh Republika Jakarta: 2003. Buku ini dicetak dalam 6

kali cetakan dalam setahun.

Beliau juga mengisi konsultasi zikir di majalah Hidayah dan

Buletin Azzikra

4. Pengalaman

Banyak pengalaman dan prestasi yang telah diraih oleh seorang

dai kondang ini. Di antaranya adalah:

a) Dunia aktivis

Sewaktu kuliah dia aktif diberbagai kegiatan kemahasiswaan

dan kepemudaan, salah satu organisasi mahasiswa yang beliau geluti

adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Di organisasi

kemahasiswa ini banyak hal yang Arifin dapatkan baik yang

menyenangkan maupun yang mengecewakan dan sia-sia.

b) Karier dakwah dan zikir

Bakat Arifin sebagai seorang dai sudah terlihat sejak menjadi

santri di pesantren Darunnajah, hal ini dibuktikan ketika mengikuti

perlombaan maupun ketika masih acara-acara pengajian remaja

seperti pesantren kilat, karier sebagai seorang dai ini mulai menanjak

semenjak dia selalu mengisi pidato pendahuluan sebelum KH.

Zainuddin MZ. Bahkan Arifin pernah menjurai lomba pidato bahasa

Inggris tingkat ASEAN.13

Karena kemampuannya berceramah itu meski usianya masih

remaja, Arifin sudah kerap keluar kandang mengisi pengajian di luar

pesantren. Bahkan pada usia 16 tahun ia sudah melanglang buana ke

beberapa daerah di nusantara ini. Antara lain di Lampung, Batam,

13 Endang Mintarja, op. cit., hlm. 47

Page 8: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

52

Balikpapan, Samarinda dan Banjarmasin. Bahkan ia pernah

berceramah di Singapura.

Pada saat itulah Arifin merasa bangga karena mendapat

sambutan jamaah yang luar biasa. Namun anehnya kebanggaan itu

dianggpnya menjadi masa-masa yang sangat memalukan baginya

karena ia merasa hanya sebagai seorang dai jahiliyah yang hanya

pandai berbicara tapi prakteknya nol besar. Motivasi dakwahnya juga

kurang bersih, dan shalat subuh di masjid malas, apalagi untuk shalat

tahajjud. Namun Arifin merasa bersyukur karena dirinya diberi

peringatan oleh Allah SWT, dengan kejadian dimana pada tahun

1999, saat ia berada di sekitar rumahnya ia ia dipatuk ular berbisa.

Akibanya sangat parah, ia mengalami koma selama 21 hari, bahkan

dokter yang merawatnya menuturkan bahwa seandainya ia selamat,

maka ia akan mengalami kelumpuhan otak dan impoten. Namun

lewat kebesaran-Nya dia sembuh seperti sediakala. Peristiwa itu

sungguh menghentakkannya. Ia kemudian merenungkan perjalanan

hidupnya, sambil memohon ampun sebanyak-banyaknya kepada

Sang Khalik. Ia kemudian makin mendekatkan diri kepada Allah

dengan cara berzikir dan memperbanyak ibadah.14

Sedangkan majelis dakwah yang dipimpinnya berawal dari

zikir mingguan pada tahun 1999 yang dilaksanakan setiap Sabtu

sehabis shalat subuh di masjid Al Amru Bittaqwa Mampang Indah II,

Depok. Pada awalnya kegiatan ini hanya diikuti oleh belasan orang

jama’ah dari komplek perumahan tersebut. Sampai sekarang kegiatan

zikir kecil setiap Sabtu subuh masih berjalan. Bahkan ditambah

dengan tausyiyah yang disampaikan oleh tim Asatiz. Mereka di

antaranya adalah DR. Muslih Abdul Karim, H. Aminullah, Ir. Ahmad

14 Pesantren Darunnajah, Muhammad Arifin Ilham : Bakat Dainya Mulai di Darunnajah,”

www. darunnajah,.com / Figur Indek – php? Id: 5, hlm. 4-5

Page 9: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

53

Nawawi, H. Abdul Syukur, H. Huda, H. Ahmadin Ahmad, yang

kesemuanya adalah pengurus azzikra.

Nama majelis zikirnya adalah Azzikra yang diambil dari

nama lain al-Qur'an, artinya dalam mejelis ini tidak keluar dari al-

Qur'an , karena seutama - utama zikir adalah al-Qur'an.15

Zikir tersebut pertama kali dilakukan sendiri. Kemudian

istrinya dan pembantunya ikut pula apa yang dilakukannya / sampai

sekarang setiap minggu mulai pada pukul 07.30 sampai kira–kira

pukul 09.30 pada awal bulan tetap rutin dilakukan zikir bersama di

dalam masjid Al Amru Bittaqwa tersebut. Karena padatnya jadwal

ceramah inilah akhirnya acara di masjid ini hanya dilakukan sekali

dalam sebulan. Hal ini juga tidak mengurangi jama’ah untuk

menghadirinya, bahkan jama’ah melewati angka 15 ribu orang.

Tempat yang disediakan panitia masjid kini melebar sampai ujung-

ujung jalan. Para jama’ahpun rela berpanas-panasan menikmati

aluran zikir yang dibawakan oleh Muhammad Arifin Ilham. Lautan

putih sepanjang puluhan meter itu, khusu’ mengikuti zikirnya

diselingi tangis yang mengharukan karena ingat akan dosanya.

Selesai acara zikir bersama itu dilanjutkan dengan acara Titian

Keluarga Sakinah acara ini dipandu langsung oleh dewan Asatiz. Hal

ini berupa tausiyah yang diberikan untuk menggapai keluarga yang

sakinah mawaddah wa rahmah dan memang kebanyakan yang

menghadirinya adalah para pemuda dan para pemudi yang belum

menikah. Dari acara ini juga ada yang kemudian menemukan jodoh

untuk berkeluarga seperti yang dituturkan oleh Suradi yang tinggal di

Pondok Cabai Tangerang.16

15 Muhammad Arifin Ilham, Masuk..., loc. cit. 16 Wawancara dengan Suradi 38 tahun Pengunjung Zikir di Komplek Masjid Al Amru

Bittaqwa Pada 5 Desember 2004

Page 10: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

54

Dakwah beliau juga sudah merambah ke dakwah bil hal yaitu

dengan membangun pondok pesantren untuk yatim piatu. Ide ini

tercetus akibat adanya peperangan yang ada di Poso Maluku dan

banyak anak yang putus sekolah. Ide ini langsung disambut dengan

antusias oleh para jama’ah shalat di masjid tersebut. Hingga sampai

sekarang sudah berdiri dengan megahnya sebuah pondok pesantren

yatim piatu yang nilai bangunannya sudah lebih dari 2 milyar. Tetapi

pondok yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya ini belum ada

penghuninya karena belum selesai 100 persen. Untuk sementara

anak–anak asuh di tempatkan di Panti Asuhan Srengseng dan Panti

Asuhan Cileungsi.17

Pada Ramadhan tahun 2004 ini Arifin semakin melambung

namanya. Hal ini ditandai dengan mengisi salah satu paket sinetron di

TPI dengan judul Rahasia Illahi, juga ceramahnya di banyak layar

kaca dan kaset tausyiyah-nya yang laku keras.18

Selain berdakwah ini, Arifin juga menjadi kepercayaan

masyarakat untuk berkonsultasi dan berobat. Banyak problem yang

ditanyakan langsung oleh orang yang bermaksud menemuinya. Mulai

dari masalah agama, problem kehidupan sehari-hari sampai urusan

rumah tangga. Dengan sabarnya ustaz Arifin mendengarkan keluh

kesah mereka dan kemudian memberikan solusi kepadanya. Juga

yang mengidap penyakit jasmani seperti lumpuh yang kemudian bisa

terobati dengan metode zikirnya.

KH. Muhammad Arifin Ilham dilahirkan dari keluarga

Muhammadiyah. Keluarga abahnya adalah Muhammadiyah bahkan

abahnya aktif di Muhammadiyah sebagai bendahara. Sedangkan

mamanya adalah seorang NU tulen, tetapi perbedaan tersebut tidak

17 Abdul Syukur, “Nyayi Sunyi Tanah Tinggi', Az-Zikra, 1, 2004, hlm. 21-22 18 Wawancara dengan Muhammad Arifin Ilham pada Ahad, 5 Desember 2004

Page 11: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

55

mengurangi keharmonisan keluarganya. Kerap kali abahnya dalam 2 hari

sekali shalat subuh dengan menggunakan do’a qunut, tetapi di lain waktu

shalat subuh tanpa qunut. Hal inipun tidak menjadi persoalan.

Tetapi karena dia hidup di lingkungan Muhammadiyah tulen

akhirnya pola pikirannya pun terpengaruh olehnya. Walaupun beliau

sendiri mengatakan bahwa dia dididik dalam keluarga yang demokratis.

Baru setelah masuk Pesantren Darunnajah dapat mengetahui secara pasti

dasar - dasarnya. Karena Darunnajah merupakan pesantren modern yang

netral, maka pola pikir keagamaannya bisa bersemai dengan baik. Pada

awalnya beliau mengganggap tidak benar dengan zikir berjama’ah dan

jahar, tetapi seiring perjalanan waktu dan matang dalam pola beragama,

akhirnya dia sendiri menggunakan pola zikir ini. Hingga tidak ada lagi

perbedaan yang ada untuk beribadah. Hal ini juga dapat dilihat dari

bacaan zikir yang biasa dikumandangkan.19

Sebenarnya Arifin terbiasa berpikiran rasional serta puritan

sebagaimana kalangan Islam modernis. Kecenderungan rasionalnya

sangat tampak pada materi dakwahnya, sedangkan sikap puritannya

tampak pada segi aqidah dan ibadah mahdhah, dimana dia selalu

berpegang teguh pada teks normatif al Quran ataupun hadits nabi. Maka

tidaklah mengherankan kalau tata cara metode Arifin banyak kesamaan

dengan Muhamadiyah, namun dia tidak bersikukuh pada pemahamannya,

dia selalu memposisikan dirinya netral dan mencoba mengakomodasi

pemahaman dan kebiasaan jamaah. Seperti pada shalat jum'at Arifin

mengizinkan adanya dua kali adzan yang dilakukan oleh Nahdhatul

Ulama, demikian juga dzikir setelah shalat menggunakan zikir yang

dijaharkan sebagaimana kaum Nahdhiyin.20 Secara rasional pula bahwa

ketika zikir dilakukan berjamaah tentunya dapat berdampak baik

terhadap hubungan sesama manusia untuk lebih mengaktualisasikan

19 Wawancara langsung dengan Muhammad Arifin Ilham… 20 Endang Mintarja, op. cit., hlm. 59

Page 12: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

56

zikir sehingga zikir tidak dianggap ibadah personal terhadap Allah tetapi

bisa berbentuk ibadah sosial.

B. Konsep KH. Muhammad Arifin Ilham tentang Zikir.

1. Konsep zikir

Kata zikir berasal dari kata ر yang berarti ذآ ي ذهن ظ ف خف

(memelihara dalam ingatan). Zikrullah artinya memelihara Allah SWT

dalam ingatan. Maksudnya selalu mengingat dan menyebut nama Allah

SWT. Menurut bahasa zikir berarti ingat. Sedangkan menurut istilah

berarti usaha manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan

cara mengingat kebesaran-Nya dan keagungan-Nya. Adapun realisasi

untuk mengingat Allah SWT adalah dengan memuja-Nya, membaca

firman-Nya, menuntut ilmu-Nya dan mohon kepada-Nya.21

Muhammad Arifin Ilham membagi zikir meliputi 4 hal. Pertama

zikir hati senantiasa mengingat Allah dalam hati. Kedua zikir akal, yang

berarti mampu menangkap bahasa Allah dalam gerak alam semesta.

Ketiga zikir yang berupa ucapan asma Allah terjemahan dari kata hati.

Keempat zikir amal yang merupakan implikasi taqwa.22 Adapaun

rinciannya adalah sebagai berikut:

a. Zikir hati (zikir qalbiyyah)

Zikir ini disebut juga dengan asal dan kebesaran.23 Sedangkan

menurut KH. Muhammad Arifin Ilham zikir hati ialah merasakan

hadirnya Allah. jika hendak melakukan sesuatu tindakan atau

perbuatan, maka ia menyakini dalam hatinya yang paling dalam

bahwa Allah senantiasa bersamanya. Sadar bahwa Allah selalu

melihatnya. Dia Maha Melihat, Maha Mendengar, Lagi Maha

21 M. Arifin Ilham dan Debby Nasution, Hikmah Zikir Berjamaah, (Jakarta: Republika,

2003), Cet. 5, hlm. 1 22 Muhammad Arifin Ilham, menggapai…, op. cit. hlm. 44 23 A. Zainuddin, dan M Jamhari, op. cit. hlm. . 191

Page 13: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

57

Mengetahui, zikir qalbiyah ini lazimnya disebut ihsan.24 Di lain pihak

orang beriman tidak akan mencapai ihsan apabila iman dan Islam

belum kokoh dan sempurna pengalamannya.25

Para pembesar tarikat Naqsyabandiyah lebih memilih zikir

hati, alasannya adalah bahwa hati merupakan tempat pengawasan

Allah, tempat bersemayamnya iman, tempat bersumbernya rahasia,

dan tempat bertenggernya cahaya. Hati yang baik akan

mengakibatkan jasad, perilaku menjadi baik. Begitu pula hati yang

buruk akan berdampak kepada perilaku menjadi buruk.26

Pada prinsipnya qalbu adalah hati nurani yang menerima

limpahan cahaya kebenaran ilahiyah yaitu ruh. Pengertian qalbu dari

qalaba yang artinya berubah ubah, berbolak balik, tidak konsisten,

berganti ganti. Qalbu merupakan lokus atau tempat di dalam wahana

jiwa manusia yang merupakan titik sentral atau awal segala yang

menggerakkan perbuatan manusia yang cenderung kepada kebaikan

dan keburukan. Dengan qalbu itulah Allah ingin memanusiakan

manusia, memuliakannnya dari segala mahluk yang diciptakannya.27

Qalbu selain memiliki fungsi indrawi di dalamnya ada rohani,

yaitu moral dan nilai nilai etika. Artinya dialah yang menentukan

tentang rasa bersalah, baik buruk, serta mengambil keputusan

berdasarkan tanggung jawab moralnya tersebut. 28

Hal ini juga dikatakan oleh Ahmad bin Hadhrawaih bahwa

hati adalah wadah. Jika wadah itu penuh dengan kebaikan, maka

cahaya-cahaya kebajikan (yang ada di dalamnya) akan keluar

menyinari anggota-anggota tubuhnya. Jika wadah itu penuh dengan

24 Muhammad Arifin Ilham, Hakekat Zikir Jalan Taat Menuju Allah, (Depok: Intuisi

Press, 2003), hlm. 35 25 Djamaluddin Ahmad Al Buny, Menelusuri Taman-taman Mahabbah Sufiyah, (Jakarta:

Mitra Pustaka, 2002), hlm. 2 26 Muhammad Arifin Ilham, Menggapai …, op. cit. hlm. 27-28 27 Toto Tasmara, Kecerdasan Rohaniyah, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm. 46 28 Ibid, hlm 49

Page 14: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

58

kebatilan, maka kegelapan yang ada di dalamnya akan bertaubah

ketika sampai pada anggota tubuhnya.29

Ada beberapa potensi qalbu yang terus menerus saling berebut

kekuasaan yaitu fuad, shadr, hawa dan nafs.

- Fuad, merupakan potensi qalbu yang berkaitan dengan indrawi,

mengolah informasi yang sering dilambangkan berada dalam otak

manusia, ( fungsi rasio, kognitif). Pengawal setia sang fuad adalah

akal, zikir, fikir, pendengaran dan penglihatan. Akal berkaitan

dengan keadaan untuk menangkap seluruh gejala alam yang

tampak nyata. Zikir dalam kaitan sebagai potensi fuad merupakan

saudara kembar dari zikir.30

- Shadr, mempunyai potensi besar untuk menyimpan hasrat,

kemauan, niat kebenaran dan keberanian yang sama besarnya

dengan kemampuannya untuk menerima kejahatan dan

kemunafikan. Shadr ini lebih dekat dengan perasaan, baik itu

yang baik maupun yang buruk.

- Hawa, merupakan potensi qalbu yang menggerakkan kemauan.

Di dalamnya terdapat ambisi, kekuasaan, pengaruh dan keinginan

yang mendunia.31

- Nafs, adalah muara yang menampung hasil olah fuad, shadr dan

hawa yang kemudian menampakkan dirinya dalam bentuk

perilaku nyata di hadapan manusia lain. Nafsu yang

mempresentasikan dari ada (being) menjadi mengada (be

coming).32

29 Muhammad Arifin Ilham, Menggapai …, op. cit. hlm. 31 30 Toto Tasmara, op. cit., hlm. 97-98 31 Ibid, hlm. 94 32 Ibid, hlm. 111

Page 15: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

59

Dari keempat potensi qalbu ini manusia akan kelihatan apakah

manusia bisa berlaku baik atau tidak, potensi-potensi ini yang

mempengaruhinya, karena pada dasarnya seluruh perbuatan orang

adalah pancaran dari hatinya.

Jadi ketika hati seseorang telah dipenuhi dengan zikir kepada

Allah, maka melalui ihsannya, mereka akan berbuat kebaikan. tetapi

kesadaran yang ditimbulkan dari qalbu yang berzikir ini tidak datang

sendirinya, tetapi melalui proses, melalui liku-liku perenungan dan

pengalaman yang mendalam, sehingga dawai qalbunya menjadi

sangat sensitif karena sering dilatih (riyadhah) suara batin yang

dipertajam melalui riyadhah adalah khas kodrat manusia, artinya

hanya manusia yang mampu mendengarkan dan sekaligus

mengendalikan suara batinnya.33

Jika kita sudah bisa mencapai pada kesadaran bahwa zikir

qalbiyyah adalah bahwa kita sadar dan merasa selalu ditatap Allah,

maka akan menimbulkan dampak yang besar. Pertama, hati akan

selalu bersih, kedua apapun yang kita kerjakan akan menjadi ibadah.

Dan yang ketiga kita akan memperoleh nilai dalam hidup ini, yakni

nilai keridhaan Allah SWT. perbuatan yang tidak dilandasi keridhaan

Allah, tentu akan sia - sia atau bahkan bisa disebut rugi.34

Rasulullah bersabda:

عن عبد اهللا , حدثنا وكيع عن كهمس بن احلسن , حدثنا على بن حممد قال رسول : عن عمر قال , عن إبن عمر , عن حيي بن يعمر , بـن بريده

اهللا صـلى اهللا عليه وسلم اإلحسان أن تعبد اهللا كأنك تراه فإنك أن ال 35 )رواه إبن جمه((تراه فإنه يراك

33 Ibid., hlm. 70 34 Muhammad Arifin Ilham, Hakikat Zikir Jalan Taat Menuju Allah, op. cit. hlm. 36 35 Ibnu Majjah, Sunan Ibnu Majjah (Beirut: Darul Fikr, t.t.) hlm. 24

Page 16: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

60

Telah bercerita kepada kami Ali bin Muhammad, telah bercerita Waqi dari Kahmas bin Hasan dari Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya’mar, dari Ibnu Umar, dari Umar berkata: Rasulullah SAW bersabda : ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Sekalipun engkau tidak dapat melihat-Nya tetapi sesungguhnya Dia melihatmu (HR. Ibnu Majjah).

Demikian juga yang dikatakan oleh Muhammad al Fateh

bahwa zikir qalbi adalah zikir yang berhubungan dengan hati manusia

yang senantiasa melihat Allah SWT dan merasakan Allah SWT

senantiasa mengawasi setiap tindak tanduknya. Zikir ini susah untuk

dipraktekkan kecuali bagi mereka yang sungguh-sungguh serta

melalui zikir qauli terlebih dahulu, selain itu, perilaku zikir ini

mestilah memahami serta menghayati makna zikir yang

diucapkannya itu. Biasanya zikir qauli yang telah mendarah daging,

serta otomatis akan beralih ke hati.36

Maka dengan hati yang merasa selalu ditatap dan

diperhatikannya, tentunya akan membuat manusia semakin takut

untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Hatinya akan selalu terisi

dengan nama Allah dan terhindar dari bisikan hati yang

melangkahkan pada keburukan.37

b. Zikir akal (aqliyah)

Zikir aqliyah adalah kemampuan menangkap bahasa Allah di

balik setiap gerak alam semesta ini. Menyadari bahwa semua gerak

alam, Allah-lah yeng menjadi sumber gerakan dan yang

menggerakannya. Berarti dia senantiasa hadir dan terlibat dalam

setiap peristiwa dan kejadian-kejadian alam, setiap peristiwa sejarah

dan dalam setiap tindakan manusia.38

36 M. Al Fateh, Rahasia dan Keutamaan Zikir, (Jakarta: Lintas Pustaka, 2003), hlm. 1 37 Wawancara dengan KH. Muhammad Arifin Ilham, pada Ahad 5 Desember 2004. 38 KH. Muhammad Arifin Ilham, Hakikat Zikir Jalan Taat Menuju Allah, op. cit. hlm.

40

Page 17: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

61

Sedangakan tanda-tanda alam yang wajib kita baca ini ada

dunia wujud yakni alam semesta (ayat kauniyah) dan ayat qauliyah

yaitu al-Qur'an.39

Kata ayat mempunyai hubungan yang erat sekali dengan

pekerjaan berfikir arti asli dari kata ayat ialah tanda. Ayat dalam arti

ini kemudian dipakai untuk fenomena alam yang banyak disebut

dalam ayat kauniayah. Tanda yang ditangkap dengan indera

mempunyai arti abstrak yang terletak di dalamnya. Tanda ini harus

diperhatikan, diteliti, dipikirkan dan direnungkan untuk memperoleh

arti abstrak yang terletak di belakang itu.

Penelitian dan pemikiran mendalam tentang ayat kauniyah itu

membawa kepada terungkapnya hukum alam yang mengatur

perjalanan alam dan akhirnya kepada Tuhan Maha Pencipta dan

Maha Pengatur alam semesta.40

Dalam konteks pengenalan terhadap Allah, maka membaca

harus dilakukan terhadap ayat-ayat-Nya yang terdapat dalam al-

Qur'an, dan membaca ciptaannya, Allah selalu menyebut tipe orang

yang cerdas adalah orang yang selalu berfikir dalam segala keadaan.

Berfikir dengan demikian adalah salah satu kunci kedekatan kita

dengan Allah. Ini juga menunjukkan bahwa Allah sangat menghargai

pikiran manusia. Orang yang tidak menggunakan akalnya termasuk

golongan orang yang dimurkai Allah.41

Firman Allah surat Yunus ayat 100.

39 Ibid. 40 Harun Nasution, Islam Rasional Gagasan dan Pemikiran, (Bandung: Mizan, 1998),

Cet. V., hlm. 55 41 Asfa Dauy Bya, 'Membaca Tanda Zaman', Azzikra, 1, 2004, hlm. 48

Page 18: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

62

ا وفس ان ك مأن لن منؤاهللا بإذن ا إل ت لى الذينع سجل الرعجيو

) ينوس (لا يعقلون

Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya (QS. Yunus: 100) 42

Seorang muslim, sudah semestinya sasaran pengetahuan kita

yang paling utama adalah mengenal Tuhan dan perintah-perintah-

Nya, apapun ilmu yang dipelajari. Dengan mempelajari ilmu

ketuhanan, maka kita akan sampai pada suatu pelajaran pemaknaan

ilmu yang berkaitan dengan manfaat dan keridhoan Allah SWT.43

Pada dasarnya mengunakan akal untuk memahami alam

semesta ini adalah merupakan zikir atau ingat kepada Sang Pencipta.

Manusia akan tahu siapakah yang menerbitkan matahari,

menghembuskan angin dan lain sebagainya. Karena, bahwa setiap

ciptaan-Nya merupakan argumentasi bahwa Allah itu ada. Dan semua

makhluknya berada di bawah-Nya semata. Orang yang berfikir akan

senantiasa melihat keagungan dan kebesaran Allah dalam segala

sesuatu yang didengar dan dilihat di alam ini.44

c. Zikir lisan

Zikir ini merupakan terjemahan dari zikir hati dan akal. Apa

yang dihayati dan dipaparkan, itulah yang diucapkan. Maka dengan

mengucapkan zikir berulang kali niscaya akan terpelihara ingatanya

kepada Allah SWT.45 Ucapan adalah buah dari pikiran dan

penghayatannya. Seseorang akan bisa selalu berzikir lisan karena

42 Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 1989), hlm. 322 43 Asfa Dauy Bya, loc. cit. 44 KH. Muhammad Arifin Ilham, Renungan-renungan Zikir, (Depok: Intuisi Press, 2003),

hlm. 150 45 Muhammad Arifin Ilham, Tanpa Zikir Semuanya Akan Hampa, Citra loc.cit.

Page 19: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

63

dalam ingatannya ada nama dan keagungan Allah SWT. Hal inilah

yang dapat mengindarkan manusia dari perkataan yang sia-sia dan

dari ucapan yang tidak benar inilah kaidah pencapaian seorang

pezikir dengan lidahnya, Karena apa yang diucapkan yaitu tidak sia-

sia, seperti manusia yang biasa berbicara dan banyak membuat dosa

dari pada pahala.46

Imam Ash Shodiq berkata “zikir lisan itu puja dan puji” pada

tingkat awal dijalaninya ruhani, seorang yang sedang melakukan

latihan zikir, pertama–tama ia harus membiasakan lidahnya berzikir.

Ia harus senantiasa berzikir tanpa mengenal tempat dan waktu. Pada

tingkatan ini zikir mewujudakan segala pujaan dan pujian yang

ditunjukan hanya kepada Allah SWT.47

Oleh karena itu, zikir jenis ini juga disebut zikir yang nyata,

karena ia diucapkan dengan lisan yang nyata, baik zikir secara

sendirian maupun secara bersama-sama. Zikir pada hakikatnya adalah

makanan utama lisan atau lidah. Namun walaupun begitu harus

diresapkan pengakuan hati, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.48

Zikir lisan terbagi ke dalam dua bagian, yaitu zikir yang

terikat dengan waktu dan tempat serta ada pula yang bebas. Yang

terikat misalnya, bacaan ketika dan sesudah shalat, bacaan ketika haji,

bacaan sebelum tidur dan bangun tidur, bacaan sebelum makan,

ketika menaiki kendaraan, zikir di waktu pagi dan petang dan

sebagainya. Sementara yang tidak terikat dengan tempat dan waktu

dan kondisi misalnya pujian kepada Allah SWT seperti dalam untaian

kalimat :

46 Syekh Abdul Qadir Jailani, Rahasia Sufi, (Jogjakarta: Pustaka Sufi, 2002), hlm 107 47 Motinggo Busye dan Quito R. Motinggo, Zikir Menyingkap Kesadaran Ruhaniyah,

(Jakarta: Hikmah 2004), hlm. 195 48 A.Zainuddin dan M. Jamhari, op.cit., hlm 191

Page 20: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

64

سبحان اهللا واحلمد هللا وال إله إال اهللا و اهللا أكرب و ال حول وال قوة إال باهللا العلي العظيم

Atau munajat-munajat lain sebagai ungakan ingat kepada Allah SWT.

Zikir lisan ini juga ada yang bersifat riayah (memelihara

ingatan dan kesadaran terhadap Allah SWT), permintaan duniawi

atau permintaan ukhrawi. Yang bersifat riayah misalnya ketika

mengucapkan kalimat “Allah bersamaku, Allah melihatku”, ucapan

tersebut mengandung usaha untuk menjaga kemaslahatan qalbu, ia

adalah zikir untuk memperkuat kehadiran dan qalbu bersama Allah

SWT, memelihara etika dihadapan-Nya, menjaga diri dari sikap lalai,

berlindung dari syetan, dan untuk bisa khusyuk dalam ibadah.49

Berzikir dengan lisan itu bisa dilakukan dengan melafalkan

huruf perhuruf secara berlahan ataupun lantang (bersuara). Karenanya

zikir jenis ini tidak mudah untuk dipraktekkan dalam setiap saat.

Sebab pada saat melakukan jual beli di pasar dan yang sejenisnya

sama sekali akan menggangu seseorang yang sedang berzikir, dengan

demikian, otomatis lisannya akan berhenti berzikir. Berbeda halnya

dengan zikir hati, itu berzikir dengan mengonsentrasikan diri pada

satu makna (dalam hati) yang tidak tersusun dari ragkaian huruf dan

suara, karenanya seorang yang sedang berzikir jenis ini tidak akan

terganggu oleh apapun dan siapapun. 50

Demikian juga membaca al-Qur`an. Seseorang yang membaca

al-Qur`an secara tersurat pada hakikatnya adalah berzikir kepada

Allah SWT. karena Allah-lah yang telah memuliakan kitab mulia ini

untuk dibaca dan dipelajari oleh seluruh manusia. Tiada bacaan

seperti al-Qur`an yang dipelajari bukan hanya susunan redaksi dan

49 Motinggo Busye dan Quito R. Motinggo, op.cit., hlm 210. 50 Muhammad Arifin Ilham, Menggapai Kenikamtan Zikir, op.cit., hlm 27

Page 21: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

65

pemilihan kosa katanya, tetapi kandungan yang tersurat, tersirat

bahkan sampai kepada kesan yang ditimbulkannya.51

Firman Allah dalm QS. al-Alaq: 1-5.

اقرأ وربك , خلق الإنسان من علق , خلق ي رأ باسم ربك الذقا )5-1: العلق (, علم الإنسان ما لم يعلم, الذي علم بالقلم , الأكرم

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari `alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling pemurah, yang mengajarkan manusia dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya.52 (QS. al-Alaq : 1-5).

Tetapi dengan zikir lisan yang berupa bacaan al-Qur`an ini

pun, manusia masih banyak yang belum mendapatkan inti dan

pelajaran yang terkandung dalam al-Qur`an itu sendiri. Membaca al-

Qur`an tetapi tetap tidak berdampak pada dirinya sendiri dan

lingkungan sekitar. Hal ini dikarenakan dalam menjalankannya masih

sebatas kuantitas, belum melakukan secara kualitas. Artinya apa yang

telah dikerjakan hanya bersifat lahiriah dan gerak jasad semata.

Karena belum bisa sampai pada pemahaman hakikat dan pengalaman

ruhaniyah atau spiritual.53 Kalau hal ini yang terjadi, maka syiar dan

pola keagamaan manusia di muka bumi ini akan kering. Solusinya

sebenarnya sangatlah sederhana, yakni mengembalikan pada

kekuatan dan kegemaran untuk menjalankan ibadah baik yang مخضه

maupun yang ر مخضه Ibadah yang dijalaninya harus didasarkan غي

pada hati dan akal yang bersumber dari al-Qur`an dan sunnah Nabi

SAW.

51 M. Qurash Shihab, Wawasan Al-Qur`an, (Bandung: Mizan, 2001), hlm. 3. 52 Depag RI. op.cit., hlm. 1079. 53 M. Arifin Ilham, Hakikat Zikir Jalan Taat Kepada Allah, op.cit., hlm. 49

Page 22: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

66

Adapun untuk zikir lisan ini tidak ada syarat tertentu seperti

yang diungkapkan oleh M. Jurrah Sowan.

معناه وإمنا يشترط أال بقصد بالذكر غري اهللا ال يشترط إستحضار واألكمال يف الذكر أن يكون ما أن يكون باللسان نطقا و بإستحضار

54املعىن عقالTidak ada syarat tertentu berupa menghadirkan makna ketika zikir lisan diucapkan, tetapi hanya dengan maksud mengingat tidak ada yang lain kecuali Allah, dan sempurnanya zikir ini, yaitu dengan mengucapkannya di lisan disertai dengan menghadirkan maknanya di dalam akal.

Orang yang berzikir bicaranya adalah dakwah. Dia senantiasa

berzikir menyebut asma Allah sebanyak-banyaknya. Lafadz-lafadz

zikir yang senantiasa diucapkan olehnya akan memberikan kekuatan

pada dirinya, yakni kekuatan ruh, batin dan spiritual. Jika dalam

dirinya kekuatan ruh telah mendominasi, maka semua perbuatannya

akan mengarah kepada ketaatan semata. Sehingga akan menutup

ruang untuk berbuat maksiat, melakukan tindakan yang sia-sia dan

perkataan yang dusta. Dia akan sangat kecil kemungkinannya untuk

berkata kotor, keji dan berkata yang dapat menyulut kemarahan dan

fitnah. Sebaliknya, kata-kata yang diucapkannya itu berangkat dari

apa-apa yang telah dilakukannnya dan berdasarkan menurut apa yang

diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Bicaranya jujur dan benar dari

hati karena bersumber dari hati yang telah disucikan dan dibersihkan

dengan zikir. Bicaranya penuh hikmah dan ilmu.55

Sabda Rasulullah SAW

حدثنا إبراهيم بن عبد اهللا بن حاطب عن عبد اهللا إبن دينار عن إبن عمر قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم ال تكثروا الكالم بغري ذكر : قـال

54 M. Jurah Sowan, loc. cit 55 M. Arifin Ilham, Renungan-renungan… op. cit. hlm. 49-50

Page 23: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

67

اهللا فإن كثرة الكالم بغري ذكر اهللا قسوة للقلب وإن أبعد الناس من اهللا 56 )ميذرواه التر(القلب القاسى

Telah bercerita Ibrahim bin Abdullah bin Hatib dari Abdillah bin Dinar dari Ibnu Umar berkata. Rasulullah SAW bersabda “Janganlah kalian berbicara tanpa berzikir kepada Allah, karena sesungguhnya banyak bicara tanpa berzikir kepada Allah mengakibatkan kerasnya hati. Dan sesungguhnya orang yang paling jauh dengan Allah ialah orang yang berhati keras”. (HR Tirmidzi).

d. Zikir amal

Sebenarnya cita-cita kita semua adalah zikir amaliah. Dan ini

sebenarnya goal (hasil akhir yang ingin kita capai) dari zikir yang

berarti takwa dan akhlak yang mulia, yang merupakan inti adalah

syariat Allah.

Firman Allah dalam surat al-A`raf : 96.

لوا لو أن أهقواتوا ونى اماء ل القرمالس كات منرب همليا عنحفت )األعرف(والأرض ولكن كذبوا فأخذناهم بما كانوا يكسبون

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. al-A`raf : 96).57

Iman itu, indikator spiritualnya adalah merasa melihat atau

dilihat Allah dalam segala keadaan karena kondisi demikian adalah

kondisi tatkala Allah telah berada di hati, dan itu tidak mungkin

terjadi pada orang yang hatinya belum bersih. Dan Allah telah

menjadi raja di hati itu, maka cara untuk mencapai kondisi itu adalah

dengan berlatih zikrullah. Karena zikrullah itu, berarti telah

56Imam Tirmidzi, Jami’us Shahih Sunan At Tirmidzi, Juz IV, (Beirut: Darul Kutb Al

Ilmiyah, t.t.) hlm. 525 57 Depag RI, op. cit. hlm. 237

Page 24: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

68

menjadikan Allah sebagai raja di hatinya. Maka untuk mencapai

kondisi iman seperti itu caranya adalah dengan melaksanakan segala

aturan Allah, melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi

segala larangan-Nya. Inilah yang dimaksud dengan kerja zikir dalam

arti umum.58 Jadi antara iman dan ketakwaan haruslah bisa

disejajarkan yang semua itu adalah sebagai wujud dari

pengabdiannya kepada Sang Pencipta.

Dalam hal ini zikir bukan hanya menyebut atau mengingat

Allah, melainkan diberikan makna secara lebih praktis dan mendalam

dengan penekanan bahwa zikir adalah menumbuhkan kesadaran ke

mana dan bagaimana kita harus pulang. Kesadaran diri sebagai

pengemban amanah yang harus mempertanggungjawabkannya

Melalui tindakan-tindakan moral yang luhur.59 Sehingga akan

berdampak pada sebuah tanggung jawab kepada Allah dan dapat

merasakan nikmatnya dekat dengan Allah.

Kemudian kalau sudah nikmat dalam hubungan dengan Allah

SWT., maka akan merasa nikmat juga dalam berakhlak. Maka akan

merasa tidak nyaman kalau berdusta, akan gelisah kalau

membicarakan aib orang lain, dan pada prinsipnya akan selalu

memperbaiki diri dalam hidup. maka dari pribadi yang baik inilah

akan memunculkan kelompok masyarakat yang baik pula.60

Inilah inti dari zikir amaliah, yakni membuktikan keimanan

dalam kehidupan sehari-hari dengan akhlak yang terpuji sebagai ciri

dari indikasi takwa itu sendiri. Sehingga seorang pezikir akan selalu

menjaga akhlaknya baik kepada Allah, sesama manusia, terhadap diri

sendiri maupun terhadap lingkungan alamnya.

58 A Subiyono Hadi Subroto, et.al., Keluarga Muslim dalam Masyarakat Modern,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), Cet. 3, hlm. 141 59 Toto Tasmara, op. cit. hlm. 17 60 M. Arifin Ilham, Hakikat Zikir…, op. cit. hlm. 55

Page 25: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

69

Hal tersebut yang dikomentari oleh Prof. Dr. A Syafi`i

Ma`arif, bahwa zikir itu harus diwujudkan dan diteruskan akan

kesadaran terhadap realitas dan mengubahnya kepada keadaan yang

lebih baik. Jangan sampai zikir itu hanya sekedar pelarian dari

kenyataan yang seharusnya dihadapi. Karenanya cerminan dari

suasana batin atau spiritualitas yang tinggi pada diri seseorang

termanifestasi pada sifat dan perilakunya yang baik dalam kehidupan

sehari-hari.61

Demikian juga yang dituturkan oleh Dr. Samsul Anwar bahwa

sesungguhnya zikir itu bukan hanya terletak pada komat-kamit di

mulut, tetapi zikir itu bagaimana kita dalam melaksanakan aktifitas

keseharian selalu menghadirkan Tuhan yang selalu mengawasi kita.

Zikir dalam pandangannya tidak hanya sebatas pada zikir dalam arti

ritual, tetapi bagaimana melalui zikir itu orang bisa meningkatkan

kesadaran keberagamaannya dengan senantiasa mengingat Allah

SWT dalam setiap tindakannya. Jadi, dari zikir lisan harus

ditidaklanjuti dengan zikir tindakan atau amal.62

Sedangkan dalam pandanganan Allah SWT, kemuliaan

manusia tidak dinilai dari banyaknya harta, tingginya kedudukan atau

faktor-faktor yang bersifat duniawi. Sebaliknya Allah SWT menilai

kemuliaan seseorang dari sisi ruhanihnya, yaitu sejauhmana ia

berusaha mendekatakan diri kepada Allah. Sedangakan berzikir

kepada Allah merupakan esensi dari semua usaha untuk mencapai

kedekatannya kepada Allah SWT. Seluruh ibadah yang ditunjukan

untuk berzikir kepada Allah SWT sudah tentu akan banyak menyerap

energi-energi positif dan kekuatan-kekuatan ruhaniah yang dapat

membangkitkan gairah dan semangat untuk mencintai Allah SWT.

dengan dasar kecintaan inilah terwujud dan terpancar pula kecintaan

61 Endang Mintarja, op. cit. hlm. 109-110 62 Ibid.

Page 26: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

70

kepada segala bentuk kesucian dan keindahan. Kecintaan yang terus

terpancar dan terwujud dari zikrullah ini pulalah yang membentuk

kepribadian yang suci dan indah. Biasanya kepribadian yang suci dan

indah ini yang disebut sebagai akhlakul karimah. Sebagai kepribadian

yang utuh, mulia dan memancarkan daya tarik yang kuat atas seluruh

eksistensi yang ada di alam semesta ini.63

Sedangkan Muhammad Jurah Sowan dalam kitabnya Al-

Iqtida’ fi Zikri wa Du’a menerangakan:

, باللسان نطقا وبالعقل فكرا ذكراهللاواألبلـغ ىف الكمـال أن يكـون مما فرضه اهللا تعاىل ا ىف عمل صاحل وإخال صا وصدق , وبالقلـب خشوعا

64ويرتضيه أن يكون املنطوق من املأثور Sempurnanya zikir adalah melafadzkan dengan lisannya, menggunakan akal untuk berfikir, hatinya selalu khusyu’ dan ikhlas, benar dalam beramal shaleh terhadap apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan ridho terhadap yang dibawakan oleh Rasulullah SAW.

Itulah bentuk zikir kepada Allah SWT yang sempurna dengan

menggunakan hatinya, akal, dan amal shaleh yang disertai dengan

ikhlas dan ridho kepada Allah SWT.

Setelah mengetahui dan mengerti tentang zikir maka selanjutnya

yang sangat penting adalah pelaksanaan dan praktek zikir itu sendiri agar

sampai kepada zikir amaliah ini, sudah semestinya bahwa zikir ritual atau

lisan itu dilakukan terlebih dahulu dan pada saat yang bersamaan lahirlah

kepekaan kepekaan untuk beramal. Untuk mewujudkannya adalah

diantaranya dengan menegakkan tujuh kebiasaan Nabi saw. yaitu dengan

63 Motinggo Busye, op. cit. hlm. 72 64 M. Jurrah Sowan, op. cit. hlm. 11

Page 27: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

71

shalat tahajud, membaca al-Qur'an, shalat dhuha, berwudhu, istigfar,

memakmurkan masjid, dan bersedekah.65

a. Shalat tahajud

Firman Allah surat al Isra: 79

ى أ وسع افلة لكبه ن دجهل فتا من الليقامم كبر ثكعبن ي )اإلسر (محمودا

Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. Al-Isra’: 79 )66

Dari ayat tersebut jelas bahwa shalat tahajud ini diperintahkan

oleh Allah SWT tetapi bukanlah suatu kewajiban, melainkan sebagai

ritual tambahan dalam rangka mendapatkan ridhanya dan lebih

mendekatakan diri kepada-Nya.

Tahajud artinya menurut Imam al Qurtubhi ialah

القيام إيل الصالة من النوم

Yaitu berdiri atau bangun dari tidur untuk melakukan shalat.67

Shalat tahajud ini diperintahkan karena mempunyai banyak

manfaat yaitu:

1) Membentuk karakter atau kepribadian orang orang yang shaleh

karena ia merupakan adat kebiasaan orang orang shaleh sejak

dahulu.

65 Muhammad Arifin Ilham, Hakikat Zikir…, op.cit., hlm 57 66 Depag, RI, op. cit., hlm. 436 67 Muhammad Arifin Ilham dan Debbi Nasution, Hikmah Zikir Berjamaah (Jakarta:

Republika, 2003), hlm. 66

Page 28: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

72

2) Mencegah dari dosa artinya dengan shalat malam seseorang dapat

menguasai dirinya serta membentengi diri dari perbuatan dosa.

3) Menghapus atau menghilangkan segala keburukan, yaitu segala

sifat buruk dan keburukan hati, serta dengki, dendam, tamak bakhil

sombong buruk sangka dan sifat tercela yang lainya yang

merupakan sumber penyakit rohani.68

b. Membaca al-Qur'an

Al-Qur'an adalah kitab petunjuk dan rahmat bagi manusia.

Mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada nur. Dia membimbing

dan membentuk manusia dari keadaan biadab dan kebinatangan

kepada peradaban dan budi pekerti atau akhlak karimah.

Al-Qur'an telah memberitahukan kepada kita tanda - tanda

Tuhan yang hakiki.69

Firman Allah SWT surat al Jasiyah ayat : 20

له ائرصة لذا بمحرى ودهاس وونقلنوقنم ياجلاثية(و(

Al Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (QS. al Jasiyah : 20)70

Dari ayat ini jelas bahwa al-Qur'an diturunkan tidak semata -

mata tanpa tujuan dan sebab, tetapi sebagai petunjuk untuk umatnya.

Demikianlah sebagian tujuan kehadiran al-Qur'an, tujuan yang terpadu

dan menyeluruh, bukan sekedar mewajibkan pendekatan religius yang

bersifat ritual atau mistik, al-Qur'an adalah petunjuknya yang bila

dipelajari akan membantu kita menemukan nilai - nilai yang dapat

dijadikan pedoman bagi penyelesaian berbagai problem hidup. Apabila

68 Ibid., hlm. 68 69 Muhammad Arifin Ilham, Hakikat Zikir…, op.cit., Hlm 73 70 Depag RI, op. cit., hlm. 817

Page 29: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

73

dihayati dan diamalkan akan menjadikan pikiran, rasa dan karsa kita

mengarah kepada realitas keimanan yang dibutuhkan bagi stabilitas

dan ketentraman hidup pribadi dan masyarakat.71

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh William C. Chittick

dalam bukunya Faith and Practice of Islam: The quranic usage makes

clear that this is not only an external and ethical good, but also an

internal, moral, and spiritual good. 72 Pemakaian al-Qur'an digunakan

jelas tidak hanya masalah luar dan akhlak yang baik, tetapi juga

masalah dalam moral dan spiritual.

c. Shalat dhuha.

Shalat dhuha adalah ibadah sunnah yang senantiasa dilakukan

Rasulullah SAW. Setiap amal ibadah yang diperintahkan ataupun

diajurkan Allah SWT dan rasul-Nya pasti ada rahasia yang

tersembunyi di dalamnya disamping itu, shalat dhuhapun merupakan

shalat orang yang bertobat dan jalan merebut cinta Allah SWT.73

d. Menjaga wudhu

Menjaga wudhu mencakup dua aspek yaitu melakukan wudhu

dengan sempurna, artinya melakukan wudhu sesuai dengan yang

ditentukan syariat, ini pengertian yang esensial, dan menjaga diri tetap

dalam keadaan berwudlu.74

Sedangkan hakikat wudhu ialah kita membersihkan kotoran-

kotoran baik (fisik maupun rohani). Selanjutnya menjaga dari hal - hal

yang tidak bermanfaat dan dari perbuatan-perbuatan dosa dan tercela.

Karena wudhu yang sebenarnya adalah proses pembersihan badan

(jasmani) yang secara simultan dilanjutkan dalam rangka untuk

71 M. Quraish Shihab, op. cit., hlm. 13 72 William C. Chittick, Faith and Practice of Islam, (San Francisco: S. Abdul Majid,

1994), hlm. 10 73 Muhammad Arifin Ilham dan Debby Nasution, op.cit., hlm 74 74 Ibid., hlm. 76

Page 30: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

74

pembersihan fitrah dan hati atau rohani.75 Sehingga kita akan semakin

merasa dekat dengan Allah SWT.

e. Istighfar

Yang dimaksud dengan istigfar sebenarnya adalah pengakuan

seorang hamba yang telah berbuat dosa, bahwa di sana ada Dzat yang

Maha Besar darinya yang mengusai seluruh dunia. Dengan sikap

semacam ini, hati dan jiwanya merasa tenang dan tentram. Segala

kegelisahan dan kerisauan hati seseorang akan hilang dan akan datang

kepadanya jalan keluar dari kesulitan.76

Firman Allah surat an-Nisa’ ayat: 110

ا وجد اهللا غفورفر اهللا يغتسي ثم هفسن ظلمي وءا أول سمعن يم ) النساء(رحيما

Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS: an-Nisa’ : 110)77

Ucapan Istighfarpun sebenarnya tidak akan berarti apabila

tidak ada niatan yang benar –benar tulus untuk bertaubat kepada Allah

dan tentunya harus diimbangi dan mengganti perbuatan jeleknya

dengan perbuatan - perbuatan yang baik dan bermanfaat.

f. Memakmurkan masjid

Dari segi bahasa, kata masjid terambil dari akar kata “sajada -

sujud” yang berarti patuh, taat serta tunduk dengan penuh hormat dan

ta’zim. Dalam pengertian sehari-hari masjid merupakan bangunan

tempat shalat kaum muslim. Tetapi karena akarnya mengandung

75 Muhammad Arifin Ilham, Hakikat Zikir…, op.cit., Hlm 65 76 Amir Said Azzaibari, Manajemen Qalbu, (Yogjakarta: Mitra Pustaka, 2002) Cet. II,

hlm. 201 77 Depag RI, op. cit. hlm. 140

Page 31: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

75

makna tunduk dan patuh, hakekat masjid adalah tempat melakukan

segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah SWT

semata. 78

Masjid adalah sebuah tempat suci bagi orang - orang yang

senantiasa mensucikan dirinya sediri lahir maupun batin. Masjid

merupakan tempat untuk menggembleng pengalaman - pengalaman

rohani, mengokohkan iman dan tauhid. Dalam artian, masjid sebagai

tempat menginternalisasikan nilai-nilai ilahiyah ke dalam dirinya

sebagai modal utama dalam kehidupan, baik secara individu maupun

hubungan luas dalam masyarakat.79

Adapun memakmurkan masjid berarti manusia diharuskan

mengisi masjid ini dengan amalan-amalan yang positif dengan maksud

untuk mendekatakan diri kepada Allah SWT, juga bahwa orang yang

memakmurkan masjid akan mempererat tali persaudaraan dengan

yang lainnya. Dengan banyaknya frekuensi bertemu dengan saudara

seiman akan timbul rasa kasih sayang dan tolong menolong.

g. Shadaqah

Pengertian shadaqah secara umum adalah

ما تصدقت به على الفقراء

Apa saja yang engkau dermakan kepada kaum fakir.80

Jadi segala sesuatu yang diberikan kepada yang membutuhkan

dinamakan shadaqah. Tetapi tentunya dengan syarat yang berupa

keikhlasan yang menjadikan shadaqah kita bermakna. Shadaqah ini

juga sebagai wujud dari rasa syukur terhadap kelebihan yang

diberikan kepada Allah SWT.

78 M. Quraish Shihab, op. cit. hlm. 459 79 Muhammad Arifin Ilham, Hakikat Zikir…, op.cit., hlm 60 80 Muhammad Arifin Ilham dan Debbi Nasution, op.cit., hlm 77-78

Page 32: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

76

Dengan menegakkan tujuh sunnah Nabi ini, maka diharapkan

akan menjadi hamaba Allah yang shaleh. Yaitu yang memiliki ciri –

ciri :

Pertama, dia cinta kepada Allah dan sangat taat kepada-Nya.

Yang kedua, kebiasaan sayang kepada sesama manusia, selalu berbuat

baik dan kesenangannya adalah berbuat baik. Ketiga, asyik

memperbaiki dirinya secara terus menerus tanpa henti dalam

hidupnya.81

Ini yang menjadi motivator pendidikan akhlak yaitu dengan

menegakkan tujuh sunnah Nabi yang merupakan bentuk riil terhadap

zikir hati, akal, lisan dan amal. Semua bentuk zikir ini harus dilandasi

dengan keikhlasan kepada Allah SWT.

Keikhlasan inilah yang menjadi dasar nyamanya melakukan

suatu perkerjaan. Tidak ada ganjalan dalam hatinya dan tidak merasa

dipaksakan dan motif-motif yang hanya ditujukan kepada Allah SWT.

2. Ciri Khas dalam berzikir

a. Zikir jahar dan berjamaah

Zikir jahar ini sebenarnya sebuah awal dari penetapan hati.

Pada tahap awal memang zikir lebih mudah dilakukan dengan lisan

untuk kemudian dapat merambah pada bentuk zikir yang lain.

Demikian juga ketika seseorang melakukan zikir berjamaah tentunya

akan banyak mengenal anggota jamaah yang lain. Dengan perkenalan

ini pula sesama anggota akan menjaga perilakunya baik dalam segi

ucapan maupun tingkah laku. Dan tentunya akan mempunyai sifat

malu untuk melakukan hal hal yang tidak baik

81 Muhammad Arifin Ilham, Hakikat Zikir…, op.cit., hlm 67

Page 33: BAB III BIOGRAFI DAN KONSEP KH. MUHAMMAD ARIFIN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/8/jtptiain-gdl-s1-2006...Muhammad Arifin Ilham lahir di Kertak Baru, Banjar Barat, Banjarmasin,

77

b. Menangis

Salah satu yang menjadi perhatian masyarakat dalam zikir

bersama yang digelar oleh KH. Muhammad Arifin Ilham adalah

menangis. Menangis baginya bukanlah sekedar tindakan

mengeluarkan air mata tetapi sampai pada penyesalan diri terhadap

dosa yang dilakukannya dan perengungan kembali lafadz – lafad zikir

yang diucapkannya. Dengan suaranya yang serak dan ucapan yang

lembut dapat menarik bagi hadirin sehingga akan ikut merenungkan

makna-makna zikirnya.

c. Pakaian putih

KH. Muhammad Arifin Ilham sangat menganjurkan kepada

seluruh pengunjung untuk berpakaian putih dengan alasan tidak ada

perbedaan dalam hal keduniaan di antara mereka, karena dia

menganggap bahwa semua yang hadir adalah sama dalam status

sosial. Semuanya hadir dengan tujuan mendekatkan diri kepada

Allah.

Dia juga meyakini bahwa jenis pakaian termasuk warnanya

mempunyai dampak psikologis yang kuat dalam menghantarkan

perasaan dekat (khusuk) kepada Allah.82

d. Majlis dan kepengurusannya

KH. Muhammad Arifin Ilham beserta para temannya akhirnya

membentuk sebuah majlis yang menampung kegiatan jamaah.

Kegiatannya tidak terbatas pada zikir, tetapi merambah pada yang

lain, diantaranya adalah titian keluarga sakinah, pengajian rutin

malam Rabu, pengelola pondok pesantren yatim piatu. Karenanya

majlis azzikra ini mempunyai dewan sura dan dewan syariah. Majlis

ini juga bukanlah tarekat tetapi majelis zikir biasa yang akhirnya

menuntut umat terikat pada al Qur’an dan sunah.

82 Endang Nintarja, op.cit., hlm. 63